114
BAB III
PEMIKIRAN IBNU QAYYIM AL JAUZIYYAH
TENTANG PENDIDIKAN PRENATAL
A. Biografi Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
1. Latar belakang Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Syams Al Din Muhammad ibnu Abi
Bakar ibnu Ayyub ibnu Sa'ad ibnu Hariz ibn Makki Zain al Din al Zur'i al
Dimasyqi al Hanbali, yang terkenal dengan sebutan Ibnu Qayyim al Jauziyah
(Zaid, 2002 : 17) Disebut demikian, karena ayahnya, Abu Bakar bin Ayyub al
Zur’i merupakan pengurus dan tonggak bagi lembaga sekolah al Jauziyah yang
berada di daerah pasar al-Buzuriyah di Damaskus. Nama sekolah tersebut
dinisbatkan kepada madrasah al-Jauziyah yang berada di daerah pasar al
Buzuriyah Damaskus yang didirikan oleh Muhyiddin Abu al-Mahasin Yusuf bin
Abdil Rahman bin ‘Ali al Jauzi (w. 656 H). Ibnu Qayyim lahir di Damaskus, 6
Safar 691 H /29 Januari 1292, yakni di kampung Zara’ dari perkampungan
Hauran, sebelah tenggara Damaskus sejauh 55 mil. Kelahirannya bertepatan
setelah satu tahun kemenangan kaum Salib. Ia dibesarkan dalam keluarga yang
penuh dengan nuansa ilmu pengetahuan, ketakwaan, kewara’an dan kedamaian
(Al Jauziyah, 2001 : 12)
Dari kecilnya, seperti dilukiskan oleh Mustafa al Maraghi dalam kitabnya al
Fath al Mubin, sudah terkenal sebagai seorang yang sangat tabah dan tekun dalam
menghadapi sesuatu masalah. Masyarakat pada masanya mengenalnya sebagai
115
seorang alim yang taat, banyak salatnya dan sangat gemar membaca al Quran.
Diriwayatkan bahwa tiap-tiap selesai salat subuh, ia tetap duduk di atas
sajadahnya mengerjakan zikir sampai terbit matahari. la adalah seorang alim yang
rendah hati seperti dicatat oleh Syekh al Maraghi, sangat penyayang kepada
sesama manusia dan mukanya selalu manis di hadapan sesamanya. Ia pernah
berpesan bahwa dengan kesabaran menghadapi kesulitan dan dengan keyakinan
terhadap kebenaran, keteladanan dan ketinggian dalam agama akan dapat dicapai.
Seseorang yang ingin mencapai ketinggian di jalan Allah SWT hendaklah
mempunyai cita-cita yang tinggi, karena cita-cita yang tinggi itu dapat
mengantarkan seorang hamba kepada martabat yang tinggi di sisi-Nya (Tim
Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, 1992 : 374)
Banyak keahlian Syekh pembela mazhab salaf ini. Di samping sebagai ahli
Usul Fikih, Ushuluddin dan ahli Hadits, ia juga terkenal sebagai seorang ahli
bahasa Arab, seorang sastrawan, juru dakwah kenamaan dan bicaranya sangat
menarik dan memukau siapa yang mendengarnya. La mendalami berbagai cabang
ilmu dari ulama-ulama kenamaan di Damaskus. Bahasa Arab ia dalami dari ahli-
ahli bahasa Arab kenamaan, seperti Syekh Abu al Fath dan al Majd al Tunisi. Di
bidang Fikih ia belajar dari Syekh al Majd al Harrani. Ilmu fara’id ia pelajari dan
dalami dari ayahnya Abu Bakar ibnu Ayyub dan ilmu usul-fikih ia dalami dari
Syekh al Safi al Hindi dan Syekh al Islam Ibnu Taimiyah. Cabang-cabang ilmu
pengetahuan Islam lainnya ia pelajari dari Syekh at Taqi Sulaiman, Syekh Abu
Bakar ibnu Abd al Daim dan Syekh al Muth'im. la sangat dekat dengan Syekh al
Islam Ibnu Taimiyah dan penganut pahamnya yang setia. la terkenal gigih dalam
116
membela dan menyebarluaskan pemikiran-pemikiran gurunya itu. Ibnu Qayyim,
sebagaimana gurunya Ibnu Taimiyah, adalah seorang yang mempunyai
keberanian dan kebebasan berpikir, sehingga ia tidak pernah merasa takut
mengemukakan pendapat yang ia yakini. Dalam menyampaikan kebenaran yang
diyakininya itu, tidak kurang cobaan dan rintangan yang dialaminya dari apa yang
dialami oleh gurunya Ibnu Taimiyah.
Bahkan bersama guru yang sangat dikaguminya itu ia pernah beberapa kali
pula dia keluar masuk penjara di sebuah benteng yang terisolasi. Ibnu Qayyim
dipenjara dengan alasan karena ia terlalu mempertahankan pendapat-pendapatnya
yang bebas dan jauh dari sikap mental menjaga jarak dan mengidolakan
seseorang. Pendiriannya ini disebabkan oleh pengaruh fatwa-fatwa dan
pandangan-pandangan Ibnu Taimiyah. Ibnu Qayyim baru dibebaskan dari penjara
setelah Imam Ibnu Taimiyah meninggal. Selama masa kurungan itu, ia banyak
meluangkan waktunya untuk belajar, berpikir dan membaca al-Quran dan dengan
ini pula ia semakin menghayati berbagai disiplin ilmu orang-orang bijak dan
membedah rahasia karya-karya mereka. Karya-karya ilmiah yang ditinggalkannya
cukup menjadi bukti akan kedalaman ilmunya.
Ibnu Qayyim telah berulang kali mengerjakan ibadah haji dan sering
berkeliling di kota Makkah Al-Mukarramah, penduduk Makkah mengenal dia
sebagai sosok yang bertakwa, berpengetahuan luas dan sabar sehingga banyak
orang yang belajar kepadanya. Di samping mengajar di sebuah sekolah yang
terkenal di Damascus, Madrasah al Sadriyah, dan sebagai imam dan khatib
menggantikan ayahnya di salah satu mesjid di kota itu. Ibnu Qayyim al-Jauziyah
117
wafat pada 13 Rajab 751 H (1349 M) di Damaskus dan dikuburkan di tanah
pekuburan wakaf al Bab al Saghir, di pinggir kota tersebut (Farid, 2006 : 830)
Bangunan kuburannya sampai saat ini masih bisa disaksikan di sebelah kiri pintu
masuk kuburan masjid jami’ Damaskus.
2. Beberapa Guru dan Murid Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
1) Guru-guru
Ibnu Qayyim al-Jauziyah mempunyai beberapa guru yang mengantarkannya
menjadi imam besar, ia belajar berbagai macam disiplin ilmu agama dari mereka.
Di antaranya sebagaimana berikut:
a. Dalam bidang ilmu hadits, ia belajar dari Asy-Syihab An-Nabilsy, Al- Qadhi
Taqiyuddin bin Sulaiman, Abu Bakar bin Abdud-Daim, ‘Isa Al- Muth’im,
Ismail bin Maktum, Fatimah binti Jauhar.
b. Dalam belajar tata bahasa Arab, ia belajar kitab al Mulakhkhash karya abu-
Baqa’ kepada Abi Fath Al Ba’ly, ia belajar al Alfiyah karya imam ibnu Malik,
dan juga pernah belajar Al Muqarrab karya Ibnu ‘Ushfur kepada Imam
Mujiduddin At-Tunisy.
c. Pelajaran ilmu Ushul Fikih dan Fikih, ia dapatkan dari Imam Shafiyuddin
Ash-Shafady, imam Ibnu Taimiyah, Imam Isma’il Al Harrany.
Di samping ia belajar dari guru-guru di atas, ia juga membaca Al Raudhah
karya Ibnu Qudamah, al Ahkam karya Al Amidy, Al Muhashshal wa al Mahshuli
dan Al Arba’in karya Ar Razy dan Al Muharrir karya Ibnu Taimiyah.
118
2) Murid
Sedangkan murid-murid yang pernah belajar dari Imam Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah dan akhirnya mereka menjadi ulama’ besar di antaranya :
a. Al-Imam al-Hafidh Zainuddin Abu Faraj Abdur Rahman bin Ahmad bin
Rajab Al Baghdady, imam ini juga mempunyai banyak karya tulis.
b. Syamsuddin Abdul Qadir, imam ini terkenal dengan sebutan Al Nabilsy Al
Hanbaly.
c. Ibnu Katsir, salah satu karyanya adalah kitab Al Bidayah wa al Nihayah.
d. Imam ahli Hadist yaitu Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad Ahmad yang
terkenal dengan sebutan Ibnu Qudamah Al-Muqaddasy.
e. Al-Burhan bin Al-Qayyim Al-Jauzi, anaknya bernama Burhanuddin,
f. Syarafuddin bin Al-Qayyim, anaknya bernama Abdullah bin Muhammad
(Farid, 2006 : 830)
3. Karya-karyanya
Adapun karya-karyanya sebagai berikut:
1) Ijtima' al Juyusy al Islamiyah 'ala Ghazw al Mu'aththalah wa al Jahmiyah.
Dicetak di India pada tahun 1314 H, kemudian dicetak di Mesir pada tahun
1351 H.
2) Ahkam Ahl al Dzimmah. Dicetak dengan ditahqiq oleh Shubhi al Shalih dalam
dua jilid.
3) Asma' Mu'allafat Ibni Taimiyah. Dicetak dengan ditahqiq oleh Shalahuddin
Al-Munjid.
119
4) I'lam al Muwaqi'in 'an Rabb al 'Alamin. Dicetak dengan empat jilid oleh
Mathba'ah Al-Muniriyah dan Mathba'ah As-Sa'adah. Kitab ini menjadi
rujukan penting dalam Usul Fikih, terutama bagi yang berminat untuk
mengetahui fakta-fakta elastisitas hukum Islam.
5) Ighatsah al Lahfan min Mashayid al Syaithan. Dicetak beberapa kali dalam
dua jilid.
6) Ighatsah al Lahfan fi Hukmi Thalaq al Ghadhban. Dicetat dengan ditahqiq
oleh Muhammad Jamaluddin Al Qasimi.
7) Badai' al Fawaid. Dicetak di Mesir oleh Mathba'ah Al-Muniriyah dengan
tanpa tahun dalam empat juz dalam dua jilid.
8) Al Tibyan fi Aqsam Al Qur'an. Dicetak beberapa kali.
9) Tuhfah al Maudud bi Ahkam al Maulud.
Tuhfah al-Maudud bi Ahkam al-Maulud (hadiah sang kekasih tentang hukum-
hukum untuk anak yang baru lahir) merupakan salah satu karya Ibnu Qayyim
Al Jauziyyah. Kitab ini ditulis sebagai hadiah dari Ibn Qayyim untuk putranya
Burhanuddin yang baru dikarunia anak (Zaid, 2002 : 230) Sebuah kitab yang
dapat dijadikan pedoman bagi orang tua yang peduli pendidikan dan hukum,
karena di dalamnya dibahas tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan
bayi yang baru lahir, dari masalah Aqiqah, potong rambut, memberi nama
sampai mendidiknya.
Kitab ini membahas tentang perjalanan anak manusia sejak masih berbentuk
Nuthfah sampai masuknya surga atau neraka. Ibn Qayyim membagi
pembahasannya menjadi 17 bab. Dicetak beberapa kali dan dua di antaranya
120
telah ditahqiq yang salah satunya adalah cetakan Abdul Hakim Syarafuddin Al
Hindi pada tahun 380 H dan kedua adalah dengan ditahqiq Abdul Qadir Al
Arna’uth pada tahun 391H.
10) Tahdzib Mukhatashar Sunan Abi Dawud. Dicetak dengan Mukhtashar Al
Mundziri dan syarahnya Ma'alim al Sunan karya Al-Khithabi dalam delapan
jilid.
11) Jala' al Ifham fi Shalah wa al Salam 'ala Khair al Anam.
12) Hadi al Arwah ila Bilad Al afrah. Dicetak di Mesir beberapa kali.
13) Hukm Tarik al Shalah. Dicetak di Mesir beberapa kali.
14) Al Da' wa al Dawa'. Dicetak dengan nama AI-Jawab Al-Kafi li man Sa'ala 'am
Al Dawa' Al Syafi.
15) Al Risalah al Tabukiyah. Dicetak oleh Mathba'ah Al Salafiyah di Mesir pada
tahun 1347 H.
16) Raudhah al Muhibbin wa Nuzhah al Musytaqin. Pertama kali dicetak oleh
Mathba'ah Al Sa'adah di Mesir pada tahun 1375 H.
17) Al Ruh. Dicetak beberapa kali. Kitab ini membahas tentang kehidupan sesudah
mati lengkap dengan dalilnya.
18) Zad al Ma'ad fi Hadyi Khair al Ibad. Dicetak beberapa kali dalam empat jilid
dan akhir pencetaannya dalam lima jilid.
19) Syifa' Al 'Alil fi Masa'il al Qadha' wa al-Qadar wa Al-Hikmah wa Al Ta'lil.
Dicetak dua kali.
20) Al Thib al Nabawi. Dicetak dua kali. Kitab ini merupakan nukilan dari kitab
Zad Al Ma'ad.
121
21) Thariq al Hijratain wa bab al Sa'adatain. Dicetak beberapa kali.
22) Al Thuruq al Hakimah fi al Siyasah al Syar'iyyah. Dicetak beberapa kali.
