Transcript
Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUID PEMBIA Y AAN B.Al'll'K SYARIAH

(STUD! KASUS PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

DAN BANK SYARIAH MANDIRI)

Skripsi

...... Ulll I

Oleh:

Sugih Waluya Romdlon 10408100252t''""' . -- ","···~

~ ,Jl'l : ~·~· ~'"Jb··:··t···•"'''"""'"''~ • ~L . : :....... ·0·:::·'1.a;;-eal ·

lnduK : .Ol/?/ ,-Cl ....................•

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN IlLMU SOSIAlL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA.

1430H/2009M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ANALISIS FAKTOR~AKTIJR

YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN

(STUD! KASUS PADA BANK 111UAMALA T IND.ONES/A

DAN BANK SYARIAH MANDIRI)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Jlmu Sosial

Untuk Memenubi Syarat·syarat untuk Meraih Gelar 8arjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh:

Sugih Waluya Romdlon 104081002521

Dibawah Bimbingan

Pembimbing II

---<fo~ Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM £,M,Si NIP. 150 317 955 NIP. 150.330.729

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTASEKONOMIDANILMUSOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

lari ini, Kamis tanggal dua puluh enam februari tahun dua ribu sembilan Telah dilakukan Ujian

:omprehensif atas nama Sugih Waluya Romdlon NIM: 104081002521 dengan judul skripsi "ANALISIS

AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BANK SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank

Ruamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri}. Memperhatikan penampilan Mahasiswa tersebut

elama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima. sebagai salah satu syarat untuk

nemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

lniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Februari 2009

nm Penguji Ujian Komprehensif

~;f Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM

Ketua

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Penguji Ahli

~.~• Sekretaris

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ari ini telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Sugih Waluya Romdlon NIM: 104081002521 dengan

1dul skripsi "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN BANK SYARIAH (Studi

asus Pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri). Memperhatikan penampilan

lahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu ,

rarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu

)Sial Universitas Islam Negeri Syarif Hldayatullah Jakarta.

~~

__(_a;) Prof. Dr. Ahmad Rodo~i. MM

Ketua

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Jakarta, 5 Maret 2009

k.Ms; ? Sekretaris

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

DAFTARRIWAYATHIDUP

. I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama 2. Tempat & Tgl. Lahir 3. Tinggal di 4. Alamat

5. Telepon

II. PENDIDIKAN

1. SD 2. SMP 3. SMA 4. SJ

: Sugih WaluyaRomdlon : Bogor, 8 Juni 1986 : Bogor : Jalan Raya Puncak Kp. Pakancilan RT. 03/03 Desa Kuta Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

: 08561357321/(021)92617421

: SDN SUKAGALIH 03 : SLTP YPC CISARUA : MA YASTI CISAAT-SUKABUMI : JURUSAN MANAJEMEN jflAKULT AS

EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Sekretaris Umum Keluarga Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam 2. Wasekum Bidang PPPA Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas

Sains dan Teknologi & Ekonomi 3. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Sains dan

Teknologi & Ekonomi 4. Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi Himpunan

Mahasiswalslam Cabang Ciputat

IV. LATARBELAKANGKELUARGA 1. Ayah

2. Tempat & Tgl. Lahir 3. Alamat

4. Telepon 5. Thu

: Ujang Suparman : Sukabumi,

: Jalan Raya Puncak Kp. Pakancilan RT. 03/03 Desa Kuta Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

:085659465355

: Maryati

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

03/03 Desa Kuta Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor

8. Telepon : 085659465355 9. Anak Ke dari : l Dari 3 Bersaudara

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ABSTRAK

Penelitian m1 bertujuan untuk. menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan pada Bank Muamalat Indonei;ia clan Bank Syariah Mandiri, (faktor-faktor tersebut adalah pembiayaan bermasalah (NPF), rasio kecukupan modal (CAR), tingkat pengembalian atas modal (ROE), dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)). Pt~ne:litian ini dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. dari Januari 2002 sampai dengan April 2007 dengan menggunakan metode model koreksi kesalallan.

Hasil penelitian menunjukan hanya variable BOPO saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan dalam jangka pendek. Sedangkan variabel yang Jaimtya yaitu pembiayaan bermasalall, rasio kecukupan modal, dan tingkat pengembalian atas modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan dalam jangka pendek pada Bank Muamalat Indonesia. Pada Bank Syariall Mandiri, tidak terdapat satu variabel independen pun yang berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan dalam jangka pendelk:.

Hasil penelitian menunjukan baliwa tidak terdapat keseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang diantara variabel yang dipakai. Variabel-variabel tersebut adalali pembiayaan bermasalall (NI'F), rasio kecukupan modal (CAR), tingkat pengembalian atas modal (ROE), dan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), baik pada Bank l\1uamalat Indonesia maupun pada Bank Syarial! Mandiri.

Kata kunci : pembiayaan, model koreksi kesalallan, dan keseimbangan.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ABSTRACT

The. objective of this research is ·to analyze factors which influence financing at Bank Muamalat Indonesia and Bank Syariah Mandiri, (those factors are non peiforming finance (NPF), capital adequacy ra/io (CAR), return on equity (ROE), and operational cost to operational revenue (BOPO). This research held at Bank Muamalat Indonesia and Bank Syariah Mandiri since January 2002 until April 2007 using Error Correction Model (ECM).

Based on the test result, operational cost to operational revenue (BOPO) variable significantly affect to financing in Bank Muamalat Indonesia in short term. Whereas the other independent variables such as non peiforming finance, capital adequacy ratio, and return on equity have no significant affect to financing in Bank Muamalat Indonesia in short tem1. In Bank Syariah Mandiri, there are not one of independent variables who significantly affect to financing in short term.

Based on the test result of long term co integration it is known that there is not a long term equilibrium between variables used. 111ese variables are non peiformingfinance (NPF), capital adequacy ratio (CAR), return on equity (ROE), and operational cost to operational revenue (BOPO), even in Bank Muamalat Indonesia orBank Syariah Mandiri.

Keyword: financing, error correction model, and equilibrium.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbi! 'alamin, wasshalatu wassalamu 'ala

ashrafil anbiya'i wal mursalin, wal 'aqibatu Iii muttaqin, wala 'udwaana ilia

'aladzalimin.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Dan tak lupa shalawat serta salam penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik. Adapun judul skripsi yang penulis ambil

adalah "Analisis Faktor-faktor yang Mempengarnhi Pembiayaan" (Studi Kasus

pada Bank Muammalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri dari tahun 2002-

2007)".

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada orang-orang dan semua pihak yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ungkapan terima kasih ini antara lain

ditujukan kepada:

I. Kedua orang tua saya tereinta yang senantiasa mendoakan dan mendul..-ung

saya setiap saat dan selalu menanyakan kabar skripsi setiap saya pulang

kerumah. Serta adik2ku tereinta (Ade Irma Suryani dan Insan Kami!).

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM dan Bapak AriefMufraini Le, M.Si. yang

telah memberikan pengarahan dan meluangkan waktunya untuk penyelesaian

skripsi ini. Buat Kanda Arief Mufraini Le, M.Si, terima kasih atas pelajaran

cross your limit nya.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Dekan FEIS UIN Jakarta.

4. Bapak Indo Yama Nasarudin SE., MAB selaku Ketua Jurusan Manajernen.

Semoga cepat mendapat gelar Doktor.

5. Seluruh dosen yang telah ikhlas mengajarkan ilmunya dan berbagi pengalaman

serta para staff akademik FEIS.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

6. Agis Rahayu, maafkan Kaka. waktu telah banyak disit<i dengan pengerjaan

skripsi ini.

7. Rekan seperjuangan di organisasi Hijau Hitam tercinta (Erik Ketum; Bung Jon,

Om Jun, Eko, dan lain-lain). Sekretariat HMI Cabang Ciputat tempat kita

berbagi pangalaman. Bahagia HMI. ..

8. Kawan-kawan kosan Sedap Malam IV (wa ato, wa dayat, wa ucup, wa ezit's,

wa opic, wa odeng, wa paceng, wa omen, dan wa culay). Kapan kita nge-Liga

di Winning Eleven 8 lagi? Kalahkan Aku ya ...

9. Kawan-kawan Manajemen C angkaan 2004. Terima kasih buat semuanya.

I 0. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih

banyak atas do'a dan dukungannya, semoga bantuan dan partisipasinya

mendapat ridho Allah SWT, Amin.

Ciputat, Maret 2009

Sugih Waluya Romdlon

104081002521

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . •. . . . . . . • . . . . . . . . . . . . .. . .. . . i

DAFTARRIWAYATHIDUP .................................................... iv

ABSTRAK ....................................................••..•.•............... vi

ABSTRACT . . . . . . . . .. . .. • . . . . . . . . . . . . .. • . . . • . . . . . . . . . . . • . . . . • . . • . . . .. . . . . . . . . . . . . . . vii

KATA PENGANTAR .......•.................................................... viii

DAFT AR ISI . . . . . .. . . .. .• . .• . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. ..• . ... x

DAFTAR TABEL .................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........ .. ... . .. . ..... ... •...... .. ....... ...... ............... xiii

DAFTARLAMPIRAN ........................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • .• 1

A. Latar Belakang Penelitian . . .• .. . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . •. . •. . •. 1

B. Perumusan Masalah ................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . • .•. . • . • .. . . . . •• . . .. ... 11

BAB II TINJAUANPUSTAKA ................................................. 13

A. Pengertian Bank Syariah • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . • • . .. 13

B. Tujuan Perbankan Syariah . . •. . . . . . . . . . . .. . .. . .. . .. • .. . .. . . . . . . . •. • . 14

C. Konsep Utama Akad . . .. ....... .. . .. . ..•.•. ... .. ... . .. . .. .•......... 16

D. Produk Penyaluran Dana . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . .. . . . . ... 17

E. Operasional Bank Syariab Dalam Pembiayaan . . .. . . . . . . . . . . . . . . 28

F. Contoh Perhitungan Praktis Pembiayaan . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. 29

G. Penelitian Terdabulu . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . .. . . 32

H. Kerangka Penelitian . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 33

I. Hipotesis . . .. .. . . .. .. . . . . . . . . .. .. . .. .. .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . . . . .. . . ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................... 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ... .. .. .... ...... .. . ..... ... . .. .. . ... . .... 38

B. Metode Penentuan sampel . . .. . .. . .. . ...... .. . ... ... .. . .. ... ... . .... 38

C. Metode Pengumpulan Data . . .. . .. . .. . .. ... ... .. . .... .. ... .... ..... 38

D. Metode Analisis Data . .... ......... ... .. ... ... ... . ... .. ... .......... 39

E. Operasional Variabel Penelitian ................................... · 51

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN . . .. . .. . . . .. . ... . . . . .. . . . . .. . . 53

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 53

I. Bank Syariah . . .. . . . . .. ... . . . . ... .. . . . ... . .. . .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. 53

2. Bank Muamalatlndonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . .. 57

3. Bank Syariah Mandiri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61

B. Penemuan dan Pembahasan ..... .. .... .. . .. .... .. . . . ... . . .. .. . .. . .. 63

I. Analisis Deskriptif..... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 63

2. f>rasyarat Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68

3. Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . 79

4. Uji Hipotesis .. .. . .. . .. ... . . . . . . . .. .. . . .. . . . . .. . . . . .. . .. .... .. . .. 88

5. Koefisien Determinasi . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . .. . . 93

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI . . ... .. . . . ... . .. . .. . ... .. . . . . . . . .. 95

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 95

B. Implikasr................. .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 98

Lampiran-Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... I 00

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariab ........................•.. 54

Tabel 4.2 Perkembangan Jenis-jenis Pembiayaan ....................... 56

Tabel 4.3 Pemegang Saham Bank Muamalat Indonesia ...............• 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Kolinearitas BMI ..................................... 69

Tabel 4.5 Hasil Uji Kolinearitas BSM .................................... 73

Tabel4.6 Stasioneritas Data BMI (Pada Tingkat Level) .....•....•.... 76

Tabel 4.7 Stasioneritas Data BMI

(Setelah Diferensi Pada Tingkat First Difforence) .......... 76

Tabel4.8 Stasioneritas Data BSM (Pada Tingkat Level) ............. 77

Tabel4.9 Stasioneritas Data BSM

(Setelah Diferensi Pada Tingkat First Difference) ......... 78

Tabel 4.10 Hasil Analisis ECM BMI dengan Variabel

Dependen Pembiayaan ........................................ 79

Tabel 4.11 Hasil Analisis ECM BSM dengan Variabel

Dependen Pembiayaan ........................................ 84

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. I Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Syariab Mandiri (Dari Tabun 2002-2007) . . .. . ..• .. . . . . .. . ... 8

Gambar 2.1 Skema Akad . . . . . . . . . . . . .. .. . . • . . . . . . . . . . .• . •. . ... .• . ••. . .. . .• . .. .. 16

Gambar2.2

Gambar2.3

Gambar2.4

Gambar2.5

Gambar2.6

Gambar2.7

Gambar2.8

Gambar4.I

Gambar4.2

Gambar4.3

Gambar4.4

Gambar4.5

Gambar4.6

Skema Pembiayaan Murabahab ..... .. ... ....... ........ ... .... 19

Skema Pembiayaan Salam . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 21

Skema Pembiayaan Istishna' . • . . . . . . .• ... . . . . .•.... .. ... .. . . ... 24

Skema Pembiayaan ljarab ....................... ,,. • . . • . . . . • • . .. 24

Skema Pembiayaan Musyarakab . • . • .. . • • .. • . • • .. • • • . . • • • .. .... 25

Skema Pembiayaan Mudharabah . .. .. .. . .. . .. . . . .. .. . .. . .. . ... 26

Kerangka Pemikiran •. .. • . . . .. ... . . . . ... .. . .. ... .•• ... . .. . ... ... 35

Perbandingan ROE BMI dan BSM .. ... •• . .. ....... .. . . . . .... 63

Perbandingan NPF BMI dan BSM . .. .. .. . .. •.. . .• • .. .. .. . • .. 64

Perbandingan BOPO BMI dan BSM . .. . . ... ••• •. . .. . ... . . . . 65

Perbandingan CAR BMI dan BSM . . .. • .. . •. . •. . .. . .. ... .... 66

Perbandingan Pembiayaan BMI dan BSM ..... .••. .•..•. .•.. 67

Hasil Uji Normalitas BMI ..................................... 68

Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas BMI ........................... 71

Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas BSM .. .. .. .. . .. .. .. .. •• .... .•• .. . .. ..... 72

Gambar 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas BSM ........................... 75

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Semakin berkembangnya suatu perkembangan perekonomian dari suatu

negara, maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber penyediaan guna

membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Dana yang

diperlukan untuk suatu kegiatan usaha dapatlah dikatakan juga sebagai faktor

produksi yang sejajar dengan faktor-faktor produksi tenaga kerja, peralatan,

mesin-mesin, bahan baku/bahan penolong, kemampuan tekuologi, manajemen dan

lain-lain sebagai suatu sumber ekonomi yang termasuk langka.

Kemajuan dalam bidang ekonomi akan berkorelasi positif dengan

permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk

membangun suatu usaha tertentu. Semakin tumbuh dan berkembangnya suatu

perekonomian suatu negara, maka akan menyebabkan semakin ba:1yak pula dana

yang dibutuhk:an untuk membiayai pendanaan usaha itu. Oleh karena itu,

hubungan antara pertumbuhan suatu kegiatan perekonomian dari perusahaan

dengan eksitensi perkreditan mempunyai koefisien korelasi yang sangat erat.

Penyediaan sumber dana tersebut bisa berasal dari individu juga bisa

berasal dari lembaga keuangan. Dalam hal ini, pelaksanaan :fungsi pembiayaan

tersebut dilakukan oleh lembaga keuangan (baik yang berbentuk bank maupun

non-bank). Fungsi intermediari dari lembaga keuangan (yang dimaksud disini

adalah lembaga keuangan bank) bisa dirasakan dan memberikan efek positif

terhadan kemah1an nP.rP.knnnml!:tn ~11-;rh1 h.anr.-C1"'

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Dalam ha! ini kegiatan perekonomian tidak dapat dipi sahkan oleh peranan

perbankan. Perbankan memiliki peran penting bagi sutu negara, yakni sebagai

perantara dalam menghimpun dana clan menyalurkannya keseluruh bidang

perekonomian, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar. Untuk

mendorong laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam UU No. I 0 tahun 1998, tetang pengertian bank bahwa

bank adalah badan yang menghimpun dan dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkn

taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan pengertian UU No.10 tahun 1998 tersebut, dapat dilihat

bahwa usaha perbankan tidak semata-mata memutar uang untuk mencari

keuntungan perusahaan semata, tetapi juga menghendaki ag21r taraf hidup rakyat

dapat meningkat. Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab bank dalam

rangka mewujudkan cita-cita negara yaitu untuk mencapai masyarakat yang adil

dan makmur. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari bank tidak boleh lepas

dari kegiatan pembangunan.

