السنة شرح
الػإساإلمىم رمحوهللامزىنيػماىعيليبنييىيى
Publication : 1439 H, 2018 M
SYARHUS SUNNAH
Imam Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani
Sumber:
1. Biografi, Matan dan Terjemah dari Buku Penjelasan Syarhus Sunnah lil Muzani
oleh Abu Utsman Kharisman terbitan Pustaka Hudaya,
2. Sanad dari Buku Ismail bin Yahya al-Muzani wa Risalatuhu Syarhus Sunnah
Karya Dr. Jamal 'Azzun.
eBook ini di download dari www.ibnumajjah.com
DAFTAR ISI
Biografi Imam al-Muzani ............................................... 1
Sanad Kitab Syarhus Sunnah ........................................ 10
Matan dan Terjemah Syarhus Sunnah ............................ 13
Muqaddimah .......................................................... 13
Allah Tinggi Diatas Arsy ........................................... 15
Taqdir Allah ............................................................ 15
Iman Terhadap Malaikat .......................................... 16
Aqidah Tentang Nabi Adam ...................................... 17
Penduduk Surga dan Neraka .................................... 18
Hakikat Keimanan ................................................... 19
Al-Quran Adalah Kalamullah bukan Makhluk ............... 20
Sifat-Sifat Allah ...................................................... 20
Ajal Makhluk Setelah Sempurna Rezkinya .................. 21
Himpitan dan Pertanyaan Kubur ............................... 22
Manusia Dikumpulkan dan Dihisab ............................ 22
Penduduk Surga Merasakan Kenikmatan .................... 24
Penduduk Surga Melihat Wajah Allah ......................... 24
Siksaan Untuk Penghuni Neraka ............................... 25
Ketaatan Kepada Pemerintah Muslim ......................... 26
Menjauhi Bid‟ah dan Pelakunya ................................. 27
Mencintai Para Sahabat Nabi .................................... 28
Tidak Membicarakan Perselisihan Sahabat ................. 29
Shalat Dibelakang Pemimpin Muslim ......................... 30
Shalat dan Puasa Musafir ......................................... 31
Aqidah Para Ulama Salaf .......................................... 31
Menjalankan Perintah Wajib dan Sunnah ................... 32
1
BIOGRAFI IMAM AL-MUZANI
NAMA LENGKAP:
(Abu Ibrahim) Ismail bin Yahya bin Isma‟il al-Muzani
MASA KEHIDUPAN:
(175 – 264 H). Beliau hidup selama 89 tahun. Pada masa
kehidupan beliau hiduplah 11 penguasa al-Abbasiyah. Di
antaranya Harun ar-Rasyid (193 H), Muhammad al-Amin
(198 H), al-Ma‟mun (218 H)-awal pemerintah fitnah khuluqul
qur’an- bermula, al-Mu‟tashim (227), al-Watsiq (232 H), al-
Mutawakkil (247 H) -penguasa yang mulai menghidupkan
Sunnah-.
PUJIAN ULAMA TERHADAP BELIAU:
Al-Imam Ibnu Abdil Bar (salah seorang Ulama‟
Malikiyyah) menyatakan: Beliau adalah Sahabat asy-Syafi‟i
yang paling berilmu, kecerdasan dan pemahamannya sangat
detail, kitab-kitab dan ringkasan-ringkasan karyanya
tersebar di seluruh penjuru bumi baik di timur maupun barat.
Beliau adalah seorang yang bertaqwa, wara‟, dan (menjaga)
agama. Sangat penyabar dalam (menyikapi) keadaan yang
sedikit dan kekurangan. (Isma’il bin Yahya al-Muzani wa
risaalatuhu syarhus sunnah karya Doktor Jamal „Azzun hal.
8).
2
Al-Imam Ibnul Jauzi (salah seorang Ulama‟ al-Hanabilah)
menyatakan: Beliau adalah Sahabat asy-Syafi‟i –semoga
Allah merahmatinya-. Beliau adalah seorang yang faqih
(paham permasalahan agama) lagi cerdas. Terpercaya dalam
hadits. Beliau memiliki (semangat) beribadah dan
keutamaan. Beliau termasuk makhluk Allah Azza Wa Jalla
yang terbaik. Senantiasa melakukan ribath (berjaga di
perbatasan kaum muslimin). (Isma’il bin Yahya al-Muzani wa
risaalatuhu syarhus sunnah karya Doktor Jamal „Azzun hal.
8)
Al-Imam adz-Dzahaby (salah seorang Ulama‟ Syafi‟iyyah)
menyatakan: Beliau adalah Imam yang sangat berilmu.
Orang yang faqih dalam agama ini. Tanda (syiar-nya)
kezuhudan. (Isma’il bin Yahya al-Muzani wa risaalatuhu
syarhus sunnah karya Doktor Jamal „Azzun hal. 8)
TEMPAT TINGGAL: Mesir
GURU-GURU DAN MURID-MURID BELIAU:
Beliau mengambil ilmu dari beberapa Ulama‟, di
antaranya:
1. Muhammad bin Idris asy-Syafi‟i
2. Ali bin Ma‟bad bin Syaddad al-Bashri
3. Nu‟aim bin Hammad, Ulama‟ yang pertama kali
menyusun kitab al-Musnad.
3
4. Ashbagh bin Nafi‟
5. Murid-murid Beliau
Di antara murid beliau yang terkenal adalah :
1. Abu Bakr Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (dikenal
dengan Ibnu Khuzaimah), salah seorang guru al-Bukhari
dan Muslim (selain periwayatan hadits dalam Shahihnya)
serta Ibnu Hibban al-Bustiy (Ibnu Hibban adalah guru al-
Hakim).
2. Abu Ja‟far at-Thohawy, penulis kitab Akidah at-
Thohawiyah. At-Thohawy menyatakan: Orang pertama
yang aku tulis hadits (Nabi) darinya adalah al-Muzani. Al-
Muzani adalah paman at-Thohawy dari jalur ibu.
3. Abdurrahman bin Abi Hatim ar-Raziy, penulis kitab tafsir
berdasarkan atsar, yang dikenal dengan Tafsir Ibn Abi
Hatim. al-Imam Ibnu Katsir banyak mengambil rujukan
dari kitab tersebut dalam tafsirnya.
