dokumen rplp kelurahan panggung

135
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Upaya strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR Ditjen Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dalam percepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016 - 2020 adalah dengan meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran Pemerintah Daerah melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). KOTAKUmenggunakan sinergi platform kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya di kabupaten serta pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan gerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan. Sesuai dengan RPJM Nasional III Kementerian PUPR, maka penanganan permukiman menjadi fokus pembangunan di tingkat kelurahan. Oleh karena itu diperlukan satu perencanaan penataan lingkungan permukiman yang mendukung penyelesaian kumuh yang dijabarkan dalam 7 + 1 indikator/kriteria kumuh. 1.2 VISI & MISI 1.2.1 Visi Kecamatan Tegal Timur Visi adalah rumusan umum yang merupakan suatu tujuan yang hendak dicapai dari suatu proses penyelenggaraan pemerintahan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Maka guna mewujudkan visi misi dalam penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan tersebut tidak bias lepas dari peran aktif dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Guna menunjang visi Kota Tegal 2014 2019 “ Terwujudnya Kota Tegal yang Sejahtera dan Bermartabat Berbasis Pelayanan Prima “, Kecamatan Tegal Timur dengan mendasarkan pada situasi, kondisi, potensi dan tantangan yang ada dimasa mendatang menetapkan visi sebagai berikut :“Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pembangunan yang Cepat, Tepat dan EfisienTerwujudnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pembangunan yang Cepat, Tepat dan Efisien, Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja Kecamatan Tegal Timur dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan Renstra Kecamatan Tegal Timur Tahun 2014 - 2019 Halaman 39 kualitas pelayanan publik di lingkungan Kecamatan Tegal Timur

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

I-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGUpaya strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini KementerianPUPR Ditjen Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dalampercepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 diperkotaan pada tahun 2016 - 2020 adalah dengan meningkatkan peranmasyarakat dan memperkuat peran Pemerintah Daerah melalui Program KotaTanpa Kumuh (KOTAKU).KOTAKUmenggunakan sinergi platform kolaborasi antara pemerintah daerah danpemangku kepentingan lainnya di kabupaten serta pembangunan infrastrukturberbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dangerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni,produktif dan berkelanjutan.Sesuai dengan RPJM Nasional III Kementerian PUPR, maka penangananpermukiman menjadi fokus pembangunan di tingkat kelurahan. Oleh karena itudiperlukan satu perencanaan penataan lingkungan permukiman yang mendukungpenyelesaian kumuh yang dijabarkan dalam 7 + 1 indikator/kriteria kumuh.1.2 VISI & MISI1.2.1 Visi Kecamatan Tegal TimurVisi adalah rumusan umum yang merupakan suatu tujuan yanghendak dicapai dari suatu proses penyelenggaraan pemerintahanpembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Maka gunamewujudkan visi misi dalam penyelengaraan pemerintahan danpembangunan tersebut tidak bias lepas dari peran aktif dan keterlibatanseluruh komponen masyarakat. Guna menunjang visi Kota Tegal 2014 –2019 “ Terwujudnya Kota Tegal yang Sejahtera dan Bermartabat BerbasisPelayanan Prima “, Kecamatan Tegal Timur dengan mendasarkan padasituasi, kondisi, potensi dan tantangan yang ada dimasa mendatangmenetapkan visi sebagai berikut :“Terwujudnya pelayanan administrasi

pemerintahan dan pembangunan yang Cepat, Tepat dan Efisien”Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pembangunanyang Cepat, Tepat dan Efisien, Tujuannya adalah untuk meningkatkankinerja Kecamatan Tegal Timur dalam memberikan pelayanan bagimasyarakat sehingga dapat meningkatkan Renstra Kecamatan Tegal TimurTahun 2014 - 2019 Halaman 39 kualitas pelayanan publik di lingkunganKecamatan Tegal Timur

Page 2: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

I-2

1.2.2 Misi Kecamatan Tegal TimurMisi adalah rumusan umum mengenai upaya – upaya yang dilaksanakanuntuk mewujudkan visi.Untuk mencapai visi jangka menengah 2014 – 2019 Kecamatan TegalTimur, misi yang dilaksanakan Kecamatan Tegal Timur adalah sebagaiberikut:1. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologiinformasi;2. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalampembangunan;3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertibanlingkungan.1.2.3 Visi Permukiman KelurahanMewujudkan Masyarakat KelurahanPanggung Yang Mandiri dan Bebasdari Kawasan Kumuh.1.2.4 Misi Permukiman Kelurahan1 Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat;2 Mewujudkan sarana dan prasarana lingkungan masyarakat yangmemadai;3 Mewujudkan kinerja aparatur Kelurahan yang optimal danmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat;4 Meningkatkan peran aktif dan swadaya masyarakat dalam kegiatanpembangunan;5 Mengoptimalkan peran lembaga kemasyarakatan yang ada dalamrangka pemberdayaan masyarakat.1.3 MAKSUD & TUJUAN1.3.1 MaksudDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun denganmaksud supaya Pemerintah Kelurahan dan masyarakat memiliki pedoman dalammencapai kondisi pemukiman yang ideal di masa datang sesuai cita-cita masyarakatkelurahan dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan dengan memanfaatkansemaksimal mungkin kondisi eksisting yang ada dan meminimalkan dampak negatifterhadap lingkungan fisik dan sosial.1.3.2 TujuanDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun dengantujuan:a) Terindikasinya permasalahan dan potensi kelurahanb) Tersusunnya rencana investasi penanganan kumuhc) Tersusunnya indikasi program penanganan kumuh

Page 3: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

I-3

d) Tersusunnya prioritasi pembangunan infrastruktur permukiman yangdidukung dengan pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat dalam upayapenanganan kumuh.e) Tersusunnya Aturan Bersama1.4 SASARANSasaran Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ini adalah:a) Pemenuhan kebutuhan dasar lingkungan permukimanb) Sarana dan Prasarana Kelurahanc) Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi Lokald) Antisipasi Bencana1.5 RUANG LINGKUPRuang lingkup dari Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini adalah:a) Permukiman Kelurahanb) Penyelesaian permasalahan lingkungan permukimanc) Pengembangan potensi lokal untuk mendukung penataan lingkunganpermukimand) Prioritas 7 + 1 Indikator/Kriteria Kumuh yaitu bangunan hunian, aksesibilitaslingkungan, drainase, air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, pengamanankebakaran dan ruang terbuka hijaue) Fasilitas Umumf) Pengembangan Ekonomi Lokalg) Pencegahan Bencana1.6 LANDASAN HUKUMa. UU No. 25 Tahun 2004 TentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasionalb. UU No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukimanc. UU No. 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerahd. PP No. 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan KawasanPermukimane. Permen PUPR No. 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal BidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruangf. Permen PUPR No.02 /PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas TerhadapPerumahan Kumuh dan Permukiman Kumuhg. SE DJCK PUPR No. 40/SE/DC/2016 TentangPedomanUmum Program KotaTanpaKumuhh. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan diPerkotaani. SNI 3242:2008 Tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman

Page 4: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

I-4

1.7 SISTEMATIKA PENYUSUNANDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun dengansistematika sebagai berikut:BAB I PENDAHULUANBerisi latar belakang, visi dan misi, maksud dan tujuan, sasaran, ruanglingkup, landasan hukum dan sistematikan penyusunanBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHANBerisi letak geografis dan batas administratif, demografi, ekonomi sosialbudaya, fisik dasar, fungsi penggunaan lahan, fisik bangunan, jaringanjalan, jaringan drainase, persampahan, air minum, limbah, legalitaslahan dan resiko bencanaBAB III KAJIAN KEBIJAKANBerisi analisis kebijakan perencanaan kota, analisis kebutuhanpenanganan permukiman kumuh kelurahanBAB IV ANALISIS PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS

PERMUKIMANBerisi analisis kebutuhan penanganan permukiman kumuh kelurahanBAB V SKENARIO PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS

PERMUKIMAN KUMUHBerisi skenario pencegahan permukiman kumuh, skenario peningkatankualitas permukiman kumuh, skenario penetapan lokasi prioritasBAB VI RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS

PERMUKIMAN KUMUHBerisi rencana program, kegiatan, tahapan pelaksanaan dan sumberpembiayaanBAB VII RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

PRIORITASBerisi rencana teknis, rencana teknis sarana dan prasaranaBAB VIII PENUTUP

Page 5: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-1

BAB II

GAMBARAN UMUM KELURAHAN PANGGUNG

2.1 KONDISI GEOGRAFIS

Kelurahan Panggungmerupakan salah satu dari 27 kelurahan yang berada di

wilayah Kota Tegal.Secara geografis terletak 6°864'381" Lintang Selatan dan

109°144'254" Bujur Timur. Luas wilayah Kelurahan Panggungadalah 223ha yang

dibagi menjadi 14Rukun Warga (RW) dengan 140Rukun Tetangga (RT).Batas

wilayah kelurahan Panggungsebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan PanggungKec. TegalTimur

b. Sebelah Barat : Kelurahan Mangkukusuman / Mintaragen

c. Sebelah Selatan : Laut Jawa

d. SebelahTimur : KabupatenTegal

Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kelurahan Panggung

2.2 DEMOGRAFI

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus

menerus / kontinu. Dengan demikian kondisi kependudukan bersifat dinamis atau

berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat dikelurahan. Data

Kependudukan di kelurahan Panggung adalah sebagai berikut:

Page 6: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-2

Tabel II.1

Sebaran penduduk, Kepala Keluarga dan Kepala Rumah Tangga

di Kelurahan Panggung tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Jumlah

Kepala

Rumah

Tangga

(KRT)

Jumlah

Kepala

Keluarga

(KK)

Jumlah

MBR

(KRT)

Jumlah

Non MBR

(KRT)

1 RW001 27,05 929 203 307 31 172

2 RW002 6,95 1912 353 501 63 290

3 RW003 12,00 1578 358 448 59 299

4 RW004 11,55 1819 392 535 102 290

5 RW005 7,64 1230 302 369 28 274

6 RW006 9,50 2618 502 724 79 423

7 RW007 20,69 3639 915 1120 100 815

8 RW008 7,73 1536 332 418 48 284

9 RW009 21,62 3463 838 1165 175 663

10 RW010 8,08 2097 438 582 33 405

11 RW011 3,59 1200 260 325 40 220

12 RW012 20,98 3607 680 1134 94 586

13 RW013 7,07 1542 345 427 42 303

14 RW014 20,72 1733 325 442 33 292

Jumlah 185,16 28903 6243 8497 927 5316

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Grafik 2.1. Prosentase Kepala Rumah Tangga MBR dan Non MBR

MBR

51%NON MBR

49%

KEPALA RUMAH TANGGA

Page 7: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-3

Tabel II.2

Penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kepadatan penduduk Kelurahan Panggung

Tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah Penduduk Tahun 2017 Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Ha)Laki-laki Perempuan Jumlah

1 RW001 27,05 464 465 929 34,34

2 RW002 6,95 875 1037 1912 275,31

3 RW003 12,00 693 885 1578 131,46

4 RW004 11,55 887 932 1819 157,49

5 RW005 7,64 602 628 1230 160,99

6 RW006 9,50 1227 1391 2618 275,72

7 RW007 20,69 1790 1849 3639 175,91

8 RW008 7,73 756 780 1536 198,71

9 RW009 21,62 1715 1748 3463 160,18

10 RW010 8,08 1067 1030 2097 259,45

11 RW011 3,59 590 610 1200 334,40

12 RW012 20,98 1843 1764 3607 171,92

13 RW013 7,07 781 761 1542 218,10

14 RW014 20,72 745 988 1733 83,64

Jumlah 185,16 14035 14868 28903 188,40

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Grafik 2.2 Prosentase Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

LAKI - LAKI

49%

PEREMPUAN

51%

PROSENTASE PENDUDUK BERDASARKAN JENISKELAMIN

Page 8: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-4

Tabel II.3

Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2015

No. Jenis PekerjaanJumlah

(org)

Prosentase

(%)

1 Petani/ Peternak 34 0,141

2 Buruh Tani 458 1,904

3 Nelayan 949 3,946

4 Pengusaha 61 0,254

5 Buruh Industri 2.572 10,694

6 Buruh Bangunan 2.356 9,796

7 Pedagang 1.227 5,102

8 Supir/ Kernet Angkutan 678 2,819

9 PNS/ TNI/ Polisi 1.265 5,260

10 Pensiunan 962 4,000

11 Lain- lain 13.488 56,083

Jumlah 24.050 100,000

Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

Grafik 2.3. Prosentase Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Petani/ Peternak

0,14%

Buruh Tani

1,90%

Nelayan

3,95% Pengusaha

0,25%

Buruh

Industri

10,69%

Buruh Bangunan

9,80%

Pedagang

5,10%

Supir/ Kernet

Angkutan

2,82%

PNS/ TNI/ Polisi

5,26%

Pensiunan

4,00%

Lain- lain

56,08%

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN MATAPENCAHARIAN

Page 9: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-5

Tabel II.4

Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung

Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015

Tingkat PendidikanJumlah

(Org)

Prosentase

(%)

Tdk/Blm Tamat SD/Tdk punya Ijazah SD 7.755 25,430

Tamat SD 5.371 17,612

Tamat SMP 7.038 23,078

Tamat SLTA 7.323 24,013

Tamat Diploma/Universitas 3.009 9,867

Jumlah 30.496 100,000

Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

Grafik 2.4. Prosentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel III.5

Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung Berdasarkan AgamaTahun 2015

No Agama Jumlah Prosentase (%)

1. Islam 26.782 86,932

2. Katholik 1.065 3,457

3. Protestan 1.217 3,950

4. Hindu 919 2,983

5. Budha 825 2,678

Jumlah 30.808 100,000

Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

Tdk/Blm Tamat

SD/Tdk punya

Ijazah SD

25,43%

Tamat SD

17,61%Tamat SMP

23,08%

Tamat SLTA

24,01%

Tamat Diploma

/Universitas

9,87%

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKATPENDIDIKAN

Page 10: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-6

Grafik 2.5. Prosentase Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama

2.3 KONDISI EKONOMI

Berdasarkan letak Geografis wilayah Kelurahan Panggung yang berada di pesisir

pantai utara pulau Jawa memiliki potensi bidang perikanan dan Industri, karena

banyak perusahaan Industri yang mempunyai usaha di wilayah Kelurahan

Panggung. Di Kelurahan Panggung terdapat Kelompok Nelayan dan untuk

Perusahaan Industri antara lain :

PT. Prima Logam yang bergerak dalam pembuatan peralatan rumah tangga

seperti sendok, kompor, asbak dan lain-lain dari bahan logam,

PT. Sampurnatex yang bergerak dalam pembuatan bahan / kain sarung yang

sudah berkualitas ekspor,

Home Industri Laka Tunggale yang bergerak dalam pembuatan kain celup.

Home Industri lain dalam hal pembuatan Shuttlecock dan lain-lain.

Gambaran jumlah sarana perekonomian di Kelurahan Panggung dapat dilihat dalam

tabel II.6 berikut ini.

Tabel II.6

Islam

86,93%

Katholik

3,46%

Protestan

3,95%

Hindu

2,98% Budha

2,68%

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEMELUKAGAMA

Page 11: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-7

Jenis Kegiatan Perkonomian di Kelurahan Panggung Tahun 2015

Jenis Usaha Jumlah

Makanan 6

Kerajinan 2

Kontrakan/ kos 246

Rumah / warung makan 66

Usaha Perdagangan 256

Lain- lain / Bengkel 127

Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

2.4 KONDISI SOSIAL BUDAYA

Kelurahan Panggung termasuk berada didalam kota Tegal sehingga banyak

masyarakat yang memiliki sifat individual meskipun masih ada yang mempunyai

sifat sosial. Ini bisa dilihat langsung dari masyarakat

Tabel II.7

Sarana Kesehatan di Kelurahan Panggung Tahun 2015

Sarana Kesehatan Jumlah

Posyandu Balita 18

Posyandu Lansia 15

Bina Keluarga Balita (BKB) 6

UP2K 2

Puskesmas 1

Puskesmas Pembantu (Pustu) 2

Balai Pengobatan 6

Apotek / Toko Obat 5

Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

Tabel II.8

Jenis Layanan Kesehatan di Kelurahan PanggungTahun 2015

Jenis Layanan Kesehatan Jumlah

Praktek Dokter 6

Bidan Praktek 4

Pengobatan Tradisional 2

Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

Page 12: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-8

Tabel II.9

Sarana Peribadatan di Kelurahan Panggung Tahun 2015

Sarana Peribadatan Jumlah

Masjid 25

Musholla 29

Gereja 2

Pura 1

Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016

2.5 KONDISI FISIK DASAR

Kelurahan Panggung terletak di wilayah perkotaan kota Tegal. Kondisi infrastruktur

dasar di lingkungan kelurahan telah mengalami perubahan yang signifikan dari

tahun ke tahun. Namun demikian sejalan dengan dinamika masyarakat dan alam

yang ada tidak semua dalam kondisi baik. Ada kawasan yang terkena air rob

dikarenakan permukaan tanah hampir sama dengan permukaan tinggi air laut,

seperti yang terjadi di RW 11 (Komplek perumahan Martoloyo). Dimana saluran

induk (saluran pengairan) lebih tinggi dari saluran perumahan.

2.6 FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN

Tabel II.10

Penggunaan Lahan di Kelurahan Panggung

No. Jenis PemanfaatanLuas

(ha)

Prosentase

(%)

1 Lahan sawah (wet land) 3,00 1,345

2 Bangunan / Pekarangan 90,12 40,413

3 Tegalan / kebun 20,42 9,157

4 Tambak 38,34 17,193

5 Lain - lain 71,12 31,892

Jumlah 223,00 100,000

Sumber : Kota Tegal dalam angka 2015

Page 13: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-9

Grafik 2.6. Prosentase Penggunaan Lahan

2.7 KONDISI TEMATIK 7 ASPEK

2.7.1 Bangunan Hunian

• Keteraturan Bangunan

Keteraturan Bangunan, permasalahan keteraturan bangunan ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor penentu, yang meliputi :

× Akses bangunan, yaitu akses langsung dari jalan ke bangunan/halaman

depan bangunan

× Letak bangunan, yaitu letak bangunan yang berhubungan dengan

sempadan sungai, sempadan danau, sempadan laut, sempadan sutet, dan

sempadan pengolahan air limbah pabrik

× Arah bangunan, yaitu arah bangunan terhadap sungai, waduk, laut, danau

dan jalan.

Tabel II.11

Keteraturan Bangunan di Kelurahan Panggung

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Keteraturan Bangunan (Unit)

Bangunan

Teratur

Bangunan

Tidak

Teratur

Jumlah

Total

Bangunan

1 RW001 27,05 929 201 2 203

2 RW002 6,95 1912 314 39 353

3 RW003 12,00 1578 168 190 358

4 RW004 11,55 1819 205 187 392

5 RW005 7,64 1230 295 7 302

6 RW006 9,50 2618 498 4 502

Lahan sawah (wet

land)

1,35%

Bangunan /

Pekarangan

40,41%

Tegalan / kebun

9,16%

Tambak

17,19%

Lain - lain

31,89%

Luasan Penggunaaan lahan di Kelurahan

Panggung

Page 14: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-10

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Keteraturan Bangunan (Unit)

Bangunan

Teratur

Bangunan

Tidak

Teratur

Jumlah

Total

Bangunan

7 RW007 20,69 3639 797 118 915

8 RW008 7,73 1536 328 4 332

9 RW009 21,62 3463 693 145 838

10 RW010 8,08 2097 171 267 438

11 RW011 3,59 1200 260 0 260

12 RW012 20,98 3607 680 0 680

13 RW013 7,07 1542 341 4 345

14 RW014 20,72 1733 325 0 325

Jumlah 185,16 28903 5276 967 6243

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.2 Peta Tematik Keteraturan Bangunan Hunian Kelurahan Panggung

Page 15: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-11

• Kepadatan Bangunan

× Kepadatan Bangunan Hunian, dihitung dari jumlah total hunian dibagi

luas hunian di wilayah bersangkutan.

Tabel II.12

Kepadatan Bangunan di Kelurahan Panggung

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Jumlah

Total

Bangunan

Kepadatan

Bangunan

(Unit/Ha)

1 RW001 27,05 929 203 7,50

2 RW002 6,95 1912 353 50,83

3 RW003 12,00 1578 358 29,82

4 RW004 11,55 1819 392 33,94

5 RW005 7,64 1230 302 39,53

6 RW006 9,50 2618 502 52,87

7 RW007 20,69 3639 915 44,23

8 RW008 7,73 1536 332 42,95

9 RW009 21,62 3463 838 38,76

10 RW010 8,08 2097 438 54,19

11 RW011 3,59 1200 260 72,45

12 RW012 20,98 3607 680 32,41

13 RW013 7,07 1542 345 48,80

14 RW014 20,72 1733 325 15,69

Jumlah 185,16 28903 6243 40,28

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.3 Peta Tematik Kepadatan Bangunan Hunian Kelurahan Panggung

Page 16: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-12

• Kelayakan

Kelayakan Fisik Bangunan, yang dibagi dalam dua kategori, yaitu :

× Luas lantai bangunan terhadap jumlah penghuninya dengan persyaratan

luas minimum per orang 7,2 m2.

× Kelayakan konstruksi bangunan yang terdiri atas atap, lantai dan dinding

(Aladin)

Tabel II.13

Kelayakan Bangunan di Kelurahan Panggung

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Kesesuaian Bangunan (Unit)

Bangunan

Persyaratan

Teknis

Bangunan

Tidak

Persyaratan

Teknis

Jumlah

Total

Bangunan

1 RW001 27,05 929 172 31 203

2 RW002 6,95 1912 290 63 353

3 RW003 12,00 1578 299 59 358

4 RW004 11,55 1819 290 102 392

5 RW005 7,64 1230 274 28 302

6 RW006 9,50 2618 423 79 502

7 RW007 20,69 3639 815 100 915

8 RW008 7,73 1536 284 48 332

9 RW009 21,62 3463 663 175 838

10 RW010 8,08 2097 405 33 438

11 RW011 3,59 1200 220 40 260

12 RW012 20,98 3607 586 94 680

13 RW013 7,07 1542 303 42 345

14 RW014 20,72 1733 292 33 325

Jumlah 185,16 28903 5316 927 6243

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Page 17: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-13

Gambar 2.4 Peta Tematik Kelayakan Bangunan Hunian (Aladin) Kelurahan Panggung

Gambar 2.5 Peta Tematik Kelayakan Bangunan Hunian (Luasan Lantai) Kelurahan

Panggung

Page 18: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-14

Tabel II.14

Pentagonal Asset Aspek Bangunan Hunian

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

• Kesadaran dan

pemahaman

masyarakat akan

kebersihan rumah

masih rendah

• Pengetahuan akan

bangunan yang

teratur bagi

masyarakat masih

rendah

• Kesadaran dan

pemahaman

masyarakat akan

kelayakan

bangunan hunian

masih rendah

• Gangguan

pernafasan akibat

dari rumah yang

tidak layak huni

• Kondisi lingkungan

menjadi terkesan

tidak teratur

(jalan, rumah)

mengakibatkan

tidak nyaman

dipandang

• Pelaksanaan

bantuan untuk

RTLH di Kota Tegal

melalui APBD Kota

maupun APBD

Provinsi.

• Banyak

masyarakat yg

kondisi

ekonominya

kurang mampu

sehingga kondisi

rumahnya tidak

layak huni

• Banyak bantuan

untuk RTLH dari

pemerintah

• Banyak wilayah

permukiman

yang kondisi

jalannya sudah

diperkeras

berupa paving

atau aspal

• Ada beberapa

rumah yang

juga berfungsi

sebagai home

industri

pembuatan

shuttlecock

• Banyak

bangunan yang

menghadap atau

membelakangi

saluran drainase

secara langsung

2.7.2 Jaringan Jalan

Aksesbilitas lingkungan merupakan infrastruktur lingkungan yang berfungsi

menghubungkan antar lingkungan. Sesuai dengan statusnya, jalan yang ada di

Kelurahan Panggungterdiri atas Jalan Kota dan Jalan Kelurahan, dengan total

panjang jalan sebesar 20,30 km. Terbanyak merupakan jalan dibawah 1,5 m ini

dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel II.15

Kondisi Jalan di Kelurahan Panggung Tahun 2017

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Aksesibilitas Lingkungan

Total Jaringan

Jalan

Lingkungan yg

ada (meter)

Total panjang keseluruhan

Jalan Lingkungan yang

permukaannya tidak rusak

(sesuai persyaratan teknis)

1 RW001 27,05 929 1600,00 1593,00

2 RW002 6,95 1912 2380,00 2017,00

3 RW003 12,00 1578 3581,40 3199,40

4 RW004 11,55 1819 2802,00 2525,00

5 RW005 7,64 1230 2455,00 2027,00

6 RW006 9,50 2618 4186,40 3536,40

7 RW007 20,69 3639 6721,50 6399,30

8 RW008 7,73 1536 1959,00 1679,00

9 RW009 21,62 3463 9276,60 6101,60

10 RW010 8,08 2097 4392,27 3352,10

11 RW011 3,59 1200 1773,00 1590,00

12 RW012 20,98 3607 5520,00 5286,00

Page 19: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-15

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Aksesibilitas Lingkungan

Total Jaringan

Jalan

Lingkungan yg

ada (meter)

Total panjang keseluruhan

Jalan Lingkungan yang

permukaannya tidak rusak

(sesuai persyaratan teknis)

13 RW013 7,07 1542 2975,93 2486,29

14 RW014 20,72 1733 2440,00 2352,00

Jumlah 185,16 28903 52063,10 44144,09

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.6 Peta Tematik Kelayakan Jalan Lingkungan Kelurahan Panggung

Page 20: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-16

Gambar 2.7 Peta Tematik Jalan LingkunganSesuai Persyaratan Teknis Kelurahan

Panggung

Tabel II.16

Pentagonal Asset Aspek Jalan Lingkungan

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Masyarakat sudah

mulai malas gotong

royong/kerja bakti

- Pemahaman

masyarakat tentang

merawat dan

mengelola jaringan

jalan dengan baik

- Masyarakat sudah

jarang

melaksanakan

gotong

royong/kerja bakti

untuk merawat atau

memperbaiki jalan

yang rusak

- Masyarakat secara

finansial

sebenarnya

mampu untuk

memperbaiki

jalan rusak

melalui gotong

royong/kerja

bakti dan swadaya

patungan

- Sudah banyak

jalan yang

kondisinya

diperkeras

(aspal, paving,

beton)

-

- Dataran rendah

sehingga mudah

ketika proses

pembangunan

jalan

2.7.3 Jaringan Drainase

Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan

dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.Pembuangan ini dapat

dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Dengan demikian fungsi drainase berkaitan dengan banjir dan genangan air. Terkait

dengan penanganan kumuh maka perlu identifikasi drainase yang meliputi panjang

Page 21: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-17

drainase total, panjang drainase dengan kualitas minimum memadai. Berikut

merupakan kondisi drainase di kelurahan Panggung

Tabel II.17

Kondisi Wilayah Rawan Genangan Banjir dan Kondisi Kualitas Jaringan Drainase di

KelurahanPanggung Tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Drainase Lingkungan

Luas Kawasan

permukiman

tidak terjadi

genangan

air/banjir

(Ha)

Panjang

Total

Drainase

Eksisting

(meter)

Panjang

penghubung

drainase eksisting

dengan sistem

drainase kota.

(Jawaban sesuai

hasil perencanaan)

(meter)

Panjang

drainase

yang

bersih

dan tidak

bau

(meter)

Panjang Drainase

pada lokasi

permukiman

memiliki kualitas

minimum

memadai (meter)

1 RW001 27,05 929 23,21 1550,00 702,00 545,00 1165,00

2 RW002 6,95 1912 2,25 1788,00 1647,00 628,00 1344,00

3 RW003 12,00 1578 7,32 2984,00 1863,00 1046,00 2240,00

4 RW004 11,55 1819 1,27 2066,00 1620,00 726,00 1553,00

5 RW005 7,64 1230 4,88 832,00 2005,00 292,00 625,00

6 RW006 9,50 2618 5,94 2754,00 2620,00 967,00 2069,00

7 RW007 20,69 3639 18,04 5581,20 3507,00 1953,00 4190,00

8 RW008 7,73 1536 2,76 880,00 1470,00 309,00 661,00

9 RW009 21,62 3463 8,55 7224,00 140,00 0,00 3489,00

10 RW010 8,08 2097 7,63 4367,00 0,00 0,00 3251,00

11 RW011 3,59 1200 3,59 1440,00 140,00 0,00 920,00

12 RW012 20,98 3607 17,95 4995,00 2633,00 1750,00 3748,00

13 RW013 7,07 1542 7,07 2668,00 543,00 2043,00 1729,00

14 RW014 20,72 1733 9,65 1600,00 1529,00 561,00 1201,00

Jumlah 185,16 28903 120,09 40729,20 20419,00 10820,00 28185,00

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.8 Peta Tematik Kondisi Jaringan Drainase Kelurahan Panggung

Page 22: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-18

Tabel II.18

Pentagonal Asset Aspek Drainase Lingkungan

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Membuang limbah

rumah tangga dan

sampah ke saluran

drainase

- Rendahnya kesadaran

PHBS terutama terkait

dengan kebersihan

saluran drainase

- Rendahnya

pemahaman

masyarakat terkait

dengan fungsi

drainase

- Kurangnya gotong

royong/kerja bakti

untuk membersihkan

saluran drainase

- Lingkungan

menjadi bau

- Lingkungan

menjadi rawan

gangguan

kesehatan misal

drainase sarang

nyamuk.

- Pemeliharaan

rutin melalui

gotong

royong/kerja

bakti sehingga

biaya untuk

pemeliharaan

drainase tidak

terlalu besar

- Masyarakat

mampu secara

finansial untuk

melakukan

pemaliharaan

drainase rutin

sederhana secara

rutin.

- Pelayanan

kesehatan

berupa

puskemas atau

rumah sakit

masih cukup

terjangkau

jaraknya bagi

masyarakat

- Peralatan

sederhana

sebenarnya

tersedia untuk

pelaksanaan

pemeliharaan

drainase secara

rutin

- Potensi rob

karena kawasan

dataran

rendah/landai

(pantura)

2.7.4 Persampahan

Sampah menjadi salah satu yang mendapat perhatian serius dalam upaya

penanganan kumuh. Terkait dengan sampah ini adalah jumlah sampah domestik

rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA. Berikut merupakan

kondisi pengelolaan persampahan di kelurahan Panggung.

