dormansi benih

28
DORMANSI BENIH Oleh : Rizkia Rodhia Rohima Maulidiah Achmad Yogi P. Khairunnisa Ali Abdurochman Emy Suryati Uun Nurdiansyah Siti Na’imatun Niswah Mufti Abrori Qurrota A’yun FISIOLOGI BENIH | UIN MALIKI MALANG

Upload: dheawijiono28

Post on 03-Oct-2015

308 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

fisiologi benih

TRANSCRIPT

  • DORMANSI BENIHOleh :Rizkia Rodhia RohimaMaulidiahAchmad Yogi P.KhairunnisaAli AbdurochmanEmy SuryatiUun NurdiansyahSiti Naimatun Niswah Mufti AbroriQurrota Ayun

    FISIOLOGI BENIH | UIN MALIKI MALANG

  • PENGERTIAN DORMANSIDormansi didefinisikan sebagai keadaan dari biji dimana tidak memperbolehkan terjadinya perkecambahan, walaupun kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi (Tempertur, air dan O2). Dormansi secar efektif menunda proses perkecambahan. Keadaan diperlukan untuk memecah dormansi dan mengijinkan permintaan akan perkecambahan sering agak berbeda dari yang keadaan yang menguntungkan untuk tumbuh atau bertahan hidup dari tingkat kehidupan autotropik dari tanaman (H. Lambers et al., 2008).

  • Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat (Dorman).Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).DORMANSI BENIH

  • Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan.

  • Macam-macam BenihBenih yang tidak berkecambah, jika dilihat kondisi morfologinya maka dapat digolongkan menjadi:Hard seed (benih keras), yaitu benih yang tidak mengalami imbibisiFresh Ungerminated Seed (benih segar tidak berkecambah, yaitu benih yang telah berimbibisi tetapi tidak dapat berkecambah karena sebab lainRot Seed (benih busuk), yaitu benih yang setelah berimbibisi menjadi busuk karena terserang oleh penyakit benihDead Seed (benih mati), yaitu benih yang embryonya tidak berfungsi atau mati

  • Kondisi Benih yang Mengalami DormansiSet of factors favourable untuk perkecambahan Dormansi EpikotilBenih DikecambahakanSuhu rendah, lembab jangka waktu tertentuPerlakuan khususDormansi Sekunder DormansiTidak berkecambah Mati After Ripenig Fisik, Khemis, Biologis, MekanisHard seedFresh ungerminated

    Diuji dengan Tetra Zolium Test Penyimpanan (Lama sesuai dengan varietas)

  • Dormansi Apikal/epikotilDormansi apikal adalah terhambatnya pertumbuhan tunas samping atau cabang pada tumbuhan.

  • Untuk mengatasi perlu diberi perlakuan sebagai berikut :Menempatkan benih ini pada suhu antara 1-10 derajat dengan kondisi lembabLamanya tergantung varietas, berkisar antara dua sampai tiga minggu

  • FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DORMANSI

    Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya:

    Berdasarkan faktor penyebab dormansiImposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkanImnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri

  • b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji

    Mekanisme fisik

    Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik.fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabelkimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat

  • 2. Mekanisme fisiologisMerupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis; terbagi menjadi:photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya.immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matangthermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu

  • c. Berdasarkan bentuk dormansi

    Kulit biji impermeabel terhadap air/O2Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarpImpermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.

  • Embrio belum masak (immature embryo)Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)Embrio belum terdiferensiasiEmbrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna. Dormansi karena immature embryo ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur rendah dan zat kimia.

  • DORMANSI SEKUNDER

  • Dormansi SekunderBenih yang pada keadaan normal mampu berkecambah, tetapi dikenakan pada suatu keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat menjadi kehilangan kemampuan untuk berkecambah, keadaan inilah yang disebut dormansi sekunder

  • AFTER RIPENING

  • Macam-Macam DormansiImpermeabilitas kulit biji terhadap air.Tipe dormansi ini disebut sebagai benih keras.Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio.Beberapa jenis biji tetap berada dalam keadaan dorman disebabkan oleh kulit bijinya yang cukup kuat untuk menghalangi pertumbuhan dari embrio.Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas.Dormansi Fisik

  • Macam-Macam DormansiLanjutan ..Immaturity embrio.Beberapa jenis tanaman mempunyai biji dimana perkembangan embrionya tidak secepat jaringan sekelilingnya.After ripening.Sering pula didapati benih gagal berkecambah walaupun embrio telah terbentuk sempurna dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk berkecambah.

    Dormansi Fisiologis

  • Benih-benih pada keadaan normal mampu berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat kehilangan kemampuan untuk berkacambah.Dormansi Sekunder

  • After RipeningAfter Ripening: Perlakuan penyimpanan benih setelah panen.Fenomena after-ripening terjadi pada benih padi yaitu keadaan di mana benih tidak mampu berkecambah ketika baru dipanen dan baru dapat berkecambah setelah melampaui periode penyimpanan kering. Faktor fisik meliputi: impermeable terhadap air dan gas, kulit benih tebal dan keras, benih mengandung inhibitor, dan adanya penghambatan mekanik.

  • Dormansi fisiologis terjadi karena terhambatnya proses metabolisme benih seperti peristiwa embrio rudimenter, after ripening, dan keseimbangan hormonal.Pematahan dormansi faktor fisiologis pada kasus after-ripening adalah dengan perendaman dengan senyawa kimia tertentu.

  • BENIH MATI

  • BENIH MATI (Dead Seed)Golongan yang termasuk adalah Hard Seed dan Fresh Ungerminated Seed yang diuji dengan tetra zolium.

  • KATEGORI BENIH MATI (Dead Seed)N. Nikolaeva mengkategorikan dormansi benih menjadi:Grup I: Penyebab dormansi tidak terdapat pada embrio (non-living) tetapi pada kulit benih Seed Coat Dormancy Seed Coat Resistant Seed Coverings / Containing Chaemical Inhibitor

    Grup II : Benih secara morfologis tidak berkembang sempurna, terutama embrio (rudimentary embryo).

  • Grup III : Penyebab dormansi terdapat didalam benih (internal / endogeus / dormancy) Shallow Dormancy Terdapat pada benih yang baru dipanen dan dormansi akan hilang jika benih mengalami masa penyimpanan secara kering benih peka terhadap cahaya dan suhu pada saat dikecambahkan Intermediate Dormancy

    Benih yang mengalami peristiwa ini dapat dipatahkan dengan chilling dalam keadaan lembab.

  • Deep Dormancy

    Pematahan dapat dilakukan dengan: Pemanasan selama periode tertentu Pendinginan selama periode tertentu Memperpanjang chilling

    Grup IV : Combined / Double Dormancy Dormansi yang disebabakan oleh gabungan antara seed coat dormancy dan embryo dormancy