Universitas Kristen Petra 6
2. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem adalah kumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dan bekerja secara bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan.
Suatu sistem memiliki syarat yang harus di penuhi antara lain, suatu sistem harus
dibentuk dengan memiliki sebuah tujuan, setiap elemen sistem harus memiliki
tujuan, setiap elemen sistem harus memiliki hubungan, tujuan dari organisasi
harus lebih penting dari tujuan setiap elemen sistem.
Menurut McLeod (2000), sistem adalah “sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Suatu
organisasi seperti perusahaan atau suatu area fungsional cocok dengan definisi ini.
Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya
suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen (p.13).
Informasi adalah segala sesuatu yang dapat membantu seseorang dalam
pengambilan sebuah keputusan. Menurut Whitten (2004), informasi adalah “data
yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang berarti. Informasi
dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima” (p.23).
sistem informasi manajemen adalah suatu sistem pada tingkat manajemen
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen untuk
menyajikan informasi yang tepat, akurat, ekonomis, dan relevan. Oleh karena itu,
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka dilakukan serangkaian kegiatan
sistem informasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam sebuah sistem
informasi :
a. Input
Suatu kegiatan yang menyediakan data yang akan diproses.
b. Proses
Suatu kegiatan pengolahan data yang dimasukkan (input), supaya
menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai tambah.
c. Output
7
Universitas Kristen Petra
Suatu kegiatan menghasilkan suatu laporan dari kegiatan input dan
kegiatan proses.
d. Penyimpanan
Suatu kegiatan pemeliharaan dan penyimpanan data.
e. Kontrol
Suatu kegiatan untuk menjamin bahasa informasi yang disajikan sesuai
dengan yang diharapkan.
2.2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menurut undang-undang pajak pertambahan nilai (2006), Pasal 1 (5)
berbunyi “jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau
perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan
atau hak tersedia untuk di pakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk
menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas
petunjuk dari pemesan”. Sedangkan menurut Pasal 1 (6) “jasa kena pajak adalah
jasa sebagaimana dimaksud dalam angka 5 yang dikenakan pajak berdasarkan
Undang-Undang ini”. Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10%(sepuluh persen).
Berikut adalah contoh pengisian Faktur Pajak Standar beserta cara
pengisisan (Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor :PER-159/PJ/2006).
8
Universitas Kristen Petra
Lembar ke 2 :
untuk Penjual BKP/Pemberi JKP sebagai bukti Pajak Keluaran
FAKTUR PAJAK STANDAR
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : 010.0000-07.00000015
Pengusaha Kena Pajak
Nama : PT ABC
Alamat : Jalan D No.1
NPWP : 01.XXX.XXX.X-
052.000
Tanggal Pengukuhan PKP : 01-Apr-01
Pembeli Barang Kena Pajak/ Penerima Jasa Kena Pajak
Nama : PT XYZ
Alamat : Jalan W No.2
NPWP : 01.XXX.XXX.X-021.001 NPPKP : 01.XXX.XXX.X-021.001
No. Urut
Nama Barang Kena Pajak/ Jasa Kena Pajak
Harga Jual/Penggantian/Uang
Muka/Termin (Rp)
1 Uang Muka atas pembelian 100 unit barang #G# 2.000.000,00
Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin *) 2.000.000,00
Dikurangi Potongan Harga
Dikurangi Uang Muka yang telah diterima
Dasar Pengenaan Pajak 2.000.000,00
PPN = 10 % X Dasar Pengenaan Pajak 200.000,00
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Tarif DPP PPnBM
…………% Rp…………………. Rp…………………. Jakarta, 5 April 2007
…………% Rp…………………. Rp………………….
…………% Rp…………………. Rp………………….
…………% Rp…………………. Rp…………………. Amir
Jumlah Rp…………………. Direktur
*) Coret yang tidak perlu
Gambar 2.1. Contoh faktur pajak sederhana
9
Universitas Kristen Petra
2.2.1. Petunjuk pengisian
• Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar.
Format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar.
