Download - 3. PENGKAJIAN WISMA ASOKA edit FIX.docx
BAB III
TINJAUAN LAPANGAN
A. PENGKAJIAN
Data Inti
1) Nama Komunitas : Wisma Asoka
No NamaJenis
KelaminUsia
Status
PernikahanPendidikan
Pekerjaan
DuluAgama
1
2
3
4
5
6
7
8
Tn.L
Tn.S
Tn.H
Tn.M
Tn.Sy
Tn.G
Tn.R
Tn.A
L
L
L
L
L
L
L
L
71 th
80 th
80 th
81 th
73 th
70 th
77 th
70 th
Duda
Duda
Duda
Duda
Duda
Tidak diketahui
Duda
Duda
SR
SR
SR
Tidak lulus SD
SMP
Tidak Sekolah
Tidak Sekolah
Tidak Sekolah
Pedagang
Petani
Swasta
Petani
Buruh
Buruh
Buruh
Tidak diketahui
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Sumber : Hasil Wawancara oleh Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Pada pemeriksaan fisik dalam hal ini tanda-tanda vital berupa tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu terhadap lansia penghuni Wisma Asoka didapatkan hasil yaitu
sebagai berikut:
Nama Tekanan Darah Nadi Pernafasan Suhu
Tn.L 140/90 mmHg 72 x/m 18 x/m 36.5 оCTn.S 140/80 mmHg 80 x/m 18 x/m 36 оCTn.H 130/80 mmHg 84 x/m 20 x/m 36.6 оCTn.M 150/90 mmHg 80 x/m 20 x/m 36.7 оCTn.Sy 130/90 mmHg 80 x/m 22 x/m 36.5 оCTn. G 140/80 mmHg 80 x/m 22 x/m 36.5 оCTn.A 140/90 mmHg 88 x/m 20 x/m 36.7 оCTn.R 140/80 mmHg 86 x/m 18 x/m 36.5 оC
Sumber : Hasil Pemeriksaan Fisik oleh Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan Umur para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Kategori Umur Frekuensi Prosentase1.2.3.
Elderly (60-74)Old (75-90)Very Old (>90)
44-
50 %50 %
-Jumlah 8 100 %
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Umur lansia di Wisma Asoka (50 %) Golongan Elderly dan (50%) Golongan Old.
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Pendidikan Frekuensi Prosentase1.2.3.4.5.6.7.
Tidak Tamat SDSD/SRSMPSMAPTButa HurufTidak sekolah
131---3
12.50 %37.50 %12.50 %
---
37.50 %Jumlah 8 100 %
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 37.50 % lansia di Wisma Asoka memiliki tingkat pendidikan SR dan tidak sekolah.
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan Agama para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Agama Frekuensi Prosentase1.2.3.4.5.6.
Islam Kristen Katolik Hindu Budha Lain-lain
8-----
100 %-----
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B
terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh lansia di Wisma Asoka (100 %) beragama Islam.
Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan Status PerMenikahan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Status PerMenikahan Frekuensi Prosentase1.2.
DudaTidak diketahui
71
87.50 %12.50 %
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B
terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (87.50 %) berstatus Duda.
Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan Suku para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Suku Frekuensi Prosentase1.2.3.
BanjarJawa Lain – lain
71-
87.50 %12.50 %
-Jumlah 8 100 %
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (87.50%) bersuku Banjar.
Tabel 6. Distribusi frekuensi berdasarkan Pekerjaan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Pekerjaan Frekuensi Prosentase1.2.3.4.5.
PetaniBuruhSwastaPedagangTidak diketahui
23111
25 %37.50 %12.50 %12.50 %12.50 %
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B
terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (37.50 %) bekerja dulunya sebagai buruh.
2) Vital Statistik
Tabel 7. Distribusi frekuensi berdasarkan masalah kesehatan yang dialami para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Masalah kesehatan Frekuensi1.2.3.4.5.6.
Nyeri sendiHipertensiKatarakPost StrokeBatukSesak
521131
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka mempunyai masalah kesehatan yang dialami adalah Nyeri Sendi.
Tabel 8. Distribusi frekuensi mengalami nyeri sendi/kaku/kesemutan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Mengalami nyeri sendi/kaku/kesemutan
Frekuensi Persentase
1.2.3.
SelaluSeringKadang-kadang
--5
--
100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa lansia di Wisma Asoka (100%) kadang-kadang mengalami nyeri sendi/kaku/kesemutan.
