i
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SYARIAH, KOMPENSASI
ISLAMI DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Ternate)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat –Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
HAYATUL MUTHMAINNAH RUSMAHAFI
NIM. 1112085000020
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H /2016 M
ii
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
1. Nama : Hayatul Muthmainnah Rusmahafi
2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 3 Oktober 1994
3. Agama : Islam
4. Alamat : Komplek Pondok Maharta, Jl.
Maharta X Blok B13 No. 16 RT
05/10 Kelurahan Pondok Kacang
Timur, Kecamatan Pondok Aren,
Tangerang Selatan 15226
5. Nomor Telepon : 081314565475
6. Email : [email protected]
II. Pendidikan Formal
1. SD (2000-2006) : SDN Sudimara 7
2. SMP (2006-2009) : SMPN 3 Tangerang
3. SMA (2009-2012) : SMAI Kafah Unggul
4. S1 (2012-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Ruyani
2. Ibu : Salmani
3. Alamat : Komplek Pondok Maharta,
Jl.Maharta X Blok B13 No. 16 RT
05/10 Kelurahan Pondok Kacang
Timur, Kecamatan Pondok Aren,
Tangerang Selatan 15226
4. Nomor Telepon : (021) 73448402
5. Saudara Kandung : - Fikri Aulawi Rusmahafi
- Farah Kamalia Rusmahafi
6. Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the impact of sharia
competencies, Islamic compensation and Islamic Spiritual Intelligence of
personal work performance at Bank Muamalat Branch Ternate.
The data obtained in the research is primary data taken from questionnare
were distributed to employees at Bank Muamalat Branch Ternate. Data analysis
technique in this research using multiple linear regression analysis using SPSS
version 16.0.
The result of this research shows from all of three variables, Islamic
spiritual intelligence is the only one that have significant effect on personal work
performance of Bank Muamalat Branch Ternate
Keywords: Sharia Competencies, Islamic Compensation, Islamic Spiritual and
Intelligence of personal work performance
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Kompetensi
Syariah, Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam terhadap Kinerja
Karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada Karyawan Bank Muamalat
cabang Ternate. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan analisis linear
berganda dengan menggunakan program kompeter SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari ketiga variabel hanya Kecerdasan
Spiritual Islam yang berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Bank Muamalat
Cabang ternate.
Kata Kunci: Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami, Kecerdasan Spiritual
Islam dan Kinerja Karyawan
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin puji dan rasa syukur kita panjatkan atas
kehadiran Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, rezeki, nikmat
kepada kita hingga saat ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW dan kepada sahabat-sahabatnya, karna telah membimbing
kita semua dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang akan
ilmu.
Salah satu sarana menimba ilmu bagi saya, adalah melalui pendidikan
yang saya tempuh di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan skripsi sebagai salah
satu sarana pengaplikasian ilmu yang telah saya peroleh selama kuliah. Penulis
sadar bahwa selama masa kuliah dan penyelesaian skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu, Penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat, rezeki, nikmat, kebaikan serta cinta dan kasih
sayang-Nya. Atas segala pengalaman dan pelajaran hidup hingga saat ini.
Syukur dan terimakasih untuk Rasulullah SAW atas segala perjuangan,
keteladanan, dan ilmu yang disampaikan kepada umat-Nya.
2. Mama dan Ayah tersayang yang tanpa lelah sudah membimbing,
membesarkan dan mendukung saya selama ini. Terimakasih sudah terus
mendoakan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Terimakasih
telah menjadi orangtua terbaik untuk saya.
3. Kedua kakak saya tersayang Fikri Aulawi Rusmahafi dan Farah Kamalia
Rusmahafi yang telah memberikan arahan, perhatian, dukungan canda tawa
bersama.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc. M. Si, selaku dekan beserta staf wakil
dekan (Wadek) 1, 2 dan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
x
5. Bapak Aditya Ginanjar, S.E., M. Si, selaku ketua jurusan perbankan syariah,
Ibu Fitri Damayanti, S.E, M.Si selaku sekertaris jurusan perbankan syariah
dan bapak Ade Suherlan, S.E., MM., MBA, selaku dosen pembimbing
akademik saya.
6. Bapak Suhendra, S.Ag, MM. Selaku dosen pembimbing 1 atas kesabaran dan
keikhlasan meluangkan waktunya untuk memberi arahan, bimbingan dan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Ibu Ay Maryani, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing 2 atas kesabaran dan
keikhlasan membimbing, memberi arahan dan ilmu pengetahuan kepada
penulis. Hingga meluangkan waktu membimbing saya sambil merawat anak-
anaknya.
8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajarkan saya dan teman-
teman dari semester awal. Semoga ilmu yang diberikan menjadi berkah dan
manfaat bagi saya.
9. Seluruh staff akademik, staff tata usaha, staff perpustakaan dan semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas pelayanan,
kemudahan dan bantuan yang diberikan selama kuliah.
10. Sahabat saya trio kwek-kwek Ika dan Fhia atas dukungan, perhatian segala
senda gurau dan tawa di tengah kepenatan.
11. Sahabat tercinta saya Dian dan Obi. Terimakasih atas segala dukungan,
semangat, saran, bantuan, masukkan dan kesabaran kalian. Terimakasih
sudah menjadi pendengar dan penenang yang baik.
12. Untuk sahabat kelas saya Cindy, Indy, Nia, Icha, Riyan, terimakasih atas
semangat yg kalian berikan dan waktu menyenangkan yang kita habiskan
bersama.
13. Terimakasih untuk Keluarga LiSEnSi yang telah memberikan ilmu,
pengalaman, semangat, persaudaraan serta semua hal-hal positif yang
berharga bagi saya. Terutama untuk angkatan 2012 Rahmi, Liska, Annas,
Mugni, Ridwan, Fathi, Heri, Zia, Fashan, Rindo dan Albert semoga kalian
sukses selalu.
xi
14. Sahabat KKN saya Annas, Fadhil, Irfan, Atang, Mahfuz, Nuzroh, Salma,
Harti, Rizka dan Mala, terimakasih atas persahabatan yang ada hingga saat
ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan penelitian ini. Semoga skripsi ini bisa menjadi pengetahuan dan ilmu
yang bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Tangerang, 3 Oktober 2016
(Hayatul Muthmainnah Rusmahafi)
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Pengesahan Skripsi ....................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................ v
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ vi
Abstract ......................................................................................................... vii
Abstrak ......................................................................................................... viii
Kata Pengantar ........................................................................................... ix
Daftar Isi ...................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................. xv
Daftar Gambar ............................................................................................ xvii
Daftar Lampiran ......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompetensi ............................................................................. 9
1. Pengertian Kompetensi ...................................................... 9
2. Karakteristik Kompetensi .................................................. 10
3. Kompetensi Syariah .......................................................... 11
B. Kompensasi ........................................................................... 16
1. Pengertian Kompensasi ..................................................... 16
2. Kompensasi Islami ............................................................ 18
C. Kecerdasan Spiritual Islam .................................................... 28
D. Kinerja Karyawan .................................................................. 31
1. Pengertian Kinerja ............................................................ 31
2. Pengukuran Kinerja .......................................................... 34
xiii
3. Kinerja SDM Syariah ....................................................... 36
E. Penelitian Sebelumnya ........................................................... 39
F. Kerangka Penelitian ............................................................... 42
G. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis .............................. 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 46
B. Waktu Penelitian .................................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 47
D. Metode Analisis Data ............................................................. 48
1. Uji Validitas Data ........................................................... 48
2. Uji Reliabilitas Data ....................................................... 48
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 49
a. Uji Normalitas .......................................................... 49
b. Uji Multikolinearitas ............................................... 50
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 51
4. Uji Hipotesis .................................................................... 51
a. Uji Statistik t ............................................................ 51
b. Uji Statistik F .......................................................... 52
5. Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 52
E. Operasional Variabel ............................................................. 54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil Perusahaan ............................................................ 57
2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................... 59
B. Penyebaran Kuesioner ........................................................... 59
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Deskriptif Demografi Responden .......................... 60
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Hasil Uji Validitas ................................................... 62
b. Hasil Uji Reliabilitas ............................................... 66
3. Hasil Uji Distribusi Frekuensi Pertanyaan Responden ... 67
xiv
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas ............................................. 86
b. Hasil Uji Multikolinearitas ................................... 87
c. Hasil Uji heteroskedastisitas ................................. 88
5. Hasil Uji Regresi Berganda
a. Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) ........................... 90
b. Hasil uji Koefisien Determinasi (R2) .................... 90
c. Hasil Uji t (Uji Parsial) ......................................... 91
d. Hasil Uji Simultan (Uji Statistik F) ...................... 93
6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................ 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 97
B. Saran ...................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 100
LAMPIRAN .................................................................................................. 105
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