Dalam menjalankan peranannya perbankan hams mampu berfungsi secara

efisien, mandiri, sehat dan mampu menghadapi persaingan global. Perbankan

harus bisa membantu para debitur dalam meningkatkan volume usahannya

melalui modal kerja, dengan pemberian pembiayaan tersebut, hendaknya bank

bisa mengadakan pilihan-pilihan dalam memprioritaskan usahanya terhadap

sektor-sektor usaha yang produktif dan cepat menghasilkan likuiditas. Perbankan

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

juga mempunyai kewajiban memberikan pengembalian kepada para pemegang

saham bank tersebut.

Tugas perbankan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang cukup

besar mengharuskan bank dan pemerintah bersama-sama terns memantapkad diri

untuk menjawab tantangan tersebut. Mengingat pembangunan ekonomi ad\:ah

mewujudkan masyarakat makmur, penyebaran merata dari hasil pemban~an

ekonomi nampaknya akan diwujudkan melalui kebijakan, antara lain dibidang

pembiayaan melalui bank sebagai sarana dari pemerintah kepada masyarakat.

Islam memiliki sistem ekonomi yang secara fundamental berbeda dari

sistem-sistem yang tengah berjalan. Ia memiliki akar dalam syariat yang

membentuk pandangan dunia sekaligus sasaran-sasaran dan strategi (maqashid

asy-syari 'ah) yang berbeda dari sistem-sistem sekuler yang mengatasi dunia hari

ini (Omer hapra: 7).

Peran intermediasi perbankan ini berlaku juga pada bank yang berprinsip

syariah. Namun dalam aktivitasnya ada perbedaan antara perbankan konvensional

dan perbankan syariah. Dalam perbankan syariah, hubungan antara bank dengan

nasabah bukan hubungan debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan

(partnership) antara penyandang dana (shohibul maal) dengan pengelola dana

(mudharib). Oleh karena itu, tingkat laba bank syariah tidal~ saja berpengamh

terhadap tingkat hasil untuk para pemegang saham tetapi juga berpengaruh

terhadap hasil yang dapat diberikan kepada nasabah penyimpan. Hubungan

kemitraan ini mempakan bagian yang khas dari proses berjalannya mekanisme

perbankan syariah (Sudarsono, 2004).

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Perkembangan perbankan nasional belakangan ini mulai memmjukan

kembali keberadaannya, setelah terpuruk pada tahun 1998-an. Paska

diberlakukannya dual banking sistem yang dikuatkan dengan UU No. 10 Tahun

1998, memberikan keleluasaan bagi bank untuk menyebarkan sayapnya berada

pada dua sistem (konvensional dan syariah). Keberadaan lembaga keuangan

tersebut membuat masyarakat semakin mudah mengakses dana yang dibutuhkan

untuk membangun usaha. Persaingan usaha, pengaruh tingkat keuntungan, konsep

manajemen yang ditawarkan membuat lembaga keuangan semakin kompetitif

dalam merebut dana pihak ke-3 yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

tingkat keuntungan yang akan diperolah bank.

Perkembangan perbankan syariah sejak dikeluarkannya ketentuan oleh

Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter yang menginzinkan kepada

bank konvensional mendirikan suatu unit usaha syariah (UUS) sangat cepat. Hal

ini dikarenakan bank yang beroperasi dengan sistem syariah memberikan

kontribusi yang positif bagi perkembangan industri perbankan di Indonesia. Salah

satu bukti konkrit bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional lebih

stabil adalah pada saat badai krisis ekonomi melanda Indonesia. Pada saat itu,

semua bank konvensional mengalami penarikan dana pihak ketiga secara besar­

besaran dalam satu waktu yang bersamaan (rush) yang akhirnya menyebabkan

bank tidak bisa mencukupi kebutuhan liquiditasnya yang berujung pada

keterpurukan. Akan tetapi, keberadaan bank syariah relatif dapat bertahan bahkan

menunjukan perkembangan.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Kinerja dan kelangsungan usalfa bank yang berdasarka:n prinsip syariah

tergantung pada manajemen bank untuk menjaga kualitas terhadap penyaluran

dana bank (pembiayaan). Dengan menyadari pentingnya terhadap kualitas

pembiayaan, maka pengelola bank syariah sebagai penerima amanah dari pemilik

dana (baik itu melalui tabungan/deposito) memiliki tanggimg jawab atas

pengelolaan dana tersebut, mulai dari persetujuan penyaluran dana sampai

monitoring atas kualitas penyeluran dana tersebut (Maryanah. Jurnal Eksis

Volume 4 NO.I Januari-Maret 2008/Muharram-Rabiul Awai 1429 H ha!. 2).

Lain halnya dengan lembaga keuangan yang menggunakan sistem

konvensional, lembaga keuangan yang menggunakan sistem syariah

menggunakan konsep Profit and Loss Sharing (PLS) sebagai sebuah konsep baru

yang ditawarkan kepada masyarakat. Prinsip bagi hasil diyakiui sebagai suatu

konsep baru yang bisa memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar

dibandingkan dengan tiugkat suku bunga.

Pembiayaan merupakan salah satu pokok dari bank sebagai lembaga

intermediari. Setelah mendapatkan dana dari pihak ketiga, maka dana yang

terkumpul tersebut harus disalurkan kepada nasabah yang membutuhkan dana.

Perbedaan yang paling mencolok antara perbankan konve:nsional dengan

perbankan syariah adalah diantara pola manajamen keuntungan diantara kedua

bank. Kita telah mengetahui bersama , bahwa pada bank konvensional yang

dijadikan basis untuk mengelola dana yang dapat dihimpun adalah dengan

menggunakan sistem bunga, akan tetapi pada perbankan syariah sistem yang

digunakan adalah dengan menggunakan sistem vrofit and In.<.< .<hnrinu rPT .<:I

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Pola pembiayaan dan tabungan dalam bank syariah mempunyai

karakteristik yang spesifik dibanding dengan bank konvensional. Sebagai

perbandingan, pada bank konvensional, penilaian atas kelayakan pembiayaan

hanya didasarkan semata-mata pada business wise, sedangkan penilaian kelayakan

pembiayaan pada bank syariah selain didasarkan pada business wise, juga

didasarkan atas syariah wise. Artinya adalah penilaian yang dilaksanakan pada

bank konvensional hanya didasarkan pada sisi materi semata, apabila tingkat

keuntungan yang kemungkinan dicapai tinggi, maka secara otomatis pembiayaan

yang diajukan akan lebih berpeluang dikabulkan oleh bank. Sedangkan pada bank

syariah, bukan hanya aspek keuntungan semata yang dinilai, akan tetapi bisnis

yang akan dijalankan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Sekalipun

tingkat keuntungan yang dicantumkan dalam proposal pengajuan pembiayaan

tinggi, tetapi bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan syariah, maim sudah

dapat dipastikan pembiayaan tersebut ditolak oleh pihak bank syariah.

Selisih dari besarnya dana yang dijadikan pembiayaan dengan dana yang

terkumpul merupakan pendapatan utama bank. Tingkat pengembalian pembiayaan

yang tinggi merupakan salah satu faktor yang menunjang kelangsungan hidup

perbankan. Semakin tinggi selisihnya, akan semakin tinggi pula tingkat

keuntungan yang akan dicapai oleh bank. Oleh karenanya, tingkat pengembalian

pembiayaan mempengaruhi tingkat return yang dapat dicapai oleh suatu bank.

Dapat dikatakan bahwa hubungan dana yang disimpan oleh nasabah penyimpan

(unit surplus) pada bank syariah dan hasil yang diperoleh oleh nasabah penyimpan

(unit surplus) akibat penyaluran dana tersebut keoada nasahah nP-mininm fnnit

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

defisit) sangat dinamis. Semakin besar pendapatan yang diperoleh dari penyaluran

pembiayaan kepada nasabah peminjam, maka akan semakin besar pendapatan dari

bagi hasil yang diterima nasabah penyimpan (unit defisit).

Untuk memperoleh hasil yang lebih dari nasaba.h penyimpan lainnya,

maka pada bank syariah dimungkinkan seorang nasabah penyimpan memperoleh

hasil keuntungan hanya dari proyek investasi yang dibiayai oleh nasabah

penyimpan (Lukita Tri Prakarsa. Jumal Eksis Volume 4 NO.J Januari-Maret

2008/Muharram-Rabiul Awai 1429 H ha!. 41-41).

Pangsa pembiayaan perbankan syariah diprediksi akan mencapai 3,2

persen dari total pembiayaan atau kredit yang disalurkan perbankan Indonesia

pada akhir tahun ini. Menurut estimasi Karim Business Consulting (KBC), nilai

pangsa pembiayaan perbankan syariah akan mencapai kisaran Rp 47-50 triliun.

Salah satu penyebabnya adalah diizinkannya penyaluran pembiayaan syariah

melalui kantor cabang Office Channelling (OC) oleh Bank Indonesia (BI). OC

merupakan kebijakan penerapan layanan perbankan syariah di kantor cabang bank

konvensional (Republika, 21 Mei 2007).

Data yang ada pada Bank Indonesia pada tahun 2005, jumlah penyaluran

dana (pembiayaan) yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia mendapai Rp.

14, 773 triliun. Komposisi dari pembiayaan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

pembiayaan dalam bentuk murabahah sebesar 60%, clan 12,3 % disalurkan dalam

bentuk pembiayaan musyarakah, serta 19,6% disalurkan dalam bentuk

pembiayaan mudharabah (Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia).

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Berikut ini disajikan grafikjumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri selama talmn 2002 sampai tahun

2007.

Grafik 1.1 Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri (Dari tahun 2002-2007)

7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000 ________________ ___,.-~

2002 2003 2004

1-- PEMBIAYAAN BSM01 HH PEMEllAYAANBMI I

Swnber: Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Secara keseluruhan, pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah

mengalami peningkatan. Pola pembiayaan yang berbasis bagi hasil dari tahun

2004 dan tahun 2005 menunjnkan tren kenaikan. Sekalipun bisa dikatakan tidak

terlalu besar kenaikannya. Dapat difahami porsi dari pembiayaan yang didasarkan

pada bagi hasil masih sangat kecil bila dibandingkan deng2ill pembiayaan yang

didasarkan pada skim jual beli. Hal ini karena pada pembiayaan yang didasarka

pada pola bagi hasil mempunyai resiko yang Jebih tinggi dibandingk.an skim

pembiayaan yang berbasis padajual beli.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Keberadaan sistem yang biasa disebut PLS dalam perbankan syariah

tersebut menjadi rancu ketika kita benturkan dengan keadaan pada tatanan

praktek. Sistem PLS belum bisa menunjukan wajah aslinya dalam opersional bank

syariah. Hal ini pula yang membuat banyak kalangan memberikan kritik atas

keadaan tersebut. Satu hal yang menjadi catatan penulis adalah bahwa

kebanyakan masyarakat menganggap bahwa bank konvern;ional tidak berbeda

dengan bank syariah karena dalam operasionalnya, bank syariah lebih

mengandalkan margin sebagai basis untuk mendapatkan keuntungannya. Pada

praktekuya, margin dengan sistem bunga tidak jauh berbeda. Oleh karenanya

tidaklah heran apabila ada anggapan bahwa bank syariah sama saja dengan bank

konvensional.

Dalam tatanan praktis, pada perbankan syariah terdapat akad-akad

pembiayaan yang menggunakan sistem bagi hasil ini. Akan tetapi, porsi dari

pembiayaan ini belumlah mencerminkan semangat dari permbentukan bank

syariah itu sendiri. Seharusnya, bank syariah bisa menunjukan keaslian sistem

yang dibangun sebagai pembedaan dari perbankan konvensional yaitu dengan

lebih intens menerapkan pola pembiayaan yang menggunakan skim bagi hasil itu,

karena pembiayaan bagi hasil inilah yang dapat mempercepat pengembangan

ekonomi masyarakat dart meningkatkan kesejahteraan umat. Logikanya,

umumnya pembiayaan profit and lose sharing atau revenue sharing tersalur ke

sektor riil. Upaya untuk lebih menggunakan sistem PLS hams lebih diprioritaskan

sehingga keberadaan bank syariah melalui pembiayaan bisa lebih berfungsi dalam

pengembangan sektor riil. Apabila ha! itu dilakukan, malrn sektor Iii! akan

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

berjalan dan berakibat pada naiknya pendapatan masyarakat sehingga akan

meningkatkan daya beli masyarakat lebih jauh akan menyebabkan pertumbuhan

perekonomian.

Maryanah (2008) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

pembiayaan bagi hasil di Bank Syariah Mandiri menemukan adanya pengaruh

dana pihak ketiga teradap jumlah pembiayaan bagi hasil pada Bank Syariah

Mandiri. Maksudnya adalah semakin besar dana yang dapat dihimpun oleh bank,

maka semakin besar pula dana yang disalurkan kepada nasabah peminjam dana.

Selain dana pihak ketiga, profit (pendapatan bagi hasil) memberikan pengaruh

terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil. Artinya pada saat jumlah pembiayaan

yang berbasis bagi hasil memberikan keuntungan lebih besar .. maka Bank Syariah

Mandiri lebih memilih menyalurkan pembiayaan kedalam skema bagi hasil. Non

Performing Finance (NPF) dalam jangka panjang juga memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan bagi hasil di BSM. Akan tetapi, arah

koefisien dari NPF tersebut adalah positif Artinya hal ini tidak sesuai dengan

teori yang lazim. Namun dalam jangka pendek, NPF tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan yang diberikan.

Dari penjelasan diatas, menjadi penting kini untuk mengetahui faktor­

faktor apa yang mempengaruhi pembiayaan pada perbankan syariah. Maka dari

itu penulis mengambil judul "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pembiayaan Bank Syariah" (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia dan

Bank Syariah Mandiri).

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka dapat dibuat

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor rasio ROE, rasio BOPO, rasio NPF, dan rasio CAR secara

parsial berpengaruh dalam jangka pendek terhadap pembiayaan di Bank

Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri?

2. Apakah faktor rasio ROE, rasio BOPO, rasio NPF, clan rasio CAR secara

bersama-sama berpengaruh dalam jangka pendek te1'.hadap pembiayaan di

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh faktor rasio ROE, rasio BOPO, rasio

NPF, dan rasio CAR secara parsial dalam jangka pendek berpengaruh

terhadap pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Syariah Mandiri.

b. Untuk menganalisis pengaruh faktor rasio ROE, rasio BOPO, rasio

NPF, dan rasio CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap

pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini

adalah:

a. Bagi Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri, dapat

dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk tetap memperbaiki kelemahan

dan kekurangan yang ada.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi Bank Indonesia

khususnya Direktorat Perbankan Syariah dalam rangka

mensosialisasikan bank syariah.

c. Bagi perkembangan Ilmu Ekonomi Islam khususnya masalah

perbankan syariah, studi kasus ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang bermanfaat.

d. Bagi para akademisi/peneliti, dapat dijadikan rnferensi untuk membuat

penelitian lebih lanjut.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

BABil

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank Syariah

Menurut Rodoni (2006:31) Bank Syariah adalah bank yang dalam

aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran

dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.

Perwaatmacija (1999: 1) Bank syariah adalah bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Juga bisa dikatakan bahwa Bank

Syariah adalah bank yang tara-cara beroperasinya sesuai dengan ketentuan­

ketentuan Al-Quran dan Hadis.

Bank syariah adalah suatu bentuk perbankan yang mengikuti

ketentuan-ketentuan syariat Islam (Siamat 1995:122).

Antonio dan Perwaatmadja (1992:1) membedakan menjadi dua

pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip

sya.riah Islam.

1. Bank Islam adalah :

a. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

b. Bank yang tata cara beroperasinya mengaw kepada ketentuan­

ketentuan Al-Qur' an dan Hadits.

2. Bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam

beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya

yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Menurut Syahdenini (1999), bank syariah adalah suatu lembaga yang

mengerahkan dananya dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana

tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas

Pembiayaan. Bedanya dengan bank konvensional bahwa bank syariah

melalrukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (interest fi·ee) tetapi

berdasarkan prinsip syariat. Dengan kata lain bank syariah dapat

melaksanakan semua kegiatan yang biasa dilakukan oleh bank konvensional

namun tidak boleh berdasarkan bunga.