• Format Kode Faktur Pajak Standar terdiri dari 6 (enam) digit , yaitu :
a. 2 (dua) digit pertama adalah Kode Transaksi,
b. 1 (satu) digit berikutnya adalah Kode Status,
c. 3 (tiga) digit berikutnya adalah Kode Cabang,
• Format Nomor Seri Faktur Pajak Standar terdiri dari 10 (sepuluh) digit,
dengan rincian sebagai berikut:
a. 2 (dua) digit pertama adalah Tahun Penerbitan.
b. 8 (delapan) digit berikutnya adalah Nomor Urut.
Sehingga format Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar secara
keseluruhan menjadi sebagai berikut:
Gambar 2.2. Cara pengisian kode dan nomor seri faktur pajak
Penulisan Kode dan Nomor Seri pada Faktur Pajak Standar, harus lengkap
sesuai dengan banyaknya digit.
Contoh penulisan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Standar berikut
artinya:
Kode Transaksi
Kode Status
Nomor Urut Th Penerbitan
Kode FP Standar Nomor Seri FP Standar
Kode Cabang
10
Universitas Kristen Petra
010.000-07.00000001, berarti penyerahan kepada Selain Pemungut
PPN, Faktur Pajak Standar Normal (bukan Faktur Pajak Standar
Pengganti), diterbitkan tahun 2007 dengan nomor urut 1.
011.000-07.00000005, berarti penyerahan kepada Selain Pemungut
PPN, Faktur Pajak Standar Pengganti. Faktur Pajak Standar Pengganti
diterbitkan tahun 2007 dengan nomor urut 5. Dalam hal ini Kode dan
Nomor Seri Faktur Pajak Standar yang diganti harus dicantumkan dalam
kolom yang telah disediakan (yaitu kolom Kode dan Nomor Seri FP yang
diganti).
• Pengusaha Kena Pajak.
Diisi dengan nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak dan tanggal
pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari Pengusaha Kena Pajak yang
menyerahkan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang
menerbitkan Faktur Pajak Standar, sesuai dengan keterangan dalam Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, kecuali alamat diisi dengan alamat
tempat domisili/tempat kegiatan usaha terakhir Pengusaha Kena Pajak.
• Pembeli Barang Kena Pajak dan/atau Penerima Jasa Kena Pajak.
Diisi sesuai dengan nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak
pembeli Barang Kena Pajak dan/atau penerima Jasa Kena Pajak. Dalam
hal Pembeli Barang Kena Pajak dan/ atau Penerima Jasa Kena Pajak
adalah Pengusaha Kena Pajak, maka Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak harus diisi.
• Pengisian tentang Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak yang diserahkan:
a. Nomor Urut.
Diisi dengan nomor urut dari Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
yang diserahkan
b. Nama Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak.
Diisi dengan nama Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang
diserahkan.
11
Universitas Kristen Petra
- Dalam hal diterima Uang Muka atau Termin atau cicilan, kolom
Nama Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak diisi dengan
keterangan, misalnya Uang Muka, atau Termin, atau Angsuran,
atas pembelian BKP dan/atau perolehan JKP.
- Dalam hal diperlukan, Pengusaha Kena Pajak dapat menambahkan
keterangan jumlah unit dan harga per unit dari BKP yang
diserahkan.
c. Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin.
Diisi dengan Harga Jual atau Penggantian atas Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak yang diserahkan sebelum dikurangi Uang Muka atau
Termin.
Dalam hal diterima Uang Muka atau Termin, maka yang menjadi dasar
penghitungan Pajak Pertambahan Nilai adalah jumlah Uang Muka atau
Termin yang bersangkutan.
Dalam hal pembayaran Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin
dilakukan dengan menggunakan mata uang asing, maka hanya baris
"Dasar Pengenaan Pajak" dan baris "PPN= 10% X Dasar Pengenaan
Pajak" yang harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah
menggunakan kurs yang berlaku menurut Surat Keputusan Menteri
Keuangan pada saat pembuatan Faktur Pajak Standar.
