Download - Alat mikro
A. Pengenalan Alat
Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi pangan bertujuan agar praktikan dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Dengan praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat laboratorium yang di pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass.
Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati mikroorganisme yang tidak dapat di lihat oleh mata biasa. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop elektron. Mikroskop elektron berfungsi melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu.
Cawan petri biasanya berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun plastik. Cawan petri terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan bagian penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakain rutin digunakan cawan petri berdiameter 15 cm ( biasa diisi agar nutrisi sebanyak 15 ml). Pada suhu 40 derajat celcius medium agar akan mulai memadat, sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi cawan tersebut harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar.
Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan untuk pengujian mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril pada tabung reaksi dipertahankan dengan adanya sumbat. Sumbat yang kita gunakan disini adalah sumbat kapas. Pemasangan sumbat kapas pada tabung reaksi harus benar. Apabila terdengar bunyi blub pada saat melepaskan sumbat maka sumbat itu telah benar. Lalu agar penyimpanan tabung reaksi rapih dan mudah digunakan, harus di simpan dan di letakkan di rak tabung.
Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara steril. Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Pipet dapat terbuat dari plastik atau gelas. Pipet gelas dapat di sterilisasi dengan cara di bungkus satu persatu dengan kertas coklat dan selanjutnya disterilisasi dengan autoclave atau oven. Pembungkusan pipet harus dengan benar, sebelum membungkus pipet dengan kertas praktikan harus memeriksa ujung pipet, masih dalam kondisi baik atau tidak. Hal ini harus di perhatikan agar pembungkus tidak tembus dan akan menyebabkan mikroorganisme lain masuk.
Ball pipet berfungsi untuk menghisap larutan yang akan diukur. Ball pipet biasanya digunakan bersamaan dengan pipet ukur. Ball pipet terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop dan Bola karetnya tidak mudah lembek setelah di tekan. Cara kerja ball pipet ini adalah kosongkan terlebih dahulu udara dari ball dengan menekan knop yang bertanda ”S” sambil menekan bola karetnya. Kemudian tempatkan pipet pada larutan yang akan diambil. Lalu tekan knop yang bertanda ”S” lagi untuk menghisap larutan. Setelah dihisap, larutan dikeluarkan dengan menekan knop bertanda ”E”.
Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, terdiri dari ose lurus untuk menanam mikroorganisme. dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag.
Bunsen berfungsi untuk membuat keadaan yang steril. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).
B. Sterilisasi
Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benar-benar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah.
Sterilisasi kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak rusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain alat-alat gelas (botol, tabung reaksi, cawan petri, dan lain-lain) dan bahan-bahan ceperti kertas, kain, dan kapas. Sterilisasi kering menggunakan oven pada suhu 70-80 derajat celcius selama 2 jam. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.
Sterilisasi basah dapat dilakukan dengan perebusan dengan suhu 100 derajat celcius selama 10 menit, blansing dengan suhu 70-85 derajat Celsius selama 7-9 menit, pasteurisasi dengan suhu 72 derajat celcius selama 7 detik, dan menggunakan autoclave. Sterilisasi dengan autoclave menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC selama 15 menit dengan tekanan 1 Atm. Cara ini selain di gunakan untuk sterilisasi alat, digunakan juga untuk bahan-bahan yang mengandung cairan yang tidak tahab udara panas yang kering, misalnya medium.
Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.
VII. KESIMPULAN
Dalam praktikum mikrobiologi pangan terdapat berbagai macam alat-alat yang harus kita ketahui fungsi dan cara pengerjaannya agar praktikum mikrobiologi pangan dapat dilakukan dengan baik dan benar. Alat-alat laboratorium yang harus kita pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass.
Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benar-benar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam
bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Sterilisasi tidak hanya dilakukan terhadap alat-alat laboratorium saja, tetapi ruangan dan tempat kerja pada pengerjaan mikrobioogi harus steril juga.
No.