1.1 Statistik Perbankan Syariah 2016 ...................................................... 2
1.2 Latar Belakang Pendidikan Karyawan Bank Syariah ........................ 3
2.1 Konsep Upah Antara Barat dan islam ................................................ 28
2.2 Penelitian Sebelumnya ...................................................................... 39
3.1 Operasional Variabel ........................................................................ 54
4.1 Total Kuesioner ................................................................................. 60
4.2 Data Responden ................................................................................ 60
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Syariah ............................ 63
4.4 Hasil Uji Validitas Kompensasi Syariah ........................................... 63
4.5 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual Islam ................................ 64
4.6 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan .............................................. 65
4.7 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 66
4.8 Indikator Keterampilan ..................................................................... 68
4.9 Indikator Latar Belakang Pendidikan ............................................... 69
4.10 Indikator Etos Kerja .......................................................................... 70
4.11 Indikator Shiddiq (Benar & Jujur) .................................................... 70
4.12 Indikator Amanah ............................................................................. 71
4.13 Indikator Tabligh .............................................................................. 72
4.14 Indikator Fathanah (Cerdas) ............................................................. 73
4.15 Indikator Pemberian Upah ................................................................ 74
4.16 Indikator Tempat Kerja yang Aman .................................................. 75
4.17 Indikator Tempat Kerja yang Nyaman ............................................. 76
4.18 Indikator Hubungan Relasi yang Baik .............................................. 77
4.19 Indikator Masa Istirahat .................................................................... 78
4.20 Indikator Waktu Beribadah ............................................................... 79
4.21 Indikator Sarana Transportasi ........................................................... 80
4.22 Indikator Tunjangan Karyawan ........................................................ 81
4.23 Indikator Prinsip Bintang .................................................................. 82
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
4.24 Indikator Prinsip Masa Depan .......................................................... 83
4.25 Indikator Proses/Behaviour ................................................................ 84
4.26 Indikator Hasil /Result ...................................................................... 84
4.27 Indikator Implementasi Syariah ........................................................ 85
4.28 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 86
4.29 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 87
4.30 Hasil uji Koefisien Korelasi (R) ........................................................ 90
4.31 Hasil Uji T ......................................................................................... 92
4.32 Hasil Uji F ......................................................................................... 93
4.33 Hasil Regresi Linear Berganda ......................................................... 94
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
2.3 Kerangka Penelitian ............................................................. 42
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 89
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan Halaman
1 Surat Penelitian ........................................................................ 105
2 Kuesioner Penelitian ................................................................. 107
3 Data Demografi Responden ..................................................... 113
4 Jawaban Variabel Kompetensi Syariah (X1) ........................... 115
5 Jawaban Variabel Kompensasi Islami (X2) ............................. 116
6 Jawaban Variabel Kecerdasan Spiritual Islam (X3) .................. 117
7 Jawaban Kinerja (Y) ................................................................ 118
8 Hasil SPSS Karakterisitik Responden ..................................... 119
9 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kompetensi Syariah (X1) .......................................................... 121
10 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kompensasi Islami (X2) ........................................................... 126
11 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kecerdasan Spiritual Islam (X3) .............................................. 132
12 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel
Kinerja (Y) ............................................................................... 133
13 Hasil Regresi Linear Berganda ................................................ 137
14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 139
15 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 140
16 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 141
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia secara formal baru dimulai
tahun 1992 dan secara serius mulai dikembangkan pada tahun 1998 yaitu
sejak mulai berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1991 sebagai Bank
Syariah pertama di tanah air, yang memulai kegiatan operasinya pada bulan
Mei 1992. Dan dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka
pengembangan industri Perbankan Syariah nasional semakin memiliki
landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara
lebih cepat lagi. Selain itu, pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia nomor
8/3/PBI/2006 juga semakin memperkokoh landasan hukum Bank Syariah.
(Peraturan Bank Indonesia, 2006)
Perkembangan perbankan syariah selama satu tahun terakhir sampai
dengan bulan Oktober 2013 cukup menggembirakan. Meskipun perbankan
syariah tercatat berkurang 1 UUS karena imbas restrukturisasi HSBC
amanah global. Namun, Terdapat 2 BPRS baru yang muncul yaitu HIK
Makassar & Mitra Agro Usaha Lampung. Jumlah kantor BUS-UUS (hingga
Oct-13) bertambah 264 kantor Jumlah account nasabah yang dikelola 12,3
juta (BUS-UUS), meningkat 13,9% dari 2012 (ytd). Jumlah pekerja di
industri perbankan syariah diperkirakan 42 ribu pekerja, meningkat ±33,2%
dari 2012. (Outlook Perbankan Syariah, 2014).
2
Semakin tinggi pertumbuhan industri perbankan syariah, tentunya
semakin besar sumber daya manusia yang dibutuhkan dengan pangsa pasar
4,87%. Hal ini ditunjukkan dengan jumlahnya yang hampir setiap tahun
selalu meningkat.
Tabel 1. 1
Kebutuhan SDM pada Bank Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah OJK 2016
Kebutuhan SDM saat ini diperkirakan sebanyak 11 ribu orang
pertahun sementara supply SDM syariah hanya ada 3750 orang pertahun.
Tingginya pertumbuhan industri keuangan syariah hingga rata-rata 30%
membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang profesional. Menurut
guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Erlangga, Surabaya, Suroso Imam
Zadjuli, dalam 20 tahun ke depan diperlukan banyak tenaga kerja Islami
profesional. Untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas, diperlukan tenaga kerja Islami sebanyak 184.800 orang. Jumlah
tersebut terdiri atas 8.400 tenaga doktor ilmu ekonomi Islam, 25.200 lulusan
magister ekonomi Islam, lulusan sarjana sebanyak 50.400 orang, dan tenaga
ahli madya 100.800 orang. (Fahmi dkk 2014: 110). Artinya tenaga
profesional perbankan syariah masih diisi oleh SDM dengan dasar keilmuan
di bidang lain. Hal ini masih kurangnya SDM perbankan syariah yang
berlatar belakang syariah. Menurut Riawan Amin (2009:159) kekurangan
sumber daya manusia pada akhirnya dipasok oleh lembaga pendidikan
2014 2015 2016
Jun r)
Jul r)
Ags r)
Sep r) Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan
Jumlah Tenaga
Kerja29.232 39.338 38.807 38.965 40.272 40.590 41.393 49.086 49.101 49.106 49.587 38.307 49.069 49.206 48.927 48.861 51.466 51.864 51.413 51.087
Keterangan
Tahun
3
konvensional yang notabenenya kurang memiliki pengetahuan mengenai
aspek fiqh dari sistem perbankan syariah ini.
Fenomena ini sudah terjadi bahkan sejak beberapa tahun yang lalu,
sesuai data di bawah ini:
Tabel 1.2
Latar Belakang Pendidikan Karyawan Bank Syariah
(dalam presentase)
Thn SLTA D3
S1
Ekonomi
S1
Hukum S1 Fisip
S1
Pertanian
S1
Teknik
S1
Syariah S2
2009 6,2 18,7 38,0 6,2 5,2 4,9 7,6 9,1 4,1
2008 5,3 12,1 39,1 7,2 6.8 6,3 9,2 8,6 5,3
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah bank Indonesia, 2010 dalam Amalia
dan Arif (2013 :126)
Bahkan saat ini, jumlah pegawai bank syariah yang tidak berlatar
belakang syariah tidak bertambah presentasenya. Pada tayangan Economic
Challenges pada 7 Juni 2016 di Metro TV diungkapkan bahwa berdasarkan
data dari Bank Indonesia, sekitar 90 persen tenaga kerja di perbankan syariah
tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi syariah. Hal ini menjadi
salah satu tantangan dalam membangun ekonomi syariah beserta sumber daya
manusianya.
Jika melihat ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkat direksi, juga
terdapat fakta yang memprihatinkan. Menurut Guntur Subagja Chairman
Indostrategic Economic Intelligence, tahun 2016 ini sekitar 77% direksi
perbankan syariah berasal dari bank konvensional. Itu berarti bankir syariah
hanya menduduki seperempat jabatan direksi di perbankan syariah. Saat ini
4
terdapat 12 bank syariah yang beroperasi dengan jumlah total direksi 48
orang. Dari jumlah itu direksi yang berasal dari bank konvensional 37 (77%)
dan hanya 11 direksi yang dalam lima tahun terakhir berkiprah di perbankan
syariah.
Padahal kompetensi sangat menentukan kinerja dan keberhasilan
karyawan dalam perusahaan. Sebagaimana Finch & Crunckilton dalam
(Sudarmanto, 2009:48) berpendapat bahwa kompetensi adalah penguasaan
terhadap tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan.
Menurut Cira dan Benjamin, dengan mengevaluasi kompetensi-
kompetensi yang dimiliki seseorang, kita akan dapat memprediksikan kinerja
orang tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai kriteria utama untuk
menentukan kerja seseorang. (Eddy Yunus, 2009: 369)
Fakta memprihatinkan lainnya adalah akhir-akhir ini terjadi berbagai
kejahatan yang dilakukan oleh oknum-oknum perbankan syariah. Diantaranya
kasus pembobolan rekening tabungan nasabah Bank Muamalat Mataram
Nusa Tenggara Barat sebesar 8 Miliar rupiah, Kasus Pembobolan Bank
Syariah Mandiri sebesar 7, 5 Miliar, pemalsuan pencatatan dan pemalsuan
emas jaminan gadai nasabah BNI Syariah cabang Malang senilai lebih dari 9
Miliar, dan Kasus Bank NTB Syariah sebesar 1,2 Miliar.
Banyak faktor yang menjadi penyebab kejahatan ini terjadi.
Kemungkinan diantaranya karena Kompensasi dan Kecerdasan Spiritual
karyawan yang kurang. Jika kompensasi yang diberikan perusahaan dapat
5
mencukupi kebutuhan karyawan, bisa jadi hal itu tidak akan terjadi. Apalagi
sebagai pegawai perbankan syariah yang harusnya memahami ajaran dan
syariah Islam, tidak akan melakukan hal tersebut.