Dalam hal keterangan Nama Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak
yang diserahkan tidak dapat ditampung dalam satu Faktur Pajak
Standar, maka Pengusaha Kena Pajak dapat:
- membuat lebih dari 1 (satu) formulir Faktur Pajak Standar yang
masing-masing formulir harus menggunakan Kode, Nomor Seri,
dan tanggal Faktur Pajak Standar yang sama, serta ditandatangani
dan diberi keterangan nomor halaman pada setiap lembarnya, dan
khusus untuk pengisian jumlah, Potongan Harga, Uang Muka yang
telah diterima, Dasar Pengenaan Pajak, dan Pajak Pertambahan
Nilai cukup diisi pada formulir terakhir Faktur Pajak Standar; atau
- membuat 1 (satu) Faktur Pajak Standar yang menunjuk nomor dan
tanggal Faktur-faktur Penjualan yang merupakan lampiran yang
12
Universitas Kristen Petra
tidak terpisahkan dari Faktur Pajak Standar tersebut, dalam hal
Faktur Penjualan dibuat berbeda dengan Faktur Pajak.
• Jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin.
Diisi dengan penjumlahan dari angka-angka dalam kolom Harga
Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin.
• Potongan Harga.
Diisi dengan total nilai potongan harga Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak yang diserahkan, dalam hal terdapat potongan
harga yang diberikan.
• Uang Muka yang telah diterima.
Diisi dengan nilai Uang Muka yang telah diterima dari penyerahan
Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
• Dasar Pengenaan Pajak.
Diisi dengan jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termin
dikurangi dengan Potongan Harga dan Uang Muka yang telah diterima
• PPN = 10 % x Dasar Pengenaan Pajak.
Diisi dengan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
sebesar 10 % dari Dasar Pengenaan Pajak
• Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Hanya diisi apabila terjadi penyerahan Barang Kena Pajak Yang
Tergolong Mewah, yaitu sebesar tarif Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak yang menjadi dasar
penghitungan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
• ................... Tanggal ..........................
Diisi dengan tempat dan tanggal Faktur Pajak dibuat.
13
Universitas Kristen Petra
• Nama, Jabatan dan Tandatangan.
Diisi dengan nama, jabatan dan tandatangan pejabat yang telah
ditunjuk oleh Pengusaha Kena Pajak untuk menandatangani Faktur Pajak,
yang telah diberitahukan secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak
tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan atau tempat Pemusatan Pajak
Pertambahan Nilai dilakukan, sebelum pejabat yang ditunjuk tersebut
menandatangani Faktur Pajak.
Dalam hal Pengusaha Kena Pajak adalah Orang Pribadi yang tidak
memiliki struktur organisasi, maka keterangan jabatan diisi dengan
“Pemilik Kegiatan Usaha” atau “kuasa Pemilik Kegiatan Usaha” yang
ditunjuk oleh Pemilik Kegiatan Usaha yang telah diberitahukan secara
tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Kena Pajak
dikukuhkan atau tempat Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai dilakukan,
sebelum kuasa menandatangani Faktur Pajak
Pejabat atau Kuasa yang ditunjuk untuk menandatangani Faktur
tidak harus sama dengan pejabat atau Kuasa yang berwenang untuk
menandatangani Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.
Cap tanda tangan tidak diperkenankan dibubuhkan pada Faktur
Pajak Standar.
2.3. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Gelinas (2004), definisi Data Flow Diagram adalah “A graphical
representation of a system. A DFD depicts a system’s components; the data flows
among the components; and the source, destinations, and storage of data” (p.70).
DFD merupakan alat yang berguna untuk menggambarkan aliran data melalui
sistem dan proses yang terjadi dalam sistem tersebut. DFD banyak digunakan
untuk menggamabar proses bisnis yang didesain ulang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DFD, yaitu:
1. Nama proses dalam context diagram harus sama dengan nama sistem tersebut.
2. Setiap DFD harus muat dalam satu halaman.
3. Setiap simbol harus diberi nama yang unik, namun harus konstan atau tidak
boleh berubah jika berpindah ke level berikutnya.
14
Universitas Kristen Petra
4. Hindari garis berpotongan jika mungkin.
5. DFD pasti selalu mempunyai output.
6. Setiap proses dalam DFD harus mempunyai output dan input.
7. Setiap data store hanya boleh menerima input dari proses dan juga
memberikan output ke proses saja.