PENOLONG MADZHAB ASY-SYAFI‟I:
Al-Imam asy-Syafi‟i rahimahullah menyatakan tentang al-
Muzani:
صريالميزىن مىذىىبنى
4
Al-Muzani adalah penolong madzhabku (Siyar A’lamin
Nubalaa’ karya adz-Dzahaby (12/493), Thobaqot asy-
Syafiiyyah al-Kubro karya Tajuddin as-Subkiy (2/94))
Asy-Syafi‟i-lah yang mengarahkan al-Muzani untuk
menekuni ilmu fiqh. Suatu hari Asy-Syafi‟i menyatakan
kepada al-Muzani:
تىثىلىأىخطىأتىكىإفأيجرتىفيوأىصىبتىإفعلموفلىكىفػىهىل
Apakah tidak sebaiknya kau mempelajari ilmu yang jika
engkau benar engkau mendapat pahala, dan jika salah
(dalam berijtihad) engkau tidak berdosa?
Al-Muzani berkata: Ilmu apa itu? Asy-Syafi‟i menyatakan:
ilmu fiqh. Sejak saat itu al-Muzani berguru fiqh secara
intensif kepada asy-Syafi‟i (Thobaqoot asy-Syafiiyyah al-
Kubro karya Tajuddin as-Subkiy (2/98))
KECERDASAN DAN KEKUATAN HUJJAHNYA DALAM
BERDEBAT:
Al-Imam asy-Syafi‟i pernah berkata dengan menunjuk
pada al-Muzani:
ا ظىرىلىوىذى لىويأىكقىطىعىويالشيطىافىنى جىدى
5
(Anak) ini kalau (seandainya) mendebat syaithan, niscaya
akan mengalahkannya (Hilyatul Awliyaa’ karya Abu
Nuaim (9/139)).
KEKUATANNYA DALAM BERIBADAH:
Umar bin Utsman al-Makkiy menyatakan: Saya tidak
pernah melihat seseorang yang… (kekuatan) ibadahnya dan
keistiqomahan ibadahnya seperti al-Muzani (Wafayaat al-
A’yan (2/352) melalui Isma’il bin Yahya al-Muzani wa
risaalatuhu syarhus sunnah hal 25).
Abu Sa‟id bin as-Sukkary menyatakan : Aku pernah
melihat al-Muzani, aku tidak melihat orang yang lebih (kuat)
beribadah kepada Allah (selain dia). (Wafayaat al-A’yan
(2/351) melalui Isma’il bin Yahya al-Muzani wa risaalatuhu
syarhus sunnah hal 25).
Yusuf bin Abdil Ahad al-Qummy menyatakan: “Saya
pernah menemani al-Muzani pada suatu malam, matanya
sedang sakit. Dia selalu memperbarui wudhu‟ kemudian
berdoa. Ketika merasa mengantuk, ia berwudhu‟, kemudian
berdoa, demikian dilakukan hingga 17 kali” (Manaqib asy-
Syafi’i karya al-Baihaqy (2/350) melalui Isma’il bin Yahya al-
Muzani wa risaalatuhu syarhus sunnah hal 24).
6
SENANG MEMANDIKAN JENAZAH:
Al-Muzani sangat bersemangat untuk ikut serta
memandikan jenazah, sebagai bentuk ibadah kepada Allah
Subhaanahu wa Ta’ala.
Adz-Dzahaby menyatakan : Beliau (al-Muzani) suka
memandikan jenazah sebagai bentuk ibadah dan
mengharapkan pahala (dari Allah), al-Muzani menyatakan:
Aku berusaha untuk (selalu) ikut memandikan jenazah untuk
melembutkan hatiku, sehingga kegiatan itu kemudian
menjadi kebiasaanku (Siyaar A’laamin Nubalaa’ (12/495)
melalui Isma’il bin Yahya al-Muzani wa risaalatuhu syarhus
sunnah hal 25)
Bahkan beliaulah yang memandikan jenazah al-Imam
asy-Syafi‟i rahimahullah bersama ar-Rabi‟ bin Sulaiman al-
Muroodiy (Wafayaat al-A’yaan (1/218) melalui Isma’il bin
Yahya al-Muzani wa risaalatuhu syarhus sunnah hal 25)
CATATAN:
Rasulullah shollallaahu alaihi wasallam bersabda:
لىويحىفىرىكىمىن،مىرةنأىربىعيىلىويالليغىفىرىعىلىيوفىكىتىمىميسلمناغىسلىمىن
نوي نىمىسكىنوكىأىجرعىلىيوأيجرلىفىأىجى هيويأىسكى كىمىن،القيىامىةيػىوـإلىإي
الىنةكىإستػىبػرىؽسينديسمنالقيىامىةيػىوـىالليكىسىاهيكىفىنوي
7
Barangsiapa yang memandikan seorang muslim
kemudian menyembunyikan (aibnya), Allah akan ampuni
untuknya 40 kali. Barangsiapa yang menggalikan kubur
untuknya kemudian menguburkannya, akan dialirkan
pahala seperti pahala memberikan tempat tinggal hingga
hari kiamat. Barangsiapa yang mengkafaninya, Allah
akan memberikan pakaian untuknya pada hari kiamat
sutera halus dan sutera tebal dari surga (H.R al-Baihaqy,
at-Thobarony, dishahihkan oleh al-Hakim dan al-Albany)
KARYA-KARYA AL-MUZANI:
Semasa hidupnya, al-Muzani telah menghasilkan
beberapa karya tulis yang bermanfaat, di antaranya:
1. Ahkaamul Qur‟aan,
2. Ifsaadut Taqliid (kerusakan perbuatan taqlid). Az-
Zarkasyi kadang menyebut kitab ini dengan sebutan
Fasaadut taqliid, kadang disebut Dzammut Taqliid,
3. Al-Amru wan Nahyu ala Ma‟na asy-Syafi‟i,
4. atTarghiib fil „ilmi,
5. al-Jaami‟ul Kabiir,
6. al-Jaami‟us Shoghiir,
7. ad-Daqoo-iq wal „Aqoorib,
8
8. Syarhus Sunnah, karya beliau yang kita kaji dalam buku
ini.