Tabel 9. Distribusi frekuensi perasaan nyeri yang dirasakan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Perasaan nyeri yang dirasakan
Frekuensi Persentase
1.2.3.
Nyeri tumpul dan menyebarNyeri seperti terbakarNyeri seperti ditusuk-tusuk
--5
--
100 %
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua lansia (100%) di Wisma Asoka merasakan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Tabel 10. Distribusi frekuensi bagian tubuh yang mengalami nyeri para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Bagian tubuh yang mengalami nyeri
Frekuensi
1.2.3.4.
PinggangLututBahu Perut
1331
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka mengalami nyeri di bahu dan lutut.
Tabel 11. Distribusi frekuensi derajat nyeri yang dirasakan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Derajat nyeri Frekuensi Persentase1.2.3.4.
Ringan (1-3)Sedang (4-6)Berat Terkontrol (7-9)Berat Tidak Terkontrol (10)
-5--
-100 %
--
Jumlah 5 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (100 %) mengalami nyeri derajat sedang.
Tabel 12. Distribusi frekuensi mengalami nyeri pada malam hari para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Mengalami nyeri padamalam hari
Frekuensi Prosentase
1.2.
YaTidak
23
40 %60 %
Jumlah 5 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar di Wisma Asoka (40 %) mengalami nyeri pada malam hari.
Tabel 13. Distribusi frekuensi mengalami nyeri pada saat merubah posisi para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Mengalami nyeri padasaat merubah posisi
Frekuensi Prosentase
1.2.
YaTidak
14
20 %80 %
Jumlah 5 100 %
Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (20 %) mengalami nyeri pada saat lansia merubah posisi.
Tabel 14. Distribusi frekuensi mengalami nyeri pada saat beraktivitas para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Mengalami nyeri padasaat beraktivitas
Frekuensi Prosentase
1.2.
YaTidak
14
20 %80 %
Jumlah 5 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 5 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (20%) mengalami nyeri pada saat lansia beraktivitas.
Tabel 15. Distribusi frekuensi mengalami terpeleset para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Pernah terpeleset Frekuensi Prosentase1.2.
YaTidak
17
12.5 %87.5 %
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (12.5 %) pernah mengalami terpeleset.
Tabel 16. Distribusi frekuensi riwayat stroke para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Riwayat Stroke Frekuensi Prosentase1.2.
YaTidak
17
12.5 %87.5%
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (12.5 %) pernah mengalami stroke.
Tabel 17. Distribusi frekuensi mengalami pandangan mata kabur para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Pandangan mata kabur Frekuensi Prosentase1.2.
YaTidak
44
50.00 % 50.00 %
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa (50.00 %) lansia di Wisma Asoka mempunyai pandangan mata kabur.
Tabel 18. Distribusi frekuensi mengalami tengkuk tegang/sakit kepala berat/pusing para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Tengkuk tegang/sakit kepala berat/pusing
Frekuensi Prosentase
1.2.3.4.
SelaluSeringKadang-kadangTidak pernah
--35
--
37.50 %62.50 %
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (37.50 %) kadang-kadang mengalami tengkuk tegang/sakit kepala berat/pusing.
Tabel 19. Distribusi frekuensi usaha mengatasi keluhan para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Usaha mengatasi keluhan Frekuensi Prosentase1.2.3.4.5.
Berobat ke poliklinik Beli obat di warungDibawa istirahatDidiamkan sajaDirawat sendiri
6-2--
75 %-
25 %--
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hampir setengah lansia di Wisma Asoka (75 %) berobat ke poliklinik apabila mereka mengalami keluhan.
Tabel 20. Distribusi frekuensi memeriksakan tekanan darah pada petugas para lansia di Wisma Asoka tanggal 9 Maret 2015
No Memeriksakan tekanan darah pada petugas
Frekuensi Prosentase
1.2.3.4.
SelaluSeringKadang-kadangTidak pernah
8---
100%---
Jumlah 8 100 %Sumber : Hasil wawancara Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia di Wisma Asoka (100% ) selalu diperiksa tekanan darah oleh petugas.
Tabel 21. Distribusi frekuensi Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (Indeks KATZ) para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Indeks KATZ Frekuensi Persentase 1.2.3.4.5.6.7.8.