8. Data flow tidak boleh menghubungkan external entity dengan data store atau
dengan entity lain secara langsung.
9. Data flow tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan data store
yang lain secara langsung.
Keterbatasan dari DFD adalah sebagai berikut :
� DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop)
� DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision)
� DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
DFD terdiri dari empat symbol, yaitu:
a. External entity
External entity berada di luar sistem. Elemen ini memberikan sistem data
input dan menerima data output. External entity biasanya digambarkan dengan
persegi panjang.
b. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Lingkaran
digunakan untuk melambangkan proses yang mana diidentifikasi dengan
memberikan sebuah label.
c. Data flow
Data flow terdiri dari sekumpulan logika yang berkaitan dengan elemen
data. Data flow digambarkan dengan tanda panah.
d. Data store
Data store adalah tempat untuk menyimpan data untuk digunakan sebagai
referensi. Data store tidak menjelaskan secara detil karakteristik seperti
bagaimana pengaturannya ataupun pengaksesannya. Data store biasanya
dilambangkan dengan garis atas dan bawah.
15
Universitas Kristen Petra
2.3.1. Komponen Data Flow Diagram
Berikut ini merupakan komponen Data Flow Diagram :
• Terminator / Entitas luar
Terminator atau disebut juga dengan entitas luar adalah entitas diluar
sistem yang berhubungan langsung dengan sistem
Gambar 2.3. Komponen Terminator / Entitas Luar
Sumber: Gelinas, Ulric J., Sutton, Steve G., & Hunton, James E. (2005), p.109
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen
yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang berhubungan
dengan sistem tersebut dan biasanya menggunakan kata benda.
• Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output.
Penamaan proses disesuaikan dengan proses/kegiatan yang sedang dilakukan:
1
Proses
Gambar 2.4. Komponen Proses
Sumber: Gelinas, Ulric J., Sutton, Steve G., & Hunton, James E. (2005), p.109
• Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data
dan diberi nama degnan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa
file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti
buku alamat, file folder.
16
Universitas Kristen Petra
Storage
Gambar 2.5. Komponen Data Store
Sumber: Gelinas, Ulric J., Sutton, Steve G., & Hunton, James E. (2005), p.109
• Komponen Alur Data
Komponen alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan dari satu
bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi.
Gambar 2.6. Komponen Alur Data
Sumber: Gelinas, Ulric J., Sutton, Steve G., & Hunton, James E. (2005), p.109
2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Whitten (2004), definisi ERD adalah “model data yang
menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas
dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut” (p.281). ERD merupakan
salah satu teknik pemodelan data yang sebagian besar disebut sesuai dengan nama
penemunya (misalnya, Chen, Martin, Bachman, Merise) atau sesuai standar yang
dipublikasikan (misalnya IDEF1X).
2.4.1. Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD mempunyai 3 macam komponen dasar, yaitu:
• Entitas
Entitas merupakan kelompok orang, tempat, objek, kejadian, atau
konsep tentang apa yang kita perlukan untuk men-capture dan menyimpan
data. Entitas digambarkan sebagai persegi dengan dengan sudut tumpul.
Contoh entitas dapat dilihat pada gambar 2.7.
17
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.7. Entitas
Sumber : Whitten, Bentley & Dittman, 2004, p. 282
• Atribut
Atribut merupakan suatu identifikasi bagian data spesifik yang ingin
disimpan dari suatu entitas tertentu. Contoh atribut dapat dilihat pada gambar
2.8.
Gambar2.8. Atribut
Sumber : Whitten, Bentley & Dittman, 2004, p. 284
Pada tiap-tiap entitas terdapat suatu atribut yang unik. Atribut ini
disebut sebagai kunci. Kunci merupakan sebuah satuan minimal dari atribut
dimana memiliki nilai unik yang mengidentifikasi sebuah entitas dalam satuan
Terdapat beberapa macam kunci yaitu :
1. Primary Key
Satu atribut atau satu set atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan
secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap
kejadian dari suatu entitas.