9. al-Mabsuuth fil furuu‟,
10. Al-Mukhtasharul Kabiir,
11. Mukhtasharul mukhtashar, yang dikenal dengan
mukhtashar al-Muzani,
Abul Abbas as-Suraij menyatakan tentang mukhtashar al-
Muzani: Kitab ini adalah pondasi/induk dari kitab-kitab
bermadzhab asy-Syafi‟i. Terhadap permisalan-nya
mereka mengurutkan, ucapannya mereka jelaskan (al-
Waafiy bil wafayaat (9/238) melalui Isma’il bin Yahya al-
Muzani wa risaalatuhu syarhus sunnah hal. 43).
Al-Baihaqy menyatakan : Aku tidak mengetahui adanya
suatu kitab yang ditulis dalam Islam yang lebih besar
manfaatnya, lebih luas keberkahannya, lebih banyak
buahnya. Bagaimana tidak, (hal itu didukung oleh)
akidahnya (yang benar) dalam agama Allah, dan
ibadahnya kepada Allah, kemudian (kesungguhannya)
dalam menyusun kitab ini (Manaqib asy-Syafi’i (2/328)
melalui Isma’il bin Yahya al-Muzani wa risaalatuhu
syarhus sunnah hal. 44).
Al-Muzani menyatakan dalam pembukaan pada
Mukhtashar al-Muzani: Aku ringkaskan dalam kitab ini
(suatu pengetahuan) yang berasal dari ilmu Muhammad
9
bin Idris asy-Syafi‟i rahimahullah dan dari makna ucapan-
ucapannya. Untuk mendekatkan (pemahaman) kepada
yang menginginkannya. Disertai dengan penjelasan
larangan untuk bersikap taqlid (fanatisme membabi buta)
terhadap beliau (asy-Syafi‟i) ataupun selainnya. Untuk
dilihat hal itu dalam agamanya, dan agar dijaga untuk
dirinya (Mukhtashar al-Muzani fii furuu’isy syaafiiyyah hal
7 cetakan Daarul Kutub al-Ilmiyyah Beirut Lebanon)
12. Al-Masaa-ilul Mu‟tabaroh,
13. Akidah Ahmad bin Hanbal,
14. Al-Mantsuuroot,
15. Nihaayatul Ikhtishar,
16. Al-Watsaa-iq,
17. Al-Wasaa-il.
10
SANAD AQIDAH INI
أيببنعمربنييوسيفالعزأىبيوالدينمشساإلمىاـالفىقيو1أخربنى
الشيخحىدثنىاقىاؿىكستمائىةعشرىةستسنةصفرشهرفاهلكارمنصر
عيسىىبنعيثمىافبنإبػرىاىيمإسحىاؽأىبيوالسلفبىقيةالثقىةالىافظاإلمىاـ
سعفابملوصللىفظومناملاراندرابسبن سنةاألكلجيىادىلمنعشرتى
بنميىمدهللاعبدأىبيوالعىالالصاحلالشيخأخربنىقىاؿىكستمائىةعشرىةإحدىل
قىاؿىمصربفسطاطعىلىيوراءيتاألرتحيغياثبنمفرجبنمحدبنأىمحد
الموصليعمربناليسىيبنعىليالسنبيوأىالعىالالمسندالشيخأخربنى
.يلفيوأذففيمىاالفراء
:عيثمىافبنإبػرىاىيمالشيخقىاؿى)ح(
ن((ىوعزالدينأبومػ 1 حمدعبدالرازؽبنرزؽهللاالرسعينالػحنبلىالػمتوفسنوالقائلي:))أحربى
.56-49ق،كقدتقتقدمتترجوص666
11
أىمحدبنميىمدبنأىمحدطىاىرأىبيوالىافظالفىقيواإلمىاـالشيخكىأخربنى2
نىاكتىابوفالسلىفيبػىهىاناألىصسلفةبنإبػرىاىيمبنميىمدبن منإلىيػ
ندىرية كىخىسمائةكىسبعيأىربعسنةاآلخرربيعفاإلسكى أخربنىقىاؿى،
بقرىاءىيتبىكةاألنصىارمبتنةبنالسنبنالملكعبدميىمدأىبيوالشريف
ابناليسىيهللاعبدابوأخربنىقىالىةكىأىربىعمائىكىتسعيتسعسنةفعىلىيو
ابنرىجىاءبنإسىاعيلميىمدأىبيواخربنمىكةعليناقدـالفىقيوالنسولعىلي
نسعيد عبدبنأىمحدبنميىمداليسىيأىبيوأىخربنبعسقلفالعىسقىلى
لطيالرمحىن قىالىالقيسرانالرحيمعبدبنميىمدبنمدميىأىمحدكىأىبيوالمى
اليازكرمعىليبنالسنحىدثين[:قىاؿى]،اليازكرمبكربنأىمحدأخربنى
:قىاؿىاللوانهللاعبدبنعىليحىدثينالفىقيو
ىوأبوإسحاؽالػمارانالذمسبقفاإلسناداألكؿ.،فهويركمىذهالرسالةعنشيخيوالسلفي 2
كاألرتحي.