Dari pemaparan di atas dapat dilihat bagaimana kompetensi,
kompensasi dan kecerdasan spiritual menjadi isu dalam perbankan syariah
dan dapat mempengaruhi manajemen kinerja bank syariah itu sendiri.
Menurut Wibowo (2012:9) Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen
dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang
melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan
menciptakan visi misi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai
kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan kinerja
merupakan tingkat produktivitas seorang karyawan, relatif pada rekan
kerjanya, pada beberapa hasil dan perilaku yang terkait dengan tugas.
Manajemen kinerja memerlukan masukan dalam bentuk tersedianya
kapabilitas sumber daya manusia di dalamnya, baik sebagai individu maupun
sebagai tim. Kapabilitas sumber daya manusia diwujudkan dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan dan kompetensi. Sumber daya manusia yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas proses kinerja maupun hasil kinerjanya. Sementara itu, kompetensi
diperlukan agar sumber daya manusia mempunyai kemampuan yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi sehingga dapat memberikan kinerja terbaiknya.
(Wibowo, 2012:22)
6
Berdasarkan uraian diatas, faktor kompetensi, kompetensi dan
kecerdasan spiritual kemungkinan dapat berpengaruh terhadap kinerja.
Karena itu, peneliti termotivasi untuk meneliti apakah karyawan bank syariah
memiliki ketiga faktor yang belandaskan ke-Islaman untuk mencapai kinerja
yang baik sesuai tujuan bank syariah. Maka, judul yang diambil peneliti
adalah “Analisis Pengaruh Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami dan
Kecerdasan Spiritual Islam terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus
Bank Muamalat Cabang Ternate)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami dan Kecerdasan
Spiritual Islam berpengaruh terhadap Kinerja karyawan Bank
Muamalat Cabang Ternate?
2. Berapa besar tingkat signifikansi pengaruh Kompetensi Syariah,
Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam secara parsial
terhadap Kinerja karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate?
3. Berapa besar tingkat signifikansi Kompetensi Syariah, Kompensasi
Islami, dan Kecerdasan Spiritual Islam berpengaruh pada Kinerja
karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di jabarkan
sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah:
7
1. Menguji dan menganalisis apakah Kompetensi Syariah, Kompensasi
Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam berpengaruh terhadap Kinerja
karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate.
2. Mengetahui seberapa besar signifikansi pengaruh Kompetensi Syariah,
Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam secara parsial
terhadap Kinerja karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate.
3. Mengetahui seberapa besar tingkat signifikansi Kompetensi Syariah,
Kompensasi Islami, dan Kecerdasan Spiritual Islam secara simultan
berpengaruh pada Kinerja karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar hasil dari
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi Peneliti Berikutnya
Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan
melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
2. Bagi Bank-Bank Syariah di Indonesia
Sebagai tinjauan yang dapat dijadikan informasi untuk merekrut
pegawai. Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bank bank syariah
bahwa kompetensi syariah dan kecerdasan spiritual pada karyawan serta
kompensasi yang diberikan perusahaan sangat penting bagi kinerja
pegawai.
3. Bagi Masyarakat umum
Sebagai Informasi tentang bagaimana pengaruh kompetensi,
kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual sumber daya manusia yang
8
baik terhadap kinerja pegawai itu sendiri. Baik sebagai nasabah, maupun
calon nasabah yang akan memilih bank syariah sebagai institusi
keuangan kepercayaan mereka.
4. Bagi Mahasiswa Perbankan Syariah
Sebagai informasi bagaimana kompetensi syariah yang mumpuni
dan kecerdasan spiritual menjadi modal dan pembeda bagi SDM
perbankan syariah dan yang tidak. Serta mengetahui bagaimana
penerapan kompensasi yang Islami di bank syariah, dalam hal ini BNI
Syariah.
5. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
penulis tentang pentingnya kompetensi syariah, kompensasi Islami dan
kecerdasan spiritual bagi kinerja bank syariah itu sendiri. Selain itu
sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan jenjang
sarjana.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompetensi
1. Pengertian Kompetensi
Kompetensi yang dijelaskan Agus Dharma (2003:81) Kompetensi
adalah karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan
efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya “an underlying
characteristic is of an individual which is causally related to criterion-
referenced effective and or superior performance in a job or situation”.
Kata “underlying characteristic” mengandung makna kompetensi adalah
bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta
perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.
Sedangkan kata “causally related” berarti kompetensi adalah sesuatu yang
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Sementara kata
“criterion-referenced” mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya
memprediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik, diukur dari
kriteria atau standar yang digunakan.
Menurut R Palan (2008:15) Istilah kompetensi yang dalam bahasa
Inggrisnya disebut “competencies, competence dan competent” dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kompetensi, kecakapan dan
keberdayaan merujuk pada keadaan atau kualitas mampu dan sesuai.
Kamus bahasa Inggris menjelaskan kata “competence” sebagai keadaan
yang sesuai, memadai, atau cocok. Selanjutnya dalam “Competence is
10
being ability to do something well” yang dalam bahasa Indonesia diartikan
Kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik.
Kompetensi merupakan perpaduan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Dengan demikian bahwa kompetensi merupakan sebuah
indikator yang dapat menunjukkan adanya perbuatan yang dapat diamati
dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang dilaksanakan secara utuh.
Menurut Wibowo (2012: 324) Kompetensi adalah suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap
kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kompetensi merupakan salah satu unsur yang dimiliki
seseorang yang berkaitan dengan kemampuan, pengetahuan, pengalaman
dan unsur lainnya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan baik.
2. Karakteristik Kompetensi
Spencer (1993) dalam Wibowo (2012:325) menyatakan bahwa
terdapat lima karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut:
a. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan
orang yang menyebabkan tidakan. Motif mendorong, mengarahkan,
dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.
11
b. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap
situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata
merupakan ciri fisik kompetensi seseorang.
c. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya
diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam
hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri seseorang.
d. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang
spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks, skor pada
tes pengetahuan sering gagal memprediksi prestasi kerja karena gagal
mengukur pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang
sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan.
e. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk
berpikir analitis dan konseptual.
3. Kompetensi Syariah
Kompetensi yang dalam bahasa adalah ahliyyah, yang berarti
kelayakan. Dalam istilah syar‟i ialah keyakinan seseorang individu untuk
mewajibkan dan melaksanakan kewajiban, atau dengan bahasa lain
kapabilitas individu yang menjadi sandaran tegaknya hak-hak yang wajib
dia dapatkan hak atau yang menjadi tanggung jawab wajib atasnya
(kewajiban). (As-Shawi dan Al-Mushlih 2011:37)
12
Ada tiga komponen penting yang tampak dalam kompetensi diri manusia,
yaitu keterampilan, kemampuan dan etos kerja (Schumaker dalam Sinamo,
2009:6):
1) Keterampilan
Keterampilan dimiliki oleh karyawan didasarkan atas pengalaman
yang dilakukannya selama bekerja. Keterampilan dapat meningkat
apabila seorang karyawan memiliki masa kerja lebih lama
dibandingkan dengan karyawan yang masa kerjanya lebih sedikit.
2) Kemampuan
Kemampuan dimiliki oleh karyawan didasarkan atas bakat yang
dibawanya semenjak kecil atau yang diperolehnya pada masa
mengikuti pendidikan. Semakin baik pendidikan seorang karyawan,
maka semakin tinggi kemampuan yang diperolehnya.
3) Etos Kerja
Etos Kerja dihubungkan dengan sikap dan motivasi karyawan dalam
bekerja. Prinsip yang tidak kenal lelah dalam bekerja sebagai dasar
etos kerja yang tinggi yang dimiliki karyawan
Dalam menjalankan industri perbankan syariah, setiap karyawan harus
memiliki kompetensi yang berdasarkan nilai ke-Islaman. Untuk itu, terdapat
beberapa karakter yang harus dimiliki (Kartajaya, 2006:120)
a. Shiddiq (benar dan jujur)
Shiddiq artinya benar dan jujur. Benar dalam mengambil
keputusan-keputusan dalam perusahaan yang bersifat strategis,
13
menyangkut visi-misi, dalam menyusun objektif dan sasaran serta
efektif dalam implementasi dan operasionalnya di lapangan. Sebagai
pemimpin perusahaan harus jujur kepada company (pemegang
saham), customer (nasabah), competitor (pesaing), maupun kepada
people (karyawan sendiri) sehingga bisnis ini benar-benar dijalankan
dengan prinsip kebenaran dan kejujuran.
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (Q.S At-
Taubah:119)
Dijelaskan (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kementerian
Agama RI, 2014: 119) Seorang pengusaha wajib berperilaku jujur dalam
menjalankan usahanya. Demikian juga para pekerja. Dalam menjalankan
tugasnya harus berlaku jujur. Karena berbagai tindakan tidak jujur selain
merupakan perbuatan yang jelas-jelas berdosa, -jika biasa dilakukan
dalam berusaha- juga akan mewarnai dan berpengaruh negatif kepada
kehidupan pribadi dan keluarga pengusaha dan pekerja itu sendiri.
Bahkan lebih jauh lagi sikap dan tindakan seperti itu dapat mewarnai dan
mempengaruhi kehidupan bermasyarakat.
b. Amanah (terpercaya, kredibel)
Amanah adalah dapat dipercaya, tanggung jawab dan kredibel.
Amanah juga bermakna keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan
14
ketentuan. Konsekuensi amanah adalah mengembalikan setiap hak kepada
pemiliknya, baik sedikit maupun banyak, tidak mengambil lebih banyak
daripada yang ia miliki, dan tidak mengurangi hak orang lain, baik berupa
hasil penjualan, fee, jasa atau upah buruh.