2. Foreign Key
Satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu hubungan yang
menunjukkan ke induknya. Foreign Key ditempatkan pada entitas anak
dan sama dengan primary key induk relasinya. Hubungan entitas induk
dengan entitas anak adalah hubungan one-to-many.
• Relasi / Hubungan
Relasi adalah penghubung antara entitas dengan entitas-entitas lainnya.
Terdapat berbagai macam bentuk relasi yang dapat dilihat di Tabel 2.1.
BARANG
18
Universitas Kristen Petra
19
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.1. Macam-macam relasi
Intepretasi Kardinalitas
Minimum Maksimum Notasi grafis
Tepat satu (satu dan hanya satu)
1 1
- atau -
Nol atau satu 0 1
Satu atau lebih 1 Banyak (>1)
Nol, satu atau
lebih 0 Banyak (>1)
Lebih dari satu >1 >1
Sumber : Whitten, Bentley & Dittman, 2004, p. 285
• Normalisasi dan Denormalisasi
Menurut Whitten (2004), definisi normalisasi adalah “teknik analisis
data yang mengelola data ke dalam kelompok-kelompok untuk membentuk
entitas yang nonredundan, stabil, fleksibel dan mudah beradaptasi.” (p.306).
Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sederhana stabil dan mudah
20
Universitas Kristen Petra
untuk diatur. Ada 3 macam bentuk normalisasi, yaitu : first normal form
(1NF), second normal form (2NF), dan third normal form (3NF).
Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika
tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entitas
tunggal. Pada bentuk first normal form semua kelompok terulang dihilangkan
dan primary key diidentifikasi.
Entitas berada dalam second normal form jika sudah berada dalam
1NF dan jika nilai semua atribut nonprimary-key tergantung pada primary key
lengkap, bukan hanya sebagian. Atribut nonkey yang hanya tergantung pada
sebagian primary key seharusnya dipndahkan ke entitas lain dimana partial
key tersebuat sebenarnya merupakan full key. Mungkin pada model tersebut
perlu dibuat entitas dan hubungan baru.
Entitas berada dalam third normal form (3NF) jika telah berada dalam
2NF dan jika nilai atribut nonprimary key-nya tidak tergantung pada atribut
nonprimary-key lainnya. Pada bentuk 3NF, atribut nonkey yang tergantung
pada atribut nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Entitas dan
hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data untuk mengubah
ke bentuk 3NF.
Menurut Kendall (2003), definisi denormalisasi adalah “proses
mengambil model data logika dan mengubahnya ke dalam suatu model fisik
yang efisien untuk tugas-tugas yang sangat sering dibutuhkan. Tugas tersebut
meliputi membangkitkan laporan, tetapi dapat berarti juga pertanyaan yang
lebih efisien” (p.166).
2.5. Borland Delphi 7
Borland Delphi 7 merupakan perangkat pengembangan program aplikasi
Windows yang sering digunakan karena kemudahan dan kepraktisan dalam
pemakaiannya. Borland Delphi 7 bersifat visual, sehingga tidak perlu menuliskan
perintah dan kode yang terlalu banyak. Untuk bahasa pemrogamannya, Borland
Delphi 7 menggunakan Pascal.
Salah satu jenis aplikasi yang sering dikembangkan menggunakan Delphi
7.0 adalah aplikasi database. Dalam membangun aplikasi database, Delphi 7.0
memiliki beberapa metode. Salah satu metodenya adalah pembuatan aplikasi
21
Universitas Kristen Petra
database menggunakan ADO (ActiveX Data Object). Komponen database ADO
adalah komponen database yang dibuat oleh Microsoft, ADO Connection
merupakan salah satu komponen dari ADO yang berfungsi untuk membuat
koneksi atau hubungan dengan database. Untuk dapat mengakses suatu database
maupun objek-objek pada database seperti tabel, terlebih dahulu harus ada
koneksi atau hubungan ke database tersebut. Komponen ADO conneection pada
Component Palette tab ADO terlihat seperti pada gambar.