Menurut Yusuf Qardhawi (2001), bank syariah adalah suatu institusi

keuangan (bank) yang bekerja dengan cara yang adil dan transparan dibawah

pembinaan dan pengawasan moneter pemerintah (Dewan Syariah Nasional).

Menurut Muhammad (2003), bank syariah adalah bank yang beroperasi

dengan tidak mengandalkan pada bunga, dimana kegia.tan operasional dan

produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur' an dan Hadits Nabi SAW.

B. Tujuan Perbankan Syariah

Menurut M. Umer Chapra (1985), tujuan dari perbankan Islam ialah

suatu dimensi kesejahteraan sosial dapat diperkenalkan pada semua

Pembiayaan bank. Pembiayaan perbankan syariah hams disediakan untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan

nilai-nilai Islam.

Para ahli berpendapat tujuan dari perbankan syariah adalah sebagai

berikut: Menurut Elias G. Kazarian (1993), tujuan dasar dari perbankan Islam

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

adalah menyediakan fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrumen­

instrumen keuangan (financial instrumen) yang sesuai dengan ketentuan­

ketentuan dan norma-norma syariah.

Menurut Abdul Hakim Ismail (1993) selaku manager Bank Islam

Malaysia mengemukakan bahwa sebagai seorang bisnis muslim yang patuh,

tujuan saya sebagai manager dari Bank Islam Malaysia adalah mengupayakan

setinggi mungkin keuntungan tanpa menggunakan instrumen-instrumen

keuangan yang berdasarkan bunga.

Menurut Tim Pengembangan Perbankan Syariah, Institut Bankir

Indonesia (2003), tujuan utama bank syariah seharusnya adalah mendorong

dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan

kegiatan perbankan, finansial, komersial, investasi sesuai dengan prinsip

Islam.

Zainul Arifin (2006) memberikan pandangannya mengenai tujuan

system perbankan syariah. Beliau membagai kedalam dua (2) tujuan utama.

Adapun tujuan perbankan syariah menurut Zainul Arifin adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip At Ta' awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama di

antara anggota masyarakat untuk kebaikan. Sebagaimana dinyatakan

dalam Al-Qur'an surat Al-Maaidah ayat 2 yang artirrya " ... dan tolong­

menolonglah kamu dalam (menge1:jakan) kebaikan dan taqwa, danjangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ... "

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

2. Prinsip menghindari Al-Iktinaz. Yaitu menahan uang (dana dan

membiarkannya menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi

yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur'an surat An Nisaa

ayat 29 yang artinya " ... Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu ... "

Mustaq Ahmad (2006:42) dalam bukunya yang berjudul Etika Bisnis

dalam Islam menafsirkan ayat 29 yang terdapat diclalam surat An Nisaa

tersebut bahwa memakan harta milik orang lain tanpa adanya justifikasi

adalah perbuatan hararn.

C. Konsep Utama Akad

Sebelum melangkah Iebih jauh, kita lihat terlebih dlahulu karakteristik

dari akacl-akad yang ada dibank syariah. pembagian akad dalam fiqh

muammalah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Akad

I Akad

I Akad Tabarru I G\kad Tijarah

I I

Qard Natural Certanity [ Natural Rahn Contract Uncertanity

Hawala Contract

I Kafalah I Wadi ah Murabahah ~·

Kalal ah ljarah Musyarakah

Sharf Salam Mudharabah

lstishna' l\/luzara'ah Musaqah

Mukhabarah

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa akad dibagi kedalam dua

bagian. Bagian yang pertama adalah akad tabanu (alcad kebajikan). Maksud

dari akad kebajikan adalah tidak boleh adanya penambahan atau alctivitas

yang bisa mendatangkan keuntungan dari akad ini. Bagian yang kedua dari

akad adalah akad tijari. Akad tijari inilah yang menjadi landasan untuk

pengelolaan operasional bisnis secara garis besar dimana dibolehkan untuk

adanya keuntungan dari transaksi ini selama dilakukan sesuai kaidah yang

telah ditetapkan dari tiap-tiap karakteristik akadnya.

Akad Tijari ini dibagi kedalam dua bagian. Pertan1a, Natural Certainty

Contract (NCC), adalah akad yang tingkat pengembaliannya sudah bisa

dipastikan sejak awal akad. Akad yang termasuk NCC ini terdiri dari

murabahah, Ijarah, Ishtishna, dan Salam. Kedua, Natural Uncertainty

Contract (NUC), yaitu akad yang tingkat pengembaliannya tidak bisa

dipastikan sejak awal akad. NUC inilah yang masih belum banyak dilakukan

oleh bank-bank syariah, mengingat tingkat resiko yang adla sangat tinggi.

D. Produk Penyaluran Dana

Produk bank syariah yang berkaitan dengan penyaluran dana, dalam

istilah bank syariah dikenal dengan Pembiayaan ( sama dengan kredlit dalam

istilah bank konvensional) menerapkan beberapa sistem. Dalam Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999

Bab VI Pasal 28 tentang Kegiatan Usaha disebutkan bahwa bank wajib

menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya yang meliputi:

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli

Prinsip ini dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan

bank ditentukan didepan dan menjadi bagian atas harga barang yang

menjadi objek transaksi. Pembiayaan dengan prinsip jual beli pada bank

syariah dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Pembiayaan murabahah

Murabahah (al-bai' bi tsaman ajil) yang lebi dikenal dengan

sebutan murabahah saja berasal dari kata ribhu (keuntungan). Secara

istilah, Murabahah adalah Pembiayaan di mana pihak bank syariah

menyediakan dana untuk membeli barang yang dibutuhkan

nasabah/umat.

Secara operasional, praktek murabahah ini adalah jual-beli

barang sebesar harga perolehan atau harga jual (harga beli ditambah

biaya transportasi, PPN dan sebagainya) ditambah dengan keuntungan

(margin) yang disepakati di mana penjual harus membelitahukan

kepada pembeli mengenai harga beli produk dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada harga perolehan tersebut.

Keuntungan Bank Syari'ah berdasarkan plinsip kepatutan. Pembayaran

sejumlah harga beli oleh nasabah dilakukan secara tangguh dan

menurut batas waktu yang ditentukan bersama.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Pembiayaan ini merupak:an ak:ad yang paling banyak: digunak:an

pada bank syariah. Skema dari Pembiayaan murabahah dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Skema Pembiayaan Murabahah

\-------(1)--------1 Negosiasi ~------(!) _________ !

~--(-2)-__,. Akad Murabahah (2)

PENJUAL

Kirim Baran & Dolmmen (3)

Ba 'ar Kew a· iban (4)

Barang

Sumber: Materi MODP BM! 2008

b. Pembiayaan Salam

PEMBELI

Terima Barano & Dokumen (3a)

Salam merupakan bentuk masdar dari kata aslama yang berarti

mendahulukan modal. Secara etimologi salam juga diistilahkan dengan

salaj (pinjaman tanpa bunga). Istilah salam digunakan oleh penduduk

Hijaz, sedangkan kata salaf digunakan oleh penduduk Irak.

Secara terminologi, salam berarti penjualan barang tertentu

tetapi barang tersebut masih dalam tanggungan ( ditangguhkan

penyerahannya) dan modalnya (ra's al-miil) dibayar pada saat

transak:asi. Atau dalam pengertian sederhana, salam adalah transak:si

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

c. Bai' al Istishna'

Bai' al Istisna yaitu kontrak order yang ditandatangani bersama

antara pemesan dengan produsen untuk pembuatan suatu jenis barang

tertentu. Jstishna' berarti meminta kepada pembuat barang untuk

dibuatkan barang tertentu dengan ciri-ciri yang tertentu.

Transaksi ini merupakan satu akad yang dikembangkan oleh

mazhab Hanafiyah, namun mereka sendiri pada dasamya berselisih

pendapat tentang istishna'. Menurut Al-Marwazi dan Muhammad bin

Salamah, istishna' tak lain hanyalah berupa janji penjual kepada

pembeli. Akan tetapi pendapat yang kuat menurut mazhab mereka

bahwa istishna' adalah satu akad yang independen.

Adapun ulama non-Hanafiyah (Syafi'i, Maliki dan Hanabilah)

berpendapat bahwa istishna' tak lain adalah bentuk dari salam berikut

syarat-syaratnya yang berpatokan kepada salcm. Perbedaan salam dan

istishna' dapat dilihat dalam lampiran.

Dalam menyikapi akad ini, ulama klasik terbagi kepada dua

pendapat. Para Ulama Fiqh Hanafiyah mayoritas membolehkan

transaksi istishna' yang berasakan akad sa:lam, mereka juga

mensyaratkan syarat-syarat salam pada isrishna'. Hanafiyah

berpendapat bolehnya istishna' dengan dalil adanya kebutuhan manusia

terhadapnya. Selain itu mereka juga berpatokan bahwa Rasulullah saw.

pemah minta dibuatkan cincin.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Selain mewajibkan terpenuhinya syarat-syarat salam pada

istishna', mazhab Hanaftyah menambahkan tiga syarnt kbusus yaitu: (a)

Menjelaskan jenis barang, sifat dan kadamya; (b) Harangnya memi!iki

unsur produksi. Harang yang tidak ada unsur produksinya tidak

dibolehkan; ( c) Tidak memaksakan adanya penundaan yang tertentu.

Mereka beralasan bahwa jika waktunya tertentu maka yang terjacli

bukanlah istishna' tapi salam. Akan tetapi Abu Yusuf dan Muhammad

bin Hasan Al-Syaibani tidak menjadikan hal yang ketiga ini sebagai

syarat istishna'.

Sementara para Ulama Fiqh non-Hanafiyah berpendapat bahwa

istishna' adalah bentuk lain dari salam. Mereka tidak membolehkannya

karena istishna' merupakan satu bentuk jual beli barang yang tidak ada

(bai' ma'dum). Tetapi menurut Mazhab Malikiyab membolebkan jual

beli yang menyerupai istishna' dikenal dengan jual beli ahli Madinah

(bai' ahli Madinah) dengan unsur-unsur sebagai berikut: (a) Pembeli

harus melakukan akad dengan yang mempunyai profesi tertentu

contohnya tukang roti; (b) Harang yang dibeli belum ada, akan tetapi

barangnya bisa dipastikan akan ada setiap hari, karena profesinya

menuntutnya untuk selalu menyediakan barang tersebut sebingga

pembeli bisa mendapatkan barangnya sesnaijumlah yang disepakati; (c)

Akadnya ada dua cara yaitu dengan membayar barang dengan jumlah

yang banyak, dan barangnya akan diambil secara berangsur setiap hari

atau membelinya secara eceran setiap hari.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Skema Istishna' dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.4 Skema Pembiayaan lstishna'

Pesan Barang

j (I) I PRODUSEN Akad Istishna'

-~ PEMBELI (Shaani') (2) (Mustashni ')

Bavar Harna Barang (5)

BARANG Produksi Barang (Mashnu') Kirirn Barang

(3) (4)

Sumber: Materi MODP BM! 2008

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah)

Ijarah adalah perjanjiani antara pemilik barang dengan penyewa

yang memperbolehkan penyewa untuk memanfaatkan barang dengan

membayar sewa sesui dengan pe1janjian kedua pihak.

Gambar 2.5 Skema Pembiayaan Ijarah

Penyerahan Hak Pen unaan 3

Pemilik Barang (Mu'ajjir)

Objek Sewa (Ma'jur)

Akad ljarah (I)

Pemba aran Sewa 2

Sumber: Materi 1'10DP BMI 2008

Pemanfaatan Hak Pen unaan 4

Penyewa (Musta'jir)

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

a. Pembiayaan Mnsyarakah

Musyarakah yaitu Pembiayaan modal kerja atau investasi di

mana Bank Syari'ah menyediakan sebagian modal usaha keseluruhan,

dan dalam proses manajemen pihak Bank Syari'ah dapat dilibatkan

secara langsung sehingga keduanya berserikat dalam usaha.

Pembiayaan musyarakah ini berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai

dengan proporsi penyertaan. Rasio keuntungan misalnya 50%:50 %,

atau sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

Skema dari Pembiayaan musyarakah dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 2.6 Skema Pembiayaan Musyarakah

.-------4 Ak.ad Musyarakah ~--·-----

Laba __ 5£Y'/o, ___ _

60o/oModal 40%Modal

PARTNER-1 Keahlian PARTNER-2

60'YO R . ug1 Sumber: Materi MODP BM! 200'n---. ...--

b. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalali Pembiayaan untuk masyarakat yang

memiliki keahlian tetapi tidak punya modal, Bank Syariah bersedia

membiayai sepenuhnya suatu proyek usaha. Bank Svari'ah sebagai

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

rahn. Bank dapat pula menerima nada tersebut dengan prinsip wadi' ah.

Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti bisya atas jasa yang

diberikan.

E. Operasional Bank Syari'ah dalam Pembiayaan

Dalam Pembiayaan atau penyaluran dana Bank Syari'ah

menggunakan sistem bagi hasil dan pengambilan keuntungan berdasarkan

syari'at Islam. Adapun mekanisme permohonan Pembiiayaan oleh nasabah

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Memberikan kejelasan tentang platform Pembiayaan yang dimohon

2. Memberikan kejelasan tentang rencana penggunaan <lama

3. Memberikan kejelasan tentang rencana jangka waktu pelunasan

Pembiayaan.

4. Memberikan kejelasan tentang rencana Jarnman ata.s Pembiayaan yang

dimohon

5. Memberikan laporan keuangan perusahaan minimal 2 tahun terakhir

6. Memenuhi ketentuan umum administrasi.

7. Penerimaan berkas permohonan oleh petugas Bank Syari' ah

Pada prinsipnya permohonan pembiyaan diajukan secara tertulis

namun dalam keadaan di mana cara ini sulit atau tidak mungkin dilakukan

permohonan dapat diajukan secara lesan langsung antara nasabah dengan

petugas.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

ditetapkan kepada nasabah seharga Rp 4.800.000,- nasabah dapat

mencieil pembayaran tersebut Rp 200.000,- per bulan.

2. AI-Mudharabah

Misalkan seorang pedagang yang memerlukan modal untuk

berdagang dapat mengajukan permohonan untuk pembiyaan bagi basil

seperti mudharabah di mana Bank Syari'ah bertindak selaku shohibul

mal dan nasabah selaku mudhorib. Caranya adalah dengan menghitung

<lulu perkiraan pendapatan yang akan diperoleh nsisabah dari proyek

yang bersangkutan. Misalnya dari modal Rp 30.000.000,- diperoleh

pendapatan Rp 5.000.000,- per bulan. Dari pendapatan ini hams

disisihkan dahulu untuk tabungan pengembalian modal, misalnya Rp

2.000.000,- selebihnya dibagi antara bank dengan nasabah dengan

kesepakatan di muka, misalnya 60% untuk nasabah dan 40% untuk

bank.

3. Musyarakah

Misalnya Pak Usman adalah seorang pengusaha yang akan

melaksanakan suatu proyek usaha tersebut membutuhkan modal

sejumlah Rp 100.000.000,- temyata setelah dihitung, Pak Usman hanya

memiliki Rp 50.000.000,- dari modal yang diperlukan. Pak Usman

kemudian datang ke Bank Syari'ah untuk mengajukan Pembiayaan

dengan model musyarokah. Dalam hal ini kebutuhan terhadap modal

sejumlah Rp. 100.000.000,- dipenuhi 50% dari nasabah dan 50% dari

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

G. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian sebelumnya, Ayni (2003), Pembiayaan dengan

menggunakan akad mudharabah dengan nilai kontrak, jangka waktu, modal

cash out, rate yang sama dengan Pembiayaan murabahah akan menghasilkan

keuntungan yang lebih tinggi dari bank walaupun net cash flow bagi nasabah

pada Pembiayaan mudharabah lebih tinggi dibandingkan dengan Pembiayaan

mudharabah karena sangat tergantung pada tingkat pendapatan yang

diperoleh nasabah.

Syarif (2004) dalam penelitiannya yang bei:judul Analisis faktor­

faktor penyebab Non Performing Finance, Studi kasus pada Bank Syariah X

di Jakarta menyatakan bahwa secara statistic, factor-faktor yang berpengaruh

secara signifikan terhadap NPF pada Bank Syariah X adalah kualitas nasabah

dan kualitas cash flow.