Tabel II.19

Akses Layanan Persampahan dan Penanggulangan Kebakaran

di Kelurahan Panggung Tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pengelolaan Persampahan

Jumlah KK

dengan

Prasarana dan

Sarana

Persampahan

Sesuai dengan

persyaratan

Teknis

Jumlah Sampah

domestik rumah tangga

di kawasan

permukiman terangkut

ke TPS/TPA min. dua

kali seminggu (rumah

tangga)

Jumlah KK dengan

prasarana & sarana

persampahan yang

kondisi

konstruksinya

baik/tidak rusak

(terpelihara)

1 RW001 27,05 929 307 203 307

2 RW002 6,95 1912 433 308 433

3 RW003 12,00 1578 362 285 362

4 RW004 11,55 1819 170 152 170

5 RW005 7,64 1230 306 240 306

6 RW006 9,50 2618 653 453 653

7 RW007 20,69 3639 1085 881 1085

8 RW008 7,73 1536 368 296 368

9 RW009 21,62 3463 0 187 0

Page 23: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-19

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pengelolaan Persampahan

Jumlah KK

dengan

Prasarana dan

Sarana

Persampahan

Sesuai dengan

persyaratan

Teknis

Jumlah Sampah

domestik rumah tangga

di kawasan

permukiman terangkut

ke TPS/TPA min. dua

kali seminggu (rumah

tangga)

Jumlah KK dengan

prasarana & sarana

persampahan yang

kondisi

konstruksinya

baik/tidak rusak

(terpelihara)

10 RW010 8,08 2097 582 231 0

11 RW011 3,59 1200 325 5 0

12 RW012 20,98 3607 1134 680 1134

13 RW013 7,07 1542 58 124 58

14 RW014 20,72 1733 442 325 442

Jumlah 185,16 28903 6225 4370 5318

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.9 Peta Tematik Sampah Domestik Rumah Tangga Kelurahan Panggung

Tabel II.20

Pentagonal Asset Aspek Persampahan

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Sampah masih ada

beberapa yang

dibakar, dibuang di

lahan kosong

ataupun dibuang di

- Belum ada

lembaga

pengelolaan

sampah terpadu di

tingkat kelurahan

- Ada iuran antara

10-15ribu di

beberapa RT untuk

biaya

pengangkutan

- Setiap

kelurahan

sudah terdapat

TPST

- Ada sarana-

- Masih ada sampah

yang dibakar atau

dibuang di

halaman rumah

- Masih ada sampah

Page 24: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-20

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

drainase/sungai

- Bau, kotor, kumuh

dan sarang

penyakit

- Pelatihan

pengelolaan

sampah (kerajinan

tangan, pupuk

kompos, dll)

- Masyarakat masih

kurang paham

terkait dengan

pengelolaan

sampah yang baik

dan benar

- Perilaku PHBS

belum dilaksanakan

dengan baik di

tingkat masyarakat

- Belum ada bank

sampah di tingkat

masyarakat

- Ada pengangkutan

sampah tapi belum

merata di semua

wilayah RT

- Rawan penyakit

akibat dari sampah

yang belum

dikelola dengan

baik

- Dinas Lingkungan

Hidup (DLH) Kota

Tegal sudah

menyediakan TPST

di setiap

kelurahan. Akan

tetapi belum

semua dikelola

dengan baik.

sampah

- Perlu pengelolaan

sampah di tingkat

masyarakat

melalui program

bank sampah

untuk menambah

penghasilan

masyarakat

- Perlu pelatihan

pengelolaan

sampah menjadi

kerajinan tangan

sehingga bisa

dijual

prasarana

berupa gerobak

sampah, motor

sampah dan

tempat sampah

pribadi

- Ada beberapa

rumah yang

digunakan

untuk home

industri

pembuatan

shuttle cock

yang dibuang di

drainase atau

sungai

- Saluran drainase

dan sungai

tercemar sampah

2.7.5 Air Minum

Sumber air bersih yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat, ada dua jenis

yaitu sumur dan PDAM. Untuk air dari sumur pada umumnya mempunyai kualitas

yang kurang yang dikarena oleh adanya pencemaran baik dari dalam lingkungan

sendiri maupun dari luar melalui saluran drainase dan sungai yang ada di sekitar

wilayah. Selain itu ada beberapa KK yang untuk mencukupi kebutuhan air

minumnya membeli air minum pada pedagang keliling. Dengan kondisi tersebut

menunjukkan akses layanan air bersih belum seluruhnya menjangkau wilayah

Kelurahan Panggung.

Tabel II.21

Akses Layanan Air Bersih dan Kecukupan Air Bersih

di Kelurahan Panggung Tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pelayanan Air Minum

Jumlah Masyarakat

terlayani Sarana Air

Minum untuk minum,

mandi, dan cuci

(perpipaan atau non

perpipaan terlindungi

yang layak) (rumah

tangga)

Jumlah Masyarakat

terpenuhi

kebutuhan air

minum, mandi, cuci

(minimal

60liter/org/hari)

(rumah tangga)

1 RW001 27,05 929 79 203

2 RW002 6,95 1912 23 353

3 RW003 12,00 1578 9 332

4 RW004 11,55 1819 74 392

Page 25: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-21

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pelayanan Air Minum

Jumlah Masyarakat

terlayani Sarana Air

Minum untuk minum,

mandi, dan cuci

(perpipaan atau non

perpipaan terlindungi

yang layak) (rumah

tangga)

Jumlah Masyarakat

terpenuhi

kebutuhan air

minum, mandi, cuci

(minimal

60liter/org/hari)

(rumah tangga)

5 RW005 7,64 1230 111 302

6 RW006 9,50 2618 55 502

7 RW007 20,69 3639 446 915

8 RW008 7,73 1536 6 331

9 RW009 21,62 3463 354 712

10 RW010 8,08 2097 12 438

11 RW011 3,59 1200 5 260

12 RW012 20,98 3607 13 680

13 RW013 7,07 1542 44 345

14 RW014 20,72 1733 5 325

Jumlah 185,16 28903 1236 6090

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.10 Peta Tematik Terlayani Sarana Air Bersih Kelurahan Panggung

Page 26: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-22

Tabel II.22

Pentagonal Asset Aspek Air Bersih

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Sebagian

masyarakat sudah

menggunakan

PDAM, sebagian

masih

menggunakan

sumur

- Kesadaran dan

pemahaman

masyarakat akan

kebutuhan air

bersih sudah bagus,

akan tetapi

kemampuan

masyarakat yang

masih rendah untuk

pemasangan PDAM

- PDAM Kota Tegal

mempunyai

program bantuan

pemasangan SR

kepada

masyarakat

- Kemampuan

masyarakat untuk

pemasangan PDAM

pribadi masih kurang

- Pembuatan tandon air

untuk digunakan

secara komunal

sehingga ongkos lebih

murah

- Pembuatan tandon air

secara komunal bisa

dikelola oleh

masyarakat sehingga

masyarakat bisa

mendapatkan

penghasilan

- Pipa induk

PDAM sudah

terpasang,

tinggal

pemasangan

SR

- Sumur masih

banyak digunakan

oleh masyarakat.

- Air tanah masih

cukup bisa

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

2.7.6 Sanitasi

Sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya penanganan kumuh.

Informasi terkait sanitasi yang dimaksud adalah kuantitas dan kualitas jamban dan

pengelolaannya. Berikut merupakan kondisi sanitas di kelurahan Panggung.

Tabel II.23

Jaringan Sanitasi di Kelurahan Panggung Tahun 2017

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pengelolaan Air Limbah

Jumlah Masyarakat

memiliki akses

jamban keluarga /

jamban bersama (5

KK/jamban)(rumah

tangga)

Jumlah Jamban

keluarga/jamban

bersama sesuai

persyaratan teknis

(memiliki kloset leher

angsa yang terhubung

dengan septic-tank)

(rumah tangga)

1 RW001 27,05 929 201 189

2 RW002 6,95 1912 349 351

3 RW003 12,00 1578 358 354

4 RW004 11,55 1819 375 376

5 RW005 7,64 1230 302 257

6 RW006 9,50 2618 500 502

7 RW007 20,69 3639 914 839

8 RW008 7,73 1536 330 331

9 RW009 21,62 3463 816 720

10 RW010 8,08 2097 362 343

11 RW011 3,59 1200 250 255

12 RW012 20,98 3607 680 680

Page 27: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-23

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Pengelolaan Air Limbah

Jumlah Masyarakat

memiliki akses

jamban keluarga /

jamban bersama (5

KK/jamban)(rumah

tangga)

Jumlah Jamban

keluarga/jamban

bersama sesuai

persyaratan teknis

(memiliki kloset leher

angsa yang terhubung

dengan septic-tank)

(rumah tangga)

13 RW013 7,07 1542 331 335

14 RW014 20,72 1733 323 324

Jumlah 185,16 28903 6091 5856

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.11 Peta Tematik Jamban Sesuai Persyaratan Teknis Panggung

Tabel II.24

Pentagonal Asset Aspek Air Limbah

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Limbah rumah

tangga (grey water)

dibuang ke saluran

drainase atau

sungai

- Saluran drainase

menjadi bau,

- Dinas Kesehatan dan

Dinas Lingkungan

Hidup selaku OPD

yang mengurusi

terkait dengan

pengelolaan air limbah

- Di tingkat

- Biaya untuk

pembuatan

septictank

ataupun tempat

penampungan

air limbah yang

dirasa mahal

- Masih banyak

lahan kosong

untuk dijadikan

septictank

komunal atau

MCK Plus

- Pembuatan

- Masih ada

masyarakat yang

membuang

limbah rumah

tangga ke saluran

drainase/sungai.

Bahkan ada

Page 28: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-24

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

sedimentasi dan

konstrukasi

menjadi mudah

rusak.

- Kesadaran dan

pemahaman

masyarakat terkait

dengan

pembuangan air

limbah (grey water

dan black water)

masih kurang

- PHBS belum

dilaksanakan oleh

masyarakat

masyarakat/keluraha

n belum terdapat

lembaga khusus

pengelolaan air limbah

- Dampak penyakit yang

dtimbulan karena

sanitasi di lingkungan

tersebut?

- Dampak belum adanya

pengelolaan air limbah

yang terpadu adalah

gangguan kesehatan

dan lingkungan yang

terkesan kumuh

- Kader-kader

kesehatan di

lingkungan sudah

sering melakukan

penyuluhan terkait

dengan PHBS

bagi sebagian

masyarakat

- Pembuatan

pengelolaan air

limbah secara

komunal agar

biaya bisa lebih

murah

- Adanya

bantuan dalam

bentuk

septictank

komunal atau

MCK Plus bagi

masyarakat

septictank

komunal di

bawah jalan

dengan lebar

minimal 1,5

meter

- Sudah banyak

masyarakat

yang

mempunyai WC

pribadi

-

beberapa

masyarakat yang

BAB di sungai

- Saluran drainase

dan sungai

menjadi tercemar

limbah rumah

tangga

- Saluran drainase

yang bercampur

dengan air limbah

mengakibatkan

mudah terjadi

genangan/banjir

karena air tidak

bisa mengalir

dengan baik

- Lingkungan

menjadi bau

karena air limbah

belum dikelola

dengan baik

- Dataran rendah

2.7.7 Resiko Bencana

Resiko terjadinya bencana di Kelurahan Panggungyang terbesar adalah tidak

teraturnya bangunan hunian sehingga jaringan listrik tidak teratur.Untuk

pencegahan terjadinya kebakaran, Pemerintah daerah belum sepenuhnya

memberikan sarana seperti hydran yang ditempatkan ditiap RT ini dapat dilihat

dalam peta dibawah ini.

Tabel II.25

Resiko Bencana di Kelurahan Panggung Tahun 2017

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Potensi Rawan Bencana Kondisi Proteksi Kebakaran

Banjir Longsor Kebakaran Angin

Jumlah Kepala

Rumah

Tangga

memiliki

prasarana

proteksi

kebakaran

Jumlah

Kepala

Rumah

Tangga

memiliki

sarana

proteksi

kebakaran

1 RW001 27,05 929 v v 203 0

2 RW002 6,95 1912 v v 353 0

3 RW003 12,00 1578 v v 317 43

4 RW004 11,55 1819 v v 349 0

5 RW005 7,64 1230 v v 208 52

6 RW006 9,50 2618 v v 409 0

Page 29: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-25

NoNama

RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Potensi Rawan Bencana Kondisi Proteksi Kebakaran

Banjir Longsor Kebakaran Angin

Jumlah Kepala

Rumah

Tangga

memiliki

prasarana

proteksi

kebakaran

Jumlah

Kepala

Rumah

Tangga

memiliki

sarana

proteksi

kebakaran

7 RW007 20,69 3639 v v 773 0

8 RW008 7,73 1536 v v 295 0

9 RW009 21,62 3463 v v 781 0

10 RW010 8,08 2097 v v 138 0

11 RW011 3,59 1200 v v 260 0

12 RW012 20,98 3607 v v 610 0

13 RW013 7,07 1542 v v 252 0

14 RW014 20,72 1733 v v 276 0

Jumlah 185,16 28903 5224 95

Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Gambar 2.12 Peta Tematik Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran Teknis

Panggung

Page 30: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-26

Tabel II.26

Pentagonal Asset Aspek Proteksi Kebakaran

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal

Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Ada, karena ada

beberapa rumah

yang secara

material mudah

terbakar

- Pembentukan

kelompok tanggap

bencana kebakaran

- Pelatihan mitigasi

bencana kebakaran

- Di tingkat

masyarakat belum

terdapat kelompok

tanggap bencana.

- Minim persiapan

apabila terjadi

kebakaran

- Potensi kerugian

secara finansial

besar.

- Masyarakat

mampu secara

finansial untuk

membeli

perlengkapan

pengamanan

kebakaran.

- Bangunan

terbakar

kemungkinan

besar karena

kepadatan

bangunan

cenderung

tinggi.

- Ada beberapa

rumah yang

digunakan

sebagai home

industri.

- Banyak sumber

air dari drainase

primer/sungai

- Intensitas

kebakaran bisa

cenderung tinggi

tergantung dari

kepadatan

bangunan

2.7.8 Legalitas Hunian dan Lahan

Legalitas hunian dan lahan menjadi salah satu faktor penting dalam membuktikan

keabsahan kepemilikan hunian dan lahan. Dengan demikian perlu diketahui status

hunian dan lahan dari kepemilikan IMB. Berikut merupakan kondisi legalitas hunian

dan lahan bangunan di kelurahan Panggung.

Tabel II.27

Legalitas Hunian dan Legalitas Lahan di Kelurahan Panggung Tahun 2017

No Nama RW

Luas

Wilayah

(Ha)

Legalitas Bangunan (Unit)

Jumlah

Total

Bangunan

Kepemilikan

Bangunan

(IMB)

SHM/HGB

1 RW001 27,05 203 167 182

2 RW002 6,95 353 11 347

3 RW003 12,00 358 59 276

4 RW004 11,55 392 9 305

5 RW005 7,64 302 114 203

6 RW006 9,50 502 21 319

7 RW007 20,69 915 446 647

8 RW008 7,73 332 6 328

9 RW009 21,62 838 296 416

10 RW010 8,08 438 11 42

11 RW011 3,59 260 5 255

12 RW012 20,98 680 13 639

13 RW013 7,07 345 10 223

14 RW014 20,72 325 5 256

Jumlah 185,16 6243 1173 4438Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017

Page 31: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

II-27

Grafik 2.7. Prosentase Legalitas Hunian dan Lahan

IMB SHM

20%

71%

LEGALITAS HUNIAN DAN LEGALITAS

LAHAN

Page 32: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-1

BAB IIITINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yangberfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukungperikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, danberkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Penyelenggaraan kawasanpermukiman bertujuan untuk memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal yanglayak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta menjaminkepastian bermukim.Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah, maka untukmenyelenggarakan kawasan permukiman yang ideal perlu dilakukan sebuahperencanaan yang matang. Perencanaan kawasan permukiman harus dilakukansesuai dengan rencana tata ruang wilayah dimaksudkan untuk menghasilkandokumen rencana kawasan permukiman sebagai pedoman bagi seluruh pemangkukepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman.Kondisi eksisting permukiman menjadi awal dari proses analisis yang dilakukansecara partisipatif. Survey baseline 100-0-100 tahun 2015 telah menghasilkanprofil permukiman kelurahan. Profil permukiman kelurahan ini ditinjau kembaliuntuk memastikan kondisi terkini di wilayah kelurahan.Sesuai dengan regulasi yang ada, maka permukiman terbagi atas kawasan terdugakumuh dan kawasan rawan kumuh. Kedua kondisi ini dianalisis untuk menghasilkanperencanaan lingkungan permukiman yang bersifat pencegahan dan peningkatan.Di lokasi rawan kumuh disusun perencanaan pencegahan kumuh permukiman dandi lokasi terduga kumuh disusun perencanaan peningkatan kualitas permukiman.

Page 33: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-2

3.1. ANALISIS KEBIJAKAN PERENCANAAN KOTA TEGAL

Tabel III.1Sinkronisasi Kebijakan Spasial dan A-Spasial di Kota Tegal

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan

Kebijakan Spasial1. RTRW KotaTegal 2011-2031

Tujuan penataan ruang adalahmewujudkan Kota Tegalsebagai kota bahari yangdidukung kegiatanperdagangan, jasa danindustri yang aman, nyaman,produktif dan berkelanjutan.

Kebijakan struktur ruangwilayah Kota meliputi :peningkatan pusatpelayanan kota yangmemperkuat kegiatanperdagangan, jasa danindustri berskala regional;

mengembangkan jalan lingkarantar kota;menetapkan hirarki sistempusat pelayanan secaraberjenjang;mengembangkan pusatperdagangan berskalaregional;mengembangkan kegiatanwisata pesisir;mengembangkan kegiatanjasa pertemuan dan jasapameran;mengembangkan kegiatanindustri non polutif;mengembangkan pelayananpelabuhan laut sebagai pintugerbang regional;mengembangkan sistemterminal angkutan umumregional dan angkutan umumperkotaan; danmengembangkan terminalbarang yang bersinergidengan pelabuhan laut.pengembangan pusatpelayanan kota; dan meningkatkan kapasitasjaringan jalan yangmendorong interaksikegiatan antar pusatpelayanan kota;meningkatkan pelayananmoda transportasi yangmendukung tumbuh danberkembangnya pusatpelayanan kota;mengembangkan sistemtransportasi massal; dan

Page 34: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-3

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatanmeningkatkan integrasisistem antar moda.peningkatan kualitas danjangkauan pelayanan sistemprasarana sarana umum. meningkatkan fungsipelayanan pelabuhan lautsebagai pelabuhanpenumpang dan pelabuhanbarang;mengembangkan saranalingkungan di setiap pusatkegiatan sesuai fungsikawasan dan hirarkipelayanan;mengembangkan sistemprasarana energi;mengembangkan sistemjaringan telekomunikasi daninformasi pada kawasanpertumbuhan ekonomi;mengembangkan prasaranasumber daya air;meningkatkan sistempengelolaan persampahandengan teknik–teknik yangberwawasan lingkungan;meningkatkan danmengembangkan pengolahanair bersih;meningkatkan prasaranapengelolaan air limbah; danmengembangkan sistemprasarana drainase secaraterpadu.

Kebijakan pola ruang WilayahKota meliputi :pengembangan kawasanbudidaya yang efisien dankompak;

mengembangkan kawasanbudidaya terbangun secaravertikal di kawasan pusatkota; danmengembangkan ruang–ruang kawasan yang efisiendan kompak dengan sisteminsentif dan disinsentif.peningkatan dan penyediaanruang terbuka hijau yangproporsional di seluruhwilayah kota;mempertahankan fungsi danmenata RTH yang ada;mengembalikan RTH yangtelah beralih fungsi;meningkatkan ketersediaan

Page 35: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-4

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanRTH di kawasan pusat kota;mengembangkan inovasidalam penyediaan RTH; danmengembangkan kemitraanatau kerjasama denganswasta dalam penyediaandan pengelolaan RTH.peningkatan pemanfaatanruang pada wilayahpesisir yangmemperhatikan dayadukung dan daya tampunglingkungan; dan

mengembangkan kolamtampung air dan tanggulpantai untuk menanggulangipotensi banjir dan rob;melakukan penghijauankawasan pantai; danmengupayakanpengembalian ruang hijausempadan sungai dansempadan pantai.peningkatan pengelolaankawasan peruntukanindustri. pengembangan kawasanperuntukan industri;pengembangan saranapengolah limbah.Kebijakan dan strategikawasan strategis meliputi :pengembangan danpeningkatan fungsikawasan pertahanan dankeamanan dalam kerangkaketahanan nasional;

mendukung penetapankawasan strategis nasionaldengan fungsi khususpertahanan dan keamanan;mengembangkan kegiatanbudidaya secara selektif didalam dan sekitar kawasandengan fungsi khususpertahanan untuk menjagafungsi dan peruntukannya;mengembangkan kawasanlindung dan/ atau kawasanbudidaya tidak terbangun disekitar kawasan denganfungsi khusus pertahanan,sebagai zona penyangga; danturut menjaga danmemelihara aset–asetpertahanan.pelestarian lingkunganhidup dan peningkatanfungsi perlindungankawasan;membatasi perkembangankegiatan pada kawasansempadan sungai dan pantai;meningkatkan intensitas danluasan hutan mangrove

Page 36: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-5

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatansebagai upaya perlindunganterhadap wilayah pesisir.pengembangan danpeningkatan fungsi kawasandalam pengembanganperekonomian; dan

mengembangkan kegiatanperdagangan dan jasadengan mendukunginfrastruktur kawasan;mengembangkan kegiatanperdagangan dan jasa denganmerevitalisasi kawasanperdagangan kota lama.pelestarian dan peningkatannilai–nilai sosial dan budaya. mengembangkan nilaibudaya bahari sebagaibagian dari kekayaan budayalokal melalui pengembangankawasan wisata bahari; danmelestarikan nilai budaya danarsitektur melalui penetapan,pemeliharaan danpengembangan benda–bendacagar budaya.Kebijakan A-Spasial2 RPJPD Kota

Tegal Tahun2005-2025

Visi :"Kota Perdagangan, Jasa danIndustri, dengan Masyarakatyang Sejahtera Bermartabat"Misi :Mewujudkan aneka usahabidang perdagangan, jasadan industri, gunamendorong pengembanganekonomi daerah yangsemakin mantap.Mewujudkan kesejahteraanmasyarakat, peningkatankualitas sumberdayamanusia yang bertaqwakepada Tuhan Yang MahaEsa, sehat, cerdas, danberbudaya.Mewujudkan keamananketentraman danketertiban masyarakatmelalui penegakan

Page 37: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-6

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatansupremasi hukum, HAMdan peraturan perundang-undangan.Mewujudkanpemberdayaan masyarakat,kesetaraan dan keadilangender.Mewujudkan pengelolaansumberdaya alam danlingkungan hidup yangoptimal serta menjagakelestarian fungsinyadalam menopangkehidupan.Mewujudkan tatapemerintahan yang baikdidukung peningkatankualitas aparatur danpeningkatan kualitaspelayanan publik.Mewujudkan kualitas dankuantitas infrastrukturpembangunan daerah3 RPJMD Kota

Tegal Tahun2014-2019

Visi :“Terwujudnya Kota Tegal yangSejahtera dan BermartabatBerbasis Pelayanan Prima”Misi :Mewujudkanperekonomian daerahyang berdaya saingberbasis keunggulanpotensi lokal.Mewujudkan infrastrukturyang memadai dankelestarian lingkunganuntuk pembangunanberkelanjutan.Mewujudkan kesatuansosial serta ketentramandan ketertiban masyarakatyang mendorongpemberdayaan danpartisipasi masyarakat.

Page 38: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-7

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanMewujudkan sumberdayamanusia yang berkualitas,berbudi pekerti luhur danbertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa.Mengoptimalkan pelayanankepada masyarakat dalamkerangka tata kelolapemerintah yang baik danbersih (Good and CleanGovernment) serta bebasdari KKN4 SSK Kota Tegal

Tahun 2013-2018

Visi :Terwujudnya Kota Tegal yangbersih dan sehat melaluipembangunan sanitasi menujumasyarakat yang sejahtera danbermartabat pada tahun 2019Misi Pengelolaan Air LimbahDomestik:Meningkatkan kualitaslingkungan melaluipembangunan saranaprasarana air limbah yangberwawasan lingkunganMisi PengelolaanPersampahan:Meningkatkan lingkunganyang bersih melaluipemberdayaan masyarakatdan layanan pengelolaansampah skala kota yangberwawasan lingkungan

Tujuan Umun PengelolaanAir Limbah Domestik:Meningkatkan lingkunganyang sehat dan bersih di KotaTegal melalui pengelolaan airlimbah domestik yangberwawasan lingkunganSasaran Pengelolaan AirLimbah Domestik: Tersedianya perencanaanpengelolaan air limbahdomestik skala perkotaanpada akhir tahun 2019 Meningkatkan cakupankepemilikan jambankeluarga denganpenggunaan tangki septikdari 77.02% menjadi81.13% pada akhir tahun2019. Meningkatnya jumlah dancakupan layananpengelolaan air limbahsecara komunal dari 33unit menjadi 43 unit diakhir tahun 2019. Tersedianya danberfungsinya IPALKomunal untuk industrirumah tangga dari 3 unitmenjadi 5 unit.

Air Limbah DomestikStrategi 1Pembangunan Sarana danPrasarana Air Limbah (IPAL)Komunal skala pelayananlingkungan dengan berbasispada Pelayanan PrimaPemerintah Kota Tegal

Study kelayakan (Feasibilitystudy) pengembangan systempengolahan air limbahterpusat (offsite system) padakawasan terbatas;Penyusunan DED danmasterplan air limbahdomestic system terpusat(offsite system);Pembangunan MCK Komunaldan IPAL Komunal;Pembangunan IPAL IndustriRumah TanggaPengadaan peralatanpendukung operasional IPALIndustri Rumah TanggaKajian Fungsi optimalisasiIPLT dan pengadaan mobilsedot tinjaStrategi 2Penyadaran dan peningkatanpartisipasi masyarakatdalam penyediaan lahanuntuk fasilitas InstalasiPengolahan Air Limbah(IPAL) komunal di lokasipemukiman yang padatpenduduknya.

sosialisasi kepada masyarakattidak hanya terkaitkepemilikan tangki septictetapi juga kesadaran untukpenyediaan lahan untukfasilitas IPAL skala kawasan;Upaya pembebasan lahanuntuk pembangunan IPALKomunal di wilayah padatpenduduk;Strategi 3Mengoptimalkan sumberpembiayaan lainnya untukinvestasi dalam pengelolaanMenyiapkan perencanaan danpenganggaran program dankegiatan sanitasi khususnyadalam mengakses DAK

Page 39: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-8

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan

Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaan IPLTdari 6 m3/hari menjadi 12m3/hari pada akhir tahun2019.Tujuan Umun PengelolaanPersampahanMewujudkan lingkungan yangsehat dan bersih di Kota Tegalmelalui peningkatan kualitasdan kuantitas pengelolaansampah yang berwawasanlingkungan untuk seluruh kotadi atas Standar PelayananMinimum/SPM.Sasaran PengelolaanPersampahan Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaanpersampahan dari 65%menjadi 80% pada akhirtahun 2019. Meningkatkan rasiotempat pembuangansampah (TPS) per 1000penduduk dari 2,1 menjadi2,7 pada akhir tahun 2019 Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampengelolaan sampahdengan sistem 3R (reduce,reuse dan recycle) melaluioptimalisasi TPST danbank sampah dari 10 unitmenjadi 27 unit padatahun 2019.

Tujuan Umun DrainaseMeningkatkan Iingkunganyang sehat dan bersih di KotaTegal melalui penyediaansarana dan prasaranadrainase.

air limbah. Sanitasi untuk pembiayaanprogram dan kegiatan airlimbah;Membuat perencanaanpendanaan menggunakansumber pendanaanperbankan komersial untuksarana pengelolaan air limbahyang besar biaya investasinyaStrategi 4Membentuk kelembagaanyang khusus menanganipengelolaan air limbahdomestic sertamengoptimalkan peranSKPD terkait dalammengkoordinasikanpengelolaan air limbah

Pembentukan KelompokSwadaya MasyarakatPengelola IPALPenyusunan StandarOperasional Procedure (SOP)pengelolaan IPALBimbingan teknis pengelolaanIPAL bagi KSMStrategi 5Meningkatkan peran sertamedia dan kader kesehatanlingkungan dalam promosidan penyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestik di tingkatmasyarakat.