Gambar 2.9. ADO Connection Pada Component Palette
Untuk menggunakan komponen ADO connection, terlebih dahulu
komponen tersebut harus ditambahkan ke dalam form.
ADO Query merupakan salah satu komponen dari ADO yang berfungsi
untuk melakukan manipulasi pada record atau data pada tabel. ADO query dapat
digunakan untuk membaca data maupun untuk melakukan operasi pada tabel yang
tidak mengembalikan hasil membaca record atau data dari tabel pada database.
ADO query dapat langsung membuat koneksi ke database, tetapi dapat juga
menggunakan koneksi dari ADO connection. Komponen ADO query pada
Component Palette tab ADO seperti terlihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.10. ADO Query Pada Componenet Palette
Untuk menggunakan komponen ADO Query, terlebih dahulu komponen
harus ditambahkan ke dalam form.
22
Universitas Kristen Petra
2.6. PHP
Nama resmi PHP adalah PHP: Hypertext Preprocessor merupakan juga
salah bahasa pemrograman yang berada di server (Converse & Park, 2000). PHP
berawal dari konsep CGI (Common Gateway Interface) menggunakan bahasa
dasar Perl dan C, maka PHP tidak bersifat Object Oriented Programming secara
penuh seperti halnya di ASP (Active Server Page), walaupun demikian PHP juga
memiliki beberapa obyek dan mendukung obyek (Converse & Park, 2000). CGI
merupakan suatu interface ke web server yang memungkinkan untuk peningkatan
fungsi server.
Menurut Prasetyo (2004) dalam buku “Solusi Pemrograman Berbasis Web
Menggunakan PHP 5”, PHP merupakan salah satu pemrograman server-side di
antara beberapa pemrograman yang ada. Sejak diluncurkan, PHP mendapat respon
yang sangat baik dari kalangan pengembang aplikasi web. Kemudahannya
dipahami, serta sintaksnya yang mirip bahasa C menjadikan pemrograman ini
cepat dikenal oleh kalangan luas.
Menurut Converse, T., & Park, J. (2000, p.68) script PHP diletakkan
diantara tanda ‘<?php’ dan diakhiri tanda ‘?>’, seperti contoh script PHP dibawah
ini dengan ekstensi “.PHP” () :
<html>
<head>
<title>PHP File</title>
</head>
<body>
<?php
print “Variable capital is 67”;
?>
</body>
</html>
2.6.1. Variabel
Dalam PHP, variabel selalu diawali dengan tanda ‘$’, diikuti dengan nama
variabel tersebut. Contoh: $nama, $alamat, dan sebagainya. Untuk menggunakan
23
Universitas Kristen Petra
variabel, tidak harus dideklarasikan terlebih dahulu untuk pengenalan tipe
datanya. Hal ini menyebabkan variabel pada PHP menjadi sangat dinamis.
Tipe data yang ada terdiri dari 3 macam, yaitu integer, floating point
number, dan string. Tanda ‘=’ digunakan untuk mengisikan nilai dari suatu
variabel. Cara mendeklarasikan variabel php menurut Converse, T., & Park, J.
(2000, p. 59) :
<?php
$capital = 67;
Print “Variabel = ”.$capital;
?>
Output dari penulisan variabel tersebut adalah “Variabel = 67”.
Setelah menunjukkan cara untuk membuat variabel sekarang kita akan
membuktikan bahwa variabelnya menjadi dinamis, seperti berikut :
<?php
$nilai = ”60.5”;
$nilai = $nilai + 4;
echo “$nilai”; // output berupa double bernilai 64.5
$nilai = “enam puluh koma lima”;
echo “$nilai”; // output berupa string bernilai “enam puluh koma lima”
?>
2.6.2. Control Statement
Bahasa PHP memiliki kesamaan dengan bahasa C. Oleh karena itu syntax
yang digunakan dalam bahasa C sebagian besar dikenali oleh PHP. Untuk control
statement dalam PHP terdiri dari branching dan looping. Branching digunakan
untuk memilih kondisi tertentu. Syntax branching diawali dengan if, else – if, else,
juga bisa menggunakan switch (case). Looping digunakan untuk perulangan suatu
kondisi. Syntax looping berupa for, while, do...while.