Asyari (2005) dalam penelitiannya yang be1judul Analisis factor­

faktor yang mempengaruhi Pembiayaan di Perbankan Sy.ariah. Variable yang

digunakannya adalah suku bunga rata-rata pinjaman, bonus SWBI, dana

pihak ketiga dan jumlah uang yang beredar. Hasil dari penelitiannya adalah

tingkat perubahan DPK signifikan mempengaruhi jumlah Pembiayaan bagi

basil di Bank Syariah Mandiri.

Maryanah (2008) meneliti tentang factor-faktor yang mempengaruhi

Pembiayaan bagi basil di Bank Syariah Mandiri menemukan adanya pengaruh

dana pihak ketiga teradap jumlah Pembiayaan bagi basil pada Bank Syariah

Mandiri. Maksudnya adalah semakin besar dana yang dapat dihimpun oleh

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

semakin besar dana yang dapat dihimpun oleh bank, maka semakin besar

pula dana yang disalurkan kepada nasabah peminjarn dana. Selain dana

pihak ketiga, profit (pendapatan bagi hasil) memberikan pengaruh

terhadap jumlah Pembiayaan bagi hasil. Artinya pada saat jumlah

Pembiayaan yang berbasis bagi basil memberikan kem1tungan lebih besar,

maka Bank Syariah Mandiri lebih memilih menyalurkan Pembiayaan

kedalam skema bagi hasil. Non Performing Finance (NPF) dalam jangka

panjang juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumla

Pembiayaan bagi hasil di BSM.

H. Kerangka Pemikiran

Perkembangan perbankan syariah awalnya adalah dengan

berdirinya BMI yaitu bank syariah pertama di fadonesia yang murni

syariah pada tahun 1991. Bisa dikatakan BM! sebagai pemain tunggal

dalam bisnis perbankan syariah dapat dengan leluasa merebut pasar karena

tidak mempunyai pesaing dalam perbankan syariah di Indonesia. Pada

talmn 1999 BSM lahir sebagai pesaing utama bagi industri perbankan

syariah di Indonesia, dengan kesamaan sistem dan konsep dalam

operasional yang berdasarkan syariah.

Masuknya BSM sebagai follower dalam bisnis bank syariah di

Indonesia membuktikan bahwa perbankan Islam mempunyai prospek yang

menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Dalam penelitian ini, untuk menghitung semua rasio keuangan

tersebut akan dihitung dengan menggunakan software Microsoft Excel

2007 dengan memasukan rumus masing-masing, setelah itu data-data

berfonnat Excel tersebut dikonversi ke SPSS untuk selanjutnya dilakukan

pcngujian pcrsyaratan analisis yaitu uji asumsi klasik. Kemudian untuk

melihat hubungan diantara variable-variabel bebas terhadap variable

terikat dari masing-masing bank menggunakan error correction method

(ECM) dengan bantuan software E-Views 4.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Cari Data . -

Laporan Keuangan BMI dllll BSM ~

Mllllual Input

-=i BMI BSM

ROE, NPF, BOPO, CAR, PEMBIA Y AAN ROE, NPF, BOPO, CAR, PEMBIAY AAN

I '------;------Uji Asumsi Klasik

Uji Statisionaritas Data -1 '-~~~~-.-~~~~~

Error Correction MechlUlism (EC~]

Uji F dllll Uji t

Kesimpulllll dlU1 Implikasi

Selesai

Gambar2.8

Kerangka Penelitian

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

5. Simultan

Pengambilan keputusan :

tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dalam jangka pendek antara ROE,

CAR, NPF clan BOPO terhadap

Pembiayaan.

terdapat pengaruh yang signifikan

dalam pendek a.ntara ROE, CAR, NPF

dan BOPO terhadap Pembiayaan.

);;> Jika Sig I Probabilitas > 0, 05 maka Ho diterima

);;> Jika Sig I Probabilitas < 0, 05 maka Ho ditolak

At au

.l'- Jika thuumg < t,abd maka Ho diterima

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

BAR Ill

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Peuelitiau

Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah

deskriptif kausal yaitu studi yang dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi jumlah pambiayaan pada Bank Muamalat Indonesia dan

Bank Syariah Mandiri.

Pada penelitian ini, variable independen yang digunakan adalah 4

variabel, yaitu dana ROE, NPF, BOPO, CAR, sedangkan yang menjadi

variable dependen adalah Pembiayaan. Adapun data yang digunakan adalah

dari Januari 2002 sampai dengan April 2007.

B. Metode penentuan sampel

Skripsi ini disusun dengan rnelakukan pemilihan sampel menggunakan

metode non probabilitas (secara tidak acak). Metode yang diambil adalah

pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (judgment sampling) yaitu tipe

pemilihan sampel secara tidak acak yang info1masinya diperoleh dengan

mempergunakan pertimbangan te1tentu (yang disesuaikan dengan tt\juan atau

masalah penelitian).

C. Metode pengnmpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini mcrupakan data sekunder.

Data sekunder ya9g di,gunakan dalam penelitian ini yai~ :

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

1. Library Research

Data yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal,

koran, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.

2. Field Research

Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan terutama

yang berkaitan dengan objek penelitian

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah menggunakan analisis kuantitatif. Dimana analisis kuantitatif adalah

studi yang bertujuan untuk mencari uraian secara menyeluruh, teliti, dan

komprehensif berdasarkan data empiris.

Suatu permasalahan yang diselesaikan dengan pendekatan kuantitatif,

seorang analis akan berkonsentrasi pada fakta kuantitatif atan data yang

berhubungan dengan masalah dan selanjutnya membuat model matematik

yang menjelaskan tujuan, hambatan dan lain-lain yang berhubungan dengan

permasalahan, kemudian dengan satu atau beberapa metode lainnya, analis

akan memberikan rekomendasi berdasarkan data kuantitatif tersebut

(Anderson, 1994).

Langkah pertama untuk menghitung nilai dari masing-masing variabel

(baik variabel terikat maupun variabel bebas) yang digunakan dalam melihat

pengaruh faktor -faktor yang diduga mempengaruhi pernbiayaan dari kedua

bank.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Langkah selanjutnya adalah memasukan nilai-nilai dari variabel

tersebut ke dalam Software Microsoft Excel 2007 kemudian di konversi ke

Software Eviews5, selanjutnya dianalisa menggunakarn uji statistik. Secara

terperinci langkah dalam pengujian statistik yaitu :

I. Prasyarat Analisis

Pada tahapan, ini terbagi atas dua pengujian. Adapun

pengujian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

I) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam

model regresi variabel dependen, vaiibel independen, atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal.

Menurut Singgih Santoso (2002:214), ada beberapa

cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah:

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

VIF lebih dari 8 berarti terdapat multikolenieritas sangat tinggi

dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih kecil dari 8 maka tidak

terjadi multikolenieritas. Sedangkan bila nilai TOL mendekati

1, maka dikatakan bahwa model regresi bebas dari

multikolenieritas.

Selain itu, uji ini digunakan untuk menunjukan

adanya hubungan linier diantara variabel-'variabel bebas dalam

model regresi. Dampak dari adanya uji multikolinieritas

adalah:

a) Pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat

dideteksi atau sulit dibedakan

b) Kesalahan standar estimasi cenderung meningkat dengan

semakin menambahnya varabel bebas

c) Tingkat signifikasi yang digunakan untuk menolak

hipotesis no! (Ho) semakin besar

d) Probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin

besar

e) Keasalahan standar bagi masing-mas:ing koefesien yang

diduga sangat besar akibatnya nilai t s.angat rendah

Pendeteksian multikolinearitas dapat diketahui dari

beberapa faktor (Gujarati,2003:359):

a) R2 hasil regersi model tinggi, bahkan sa:ngat tinggi

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

b) Hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak

bebasnya lebih banyak yang tidak signifikan

c) Koefisien korelasi derajat no! diantara dua regresor tinggi.

d) Koefisien korelasi partial masing-masing variabel bebas

sangat tinggi

e) Satu atau lebih variabel bebas merupakan kombinasi linier

yang pasti atau mendekati past:i dari variabel bebas

Iainnya.

3) Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linier klasik

adalah bahwa tak ada autokorelasi atau korelasi serial

(autocorrelation or serial correlation) antara kesalahn

pengganggu (€i).

Istilah autokorelasi (autocorrelation) menurut

Maurice G. Kendall and William R. Buckland, A Dictionary of

Statistical Term: "Correlation between member's of series

ordered in time (as in time-series data) or space (as in cross­

sectional data)". Jadi autokorelasi merupakan korelasi antara

anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu

(seperti data time-series) atau menurut urutan tempat atau

ruang (seperti data cross-section), atau korelasi pada dirinya

sendiri.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Autokorelasi dapat didefinisikan pula terjadinya

korelasi di antara data pengamatan sebeiumnya, dengan kata

lain bahwa munculnya suatu data dipengaruhi oleh data

sebelumnya. Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika trerjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Singgih Santoso,

2000:216).

Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat

dilihat melalui nilai Durbin Watson. Adapun panduan

mengenai DW (Durbin Watson). Bila nilai DW terletak di

antara du < d <4 - du maka dapat dikatakan tidak terjadi

autokorelasi baik positif maupun negative, atau jika nilai d

mencapai sekitar 2 di mana du adalah batas atas dan dL adalah

batas bawah. Menurut Durbin-Watson Statistik terdapat lima

kondisi Autokorelasi.

1) O<d<dL

2) dL< d <du

3) du<d<4-du

: ada autokorelasi positif

: ragu-ragu ada autokorelasi positif

(inconclusive)

: tidak terjadi autokorelasi positif

maupun negative

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

b) Dasar analisis, jika ada pola tertentu s:eperti titik-titik yang

ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka

telah terjadi Heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

b. Stasioneritas Data

Uji ini dilakukan untuk mendeteksi data apakah benar-benar

bersifat stasioner, karena data tidak stasioner berarti terdapat

ketidakstabilan model time series yang memungkinkan untuk dapat

menimbulkan gangguan autokorelasi pada model ekonometrik.

Untuk melihat gejala ini, yaitu dengan menggunakan uji akar unit.

Pengujian stasioner tidaknya data yang akan dianalisis,

dilakukan dengan mengunakan pengujian unit root. Prosedur

pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Misalnya model time series memiliki bentuk seperti :

(1) Y, =bi Y1_1 + e It (tanpa intercept)

(2) Y, = a1 +bl Y1-1 + e it ( dengan intercept)

(3) Y, = a3 + bi Y1-i + C31 + e it (dengan intercept dan trend

waktu)

Ho: bl= 0 (terdapat unit root, Variabel Y tidak stasioner)

HI: bl of: 0 (tidak terdapat unit root, Variabel Y stasioner)

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Dengan menggunakan tabel Dickey Fuller yang sesuai

dengan model time series (2) , mill hypothesis yang menyatak:an

adanya sifat stasioner dalam model (2) ak:an ditolak apabila nilai t­

statistik yang diperoleh berkaitan dengan koefisien regrnsi model

ini lebih kecil dari tabel dickey-faller pada tingkat signifikansi

tertentu.

2. Analisis

Metode analisis yan digunak:an dalam penelitian ini adalah

menggunak:an metode Error Correction Modd (ECM). Adapun

langkah-langkhanya adalah sebagai berikut:

Fungsi SM diestimasi menggunak:an Ordinary Least Square

menurut persamaan sebagai berikut :

................. (1.1)

Diperoleh:

p, =fl()+ UJ ROEt + U2 CAR.+ U3 NPFt + CLt BOPO, +lit ..... (1.2)

Dimana:

ROEt

CAR.

NP Ft

BOPOt

lit

= Total pembiayaan pada periode t

= ROE bank pada periode t

= CAR pada periode t

= NPF pada periode t

= BOPO pada periode t

= residual oada oeriorle t

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan spsifikasi kegiatan peneliti

dalam menguikur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukan pada

dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang

diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.

I. Capital Aduquecy Ratio (CAR)

Modal bank yang cukup atau banyak menjadi sangat penting

karena modal bank dapat berfungsi untuk memperlancar operasional

sebuah bank. Tingkat kecukupan modal pada perusahaan perbankan

tersebut diwakilkan pada rasio CAR (Capital Aduquecy Ratio). Dan

persamaannya adalah sebagai berikut:

CAR= Modal xl00% ATMR

2. Non Peiforming Finance (NPF)

NPF menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam

mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh. bank sampai lunas.

NPF merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang

dikeluarkan bank. Persamaannya adalah sebagai berikut:

NPF= Pembiayaan'Bermasalah IOO% Tota/'Pembiayaan

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3. Biaya Operasional teradap Pendapatan OperasionaJ'( BOPO)

BOPO merupakan rasio yang digunakan 1mtuk mengukur tingkat

efesiensi kinerja keuangan Bank yaitu dengan mmnbandingkan beban

operasional dengan pendapatan operasioinal, beban operasional banya

berupa beban overhead dan pendapatan operasional terdiri dari seluruh

pendapatan margin dan bagi basil lalu dikurangi bak pihak ketiga atas bagi

basil kemudian ditambah dengan pendapatan operasional lainya.

BOPO= BebanOverhead xlOO% PO - Hakpihakketiga + POL

4. Return on Equity (ROE)

Yaitu indikator kemampuan perbankan dalam mengelola modal

yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih. ROE dapat diperoleb dengan

cara mengbitung rasio antara laba setelab pajak dengan total ekuitas (Net

Income dibagi Total Equity).

5. Pembiayaan

ROE= Netlncome xlOO% Tota/Equity

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pembiayaan adalah

semua pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah ddisit.

Pembiayaan = Pembiayaan margin + pembiayaan bagi basil +Pembiayaan

lainnya

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gamba ran Umum Objek Penelitian.

I. Bank Syariah.

A wal tahun 1980-an, diskusi mengenai ekonomi Islam mulai

dilakukan. Bahkan uji coba dalam relatif terbatas telah dilakukan.

Diantaranya adalah baitul tamwil Salman Bandung dan Koperasi Ridho

Gusti di Jakarta. Prakarsa lebih khusus bagi pendirian bank Islam baru

dimulai tahun 1990. MUNAS IV MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) pada

agustus 1990 membentuk kelompok ke1ja untuk mendirikan Bank Islam di

Indonesia (Antonio, 200 I: 24).

Berdasarkan laporan perkembangan perbankan syariah Bank

Indonesia tahun 2006, pertumbuhan perbankan syariab saat ini

menunjukan besamya permintaan masyarakat terhadap jasa perbankan

syariah. Hal ini tercermiu dari pertumbuhan jumlah bank yang signifikan

dari jaringan kantor maupun kinerja keuangan perbankan syariah. Selama

tahun 2006 jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah mengalami peniugkatan.

Sejalan dengan bertambahnya jnmlah bank syariah yang

beroperasi, jaringan kantor bank syariah juga mengalami peningkatan yang

signifikan. Selama periode laporan, jumlah kantor bank syariah (termasuk

kantor kas, kantor cabang pembantu dan Unit Pelayanan Syariah)

bertambah 40 kantor dari 596 kantot pada akhir tabun 2005 (Tabel 4.1).

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Ditinjau dari penyebarannya, jaringan kantor perbankan syariah

kini telah menjangkau masyarakat di lebih dari 70 kabupatenlkodya di

31 propinsi. Jumlah tersebut belum termasuk jaringan kantor cabang

bank konvensional penyedia layanan syariah (office channeling) sebanyak

456 kantor yang umumnya baru beroperasi pada s.::mester kedua tahun

2006. Hal ini mengindikasikan para pemilik dana masih melihat potensi

yang cukup tinggi untuk pengembangan perbankan syariah, klmsusnya

ke wilayah-wilayah potensial di luar ibu kota propinsi.

Tabel 4.1 Jaringan Kantor Perbankan Svariah (unit) Kelompok bank 2002 2003 2004 2005 2006

Bank Umum Syariah 2 2 3 3 3

Unit Usaha Syariah 6 8 15 19 20

BPRS 83 84 86 92 105

Jumlah Kantor BUS & UUS 127 299 401 504 531

Jumlah Layanan Syariah - - - - 456

Sumber : Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia

Selarna tahun 2006 industri perbankan syariah mengalarni

peningkatan volume usaha sebesar Rp5,8 triliun sehingga pada akhir

periode laporan mencapai Rp26, 7 triliun. Peningkatan tersebut

memperbesar pangsa aset perbankan syariah terhadap total aset perbankan

nasional dari 1,4% pada akhir tahun 2005 menjadi 1,6% pada akhir

2006. Pembiayaan merupakan kelompok aset perbankan syariah yang

dominan. Pertumbuhan pembiayaan yang cukup signifikan itu dalarn

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

arah giro dan tabungan (wadiab maupun mudharabab) yang memiliki

maturitas relatif pendek. Hal ini mengindikasikan preferensi likuiditas

nasabab perbankan syariah yang cenderung meningkat sepanjang tabun

2006.