Sosialisasi dan pembinaantentang system PengelolaanAir Limbah Domestik SkalaKota kepada RT, RW, Lurah,Camat, PKK, Kader Kesehatandan Perusahaan Swastapenyedia jasa sedot tinja;Publikasi Website danJaringan media massasertasaluran komunikasiPemerintah Kota Tegal danIklan layanan masyarakatterkait penyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestic;Lokalatih dab penyegarankader kesehatan lingkungan,kader posyandu, Sub KlinikDesa (SKD) terkaitpenyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestic;Pengelolaan PersampahanStrategi 1Meningkatkan jumlahanggaran untuk penyediaansarana dan prasarana

Membuat perencanaanterintegrasi dalammemanfaatkan DAK Sanitasidan APBD untuk membiayaipembangunan sektor

Page 40: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-9

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan

Sasaran Drainase Meningkatnya drainasedalam kondisi baiksehingga pembuanganaliran air tidak terhambatdari 60.5% menjadi61.44% di akhir Tahun2019 Meningkatnyaketersediaan systemjaringan drainase skalakawasan dan skala kotadari 68,5% menjadi71.35% di akhir Tahun2019 Meningkatnya prosentasewilayah bebas genanganbanjir dari 94,76%menjadi 97.11% di akhirTahun 2019

persampahan disesuaikandengan cakupan pelayanan persampahan khususnyasarana 3R hingga TPA;Memanfaatkan DAK Sanitasiuntuk pengelolaan sampahsesuai kebutuhan pada semuajenjang (Rumah tangga –TPST – TPA);Mengakses dana dari berbagaisumber dan swadayamasyarakat dalampengelolaan sampahStrategi 2Penambahan jumlah tenagaoperasional pengangkutsampahKajian analisa beban kerjadan analisis tupoksidisesuaikan dengan cakupanpelayanan dan ketersediaanpersonil;Strategi 3Sosialisasi kepadamasyarakat untuk memilahsampah organic dan anorganic serta mengolahnyamenjadi benda/barang yangberguna

Meningkatkan kegiatanpenyuluhan dan sosialisasiditingkat masyarakat, sekolahdan lokasi – lokasi yang seringdimanfaatkan oleh masyrakatsebagai tempat pembuangansampahMemberikan pelatihan 3Rkepada masyarakat danlingkungan sekolahPenyusunan regulasipersampahan yang memuataturan dan sanksiMenjalin kemitraan dengankelompok penggiat 3RStrategi 4Membentuk kelembagaanyang khusus menanganipengelolaan sampahPembentukan KelompokSwadaya Masyarakat yangmengelola TPSTPembentukan KelompokSwadaya Masyarakat yangmengelola Bank Sampahsehingga mampu mengolahsampah an organicStrategi 5 Memprioritaskan pengadaanTruck sampah, Kendaraanroda tiga, Container,tempatpembuangan sampahMenyiapkan tong sampah bagipetugas penyapu jalan

Page 41: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-10

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanStrategi 6Menyiapkan pengelolaanpersampahan dan advokasipengelolaan persampahan

Advokasi ke Kepala Daerahdan DPRD untuk membuatPerwali atau Perda tentangregulasi persampahanPenyusunan masterplan danSOP oleh SKPD terkaitMembangun sistempengolahan sampah organikdan sampah non organicStrategi 7Meningkatkan pengetahuandan ketrampilan stakeholderdalam pengelolaan sampahdengan konsep 3RMemberikan pelatihan kepadaaparatur tentang sistempengelolaan persamphanMeningkatkan koordinasi daritahap perencanaan,pelaksanaan dan pengawas

DrainaseStrategi 1Peningkatan sarana danprasarana drainaselingkungan danpengendalian banjir dikawasan perkotaan

Penataan sistem aliran sungaibesar sebagai saluran primerNormalisasi sungai danpembangunan kolam resapanPerbaikan sarana drainaseyang rusakPenyediaan dokumen rencanasistem drainase secarabertahap dan mendetailStrategi 2Mengembangkan konsep ecodrainage Study kelayakanpengembangan systemdrainase kotaMonitoring integrasi jaringandrainase lingkungan denganjaringan drainase sekunderdan primerSosialisasi tentang systempolder, aspek pengelolaan danpembiayaanStrategi 3Capacity buildingkelembagaan pengeloladrainasePertemuanstakeholder/aliansi dankemitraan yang terkaitdengan pembangunan danpemeliharaan drainase kota;Meningkatkan kerjasama daripara stakeholderpembangunan drainase(pemerintah, masyarakat,NGO, swasta/dunia usaha)Pemberdayaan masyarakat

Page 42: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-11

No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatandalam hal pengelolaandrainaseStrategi 4Penyediaan regulasi yangspesifik lokal dalam halpengelolaan danpengembangan sistemdrainase

Penyusunan PerdaPengelolaan DrainaseFasilitasi sosialisasi PerdaPengelolaan DrainaseStrategi 5Peningkatan kualitas dankuantitas publikasi dansosialisasi pengelolaandrainase lingkungan

Iklan layanan masyarakat,rubric tanya jawab di mediamassa dan talkshow radiooleh para pengambilkebijakan;Publikasi website melaluiSistem informasi tematik danjaringan media massa

Page 43: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-12

3.2. RTRW (RENCANA TATA RUANG WILAYAH) KOTA TEGALRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tegal Tahun 2011-2031 merupakanarahan kebijakan pengaturan ruang yang tertuang dalam rencana pola ruang danstruktur ruang. Sebagai arahan pemanfaatan ruang, RTRW ini memberikan arahanpengaturan bagi pembangunan seluruh kawasan di Kota Tegal, termasuk didalamnya adalah pengaturan mengenai kawasan permukiman kumuh perkotaanberikut dengan infrastruktur permukiman pendukungnya yang merupakan lingkupdari kegiatan Penyusunan RPLP Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur KotaTegal.Tabel III.2

Arah Kebijakan RTRW Kota TegalARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG

Rencana penetapan pusat pelayanan terdiri atas: Pusat Pelayanan Kota ;PPK berada di Kecamatan Tegal Timur dengan fungsiutama meliputi pemukiman, pusat pemasaran danperdagangan, pusat perhubungan dan telekomunikasi,pusat kegiatan usaha jasa dan produksi, serta pusatpelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan) Sub Pusat Pelayanan Kota;

SPPK Kejambon memiliki fungsi untukpelayanan permukiman, pendidikan,perdagangan dan jasa yang meliputi wilayahKecamatan Tegal Timur; dan Pusat Lingkungan.

PL di SPPK Kejambon terbagi atas PL Kejambon,PL Slerok, PL Panggung, PL Mangkukusuman, PLMintaragen;Rencana Sistem Jaringan Transportasi sistem jaringan transportasi darat;

jaringan jalan; jaringan jalan arteri primer status jalannasional, meliputi :

o Jalan Martoloyo – Jalan Yos Sudarso; Jaringan jalan lokal sekunder status jalankota, meliputi :

o Jalan Perintis Kemerdekaan;o Jalan RA Kartini – Jalan Menteri Supeno;o Jalan Pancasila – Jalan KH. Mansyur –Jalan KH. Wahid Hasyim;o Jalan Semeru – Jalan Kolonel Sudiarto;

peningkatan jaringan jalan lingkungan; pengembangan simpang susun dengan relkereta api di Kecamatan Tegal Selatan dan

Kecamatan Tegal Timur. prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; Rencana sistem prasarana lalu lintas

o peningkatan keselamatan jalan di ruas–ruas jalan arteri, jalan kolektor dan jalanlokal dengan perlengkapan jalan.o penyediaan sarana dan prasaranaangkutan massal.o penataan halte angkutan kota beradadisetiap bangkitan dan tarikan lalulintas yang menggunakan angkutanumum.

Rencana sistem angkutan jalano angkutan perkotaan;× Rencana angkutan perkotaanmeliputi angkutan umum yangmelayani kawasan permukiman danfasilitas pelayanan perkotaan.

jaringan kereta api;

Rencana pola ruang wilayah kota terdiri atas: Kawasan Lindung;

Kawasan perlindungan setempat; Sempadan sungai;

o Sempadan sungai meliputi SungaiKetiwon, Sungai Kali Gung, Sungai KaliGangsa, Sungai Kemiri, dan SungaiSibelis.

o Rencana peningkatan pengelolaansempadan sungai dilakukan melalui :× identifikasi dan penataan bangunandi sempadan sungai;× penghijauan sempadan sungai;× pengaturan pemasangan papanreklame/pengumuman,pemasangan pondasi dan rentangankabel listrik, pondasi jembatan;× pembangunan jalan inspeksi. Sempadan pantai.

o Sempadan pantai terdapat diKecamatan Tegal Timur danKecamatan Tegal Barat.

o Arahan pengelolaan sempadan pantaidilakukan melalui :× penghijauan dan pemasangan batuatau beton untuk melindungipantai dari abrasi; dan× penetapan kawasan sempadanpantai yang dapat dimanfaatkandermaga, pelabuhan, kegiatanperikanan lain, dan kegiatan lainyang dijinkan sesuai peraturanperundang – undangan. RTHK;Rencana ruang terbuka hijau kota seluas kuranglebih 1.330 (seribu tiga ratus tiga puluh) hektaratau sebesar kurang lebih 33% (tiga puluh tigapersen) dari luas kota meliputi : RTHK publik;Rencana RTH publik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 huruf a meliputi area denganluas kurang lebih 831 (delapan ratus tigapuluh satu) hektar atau sebesar kurang lebih20,92% (dua puluh koma sembilan puluhdua persen) dari luas wilayah kota RTHK privat.Ruang terbuka hijau privat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 huruf b meliputiarea dengan luas kurang lebih 499 (empatratus sembilan puluh sembilan) hektar atau12,57% (dua belas koma lima tujuh persen)dari luas wilayah kota

Page 44: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-13

ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG peningkatan jalur kereta api yangmenghubungkan Kota Tegal dengan KotaPurwokerto melalui jalur selatan serta keKota Semarang dan Jakarta melalui jalurutara; pengembangan jalur kereta api yangmenghubungkan Semarang–Tegal–Slawi/Brebes; peningkatan stasiun kereta api Kota Tegal;dan peningkatan dan penanganan perlintasansebidang dengan jalan raya.

Rencana Sistem Jaringan Energi bangunan pengelolaan jaringan listrik;dan

peningkatan gardu listrik di pusat pelayanan kotadan seluruh sub pusat pelayanan kota. jaringan minyak dan gas.

pelayanan energi gas minyak cair melalui StasiunPompa Bahan Bakar Elpiji;danRencana Sistem Jaringan Telekomunikasi pengembangan prasarana telekomunikasi sistemkabel dan sistem seluler; pembangunan dan peningkatan jaringan primertelekomunikasi dengan mengikuti pola jaringan jalanarteri, kolektor dan lokal; pembangunan menara telekomunikasi berupapembangunan menara telekomunikasi bersama disetiap SPPK; penataan dan pengaturan lokasi menaratelekomunikasi bersama diatur lebih lanjut denganPeraturan Walikota; dan penyediaan sistem hot spot atau sejenisnya di setiapSPPK.

Rencana Sistem Sumber Daya Air jaringan irigasi;

penanganan terhadap Daerah Aliran Sungaimeliputi : daerah aliran sungai Gung;

sistem pengendalian banjir; rencana pengembangan pengendalian robmelalui: pembuatan sabuk pantai pada pesisir; normalisasi aliran sungai diseluruh daerahtangkapan air; dan peningkatan kualitas jaringan drainase diseluruh daerah tangkapan air.

sistem pengendalian abrasi pantai; pembangunan konstruksi perlindungan pantai;dan konservasi yang diarahkan pada kawasansempadan pantai melalui pengembangan hutanmangrove guna mengurangi dampak abrasi.

rencana perlindungan dan pelestarian sumber dayaair. perlindungan dan pelestarian sungai; dan pengendalian pemanfaatan air tanah.

Rencana Sistem Infrastruktur Perkotaan rencana sistem air minum kota;

peningkatan air minum yang bersumber dariBumijawa dan Kali Giri Kabupaten Brebessebesar kurang lebih 190 (seratus sembilanpuluh) liter/detik meliputi : rencana peningkatan sistem jaringan primer

Rencana penambahan untuk RTHK terdapatdi beberapa lokasi meliputi:o rencana RTH berupa tamankecamatan/ SPPK tersebar padasemua daerah kecamatan;o RTH sempadan berada di sepanjangsempadan sungai meliputi Sungai

Ketiwon, Sungai Gung, Sungai Kemiri,Sungai Gangsa dan daerah pesisirsepanjang pantai di Kecamatan TegalBarat dan Kecamatan Tegal Timurdengan luasan yang bervariasi; dan

o rencana RTH berupa hutan kotaberada di Kelurahan MuararejaKecamatan Tegal Barat sebagai buffer dikawasan peruntukan industri sepanjangjalan By Pass Tegal – Brebes, KelurahanPanggung, Kelurahan Randugunting,Kelurahan Kejambon, KelurahanKaligangsa dan Kelurahan Mintaragen.

Kawasan cagar budaya ; Kawasan cagar budaya berupa bangunanbernilai sejarah beserta kawasandisekitarnya yang meliputi :

o kawasan Stasiun Besar Kereta Api diKelurahan Panggung.

Proses pengelolaan cagar budayadilakukan melalui penelitian danpengembangan kegiatan bernilai budaya,pemeliharaan serta pelestarian. Ketentuan tentang Kawasan Cagar Budayaakan diatur lebih lanjut dalam PeraturanDaerah tersendiri.

Kawasan rawan bencana alam. Kawasan rawan bencana alam meliputi :

o Kawasan rawan bencana abrasi dangelombang pasang terletak disepanjang pantai KelurahanMuarareja, Kelurahan Tegalsari,Kelurahan Mintaragen dan KelurahanPanggung;

o Kawasan rawan bencana banjir beradadi Kecamatan Tegal Selatan KecamatanMargadana, Kecamatan Tegal Timur danKecamatan Tegal Barat.

Rencana peningkatan pengelolaankawasan rawan bencana alam dilakukanmelalui :o Mengembangkan sistem drainase yangmampu mengalirkan air genangandengan cepato Rehabilitasi lahan kritiso Normalisasi sungai dan salurano Sosialisasi program kali bersih

Kawasan Budidaya. Kawasan perumahan; Rencana lokasi pengelompokanperumahan sesuai dengan kepadatanperumahan meliputi :

o kepadatan sedang: KelurahanSlerok, Kelurahan Mintaragen,Kelurahan Pesurungan Kidul,Kelurahan Kemandungan, KelurahanKaligangsa, Kelurahan Cabawan,Kelurahan Debong Kidul, KelurahanDebong Tengah, Kelurahan

Page 45: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-14

ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANGyang melalui Jalan Sultan Agung – JalanPancasila; peningkatan kualitas air bersih menjadi airminum di kawasan fasilitas pelayanan umum. Pengembangan sumber daya air yang lain sesuaidengan daya dukung lingkungan.

rencana sistem air limbah kota; pengambilan limbah dilakukanpengangkutan menggunakan kendaraan/truk penyedot limbah dari tempatbermukim; penambahan sarana pengangkutan dalampengelolaan limbah agar tidak terjadi penumpukan pada setiap kecamatan atauSPPK ; dan pengembangan sistem pengolahan limbah bahanberbahaya dan beracun dengan memperhatikanprinsip kelestarian lingkungan.

rencana sistem persampahan kota; Pembangunan Tempat Penampungan Sementaradan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di setiap Kelurahan.

rencana penyediaan dan pemanfaatan prasaranadan sarana jaringan pejalan kaki; pengembangan jalur pejalan kaki termasuk jalurpenyandang cacat yang aman dan nyaman dijaringan jalan arteri; jalur pejalan kaki yang berada di pusat kotadirencanakan berhubungan dengan pusat – pusatSPPK.

rencana jalur evakuasi bencana; Rencana jalur evakuasi bencana meliputi jalurevakuasi bencana banjir dan atau bencana rob.Rencana jalur evakuasi sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 meliputi : Kelurahan Panggung – Jalan PerintisKemerdekaan – RTH di KelurahanMangkukusuman – RTH KelurahanKejambon.

penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasaranaperkotaan lainnya. Rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana danprasarana perkotaan lainnya penyediaan jalursepeda. Penyediaan jalur sepeda dapat berada pada ruasjalan yang sudah ada maupun rencanapengembangan jalur baru khusus sepeda.

Sumurpanggang, Kelurahan Debong Lor,Kelurahan Debong Kulon, KelurahanBandung, Kelurahan Tunon, KelurahanKalinyamat Wetan, KelurahanKalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen,Kelurahan Panggung; dan

Rencana pengembangan kawasanperumahan kepadatan sedang dilakukanmelalui :o peningkatan kualitas prasaranalingkungan perumahan danpenyediaan ruang terbuka hijau danruang terbuka non hijau; dano penyediaan prasarana dan sarana umummeliputi sarana jalan dan saluran.

Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperumahan seluas sekitar 1.800 (seribudelapan ratus) hektar. Rencana pengembangan kawasanperumahan dengan memperhatikan kondisisosial, ekonomi, daya dukung dan dayatampung lingkungan.

Kawasan perdagangan dan jasa;Kawasan perdagangan dan jasa meliputi: pasar tradisional;

o peningkatan kualitas pasar skalapelayanan regional dan/atau kotameliputi :× Pasar Malam Kelurahan Panggung;dano peningkatan dan pengembangan pasarskala pelayanan kecamatan dan/ataukelurahan meliputi :× Pasar Martoloyo di Kelurahan

Panggung; pusat perbelanjaan dan toko modern.

o pengembangan pusat perbelanjaan dantoko modern ada di pusat SPPK;o pengembangan toko modern di kawasanpusat pelayanan lingkungan harusmemperhatikan kondisi perekonomiansetempat;o pengembangan pusat perbelanjaandan toko modern direncanakan secaraterpadu dengan kawasan sekitarnya danwajib memperhatikan kepentingansemua pelaku sektor perdagangan danjasa;o pengembangan kawasan pertokoandengan dukungan akses sekurang–kurangnya jalan lokal sekunder dansesuai dengan rencana pola ruang;o pengaturan pengembangan pusatperbelanjaan dan toko modern diaturlebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata RuangKota.

Pengembangan pasar tradisional, pusatperbelanjaan dan toko modern diwajibkanmenyediakan ruang parkir, RTH dan RTNH. Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperdagangan dan jasa adalah 415 (empatratus lima belas) hektar atau sekitar 10,5%(sepuluh koma lima persen) dari luaswilayah kota.

Kawasan perkantoran;Rencana kawasan perkantoran terdapat di:

Page 46: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-15

ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG Pengembangan kawasan perkantoranmeliputi :

o kawasan perkantoran pemerintah;× peningkatan kawasan perkantoranpemerintah skala kelurahan dankecamatan di setiap SPPK; dano kawasan perkantoran swasta.× mengarahkan dan mengembangkankegiatan perkantoran swasta besarberlokasi di kawasan perdagangandan jasa;× kawasan pekantoran wajibmemiliki ruang parkir yangmempertimbangkan kegiatanperkantoran;× kawasan perkantoran swastakecil dapat berlokasi di kawasanpermukiman atau kawasan lainnyadengan memperhatikan aksespelayanan.

Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperkantoran adalah 25 (dua puluh lima)hektar atau sekitar 0,6 % (nol koma enampersen) dari luas wilayah kota. Kawasan pariwisata;Kawasan pariwisata terdiri dari : Kawasan pariwisata lain yang berpotensisebagai kawasan pariwisata diatur dalamPeraturan Daerah tersendiri.

Kawasan ruang terbuka non hijau;Rencana Ruang Terbuka Non Hijau berupapedestrian (jalur pejalan kaki) meliputi: Jalan Kartini; Jalan Semeru; Jalan Pancasila; Jalan Menteri Supeno; Jalan KH. Mansyur; Jalan Tentara Pelajar; Lokasi lain yang diatur dalam PeraturanDaerah tentang Rencana Detail Tata RuangKota.

Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatansektor informal;Rencana penyediaan fasilitas sektor informaldiatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.

Kawasan peruntukan lainnya.Kawasan peruntukan lainnya meliputi : kawasan peruntukan pertanian;

o Kawasan peruntukan pertanian meliputilahan sawah irigasi di Kecamatan TegalSelatan, Tegal Timur, Tegal Barat danMargadana.o Lahan pertanian pangan berkelanjutanyang tetap dipertahankan seluas kuranglebih 1.060 (seribu enam puluh)hektar yang keberadaannya diaturlebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.o Rencana pelestarian kawasan pertaniandilakukan melalui :× peningkatan pertanian lahanpangan di KecamatanMargadana, sebagian Kecamatan

Tegal Timur, sebagian KecamatanTegal Barat dan sebagianKecamatan Tegal Selatan;

Page 47: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-16

ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG kawasan peruntukan perikanan;

o kawasan perikanan budidaya;o kawasan perikanan tangkap; dano kawasan pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.o Pengaturan zona peruntukan di perairanpesisir akan diatur lebih lanjut denganPeraturan Daerah tersendiri mengenairencana zonasi wilayah pesisir KotaTegal.

kawasan peruntukan pelayanan umum;o kawasan pendidikan;Pengembangan kawasan pendidikanberupa rencana pengembangan kawasanpendidikan tinggi dan pendidikanunggulan di wilayah kota.o kawasan kesehatan;o kawasan peribadatan;o kawasan olah raga; dano kawasan seni dan budaya.o Rencana kawasan pelayanan umumdiatur lebih lanjut dalam PeraturanDaerah tentang Rencana Detail TataRuang Kota.

Gambar 3.1. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Tegal

Page 48: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-17

Gambar 3.2. Peta Rencana Pola Ruang Kota Tegal

Tabel III.3Arah Kebijakan Kawasan Strategis Kota Tegal

KAWASAN STRATEGIS KOTA TEGAL SUDUTKEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASANKawasan strategis dari sudutkepentingan pertumbuhan ekonomi pertumbuhan

ekonomia. kawasan pusat kota yang berada di KecamatanTegal Barat dan Kecamatan Tegal Timur ataupada kawasan SPPK Kraton dan SPPKKejambon diarahkan untuk kegiatanperdagangan dan jasa serta perkantoran,meliputi:1. peningkatan intensitas jumlah kawasanperdagangan jasa serta perkantoran,terutama untuk fungsi pelayanan berskalaregional dan kota;2. pengaturan persyaratan bagi pengembangkegiatan komersial dalam penyediaanruang terbuka hijau dan RTNH; dan3. penyediaan bangunan parkir dan lahanparkir, bangunan parkir pada kawasanpusat perkotaan, dan di SPPK Kraton.b. kawasan koridor terpengaruh oleh jalur utamapantai utara dan jalur selatan Kota Tegaldiarahkan untuk kegiatan perdagangan danjasa,Kawasan strategis dari sudutkepentingan sosial dan budaya Sosial dan Budaya meliputi :a. Kawasan Alun-alun kota di KelurahanMangkukusumanb. Kawasan Kota Lama yang terletak dilingkungan Balai Kota Lama di KelurahanTegalsari; danc. Kawasan Stasiun Besar Kereta Api di KelurahanPanggung.Kawasan strategis dari sudutkepentingan fungsi dan daya dukung Daya dukung

lingkungan hidupKawasan strategis di Kelurahan MuararejaKecamatan Tegal Barat dan pesisir di Kelurahan

Page 49: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-18

KAWASAN STRATEGIS KOTA TEGAL SUDUTKEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASAN

wilayah pesisir Panggung dan Kelurahan Mintaragen KecamatanTegal Timur.kawasan strategis dari sudutkepentingan pertahanan dankeamanan Pertahanan dankeamanan

kawasan di sekitar Pangkalan TNI Angkatan Lautdan Kepolisian Resort Tegal Kota

Gambar 3.3. Peta Kawasan Strategis Kota Tegal

3.3. RISPAM KOTA TEGALBerdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk PengembanganSistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minumjaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksikebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan danmemuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RISPAM dapatberupa RISPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintaskabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAMmemperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejakdari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan danpelestarian air.a) Rencana Pengembangan SPAM Jangka Pendek (2013 – 2017)- Penyediaan debit air baku sebanyak 300 lt/dt direncanakan dariprogram SPAM Regional Bergas 300 lt/dt dan program SPAM Regulerdari Sungai Gung/Ketiwon sebanyak 100 lt/dt. Secara keseluruhandirencanakan akan dibangun dalam 4 tahun anggaran

Page 50: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-19

- Penambahan jumlah pelanggan baru sebanyak 25.300 sambungan,sehingga cakupan layanan PDAM Kota Tegal meningkat dari 23%menjadi 63%. Pada tahun 2018, diperkirakan PDAM Kota Tegal belummampu memenuhi cakupan pelayanan air minum sesuai target nasional(80%)- Konsumsi air rata-rata diharapkan naik dari 120 lt/or/hr (14 m3/bl)menjadi sekitar 140 lt/or/hr (17 m3/bl)- Kehilangan air diharapkan sejalan dapat diupayakan turun dari 48%menjadi sekitar 36%b) Rencana Pengembangan SPAM Jangka Menengah dan Jangka Panjang

(2018 – 2032)Rencana pengembangan SPAM untuk keperluan pelayanan air minum dalamjangka menengah (2018 – 2022) dan jangka panjang (2023 – 2032)direncanakan sebagai berikut:- Penambahan kapasitas air baku untuk 15 tahun mendatang diperlukanminimal 240 lt/dt, terdiri: Optimalisasi sumber air baku dari Mata Air Bumi jawa sehinggaseluruh kapasitas design (70 lt/dt) dapat dimanfaatkan untukpelayanan air minum, saat ini debit yang sampai ke batas kota hanyasekitar 30 lt/dt Pemanfaatan Mata Air Tukele sebesar 50 lt/dt, dari kapasitasterpasang 75 lt/dt Pemanfaatan kepemilikan SIPPA 300 lt/dt, dengan membangun IPAdari Bendung Pesayangan minimal dalam tiga kali pembangunansebesar 3x 50 lt/dt- Pertambahan jumlah pelanggan baru dalam periode perencanaan secarakeseluruhan minimal sekitar 53.200 SL, terdiri dari:a) Tahun 2013 – 2017 bertambah 25.300 SL, sehingga cakupanlayanan PDAM Kota Tegal mencapai 63%, kehilangan air 36%,konsumsi air rata-rata sekitar 140 lt/or/hrb) Tahun 2018 – 2022 bertambah 13.500 SL, sehingga cakupanlayanan PDAM Kota Tegal mencapai 80%, kehilangan air 31%,konsumsi air rata-rata sekitar 140 lt/or/hrc) Tahun 2023 – 2027 bertambah 7.400 SL, sehingga cakupan layananPDAM Kota Tegal mencapai 90%, kehilangan air 26%, konsumsi airrata-rata sekitar 160 lt/or/hrd) Tahun 2028 – 2032 bertambah 7.000 SL, sehingga cakupan layananPDAM Kota Tegal mencapai 100%, kehilangan air 21%, konsumsiair rata-rata sekitar 160 lt/or/hr

3.4. SSK KOTA TEGALStrategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah

Page 51: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-20

yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatuKota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategidan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh PokjaSanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintahprovinsi.Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman padaprinsip: a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dand. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.SSK Kota Tegal terdiri atas tujuan, sasaran dan strategi dalam sektor airlimbah, persampahan dan drainase.1. Adapun tujuan, sasaran dan strategi sektor air limbah, antara lain:Tujuan Sasaran StrategiMeningkatkanlingkungan yang sehatdan bersih di Kota Tegalmelalui pengelolaan airlimbah domestik yangberwawasan lingkungan

• Tersedianya perencanaanpengelolaan air limbahdomestik skala perkotaan padaakhir tahun 2019• Meningkatkan cakupankepemilikan jamban keluargadengan penggunaan tangkiseptik dari 77.02% menjadi81.13% pada akhir tahun 2019.• Meningkatnya jumlah dancakupan layanan pengelolaanair limbah secara komunal dari33 unit menjadi 43 unit diakhir tahun 2019.• Tersedianya dan berfungsinyaIPAL Komunal untuk industrirumah tangga dari 3 unitmenjadi 5 unit.• Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaan IPLT dari6 m3/hari menjadi 12 m3/haripada akhir tahun 2019.

Pembangunan saranadan prasarana airlimbah (IPAL)komunal skalapelayanan lingkungandengan berbasis padapelayanan primaPemerintah Kota TegalPenyadaran danpeningkatanpartisipasi masyarakatdalam penyediaanlahan untuk fasilitasInstalasi PengolahanAir Limbah (IPAL)komunal di lokasipemukiman yangpadat penduduknya.

2. Tujuan, sasaran dan strategi SSK Sektor Persampahan :Tujuan Sasaran StrategiMewujudkanlingkungan yang sehatdan bersih di Kota Tegal • Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaanpersampahan dari 65% menjadi Pembangunan TPARegionalPembangunan TPST

Page 52: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-21

Tujuan Sasaran Strategimelalui peningkatankualitas dan kuantitaspengelolaan sampahyang berwawasanlingkungan untukseluruh kota di atasStandar PelayananMinimum/SPM

80% pada akhir tahun 2019.• Meningkatkan rasio tempatpembuangan sampah (TPS) per1000 penduduk dari 2,1menjadi 2,7 pada akhir tahun2019• Meningkatnya partisipasimasyarakat dalam pengelolaansampah dengan sistem 3R(reduce, reuse dan recycle)melalui optimalisasi TPST danbank sampah dari 10 unitmenjadi 27 unit pada tahun2019.

Peningkatan unit banksampah dan Sosialisasikepada masyarakatuntuk memilahsampah organik danan organik sertamengolahnya menjadibenda/barang yangbergunaPeningkatan sarpraspengangkutan sampah(Truck sampah,Kendaraan roda tiga,Container)3.5. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

PERMUKIMAN (RP2KP)Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakansuatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman daninfrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehinggadapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunaninfrastruktur Cipta Karya.RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastrukturpermukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tataruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapafungsi, yaitu:a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunanpermukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasidengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan programsektoral bidang Cipta Karya di daerah;c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencanapembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang diberbagai dokumen; dane. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait denganpembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Kota Tegal,didasarkan pada Program kebutuhan penanganan untuk :- Penanganan Permukiman- Penanganan jalan lingkungan.- Penanganan drainase lingkungan permukiman

Page 53: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-22

- Penanganan pengelolaan persampahan.- Penanganan pengelolaan air limbah/Sanitasi- Penanganan air bersih.Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas inidisajikan pada masing-masing zona kawasan permukiman prioritas :1. Zona 1 Kelurahan TegalsariKawasan Permukiman Prioritas pada RW I, RW II Kelurahan Tegalsari dansebagian wilayah RW I Kelurahan Muarareja2. Zona 2 Kelurahan Tegalsari.Kawasan Permukiman Prioritas pada RW IX dan RW X Kelurahan Tegalsari.3. Zona 3 Kelurahan TegalsariKawasan Permukiman Prioritas pada RW II dan RW III Kelurahan Tegalsari.4. Zona 4 Kelujrahan MintaragenKawasan Permukiman Prioritas pada RW XI Kelurahan Mintaragen5. Zona 5 Kelurahan MintaragenKawasan Permukiman Prioritas pada RW X Kelurahan Mintaragen6. Zona 6 Kelurahan Panggung.Kawasan Permukiman Prioritas pada RW XI, RW XII, RW XIII KelurahanPanggung.

