Download - Analgesik S1
-
8/7/2019 Analgesik S1
1/45
Analgesik Antipiretik
Anti Inflamasi Non Steroid
( A I N S )
Obat Pirai
ANALGESIK
NON
NARKOTIK
NARKOTIK/OPIOID ANALGESIK
1
-
8/7/2019 Analgesik S1
2/45
Definisi
An : tidak Algesia : rasa sakit Analgesia+ =
Tidak sakitSALAH
Analgesik : obat yang mengurangi/bahkan mungkin menghilangkan
rasa sakit tanpa diikuti hilangnya kesadaran.
Benar
2
-
8/7/2019 Analgesik S1
3/45
* Analgesik Antipiretik
* Anti Inflamasi Non Steroid
Analgesik
Antipiretik
A I N S
Rasa sakit/nyeri
Demam
Inflamasi
Obat pirai Asam urat
* Obat pirai
Obat analgesik antipiretik serta obat Anti In
flamasi Non Steroid (AINS) merupakan suatukelompok obat yang heterogen, bahkan bebe
rapa obat sangat berbeda secara kimiawi.
Walaupun demikian obat-obat ini ternyata
memiliki banyak persamaan dalam efek terapi
maupun efek samping. Prototip obat golongan
ini adalah Aspirin, karena itu obat golonganini sering disebut juga sebagai obat mirip
aspirin ( aspirin-like drugs).
3
-
8/7/2019 Analgesik S1
4/45
Merupakan suatu tanda dari
tubuh, bahwa ada sesuatu yangtidak normal, merupakan suatu
gejala dari suatu penyakit
disebut Simptom.
Simptom : gejala penyakit
yang sifatnya subjektif
Sign(Vital Sign) : tanda
kehidupan yang sifatnya objektif
PusingKeju linu
Sakit gigi
Sakit pinggang
Dll
Tekanan darahSuhu badan
Pernafasan
Nadi
*Rasa sakit*Demam ?
Vita = hidup Sign=tanda+ = Vital Sign
4
-
8/7/2019 Analgesik S1
5/45
Tanda tanda radang - Kalor (panas)
- Rubor (kemerahan)
- Tumor (bengkak)
- Dolor (nyeri/sakit)- Functio laesa (fungsinya terganggu)
Radang
Infeksi : radang yang disebabkan
oleh mikro organisme
Inflamasi : radang yang disebabkan bukan
karena mikro organisme(Non Infeksi)
5
-
8/7/2019 Analgesik S1
6/45
PROSES TERJADINYA RADANG
SelAntigen+Antibodi
Sel
Antigen+Antibodi
+Komplemen
SelAntigenSel
Antibodi
6
-
8/7/2019 Analgesik S1
7/45
Reaksi
Antigen+Antibodi+
Komplemen
Lekosit
LekositLekosit
Lekosit
Faktor kemotaktik
Faktor yang dapat merangsang menarik lekosit ketempat peradangan , gunamemakan sel tersebut sehingga antigen dapat dimusnahkan
7
-
8/7/2019 Analgesik S1
8/45
Sel pecah
Merusak tulang rawan
Osteo Artritis/Radang sendi, inilah yang dinamakan Inflamasi
Membran Lisozim
lisis
Enzim pemecah
lepas
8
-
8/7/2019 Analgesik S1
9/45
*. Kalor(panas)
*. Rubor (kemerahan)
*. Tumor(bengkak)
*. Dolor (sakit)
*. Functio laesa(fungsinya terganggu)
*. Kalor(panas)
*. Rubor (kemerahan)
*. Tumor(bengkak)
*. Dolor (sakit)
*. Functio laesa(fungsinya terganggu)
Tanda tanda radang pada
Abces/BisulOsteo artritis
pada sendi lutut
Mikro organisme Non mikro organisme
Infeksi Inflamasi
9
-
8/7/2019 Analgesik S1
10/45
Selama proses berlangsungnya peradangan banyak
mediator kimiawi yang dilepaskan antara lain :
5- Hidroksitriptamin( 5HT )/Serotonin
Prostaglandin
Histamin
Bradikinin
Leukotrien
Masih banyak lagi
Prostasiklin
10
-
8/7/2019 Analgesik S1
11/45
Beberapa mediator inflamasi akut dan efeknya
+/-- -
Mediator ! Vasodilatasi ! Permeabilitas Vaskuler ! Kemotaksis ! Nyeri
Prostaglandin ++++++ +
Bradikinin +++ - +++
Leukotrien - +++ -
Histamin ++ - -
Serotonin
11
-
8/7/2019 Analgesik S1
12/45
Asam arakidonat : suatu asam lemak dengan 20 karbon, merupa
kan prekursor Eicosanoid yang terbanyak
dan diduga paling penting.