12
ذكرنىأىفإلىالسنةلناكىأىصحىابأىنفىذكرتالمغرببطرابلسكنت
كىيقفالقيرآففيتىكىلمكىافىأىنوبىلغينأىصحىابنىابعضفػىقىاؿىهللارىمحىوميزنال
ذىلكالناسفغمآخىرقـومىعنااجتمعفأإلىيػىقيولوأىنوآخركىذكرعنده
نىافكتبىمنوينستعلمأىفنيريدكتاابإلىيوفكتبناشىديداغما (نةالسشرح)إلىيػ
:فىكتبالنظركىفكاملوازينكالنشوركالبعثكىالقيرآفكاإلرجاءالقدرف
13
KALIMAT PEMBUKA (MUQODDIMAH)
الرحيمالرمحنهللابسم
نىا فىإنكىبػىعديأىمااهليدىللميوىافػىقىةكىإيكيمكىكىفػقىنىاابلتػقوىلكىإيكيمهللايعىصىمى
عىلىىنػىفسىكىتيصىربيأىمرناالسينةمنىلىكىأيكضحىأىفسىأىلتىينهللايلىحىكىأىص
شىرىحتيكىقىدالضاليىميدىاثىتكىزىيغىاألىقىاكيلشيبىوىعىنكىبوكىتىدرىأيبوالتمىسيك
بىمدفيوبىدىأتينيصحنافيوكىإيؾىسينػىفآؿيلىمينيػرناميوضحنامنػهىاجنالىكى
كىالتسديدالريشدذمهللا
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
Semoga Allah menjaga kita dengan taqwa dan memberikan
taufiq kepada kita untuk (berjalan) sesuai petunjuk. Amma
Ba‟du. Sesungguhnya anda -semoga Allah memperbaiki
keadaan anda- meminta kepada saya untuk menjelaskan as-
Sunnah dengan penjelasan yang membuat jiwa anda bisa
bersabar dalam berpegang teguh kepadanya, dan dengan
penjelasan itu bisa menolak ucapan-ucapan yang
mengandung syubhat (kerancuan), dan penyimpangan
14
orang-orang yang mengada-ada lagi sesat. Saya akan
jelaskan (sebentar lagi) manhaj (metode) yang jelas terang
benderang dengan sepenuh jiwa pemberian nasehat untuk
diri saya maupun anda. Saya mulai dengan memuji Allah
yang memiliki petunjuk dan pengokohan (di atas kebenaran)
الذمالصمىديالوىاحديأيثينكىعىلىيوشيكرىمىنكىأىكلىذيكرىمىنأىحىقيللالىمدي
ثيلعىنجىلكىلىدكىلىصىاحبىةهلىويلىيسى بيوىفىلىالمى السميعيعىديلىكىلىلىويشى
الرفيعياملنيعيالىبيػريالعىليميالبىصيػري
Segala puji bagi Allah, Dzat Yang Paling berhak untuk
diingat, Yang Paling Utama untuk disyukuri. Kepada-Nyalah
aku memuji. Yang Maha Tunggal, Tempat bergantung
(seluruh makhluk), Yang tidak memiliki istri maupun anak.
Maha Mulya (jauh) dari yang semisal. Tidak ada yang serupa
bagi-Nya maupun sebanding. Maha Mendengar, Maha
Melihat, Maha Berilmu, Maha Mengetahui secara detail. Maha
Mencegah dan Yang Maha Tinggi.
15
ALLAH TINGGI DI ATAS ‘ARSY
SEKALIGUS DEKAT DENGAN HAMBA-NYA
اتومىدهفعىرشوعىلىىعىاؿو لقومنبعلمودىافوكىىيوىبذى علميويأىحىاطىخى
لقوفكىأىنػفىذىابأليميور خىائنىةىيػىعلىمي}الغىفيوريالىواديكىىيوىالمىقديكرسىابقىخى
{الصيديكريتيفيكىمىااألىعيي
Tinggi di atas „Arsy-Nya, dalam Kemulyaan-Nya dengan
Dzat-Nya. Dia dekat dengan Ilmu-Nya dari hamba-Nya.
Ilmu-Nya meliputi segala perkara. Dan Dia mewujudkan
dalam penciptaan-Nya (sesuai) yang telah ditaqdirkan
sebelumnya. Dan Dia Yang Maha Dermawan lagi Maha
Pengampun. {Dia Mengetahui pandangan-pandangan mata
yang berkhianat dan segala yang disembunyikan (dalam)
dada (Q.S Ghafir/ al-Mu‟min:19)}
KETENTUAN TAQDIR ALLAH
فذيكفعلموبسىابقعىامليوفىفىاللقي لىكىشىروخىيومنلىويخىلىقىهيملمىاكىنى
لكيوفى ديكفىكىلىنػىفعناالطاعىةمنىألىنػفيسهميى دىفػعناعىنػهىااملعصيىةصىرؼإلىيى
16
Para makhluk adalah para pelaku perbuatan (yang terjadi)
sesuai Ilmu-Nya (yang mendahului terjadinya perbuatan
tersebut), dan para makhluk itu melaksanakan apa yang
telah diciptakan oleh-Nya berupa kebaikan atau keburukan.
Mereka tidak mempunyai kekuasaan untuk mendapat
manfaat dalam berbuat ketaatan. Mereka juga tidak mampu
untuk menolak hal-hal yang bisa memalingkan mereka pada
kemaksiatan.
IMAN TERHADAP MALAIKAT
ئكىةىقىلىخىفىبوكىانىتحىاجىةورىيػغىعىنوتئىيػشمىػبقىلخىػالقىلىخى يػالمىلى عناجى
ئكىةهمهينػفىموعبىادىتىلىعىمهيلىبػىجىكىوتاعىطىل كىطىائفىةهفىوليامحىشرعىللوترىدقىبمىلى
لنسيرىمنػهيمىفىكىاصطىفىوسيدقىيػيبىمدهفىآخىريككىفىوحيبسىييوعىرشؿىوحىمنػهيم
هرمألىفىكريبدىميضهكىبػىعولسيريإلى
Dia menciptakan makhluk dengan Kehendak-Nya bukan
karena kebutuhan. Dia menciptakan Malaikat seluruhnya
untuk taat kepada-Nya, dan menjadikan tabiat (Malaikat) itu
adalah beribadah kepada-Nya. Di antara Malaikat itu ada
yang (bertugas) dengan kemampuannya memikul Arsy.
17
Sebagian lagi bertasbih di sekitar Arsy. Yang lain
mensucikan-Nya dengan memuji-Nya. Dia (Allah) memilih di
antara mereka (Malaikat) sebagai utusan kepada utusan-
Nya. Sebagian lagi mengatur (urusan-urusan lain) sesuai
perintah-Nya
AKIDAH TENTANG NABI ADAM
ـىخىلىقىثي نػتىويكىأىسكىنىويبيىدهآدى شىجىرىةوعىنكىنػىهىاهيخىلىقىويللرضذىلكىكىقػىبلىجى
عىديكهيعىلىيوسىلطىثيمنػهىاعىنوينػىهىاهيبىاابػتىلىهيثيبىكلهىاعىلىيوقىضىاؤيهينػىفىذىقىد
بػىبنااألىرضإلىهلىىاأىكلىويجىعىلىكىعىلىيػهىافىأىغوىاهي أىكلهىاتػىرؾإلىكىجىدىفىمىاسى
بيلن اىعىنويكىلىسى مىذىىبناهلى
Kemudian Dia menciptakan Adam dengan Tangan-Nya, dan
Dia berikan tempat tinggal untuknya (Adam) di surga-Nya.