3.6. DOKUMEN KUMUH KOTA TEGALDalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan SustainableDevelopment Goals (SDGs) yang terukur dalam menyeimbangkan tiga dimensipembangunan berkelanjutan di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi., sertaarahan/ instruksi Bapak Presiden kepada Kementerian PU agar kawasan kumuhmenjadi 0 % pada tahun 2020, maka diperlukan adanya profil permukiman kumuhdi Kabupaten/Kota yang disusun di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015Kementerian PUPR melalui Satker Pengembangan Kawasan Permukiman ProvinsiJawa Tengah menyusun profil kawasan permukiman kumuh Kota Tegal dan telahdiperbaiki sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR no 2 tahun 2016 tentangPeningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, sebagai dasaruntuk penentuan kawasan permukiman prioritas penanganan di Kota Tegal denganmemfasilitasi penyusunan dokumen Rencana Kawasan Permukiman KumuhPerkotaan ( RP2KPKP).Sebaran kawasan permukiman kumuh, pada umumnya berada di sepanjangpantai Kota Tegal, mulai dari Kelurahan Muarareja sampai dengan KelurahanPanggung. Berdasarkan pengamatan secara visual, permasalahan yang cukupmencolok pada umumnya, antara lain :- Genangan air karena rob di pesisir pantura Kota Tegal- Drainase yang berbau dan tidak berfungsinya saluran drainase di seluruhwilayah Kota Tegal,

Page 54: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-23

- Permasalahan sanitasi baik black water maupun grey water diseluruh wilayahKota Tegal.- Permasalahan persampahan di sebagian wilayah Kota Tegal terutama pesisirutara.- Permasalahan air bersih di pesisir pantura Kota Tegal.- Permasalahan sarana penanggulangan Kebakaran di seluruh wilayah KotaTegal.- Permasalahan infrastruktur jalan disebagian wilayah Kota Tegal- Dan permasalahan bangunan perumahan disebagian wilayah kota Tegal- Permasalahan ruang terbuka hijau (RTH) diseluruh wilayah Kota Tegal.Dalam rangka percepatan pencapaian tujuan MDGs, di Kota Tegal danmendukung perwujudan pembangunan yang berkelanjutan Sustainable

Development Goals (SDGs) telah menentukan beberapa lokasi kawasan kumuhyang menjadi sasaran kegiatan, dan dituangkan dalam SK Walikota Tegal no.650/155.A/2014 tentang Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Tegalmenetapkan 11 lokasi Kelurahan yang mempunyai kawasan kumuh, yang terdiridari :Tabel III.4

Sebaran Kawasan Kumuh Kota Tegal

No Kecamatan KelurahanSK

WalikotaLuas (Ha)1 TEGAL BARAT DEBONG LOR 5.002 TEGAL BARAT KEMANDUNGAN 7.003 TEGAL BARAT KRATON 14.004 TEGAL BARAT MUARAREJA 15.015 TEGAL BARAT PESURUNGAN KIDUL 12.006. TEGAL BARAT TEGALSARI 31.437 TEGAL TIMUR KEJAMBON 23.008 TEGAL TIMUR MANGKUKUSUMAN 11.009 TEGAL TIMUR MINTARAGEN 21.28

10 TEGAL TIMUR PANGGUNG 36.4111 MARGADANA PESURUNGAN LOR 15.00JUMLAH (Ha) 191.13

Sumber : SK Walikota Tegal no. 650/155.A/2014Pola perkembangan permukiman berdasarkan perkembangan aktivitasmasyarakat, di wilayah Kota Tegal terbagi menjadi 5 (lima) type, yaitu :permukiman nelayan, permukiman pada pusat perdagangan dan perkantoran,permukiman kota lama dan pecinan, Permukiman perdesaan dan permukiman baru.Perkembangan permukiman perkotaan mempunyai dampak yang cukup signifikanterhadap pertumbuhan kawasan kumuh, diantaranya kawasan pesisir/permukimannelayan mempunyai potensi kekumuhan yang cukup tinggi yang dikarenakanberbagai factor baik alam maupun factor manusianya. Sekitar pusat perdagangandan perkantoran juga berpotensi terhadap kemunculan permukiman kumuh yangdikarenakan keterbatasan lahan dan kemampuan masyarakat dalam penyediaan

Page 55: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-24

rumah layak huni, sedangkan permukiman kota lama dan pecinan dan permukimanbaru relatif tidak mengalami kekumuhan karena didalam pembangunannya telahdilakukan perencanaan terlebih dahulu. Permukiman perdesaan juga sedikitmengalami kekumuhan yang dikarenakan masih luasnya daya dukung lahan diwilayah tersebut.Dari hasil kajian kondisi permukiman di wilayah Kota Tegal mengacuPeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 tahun 2016tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan PermukimanKumuh terhadap Kelurahan yang mempunyai permukiman kumuh yangdilaksanakan pada tahun 2015 dan diupdate tahun 2017, teridentifikasi beberapapermukiman kumuh di Kota Tegal khususnya di 11 (sebelas) Kelurahan sesuaidengan SK Walikota Tegal Nomor 650/155.A/2014, luasan permukiman kumuh diKota Tegal menjadi 172,76 ha.Tabel III.5

Deliniasi Kawasan Kumuh Panggung

Kecamatan Kelurahan

SK WalikotaKawasan Terduga Kumuh

(Baseline P2KKP) Deliniasi KawasanDokumenPendukung

Lainnya

Luas(Ha) Lokasi Basis

TotalLuas(Ha)*

Lokasi Basis Luas(Ha)*

TotalLuas(Ha)*

Lokasi Basis Luas(Ha)*

TEGAL TIMUR PANGGUNG 36.41RW007RW008RW009RW010RW013RT003-RW011RT005-RW011

32.4

RT001-RW002RT001-RW003RT001-RW004RT001-RW007RT001-RW008RT002-RW002RT002-RW004RT002-RW005RT002-RW006RT002-RW007RT002-RW008RT003-RW002RT003-RW003RT003-RW004RT003-RW008RT004-RW002RT004-RW003RT004-RW004RT004-RW005RT004-RW006RT004-RW007RT005-RW002RT005-RW004RT005-RW005RT005-RW007RT006-RW002RT006-RW004RT006-RW005RT007-RW004RT007-RW005RT008-RW004RT008-RW007RT009-RW001RT009-RW003RT009-RW006RT010-RW009

0.51.32.20.72.10.30.90.81.00.51.20.40.61.21.40.51.40.90.50.80.90.40.80.70.70.60.70.50.61.30.71.10.91.41.00.6

35.6

RT001-RW009RT001-RW010RT001-RW011RT002-RW009RT002-RW010RT002-RW011RT002-RW013RT003-RW009RT003-RW010RT003-RW011RT003-RW013RT004-RW009RT004-RW010RT004-RW011RT005-RW009RT005-RW010RT005-RW011RT005-RW013RT006-RW009RT006-RW010RT006-RW013RT007-RW009RT007-RW010RT008-RW009RT008-RW010RT009-RW009RT009-RW010RT010-RW009RT010-RW010RT011-RW009RT011-RW010RT012-RW009RT013-RW009RT014-RW009RT015-RW009RT016-RW009

1.50.30.60.61.01.20.52.00.60.50.50.60.40.60.91.30.61.11.40.61.00.40.60.50.30.61.20.61.10.60.51.62.02.92.62.2Sumber : Baseline 100-0-100 Update tahun 2017

Page 56: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

III-25

Gambar 3.4. Peta Sebaran Kawasan Kumuh Kota Tegal

Page 57: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-1

BAB IV

ANALISIS PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN

4.1. ANALISIS MASALAH DAN POTENSI

KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG

DITIMBULKAN

POTENSI YANG

DIMILIKI

Bangunan

Hunian/Keteraturan

Bangunan

55% Bangunan

Hunian Tidak

Memiliki

Keteraturan

Tidak ada jalan

lingkungan di sekitar

rumah

Aktivitas harian

warga menggunakan

tanah/halaman/peka

rangan tetangga

Adanya lahan di

sekitar rumah yang

bisa dijadikan jalan

lingkungan

Belum ada kebijakan

tingkat Kelurahan

yang mengatur

keteraturan

bangunan hunian

Tidak ada sanksi,

warga bebas &

terkesan "liar" dalam

mendirikan

bangunan hunian

Kesiapan Pemkel dan

masyarakat untu

menata lingkungan

permukiman

Warga belum

mengetahui tentang

KDB, GSB

Peluang sosialisasi

dari institusi terkait

Bangunan

Hunian/Kelayakan

Bangunan Hunian

89% Bangunan

Hunian Memiliki

Luas Lantai < 7,2

M2 per orang

Lahan yang dimiliki

terbatas

Lingkungan terkesan

padat dan kumuh

Adanya kebutuhan

hidup yang aman dan

nyaman

Bangunan

Hunian/Kelayakan

Bangunan Hunian

83% Bangunan

Hunian Memiliki

Kondisi Atas,

Dinding, Lantai

Tidak Sesuai

Dengan

Persyaratan Teknis

Tidak memiliki

penghasilan yang

cukup untuk

membangun rumah

yang layak

Membangun rumah

huni

seadanya/semampun

ya

Kebutuhan memiliki

rumah huni yang layak

Adanya Tabungan dan

Swadaya Masyarakat

Adanya Program BSPS

dari PU atau

kementerian & SKPD

lainnya

Tanah yang dimiliki

masih merupakan

tanah keluarga

Ahli waris tidak

berani membangun

rumah huni yang

layak/permanen

Adanya kebutuhan

hidup yang aman dan

nyaman

Tidak memiliki

pengetahuan yang

cukup tentang rumah

layak sesuai standar

teknis

Konstruksi rumah

tidak sesuai dengan

standar teknis yang

ada

Adanya

warga/perangkat

Kelurahan yang

memiliki kemampuan

menjelaskan rumah

yang layak standar

teknis

Aksesibilitas Lingkungan

61% Kawasan

Permukiman Tidak

Terlayani Jaringan

Jalan Lingkungan

Yang Memadai

Tidak ada biaya

untuk pengerasan

jalan lingkungan

Jalan Lingkungan

Rusak, becek

Adanya swadaya

masyarakat

Tukang Batu, Material

Mudah Didapat

Belum ada

perencanaan

jaringan jalan

lingkungan

Jalan masih

seadanya, sesuai

dengan kebutuhan

warga sekitar

Adanya Dana Program

& Swadaya

MasyarakatJalan yang ada tidak

tertata dengan baik

Tidak bisa

menentukan skala

prioritas

pembangunan

jaringan jalan

lingkungan

Revisi Renstra

Lahan untuk

pengembangan jalan

terbatas

Lebar jalan sempit,

tidak sesuai dengan

batas minimal

Adanya kemauan dan

kesadaran warga

untuk menghibahkan

Page 58: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-2

KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG

DITIMBULKAN

POTENSI YANG

DIMILIKI

standar teknis jalan

lingkungan

permukiman

tanahnya untuk

pengembangan jalan

lingkungan

Aksesibilitas Lingkungan

61% Kondisi

Jaringan Jalan Pada

Kawasan

Permukiman

Memiliki Kualitas

Buruk

Tidak ada perawatan

rutinJalan cepat rusak

Adanya Pokja

Kelurahan

Samping Jalan tidak

ditanggulBadan jalan rusak

Tukang Batu, Material

Mudah Didapat

Samping Jalan Tidak

ada Saluran DrainaseJalan cepat rusak

Masih memungkinkan

bahu jalan dibuat

saluran drainase

Bahu jalan ditanami Badan jalan rusak

Adanya

warga/perangkat

Kelurahan yang

memiliki kemampuan

menjelaskan fungsi

bahu jalan

Jalan Lingkungan

dilewati oleh

kendaraan yang tidak

sesuai dengan kelas

jalan yang ada

(tonase yang

berlebih)

Jalan cepat rusak

Kesadaran masyarakat

untuk memelihara

sarana prasarana

dasar lingkungan

Drainase Lingkungan

82% Kondisi

Jaringan Drainase

Pada Lokasi

Permukiman

Memiliki Kualitas

Buruk

Tidak ada perawatan

rutinDrainase rusak

Adanya Pokja

Kelurahan

Merupakan Jaringan

Drainase yang

berumur tua

Mudah tersumbat,

banjir/genangan

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Drainase Lingkungan

51% Jaringan Jalan

Lingkungan

Permukiman Belum

Memiliki Drainase

Belum ada

perencanaan

jaringan drainase

Tidak bisa

menentukan skala

prioritas

pembangunan

jaringan Drainase

lingkungan Perbaikan prioritas

pembangunan dalam

Renstra Kelurahan

Biaya pembangunan

drainase terlalu

mahal

Tidak ada

pembangunan

drainase bertahap

yang dilakukan

setiap tahunnya

sesuai dengan skala

prioritas

Pelayanan Air Minum

54% Bangunan

Hunian tidak

terlayani Jaringan

Air Bersih/Baku

Perpipaan atau Non

Perpipaan

Terlindungi Yang

Layak

Tidak memiliki biaya

yang cukup untuk

membuat

sumur/pemasangan

saluran PDAM

Gangguan kesehatan

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Saluran PDAM belum

terpasang/ada di

semua di lingkungan

permukiman, baru di

beberapa titik saja

Warga

mengkonsumsi air

sumur dengan

kualitas seadanya

Adanya program

pemasangan

sambungan baru dari

PDAM

Kualitas Air di

lingkungan

permukiman

jelek/tidak sehat

Gangguan kesehatan

Masih ada lahan untuk

pembuatan sumur

dalam

Pengelolaan Air Limbah

97% Bangunan

Hunian Tidak

Memiliki Kloset

Sesuai Standar

Teknis (Leher

Angsa & Berseptik

Tank)

Pemahaman

pentingnya Jamban

Sehat masih rendah

Gangguan kesehatan

Adanya kader

kesehatan

Kelurahan/posyandu

Keterbatasan

lahan/tanah yang

dimiliki untuk

membuat tangki

septik

Etika dan estetika

lingkungan

permukiman tidak

terpenuhi

Adanya warga yang

mengijinkan lahan

untuk lokasi tangki

septik komunal

Page 59: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-3

KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG

DITIMBULKAN

POTENSI YANG

DIMILIKI

Tidak memiliki biaya

yang cukup untuk

membuat jamban

sehat

Warga buang hajat

tidak di WC/Jamban

Adanya program

sektoral, bansos

pemkot dll

Pengelolaan Air Limbah

100% Saluran

Pembuangan Air

Limbah Rumah

Tangga tercampur

dengan Drainase

Lingkungan

Pengetahuan Warga

tentang pentingnya

pemisahana saluran

limbah rumah tangga

dengan drainase

masih minim

Gangguan kesehatan

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Keterbatan

lahan/tanah untuk

pembuatan

saluran/instalasi

pengolahan limbah

rumah tangga

Etika dan estetika

lingkungan

permukiman tidak

terpenuhi

Industri rumah

tangga seperti

pembuata Batik

Tulis belum

memiliki Instalasi

pengolahan limbah

Industri Rumah

Tangga

Pengetahuan

Produsen tentang

pentingnya Instalasi

Pengolahan Industri

Rumah Tangga masih

minim

Gangguan kesehatan

Kesanggupan

produsen untuk

pembuatan instalasi

Pengolahan Industri

Rumah Tangga

Biaya pembuatan

Instalasi Pengolahan

Industri Rumah

Tangga relatif mahal

Etika dan estetika

lingkungan

permukiman tidak

terpenuhi

Program pemerintah

baik pusat, provinsi

maupun Kota

Pengelolaan

Persampahan

72% Sampah

Domestik Rumah

Tangga Pada

Kawasan

Permukiman

terangkut ke

TPS/TPA kurang

dari 2 kali

seminggu

Belum ada

pengelolaan sampah

rumah tangga

Sampah dibuang

percuma tanpa

pengolahan

Adanya Pokja RW /

Kelurahan

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Belum ada Bak

Sampah KeluargaGangguan kesehatan

Tersedia material

untuk membuat bak

sampah

Belum ada TPS lokal

di setiap wilayah RW

Etika dan estetika

lingkungan

permukiman tidak

terpenuhi

Ketersediaan Lahan

Belum ada sarana

angkut sampah

rumah tangga ke TPS

Sampah dibuang

percuma dan

menumpuk di

lingkungan

permukiman

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Pengamanan Bahaya

Kebakaran

99 % Kawasan

Permukiman Tidak

Memiliki

Ketersediaan

Sarana Prasarana

Proteksi Kebakaran

Pengetahuan Warga

tentang pengamanan

bahaya kebakaran

masih rendah

Dimungkinkan tidak

adanya antisipasi

kebakaran

Adanya perangkat

Kelurahanyang

memiliki pemahaman

tentang bahaya

kebakaran

Masih dipandang

belum menjadi

prioritas untuk

ditangani

Tidak ada persiapan

penanganan

kebakaran untuk

masa mendatang

Adanya Pokja

Kelurahan

Pengadaan Sarana

Prasarana Proteksi

Kebakaran Mahal

Tidak ada

penanganan yang

cepat jika ada

kebakaran

Adanya Dana Program

& Swadaya

Masyarakat

Jalan Lingkungan

Permukiman tidak

bisa dilalui

Kendaraan Pemadam

Kebakaran

Tidak ada

penanganan yang

cepat jika ada

kebakaran

Masih ada lahan untuk

pemasangan pipa air

pemadam kebakaran

Legalitas pendirian

bangunan

63% Lahan

Bangunan Hunian

Tidak memiliki

SHM,HGB/Surat

Pengetahuan Warga

tentang pentingnya

SHM, HGB masih

rendah

Keabsahan rumah

huni secara hukum

belum kuat

Adanya perangkat

Kelurahanyang

memiliki pemahaman

tentang SHM, HGB

Page 60: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-4

KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG

DITIMBULKAN

POTENSI YANG

DIMILIKI

Yang Diakaui

Pemerintah

Prosedur IMB

berbelit-belit

Rumah Ilegal

Rumah didirikan di

bantaran sungai,

tanah millik Pelindo

dan PT KAI dan

tanah Pemerintah

Kota Tegal

Tidak memiliki tanah

untuk membuat

rumah

Menyalahi tata guna

lahanProgram Transmigrasi

Menimbulkan

permasalahan

permukiman di

kemudian hari

Kredit Perumahan

Rakyat (KPR)

Dapat menimbulkan

kekumuhan

permukiman

Kontrol dari

masyarakat dan

Pemkel kurang

Timbulnya rumah

baru di bantaran

sungai

Penggunaan Daya Listrik

39% mayoritas

Rumah Tangga

menggunakan daya

listrik 450 Watt

Pendapatan rumah

tangga masih rendah

Kebutuhan pokok

listrik tidak semua

terpenuhi

Ada proyek

peningkatan daya

listrik terpasang

Tidak ada

penggunaan alat

yang memerlukan

banyak tenaga listrik

Menggunakan alat

bantu manual

Kebijakan peningkatan

daya listrik terpasang

Mata Pencaharian

Penduduk

78% mata

pencaharian utama

Rumah Tangga

adalah

Perdagangan/Jasa

(Guru, Tenaga

Kesehatan,Hotel)

Anggapan bekerja di

sektor

perdagangan/jasa ini

lebih baik dari sisi

penghasilan

Kompetisi

mendapatkan

lapangan kerja di

sektor perdagangan

& Jasa meningkat

tajam

Adanya bursa tenaga

kerja dari disnaker

Warga kurang

tertarik bekerja di

sektor pertanian

Pendapatan keluarga

minim, produksi

rendah

Adanya pelatihan

usaha dan menejemen

usaha

Adanya program

peningktan

pendapatan keluarga

Lahan pertanian

tambak menyusut

(pembagian waris,

alih fungsi lahan dll)

Pendapatan keluarga

minim,kebutuhan

pokok keluarga tidak

terpenuhi

Adanya bursa tenaga

kerja dari disnaker

Ekonomi

43% Masyarakat

Berpenghasilan

Rendah (MBR)

Tidak memiliki

pekerjaan tetap

Kebutuhan pokok

tidak terpenuhi

Adanya pelatihan

usaha dan menejemen

usaha

Tidak memiliki

keahlian/ketrampila

n yang mencukupi

Tidak ada biaya

perawatan rumah

Adanya program

peningktan mata

pencaharian keluarga

Korban PHK

Tidak ada biaya

kesehatan dan

pendidikan

BPJS, Jamkesda,KIP,

KIS

Sektor usaha

ekonomi masih

berjalan sendiri-

sendiri

Belum memiliki

kesadaran untuk

bersatu untuk

kemajuan usaha

bersama

Tidak memiliki posisi

tawar yang kuat,

kompetisi tidak sehat

SDM

Sektor usaha

ekonomi kurang

cepat berkembang

Kemampuan

manajemen usaha

masih minimalis

Modal dan aset tidak

berkembang dengan

cepat

Adanya program

pelatihan manajemen

usaha

Tidak mengikuti

perkembangan

jaman

Kalah bersaing

dengan kompetitor

yang ada

Akses internet dan

perpustakaan mudah

Penduduk

Kontribusi

penduduk dalam

pembangunan

Kelurahan masih

minimalis

Kesadaran untuk

bermasyarakat,

berkehidupan yang

guyub dalam

membangun

Kelurahan masih

rendah

Pembangunan

Kelurahan terhambat

Masih ada pertemuan

informal di

masyarakat

Page 61: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-5

KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG

DITIMBULKAN

POTENSI YANG

DIMILIKI

Sosial Budaya

Terindikasi

lunturnya nilai-nilai

sosial

Berkembang

hedonisme di

masyarakat modern Timbulnya sikap

acuh tak acuh

masyarakat terhadap

lingkungan dan

kemajuan Kelurahan

Pertemuan rutin

pengajian

Berkembangnya

budaya konsumtifKearifan lokal

Adanya pengaruh

materialistis (segala

sesuatu dinilai

dengan materi/uang)

Masih adanya kegiatan

seni budaya

Terindikasi

gerombolan.kelomp

ok remaja/pemuda

yang melakukan

kegiatan negatif

Tidak memiliki ruang

beraktivitas di

tingkat Kelurahan Memungkinkan

terjadinya penyakit

sosial di masyarakat

Karang TarunaTidak memiliki tokoh

panutan untuk

membimbing/membi

na kegiatan mereka

Kelembagaan

Kelurahanmasih

minim inisiatif dan

kreativitas

membangun

Kelurahan

Manajemen

kelembagaan

Kelurahan belum

berjalan dengan baik

Kelembagaan

Kelurahan

kurang/tidak

membantu

percepatan

pembangunan

Kelurahan

Masih adanya tokoh

panutan

Tidak ada personil

dalam kelembagaan

Kelurahan yang

menjadi motor

penggerak

Pembangunan

Kelurahan terhambat

Kelembagaan

Kelurahan masih ada

Dimungkinkan

adanya konflik

pribadi, konflik

kepentingan dan

politik

4.2. ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

KELURAHAN PANGGUNG

4.2.1 Analisis Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di Kelurahan Panggung periode tahun 2010 2015 rata-

rata pertahun sebesar .....%, sehingga pertumbuhan penduduk pada tahun 2022

diprediksi mencapai ...... Perhitungan pertumbuhan penduduk ini menggunakan

rumus:

Pt = Po x ( 1 + r ) t

Dimana : Po = Jumlah penduduk tahun o

Pt = Jumlah penduduk tahun t

r = Rata-rata prosentase pertumbuhan penduduk

t = jarak/selisih tahun Po Pt

Dengan mempergunakan rumus tersebut diatas, proyeksi jumlah penduduk di

Kelurahan Panggung pada tahun 2018 2022 dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 62: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-6

Tabel IV.1.

Proyeksi Prosentase Pertumbuhan Penduduk

Tahun

Proyeksi Prosentase

Penduduk Pertahun

(%)

Proyeksi

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

2016 1,95 28.903

2017 1,95 30.808

2018 1,95 31.407

2019 1,95 32.018

2020 1,95 32.641

2021 1,95 33.276

2022 1,95 33.923

Sumber : Analisis TIPP Tahun 2018

4.2.2 Analisis Kebutuhan Lahan Permukiman

Untuk menentukan luas minimum rata-rata perpetakan tanah didasarkan pada

faktor-faktor kehidupan manusia (kegiatan), faktor alam dan peraturan bangunan.

Luas lantai minimum per orang dapat diperhitungkan dengan rumusan :

Rumus 1 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang

Keterangan :

Lperorang : Luas lantai hunian per orang

U : Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3

Tp :Tinggi plafonminimal dalamsatuan m

CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II

Rumus 1 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang

Keterangan :

Lperorang : Luas lantai hunian per orang

U : Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3

Tp :Tinggi plafonminimal dalamsatuan m

CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II

Berdasarkan kegiatan yang terjadi didalam rumah hunian, yaitu; tidur (ruang tidur),

masak, makan (dapur), mandi (kamar mandi), duduk (ruang duduk/ruang tamu),

Page 63: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-7

kebutuhan udara segar per orang dewasa per jam 16 - 24 m3 dan per anak-anak per

jam 8 - 12 m3, dengan pergantian udara dalam ruang sebanyak-banyaknya 2 kali per

jam dan tinggi plafon rata-rata 2,5 m, maka luas lantai per orang (Acuan dari Data

Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II) :

Rumus 2 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang bagi dewasa dan anak

Keterangan :

Udws : Kebutuhan udara segar/orang dewasa/jam dalam satuan

m3

Uank : Kebutuhan udara segar/orang anak-anak/jam dalam

satuan m3

Tp : Tinggi plafon minimal dalam satuan m

Jadi bila 1 kk terkecil rata-rata terdiri dari 5 orang (ayah + ibu + 3 anak) maka

kebutuhan luas lantai minimum dihitung sebagai berikut :

- Luas lantai utama = (2x9,6) + (3x4,8) m2 = 33,6 m2

- Luas lantai pelayanan = 50% x 33,6 m2 = 16,8 m2

- Total Luas Lantai = 51 m2

Jika koefisien dasar bangunan 50%, maka luas kaveling minimum untuk keluarga

dengan anggota 5 orang :

Rumus 3 Kebutuhan kavling minimum

Keterangan:

L kav minimum : Luas kavling minimum

CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II

Kebijakan Pemerintah Kota Tegal yang berhubungan dengan penyediaan

lahan bagi pembangunan perumahan tertuang dalam RDTRK. Peruntukan lahan

di bagi dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya, untuk kawasan lindung di

Kelurahan Panggung terdiri kawasan lindung setempat (bantaran sungai,

bantaran rel kereta api, dan RTH). Untuk luas bangunan yang di ijinkan,

ditetapkan dalam peraturan tentang koefisien dasar bangunan (KDB). Standat

KDB di wilayah Kelurahan Panggungsesuai dengan RDTRK Kecamatan Tegal

Timur terbagi dalam beberapa blok, antara lain :

• Blok peruntukan perdagangan, perkantoran, dan pelayanan umum di

sepanjang jalan kolektor primer dengan KDB yaitu 60% sampai dengan 75%

Page 64: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-8

• Blok peruntukan perdagangan, perkantoran, pelayanan umum dan

permukiman di sepanjang jalan lokal primer dengan KDB yaitu 70% sampai

dengan 75%.

• Blok peruntukan pemukiman di sepanjang jalan lokal dan jalan lingkungan

dengan KDB yaitu 60% sampai dengan 70%.

Dengan mempergunakan rumusan tersebut diatas dan didasarkan arahan KDB

untuk masing-masing wilayah, kebutuhan luas lantai bangunan, luas kavling dan

luas hunian di Kelurahan Panggung pada tahun 2022 dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel IV.2

Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama

NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 221.818 226.133 230.532 235.016 239.588 244.249

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.1 Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama

210000

215000

220000

225000

230000

235000

240000

245000

250000

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Proyeksi Kebutuhan Luasan Lantai Utama

Page 65: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-9

Tabel IV.3

Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan

NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 332.726 339.199 345.798 352.525 359.382 366.374

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.2

Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan

Tabel IV.4

Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan

NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 831.816 847.998 864.494 881.311 898.456 915.934

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

310000

320000

330000

340000

350000

360000

370000

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Proyeksi Kebutuhan Luas Lantau Bangunan

Page 66: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-10

Grafik 4.3

Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan

Tabel IV.5

Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian

NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Hunian

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 1.039.770 1.059.997 1.080.618 1.101.639 1.123.070 1.144.917

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.4

Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian

780000 800000 820000 840000 860000 880000 900000 920000 940000

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan

950000 1000000 1050000 1100000 1150000

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian

Page 67: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-11

4.2.3 Analisis Kebutuhan Air Bersih

Dasar perhitungan yang penting dalam penetuan kebutuhan air ini adalah

proyeksi jumlah penduduk pelayanan. Proyeksi kebutuhan air juga didasari oleh

beberapa asumsi yang diambil dari kriteria dan standar kebutuhan air dalam SK-

SNI air minum. Dasar perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :

• Dasar perhitungan perkotaan 1 liter/detik = 80 SR, setara dengan konsumsi

air 180 liter/orang/hari, perkotaan 1 liter/detik = 200 KK setara dengan

konsumsi air 60 liter/orang/hari

• Jumlah orang setiap sambungan diasumsikan sama dengan jumlah orang/KK

yaitu 4 jiwa per sambungan

• Kebutuhan air non domestik diasumsikan sebesar 20% dari jumlah

kebutuhan domestik

• Kehilangan air ditargetkan dapat diturunkan secara berkala hingga pada

tahun 2025 kebocoran mencapai 20%

• Cakupan pelayanan ditingkatkan berdasarkan MDG s, yaitu 50% tahun 2015

dan 80% pada akhir tahun rencana 2027.

Perhitungan proyeksi kebutuhan air ini digunakan untuk perencanaan

pengembangan SPAM Kota Tegal pada wilayah perkotaan. Horizontal

perencanaan yang digunakan pada Rencana Induk SPAM Kota Tegal adalah

sampai tahun 2022.

Tabel IV.6

Tabel Proyeksi Kebutuhan Air Minum

NO KELProyeksi Kebutuhan Air Minum (M3)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 1.848,48 1.884,44 1.921,10 1.958,47 1.996,57 2.035,41

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.5

Proyeksi Kebutuhan Air Minum

1700

1800

1900

2000

2100

20162017

20182019

20202021

Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Page 68: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-12

Tabel IV.7

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kelurahan Panggung pada Tahun 2022

KelurahanJumlah

Penduduk

Proyeksi Kebutuhan Air (m3)

Per orang

Per hariPer Hari

Per

Tahun

Panggung 33.923 2.035,41 0,060 21,900

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.2.4 Analisis Sistem Pengelolaan Persampahan

Jumlah timbulan sampah sangat tergantung dengan perkembangan jumlah

penduduk. Penghitungan jumlah timbulan yang muncul di Kelurahan Panggung,

harus memperhatikan beberapa persyaratan sesuai dengan SNI-3242-2008 tentang

Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman. Salah satu yang dijadikan acuan

adalah jumlah produksi sampah per orang/hari, dengan standar sebagai berikut :

• Rumahpermanen (perorang/hari) 2,5L

• Rumah semipermanen (perorang/hari) 2,25L

• Rumahnonpermanen (perorang/hari) 2,0L

• Kantor (per pegawai/hari) 0,5-0,75L

• Toko (perpetugas/hari) 2,5 3,0L

• Sekolah (permurid/hari) 0,15L

Tabel IV.8

Standar Kebutuhan Prasarana Pengelolaan Sampah

Lingkup

Prasarana

Prasarana

KeteranganSarana

pelengkapStatus Dimensi

Rumah

(5 jiwa)

Tong sampah Pribadi - --

RW (2500

jiwa)

Gerobak sampah TPS 1 m3 Jarak bebas TPS

dengan

Lingkungan

hunian minimal

30 m

Gerobak

mengangkut

3x semingguBak sampah kecil 6 m3

Kelurahan

(30.000

jiwa)

Gerobak sampah

TPS

1 m3 Gerobak

mengangkut

3x semingguBak sampah

besar

12 m3

Kecamatan

(120.000

jiwa)

Mobil sampah TPS/TPA

lokal

- Mobil

mengangkut

3x semingguBak sampah

besar

25 m3

Kota

(> 480.000

jiwa)

Bak sampah

akhir

Tempat daur

ulang sampah

TPA

-

- --

Sumber : SNI-3242-2008

Page 69: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-13

Kondisi perumahan yang ada di Kelurahan Panggung didominasi bangunan

permanen, sehingga standar untuk penghitungan jumlah timbulan sampah

dipergunakan 2,5L perhari. Dengan standar tersebut, jumlah timbulan sampah di

kawasan permukiman di Kelurahan Panggung diperkirakan sebesar 86,41

M3/bulan pada tahun 2022.

