Download - 1.Schizophrenia and It's Management
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia dan
manajemen terapinya
dr. Yolly Dahlia, Sp.KJ
Internal Use Only
SER/022/Aug08-Aug09/WW3
Apa itu Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan/penyakit mental yang berat yang ditandai dengan adanya : Disintegrasi personality (kepribadian) yang progresif, dan hubungan dengan individu lainnya.
Biasanya terjadi pada usia muda : terbanyak antara usia 15-35 tahun, mungkin karena emosi yang masih berkembang.
SER/022/Aug08-Aug09/WW4
Gangguan Psikotik Skizofrenia
1. Skizofrenia merupakan penyakit gangguan mental yang berat.
2. Diperkirakan populasinya adalah 1 persen dari total populasi manusia. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi hidup dari penderitanya saja, tetapi juga mempengaruhi keluarganya dan kerabatnya.
3. Skizofrenia dikatakan merupakan suatu disintegrasi yang progresif dari kepribadian pasien dan hubungan dengan dunia luarnya. Pasien yang menderita skizofrenia memiliki persepsi yang tidak normal dan kacau.
4. Skizofrenia umumnya memiliki periode yang lama dan hampir dapat dikatakan tidak ada obatnya, yang bisa dilakukan hanya mempertahankan kondisinya dan mencegah agar tidak bertambah buruk; istilahnya seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW5
Ciri-ciri pasien Skizofrenia
Cara berpikir aneh Tingkah laku aneh Hidup dalam dunianya sendiri yang didominasi kepercayaan
yang fantastis dan aneh. Reaksi emosional yang tidak sejalan dengan kejadian waktu itu. Kelihatan seperti terkucil dari lingkungannya. Skizofrenia dapat bersifat akut dan kronik Sekitar 25% penderita hanya mengalami 1 serangan dan pulih
seperti semula, 50% mengalami baik dan kambuh, dan 25% tetap tergantung dengan obat bisa seumur hidup
Bunuh diri atau coba bunuh diri sering dilakukan penderita skizofrenia
SER/022/Aug08-Aug09/WW6
Cepat dan mendadak Perubahan tingkah laku yang dramatis dalam
hitungan hari atau minggu. Di sisi lain, juga dapat timbul secara perlahan Fase akut didominasi oleh simtom positif Fase kronik didominasi oleh simtom negatif dan
gangguan kognitif
Timbulnya Penyakit Skizofrenia
SER/022/Aug08-Aug09/WW7
Gangguan Psikotik Skizofrenia1. Skizofrenia merupakan penyakit yang sangat mahal, tidak hanya pada
biaya langsung meliputi obat dan rumah sakit, tetapi juga biaya tidak langsung dari hilangnya produktivitas seseorang sebagai dampak dari penyakit tersebut.
2. Beban psikologis yang juga timbul dan berdampak pada keluarganya merupakan hal penting yang harus menjadi pertimbangan
3. Standar pengobatan pada kasus skizofrenia ialah dengan menggunakan obat-obatan golongan antipsikotik baik tipikal maupun atipik. Biasanya disertakan bersama dengan terapi bentuk lain seperti psikoterapi, CBT, dll.
4. Beberapa obat di atas merupakan obat lama (tipikal) dan dapat menyebabkan efek samping yang berat, misalnya gangguan pergerakan (EPS). Sedangkan golongan atipik memiliki profil dan kombinasi cara kerja yang unik membantu pengobatan pasien lebih baik lagi
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW8
Pengenalan tentang skizofrenia1. Seabad yang lalu, terminologi yang digunakan yaitu “kegilaan” yang
kemudian didefinisikan lebih baik oleh seorang psikiater Jerman bernama Emil Kraepelin, disebut dementia praecox dan penyakit manik-depresi (1899)
2. Eugen Bleuler, seorang psikiater dari Swiss mendefinisikan ulang konsep dementia praecox, berdasarkan pengamatan klinis yang dilakukannya dan untuk pertama kali menggunakan terminologi skizofrenia (1911).