Nama Alat
Fungsi
Cara Kerja
1. Autoclave Untuk mensterilkan
alat dan bahan.1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.
2. Jarum Ose Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
3. Enkas Sebagai tempat penanaman mikroba.
Pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.
4. Inkubator Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu
power hijau menyala).3. Atur suhu dalam incubator dengan
menekan tombol set.4. Sambil menekan tombol set, putarlah
tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
5. Magnetik Stirer
Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
1. Tombol logam untuk menghidupkan alat.2. Ambil stirer ( batang magnet) dan
masukkan pada larutan (di tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.
3. Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.
4. Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda panah).
5. Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.
6. Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
8. Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di atas papan besi.
6. Timbangan
AnalitikMenimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
2. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
7. Fortex Untuk mengaduk
senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah.
1. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.
2. Menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan
tercampur rata.
8. Erlenmeyer Untuk menampung
larutan, bahan atau cairan.
1. Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.
2. Isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
9. Tabung
ReaksiWadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.
3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.
10. Cawan Petri Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.
1. Meletakan medium di dalam cawan petri.2. Menutup Cawan petri dengan penutup
cawan.
11. Alumunium
FoilSebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.
1. Ambil aluminium foil secukupnya.2. Letakkan pada bibir Erlenmeyer maupun
tabung reaksi.3. Rekatkan sampai tertutup rapat.
12. Plastic Wrap Menutup wadah
(cawan petri) yang sudah berisi media yang akan diteliti.
1. Mengambil plastic wrap secukupnya.2. Menutupkan pada cawan petri yang berisi
media (bakteri) rekatkan sampai kencang.
13. Jangka
SorongUntuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
1. Hal pertama yang kita lakukan adalah melepaskan pengunci.
2. Memasangkan dan menggeserkan rahang geser hingga bola mini terjepit diantara rahang geser dan rahang tetap, lalu mengunci rahang geser.
3. Amati skala nonius dan mencari garis pada skala nonius yang segaris dengan garis skala pada skala utama. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 40 (atau 0,4 mm).
4. Amati skala utam dan cari garis pada skala utama yang terdekat dengan garis 0 pada skala nonius. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 32 mm.
5. Jumlahkan hasilyang kita dapatkan dari skala utama dan skala nonius, yaitu 32 mm
+ 0,44 mm = 32,4 mm
14. Colony
CounterUntuk menghitung jumlah koloni mikroba.
1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang
sampai lampu colony counter menyala dan stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
5. Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.
CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering di matikan.
15. Mikropipet Memindahkan cairan
yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
16. Tip / Ujung Mikropipet
Sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1µl sampai 20 µl.
1. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
2. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
3. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
4. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
5. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
6. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
17. Pinset Untuk mengambil
benda dengan menjepit misalnya saat memindahkancakram antibiotik.
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan.
18. Rak Tabung Reaksi
Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak.
Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.
19. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose
1. Menyalakan Bunsen.2. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api
sampai pijar.
20. Paper Dish / Blank Dish
Alat sterilisasi dengan oven yang terbuat dari kertas saring dan di celupkan kedalam cairan antibiotik.
1. Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.2. Mensterilkan dengan pemanasan
1. Alat-alat Sterilisasi
Alat-alat sterilisasi meliputi Otoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu
Spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering,
dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Perinsip dari
oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas kering.
Ozonsterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak bersekala.
Ozonsterilizer terdiri atas dua bagian, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas
ozonsterilizer mempunyai prinsip kerja membunuh mikroba menggunakan ozon (O3),
dimana ozon dapat merusak mekanisme dari mikroba sehingga sel protein pada mikroba
mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan kematian pada mikroba,
dan ozon (O3) itu sendiri bersifat racun. Bagian bawah dari ozonsterilizer (elektra)
berfungsi mensterilisasikan medium menggunakan sinar lampu dengan panas tinggi,
dimana cara kerjanya hampir sama dengan oven.
Otoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air
panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami
koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan
kematian pada mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat agar
uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat.
Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk
mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni
mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
2. Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.
Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter
dan cawan petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung
jumlah mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba
dapat dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai beberapa
koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni
counter dan juga menggunakan tombol check.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara
kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.
3. Alat lainnya
Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang
tak dapat dilihat oleh mata. Cara penggunaan mikroskop adalah dengan membelakangi
bagian belakang mikroskop. Mikroskop yang digunakan antara lain elektron, mikroskop
cahaya, dan mikroskop kemera. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat
objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga
bayangan yang terlihat hanya memilki panjang dan lebar, dan memberikan gambaran
mengenai tingginya. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan
cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan
yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan
diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat.
Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
pula mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan
40x) serta pembesaran okuler (10x). Mikroskop elektron (Biokuler) berfungsi untuk
melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. terdiri atas empat lensa
objektif dengan empat pembesaran, 10x, 25x, 40x dan 100x. Saat pengunaan
menggunakan pembesaran 100x, ditambahkan minyak emersi di atas gelas objek.
Tujuannya adalah untuk mengurangi sudut bias akibat banyaknya cahaya yang
dipantulkan. Tanpa minyak emersi, maka objek yang akan diteliti, tidak akan terllihat.
Mikroskop ini digunakan saat melihat struktur dan melakukan pewarnaan bakteri.
Mikroskop kamera (Triokuler) berfungsi sebagai pengambil gambar (objek). Lensa
okuler yang terdapat dalam mikroskop ini sejumlah tiga lensa okuler. Mikroskop ini
dapat mengambil gambar dari preparat. Maka dari itu, mikroskop ini hanya akan
digunakan bila ingin mengambil gambar objek yang akan diamati. Prinsip kerjanya sama
seperti mikroskop cahaya, hanya ada sedikit perbedaan dalam mengoperasikannya.
Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan
yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi.
Dengan pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap.
Satuaan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja
dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat
pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udar yang masuk tidak
mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang
diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation.
Sepektrometri adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kepekatan dalam
larutan menggunakan cahaya. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam
kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi
akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan
tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan
mempengaruhi hasil akhirnya.
Pipet volume adalah alat yang berfungsi sebagai pengambil larutan atau
sampel sesuai dengan jumlah yang kita tentukan. Pipet gondok berfungsi sama seperti
pipet volum, hanya saja pengambilan larutan sudah ditentukan. Cara sterilisasinya
menggunakan otoklaf.
Lumpang dan Alu berfungsi sebagai tempat menggerus bahan yang akan
diuji, disterilisasi dengan cara dimasukkan alkohol 70%, lalu dimasukkan api sampai
padam. Objek gelas digunakan dalam meneliti kapang dan cover glass berfungsi
melindungi sampel.
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba alam
bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan
dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat, sedangkan rak tabung sebagai tempat
untuk meletakkan tabung reaksi.
Tabung Durham berfungsi untuk menangkap gas O2 yang dihasilkan dari
hasil fermentasi mikroorganisme biasa digunakan dalam medium cair. Cara sterilisasinya
menggunakan alat otoklaf.
Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari ose lurus
untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-
zag.
Paper Disk merupakan alat yang terbuat dari kertas saring dan dicelupkan ke
dalam cairan antibiotik, disterilisasi dengan oven.
Pinset berfungsi untuk menjepit atau mengambil pencadang, sterilisasinya
dapat dilakukan dengan dibakar menggunakan lampu spiritus. Sedangkan pencadang
berfungsi untuk melihat daerah hambatan atau zona halo yang diisi dengan antibiotik.
Ukurannya yaitu diameter luar = 8 mm, diameter dalam = 6 mm, panjang = 10 mm.
Pencadang disterilisasi dengan dimasukkan ke dalam cawan petri lalu dimasukkan ke
dalam oven.
