AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR
BENTANG LEBAR HYBRID
Raditya, Ir. Welly Wangidjaja MT, Renhata Katili ST., M.Eng Bina Nusantara University, Pertamina Raya no.51 Komplek Pertamina Pondok Ranji, Ciputat, (021) 7408085,
[email protected] ABSTRAK
ABSTRAK
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association) yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia. Oleh sebab itu, adanya fasilitas pembinaan yang baik dan mendukung sangatlah dibutuhkan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat di masa sekarang ini. Pada kasus Akademi Sepak Bola , teknologi diambil sebagai tema yang mendukung atas perancangan bangunan ini. Terdapatnya lapangan sepak bola sebagai unsur utama akademi , maka penggunaan teknologi berusaha untuk menjadikan lapangan itu sebuah fasilitas yang maksimal dapat digunakan sebagai wadah kegiatan pelaku akademi ini. Seperti yang kita ketahui, adanya lapangan memungkinkan struktur yang digunakan pada bangunan ini terdapat struktur Bentang Lebar yang memiliki karakteristik yang memungkinkan tidak adanya kolom dalam jarak yang relatif besar. Karakteristik struktur bentang lebar menjadi poin utama dalam perancangan poyek ini.
Kata Kunci : Sepak Bola , Akademi, Teknologi, Struktur, Bentang Lebar
ABSTRACT
Football is one sport that is favored by the public. Sports fans are comprised
of all ages and all economic levels, it shows how football has excellent potential if
developed properly.In the FIFA rankings (Fedderation Internationale de Football
Association) which was updated in February 2012, Indonesia ranked the world's
146 countries under some neighboring Indonesia itself. It is seen from the entire
judgment even match the international standard soccer facility owned by Indonesia.
This condition is a form of lack of effort in improving coaching football talent in the
country of Indonesia. Therefore, the existence of good facilities and coaching
support is desperately needed.
With the increasingly rapid development of technology in today's times.In the
case of Football Academy, the technology is taken as a theme that supports the
design of the building. The presence of a football field as the main element of the
academy, then the use of technology it seeks to make the field a maximum of
facilities that can be used as a container activity academy players.As we know, the
field allows the structures used in building structures have wide spans that have
characteristics that allow the absence of a column in a relatively large distance.
Spans the width of the characteristic structure of a main point in the design of this
poyek.
Keywords : Football, Academy, Technology, Structures, wide span.
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh
masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh
tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang
sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.
Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association)
yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah
beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian
pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh
Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam
meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia.
Tidak hanya untuk intern Indonesia, pembinaan sepakbola menjadi perhatian
Internasional, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya klub Eropa yang
membuka Soccer Club, Soccer Camp atau Soccer Academy di Indonesia. Hal ini
menjadi ajang pencarian talenta dengan biaya relatif murah bagi klub-klub besar
Eropa tersebut.
Klub besar Eropa tentunya telah melihat sepak terjang negara-negara Asia
dan tentu saja Asia Tenggara. Indonesia memiiliki kurang lebih 50 Sekolah Sepak
Bola independen yang tergabung dalam ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola
Indonesia), namun fasilitas yang lengkap dan mencukupi untuk perkembangan
talenta sangatlah minim, sehingga tujuan dari pengembangan itu sendiri menjadi
kendala.
