Download - 0slide AMRREVISI
MONITORING PEMAKAIAN ENERGI PADA GEDUNG STT PLN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC METER READING (AMR )LAPORAN KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh : DAHLIA CANDRA MUHAMMAD ASYARI ( 2004-11-005 ) ( 2004-11-147 )
TEKNIK ELEKTRO
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA 2007
PENGERTIAN AMRAutomatic Meter Reading atau AMR adalah sistem pembacaan meter elektronik secara terpusat, terjadwal (scheduler) dalam periode tertentu dari ruang control dengan menggunakan sistem komunikasi ( Seperti PSTN, GSM, frekuensi Radio ) dan PLC untuk 1 Fasa yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemantauan dan pengendalian pasokan energi kepada pelanggan.
PERANGKAT AMRPerangkat keras (Hardware)Meter Elektronik Front End Processor ( FEP ) Server Data Base Server Perangkat Jaringan ( Existing ) Perangkat Komunikasi
Perangkat lunak (Software )- ORACLE Server ( Existing ) - Microsoft Windows 2000/NT/Windows 98 ( Existing ) - Software aplikasi AMR terdiri dari: - S.A. AISYSTEM Automatic Meter Reading ( AMR ) - S.A. Data management report - S.A. Transfer CIS-RISI - S.A. DLPD
KONFIGURASI HARDWARE AMR
METER ELEKTRONIK / DIGITAL
Adalah suatu alat ukur yang mengukur besaran besaran listrik yang memiliki kemampuan untuk mengukur : Energi Aktif ( kWh ) Energi Reaktif ( kVARh ) Energi Semu ( kVA ) Besaran Arus ( Ampere ) Tegangan ( Volt ) Faktor Daya ( Cos Phi ) Frekwensi ( Hz ), dan lain-lain
* Serta mampu merekam kejadian-kejadian / ketidak normalan Pengukuran dalam periode tertentu.
METER ELEKTRONIK / DIGITALFEATURE / KEUTAMAAN METER ELEKTRONIK
Mengukur beberapa parameter listrik Mengukur daya / energi di 4 kuadran aktif dan reaktif Mengukur kVA Max Demand serta mencatat waktu dan tanggal kejadiannya Merekam data hasil pengukuran a.l : kWh, kVARh, A, V, Cos Phi dengan interval waktu ; 15 , 30, 45, dan 60 menit atau sesuai dengan kebutuhan ( Programmable ) Desain dan arsitektur yan lebih baik dan efisien Dapat dibaca / diprogram secara remote / lokal.
Pengawatan M.E.
PENGUKURAN DENGAN SISTEM AMR
MCB / PENGAMANSTOP KONTAKMETERELEKTRONIK
ANTENA
MODEM GSM
ADAPTOR TERMINAL TEST BLOK FUSE KIT
PEMASANGAN METER ELEKTRONIK BERIKUT SARANA KOMUNIKASI (MODEM)
Report & Control :
Pembacaan data meter secara otomatisMeter
Management Report Data diolah dan disajikan
Meter
Control Center
Monitoring Report: Voltage Current Power Energy Frequency Losses
BillingMeter
Control: Connect / Disconnect
PEMBACAAN ME JARAK JAUH
METER ELEKTRONIK
MODEM PSTN
MODEM PSTN
KOMPUTER CENTRAL MODEM PSTN
METER ELEKTRONIK
MODEM GSM
PROSES KERJA AMR
Terdapat 4 (empat) Area Jaringan, yaitu Gambir, Kebayoran, Kramat Jati dan Tangerang Data hasil pengukuran terdiri dari : - real time (energi, arus dan tegangan) - stand energi (kWh, kVARh) & kVA Max - load profile (angka dan kurva) - DLPD dengan berbagai parameter Data stand energi (kWh, kVARh dan kVA Max) diintegrasikan dengan CIS-RISI untuk diproses menjadi rekening. Pengiriman data dilakukan melalui WAN ke Area Pelayanan. Proses penerbitan rekening dilakukan tanpa melakukan data entry. Sebelum pencetakan rekening, dilakukan verifikasi data oleh Asisten Manajer Pencatatan Meter masing-masing Area Pelayanan. Pembacaan dapat juga dilakukan secara manual di setiap Area Pelayanan menggunakan fasilitas Portable Meter Reading (dalam hal pembacaan secara AMR mengalami kegagalan)