3. Konsep dari kedua psikiater tersebut tentang skizofrenia terus dibawa sampai saat ini.
4. Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mengganggu dan menyebabkan ketidakmampuan untuk melalukan suatu pekerjaan secara benar (disability), dengan suatu manifestasi gejala yang khas, yang dapat dikenali secara klinis dan telah dipelajari secara mendalam.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW9
Pengenalan tentang skizofrenia1. Umumnya skizofrenia dapat terjadi pada pasien usia muda disebut
early-onset (antara usia 15-35 tahun), walaupun late-onset lebih jarang terjadi tetapi cenderung memiliki ciri prognosis yang lebih berat
2. Pada early-onset, dalam masa perkembangan emosionalnya, dapat menyebabkan disintegrasi kepribadian yang serius.
3. Prevalensi skizofrenia lebih umum terjadi pada golongan masyarakat dengan status sosial-ekonomi menengah ke bawah, yang dapat timbul karena faktor lingkungan
4. Pasien skizofrenia memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh. Ia mempersepsikan lingkungannya dengan cara yang tidak semestinya (abnormal).
5. Pasien skizofrenia seakan memiliki dunianya sendiri, didominasi dengan keyakinan yang aneh dan fantastis. Reaksi emosionalnya tidak sesuai dengan stimulannya, misalnya sedih pada saat melihat lawakan, dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW10
Pengenalan tentang skizofrenia1. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal
prevalensi gangguan psikotik skizofrenia ini.2. Walaupun demikian, pada perempuan biasanya skizofrenia terjadi
pada usia yang lebih lanjut (usia 40-50 tahun), dimana faktor hormonal memegang peranan penting.
3. Dikarenakan faktor stigma yang melekat kuat sehubungan dengan penyakit mental dan skizofrenia, maka banyak dokter yang pada akhirnya menolak penyebutan “penyakit mental” melainkan menggunakan terminologi “gangguan jiwa”
4. Pada proses pengobatannya banyak pasien dengan gangguan psikotik skizofrenia yang putus obat/tidak melanjutkan pengobatan (drop out) disebabkan beberapa faktor, yaitu: efek samping yang mengganggu, ketidaksadaran akan penyakitnya (lack of insight), menggelandang, dan stigma.
5. Banyak pasien yang menolak pengobatan jangka panjang, khususnya apabila mereka merasa sudah sembuh.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW11
Pengenalan tentang skizofrenia1. Skizofrenia dapat dikelompokkan ke dalam 2 fase utama, yaitu fase
akut dan fase kronis.2. Serangan akut biasanya terjadi dalam periode beberapa minggu
saja. Umumnya merespon pada pengobatan dengan menggunakan antipsikotik.
3. Sebanyak 25% pasien skizofrenia mengalami 1 kali serangan dan berhasil sembuh secara tuntas.
4. Sebanyak 50% pasien skizofrenia mengalami pola remisi dan kekambuhan (relapse) yang berulang;
5. Sedangkan 25% lainnya memiliki kecenderungan untuk memiliki ketergantungan yang tinggi atau dikatakan sangat bergantung (bahkan total) pada obat dan perlu perawatan untuk sepanjang hidup mereka.
6. Kasus bunuh diri dan percobaan untuk bunuh diri biasa terjadi pada pasien dengan gangguan psikotik skizofrenia
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW13
Etiologi Skizofrenia1. Penyebab skizofrenia sampai saat ini belum diketahui secara pasti,
walaupun telah dicurigai adanya ketidaknormalan mendasar pada struktur otak dan fungsi-fungsinya.
2. Walaupun demikian belum diketemukan adanya perubahan morfologi atau patologis yang konsisten pada otak penderita skizofrenia.
3. Teknik pemotretan yang modern seperti magnetic resonance imaging (MRI) and computer assisted tomography (CAT) telah memperkaya pengetahuan tentang ketidaknormalan morfologi yang terjadi pada pasien-pasien skizofrenia.
4. Ada banyak hipotesa tentang etiologi ini telah diusulkan diantaranya faktor psikososial, faktor virus dan genetik dan berbagai gangguan ketidakseimbangan biokimiawi.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW14
Etiologi Skizofrenia
1. Faktor genetik dan lingkungan dipertimbangkan sebagai faktor pencetus, diantaranya kejadian dalam hidupnya, adanya penyakit fisik, atau kehidupan semasa kecilnya yang bisa menjadi faktor pencetus dan pemberat.