2.6.3. Array
PHP juga mengenal tipe data array. Ukuran array tidak perlu
didefinisikan terlebih dahulu, sehingga data dapat langsung diisikan kedalamnya.
Apabila mengisikan elemen kedalam array tanpa menggunakan indeks, maka
24
Universitas Kristen Petra
secara otomatis akan ditambahkan di belakang elemen terakhir. Untuk mengisikan
dengan banyak nilai sekaligus, digunakan perintah ‘array’ diikuti dengan nilai-
nilai yang ingin diinputkan. Penulisan array pada PHP berbeda dengan penulisan
pada C. Pada bahasa C, tipe data array wajib diinisialisasi terlebih dahulu,
sedangkan pada PHP tipe data array tidak perlu diinisialisasi.
Contoh syntax menurut Converse, T., & Park, J. (2000, p. 202, 205):
<?php
//menyebutkan index untuk dapat diisi nilainya
$my_array[1] = “The first thing”;
$my_array[2] = “The second thing”;
//tanpa mendefinisikan index, otomatis ke index terakhir
$fruit_basket[] = “apple”;
$fruit_basket[] = “orange”;
$fruit_basket[] = “pear”;
?>
Cara mengakses nilai yang ada dalam array sama dengan cara mengakses
variabel biasa, dengan diikuti dengan nomor indeks. Pada PHP variabel array
dapat memiliki indeks yang tidak sekuensial dan indeks yang berupa string
sehingga penggunaan variabel array dapat lebih fleksibel.
2.6.4. Function
Function dalam PHP dibedakan menjadi built-in dan user-defined. Built-in
artinya sudah terdapat dalam PHP sehingga kita hanya perlu langsung
memakainya saja sesuai dengan parameter yang ditentukan. User-defined
berfungsi sebaliknya, function dibuat oleh user dengan parameter yang ditentukan
oleh user sendiri sesuai kebutuhan.
2.6.5. Session
Penggunaan session pada PHP berbeda dengan session pada ASP. Pada
PHP untuk penyimpanan variabel session perlu menggunakan function untuk
25
Universitas Kristen Petra
melakukan register variabel. Menurut Converse, T., & Park, J. (2000, p. 454-456)
function yang dapat digunakan sebagai berikut :
• bool session_start( void )
• bool session_unset( void )
• bool session_destroy( void )
• bool session_register( mixed name [, mixed ... ] )
• bool session_unregister( string name )
• bool session_name( [string name] )
• bool session_is_registered( string name )
2.7. MySQL
MySQL adalah sebuah database server yang cukup handal. Aplikasi ini
memiliki versi Unix dan Windows. Apabila kita akan membuka aplikasi yang
membutuhkan interface ke server MySQL telah disediakan library dari MySQL.
Layaknya database yang lain, mysql juga mengenal bahasa SQL (Structure Query
Language) standar yang ditambah beberapa perintah administrasi.
2.7.1. Membuat Koneksi dengan Database MySQL
Untuk melakukan koneksi ke MySQL dilakukan melalui PHP langsung,
yaitu dengan menuliskan perintah yang telah ditentukan. Menurut Converse &
Park (2000, p. 343) Melakukan koneksi ke database MySQL mempunyai syntax
dasar sebagai berikut :
<?php
mysql_connect($hostname, $user, $password);
//contohnya yang umum sebagai berikut :
mysql_connect(“localhost”, “root”, “sesame”);
?>
Setelah melakukan koneksi, maka user diwajibkan memilih database
mana yang ingin diakses.