“Dan sungguh beruntung orang-orang yang memelihara amanat-amanat
(yang dipikulnya) dan janjinya.” (Q.S. Al-Mu‟minun:8)
Dijelaskan (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kementerian
Agama RI, 2014: 18) Ayat diatas menjelaskan 1 dari 6 ciri orang-orang
mukmin yang beruntung yang dijelaskan dari ayat 1 hingga 11. Tiga
diantaranya berkaitan dengan akhlak dan moral, dua berkaitan dengan
hubungan manusia dengan Allah (ibadah), dan satu berkaitan dengan
hubungan Allah dan manusia. Yang berhubungan dengan kehidupan sosial
dan moral adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna,
memelihara kehormatan diri, dan menjaga amanat dan janji.
c. Fathanah (cerdas)
Dalam bisnis, implikasi ekonomi sifat fathanah merupakan segala
aktivitas dalam manajemen suatu perusahaan harus dengan kecerdasan,
dengan mengoptimalkan semua potensi akal yang ada untuk mencapai
tujuan.
15
“Dan Tidak ada seseorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah;
dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak
mempergunakan akalnya” (Q.S. Yunus:100)
Dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (Ar-Riva‟i,2001: 757)
dijalskan seluruh orang mukalaf, tidak diragukan lagi, ditawari keimanan
dan kekafiran. Barang siapa yang memilih keimanan melalui pemahaman
yang bersandar kepada akal, pengetahuan dan pemahaman, maka
balasannya dari Allah Ta‟ala ialah Dia berkehendak dan mengizinkan
untuk menetapkan keimanan di dalam lubuk hati orang itu. Barang siapa
yang tidak menggunakan akalnya dan tidak memperhatikan hujah-hujah
serta dalil-dalil Ilahi , dan dia rela untuk membawa hasil yang rugi melalui
pemilihan kekafiran atas keimanan maka balasannya dari Allah Ta‟ala.
d. Tabligh (komunikatif)
Sifat tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang
mempunyai sifat tabligh akan menyampaikannya dengan tutur kata yang
tepat. Seorang Islami selain harus memiliki gagasan-gagasan segar, juga
harus mampu mengomunikasikan gagasan-gagasannya secara tepat dan
mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarnya.
“...oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S An-Nisa:9)
16
Dalam tafsir Ibnu Katsir (2003:2014) dikatakan bahwa „Ali bin
Abi Thalhah berkata dari Ibnu „Abbas: “Ayat ini berkenaan dengan
seorang laki-laki yang meninggal, kemudian seorang mendengar ia
memberikan wasiat yang membahayakan ahli warisnya, Maka Allah
memerintahkan orang yang mendengarnya untuk bertakwa kepada Allah
serta membimbing dan mengarahkannya pada kebenaran. Maka hendaklah
ia berusaha menjaga ahli waris orang tersebut, sebagaimana ia senang
melakukannya kepada ahli warisnya sendiri apabila ia takut mereka disia-
siakan. Demikianlah pendapat Mujahid dan para ulama lainnya
B. Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Ada beberapa definisi atau pengertian yang dikemukakan para ahli
tentang kompensasi. Menurut Husen Umar, kompensasi dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. ( Husen Umar, 2005:16)
Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, dalam Heidjrachman dan
Husnan (2002:138) , memberikan definisi upah adalah suatu penerimaan
sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk
suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, berfungsi
sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan
dan produksi, yang dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang, dan peraturan,
17
serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja
dan penerima kerja.
Berdasarkan konferensi ILO nomor 100, kompensasi dapat
didefinisikan sebagai; “upah/gaji biasa, pokok, atau minimum dan setiap
emolumen tambahan yang dibayarkan langsung atau tidak langsung,
apakah dalam bentuk tunai atau barang, oleh pengusaha kepada pekerja
dalam kaitan dengan hubungan kerja. (Achmad S. Ruky, 2001:9)
Dalam manajemen sumber daya manusia, kompensasi merupakan
masalah yang kompleks dan membingungkan. Salah satu tugas yang
sangat sulit bagi para manajer sumber daya manusia adalah menyusun
suatu skala atau struktur gaji yang memenuhi persyaratan adil dan layak.
Tidak ada suatu cara yang pasti dan sebenarnya hanyalah suatu
pendekatan yang sistematis dalam penilaian yang dikenal dengan
evaluasi pekerjaan atau evaluasi jabatan (job grading).
Kaswan (2012:147) menjelaskan pada umumnya kompensasi
terbagi menjadi 2, yaitu Kompensasi Finansial dan Kompensasi non
Finansial.
a. Kompensasi Finansial
Kompensasi Finasial Langsung, adalah penghargaan/ganjaran
yang disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan
tenggang waktu yang tetap (Bonus, Insentif, Komisi)
Kompensasi Finansial Tidak Langsung, adalah pemberian bagian
keuntungan/manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji atau
18
upah tetap, yang bisa berupa tunjangan, asuransi, pesangon,
sekolah anak, cuti sakit, dll.
b. Kompensasi Non-Finansial
Menurut Mondy (2008:5) Kompensasi non finansial adalah kepuasan
yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari
lingkungan psikologis dan atau fisik tempat orang tersebut bekerja.
2. Kompensasi Islami
Pemberian kompensasi dalam Islam telah dibahas dalam Al-
Qur‟an dan Hadits. Diantaranya melalui dua ayat berikut:
....
“...Dan Jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang
patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah melihat
apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Baqarah/2:233)
“...Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah
imbalannya kepada mereka (At-Talaq/65:6)
Menurut Tafsir Al-Jalalain dalam Tafsir Lajnah Pentashihan Al-
Qur‟an Jilid 6 (2014:223-224) ditafsirkan dengan ungkapan, “ Jika
19
kamu berkehendak memberikan pembayaran / upah kepada wanita (lain
selain ibunya untuk menyusui anakmu tersebut).” Sementara itu, Abu
Bakr Al-Jaza‟iri menegaskan bahwa ayat ini dapat diambil sebagai dalil
pemberian kompensasi dari jasa menyusui.
Begitu pula sebagaimana pekerja lainnya yang bergantung pada
pengusaha sebagai sumber pekerjaan, karyawan bank juga bergantung
pada atasan, pemegang saham dan stake holder lainnya sebagai
pemegang kebijakan. Tafsir Lajnah Pentashihan Al-Qur‟an Jilid 5
(2014:136) menjelaskan hubungan pekerja dengan pengusaha adalah
kerjasama saling menguntungkan dan saling ketergantungan. Tidak
mungkin pengusaha bertindak sendiri tanpa pekerja, dan tidak mungkin
pekerja bekerja tanpa kehadiran pengusaha. Kewajiban pengusaha atau
majikan kepada karyawan atau pekerja antara lain memberi upah yang
layak, menyediakan tempat kerja, memberikan kenyamanan, jaminan
keselamatan dan keamanan, meningkatkan kecakapan dan keterampilan
pekerja, mengembangkan kepribadian pekerja, membantu karyawan
untuk sukses, dan memberi penghargaan atas prestasi, serta tunjangan
sosial dan pesangon.
a) Memberikan Upah
Upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau
pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan
20
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
diberikan.
Kosakata dalam Al-Qur‟an yang mengandung makna upah
adalah ajr, dari akar kata ajara-ya’jur ajr-ujrah, yang artinya
imbalan perbuatan /kerja, apa yang kembali dari imbalan kerja,
duniawi maupun ukhrawi, atas dasar kontrak atau perjanjian dan
selalu digunakan dalam arti positif, yakni bermanfaat, seperti
tertera dalam Al-Qur‟an:
“Maka jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak
meminta imbalan sedikitpun darimu. Imbalanku tidak lain
hanyalah dari Allah, dan aku diperintah agar aku termasuk
golongan orang muslim (berserah diri)". (Q.S Yunus/10: 72)
Ayat diatas menegaskan bahwa para Nabi Allah bekerja
sukarela tanpa mengharapkan dan meminta upah sedikitpun pada
umatnya; upah mereka hanyalah dari Allah SWT.
Dalam konteks dunia kerja sekarang, perusahaan
menerapkan sistem pengupahan yang berbeda-beda, baik dari segi
waktu maupun besarnya upah masing-masing pekerja sesuai
21
dengan pangkat, jabatan dan golongannya. Pada dasarnya, semua
cara pengupahan tersebut dapat diterapkan dengan prinsip
keadilan. (2014:141) Keadilan adalah sebuah istilah yang
menyeluruh, termasuk juga segala sifat hati yang bersih dan jujur.
Selain itu, melalui sebuah hadis Rasulullah mengisyaratkan
bahwa pengupahan harus dilakukan tepat waktu.
أعطوا األجير أجره قبل أن يجف عرقه
“Berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya.” ( Hadits
riwayat Ibnu Majah, 2/817; Shahihul Jami‟, 1493)
Pemerintah membuat peraturan mengenai pengupahan
dengan menentukan Upah Minimum Regional (UMR) yang
antara daerah satu dengan daerah lainnya boleh jadi tidak sama,
sesuai dengan taraf hidup dan standar biaya hidup pada masing-
masing daerah.
b) Menyediakan Tempat Kerja dan Memberi Kenyamanan Kerja
Tempat kerja yang ideal memenuhi beberapa kriteria, yaitu
keamanan dan keselamatan, kenyamanan, kesehatan, kebersihan,
serta kelengkapan sarana dan prasarana. Keamanan dan
keselamatan karyawan diperoleh bila didukung kondisi fisik
bangunan yang kokoh dan jauh dari sumber-sumber penyebab
kecelakaan, misalnya sumber api yang dapat menimbulkan
kebakaran. Selain itu, bila bangunan itu luas dan digunakan untuk
22
bekerja sejumlah besar karyawan maka harus didukung fasilitas
pintu keluar ruangan permanen ataupun pintu darurat yang
memadai.