Tabel 1.1 Tabel Data SSB Jabodetabek Indonesia
No Lokasi Nama SSB
1 Jakarta Utara SSB Indonesia Muda
SSB Jakarta North City (JNC)
2 Jakarta Selatan SSB Ricky Yakobi
SSB UMS
SSB Andi Lala
SSB Star Shadow
SSB Gor Ragunan
3. Jakarta Barat SSB Garec’s
4. JakartaTimur SSB Bina Taruna
SSB Persigawa
SSB Bintang Fajar
SSB Tunas Taruna
SSB Buperta
SSB ABC Wira Yudha
5. Jakarta Pusat SSB SSI ARSENAL
SSB GSMB
SSB Aslob Apacinti
SSB Bintang Muda Senayan
SSB Laskar Muda FC
SSB Mutiara Cempaka
SSB Jayakarta
SSB PAM Jaya
SSB BMPU
6. Depok SSB Metro-Depok
SSB Pelita Jaya
SSB Sparta
7. Bekasi SSB Bara Mega
SSB Two Touch
SSB Tunas Patriot
SSB Bintang RDH
SSB Red Ball
SSB Garuda Putra
8. Tangerang SSB Bentang Muda
SSB Bitung Jaya
SSB Tangerang Raya
SSB Putra Melati
SSB Karya Muda
SSB Villa 2000
SSB Abstraxs Indonesia
SSB Tunas Muda
9. Bogor SSB Indocement
SSB Putra Putra Agung
SSB Cibinong Putra
SSB Kabomania
SSB Pespex
SSB Tunasm Porcis
SSB Angkasa
Sumber. ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di kawasan
Duri Kosambi adalah untuk menghadirkan Akademi Sepak Bola dengan konsep dan
fasilitas modern mengacu pada sistem struktur bentang lebar yang menyediakan
kebutuhan akan kenyamanan dan penunjang aktivitas atlet baik atlet yang berlatih
intensif maupun yang tidak.. Fisiknya diupayakan tampil menarik dan modern
namun tetap menyesuaikan dengan kondisi fisik kawasan disekitarnya.
Sementara tujuan perancangannya adalah menciptakan pusat
pelatihan atlet sepak bola yang menyesuaikan dengan kebutuhan, ruang gerak dan
aktivitas atlet sehingga membuat atlet merasa nyaman baik secara fisik maupun
psikologis
I.3 Lingkup Pembahasan
Karya tulis ini hanya akan membahas permasalahan yang berkaitan dengan
proses perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat dengan
solusi pengembangan Teknologi pada Arsitektur, khususnya Sistem Strukutr
Bentang Lebar (Wide Span Structure),
I.4 Skematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yaitu karya tulis yang mengawali proses
perencanaan dan perancangan Penerapan Sistem Struktur Bentang Lebar pada
Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat disusun dalam beberapa bab dengan
sistematika pembahasan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang perlunya didirikan Penerapan Sistem Struktur Bentang
Lebar pada Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat, latar belakang pemilihan topik
pengembangan teknologi arsitektur, maksud dan tujuan didirikan akademi sepak
bola, lingkup dan metode pembahasan perencanaan dan perancangan akademi sepak
bola, sistematika pembahasannya, serta kerangka pemikiran proses perencanaan dan
perancangan akademi sepak bola.
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
Tinjauan teoritis umum terhadap proyek wisma atlet dan tinjauan khusus
mengenai topik/tema pengembangan teknologi sebagai pendekatan perancangan
arsitektur, disertai beberapa studi literatur dan studi kasus lapangan terhadap proyek
sejenis sebagai pembanding yang relevan.
BAB III
PERMASALAHAN
Identifikasi dan rumusan permasalahan-permasalahan yang timbul
berkenaan dengan aspek manusia, aspek lingkungan, dan juga aspek bangunan.
BAB IV
ANALISA
Analisa permasalahan dalam beberapa aspek yang dirumuskan melalui
pendekatan perancangan dan topik pengembangan teknologi. Dari analisa nantinya
akan dihasilkan solusi atau konsep perancangan yang diterapkan sebagai landasan
dalam merencanakan dan merancang bangunan, lansekap, dan lingkungannya.
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Konsep perancangan sebagai hasil analisa dan solusi terhadap permasalahan
yang telah diidentifikasi dan dirumuskan pada bagian permasalahan. Konsep
perancangan merupakan dasar/landasan perencanaan dan perancangan arsitektur
sehingga karya arsitektur menjadi bernilai baik dan benar, indah, kuat, dan
fungsional. Konsep perancangan dilengkapi dengan skematik desain sebagai alur
pemikiran dalam perancangan.