PENYEBAB KEGAGALAN AMR- Kerusakan meter elektronik (blank) - Sumber daya (fasa S-T) untuk modem terputus - Kerusakan modem (tak berfungsi) - Sinyal komunikasi GSM kurang kuat & stabil - PSTN tidak berfungsi karena diputus oleh PT.TELKOM - Kerusakan / overload FEP
INFORMASI PEMBACAAN OLEH SISTEM AUTOMATIC METER READING PADA GEDUNG STT-PLN
INSTANTANEOUS / REAL TIME
LOAD PROFILE
LOAD PROFILE DARI DATA MANAJEMEN REPORT
LAPORAN STAND ENERGI PER PELANGGAN
LAPORAN kVA MAX PELANGGAN
GRAFIK ARUS, BEBAN, TEGANGAN DAN ENERGI
PEMAKAIAN BEBAN PADA GEDUNG STT PLN BULAN SEPTEMBER 2007
Faktor meter pemakaian kWh : 1600 kali Faktor meter pemakaian kVARh : 1600 kali Stand meter yang dicatat bulan agustus 2007 adalah
Stand meter yang dicatat bulang september 2007 adalahWBP LWBP 1 LWBP 2 kVARh = = = = 23.627 41.256 317.852 157.731
WBP LWBP 1 LWBP 2 kVARh
= = = =
18.831 33.788 258.528 128.118
Pemakaian kWh WBP
Pemakaian kWh LWBP 1 Pemakaian kWh LWBP 2 Pemakaian kVARh
= = = = = = = =
( 23.627-18.831 ) x 1600 7.673,6 kWh ( 41.256-33.788 ) x 1600 11.948,8 kWh ( 317.852-258.528 ) x 1600 94.918,4 kWh ( 157.731-128.118 ) x 1600 47.380,8 kVARh
TARIF PEMAKAIAN ENERGI PADA GEDUNG STT PLN BULAN SEPTEMBER 2007
Biaya beban ( Rp/kVA ) = WBP dan LWBP Rp 29.500,Biaya pemakaian ( Rp./kWh ) = WBP Rp 455,LWBP Rp 325,Rekening yang harus dibayar adalah : Biaya beban = 1.110 kVA x Rp. 29.500/kVA = Rp. 32.745.000,Biaya pemakaian = LWBP = 106.867,2 kWh x Rp. 325,- = Rp. 34.731.840,WBP = 7.670,6 kWh x Rp. 455,= Rp. 3.490.123,Jumlah biaya beban dan pemakaian kWh & kVARh = Rp. 70.966.963,Pajak Penerangan Jalan = 3% Rp. 70.966.963,= Rp. 2.129.008,Bea Materai = Rp. 6.000,Total Rekening yang harus dibayar STT-PLN = Rp. 73.101.971,-
KESIMPULANTujuan penggunaan Sistem AMR :
Meter Elektronik dengan system AMR turut serta dalam menurunkan susut kWh jual dan susut jaringan ( losses ) sehingga dapat meningkatkan pendapatan PLN. AMR bisa mengurangi pengaduan pelanggan untuk pelanggan diatas 200 kVA yang diakibatkan dari kesalahan pencatatan meter yang selama ini dilakukan secara manual oleh petugas pencatatan meter. Mendeteksi dini pemakaian energi listrik secara ilegal (pencurian listrik) untuk P2TL Dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan dengan membaiknya kinerja pencatatan meter yang selama ini menjadi sorotan masyarakat di samping dapat memberikan pola pemakaian energi pelanggan yang bersangkutan. Dari sisi PLN yang bisa dengan cepat mendeteksi jika terjadi kejanggalan pada energi listrik yang digunakan oleh pelanggan.
KEUNTUNGAN AMR
Pencatatan meter lebih akurat dan tepat waktu Pemantauan terhadap energi yang digunakan pelanggan dapat dilakukan setiap saat Proses penerbitan rekening lebih cepat Susut non teknis dapat dikurangi
SELESAI Terima kasih