Kenyamanan tempat kerja antara lain didukung unsur
pencahayaan, tata ruang, dan sirkulasi udara yang baik. Tempat
duduk dan meja kerja yang nyaman juga diperlukan untuk
mendukung kenyamanan kerja karyawan.
Tata ruang yang baik mendukung kenyamanan kerja dan
menopang produktivitas kerja, salah satu ciri tata ruang yang baik
adalah bahwa aktivitas dan mobilitas pegawai yang satu tidak
mengganggu kerja maupun konsentrasi kerja pegawai lainnya.
Hal itu dapat diciptakan dengan membuat sekat-sekat untuk ruang
kerja masing-masing karyawan. Kesehatan tempat kerja terutama
didukung oleh kebersihan dan sirkulasi udara yang baik.
Disamping itu juga didukung unsur pencahayaan yang memadai,
terutama untuk kesehatan mata. Pengusaha juga harus
menyediakan tempat ibadah bagi pekerjanya.
Pengusaha berkewajiban memberikan kenyamanan kerja,
yaitu ditopang oleh ruangan kerja yang memadai, suasana kerja
yang kondusif, relasi antar pekerja, dan relasi antar pekerja
dengan pimpinan. Kenyamanan kerja antara lain dapat terwujud
jika terdapat perlakuan yang adil terhadap semua karyawan. Siapa
yang berprestasi layak memperoleh penghargaan. Begitu pula
23
karyawan-karyawan yang menyumbangkan ide, gagasan dan
temuan yang meningkatkan kemajuan perusahaan.
Pengusaha harus memberikan kesempatan istirahat,
beribadah, cuti dan libur bagi pekerja. Pengusaha juga sebaiknya
menyediakan sarana transportasi bagi pekerjanya, terutama bagi
mereka yang bertempat tinggal relatif jauh dari tempat kerja.
c) Meningkatkan Kecakapan dan Kepribadian Pekerja, serta
Membantu Mereka untuk Sukses
Maju mundurnya sebuah perusahaan antara lain ditentukan
oleh kualitas kerja para karyawannya, dan kualitas kerja tersebut
ditentukan oleh kecakapan dan keterampilan kerjanya. Karena itu,
peningkatan kecakapan dan keterampilan pekerja merupakan
kebutuhan setiap perusahaan. Hal itu dapat diusahakan dengan
menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan maupun mengirim
karyawan untuk mengikuti diklat yang diperlukan.
Pelatihan kerja meliputi keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan
kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Kepribadian yang mutlak dimiliki oleh pekerja ideal
diantaranya adalah kuat dan dapat dipercaya. Itulah mengapa
24
salah seorang putri Nabi Syuaib memohon kepada orang tuanya
untuk mempekerjakan.
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya
bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),
karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat
dipercaya". (Q.S Al Qasas/28:26)
Ayat terdahulu menjelaskan bahwa ayah gadis itu
mengundang Musa ke rumahnya untuk memberinya upah atas
bantuannya memberi minum hewan ternak mereka. Salah seorang
putrinya pun mengusulkan agar laki-laki itu dipekerjakan saja,
karena ia kuat dan dapat dipercaya. Bukti kekuatannya ialah
bahwa laki-laki itu telah mengambilkan air minum dengan
cekatan, sedangkan bukti bahwa ia dapat dipercaya karena ia
menjaga pandangan. Ketika memandang kain yang melekat di
badan gadis itu, Musa segera meminta agar gadis ini berjalan di
belakangnya dan memberikan isyarat ke arah mana ia harus
berjalan.
Karyawan yang berkualitas dan sukses memiliki
keunggulan-keunggulan sebagai berikut: cakap, sehingga dapat
25
memuaskan konsumen, memiliki nilai budaya yang tinggi,
mampu menyimak dan mendengar keluhan konsumen serta
mengurus persoalan mereka dengan kinerja efektif, memiliki
tekad untuk mengembangkan potensi diri, mampu menciptakan
ide kreatif-inovatif, mengetahui dan menguasai kebutuhan
konsumen serta keperluan pasar, berpenampilan menarik dan
selalu tersenyum, memiliki sifat amanah, memiliki kemampuan
dibidang perencanaan, operasional, pengarahan, serta pengawasan
dengan baik, memiliki sifat kepemimipinan yang sukses serta
memiliki kemampuan untuk mengatur situasi yang sebaliknya,
mampu mengonsolidasikan kepemimpinannya serta mengambil
nilai dari kegagalan yang ia alami dalam mengembangkan
kemampuan dirinya, mengetahui keunggulan yang dimiliki
pesaing, mampu bersosialisasi dan bekerja sama, memiliki latar
belakang sempurna terkait perilaku pembelian konsumen.
d) Memberikan Perlindungan, Kesejahteraan, Tunjangan Sosial,
dan Pesangon
Pengusaha berkewajban memberikan jaminan keselamatan
dan keamanan kerja kepada karyawan. Sebagian karyawan bekerja
di dalam ruangan, dan yang lain lagi bekerja di luar ruangan.
Ruang kerja harus menjamin keselamatan dan keamanan karyawan.
Hal itu diwujudkan dengan pengadaan ruang kerja yang kokoh
secara fisik dan tidak rawan gempa. Di samping itu, instalasi listrik
26
dipastikan terpasang dengan baik dan memenuhi standar sehingga
tidak rawan terjadi kebakaran. Bila karyawan bekerja dengan alat-
alat berat maka harus ada alat pelindung atau pengaman yang dapat
menjaga keselamatan jiwa pekerja.
Kesejahteraan pekerja diwujudkan dengan pemenuhan
kebutuhan dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah dan
rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang
secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi
produktivitas kerja dalam lingkungan yang kerja yang aman dan
sehat.
Setiap pekerja dan keluarganya berhak memperoleh jaminan
sosial tenaga kerja. Jaminan sosial tenaga kerja di Indonesia
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Al-Qur‟an mengajarkan agar setiap mukmin berbuat baik
kepada sesama. Dalam konteks dunia kerja, kebaikan seorang
pengusaha muslim dapat diwujudkan dalam bentuk pemberian
tunjangan sosial dan pesangon bagi pekerja yang berhenti bekerja.
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
27
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.”(Al-Qasas/28:77)
Pengusaha berkewajiban memberikan tunjangan sosial
kepada karyawannya. Tunjangan sosial tersebut dapat berupa
jaminan kesehatan, tunjangan keluarga, sumbangan pernikahan
dan kelahiran, santunan duka cita. Jaminan kesehatan diberikan
kepada karyawan untuk menjaga kesehatan dan/ atau untuk
pengobatan bilamana karyawan menderita sakit. Selain tunjangan
untuk karyawan, keluarga karyawan juga layak memperoleh
tunjangan kesehatan, karena bilamana anggota keluarga sakit,
karyawan tidak dapat bekerja secara optimal.
Tunjangan keluarga diberikan untuk anak dan istri/suami
karyawan. Tunjangan anak diberikan bagi anak-anak
tertanggung, dan dihitung setara dengan uang makan anggota
keluarga per bulan. Sumbangan pernikahan diberikan bilamana
karyawan melangsungkan pernikahan atau menikahkan anaknya.
Sumbangan kelahiran diberikan bilamana karyawan dikaruniai
putra/putri. Sedangkan santunan dukacita diberikan bilamana
orangtua atau anak dan istri/suami meninggal dunia. Dengan cara
itu, pengusaha membahagiakan karyawan.
28
Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha
wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan
masa kerja dan uang pergantian hak yang seharusnya diterima.
Pesangon diberikan kepada karyawan yang purnatugas atau
diberhentikan dengan hormat, baik atas permintaan sendiri
maupun karena tuntutan efisiensi dan perampingan jumlah
karyawan. Besarnya pesangon diperhitungkan sesuai lama masa
kerja, prestasi kerja, dan kondisi finansial perusahaan.
Prinsip konsep upah antara barat dan islam juga memiliki
perbedaan besar. Diantaranya digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Konsep Upah Antara Barat dan Islam
No. Aspek Barat Islam
1 Keterkaitan yang erat antara Upah dan Moral Tidak Ya
2 Upah memiliki dua dimensi: Dunia dan Akhirat Tidak Ya
3 Upah diberikan berdasarkan prinsip keadilan Ya Ya
4 Upah diberikan Berdasarkan Prinsip Kelayakan Ya Ya
Sumber: Henri Tanjung (2004: 46)
C. Kecerdasan Spiritual Islam
Dalam Hamzah (2008:58) Feldam mendefinisikan kecerdasan
sebagai kemampuan memahami dunia, berfikir secara rasional, dan
menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan
dengan tantangan. Henmon mengatakan bahwa kecerdasan merupakan
daya atau kemampuan untuk memahami. Sedangkan menurut
29
Weschler kecerdasan adalah totalitas kemampuan seseorang, untuk
bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta
menghadapi lingkungan dengan efektif. Dalam Aribowo (2010) Kata
“spiritual” sendiri berasal dari kata “spirit” yang berarti roh. Kata ini
berasal dari bahasa latin, yakni spiritus, yang berarti bernafas. Selain
itu, kata spiritus dapat mengandung arti bentuk alkohol yang
dimurnikan. Dengan demikian, spiritual dapat diartikan sesuatu yang
murni. Spiritual juga berarti segala sesuatu di luar tubuh fisik,
termasuk pikiran, perasaan, dan karakter.