Kitab ini menguraikan tentang siasah syari’ah
23) 'Iddah al Shabirin wa Dakhirah al Syakirin. Dicetak beberapa kali.
24) Al Furusiyah. Kitab ini adalah ringkasan dari kitab Al-Furusiyah Al
Syar'iyyah.
25) Al Fawaid. Kitab ini lain dengan kitab Badai' Al-Fawaid. Pertama kali dicetak
di Mathba'ah Al-Muniriyah.
26) Al Kafiyah al Syafiyah fi al Intishar li al Firqah al Najiyah. Dicetak beberapa
kali. Kitab ini lebih terkenal dengan nama Al Nuniyah.
27) Al Kalam al Thayyib wa al 'Amal al Shalih. Dicetak beberapa kali. Di Mesir
dan India dengan nama Al Wabil al Shayyib min al Kalam al Thayyib.
28) Madarij as-Salikin baina Manazil lyyaka Na'budu wa lyyaka Nasta'in. Dicetak
dua kali dalam tiga jilid dengan nama ini. Kitab ini merupakan syarah kita
Manazil al Sairin karya Syaikhul Islam Al-Anshari. Kitab ini membahas
tentang tauhid dan tasawuf secara mendalam.
29) Miftah Dar al Sa'addh wa Mansyur Wilayah al ‘Ilm wa al Iradah. Dicetak
beberapa kali. Dalam kitab ini dibahas tentang ilmu dan keutamaannya,
dibahas tentang hikmah Allah dalam membuat makhluk, hikmah adanya
syari’at, dibahas tentang ke-Nabian dan kebutuhan akan adanya Nabi.
30) Al Manar al Muniff al Shahih wa al Dha'if. Dicetak beberapa kali. Dan sekali
dicetak dengan nama Al-Manar.
31) Hidayah Al Hiyari fi Ajwibah Al Yahud wa Al Nashar. Dicetak beberapa kali.5
122
32) Safar Hijratain wa Bab Sa'adatain (satu jilid besar).
33) Uqad Muhkam al Ahiqaa' baina al Kalimah al Thayyib wa al 'Amal al Saleh
al Marfuu' ila Rabb al Samaa' (satu jilid besar).
34) Syarh Asmaa al Kitab al ‘Aziz (satu jilid).
35) Zaad al Musaafirun ila Manaazil al Suadaa' fi Hady Khatim al Anbiyaa' (satu
jilid).
36) Hall al Afhaam fi Dzikr al Shalaat wa al Salaam 'Ala Khair al Anaam.
37) Bayaan al Dalil 'ala Istighnaa’ al Musaabaqah 'an al Tahlil (satu jilid).
B. Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang Pendidikan Prenatal dalam
Kitab Tuhfah al Maudūd bi Ahkām al Maulūd
1. Prinsip Dasar Pendidikan Prenatal Ibnu Qayyim Al Jauziyah
Prinsip dasar pendidikan prenatal menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bisa
diketahui dari penolakannya terhadap orang-orang yang mengingkari adanya
fungsi indera pendengaran, penglihatan, dan hati bagi bayi dalam kandungan.
Beliau berkata :
البصر بعد والدته وخروجه من و اإلنسان أنه إمنا يعطى السمعوقد زعم طائفة ممن تكلم يف خلق
بطن أمه واحتج أنه يف بطن األم ال يرى شيئا وال يسمع صوتا فلم يكن إلعطائه السمع والبصر
والله ( هناك فائدة. وليس ما قاله صحيحا وال حجة له يف اآلية ألن الواو ال ترتيب فيها، بل اآلية
بطون أمهاتكم ال تـعلمون شيئا وجعل لكم السمع واألبصار واألفئدة لعلكم أخرجكم من
حجة عليه، فإن فؤاده خملوق وهو يف بطن أمه، وقد تقدم حديث حذيفة ابن أسيد، )تشكرون
123
ا ملكا، فصورها وخلق مسعها و بصرها والصحيح إذا مر بالنطفة ثنتان وأربعون ليلة بعث اهللا إليه
وجلدها وحلمها، وهذا وإن كان املراد به : العني واألذن، فالقوة السامعة والباصرة مودعة فيها، وأما
اإلدراك بالفعل فهو موقوف على زوال احلجاب املانع منه، فلما زال باخلروج من البطن عمل
املقتضى عمله، واهللا أعلم.
“Ada sekelompok orang yang bicara tentang penciptaan manusia beranggapan bahwa manusia diberi pendengaran dan penglihatan setelah lahir dan keluar dari perut ibunya. Mereka beralasan pada firman Allah Ta’ala “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”1 Mereka beranggapan, janin dalam kandungan belum dapat melihat dan mendengar apa-apa karena saat itu tidak ada gunanya ia diberi pendengaran ataupun penglihatan. Namun, perkataan mereka tidak benar dan tidak tepat menggunakan ayat itu sebagai hujjah. Karena huruf wau pada ayat itu tidak menunjukkan tartib. Bahkan ayat itu merupakan hujjah atas kekeliruan mereka. Sesungguhnya hati manusia telah diciptakan dalam perut ibunya seperti yang dipahami dari hadits Hudzaifah bin Usaid. Jika nuthfah telah melewati 42 hari, Allah mengutus seorang malaikat kepadanya. Malaikat itu memberi rupa dan membuat pendengaran dan penglihatan baginya, begitu pula daging dan kulit. Demikianlah yang dimaksud tentu saja mata dan telingan. Jadi, daya pendengaran dan penglihatan telah diberikan kepadanya saat itu. Adapun kesadaran praktis memang bergantung pada hijab yang menghalanginya. Ketika hijab itu hilang dengan keluarnya manusia itu dari perut ibunya, maka pendengaran dan penglihatan itu akan aktif seperti lazimnya. Wallahu a’lam” (Al-Jauziyah, 2001 : 221) Dari pernyataan Ibnu Qayyim di atas dapat dipahami bahwa manusia sejak
berbentuk janin dalam kandungan sudah memiliki fungsi pendengaran, fungsi
penglihatan, dan fungsi hati. Dari fungsi-fungsi tersebut, janin bisa berinteraksi
dengan keadaan internal dan eksternal rahim dan pendidikan dapat diterapkan
pada janin.
1 QS. An Nahl : 78
124
2. Program Pendidikan Prenatal menurut Pemikiran Ibnu Qayyim Al
Jauziyah
a) Menentukan Jodoh
Mengenai kriteria calon istri, Ibnu Qayyim (2001 : 38-39) mengutip beberapa
Hadits Nabi SAW yaitu :
تـزوجوا الودود الولود، فإين مكاثر ويقول شديدا اي التبتل عن وينهى بالباءة يأمر اهللا رسول كان
)حامت وأبو أمحد اإلمام رواه (بكم األمم يـوم القيامة
Artinya: “Rasulullah memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk terus hidup membujang. Sabdanya “nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang dan banyak memberikan anak, karena sesungguhnya aku bersama kalian yakni di antara para nabi yang paling banyak umatnya di hari kiamat” (HR. Imam Ahmad dan Abu Hatim) (Hanbal/III, tth : 158)
Dan Hadits Nabi SAW:
تلد ال اوإ ومجال حسن ذات امرأة أصبت إىن فقال النيب إىل رجل جاء قال يسار بن معقل وعن
رواه( األمم بكم مكاثر فإين الولود تزوجوا فقال الثالثة أتاه مث فنهاه الثانية أتاه مث ال قال أفأتزوجها
)والنسائي داود أبو
Artinya: “Diriwayatkan oleh Ma’qal bin Yasar ia berkata: seseorang datang kepada Nabi dan berkata : sesungguhnya aku mendapatkan seorang wanita yang baik hatinya dan cantik, namun tidak dapat memberikan anak, apakah aku harus menikahinya?’ Rasulullah bersabda “jangan” kemudian orang itu datang kedua kalinya dan Nabi melarangnya lagi, kemudian datang ketiga kalinya dan Nabi bersabda “Nikahilah wanita yang penuh kasih sayang dan banyak memberikan anak, karena sesungguhnya aku dengan kalian adalah yang paling banyak umatnya”. (HR. Abu Daud dan An- Nasa’i) (Al Nasa’i, 1986 : 499, Abadi/III, 2007 : 95 )
Nabi SAW juga bersabda:
125
رواه( القيامة يوم بكم أباهي فإين األوالد أمهات أنكحوا قال اهللا رسول أن عمرو بن اهللا عبد وعن
)أمحد اإلمام
Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu ‘Amr bahwa Rasulullah bersabda “Nikahilah wanita-wanita yang menjadi ibu dari anak-anaknya, karena sesungguhnya aku kelak pada hari kiamat akan sangat bangga pada kalian” (HR. Imam Ahmad) (Hanbal/II, tth : 172)
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa Allah dan Rasul-Nya dalam
menentukan calon istri jangan hanya mempertimbangkan kecantikan akan tetapi
harus mempertimbangkan kriteria sebagai berikut : 1) wanita beragama, 2) wanita
yang mempunyai rasa kasih sayang, dan 2) wanita subur yang dapat memberikan
anak atau keturunan karena keberadaan anak bagi orang tua bisa menyelamatkan
orang tua dengan doa dan amal shalihnya.
b) Menikah
Mengenai anjuran menikah, Ibnu Qayyim (2001 : 39) mengutip hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu majjah sebagai berikut :
، وتـزوجوا، فإين مكاثر بكم األمم و النكاح سنيت يت فـليس مينا طول ، ومن كان ذ من مل يـعمل بسن
فـليـنكح، ومن مل جيد فـعليه بالصيام فإن الصوم له وجاء
Artinya : “Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat)” (Al Bukhari/IX, tth : 106)
Dalam kaitannya dengan anjuran untuk menikah, Ibnu Qayyim juga
menggunakan dalil dalam al-Quran bahwa Allah berfirman :
126
فاآلن باشروهن وابـتـغوا ما كتب الله لكم
Artinya : “Maka sekarang bolehlah kamu bersetubuh dengan perempuanmu dan carilah yang telah ditetapkan oleh Allah bagimu” (QS. Al- Baqarah : 187)
Dalam memahami ayat di atas, Ibnu Qayyim menjelaskan dengan
menyebutkan riwayat-riwayat yang menafsirkan ayat tersebut.
والسدي البصري واحلسن وعكرمة احلكم وقاله الولد هو قال جماهد عن احلكم عن شعبة فروى
عن ابن ،عن أبيه ،حدثين أيب ،حدثين عمي ،عن أبيه ،. وأرفع ما فيه رواه حممد بن سعدوالضحاك
قال : هو الولد. وقال ابن زيد : هو اجلماع. ،عباس
Dalam menafsirkan “yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu”, Syu’bah Syu’bah meriwayatkan dari al Hakam dari Mujahid, “Maksudnya adalah untuk mendapatkan anak” Demikian pula yang kata al Hakam, Ikrimah, Hasan al- Bisyri, al Suddy dan al Dhahhak. Adapun riwayat yang paling marfu’ dalam hal itu adalah riwayat Muhammad bin Sa’ad dari ayahnya. Dia berkata, pamannya telah menceritakan padaku. Ayahku telah menceritakan kepadaku dari ayahnya dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu, “Maksudnya adalah anak”. Berbeda dengan Ibnu Zaid yang mengatakan, “Maksudnya adalah bersetubuh”. Adapun tujuan menikah menurut Ibnu Qayyim sebagaimana perkataanyya :
األجر من هلم اهللا كتب ما ا يبتغوا بل الشهوة جمرد حبكم يباشروها وال
Dan tidak semata-mata menggauli isterinya hanya semata-mata pelampiasan nafsu saja tetapi agar didasarkan pada harapan untuk mendapatkan pahala yang telah dijanjikan untuk mereka (Al Jauziyah, 2001 : 38)
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa anjuran menikah adalah upaya
untuk melaksanakan sunnah rasul. Yang tujuannya tidak sekedar untuk
pelampiasan syahwat saja, akan tetapi tetapi untuk mendapatkan ridho Tuhan dan
pahala-Nya serta memperbanyak keturunan.
127
c) Masa Kehamilan (Prenatal)
1. Sebab-Sebab Kehamilan
Menurut Ibnu Qayyim kehamilan seorang wanita itu timbul karena
bercampurnya nuthfah laki-laki dengan nuthfah perempuan melalui persetubuhan.
Hal ini bisa dilihat dari perkataannya sebagai berikut :
) ٢( أنثى كآدم عليه السالم أحدها : ال من ذكر وال من) ١( لى أربعة أضرب :خلق اإلنسان ع
الثالث : من أنثى بال ذكر كاملسيح عليه ) ٣( من ذكر بال أنثى كحواء عليها السالم الثاين :
من ذكر و أنثى كسائر الناس الرابع :) ٤( السالم
Terciptanya manusia ia ada beberapa cara : Pertama, tanpa perantaraan laki-laki dan perempuan seperti Adam as. Kedua, dengan perantara laki-laki tanpa perempuan, seperti Hawa. Ketiga, dengan perantara perempuan tanpa laki-laki seperti Isa al Masih as. Keempat, dengan perantara laki-laki dan perempuan, seperti manusia pada umumnya (Al Jauziyah, 2001 : 219) Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan sebab-sebab kehamilan seorang wanita
adalah sebagai berikut:
وقال بقراط يف كتاب األجنة : إذا حصل مين الرجل داخل الرحم عند اجلماع ومل يسل غلى خارج،
اختلط املنيان يف جوفه، ومت انضم فم الرحم وإذا ،لكنه مكث يف فم الرحم وانضم فمه علقت املرأة
احلبل، فإذا توافق إنزال الرجل وإنزال املرأة يف وقت واحد، واختلف املاءان وثبتا يف الرحم واشتمل
عليهما وانضم علقت املرأة، وتدبري ذلك يكون ثالث اوقات : قبل املضابعة، ومعها، وبعدها،
مستقرها يف الرحم، واتفاق اإلنزالني ومعها بإعداد الرحم لقبول النطفة، ومعها بإيصال النطفة إىل
بثبات النطفة يف الرحم وإمساكه عليها وحفظها من اجلروج والفساد. قلت : السبب املذكور غري
موجب وإمنا املوجب مشيئة اهللا، واهللا أعلم.