Sebelum itu Allah ciptakan dia untuk bumi. Dan Allah larang
ia dari suatu pohon. Telah terlaksana Ketentuan-Nya untuk
Adam bahwasanya ia akan memakannya. Kemudian Allah
mengujinya dengan larangan-Nya. Kemudian Allah jadikan
musuhnya menguasainya, hingga menyimpangkannya
(Adam). Dan Allah jadikan perbuatan memakan (bagian dari)
18
pohon itu adalah penyebab (kembalinya) ke bumi. Tidak ada
jalan lain bagi Adam untuk tidak memakannya (pasti terjadi).
PENGHUNI SURGA DAN NERAKA
ئىتوبىعمىاهلىافػىهيمأىىلنذيريتومنللجىنةخىلىقىثي برىادىتوكىبقيدرىتوعىامليوفىبىشيػ كى
لىكىآذىاننبىايػيبصريكفىلىأىعيػينناهلىيمفىخىلىقىأىىلنللنارذيريتومنكىخىلىقىيػىنػفيذيكفى
مىجيوبػيوفىاهليدىلعىنبذىلكىفػىهيمبىايػىفقىهيوفىلىكىقػيليوابنبىامىعيوفىيىس
بىعمىاؿ يػىعمىليوفىقىدىرهبسىابقالنارأىىلكى
Kemudian Dia menciptakan penghuni surga dari keturunan
Adam. Orang-orang tersebut adalah para pelaku amalan-
amalan mereka sesuai kehendak-Nya. Mereka melaksanakan
sesuai dengan kekuasan dan kehendak-Nya. Dan Allah
menciptakan penduduk neraka dari keturunan Adam. Allah
ciptakan untuk mereka mata yang tidak digunakan untuk
melihat (hal-hal yang diperintahkan), telinga yang tidak
digunakan untuk mendengar (perintah Allah), dan hati yang
tidak digunakan untuk memahami (firman Allah). Mereka
dengan hal itu terhalang dari petunjuk. Mereka mengamal-
19
kan perbuatan-perbuatan penduduk nereka sesuai dengan
takdir yang mendahului perbuatan tersebut.
HAKIKAT KEIMANAN
يىافي ابلىوىارحكىعىمىلهابللسىافقػىوؿهابلىناىفاعتقىادهمىعىكىعىمىلهقػىوؿهكىاإل
كىلىبعىمىلوإلإيىافىلىبػىيػنػىهيمىانػيفىرؽيلىكىقىريػنىافكىنظىامىافسىيافكىهيىاكىاألىركىاف
ىيماألىعمىاؿكىبصىالحيػىتػىفىاضىليوفىاإليىاففكىالميؤمنػيوفىبيىافوإلعىمىلى
نػيوبيىريجيوفىكىلىميتػىزىايديكفى بيػرىةوبريكيوبيىكفيريكفىكىلىاإليىافمنىابلذي كىلىكى
عىلىيوهللايصىلىالنبيلىويأىكجىبىمىنبػىعدىالناىفىلميحسنهمينػيوجبيلىكىعصيىافو
ابلنارميسيئهمعىلىىنىشهىديكىلىكىسىلمى
Dan Iman adalah ucapan dan perbuatan, bersamaan dengan
keyakinan dalam hati. (Iman) adalah ucapan dengan lisan
dan perbuatan dengan anggota tubuh. Keduanya adalah dua
sisi yang melekat tak terpisahkan. Tidak ada iman kecuali
dengan amal, dan tidak ada amal kecuali dengan iman.
Kaum mukminin bertingkat-tingkat keimanannya. Amalan
sholeh meningkatkan keimanan. Tidaklah mengeluarkan dari
20
keimanan (sekedar) perbuatan dosa. Tidaklah (seorang
mukmin) dikafirkan dengan melakukan perbuatan dosa besar
atau kemaksiatan. Kita tidak memastikan surga bagi orang
yang berbuat baik di antara mereka, kecuali yang telah
ditetapkan kepastiannya oleh Nabi shollallahu alaihi
wasallam. Kita juga tidak mempersaksikan kepastian neraka
bagi orang yang berbuat keburukan di antara mereka (kaum
muslimin).
ALQURAN ADALAH KALAM ALLAH BUKAN MAKHLUK
نويكىمنكىجىلعىزهللاكىلىـيكىالقيرآفي فػىيىبيديبىخليوؽوكىلىيسىلىدي
Al-Quran adalah Kalam (Ucapan) Allah Azza Wa Jalla dan dari
sisiNya, bukanlah makhluk sehingga tidak akan binasa.
SIFAT-SIFAT ALLAH
دىائمىاتهمىليوقىاتويػريغىكىاملىتهكىصفىاتيويكىنػىعتيويهللاكىقيدرىةيهللاكىكىلمىاتي
قصنارىبػينىاكىافىكىلىفػىتىبيدبيحدىاثىتوكىلىيسىتأىزىلياته صفىاتيويجىلتفػىيىزيدنى
21
ابإلجىابىةقىريبهالوىاصفيىفطىنيعىنويكىقىصيرىتالمىخليوقيىصفىاتشبوعىن
ئنهعىرشوعىلىىعىاؿوييناىؿيلىابلتػعىزيزبىعيدهالسيؤىاؿعندى لقومنابى كىمىوجيودهخى
كـولىيسى بىفقيودوكىلىبىعدي
Kalimat-kalimat Allah, Kekuasaan Allah, dan Sifat-sifat-Nya
adalah sempurna, bukan makhluk. (Sifat-sifat) itu selalu ada
(abadi) dan azali (tidak bermula dari ketiadaan), tidaklah
merupakan hal-hal yang baru sehingga bisa lenyap. Tuhan
kita juga tidaklah mengandung kekurangan hingga butuh
penambahan. Maha Mulya Sifat-Nya dari keserupaan dengan
sifat-sifat makhluk. Kecerdasan pikiran makhluk tidak
mampu mensifatkanNya (secara menyeluruh dan mendetail).