Dalam Kurniasih (2010:10) Secara psikologik, spirit diartikan
sebagai “soul” (ruh), suatu makhluk adikodrati yang nir-bendawi
(immaterial being). Oleh karena itu dari perspektif psikologik,
spiritualitas juga dikaitkan dengan berbagai realitas alam pikiran dan
perasaan yang bersifat adikodrati dan nir-bendawi.
Menurut Spearman dan Jones dalam Uno (2006:58), bahwa
ada suatu konsepsi lama tentang kekuatan yang dapat melengkapi akal
pikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal, untuk
dijadikan sumber tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan demikian
dalam bahasa Yunani disebut nous. Kedua istilah tersebut kemudian
dalam bahasa Latin dikenal sebagai intelectus dan intellegentia.
Selanjutnya dalam bahasa Inggris masing-masing diterjemahkan
sebagagai intellect dan intelligence. Transisi bahasa tersebut, ternyata
30
membawa perubahan makna yang mencolok. Intelligence yang dalam
bahasa Indonesia kita sebut inteligensi (kecerdasan).
Menurut Zohar dan Marshal (2007:3) kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk mengahadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang
lebih bermakna dibanding yang lain.
Sariakin menjelaskan (2010:12) kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya.
Menurut Mujib dan Mudzakir (2001:329) pengertian spiritual
Islam sebagai Kecerdasan yang berhubungan kemampuan memenuhi
kebutuhan ruh manusia, berupa ibadah agar ia dapat kembali kepada
Penciptanya dalam keadaan suci. Kecerdasan spiritual merupakan
kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan kualitas batin sesorang.
Ia menjangkau nilai luhur yang belum terjangkau oleh akal.
Dengan menggunakan pendekatan ke-Islaman, Agustian
(2006) dalam Rahmasari (2012:10) mendefinisikan kecerdasan
spiritual adalah kemampuan memberi makna ibadah terhadap setiap
perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang
bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola
pemikiran integralistik serta berprinsip hanya karena Allah.
31
Prinsip-prinsip kecerdasan spiritual menurut Agustian dalam
Rahmasari (2012:11) dapat diambil dari rukun iman yaitu:
a. Prinsip Bintang
Prinsip bintang adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada Allah
SWT. Semua tindakan yang dilakukan hanya untuk Allah dan tidak
mengharap pamrih dari orang lain dan melakukannya sendiri.
b. Prinsip Malaikat
Prinsip malaikat adalah berdasarkan iman kepada malaikat. Semua
tugas dilakukan dengan disiplin dan baik sesuai dengan sifat
malaikat yang dipercaya oleh Allah untuk menjalankan segala
perintah Allah SWT.
c. Prinsip Kepemimpinan
Prinsip kepemimpinan adalah prinsip berdasarkan iman kepada
Rasulullah SAW. Seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang
teguh, agar mampu menjadi pemimpin yang sejati. Seperti
Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin sejati yang dihormati
semua orang.
d. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran adalah prinsip berdasarkan iman kepada
kitab. suka membaca dan belajar untuk menambah pengetahuan
dan mencari kebenaran yang hakiki. Berpikir kritis terhadap segala
hal dan menjadikan Al-Qur‟an sebagai pedoman dalam bertindak.
32
e. Prinsip Masa Depan
Prinsip masa depan adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada
“hari akhir”. Berorientasi terhadap tujuan, baik jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang, disertai keyakinan akan
adanya “hari akhir” dimana setiap individu akan mendapat balasan
terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
D. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja
Menurut Wirawan (2009:5) Kinerja adalah hasil pelaksanaan
suatu pekerjaan, baik bersifat fisik maupun material maupun non
material pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana
terdapat di deskripsi pekerjaan atau jabatan, perlu dinilai hasilnya
setelah tenggang waktu tertentu.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.
Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya (Rivai 2004:309)
33
Sedangkan menurut Hasibuan (2007:326) Kinerja adalah
sebagai tingkat keberhasilan di dalam melaksanakan tugas serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja
dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat dicapai
dengan baik. Efisiensi dan efektifitas merupakan dua aspek penting
dalam menilai suatu kinerja. Efisiensi adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan usaha yang dikeluarkan, sedangkan
efektivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan hasil
yang diharapkan.
Kinerja atau performance menurut Moeheriono (2010:60)
merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan
strategis suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kinerja merupakan hasil penilaian dari usaha pelaksanaan tugas dan
pekerjaan seseorang yang sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki dan tujuan perusahaan.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001), faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
a. Kemampuan mereka
b. Motivasi
c. Dukungan yang diterima
34
d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
e. Hubungan mereka dengan organisasi
2. Pengukuran Kinerja
Menurut Benardin dan Russel (1993) dalam Wahab (2012:40)
untuk mengukur kinerja karyawan dipergunakan sebuah daftar
pertanyaan yang berisikan beberapa dimensi kriteria dalam menilai
kinerja karyawan, yaitu:
a. Kualitas (Quality). Merupakan hasil kerja keras dari para
karyawan yang sesuai dengan tujuan dengan yang telah
ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Jika hasil yang
dicapai oleh karyawan tersebut tinggi maka kinerja dari karyawan
tersebut dianggap baik oleh pihak perusahaan atau sesuai dengan
tujuannya. Ini berarti merupakan suatu tingkatan yang
menunjukkan proses pekerjaan atau hasil yang dicapai atas suatu
pekerjaan mendekati adanya kesempurnaan.
b. Kuantitas (Quantity). Merupakan hasil kerja keras dari karyawan
yang bisa mencapai skala maksimal yang telah ditentukan oleh
pihak perusahaan. Dengan hasil yang telah ditetapkan oleh
perusahaan tersebut maka kinerja dari para karyawan sudah baik.
Jika Quantity merupakan jumlah yang diproduksi yang
dinyatakan dalam nilai mata uang, jumlah unit produk atau
jumlah siklus aktivitas yang telah diselesaikan.
35
c. Ketetapan Waktu (Timeliness). Karyawan dapat bekerja sesuai
dengan standar waktu kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Dengan bekerja sesuai dengan standar waktu yang
telah ditentukan maka kinerja dari karyawan tersebut sudah baik.
Dengan timeliness yang merupakan suatu tingkatan yang
menunjukkan bahwa suatu pekerjaan dapat terselesaikan lebih
cepat dari waktu yang ditentukan maka kinerja karyawan tersebut
sudah baik.
d. Keefektifan Biaya (Cost Effectiveness) merupakan penggunaan
sumber daya dari karyawan yang digunakan secara optimal dan
efisien. Dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif
maka bisa mempengaruhi keefektifan biaya yang dikeluarkan
oleh pihak perusahaan dan menghasilkan keuntungan yang
maksimum. Dengan Cost Effectiveness yang menunjukkan
bahwa suatu tingkatan yang paling maksimal dari penggunaan
sumber daya yang dimiliki badan usaha untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum
e. Perlu Pengawasan (Need for Supervision). Merupakan
kemampuan karyawan dalam bekerja dengan baik, dengan atau
tanpa ada pengawasan dari pihak perusahaan. Dengan atau tanpa
ada pengawasan dari pihak perusahaan, para karyawan dapat
bekerja dengan baik sehingga kinerja dari karyawan akan
mengalami peningkatan. Dengan Need for supervision yang
36
merupakan tingkatan dari seorang karyawan dapat melaksanakan
suatu fungsi pekerjaan tanpa harus meminta bimbingan atau
campur tangan penyelia maka akan dapat meningkatkan kinerja
karyawan itu sendiri.
f. Hubungan Rekan Sekerja (Interpersonal Impact). Dengan adanya
karyawan yang mempunyai rasa harga diri yang tinggi terhadap
pekerjaannya maka karyawan berusaha untuk mencapai hasil
terbaik dalam pekerjaan tersebut. Oleh karena itu dengan rasa
harga diri yang tinggi terhadap pekerjaannya diharapkan para
karyawan dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
3. Kinerja SDM Syariah
Menurut Abu Fahmi, dkk (2014:183) Penilaian kinerja SDM
syariah pada prinsipnya adalah merencanakan, memantau, serta
mengevaluasi hasil kerja karyawan. Agar selaras dengan tujuan
perusahaan, yaitu bisnis dan mardhotillah. Namun, untuk menilai suatu
kinerja yang Intangible tidaklah mudah.
Dalam buku yang sama (2014:180) dijelaskan bagaimana objek
penilaian kinerja mengalami evolusi dari pendekatan yang berpusat
pada individu (individual approach centered) bergerak ke arah
pekerjaan (job centered), dan akhirnya berpusat pada sasaran (objective
centered). Dalam kaitan ini dapat juga dikaitkan sebagai proses input-
proses-output, yaitu individu sebagai input dalam bentuk traits atau
personalitasnya. Pergeseran kemudian terjadi ke arah orientasi output,
37
yaitu penilaian kinerja seseorang didasarkan pada hasil (outputs) dan
biasanya juga disebut sebagai result oriented performance appraisal.