128
Buqrath berkata dalam bukunya Al Jinnah, “Jika sperma laki-laki menetap dalam rahim wanita ketika bersetubuh dan tidak mengalir keluar, tetapi diam di mulut rahim, lalu mulut rahim itu menutup rapat, wanita itu akan hamil. Karena ketika mulut rahim itu menutup rapat, kedua mani itu bercampur di dalam rongga mulut itu dan terjadilah kehamilan. Jika keluarnya mani laki-laki dan wanita terjadi dalam waktu yang sama, lalu kedua mani itu bercampur dan menetap dalam rahim dan rahim memuat keduanya, sementara mulut rahim menutup rapat, maka wanita itu pun hamil. Adapun cara pengaturannya dapat dilakukan dalam tiga waktu, yaitu sebelum, sesaat, dan setelah bersetubuh. Sebelum bersetubuh adalah dengan mempersiapkan rahim menerima nuthfah. Di saat bersetubuh dengan memasukkan nuthfah ke tempatnya dalam rahim, dan dengan menyamakan keluarnya kedua mani agar keluar dua-duanya. Adapun setelah bersetubuh adalah dengan membuat nuthfah tetap tinggal dalam rahim, menahan dan menjaganya jangan sampai keluar atau rusak. Namun sebab-sebab itu tidaklah selalu membuat kehamilan. Penyebab secara pasti hanyalah kehendak Allah. Wallahu a’lam” (Al Jauziyah, 2001 : 228)
2. Ukuran Masa Kehamilan
Mengenai lamanya masa kehamilan, Ibnu Qayyim mengacu pada firman
Allah:
نا نسان بوالديه إحسانا محلته أمه كرها ووضعته كرها ومحله وفصاله ثالثون شهرا ووصيـ حىت إذا األ
ه وبـلغ أربعني سنة قال رب أوزعين أن أشكر نعمتك اليت أنـعمت ع وأن بـلغ أشد وعلى والدي لي
أعمل صاحلا تـرضاه وأصلح يل يف ذرييت إين تـبت إليك وإين من المسلمني
Artinya : “Kami wasiatkan kepada manusia, supaya berbuat baik kepada dua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Masa mengandungnya sampai menceraikannya dari susuan, tiga puluh bulan lamanya. Sehingga bila dia sampai pada umur dewasa dan sampai umurnya empat puluh tahun, ia berkata: Ya Tuhanku, taufiqkanlah aku (tunjukkanlah hatiku) untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku kerjakan amalan shalih yang Engkau sukai dan perbaikilah bagiku anak-anak cucuku (keturunanku). Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang Islam” (QS. Al-Ahqaaf : 15)
129
Pendapat Ibnu Qayyim tentang ayat di atas sebagai berikut:
حولني الرضاع متام مدة أن البقرة آية يف وأخرب شهرا ثالثون والفطام احلمل مدة أن تعاىل فأخرب
ال املرأة أن على كلهم الفقهاء فاتفق أشهر ستة وهو للحمل مدة يصلح الباقي أن فعلم كاملني
عنهم اهللا رضي الصحابة عن الفقهاء تلقاه أمر وهذا سقطا يكون أن إال أشهر ستة لدون تلد
Di sini Allah memberi tahu kita bahwa masa kehamilan sampai dengan menyapih itu adalah tiga puluh bulan. Sementara dalam surah al-Baqarah2 Dia mengabarkan pula, masa sempurnanya penyusuan adalah dua tahun penuh. Demikian jelaslah bahwa sisanya-setelah dikurangi masa penyusuan-adalah enam bulan dan itu masa kehamilan. Oleh karena itu, para fuqaha’ sepakat bahwa wanita tidak akan melahirkan dalam usia kandungan kurang dari enam bulan, kecuali keguguran. Itu kesimpulan para fuqaha’ dari para sahabat radliyallahu ‘anhum (Al Jauziyyah, 2001 : 216)
Ibnu Qayyim (2001 : 217) juga mengutip Hadits Nabi diriwayatkan dari Ibnu
‘Abbas yang mengatakan bahwa, “Jika seorang wanita melahirkan saat usia
kandungan 9 bulan, maka dia cukup menyusui selama 21 bulan. Jika dia
melahirkan saat usia kandungan 7 bulan, maka dia cukup menyusui 23 bulan. Jika
dia melahirkan saat usia kandungan 6 bulan, maka dia cukup menyusui 24 bulan.”
Sebagaimana firman Allah :
ومحله وفصاله ثالثون شهر
Artinya : “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan” (QS. Al Ahqaf : 15).
2 Yang dimaksud adalah QS. Al Baqarah [2] : 233
كاملني لمن أراد أن يتم الرضاعة أوالدهن حولني والوالدات يـرضعن Artinya : “Para ibu hendaknya menuyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan”
130
Mengenai hal itu, Ibnu Qayyim juga mengacu pada firman Allah :
الله يـعلم ما حتمل كل أنـثى وما تغيض األرحام وما تـزداد وكل شيء عنده مبقدار
Artinya : “Allah mengetahui janin yang dikandung setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan melebihi” (QS. Ar Ra’d [13] : 8)
Komentar Ibnu Qayyim mengenai ayat itu adalah sebagai berikut :
بذلك العامل فهو والنقصان الزيادة من فيها يعرض وما احلمل مدة يعلم أنه اآلية معىن يف والتحقيق
أنثى أو ذكر هو هل أنثى كل حتمل مبا العامل هو كما دونكم
Makna ayat itu sebenarnya, Allah mengetahui lamanya masa kehamilan dan segala yang dialami berupa penambahan atau pengurangan karena Dialah Yang Maha Mengetahui, bukan kita. Seperti halnya Dia mengetahui pula setiap yang dikandung wanita, anak laki-laki atau perempuan.
Ibnu Qayyim (2001 : 217) juga menjelaskan bahwa hal ini termasuk bagian
dari rahasia Allah. Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW :
اهللا إال غد يف ما يعلم وال اهللا إال الساعة ء ي جت مىت يعلم ال اهللا إال ن ه يعلم ال مخس ب ي الغ ح ي ات ف م
إال متوت أرض بأي نفس تدري وال اهللا إال األرحام يف ما يعلم وال اهللا إال الغيث جييء مىت يعلم وال
اهللا
Artinya : “Kunci keghaiban itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah; yaitu tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui kapan datangnya hujan kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi dalam rahim kecuali Allah, tidak ada orang yang tahu di bumi mana dia akan mati”
Adapun mengenai lamanya masa hamil, Ibnu Qayyim menyebutkan:
وروي سنتان مدته أقصى طائفة فقالت ذلك يف العلم أهل اختلف املنذر ابن فقال أقصاها وأما
أمه بطن يف أقام منهما واحد كل أن حيان بن وهرم الضحاك عن وروي عائشة عن القول هذا
131
عن روينا سنني ثالث تكون قد احلمل مدة أن وهو ثان قول وفيه الثوري سفيان قول وهذا سنتني
مدته أقصى أن ثالث قول وفيه سنني ثالث اهللا عبد بن لعمر موالة محلت قال أنه سعد بن الليث
سنني أربع أنه روايتان اهللا رمحه أمحد اإلمام وعن قلت . اهللا رمحه الشافعي قال هكذا سنني أربع
الشافعي قال ما مثل أصحابه عند عنه فاملشهور مالك عن فيه واختلف قال سنتان والثانية
Mengenai masa kehamilan yang paling lama, memang para ulama masih memperselisihkannya, demikian menurut perkataan Ibnu Mundzir. Sekelompok dari mereka mengatakan, paling lama dua tahun. Pendapat itu riwayat dari ‘Aisyah. Ada pula riwayat mengenai Adh Dhahak dan Harim bin Hayyan, keduanya tinggal dalam perut ibunya selama dua tahun. Pendapat itu pula yang dikatakan oleh Sufyan al Tsauri. Adapun pendapat kedua mengatakan bahwa masa kehamilan terkadang mencapau tiga tahun. Demikianlah seperti riwayat kepada kami dari Laits bin Sa’ad, dia berkata bahwa ada seorang bekas budak perempuan dari Umar bin ‘Abdullah yang hamil selama tiga tahun. Sementara itu pendapat ketiga mengatakan bahwa masa kehamilan paling lama adalah empat tahun. Demikianlah menurut Imam Syafi’i rahimahullah. Saya katakana, dari Imam Ahmad ada dua riwayat. Pertama, masa kehamilan paling lama adalah empat tahun. Kedua, dua tahun. Adapun pendapat Imam Malik masih diperselisihkan. Namun, paling masyhur di antara sahabatnya adalah seperti Imam Syafi’i. demikian kata ibnul Majisyun saat menceritakan hal itu dari Imam Malik. Namun dia mencabut pendapatnya itu setelah ada kisah waita yang melahirkan anak setelah mengandungnya selama lima tahun. Lebih lanjut Ibnu Qayyim mengatakan :
، قال وفيه قول خامس: إن مدة احلمل قد تكون مخس سنني. هو قول رابعوفيه قول آخر ,
وقالت فرقة : الزهري : إن املرأة حتمل ست سنني وسبع سنني فيكون ولدها خمشوشا يف بطنها.
، ألنا وجدنا ألدىن احلمل أصال يف تأويل الكتاب بالرأياليجوز في هذاالباب التحديد والتوفيق
وهو األشهر الستة، فنحن نقول ذا ونتبعه ومل جند آلخره وقتا.
Memang ada pendapat keempat yang mengatakan bahwa masa kehamilan terkadang mencapai lima tahun. Dan ada pula pendapat kelima yang dinyatakan oleh az Zuhri bahwa ada wanita yang hamil sampai enam dan tujuh tahun sehingga anak yang dikandungnya mati kering di dalam perutnya.
132
Dan kelompok lainnya mengatakan soal lamanya kehamilan tidak perlu ada batasan atau ditentukan waktunya hanya berdasarkan pendapat orang Karena kita hanya menemukan prinsip tentang kehamilan yang tercepat saja dari takwil al Qur’an, yaitu 6 bulan. Kita cukup mengatakan pendapat itu dan mengikutinya. Adapun mengenai masa kehamilan yang paling lama, tidak akan kita temukan ketentuannya (dan tidak penting) (Al Jauziyyah, 2001 : 219) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, sebab kehamilan adalah
bercampurnya spema laki-laki dengan sperma perempuan melalui persetubuhan.
Adapun mengenai lamanya masa kehamilan, Ibnu Qayyim mengacu pada ayat al-
Quran, hadits dan pendapat para ulama, yang dapat dibagi menjadi 6 pendapat,
yaitu: Pertama, masa minimal kehamilan adalah 6 bulan. Kedua, masa
kehamialan umumnya 9 bulan. Ketiga, masa kehamilan adalah 4 tahun sesuai
dengan pendapat Imam Syafi’i. Keempat, masa kehamilan adalah 5 tahun. Kelima,
masa kehamilan paling lama adalah 6 sampai 7 tahun. Sedangkan pendapat
keenam, tidak mempermasalahkan tentang lamanya masa kehamilan dan cukup
berpegang pada ta’wil al Qur’an, yakni masa kehamilan yang tercepat adalah 6
bulan. Namun dari pendapat-pendapat itu Ibnu Qayyim berkomentar semuanya itu
tergantung pada kehendak Allah karena Dialah Yang menciptakan dan Dialah
Yang Maha Kuasa dan Berkehendak.
1. Perkembangan Janin dalam Kandungan
Ibnu Qayyim menaruh perhatian pada fase perkembangan anak terutama fase
prenatal (fase perkembangan janin dalam kandungan), karena fase ini akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan anak setelah kelahirannya. Perkembangan janin
dalam kandungan menurut pemikiran Ibun Qayyim dibedakan menjadi dua;
133
Pertama, perkembangan dilihat dari segi fisik janin, dan yang kedua,
perkembangan janin dilihat dari segi psikis.
a. Perkembangan Fisik Janin
Dalam menjelaskan tentang hal ini, Ibnu Qayyim mengacu pada QS. Al
Mu’minun ayat 12-16 :
نسان من ساللة من طني مث خلقنا النطفة علقة .مث جعلناه نطفة يف قـرار مكني .ولقد خلقنا األ
ه فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظاما فكسونا العظام حلما مثأنشأناه خلقا آخر فـتبارك الل
عثون .مث إنكم بـعد ذلك لميتون .أحسن اخلالقني مث إنكم يـوم القيامة تـبـ
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat” (QS. Al-Mu’minun: 12-16).