Timbangan Analitik berfungsi untuk menimbang bahan kimia. Timbangan
ini memiliki batas maksimal penimbangan. Jika melewati batas tersebut, maka ketelitian
perhitungan akan berkurang.
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan bahan,
menampung larutan, dan tempat untuk mencampurkan bahan lalu dimasukkan ke dalam
labu Erlenmeyer. Alat ini dapat disterilisasikan dengan dibungkus terlebih dahulu dengan
kertas saring bagian atasnya lalu dibungkus dengan kertas dan diikat, lalu dimasukkan ke
dalam otoklaf.
Labu erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan medium,
memanaskan larutan, dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini dapat
disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas, lalu disterilisasi
dengan menggunakan otoklaf.
Neraca Ohauss 311 merupakan alat yang digunakan untuk menimbang
medium. Pada saat dilakukan penimbangan, digunakan kertas timbang.
Spoid berfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran, atau zat
yang mau diuji. Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air
bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.
Mikrometer skrup berfungsi untuk mengukur tebal dan tipis (diameter) atau
luas daerah anti bakteri. Alat ini memiliki dua skala, sehingga memiliki tingkat ketelitian
yang lebih tinggi dan tidak perlu disterilisasikan.
Saran
Alat yang akan digunakan terlebih dahulu harus disterilisasikan atau benar-
benar steril. Praktikan sudah dapat mengetahui pengelompokkan alat-alat yang akan
distrilisasi dan cara mensterilisasi, seperti perlakuan khusus pada alat-alat berskala
maupun lainnya. Saat memegang alat sebaiknya praktikan menggunakan handspon, agar
dipastikan alat benar-benar steril.
Tabel 1. Alat Optik
No
.
Gambar dan Nama
Alat
Fungsi Kegunaan dan Cara
Pemeliharaan
1.
Gelas piala (beaker) Gelas piala berfungsi
sebagai tempat
penyimpanan medium,
memanaskan larutan,
pencampuaran larutan dan
menampung hasil dari
penyaringan dalam ukuran
tertentu.
Alat ini dapat
disterilisasikan dengan
dicuci sampai bersih
ataupun dengan ditutup
terlebih dahulu bagian atas
dengan kapas, lalu
disterilisasi dengan
menggunakan autoclave.
2.
Gelas erlenmeyer Gelas erlenmeyer berfungsi
sebagai tempat
penyimpanan medium,
memanaskan larutan, dan
menampung hasil dari
penyaringan.
Alat ini dapat
disterilisasikan dengan
ditutup terlebih dahulu
bagian atas dengan kapas,
lalu disterilisasi dengan
menggunakan autoclave.
3.
Petridish (cawan
petri)
Cawan petri berfungsi untuk
pembuatan kultur media.
Alat ini disterilisaskan
bersama dengan kertas
saring didalamnya.
Sebelumnya, cawan petri
dicuci dan dikeringkan dan
setelah itu bungkus dengan
kertas putih coklat untuk
disterilisasi dengan oven.
4. Tabung reaksi Tabung reaksi berfungsi
sebagai tempat media
pertumbuhan mikroba
Caranya yaitu pada waktu
memanaskan media yang
ada pada tabung reaksi,
dalam bentuk media tegak
atau miring yang disumbat
kapas.
harus dalam keadaan
miring diatas nyala api.
5.
Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk
menakar air suling
danbahan kimia yang akan
digunakan.
Gelas ukur ada yang tahan
panas dan ada pula yang
tidak tahan panas.
Pembuatan larutan
sterilisasi eksplan, yaitu
chlorox selalu
menggunakan gelas ukur.
Pada saat
menggunakannya
perhatikan caramembaca
skalanya.
6.
Penutup tabung
reaksi
Penutup tabung reaksi
berfungsi untuk menutup
tabung reaksi.
Dapat disterilkan dengan
autoclave.
7.
Pipet Tetes Pipet tetes berfungsi sebagai
pengambil larutan atau
sampel dengan ukuran tetes.
Caranya, yaitu cairan
disedot dengan bantuan
filter (penyedot).
