Download - Analisa Fixture
FIXTURE UNTUK INTACK MOTOR
Definisi
Jig adalah suatu alat yang digunakan untuk mengarahkan alat potong.
Fixture adalah suatu alat yangdigunakan untuk mencekam benda kerja.
Tujuan
Ada beberapa tujuan dibuatnya jig & fixture:
1. Untuk pembuatan massal,
2. Untuk mempercepat proses,
3. Membuat harga jual semakin murah, dan
4. Keserasian benda yang dihasilkan.
Syarat
Syarat dalam pembuatan jig and fixture:
1. Low profile-Low cost
2. Location, Balance artinya pecekaman harus seimbang.
Positif artinya menahan derajat kebabasan benda kerja yang
terdiri dari 12 gearakan. Tetapi juga jangan sampai over
definition, artinya terlalu banyak menahan sehingga
berpengaruh terhadap biaya pembuatan jig & fixture.
Gambar 12 Derejat kebebasan
3. Clamping & Work holding
Macam macam clamping:
a. Sistem bolt and nut, mur dan baut,
b. Sistem toggle,
c. Sistem hidrolik/pneumatik, dan
d. Sistem cam
4. Repeat ability, artinya harus memperhatikan seberapa seberapa besar
toleransi yang di berrikan.
5. Design, artinya dalam pembuatan jig & fixture gunakan sebanyak
mungkin part yang telah standar.
6. Reliability, artinya harus rigit dan memperhatikan matrial yang akan
diproses.
Ruggedness, artinya kekasaran yang harus dicapai. Dan harus
menetukan basic benda kerjanya.
Produk Yang Akan Diproses
Nama : Inteck
Bahan : Almunium (Al)
Fungsi : Saluran penghubung bensin antara tengki dengan carburator.
Bagian-bagian yang diproses : Bagian “1” dan “2” (gambar dibawah)
Prinsip kerja
1. Simpan benda kerja pada bagian ‘r’ dan ‘q’,
2. Cekam dengan toggle ( ‘s’ dan ‘q’),
3. Setting catter hingga kedalaman pemakanan pada benda kerja ‘5 mm‘ (hanya
untuk pertama).untuk selanjutnya tidak ada setting cutter lagi, tetapi benda
kerja hanya cukup disimpan dan dicekam saja kemudian langsung diproses,
4. Lakukan pemakanan dari bagian ‘a’ menuju ke bagian ‘b’,
5. Buka toggle (bagian ‘p’ dan ‘s’) untuk mengeluarkan benda kerja,
6. Pindahkan benda kerja pada bagian ‘r’ ke bagian ‘q’,
7. Masukan benda kerja baru pada bagian ‘q’.
Catatan
1. Lakukan pengukuran dalam beberapa kali proses, karena ada kemungkinan
perbedaan ketinggian yang diakibatkan kondisi mesin yang tidak stabil.
2. Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, sesuaikan antara rpm dan feeding
dengan benda kerja.
3. Untuk memproses bagian “2”, syaratnya bagian satu harus di proses terlebih
dahulu.Karena bagian “1“ merupakan basic dalam memproses bagian “2“. Jadi
ketika pertama kali proses hanya satu benda kerja saja yang di proses, yaitu
benda kerja yang terpasang pada bagian ‘r’.
4. Proses dinyatakan selesai bila benda kerja telah melewati bagian’q’ dan ’r’.
Analisa
Lokasi
Hal yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi benda kerja adalah
keseimbangan dan 12 derajat kebebasan.
Pencekam pertama
Derajat kebebasan:
1. X+ , Ditahan oleh pena dan dudukan yang berbentuk tirus.
2. X- , Ditahan oleh toggle.
3. Y+ dan Y- , Ditahan oleh pecekam toggle,. Dikarenakan bentuk pecekamnya
yang berbentuk radius.
4. Z+ , Tidak perlu ada karena bagian ini mendapat tekanan dari cutter.
5. Z- , Tidak perlu ada, karena sudah diwakili oleh tekanan pahat yang berasal
dari X-
Tanpa kedua pena yang ada pada X+ maka katika terjadi pencekaman X+ cenderung
akan miring karena tidak tertahan.
Torsi yang diakibatkan oleh tekanan dan putaran cutter terhadap benda kerja.
1.
Torsi yang berada pada bagian Y (Y+ dan Y-) di tahan oleh pena,
toggle, dan ujung penyangga.
2.
Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) di tahan oleh pena
dan ujung penyangga.
3.
Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) di tahan oleh pena
dan ujung penyangga yang berbentuk tirus.
Pecekam kedua
Gambar A
Gambar B
Gambar C
Derajat kebebasan:
1. X+ , Ditahan oleh penyangga tempat menyimpan bagian yang telah difrais
(gambar A).
2. X- , Ditahan oleh penyangga tempat menyimpan bagian yang akan difrais
(gambar A).
3. Y+ dan Y- , Ditahan oleh toggle (gambar A), lokator (gambar C).
4. Z+ , Z- , Ditahan oleh toggle (gambar A), lokator (gambar C).
Torsi yang diakibatkan oleh tekanan dan putaran cutter terhadap benda kerja.