Dari firman Allah di atas, Ibnu Qayyim (2001 : 204) mengemukakan bahwa :
فأول القيامة يوم بعثه حني إىل وماء ترابا بل نطفة كونه قبل آدم ابن أحوال ذكر سبحانه فاستوعب
مجيع من استلت اليت النطفة وهي مهني ماء من ساللة ذلك بعد مث طني من ساللة أنه خلقه مراتب
دم من سوداء قطعة وهي علقة النطفة تلك سبحانه اهللا يقلب مث يوما أربعني كذلك فتمكث البدن
هذا ويف يوما أربعني حلم قطعة وهي مضغة سبحانه يصريها مث أخرى يوما أربعني كذلك فتمكث
وهيئته وشكله وصورته أعضاؤه تقدر الطور
134
Pada ayat itu Allah SWT menyebut secara garis besar semua tahap yang ditempuh anak menusia sejak sebelum menjadi nuthfah, bahkan sejak masih berupa tanah dan air, sampai saat dia dibangkitkan kelak pada hari kiamat. Tahap pertama penciptaan manusia adalah dia berasal dari sari pati tanah. Kemudian setelah itu, dari sari pati air yang hina, yaitu nuthfah yang diserap sekujur tubuh. Ia menetap dalam keadaan seperti itu selama 40 hari. Kemudian Allah SWT mengubah nuthfah menjadi segumpal darah, yaitu potongan darah berwarna hitam. Potongan darah itu menetap di sana dalam keadaan seperti itu selama 40 hari pula. Kemudia potongan darah itu Allah jadikan mudhghah, yaitu segumpal daging selam 40 hari. Pada tahapan itu ditentukan anggota-anggota tubuhnya, rupanya, bentuknya, dan keadaan lainnya. Mengenai anggota tubuh yanhg pertama kali diciptakan, Ibnu Qayyim (2001 :
205) mengatakan bahwa hal itu maih terdapat perselisihan pendapat. Sebagian ada
yang berpendapat bahwa yang pertama kali diciptakan adalah jantung3. Pendapat
lain mengatakan otak4. Lainnya mengatakan limpa5. Ada pula yang mengatakan
tulang punggung. Namun dari semua itu Ibnu Qayyim memberikan komentar
sebagai berikut:
والذي شاهده أرباب التشريح حىت إم متفقون عليه أنه أول يتبني يف خلق جثة احليوان ثالث نقط
بعدا مث يزداد بعضها من بعض ،يتوهم أا رسم الكبد والقلب والدماغ ،متقاربة بعضها من بعض
3 Para penganut pendapat pertama, jantung adalah anggota tubuh dan asas yang menjadi
sumber suhu naluriah penyusunan kehidupan. Ia pasti didahullukan dalam penciptaan. Mereka mengatakan bahwa para ahli bedah mengabarkan bahwa mereka menemukan sebuah titik hitam dalam sperma ketika telah sempurna kejadiannya.
4 Mereka yang berpendapat otak yang pertama kali diciptakan beralasan bahwa otak termasuk makhluk hidup. ia merupakan inti tubuh manusia. Ia himpunan semua indera. Selain itu, cirri khas makhluk hidup adalah perasaan dan aktifitas sengaja yang semua berpangkal dan timbul pada otak. Jika cirri khas makhluk hidup adalah perasaan dan inisiatif yang keduanya berasal dari organ itu, sepatutnyalah otak didahulukan dalam penciptaan.
5 Mereka yang berpendapat anggota tubuh yang pertama kali diciptakan adalah limpa, beralasan bahwa limpa adalah penyebab pertumbuhan dan hajat kepada makanan yang merupakan penegak kehidupan makhluk hidup. mereka mengatakan pula, sistem alam menuntut limpa organ yang harus diciptakan pertama kali, kemudian baru jantung, selanjutnya setelah itu otak. Karena tahap yang pertama ditempuh makhluk hidup adalah pertumbhan ketika ia belum memerlukan perasaan dan inisiatif karena saat itu ia anggap masih seperti tumbuh-tumbuhan. Ia belum memerlukan apa-apa selain pertumbuhan. Daya rasa dan kehendak baru dating kepadanya ketika telah berkaitan dengan nyawa. Itu baru terjadi pada tahap keempat dari tahapan penciptaan. Oleh karena itu, organ yang pertama kali diciptakan adalah alat pertumbuhan, yang tidak lain adalah limpa (Al Jauziyyah, 2001 : 204-205)
135
فليس وأسبق أقدم النقط هذه أن فأما ،قدر هوالذي عند املشرحنيعلى امتداد أيام احلمل هلذا ال
أعلم واهللا والقياس واألوىل األخلق إال دليل عليه عندهم
Sebenarnya kejadian yang disaksikan para ahli bedah hingga mengahasilkan kesepakatan di kalangan mereka itu bahwa wujud yang pertama kali tampak dalam penciptaan tubuh makhluk hidup adalah tiga titik yang saling berdekatan satu sama lain. Diduga, itu adalah calon limpa, jantung, dan otak. Selanjutnya, ketiganya saling berjauhan satu sama lain seiring hari-hari kehamilan. Hanya itulah yang dapat mereka saksikan. Adapun di antara tiga titik itu yang terlebih dulu diciptakan, mereka tidak punya bukti selain anggapan tentang kepantasan, kepatuatan, dan keutamaan, selain analogi. Wallahuu a’lam (Al JAuziyyah, 2001 : 205) Selanjutnya Ibnu Qayyim menjelaskan tentang proses penciptaan manusia
dengan mengutip perkataan Buqrath sebagai berikut :
أخر فتمتد داخال من احلجاب األول وتكون خمتلفة له حجب حينا خلقتوقال إذا أقام املين
احلجاب األول وقال إن احلجب منها ما خيلق أوال ومنها ما خيلق من كثرية وأما كوا فمثل األنواع
ومنها ما خيلق يف الشهر الثالث وكلها ال تظهر منافعها أول ما خيلق ولكن بعضها الثاين بعد الشهر
األول فتظهر منافعها أوال وبعضها ال يظهر إال أخريا فلذلك خيلق بعضها يف الشهر املينعلى ميتد
يف وسط احلجب الثاين وبعضها يف الثالث وهي السرة كأا مربوط بعضها ببعض وبعضها يف الشهر
منها ويرتىب تكون السرة اليت يتنفس
Dia (Buqrath) mengatakan, “Mani itu berada dalam selaput. Ia makan sebagian dari darah yang terkumpul dari tubuh wanita dan turun ke rahim. Ketika mani itu telah menetap di sana sebagai janin, diciptakanlah untuknya selaput-selaput lainnya. Selaput-selaput itu terbentang ke dalam dari selaput pertama tadi dalam berbagai macam bentuk meskipun keadaannya sama seperti selaput yang pertama. Selaput-selaput itu di antaranya ada yang diciptakan sejak awal. Di antaranya ada pula yang diciptakan setelah bulan kedua. Ada pula yang diciptakan pada bulan ketiga. Sebagian besar selaput itu mula-mula tidak tampak manfaatnya pada saat tercipta. Namun ada pula beberapa di antaranya yang terbentang di atas mani dan manfaatnya tampak sejak awal. Sebagian lagi baru tampak manfaatnya belakangan. Oleh karena
136
itu, sebagian diciptakan di bulan pertama, sebagian lagi di bulan kedua, dan sebagian lainnya di bulan ketiga. Selaput-selaput itu seakan-akan terikat satu sama lain pada plasenta. Ya, di tengah selaput-selaput itulah terletak plasenta sebagai tempat mengambil napas dan pusat tumbuh kembangnya janin” Dari perkataan Buqrath tersebut Ibnu Qayyim memberikan penjelasan sebagai
berikut :
يخلقكم فياجلنني منه حالت احلجب بينه وبني اجلنني وهلذا يقول تعاىل ( وإذا نزل الدم واغتذى
ظلمة حجاب من هذه احلجب له) فإن كل أمهاتكم خلقا من بعد خلق في ظلمات ثالث بطون
ختصه فذكر سبحانه أطوار خلقه ونقله فيها من حال إىل حال وذكر ظلمات احلجب اليت على
هذه فقال أكثر املفسرين هي ظلمة البطن وظلمة الرحم وظلمة املشيمة فإن كل واحد من اجلنني
املشيمة ت وظلمةاجلنني وقال آخرون هي ظلمة أصالب اآلباء وظلمة بطون األمها على حجاب
الليل والنهار القول قول من قال ظلمة الليل وظلمة البطن وظلمة الرحم فإن هذا وأضعف من
بالنسبة إىل اجلنني سواء
Ketika darah turun dan janin pun mengambil makanan darinya, selaput-selaput itu menghalangi darah dan janin. Oleh karena itu, allah SWT berfirman, “Allah menciptakan kamu dalam perut ibumu sebagai suatu makhlu sesudah (menjadi) makhluk yang lain dalam tiga kegelapan6” Masing-masing dari selaput-selaput itu mempunyai kegelapan yang spesifik. Allah SWT menyebutkan tahap terciptanya selaput dan peralihannya dari satu keadaan ke keadaan lainnya selama dalam tahap tahap itu dan Dia sebutkan pula kegelapan-kegelapan yang ditimbulkan selaput-selaput itu terhadap janin yang oleh kebanyakan ahli tafsir dikatakan, kegelapan-kegelapan yang dimaksud adalah kegelapan perut, kegelapan rahim, dan kegelapan plasenta. Semua itu adalah selaput-selaput yang menutupi anak rahim. Lainnya mengatakan, kegelapan-kegelapan yang dimaksud adalah kegelapan tulang sulbi ayah, kegelapan perut ibu, dan kegelapan plasenta. Paling lemah adalah pendapat orang yang berkata, yang dimaksud adalah kegelapan malam, kegelapan perut, dan kegelapan rahim. Karena malam dan siang bagi janin tidak ada bedanya (Al Jauziyyah, 2001 : 206)
6 QS. Az Zumar [39] : 6
137
Kemudian secara lebih detail Ibnu Qayyim menjelaskan tentang proses
perkembangan janin dalam kandungan sebagai berikut :
قال بقراط إن العظام تصلب من احلرارة ألن .مث تقدر مفاصل أعضائه وعظامه وعروقه وعصبه
الشجرة اليت ترتبط بعضها ببعض وقال إن العصب احلرارة تصلب العظام وتربط بعضها ببعض مثل
العاتقني والعضدان والساعدان يف اجلانبني وفرج ما بني وخارجا وجعل الرأس بني جعل داخال
من املفاصل عصب بوثقه ويشده قلت وهو األسر الذي شد به كل مفصل الرجلني أيضا وجعل يف
ويشق له السمع والبصر والفم ) أسرهم نحن خلقناهم وشددنااإلنسان، وهو الذي قال فيه (
مث تتسع األمعاء بعد ذلك ان رتقا فريكب فيه اللسان وخيطط شكله وصورته، حلقه بعد أن ك ويفتق
الفم واألنف ويدخل االستنشاق يف الفم ويصري هلا جتويف وترتبط املفاصل ويرتفع النفس إىل
ونزلت فضول من معدته وأمعائه ،الفم بدل السرة واألنف وينفتح البطن واألمعاء وخيرج النفس إىل
ومنها إىل جمرى البول وإمنا تنفتح هذه كلها كون هلا طريق من املعدة واألمعاء إىل املثانةإىل املثانة وي
فإذا مت ما ذكرنا . بعضها عن بعض على قدر أشكاهلا ويتسع جتويفها باالستنشاق وبه ينفصل
.حضر وقت خروج اجلنني
Selanjutnya, ditentukanlah ruas-ruas anggota tubuh, tulang belulang, otot-otot, dan urat-urat. Buqrath berkata, “Sesungguhnya tulang-belulang menjadi keras karena adanya panas. Panas mengeraskan tulang dan merekatkan bagian-bagiannya satu sama lain, seperti halnya kayu pohon yang sebagiannya direkatkan dengan sebagian yang lain. Sesungguhnya urat itu diadakan di dalam dan di luar, sedangkan kepala diletakkan di antara dua pundak yang dua bahu dan dua lengan menjuntai di kiri kanannya. Begitu pula dikuaknya antara kedua kaki, sementara di antara tiap ruas diikat kuat-kuat dengan urat”. Saya katakana itulah al asr7 yang digunakan untuk mengikat tubuh manusia.
7 Al asr berarti al isaar maknanya tali untuk mengikat. Al asr juga diartikan al asiir maknanya
yang diikat (tawanan) (Al Jauziyyah, 2001 : 205)
138
Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah SWT, “Kami menciptakan mereka dan menguatkan ikatan (persendian tubuh) mereka8”. Kemudian dikuakkan lubang pendengaran, penglihatan, dan mulut. Sesudah itu dikuakkan lubang untuk tenggorokan setelah sebelumnya masih rapat. Disusunlah lidah di dalamnya, lalu dirancang pula bentuk dan rupanya. (Al Jauziyyah, 2001 : 206) Setelah itu barulah usus melebar, yaitu menjadi berlubang. Ruas-ruas pun terikat, napas naik sampai ke mulut dan hidung, hirupan udara masuk ke mulut dan hidung, sedangkan perut dan usus membuka, dan napas keluar ke mulut, tidak lagi ke plasenta. Limbah keluar dari lambung dan perutnya ke ginjal. Kini ada jalan untuk limbah itu dari lambung ke usus, kemudian usus menuju ginjal, dan dari ginjal menuju saluran kencing. Itu semua terbuka dan menjadi lebar lubangnya hanya dengan hirupan. Dengan hirupan pula satu sama lain terpisah sesuai bentuknya masing-masing. Ketika semua yang disebutkan tadi telah lengkap, tibalah saatnya janin keluar (Al Jauziyyah, 2001 : 208)
Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa proses penciptaan dan
perkembangan janin dalam kandungan itu dilakukan secara bertahap, yaitu :
1) Thin (sari pati tanah). Penciptaan manusia yang berawal dari thin (sari pati
tanah), yang merupakan unsur-unsur atau zat-zat makanan dan minuman yang
dikonsumsi oleh manusia (calon ayah atau ibu)
2) Nuthfah (sperma). Seiring dengan waktu dengan seizin Allah zat-zat tersebut
menjadi satuan akumulasi yang berubah menjadi bahan baku sperma yang
tersimpan dalam jaringan sel-sel tubuh manusia.