Tabel IV.9

Tabel Proyeksi Timbulan Sampah

NO KELProyeksi Produksi Timbulan Sampah (m3)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 77,02 78,52 80,05 81,60 83,19 84,81

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.6

Proyeksi Timbulan Sampah

Tabel IV.10

Tabel Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah

NO KELProyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah (diambil 2 hari sekali)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 154,00 157,00 160,00 163,00 166,00 169,00

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

2016 2017 2018 2019 2020 2021

77,02 78,52 80,05 81,6 83,19 84,81

Proyeksi Timbulan Sampah

Page 70: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-14

Grafik 4.7

Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah

Tabel IV.11

Tabel Proyeksi TPS Kecil Kapasitas 6 m3

NO KELProyeksi Kebutuhan TPS Kecil Kapasitas 6 m3 (diambil 2 hari sekali)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 26 26 27 27 28 28

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.8

Proyeksi TPS Kecil Kapasitas 6 m3

Tabel IV.12

Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3

NO KELProyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3 (diambil 2 hari sekali)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 13 13 13 14 14 14

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

140

160

180

2016 20172018

20192020

2021

Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah

2016 2017 2018 2019 2020 2021

26 26

27 27

28 28

Proyeksi Kebutuhan TPS Kecil Kapasitas 6 m3

Page 71: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-15

Grafik 4.9

Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3

Tabel IV.13

Jumlah Timbulan Sampah dan Kebutuhan Prasarana Pengelolaan Sampah

Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Jml Pddk

Jml

Timbulan

Sampah

perbulan

(M3)

Kbthn

Grbak

Smph

Frekwensi

Pengambilan

TPS Kecil

kpst 6 m3

setiap RW

TPS

Besar

kpst 12

m3 setiap

RW

Tahun

2022(Unit) (Unit)

Panggung 33923 86,41 172 2 hari sekali 29 14

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.2.5 Analisis Sistem Pengelolaan Air Limbah

Wilayah Kelurahan Panggung mempunyai permasalahan sanitasi yang cukup besar

terutama dalam pengelolaan air limbah rumah tangga. Permasalahan air limbah

utama di Kelurahan Panggung berasal dari aktivitas mandi, cuci, dapur dan limbah

industri rumah tangga. Sedangkan limbah BAB kondisinya adalah masih ada yang

belum mempunyai jamban/septictank sehingga untuk keperluan BAB dilakukan di

kali/sungai

Pada umumnya sistem pengolahan air limbah yang dipergunakan adalah sistem

pengelolaan setempat (on-site system), Sedangkan sistem pengolahan air limbah

terpusat (off-site system) adalah sistem penanganan air limbah domestik melalui

jaringan pengumpul yang diteruskan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

belum begitu memasyarakat.

Untuk menentukan sistem pengelolaan sanitasi berdasarkan pada kepadatan

penduduk di suatu wilayah. Kepadatan penduduk sangat menentukan opsi sistem

sanitasi, cakupan pelayanan, dan pemilihan prioritas. Kepadatan penduduk yang

2016 2017 2018 2019 20202021

13 13 13

14 14 14

Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3

Page 72: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-16

dimaksud adalah, jumlah penduduk satu Kelurahan dibagi luas wilayah

huniannya. Kepadatan penduduk ini dibagi dalam 5 kategori, yaitu:

• Rural, umumnya merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk

kurang dari 25 orang/ha

• Peri-urban, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 25 100

orang/ha

• Urban-rendah, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 101

175 orang/ha

• Urban-medium, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 176

250 orang/ha,

• Urban-high, merupakan Kelurahan yang mempunyai kerapatan penduduk >

250 orang/ha

Sistem pengelolaan air limbah seperti tersebut diatas, dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

• Sistem setempat, air limbah (black dan grey water) langsung diolah

setempat, dirpioritaskan untuk lingkungan permukiman dengan kepadatan

kurang dari 250 orang/ha.

• Sistem terpusat, di mana air limbah dialirkan melalui perpipaan ke instalasi

pengolahan air limbah (IPAL), diprioritaskan untuk lingkungan permukiman

dengan kepadatan lebih dari 250 orang/ha.

Hibrida, merupakan modifikasi dari kedua sistem yang ada, diprioritaskan untuk

lingkungan permukiman dengan kepadatan lebih dari 250 orang/ha.

Tabel IV.14

Analisis Kepadatan Penduduk Kelurahan Panggung pada Tahun 2022

Kelurahan

Proyksi Jml

Pddk Thn

2022

Luas Lahan

Eksisting

(ha)

Kpdt

Pddk

(org/ha)

Panggung 33.923 223 155

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Tabel IV.15

Tipikal kuantitas dan karateristik air limbah rumah tangga

Limbah/ProdukQ

Liter/orang.haripH

BOD

g/orang.hari

TSS

g/orang.hari

Minyak

dan

Lemak

(mg/liter)

Tinja 0,15 7

7,514 33,5 30

Air Kencing 1,25 7

(4,5

- 8)

05 06 20 60

Pembersih Anus 10,5 7

Air Guyur 12 48 7

Grey water

Rumah tipe A

dan B

20 30

6,5

8,4

20 50 10 30

Kamar

Mandi

37-78

Page 73: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-17

Limbah/ProdukQ

Liter/orang.haripH

BOD

g/orang.hari

TSS

g/orang.hari

Minyak

dan

Lemak

(mg/liter)

mg/l

Tipe C dan D

90 120

Cucian

Pakaian

8 35 mg/l

Dapur

1000 mg/l

Sumber:Kujawa,2005danMoreldanDiener,2006

Tabel IV.16

Proyeksi Produksi Air Limbah setiap

NO KELProyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 5.449.935 5.555.955 5.664.037 5.774.221 5.886.550 6.001.063

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.10

Proyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)

Tabel IV.17

Proyeksi BOD

NO KELProyeksi BOD (gr)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 2.017.924 2.057.179 2.097.199 2.137.996 2.179.587 2.221.988

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

5449935

5555955

5664037

5774221

5886550

6001063

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Proyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)

Page 74: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-18

Grafik 4.11

Proyeksi BOD

Tabel IV.18

Proyeksi TSS

NO KELProyeksi TSS (gr)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 2.772.720 2.826.659 2.881.647 2.937.705 2.994.853 3.053.113

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.12

Proyeksi TSS

2.017.924

2.057.179

2.097.199

2.137.996

2.179.587

2.221.988

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Proyeksi BOD

2016 2017 2018 2019 2020 2021

2.772.720

2.826.659

2.881.647

2.937.705

2.994.853

3.053.113Proyeksi TSS

Page 75: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-19

Tabel IV.19

Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga

NO KELProyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 PANGGUNG 5.885.930.016 6.000.431.198 6.117.159.815 6.236.159.196 6.357.473.517 5.885.930.016

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

Grafik 4.13

Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga

Tabel IV.20

Produksi air limbah rumah tangga per hari di Kelurahan Panggung

Pada Tahun 2022

Kelurahan

Proyksi

Jml

Pddk

Thn

2022

Volume

Air

Limbah

(liter)

BOD

(gr)

TSS

(gr)

Minyak dan

Lemak

(gr)

Panggung 33.923 6.001.063 2.221.988 3.053.113 6.481.147.810

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.2.6 Analisis Sistem Jaringan Drainase

Sistem drainase perkotaan terdiri dari berbagai elemen yang seringkali

dioperasikan dan dikelola oleh berbagai institusi, baik secara nasional, provinsi,

maupun kabupaten/kota. Sistem Drainase Perkotaan dibagi menjadi dua, yaitu

Drainase Makro (terdiri dari drainase primer dan sekunder, yang umumnya

dioperasikan oleh Provinsi atau Balai); dan Drainase Tersier/mikro (yang

umumnya direncanakan, dibangun, dan dirawat oleh Pemerintah Kota, dan

bahkan sering pula melibatkan partisipasi masyarakat).

2016 2017 2018 2019 2020 2021

5.885.930.0166.000.431.1986.117.159.8156.236.159.1966.357.473.517 6.481.147.810

Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada LimbahKeluarga

Page 76: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-20

Drainase makro, bisa berupa sungai, drainase/saluran primer dan pada umumnya

berada di luar kewenangan Pemerintah Kota/Kabupaten. Dalam praktiknya, sistem

ini tidak begitu memengaruhi pengelolaan harian sistem sanitasi. Bahkan di

kawasan area pertanian, sistem ini biasanya dikelola secara tradisional untuk

irigasi. Drainase tersier, sangat memengaruhi pelayanan perbaikan sanitasi. Ini

terjadi karena ternyata drainase tersier punya fungsi ganda, yaitu: i) tempat

pembuangan dan pengaliran grey water dan bahkan black water sepanjang tahun;

dan ii) penyaluran air hujan/limpasan saat musim hujan tiba. Untuk Drainase

khususnya di RW 11 perlu direncanakan dengan matang, ini disebabkan permukaan

air sungai induk lebih tinggi dari drainase permukiman. Ditambah adanya air rob

yang mengakibatkan permukiman penduduk terendam dan menjadikan wilayah RW

11 termasuk wilayah yang kumuh

4.2.7 Analisis Sistem Jaringan Jalan

Kelurahan Panggung yang terletak di wilayah kecamatan Tegal Timur, mempunyai

akses jalan bagus mulai jalan lingkungan dan jalan kolektor. Pada umumnya jalan

kolektor yang ada telah dilaksanakan pemeliharaan secara rutin oleh Pemerintah

Kota Tegal.Permasalahan untuk jalan kebanyakan di jalan permukiman.

4.2.8 Analisis Kebencanaan

Bencana alam merupakan sesuatu yang sangat tidak diinginkan terjadi disuatu

wilayah. Namun begitu, bencana alam mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja.

Bencana alam secara garis besar berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu:

a. Bencana Alam Geologis, seperti gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor,

tsunami dan seiche

b. Bencana alam klimatologis seperti banjir, banjir banjang, rob, badai, kekeringan,

kebakaran hutan

c. Bencana alam ekstraterestrial seperti jatuhnya meteor dan benda angkasa

lainnya

Melihat jenis bencana alam dan faktor penyebabnya, sesuai dengan letak geografi

dan kondisi wilayah Kelurahan Panggung, terdapat beberapa jenis bencana yang

sewaktu-waktu mengancam, antara lain : Banjir dan Air Rob

Page 77: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-21

4.3. ANALISIS PENTAGONAL ASSET

Analisis pentagonal asset digunakan untuk mengetahui adanya kesenjangan dan

kebutuhan di tingkat masyarakat sehingga nantinya bisa disusun skenario

penanganan yang tepat sasaran dengan kebutuhan real di lapangan. Hal ini

dikarenakan masih banyak perencanaan/skenario penanganan yang belum tepat

sasaran.

Tabel IV.21

Analisis Pentagona Asset 7 Aspek Kumuh

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario

Bangunan Hunian

• Banyak bangunan yang menghadap

atau membelakangi saluran drainase

secara langsung

• Banyaknya bantuan RTLH bagi

masyarakat melalui APBD Kota

maupun Provinsi

• Kesadaran dan pemahaman

masyarakat akan kelayakan bangunan

hunian masih rendah

• Banyak masyarakat yang kondisi

ekonominya kurang mampu untuk

memperbaiki rumah sehingga kondisi

rumahnya tidak layak huni

• Belum adanya sosialisasi

kepada masyarakat secara

menerus

• Masih banyaknya bangunan

hunian masyarakat yang

kondisinya tidak layak huni

• Sosialisasi PHBS bagi

masyarakat terkait dengan

kelayakan bangunan hunian

• Sosialisasi kepada masyarakat

terkait dengan keteraturan

bangunan

• Penyaluran bantuan RTLH

kepada msayarakat secara

tepat sasaran

Jalan Lingkungan

• Masyarakat sudah jarang

melaksanakan gotong royong/kerja

bakti untuk merawat atau

memperbaiki jalan yang rusak

• Sudah banyak jalan yang kondisinya

• Belum terbentuk kelompok

pengelolaan jalan lingkungan

di tingkat masyarakat

• Pembentukan KPP dan rencana

kerjanya untuk kegiatan

pengelolaan jalan lingkungan

• Perbaikan/peningkatan

kualitas jalan lingkungan

Page 78: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-22

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario

diperkeras (aspal, paving, beton)

• Dataran rendah sehingga mudah

ketika proses pembangunan jalan

Drainase Lingkungan

• Membuang limbah rumah tangga dan

sampah ke saluran drainase

• Rendahnya kesadaran PHBS terutama

terkait dengan kebersihan saluran

drainase

• Potensi rob/genangan karena

kawasan dataran rendah/landai

(pantura)

• Lingkungan menjadi rawan gangguan

kesehatan misal drainase sarang

nyamuk.

• Belum terbentuk kelompok

pengelolaan drainase

lingkungan di tingkat

masyarakat

• Belum adanya sosialisasi

kepada masyarakat secara

menerus

• Pembentukan KPP dan rencana

kerjanya untuk kegiatan

pengelolaan drainase

lingkungan

• Perbaikan/peningkatan

kualitas drainase lingkungan

• Sosialisasi PHBS bagi

masyarakat terkait dengan

kebersihan drainase

lingkungan

Air Minum

• Sebagian masyarakat sudah

menggunakan PDAM, sebagian masih

menggunakan sumur

• PDAM Kota Tegal mempunyai

program bantuan pemasangan SR

kepada masyarakat

• Kemampuan masyarakat untuk

pemasangan PDAM pribadi masih

kurang

• Sebagian masyarakat masih

belum pemasangan SR PDAM

• Jaringan air bersih yang

bersifat komunal

• Pembuatan tandon air secara

komunal sehingga biaya lebih

murah dan bisa dikelola oleh

masyarakat sehingga

masyarakat bisa mendapatkan

penghasilan

• Program bantuan pemasangan

SR kepada masyarakat kurang

mampu

Air Limbah

• Kesadaran dan pemahaman

masyarakat terkait dengan

pembuangan air limbah (grey water

dan black water) masih kurang

• Masih ada masyarakat yang

membuang limbah rumah tangga ke

saluran drainase/sungai. Bahkan ada

beberapa masyarakat yang BAB di

sungai

• Biaya untuk pembuatan

septictank ataupun tempat

penampungan air limbah yang

dirasa mahal bagi sebagian

masyarakat

• Pembuatan pengelolaan air

limbah secara komunal agar

biaya bisa lebih murah

• Masih banyak lahan kosong

untuk dijadikan septictank

komunal atau MCK Plus

• Pembuatan septictank komunal

atau MCK Plus bagi masyarakat

• Sosialisasi PHBS bagi

masyarakat terkait dengan

pengelolaan air limbah

• Pembentukan KPP dan rencana

kerjanya untuk kegiatan

pengelolaan air limbah

komunal (MCK Plus)

Persampahan

• Adanya peluang untuk mendapatkan

penghasilan tambahan dari hasil

pengolahan/pemilahan sampah

• Belum memiliki kelompok tani aktif

yang dapat diberdayakan untuk

pengelolaan persampahan.

• Kurang pahamnya masyarakat akibat

persampahan yang di buang secara

• Belum adanya sosialisasi dan

penguatan dalam pengelolaan

persampahan.

• Belum adanya Lembaga yang

secara khusus menangani

permasalahan persampahan

• Belum adanya sarana

pengelolaan persampahan di

• Sosialisasi terhadap dampak

pengelolaan persampahan yang

dilaksanakan secara

sembarangan.

• Pembentukan Lembaga yang

mengelola permasalahan

persampahan.

• Pembangunan sarana

Page 79: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-23

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario

sembarangan terhadap kesehatan,

kebersihan dan keamanan lingkungan.

• Pengelolaan persampahan belum

begitu berdampak terhadap kualitas

hidup masyarakat setempat, namun

mempunyai dampak yang cukup

signifikan bagi masyarakat di wilayah

hilir di tepi aliran sungai sibelis.

• Lembaga pengelolaan persampahan

belum terbentuk secara khusus,

namun beberapa Lembaga dapat

diajak untuk mengelola persampahan

secara mandiri dengan dukungan

Lembaga dari tingkat Kabupaten

meskipun cukup jauh jangkauannya.

tingkat kelurahan dan

dukungan dari OPD terkait

pengelolaan sampah

prasarana pengelolaan

persampahan non residu.

• Kerjasama dengan OPD terkait

dalam pengelolaan sampah

residu.

• Pembinaan pengelolaan

persampahan secara

berkelanjutan.

Pengamanan Kebakaran

• Banyak sumber air dari drainase

primer/sungai

• Ada beberapa rumah yang secara

material mudah terbakar

• Intensitas kebakaran bisa cenderung

tinggi tergantung dari kepadatan

bangunan

• Di tingkat masyarakat belum

terdapat kelompok tanggap

bencana.

• Bangunan terbakar

kemungkinan besar karena

kepadatan bangunan

cenderung tinggi.

• Pembentukan kelompok

tanggap bencana kebakaran

(SATLAKAR)

• Pelatihan mitigasi bencana

kebakaran

• Penyediaan sarana-prasarana

sederhana pencegahan dan

penanganan bencana

kebakaran

4.4. ANALISIS TINGKAT PELAYANAN FASILITAS DI KELURAHAN

4.4.1 Fasilitas Pendidikan

Penyediaan fasilitas pendidikan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan

oleh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penduduk. Fasilitas pendidikan

yang dimaksud dapat berupa gedung Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, SLTP,

SLTA maupun perpustakaan atau taman baca. Kebutuhan fasilitas pendidikan dapat

ditentukan dengan melihat jumlah penduduk yang ada di suatu kelurahan dan

kebutuhan pee satuan sarana seperti yng ditentukan dalam SNI.

Page 80: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-24

Tabel IV.22

Kebutuhan program ruang minimum

No. Jenis Sarana Program Ruang

1. Taman Kanak-

kanak

Memiliki minimum 2 ruang kelas @ 25-30

murid. Dilengkapi dengan ruang-ruang lain

dan ruang terbuka/bermain±700 m2

2. Sekolah Dasar Memiliki minimum 6 ruang kelas @ 40murid

Dilengkapi dengan ruang-ruang lain dan

ruang terbuka / bermain±3000-7000 m23. SLTP

4. SMU

5. Taman Bacaan Memiliki minimum 1 ruang baca@ 15murid

Sumber: SNI 03-1733-200

Tabel IV.23

Kebutuhan sarana pendidikan dan pembelajaran

No.Jenis

Sarana

Jumlah

Penduduk

pendukung

(jiwa)

Kebutuhan Per

Satuan SaranaStandard

(m2/jiwa)

Kriteria

KeteranganLuas

Lantai Min.

(m2)

Luas

Lahan Min.

(m2)

Radius

pencapaian

Lokasi dan

Penyelesaian

1. Taman

Kanak-

kanak

1.250 216

termasuk

rumah

penjaga

36 m2

500 0,28 m2/j 500 m Di tengah kelompok

warga. Tidak

menyeberang jalan

raya. Bergabung

dengan taman

sehingga terjadi

pengelompokan

kegiatan.

2 rombongan

prabelajar @ 60

murid dapat

bersatu dengan

sarana lain

2. Sekolah

Dasar

1.600 633 2.000 1,25 1.000 m Kebutuhan harus

berdasarkan

perhitungan

dengan rumus 2,

3 dan 4.

Dapat digabung

dengan sarana

pendidikan lain,

mis. SD, SMP,

SMA dalam satu

komplek

3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 m Dapat dijangkau

dengan

kendaraan umum

Disatukan dengan

lapangan olah raga.

Tidak selalu harus di

pusat

lingkungan.

4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 m

5. Taman

Bacaan

2.500 72 150 0,09 1.000 m Di tengah kelompok

warga tidak

menyeberang jalan

lingkungan.

Sumber: SNI 03-1733-200

Page 81: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-25

Tabel IV.24

Proyeksi Kebutuhan sarana pendidikan di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kel

Pryks TK SD SMP SMA/SMK

Pddk

TahunStd

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

luas Luas Luas luas

2022lt min

(m2)

lhn min

(m2)

lt min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt min

(m2)

lhn min

(m2)

1.250 216 500 1.600 633 2.000 4.800 2.282 9.000 4.800 3.835 12.500

Panggung 33.923 27 5.832 13.500 21 13293 42000 7 15974 63000 7 26845 87500

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.4.2 Fasilitas Peribadatan

Fasilitas peribadatan sebagai fasilitas pengembangan iman, sangat diperlukan bagi

pusat-pusat lingkungan permukiman. Wilayah KelurahanPanggung dengan

mayoritas penduduknya beragama merencanakan kebutuhan sarana peribadatan

dipergunakan standar untuk masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel IV.25

Standar kebutuhan sarana peribadatan

Sumber: SNI 03-1733-200

Berdasarkan pada proyeksi penduduk di Kelurahan Panggung, maka kebutuhan

fasilitas peribadatan pada tahun 2022 adalah sebagai berikut :

Page 82: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-26

Tabel IV.26

Proyeksi Kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Pryks

Pddk

Tahun

2022

Musholla/Langgar Mesjid WargaMesjid Lingkungan

(Kelurahan)

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

luas luas luas

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

250 45 100 1.250 300 600 30.000 1.800 5.400

Panggung 33.923 135 6.075 13.500 27 8100 16200 1 1800 5400

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.4.3 Fasilitas Ruang Terbuka Hijau

Fasilitas ruang terbuka hijau mempunyai manfaat yang cukup besar bagi

kenyamanan lingkungan dan dapat dipergunakan untuk sarana pencegahan dan

penanggulangan bencana alam. Standar kebutuhan fasilitas Ruang Terbuka Hijau

mengacu pada perencaanaan perumahan dan permukiman sesuai dengan SNI 03-

1733-200 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.27

Standar kebutuhan Ruang Terbuka Hijau

Sumber: SNI 03-1733-200

Berdasarkan pada proyeksi penduduk di Kelurahan Panggung, maka kebutuhan

fasilitas ruang terbuka hijau pada tahun 2022 adalah sebagai berikut :

Page 83: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-27

Tabel IV.28

Proyeksi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Pryks

Pddk

Tahun

2022

Taman/Tempat

MainTaman/Tempat Main

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

luas

lhn min

(m2)

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

luas

lhn min (m2)

250 250 2.500 1.250

Panggung 33.923 135 33.750 13 16250

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.4.4 Fasilitas Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya untuk dapat menjamin

kehidupan masyarakat yang manusiawi. Penyediaan fasilitas kesehatan yang

diperlukan di tingkat kelurahan Kelurahan dapat dilakukan dengan

memperhitungkan standar kebutuhan fasilitas kesehatan sesuai SNI.

Tabel IV.29

Standar kebutuhan Fasilitas Kesehatan

Sumber: SNI 03-1733-200

Page 84: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-28

Mengacu pada standar tersebut dan proyeksi pertumbuhan penduduk pada

tahun 2022, layanan kesehatan di Kelurahan Panggung sudah memenuhi.

Kebutuhan fasilitas pengeobatan di Kelurahan Panggung sesuai dengan SNI

03-1733-200 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.30

Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Pryks

Pddk

Tahun

2022

PosyanduBalai Pengobatan

WargaPraktek Dokter

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Luas luas luas

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

1.250 36 60 2.500 150 300 5.000 18 18

Panggung 33.923 27 972 1.620 13 1.950 3.900 6 108 108

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.4.5 Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum mempunyai manfaat yang cukup besar

bagi pelayanan administrasi dan pelaksanaan kegiatan kebudayaan di wilayah

Kelurahan Panggung. Mengacu standar kebutuhan sesuai SNI 03-1733-200, di

tingkat Kelurahan Panggung hanya membutuhkan kantor Kelurahan dan balai

pertemuan. Standar kebutuhan fasilitas Perkantoran dan Kebudayaan mengacu

pada perencaanaan perumahan dan permukiman sesuai dengan SNI 03-1733-200

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.31

Standar kebutuhan Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum

No.Jenis

Sarana

Jumlah

Penduduk

pendukung

(jiwa)

Kebutuhan Per

Satuan Sarana

Standard

(m2/jiwa)

Kriteria

Luas

Lantai

Min.

(m2)

Luas

Lahan

Min.

(m2)

Radius

pencapaian

Lokasi dan

Penyelesaian

1

Balai

Warga/

Balai

pertemuan

33.923 150 300 0,12 100 m

Di tengah kelompok

tetangga.

Dapat merupakan

bagian dari

bangunan sarana

lain

2Kantor

Kelurahan500 1.000 1,25 1.000 m

Dapat dijangkau

dengan

kendaraan umum.

Sumber: SNI 03-1733-200

Page 85: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-29

Adapun jumlah kebutuhan untuk pelayanan umum di wilayah Kelurahan Panggung

dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel IV.32

Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum

di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Pryks

Pddk

Tahun

2022

Balai Pertemuan Kantor Kelurahan

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Luas Luas

lt min

(m2)

lhn min

(m2)

lt min

(m2)

lhn

min

(m2)

2.500 150 300 7.500 500 1.000

Panggung 33.923 13 1.950 3.900 4 2.000 4.000

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.4.6 Fasilitas Perekonomian

Standar kebutuhan fasilitas perekonomian di permukiman sesuai dengan SNI 03-

1733-200 adalah sebagai berikut :

Tabel IV.33

Standar kebutuhan Fasilitas Perekonomian

Sumber: SNI 03-1733-200

Dengan Standar kebutuhan Sarana Perekonomian atas, di Kelurahan Panggung

pada tahun 2022 hanya membutuhkan sarana perekonomian yang berupa

toko/warung dan pertokoan. Proyeksi kebutuhan sarana perekonomian di

Kelurahan Panggung pada tahun 2022 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Page 86: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-30

Tabel IV.34

Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Perekonomian di Kelurahan Panggung Tahun 2022

Kelurahan

Pryks

Pddk

Tahun

2022

Toko/Warung Pertokoan

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Std

Pddk

kebutuhan

prasarana

Luas luas

lt min

(m2)

lhn min

(m2)

lt

min

(m2)

lhn

min

(m2)

250 50 100 6.000 1.200 3.000

Panggung 33.923 135 6.750 13.500 5 6.000 15.000

Sumber: Analisis TIPP tahun 2018

4.5. ANALISIS PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (LIVELIHOOD)

Penghidupan (Livelihood) merupakan kemampuan, aset baik material maupun

sosial sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk sarana hidup

penduduknya. Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) merupakan

5 aset penghidupan yang dimiliki oleh setiap individu atau unit sosial yang lebih

tinggi di salam upaya mengembangkan kehidupannya meliputi :

• Human Capital (Sumber Daya Manusia/ SDM)

Dapat dilihat berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, kemampuan

tenaga kerja dan kesehatan yang memungkinkan orang untuk

mendapatkan pemasukan dari mata pencaharian. SDM ini dapat

diperoleh dari tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk, sedangkan

jumlah dan kualitas tenaga kerja dapat dilihat daro tingkat ketrampilan,

sedangkan kesehatan dapat diketahui dari penyakit yang diidap penduduk.

• Sosial Capital (Modal Sosial)

Di dalam kehidupan masyarakat, masing-masing rumah tangga akan

digubungkan oleh ikatan sosial, hubungan timbal balik, serta ikatan

kelmpok, organisasi, kepercayaan, dan hubungna saling mendukung.

• Physical Capital (Modal Fisik)

Merupakan infrastruktur dasar yang diperlukan untuk mendukung

mata pencaharian seperti jalan, pelabuhan, pasar, fasililas kesehatan yang

akan mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan kehidupan layak.

• Finansial Capital (Modal Finansial)

Mengacu pada sumberdaya keuangan yang digunakan seseorang untuk

mencapai tujuan hidup mereka termasuk aliran dana yang dapat

berkontribusi terhadap hasil produksi dan konsumsi. Infrastruktur dasar

dan barang produsen diperlukan untuk mendukung mata pencaharian

rumah tangga. Disamping itu juga rumah tangga dapat menggunakan kredit

untuk melengkapi sumber keuangan mereka.

Page 87: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-31

• Natural Capital (Sumber Daya Alam/ SDA)

SDA antara lain lanah, air, ternak. Lahan merupakan sumberdaya utama.

Ketersediaan lahan tergantung pada banyaknya rumah tangga dan sistem

kepemilikan lahan.

Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) Berbasis

Masyarakat sebagai pendekatan untuk mewujudkan ketersediaan dan

keberlanjutan kerja/ mata pencaharian/ income. Pengembangan Penghidupan

Berkelanjutan Berbasis Masyarakat merupakan cara-cara bertahan hidup dari

masyarakat MBR yang diharapkan dapat menjadi arah pembangunan. Misalnya

dengan tingginya permasalahan Kumuh pada pola pengelolaan sampah dan

disandingkan dengan konsep kelurahan. Berikut adalah hasil analisi livelihood di

tingkat kelurahan:

Page 88: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-1

Tabel IV.35

Analisis Livelihood Pentagonal Asset Skala Kelurahan

No Pentagonal Aset

Jabawan Tiap Hasil

Sub Aspek

Pentagonal

Kajian dan Analisis

Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan

1 Sumber Daya Manusia

(SDM)

Penduduk kelurahan

Panggung rata-rata

berpendidikan SD

yaitu sebanyak 41

%

Rata-rata penduduk

sudah melek huruf

dan hitung

Kesadaran akan

Pendidikan rendah

Masyarakat

Pendidikannya

rendah

Penyadaran tentang

pentingnya

Pendidikan

Lembaga Pendidikan

Sosialisasi akan

wajib belajar

minimal 9 th, Kejar

paket

Untuk jenis mata

pencaharian

penduduk kelurahan

Panggung paling

banyak adalah

Perikanan/ nelayan

dan Konstruksi

Penduduk

mempunyai

matapencaharian

yang layak

Hasil tangkapan

masih dipasarkan

dalam bentuk asli/

mentah

Keahlian didapat

secara otodidak

Pengetahuan

tentang Wirausaha

Pengetahuan

tentang pengolahan

makanan berbahan

baku hasil laut

Pelatihan

ketrampilan

Pelatihan Wirausaha

Pelatihan

Ketrampilan

tataboga

Pelatihan Tukang

2 Sosial Untuk kelurahan

Panggung ada lebih

dari 4 organisasi

masyarakat

diantaranya ada

BKM, LPMK, PKK,

Karang taruna, dasa

wisma .