2. Penelitian terhadap mekanisme perantaranya telah menitikberatkan pada dasar proses psikologikal dan gangguan keseimbangan biokimiawi yang selanjutnya menjadi dasar terapi obat pada penyakit skizofrenia
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW15
Penyebab Skizofrenia
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
Predisposisi
Faktor genetis
Faktor perkembangan
Precipitating
Peristiwa kehidupan
Faktor penyakit fisik dan masa kecil
Perpetuating
Pengaruh sosial
Pengaruh keluarga
MekanismePengantara
Proses-proses psikologikal
Keanehan biokimiawi
SER/022/Aug08-Aug09/WW16
Faktor Genetis
1. Skizofrenia ini cenderung ada di setiap keluarga, walau ternyata hanya 5% saja yang sampai berkembang menjadi penyakit yang menganggu tersebut.
2. Namun demikian, insiden yang lebih tinggi terjadi pada keluarga dimana kedua orang tuanya adalah penderita (lihat tabel).
3. Pengamatan ini menyimpulkan bahwa ada etiologi yang berkembang dari faktor keluarga, namun tidak spesifik membedakan apakah faktor genetis ataukah lingkungan keluarga.
4. Beberapa penelitian telah dilakukan membandingkan antara skizofrenia pada kembar dan anak yang diadopsi, untuk lebih detail tentang pembahasan ini kita akan lihat pada tabel berikut.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW17
Faktor Genetis
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
Hubungan Risiko (%)
Orang tua 4.4%
Semua saudara kandung 8.5%
Saudara kandung (salah satu orang tua penderita skizofrenia) 13.8%
Anak-anak 12.3%
Anak-anak (dari kedua orang tuanya penderita skizofrenia) 36.6%
Saudara tiri 3.2%
Keponakan 2.2%
Perkiraan berkembangnya skizofrenia pada orang dengan hubungan kerabat
(Diadaptasi dari Shields J dalam Scientific Foundation of Developmental Psychiatry 1980; Heinemann Medical London, ed M Rutter)
SER/022/Aug08-Aug09/WW18
Faktor Perkembangan1. Dikatakan bahwa faktor-faktor pada masa-masa kelahiran dan
selama masa kanak-kanak turut berperan dalam pembentukan skizofrenia.
2. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
1. Adanya komplikasi pada saat melahirkan yang dapat menyebabkan kerusakan otak, yang merupakan faktor predisposisi cikal-bakal terjadinya skizofrenia di kemudian hari
2. Musim pada saat melahirkan. Kebanyakan penderita skizofrenia lahir pada musim dingin (salju) dibandingkan musim panas. Hal ini dikaitkan pada tingginya tingkat infeksi pada musim salju tersebut, searah dengan suatu hipotesa bahwa virus pada otak, pada masa infant, turut berperan pada perkembangan skizofrenia.
3. Kejadian pada masa kanak-kanak juga merupakan faktor penting pencetus skizofrenia
4. Lingkungan keluarga juga turut berperan terjadinya skizofrenia.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW19
Faktor Peristiwa dalam Kehidupan
1. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stres, misalnya seperti pindah rumah, sedih karena kehilangan, pindah kerja atau ganti pekerjaan dan sebagainya, dapat menimbulkan (mencetuskan) episode skizofrenia pada individu yang berpotensi tersebut.
2. Hal tersebut telah diperkirakan sebelumnya bahwa adanya peristiwa yang menimbulkan stres tersebut menggandakan risiko terjadinya skizofrenia dalam rentang waktu enam bulan ke depan.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW20
Adanya penyakit fisik dan masa kecil
1. Terjadinya skizofrenia dikarenakan adanya faktor penyakit fisik atau proses melahirkan.
2. Umumnya lebih banyak disebabkan karena adanya stresor tanpa penyebab yang jelas dan bersifat umum.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW21
Pengaruh sosial
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
1. Pada penderita skizofrenia ambang batas penerimaan terhadap stimulasi faktor lingkungan sangat terbatas (lebih sempit) dibandingkan orang normal pada umumnya.
2. Faktor kurangnya stimulasi, misalnya menarik diri dari lingkungan sosial, afek terlihat bodoh/datar (blunt) dan gangguan bicara
3. Faktor stimulasi yang berlebihan, dapat mencetuskan timbulnya gejala-gejala florid (disebut waham kebesaran) dan dapat menimbulkan kekambuhan. Karena pada penderita skizofrenia menjadi sangat sensitif dan bertoleransi rendah terhadap stimulasi lingkungan.