1.
Torsi yang berada pada bagian Y (Y+ dan Y-) Ditahan oleh
penyangga tempat menyimpan bagian yang telah difrais dan yang akan di frais.
2.
Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) Ditahan oleh
toggle (gambar A), lokator (gambar C).
3.
Torsi yang berada pada bagian X (X+ dan X-) Ditahan oleh toggle
(gambar A), lokator (gambar C).
Pecekaman /clamping
Pecekam yang digunakan memakai toggle, sehingga akan lebih mempercepat waktu
dalam loading dan unloading bongkar pasang benda kerja.Ada dua buah toggle yang
dipasang pada fixture ini, dengan arah pencekaman yang berbeda-beda.
1. Arah vertikal, yaitu untuk memproses bagian “A”, (no 1 pada gambar di
bawah)
2. Arah horisontal, yaitu untuk memproses bagian “B“ ( no 2 pada gambar di
bawah)
Penghubung pencekam antara benda kerja dengan toggle dapat kita lihat pada gambar
diatas, bagian ini berbentuk radius pada bagian ujungnya. Radius yang dibuat
disesuaikan dengan radius yang ada pada benda kerja.Juga terdapat tirus yang
disesuaikan dengan ketirusan benda kerja bila ditegakliruskan terhadap bidang
uangakan di proses.
Matrial yang digunakan berasal dari plastik, agar tidak merusak performance benda
kerja.
Basic
Dalam menentukanbasic ketika benda belum ada yang di proses atau akan memproses
bagian “1” maka ‘a’ dan ‘b’ dijadikan basic pada penyangga dan bagian ‘c’ dan ‘d’
dijadikan senbagai penahan yang menempel pada pena.
Untuk memproses bagian ”2” maka yang dijadikan basic adalah bagian 1 yang telah
diproses agar ketegaklurusan tercapai. Bagian c dan d dijadikan basic pada
penyangga.dan yang terakhir adalah bagian e dan f yang ditempatkan pada lokator.
Assembling
Dalam pengassemblingan fixture ini untuk bagian bagiannya di rakit secara biasa
(tinggal di baut dengan pasangannya). Tetapi ada beberapa hal yang harus di
assembling secara khusus, diantaranya:
1. Untuk memasang penyangga pada agar tegak lurus. Yaitu dengan memakai
alat bantu yang dicekam terhadap benda kerja. Kemudian di ukur
ketinggiannya antara landasan dengan bagian bawah benda kerja. Kemudian
proses penyangganya hingga ketinggiannya sesui dengan yang telah di ukur
tadi
Proses benda kerja yang ada pada gambar bawah sepanjang a. Sedangkan
untuk penyangga yang digunakan pada proses pertama tingginya a dikurangi
kelebihan tebalnya, karena antara tebal yang diproses pada yang pertama tidak
sama dengan yang di proses pada bagian kedua. Setelah di baut maka benda
kerja di pena.
2. Mensejajarkan penyangga.
Proses: cekam bens kerja, kemudiansimpan paralalel pada bagian atas benda
kerja dan dial dari a hingga B seperti gambar di bawah. Lakukan pandialan
secara satu persatu atau bergantian. Lakukan hingga nol. Dengan cara
memutar-mutar penyangga. Setelah fix maka hasil pendialan tadi dipena.
Keterangan gambar : p = penyangga
Tabel hasil percubaan
Tabel di bawah adalah hasil percobaan yang dilakuakan selama sebanyak 10 kali.
Keterangan waktu proses yang ada pada data di bawah adalah catatan waktu bongkar
pasang yang di gabuangkan (waktu pasang + waktu bongkar). Ketika pemasangan
maka waktu yang tadi sedang berjlan dipending (pause) terlebih dahulu, waktu tunggu
tadi digunakan untuk mengukur ketegaklurusan dan kejajaran benda kerja terhadap
penyangga. Untuk keterngan A, B, C, dan D dengan menggunakan filler.
Kendala
1. Benda kerja yang selalu berubah, karena yang di jadikan basic tidak satu
sehingga sering terjadi kesalahan dalam proses permesinan.
2. Antara gambar dengan ukuran yang sebenarnya pada benda kerja hanya
sekitar 80% yang seseuai.
3. Kadang-kadang ukuran yang telah kita buat harus di sesuaikan dengan matrial
yang tersedia yang akan di Proses.
Kesimpulan
Ketika membuat fixture harus baik dulu disainnya. Kalau perlu kita gambar terlebih
dahulu 3 dimensinya sesusai dengan ukuran yang telah kita camtumkan.
Gunakan part-part standar yang telah ada agar memudahkan dalam pembuatannya.
PEMBUATAN FIXTURE UNTUK INTACK MOTOR
(Praktik Jig And Fixture)
DENDI SURADIRGANTARA 203131008
CRISTINE VITA SARI S 203131030
TOOL MAKER
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2006