3) Bertemunya sperma laki-laki dan perempuan karena proses interaksi biologis,
yang mana dari pertemuan sperma itu kemudian menjadi janin yang menetap
dalam rahim wanita.
4) Setelah itu diciptakanlah selaput-selaput dalam beberapa lapis yang semuanya
terikat satu sama lain pada plasenta.
8 QS. Al Insan [76] : 28
139
5) Selanjutnya, ditentukanlah ruas-ruas anggota tubuh, tulang belulang, otot-otot,
dan urat-urat.
6) Kemudian dikuakkanlah lubang pendengaran dan penglihatan.
7) Setelah itu dikuakkan mulut, lubang tenggorokan, disusun pula lidah di
dalamnya. Pada saat ini janin sudah dirancang rupa dan bentuknya
8) Kemudian ususnya melebar menjadi berlubang, ruas-ruas pun terikat. Pada
saat ini janin sudah dapat bernafas dan menghirup udara, dan organ dalamnya
seperti lambung, ginjal, saluran kencing sudah berfungsi dengan baik. Ketika
semua yang disebutkan tadi telah lengkap, maka janin siap untuk dilahirkan.
b. Perkembangan Psikis Janin
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan organ-organ fisik (jasmaniah)
pada janin dalam kandungan sebagaimana kita lihat di atas, maka perkembangan
psikis (ruhaniyah) janin dalam kandungan pun juga berjalan sesuai dengan tahap
perkembangan dan pertumbuhan organ-organ fisiknya.
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa proses pertumbuhan psikis janin dalam
kandungan sangat dipengaruhi oleh faktor internal orang tuanya, terutama ibu,
baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin merupakan satu unitas
organik yang tunggal dan saling berkaitan erat. Keterkaitan ibu dan janin dalam
kandungan oleh Ibnu Qayyim digambarkan seperti keterkaitan dahan pohon
dengan batang pohonnya. Dengan pernyataannya sebagai berikut :
140
واألذى التدبري سوء من ويناله له يعرض ما على ويصرب يقوى فهو الرحم يف دام ما اجلنني وكذلك
أقوى الشجرة على الثمرة وكذلك الرحم عن وانفصاله والدته بعد منه اليسري على يصرب ال ما على
منها قطعها بعد وأثبت منها
Demikian pula janin, selagi di dalam rahim dia begitu kuat dan tahan terhadap perlakuan buruk atau gangguan terhadapnya. Namun dia tidak tahan lagi atas semua itu walaupun sedikit. Setelah lahir Oleh Karena itu bayi Bayi ketika dalam kandungan lebih kuat dibandingkan ketika sudah dilahirkan dan terpisah dari rahimnya, dia tak ubahnya seperti buah di atas pohon, ia lebih kuat dan lebih tahan lama dari pada setelah dipetik dari pohonnya (Al JAuziyyah, 2001 : 230) Ia menjelaskan bahwa apabila orang tuanya memiliki keadaan gejala-gejala
psikologi, perasaan, dan pikiran tertentu, atau kepribadian terntentu atau dalam
cara mereka merencanakan kehadiran seorang anak saat pertama kali melalui
interaksi biologisnya, maka keadaan tersebut akan sangat berpengaruh pada
keadaan konstruksi psikologis dan proses kelangsungan perkembangan psikologis,
baik secara mental maupun emosional anak yang dikandungnya. Bahkan dapat
menentukan kecenderungan ke arah mana anak itu akan berkepribadian dan
berkarakter. Karena pada dasarnya karakter itu menurun. Hal ini dapat dilihat dari
penjelasannya berikut :
جالت إذا الوالدة وخاصة الوالدين أفكار أن منها. أخر أسباب من وحسنه املولود قبح يكون وقد
وتشتاقها وتتذكرها وتعاينها تشاهدها اليت األشخاص يف اجلنني خلق وقت إىل وبعدها املباضعة عند
الطبيعة فإن بصورته وتصور اجلنني أشبه إليه واألشتياق فيه الفكرة دامت فإذا هاوتود حتبها األ
نقالة
Terkadang tampan dan buruknya anak itu disebabkan oleh faktor-faktor lain, di antaranya : pikiran yang ada pada kedua orang tua, terutama ibu.
141
Pikiran-pikiran kepada orang yang disaksikan, dilihat, diingat, atau dirindukan itu terlintas saat bersetubuh atau sesudahnya sampai saat terciptanya mungkin karena si ibu mencintainya atau sekadar suka. Jika pikiran terhadap sosok pribadi itu menetap dan ada perasan rindu kepadanya, maka janin akan mirip dengannya dan rupanya pun akan meniru sepertinya. Karena sesunguhnya karakter itu bisa berpindah (Al Jauziyyah, 2001 : 207)
2. Penentuan Jenis Kelamin dan Kemiripan Anak
Dalam hal penentuan jenis kelamin dan kemiripan anak, Ibnu Qayyim
mengatakan:
فهاهنا ،ماؤه للعايل الولد نسةا سبب أحدمها وعلو ماؤه السابق لشبه سبب املائني أحد سبق إن
ذكرا الولد كان وعاله املرأة ماء الرجل ماء سبق فإن يفرتقان وقد يتفقان وقد وعلو سبق :أمران
لألم والشبه أنثى كانت الرجل ماء وعال املرأة ماء سبق وإن للرجل والشبه
Sesungguhnya salah satu dari kedua sperma yang lebih dahulu (memancar) itulah penyebab seorang anak lebih mirip ibunya atau ayahnya. Lebih unggulnya salah satu dari kedua sperma atas yang lain menjadi penyebab anak itu sejenis kelamin dengan sperma yang lebih unggul. Jadi, ada dua hal yang patut diperhatikan, yaitu mendahului dan mengungguli yang keduanya kadang berkumpul menjadi satu dan kadang terpisah. Maksudnya, jika sperma laki-laki mendahului sekaligus mengungguli sperma perempuan, maka anak itu berkelamin laki-laki dan mirip ayahnya. Namun jika sperma perempuan lebih mendahului dan mengungguli mani lakki-laki, maka anak itu berkelamin perempuan dan mirip ibunya (Al Jauziyyah, 2001 : 224)
Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa apabila sperma laki-laki
memancar terlebih dahulu dan lebih unggul dari sperma wanita, maka embrio
yang tumbuh berjenis kelamin laki-laki dan lebih mirip ayahnya. Namun apabila
sperma perempuan memancar terlebih dahulu dan lebih unggul dari sperma laki-
laki, maka embrio yang tumbuh berjenis kelamin perempuan dan lebih mirip
dengan ibunya.
142
3. Reaksi dan Gerakan Janin
Menurut Ibnu Qayyim, janin dalam kandungan sudah mengalami reaksi dan
gerak. Reaksi itu disebabkan oleh berfungsinya pendengaran dan penglihatan. Dan
reaksi itu antara lain :
a. Pendengaran dan Penglihatan Janin
Mengenai kapan berfungsinya pendengaran dan penglihatan janin dalam
kandungan dapat dilihat dari komentar Ibnu Qayyim sebagai berikut :
وقد زعم طائفة ممن تكلم يف خلق اإلنسان أنه إمنا يعطى السمع البصر بعد والدته وخروجه من
فلم يكن إلعطائه السمع والبصر بطن أمه واحتج أنه يف بطن األم ال يرى شيئا وال يسمع صوتا
والله ( هناك فائدة. وليس ما قاله صحيحا وال حجة له يف اآلية ألن الواو ال ترتيب فيها، بل اآلية
م لك أخرجكم من بطون أمهاتكم ال تـعلمون شيئا وجعل لكم السمع واألبصار واألفئدة لع
حجة عليه، فإن فؤاده خملوق وهو يف بطن أمه، وقد تقدم حديث حذيفة ابن أسيد، )تشكرون
والصحيح إذا مر بالنطفة ثنتان وأربعون ليلة بعث اهللا إليها ملكا، فصورها وخلق مسعها و بصرها
ودعة فيها، وأما وجلدها وحلمها، وهذا وإن كان املراد به : العني واألذن، فالقوة السامعة والباصرة م
اإلدراك بالفعل فهو موقوف على زوال احلجاب املانع منه، فلما زال باخلروج من البطن عمل
املقتضى عمله، واهللا أعلم.
Ada sekelompok orang yang bicara tentang penciptaan manusia beranggapan bahwa manusia diberi pendengaran dan penglihatan setelah lahir dan keluar dari perut ibunya. Mereka beralasan pada firman Allah Ta’ala “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”9 Mereka beranggapan, janin dalam kandungan belum dapat melihat dan mendengar apa-apa karena saat
9 QS. An Nahl : 78
143
itu tidak ada gunanya ia diberi pendengaran ataupun penglihatan. Namun, perkataan mereka tidak benar dan tidak tepat menggunakan ayat itu sebagai hujjah. Karena huruf wau pada ayat itu tidak menunjukkan tartib. Bahkan ayat itu merupakan hujjah atas kekeliruan mereka. Sesungguhnya hati manusia telah diciptakan dalam perut ibunya seperti yang dipahami dari hadits Hudzaifah bin Usaid. Jika nuthfah telah melewati empat puluh dua hari, Allah mengutus seorang malaikat kepadanya. Malaikat itu memberi rupa dan membuat pendengaran dan penglihatan baginya, begitu pula daging dan kulit. Demikianlah yang dimaksud tentu saja mata dan telingan. Jadi, daya pendengaran dan penglihatan telah diberikan kepadanya saat itu. Adapun kesadaran praktis memang bergantung pada hijab yang menghalanginya. Ketika hijab itu hilang dengan keluarnya manusia itu dari perut ibunya, maka pendengaran dan penglihatan itu akan aktif seperti lazimnya. Wallahu a’lam (Al-Jauziyah, 2001 : 221)
Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa janin dalam kandungan sudah
dikaruniai pendengaran dan penglihatan dan sudah memiliki fungsi ketika masih
dalam kandungan yakni sejak ditiupkan ruh kepadanya. Namun fungsi itu bersifat
pasif dan akan bersifat aktif ketika janin sudah dilahirkan.
b. Gerakan Janin
Mengenai kapan terjadinya gerakan janin dalam kandungan, terdapat
perbedaan pendapat, baik dari segi peralihan bentuk penciptaan, atau perubahan
gerak yang terjadi dalam janin dan keadaan janin sebelum dan setelah peniupan
ruh. Ibnu Qayyim berkata :
فال اإلرادية احلركة وأما به الروح تعلق قبل تكون فهذه أرادية غري طبيعية حركة حركتان احلركة قلت
الوحي عليه دل الذي قلت وهلذا فرق بقراط بني التحرك االول والثاين. ،الروح نفخ بعد إال تكون
أربعني نطفة أوال فيكون آخر طور إىل يوما أربعني كل يف ينتقل اخللق أن البشر خالق عن الصادق
كأنك فهذا يوما وعشرين مائة بعد الروح فيه ينفخ مث كذلك مضغة مث كذلك علقة مث يوما
علما حييط ال وتشريح فاسد قياس معه ما وغاية عيان به املخرب مع فليس خالفه وما عيانا تشاهده
144
املعتقد فيه فيعتقد فيه خلفه مشى به جاء ما وكل معصوم غري لواحد تقليد أو منه شاهده ما مببدإ
مل والقوم بعده من قلده مث فيه أخطأ واحد كله وأصله الطبائعيني بني عليه متفق أمر هذا أن
ذلك من به أخربوا ما يشاهدوا
Saya katakan, gerakan itu ada dua macam; yaitu gerakan alamiyah tanpa sengaja, yang terjadi sebelum ruh ditiupkan kepadanya, dan gerakan disengaja yang baru terjadi setelah ditiupkan ruh kepadanya. Untuk itu, Buqrath membedakan gerakan yang pertama dan kedua. Saya katakana pula, adapun yang ditunjukkan wahyu yang benar dari Sang Maha Pencipta manusia adalah setiap 40 hari ciptaanNya beralih ke tahap yang berbeda. Pertama, berupa nuthfah selama 40 hari. Kemudian menjadi segumpal darah selama waktu itu juga. Kemudian menjadi segumpal daging waktu itu juga. Kemudia ditiupkan ruh ke dalamnya setelah melewati 120 hari. Itu semua seakan-akan dapat disaksikan dengan mata kepala. Adapun keterangan yang berbeda dengan wahyu, siapapun yang mengatakannya, orang itu tidak pernah secara langsung melihat peristiwa tersebut. Paling dia melakukan analogi yang besar kemungkinan salah atau pembedahan yang tidak sampai menjangkau asal-usul dari peristiwa yang dia saksikan. Mungkin juga dia hanya mengikuti pendapat orang yang tidak ma’shum. Lalu setiap generasi berjalan mengekor saja kepada pendapatnya itu sehingga orang meyakini itulah yang sudah menjadi kesepakatan di antara para ilmuan modern. Padahal semua itu berasal dari seseorang yang salah pendapatnya, kemudian diikuti generasi sesudahnya, sementara orang-orang itu tidak pernah menyaksikan secara langsung apa yang telah yang mereka informasikan itu (Al Jauziyyah, 2001 : 214)
Lebih lanjut Ibnu Qayyim berkata :
يهتك أن الوقت هذا يف للجنني يعرضأحوال اجلنني بعد حتريكه وانقالبه عند متام نصف سنة.