SER/022/Aug08-Aug09/WW22
Faktor pengaruh keluarga
1. Telah disepakati bahwa tingginya kekambuhan dikarenakan oleh keluarga yang menunjukkan ekpresi “emosi yang tinggi” misalnya melalui komentar2 kritis, perilaku kasar, menunjukkan tanda-tanda emosional yang tinggi
2. Dikatakan jumlah waktu yang dipergunakan untuk berinteraksi langsung antara keluarga dan pasien menjadi faktor penting.
3. Jika emosi lingkungan keluarga benar-benar dapat dikendalikan, maka risiko kekambuhan dapat diturunkan menjadi 15%; tentunya hal ini perlu diimbangi dengan adanya pengobatan yang intensif.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW23
Faktor peranan psikologis
1. Adanya mekanisme pengantara ini tidak serta merta menjadi faktor penting terjadinya skizofrenia (seperti halnya faktor genetis atau lingkungan).
2. Namun lebih cenderung sebagai bentuk yang menghubungkan faktor-faktor penyebab dan gejala-gejala yang nampak dari skizofrenia tersebut.
3. Melihat dalam konteksnya, skizofrenia dipandang sangat terbuka atas paparan, dimana mekanisme kendali atas ambang batasnya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
4. Sebagai akibat dari kondisi tersebut, maka gejala-gejala penyakit skizofrenia tersebut muncul.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW24
Faktor mekanisme biokimiawi
1. Penjelasan berdasarkan logika adanya kelainan biokimiawi ini telah banyak diteliti.
2. Ternyata disebabkan dari perubahan dari sejumlah senyawa kimiawi otak yang dikenal sebagai neurotransmiter (di bahas secara khusus pada pembahasan tentang neurotransmiter)
3. Intinya adalah adanya ketidakseimbangan antara beberapa neurotransmiter, seperti dopamin, serotonin, dan noradrenalin yang menimbulkan berbagai gejala skizofrenia.
4. Lebih detail tentang hal ini akan dibahas pada pengantar psikofarmakologi obat.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW26
Kondisi akut dan kronik
• Kondisi akut: tentang kondisi yang datang secara mendadak dan singkat serta gawat.
• Kondisi kronik: tentang kondisi yang tidak mendadak dan bersifat menahun.
SER/022/Aug08-Aug09/WW2727
Berbagai ciri skizofrenia
Disfungsi Sosial / okupasional Kemampuan bekerja Hubungan Interpersonal Merawat diri
Komorbid penyalahgunaan zat
Maguire 2002
Gejala afektif / mood Depresi Tak berdaya Keinginan Bunuh-diri Ansietas Agitasi Hostilitas
Defisit kognitif Atensi Memori Fungsi eksekutif (a.l. abstraksi)
Gejala Negatif Afek datar / tumpul Alogia Avolition Anhedonia Social withdrawal
Gejala positif Waham Halusinasi Bicara kacau Katatonia
SER/022/Aug08-Aug09/WW28
Gejala-gejala yang umumnya muncul pada fase akut
Gejala Frekuensi (%)Kurangnya kesadaran (lack of insight) 97%
Halusinasi auditorik 74%
Banyaknya ide-ide 70%
Kecurigaan 66%
Afek yang datar 66%
Suara-suara yang berbicara 65%
Waham perasaan 64%
Waham kejar 64%
Pikiran yang aneh 52%
Pikiran yang berbicara 50%
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW29
Gejala-gejala yang umumnya muncul pada fase kronis
Gejala Frekuensi (%)Menarik diri dari lingkungan sosial 74%
Tidak banyak melakukan aktivitas (underactivity) 56%
Sedikit bicara 54%
Tidak tertarik pada kesenangan 50%
Lambat dalam bertindak 48%
Terlalu aktif 41%
Pikiran yang aneh 34%
Depresi 34%
Perilaku yang aneh 34%
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW30
Gejala positif Skizofrenia Gejala positif adalah gejala yang seharusnya tidak ada pada orang
yang normal, tetapi ada pada orang yang menderita skizofrenia. Gejala positif termasuk didalamnya adalah delusi
(perasaan/keyakinan yang tidak rasional), halusinasi (mendengar bisikan dan melihat sesuatu yang supranatural), dll. Waham: Keyakinan aneh yang bersifat menetap Halusinasi: Pengindraan yg tdk berdasarkan kenyataan objektif Flight of idea (loncatan ide) & sikap bermusuhan Paratimi: Apa yang seharusnya menimbulkan rasa
senang/gembira pada orang normal maka pada penderita skizofrenia dapat menimbulkan rasa marah
Paramimi: Perasaan gembira tetapi ekspresi wajah menangis Hiperkinesia: Penderita terus-menerus bergerak (gelisah) Logorea: Penderita berbicara terus tanpa kendali
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW31
Gejala negatif Skizofrenia
Gejala negatif adalah keadaan yang seharusnya dimiliki oleh orang normal, pada skizofrenia tidak dimiliki.