Tabel 4.2, Perkembangan Jenis-Jenis Pembiayaan

Pertumbuiilan Jen is

Jumlah (Miliar) (%) Pangsa (%) Pembiayaan

2005 2006 2005 2006 2005 2006

Musyarakah 1,898 2,335 49.4 23 12.5 11.4

Mudharabah 3,124 4,062 51.5 30 20.5 19.9

Piutang

Murabahah 9,487 12,624 24.2 33,I 62.3 61.7

Piutang lstishna 282 337 -JO 19.6 1.8 1.6

Qard 125 250 26.2 100.6 0.8 1.2

ljarah 316 836 201.8 164.7 2.1 4.1

Tola! 15,232 20,445 32.6 34.2 100 100

Sumber : D1reklorai Perbankan Syariah Bank Indonesia

lndustri perbankan syariah diperkirakan akan kembali mengalami

pertumbuhan yang signifikan. Perkiraan tetsebut didukung adanya

ekspektasi penguatan sisi permintaan yang berasal dari meningkatnya

daya beli masyarakat maupun perbaikan ekonomi secara umum.

Kebutuhan akan pembiayaan usaha dari perbankan akan turut meningkat

sejalan dengan membaiknya kondisi permintaan dan menurunnya risiko

usaba, yang akan berdampak pada terciptanya iklim yang lebih kondnsif

bagi perbankan syariah untuk merealisasikan potensi pertumbuhannya.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Disamping itu, keyakinan terhadap membaiknya prospek industri juga

tercennin dari ditetapkannya target pertumbuhan yang sangat signifikan

oleh beberapa bank syariah.

2. Bank Muamalat Indonesia.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991,

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah

Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se­

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank

Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen

pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat

penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selaqjutnya, pada acara

silaturahmi peringatan pendirian tersebut di lstana Bogor, diperoleh

tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang tumt menanam

modal senilai Rp 106 miliar.

Dengan Visi "Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan

di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional", dan Misi "Menjadi ROLE

MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada

semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi

yang inovatifuntuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder".

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bauk Muamalat berhasil menvandaug oredikat seba11ai Bauk Devisa

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank

Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan

penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para

pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu JPUU terhadap sumber

daya insani yang ada, dan dalam ha! pemangkasan biaya, tidak memotong

hak Kru Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan k1~percayaan dan rasa

percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utan1a di tahun pertama

kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan usalla baru dengan

menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun

kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan

serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada

tahun ketiga dan seterusnya, yang akhimya membawa Bank Muammalat,

dengan rallmat Allah Rabbul lzzati, ke era pertumbuhan baru memasuki

tahun 2004 dan seterusnya.

Bank Muamalat hingga akhir tahun 2004, te1lap merupakan bank

syariall terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2

triliun, modal pemegang sallam sebesar Rp 269, 7 miliar serta perolehan

laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tallun 2004. Dalam ha! pemegang

sallam, mayoritas saham dikuasai oleh pemodak timur tengall. Diantaranya

adalah Islamic Development Bank (IDB) sebesar 28,01%, Boubyan Bank

Kuwait sebesar 21,2 %. Untuk lebih jelasnya, bisa dftlihat pada tabel 4.3

dibawah ini.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Tabel 4.3 Pemegang Saham Bank Muamalat Indonesia

NUMBER OF VAILUE NO SHAREHOLDERS %

SHARES (IDR BUl,LIONS)

I slamic Development Bank 229.746.116 156.97 28.01%

2 3oubyan Bank Kuwait 174.550.281 87.28 21.28%

3 Atwill Holding Limited 125.676.203 62.84 15.32%

4 ~bdul Rohim 55.000.000 27.5 6.71%

5 Uzal Ismael 45.000.000 22.5 5.49%

6 AbbasAdhar 26.627.296 26.63 3.25%

7 DF Foundation 24.437.039 12.22 2.98%

8 3MF Holdings Limited 24.437.039 12.22 2.98%

9 BPD-ONHI 19.990.000 19.99 2.44%

IO ndividual Shareholders 94.787.775 64.65 11.56%

492.8 100.00%

Sumber: Disampaikan pada pelatihan PRO UMMAT BMI 2008

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3. Bank Syariah Mandiri

Sejarah lahirnya BSM berbeda dengan BMI, dimana BSM berdiri

setelah krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis poitik nasional telah membawa dampak besat dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat

parah. Keadaan tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No.10 tahun 1998, tentang perubahan

atas Undang-Undang No.7 tahunl992 tentang perbankan, pada bulan

November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi BSM.

Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya

secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

Pembentukan BSM di Indonesia mempunyai kenangan tersendiri

bagi perusahaan tersebut, diawali PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.

Mahkota Prestasi yang berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan

berbagai cara. Mulai dari langkah-Iangkah menuju merger sampai pada

akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal

dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat ba'nk (Bank Dagang

Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) ke dalam PT. Bank

Mandiri (Persero) oada tamrnl 31 Juli 1999 rnn""n" nPmhohon PT J:!onlr

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah)

akhimya diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik barn mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri

(Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah

Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank

Syariah Sakinah, kemudian diubah lagi menjadi PT. Bank Syariah

Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Guberbur Bank Indonesia No.1/24/KEP. BI/99 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Guberbur Senior Bank

Indonesia No.l/l/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT. Bank Susila Bakti

menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. ROE

Gambar 4.1 Perbandingan ROE BMI dan BSM

30

20

10

~~~~~~~~~

2003 2004 2005 2006

1-- ROE_BMI01 ---- ROl=c_BSM01 I Sumber: Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa rata-rata Return On

Equity (ROE) Bank Muamalat Indonesia lebih bagus kualitasnya

dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Terlihat dari pergerakan

kurva diatas dimana pergerakan dari ROE BMJI relative lebih diatas

dibandingkan dengan BSM. Semakin tinggi ROE maka mencerminkan

semakin bagus perusahaan dalam mencetak laba.

Begitu halnya jika mengacu pada ketentuan BI No.6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan ROE berkisar antara 5% -

12,5%, ROE kedua bank syariah dalam kategori bank yang berkinerja

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

baik/sehat karena nilainya diatas ketentuan BI, hanya saja nilai BSM

mempunyai ROE yang Iebih rendah kualitasnya dibandingkan BMI.

b. Non Perfonning Finance (NPF)

Gambar 4.2 Perbandingan NPF BMI dan BSM

9~~~~~~~~~~~~~~~~~·~~~~~~~

8

7

6

5

4

3

2

: • • • • • • • 1 ... _________ ,/ .... _________ ....................... ______ _, .. ....__ ___ .J, .... ..__.-•

0-l--~~~~~~~~~~~~~~~~·~~~~~~~4 2003 2004 2005 2006

1-- NPF BSM01 ---- NPL. BMl01 I

Sumber: Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Dari Gambar 4.2 diatas, dapat diketahui tingkat NPF kedua bank

mengalami fluktuasi selama periode penelitian. NPF merupakan rasio

yang menunjukan jumlah pembiayaan yang tergolong dalam

kolektabilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPF suatu bank selalu tinggi

maka akan mempengaruhi pennodalan bank te~sebut, karena dengan

NPF yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk

memenuhi PPAP yang terbentuk. Rasio NPF BMI terlihat lebih besar

dibandingkan dengan rasio NPF dari BSM. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat kredit bennasalah lebih besar dialami oleh BMI.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

c. BOPO

90

80

70

60

Gambar 4.3 Perbandingan BOPO BMI dan BSM

A ll /'-1 It I I Ii I I 11 ; I ! \,._ ..... ,,......... : : i ~ :

_,,." :

2002 2003 2004 2005 2006

I -- BOPO_BMI01 ---- BOF>O_BSM01 I

' ' • '

' '

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Dari gambar 4.3 diatas terlihat bahwa ra:sio biaya operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO) kedua bank mengalami

fluktuasi selama periode penelitian. Karena BOPO adalah

membandingkan dari beban operasional dengan pendapatan

operasional, maka semakin kecil rasio yang ada akan semakin efisien

kinerja dari suatu bank. Dari gambar diatas terlihat bahwa rata-rata

BOPO dari BSM sedikit lebih tinggi disbanding dengan BM!. Keadaan

tersebut menginformasikan bahwa kinerja BMI l•ebi efisien dalam ha!

mengelola beban dan pendapatannya dibandingkan dengan BSM.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

d. CAR

Gambar 4.4 Perbandingan CAR BMI dan BSM

CAR

160,00

140,00 ... - ·---·---.. ··-----··-·-·-·----.. --

120,00 ,_

100,00 -

80,00 ~

60,00 ·'-

40,00 ~

-----·----.. ·-------·--------·---!---------·-----·--·-------·

2~:~~ _,'-~ L-.L._L..,.,~n=;~· ~-.~Lh~c..,,_,Q-J_._-L..,..,-QJ. ·111-. 2002 2003 2004 2005 2008 2007

Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Dari Gambar 4.4 diatas, dapat terlihat bahwa rata-rata raio

kecukupan modal BMI berada diatas BSM. Rasio CAR merupakan

representasi dari modal yang dimiliki oleh bank. Semakin besar rasio

CAR akan semakin bagus. Artinya modal yang dimiliki oleh bank

tersebut semakin kuat. Gambar 4.4 menginformasikan bahwa modal

yang dimiliki oleh BMI lebih bagus apabila dibandingkan dengan

modal yang dimiliki oleh BSM. Komponen modal mempunyai peran

yang cukup penting karena untuk memperlanc:ar operasional bank

berasal dari modal tersebut.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

e. Pembiayaan

Gambar 4.5 Perbandingan Pembiayaan BMI dan BSM

8000000-.----------~-~----~-~----,

7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000 ------.... -------""

------~-

---

0-.....-.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.-~--.--.--.--.--.--.--r--< 2002 2003 2004 ~~005 2006

1-- PEMBIAYAAN_BSM01 ---- PEMBIAYAANBMI I Sumber : Bank Indonesia, Laporan Bulanan 2002-2007 (data diolah)

Pembiayaan merupakan salah satu fongsi dari lembaga

intermediari sebagaimana bank. Semakin besar dana pihak ketiga, maka

akan semakin besar pula pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank,

karena setiap Rp 1 dana yang ada pada bank mempunyai kewajiban

(biaya) yang hams dikeluarkan oleh bank. Karena semakin besar

pembiayaan, maka tingkat keuntungan yang akan diperoleh akan

semakin besar sekalipun dibarengi oleh resiko yang besar pula.

Dari Gambar 4.5 diatas, terlihat bahwa pembiayaan yang

disalurkan oleh kedua bank mengalami peningkatan dari tahun ketahun.

Dilihat dari nilai rata-ratanya, pembiayaan yang disalurkan oleh BSM

lebih besar dibanding dengan BMI. Berarti fungsi dari intermediary dari

BSM lebih bagus dari BMI.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

2. Prasyarat Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik Bank Muamalat Indonesia

I) Hasil Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak.

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel

independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak, dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas BMI

Normal P-P Plot of Regression Standardli'6d Residual

1.0

.c 0.8

£ 5 0.6 0

j g 0.4

~

Dependent Variable: PEMBIA YAAN

o.o 02 o.4 o.a o.a Observed Cum Prob

Sumber : Hasil SPSS 15

1.0

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

2) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka terdapat multikolinieritas (Multikol) dimana model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Keadaan ini hanya terjadi pada regresi linear berganda,

karena jumlah variabel bebasnya lebih dari satu. Sedangkan pada

regresi sederhana, tidak mungkin adanya kasus ini disebabkan

variabel bebasnya hanya terdiri dari satu variabel.

Untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel

independen atau tidak, dapat dilihat dalam tab.el dibawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Uji Kolinearitas BM!

BOPO CAR NPF ROE

BOPO 1.000000 0.209677 -0.723888 -0.280269

CAR 0.209677 1.000000 -0.078975 -0.176348

NPF -0.723888 -0.078975 1.000000 0.136994

ROE -0.280269 -0.176348 0.136994 1.000000 Sun1ber: Hasil Eviews 4

Berdasarkan Tabel 4 .4 dapat dilihat bahwa tidak terdapat

kolinieritas antara variabel independen. Hal ini menginformasikan

model regresi ECM yang diajukan dapat dikatakan terbebas dari

multikolonieritas.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3) Hasil Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui suatu model mengandung autokorelasi -

baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif - bisa

dilihat dari nilai Durbin Watson. Sebagaimana terlihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4. 7 Pengujian Durbin Watson Stat

Positif Indecision Autocorrel Area

ation

0 1, 10 1.54

No Autocorrelati n

Indecision Negaif Area Autocor

relation

2.19 2,46 2,90

Pada pengujian autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson

pada tabel uji regresi sebesar 2.190052. Hal ini menunjukan bahwa

nilai Durbin Watson berada pada wilayah bebas dari autokorelasi,

yang berarti Durbin Watson tidak terdapat autokorelasi dan dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini layak dipakai dalam

pengujian.

4) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

regresi terjadi ketiaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Model yang baik adalah homoskedastisiw:s atau tidak terjadi

heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah te1jadi heterokedastisitas atau

tidak, dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Gambar 4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas BM!

Scatterplot

Dependent Variable: PEMBIAY AAN

0

00 0

OIU>oo 00000,

0 Oo~ 0 0

0

0

0 0

o o"o 0

cs 08

0 0

~ ~ 0 , 2

Sumber : Hasil SPS;&~sion Standardized PredlclDd Value

Dari grafik scatterplot sebaran titik-titik chart berada

disekitar titik no! (0), serta tidak tampak adanya suatu pola tertentu

pada data tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala haterokedastisitas pada model regresi ini.

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di

chart menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal tersebut, ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

b. Uji Asumsi Klasik Bank Syariah Mandiri

I. Hasil Uji Normalitas

Untuk mengetahui model regresi variabel, variabel

independen atau keduanya berdistribusi nonnal atau tidak, dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.9 Hasil Uji Normalitas BSM Nonnal P~P Plot of Regression Standrnrdlzed Residual

Dependent Variable: PEMBIAVJlAN

0.0 0.2 0.4 0.6 0.'3

Obsorvod Cum Prob

Sumber : SPSS 15

Dari grafik Normal P-P Plot tersebut bahwa sebaran data di

chart menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal tersebut, ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

2) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka terdapat multikolinieritas (Multikol) dimana model

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.

Untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel independen

atau tidak, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Uji Kolinearitas BSM

BOPO CAR l\JPF ROE

BOPO 1.000000 0.280701 -0.:289502 -0.520723

CAR 0.280701 1.000000 -0.:566426 -0.321110

NPF -0.289502 -0.566426 1.000000 0.279140

ROE -0.520723 -0.321110 0.:279140 1.000000 Sumber : Hasi/ Eviews 4

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat lbahwa tidak terdapat

kolinieritas antara variabel independen. Hal ini menginformasikan

model regresi ECM yang diajukan dapat dikatakan terbebas dari

multikolonieritas.

3) Has ii Uj i Autokorelasi

Untuk mengetahui suatu model mengandung autokorelasi -

baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif - bisa

dilihat dari nilai Durbin Watson. Sebagaimana terlihat pada gambar

dibawah ini:

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

0

Gambar 4.10 Pengujian Durbin Watson Stat

Positif Indecision Autocorrel Area

ation

1, 10

'

No Autocorrelation

1.54 1.78 2,4!!

Indecision Area

Negatif Auto co rrelatio

n

2,90

Pada pengujian autokorelasi diperoleh nilai Durbin Watson

pada tabel uji regresi sebesar 1. 778056, hal ini menunjukan bahwa

nilai Durbin Watson berada pada wilayah belias dari autokorelasi,

yang berarti Durbin Watson tidak terdapat autokorelasi dan dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini layak dipakai dalam

pengujian.

4) Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

regresi terjadi ketiaksamaan varians dari residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang Jain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas atau

tidak, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Gambar 4.11 Hasil Uji Heterokedastisitas BSM

Scatterplot

Dependent Variable: PEMBIAYAAN

0 00

0 0 <ID 0

0 0

0 0 8 °o 0 "' ~

0 0 0 0 '" '6 0

0

"' 0 @ 00

<1D 0

Cf{,& 0

00

0 0

0

Dari grafik scatterplot sebaran titiik-titik chait berada

disekitar titik nol (0), serta tidak tampak adanya suatu pola te1tentu

pada data tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala heterokedastisitas pada model regresi ini.

d. Stationeritas Data BMl

Uji ini dilakukan untuk mendeteksi data apakah benar-benar

bersifat stasioner, karena data tidak stasioner berarti terdapat

ketidakstabilan model time series yang memungkinkan untuk dapat

menimbulkan gangguan autokorelasi pada model ekonometrik.

Pengnjian statiosioneritas data yang dilakukan terhadap

seluruh variabel dalan1 model penelitian yang peneliti ajukan

didasarkan pada ADP (Augmented Dickey-Fuller). Adapun hasil

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

sebagai berikut perhitungannya adalah sebagaimana terlihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.6 Stasioneritas Data BMI (Pada Tingkat Level)

t-Statistik (Test Critical

Variabel Values) Keterangan (5%)

ROE -4.360431 -2.908420 Stasioner NPF -1.161880 -2.908420 Tidak Stasioner BOPO -2.422310 -2.908420 Tidak Stasioner CAR -7.969405 -2.908420 Stasioner PEMBIAYAAN -0.172133 -2.909206 Tidak Stasioner

Sumber: Ev1ews 4

Hasil Uji Akar Unit dengan menggunakan uji ADF test untuk

mengidentifikasi data yang telah stasioner dan yang belum stasioner.

Berdasarkan basil pengujian pada rasio BMI dit•emukan bahwa hanya

variabel dependen ROE dan CAR yang stasioner, sedangkan variabel

NPF, BOPO, dan PEMBIA Y AAN yang belum statisioner.

Oleh karena ada beberapa variabel yang belum statisioner,

maka dilakukan diferensi supaya variabel-variabel yang belum

stasioner tersebut menjadi stasioner. Hasilnya seperti terlihat pada

tabel 4. 7 sebagaimana terlihat dibawah ini.

Tabel 4. 7 Stasioneritas Data BMI (Setelah Diferensi Pada Tingkat First Difference)

t-Statistik (Test Critical Variabel Values) Keterangan

(5%) ROE -4.360431 -2.908420 Stasioner NPF -7.909260 -2.909206 Stasioner BOPO -9.033832 -2.909206 Stasioner CAR -7.969405 -2.908420 Stasioner PEMBIAYAAN -11.71355 -2.909206 Stasioner .

Sumber : Ev1ews 4

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

V eriabel yang belum stasioner pada tingkat level, ternyata

stasioner pada diferensi pertama. Artinya semua variabel mempunyai

derajat yang sama dan bisa dilanjutkan pada analisis selanjutnya.

d. Stationeritas Data BSM

Pengujian statiosioneritas data yang dilakukan terhadap

seluruh variabel dalam model penelitian yang peneliti ajukan

didasarkan pada ADF (Augmented Dickey-Fuller). Adapun basil

sebagai berikut perhitungannya adalah sebagaimana terlihat pada table

dibawah ini:

Tabel 4.8 Stasioneritas Data BSM (Pada Tingkat Level)

t-Statistik (Test Critical

Variabel Values) Keterangan (5%)

ROE -2.221349 -2.910860 Tidak Stasioner NPF 0.118230 -2.908420 Tidak Stasioner BOPO -3.211594 -2.908420 Stasioner CAR -3.197498 -2.908420 Stasioner PEMBIAYAAN 0.451695 -2.910019 Tidak Stasioner

Sumber : Eviews 4

Hasil Uji Akar Unit dengan menggunakan uji ADF test untuk

mengidentifikasi data yang telah stasioner dan yang belum stasioner.

Berdasarkan basil pengujian pada rasio BSM ditemukan bahwa hanya

variabel dependen BOPO dan CAR yang stasioner, sedangkan

variabel NPF, ROE, dan PEMBIA Y AAN yang belum statisioner.

Oleh karena ada beberapa variabel yang belum statisioner,

maka dilakukan diferensi supaya variabel-variabel yang belum

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

statisioner tersebut rnenjadi statisioner sebagairnana terlihat pada tabel

4.9.

Tabel 4.9 Stasioneritas Data BSM (Setelah Diferensi Pada Tingkat Dirst Difference)

t-Statistik (Test Critical

Variabel Values) Keterangan (5%)

ROE -5.026795 -2.910860 Stasioner NPF -8.435662 -2.909206 Stasioner BOPO -3.211594 -2.908420 Stasioner CAR -3.197498 -2.908420 Stasioner PEMBIAYAAN -3.356946 -2.913549 Stasioner

Surnber : Eviews 4

Veriabel yang belurn stasioner pada ti:ngkat level, temyata

stasioner pada diferensi pertarna. Artinya sernua variabel rnernpunyai

derajat yang sarna dan bisa dilanjutkan pada analisis selanjutnya.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3. Analisis Data

a. Analisis ECM BMI

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan software

Eviews 4, hasilnya dapat terlihat seperti dibawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Analisis ECM BMI Dengan Variabel Dependen Pembiayaan

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Prob.

c 88996.81 26788.50 3.322202 0.0016

D(CAR) 5.226633 94.00928 0.055597 0.9559

D(ROE) 6163.568 4389.294 1.404228 0.1657

D(NPF) -15567.25 38656.41 -0.402708 0.6887

D(BOPO) 24282.69 5897.973 4.117125 0.0001

ECT(-1) -0.006674 0.030629 -0.217884 0.8283

R-squared 0.298587 Mean dependent var 84388.81

Adjusted R-squared 0.237060 S.D.dependentvar 241473.4

S.E. of regression 210918.4 Akaike info cfit,srion 27.44672

Sum squared resid 2.54E+12 Schwarz criterion 27.65083

Log likelihood -858.5718 F-statistic 4.852918

Durbin-Watson stat 2.190052 Prob(F-statistic) 0.000912

Sumber : Hasil Eviews 4

Persamaan model penelitian untuk faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan sebagaimana tabel di atas dapat ditulis

sebagai berikut :

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

D(PEMBIAY AAN) = 88996.81033 + 5.226632923*D(CAR) +

6163.567981 *D(ROE) - l 5567.24724*D(NPF)

+ 24282.69443*D(BOPO) -

0.006673522675*ECT(-l}

Berdasarkan label dan persamaan diatas, terlihat bahwa pada

tingkat kepercayaan 95% (a =0,05), secara parsial hanya variabel

BOPO saja yang mempengarnhi pembiayaan di Bank Muamalat

Indonesia dalam jangka pendek. Artinya, apabila terjadi kenaikan 1 %

rasio BOPO BMl, maka akan mengakibatkan kenaikan pembiayaan

sebesar Rp 24.282.694.430.

Dari informasi dia1as, dapat ki1a simpulkan pada saat rasio

BOPO meningkat sebesar 1 %, akan menyebabkan kenaikan

pembiayaan Rp 24J82.694fl:nlengan asumsi variabel lainnya dianggap

konstan. Infonnasi dia1as berarti bahwa pengaruh variable BOPO

terhadap pembiayaan mempunyai arah koefisien yang positif. Semakin

tinggi BOPO, maka akan menyebabkan pembiayaan semakin

meningkat. Karena rasio BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat efesiensi kinerja keuangan sebuah perusahaan, maka

semakin kecil BOPO memperlihatkan bahwa. kinerja perusahaan

tersebut semakin efisien dalam pengelolaannya.

Sesuai dengan penemuan penelitian pada Bank Muamalat

Indonesia ini, Bank Muamalat Indonesia harus selalu memperhatikan

efesiensi tertu1ama terhadap beban operasional (overhead) yang

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Muamalat Indonesia tidak dipengaruhi oleh jumlah modal yang dimiliki

oleh Bank Muamalat Indonesia. Adapun arah koefisiennya adalah

positif.

Dapat difahami juga bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh

Bank Muamalat Indonesia didominasi oleh kredit skala kecil sehingga

resiko yang ditanggung oleh Banlc Muamalat Indonesia bisa dikatakan

kecil. Terlebih ketika kita kaitkan dengan keadaan se lama ini dimana

pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat Indonesia didominasi

oleh pembiayaan yang berbasis marjin - yang notabene memiliki

tingkat resiko yang lebih rendah dibanding dengan pembiayaan yang

berbasis bagi hasil. Adapun arah koefisien dari variabel ini adalah

positif terhadap pembiayaan. Dari hasil perhitungan diatas, pada saat

rasio CAR meningkat akan mengakiatkan peningkatan pembiayaan.

Karena arah koefisien dari variabe l ini adalah positif.

Rasio NPF pada Bank Muamalat Indon·esia dalarn penelitian ini

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan. Rasio

ini memperlihatkan persentase pembiayaan bermasalah terhadap total

pembiayaan yang diberikan oleh banlc. jika rasio NPF suatu bank selalu

tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut karena

dengan NPF yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban

untuk memenuhi PPAP yang terbentuk. Bila hal ini terus menerus

terjadi maka mungkin saja modal bank tersebut akan tersedot untuk

