Download - 04. efek samping & teknik imunisasi
EFEK SAMPING IMUNISASI
POLIO
Pada umumnya tidak terdapat efeksamping.
Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangatjarang terjadi
Kalaupan ada hanya bercak –bercak ringan (diare)
Vaksin akan tetap diberikannya, kemudian dicoba lagimengulanginya 4 minggu setelahpemberian polio.
Demam ringanDemam ini terjadi selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertaikemerahan seperti penderita campak lainnya.
Bercak merah pada pipi, dibawah telingga padahari ke 7 – 8 setelah penyuntikan
Pembekakan pada tempat penyuntikan Kejang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke-
10 sampai dengan hari ke-12 setelahpenyuntikan (sangat jarang terjadi)
Radang otak (Ensefalitis / Ensepolapati) dalam 30 hari setelah penyuntikan (1 : 1.000.000 orang)
harus diberitahukan ibu agar setelah 1 minggu setelah penyuntikan panasnya tinggisupaya diberikan ¼ tablet antiperetik danberi keyakinan bahwa bila anak kena penyakitcampak akibatnya jauh lebih berat biladibandingkan efek samping vaksinasicampak.
Reaksi Normal Setelah 2 minggu akan terjadi pembekakan kecil merah di
tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm Setelah 2 – 3 minggu kemudian pembengkakan menjadi
abses kecil yang kemudian menjadi luka dengan garistengah 10 mm
Beritahukan kepada ibu, agar tidak memberikan obatapaun pada luka dan membiarkan terbuka atau bila akanditutup, gunakan kain kasa kering
Luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya danmeninggalkan jaringan parut (scar) bergaris tengah 3 mm – 7 mm
Scar ini sangat berguna karena dapat menunjukkanbahwa anak tersebut telah mendapatkan vaksin BCG
Peradangan setempat yang agak berat atauabses yang lebih dalam
Pembengkakan di kelenjer limpe pada leher atauketiak penyuntikan yang terlalu dalamdibawah kulit/ dosis yang diberikan terlalubanyak
Hal – hal yang perlu diberitahukan kepada ibuanak adalah :Bila reaksi hanya bersifat localBila luka besar atau pembengkakan pada
kelenjer limfe
Jika anak sudah mempunyai kekebalanterhadap tuberculosis, proses pembengkakanmungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu
Ini berarti anak tersebut telahmendapatkan BCG atau kemungkinan anaktersebut telah mendapat infeksi TBC
Panas Rasa sakit didaerah suntikan Peradangan, sebagai akibat :Jarum suntik tidak sterilPenyuntikan kurang dalam
Kejang – kejang
Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksiyang terjadi bersifat ringan danbiasanya hilang setelah 2 hari.
Gejala – gejala seperti lemas dan kemerahan(nyeri kemerahan dan bengkak untuk 1- 2 haritempat penyuntikan, ini akan sembuh sendiridan tidak perlu pengobatan) yang bersifatsementara, dan kadang – kadang gejalademam.
Teknik Pemberian Imunisasi
Cara Di berikan secara oral (melalui mulut)
4 kali (dosis) pemberian dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu.
Biasanya pemberian vaksin polio diberikanbersama – sama dengan vaksin DPT akantetapi pemberiannya dengan interval 2 jam.
CaraSuntikan secara subkutan pada lengankiri atas
Jumlah Suntikan : 1 X Dapat diberikan bersamaan dengan
pemberian vaksin yang lain, tetapi tidakdicampur dalam 1 semprit dengan vaksin lain
Cara Penyuntikan Vaksin Campak Pada 1/3 bagian lengan atas Ambil sedkit kapas yang telah dibasahi dengan air bersih dan
bersihkan tempat penyuntikan. Jepitlah lengan yang akan disuntikan dengan jari – jari
tangan kiri. Masukkan jarum kedalam kulit yang dijepit dengan sudut
kira – kira 300 terhadap lengan, jika memasukkan jarumterlalu dalam dan control jarumnya dengan cara menarikpistolnya untuk meyakinkan jarum tidak mengenaipembuluh darah. Bila ada darah maka jarumnya dicabut dandipindahkan ketempat lain.
Tekan piston perlahan – lahan sebanyak 0,6 cc. Cabut jarum dan usaplah bekas suntikan dengan kapas
basah untuk membersihkan kulit.
Bersihkan lengan kanan atas dengan kapas yang dibasahi air matang Peganglah lengan kanan anak dengan tangan kiri sehingga tangan kiri
berada di lengan anak. Lingkarkan jari – jari tangan anda di bawah kulitlengan atas anak meregang
Pegang semprit dengan tangan kanan dengan lobang jarum menghadapke atas
Masukkan ujung jarum ke dalam kulit, usahakan sedikit mungkin melukaikulit
Pertahankan jarum sejajar dengan lengan anak dan lobang tetapmenghadap ke atas
Jangan menekan jarum terlalu lama dan jangan meregangkan ujungjarum terlalu menukik
Letakkan ibu jari tangan kiri anda di atas ujung barek Pegang pangkal barek antara jari telunjuk dengan jari tengah lalu
doronglah piston dengan ibu jari tengan kanan anda Bila cara tepat : timbul benjolan dikulit mendatar dengan kulit kelihatan
pucat dan pori – pori jelas
1. Menyiapkan Vaksin lihatlah dahulu labelnya Kocok2. Cara Mengisi Semprit DPT Buka tutup metal dengan menggunakan gergaji ampul Usaplah karet penutup flakon dengan kapas basah Ambil spuit 2 cc Pasanglah jarum DPT ke semprit Isaplah udara ke dalam spuit sebanyka 0,6 cc Tusuklah jarum ke dalam flakon melalui tutup karet Masukkan udara ke dalam flakon dan isaplah vaksin sebanyak 0,6
cc ke dalam semprit Cabut jarum dari flakon, jangan ada gelembung udara, lalu dorong
piston sampai ukuran 0,5 cc Gunakan 1 semprit steril dan 1 jarum untuk setiap satu suntikan
3. Mengatur Posisi Bayi Bayi dipangku oleh ibu Tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga
kepala, bahu dan memegang sisi luar tangankiri bayi
Tangan kanan bayi melingkar ke badan ibu Tangan kanan ibu memegang kaki bayi
dengan kuat
paha sebelah luar Letakkan ibu jari dan telunjuk pada posisi yang
akan disuntik Peganglah otot paha antara jari – jari telunjuk
dan ibu jari Bersihkan lokasi suntikan dengan kapas basah Tusukkan jarum tegak lurus kebawah melalui
kulit antara jari anda sampai ke dalam otot Tarik piston sedikit untuk meyakinkan behwa
jarum tidak mengenai pembuluh darah Dorong pangkal piston dengan ibu jari untuk
memasukkan vaksin
dikocok terlebih dahulu Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1
buah HB PID, pemberian suntikan secaraintra muskuler, sebaiknya pada anterolateralpaha.
Pemberian sebanyak 3 dosis Dosis pertama diberikan pada usia 0 – 7 hari,
dosis berikutnya dengan interval minimum 4 minggu (1 bulan).
dikocok terlebih dahuludisuntikkan secara intramuskuler
atau subkutan dalam, dengandosis pemberian 0,5 ml
Imunisasi Interval Durasi Perlindungan
TT 1
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5
Selama kunjungan
antenatal 1
4 minggu setelah TT 1
6 bulan setelah TT 2
1 tahun setelah TT 3
1 tahun setelah TT 4
-
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun / seumur
hidup