Misalnya gangguan bicara, menarik diri dari kehidupan sosial, pergerakan yang terbatas, ketidakmampuan untuk merasakan perasaan senang, tidak adanya ide, melamun (stupor), dll.
Blocking: Ide yang terputus/terhenti
Emotional Blunting: Ketumpulan emosi / acuh
Gangguan kemauan: Tidak dapat mengambil keputusan & bertindak dalam suatu keadaan
Stupor: Keadaan diam / melamun
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Kriteria Diagnostik ICD-10
Lama waktu pengamatan min. 1 bulan
Psikopatologi yang dapat ditemukan :
a. “thought echo”, “tought insertion atau withdrawal”, dan “tought broadcasting”
b. Waham dikendalikan, waham dipengaruhi, atau pasifitas
c. Halusinasi yang terus-menerus berkomentar atau mendiskusikan pasien di antara mereka sendiri
d. Waham-waham menetap yang tidak sesuai dengan budayanya
e. Gejala-gejala negatif
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Kriteria Diagnostik ICD-10
- Pasien dengan episode depresi atau manik tetap dapat memenuhi kriteria skizofrenia, jika kriteria untuk skizofrenina ditegakkan terlebih dahulu sebelum onset dari episode mood
- Perjalanan Skizofrenia terus-menerus, episodik dgn kemunduran progresif atau defisit stabil, episodik berulang, remisi komplit atau inkomplit
- Periode pengamatan kurang dari satu tahun
- Tidak ada penyakit otak
- Tidak ada intoksikasi atau withdrawl obat
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
- Gejala yang menonjol waham kejar yang berhubungan dgn ahalusinasi auditorik
- Gejala yang tidak menonjol bicara terdisorganisasi, afek datar atau tdk sesuai, perilaku terdisorganisasi atau katatonik
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
- Gejala yang menonjol Gangguan afek
- Mood yang dangkal dan inappropriate
- Halusinasi dan waham ada tp tidak menonjol
- Kekacauan pada pembicaraan (inkoheren)
- Perilaku yang tidak bertanggungjawab
- Adanya kecenderungan isolasi sosial
- Prognosis buruk gejala negatif, afek datar, hilang kemauan
- Terjadi pada remaja atau dewasa muda.
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Katatonik (F20.2)
Gejala motorik yang menonjol hiperkinesia/ stupor ,kepatuhan otomatis/negativisme
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)
- Atypical skizofrenia
- Memenuhi kriteria Skizofrenia tetapi tidak memenuhi salah satu subtipe F20.0-F20.2
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)
- Adanya episode depresi akibat skizofrenia yang diderita
- Beberapa gejala skizofrenia ada tapi tdk mendominasi
- Bila gejala skizofrenia tdk ada lagi Episode depresi (F32.-)
- Bila gejala skizofrenia menonjol subtype skizofrenia yang sesuai (F20.0-F20.3)
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Residual (F20.5)
- Ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lalu dan memenuhi diagnosa skizofrenia namun tidak lagi menunjukan gejala-gejala psikotik
- Pasien menunjukan gejala-gejala negatif, residual, atau keduanya
- Kronis atau merupakan transisi menuju remisi sempurna
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Residual (F20.5)
Gejala negatif yang menonjolperlambatan psikomotor, aktivitas menurun,afek tumpul, sikap pasif, tdk inisiatif, kemiskinan kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Simpleks (F20.6)
Adanya perubahan perilaku yang bermakna kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri secara sosial
Gejala negatif dari skizofrenia residual tanpa didahului gejala klinik psikotik
SER/022/Aug08-Aug09/WW
Skizofrenia Lainnya (F20.8)
- Cenesthopathic skizofrenia
- Schizophreniform
Skizofrenia tidak spesifik (F20.9)Skizofrenia tidak spesifik (F20.9)
SER/022/Aug08-Aug09/WW44
Berbagai tipe Skizofrenia Tipe Katatonik
Pasien memiliki paling sedikit 1 (atau kombinasi) dari beberapa bentuk katatonia: Stupor katatonik atau mutisme: pasien tidak berespon terhadap
lingkungan atau orang; pasien sering menyadari hal-hal yang sedang berlangsung di sekitarnya.
