Download - 2010, Ep Kuliah Tkp
PEMERIKSAAN TKP (TEMPAT KEJADIAN PERKARA)
Eriko Prawestiningtyas
Laboratorium Ilmu Kedokteran Forensik
FKUB-RSSA Malang
FORENSIC
PERAN DOKTER DALAM PEMERIKSAAN DI TKP
Penyidik mempunyai wewenang untuk :Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pemeriksaan perkara (KUHAP pasal 7 ayat 1 sub h)
Pasal ini dikaitkan dengan KUHAP pasal 120 :1, dalam hal penyidik manganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus
Pada pasal tsb tdk disebutkan letak TKP Tidak wajib (beda dgn HIR psl 70).
TKP:tempat yg diperkirakan sebagai awal suatu kejadian kriminal krn:laporan masyarakat kedapatanAdanya tanda-2 petunjuk tengahSedang berlangsung berbuat
(KTB)
CEPAT
Pemeriksaan TKP
KUNCI keberhasilan mengungkap kasus
Polisi & Dokter memahami
kasus mudah/cepat terungkap
BEBERAPA KETENTUAN (DIPAHAMI BERSAMA)
Kasus menyangkut kesehatan, nyawa manusia Polisi meminta bantuan dokter (KUHAP ps. 120 & 133)
Bila Dokter menolak sanksi KUHP ps. 224 Dokter harus ingat jangan sampai
menambah, merusak keadaan TKP,walaupun termasuk tim kecuali pd langkah pengumpulan BB
Sebelum Dokter melakukan px. TKP diamankan lebih dahulu dijaga keasliannya
Dibuat sketsa TKP/foto sebelum pemeriksaan lebih lanjut
SAAT MENERIMA PERMINTAAN PX.TKP
Siapa yg meminta lisan atau tertulis Lisan dilayani, ttp setelah px. TKP selesai
perlu disusuli dengan permintaan tertulis Informasi ttg korban : kondisi, jumlahPersiapan
alat-2 emergency, sarung tangan, alat tuliskamera, kantong plastik bersihtenaga perawat
Berangkat bersama penyidik
YANG DIKERJAKAN DOKTER DI TKP
1. Pemeriksaan dokter harus berkoordinasi dengan penyidik.2. Menentukan korban masih hidup atau sudah mati.3. Bila hidup, diselamatkan dulu.4. Bila meninggal dibiarkan asal tdk mengganggu lalulintas.5. Jangan memindahkan jenasah sebelum seluruh pemeriksaan
TKP selesai.6. TKP diamankan oleh penyidik agar dokter dapat memeriksa
dengan tenang. 7. Yang tdk berkepentingan dikeluarkan dari TKP.8. Dicatat identitas orang tersebut.9. Dokter memeriksa mayat dan sekitarnya dan mencatat :
- Lebam mayat,Kaku mayat , Suhu tubuh korban.- Luka-luka, membuat Sketsa atau foto
DI TEMPAT KEJADIAN Pimpinan/koordinator dari Kepolisian Catat 1. Alamat, jam datang, peserta
(paramedis) 2. Peserta petugas Polisi.3. Buat sketsa TKP : Umum posisi TKP dg sekitar Khusus posisi korban dan
sekitarnya Pemeriksaan TKP KECUALI korban dlm gawat.
TUJUAN PX. TKP
1. Hidup atau mati2. Memperkirakan saat kematian3. Memperkirakan cara kematian
- Wajar- Tidak wajar
4. Mengumpulkan barang bukti
CONTOH T K P
1. PENENTUAN HIDUP ATAU MATI
Px. fungsi CNS reflek Px. fungsi resp Auscultasi test resp bulu, cawan isi air Px. CV nadi, Auscultasi. test CV finger nail test incisi
2. PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
Kegunaannya : saat kematian
Saat kejadian
Alibi tersangka
Trilogi yg tidak boleh dilupakan * Lebam mayat * Kaku mayat * Proses pembusukan
LEBAM MAYAT : - Perkiraan saat kematian tehnik
penekanan - Posisi , perubahan posisi kapan - Perkiraan sebab kematian
KAKU MAYAT - Tanda pasti kematian. - Perkiraan saat kematian lengkap belum lengkap - Posisi cadaveric spasme.
PEMBUSUKAN - Ada / tidak awal diperut kanan bawah - Lanjut sudah ada larva / belum
3. CARA KEMATIAN
WAJAR TIDAK WAJAR
- Pembunuhan perkiraan cara kejadian- Bunuh diri - Kecelakaan
BUNUH DIRI TKP :
- Surat peninggalan- ruangan
Kasus yg sering : - gantung diri- luka tusuk / iris- luka tembak
GANTUNG DIRI :- Simpul : - ditempat penggantungan mati. - dileher hidup.- Baju tidak ikut terikat.- Arah alur jerat dileher serong kebelakang atas,dan letak nya diatas jakun.- Panjang tali dr simpul ke simpul dapat melalui kepala.- Serabut tali ditempat penggantungan mengarah ke
korban.- Ada alat penumpu
LUKA TUSUK / IRIS.