ABCDEFGLain-lain
8-------
100 %-------
TOTAL 8 100%Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa semua (100%) lansia di Wisma Asoka mempunyai skore A yaitu kemandiran dalam hal makan,kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
Tabel 22. Distribusi frekuensi Pengkajian Short Potable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Pengkajian SPMSQ Frekuensi Persentase 1.2.3.4
Fungsi Intelektual UtuhKerusakan Intelektual RinganKerusakan Intelektual SedangKerusakan Intelektual Berat
52--
71,4%28,6%
--
TOTAL 7 100%Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 7 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 7 (71,4%) lansia di Wisma Asoka mempunyai fungsi intelektual utuh dan sebanyak 2 (28,6%) mengalami kerusakan intelektual ringan.
Tabel 23. Distribusi frekuensi Pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE) para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Pengkajian MMSE Frekuensi Persentase 1.2.3.
Tidak ada gangguan kognitifGangguan Kognitif RinganGangguan Kognitif Berat
52-
71,4%28,6%
-TOTAL 7 100%
Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 7 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 7 (71,4%) lansia di Wisma Asoka tidak mengalami gangguan kognitif dan sebanyak 2 (28,6%) mengalami mengalami gangguan kognitif ringan.
Tabel 24. Distribusi frekuensi Pengkajian Skala Depresi Back para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Pengkajian Skala Depresi Back Frekuensi Persentase 1.2.3.4
Depresi Tidak AdaDepresi RinganDepresi SedangDepresi Berat
51--
83,3%16,7%
--
TOTAL 6 100%Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 6 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 5 (83,3%) lansia di Wisma Asoka tidak mengalami depresi dan sebanyak 1 (16,7%) lansia mengalami depresi ringan.
Tabel 25. Distribusi frekuensi Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesavage para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesevage
Frekuensi Persentase
1.2.
Tidak ada DepresiDepresi
51
83,3%16,7%
TOTAL 6 100%Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 6 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 5 (83,3%) lansia di Wisma Asoka tidak mengalami depresi dan sebanyak 1 (16,7%) mengalami depresi.
3) Nilai
Para lansia di wisma asoka sering bersama tetapi tampak jarang berkomunikasi satu
dengan yang lainnya, sosialisasi tampak kurang. Para lansia menghormati nilai-nilaiyang
ada di panti dan masyarakat. Sebagian besar lansia mengatakan kebiasaan merokok
sudah dari usia muda dan membeli sendiri rokok menggunakan uang yang diberi dari
panti. Jika tidak ada uang, puasa dulu merokoknya. Sebanyak 4 orang lansia terlihat
merokok baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan wisma.
4) Keyakinan
Seluruh penghuni panti beragama Islam, sebagian dari penghuni rutin menjalankan shalat
lima waktu dan mengikuti kegiatan keagaman yang diadakan pihak panti,namun
sebagian penghuni lainnya tidak bisa mengikuti karena keterbatasan fisik.
5) Riwayat timbul Komunitas
Panti Sosial Tresna Werda “Rawa Sejahtera” berdiri tahun 1977. Berlokasi di Jl.A Yani
Km.20. Kelurahan Landasan Ulin Barat dengan daya tampung 50 orang. Mengingat
kondisi bangunan yang tidak memenuhi standar, sejak tahun 1981 dipindahkan ke Jl.A
Yani Km.21,7. Kelurahan Landasan Tengah Martapura dan diberi nama Panti Sosial
Tresna Werda “Budi Sejahtera”.
Data Sub Sistem
1) Lingkungan Fisik/Wisma
Denah Panti Sosial Tresna Werdha:
JL. AHMAD YANI
Keterangan:
1.) Gapura2.) Pos Jaga3.) Rumah Petugas4.) Tepat Parkir5.) Kantor6.) Kolam7.) Halaman8.) Wisma Anyelir9.) Wisma Lansia Kebutuhan Khusus10.) Wisma Matahari
11.) Wisma Lily12.) Wisma Asoka13.) Ruang Dapur14.) Musholla15.) Gudang16.) Poliklinik17.) Wisma Kamboja18.) Rumah Pengurus19.) Wisma Sedap Malam20.) Kuburan Alkah
Wisma berukuran 6 x 8 m2
Gambar 2.1 Wisma Asoka
Wisma ditempati 8 orang lansia laki-laki
Bangunan wisma Asoka di panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Martapura merupakan Wisma permanen dengan
aristektur minimalis. Bahan pembuatan Wisma terdiri dari
semen, pasir, batu, kayu, keramik dan kaca. Bangunan wisma
Asoka tampak tidak seluas wisma-wisma yang lain namun
wisma Asoka cukup bagus, cukup bersih dan cukup terawat.