Asam arakidonat
COOH1
2
3
4
56
7
89
10
11 12
13
14 15
16
17
18
19
20
12
-
8/7/2019 Analgesik S1
13/45
Arachidonic acid
COOH1
2
3
4
56
7
89
10
11 12
13
14 15
16
17
18
19
20
Phospholipid Phosphatidylinositides
Phospholipase C
Inositol phosphate
Phosphatidic acid
( PA)
Lyso PA
DG kinase
Diglyceride
( DG )
DG lipase
Lipoxygenase Epoxygenase
(cytochrome P 450)
PGH Synthase
COX I and COX II
Free radicals
H(P)ETEs
LTsLXs
Epoxides PGs
TXs
Isoprostanes
HPETE :
Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid)
LT : Leukotriene
LX : Lipoxin
PG : ProstaglandinTX : Tromboxane
Jalur rilis dan metabolisme
asam arakidonat (arachido
nic acid)
Lyso PL
13
-
8/7/2019 Analgesik S1
14/45
Fosfolipid
Fosfolipase
Asam arakidonat
Keterangan:
HPETE : Hydroperoxyeicosatetraenoic (acid)
LT : Leukotriene
LX : Lipoxin
PG : Prostaglandin
TX : Thromboxane
COX-I, COX-II : Isoform 0f cyclooxygenase
Lipoxygenase
HPETE
LT
LX
Epoxygenase
(Cytochrome P 450)
Epoxide
PGH Synthase
(COX-I dan COX-II)
PG
TX
Radikal bebas
Isoprostane
Jalur rilis dan metabolisme
asam arakidonat (Arachidonic
acid)
14
-
8/7/2019 Analgesik S1
15/45
Kerusakan Membran Sel
Stimulus
Asam Arakidonat
Leukotrienes
LTB4
LTC4/D4/E4
Mengaktifkan pagosit
Inflamasi
Brokospasme
Sumbatan mukusKongesti vaskuler
Inflamasi
phospholipid
Phospholipase
Lipoxygenase COX-I, COX II
Prostaglandin
Thromboxane
Prostacyclin
Permeabilitas vaskuler terganggu
Bronhokonstriksi
Menaiknya sekresi kelenjarMengatur lekosit
Menghambat
AINS,ASPIRINCorticosteroid
Menghambat
Kolkisin
Proses terjadinya
prostaglandin
15
-
8/7/2019 Analgesik S1
16/45
- Selalu ada
- Terdistribusi secara luas
- Fungsi sebagai pemelihara
(sitoproteksi lambung)- Peningkatan 2-4 kali, dapat
terjadi pada stimulasi humo
ral
- Dapat diinduksi
- Keberadaannya sangat bervari
asi bergantung pada stimulus
- Produk gen, cepat terjadi sebagai respons awal dalam inflama
si dan sel imun, dapat distimula
si 10-18 kali oleh faktor pertum
buhan,promotor tumor dan cy
tokin
- Tidak begitu kuat mengiritasi
lambung dibanding COX-I,
PGH Synthase-1(COX-I) PGH Synthase-2(COX-II)
16
-
8/7/2019 Analgesik S1
17/45
PROSTAGLANDIN
Prostaglandin E2 (PGE 2 )
Prostasiklin (PGI 2)
Prostaglandin G2 (PGG2 )
Prostaglandin H 2(PGH2)
Prostaglandin D2(PGD2)
Prostaglandin F(PGF)
Prostaglandin E 1 (PGE 1)
* Eritem
* Vasodilatasi
* Peningkatan aliran darah lokal
* Demam
* Nyeri/sakit
17
-
8/7/2019 Analgesik S1
18/45
Penggunaan Analgesik Antipiretik pada umumnya untuk terapi
Simptomatis
Terapi
Farmakologis
Non Farmakologis
Simptomatis
Paliatip
Kausatip
Radiologi
Fisioterapi
Psikoterapi
Dietitis
18
-
8/7/2019 Analgesik S1
19/45
Sinonim Analgesik Non narkotik
Intugumental Analgesik
Analgesik ringan
Analgesik perifer
Pireksia : demam Pada umumnya 90 % analgesik mempunyai efek anti piretik
ANALGESIK ANTIPIRETIK
19
-
8/7/2019 Analgesik S1
20/45
Analgesik
antipiretik
Para amino fenol
Pirazolon
Asetaminofen
Fenasetin
Antipirin
Aminopirin
Dipiron
20
-
8/7/2019 Analgesik S1
21/45
Contoh obat
Analgesik antipiretik
Tinjauan Umum:
Derivat Para Amino Fenol yaitu fenasetin dan Asetaminofen .
Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin dengan efekantipiretik yang sudah digunakan sejak tahun 1893. Efek
antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen
di Indonesia terkenal dengan nama Parasetamol dan tersedia
sebagai obat bebas.Perlu diperhatikan oleh pemakai maupun
dokter bahwa efek anti-inflamasi parasetamol hampir tidak
ada.
21
-
8/7/2019 Analgesik S1
22/45
Farmakodinamik :
* Efek Analgesik parasetamol dan fenasetin serupa dengan salisilat me
ngurangi nyeri,dari nyeri ringan sampai sedang dengan menghambatbiosintesis PG tapi lemah
* Efek Antipiretik, menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang di
duga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat
* Efek Anti Inflamasinya sangat lemah/tidak ada, tidak digunakan
sebagai anti-inflamasiFarmakokinetik :
* Diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
* Efek iritasi , erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat pada
kedua obat ini.
I n d i k a s i :* Digunakan sebagai analgesik
* Digunakan sebagai antipiretik
Efek samping :
* Reaksi alergi terhadap derivat Para- aminofenol jarang terjadi
Toksisitas akut :* Dosis toksis yang paling serius ialah nekrosis hati
* Nekrosis tubuli renalis serta koma hipoglikemik dapat terjadi
* Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal
10 - 15 gram ( 200 - 250 mg/kgBB ) Parasetamol
22
-
8/7/2019 Analgesik S1
23/45
Terlalu toksik Tidak digunakan
Antipirin
Aminopirin
Dipiron Masih digunakan
Derivat Dipiron, metampiron ( antalgin ) banyak digunakan
tersedia dalam bentuk suntikan atau tablet/kaplet
23
-
8/7/2019 Analgesik S1
24/45
Farmakodinamik:
* Efek analgesik
* Efek antipiretik* Efek anti-inflamasinya lemah
Farmakokinetik :
* Diabsorpsi dengan baik oleh saluran cerna
24
-
8/7/2019 Analgesik S1
25/45
Indikasi :
* Hanya digunakan sebagai analgesik-antipiretik
* Efek Anti-inflamasinya lemah
Efek samping :
* Semua derivat Pirazolon dapat menyebabkan
- agranulositosis- anemia aplastik
- trombositopeni
- menimbulkan hemolisis
- udem, tremor, mual dan muntah, perdarahan
lambung
- alergi
25
-
8/7/2019 Analgesik S1
26/45
Tinjauan umum:
Berbagai Salisilat dan agen - agen lain yang mirip dipakaiuntuk mengobati penyakit reumatik sama- sama memiliki
kemampuan untuk menekan tanda - tanda dan gejala -
gejala inflamasi. Obat ini mempunyai efek antipiretik dan
analgesik, tetapi sifat - sifat anti-inflamasinya merekalahyang membuat mereka paling baik dalam menangani
gangguan-gangguan dengan rasa sakit yang dihubungkan
dengan intensitas proses inflamasi.
26
-
8/7/2019 Analgesik S1
27/45
0BAT AINSAsam karboksilat Asam Enolat
* Aspirin
* Benorilat* Diflunisal
* Salsalat
*As.Tiaprofenat
* Fenbufen* Flurbiprofen
* Ibuprofen
* Ketoprofen
* Naproksen
* As.Mefenamat
* Meklofenamat
* Diklofenak* Fenklofenak
* Indometasin
* Sulindak
* Tolmetin
* Azapropazon
* Fenilbutazon
* Oksifenbutazon
* Piroksikam
* Tenoksikam
Asam
Asetat
Derivat
Asam Salisilat
Derivat
Asam Propionat
Derivat
.As.Fenamat
Derivat
PirazolonDerivat
OksikamDerivat
As.Fenilasetat Der.As.Asetat
inden/indol
27
-
8/7/2019 Analgesik S1
28/45
Contoh Obat
AINS
FARMAKODINAMIK :
* Efek Analgesik, aspirin paling efektif untuk mengurangi nyeri denganintensitas ringan sampai sedang
* Efek Antipiretik, aspirin menurunkan suhu yang meningkat, sedangkan
suhu badan normal hanya berpengaruh sedikit
* Efek Anti Inflamasi, aspirin adalah penghambat non selektif kedua isoform
COX ( Cyclooxygenase ) atau ( COX-I dan COX-II )* Efek Platelet, aspirin mempengaruhi hemostasis. Dosis rendah tunggal
aspirin( 80 mg sehari ) menyebabkan sedikit perpanjangan waktu
perdarahan
FARMAKOKINETIK :
* Salisilat dengan cepat diserap oleh lambung dan usus kecil bagianatas
* Asam salisilat diabsorpsi cepat dari kulit sehat terutama bila
digunakan sebagai obat gosok atau salep
* Salisilat di distribusikan keseluruh jaringan mudah menembus sawardarah otak dan sawar uri
28
-
8/7/2019 Analgesik S1
29/45
Indikasi :
* Sebagai obat Analgesik
* Sebagai obat Antipiretik
* Untuk terapi Demam reumatik akut
* Untuk terapi Artritis reumatoid
* Mencegah trombus koroner, dosis aspirin kecil(325mg/ha
ri) yang diminum tiap hari dapat mengurangi insiden in
fark miokard akut* Sebagai counter irritant bagi kulit, bentuk salep atau lini
ment
29
-
8/7/2019 Analgesik S1
30/45
Efek samping :
- tukak lambung atau tukak peptik- perdarahan lambung
- anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna
- beratnya efek samping ini berbeda pada masing-
masing obat
Mekanisme
terjadinya
iritasi lambung
Iritasi yang bersifat lokal yang menimbulkan difusi
kembali asam lambung ke mukosa dan menyebabkan
kerusakan jaringan.
