Download - 1752
DEMAM NEUTROPENIA
Fitri WinitaIda Parwati
PENDAHULUAN
• tolak ukur terjadinya infeksiDemam
• gejala yang menyertai perjalanan penyakit
• efek samping pengobatan
Neutropenia
• infus intravena, kateter• Malnutrisi• paparan antibiotik • seringnya perawatan rumah sakit
Demam neutropenia
Demam neutropenia
• tunggal → suhu secara oral >38,5oC
• 3x pengukuran >38oC dalam periode 24 jam, interval 4 jam
Demam
• ANC <500 sel/µlNeutropenia
Risiko Demam neutropenia
rendah
tidak dirawat di RS
mucositis GI (-)
tumor padat
neutropenia <7 hari
suhu <39,5oC
ALL dan NHL remisi
Epidemiologi
• 64,2 kasus/tahun→ Irlandia2007• RSCM → 15%• RS kanker Dharmais → 26%• RS dr. Soetomo Surabaya → 33% • RS Kandou Manado → 22%
2008• RSUP dr. Kariadi Semarang• 107 pasien ALL → 48 pasien demam
neutropenia; 48% kultur darah positif
2003-2007
Etiologi• Infeksi• Obat• Radioterapi• Kemoterapi kanker, dengan obat siklofosfamid, nitrogen
mustard, MTX, sitarabin, dll• Diperantarai sistem imun/ auto-imun• Hipersplenism• Penggantian sumsum tulang, anemia• Kegagalan sumsum tulang, anemia hipoplastik• Defisiensi nutrisi, vitamin B12 dan defisiensi folat
• Neutropenia siklik
1. Infeksi Organisme Sering terjadi Jarang terjadi
Bakteri Gram positif
S. aureus Staphyllococcus coagulase negative EnterecoccusStreptococcus viridans
Spesies CorynebacteriumSpesies BacillusSpesies Clostridium
Bakteri Gram negatif
E. coli K. pneumoniae P. aeruginosa
Spesies Enterobacter Spesies AcinetobacterCitrobacter freundiiSerratia marcescensSpesies Legionella
Mikobakteria M. fortuitumM. cheloneae
1. Infeksi Organisme Sering terjadi Jarang terjadi
Fungi C. albicans C. kruzei T. glabrata Spesies Aspergillus
Mucor Rhizopus Fusarium TrichosporonPseudoallescheria boydiiCryptococcusMalassezia furfur
Virus Herpes simplex Varicela-zoster
Cytomegalovirus
Parasit Pneumocystis cariniiToxoplasma gondiiStrongyloides stercoralis
Infeksi virus• infeksi hepatitis• mononukleosis • cytomegalovirus• influenza • poliomielitis• Rubeola• Rubella• roseola• Smallpox
• Psitacosis• demam kolorado
Tick • Dengue• demam kuning • demam sandfly• varicela
Infeksi bakteri
Gram negatif
Gram positif
• peningkatan pemasangan infus intravena
• penggunaan antibiotik
Jenis dan macam organisme penyebab demam neutropenia
Bakteri aerob (90%)
Kokus Gram + (45%) StaphylococcusStreptococcusEnterococcus faecalis/faecium
Basil Gram + (jarang) Corynebacterium spBasil Gram - (45%) Eschericia coli
Klebsiella spPseudomonas aeruginosa
Bakteri anerob (4-5%) sering polimikrobial
Kokus Gram + Peptococci
PeptostreptococciBasil Gram - Bacteroides fragilis
Fusobacterium sp
Infeksi jamur
• C. albicans• spesies C. non-albicans • C. tropicalias• C. kruzei• fungi filamentosa (spesies
Aspergillus, Mucor, Fusarium, dan Pseudoallescheria boydii)
2. Disebabkan oleh obatmerusak prekursor sumsum tulang