I.5 Kerangka Berpikir
Sebagai bagian dari perencanaan dan perancangan, diperlukan
sebuah kerangka berpikir yang menjadi acuan dari awal perancangan hingga akhir.
Kerangka berpikir yang digunakan dalam perancangan Akademi sepak bola ini
seperti :
Gambar 1.3 Kerangka Berpikir
Latar Belakang
Kurangnya Fasilitas Penunjang Sepak Bola di Indonesia (Jakarta Barat)
Maksud dan Tujuan
Memberikan wadah yang dapat memfasilitasi kebutuhan sepak bola bagi anak anak berbakat.
Tinjauan Khusus
Tema :
Pengambangan Teknologi
Bentang Lebar
Studi Banding
Sekolah Sepak Bola di Jakarta
Sistem Struktur Bentang Lebar
Permasalahan
Manusia
Bangunan
Lingkungan
Analisa
Manusia
Bangunan
Lingkungan
Konsep Perancangan
Hasil dari analisa permasalahan yang ada
Perancangan
Skematik Sesain
Feed Back
Tinjauan Umum
Judul & Topik
Definisi Akademi Sepak Bola
Pengebangan Teknologi
Sumber : Dokumen Pribadi
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode penelitian menganalisa dari data yang telah ada,
lalu mencari tau material yang dapat digunakan lalu digabung dengan rumusan sebagai
pendukung perhitungan.
HASIL DAN BAHASAN
Permasalahan dianalisis dengan berdasarkan pada metode G. Broadbent,
sebagai pendekatan arsitektur yang berisi pembahasan mengenai aspek manusia,
aspek bangunan dan aspek lingkungan.
Analisis Aspek Lingkungan
Akademi Sepak Bola yang akan dibangun pada daerah Duri Kosambi ini
merupakan sebuah bangunan fungsi yang akan diisi oleh siswa-siswa bertalenta
sepak bola. Kegiatan pelatihan dan pembelajaran ini manjadi sangat maksimal
apabila didukung dengan lingkungan sekitar tapak bangunan itu pula, oleh sebab
itu, analisis akan lingkungan sekitar tapak harus dilakukan.
Pembahasan analisis Lingkungan akan dibagi menjadi beberapa poin, antara lain :
Analisis Kondisi Tapak
Beberapa poin-poin yang akan dibahas dalam analisis kondisi tapak antara lain :
Peraturan pada tapak
Lokasi Tapak : Jl. Kresek Raya, Duri Kosambi Kembangan JakartaBarat
• Luas Lahan : 29.140,7 m2
• KDB : 60%
Luas lantai dasar yang boleh dibangun : 60% x 29.140,7= 17.484,42 m2
• KLB : 1,8
Luas total bangunan yang boleh dibangun : 1,8 x 17.484,42 = 31.471,956 m2
• Ketinggian Maksimum : 4
• Batas Area Lahan :
• Peruntukan Lahan : Spd
Kegiatan Sekitar Tapak
Utara : Lahan Kosong - Jalan Kresek Raya
Timur : Pemukiman Duri Kosambi
Barat : Lahan Kosong
Selatan : Lahan Kosong/Pemukiman Duri Kosambi
Gambar 4.1 Kegiatan sekitar tapak
Sumber : Google Earth
Analisa Lingkungan Tapak
Tapak
Pemukiman
dan usaha Pemukiman
Pemukiman
Lahan
Kosong
Lahan
Kosong
Tabel 4.1 Tabel Analisis Lingkungan
No Gambar Analisa Keterangan
1. Analisis Matahari
Berdasarkan pengamatan dan lokasi,
maka pergerakan matahari akan terjadi
seperti gambar analisa di samping.
Hal ini akan mempengaruhi bagaimana
orientasi massa bangunan berdasarkan
arah datang cahaya dan panas matahari.