Iritasi atau perdarahan lambung yang bersifat sistemik
melalui hambatan biosintesis PGE2 dan PGI1. Kedua PG
ini banyak ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi
menghambat sekresi asam lambung dan merangsang sekresi
mukus usus halus yang bersifat sitoprotektif. Mekanisme
kedua ini terjadi pada pemberian parenteral.
30
-
8/7/2019 Analgesik S1
31/45
Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru
Obat Waktu paruh
(jam)
Ekskresi urin dari obat
yang tidak diubah
Dosis Anti Inflamasi
yang dianjurkan
Aspirin
Salisilat
Apazone
Celecoxib
Diklofenak
Diflunisal
EtodolakFenoprofen
Flurbiprofen
Ibuprofen
Indometasin
Ketoprofen
Ketorolak
Meklofenamat
Meloksikam
Nabumetone
O,25
2-19
15
11
1,1
13
6,52,5
3,8
2
4-5
1,8
4-10
3
20
26
< 2 %
2-30 %
62 %
27 % 3
< 1 %
3-9
< 1 %30 %
< 1 %
< 1 %
16 %
< 1 %
58 %
2-4 %
-
1 %
1200-1500 mg tid
lihat catatan 2
600 mg bid
100-200 mg bid
50-75 mg qid
500 mg bid
200-300 mg qid600 mg qid
300 mg tid
600 mg qid
50-70 mg tid
70 mg tid
10 mg qid 4
100 mg qid
7,5-15 mg qd
1000-2000 mg qd 6
31
Sif if A i i A i f i S i i
-
8/7/2019 Analgesik S1
32/45
Sifat sifat Aspirin dan beberapa obat Anti Inflamasi Non Steroid yang lebih baru
Obat Waktu paruh
(jam)
Ekskresi urin dari obat
yang tidak diubah
Dosis Anti Inflamasi
yang dianjurkan
Naproksen
Oxaprozin
Piroksikam
RofecoxibSulindac
Tolmetin
14
58
57
178
1
< 1 %
1-4 %
4-10 %
72 % 37 %
7 %
375 mg bid
1200-1800 mgqd 6
20 mg qd 6
12,5-50 mg qd200 mg bid
400 mg qd
Keterangan:
1. Metabolit anti inflamasi utama dari Aspirin
2. Salisilat biasanya diberikan dalam bentuk Aspirin
3. Ekskresi urin total meliputi metabolit-metabolitnya
4. Dianjurkan untuk pengobatan nyeri akut saja (misal;pembedahan)5.Nabumeton adalah prodrug;waktu paruh dan ekskresi urinenya adalah
untuk metabolit aktifnya
6. Dosis harian tunggal cukup karena waktu paruhnya panjang
32
-
8/7/2019 Analgesik S1
33/45
Efek samping :
- gangguan lambung
- perdarahan saluran cerna bagi
an atas
- muntah-muntah, pendengaran
berkurang, tinitus dan vertigoyang reversibel
- keracunan serius apabila jum
lah yang ditelan melebihi150-
175 mg/kgBB- alergi terhadap salisilat
33
-
8/7/2019 Analgesik S1
34/45
Penghambat
COX- I
Penghambat
COX-I dan COX-II
Penghambat
COX-II
-Indomethacin
- Sulindac
- Celecoxib
- Rofecoxib
- Meclofenamat
- Ibuprofen
- Aspirin
Contoh obat :
Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)
34
-
8/7/2019 Analgesik S1
35/45
DEFINISI Pirai(Gout) : penyakit metabolisme familialyang dikarakterisasi oleh episode berulang
artritis akut yang disebabkan oleh endapan
monosodium urat pada sendi-sendi dan tulang
rawan.