membayar PPAP. Karena itulah bank menginginkan NPF yang rendah.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Nilai NPF yang rendah akan meningkatkan nilai profitabilitas bank

syariah. Pada penelitian Bank Muamalat Indonesia ini, arah

koefisiennya adalah negatif. Artinya pada saat rasion NPF meningkat

akan menyebabkan penurunan pembiayaan.

Begitupun dengan rasio ROE, tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pembiayaan. Mesti dijelaskan juga bahwa pengaruh

yang ditimbulkan oleh variabel ROE ini sekalipun tidak signifikan

tetapi ada. Pada saat rasio ROE meningkat, akan menyebabkan

pembiayaan meningkat.

Pengujian ini juga secara simultan signifikan, dimana nilai

probabilita lebih kecil dari nilai alpha, yaitu 0.000912 < 0,05. Hal ini

berarti bahwa kemampuan variabel bebas secara bersama-sama dalam

menerangkan variasi perubahan variabel terikat adalah sebesar 29,9%

dan sisanya yaitu 70,1% (100%-29,9%) dipengaruhi oleh variabel lain

yangtidak.

Nilai koefisien dari ECT(-1) sebesar -0.006674 menunjukan

tidak adanya fenomena keseimbangan jangka pendek yang menuju

jangka panjang. Berdasarkan nilai t-statistik sebesar -0.217884 dapat

dikatkaan bawa variable ECT (-1) tidak signifikan pada tingkat

kepercayaan 5%. Artinya pengujian dalam model ini tidak terdapat

fenomena keseimbangan jangka pendek yang mendukung

keseimbangan jangka panjang.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

b. Analisis ECM BSM

Tabel 4.11 Hasil Analisis ECM BSM Dengan Variabel Dependen Pembiayaan

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Prob.

c 133771.0 23764.08 5.629125 0.0000

D(ROE) 1027.537 3511.954 0.292583 0.7709

D(BOPO) -10937.46 6055.533 -1.806193 0.0764

D(CAR) 4050.010 6323.065 0.640514 0.5245

D(NPF) -33897.64 51123.55 -0.663053 0.5101

ECT{-1) 0.038816 0.026354 1.472846 0.1465

R-squared 0.144650 Mean dependent var 120078.5

Adjusted R-squared 0.066891 S.D. dependE>nt var 182944.6

S.E. of regression 176720.1 Akaike info criterion 27.09570

Sum squared resid 1.72E+12 Schwarz criterion 27.30333

Log likelihood -820.4189 F-statistic 1.860235

Durbin-Watson stat 1.778056 Prob(F-statistic) 0.116363

Sumber : Hasil Eviews 4

Persamaan model penelitian untuk faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan sebagaimana tabel di atas dapat ditulis

sebagai berikut :

D(PEMBIA Y AAN) = 133770.9884 + I 027.537267*D(ROE) -

10937.45937*D(BOPO) +

4050.0!0082*D(CAR) - 33897.64301 *D(NPF)

+ 0.03881558358*ECT(-1)

Berdasarkan tabel dan persamaan tersebut diatas, terlihat bahwa

pada tingkat kepercayaan 95% (a=0,05), secara: parsial tidak ada satu

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

variabel pun yang mempengaruhi pembiayaan dalam jangka pendek

pada Bank Syariah Mandiri.

Rasio kecukupan modal yang diukur dengan capital adequety

ratio (C~ dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pembiayaan. Akan tetapi mesti diperhatikan juga bahwa rasio

kecukupan modal pengaruhnya tetap ada, sekalipun lemah. Tingkat

kecukupan modal berguna sebagai pengaman daua masyarakat terhadap

kemungkinan resiko kerugian yang ditanggung bank. CAR juga

berhubungan erat dengan pembiayaan bank tergantung pada

karakteristik resiko usaha yang akan dibiayai. Semakin tinggi

pembiayaan yang disalurkan bank, semakin besar resiko yang harus

ditanggung oleh bank sehingga semakin besar pula modal yang harus

disediakan bank untuk mem back up resiko tersebut.

Pada penelitian Bank Syariah Mandiri ini, rasio CAR tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan ( sekalipuin peugaruhnya ada

walaupun tidak kuat). Artinya pembiayaan yang disalurkan oleh Bank

Muamalat Indonesia tidak dipengaruhi oleh jumlah modal yang dimiliki

oleh Bank Syariah Mandiri. Adapun arah koefisie:nnya adalah positif.

Pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri

didominasi oleh kredit skala kecil sehingga resiko yang ditanggung oleh

Bank Syariah Mandiri bisa dikatakan kecil. Terlebih ketika kita kaitkan

dengan keadaan selama ini dimana pembiayaan yang disalurkan oleh

Bank Syariah Mandiri didominasi oleh pembiayaan yang berbasis

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

marjin - yang notabene memiliki tingkat resiko yang lebih rendah

dibanding dengan pembiayaan yang berbasis bagi hasil. Adapun arah

koefisien dari variabel ini adalah positif terhadap pembiayaan.

Rasia NPF pada Bank Syaria Mandiri dalam penelitian ini tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan. Rasia ini

memperlihatkan persentase pembiayaan bermasalah terhadap total

pembiayaan yang diberikan oleh bank. jika rasio NPF suatu bank selalu

tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut karena

dengan NPF yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban

untuk memenuhi PPAP yang terbentuk. Bila ilal ini terns menerus

terjadi maka mungkin saja modal bank tersebu1t akan tersedot untuk

membayar PPAP. Karena itulah bank menginginkan NPF yang rendah.

Nilai NPF yang rendah akan meningkatkan nilai profitabilitas bank

syariah. Pada penelitian Bank Syariah Mandiri ini, arah koefisiennya

adalah negatif. Artinya pada saat rasio NPF meningkat akan

menyebabkan penurunan pembiayaan.

Begitupun dengan rasio ROE, tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pembiayaan. Mesti dijelaskan juga bahwa pengaruh

yang ditimbulkan oleh variabel ROE ini sekalipun tidak signifikan

tetapi ada. Pada saat rasio ROE meningkat, akan menyebabkan

pembiayaan meningkat.

Begitupun secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Nilai koefisien dari ECT(-1) sebesar 0.038816 menunjukan

tidak adanya fenomena keseimbangan jangka pendek yang menuju

jangka panjang. Berdasarkan nilai t-statistik sf:besar 1.472846 dapat

dikatkaan bawa variable ECT (-1) tidak signifikan pada tingkat

kepercayaan 5%. Artinya pengujian dalam model ini tidak terdapat

fenomena keseimbangan jangka pendek yang mendukung

keseimbangan jangka panjang.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan) BMI

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

dapat digunakan untuk mempengaruhi struktur pembiayaan secara

simultan atau tidak, dengan !criteria pengujian tingkat signifikan a=

0,05.

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa F,,,,,,,,,g 4.852918 dengan

probabilita 0.000912. Oleh karena probabilita < 0,05 yaitu

0.000912 < 0,05 begitupun dengan Fhlmmg > F,0 ,,1 yaitu 4,852918 >

2,51767 maka Ho ditolak dan meneiima HI. Artinya dapat

dikatakan secara bersama-sama (simultan} variabel independen

mempengarui variabel dependen secara signifikan dalam jangka

pendek.

b. Uji t (T-Test) BMI

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas (ROE,

CAR, NPF, dan BOPO) terhadap pembiayaan secara parsial, maka

digunakan uji t. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

I) Pengujian Hipotesis 1

Ho: b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka pendek antara ROE terhadap pembiayaan.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

H1 : b1 i 0, terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka pendek antara ROE terhadap Pembiayaan.

Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa !""""'" untuk

variabel ROE adalah 1.404228 dengan probabilita 0,1657.

Karena probabilita > 0,05 yaitu 0,1657 > 0,05 begitupun t""""'•

< t,01" 1 yaitu 1,404228 < 1,669402 maka HO diterima dan

menolak HI. Atau dapat dikatakan bahwajika dilihat dari rasio

ROE maka tidak terdapat pengaruh signifikan dalam jangka

pendek terhadap pembiayaan.

2) Pengujian Hipotesis 2

Ho : b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka pendek antara CAR terhadap pembiayaan.

H1 : b1 i 0, terdapat pengaruh yang signifikan dalam jangka

pendek antara CAR terhadap Pembiayaan.

Pada tabel 4.10 menunjukan ba!hwa nilai thuumg untuk

variabel CAR adalah 0.055597 dengan probabilita 0.9559. oleh

karena probabilita > 0,05 yaitu 0.9559 > 0.05 begitupun th!"""•

< t,0.,, yaitu 0.055597 < 1,669402 maka HO diterima dan

menolak HI. Atau dapat dikatakan bahwajika dilihat dari rasio

CAR maka tidak terdapat pengaruh signifikan dalam jangka

pendek terhadap pembiayaan.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

3) Pengujian Hipotesis 3

Ho : b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

pendek pendek antara NPF terhadap pembiayaan.

H1 : b1 oft 0, terdapat pengaruh yang signifikan dalam jangka

pendek antara NPF terhadap Pembiayaan.

Tabel 4.10 menginformasikan bahwa nilai 11,,,umg

untuk variabel NPF adalah -0.402708 dengan probabilita

0.6887. oleh karena probabilita > dari 0,05 yaitu 0,6887 > 0,05

begitupun dengan tM,.,mg < t,.,,, yaitu -0.402708 < -1,669402

maka HO diterima dan menolak HI. Atau dapat dikatakan

bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka tidak terdapat

pengaruh signifikan dalam jangka pendek terhadap

pembiayaan.

4) Pengujian Hipotesis 4

Ho: b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka pendek antara BOPO terhadap

pembiayaan.

H1 : b1 oft 0, terdapat pengaruh yang signi:fikan dalam jangka

pendek antara BOPO terhadap Pembiayaan.

Berdasarkan tabel 4.10, nilai t '"""'' untuk variabel

BOPO adalah 4.117125 dengan proabilita 0.0001. karena probabilita

< 0,05, yaitu 0,0001 < 0,05 begitupun tMwmg > t,abd yaitu 4,117125

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

> 1,669402, maka maka HO ditolak dan menerima HI. Atau

dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka terdapat

pengaruh signifikan dalam jangka pendek terhadap pembiayaan.

c. Uji F (Simultan) BSM

Pada tabel 4.11 menunjukan bahwa nilai F,,,'""'g 1.860235 dengan

probabilita 0.116363. Karena probabiltta > 0,05 yaltu 0.116363 > 0,05

begttupun F,,,,umg < F,a,,1 yaitu 1.860235 < 2,51767 maka HO diterima

dan menolak Hl. Atau dapat dikatakan secara bersama-sama

(simultan) variable independen tidak mempengarui variabel dependen

secara signifikan dalam jangka pendek.

d. Uji t (f-test) BSM

Untuk menguji variabel bebas secara parsial, digunakan uji t

(T-test). Adapun :

1) Pengujian Hipotesis 1

H-0: b1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka panjang antara ROE terhadap pembiayaan.

Hi : b1 -of 0, terdapat pengaruh yang signifikan dalam

jangka panjang antara ROE terhadap Pembiayaan.

Pada tabel 4.11 menunjukan bahwa nilai t ,,,.,,,,g untuk

variabel ROE adalah 0,292583 dengan probabilita 0, 7709. Karena

probabilita > 0,05 yaitu 0, 7709 > 0,05 begitupun nilai t,,ttumg < t,a,,,

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

29,8%. Sedangkan sisasnya yaitu 70,2% dipengamhi oleh variabel

lain yang tidak masuk kedalam model.

b. Koefisien Determinasi BSM

Tabel 4.11 menginformasikan bahwa nilai koefisien

determinasi (R2) adalah 0.144650 (14,5%). Nilai 0.144650 tersebut

berarti bahwa kemampuan variabel terikat dapat dijelaskan oleh

variabel bebas sebesar 14,5%%. Sedangkan sisanya yaitu 85,5%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk kedalam model.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data yang dilakukan

secara statistik, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam jangka pendek, hanya variable BOPO saja yang mempengaruhi

pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Sedangkan pada Bank

Syariah Mandiri dalam jangka pendek tidak terdapat pengaruh yang

signifikan.

2. Nilai koefisien dete1minasi (R.2) Bank Muamalat Indonesia dalam

jangka pendek adalah 0.298587. Berarti bahwa kemarnpuan variable

bebas dalam menjelaskan variable terikat sebesar 29% dalam jangka

pendek, sedangkan sisanya yaitu 71 % dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak masuk kedalarn model. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri

nilai koefisien detenninasi dalam jangka pendek adalah 0.144650

(14%) dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk

kedalam variabel penelitian ini.

3. Pada Bank Muamalat Indonesia, nilai koefisien dari ECT (-1) sebesar -

0,006674 menunjukan tidak adanya fenomena keseimbangan jangka

pendek yang menuju jangka panjang. Berdasarkan nilai t-statistik

sebesar -0,217884 dapat dikatakan bahwa varirnble ECT (-!) tidak

signifikan pada tingkat kepercayaan 95% (cr=5%). Artinya pengujian

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

dalam model ini tidak terdapat fenomena keseimbangan jangka pendek

yang mendukung keseimbangan jangka panjang.

4. Pada Bank Syariah Mandiri nilai koefisien dari ECT (-1) sebesar

0,038816 menunjukan tidak adanya fenomena keseimbangan jangka

pendek yang menuju jangka panjang. Berdasarkan nilai t-statistik

sebesar 1,472846 dapat dikatakan bahwa variable ECT (-1) tidak

segnifikan pada tingkat kepercayaan 95% ( a.=5% ). Artinya pengujian

dalam model ini tidak terdapat fenomena keseimangan jangka pendek

yang mendukung keseimbanganjangka panjang.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

DAFTARPUSTAKA

Al-Qur'an Al-Karim

Alunad, Mustaq. Etika Bisnis dalam Islam. Cetakan Keempat. Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar. 2006

Antonio, Muhammad Syafi'I. Bank Syariah dari teori ke praktek, Penerbit Gema

Insani Press, Jakarta, 2001

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet.

2006

Ghozali, Imam. Apliaksi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cet. IV.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2007.

Hamid, Abdul. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. 2007

Heykal, Mohamad. Analisis factor-faktor yang mempengaruhi penetapan margin

murabahah uiituk produk peiiibiayaan peiiiilikaii rwnah (smdi ka~·us PT.

Bank Syariah Mandiri). Jumal Kajian Timur Tengah Konsentrasi

Keuangan Islam Universitas Indonesia. Jakarta. 2007

Karim, Adiwarman. Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2007

Maryanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank

Syariah Mandiri. Jumal Kajian Timur Tengah Konsentrasi Keuangan

Islam Universitas Indonesia. Jakarta. 2007

Mawardi, Nasrah. Anallsis factor-faktor yang mempengaruhi tlngkat hasll

deposito mudharabah Muthlaqah Studi kasus: Unit usaha syariah Bank X

Jurua! Kajian Timur Tengah Konsentrasi Keuangan Islam Universitas

Indonesia. Jakarta. 2007

Muhammad Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, 2003

Muljono, Teguh Pudjo. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil.

Y ogyakarta: Edisi Ketiga cetakan kedua. 1994

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Nacrowi D Nachrowi dan Usman, Hardius. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi. 2006

Perwaatmadja, Karnaen, dan H.M. Syafi'I Antonio,. Apa dan Bagaimana Bank

Islam. Y ogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1992

Perwataadmadja, Karnaen. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Jakarta: PT. Dana

Bhakti Prima Yasa. Cetakan Ketiga, 1999.

Prakasa, Lukita tri. Analisis factor:faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan

bagi hasil nasabah yang menggunakan skim mudharabah muqayyadah

Jurnal Kajian Timur Tengah Konsentrasi Keuangan Islam Universitas

Indonesia. Jakarta. 2007

Rahman, Dahlan A. Analisis factor·faktor internal terhadap distribusi bagi hasil

bank syariah (Studi kasus: PT. Bank Syariah mandiri). Jurnal Kajian

Timur Tengah Konsentrasi Keuangan Islam Universitas Indonesia. Jakarta.

2007

Rodoni, Ahmad. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Center for Social and

Economics Studies (CSES) Press, 2006

Siamat Dahlan. Manqjemen Lembaga Keuangan. Jakarta: lntermedia, 1995

Syahdenini, Sutan Remi, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam tata hulal11l

perbankan Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, 1999

Wahyono, Teguh. 36 Jam Belqjar Komputer, Analisis Data Statistik dengan SPSS

14. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2006

Wahyu Wing Winarno. Analisis Ekonometrika dan Statisi'ika dengan EViews.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN. 2007

www.vibiznews.com, 24 oktober 2008.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lainu_iran I Data Bank Muamalat Indonesia

Periodc PEMBIAYAAN ROE(%) CAR(%) NPL('%) BOPO(%) Jan-02 1198314 0.86 12.6 l .47 92.5 Feb-02 1200192 1.6 11.42 1.05 92.9 Mar-02 1213976 2.5 1598 1.04 92.48 Apr-02 1215521 3.7 11.22 0.97 92.l May-02 1329587 4.2 10.8 0.92 92.7 Jun-02 1429310 5.3 10.59 0.85 91.06 .Tul-02 1501119 6.9 10.1 1.1 91.05

Aug-02 1604991 9.3 9.05 1 88.09 Sep-02 1673745 11.1 9.07 l.J 86.04 Oct-02 1742694 13.8 8.95 l. l 85.18 Nov-02 1777755 14.9 8.97 1.08 84.3 Dec-02 1770438 14.4 9.63 1.4 83.07 Jan-03 1701496 36 10.54 1.4 75.28 Feb-03 1717549 6.5 10.68 1.3 76.06 Mar-03 1803923 6.6 12.97 1.3 77.5 Apr-03 1815345 6.9 14.93 1.3 Tl.9 May-03 1860793 8.2 15.08 1.2 78.7 Jun-03 1917647 9.4 15.08 1.3 79.5 Jul-03 1976036 10.8 21.04 1.2 79.7

Aug-03 2097833 12.5 20.28 1.3 79.9 Sep-03 2080159 11.7 19.41 1.4 80.56 Oct-03 2231680 11.2 18.69 13 80.18 Nov-03 2293648 12.6 17.9 1.3 79.8 Dec-03 2363681 7.5 13.04 1.5 82.3 Jan-04 2398655 1.2 18.5 1.4 92.03 Feb-04 2292372 2.7 18.2 1.08 82.1 Mar-04 2568503 6.9 18.5 1.3 79.03 Apr-04 2831132 9.9 16.88 1.1 75.6 May-04 3047355 13.8 13.9 1.05 74.18 Jun-04 3353305 14.4 14.04 0.98 74.8 Jul-04 3461149 15.89 14.15 0.96 76.3

Aug-04 3633563 17.54 13.78 0.94 77.6 Sep-04 3766817 13.25 l 3. l l 1 78.39 Oct-04 3913886 18.72 12.87 0.96 79.78 Nov-04 3991367 21.13 12.79 0.96 79.52 Dec-04 4182224/ 14.22 12.16 L2 81.34 Jan-05 4111610 2.8 14.9 1.05 75.52

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Feb-05 4211627 5 14.11 1.1 75.15

Mar-OS 4461497 8.19 11.6 1.1 75.5

Apr-05 4614421 11.78 12.06 1.07 73.13

May-05 4884092 10.37 19.07 1.1 72.6

Jun-05 5069143 12.7 18.2 1.01 72.43 Jul-05 5290367 14.67 17.27 1.6 72.31 Aug-05 5509082 16.99 17.12 1.4 70.6 Sep-05 5802112 19.34 16.35 1.4 71.86 Oct-05 5854777 21.75 15.19 1.5 70

Nov-05 5903100 22.76 12.01 1.5 71.2 Dec-05 5887086 23.4 15.28 6.5 68.08 Jan-06 5798772 3.1 19.96 6.9 59.51 Feb-06 5795362 4.41 17.76 6.94 58.34 Mar-06 5901052 7.71 16.99 5.1 57.34 Apr-06 5902036 9.3 16.92 5.3 59.9 May-06 6041269 13.5 15.39 5.2 61.2 Jun-06 6203263 14.86 15.19 5.2 71.2 Jul-06 5091053 13.23 15.2 5.2 62.13 Aug-06 6177868 18.4 14.9 5.3 70.16 Sep-06 6292571 19.53 14.57 4.9 64.13 Oct-06 6302951 22.03 15.31 5.08 69.8 Nov-06 6274833 23.6 14.47 5.2 70.06 Dec-06 6625455 . - }6.57 14.33 :i.9 69.4 Jan-07 5998246 3.7 16.98 6.1 52.4 Feb-07 6302952 9.6 16.35 5.3 61.12 Mar-07 6396636 11.4 15.2 5.4 77.9 Apr-07 6514809 18.9 15.12 5.02 77.8

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

LamrJ_iran2

Data Bank Syariah Mandiri

Periode PEMBIAYAAN CAR(%) NPF(%) ROE(%) BOPO(%) Jan-02 647798 63 0.81 0.58 82.6 Feb-02 686795 61.7 0.76 1.14 83.02 Mar-02 701342 60.8 0.74 1.43 85.12 Apr-02 811071 52.7 0.64 1.83 85.98

May-02 867249 53.8 0.61 2.35 85.92 Jnn-02 916448 51.l 0.57 4.29 85.85 Jul-02 960585 48.74 0.53 3.64 85.19

Aug-02 990349 46.8 0.51 4.82 83.28 Sep-02 1026607 45.48 0.49 5.68 83.02 Oct-02 1058796 44.2 0.48 6.63 82.36

Nov-02 1145550 40.1 0.44 7.06 83.23 Dec-02 1145747 40.3 0.44 7.14 83.27 Jan-03 1126980 11.93 2.3 0.66 82.9 Feb-03 1173567 11.93 2.3 1.08 85.4 Mar-03 1236616 11.93 2.3 3.89 91.5 Apr-03 1648028 11.93 2.3 1.90 87.4

May-03 1409696 11.93 2.3 2.60 85.85 Jun-03 1452874 11.93 2.3 5.24 80.43 Jul-03 1500495 11.93 2.3 2.92 81.85

Aug-03 1588917 11.93 2:3 2.79 83.77 Sep-03 1602093 11.93 2.3 4.90 84.1 Oct-03 1704802 11.93 2.3 3.27 87.82