Penilaian kinerja atas dasar result atau sasaran biasanya dilakukan
dalam manajemen yang berbasis MBO (Management By Objective)
1. Kinerja yang berorientasi input: Sistem ini merupakan cara
tradisional yang menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri-
ciri kepribadian karyawan. Ciri-ciri atau karakteristik kepribadian
yang banyak dijadikan objek pengukuran: kejujuran, ketaatan,
disiplin, loyalitas, kreativitas, adaptasi, komitmen, sopan santun,
dan lain-lain.
2. Kinerja yang berorientasi pada proses: melalui sistem ini, kinerja
atau prestasi karyawan diukur dengan cara menilai sikap dan
perilaku seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, dengan kata lain penilaian masih tetap difokuskan
langsung pada kuantitas dan kualitas hasil yang dicapainya, yang
dilakukan adalah meneliti bagaimana tugas-tugas dilakukan dan
membandingkan perilaku dan sikap yang diperlihatkan dengan
standar yang telah ditetapkan untuk setiap tugas yang telah di
bebankan kepadanya.
3. Kinerja yang berorientasi pada output: sistem ini biasa juga disebut
sistem manajemen kinerja yang berbasiskan pencapaian sasaran
kerja individu. Sistem ini berfokus pada hasil yang diperoleh atau
dicapai oleh karyawan. Sistem ini berbasis pada metode
38
manajemen kinerja berbasiskan konsep Manajemen Berdasarkan
Sasaran (Management By Objective/ MBO).
Dalam Praktik Penilaian Kinerja biasanya ketiga sistem penilaian
kinerja itu dikombinasikan antara traits/input, behaviour/proses, dan
hasil/result. Dengan demikian untuk pengukurannya dapat digunakan
faktor-faktor antara lain (Abu Fahmi, 2014:182):
1. Kejujuran
2. Ketaatan
3. Disiplin
4. Loyalitas
5. Kreativitas
6. Komitmen
7. Sopan santun
8. Kualitas hasil kerja
9. Jumlah hasil kerja
10. Ketepatan waktu hasil kerja
Beliau menambahkan selain menggunakan indikator tersebut,
untuk mengukur kinerja SDM Syariah digunakan indikator lainnya.
Berdasarkan Hadits Nabi, seseorang dapat diminta menjadi imam shalat
dengan beberapa alasan, yaitu hafalannya, bacaannya, dan lain-lain.
Maka dapat diperkirakan bahwa seorang muslim yang memiliki
bacaan/makhraj yang baik memiliki kepedulian dan tanggung jawab
yang besar terhadap agamanya. Sebagaimana hadits: “Bahwa nilai
39
dirimu ditentukan dari bacaanmu yang terakhir. Oleh karenanya sebagai
salah satu kriteria yang dapat dinilai adalah kemampuan membaca Al-
Qur‟an serta hafalannya.
E. Penelitian Sebelumnya
Sebelum penelitian ini dilakukan, telah ada peneliti-peneliti sebelumnya
yang mengambil topik yang mendekati penelitian ini. Diantaranya:
Tabel 2.2
Penelitian Sebelumnya
Nama
Peneliti
Judul Penelitian
dan Variabel
Metode
Analisis Hasil Penelitian
Imam
Subaweh dan
Nur Azifah
(2012)
Analisis
Pengaruh
Pemahaman (X1)
dan Penerapan
Ekonomi Syariah
(X2) oleh Sumber
Daya Insani (X3)
dan Nasabah
(X4) serta
Komitmen
Lembaga
Keuangan
Syariah
(X5)Terhadap
Kinerja
Profitabilitas
Lembaga
Keuangan
Syariah (Y) di
Wilayah Depok
Analisis
Regresi
Logistik
Pada umumnya SDI
telah memahami akad-
akad yang digunakan
Lembaga Keuangan
Syariah, namun tidak
sesuai pada penerapan
dan fatwa yang
diberikan. Variabel
pemahaman dan
penerapan ekonomi
syariah tidak
berpengaruh pada
kinerja profitabilitas
LKS. Begitu juga
dengan Variabel
pemahaman dan
penerapan ekonomi
syariah serta komitmen
lembaga syariah
terhadap kinerja
profitabilitas LKS.
Mulyono
(2012)
Pengaruh
Kesesuaian
Kompetensi (X1)
dan Motivasi
Analisis
Regresi
Kompetensi dan
Motivasi Berpengaruh
signifikan baik secara
simultan maupun
40
Nama
Peneliti
Judul Penelitian
dan Variabel
Metode
Analisis Hasil Penelitian
Kerja (X2),
Terhadap Kinerja
(Y) Pegawai
Negeri Sipil
Bagian
Administrasi
Pada Sekolah
Menengah Atas
Negeri Kota
Malang.
parsial terhadap
Kinerja Pegawai.
Lisda
Rahmasari
(2012)
Pengaruh
Kecerdasan
Intelektual (X1)
Kecerdasan
Emosi (X2) dan
Kecerdasan
Spiritual (X3)
Terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Structural
Equation
Model
(SEM)
Variabel Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan
Emosi dan Kecerdasan
Spiritual Berpengaruh
secara Parsial dan
Simultan Terhadap
Kinerja Karyawan
Achmad
Sani
Supriyanto
dan Eka
Afnan
Troena
(2012)
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional (X1)
dan Kecerdasan
Spiritual (X2)
terhadap
Kepemimpinan
Transformasional
(Y1) , Kepuasan
Kerja (Y2) dan
Kinerja Manajer
(Y3) (Studi Bank
Syariah Kota
Malang)
Partial
Least
Square
(PLS)
Kecerdasan Emosional
dan spiritual
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kepemimpinan
transformasional dan
kepuasan kerja dan
kinerja. Variabel
kepuasan kerja juga
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja.
Nuraini
Firmandari
(2014)
Pengaruh
Kompensasi (X1)
Terhadap Kinerja
(Y1) Karyawan
Analisis
Regresi
Pada penelitian ini
Variabel Kompensasi
dibagi menjadi
beberapa bagian. Gaji
41
Nama
Peneliti
Judul Penelitian
dan Variabel
Metode
Analisis Hasil Penelitian
dengan Motivasi
Kerja Sebagai
Variabel
Moderasi (Y2)
Studi Pada Bank
Syariah Mandiri
Kantor Cabang
Yogyakarta)
dan Tunjangan yang
dimoderasi motivasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja karyawan
Sedangkan Sedangkan
bonus tidak
berpengaruh signifikan
dan positif
Sumber: Data diolah
42
F. Kerangka Penelitian
Berdasarkan pada uraian sebelumnya, peneliti merumuskan kerangka
penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.3
Kerangka Penelitian
Variabel Independen (X):
1. Kompetensi (X1)
2. Kompensasi (X2)
3. Kecerdasan Spiritual
(X3)
Variabel Dependen (Y):
Kinerja Pegawai
Analisis Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Hipotesis:
Uji F
Uji T
Analisis Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Analisis/ Interpretasi
Kesimpulan
Analisis Deskriptif
43
G. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Hubungan Variabel Kompetensi Syariah Terhadap Kinerja
Karyawan.
Menurut Wibowo (2012: 324) Kompetensi merupakan suatu
kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau
tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan salah satu
unsur yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan kemampuan,
pengetahuan dan pemahaman, pengalaman serta unsur lainnya yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Bagi
karyawan Lembaga Keuangan Syariah, Kompetensi berdasarkan nilai-
nilai syariah sangat diperlukan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mulyono (2012), bahwa
kesesuaian kompetensi berpengaruh dan dapat digunakan untuk
mengukur kinerja karyawan. Maka, hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
H1 : Terdapat pengaruh antara variabel Kompetensi Syariah
dengan variabel Kinerja Karyawan.
2. Hubungan Variabel Kompensasi Islami Terhadap Kinerja
Karyawan.
Tafsir Lajnah Pentashihan Al-Qur‟an Jilid 5 (2014:136)
menjelaskan hubungan pekerja dengan pengusaha adalah kerjasama
44
saling menguntungkan dan saling ketergantungan. Tidak mungkin
pengusaha bertindak sendiri tanpa pekerja, dan tidak mungkin pekerja
bekerja tanpa kehadiran pengusaha. Kewajiban pengusaha atau
majikan kepada karyawan atau pekerja antara lain memberi upah yang
layak, menyediakan tempat kerja, memberikan kenyamanan, jaminan
keselamatan dan keamanan, meningkatkan kecakapan dan
keterampilan pekerja, mengembangkan kepribadian pekerja,
membantu karyawan untuk sukses, dan memberi penghargaan atas
prestasi, serta tunjangan sosial dan pesangon. Kompensasi juga
diperlukan bagi karyawan perbankan syariah, dengan prinsip Islam
yang juga diterapkan.
Berdasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Nuraini Firmandari (2014) Kompensasi yang terdiri dari variabel gaji
dan tunjangan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Maka,
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H2 : Terdapat pengaruh antara variabel Kompensasi Islami dengan
variabel Kinerja Karyawan.
3. Hubungan Variabel Kecerdasan Spiritual Islam Terhadap Kinerja
Karyawan.
Menurut Zohar dan Marshal (2007:3) kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk mengahadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya,
45
kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang
lebih bermakna dibanding yang lain. Kecerdasan spiritual dengan
pendekatan Islam dapat dipraktikan pada karyawan perbankan syariah
dan lembaga keuangan syariah lainnya.