Tidak ada tanda-tanda kerusakan fisik pada bangunan wisma
Asoka. Di dalam wisma tersedia tempat pegangan tangan
untuk membantu para lansia berjalan di dalam wisma. Di
setiap kamar wisma Asoka terdapat 2 bed, 2 lemari dan hanya
2 kamar yang terdapat 1 kipas angin. Keadaan kamar tampak
kurang bersih dan kurang rapi.
Gambar 2.2 Keadaan Kamar di Wisma Asoka
Penerangan: wisma diterangi oleh lampu listrik dan 2 lampu neon yang tidak
terpasang serta jendela kaca yang bisa dibuka sehingga cahaya dapat masuk
saat siang hari
Gambar 2.3 Penerangan di Wisma Asoka
Penggunaan Air Minum: menggunakan galon isiulang yang dibelikan oleh
pengasuh, karena dari pihak PSTW tidak menyediakan air minum. selain itu
lansia tidak diperbolehkan merebus air sendiri
Sirkulasi: keadaan sirkulasi udara baik dengan terbukanya pintu serta ventilasi
yang baik
Gambar 2.4 Suasana system sirkulasi Wisma Asoka
Denah Wisma Asoka
Gambar 2.5 Denah Wisma Asoka
Kepadatan: dengan perhitungan Luas wisma 48 m2. Kepadatan di dalam wisma
Asoka tidak menimbulkan stessor bagi penghuni wisma, karena barang di
dalam wisma Asoka hanya ada dispenser 1 buah, meja dan kursi tamu, rak
piring 1 buah, dan keranjang pakaian kotor 1 buah sedangkan alat-alat yang
lainnya diletakkan pada kamar khusus sehingga tidak mengganggu mobilitas
lansia.
Gambar 2.6 suasana Lorong Wisma Asoka
Keadaan got cukup bersih dengan keadaan terbuka dan lebar sekitar 50 cm.
Gambar 2.7 keadaan selokan ataupun got di depan Wisma Asoka
Halaman depan dari Wisma Asoka terlihat bersih dan terdapat pohon
ketapang dan beberapa kursi santai dibawah pohon tersebut serta terdapat
beberapa tanaman,bunga, dan buah di sekitar halaman wisma. Halaman
samping kanan Wisma terlihat cukup bersih sedangkan halaman samping kiri
terdapat pohon Sawo dan berbatasan dengan wisma Lily. Pada halaman
belakang terdapat tempat untuk menjemur pakaian, tempat mencuci, dan
kebun. Kondisi umum dari lingkungan Wisma Asoka cukup bersih dan terlihat
cukup rapi dan tenang.
Gambar 2.8 Suasana lingkungan Sekitar Wisma Asoka
Keadaan rumput di sekitar wisma sangat sedikit, kurang terawat dan banyak
rumput liar yang tumbuh.
Gambar 2.9 halaman depan Wisma Asoka
Fasilitas Wisma: Kamar mandi/WC, tempat cuci serta jemurannya, ruang tamu
dengan televisi dan kursi di teras
Gambar 2.10 Kamar mandi/WC, tempat cuci serta jemurannya, ruang tamu
dengan televisi dan kursi di teras
Batas Wilayah:
Kiri : Wisma Lily
Depan : Jalan, Poli klinik dan Wisma Kamboja
Kanan : Dapur
Belakang : Kebun
Gambar 2.11. batas-batas wisma Asoka dari kiri, kanan, depan dan belakang.
Kondisi geografis: dulunya merupakan daerah tanah kosong milik pemerintah.
2) Pendidikan
Pendidikan yang didapat di PSTW:
Senin : Pengajian di Musholla
Selasa : Ceramah agama /pengajian dikantor, Pengobatan
Rabu : Gotong Royong
Kamis : Senam Lansia
Jum’at : Pengajian di Musholla
Sabtu : Pengajian di Musholla
Minggu : Istirahat
Pendidikan keagamaan yang biasanya didapatkan oleh para penghuni wisma
meliputi pengajian dan ceramah agama. Biasanya disampaikan oleh
penceramah atau Ustadz yang sengaja didatangkan oleh pihak panti.
Pendidikan kesehatan yang biasanya didapat adalah mengenai masalah lansia
yang sering terjadi seperti risiko jatuh, hipertensi, rematik dan PHBS.