Berdasarkan Mahoney Theory, sebuah
bangunan dapat me-reduce panas
matahari dengan menempatkan axis
bangunan ke arah timur dan barat tapak
sehingga bagian yang terkena panas
matahari sangatlah minim.
Dengan mengacu pada teori itu, maka
massa bangunan secara garis besar akan
seperti pada gambar analisa di samping.
Timur Barat
Timur Barat
Akademi ini dilengkapi dengan lapangan
sepak bola, dan dengan merespon arah
datangnya sinar matahari, maka orientasi
lapangan yang paling baik adalah
memanjang dari utara ke selatan.
(lapangan dan bangunan memiliki
toleransi kemiringan orientasi kurang
lebih hingga 15 derajat)
2 Analisis Pencapaian Tapak dan
Entrance
Analisis pencapaian dilakukan dengan
mangamati akses yang paling kuat atau
merupakan jalan utama. Pada tapak ini,
Jalan Kresek raya.
Timur Barat
Jl. Kresek raya.
Menuju Puri, Daan Mogot -›
Menuju Tangerang ‹-
Menuju Tangerang
Dengen melihat pola sirkulasi jalan raya,
maka pemilihan entrance pada utara
tapak yang berbatasan dengan jalan raya
merupakan alternatif yang tepat.
Namun terdapat alternatif kedua yang
dapat digunakan apabila memiliki konsep
zoning private dibagian depan untuk
kendaraan sehingga area “hijau” akan
maksimal hanya dengan jalur pejalan
kaki.
3 Analisis Kebisingan
Tapak berada pada Lahan Kosong yang
dikelilingi Pemukiman warga, namun
lahan kosong existing sangat luas yang
mengakibatkan sumber kebisingan
minim bagi tapak.
Sumber kebisingan yang pertama tercipta
dari jalan raya di depan tapak yang
sebetulnya bukan jalan utama kawasan
itu.
Sumber kebisingan yang ke dua adalah
tercipta dari pemukiman di sebelah barat
tapak.
Masuk
Keluar
Jalan Raya
Pemukiman
Masuk Keluar
Analisis kebisingan ini berlaku tidak
hanya dari lingkungan ke tapak, namun
dari tapak ke lingkungan.
Dari analisis kebisingan tersebut maka
diambil sebuah solusi yaitu memberi
jarak dari jalan sehingga kebisingan
dapat di minimalisir, dan yang
berikutnya adalah memberi vegetasi
rapat di bagian barat tapak yang berperan
sebagai Buffer dari bising baik dari
pemukiman maupun yang menuju ke
pemukiman.
4 Analisa View
a. Dari luar tapak ke dalam tapak
Tapak berdiri di lahan kosong yang
cukup luas dengan perbatasan
pemukiman di seklilingnya dengan jarak
yang cukup jauh.
Dengan analisis view tapak dari luar, pak
terlihat jelas dari arah Utara, Barat dan
Barat daya tapak. Sedangkan arah timur
kurang begitu terlihat jelas dikarenakan
jarak dengan pemukiman cukup dekat.
b. dari dalam tapak ke luar tapak Untuk view dari dalam tapk keluar tapak,
sebagian besar arah keluar cukup bagus.
Memberi jarak dari jalan
Pohon sebagai Noise Buffer
View dari arah jalan kresek
Arah dari tangerang
Pada bagian Utara hingga Barat Daya
tapak memiliki potensi untuk view keluar
karena berbatasan dengan lahan kosong.
Kebalikan dari arah utara hingga barat
daya, dari arah selatan hingga timur laut
view tapak langsung terhalangi tembok
pembatas pemukiman, sehingga nilai
view ke arah tersebut kurang.
5
Analisis angin secara menyeluruh
menunjukkan bahwa angin bertiup
dengan arah yang relatif berbeda. Namun
dengan study banding tapak, angin dapat
dirasakan dari arah timur laut ke arah
barat daya pada tapak ini.