أغشيته وكانت قويا اجلنني كان فإن الرحم فم حنو مكانه عن ينتقل وأن عليه اليت واحلجب غشاؤه
يهتكها أن فإما أقوى وسرته وأغشيته ضعيفا اجلنني كان وإن الوالد مت أضعف وسرته تغشيه اليت
األربعني هذه يف ولد فإن الثامن الشهر آخر متام إىل يوما أربعني مريضا فيبقى يولد وال اهلتك بعض
يولد ومل ذلك تاليف ميكن حىت اهلتك كل أغشيته هتك هو وإن بقاؤه وال تربيته ميكن ومل مات يوما
يف ومكث ميت ومل بقي تالفيه ميكن هتكا أغشيته تك نوإ به احلامل قتل واال يسقط مل فإن مات
145
يوما األربعني هذه يف املرض هلم يعرض وإمنا الفرج فم عند إليه وانقلب حنوه حترك الذي موضعه
السرة واخنالع مواضعهم وتتغري فيه نشؤوا الذي ممكا عن ينقلبون مأل حتركهم بعد يولدوا إذامل
بالرحم املتصلة السرة واخنالع األغشية لتمدد ذلك عند ميرضن أن هلن يعرض مأمها وألن بانتقاله
أمه على ثقل رباطه احنل إذا اجلنني وألن منهن
Keadaan janin mampu bergerak-gerak dan membalikkan tubuh ketika genap berusia enam bulan. Pada saat itu, yakni usia enam bulan dalam perut ibunya, janin mampu merobek selaput dan tabir yang selama ini membungkusnya. Kemudian ia berpindah tempat ke mulut rahim. Jika janin itu cukup kuat dan selaput pembungkusnya atau plasentanya lebih lemah, terjadilah kelahiran. Namun jika janin lemah, sedang selaput dan plasenta10nya lebih kuat, adakalanya janin itu merobek sedikit, tetapi tidak sampai ia lahir. Ia malah sakit selama empat puluh hari, sampai genap delapan bulan. Jika dia lahir sebelum genap empat puluh hari, artinya ia meninggal. Dia tidak mungkin diasuh dan dipertahankan hidupnya. Jika janin itu merobek semua selaput pembungkusnya sehingga tidak mungkin menangkup kembali, tetapi ia tidak lahir juga, maka ia pun akan meninggal. Jika tidak keguguran, ibunya akan mati karenanya. Jika selaput pembungkusnya robek, tetapi masih mungkin menangkup kembali, maka janin itu tetap hidup dan tidak meninggal. Dia akan tetap berada di tempat yang dia tuju dalam gerakannya dan perpindahannyaa, yaitu di mulut vagina. Janin dapat menderita sakit pada empat puluh hari itu, maksudnya jika mereka tidak segera lahir setelah mereka melakukan gerakan perpindahan itu karena mereka tempat mereka tumbuh ke tempat lain, sementara plasentanya telah terlepas dengan adanya perpindahan itu. Oleh karena itu, mereka terancam sakit ketika itu yang diakibatkan oleh memanjangnya selaput dan lepasnya plasenta yang sebelumnya melekat di dinding rahim. Selain itu, jika janin telah lepas ikatannya, ibunya merasakannya menjadi semakin berat (Al Jauziyyah, 2001 : 221)
Dari paparan di atas dapat dipahami bahwa janin dalam kandungan sudah
dapat bergerak. Gerakan janin ia bagi menjdi dua : Pertama, gerakan alamiah
tanpa disengaja yang terjadi sebelum ditiupkan ruh. Kedua, gerakan yang
disengaja yang terjadi setelah bersemayam ruh, yakni setelah seratus dua puluh
10 Plasenta (masyimah) adalah jalan darah yang sampai ke janin. Makanan masuk menuju
janin lewat plasenta, lalu memberi gizi kepada janin, dan membuatnya makin besar dalam pertumbuhannya (Al Jauziyyah, 2001: 206)
146
hari dari awal proses penciptaan tahapan nuthfah dalam rahim ibu. Mulanya
gerakan itu sangat halus, namun berangsur-angsur meningkat intensitasnya
bersamaan dengan berkembangannya janin. Dan pada bulan ke 6 bayi sudah dapat
bergerak dengan membolak-balikkan badannya. Ia juga dapat berganti posisi, dari
tempat satu ke tempat lain menuju mulut vagina sampai akhirnya ia terlahir.
4. Memberi Nutrisi dan Gizi yang Cukup
Selama masa kehamilan seorang ibu harus memenuhi suplai makanan, nutrisi
dan gizi yang lengkap. Makanan tersebut sangat diperlukan janin, karena sebagai
antioksidan yang melindungi tubuh dan berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel otak
bayi dan pertumbuhan organ jasmaniah lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu
Qayyim :
قال. يالئمه من دم أمه الئمه وكان جيتذب بالطبع املقدار الذيواجلنني يف الرحم كان يغتذي مبا ي
هي تظهر الذي إن وقال اجلنني ا ليتغذى الرحم فضول األم من جيري إنه أيضا أقول وأنا
ألن السرة غري آخر موضع يف وليست السرة وسط يف رأيت اليت وهي البيض الدقاق األعصاب
العلم يف يرغب من كل يعرفه ظاهرا آخر شيئا وأقول قال مث هناك للنفس طريقا يشق إمنا الروح
ويرتل املرأة من جيتمع الذي الدم من يغتذي وإنه احلجاب يف هو املين إن وأقول بقياسات وأوضحه
من ويربو ذكرنا اليت األسباب يف احلجب هذه يف فيه فيتنفس اهلواء جيتذب املين إن وقال الرحم إىل
طفلها كان إن حامال املرأة دامت ما ينحدر ال الطمث إن وقال املرأة من ينحدر الذي الدم
البدن من الدم من يرتل ما مجيع ولكن التاسع الشهر إىل حبلها من شهر أول منذ وذلك صحيحا
147
اجلنني إىل وصوله طريق والسرة النفس اجتذاب مع األعلى احلجاب على اجلنني حول جيتمع كله
تربيته يف ويزيد فيغذيه إليه الغذاء فيدخل
Dalam rahim ibunya, bayi mengkonsumsi makanan yang cocok untuk dirinya saat itu. Dengan nalurinya dia menyerap darah ibunya dengan kadar yang pas. (Al Jauziyyah, 2001 : 230) Buqrath berkata, “Saya katakan, sesungguhnya dari ibu mengalirlah cairan-cairan rahim untuk makanan janin”. Dia menambahkan, “Sesungguhnya yang tampak adalah urat lembut berwarna putih, yaitu bagian yang saya lihat ada di tengah plasenta, bukan di tempat lain. Hanya di plasenta karena agaknya ruh membelah jalan untuk bernafas hanya dari sana.” Kemudian dia katakana, “Perlu saya katakan suatu hal lain yang tampaknya begitu nyata dan dapat diketahui oleh setiap orang yang menggelutinya. Saya ingin jelaskan dengan analogi-analogi. Maksud saya, mani itu berasa dalam selaput. Ia mendapatkan suplai makanan dari darah yang terkumpul dari tubuh wanita dan turun ke rahim.” Dia katakana pula, “Mani itu menarik udara lalu bernafas di dalam selaput lewat jalan yang telah kami sebutkan tadi dan berkembang berkat darah yang turun dari ibu.” Dia pun berkata, “Haid tidak turun selagi wanita itu hamil manakala anak yang dikandungnya sehat. Hal itu bermula sejak bulan pertama kehamilannya sampai bulan kesembilan. Namun, semua darah yang turun dari tubuh terhimpun di sekitar janin di atas selaput paling atas bersaan dengan tarikan nafas. Plasenta adalah jalan darah yang sampai ke janin. Makanan masuk menuju kepadanya lewat plasenta, lalu memberi gizi kepada janin, dan membuatnya makin berkembang pertumbuhannya (Al Jauziyyah, 2001 : 206)
Sedangkan salah satu makanan yang cocok dimakan oleh ibu hamil menurut
Ibnu Qayyim adalah sebagai berikut :
لونه ويصفي املولود وجه حيسن مما والتفاح السفرجل أكل على احلامل إدمان أن األطباء ذكر وقد
Para dokter menyebutkan, wanita hamil yang membiasakan untuk mengkonsumsi buah safarjal (pir) dan apel akan membuat bayi yang dilahirkan berwajah cantik dan jernih kulitnya (Al Jauziyyah, 2001 : 227)
Dari keterangan di atas dapat dipahami bahwa pengaturan suplai makanan
bagi orang hamil harus lebih dijaga, sebab makanan yang dikonsumsi olehnya
sekaligus akan dikonsumsi oleh bayi dalam kandungannya, dan itu akan
mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan.
148
5. Menjaga Kesehatan Demi Janin
Sebagaimana makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan memberi pengaruh
pada perkembangan fisik janin dalam kandungan, maka kesehatan juga
merupakan salah satu faktor terpenting yng mempengaruhi perkembangan janin
dalam kandungan. Sebab kesehatan berfungsi sebagai kekuatan atau energi untuk
menembus selaput rahim untuk dilahirkan, Ibnu Qayyim berkata :
فم حنو مكانه عن ينتقل وأن عليه اليت واحلجب غشاؤه يهتك أن الوقت هذا يف للجنني يعرض
اجلنني كان وإن الوالد مت أضعف وسرته تغشيه اليت أغشيته وكانت قويا اجلنني كان فإن الرحم
متام إىل يوما أربعني مريضا فيبقى يولد وال اهلتك بعض يهتكها أن فإما أقوى وسرته وأغشيته ضعيفا
هتك هو وإن بقاؤه وال تربيته ميكن ومل مات يوما األربعني هذه يف ولد فإن الثامن الشهر آخر
تك نوإ به احلامل قتل واال يسقط مل فإن مات يولد ومل ذلك تاليف ميكن حىت اهلتك كل أغشيته
فم عند إليه وانقلب حنوه حترك الذي موضعه يف ومكث ميت ومل بقي تالفيه ميكن هتكا أغشيته
عن ينقلبون مأل حتركهم بعد يولدوا إذامل يوما األربعني هذه يف املرض هلم يعرض وإمنا الفرج
ميرضن أن هلن يعرض مأمها وألن بانتقاله السرة واخنالع مواضعهم وتتغري فيه نشؤوا الذي ممكا
على ثقل رباطه احنل إذا اجلنني وألن منهن بالرحم املتصلة السرة واخنالع األغشية لتمدد ذلك عند
أمه
Pada saat itu, yakni usia (enam bulan) dalam perut ibunya, janin mampu merobek selaput dan tabir yang selama ini membungkusnya. Kemudian ia berpindah tempat ke mulut rahim. Jila janin itu cukup kuat dan selaput pembungkusnya atau plasentanya lebih lemah, terjadilah kelahiran. Namun jika janin lemah, sedang selaput dan plasentanya lebih kuat, adakalanya janin itu merobek sedikit, tetapi tidak sampai ia lahir. Ia malah sakit selama empat puluh hari, sampai genap delapan bulan. Jika dia lahir sebelum genap empat puluh hari, artinya ia meninggal. Dia tidak mungkin
149
diasuh dan dipertahankan hidupnya. Jika janin itu merobek semua selaput pembungkusnya sehingga tidak mungkin menangkup kembali, tetapi ia tidak lahir juga, maka ia pun akan meninggal. Jika tidak keguguran, ibunya akan mati karenanya. Jika selaput pembungkusnya robek, tetapi masih mungkin menangkup kembali, maka janin itu tetap hidup dan tidak meninggal. Dia akan tetap berada di tempat yang dia tuju dalam gerakannya dan perpindahannyaa, yaitu di mulut vagina. Janin dapat menderita sakit pada empat puluh hari itu, maksudnya jika mereka tidak segera lahir setelah mereka melakukan gerakan perpindahan itu karena mereka tempat mereka tumbuh ke tempat lain, sementara plasentanya telah terlepas dengan adanya perpindahan itu. Oleh karena itu, mereka terancam sakit ketika itu yang diakibatkan oleh memanjangnya selaput dan lepasnya plasenta yang sebelumnya melekat di dinding rahim. Selain itu, jika janin telah lepas ikatannya, ibunya merasakannya menjadi semakin berat (Al Jauziyyah, 2001 : 221)
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa perkembangan janin dalam
kandungan sangat terkait dengan keadaan ibu sejak dari pembuahan dalam bentuk
sperma sampai berwujud manusia. Ketika berada di dalam kandungan, janin
mengkonsumsi makanan dengan menyerap darah ibunya yang berguna untuk
pertumbuhan otak dan fisik janin. Dan pada saat janin berusia 6 bulan, janin telah
siap menembus selaput rahim untuk menuju mulut vagina. Ini berarti janin siap
untuk dilahirkan. Untuk bisa menembus selaput rahim, janin sangat membutuhkan
kesehatan. Kesehatan janin tergantung pada makanan yang sehat dan sempurna.
Untuk itu, kesehatan dan makanan yang bergizi sangat diperlukan ibu hamil bagi
tumbuh kembang janin dalam kandungan sehingga janin dapat dilahirkan dalam
keadaan sehat dan selamat.