Nov-03 1996295 11.93 2.3 3.17 88.34 Dec-03 1987307 11.93 2.3 3.61 87.81 Jan-04 2235691 11.93 2.3 0.47 86.74 Feb-04 2339212 11.93 2.3 0.53 88.1 Mar-04 2763013 16.12 2.71 7.68 83.82 Apr-04 3114478 15.5 2.07 2.68 80.96

May-04 3348744 14.53 2.71 4.16 80.7 Jun-04 3762776 12.98 2.48 12.60 77.9 Jul-04 4033059 11.93 2.3 7.69 75.44

Aug-04 4476201 11.47 2.66 9.54 74.57 Sep-04 4876134 10.86 2.48 17.55 72.66 Oct-04 4885268 11.01 2.51 13.58 72.13

Nov-04 5088473 10.59 2.48 15.76 73.34 Dec.-04 5253985 1.0.57 2.42 22.28 70

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Jan-05 5439826 11.11 2.78 1.39 66.86 Feb-05 5682157 10.91 3.29 3.09 67.68 Mar-05 6100188 10.58 2.71 26.87 64.62 Apr-05 6242952 10.35 3.45 8.06 67.09

May-05 6407555 10.12 3.82 9.94 68.77 Jun-05 6045027 10.12 3.88 25.80 69.87 Jul-05 6128952 10.4 5.73 11.72 67.55

Aug-05 6145911 10.44 5.84 13.24 68.18 Sep-05 5948969 10.8 6.26 18.13 70 Oct-05 5902120 11.08 5 l3.64 72.38

Nov-05 5654973 l l.08 5 14.42 73.99 Dec-05 5866876 11.88 3.5 14.56 75.5 Jan-06 5630028 13.15 4.58 2.63 90.9 Feb-06 5829111 13.22 4.99 1.87 80.3 Mar-06 6237920 12.67 4.73 11.15 .. 81.8 Apr-06 6419049 12.28 4.56 3.66 81.9

May-06 6716757 11.96 4.49 3.19 83.17 Jun-06 6978622 11.51 4.35 9.85 80.84 Jul-06 7269649.5 11. 73 4.67 9.79 82.25

Aug-06 7547435.4 11.8 6.21 7.52 83.12 Sep-06 7279113 11.95 6.8 8.70 85.32 Oct-06 7479607 12.91 7.18 4.93 89.7

Nov-06 7511334 12.46 7.02 6.69 88.33 Dec-06 7414757 12.56 6.94 10.23 88.12 Jan-07 7325159 15.11 7.24 3.07 51.77 Feb-07 7437879 15.99 7.42 4.32 67.36 Mar-07 7692005 16.5 7.98 20.04 76.49 Apr-07 7786412 16.02 8.41 4.99 81.25

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 3

Normalitas Data Bank Muamalat Indonesia

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

1.0

.Q 0.8

2 a. § 0.6 (.)

" i! lil 0.4 c. >< w

0.2

Dependent Variable: PEMBIAYAAN

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 6

Normalitas Data Bank Syariah Ma11diiri

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

1.0

0.8 .a e n. ~ 0.6 0 "C 2 g 0.4 0. >< w

0.2

Dependent Variable: PEME!IAYAAN

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lamp_iran 7

BOPO

CAR

NPF

ROE

Lampiran8

Ii) 3

"' !'! !!::. 2 1J

"* "iii o_ 1J " " :J ~:2 0 c (/) " Q) 1J a:: :J -1 -(/) c 0 "iii ill

-2

~

:f -3

-2

Kolinearitas Data Bank Syariah Mandiri

BOPO CAR NPF

LOOOOOO 0.280701 ·0.239502

0.280701 1.000000 --0.566426

•0.289502 -0.566426 1.000000

-0.520723 ,0.321110 0.279140

Heterokedastisitas Data Bank Syariah Mandiri

Scatterplot

Dependent Variable: PEMBIAYAAN

0

-o - 6 0

0 <ID- ·o

0

0 0 8 00 0

0 0 0 0

i 0 0

~ 0 @

~o

0

~

@

& 0

00

bo

0

0

·1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

ROE

·0520723

'0.321110

0.279140

1.000000

0

3

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Stasioneritas Data Bank Mnamalat Indonesia (Palla Tingkat Level)

Null Hypothesis: ROE has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5%1evel

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ROE)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:38

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

!-Statistic

-4.360431

-3.538362

-2.908420

-2.591799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error I-Statistic

ROE(-1) -0.462324 0.106027 -4.360431

c 5.708016 1.433631 3.:381510

R-squared 0.237627 Mean dependent var Adjusted R-squared 0.225129 S.D. dependent var

S.E. of regression 5.664481 Akaike info criterion

Sum squared resid 1957.267 Schwarz criterion

Log likelihood -197.6325 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.965607 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0008

Prob.

0.0001

0.0002

0.286349

6.434955

6.337539

6.405575

19.01336

0.000051

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Method: Least Squares

Date: 02119109 Time: 09:41

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

I-Statistic

-1.16"1880

-3.538362

-2.908420

-2.59"1799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

NPL(-1) -0.054483 0.046892 ·1 :161880

c 0.181021 0.140330 1289964

R-squared 0.021651 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.005613 S.D.dependentvar

S.E. of regression 0.717825 Akaike info criterion

Sum squared resid 31.43166 Schwa12 criterion

Log likelihood -67.49058 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.962070 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.6857

Prob.

0.2498

0.2019

0.056349

0.719848

2.206050

2.274086

1.349966

0.249810

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: BOPO has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BOPO)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:44

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

I-Statistic

-2.42~~310

-3.538362

-2.908420

-2.591799

Included obServations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic

BOP0(-1) -0.147844 0.061034 -2.422310

c 11.03683 4.688745 2.353899

R-squared 0.087749 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.072794 S.D. dependent var

S.E. of regression 4.608818 Akaike info criterion

Sum squared resid 1295.714 Schwarz criterion

Log likelihood -184.6391 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.176813 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.1398

Prob.

0.0184

0.0218

-0.233333

4.786318

5.925051

5.993087

5.867588

0.018408

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: CAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: o (Automatic based on SIC, MAXLAG=1 O)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(CAR)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:45

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

t-Statistic

-7.969405

-3.538362

-2.908420

-2.591799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error 'I-Statistic

CAR(-1) -1.020144 0.128008 -I.969405

c 40.54780 25.84095 1.569129

R-squared 0.510085 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.502054 S.D. dependent var

S.E. of regression 201.0992 Akaike info criterion

Sum squared resid 2466894. Schwarz criterion

Log likelihood -422.5162 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.000864 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0000

Prob.

0.0000

0.1218

0.040000

284.9831

13.47670

13.54474

63.51141

0.000000

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: PEMBIAYAAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PEMBIAYAAN)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:46

Sample(adjusted): 2002:03 2007:04

!-Statistic

-0.172133

-3.540198

-2.909206

-2.592215

Included observations: 62 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

PEMBIAYAAN(-1) -0.002698 0.015676 -0.172133

D(PEMBIAYAAN(-1)) -0.389008 0.120104 <1.238921

c 128452.6 65526.92 1.960303

R-squared 0.153320 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.124619 S.D. dependent var

S.E. of regression 227553.1 Akaike info criterion

Sum squared resid 3.06E+12 Schwarz criterion

Log likelihood -851.2153 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.090536 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.9359

Prob.

0.8639

0.0020

0.0547

85719.63

243211.6

27.55533

27.65826

5.34'1976

0.007374

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran JO

Stasioneritas Data Bank Muamalat Indone$ia

(Setelalt Diferensi Pad a Tingkat Fil"St Dil'fer.ence)

Null Hypothesis: D(NPL) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: O (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPL,2)

Method: Least Squares

Date: 02119/09 Time: 09:48

Sample(adjusted}: 2002:03 2007:04

t-Sl<ltistic

-7.909260

-3.54'0198

-2.909206

-2.5~12215

Included observations: 62 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error I-statistic

D(NPL(-1)) -1.020278 0.128998 -7.909260

c 0.065318 0.092939 0.702799

R-squared 0.510429 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.502270 S.D.dependentvar

S.E. of regression 0.728967 Akaike info criterion

Sum squared resid 31.88356 Schwarz criterion

Log likelihood -67.35783 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.995373 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0000

Prob.

0.0000

0.4849

0.000645

1.033263

2.237349

2.305967

62.55640

0.000000

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: D(BOPO) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: o (Automatic based on SIC, MAXLAG=1 O)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BOP0,2)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:50

Sample(adjusted): 2002:03 2007:04

!-Statistic

-9.033832

-3.540198

-2.909.206

-2.592.215

Included observations: 62 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Slatistic

D(BOP0(-1)) -1.152466 0.127572 -9.033832

c -0.279452 0.611336 -0.457116

R-squared 0.576301 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.569240 S.D. dependent var

S.E. of regression 4.807848 Akaike info criterion

Sum squared resid 1386.924 Schwarz criterion

Log likelihood -184.3132 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.027935 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0000

Prob.

0.0000

0.6492

-0.008065

7.325426

6.010102

6.078720

81.61011

0.000000

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: D(NPL) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPL,2)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:50

Sample(adjusted): 2002:03 2007:04

t-st.9tistic

-7.909260

-3.540198

-2.909206

-2.5112215

Included observations: 62 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t·Statistic

D(NPL(-1)) -1.020278 0.128998 -i'.909260

c 0.065318 0.092939 0.702799

R-squared 0.510429 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.502270 S.D.dependentvar

S.E. of regression 0.728967 Akaike info criterion

Sum squared resid 31.88356 Schwarz crtterton

Log likelihood -67.35783 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.995373 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0000

Prob.

0.0000

0.4849

0.000645

1.033263

2.237349

2.305967

62.55640

0.000000

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 11

Stasioneritas Data Bank Syarialt Mandiri (Pada Tin.gkat Level)

Null Hypothesis: ROE has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

!-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ROE)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:53

Sample(adjusted): 2002:05 2007:04

-2.221349

-3.544063

-2.910860

-2.593090

Included observations: 60 after adjusting endpoints

Variable Coefficient std. Error !-Statistic

ROE(-1) -0.266859 0.120134 -2.221349

D(ROE(-1)) -0.303266 0.154256 -1.965993

D(ROE(-2)) -0.453940 0.136305 -3.330313

D(ROE(-3)) 0.354597 0.132424 2.677749

c 2.213206 1.046540 2.114783

R-squared 0.691709 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.669288 S.D.dependentvar

S.E. of regression 4.200340 Akaike info criterion

Sum squared resid 970.3569 Schwarz criterion

Log likelihood -168.6359 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.850966 Prob(F-statistic)

0.2011

Prob.

0.0305

0.0544

0.0016

0.0098

0.0390

0.052674

7.303980

5.787863

5.962392

30.85077

0.000000

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: O (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:54

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

!-Statistic

0.11H230

-3.5313362

-2.9013420

-2.59"1799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

NPF(-1) 0.003898 0.032972 0:118230

c 0.107984 0.126749 0.1351946

R-squared 0.000229 Mean dependent var

Adjusted R-squared -0.016161 S.D.dependentvar

S.E. of regression 0.539215 Akaike info criterion

Sum squared resid 17.73591 Schwarz criterion

Log likelihood -49.46551 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.175032 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.9647

Prob.

0.9063

0.3976

0.120635

0.534910

1.633826

1.701862

0.013978

0.906274

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: BOPO has a untt root

Exogenous: Constant

Lag Length: o (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test cmical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(BOPO)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:55

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

I-Statistic

-3.21'1594

-3.531!362

-2.908420

-2.59'1799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable coefficient Std. Error I-Statistic

BOP0(-1) -0.288478 0.089824 -3.:!11594

c 22.94795 7.187584 3:192721

R-squared 0.144632 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.130610 S.D. dependent var

S.E. of regression 5.668358 Akaike info critelion

Sum squared resid 1959.947 Schwarz criterton

Log likelihood -197.6756 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.115002 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0239

Prob.

0.0021

0.0022

-0.021429

6.079248

6.338907

6.406943

10.31433

0.002108

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: CAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: O (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(CAR)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:56

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

!-Statistic

-3.19i'498

-3.538362

-2.9011420

-2.591799

Included observations: 63 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

CAR(-1) -0.092488 0.028925 -3:197498

c 1.054089 0.721166 1.461646

R-squared 0.143547 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.129507 S.D.dependentvar

S.E. of regression 3.578353 Akaike info criterion

Sum squared resid 781.0813 Schwaiz criterion

Log likelihood -168.6958 F-statistic

Durbin-Watson stat 2.170647 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0248

Prob.

0.0022

0.1490

-0.745714

3.835310

5.418914

5.486950

10.22399

0.002198

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: PEMBIAY AAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: O (Automatic based on SIC, MAXLAG=1 O)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PEMBIAYAAN)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:57

Sample(adjusted): 2002:02 2007:04

Included observations: 61

I-Statistic

0.451695

-3.542097

-2.910019

-2.592645

Excluded observations: 2 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-8tatistic

PEMBIAYAAN(-1) 0.004362 0.009657 0.451695

c 103132.2 44312.26 2.:127397

R-squared 0.003446 Mean dependent var

Adjusted R-squared -0.013445 S.D. dependent var

S.E. of regression 184170.3 Akaike info criterion

Sum squared resid 2.00E+12 Schwarz criterion

Log likelihood -825.0791 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.675820 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.9836

Prob.

0.6531

0.0234

120078.5

182944.6

27.11735

27.18656

0.204028

0.653145

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 12

Stasioneritas Data Bank Syariah Mandiri

(Setelah Diferensi Pada Tingkat First Difference)

Null Hypothesis: D(ROE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

I-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(ROE,2)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:58

Sample(adjusted): 2002:05 2007:04

-5.026795

-3.544063

-2.910860

-2.593090

Included observations: 60 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

D(ROE(-1)) -1.775072 0.353122 -5.026795

D(ROE(-1).2) 0.268070 0.243976 1.098756

D(ROE(-2).2) -0.310626 0.135457 -2.293168

c 0.227697 0.563145 0.404332

R-squared 0.877508 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.870946 S.D.dependentvar

S.E. of regression 4.345387 Akaike info criterion

Sum squared resid 1057.414 Schwarz criterion

Log likelihood -171.2134 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.837999 Prob(F-statistic)

0.0001

Prob.

0.0000

0.2766

0.0256

0.6875

-0.257470

12.09602

5.840447

5.980070

133.7241

0.000000

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=10)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF ,2)

Method: Least Squares

Date: 02/19/09 Time: 09:59

Sample(adjusted): 2002:03 2007:04

!-Statistic

-8.435662

-3.540198

-2.909206

-2.5~12215

Included observations: 62 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic

D(NPF(-1)) -1.087004 0.128858 -8.435662

c 0.133449 0.070335 1.B97328

R-squared 0.542545 Mean dependent var

Adjusted R-squared 0.534921 S.D. dependent var

S.E. of regression 0.541246 Akaike info criterion

Sum squared resid 17.57684 Schwarz criterion

Log likelihood -48.89707 F-statistic

Durbin-Watson stat 1.974454 Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0000

Prob.

0.0000

0.0626

0.007742

0.793654

1.641841

1.710458

71.16039

0.000000

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Null Hypothesis: D(PEMBIAY AAN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=1 O)

Augmented Dickey-Fuller test statistic

Test critical values: 1% level

5% level

10% level

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PEMBIAYAAN,2)

Method: Least Squares

Date: 02119109 Time: 10:00

Sample(adjusted): 2002:04 2007:04

Included observations: 57

!-Statistic

-3.356946

-3.550396

-2.913549

-2.594521

Excluded observations: 4 after adjusting endpoints

Variable

D(PEMBIA Y AAN(-1 ))

D(PEMBIAYAAN(-1),2)

c

R-squared

Adjusted R-squared

S.E. of regression

Sum squared resid

Log likelihood

Durbin-Watson stat

Coefficient

-0.547732

-0.339133

67017.93

0.481715

0.462520

176977.3

1.69E+12

-768.1139

2.111532

Std. Error

0.163'164

0.128'171

30647.70

!-Statistic

··3.356946

-2.645937

2.186719

Mean dependent ve1r

S.D. dependent var

Akaike info criterion

Schwarz criterion

F-statistic

Prob(F-statistic)

Prob.*

0.0168

Prob.

0.0014

0.0106

0.0331

-2500.684

241399.5

27.05663

27.16416

25.09493

0.000000

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 13

Analisis ECM Bank Muamalat Indonesia

Variable Coefficient Std. Error t 'Statistic Prob.

c 88996.81 26788.50 3.322202 0.0016

D(CAR) 5.226633 94.00928. 0.055597 0.9559

D(ROE) 6163.568 4389.294 1.404228 0;1657

D(NPF) -15567.25 38656.41 '0A02708 0.6887

D(BOPO) 24282.69 5897.973 4,117125 0.0001

ECT(-1) -0.006674 0.030629 -0.217884 0.8283

R-squared 0.298587 f\/lean dependent var 84388.81

Adjusted R-squared 0.237060 S.D. dependentvar 241473.4

S.E. of regression 210918.4 Akaike info criterion 27.44672

Sum squared resid 2.54E+12 Schwarz criterion 27,65083

Log likelihood -858.5718 fcstalistic 4.852918

Durbin-Watson stat 2.190052 Prob(F-statis(ic) 0.000912

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9765/1/SUGIH... · permintaan penyediaan sumber-sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk membangun suatu usaha

Lampiran 14

Analisi ECM Bank Syariah Mandiri

Variable Coefficient Std. Error !-Statistic Prob.

c 133771.0 2.3764.08 5.629125 0,0000

D(ROE) 1027;537 3511.954 0;292583 0.7709

D(BOPO) -1.0937.46 6055.533 -1.806193 0.0764

D(CAR) 4050.010 6323.065 0.640514 0.5245

D(NPF) -33897,64 51123.55 -0.663053 0.5101

ECT('1) 0.038816 0.026354 1.472846 0.1465

R~squared 0;144650 Mean·dependentvar 1.20078'5

Adjusted.R-squared Q,066891 S;D. dependent var 182944.6

S.E. of regression 176720.1 Akaike info Criterion 27.09570

Sum squared resid l.72E+12 Schwarz cri!Hrton 27.30333

Log likelihoocj '820.4189 F'statistic 1.860235

Durbin-Watson stat 1.778056 Prob(F,statistic) 0;116363


Top Related