Dia dekat mengabulkan permintaan, jauh dengan kemulyaan
sehingga tidak bisa dijangkau oleh upaya buruk
terhadapNya. Tinggi di atas Arsy-Nya terpisah dari makhluk-
Nya. Dia ada, bukan tidak ada atau hilang.
AJAL TIAP MAKHLUK SETELAH
SEMPURNA REZEKI MEREKA
اهلممىيتػيوفىكىالىلقي آاثىرىمكىانقطىاعأىرزىاقهمنػىفىادعندىبجى
22
Dan para makhluk akan mati dengan ajal mereka, ketika
telah habis (bagian) rezekinya dan terputus langkah
hidupnya.
HIMPITAN ALAM KUBUR DAN PERTANYAAN
ميسىاءىليوفىالقيبػويرفالضىغطىةبػىعدىىيمثي
Kemudian, setelah himpitan di kubur mereka akan ditanya.
MANUSIA DIKUMPULKAN
DAN MENGALAMI PERHITUNGAN AMAL
عىلىيوالعىرضكىلىدىلمىشيوريكفىرىبمإلىالقيىامىةكىيػىوـىوريكفىمىنشيالبلىىكىبػىعدى
بػيوفى يػىوـوفكىنىسيوهيهللايأىحصىاهيالدكىاكينىصيحيفكىنىشرالمىوىازينبىضرىةميىاسى
اريهيكىافى لقوبػىيىالىاكميكىجىلعىزهللاريغىيػكىافىلىوسىنىةوأىلفىخىسيىمقدى خى
نػىهيماليكمىيىليهللايلىكنوي اربعىدلوبػىيػ نػيىافالقىائلىةبقدى أىسرىعيكىىيوىالدي
23
أىهيكىمىاالىاسبيى الىنةففىريقهيػىعيوديكفىيػىومىئذوكىسىعىادىةوشىقىاكىةومنهلىيمبىدى
السعيفكىفىريقه
Dan setelah hancur binasa mereka dibangkitkan. Pada hari
kiamat mereka dikumpulkan menuju Tuhan mereka. Di masa
penampakan amal mereka dihisab. Dengan dihadirkannya
timbangan-timbangan dan ditebarkannya lembaran-lembaran
(catatan amal). Allah menghitung (dengan teliti) sedangkan
mereka melupakannya. (Hal itu terjadi) pada hari yang
kadarnya (di dunia) adalah 50 ribu tahun. Kalaulah
seandainya bukan Allah sebagai hakimnya (niscaya tidak
akan bisa), akan tetapi Allah-lah yang menetapkan hukum di
antara mereka secara adil. Sehingga lama waktunya (bagi
orang beriman) adalah sekadar masa istirahat siang di dunia,
dan Dialah (Allah) Yang Paling Cepat Perhitungan (Hisab)-
nya. Sebagaimana Dia memulai (penciptaan) mereka, ada
yang sengsara atau bahagia, pada hari itu mereka
dikembalikan. Sebagian masuk surga sebagian masuk
neraka.
24
PENDUDUK SURGA MERASAKAN
KENIKMATAN-KENIKMATAN
بىفضىليػىتػىلىذذيكفىاللذاتكىبصينػيوؼيػىتػىنػىعميوفىالىنةفيػىومىئذوالىنةكىأىىلي كى
ييبػىريكفىالكىرىامىات
Dan penduduk surga pada hari itu bersenang-senang di
surga, dengan berbagai kelezatan mereka menikmatinya.
Dan dengan kemulyaan yang tertinggi mereka dimulyakan.
PENDUDUK SURGA MELIHAT WAJAH ALLAH
نىئذوهيمفػى فػىويجيوىيهيميىشيكيوفىكىلىإلىيوالنظىرفييىاريكفىلىيػىنظيريكفىرىبمإلىحيػ
ضرىةهبكىرىامىتو ظرىةهإلىيوبفىضلوكىأىعيػينػيهيمنى يىىسيهيملى}كىميقيمودىائمونىعيموفنى
{بيخرىجيىمنػهىاىيماكىمىنىصىبهفيػهىا
Mereka pada hari itu memandang kepada Rabb mereka,
tidak bimbang dan ragu dalam memandangnya. Wajah-
wajah mereka cerah dengan kemulyaan dari-Nya. Mata
mereka memandang kepada-Nya dengan fadhilah yang
25
diberikanNya. (Mereka) berada dalam kenikmatan yang terus
menerus kekal. Dan {Mereka tidak merasa lelah di dalamnya
dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya
(surga). (Q.S al-Hijr:48)}
SIKSAAN UNTUK PENDUDUK NERAKA
كىأىىلي{النارىالكىافرينىكىعيقبىاتػقىواينىالذعيقبىتلكىكىظليهىادىائمهأيكيليهىا}
لىمىحجيوبػيوفىيػىومئذورىبمعىن}الىحد مىالىبئسى}ييسجىريكفىالناركىف{
لى}كى{خىالديكفىىيمالعىذىابكىفعىلىيهمهللايسىخطىأىفأىنػفيسيهيمهلىيمقىدمىت
ابىامنعىنػهيمييىففيكىلىفػىيىميوتيواعىلىيهميػيقضىى كيلنىزمكىذلكىعىذى
دينىمنىهللايشىاءىمىنخىلىاآلية{كىفيورو منػهىاإخرىاجىهيمالميوىح
{Makanan dan naungan untuk mereka selalu ada. Itu adalah
balasan bagi orang yang bertaqwa, dan balasan orang-orang
Kafir adalah neraka. (Q.S ar-Ra‟d:35)}. Sedangkan orang-
orang yang menentang (perintah Allah), {terhalang dari
(memandang Wajah) Tuhan mereka. (Q.S al-
Muthoffifiin:15)}, mereka dibakar dalam api {Sesungguhnya
amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka,
26
yaitu kemurkaan Allah kepada mereka dan mereka akan
kekal dalam siksaan. (Q.S al-Maaidah:80)} dan {Mereka
tidak dibinasakan sehingga mati dan tidak pula diringankan
untuk mereka adzab. Demikianlah Kami beri balasan setiap
orang yang sangat Kafir. (Q.S Faathir:36)} Kecuali bagi yang
Allah kehendaki dari kalangan orang yang mentauhidkan
Allah, Allah keluarkan darinya (neraka).