6. Menciptakan Lingkungan Sehat dan Nyaman
150
Selama kehamilan, ibu hamil harus melindungi janin dalam kandungannya
dari hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan mentalnya. Ibnu
Qayyim menghimbau agar ibu hamil menciptakan atau menyediakan lingkungan
yang sehat dan suasana yang nyaman bagi janinnya. Salah satunya dengan
menghindarkan ibu dari hal-hal yang menimbulkannya tertekan. Karena ini akan
memberi dampak yangburuk bagi janin baik secara fisik maupun psikis janin.
Ibnu Qayyim berkata bahwa :
يف يؤثر كله ذلك وأن الضيقة الوحشة والبيوت الكمدة واأللوان الشنيعة الصور رؤية للحامل وكرهوا
اجلنني
(Para dokter) menghimbau bagi wanita hamil untuk tidak melihat gambar-gambar yang mengerikan, warna-warna yang buram, dan rumah-rumah yang seram dan sempit. Karena semua itu sangat mempengaruhi janin (Al Jauziyyah, 2001 : 227)
d) Masa Kelahiran (Postnatal)
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa ketika janin dalam kandungan akan
dilahirkan, Allah menentukan baginya yang semula posisi kepala janin di atas dan
kedua kaki di bawah, ketika akan lahir posisinya menjadi terbalik yaitu posisi
kepala di bawah dan kedua kaki di atas. Hal ini dapat dilihat dari perkataanya
sebagai berikut :
فعندما .أسفل وإذا تكون اجلنني وصوره اخلالق البارىء املصور خلق ورأسه إىل فوق ورجاله إىل
األطباء من باتفاق هذا بدنه سائر رأسه فيتقدم أسفل إىل رأسه ويصري ينقلب خبروجه اهللا يأذن
بدنه سائر خروج كان أوال خرج إذا رأسه ألن وأمه باجلنني اإلهلية العناية متام من وهذا واملشرحني
151
أن يؤمن مل أوال رجاله خرجت لو اجلنني فإن ينثين أن إىل منها شيء حيتاج أن غري من أسهل
عند الرحم يف وينشب يعلق أن يؤمن مل الواحدة رجله خرجت وإن يديه عند الرحم يف ينشب
السرة ألن وإما خلف إىل يلتوي أنه إما رأسه عند ينشب أن يؤمن مل اليدان خرجت وإن إدراكه
على هناك التوت ممتدة السرة فيه موضع إىل فصار احندر إذا اجلنني ألن كتفه أو عنقه إىل تلتوي
ميوت أن إما اجلنني إن مث األمل غاية األم فتأمل السرة جياذب أن إما ذلك من فيعرض وكتفه عنقه
يف ينقلب أن احلاكمني أحكم حكمة فاقتضت متورم عليل وهو وخيرج خروجه يصعب أن وإما
البدن باقي الرأس يتبع مث أوال رأسه فيخرج البطن
Jika janin telah terbentuk dan rupanya telah diwujudkn Allah Yang Maha Pencipta, Pemberi rupa, dan Pemberi bentuk, maka janin itu tercipta dengan kepala di atas dan kedua kakinya di bawah. Tatkala Allah mengizinkan janin keluar, dia pun terbalik dengan kepalanya berada di bawah. Dengan demikian, kepalanya ada di depan mendahului seluruh tubuhnya untuk keluar. Demikian itu menurut kesepakatan para dokter dan para ahli bedah. Itu tentu saja merupakan salah satu perhatian Allah yang sempurna terhadap janin dan ibunya. Karena jika kepalanya keluar lebih dulu, tentu keluarnya bagian tubuh lainnya akan lebih mudah tanpa harus tertekuk. Andaikata janin itu keluar kedua kakinya lebih dahulu, khawatirnya kedua tangannya nanti akan tersangkut dalam rahim. Andaikan keluar sebelah kakinya lebih dulu, dikhawakatirkan kakinya yang lain masih tersangkut dalam rahim saat janin itu dibantu keluar. Andaikata kedua tangannya yang keluar lebih dulu, khawatirnya kepalanya akan tersangkut, bahkan boleh jadi tertekuk ke belakang, karena plasentanya akan menjulur ke leher atau ke belikatnya. Di kala janin turun, dia mengarah ke tempat plasenta melintang dengan keadaan menjulur kea rah leher dan belikat. Dengan demikian boleh jadi janin itu akan menarik tali plasenta kuat-kuat sehingga mkembuat ibunya sangat kesakitan. Kemudian, janin itu adakalanya meninggal atau sulit keluar. Seandainya keluar, keluarnya pun dalam keadaan sakit dan bengkak. Dengan hikmah Allah, Tuhan Yang Maha Bijak di antara semua yang bijak, janin itu terbalik posisinya dalam perut menjelang keluar dari sana. Dengan demikian kepalanya keluar lebih dulu, kemudian diikuti seluruh anggota badannya yang lain (Al Jauziyyah, 2001 : 228)
152
Selanjutnya ibnu Qayyim menjelaskan gambaran mengenai proses
kelahiran bayi dari rahim sebagai berikut :
مبحلها اتصاال قويا فإذا بلغت الغاية مل يبق إال اجلنني يف الرحم مبنزلة الثمرة على الشجرة يف اتصاهلا
العروق املمسكة هلا فكذا اجلنني تنهك عنه تلك األغشية وتنفصل انفصاهلا لثقلها وكماهلا وانقطاع
الرطوبات املزلفة فتعينه بإزالقها وثقله وانتهاك املشيمة والرحم وتصري تلك العروق اليت متسكه بني
وانفصال العروق على اخلروج فينفتح الرحم انفتاحا عظيما جدا وال بد من انفصال بعض احلجب
العظيمة مث تلتئم يف أسرع زمان وقد اعرتف بذلك حذاق األطباق واملشرحني املفاصل
Janin dalam rahim tidak ubahnya seperti buah pohon, betapa kuatnya ia berkaitan dengan pohon yang menjadi induknya. Jaika saatnya telah sampai, tidak ada jalan lain kecuali berpisah. Namun, kini ia telah begitu berat, matang, dan terputus otot-otot yang mengikatnya. Demikian pula janin, akhirnya terkoyak selaput pembungkus dari dirinya dan terputus otot-otot yang mengikatnya antara plasenta dan rahim. Lalu muncullah lender yang licin. Licinnya lendir beratnya janin, terkoyaknya selaput, dan terputusnya otot sangat membantu kelancaran keluarnya bayi. Saat itu rahim terbuka lebar-lebar, dan tentu saja ada beberapa ruas besar yang melepaskan diri, tetapi segera bertaut kembali dalam tempo yang singkat. Itulah yang diakui oleh para dokter dan ahli bedah profesional.
Ibnu Qayyim juga mengatakan bahwa tangisan seorang bayi setelah kelahiran
menunjukkan kondisinya yang sehat dan kuat. Dia berkata:
.كان فيه فإذا انفصل اجلنني بكى ساعة انفصاله لسبب طبيعي وهو مفارقة إلفه ومكانه الذي
إصبعه أو مهوإا يده الطفل وضع وإذا وشدته وقوته صحته على يدل والدته ساعة الطفل وبكاء
العضو ذلك أمل على دليل فهو أعضائه من عضو على
Jika bayi terlepas, dia menagis sesaat karena sebab alami, yaitu berpisah dari kebiasaan dan tempat asalnya (Al Jauziyyah, 2001 : 232) Tangis bayi saat lahir menunjukkan bahwa dia sehat, kuat dan kokoh. Sebaliknya, jika dia meletakkan tangan, jari, atau ibu jarinya pada salah
153
satu anggota tubuhnya, itu tandanya dia merasa sakit pada anggota tubuh itu (Al Jauziyyah, 2001 : 229)
Dari penjelasan Ibnu Qayyim tentang proses kelahiran di atas, menunjukkan
betapa bijaksananya Allah kepada hamba-Nya. Pada saat janin berada dalam
kandungan dan berbentuk manusia, kepala janin berada di bagian atas dalam
rahim. Tetapi, pada waktu akan dilahirkan, kepala bayi berada di bagian bawah
rahim dekat dengan mulut vagina atas kehendak Allah. Proses perubahan ini
merupakan bentuk pertolongan Allah untuk keselamatan janin dan ibu janin.
Sebab apabila janin sudah siap dilahirkan, akan tetapi posisi kepalanya masih di
bagian atas (sungsang), maka hal itu akan menyebabkan kematian janin, atau janin
dapat dilahirkan namun dalam keadaan cacat, atau kalau tidak, ibu janin
mengalami sakit yang parah, bahkan bisa meninggal dunia.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Prenatal menurut
Pemikiran Ibnu Qayyim Al Jauziyah
a) Faktor Genetis
Pewarisan sifat merupakan salah satu aspek yang penting pada organisme
hidup untuk melestarikan hidupnya. Inilah yang menyebabkan timbulnya
kemiripan antara seorang anak dengan ayah, ibu, atau sanak kerabatnya.
Mengenai faktor genetis yang mempengaruhi janin, Ibnu Qayyim menjelaskan
sebagai berikut :
أنس عن الصحيحني يف وثبت ،يشاء كيف األرحام في يصوركم الذي هو تعاىل قوله ذكر تقدم
إذا فقال الرجل يرى ما منامها يف ترى املرأة عن النيب سألت سليم أم أن عنه اهللا رضي مالك بن
154
فمن نعم النيب فقال هذا يكون وهل ذلك من واستحيت سليم أم فقال فلتغتسل ذلك املرأة رأت
منه يكون سبق أو عال أيهما فمن أصفر رقيق املرأة وماء أبيض غليظ الرجل ماء الشبه يكون أين
فأبصرت محلت إذا املرأة تغتسل هل اهللا لرسول قالت املرأة أن عائشة عن مسلم صحيح ويف الشبه
قبل من إال الشبه يكون وهل دعيها اهللا رسول فقال يداك تربت عائشة هلا فقالت نعم فقال املاء
أعمامه أشبه ماءها الرجل ماء عال وإذا أخواله الولد أشبه الرجل ماء ماؤها عال إذا ذلك
Mengenai hal (kemiripan janin) Allah berfirman, “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim seperti yang Dia kehendaki11” Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, ada riwayat dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu, Ummu Suaim bertanya kepada Nabi SAW tentang wnita yang dalam tidurnya bermimpi seperti yang dialami laki-laki. Rasulullah SAW bersabda, “Jika wanita mengalami seperti itu, mandilah” Ummu Silaim bertanya meslipun malu menanyakannya, “Benarkah itu terjadi?” Rasul bersabda, “Ya, (kalau tidak) dari manakah kemiripan itu? Air mani laki-laki itu kental putih, sedangkan air mani wanita itu encer kekuning-kuningan. Mana saja dari keduanya yang lebih unggul atau lebih dahulu memancar, kepadanyalah cenderung kemiripan” Begitu pula dalam Shahih Imam Muslim, ada riwayat dari ‘Aisyah, seorang wanita bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah wanita harus mandi jika melihat air mani?” Rasul menjawab, “Ya” (Mendengar itu) berkatalah ‘Aisyah kepada wanita itu, “Kasihan kamu!” Rasulullah SAW berkata, “Biarkan dia. Bukanlah kemiripan itu terjadi justru dari situ. Jika air maninya lebih unggul dari air mani suaminya, anaknya mirip dengan paman-paman dari pihak ibunya. Jika iar mani suaminya lebih unggul dari air maninya, maka anak itu mirip paman-paman dari pihak bapaknya” (Al Jauziyyah, 2001 : 222)
Sedangkan aspek-aspek yang diturunkan oleh unsur genetik meliputi aspek
fisik seperti ketampanan dan aspek psikis seperti kepribadian. Sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Qayyim berikut :
جالت إذا الوالدة وخاصة الوالدين أفكار أن منها. أخر أسباب من وحسنه املولود قبح يكون وقد
وتشتاقها وتتذكرها وتعاينها تشاهدها اليت األشخاص يف اجلنني خلق وقت إىل وبعدها املباضعة عند
11 (QS. Ali Imran [3] : 6)
155
الطبيعة فإن بصورته وتصور اجلنني أشبه إليه واألشتياق فيه الفكرة دامت فإذا هاوتود حتبها األ
نقالة
Terkadang tampan dan buruknya anak itu disebabkan oleh faktor-faktor lain, di antaranya : pikiran yang ada pada kedua orang tua, terutama ibu. Pikiran-pikiran kepada orang yang disaksikan, dilihat, diingat, atau dirindukan itu terlintas saat bersetubuh atau sesudahnya sampai saat terciptanya mungkin karena si ibu mencintainya atau sekadar suka. Jika pikiran terhadap sosok pribadi itu menetap dan ada perasan rindu kepadanya, maka janin akan mirip dengannya dan rupanya pun akan meniru sepertinya. Karena sesunguhnya karakter itu bisa berpindah (Al Jauziyyah, 2001 : 207)
b) Faktor Makanan
Kesehatan janin tergantung pada makanan sehat dan sempurna yang
dikonsumsi oleh ibu hamil. Makanan harus mencakup gizi lengkap dan seimbang
serta vitamin yang berguna untuk pertumbuhkembangan janin dalam kandungan.