DI masyarakat

kelurahan Panggung

sudah cukup punya

modal sosial, Ada

beberapa organisasi

yang aktif berjalan

dan punya kegiatan

rutin

Beberapa

pengurus

diorganisasi ada

yang kurang aktif

mrngikuti krgiatan

Penguatan

kelembagaan secara

berkala

Koordinasi antar

Lembaga, Pelatihan

Penguatan

Kelembagaan

Page 89: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-2

No Pentagonal Aset

Jabawan Tiap Hasil

Sub Aspek

Pentagonal

Kajian dan Analisis

Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan

Untuk KSM

pertemuan masih

menggunakan

pertemuan dawis,

pengajian atau yang

lainnya

Adanya wadah

kegiatan pertemuan

yang formal di

wilayah KSM

Pertemuan KSM

belum terlaksana

secara mandiri

Tema belum

terfokus

Optimalisasi

kelembagaan KSM

Akses informasi

untuk semua

anggota KSM

Pertemuan Rutin

KSM yang

terjadwalkan

Penyusunan aturan

Bersama

3 Infrastuktur Untuk sumber daya

infrastruktur di

Panggung salah

satunya memiliki TPI

(Tempat Pelelangan

Ikan)

Panggung punya

bangunan TPI

permanen yang

mampu mengangkat

perekonomian

masyarakat

Panggung belum

mempunyai pusat

perekonomian

yang umum

Pusat perekonomian

Umum/ tempat

jualan yang

permanen

Pembangunan Pasar

Rakyat

4 Keuangan Untuk sumber daya

keuangan di

Panggung punya

lebih dari 3 lembaga

keuangan,

diantaranya ada

UPK, Koperasi

Masyarakat dapat

dengan mudah

mengakses sumber

permodalan

Belum semua MBR

bisa mengakses

modal di koperasi.

UPK BKM

mengalami

kemacetan yang

sangat tinggi.

Akses modal untuk

MBR

Penanganan

masalah pinjaman

macet di UPK

Memfasilitasi MBR

supaya bisa

mengakses

permodalan

Penagihan KSM

Macet

5 Sumber Daya Alam sumber daya alam

di Panggung adalah

sumber daya Laut

Sumber Protein

yang melimpah

Belum adanya

Pengelolaan

Limbah

Pencemaran

Pengelolaan limbah

dan saluran limbah

Pembangunan

jaringan saluran

limbah.

Pengelolaan Limbah

Page 90: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

IV-3

No Pentagonal Aset

Jabawan Tiap Hasil

Sub Aspek

Pentagonal

Kajian dan Analisis

Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan

Limbah

Pencemaran Udara

hasil laut

Page 91: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-1

BAB V

SKENARIO PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITASPERMUKIMAN KUMUH

5.1 SKENARIO PENETAPAN LOKASI PRIORITASDalam menentukan lokasi kumuh prioritas berdasarkan target capaian 0%kumuh tahun 2019, maka terdapat regulasi penetapan atas batas luasan kumuhtiap kota/kabupaten. Penetapan lokasi kumuh prioritas biasa disebut denganRoadmap Penanganan Kumuh dimana penetapannya berdasarkan data baseline100-0-100 yang sudah dimutakhirkan pada tahun 2017. Atas dasar tersebutdapat ditentukan lokasi kumuh prioritas dari kelurahan Panggung sebajgaiberikut :Tabel V.1

Roadmap Penanganan Kumuh Kelurahan Panggung

No KawasanPenanganan Lokasi

LuasWilayahKumuh

(Ha)

Lokasi

LuasWilayahKumuh

(Ha)

KonsepPenanganan1 Prioritas 1 RT001-RW009 1,54 RT002-RW013 0,49 Peningkatan KualitasTahun 2018 RT002-RW009 0,59 RT003-RW013 0,55RT003-RW009 2,09 RT005-RW013 1,08RT004-RW009 0,61 RT006-RW013 1,00RT005-RW009 0,93RT006-RW009 1,39RT007-RW009 0,40RT008-RW009 0,54RT009-RW009 0,65RT010-RW009 0,64RT011-RW009 0,65RT012-RW009 1,65RT013-RW009 2,03RT014-RW009 2,99RT015-RW009 2,67RT016-RW009 2,262 Prioritas 2 RT001-RW010 0,29 RT001-RW011 0,58 Peningkatan KualitasTahun 2019 RT002-RW010 1,00 RT002-RW011 1,27RT003-RW010 0,56 RT003-RW011 0,52RT004-RW010 0,45 RT004-RW011 0,62RT005-RW010 1,32 RT005-RW011 0,61RT006-RW010 0,61RT007-RW010 0,64RT008-RW010 0,31RT009-RW010 1,21RT010-RW010 1,13RT011-RW010 0,543 Prioritas 3 RT001-RW013 0,00 PencegahanTahun 2020 RT004-RW013 0,00RT007-RW013 0,00RW004 0,00

Page 92: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-2

No KawasanPenanganan Lokasi

LuasWilayahKumuh

(Ha)

Lokasi

LuasWilayahKumuh

(Ha)

KonsepPenangananRW008 0,004 Prioritas 4 RW001 0,00 PencegahanTahun 2021 RW002 0,00RW003 0,00RW005 0,005 Prioritas 5 RW006 0,00 PencegahanTahun 2022 RW007 0,00RW012 0,00RW014 0,00

Karena Kelurahan Panggung termasuk dalam lokasi SK Walikota Tegal, makapenentuan klasifikasi dan skala prioritasnya yang diutamakan adalah lokasiyang ada didalam SK Walikota Tegal, kemudian merujuk pada hasil baseline,dan data flag 1 (tentang Prioritas Penanganan).Adapun penetapan Kawasan Kumuh diatas didasarkan pada penilaian 7 Aspekkumuh sesuai hasil pendataan Baseline yang telah dilaksanakan, yaitu; Persentase Keteraturan Bangunan, Persentase Jaringan Jalan yang Layak, Persentase Jaringan Drainase yang Layak, Persentase Terpenuhinya Kebutuhan Air Layak Minum, Persentase Akses Jamban Masyarakat yang Sesuai Spesifikasi Teknis, Persentase Sampah Rumah Tangga Terangkut ke TPA/TPS. Proteksi KebakaranPenentuan kawasan penanganan permukiman kumuh dilakukan terlebihdahulu dengan menentukan klasifikasi kawasan permukiman kumuh tersebutmengacu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat N0.2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh danPermukiman Kumuh. Terdapat tiga cara penentuan klasifikasi kawasanpermukiman kumuh yang berdasarkan kondisi kekumuhan, berdasarkanlegalitas lahan, dan berdasarkan pertimbangan lain dengan formula penilaianyang telah diatur. Untuk penanganan kumuh tahun 2018, Kelurahan Panggungmenggunakan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh yangdisesuaikan dengan tingkat kekumuhan, pertimbangan lain, legalitas lahan, danprioritas serta pola penanganan.Konsep pengembangan yang dimaksud disini merupakan perencanaan yangtelah ada untuk pengembangan kawasan permukiman kumuh KelurahanPanggung yang dapat ditinjau dari beberapa dokumen perencanaan di tingkatkabupaten, kecamatan, maupun kelurahan. Dengan mengetahui konseppengembangan tersebut, maka dapat dilakukan sinkronisasi antara konsep

Page 93: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-3

penanganan yang dirumuskan sebelumnya dengan konsep pengembangan yangterdapat di beberapa dokumen perencanaan lainnya. Dengan demikian, adanyasinkronisasi itu diharapkan tidak ada perencanaan yang tumpang tindih untukkawasan permukiman kumuh Kelurahan Panggung.5.2 KONSEP PENANGANAN PERMUKIMANSesuai dengan tujuan program, penanganan permukiman kumuh yangdimaksud dalam Program KOTAKU tidak hanya mengatasi kekumuhan yangsudah ada, namun juga untuk mencegah tumbuhnya kekumuhan baru. Cakupankerja penanganan permukiman kumuh dalam Program KOTAKU berdasarkankondisi kualitas permukiman yang ada dapat dibedakan menjadi tiga polapenanganan, yang mengacu kepada Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu:

PencegahanTindakan pencegahan kumuh dilakukan untuk mencegah tumbuh danberkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru. Tindakanpencegahan meliputi pengawasan dan pengendalian serta pemberdayaanmasyarakat. Pengawasan dan pengendalian dilakukan atas kesesuaianterhadap perizinan (misal: izin prinsip, izin lokasi, izin mendirikanbangunan, dan izin lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan), standarteknis, dan kelaikan fungsi melalui pemerikasaan secara berkala sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberdayaandilakukan terhadap pemangku kepentingan bidang perumahan dankawasan permukiman melalui pendampingan dan pelayanan informasi. Peningkatan KualitasPeningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapatdilaksanakan melalui pola-pola penanganan, antara lain pemugaran,peremajaan, dan permukiman kembali (perhatikanketentuan khusus terkaitkonsolidasi tanah dan pemukiman kembali padaKerangka KerjaPengelolaan Dampak Sosial dan Lingkungan atau dalamPetunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan dan Dampak Sosial). Pengelolaan Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjagakualitas perumahan dan permukiman secara berkelanjutan; Pengelolaan dilakukan oleh mas yarakat secara swadaya; Pengelolaan oleh masyarakat difasilitasi oleh pemerintah daerahbaik dukungan pendanaan untuk pemeliharaan maupun penguatankapasitas masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan; dan Pengelolaan oleh pemerintah daerah dengan berbagai sumberpendanaan.Aspek yang ditangani mencakup seluruh aspek yang diidentifikasi sebagaigejala dan penyebab kumuh, baik dari aspek sosial, ekonomi, fisik lingkungan,

Page 94: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-4

maupun aspek legal yang bertujuan untuk pencapaian visi kota tanpakumuh.Didalam penanganan permukiman kumuh, kita mengenal istilah PSU,lebih jelas bisa dijabarkan sebagai berikut ini : Prasarana Permukiman : kelengkapan dasar fisik lingkungan yangmemungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagai manamestinya (layak, sehat, aman dan nyaman). Prasarana meliputi sepertijaringan jalan, saluran air limbah domestik/rumah tangga, saluran airhujan, tempat pembuangan sampah Sarana Permukiman : fasilitas penunjang yang berfungsi untukmenyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosialdan budaya. Sarana meliputi perniagaan, sekolah, tempat ibadah, ruangterbuka hijau, makam, gedung pertemuan. Utilitas Permukiman : pelayanan seperti air bersih, air limbah, gas,listrik dan telepon, yang pada umumnya diperlukan untukberoperasinya suatu bangunan dan lingkungan permukiman. Utilitas Umum Permukiman : fasilitas umum seperti puskesmas, tamankanak-kanak, tempat bermain, pos ronda, ruang publik, yang umumnyadiperlukan sebagai sarana penunjang pelayanan lingkunganpermukiman.

5.3 KONSEP PENATAAN PERMUKIMAN5.3.1 Rencana Pola Ruang

Zona LindungDi dalam kawasan ini tidak diperkenankan adanya kegiatan budidayayang dapat mengurangi atau merusak fungsi lindungnya, kecualidigunakan untuk meningkatkan fungsi lindungnya. Kawasan lindungpada Kelurahan Panggung terdiri dari: Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi: sempadan sungai,sempadan pantai, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencanaalam. Ruang Terbuka Hijau, kawasan ini bertujuan untuk menciptakanruang kota yang manusiawi, hijau, sejuk, dan estetis. Fungsi-fungsiyang diperkenankan di kawasan hijau kota didalam kawasan adalahsebagai RTH Taman, jalur hijau, dan RTH pemakaman.

Zona BudidayaAlokasi pemanfaatan ruang untuk pengembangan kegiatan budidayadilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek. Untuk mencapaitujuan pemanfaatan ruang yang optimal maka alokasi pemanfatanruang memperhatikan asas kelestarian, kesesuaian dan kemanfaatan.Uraian pola ruang Kelurahan Panggung adalah sebagai berikut: Zona perumahan, Kelurahan Panggung memiliki karakteristikpermukiman kepadatan sedang. Sedangkan untuk lahan lahan

Page 95: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-5

potensi pengembangan perumahan dan kawasan permukiman sudahtidak ada lagi. Untuk itu perlu untuk dicermati bahwa tidak ada lagipengembangan perumahan dikawasan ini kecuali denganpeningkatan perumahan (misalnya dengan hunian vertikal). Zona perdagangan dan jasa, Kelurahan Panggung memiliki aktivitasindustri, perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lokal hinggaregional. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa skalaregional dan lokal dikembangkan disepanjang jalan kolektor utamayang menjadi jalan akses. Pengendalian pembangunan tetapdiberlakukan mengingat jalan utama merupakan jalan kolektorprimer dengan arus pergerakan regional yang tinggi. Zona sarana dan prasarana umum, yang terdiri dari: fasilitaspendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas ruang terbuka hijau,fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, fasilitas sosial dan budaya, danfasilitas perekonomian. Zona industri, perkembangan industri berada di koridor utama jalankolektor, dengan dominasi berupa industri tekstil dan garmen. Dalampenataan ruang di Kelurahan Panggung perlu diperhatikanpenyediaan fasilitas pendukung kegiatan industri sepertipengelolaan limbah.

5.3.2 Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rencana Bangunan HunianRencana bangunan hunian berupa perbaikan muka rumah sebagaisolusi dari ketidakteraturan bangunan dan rehab rumah RTLH.

Tabel V.2Rencana Kegiatan Aspek Bangunan Hunian

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

Perbaikan mukarumah

RT001-RW009 0 Unit RT001-RW010 38 Unit RT001-RW013 0 Unit RW001 2 Unit RW006 4 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 47 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 39 Unit RW007 118 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 42 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 190 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 0 Unit RW004 187 Unit RW005 7 Unit RW014 0 UnitRT005-RW009 46 Unit RT004-RW010 39 Unit RW008 4 UnitRT005-RW013 0 Unit RT004-RW011 0 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 0 Unit RT005-RW011 0 UnitRT007-RW009 11 Unit RT006-RW010 53 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 45 UnitRT009-RW009 0 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 0 UnitRT011-RW009 15 UnitRT012-RW009 0 UnitRT013-RW009 67 UnitRT014-RW009 2 UnitRT015-RW009 0 UnitRT016-RW009 1 Unit

Jumlah 145 Unit 266 Unit 193 Unit 238 Unit 122 Unit

Rehabrumah(RTLH)

RT001-RW009 21 Unit RT001-RW010 5 Unit RT001-RW013 5 Unit RW001 31 Unit RW006 79 UnitRT002-RW009 14 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 8 Unit RW002 63 Unit RW007 100 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 8 Unit RW003 59 Unit RW012 94 UnitRT004-RW009 5 Unit RT003-RW011 8 Unit RW004 102 Unit RW005 28 Unit RW014 33 UnitRT005-RW009 14 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 48 UnitRT005-RW013 8 Unit RT004-RW011 8 Unit

Page 96: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-6

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT006-RW009 4 Unit RT005-RW010 4 UnitRT006-RW013 8 Unit RT005-RW011 8 UnitRT007-RW009 2 Unit RT006-RW010 2 UnitRT008-RW009 12 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 9 Unit RT008-RW010 5 UnitRT010-RW009 3 Unit RT009-RW010 11 UnitRT011-RW009 15 UnitRT012-RW009 19 UnitRT013-RW009 6 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 36 UnitRT016-RW009 13 Unit

Jumlah 191 Unit 55 Unit 171 Unit 181 Unit 306 Unit

Rencana Sistem Jaringan JalanRencana jaringan jalan skala lokal berupa jalan lingkungan, yaitumerupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungandengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.Jalan lingkungan berupa jalan lokal yang menghubungkan pusat-pusatkegiatan lokal antar blok lingkungan.Rencana penataan jaringan Jalan Lingkungan antara lain adalah sebagaiberikut: Penataan garis sempadan bangunan dengan jalan Peningkatan kualitas penerangan jalan dan peneduh Penataan jaringan jalan lingkungan dengan sistem paving blok Pelebaran jalan lingkungan yang belum sesuai dengan ketentuanmenjadi lebar minimum 3 meter

Tabel V.3Rencana Kegiatan Aspek Jalan Lingkungan

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

PembangunanJalan Baru

RT001-RW009 338 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 148 m' RW001 1120 m' RW006 2933 m'RT002-RW009 260 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 358 m' RW002 1667 m' RW007 4707 m'RT003-RW009 925 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 263 m' RW003 2506 m' RW012 3864 m'RT004-RW009 450 m' RT003-RW011 0 m' RW004 1963 m' RW005 1719 m' RW014 1708 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 1372 m'RT005-RW013 350 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 475 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 400 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 385 m'RT008-RW009 30 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 400 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 150 m' RT009-RW010 20 m'RT011-RW009 450 m'RT012-RW009 450 m'RT013-RW009 450 m'RT014-RW009 475 m'RT015-RW009 63 m'RT016-RW009 450 m'

Jumlah 6116 m' 405 m' 4104 m' 7012 m' 13212 m'

PerbaikanKualitas Jalan

RT001-RW009 970 m' RT001-RW010 172 m' RT001-RW013 32,94 m' RW001 7 m' RW006 650 m'RT002-RW009 248 m' RT002-RW010 33 m' RT004-RW013 33 m' RW002 363 m' RW007 322,2 m'RT003-RW009 1010 m' RT003-RW010 25 m' RT007-RW013 4 m' RW003 382 m' RW012 234 m'RT004-RW009 85 m' RT003-RW011 0 m' RW004 277 m' RW005 428 m' RW014 88 m'RT005-RW009 85 m' RT004-RW010 85 m' RW008 280 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 21 m'RT006-RW009 85 m' RT005-RW010 100 m'RT006-RW013 20 m' RT005-RW011 70 m'

Page 97: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-7

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT007-RW009 85 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 10 m' RT007-RW010 110 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 15 m'RT010-RW009 85 m' RT009-RW010 325 m'RT011-RW009 86 m'RT012-RW009 86 m'RT013-RW009 86 m'RT014-RW009 85 m'RT015-RW009 85 m'RT016-RW009 86 m'

Jumlah 3195 m' 956,17 m' 626,94 m' 1180 m' 1294,2 m'

Rencana Sistem Jaringan Air BersihSelain dimanfaatkan sebagai sumber air minum, penyediaan ruanguntuk penempatan jaringan air bersih dalam bentuk hidrant. Hydrantmerupakan salah satu utillitas yang disediakan untuk penyediaansumber air kawasan serta sebagai bentuk sistem induk keselamatanbencana kebakaran yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum.Hydrant dapat berbentuk hydrant tanam maupun hydrant tiang. Dalamhal ini diperlukan revitalisasi saluran hydrant tanam yang sudah tuauntuk upaya optimalisasi.Tabel V.4

Rencana Kegiatan Aspek Air Bersih

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

Pembangunansaluran SR

RT001-RW009 105 Unit RT001-RW010 45 Unit RT001-RW013 55 Unit RW001 186 Unit RW006 658 UnitRT002-RW009 56 Unit RT002-RW010 71 Unit RT004-RW013 64 Unit RW002 468 Unit RW007 589 UnitRT003-RW009 81 Unit RT003-RW010 62 Unit RT007-RW013 64 Unit RW003 438 Unit RW012 1112 UnitRT004-RW009 28 Unit RT003-RW011 64 Unit RW004 433 Unit RW005 232 Unit RW014 436 UnitRT005-RW009 52 Unit RT004-RW010 58 Unit RW008 412 UnitRT005-RW013 64 Unit RT004-RW011 64 UnitRT006-RW009 31 Unit RT005-RW010 43 UnitRT006-RW013 64 Unit RT005-RW011 64 UnitRT007-RW009 0 Unit RT006-RW010 73 UnitRT008-RW009 7 Unit RT007-RW010 58 UnitRT009-RW009 22 Unit RT008-RW010 46 UnitRT010-RW009 33 Unit RT009-RW010 57 UnitRT011-RW009 0 UnitRT012-RW009 54 UnitRT013-RW009 0 UnitRT014-RW009 44 UnitRT015-RW009 55 UnitRT016-RW009 39 Unit

Jumlah 735 Unit 705 Unit 1028 Unit 1324 Unit 2795 Unit

ProgramPAMSIMAS

RT001-RW009 1 Ls RT001-RW010 1 Ls RT001-RW013 1 Ls RW001 9 Ls RW006 10 LsRT002-RW009 1 Ls RT002-RW010 1 Ls RT004-RW013 1 Ls RW002 11 Ls RW007 20 LsRT003-RW009 1 Ls RT003-RW010 1 Ls RT007-RW013 1 Ls RW003 9 Ls RW012 13 LsRT004-RW009 1 Ls RT003-RW011 1 Ls RW004 9 Ls RW005 9 Ls RW014 5 LsRT005-RW009 1 Ls RT004-RW010 1 Ls RW008 6 LsRT005-RW013 1 Ls RT004-RW011 1 LsRT006-RW009 1 Ls RT005-RW010 1 LsRT006-RW013 1 Ls RT005-RW011 1 LsRT007-RW009 1 Ls RT006-RW010 1 LsRT008-RW009 1 Ls RT007-RW010 1 LsRT009-RW009 1 Ls RT008-RW010 1 LsRT010-RW009 1 Ls RT009-RW010 1 LsRT011-RW009 1 LsRT012-RW009 1 LsRT013-RW009 1 LsRT014-RW009 1 LsRT015-RW009 1 Ls

Page 98: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-8

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT016-RW009 1 LsJumlah 18 Ls 12 Ls 18 Ls 38 Ls 48 Ls

Rencana Sistem Jaringan DrainaseSistem jaringan drainase pada wilayah perencanaan terdiri dari sistemjaringan terbuka dan tertutup. Saluran terbuka pada umumnyadigunakan untuk saluran air hujan sedangkan saluran tertutupdigunakan untuk saluran air limbah, dikarenakan belum seluruhkawasan memiliki sistem pengelelolaan limbah yang terpisah dengansistem jaringan drainase.Secara rinci rencana pengembangan jaringan drainase adalah sebagaiberikut: Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong (trotoar) secarabertahap. Kegiatan kebersihan lingkungan sungai. Pembenahan saluran-saluran drainase yang ada agar tetap berfungsiserta peningkatan fungsi drainase sesuai dengan kebutuhan danperkembangan yang ada.

Tabel V.5Rencana Kegiatan Aspek Drainase Lingkungan

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

PembuatanDrainaseBaru

RT001-RW009 0 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 237 m' RW001 1872 m' RW006 6985,4 m'RT002-RW009 0 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 757 m' RW002 4395 m' RW007 9354,3 m'RT003-RW009 140 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 454 m' RW003 4966,4 m' RW012 7022 m'RT004-RW009 0 m' RT003-RW011 0 m' RW004 4319 m' RW005 5347 m' RW014 4077 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 3921 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 0 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 0 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 0 m' RT009-RW010 0 m'RT011-RW009 0 m'RT012-RW009 0 m'RT013-RW009 0 m'RT014-RW009 0 m'RT015-RW009 0 m'RT016-RW009 0 m'

Jumlah 140 m' 0 m' 9688 m' 16580,4 m' 27438,7 m'

PembuatanDrainaseBaru

RT001-RW009 0 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 89 m' RW001 702 m' RW006 2620 m'RT002-RW009 0 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 284 m' RW002 1647 m' RW007 3507 m'RT003-RW009 140 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 170 m' RW003 1863 m' RW012 2633 m'RT004-RW009 0 m' RT003-RW011 0 m' RW004 1620 m' RW005 2005 m' RW014 1529 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 1470 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 0 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 0 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 0 m' RT009-RW010 0 m'RT011-RW009 0 m'RT012-RW009 0 m'RT013-RW009 0 m'RT014-RW009 0 m'

Page 99: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-9

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT015-RW009 0 m'RT016-RW009 0 m'

Jumlah 140 m' 0 m' 3633 m' 6217 m' 10289 m'

NormalisasiSaluranDrainase

RT001-RW009 466 m' RT001-RW010 488 m' RT001-RW013 137 m' RW001 1005 m' RW006 1787 m'RT002-RW009 466 m' RT002-RW010 211 m' RT004-RW013 258 m' RW002 1160 m' RW007 3628,2 m'RT003-RW009 466 m' RT003-RW010 466 m' RT007-RW013 230 m' RW003 1938 m' RW012 3245 m'RT004-RW009 466 m' RT003-RW011 290 m' RW004 1340 m' RW005 540 m' RW014 1039 m'RT005-RW009 466 m' RT004-RW010 466 m' RW008 571 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 280 m'RT006-RW009 466 m' RT005-RW010 466 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 130 m'RT007-RW009 466 m' RT006-RW010 400 m'RT008-RW009 300 m' RT007-RW010 320 m'RT009-RW009 400 m' RT008-RW010 395 m'RT010-RW009 466 m' RT009-RW010 425 m'RT011-RW009 466 m'RT012-RW009 466 m'RT013-RW009 466 m'RT014-RW009 466 m'RT015-RW009 466 m'RT016-RW009 466 m'

Jumlah 7224 m' 4337 m' 2536 m' 4643 m' 9699,2 m'

PerbaikanKualitasDrainase

RT001-RW009 346 m' RT001-RW010 373 m' RT001-RW013 53 m' RW001 385 m' RW006 685 m'RT002-RW009 346 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 99 m' RW002 444 m' RW007 1391,2 m'RT003-RW009 346 m' RT003-RW010 166 m' RT007-RW013 88 m' RW003 744 m' RW012 1247 m'RT004-RW009 100 m' RT003-RW011 170 m' RW004 513 m' RW005 207 m' RW014 399 m'RT005-RW009 56 m' RT004-RW010 66 m' RW008 219 m'RT005-RW013 100 m' RT004-RW011 80 m'RT006-RW009 346 m' RT005-RW010 66 m'RT006-RW013 100 m' RT005-RW011 60 m'RT007-RW009 346 m' RT006-RW010 150 m'RT008-RW009 100 m' RT007-RW010 60 m'RT009-RW009 140 m' RT008-RW010 70 m'RT010-RW009 26 m' RT009-RW010 70 m'RT011-RW009 180 m'RT012-RW009 300 m'RT013-RW009 366 m'RT014-RW009 225 m'RT015-RW009 192 m'RT016-RW009 320 m'

Jumlah 3935 m' 1331 m' 972 m' 1780 m' 3722,2 m'

Rencana Jaringan Limbah (Sanitasi)Pembangunan sanitasi komunal yang disalurkan ke MCK umummaupun rumah tangga pribadi yang belum tersambung denganseptictank sehingga meminimalisir pencemaran lingkungan sehinggalingkungan menjadi sehatTabel V.6

Rencana Kegiatan Aspek Air Limbah

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

PembangunanJambanKomunal

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 1 Unit RW006 1 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 5 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 1 Unit RW007 1 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 2 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 0 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 4 Unit RW005 0 Unit RW014 1 UnitRT005-RW009 0 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 1 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 0 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 0 Unit RT006-RW010 3 UnitRT008-RW009 0 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 0 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 6 UnitRT011-RW009 0 Unit

Page 100: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-10

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 0 UnitRT015-RW009 3 UnitRT016-RW009 0 Unit

Jumlah 9 Unit 20 Unit 8 Unit 2 Unit 3 Unit

SeptictankKomunal

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 1 Unit RW006 0 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 2 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 1 Unit RW007 8 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 1 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 2 Unit RW005 4 Unit RW014 1 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 1 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 0 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 3 UnitRT008-RW009 0 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 2 UnitRT011-RW009 0 UnitRT012-RW009 4 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 0 UnitRT015-RW009 4 UnitRT016-RW009 0 Unit

Jumlah 16 Unit 12 Unit 6 Unit 7 Unit 9 Unit

Rencana Sistem Jaringan PersampahanSelama ini untuk proses pengambilan sampah sudah terintegrasidengan program kelurahan, sehingga perlu difasilitasi untuk tempatpemilahan sampah organic dan non organic karena selama ini hanyaditaruh di keranjang sampah, sehingga kalau hujan atau pun adagangguan dari binatang sampah sampah tersebut menjadi berserakan.Tabel V.7

Rencana Kegiatan Aspek Persampahan

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

PengadaanBak SampahKering danBasah Individu

RT001-RW009 112 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 0 Unit RW001 0 Unit RW006 71 UnitRT002-RW009 63 Unit RT002-RW010 0 Unit RT004-RW013 65 Unit RW002 68 Unit RW007 35 UnitRT003-RW009 93 Unit RT003-RW010 0 Unit RT007-RW013 65 Unit RW003 86 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 56 Unit RT003-RW011 0 Unit RW004 365 Unit RW005 63 Unit RW014 0 UnitRT005-RW009 223 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 50 UnitRT005-RW013 65 Unit RT004-RW011 0 UnitRT006-RW009 60 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 65 Unit RT005-RW011 0 UnitRT007-RW009 16 Unit RT006-RW010 0 UnitRT008-RW009 42 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 55 Unit RT008-RW010 0 UnitRT010-RW009 50 Unit RT009-RW010 0 UnitRT011-RW009 74 UnitRT012-RW009 55 UnitRT013-RW009 91 UnitRT014-RW009 70 UnitRT015-RW009 65 UnitRT016-RW009 40 Unit

Jumlah 1295 Unit 0 Unit 545 Unit 217 Unit 106 Unit

Gerobak/MotorSampah

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 Unit

Page 101: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-11

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit

Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit

PembangunanTempatPemilahanSampahLingkungan(BankSampah)

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit

Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit

Rencana Sarana Proteksi KebakaranRencana sistem sarana proteksi kebakaran berupa pengelolaan hydrantadalah sebagai berikut: Perbaikan hydrant yang mengalami kerusakan seperti mengalamikebocoran, hilangnya penutup hydrant, berkarat. Pengembalian hydrant yang tertutup oleh bangunan, jalan, maupunaktivitas pedagang kaki lima. Penambahan hydrant baru untuk meningkatkan induk keselamatanbencana kebakaran.