KETAATAN KEPADA PEMERINTAH MUSLIM
كىافىمىاكىاجتنىابمىرضيا كىجىلعىزهللاندىعكىافىفيمىااألىمرأليكيلكىالطاعىةي
ميسخطناهللاعندى عىزهللاإلىكىالتػوبىةكىجىورىمتػىعىديهمعندىاليريكجكىتػىرؾي.
رىعيتهمعىلىىبميػىعطفيكىيمىاكىجىل
Dan bersikap taat kepada Ulil Amri (pemerintah) dalam hal-
hal yang diridlai Allah Azza wa Jalla, dan meninggalkan
(ketaatan kepada mereka) pada hal-hal yang dimurkai Allah.
Meninggalkan sikap khuruj (menentang kekuasaannya)
ketika pemerintah bersikap sewenang-wenang dan tidak adil.
Bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla agar pemerintah
bersikap kasih sayang terhadap rakyatnya.
27
MENJAUHI KEBID’AHAN DAN PELAKUNYA
مسىاؾي لىةأىىلتىكفيعىنكىاإل ثػيوافيمىامنػهيمكىالبػىرىاءىةالقبػ تىدعيوالىمىاأىحدى يػىبػ
لىةأىىلعىلىىكىافىضىلىلنمنػهيمابػتىدىعىفىمىنضىلىلن الدينكىمنىخىارجناالقبػ
غيدتيويكىتيتػىنىبيكىييتػىقىريكىيػيهجىريمنويابلبػىرىاءىةكىجىلعىزهللاإلىكىيػيتػىقىربيمىارقنا
الىرىبغيدةمنأىعدىلفىهيى
Dan menahan diri dari mengkafirkan Ahlul Kiblat (muslim)
dan berlepas diri dari mereka dari apa-apa yang diadakan,
sepanjang mereka tidak melakukan kebid‟ahan yang sesat.
Barangsiapa yang melakukan kebid‟ahan yang sesat (yang
sampai pada taraf kafir), maka keluar dari Ahlul Kiblat dan
agama (Islam). Dan (kita) ber-taqorrub kepada Allah Azza
wa Jalla dengan berlepas diri darinya (kebid‟ahan). Diboikot,
dihinakan, dan dijauhi penyakitnya yang lebih menular
dibandingkan penyakit kurap.
28
MENCINTAI PARA SAHABAT NABI
ليػفىةبفىضلكىيػيقىاؿي ديقبىكروأىيبكىسىلمىعىلىيوهللايصىلىهللارىسيوؿخى رىضيىالص
كىنػيثػىينكىسىلمىعىلىيوهللايصىلىىالنببػىعدىكىأىخيػىريىيمالىلقأىفضىليفػىهيوىعىنويهللاي
هي هللارىسيوؿكىزيػرىافػىهيمىاعىنويهللايرىضيىالىطابنيبعيمىريكىىيوىابلفىاريكؽبػىعدى
ليسىاهيقػىربهفكىضىجيػعىاهيكىسىلمىعىلىيوهللايصىلى بذمكىنػيثػىلثيالىنةفكىجى
أىيببنعىليالتقىكىالفىضلبذمثيعىنويهللايرىضيىعىفافىبنعيثمىافىالنػيورىين
رىسيوؿيهلىيمأىكجىبىالذينىالعىشرىةمنىالبىاقيىثيأىجىعيىعىنػهيمهللايرىضيىطىالبو
ذمالبقىدراحملىبةمنىمنػهيمرىجيلولكيلكىنيلصيالىنةىكىسىلمىعىلىيوهللايصىلىهللا
أىصحىابوسىائرؿثيالتػفضيلمنىكىسىلمىعىلىيوهللايصىلىهللارىسيوؿيهلىيمأىكجىبى
أىجىعيىعىنػهيمهللايرىضيبػىعدىممن
Dan dikatakan tentang keutamaan Khalifah (pengganti)
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam: Abu Bakr
radhiyallaahu anhu adalah manusia terbaik dan terpilih
setelah Nabi shollallahu alaihi wasallam. Kita sebutkan di
urutan kedua setelahnya adalah al-Faruq Umar bin al-
29
Khoththob radhiyallaahu anhu. Keduanya adalah orang dekat
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, yang bersebelahan
kuburnya, dan teman duduk di surga. Kemudian kita
sebutkan yang ketiga adalah Dzun Nuuroini (pemilik dua
cahaya) Utsman bin Affan radhiyallaahu anhu, kemudian
(setelahnya) adalah pemilik kemulyaan dan ketaqwaan Ali
bin Abi Tholib radhiyallaahu anhum ‘ajmaiin (semoga Allah
meridhai mereka berempat). Kemudian (setelah itu) sepuluh
orang yang dipastikan oleh Rasulullah shollallahu alaihi
wasallam masuk surga. Kita memurnikan kecintaan kepada
setiap di antara mereka dengan kadar kecintaan yang
ditetapkan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sesuai
keutamaan mereka. Kemudian (demikian juga sikap kita)
kepada seluruh Sahabat beliau setelahnya semoga Allah
meridhai mereka seluruhnya.