Negativisme katatonik: pasien melawan semua perintah-perintah atau usaha-usaha fisik untuk menggerakkan dirinya.
Rigiditas katatonik: Pasien secara fisik sangat kaku
Postur katatonik: pasien mempertahankan posisi yang tidak biasa atau aneh.
Kegembiraan katatonik: pasien sangat aktif dan gembira. Mungkin dapat mengancam jiwanya (misalnya, karena kelelahan).
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW45
Berbagai tipe Skizofrenia
Tipe Disorganisasi (Hebefrenik) Pada pasien ditemukan: Afek tumpul, ketolol-tololan, atau tidak serasi
Sering inkoheren
Waham tidak sistematis.
Menyeringai dan manerisme yang aneh sangat sering ditemui
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:
Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau afek tidak sesuai
Kriteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW46
Berbagai tipe Skizofrenia
Tipe Paranoid Tipe ini paling stabil dan paling sering. Biasanya terjadi lebih lambat
dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofrenia lainnya. Pasien harus menunjukkan adanya waham yang konsisten, sering
berupa waham paranoid, dia dapat atau tidak dapat bertindak terhadap waham tersebut
Pasien sering tidak kooperatif dan sulit untuk bekerjasama, dan dapat menjadi agresif, marah, atau ketakutan, tetapi pasien jarang sekali memperlihatkan perilaku inkoheren atau disorganisasi.
Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu: Preokupasi dengan waham atau halusinasi auditorik yang menonjol Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW47
Berbagai tipe Skizofrenia
Tipe yang tidak terdiferensiasi
Pasien mempunyai halusinasi yang menonjol, waham, dan gejala-gejala psikosis aktif yang menonjol (misal, kebingungan, inkoheren), tetapi tidak terdapat gambaran spesifik tiga subtipe sebelumnya
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW48
Berbagai tipe Skizofrenia
Tipe Residual
Pasien dalam keadaan remisi dari psikosis akut tetapi masih memperlihatkan gejala-gejala residual (misal, penarikan diri secara sosial, afek datar atau tidak serasi, perilaku eksentrik, asosiasi melonggar, dan pikiran tidak logis).
Source: Kaplan HI & Benjamin J.S. alih bahasa: WM. Roan. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. 1998.
SER/022/Aug08-Aug09/WW49
Gangguan Skizofreniform
Gejala-gejalanya muncul dan hilang secara tiba-tiba Gejala-gejalanya biasanya lebih kacau dan “akut” Penyesuaian premorbidnya baik dan kembali berfungsi
baik setelah penyembuhan. Hanya sedikit peningkatan prevalensi skizofrenia di
dalam keluarga.
Gangguan skizofreniform tampaknya merupakan suatu penyakit yang terpisah dari skizofrenia. Meskipun demikian, kenalilah bahwa banyak pasien skizofrenia melampaui satu periode ketika diagnosisnya harus menjadi gangguan skizofreniform
SER/022/Aug08-Aug09/WW50
Gangguan Psikotik Singkat
Pasien yang mengalami episode psikotik akut yang berlangsung lebih dari satu hari, tetapi kurang dari 1 bulan baik dengan stressor yang jelas ataupun tanpa stressor yang jelas.
Penderita gangguan psikotik ini sangat kacau dan dramatik dengan labilitas emosi yang menonjol, perilaku aneh, bingung, dan pembicaraan inkoheren, disorientasi sementara, kehilangan daya ingat, dan/atau halusinasi dan waham yang singkat tetapi sangat mencolok
SER/022/Aug08-Aug09/WW51
Gangguan Skizoafektif
Gangguan ini merupakan gangguan yang didefinisikan dengan samar-samar dan kurang baik untuk pasien yang memiliki tanda baik skizofrenia maupun gangguan afektif berat dengan mood depresi.
Mengalami gangguan afektif yang mengarah hingga menjadi gambaran skizofrenia atau dapat memperlihatkan gejala-gejala kedua kondisi ini secara bersamaan.
SER/022/Aug08-Aug09/WW52
Gangguan Waham Pasien tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood yang
pervasif seperti yang ditemukan pada kondisi psikotik lainnya.