26
Universitas Kristen Petra
Contoh menurut Converse & Park (2000, p. 343-344) :
<?php
mysql_select_db($database_name);
//contohnya :
mysql_select_db(“phpbook”);
?>
2.7.2. Perintah dalam MySQL
Dalam MySQL terdapat perintah-perintah dasar yang digunakan untuk
memanipulasi database. Perintah-perintah tersebut antara lain :
• Perintah create table
Perintah ini digunakan untuk membuat suatu tabel dalam suatu
database. Format syntax create table adalah sebagai berikut berdasarkan
Converse & Park (2000, p. 337) :
CREATE TABLE table
(
�id_col INT NOT NULL AUTO_INCREMENT PRIMARY KEY,
�col1 TEXT NULL INDEX,
�col2 DATE NOT NULL
);
Dari contoh di atas, dapat dimengerti bahwa akan dibuat sebuah tabel
dalam suatu database dengan nama “table”, di mana di dalam tabel itu
terdapat beberapa field antara lain “id_col, col1, col2”. Field “id_col” yang
berperan sebagai primary key tidak diperbolehkan bernilai kosong. Hal ini
disebabkan dengan adanya constraint not null. Pada field “col1” boleh
bernilai null index, sedangkan “col2” memiliki tipe data berupa date juga
memiliki constraint not null, tidak boleh bernilai kosong. Selain primary
key dan not null, beberapa constraint lain yang sering kali digunakan di
dalam perintah SQL seperti :
27
Universitas Kristen Petra
a. Foreign Key, merupakan kolom atau kombinasi gabungan dari
beberapa kolom yang dapat dipakai untuk menghubungkan sebuah
tabel dengan table lainnya.
b. Check, dipakai untuk menjamin integritas domain dengan cara
membatasi nilai-nilai yang dapat diterima sebuah kolom.
c. Unique, dipakai untuk menjamin bahwa tidak terjadi duplikasi pada
kolom-kolom yang tidak membangun primary key.
• Perintah select
Perintah ini digunakan untuk melihat isi tabel dalam suatu database.
Contoh penggunaan perintah select menurut Converse & Park (2000, p.
334) :
SELECT * FROM birthday_info WHERE birthmonth = $birthmonth;
Dari contoh di atas, dapat dipahami bahwa akan dilakukan select
semua field dari tabel “birthday” untuk ditampilkan. Di mana untuk
menampilkan data disesuaikan dengan “birthmonth” yang ada. Nanti akan
dihasilkan output data yang ditampilkan adalah data yang sesuai dengan
nilai variabel birthmonth yang diinputkan. Untuk melakukan select semua
field tersebut tidak perlu diketik semua nama field dari tabel yang ingin
ditampilkan, tetapi cukup dengan mengetikkan simbol ‘*’.
• Perintah insert
Perintah ini digunakan untuk menambahkan data baru ke dalam suatu
tabel dalam suatu database. Contoh penggunaan insert menurut Converse
& Park (2000, p. 334) :
INSERT INTO table (col1, col2, col3) VALUES (val1, val2, val3);
Pada contoh di atas, dipahami bahwa akan dimasukkan data (record)
baru pada tabel bernama “table” di mana nilai yang dimasukkan adalah
pada field “col1, col2, col3” yang memiliki nilai “val1, val2, val3” sesuai
dengan urutan field yang urutan field.
28
Universitas Kristen Petra
• Perintah update
Perintah ini digunakan untuk mengubah nilai data yang sudah ada
dalam tabel. Pengubahan nilai data yang sudah ada ini disebut dengan
update.
Contoh penggunaan syntax update menurut Converse & Park (2000, p.
334) :
UPDATE table SET field1 = ‘val1’, field2 = ‘val2’, field3 = ‘val3’
WHERE condition;
Pada contoh di atas, dipahami bahwa record dari tabel bernama “table”
akan diubah nilainya. Field yang akan diubah nilainya adalah “field1,
field2, field3” dengan nilai yang baru, yaitu “val1, val2, val3” sesuai
dengan kondisi berupa “condition”. Kondisi pada update ini sama seperti
kondisi pada perintah select.
• Perintah delete
Perintah ini digunakan untuk menghapus suatu record dari suatu tabel
dalam suatu database.
Contoh penggunaan syntax delete menurut Converse & Park (2000, p.
334) :
DELETE datapoint FROM table WHERE condition;
Pada contoh di atas diketahui bahwa akan dihapus sebuah data, yaitu
“datapoint” dari tabel bernama “table” sesuai dengan kondisi “condition”
yang ditentukan.