neutropenia, trombositopenia, atau anemia
Neutropenia yang dicetuskan obat terjadi melalui 3 mekanisme :
Ab → berinteraksi langsung dengan obat
Ab →berinteraksi dengan Ag di cairan darah dan kompleks imun mengabsorbsi sel permukaan
Ab yang melapisi permukaan sel → bereaksi dengan Ag yang diberikan
Neutropenia siklik
• Penyebab tersering : siklofosfamid• diturunkan secara autosomal resesif• timbul pada usia ±10 tahun• Gejala utama : demam, ulserasi oral dan
infeksi kulit, malaise, sakit kepala, limfadenitis, arthritis dan stomatitis
• Gejala berat : nekrosis kolon, peritonitis, dan sepsis oleh karena clostridium
Patofisiologipenurunan daya tahan tubuh → penyakit yang mendasarinya
defek imun → pengobatan dengan sitostatik, radiasi → m.o apatogen menjadi patogen
prosedur invasif
Patofisiologihambatan proliferasi sel kulit dan mukosa
memudahkan invasi mikroorganisme karena erosi dan ulserasi
menekan proliferasi sumsum tulang, termasuk granulosit → berperan dalam imunitas nonspesifik
Perbedaan sifat bakteri Gram positif dan negatif
Pembeda Bakteri Gram positif
Bakteri Gram negatif
Dinding sel :Lapisan peptidoglikanKadar lipidResistensi terhadap alkali (1% KOH)Kepekaan terhadap Iodium Toksin yang dibentuk Resistensi terhadap tellurit Sifat tahan asam kepekaan terhadap penisilin kepekaan terhadap streptomisin
lebih tebal1-4 %tidak larut
lebih peka eksotoksin lebih tahan ada yang tahan asam lebih peka tidak peka
lebih tipis11-22%larut
kurang peka endotoksin lebih peka tidak ada yang tahan asamkurang peka peka
Gram negatif k
o
m
p
l
e
k
s
L
P
S
-
L
B
P
a
k
a
n
b
e
ri
k
a
t
a
n
d
e
n
g
a
n
C
D
1
4
C
D
1
4
a
k
a
n
m
e
m
p
r
e
s
e
n
t
a
s
i
k
a
n
L
P
S
k
e
p
a
d
a
T
L
R
4
aktivasi makrofag
Gram positif
eksotoksin yang bekerja sebagai superantigen
melepaskan fragmen dinding sel yang
merangsang sel imun
Pelepasan sitokin pada kaskade sepsis
Gangguan pertahanan dan bakteri patogen tersering pada penyakit keganasan
Jenisleukemia
Gangguan Pertahanan Tubuh Bakteri Patogen
ALL Disfungsi neutrofil/neutropenia Bakteri Gram + dan -
Gangguan integritas mukosa dan kulit Fungi
Gangguan imunitas selular dan humoralkarena terapiTrombositopenia (penyembuhan lambat)
AML Disfungsi neutrofil/neutropenia Gram + (Staphylococcus, Streptococcus) dan
Gangguan integritas mukosa dan kulit Gram - (E. coli, Klebsiella pneumoniae, P. aeruginosa)
Gangguan imunitas selular dan humoralkarena terapi
Fungi (Candida, Aspergilus)
Trombositopenia (penyembuhan lambat)
Virus (Herpes simpleks, varicella zoster)Parasit (Pneumocystis carnii)
Gangguan pertahanan dan bakteri patogen tersering pada penyakit keganasan
Jenisleukemia
Gangguan Pertahanan Tubuh
Bakteri Patogen
CML Gangguan imunitas humoral Bakteri berkapsul (S. pneumoniae, H. influenzae,
Gangguan imunitas seluler Neisseria sp)
Neutropenia (end stage) Bakteri Gram - virus, parasit.