- Ada luka percobaan.- Lokasi didada kiri,ulu hati,leher,pergelangan tangan.- Ada cadaveric spasme.- Diperhatikan arah luka apa sesuai dengan tangan yg dipergunakan.
LUKA TEMBAK :- LTM tempel atau LTM jarak dekat.- Cadaverisc spasme dg menggenggam Senjata Apinya.- Arah tembakan sesuai dg tangan yg dipakai.
PEMBUNUHAN
TKP Korban Tanda perlawanan
Informasi saksi
4. BARANG BUKTI :
Membantu :alat unt.melakukan perbuatanjangan menghilangkan atau
menambah sidik jariBercak darah, spermaSidik jariMuntahanAnak Peluru
CARA AMBIL DARAH
Perhatikan bentuk darahnya - tercecer / tergenang. - gambaran terseret kearah mana - bulat atau bentuk tanda seruDarah yg didapat - masukkan kantong plastik bersih - tiap kantong diberi nomor sesuai dengan
no.kotaknya - beri label dan disegel
Cara Pengambilan: darah baru atau basah darah kering
MENCARI DAN MENGUMPULKAN BARANG BUKTI (TRACE EVIDENT) Dokter tetap berkoordinasi dengan penyidik,
terutama bila ada team Labfor. Dokter membantu mencari barang bukti, misal
racun, anak peluru dll. Segala yang ditemukan diserahkan pada penyidik. Dokter dapat meminjam barang bukti tersebut. Selesai pemeriksaan, TKP ditutup misal selama 3 X
24 jam. Korban dibawa ke RS dengan disertai
permohonan visum et repertum.
KESIMPULAN PEMERIKSAANPemeriksaan TKP harus diakhiri dengan kesimpulan, berisi :
Perkiraan saat kematian :- Tergantung pengalaman dokter.- Diperlukan data al : Lebam mayat, Kaku mayat ,Penurunan suhu tubuh, Pembusukan, Umur larva Ialat pada jenasah
Sebab akibat lukaDari pemeriksan luka dapat diketahui benda apa yang menyebabkannya, misal benda tajam, tumpul atau senjata api dll.
Cara kematian (Manner of death)- untuk menentukan mati wajar atau tidak wajar.- penyidik dapat melakukan tindakan selanjutnya.- Penyidik dapat menghemat tenaga dan waktu.
KESIMPULAN TENTANG CARA KEMATIAN ADA KEMUNGKINAN BERBUNYI SEBAGAI BERIKUT :
KESIMPULAN TENTANG CARA KEMATIAN ADA KEMUNGKINAN BERBUNYI SEBAGAI BERIKUT :
• Pada pemeriksaan sepintas lalu dari luar saja pada korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
• Keadaan TKPnya rapi; dalam almari ditemukan obat-obatan dan rongent foto yang menandakan korban sakit paru-paru.
• Cara kematian korban diduga adalah wajar.
• Bunuh Diri
1. Jika dokter kebetulan melihat sendiri peristiwanya, maka dokter dalam hal ini bertindak sebagai saksi, bukan sebagai ahli. Dokter dapat berkesimpulan “Jelas suatu kejadian bunuh diri”
2. Jika dokter menemukan keadaan TKP rapi dan luka-luka pada tubuh korban adalah luka-luka klasik bunuh diri, ia dapat berkesimpulan “Peristiwa tersebut biasanya merupakan peristiwa bunuh diri”
3. Jika menemukan keadaan TKP rapi dan luka-luka pada korban adalah luka-luka tidak klasik bunuh diri, ia dapat berkesimpulan “Peristiwa ini lebih mendekati bunuh diri dari pembunuhan”
• PembunuhanJika dokter menemukan keadaan TKP porak-poranda dan luka-luka pada korban tidak sesuai dengan luka-luka klasik bunuh diri, ia dapat berkesimpulan “Peristiwa tersebut merupakan pembunuhan”
• KecelakaanJika dokter menemukan keadaan TKP rapi dan di atas meja terdapat alat seterika yang dibongkar, sedangkan dalam tangan korban terdapat kawat listrik yang bocor yang berhubungan dengan arus listrik, ia dapat berkesimpulan “Peristiwa tersebut menurut dugaan adalah suatu kecelakaan”
• Cara Kematian tidak jelasDari pemeriksaan TKP dan pemeriksaan luar pada korban belum dapat diambil kesimpulan tentang cara kematian.
LAIN-LAIN • Untuk menentukan sebab pasti kematian, maka mutlak harus
dilakukan otopsi.• Jangan sekali-kali menganggap remeh pemeriksan TKP.• Pemeriksaan TKP harus dilakukan sendiri oleh dokter, tdk
boleh diwakilkan.• Dokter yang melakukan pemeriksaan TKP yang harus
menandatangani Visum et Repertum TKP.
LAIN-LAIN • Untuk menentukan sebab pasti kematian,
maka mutlak harus dilakukan otopsi.• Jangan sekali-kali menganggap remeh
pemeriksan TKP.• Pemeriksaan TKP harus dilakukan sendiri
oleh dokter, tdk boleh diwakilkan.• Dokter yang melakukan pemeriksaan TKP
yang harus menandatangani Visum et Repertum TKP.
Terima Kasih