Tabel V.8Rencana Kegiatan Aspek Pengamanan Kebakaran

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

PenyediaanPosPengamananKebakaranLingkungan

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 Unit

Page 102: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-12

KegiatanTahun

2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat

RT016-RW009 1 UnitJumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit

PenyediaanAPAR/APAT

RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit

Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit

Rencana Sarana Ruang Terbuka HijauPembuatan ruang terbuka hijau dan Pedestrian Jalan yang mendukungkegiatan bermasyarakat, dan untuk meningkatkan kualitas hidupmasyarakat, dengan adanya runag terbuka hijau diharapkan mampumemberikan warna baru bagi wilayah kelurahan Panggung.5.3.3 Rencana Pengembangan Sosial-Ekonomi & Budaya MasyarakatAgar masyarakat dapat mempunyai penghidupan berkelanjutan maka perlupemahaman dan partisipasi pada setiap tindakan pembangunan danpenghidupan. Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:

Menaati aturan bersama yang telah disepakati; Menjaga dan merawat lingkungan dan hasil pembangunan dengan baik; Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang daripejabat yang berwenang; Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izinpemanfaatan ruang; dan memberikan akses terhadap kawasan yangoleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagaimilik umum.

Page 103: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-13

5.3.4 Skenario Pencegahan Permukiman KumuhTabel V.9

Skenario Pencegahan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan PanggungAspek Strategi Keluaran Pencegahan

BangunanHunianMenekan ketidakteraturan bangunanhunian Jumlah Bangunan Hunian Memiliki Keteraturan meningkat 1) Sosialisasi regulasi terkait bangunan gedung2) Pembuatan Peraturan Kelurahan tentang keteraturan bangunan hunian3) Menerapkan aturan dan syarat teknis bangunan, seperti KDB, GSB dll4) Penyediaan ruang untuk pembangunan infrastruktur lingkungan yang dipergunakan secarabersama-sama dalam setiap pelaksanaan pembangunan rumah atau bagi waris.Meningkatkan jumlah Rumah LayakHuni 1) Masyarakat memiliki rumah layak huni yang sesuai denganstandar teknis yang ada2) Masyarakat dapat hidup layak, aman dan sehat3) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman

1) Sosialisasi pentingnya Rumah Layak Huni2) Menerapkan aturan dan syarat teknis bangunan, seperti KDB, GSB dll3) Pemeliharaan rutin oleh pemilik rumah4) Perencanaan rehab rumah layak huni masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritasMengupayakan pemelihraan danpenambahan aksesibilitas lingkunganpermukiman1) Aksesibilitas jalan lingkungan permukiman masyarakatterlayani dengan baik2) Transportasi masyarakat lancar3) Mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya 1) Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritas2) Penyusunan Peta Jaringan Jalan Lingkungan dan Prioritas Penanganannya

JalanLingkungan Memelihara kualitas jalan lingkunganpermukiman 1) Transportasi lancar dan mendukung kegiatan ekonomi,sosial dan budaya masyarakat2) Mendukung estetika lingkungan permukiman1) Sosialisasi dan pelatihan pemeliharaan jalan lingkungan permukiman2) Pembentukan Kelompok Pemelihara Jalan Lingkungan Permukiman (dapat menggunakan Pokjakelurahan yang sudah ada)3) Pembuatan Aturan Bersama Penggunaan Jalan Lingkungan permukiman

DrainaseLingkungan Memelihara kualitas drainase 1) Drainase sesuai standar teknis yang ada2) Drainase berfungsi sebagaimana mestinya1) Sosialisasi kepada masyarakat mengenai status jaringan drainase dan sistem pemeliharaannya2) Pembentukan Kelompok Pemelihara Drainase3) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan dengan pemeliharaan jaringan drainase dilingkungan permukiman4) Merubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainaseMeningkatkan dan menjaga kuantitasjaringan drainase 1) Mengurangi kerusakan jalan lingkungan2) Mengurangi kemungkinan banjir di lingkunganpermukiman 1) Perencanaan Pembangunan Drainase Permukiman masuk dalam RENSTRA dan menjadiprioritas2) Pembuatan masterplan jaringan drainase yang menyatu dengan jaringan drainase skala kota

Air Minum Pemeliharaan Jaringan Air Bersih /BakuPerpipaan atau Non PerpipaanTerlindungi Yang Layak 1) Terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat2) Kesehatan masyarakat meningkat1) Sosialisasi kepada masyarakat/penyadaran masyarakat mengenai arti air bersih bagikesehatan.2) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan dengan penyediaan air bersih bagi masyarakat.3) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dibidang penyediaan air bersihlingkungan4) Pembuatan masterplan jaringan air bersih yang menyatu dengan jaringan kota.5) Pemeliharaan secara berkala jaraingan air bersih

Air LimbahMemelihara kualitas dan kuantitaskloset sesui standar teknis

1) Terpenuhinya prasarana sanitasi masyarakat2) Kesehatan/sanitasi masyarakat meningkat3) Warga masyarakat tidak buang hajat (BAB) di sembarangtempat4) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga1) Sosialisasi dan pelatihan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)2) Sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan PHBS.3) Penguatan/pembinaa masyarakat sehubungan dengan penyediaan sanitasi layak dan sehat bagilingkungan.4) Pembuatan sanitasi/MCK bagi masyarakatMengupayakan limbah rumah tidakterbuang ke saluran drainase 1) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Saluran drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga2) Pembentukan kelompok sadar limbah rumah tangga3) Penyusunan masterplan jaringan sanitasi yang menyatu dengan jaringan kota.Membatasi pencemaran limbah industri 1) Berkurangnya pencemaran limbah industri rumah tangga 1) Sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah industri rumah tangga

Page 104: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-14

Aspek Strategi Keluaran Pencegahanrumah tangga 2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Penguatan kapasitas/pembinaan masyarakat sehubungan dengan perilaku hidup bersih dansehat2) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dibidang sanitasi lingkungan3) Pengawasan kegiatan usaha masyarakat yang berpotensi merusak lingkungan danpengembangan instalasi pengolahan limbah komunal.Persampahan Membangun pengelolaan sampah 1) Berkurangnya pencemaraan sampah2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat4) Sampah yang dikelola dapat menghasilkan tambahanpendapatan keluarga

2) Sosialisasi pengelolaan sampah dan pelatihan pengolahan sampah3) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat di bidang pengelolaan persampahan.4) Pemberian edukasi mengenai mengenai sistem pengelolaan sampah5) Pembentukan Bank Sampah6) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan pengelolaan sampah dari basis melaluiprogram 3 R.PengamananKebakaran Mengupayakan proteksi dan pencegahanbencana kebakaran 1) Terpenuhinya rasa aman dan nyaman masyarakat2) Menekan terjadinya efek bencana dari sisi ekonomimaupun sosial dan psikis 1) Sosialisasi penanganan bahaya bencana kebakaran2) Pelatihan Tim/Kelompok Penanganan Bencana kebakaran3) Menyusun zona-zona evakuasi bencana kebakaranRuang TerbukaPublik (RTP) Memelihara Ruang Terbuka Hijau 1) Ruang Terbuka Hijau berfungsi dengan baik2) Masyarakat berpartisipasi merawat dang mengembangkanruang terbuka hijau

1) Sosialisasi berkelanjutan terhadap arti penting ruang terbuka hijau dalam kehidupan sehari-hari.2) Pembinaan/penguatan masyarakat mengenai strategi pengelolaan ruang terbuka hijau agarmemberikan manfaat yang lebih bagi lingkungan.3) Penyusunan masterplan ruang terbuka hijau yang menyatu dengan perencanaan di tingkat kota

Sosial-Budaya-Ekonomi

Meningkatkan pendapatan keluarga 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda ekonomi masyarakat berputar1) Pelatihan manajemen usaha2) Fasilitasi marketting produk3) Diversifikasi usaha4) Dukungan kebijakan/regulasi kelurahan dalam pengembangan usaha5) Pemanfaatan lahan kosong untuk kebun sayur keluargaMengoptimalkan keberadaan dan perankelembagaan kelurahan 1) Aktivitas lembaga kelurahan ada dan meningkat2) Kontribusi nyata kelembagaan dalam pembangunankelurahan1) Penyegaran kelembagaan kelurahan2) Pelatihan-pelatihan bagi kelembagaan kelurahan3) Dukungan pendanaan dan kebijakan Pemerintah kelurahan untuk meningkatkan peran danfungsi kelembagaan dalam pembangunan kelurahan

Mengotimalkan potensi ekonomi 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda perekonomian masyarakat bergerak3) Adanya kontribusi untuk pembangunan desa1) Pokja kelurahan, PKK, dasawisma dapat memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuranuntuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk dijual.2) Pembentukan paguyuban pedagang dan jasa3) Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (Model/pola KSM Kegiatan Sosial Berkelanjutan)4) Pelatihan manajemen usaha mikro dan menengah5) Pelatihan usaha berwawasan lingkungan

Mengoptimalkan potensi sosial budaya 1) Kehidupan sosial budaya masyarakat meningkat2) Mendukung pemeliharaan infrastruktur dasar permukiman 1) Sosialisasi optimalisasi potensi sosial budaya2) Kearifan Lokal dipatenkan dalam Aturan Bersama yang mengikat semua komponenmasyarakat3) Adanya kegiatan sadar lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

Page 105: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-15

5.3.5 Skenario Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhTabel V.10

Skenario Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan PanggungAspek Strategi Keluaran Peningkatan

BangunanHunianMenekan ketidakteraturan bangunanhunian Jumlah Bangunan Hunian Memiliki Keteraturan meningkat 1) Rumah berteras depan dua2) Pembuatan jalan lingkungan permukiman sebelum rumah dibangunMeningkatkan jumlah Rumah Layak Huni 1) Masyarakat memiliki rumah layak huni yang sesuai denganstandar teknis yang ada2) Masyarakat dapat hidup layak, aman dan sehat3) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman 1) Pembangunan/Rehab Rumah Layak Huni bagi warga yang memiliki kepastian akan hak miliktanah dan rumah

JalanLingkunganMeningkatkan aksesibilitas lingkunganpermukiman 1) Aksesibilitas jalan lingkungan permukiman masyarakatterlayani dengan baik2) Transportasi masyarakat lancar3) Mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya

1) Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritas2) Penyusunan Peta Jaringan Jalan Lingkungan dan Prioritas Penanganannya3) Pembangunan Jalan Lingkungan Permukiman4) Rehab dan pembangunan jalan lingkungan permukimanMeningkatkan kualitas jalan lingkunganpermukiman 1) Transportasi lancar dan mendukung kegiatan ekonomi,sosial dan budaya masyarakat2) Mendukung estetika lingkungan permukiman 1) Pembuatan Talud Jalan2) Pembuatan jalan aspal3) Pembuatan jalan pavingDrainaseLingkungan

Meningkatkan kualitas drainase 1) Drainase sesuai standar teknis yang ada2) Drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Pembangunan kembali Jaringan Drainase2) Pembangunan drainase dapat dilakukan di samping jalan3) Melaksanakan normalisasi sungai dan anak sungai4) Normalisasi drainaseMeningkatkan kuantitas jaringan drainase 1) Terbangun jaringan drainase di lingkungan permukiman2) Mengurangi kerusakan jalan lingkungan3) Mengurangi kemungkinan banjir di lingkunganpermukiman

1) Pembangunan Drainase secara bertahap sesuai dengan skala prioritas2) Pelebaran saluran drainase dan gorong-gorong, pembersihan sampah dan pengerukansendimenAir Minum Mengadakan Jaringan Air Bersih /BakuPerpipaan atau Non PerpipaanTerlindungi Yang Layak 1) Terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat2) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Pembuatan sumur dalam2) Pemasangan instalasi baru air PDAM untuk daearah yang sudah ada saluran PDAM3) Pembuatan bak tampung air PDAM di setiap titik yang membutuhkan4) Peningkatan sumber air baku untuk pengolahan air bersih

Air LimbahMeningkatkan kualitas dan kuantitaskloset sesui standar teknis

1) Terpenuhinya prasarana sanitasi masyarakat2) Kesehatan/sanitasi masyarakat meningkat3) Warga masyarakat tidak buang hajat (BAB) di sembarangtempat4) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga1) Pembuatan Jamban Keluarga dengan Tangki Septik Komunal2) Pembuatan Jamban Keluarga dengan Tangki Septik Individu

Mengupayakan limbah rumah tidakterbuang ke saluran drainase 1) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Saluran drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Pembuatan instalasi pengolahan limbah rumah tangga2) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah industri secara induvidualMembatasi pencemaran limbah industrirumah tangga 1) Berkurangnya pencemaran limbah industri rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Pembuatan instalasi pengolahan limbah Industri Rumah Tangga yang sederhana2) Penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan air limbahPersampahan Membangun pengelolaan sampah 1) Berkurangnya pencemaraan sampah2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat4) Sampah yang dikelola dapat menghasilkan tambahanpendapatan keluarga

1) Pengadaan Tong Sampah Pilah (3R) untuk percontohan2) Pembuatan Bak Sampah Keluarga3) Pembangunan TPS sementara4) Pengadaan Becak/Gerobag Sampah5) Penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah.

Page 106: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-16

Aspek Strategi Keluaran Peningkatan

PengamananKebakaran Mengupayakan proteksi dan pencegahanbencana kebakaran 1) Terpenuhinya rasa aman dan nyaman masyarakat2) Menekan terjadinya efek bencana dari sisi ekonomimaupun sosial dan psikis1) Pengadaan sarana dan prasarana proteksi bahaya kebakaran2) Pemasangan hidran & pipa hidran masuk lingkungan permukiman tempat pengungsian danevakuasi warga;3) Pembuatan jalur evakuasi, area penyelamatan dan jalur bantuan4) Penyediaan ruang evakuasi bencana

Sosial-Budaya-Ekonomi

Meningkatkan pendapatan keluarga 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda ekonomi masyarakat berputar1) Pelatihan manajemen usaha2) Fasilitasi marketting produk3) Diversifikasi usaha4) Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan khususnya pasar tradisional, dan penataanpedagang kaki lima.

Mengotimalkan potensi ekonomi 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda perekonomian masyarakat bergerak3) Adanya kontribusi untuk pembangunan kelurahan1) Pokja RW, PKK, dasawisma dapat memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuran untukkebutuhan rumah tangga maupun untuk dijual2) Pembentukan paguyuban pedagang dan jasa3) Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (Model/pola KSM Kegiatan SosialBerkelanjutan)4) Pelatihan manajemen usaha mikro dan menengah5) Pelatihan usaha berwawasan lingkungan

Mengoptimalkan potensi sosial budaya 1) Kehidupan sosial budaya masyarakat meningkat2) Mendukung pemeliharaan infrastruktur dasarpermukiman 1) Pembangunan Posyandu Lansia

Page 107: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-17

5.4 KAJIAN SAFEGUARDKajian Lingkungan merupakan suatu alat perencanaan yang diharapkan mampumengendalikan dampak-dampak dari suatu kegiatan atau rencana usaha baikyang bersifat negatif maupun positif terhadap lingkungan hidup agar dapatdiambil suatu keputusan layak atau tidak layaknya kegiatan tersebut terhadaplingkungan. Selama ini studi kelayakan (feasibility study) hanya mengenal studikelayakan teknis dan study kelayakan ekonomis. Namun sejak kebijakan yangmengintegrasikan atau menyatukan pembangunan dan lingkungan, makalingkungan hidup merupakan bagian dari studi kelayakan.setiap aktivitas manusia yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan diharapkanakan mampu mengendalikan dampak lingkungan yang terjadi denganmenghindari atau meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan danmemaksimalkan dampak dan manfaat positif dari setiap proses kegiatanpembangunan.Dalam perencanaan pembangunan, tentunya akan melakukan kegiatan fisikdalam pelaksanaannya. Agar tidak terjadi perusakan lingkungan maka kegiatanhendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain: Kegiatan yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuanyang sudah disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait. Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbangantara manusia sebagai pengguna sumber daya alam denganlingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang memiliki serbaketerbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan kuantitasnya. Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikangambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagaiakibat dari kegiatan proyek, yaitu melalui pemahaman secaramenyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam alamlingkungan hidupnya.Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak lingkungan adalahdimaksudkan untuk: Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akanditimbulkan sehubungan dengan kegiatan yang direncanakan. Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untukmemperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal tersebutsukar atau tidak dapat dihindari. Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapatdiperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkindapat dilakukan, termasuk pengendalian elemen-elemen yangmendorong proses percepatan kegiatannya.Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut akan dapat dimanfaatkanhasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman

Page 108: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-18

didalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaankegiatannya, yaitu: Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin,agar hal tersebut perlu dipahami secara umum. Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran/usulanpencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yanglebih besar dari akibat kegiatan operasional proyek.Kesemuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyarat pemberitanda bahaya, yang secara tepat dan pasti dapat menentukan bobot dampaklingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya.

Tabel V.11Kajian Safeguard Kelurahan Panggung

Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi

Jalan, Jembatan dan Drainase

Jalan dan jembatan di lokasi yangrawan longsor dan erosi.

Ubah jalur untuk menghidari kemiringan yg curam Bangun tanggul atau turap penyangga dinding tanah Kemiringan lereng/tebing dilandaikan Penanaman pohon untuk penguatan lereng didaerah kemiringan Gunakan teknologi khusus seperti sistem pengeringan (drain) Pemantauan dan pemeriksaan berkala atas risiko longsor dan erosi . Pembangunan jalan harus dilengkapi dengan saluran drainase untukmenjaga kestabilan struktur badan jalan.

Erosi dari jalan yang sedangmelakukan pengerukan danpenimbunan (cut and fills) danmenyebabkan sedimentasi disaluran

Batasi kegiatan pemindahkan tanah hanya pada waktu musim kering/panas Lindungi permukaan tanah yang rentan dengan jerami Lindungi saluran drainase dengan pembatas atau berm Instalasi kolam sedimentasi, tanami permukaan/gebalan rumput pada yangrawan erosi secepat mungkin Pilih jalur yang lebih aman dari gangguan Lakukan pemeliharaan tepat waktu

Aliran sungai mengalami hambatanoleh pilar/kerangka bangunanjembatan.

Lebar jembatan diperhitungkan sesuai lebar efektif sungai pada debit banjir. Tinggi ruang bebas (free board) didesain sesuai ketentuan standar teknis (≥50 cm dari tinggi banjir maksimum) Penempatan jembatan pada jalur aliran yang lurus, tidak pada belokanaliran sungai yang menyebabkan gerusan pada dinding danpondasi/abutment jembatan.

Tidak ada pengaman padatikungan, pendakian ataupenurunan dan persimpanganjalan.

Perlu menempatkan rambu-rambu peringatan Pelebaran badan jalan pada daerah pendakian Pembuatan pagar pengaman pada bahu jalan yang menikung keluar, ataupada lokasi adanya perbedaan ketinggian badan jalan dengan permukaantanah (≥ 50 cm) Dibuat pagar pengaman pada jembatan pada kedua sisi (kiri + kanan) Dimana terdapat gorong-gorong, diberi tembok pengaman (head wall) padaujung masuk dan keluar.

Bangunan menutup/ memotongaliran air alamiah/drainase

Dipasang gorong-gorong dengan dimensi dapat mengalirkan debit aliranmaksimum.Saluran samping/drainase terjadipendangkalan/sedimentasi

Drainase dibuat dari bahan pasangan batu/beton Kemiringan saluran mengikuti kemiringan alamiah yang lebih amanterhadap erosi Drainase terhubung sampai ke saluran pembuangan induk atau terintegrasidengan sistem saluran/drainase kota. Desain/spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknissaluran/drainase.

Page 109: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-19

Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi

Terjadinya genangan air yangmenjadi tempat pertumbuhannyamuk dan vektor penyakitlainnya.

Lakukan tindakan untuk mencegah terjadinya habitat nyamuk denganperbaikan pertamanan, penimbunan dan drainasePrasarana Air Bersih

Galian sumur (sumur dangkal)longsor

Dibuat turap penahan tanah Dinding sumur menggunakan cincin beton

Galian sumur bor dalam/bor biasamemunculkan bahan-bahantambang yang bisa berbahaya,seperti gas, minyak.

Koordinasi dengan dinas pertambangan & geologi/instansi terkait sebelumkegiatan dimulaiKualitas air sumur bercampurmineral/ bahan-bahan berbahayabagi kesehatan

Dilakukan pengujian kualitas air sebelum dimanfaatkanAir sumur dangkal/dalamtercampur air permukaan

Menempatkan sumur pada lokasi yang lebih tinggi atau di bagian hulu aliran Membuat dinding sumur yang lebih tinggi sehingga tidak terkena banjir

Mata air bercampur dengan airpermukaan

Aliran air tanah dibawah atau aliran sumber air/sumur. Lokasi sumur dan Septicktank/resapan minimal 10 meter.

Ketidak teraturansaluran/sambungan langsung (SR)oleh Warga yang menyadaplangsung dari bangunan reservoiratau kran/hidran umum.

Menyediakan saluran/jalur pipa untuk penyambungan air bersih ke rumahwarga pemanfaat Membuat kelompok warga pemanfaat air bersih dari kran/ hidran umum(HU).

Prasarana MCK, Jamban dan Saluran Limbah Rumah TanggaSaluran pembuangan limbah cairdomestik (MCK, Jamban, Air CucianDapur, dsb.) tidak sampai kesaluran drainase.

Menghubungkan saluran pembuangan sampai ke saluran pembuangan ataudrainase yang ada. Membuat septictank dan resapan untuk MCK atau Jamban.

Pipa sanitasi dipermukaan tanahyang sangat rawan terhadap sinarmatahari, terinjak dan gangguanmanusia.

Pipa sanitasi ditanam sesuai kedalaman ± ≥ 50 cm dibawah permukaantanah Diberi lubang kontrol (box manhole) dan pipa udara untuk septictank.

Sumur dalam satu bangunandengan kakus: tidak diperkenankankarena pasti rawan kontaminasi

Bangun bak air yg diisi melalui pipa atau ember Jaga agar kakus tetap bersih dan jauh dari sumur

Tangki septictank yang tidak bagusstrukturnya

Tangki septik yang bagus paling tidak terdiri dari: Ada lubang kontrol dengan penutup Pipa masuk kotoran Bilik yang terbagi dgn dinding pembatas Pipa luapan disambung dgn rembesan Pipa udara (ventilasi) (Untuk memenuhi SNI - 2398 -2002 tentang sistem septik tank)

MCK yang tidak memenuhi syarat

Semua unsur utama MCK harus mencakup; Kakus Ventilasi kakus Bak air dengan kran air/sambungan air dan lubang pembuangan Ada tempat untuk mencuci yg lebih tinggi Ada kran air utk isi ember Ada parit sekeliling lantai untuk membuang air ke saluranpembuangan

Saluran limbah manusiamengandung limbah patogen harusdilakukan pengolahan sebelumdibuang ke saluran air yang ada

Saluran limbah/kotoran manusia harus disalurkan ke tempatpengolahan/tanki septik Tangki setik juga berfungsi sebagai pengolah limbah manusia

Page 110: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-20

Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi

Lindi dan bau dari pengelolaanlimbah padat rumah tanggasementara harus dirawat sehinggatidak mencemari air tanah dan airpermukaan

Melakukan pemisahan sampah organik dan sampah anorganik Limbah yang mengandung lindi disalurkan ke tangki yang lantainya disemen Lindi disalukan ke tangki pengendapan yang lantainya disemen sebelumdibuang Menutup sampah organik untuk mencegah bau dan menjadi kompos

Prasarana Persampahan

Bangunan sampah tidak sesuaistandar teknis

Desain/ spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknisbangunan persampahan.Tidak adapengangkutan/pembuangansampah dari TPS

TPS dibuat terintegrasi dengan sistem persampahan kota sampai ke TPABelum terjamin O & P kegiatanpersampahan

Membentuk tim O&P kegiatan dan ada kegiatan operasional danpemeliharaan5.5 TEMA KAWASANKonsep pengembangan/tema kawasan disini merupakan perencanaan yangtelah ada untuk pengembangan kawasan permukiman Kelurahan Panggungyang dapat ditinjau dari beberapa dokumen perencanaan di tingkat kabupaten,kecamatan, maupun kelurahan. Dengan mengetahui konsep pengembangantersebut, maka dapat dilakukan sinkronisasi antara konsep penanganan yangdirumuskan sebelumnya dengan konsep pengembangan yang terdapat dibeberapa dokumen perencanaan lainnya. Dengan demikian, adanyasinkronisasi itu diharapkan tidak ada perencanaan yang tumpang tindih untukkawasan permukiman Kelurahan Panggung.

Page 111: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-21

Tabel V.12Penentuan Tema Kawasan Kelurahan Panggung

No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema Kawasan1 RW 01 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan2 RW 02 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan3 RW 03 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan4 RW 04 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan5 RW 05 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan6 RW 06 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan7 RW 07 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan8 RW 08 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan9 RW 09 RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa,Pendidikan, Kawasan Permukiman,Pendidikan Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan Kualitas

Page 112: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-22

No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema KawasanRT 04 Peningkatan Kualitas Sempadan SungaiRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Peningkatan KualitasRT 08 Peningkatan KualitasRT 09 Peningkatan KualitasRT 10 Peningkatan KualitasRT 11 Peningkatan KualitasRT 12 Peningkatan KualitasRT 13 Peningkatan KualitasRT 14 Peningkatan KualitasRT 15 Peningkatan KualitasRT 16 Peningkatan Kualitas

10 RW 10RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa,Tambak, KawasanSempadan Sungai,Kawasan Pariwisata

Permukiman, RTH,Pariwisata Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan,Waterfront city

RT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan KualitasRT 04 Peningkatan KualitasRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Peningkatan KualitasRT 08 Peningkatan KualitasRT 09 Peningkatan KualitasRT 10 Peningkatan KualitasRT 11 Peningkatan Kualitas11 RW 11 RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan Kualitas

Page 113: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

V-23

No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema KawasanRT 04 Peningkatan KualitasRT 05 Peningkatan Kualitas12 RW 12 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan13 RW 13

RT 01 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Tambak Permukiman Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan KualitasRT 04 PencegahanRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Pencegahan14 RW 14 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan

Page 114: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

1

VI-1

BAB VIRENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN

KUMUH

6.1 RENCANA INVESTASIKelurahan Panggung masuk dalam wilayah kecamatan Tegal Timur yangmerupakan daerah perkotaan Kota Tegal. Berikut merupakan kondisi pola ruangdan wilayah dan struktur ruang dalam kerangka pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh di kelurahan Panggung.Penyusunan kegiatan/program baik fisik maupun nonfisik haruslah tepatsasaran dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur permukimanKelurahan Panggung guna pencapaian target 100-0-100, menciptakan lingkunganpermukiman yang bebas kekumuhan, dan mengatur tata massa bangunan dalammembatasi kepadatan bangunan. Program-program tersebut direncanakan dalamjangka waktu pelaksanaan lima (5) tahunan dengan sumber dana dari APBN, APBD,swadaya masyarakat, dan kemitraan, CSR dan yang lainnya.Tahapan pembangunan ini yang perlu diperhatikan, antara lain: Pengembangan dan perletakan aspek aspek strategis yang menjadi dasarpenataan desa dalam jangka panjang yaitu pada pelaksanaan dankesinambungan tahapan pembangunan secara menyeluruh. Pengembangan lingkungan permukiman yang menjadi keinginan danharapan warga masyarakat. Berbagai kondisi mendesak yang perlu ditangani dan mempunyai pengaruhdampak besar bagi masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan kontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan danpeningkatan taraf hidup masyarakat yang memberikan dampakpengurangan kawasan kumuh. Indikasi Program dan Investasi tersebutdapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Page 115: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

2

VI-2

Tabel VI.1Indikasi Kegiatan Kelurahan Panggung

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

KEGIATAN SKALA LINGKUNGAN

PeningkatanKeteraturanBangunan

A. Pencegahan

- Identifikasi/ValidasiKeteraturan Bangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

-Penyusunan RencanaPenanganan KeteraturanBangunan

1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

-Sosialisasi RencanaPelaksanaan PenangananKeteraturan Bangunan

1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

B. Peningkatan Kualitas

- Penataan bangunan 964 Unit 24.100.000.000 145 3.625.000.000 266 6.650.000.000 193 4.825.000.000 238 5.950.000.000 122 3.050.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

- Rehabilitasi RTLH 904 Unit 13.560.000.000 191 2.865.000.000 55 825.000.000 171 2.565.000.000 181 2.715.000.000 306 4.590.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos

Sub Total Penanganan Perumahan 37.685.500.000 6.510.000.000 7.480.000.000 7.390.000.000 8.665.000.000 7.640.500.000

PeningkatanAksesLingkungan

A. Pencegahan

- Identifikasi/Validasi JalanLingkunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Penyusunan DED JalanLingkungan 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

B. Peningkatan Kualitas

- Peningkatan JalanLingkungan 30.849 m' 13.573.560.000 6.116 2.691.040.000 405 178.200.000 4.104 1.805.760.000 7.012 3.085.280.000 13.212 5.813.280.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Rehabilitasi JalanLingkungan 7.252 m' 3.190.880.000 3.195 1.405.800.000 956 420.640.000 627 275.880.000 1.180 519.200.000 1.294 569.360.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

Sub Total Penanganan Jalan Lingkungan 16.789.940.000 4.116.840.000 603.840.000 2.081.640.000 3.604.480.000 6.383.140.000

PeningkatanLayananJaringanDrainase

A. Pencegahan

- Identifikasi/ValidasiJaringan Drainase 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

-Penyusunan sistemjaringan drainaselingkungan dan polapenanganan

1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Penyusunan DEDJaringan Drainase 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

Page 116: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

3

VI-3

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

B. Peningkatan Kualitas

- Pembangunan jaringandrainase 74.125 m' 34.838.750.000 280 131.600.000 0 0 13.321 6.260.870.000 22.797 10.714.590.000 37.727 17.731.690.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Rehabilitasi/peningkatanjaringan drainase 11.740 m' 5.517.800.000 3.935 1.849.450.000 1.331 625.570.000 972 456.840.000 1.780 836.600.000 3.722 1.749.340.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU

Sub Total Penanganan Jaringan Drainase 40.397.050.000 2.016.050.000 630.570.000 6.717.710.000 11.551.190.000 19.481.530.000

PeningkatanAkses AirBersih

A. Pencegahan

- Identifikasi/ValidasiPermasalahan air bersih 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

-Penyusunan sistemjaringan Air bersih danpola penanganan

1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

-Penyusunan DEDPengembangan jaringanair minum

1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

B. Peningkatan Kualitas

- Sambungan SR baru 6.587 RT 10.539.200.000 735 1.176.000.000 705 1.128.000.000 1.028 1.644.800.000 1.324 2.118.400.000 2.795 4.472.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

- Program PAMSIMAS 134 Unit 13.400.000.000 18 1.800.000.000 12 1.200.000.000 18 1.800.000.000 38 3.800.000.000 48 4.800.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM

Sub Total Penanganan Air Bersih 23.979.700.000 3.011.000.000 2.333.000.000 3.444.800.000 5.918.400.000 9.272.500.000