KomorbiditasPatient-related comorbidities
Usia < 6 tahunRiwayat: sepsis/bakteremia, infeksi pada akses vena sentral
Keadaan medis yang menentukan perawatan di rumah sakit
Syok atau syok yang terkompensasiKeadaan metabolik yang tidak stabilPerubahan keadaan mentalPerdarahanDehidrasiPenumonitisMukositisAbses jaringan lunakDiare dan muntahKegagalan organ tubuh
Cancer-associated comorbidities
Tumor yang progresifLeukemia yang baru terdiagnosisLeukemia yang relaps
Treatment-associatedcomorbidities
Neutropenia >7 hari1-12 bulan setelah transplantasi sumsum tulang
Pemeriksaan PenunjangKultur darah Cara terbaik: minimal 2 sampel diambil dari vena perifer dengan
interval 20 menit pada 2 tempat berbeda. Bila terdapat kateter vena sentral, sampel diambil dari kateter vena sentral dan dari vena perifer
Urin rutin dan kultur urin
Diindikasikan bila ada gejala saluran kemih, atau pada kasus neoplasma berlokasi di daerah urin atau renal
Kultur sekret luka
Diambil dengan tusukan atau swab, diambil dari tempat insersi kateter, bekas luka pembedahan atau luka mukokutan
Kultur survailans
Diindikasikan bila ada kecurigaan kolonisasi oleh mikroorganisme multiresistan, diambil dari swab nasal, anus dan lipatan kulit.
Kultur cairan serebrospinal
Diperiksa secara periodik untuk memonitor toksisitas obat, hidrasi, dan kemungkinan sepsis. Meliputi ureum, kreatinin, enzim transaminase, bilirubin, elektrolit dan gula darah
Pemeriksaan darah lengkap
Diindikasikan bila terdapat gejala keterlibatan sistem saraf pusat.
Lain-lain IL-6, IL-8, dan PCT, untuk prediktor adanya infeksi nonspesifik
THANK YOU
CYTARABINE
• Cytarabine, or cytosine arabinoside, is a chemotherapy agent used mainly in the treatment of cancers of white blood cells such as acute myeloid leukemia (AML) and non-Hodgkin lymphoma.
• It is also known as Ara-C (Arabinofuranosyl Cytidine).
• It kills cancer cells by interfering with DNA synthesis.
ALL• 1. L-1 terdiri dari sel-sel limfroblas kecil serupa
dengan kromatin homogen, nukleolus umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit.
• 2. L-2 pada jenis ini sel limfoblas lebih besar tetapi ukurannya bervariasi, kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti.
• 3. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogen dengan kromatin berbercak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan bervakuolisasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap buruknya prognosis ALL
• 1. Jumlah leukosit awal lebih dari 50.000/mm3.• 2. Umur pasien pada saat diagnosis dan hasil
pengobatan kurang dari 2 tahun atau lebih dari 10 tahun.
• 3. Fenotipe imunologis (immunophenotype).• 4. Jenis kelamin laki-laki.• 5. Respon terapi yang buruk pada saat pemberian
kemoterapi inisial, dilihat melalui BMP, sel blast di sumsum tulang >1000/mm3
• 6. Kelainan jumlah kromosom, pasien dengan indeks DNA >1.16(hiperdiploid) mempunyai prognosis yang lebih baik.
• Infeksi virus oportunistik pada penderita keganasan biasanya merupakan reaktivasi dari virus laten.
• Virus herpes simpleks dapat menyebabkan infeksi mukokutan yang berat, juga dapat menyebabkan penyakit diseminata.
• Cytomegalovirus (CMV) dapat menyebabkan penyakit fokal, terutama pada pasien transplantasi stem sel. Manifestasi CMV meliputi hepatitis, pneumonitis, esofagitis, dan enteritis dengan ulserasi mukosa gaster.
• Virus Zooster dapat menyebabkan infeksi berat meliputi ensefalitis, hepatitis, atau pneumonitis
• Penelitian oleh Alexandre dkk. melaporkan faktor nutrisi dan inflamasi meningkatkan risiko toksisitas kemoterapi. menurutnya pada keadaan malnutrisi kerusakan DNA oleh kemoterapi akan menjadi lebih berat pada jaringan normal ketika terdapat gangguan metabolik seperti infeksi dan gangguan nutrisi.
• Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan tidak efektifnya hematopoiesis dengan eritropoiesis megalobastik. Gangguan memproses DNA pada akhirnya menyebabkan neutropenia, maturasi inti neutrofil terganggu, menyebabkan hipersegmentasi inti neutrofil dan juga tidak efektifnya
• proliferasi dan maturasi sumsum tulang
• Kekurangan mineral diketahui dapat menyebabkan neutropenia, penelitian oleh Imataki dkk. menyatakan kekurangan tembaga (Cu) dapat menyebabkan terjadinya neutropenia