Biasanya disampaikan oleh mahasiswa yang praktik di Wisma Asoka.
Pihak yang memberikan pendidikan biasanya adalah: mahasiswa kesehatan
yang berpraktik dan petugas kesehatan yang ada di PSTW.
Kegiatan mengisi waktu luang: Pengajian, menonton televisi, dan berbincang-
bincang di teras.
Fasilitas pendidikan: mushola
Bahasa yang digunakan: Banjar dan Jawa
Gambar 2.12 suasana Pengajian di Musholla PSTW
3) Keamanan dan Transportasi
Keamanan dan keselamatan: keamanan terjaga dengan adanya tembok
pembatas, pos satpam yang dijaga 24 jam
Halaman wisma dan lantai di wisma kesat dan tidak membahayakan bagi
lansia karena selalu dibersihkan oleh pengurus wisma.
Di setiap ruang kamar tidak terdapat keset hanya di depan pintu masuk dan
kamar mandi yang terdapat keset.
Sebagian besar lansia menggunakan alas kaki ketika beraktivitas di luar wisma
Sebagian besar penghuni wisma berjalan dengan lambat, dan beberapa ada
yang memegangi pegangan yang ada di dinding saat berjalan
Lansia mengatakan harus pelan-pelan dan berpegangan saat berjalan
Lansia mengatakan agak susah merubah posisi terutama dari posisi duduk ke berdiri.
Transportasi: aktivitas keseharian dengan berjalan kaki
Terdapat selokan yang dibiarkan terbuka didepan wisma dengan lebar 50 cm
Kondisi kamar mandi dan toilet cukup bersih dan tidak licin
Gambar 2.13 Keamanan dan Transportasi
Tabel 26. Distribusi frekuensi Pengkajian Skala Jatuh (MORSE) para lansia di Wisma Asoka tanggal 10 Maret 2015
No Pengkajian Skala Jatuh (MORSE)
Frekuensi Persentase
1.2.3.
Risiko RendahRisiko SedangRisiko Tinggi
44-
50%50%
-TOTAL 8 100%
Sumber : Hasil Pengkajian Mahasiswa Ners Ilmu Keperawatan UNLAM Kelompok B terhadap 8 orang lansia di Wisma Asoka PSTW Martapura
Interpretasi : Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 4 (50%) lansia di Wisma Asoka mempunyai risiko jatuh rendah dan sebanyak 4 (50%) mempunyai risiko jatuh sedang.
4) Politik dan Kebijakan Pemerintah
Penanganan Usaha kesejahteraan sosial untuk lansia terlantar merupakan
tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Salah
satu usaha pemerintah dalam penanganan lansia terlantar adalah melalui
program pelayanan dalam Panti Sosial Tresna Werda, dengan harapan lansia
dapat menikmati hidupnya dengan rasa aman, tentram lahir dan batin.
Panti Sosial Tresna Werda “Budi Sejahtera” berada di bawah dinas sosial
Provinsi Kalimantan Selatan.
Panti Sosial Tresna Werda “Budi Sejahtera” menyediakan professional dari
berbagai latar belakang profesi untuk menunjang kesehatan lansia di
dalamnya.
Landasan Hukum Panti Sosial Tresna Werda “Budi Sejahtera”:
o UU No.13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Sosial Usia Lanjut
o UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
o UU No.11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
o PP No.43 tahun 2004 tentang pelaksanaan upaya peningkatan
kesejahteraan sosial lanjut usia
o Peraturan Gub. KalSel No.8 tahun 2008 tentang pembentukan, organisasi
dan tata kerja Unit Pelaksana teknis dinas dan badan Prov. Kalimantan
Selatan
o Peraturan Gub. KalSel No.031 tahun 2009 tentang unsure-unsur
organisasi Dinas Sosial dan unit-unit pelaksana teknis di lingkungan dinas
Prov. Kalimantan Selatan
o Proses penerimaan para lansia dipilih berdasarkan seleksi dimana harus
memenuhi persyaratan seperti : usia minimal 60 tahun, tidak memiliki
keluarga/ terlantar, keluarga dalam ekonomi yang tidak mencukupi/ tidak
mampu.
Kebijakan
o Meningkatkan pengembangan PSTW “Budi Sejahtera” provinsi
Kalimantan Selatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan lanjut usia
kearah yang lebih professional.
o Mewujudkan dan mengembangkan suasana kehidupan yang mendorong
lanjut usia untuk dapat melakukan kegiatan sosial, keagamaan,
keterampilan, olahraga, dan kesehatan yang dinamis.