Kemudian teteskan
seberapa yang diinginkan.
8.
Batang pengaduk Batang pengaduk berfungsi
untuk mengaduk bahan
kimia atau
menghomogenkan medium
yang akan dibuat.
Batang pengaduk yang
digunakan biasanya dari
kaca sehingga dapat
dipanaskan dengan
autoclave.
9.
Pipet ukur Pipet ukur berfungsi sebagai
pengambil larutan atau
sampel sesuai dengan
jumlah yang kita tentukan.
Cara penggunaanya sama
seperti pipet tetes, tapi
memiliki ukuran berapa
banyak cairan yang akan
diambil.
Tabel 2. Alat-Alat Mekanik
No.
Gambar dan
Nama Alat
Fungsi Kegunaan, Cara
Mengoperasikan,
dan Pemeliharaan
Alat
1.
Autoclave Berfungsi untuk
sterilisasi media
maupun alat-alat
seperti pipet,
scalpel, pinset,
cawan petri, botol
mutlak dibutuhkan
autoclave.
Caranya mengisi air
sampai dasar yang
berlubang. Kemudian
nyalakn alat.
Masukkan materi yang
akan disterilkan.
Selanjutnya,
penutupautoclave
dipasang dan sekrup
dikencangkan. Kran
pengatur keluar uap
dibiarkan terbuka dan
ditutup hingga suhu
121ºC, setelah itu,
biarkan hingga
tekanan turun 0ºC dan
dibuka secar perlahan.
2.
Oven Berfungsi untuk
sterilisasi alat-alat
yang tahan terhadap
panas tinggi,
misalnya cawan
petri tabung reaksi,
Erlenmeyer, dan
lain-lain.
Prinsip kerjanya
adalah alat yang
disterilkan dibungkus
dalam kertas
kemudiandimasukkan
dalam oven lalu
ditutup. Setelah itu
mengaktifkan tombol
power dan mengatur
suhu yang diinginkan,
menggunakan
temperature suhu
180ºC selama 2 jam.
3.
Inkubator Inkubator berfungsi
sebagai
menumbuhkan
bakteri pada suhu
tertentu,
menumbuhkan ragi
dan jamur, dan
menyimpan biakan
murni
mikroorganisme
pada suhu rendah.
Prinsip kerjanya yaitu
mengubah energy
listrik menjadi energy
panas.
4. Incease Incease berfungsi
sebagai tempat
untukmengambil
bakteri untuk
menghindari
kontaminasi
langsung.
Untuk mensterilkan
bagian dalamnya
dengan cara
menyemprotkan
alcohol 95%
atauformalin cair.
5.
Laminer air
flow
Alat ini berfungsi
sebagai alat untuk
mensterilisasikan
udara ditempat
kerja, sehingga
kegiatan yang
berkaitan dengan
pemindahan dan
pengambilan
mikroba dapat
dilakukan di sekitar
laminar air flow.
Sterilkan barang-
barang yang ingin
digunakan, dan
sterilkan juga badan
dan pakaian yang kita
gunakan. Kemudian
nyalakan laminar air
flow, dan jangan
keluar masuk ruangan
sampai pekerjaan
selesai.
6.
Colony
counter
Alat ini berfungsi
sebagai penghitung
jumlah mikroba
pada cawan petri
menggunakan sinar
dan luv.
Cara menggunakannya
adalah setelah kita on-
kan, kita simpan
cawan petri yang
berisi bakteri atau
jamur kedalam kamar
hitung, mengatur alat
penghitung pada
posisi dan mulia
menghitung dengan
menggunakan jarum
penunjuk sambil
melihat jumlah pada
layar bidang.
7. Mikroskop Mikroskop
berfungsi sebagai
alat bantu untuk
melihat
Cara penggunaan
yaitu dengan
melatarbelakangi
bagian belakang
mikroorganisme
yang tak dapat
dilihat oleh mata.
mikroskop