Download - 2. pelatihan sumber-daya-manusia
PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kelompok 2Manajemen Sumber Daya Manusia
Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Jember
2015
Anggota:Dyta Eko 112110101102Siti Kresnawati 122110101039Wahdatul Chizbiyah 122110101109Adindaru Srummasseta 122110101173Rizal Bachtiar 122110101182Waras Widayati 132110101202
Definisi Proses terencana dalam memodifkasi sikap, pengetahuan
atau perilaku keahlian melalui pengalaman pembelajaran untuk mencapai kinerja efektif dalam kegiatan atau sejumlah kegiatan (Smith dalam Francesco Sofo)
Pelatihan (coaching) pada buku milik Franceco Sofo adalah hubungan kemitraan antara pelatih dan klien atau pekerja. Proses pelatihan memusatkan pada pembelajaran berkesinambungan, pertumbuhan, dan perubahan, yang membawa hasil dalam pembangunan keterpenuhan kebutuhan sumberdaya internal seseorang. Pelatihan mengarahkan secara langsung atau tidak langsung energi dan keinginan klient untuk meningkatkan motivasi, mencapai tujuan, dan memaksimalkan potensi.
Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu pencapaian tujuan organisasi (Mathis & Jackson)
Tujuan1. Mengisi kekurangan/gap ketrampilan /
kemampuan.2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas
pekerjaan
Penurunan keluar-masuk pegawai Peningkatan keamanan pekerjaan Peningkatan kinerja
Produktifitas tinggi
Perbandingan biaya dan keuntungan dari pelatihan
BIAYA• gaji pelatih•Materi untuk pelatihan•Biaya hidup untuk pelatihan•Biaya untuk fasilitas•Peralatan•Transportasi•Gaji peserta pelatihan•Kehilangan produksi (biaya kesempatan)
KEUNTUNGAN• peningkatan produktifitas diri• menurunnya kesalahan kerja • menurunnya tingkat pergantian (turn over) karyawan • Semakin kurangnya keperluan untuk pengwasan kerja• Kemampuan untuk meningkatkan diri• Kemampuan-kemampuan baru• Perubahan sikap
Tanggung jawab pelatihan yang umumUnit sumber daya manusia
Para manajer
Menyiapkan materi pelatihan keterampilan
Menyediakan informasi teknis
Mengkoordinasikan usaha-usaha pelatihan
Mengawasi kebutuhan pelatihan
Menyelenggarakan atau mengatur pelatihan di luar pekerjaan (off the job training)
Menyelenggarakan pelatihan di lokasi (on the job training)
Mengkoordinasikan rencana karier dan usaha pengembangan karyawan
Secara terus menerus mendiskusikan perkembangan karyawan dan potensi masa depannya
Menyediakan masukan/input serta keahlian untuk pengembangan organisasi
Berpartisipasi dalam usaha perubahan organisasi
Tipe-tipe pelatihan Pelatihan Internal : “on the job locations”
Tipe ini bisa mengurangi biaya bila dibandingkan dengan mengirim pelatihan keluar
Bisa menghindari biaya pelatih/trainer dari luar Peserta pelatihan yang belajar sambil bekerja
bisa jadi mendatangkan biaya dalam kasus kehilangan pelanggan atau merusakkan peralatan dan mungkin mereka akan frustasi bila program ini tdak berjalan dg baik.
Bisa juga merupakan One source Internal Training yang merupakan training/pelatihan Informal yaitu Pelatihan Internal melalui interaksi dan umpan balik antar pegawai.
Alasan diselenggarakannya Pelatihan eksternal
Lebih murah bagi pengusaha untuk menggunakan pelatih dari luar untuk menyelenggarakan pelatihan di tempat dimana sarana pelatihan internal terbatas
Waktu tidak memadai untuk persiapan pengadaan materi pelatihan internal
Staff SDM mungkin tidak memiliki tingkat keahlian yang dibutuhkan untuk materi pelatihan yang diperlukan
Beberapa keuntungan para karyawan berinteraksi dengan para manager dan rekan-rekan kerja dari perusahaan lain dalam suatu program pelatihan yang dilaksanakan diluar
Model sistem pelatihan
MenetapkanKebutuhanpelatihan
Mengidentifikasi Tujuan
pelatihan
Membentukkriteria
Tes awalPeserta
pelatihan
Menyeleng-garakan Gerakanpelatihan
Mengaturpelatihan
MemilihMetode
pelatihan
Menga-wasi
pelatihan
Hasil lengkapPelatihan
DibandingkanDengankriteria
PENILAIAN IMPLEMENTASI EVALUASI
METODE/TEKNIK TRAINING
1. Metode Praktis (On the job training) :
Rotasi jabatan Latihan instruksi pekerjaan Magang Coaching =
bimbingan/pengarahan Penugasan sementara
2. Metode Simulasi dan Teknik Presentasi informasi (Off the job training)
a. Metode Simulasi :
- Studi kasus
- Role playing - Prog Kompt yg dibuat sesuai dg Business Game : simulasi pengambilan keputusan skala kecil yg
dibuat sesuai dg situasi kehidupan bisnis nyata
- Vestibule training : dilaksanakan olh pelatih khusus
di area terpisah yang dibangun dg berbagai jenis
peralatan yang sama spt yg akan digunakan pd
pekerjaan sebenarnya
- Laboratorium training latihan kelompok
- Program Pengembangan eksekutif diselengga-
rakan di Universitas/Lembaga Pendidikan
b. Presentasi informasi - Kuliah - Video Presentation - Conference = seminar - Programmed instruction menggunakan komputer - Self study
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIHMETODE/TEKNIK TRAINING
Isi program yang dikehendaki Kelayakan fasilitas Preferensi dan kemampuan peserta Preferensi dan kemampuan instruktur/pelatih Prinsip-2 belajar
Evaluasi Pelatihan/Training Evaluation Untuk membandingkan hasil setelah pelatihan dengan
tujuan pelatihan atau pre test-post test. Salah satu materi yg dievaluasi adalah analisis cost/benefit Benchmarking training : mengukur kesetaraan hasil
pelatihan dengan nmembandingkan satu organisasi dengan yang lainnya.
Daftar Pustaka
Sofo, Francesco. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Surabaya : Airlangga University PressMathis, Robert L. and Jackson, John H.. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Slemba Empat
SEKIAN