Hal ini menunjukkan bahwa bukaan guna
menangkap angin ditekankan pada sisi
Timur Laut dan Barat Daya.
Struktur Bagian Bawah ( Sub Structure)
Sub structure adalah struktur dari bangunan yang menahan beban dari atas
ke bawah, bisa juga disebut sebagai kaki dari bangunan tersebut. Perbandingan
beberapa jenis sub structure :
Tabel 4.6 Tabel analisis sub structure
Jenis Pondasi Kelebihan Kekurangan
Batu kali
Mudah dikerjakan
Dapat berupa
pondasi
Lajur dan setempat
Kekuatan
beban terbatas
Beton bertulang
Mudah dikerjakan
Dapat berupa
pondasi
Lajur dan setempat
Kekuatan
beban terbatas
Tiang Pancang
Menahan beban
besar
Pemasangan relatif
cepat
Kualitas bahan
terjaga
Biaya besar
Menimbulkan
bising
Perlu arat berat
Bore pile Menahan beban
cukup besar
Biaya relatif
besar
Pelaksanaan
rumit
Waktu nya
lama
Berdasarkan Tabel Sub structure di atas, Sistem Sub Structure yang
digunakan Akademi Sepak Bola ini adalah Tiang Pancang. Pondasi Tiang Pancang
digunakan berdasarkan efisiensi waktu yang digunakan dalam proses pembangunan
dan pondasi tiang pancang dapat menerima beban yang relatif sangat besar, serta
pondasi ini dapat berkombinasi dengan upper structure yang beranke ragam.
Akademi Sepak Bola merupakan bangunan dengan multi fungsi, sehingga, struktur
yang digunakan dapat lebih dari satu jenis struktur.
Struktur Bagian Atas (Upper Structure)
Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima
seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diterukan pada
pondasi. Berikut tabel perbandingan beberapa jenis sistem upper structure :
Tabel 4.7 Tabel Analisis upper structure
Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan Portal
(kolom dan balok)
� kekakuan cukup
� fleksibel dalam
penataan interior unit
wisma atlet
� struktur sederhana
dan ringan
� dimensi relatif besar
untuk bentang lebar
� trafe kolom relatif
kecil
Dinding pemikul
� kekakuan tinggi
� material beton pada
bidang datar dapat
mereduksi suara
� Memipih sesuai ruang
(efisiensi)
� Waktu pemasangan
cepat
� penampilan masif
� Biaya yang cukup
besar
� Harus terjadi
banyak penyesuaian
dengan barang dari
pabrik
Struktur baja
(balok, rangka, grid,
dan slab)
� pemakaian bahan
sedikit dan berupa
prefab
� waktu pengerjaan
cepat
� dapat digunakan
untuk bentang lebar
� bahan baja kuat
tarik relatif kurang
ekonomis bagi
wisma atlet
� korosi
Struktur bentang lebar
(baja, balon, hybrid,
dll)
• Bentuk-bentuk yang
impresif dan fleksibel
(struktur kabel,
membran, shell,dsb)
• Cocok untuk ruangan
berbentang lebar
• Tidak cocok untuk
ruang-ruang yang
sangat fungsional
• Konstruksi pabrikasi
• Cenderung mahal
Setelah melihat tabel Upper Structure di atas, maka sistem struktur atas yang
cocok untuk diaplikasikan pada Akademi Sepak Bola adalah Bentang Lebar dan
Portal. Sistem struktur bentang lebar merupakan sistem struktur yang digunakan
bagi wadah kegiatan yang membutuhkan space luas tanpa adanya penghalang. Hal
ini merupakan suatu bentuk kesesuaian dengan fungsi akademi yang memiliki
lapangan latihan. Oleh karena itu sistem struktur bentang lebar cocok untuk
digunakan pada akademi sepak bola. Sedangkan sistem portal adalah sistem yang
yang sangat cocok digunakan pada bangunan dengan fungsi pasti, sehinggacocok
dengan fungsi akademis bangunan.