PeningkatanAksesSanitasi

A. Pencegahan

- Identifikasi PermasalahanSanitasi 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

-Penyusunan RencanaSistem SanitasiLingkungan

1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

- Penyusunan DEDIPAL/Septiktank Komunal 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

- Sosialisasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

- Evaluasi danPemeliharaan Kegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

B. Peningkatan Kualitas

Page 117: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

4

VI-4

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

- Pembangunan JambanKomunal 42 Unit 315.000.000 9 67.500.000 20 150.000.000 8 60.000.000 2 15.000.000 3 22.500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

- Pembangunan IPALKomunal 50 Unit 2.500.000.000 16 800.000.000 12 600.000.000 6 300.000.000 7 350.000.000 9 450.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH

Sub Total Penanganan Sistem SanitasiLingkungan 2.855.500.000 902.500.000 755.000.000 360.000.000 365.000.000 473.000.000

PeningkatanAksesLayananPersampahan

A. Pencegahan

- Identifikasi permasalahanPersampahan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Penyusunan Sistempengelolaan Persampahan 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Pembentukan KSMPersampahan 5 Ls 5.000.000 5 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

-Peningkatan kapasitasSDM dalam Pengelolaanpersampahan Mandiri

50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Sosialisasli PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

B. Peningkatan Kualitas

- Pengadaan Bak SampahRumah Tangga 2.163 Unit 216.300.000 1.295 129.500.000 0 0 545 54.500.000 217 21.700.000 106 10.600.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- PengadaanGerobak/Motor Sampah 134 Unit 4.020.000.000 18 540.000.000 12 360.000.000 18 540.000.000 38 1.140.000.000 48 1.440.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Pembangunan BankSampah 134 Unit 3.350.000.000 18 450.000.000 12 300.000.000 18 450.000.000 38 950.000.000 48 1.200.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

- Pemeliharaan saranaprasarana Persampahan 1 LS 5.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan

Sub Total Penanganan Persampahan 7.659.300.000 1.153.000.000 673.500.000 1.053.000.000 2.120.200.000 2.659.600.000

Page 118: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

5

VI-5

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

PeningkatanAksesLayananPenangananKebakaran

A. Pencegahan

-Identifikasi permasalahanpola penanganankebakaran

1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Penyusunan Sistem/polapenanganan kebakaran. 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Pembentukan SatlakarMandiri 50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

-Peningkatan kapasitasSDM dalam penanganankebakaran secara mandiri

50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Simulasi penanganankebakaran 5 Kali 37.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

B. Peningkatan Kualitas

- Pembangunan pos-posKamling 134 Unit 3.350.000.000 18 450.000.000 12 300.000.000 18 450.000.000 38 950.000.000 48 1.200.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Rehabilitasi pos-poskamling/balai warga 1 Ls 5.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

- Penyediaan APAT/APARportable 134 Unit 1.340.000.000 18 180.000.000 12 120.000.000 18 180.000.000 38 380.000.000 48 36.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar

Sub Total Penanganan Bencana 4.833.000.000 678.500.000 443.500.000 653.500.000 1.353.500.000 1.260.000.000

PeningkatanAkses RuangTerbuka Hijau

A. Pencegahan

- identifikasi permasalahanRTH 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Penyusunan masterplandan pola pengadaan RTH 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Sosialisasi kegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

Page 119: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

6

VI-6

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

B. Peningkatan Kualitas

- Pembangunan areabermain (RTP) 134 unit 2.010.000.000 18 270.000.000 12 180.000.000 18 270.000.000 38 570.000.000 48 720.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Pengadaan RTH SkalaRumah Tangga 1.340 RT 335.000.000 180 45.000.000 120 30.000.000 180 45.000.000 380 95.000.000 480 120.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Pengadaan RumahPangan Lestari 1.340 RT 670.000.000 180 90.000.000 120 60.000.000 180 90.000.000 380 190.000.000 480 240.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

- Pemeliharaan RTP 13.400 M2 13.400.000.000 1.800 1.800.000.000 1.200 1.200.000.000 1.800 1.800.000.000 3.800 3.800.000.000 4.800 4.800.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan

Sub Total Penanganan RTH 16.440.500.000 2.230.000.000 1.470.000.000 2.205.000.000 4.655.000.000 5.880.500.000

PeningkatankualitasSosialEkonomiMBR

A. Pencegahan

-identifikasi potensi danpermasalahan masing-masing MBR

1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

- Penyusunan strategipeningkatan kualitas MBR 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

-Identifikasi Mitra potensialdalam peningkatankualitas MBR

1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

- Sosialisasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

B. Peningkatan Kualitas

- Penguatan KapasitasMBR 250 org. 187.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

-kemitraan dalampengembangan kapasitasMBR

25 org. 250.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN

Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

- Pendampingan/pembinaanMBR dalam berwirausaha 250 org. 187.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

- Peningkatan Modal usahaMBR 25 org. 375.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 Swadaya/ Dana

Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag

Sub Total Penanganan Sosial Ekonomi MBR 1.030.500.000 225.000.000 205.000.000 200.000.000 200.000.000 200.500.000SUB TOTAL KELURAHAN 151.670.990.000 20.842.890.000 14.594.410.000 24.105.650.000 38.432.770.000 53.251.270.000

KEGIATAN SKALA KAWASAN

Page 120: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

7

VI-7

ProgramKegiatan Kegiatan Volume

Total Satuan Estimasi BiayaTahun

Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya

PengendalianBanjir

- Pembangunan KolamRetensi Panggung 10.000 m2 29.750.000.000 10.000 29.750.000.000 APBD/APBN Masyarakat,

Dinperwaskim, DPU

-Pembangunan rumahpompa, rumah jaga,pengadaan pompa air dangenset

1 Paket 16.940.000.000 1 16.940.000.000 APBD/APBN Masyarakat,Dinperwaskim, DPU

-(peningkatan Salurandrainase primer 1,75 kmlebar 2 meter)

1.750 meter 5.687.500.000 1.750 5.687.500.000 APBD/APBN Masyarakat,Dinperwaskim, DPU

- Pembangunan rumahpompa 2 Paket 5.000.000.000 2 5.000.000.000 APBD/APBN Masyarakat,

Dinperwaskim, DPUSub Total Pengendalian Banjir 57.377.500.000 40.437.500.000 16.940.000.000 0 0 0

TOTAL KELURAHAN 209.048.490.000 61.280.390.000 31.534.410.000 24.105.650.000 38.432.770.000 53.251.270.000

Page 121: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

8

VI-8

6.2 ATURAN BERSAMAAturan Bersama ( AB ) merupakan hasil kesepakatan masyarakat kelurahanPanggung sebagai aspek pengendali, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sertakeberlanjutan dalam kegiatan penataan lingkungan permukiman dan upayapenanganan kumuh. Dengan demikian Rencana Penataan Lingkungan Permukiman(RPLP) kelurahan Panggung secara berkelanjutan akan memberikan hasil yangefektif dan terjaga untuk menjamin tercapaianya visi misi permukiman.Kesepakatan-kesepakatan yang akan diatur dalam bentuk Aturan Bersama (AB)diantaranya adalah : Kesepakatan tentang penataan lingkungan permukiman yang sesuaistandar teknis dan regulasi yang ada Kesepakatan tentang edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Kesepakatan bentuk dan sistem pengelolaan pembangunan /pelaksanaan pengerjaan Kesepakatan tentang pengawasan dan evaluasi partisipatif Kesepakatan tentang bentuk pengelolaan dan pemeliharaan hasil-hasilpembangunan Kesepakatan tentang mekanisme / tata cara pertangungjawabanpengelola kepada publik / masyarakatTPP bersama masyarakat melakukan musyawarah untuk menyepakati hal-hal yang akan diatur di dalam Aturan Bersama (AB) untuk mendukungimplementasi Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) sehingga kedepan proses yang dilaksanakan dapat mewujudkan visi misi permukimankelurahan Panggung.

Page 122: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

9

VI-9

Tabel VI.2Aturan Bersama Kelurahan Panggung

Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersama

Keteraturan BangunanMasih ada bangunan rumah yang tidakteratur, tidak menghadap satu arah denganbangunan rumah lainnya Bangunan rumah teratur menghadap jalanlingkungan atau sesuai dengan arah rumahterbanyak yang ada di lingkungannnya a. Pemberitahuan pembangunan rumahhuni ke pemerintah desab. Wajib mengurus IMBc. Tritisan tidak boleh melebihi garissempadan bangunan atau batas tanahmilikTidak mengindahkan garis sempadanbangunan Bangunan rumah berdiri denganmempertimbangkan garis sempadan bangunanTritisan/kanopi rumah melebihi garissempadan bangunan sehingga buangan airhujan jatuh ke tempat/lahan orang lain Tritisan/kanopi rumah di dalam lahan sendiri

Kelayakan BangunanBangunan rumah tidak sesuai denganstandar teknis bangunan Bangunan rumah sesuai dengan standar minimalregulasi bangunan rumah a. Pemilik rumah wajib mendirikanrumah minimal mendekati standarteknis kelayakan rumahb. Syarat penerima bantuan RehapRumah Tidak layak Huni (RTLH)memiliki sertifikat lahan/tanahMasih banyak rumah yang tidak layak huni Rumah tidak layak huni berkurang secarabertahap sehingga suatu saat tidak ada lagirumah tidak layak huniStatus lahan/tanah bangunan hunian harusbersertifikat / diakui pihak terkait

Pembangunan Rumah Jarak antar rumah dan jarak rumah denganjalan kurang dari 1 m Jarak ideal antar rumah adalah ketika air daritritisan tidak jatuh ke lahan milik orang laina. Ada jalan yang sekaligus berfungsisebagai pembatas dengan lebarminimal 1 mb. Untuk rencana pembangunan rumah,jarak minimal antar rumah 2 mc. Air dari tritisan tidak boleh jatuh dipekarangan orang lain dan di jalanumum

Aksesibilitas LingkunganMasih ada rumah yang tidak mendapatakses menuju jalan utama lingkunganmaupun jalan dengan hirarki di atasnya Setiap rumah mempunyai akses jalan menujujalan lingkungan atau jalan dengan hirarki diatasnya

a. Pemilik rumah merelakan untukmembuat akses jalan menuju jalanutama minimal 1,5 m untuk rumahbaru.b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetapmemberikan jalan masuk denganlebar masing-masing 1 mKondisi jalan lingkungan maupun jalandengan hirarki di atasnya masih banyakyang berada dalam kondisi rusak Jalan lingkungan maupun jalan penghubunghendaknya sudah berupa jalan perkerasan untukkemudahan sirkulasi. Jaringan jalan wajib a. Untuk jalan utama berupa jalanaspalb. Untuk jalan lingkungan berupa cor

Page 123: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

10

VI-10

Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamadibangun dengan perkerasan, dengan ketentuan:a. Untuk jalan lingkungan dengan lebar 3 m – 5mb. Untuk jalan setapak dengan lebar 1 m – 2 mJalan khusus untuk perumahan:a. Jalan utama dengan lebar minimal 8 m untuklingkungan dengan penduduk lebih dari atausama dengan 300 KKb. Jalan utama dengan lebar minimal 7 m untuklingkungan dengan penduduk kurang dari 101atau sama dengan 299 KKc. Jalan utama dengan lebar minimal 6 m untuklingkungan dengan penduduk kurang dari100 KKd. Jalan utama dengan lebar minimal 5 me. Jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 mdan dapat akses ke semua lingkunganpermukimanf. Jalan setapak kolektor dengan lebar minimal 2mg. Jalan setapak dengan lebar minimal 1,5 mh. Tidak ada jalan yang mengecil atau jalan buntupada satu ruas jalan

blok dan aspalc. Untuk jalan penghubung berupa corblokd. Untuk jalan setapak berupa pavingatau rabat beton

Kondisi penerangan jalan masih minim dibeberapa titik wilayahPenerangan jalan ada di setiap titik pada jaraktertentu. Setiap perencanaan dan pelaksanaanprasarana listrik untuk lingkungan harusmemperhatikan sebagai berikut:a. Sesuai peraturan perundangan yang berlakub. Sumber daya PLN atau diusahakan sendiric. Pada jarak tertentu atau tempat tertentu yangdipandang perlu harus diberi lampupenerangan jalan umum

a. Untuk jalan utama, peneranganminimal dilakukan denganmemasang lampu penerangan jalanumum pada setiap tiang listrikb. Untuk jalan lingkungan, di setiaprumah diharuskan mengeluarkanminimal satu titik lampu peneranganjalanc. Biaya pemeliharaan peneranganjalan ditanggung bersama secarakolektif di masing-masing kelompokBahu jalan ditanami Bahu jalan merupakan area padat kuat sebagai a. Bahu jalan dilarang untuk dicangkul

Page 124: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

11

VI-11

Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamapenahan badan jalan atau digemburkanb. Bahu jalan tidak untuk digalic. Dilarang menanam di sepanjang bahujalan

Drainase Saluran drainase yang belum ditata bahkanada beberapa tempat yang yang sudahrusak dan tidak berfungsi sebagaimanamestinya. Masih banyak lokasi yang belumterlayani jaringan drainaseSepajang jalan utama dan jalan lingkungan adasaluran drainase. Jenis dan bentuk fisik drainasetergantung pada kondisi yang ada

a. Untuk setiap ruas jalan harusdilengkapai dengan saluran drainaseyang memadai dan sesuai denganstandar yang berlakub. Untuk saluran drainase jalanlingkungan letaknya bisa dihalaman/tanah warga jika pinggirjalan tidak memungkinkan untukdibuat saluran drainasec. Untuk saluran tertutup berupa platbeton hanya di depan lingkunganpermukiman dan dilengkapi bakkontrol setiap jarak 10 m

Air BersihMasih banyak sumber air bersih berasaldari sumur gali dan kemungkinan tercemarlimbah Sumber air terlindungi dari bahaya pencemaranlimbah a. Pembuatan sumur dan jamban harusdikoordinasikan dengan tetanggab. Sumber air bersih (sumur) jauh daritangki septik minimal 10 mBelum ada jaringan PDAM sampai kelingkungan permukiman Jaringan pipa PDAM masuk ke lingkunganpermukiman

a. Pemasangan sambungan baru yangmemerlukan instalasi pipa perludirapatkan oleh warga lingkunganb. Biaya pemasangan dibebankankepada konsumen/pelanggan baruyang pasangc. Pemeliharaan menjadi tanggungjawab bersama warga lingkunganSanitasi

a. Hampir semua limbah rumah tanggamasuk/dibuang ke drainaseb. Belum ada pengelolaan air limbahrumah tanggac. Jarak tangki septik ke sumber air bersihkurang dari 10 ma. Air limbah dibuang ke jaringan pembuanganair limbah kota atau belum ada dibuang ketangki septik komunal dengan ukuranminimal dayab. Air limbah untuk kegiatan industri, rumahsakit, catering, bengkel, salon mobil/cuci

a. Masing rumah tangga & Industrirumah tangg membuat kolampenampung limbah tertutupb. Perawatan menjadi tanggung jawabmasing-masing rumah tanggac. Air limbah rumah tangga tidak

Page 125: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

12

VI-12

Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamamobil harus melalui instalasi pengolahanlimbah terlebih dahuluc. Air limbah dari tangki septik disalurkan kesumur peresapan air limbah dengan jarakminimal 10 m dari sumur air bersih denganukuran minimal panjang 10 m, lebar 9 m dantinggi 0,7d. Air limbah dilarang dibuang ke saluranpembuangan air hujan, parit sungai jalanatau ke saluran air hujan kota

dibuang ke saluran drainased. Bagi pengusaha industri rumahtangga yang mampu harus membuatisntalasi pengolah limbahe. Warga wajib membuat saluranresapanf. Saluran irigasi terpisah dengansaluran drainase dan air limbahrumah tangga dan industri rumahtanggaSampah

a. Sampah belum dikelola dengan baikb. Masih banyak timbunan sampah disekitar lingkungan permukimanc. Sampah digunakan untuk menimbuntanah yang cekungd. Sampah dibuang ke sungaia. Sudah ada pengelolaan sampahb. Sampah dibuang, dikumpulkan di TPS dandiangkut ke TPA sampah

a. Tidak diperkanankan membuangsampah di sungaib. Tidak boleh membuang sampahsembaranganc. Membentuk kelompok pengelolasampahd. Memberikan pelatihan kepadamasyarakat untuk mengelola sampahdengan benarMitigasi Bencana Kemungkinan terjadinya ancaman banjirtemporer dan beberapa lokasi rawanbahaya kebakaran Kelurahan memiliki rencana mitigasi bencanauntuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan kejadian bencana a. Dibentuk tim evakuasi kelurahanb. Tim dilatih oleh pemkotPekarangan/lahan kosong Banyak pekarangan/lahan kosong yangtidak produktif dan terawat Pekarangan/lahan kosong menjadi produktifdan terawat a. Pekarangan/lahan kosong produktifdan terawat harus bersih dan rapib. Pekarangan/lahan untuk ditanamitanaman produktifPohon/tumbuhan

Adanya pohon/tumbuhan dengan cabangyang melintas ke jalan dan tanah orang lain Pohon tumbuh dengan baik tanpa menggangguestetika lingkungan a. Cabang/ranting tidak boleh melewatilahan orang lainb. Pohon ditanam jauh dari pagarpembatas sesuai dengan kanopinyaBelum semua ruas jalan memiliki tanamanpeneduh Setiap koridor jalan utama memiliki tanamanpeneduh, ruang terbuka dan lahan untukbermaina. Warga lingkungan wajib menanamtanaman peneduh di ruas jalan depanrumahnyab. Di titik tertentu ada taman

Page 126: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-1

BAB VIIRENCANA TEKNIS

PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUHKELURAHAN PANGGUNG

Kelurahan Panggung masuk dalam wilayah Kecamatan Tegal Timur yangmerupakan daerah perkotaan Kota Tegal. Berikut merupakan kondisi pola ruangdan wilayah dan struktur ruang dalam kerangka pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh di kelurahan Panggung.7.1. RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

PRIORITAS KELURAHAN PANGGUNGPusat Lingkungan (PL) Panggung masuk dalam di Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)Kejambon bersama Kelurahan Mintaragen, Kejambon, Slerok dan Mangkukusumanmemiliki fungsi untuk pelayanan perdagangan dan jasa.Kelurahan Panggung yang masuk kawasan pusat kota yang berada di KecamatanTegal Timur atau pada kawasan SPPK Kejambon diarahkan untuk kegiatanperdagangan dan jasa serta perkantoran, meliputi:a. Peningkatan intensitas jumlah kawasan perdagangan jasa serta perkantoran,terutama untuk fungsi pelayanan berskala regional dan kota;b. Pengaturan persyaratan bagi pengembang kegiatan komersial dalampenyediaan ruang terbuka hijau dan RTNH; danc. Penyediaan bangunan parkir dan lahan parkir, bangunan parkir pada kawasanpusat perkotaanKawasan Perdagangan dan Jasa sebagaimana dimaksud terdiri atas :a. Semua jenis kegiatan perdagangan diizinkan kecuali perdagangan grosir yangberada di jalan kolektor primerb. Tempat hiburan (karaoke, cafe), diizinkan terbatas, dengan ketentuan tidakmenimbulkan gangguan lingkungan dan dengan pembatasan jam operasic. Kegiatan perdagangan diizinkan terbatas untuk SPBU, bengkel, apartemen,hotel, kondominium dan jual beli kendaraan dengan syarat, minimum beradapada jalan kolektor sekunder dan tidak menimbulkan gangguan lingkungand. Ketentuan KDB maksimum pada kawasan ini adalah 60 % (enam puluh persen)pada jalan arteri primer, 70 % (tujuh puluh persen) pada jalan kolektor primer,dan 80 % (delapan puluh persen) pada jalan kolektor sekunder dan jalan lokale. Ketentuan KDH minimum pada kawasan ini adalah 20 % (dua puluh persen)pada jalan arteri primer, 15 % (lima belas persen) pada jalan kolektor primer,dan 10 % (sepuluh persen) pada jalan kolektor sekunder dan jalan lokal.

Page 127: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-2

7.2. DESAIN TEKNIS KAWASAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUHKelurahan Panggung masuk dalam kawasan permukiman dengan tingkat kepadatansedang bersama dengan Kelurahan Slerok, Kelurahan Mintaragen, KelurahanPesurungan Kidul, Kelurahan Kaligangsa, Kelurahan Cabawan, Kelurahan DebongKidul, Kelurahan Debong Tengah, Kelurahan Sumurpanggang, KelurahanKemandungan, Kelurahan Debong Kulon, Kelurahan Bandung, Kelurahan Tunon,Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen,Kelurahan Panggung.Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan dilakukan melalui : Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruangterbuka hijau dan ruang terbuka non hijau; dan Penyediaan prasarana dan sarana umum meliputi sarana jalan dan saluran.a. Bangunan HunianProgram perbaikan bangunan rumah merupakan rencana penangananpermasalahan bangunan hunian dengan kegiatan rumah deret dan renovasibangunan hunian. Kegiatan ini ditujukan untuk pemasalahan bangunan yangtidak memilki keteraturan dan bangunan hunian yang tidak layak huni. RencanaPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mempunyai fungsi sebagai berikut:1. Menciptakan Rumah Sehat dan Layak Huni2. Memberikan kesan awal yang rapi, indah pada warga maupun pengunjung.3. Meningkatkan kualitas Rumah Hunian4. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Rencana Konsep Keteraturan Bangunan dan Kelayakan Bangunan

Page 128: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-3

b. Jalan LingkunganKonsep penataan jaringan jalan diperlukan karena berfungsi sebagai jalurpenghubung antara kawasan prioritas dengan kelurahan yang beradadisekitarnya. Diperlukan perbaikan jalan yang sudah ada namun kondisi yangmasih buruk sehingga jalan tersebut tidak menghambat kegiatan perekonomianwarga di kawasan prioritas.Di lingkungan permukiman terbagi menjadi jalan utama dan jalan gangkarena di Kelurahan Panggung mayoritas kondisi jalan gang sudah rusak / tidaklayak dan sempit terutama di dalam lokasi permukiman, maka dalam prosespenataan ada dua kegiatan, yaitu peningkatan jalan dan pelebaran jalan.Jalan poros desa dan jalan lingkungan di design rambu peringatan terhadapbatas kecepatan yang akan melintasi jalan tersebut. Disamping itu, perabotjalan juga dibutuhkan untuk menunjang aktifitas pergerakan masyarakat,dengan adanya bangkitan dan tarikan akan mempengaruhi aksesibilitas warga,sehingga kedepannya dibutuhkan perabot atau pelengkap jaringan jalan,diantaranya yaitu :5. Lampu penerangan jalanAdanya lampu penerangan jalan diperlukan untuk mendukung aktivitaswarga pada malam hari sehingga merasa aman dan nyaman.Berdasarkanhasil pemetaan swadaya, hanya beberapa jalan yang dilengkapi lampupenerangan yang berada di sisi kiri atau kanan jalan. Oleh karena itu,dibutuhkan penambahan lampu penerangan jalan yang ditempatkan secaramenyilang (tidak saling berhadapan) di setiap sisi kiri dan kanan jalan.Lampu penerangan jalan juga dapat difungsikan sebagai penerangan papanreklame.6. Nama jalan / wilayah RTAdanya nama jalan / wilayah RT berfungsi dalam memberikan informasimengenai nama jalan maupun lokasi RT di kawasan prioritas. Berdasarkanhasil pemetaan swadaya belum terdapat papan informasi nama jalan yangdimana hal tersebut sangat penting bagi warga yang ingin berkunjung kekawasan prioritas. Penempatan papan informasi nama jalan / wilayah RTditempatkan di sisi jalan kiri maupun kanan.

Page 129: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-4

Rencana Konsep Penataan Jalan Lingkungan

c. Drainase LingkunganBerdasarkan data monografi kelurahan, kemiringan lereng/permukaantermasuk dataran rendah dengan kemiringan lereng relatif datar, tetapi aliranair di wilayah kumuh akan menuju Sungai Sibelis. Jika terjadi hujan hanyamenyebabkan genangan air karena saluran drainase yang tertimbun sampahdan erosi tanah sehingga terjadi sedimen (pendangkalan) saluran drainase. Disamping itu, disebabkan karena kurangnya kesadaran warga untukmembersihkan saluran drainase yang dipenuhi sampah.Perencanaan saluran drainase harus memperhatikan arah aliran airsehingga diketahui titik saluran yang menampung beban debit air yang lebihbesar. Jika melebihi dari kapasitas saluran, maka air akan meluap hinggapermukiman warga sehingga diperlukan pengalihan aliran air menggunakanpintu air dipersimpangan jalan. Konsep rencana saluran drainase adalahrenovasi saluran yang sudah ada namun kondisinya sudah rusak, membuatsaluran baru untuk jalan yang belum dilengkapi saluran. Selain itu, untukmempercepat penyerapan air ke dalam tanah dibutuhkan pembuatan lubangbiopori. Lubang biopori juga berfungsi menjamin ketersediaan air tanah dikawasan prioritas. Pembuatan titik biopori bisa dibuat dalam saluran drainasedengan kedalaman 1 m dan lebar 10 cm dengan jarak 25 m.

Konsep Jaringan Drainase

Page 130: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-5

d. Air MinumAir bersih merupakan kebutuhan pokok seluruh masyarakat, tentunya airbersih yang layak konsumsi. Masih banyak masyarakat di Kelurahan Panggungyang belum mengakses air bersih layak konsumsi, karena sebagian besar masihmengandalkan air sumur gali dan sumur pompa. Rencana penataan pemenuhankebutuhan air bersih ini sebagai upaya agar seluruh masyarakat terpenuhikebutuhan air bersih dengan memaksimalkan Jaringan PDAM dari PemerintahDaerah Kota Tegal sudah masuk ke Kelurahan Panggung. Untuk memberikankemudahan akses air bersih bagi seluruh masyarakat sampai ke pelosokwilayah diperlukan penataan dan perluasan jaringan.

Konsep Jaringan Air Minum Komunal

e. Air LimbahKonsep yang ingin diwujudkan, yakni warga memiliki rasa peduli terhadapkebersihan MCK umum dan MCK pribadi. Hal itu dilakukan dengan caramenjaga dan merawat kondisi bangunan maupun saluran pembuangan denganteratur. Khusus untuk MCK umum, warga menyepakati jadwal piket kebersihansehingga visi yang telah direncanakan dapat terwujud. Diperlukan tandon airuntuk MCK umum yang berfungsi untuk tampungan air guna mencukupikebutuhan warga yang menggunakan MCK umum.Saluran MCK pribadi harus terhubung dengan saluran pembuangan airlimbah, kecuali warga miskin memiliki tanah pribadi yang difungsikan sebagaiseptictank dan resapan buangan air limbah yang diletakkan di depan atau dibelakang rumah maupun ditengah jalan.

Page 131: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-6

Konsep Pembangunan MCK Komunal

f. PersampahanKonsep penataan jaringan persampahan dibutuhkan supaya warga dikawasan prioritas tidak membakar sampah yang berdampak bagi pencemaranudara dan kesehatan warga yang menghirup hasil pembakaran sampah. Untukmencapai hal itu dibutuhkan perubahan terkait paradigma pengolahan sampahyang notabene mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA) sebagai ujungdari proses pembuangan sampah. Proses tersebut hanya memecahkan masalahkebersihan di kawasan prioritas, tetapi tidak memberikan masalah baru dilokasi TPA karena sampah tersebut mencemari lingkungan di darat, udara dantanah.Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan sampah yang ramah lingkungan danbernilai jual agar permasalahn sampah dapat tuntas bahkan memberikanpenghasilan bagi warga di kawasan prioritas. Konsep yang ingin dicapai adalahgerakan 3R (reuse, reduce dan recycle). Reuse merupakan penggunaan kembalisampah yang masih baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Redusemengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Recyclemerupakan pengolahan sampah menjadi produk baru yang bernilai jual. Terkaitpengolahan sampah dapat dilihat diagram.

Page 132: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-7

Konsep penyedian alat pengangkut sampah

Konsep Pengelolaan sampah

Konsep TPST / TPS 3R

Page 133: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-8

Diagram Alur Pengolahan Sampah 3R

g. Pengamanan KebakaranKonsep yang akan dikembangkan terkait dengan penangana bencana diKelurahan tamanarum diprioritas kan pada penanganan bahaya kebakaran,bertujuan agar menjaga kemanan permukiman yang akan berpengaruhterhadap ketengan warga di kawasan prioritas. Adapun konsep penataanpenangan bahaya kebakaran mencakup beberapa aspek, yaitu : adanya fasilitaspemadam kebakaran & dan sosialisasi terkait bahaya kebakaran

Konsep Pengamanan Kebakaran

Sampah organikdiolah menjadipupuk organikuntuk tanamanbunga, sayuran

dan buah-buahan

Sampah nonorganik diolah

menjadi kerajinantas, souvenir dan

lain-lain

Bak sampahrumahtangga

Organik

NonOrganik

Gerobak sampah Tempat pengolahansampah

Pelatihanpengolahansampah organikdan non organikbagi warga

Bekerjasama denganBadan Lingkungan Hidup

(BLH) dan DinasKebersihan dan

PertanamanPemasaran produk kerajinan

yang dibuat oleh warga

Programchanelling terkaitpenyediaan baksampah dan alat

pengolahansampah

Page 134: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VII-9

h. Ruang Terbuka PublikPenyediaan RTH publik berupa taman aktif yang berfungsi sebagai tempatsosialisasi warga serta tempat untuk bermain anak-anak. Selain itu, penyediaanRTH merupakan aplikasi nyata dalam menjaga keseimbangan lingkungandengan perkembangan kawasan terbangun serta penataan raung terbuka hijauyang bersinergi dengan pengembangan kawasan permukiman.

Konsep Ruang Terbuka Publik

Page 135: DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG

VIII-1

BAB VIIIPENUTUPDemikian yang dapat kami sampaikan mengenai Rencana Penataan LingkunganPermukiman (RPLP) di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal,tentunya masih banyak kekurangan daln kelemahannya karena perkembanganpengetahuan dan teknologi serta referensi yang ada selalu berkembang.Harapan kami Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Kelurahan Panggung,Dokumen RPLP ini dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan diKleurahan Panggung. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakatkhususnya masyarakat yang berada di lokasi kumuh serta masyarakat kelurahanPanggung pada umumnya. Dokumen ini adalah cita-cita masyarakat akan kondisilingkungannya pada masa mendatang.Semoga dokuimen ini bermanfaat bagi masyarakat kelurahan Panggung padakhususnya juga para stake holder yang berempati pada wilayah KelurahanPanggung pada umumnya.