Tinjauan Umum : Pirai biasanya dikaitkan dengan kadar
serum yang tinggi dari asam urat, zat yang sulit larut yangmerupakan hasil akhir utama dari metabolisme purin.
Pengobatan pirai ditujukan pada pengurangan serangan
akut dan mencegah kambuhnya episode pirai dan batu
urat.
35
-
8/7/2019 Analgesik S1
36/45
Proses terjadinya osteoartritis
pada penyakit Pirai
36
-
8/7/2019 Analgesik S1
37/45
Obat Pirai
* Kolkisin
* Fenilbutazon
* Oksifenbutazon
* Indometasin
* Alopurinol
* Probenesid
* Sulfinpirazon
Akut
Kronis
37
38
-
8/7/2019 Analgesik S1
38/45
Akut - Menghentikan proses inflamasi
Menghilangkan gejala
Terapi simptomatis
Kronis - Menurunkan kadar asam urat
- Memobilisasi asam urat- Menghambat pembentukan tofi
Menghilangkan penyebabnya
Terapi kausatip
38
-
8/7/2019 Analgesik S1
39/45
Contoh Obat Pirai
Farmakodinamik :
* Tidak Mempunyai efek analgesi
* Terikat pada tubulin protein intraseluler , dengan demikian akan
mencegah polimerisasinya menjadi mikrotubulus dan mengarah
kepada penghambatan migrasi lekosit dan fagositosis
* Menghambat pembentukan leukotrien B4Farmakokinetik :
* Absorpsi melalui saaluran cerna baik
* Didistribusikan secara luas dalam jaringan tubuh
* Kadar tinggi dalam ginjal, hati, limpa, dan saluran cerna
* Tidak terdapat didalam otot rangka , jantung dan otak
* Sebagian besar diekskresi melalui tinja dalam bentuk utuh hanya
10-20 % diekskresi melalui urin
* Kolkisin dapat ditemukan dalam lekosit dan urin sedikitnya
untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.
39
40
-
8/7/2019 Analgesik S1
40/45
Efek samping :* Mual, muntah, diare
* Gejala saluran cerna ini tidak terjadi pada pemberian
IV dengan dosis terapi
* Intoksikasi akut setelah menelan dosis besar(nonterapeutik) dapat berupa :
- nyeri tenggorokan seperti terbakar
- diare berdarah
- syok
- hematuria
- oligouria
- depresi sistem saraf pusat
Indikasi : * Meredakan inflamasi dari artritis pirai akut
* Lebih disukai sebagai propilaksis kambuhnyaepisode artritis akut
41
-
8/7/2019 Analgesik S1
41/45
Farmakodinamik
Xantin
Hipoxantin
Xantin oksidase
Alopurinol
menghambat
Asam urat Pirai
41
42
-
8/7/2019 Analgesik S1
42/45
Indikasi : untuk penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat
- pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan- menghambat pembentukan tofi
- memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi
Farmakokinetik : - diserap dengan baik oleh saluran cerna
- alopurinol mengalami biotransformasi oleh enzim xantinoksidase menjadi aloxantin yang masa paruhnya lebih
panjang daripada alopurinol, oleh sebab itu alopurinol
yang masa paruhnya pendek cukup diberikan satu kali
sehari.
Efek samping : - reaksi kulit, bila terjadi kemerahan segera obat dihentikan
- demam, menggigil, leukopenia, atau leukositosis,
eosinofilia, artralgia, dan pruritus
- gangguan saluran cerna kadang-kadang juga terjadi
43
-
8/7/2019 Analgesik S1
43/45
Pemilihan Obat pada saat akan memberikan terapi penyakitPirai
1. Untuk mengatasi rasa nyeri akut termasuk proses inflamasi
yang akut, sebaiknya diberikan dari pilihan kolkisin atau obat
AINS yang memiliki daya anti-inflamasi yang kuat dan bekerja cepat.
2. Untuk mengkontrol kadar asam urat pilihan ada antara obat
urikosurik atau obat yang menghambat produksi asam urat .
3. Pada penderita tipe over producer yakni dimana ekskresi asam
urat mencapai > 600 mg/hari, sebaiknya diberikan obat tipe
yang menghambat produksi asam urat ( urikostatik) misal
Alopurinol. Pada penderita tipe dimana ekskresi asam urat