Penentuan Titik Keluar-Masuk Tapak
Setelah menganalisa jalur pencapaian yang ada pada lingkungan sekitar
tapak, maka perencanaan titik entrance dan exit dapat dibuat. Dengan
memanfaatkan jalur utama yaitu arah dari Jalan Kresek raya maka Entrance dan
Exit tapak akan seperti :
Gambar 5.2 penentuan titik keluar-masuk tapak berdampingan
Entrance Exit
Perencanaan Zoning Vertical
Gambar 5.3 Zoning vertikal
Secara garis besar, zoning vertikal akademi akan dibagi menjadi sepeti
berikut. Membagi fungsi yang berbeda menjadi suatu kesatuan dengan tetap
memadukan unsur hubungan kebutuhan yang ada dalam sebuah Akademi Sepak
Bola.
Tabel 5.1 Tabel Konsep
No Konsep Massa Keterangan
1
Bentuk tapak merupakan
segi 6 tak beraturan yang
berbatasan langsung
dengan jalan di barat tapak.
Lapangan
Akademi
Lobby + Office
Hunian Akademi
Service
Lapangan Indoor
2
Tapak dibagi berdasarkan zoning fungsi yang menjadi dasar perancangan dan peletakan bangunan seperti gambar di samping
3
Massa hunian dan akademi
terbangun berdasarkan
zoning yang telah ada dan
mengadaptasi bentuk dari
fungsi yang sudah di
analisa
4
Facade dan penutup
bangunan akademi sebagai
bangunan utama dibuat
dinamis dengan sentuhan
sudut lengkung yang
mengesankan tidak kaku
pada bangunan yang
berdasarkan fungsinya
merupakan bangunan kaku.
Gambar 5.4 Site Plan Awal
Lapangan Hunian
Akademi Road
Green Area
Sistem Struktur
Sistem Struktur yang digunakan adalah sistem struktur Bentang Lebar Portal yang
berkombinasi secara 2 fungsi.
Gambar 5.5 Pembebanan
Kolom utama yang menerima pembebanan utuh dari balok area yang
juga sebagai kolom utama area sebagai bentang lebar portal yang menjadi atap
bangunan akademi.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penyesuaian fungsi dari
bangunan serta pemilihan konstruksi , dapat berguna maksimal untuk kegiatan penggunanya.
Dengan berkembangnya banyak teknologi di zaman sekarang ini, mengakibatkan
banyaknya aktifitas yang ditunjang olehnya sehingga pemilihan konstruksi serta jenis bahan
apa yang dipakai sangatlah penting, dan hal ini pun berhubungan kuat dengan perkembangan
arsitektur.Dengan begitu peranan arsitek dalam mewujudkan bangunan yang menggunakan
teknologi serta memfasilitasi kegiatan pengguna sangatlah penting, guna meningkatkan
kualitas asitektur yang ada.
REFERENSI
Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 1. Jakarta
Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 2. Jakarta
Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 3. Jakarta
Heino engel (2009) Tragsysteme / structure Systems. 4th edition. Hatje Verlag. Ostfildern – Ruit
Wolfgang schueller (1983). Horizontal-span Building structures. 1st edition. John wiley & sons, inc. New york
Daniel l schodeck (1991). Struktur. 1st Edition. Pt eresco . Bandung.
Brookes, Alan j dan Chrish Grech. Das Detail in der High-Tech- Architektur.1991.Germany
Sekolah Sepak Bola Arsenal, //http: Arsenalindonesia.com
English Soccer School, Kembangan. Englishsoccerschool.com
Manchester United Soccer School. Manutdsoccerschools.com
Fedderation Internationale de Football Association Fifa.com
RIWAYAT PENULIS Raditya lahir di Surakarta pada 20 April1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Arsitektur pada tahun 2012. Saat ini bekerja sebagai Arsitek di konsultan Arsitektur pribadi.