Srategi
o Meningkatkan pemahaman dan penghayatan tenytang kebutuhan dan
permasalah sosial lanjut usia khususnya di dalam panti
o Meningkatkan peran aktif individu, keluarga masyarakat, termasuk LSM,
Orsos dan dunia usaha dalam memberikan dukungan dan bantuan baik
moril maupun material kepada lanjut usia di dalam panti.
o Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kepada para petugas PSTW
“Budi Sejahtera” provinsi Kalimantan Selatan
o Mengembangkan jaringan kerjasama dan kemitraan dengan lembaga lain
untuk menmingkatkan kesejahteraan kanjut usia.
o Meningkatkan koordinasi intra dan intersektoral yang terkait
5) Pelayanan Kesehatan yang Tersedia
Petugas pelayanan kesehatan yang tersedia di PSTW “Budi Sejahtera”
Martapura meliputi dokter berjumlah 1 orang dan perawat S1 berjumlah 1
orang dan perawat D3 berjumlah 7 orang.
No. Nama Jabatan
1. dr. Aditya Anin P. Dokter
2. Mutia Iflah, S.Kep Perawat
3. Arieyanti, AMK Perawat
4. Ayu Wulandari, AMK Perawat
5. Noor A’in, AMK Perawat
6. Hernisa L.AMK Perawat
7. Huda Anggriawan, AMK Perawat
8. Abdul Hadi, AMK Perawat
9. Muhammad Najmi, AMK Perawat
Pelayanan kesehatan: terdapat poliklinik yang mengadakan pemeriksaan
kesehatan setiap hari selasa
Berdasarkan kebijakan dari poliklinik PSTW “Budi Sejahtera” bahwa pihak
poliklinik rutin setiap hari selasa mengunjungi setiap wisma untuk melakukan
pemeriksaan serta pengobatan.
Bekerjasama juga dengan Puskesmas Martapura, Jamkesda, Jamkesprov,
RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD MOCH Ansari Saleh
Fasilitas sosial: Pasar Martapura jarak 3 KM dan toko terdapat di sekitar
PSTW
Terdapat kebijakan baru dari poliklinik PSTW “Budi Sejahtera” untuk
pemeriksaan dan pengobatan para lansia dilakukan kunjungan ke masing-
masing wisma yang dilakukan setiap hari Selasa, jadi para lansia tidak perlu
lagi pergi ke klinik untuk melakukan pemeriksaan.
6) Sistem Komunikasi
Dari hasil pengkajian yang dilakukan terlihat komunikasi diantara beberapa
lansia masih ada yang kurang efektif, karena jarang mengobrol antara satu
dengan yang lain dan memilih di kamar saja untuk beristrirahat. namun ada
juga 2 lansia yang mengalami keterbatasan komunikasi karena keterbatasan
pendengaran dan verbal yang mereka alami.
Sarana komunikasi: handphone, televisi
Cara menyebarkan informasi di PSTW: melalui penyuluhan dan pelatihan oleh
mahasiswa praktik dan petugas kesehatan yang ada di PSTW.
Informasi baru di PSTW didapatkan melalui petugas kesehatan yang
disampaikan ke pengasuh wisma kemudian pengasuh wisma menyampaikan
ke lansia dan informasi juga didapat waktu selesai pengajian.
Berdasarkan dari wawancara yang dilakukan saat pengkajian kepada dua orang
dari 8 lansia di wisma Asoka mengatakan jarang berbincang-bincang dengan
salah satu alasan yaitu untuk menghindari konflik.
7) Sistem Ekonomi
Tidak ada sistem ekonomi yang berlangsung di PSTW. Tidak terdapat fasilitas
ekonomi di dalam panti.
Sumber ekonomi lansia yang berada di panti PSTW “Budi Sejahtera” berasal
dari sumbangan pemerintah, donator panti, kiriman dari keluarga, serta
sumbangan dari organisasi sosial.
Ada pedagang yang berjualan ke dalam PSTW, seperti penjual jamu, kue,
pentol. dll
8) Rekreasi
Kebiasaan rekreasi: PSTW Budi Sejahtera tidak memfasilitasi rekreasi bagi
para lansia, tetapi jika ada keluarga yang datang dan ingin membawa lansia
untuk rekreasi di perbolehkan.
Fasilitas rekreasi: televisi