Tidak ada afek datar atau afek tidak serasi, halusinasi yang menonjol, atau waham aneh yang nyata.
Pasien memiliki satu atau beberapa waham, sering berupa waham kejar dan ketidaksetiaan dan dapat juga berbentuk waham kebesaran, somatik, erotomania yang: biasanya spesifik (misal, melibatkan orang, kelompok dan tempat, atau
aktivitas tertentu)
Biasanya terorganisasi dengan baik – dapat menjelaskan hal detail secara rinci.
Biasanya waham kebesaran
Wahamnya tidak cukup aneh untuk mengesankan gejala skizofrenia.
SER/022/Aug08-Aug09/WW53
Gangguan Psikotik Bersama
Orang normal dapat mengadopsi waham orang lain. Contohnya istri yang sangat terisolasi dan bergantung pada pasangannya akan menerima ide-ide atau waham pasangannya yang dominan.
SER/022/Aug08-Aug09/WW54
Gangguan Psikotik Akut akibat kondisi Medis
Pasien mempunyai kondisi medis yang dapat menyebabkan waham atau halusinasi yang menonjol.
Pasien tidak memiliki tilikan (insight) dan tidak menyadari hubungan gejala-gejala yang muncul dengan penyakit medis
SER/022/Aug08-Aug09/WW55
Gangguan Psikotik yang diinduksi Zat
Obat-obatan tertentu yang disalahgunakan atau sengaja dikonsumsi, dapat menimbulkan psikosis yang menonjol.
Biasanya disertai gambaran organik yang jelas, seperti kebingungan dan halusinasi taktil, olfakatorik dan visual
SER/022/Aug08-Aug09/WW56
Gangguan Psikotik Undefined
Apabila pasien psikotik tidak mengalami gangguan afektif, kondisi organik, atau salah satu dari gangguan di dalam bab ini, dan tidak melingering, pasien tersebut mengalami psikosis yang tidak dapat diklasifikasikan.
Penggunaan klasifikasi ini paling sering digunakan untuk pasien dengan informasi yang kurang untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik.
SER/022/Aug08-Aug09/WW58
Mengukur efek terapi
1. Mengukur suatu progres dari suatu terapi yang diberikan sangatlah penting, baik pada penelitian maupun dalam praktik keseharian
2. Ada beberapa instrumen yang dipergunakan dalam mengukur keberhasilan suatu terapi, diantaranya:
1. Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) yang telah dipergunakan semenjak 1962
2. Clinical Global Impression (CGI)
3. The Positive And Negative Syndrome Scale (PANSS)
4. SANS, SAPS, AIMS, dll
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW59
Instrumen PANSS Variable pengukuran baku yang menunjukkan gejala positif dan negatif
Skizofrenia
Menggunakan skala pengukuran dari 0 s/d. 6: 0 = Absent; 1 = Minimal; 2 = Mild; 3 = Moderate
4 = Moderate severe; 5 = Severe; 6 = Extreme
Mengukur beberapa gejala positif, yaitu: delusi/waham, disorganisasi konsep, perilaku halusinasi, kegembiraan, waham, kecurigaan/sikap iritatif, sikap tidak bersahabat
Mengukur beberapa gejala negatif, yaitu: afek tumpul, penarikan diri, sikap yang buruk: empati & keterbukaan, penarikan diri dari lingkungan sosial, kesulitan dalam berpikir abstrak, kekurangan dalam spontanitas dan tidak mengikuti alur percakapan, pemikiran stereotipe
Juga mengukur beberapa faktor skala psikopatologi umum, misalnya: permasalah somatik, kecemasan, perasaan bersalah, tensi, perilaku, depresi, retardasi motorik, ketidak-kooperatifan, pemikiran aneh, disorientasi, dll.
SER/022/Aug08-Aug09/WW61
Berbagai macam terapi skizofrenia1. Zaman sekarang ini, terapi meliputi berbagai aspek yaitu: terapi obat
antipsikotik, psikoterapi, konseling, dukungan sosial, pelatihan dan rehabilitasi.