Karena, pada dasarnya janin dalam kandungan menyerap makanan yang
dikonsumsi oleh ibunya. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qayyim :
وكان . أمه دم من يالئمه الذي املقدار بالطبع جيتذب وكان يالئمه مبا يغتذي كان الرحم يف واجلنني
والسرة . معتدل صحيح قد يصح قلب األم وعروقها الضوارب جيتذبه من سرته وهو ألطف شيء
اجلنني فيدخل الغذاء إليه فيغذيه ويزيد يف تربيته طريق وصوله إىل
Dalam rahim ibunya, bayi mengkonsumsi makanan yang cocok untuk dirinya saat itu. Dengan nalurinya dia menyerap darah ibunya dengan kadar yang pas (Al Jauziyyah, 2001 : 230) Semuanya diserapnya lewat plasenta sebagai sesuatu yang sangat lembut, seimbang, dan sehat (Al Jauziyyah, 20011 : 231) Plasenta adalah jalan darah yang sampai ke janin. Makanan masuk menuju kepada janin lewat plasenta, lalu memberi gizi kepada janin, dan membuatnya makin besar dalam pertumbuhannya (Al Jauziyyah, 2001 : 206)
156
c) Faktor Lingkungan
Ketika janin berada dalam kandungan ibunya, semua hal yang dialami dan
dirasakan oleh janin akan berkesan seumur hidupnya. Karena pada dasarnya janin
dalam kandungan telah hapal dan mengenal kondisi dan situasi di sana.
Sebagaimana dikatakan Ibnu Qayyim :
إذا كان االنتقال وملا كان مفارقة كل معتاد ومألوف باالنتقال عنه شديدا على من رامه وال سيما
يف مجيع أحواله دفعة واحدة ألفه واعتادهدفعة واحدة فاجلنني عند مفارقته للرحم ينتقل عما قد
وشدة ذلك االنتقال عليه أكثر من شدة االنتقال بالتدريج
Ketika janin dan meninggalkan segala yang sudah biasa dihapal dan dikenal terasa berat bagi siapa pun yang melakukannya. Jika perpisahan itu dilakukan sekaligus, janin pun merasa demikian. Saat meninggalkan rahim, berarti janin beralih sekaligus dari sesuatu yang sudah dia hapal dan dia kenal12 mengenai situasi dan kondisinya ke sesuatu yang asing. Peralihan itu tentu terasa lebih berat dibandingkan peralihan secara berangsur-angsur (Al Jauziyyah, 2001 : 230)
Oleh karena itu, Ibnu Qayyim menganjurkan agar ibu hamil menjadikan
kandungan sebagai tempat yang menyenangkan bagi janin, yaitu dengan
memberikan lingkungan sehat yang nyaman.
يف يؤثر كله ذلك وأن الضيقة الوحشة والبيوت الكمدة واأللوان الشنيعة الصور رؤية للحامل وكرهوا
اجلنني
(Para dokter) menghimbau bagi wanita hamil untuk tidak melihat gambar-gambar yang mengerikan, warna-warna yang buram, dan rumah-rumah yang seram dan sempit. Karena semua itu sangat mempengaruhi janin (Al Jauziyyah, 2001 : 227)
12 Maksudnya :
فاجلنني ينتقل عما ألفه واعتاده يف غذائه وتنفسه ومداخله وما يكتنفه وهلة واحدةMaksudnya bayi yang lahir berarti dia beralih sekaligus dari yang sudah biasa dihapal dan dikenalnya dalam soal makanan, bernapas, benda-benda yang masuk ke dalam tubuhnya, dan semua hal yang meliputi dirinya (Al Jauziyyah, 2001 : 230)
157
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
memepengaruhi pendidikan prenatal ada tiga, yaitu faktor genetis, faktor
makanan, dan faktor lingkungan. Ketiganya berkaitan satu sama lain dan
dibutuhkan bagi perkembangan fisik maupun psikis janin dalam kandungan.
Sehingga Ibnu Qayyim menganjurkan bagi ibu hamil untuk memperhatikan ketiga
faktor itu dengan sebaik-baiknya dengan tujuan supaya bayi yang dilahirkan kelak
menjadi anak yang cerdas, berakhlak terpuji dan mulia, saleh, sehat, dan rupawan.
C. Relevansi Pendidikan Prenatal Perspektif Ibnu Qayyim Al Jauziyah
dengan Pendidikan Islam.
Islam tidak menggariskan teknik mendidik atau metode mengajar secara
terperinci dan tuntas. Namun, ia hanya mewajibkan pemeluknya untuk menuntut
ilmu di mana pun dan kapan pun. Sabda Rasul sebagaimana dikutip oleh Baihaqi
(1996 : 45)
من المهد إىل اللحد علم اطلبـواال
Artinya : “Tuntutlah ilmu dari masa ayunan sampai liang lahat”
Hadits tersebut, seperti halnya sebagian besar ayat al Qur’an yang
memerlukan penafsiran, maka kata al mahdi, yang terdapat di dalamnya selama
ini ditafsirkan dengan buaian atau ayunan yang diperlukan untuk menidurkan
bayi. Jika arti atau konotasi ini dipakai, maka pendidikan anak di mulai dari
setelah lahir, yaitu di kala anak sudah berada dalam masa ayunan. Sedangkan
masa diayun-ayun itu jelas tidak setelah lahir. Akan tetapi beberapa bulan
kemudian, yaitu setelah bayi mulai rewel manakala ia akan tidur. Sedang cara
158
mendidiknya adalah dengan mendendangkan lagu atau senandung yang berisi
ajaran yang bernafaskan Islam (Baihaqi, 1996 : 46)
Akan tetapi, kata al mahdi itu tidaklah harus diartikan dengan ayunan. Karena
bumi kita yang besar ini pula disebut Allah SWT dengan kata mihada13, bentuk
jama’ dari mahdi, yaitu ayunan besar yang terlihat sebagai hamparan dalam
penglihatan manusia. Jadi, kata al mahdi tidaklah secara mutlak harus
dikonotasikan sebagai ayunan bayi. Sebab ia dapat diberi konotasi lain yang lebih
signifikan dengan pemahamannya secara pedagogis Islam, yaitu rahim ibu. Sebab
rahim ibu merupakan buaian yang nomor pertama bagi bayi dalam kandungannya.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka hadits itu mengandung arti bahwa
pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat (long life education), yaitu sejak
dalam kandungan (prenatal) sampai akhir hayat.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk
pedagosis manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik dan
mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi. Berkaitan dengan
pendidikan, Ibnu Qayyim mendefinisikan tarbiyah sebagai suatu usaha dalam
mendidik yang dilakukan manusia dengan ilmu yang dilakukan pendidik untuk
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian
utama yaitu taat kepada Allah, berbudi pekerti mulia, berilmu tinggi, dan
kesehatan jasmani-rohani. Ia mengggambarkan seorang pendidik itu bagaikan
bapak merawat anak-anaknya agar seseorang menjadi sempurna.
13 QS. Al Naba’ [78] : 6
159
Pendidikan prenatal merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat
menentukan langkah awal hidupnya. Karena sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu
Qayyim (Al Jauziyyah, 2001 : 230) bahwa ketika janin dalam kandungan dia telah
mengahapal dan mengenal segala situasi dan kondisi yang pernah meliputinya,
sehingga masa prenatal merupakan pengalaman yang paling membekas dan
mengesankan bagi janin.
Oleh karena itu, wajib bagi orang tua (suami isteri) untuk memberikan
pendidikan dan pengajaran anaknya sedini mungkin, yakni sejak masih dalam
kandungan. Mengenai kewajiban orang tua memberi pendidikan dan pengajaran,
Ibnu Qayyim (2001 : 188) mengacu pada firman Allah QS. At-Tahrim : 6
ها مالئكة غالظ شداد ال يا أيـها الذين آمنوا قوا أنـفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس واحلجارة عليـ
يـعصون الله ما أمرهم ويـفعلون ما يـؤمرون
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu” (QS. At-Tahrim : 6)
Ibnu Qayyim (2001 : 190-191) juga mengacu pada Hadits Nabi SAW :
ته، والمرأة راعية على أهل بـيت زوجها وولده وهي أهل بـيته وهو مسؤول عن رعي والرجل راع على
هم مسؤولة عنـ
Artinya : “Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya.” (HR. Bukhari-Muslim) (Al Bukhari/V, tth : 181)
160
Ibnu Qayyim menghimbau supaya orang tua membina anak-anaknya,
menanamkan nilai-nilai yang cukup untuknya sedini mungkin sebagai modal
kehidupan mereka. Ia berkata (2001 : 200) :
من صغره يف املريب عوده ما على ينشأ فإنه خلقه بأمر االعتناء االحتياج غاية الطفل إليه حيتاج ومما
ذلك تاليف كربه يف عليه فيصعب وجشع وحدة وطيش هواه مع وخفة وعجلة وجلاج وغضب حرد
ما يوما بد وال فضحته التحرز غاية منها حترز فلو له راسخة وهيئات صفات األخالق هذه وتصري
أن جيب وكذلك عليها نشأ اليت الرتبية قبل من وذلك أخالقهم منحرفة الناس أكثر جتد وهلذا
إذا فإنه السوء ومنطق والبدع الفحش ومساع والغناء والباطل اللهو جمالس عقل إذا الصيب يتجنب
أصعب من العوائد فتغيري منه استنقاذه وليه على وعز الكرب يف مفارقته عليه عسر بسمعه علق
جدا عسر الطبيعة حكم عن واخلروج ثانية طبيعة استجداد إىل صاحبه حيتاج األمور
Di antara yang sangat dibutuhkan anak adalah perhatian terhadap akhlaknya. Sesungguhnya anak tumbuh mengikuti perilaku yang biasa dilakukan para pendidiknya di masa kecil dengan cara marah, jengkel, bertengkar, tergesa- gesa, mudah melampiaskan hawa nafsu, bertindak bodoh, kasar dan rakus. Sehingga anak akan sulit menghindari semua perilaku tersebut saat ia sudah dewasa. Bahkan, menjadi sifat dan tabiat yang tentanam kuat pada dirinya. Seandainya dia berupaya sungguh-sungguh menjaga diri darinya, suatu saat muncul tabiat itu lagi. Kebanyakan orang menyimpang akhlaknya disebabkan oleh pendidikan yang salah yang mereka dapatkan selama masa pertumbuhan. Demikian pula, anak harus dijauhkan dari tempat-tempat yang batil dan mendengrkan kekejian, nyanyian, bid’ah, dan perkataan yang kotor karena dia suka mendengar itu semua. Dia akan sulit meningalkannya pada saat ia dewasa dan orangtuanya pun akan sulit menyelamatkan anak itu darinya. Mengubah kebiasaan memang perkara yang sulit. Bagi orang yang terbiasa melakukannya, dia perlu memperbaruinya lagi dengan tabiat baru. Padahal keluar dari dominasi tabiat amatlah sulit14.
14 Zakiyah Daradjat (2000 : 7-23) juga mempunyai pendapat yang sama, bahwa anak
mengambil pelajaran melalui lingkungannya, apa yang dilihat, didengar, dan dirasakannya, lalu diserap dan ditirunya tanpa sengaja. Kadang-kadang anak meniru dengan sengaja dan sadar, akan tetapi pada umumya tidak disadarinya. Maka anak menyerap perilaku, cara berpikir, bersikap, dan merasa melalui peniruan tanpa sadar terhadap orang yang disayangi dan dikagumi.
161
Ini penting untuk dilakukan, bahkan sejak anak tersebut masih berada di
kandungan. Karena, pada dasarnya anak merupakan generasi penerus bangsa,
maka baik buruknya bangsa pada masa mendatang sangat ditentukan oleh anak
pada masa sekarang. Untuk itulah Islam telah memberikan petunjuk kepada orang
tua terutama ibu yang sedang hamil agar memperhatikan pendidikan anak yang
masih ada dalam kandungan. karena fase prenatal sebagai salah satu fase
kehidupan manusia merupakan fase penting yang mengawali sebuah kehidupan.
Hingga perlu adanya perhatian besar terhadap kehidupan dalam kandungan ini.
Ibn Qayyim menyatakan bahwa kehidupan yang bermula sejak dari masa
konsepsi ini diklasifikasikan menjadi dua masa, kehidupan vegetatif sebagaimana
hidupnya tanaman, tanpa memiliki kesadaran dan kehidupan dengan kehendak
yang menghubungkan perkembangan fisik setelah disempurnakan (fase janin)
dengan peniupan ruh yang terjadi pada janin setelah seratus dua puluh hari dari
awal proses penciptaan tahapan nuthfah dalam kandungan.
Ibnu Qayyim menegaskan bahwa pada saat ruh ditiupkan, maka saat itu pula
pendengaran, penglihatan, dan hati janin dalam kandungan berfungsi dan janin
sudah dapat bergerak, artinya janin dapat merespons stimulasi, berinteraksi
dengan keadaan internal dan eksternal rahim dan pendidikan dapat diterapkan
pada janin. Namun pendidikan dalam janin tidak sekedar memberikan stimulasi
saja, akan tetapi pendidikan prenatal itu merupakan sebuah sistem yang
terprogram bagi ibu yang sedang hamil dan untuk anak dalam kandungannya.
Pendidikan prenatal ini dimulai dari mencari pasangan, pernikahan, masa
kehamilan, dan kelahiran.
162
Oleh karena itu, Ibnu Qayyim menekankan perhatian yang penuh terhadap
janin yang masih dalam pembentukan awal dari manusia, karena hal itu akan
mempengaruhi pada pembentukan berikutnya setelah janin itu dilahirkan, baik
dari segi fisik maupun psikisnya. Selain itu Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa
perkembangan janin dalam kandungan sangat bergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Antara lain faktor genetik, makanan dan lingkungan. Jika
ketiga aspek itu diperhatikan dengan sebaik-baiknya, maka kelak anaknya akan
menjadi anak yang berilmu, bertaqwa, berakhlaq mulia, dan sehat jasmani-rohani.