TIDAK MEMBICARAKAN PERSELISIHAN
YANG TERJADI DI ANTARA PARA SAHABAT NABI
شىجىرىفيمىاالىوضعىنكىنيسكيأىفػعىاهلمبىحىاسنكىييذكىريكفىبفىضلهمكىيػيقىاؿي
نػىهيم لنىبيوكىجىلعىزهللايارتىضىاىيمينىبيهمبػىعدىاألىرضأىىلخيىاريفػىهيمبػىيػ
30
عىلىيهمهللارىمحىةيؼىالميسلميىكىأىعلىـيالدينأىئمىةيفػىهيملدينوأىنصىارناكىخىلىقىهيم
أىجىعيى
Disebutkan keutamaan mereka (para Sahabat Nabi),
disebutkan kebaikan-kebaikan perbuatan mereka. Kita
menahan diri dari membicarakan perselisihan di antara
mereka. Mereka adalah penghuni bumi terbaik setelah Nabi
mereka. Allah jadikan Nabi mereka ridha kepada mereka.
Allah ciptakan mereka sebagai penolong untuk agamaNya.
Mereka adalah para pemimpin agama, dan pemimpin kaum
muslimin. Semoga rahmat Allah (tercurah) untuk mereka
seluruhnya.
SHOLAT DI BELAKANG PEMIMPIN MUSLIM
ذهبرمىعىكىصىلىتىااليميعىةصىلىةحيضيورىنػىتػريؾيكىلى زـهكىفىاجرىىااأليمةىى مىالى
لفىويصىلىةىلىفىضىلىلنابػتىدىعىفىإفبىري البدعىةمنىكىافى إمىاـوكيلمىعىكىالهىادىخى
ائروأىكعىدؿو كىالىجيجى
Dan kita tidaklah meninggalkan (keharusan) menghadiri
sholat Jumat. (Tetap wajib) melakukan sholat tersebut
31
bersama (pemimpin) dari umat ini (Islam) yang baik ataupun
fajir (banyak berbuat dosa), selama pemimpin tersebut
bersih dari kebid‟ahan. Jika ia melakukan kebid‟ahan yang
sesat (yang menyebabkan kekafiran), tidaklah boleh sholat
di belakangnya. Dan jihad dilakukan bersama pemimpin yang
adil atau tidak adil. Demikian juga haji.
SHOLAT DAN PUASA MUSAFIR
ختيىارياألىسفىارفالصلىةكىإقصىاري يىاـبػىيىفيوكال األىسفىارفكىاإلفطىارالص
ـىشىاءىإف أىفطىرىشىاءىكىإفصىا
Mengqoshor sholat dalam safar, dan pilihan bolehnya
berpuasa atau berbuka dalam keadaan safar. Jika dia mau
boleh berpuasa, boleh juga berbuka.
AQIDAH PARA ULAMA SALAF
اهليدىلأىئمةمناألىكليوفىالمىاضيوفىعىلىيػهىااجتىمىعىكىأىفػعىاؿهمىقىالىتهىذه
انػىبيواكىرضنىقيدكىةنالتابعيوفىبىااعتىصىمىهللاكىبتػىوفيق كيفيوافيمىاالتكىليفىكىجى
32
ريكاالتبىاععىنيػىرغىبػيوالىكىكيفقيواهللابعىوففىسيدديكا اييىاكزيكهيكىلىفػىيػيقىص تػىزىييدن
رىماتباىعفلىيوكىإميتػىوىكليوفىكىعىلىيوكىاثقيوفىابللفػىنىحنيفػىيػىعتىديكا رىاغبػيوفىآاثى
Ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan ini telah disepakati
sejak dulu kala di masa awal para pemimpin (agama) yang
berada di atas petunjuk Allah. Orang-orang (setelahnya)
mengikutinya sebagai teladan dan meridhainya. Mereka
meninggalkan sikap memberatkan diri terhadap apa yang
tidak dikerjakan (para Sahabat Nabi) sehingga mereka
dikokohkan dan diberi taufiq dengan pertolongan Allah.
Mereka tidaklah membenci sikap ittiba’ (mengikuti Sunnah
Nabi dan para Sahabatnya). Mereka tidaklah mengurangi dan
tidak menambah. Kepada Allah-lah kami percaya, dan hanya
kepada-Nya kami bertawakkal. Dan kepada-Nya-lah kami
berharap dalam mengikuti jejak (kehidupan) mereka (para
Ulama‟ Salaf).
MENJALANKAN KEWAJIBAN
DAN HAL-HAL YANG DISUNNAHKAN
بىاللقيىاـهللايكىفػقىويفىمىنكىأىكضىحتػيهىاكىشفىهىاتىىريتيالسينةشىرحيىذىاؼى
تيوي حتيىاطفػىرىائضوأىدىاءعىلىىابلقيىاـلىويمىعيونىتومىعىأبػىنػ النجىاسىاتفابل
33
كىإيػتىاءالستطىاعىاتعىلىىالصلىوىاتكىأىدىاءطاعىاتالعىلىىالطهىارىةكىإسباغ
كىصيىاـكىالستطىاعىاتالىدةأىىلعىلىىكىالىجالىداتأىىلعىلىىالزكاىة
حاتألىىلالشهر عىلىيوهللايصىلىهللارىسيوؿيسىنػهىاصىلىوىاتوكىخىسالص
لىةوكيلفالوترصىلىةالصلىوىاتبػىعدمنكىسىلمى كىصىلىةالفىجركىرىكعىتىلىيػ
الستسقىاءكىصىلىةنػىزىؿىإذىاكىالقىمىرالشمسكيسيوؼكىصىلىةكىالنحرالفطر
كىجىبىمىتى
Maka ini adalah penjelasan terhadap as-Sunnah (akidah).
Aku pilih dalam menyingkap (maknanya) dan
menjelaskannya. Barangsiapa yang Allah beri taufiq untuk
menegakkan apa yang aku jelaskan, dengan pertolongan-
Nya untuk menegakkan kewajiban-kewajiban, dan berhati-
hati dari najis, menyempurnakan thoharoh (bersuci) dalam
ketaatan, menunaikan sholat sesuai kemampuan,
menunaikan zakat bagi yang kaya, berhaji bagi yang
mampu, puasa Ramadhan bagi orang yang sehat, dan 5
sholat yang disunnahkan Rasulullah shollallahu alaihi
wasallam selain sholat fardlu, yaitu : sholat witir pada tiap
malam, dua rokaat fajar (sebelum sholat Subuh), sholat
Iedul Fithri dan Adha, sholat gerhana matahari dan bulan jika
terjadi, sholat istisqo‟ ketika dibutuhkan.[]