2. Pasien dengan fase akut atau kambuh yang akut, perlu diterapi di rumah sakit jiwa, biasanya berkisar 30-35 hari; sampai penderita menjadi stabil dan perilaku yang membahayakan dan kacau dapat terkontrol dengan baik
3. Terapi skizofrenia meliputi terapi fase akut dan kronis (maintenance). Secara umum, hasil yang terbaik didapat melalui kombinasi terapi obat dan terapi sosial seperti psikoterapi dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
4. Terapi fase kronis membutuhkan terapi yang jangka panjang, biasanya dibagi menjadi: penderita dengan prognosis baik dan prognosis buruk.
5. Pasien dengan prognosis baik, biasanya dosis bisa diturunkan secara bertahap selama beberapa bulan ke depan dan disarankan untuk menghindari kehidupan yang menyebabkan tekanan.
6. Pasien dengan prognosis buruk, lamanya terapi akan berbeda dari satu pasien dengan pasien lainnya, sehingga perlu diperiksa secara periodik.
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
SER/022/Aug08-Aug09/WW62
Source: Manual 2, Seroquel Training Programme, Schizophrenia and its treatment
Management of Schizophrenia
SER/022/Aug08-Aug09/WW63
Antipsikotik dan dosis yang umumnya digunakan
TC / Nama generik
Quetiapine 100 mg 300 mg 600 mg 900 mg 1200 mg
Aripiprazole 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg 40 mg
Clozapine 75 mg 250 mg 425 mg 675 mg 900 mg
Olanzapine 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg 45 mg
Risperidone Tablet 1 mg 3 mg 6 mg 10 mg 15 mg
Haloperidol 1 mg 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg
Chlorpromazine 60 mg 250 mg 500 mg 900 mg 1300 mg
Fluphenazine 1 mg 5 mg 10 mg 20 mg 30 mg
Trifluoperazine 3 mg 12 mg 25 mg 40 mg 55 mg
Dosis kesetaraanAntipsikotik atipikal
Antipsikotik tipikal
Source: J Clin Psychiatry 2003; 64 (Suppl 12)
SER/022/Aug08-Aug09/WW64
Antipsikotik dan dosis yang umumnya digunakan
Source: J Clin Psychiatry 2003; 64 (Suppl 12)
Akut Rumatan Akut Rumatan
Quetiapine 800 mg 400 - 600 mg 300 - 600 mg 500 - 800 mg 400 - 750 mg
Aripiprazole 30 mg 10 - 20 mg 10 - 20 mg 15 - 30 mg 15 - 20 mg
Clozapine 850 mg 300 - 500 mg 250 - 500 mg 400 - 600 mg 300 - 550 mg
Olanzapine 40 mg 10 - 20 mg 10 - 20 mg 15 - 25 mg 12.5 - 22.5 mg
Risperidone Tablet 10 mg 2.5 - 5 mg 2 - 4.5 mg 4 - 6.5 mg 3.5 - 5.5 mg
Haloperidol 25 mg 3 - 13.5 mg 1.5 - 10 mg 7 - 18.5 mg 6 - 18.5 mg
Chlorpromazine 950 mg 200 - 650 mg 150 - 600 mg 400 - 800 mg 250 - 750 mg
Fluphenazine 25 mg 2.5 - 15 mg 2.5 - 12.5 mg 5 - 22.5 mg 5 - 15 mg
Trifluoperazine 40 mg 5 - 30 mg 2 - 20 mg 10 - 35 mg 10 - 30 mg
Episode Pertama Episode BerulangDosis tertinggi kondisi akutTC / Nama generik
Antipsikotik atipikal
Antipsikotik tipikal
SER/022/Aug08-Aug09/WW
PROGNOSISCiri-ciri Prognosis Baik
1. Late onset
2. Onset akut
3. Faktor pencetus yang jelas
4. Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual dan pekerjaan
5. Dijumpai simptom depresi
6. Menikah
7. Riwayat keluarga dengan gangguan mood
8. Sistem support yang baik
9. Gambaran klinis simptom positif
SER/022/Aug08-Aug09/WW
PROGNOSISCiri-ciri Prognosis Buruk
1. Onset usia muda
2. Onset perlahan dan tidak jelas
3. Tidak ada faktor pencetus
4. Riwayat premorbid jelek
5. Perilaku menarik diri atau autistik
6. Belum menikah atau telah bercerai
7. Riwayat keluarga skizofrenia
8. Sistem support yang buruk
9. Gambaran klinis adalah simptom negatif
10. Riwayat trauma perinatal
11. Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi
12. Sering kambuh
13. Riwayat skizorenia sebelumnya