Berdasarkan penelitian Achmad Sani ddan Eka Afnan (2012)
semakin meningkat kecerdasan spiritual manajer, maka kinerja yang
dihasilkan juga akan mengalami peningkatan. Maka, hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
H3 : Terdapat pengaruh antara Kecerdasan Spiritual Islam dengan
Variabel Kinerja Karyawan.
4. Hubungan Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami dan Variabel
Kecerdasan Spiritual Islam Terhadap Kinerja Karyawan.
Berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang telah
disebutkan, keterkaitan secara simultan antara kompetensi syariah,
kompensasi islami dan variabel kecerdasan spiritual islam terhadap
kinerja karyawan dapat dinyatakan dengan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Terdapat Pengaruh antara Kompetensi Syariah, Kompensasi
Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam secara simultan
terhadap Kinerja Karyawan.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, menurut Indriantoro
dan Supomo (2002:27) penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan di
Kantor Bank Muamalat cabang Ternate. Untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, peneliti menyebarkan sejumlah
kuesioner kepada karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal ini
didasarkan pada mudahnya regulasi yang dihadapi peneliti.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi,
kompensasi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan Bank
Muamalat Cabang Ternate “Analisis Pengaruh Kompetensi Syariah,
Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Bank Muamalat Cabang Ternate).
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengirimkan kuesioner ke Bank
Muamalat Cabang Ternate selama 3 hari, sejak tanggal 4 November 2016.
Penyebaran kuesioner dilakukan selama sehari, kemudian dikirimkan kembali
kepada pada tanggal 8 November 2016. Kuesioner diterima peneliti pada
tanggal 12 November 2016 dan siap diuji.
47
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data utama yang diambil adalah melalui data yang langsung
diambil dari responden atau disebut data primer. Data langsung ini
digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh Kompetensi, Kompensasi
dan Kecerdasan Spiritual pada kinerja karyawan Bank Muamalat Cabang
Ternate.
Dalam hal ini diperoleh data secara langsung, dengan Kuesioner
yang merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang
didefinisikan dengan jelas. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi,
disuratkan kepada responden, atau disebarkan secara elektronik. (Sekaran
2006:82)
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau fenomena
sosial (Sugiyono, 2012:136). Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu
bagian A yang berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden,
bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional
variabel kualitas pelayanan dan citra perusahaan terhadap minat pengajuan
pembiayaan ulang. Kategori dari penilaian skala likert, yaitu sebagai
berikut:
48
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
N = Netral diberi skor 3
S = Setuju diberi skor 4
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (score
diversity) langsung dan pengambilan data objek penelitian.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali 2013:52)
Teknik uji yang dilakukan yaitu dengan korelasi Pearson, yaitu
dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor totalnya. Skor total
adalah penjumlahan seluruh item pada satu variabel. Kemudian
pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel
pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika positif dan r hitung ≥
r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung ≤ r tabel maka
item dikatakan tidak valid. (Priyatno: 51)
2. Uji Reliabilitas Data
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruks. Suatu kuesioner
49
dikatkan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2013:47).
Pada penelitian ini reliabilitas dibuktikan dengan menghitung
Cronbach’s Alpha dari masing-masing instrumen dalam satu variabel.
Reliabilitas suatu pernyataan dalam kuesioner akan reliabel jika nilai
Cronbach’s Alpha >0,70 (Ghozali, 2013:48)
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada penelitian ini adalah uji yang diperuntukan
pada penelitian dengan data kuesioner yaitu uji Normalitas, uji
Multikolonieritas, dan uji Heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. (Ghozali, 2013: 160).
Menurut Latan dan Temalagi (2013:56). Model regresi yang baik
adalah residual datanya berdistribusi normal. Jika residual data tidak
terdistribusi normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid
atau bias. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual data
berdistribusi normal atau tidak dengan melihat grafik normal
probability plot dan uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test.
1) Apabila pada grafik normal probability plot tampak bahwa titik-
titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan searah
50
mengikuti garis diagonal maka hal ini dapat disimpulkan bahwa
residual data memiliki distribusi normal atau memenuhi asumsu
klasik normalitas.
2) Pada uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, jika
didapat nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
data terdistribusi normal. Peneliti menggunakan cara ini untuk
mendeteksi apakah residual data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujian untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen (Ghozali, 2013:105).
Uji untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas
dalam model regresi adalah dilihat dari besarnya VIF (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah
untuk multikolonieritas jika nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤
0,10 (Ghozali, 2013: 106)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas.
51
Dengan menggunakan Scatterplot, Menurut Ghozali (2013: 139)
Dasar analisisnya sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Individual ( Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2013:99) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Kompetensi
syariah, Kompensasi Islami dan Kecerdasan Spiritual Islam.
Sedangkan variabel dependennya adalah Kinerja Karyawan Bank
Muamalat.
Menurut Santoso (2010:170) dasar pengambilan keputusan
dalam uji statistik t adalah:
a. Jika nilai probabilitas signifikansi di bawah 0,05, maka variabel
independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen sehingga hipotesis diterima.
52
b. Jika nilai probabilitas signifikansi di atas 0,05, maka variabel
independen secara individual tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen sehingga hipotesis ditolak.
c. Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika
nilai signifikansi ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika nilai
signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (Ghozali, 2013:98)
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan multiple
regression untuk menguji pengaruh kompetensi syariah, kompensasi
Islami dan kecerdasan spiritual Islam terhadap kinerja karyawan Bank
Muamalat. Analisis regresi berganda akan dilakukan ila jumlah variabel
independennya minimal 2, yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan Bank Muamalat
α = Konstanta
β1 = Koefisien Kompetensi SDM Syariah
β2 = Koefisien Kompensasi Islami
β3 = Koefisien Kecerdasan Spiritual
X1 = Kompetensi Syariah
X2 = Kompensasi Islami
53
X3 = Kecerdasan Spiritual
e = error
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (Kompetensi Syariah, Kompensasi
Islami dan Kecerdasan Spiritual) dalam menjelaskan variasi variabel
dependen (Kinerja Karyawan Bank Muamalat Cabang Ternate). Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97)
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model setiap penambahan satu variabel independen, maka (R2) pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan nilai R2 (koefisien determinasi). Jika R
2 adalah sebesar 1
berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
variabel dependen. R2
berkisar 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti
semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen.Sebaliknya, jika nilai R2 semakin mendekati 0 berarti semakin
lemah kemampiuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi
variabel dependen (Ghozali, 2013:98)
54
E. Operasional Variabel
Operasional yang digunakan dalam penelitian penulis dalam
penelitian ini adalah sebegai berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan Skala
Kompetensi
Syariah
Schumaker
dalam Sinamo
(2009:6) dan
Hermawan
Kartajaya
(2006:120)
1) Keterampilan Pengalaman 1
Likert
2) Kemampuan Latar Belakang
Pendidikan 2
3) Etos Kerja
Sikap 3
Motivasi 4
4) Shiddiq
Jujur 5
Menyelesaikan Tugas
Tepat Waktu 6
5) Amanah
Bertanggung Jawab 7
Kredibilitas 8
6) Tabligh Tutur kata yang baik 9
Mudah berkomunikasi 10
7) Fathanah Inovasi 11
Maksimalisasi 12
Kompensasi
Islam Tafsir
Lajnah
Pentashihan
Al-Qur‟an
Kementrian
Agama RI
(2014:136)
1) Memberikan
Upah
Sesuai peraturan
pemerintah 13
Likert
Tepat waktu 14
2) Tempat kerja
yang aman Bangunan kokoh 15
3) Tempat kerja
yang nyaman Unsur pencahayaan 16
55
Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan Skala
Tata ruang 17
Sirkulasi udara 18
Tempat duduk yang
nyaman 19
4) Hubungan relasi
yang baik
Relasi antar pekerja 20
Relasi antar pekerja
dengan pimpinan 21
5) Istirahat
Cuti 22
Libur 23
Istirahat kerja 24
6) Beribadah Hak menunaikan sholat 25
7) Sarana
Transportasi Transportasi 26
8) Tunjangan
Karyawan
Jaminan kesehatan 27
Tunjangan Keluarga 28
Sumbangan Pernikahan 29
Sumbangan Kelahiran 30
Santunan Duka Cita 31
Pesangon 32
Kecerdasan
Spiritual
(Agustian
dalam
Rahmasari,
2012:11)
1) Prinsip Bintang
Semua tindakan
dilakukan karena Allah 33
Likert
Tidak mengharap
pamrih 34
2) Prinsip Masa
Depan
Perencanaan masa
depan 35
Percaya pada hari akhir 36
Kinerja (Y)
Abu Fahmi,
dkk (2014:182)
1) Behaviour/
proses
Kejujuran 37
Likert Ketaatan 38
Disiplin 39
56
Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan Skala
Loyalitas 40
Kreativitas 41
Komitmen 42
2) Hasil/Result
Jumlah Hasil Kerja 45
Ketepatan Waktu Hasil
Kerja 46
3) Implementasi
Syariah
Dapat membaca Al-
Qur'an dengan baik 47
57
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Muamalat
Bank Muamalat Cabang Ternate beralamat di Jl. Hasan Esa No. 19
Kelurahan Takoma, Ternate, Maluku Utara merupakan salah satu diantara
457 gerai muamalat yang ada di Indonesia.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412
H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27
Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha
Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada
saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan
komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp
106 miliar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini
semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan
terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus
dikembangkan.
58
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan
macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp
105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
sepertiga modal setor awal.
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta
nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan
BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos
Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet.
BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka
cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan
aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat
diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat
memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia
yang dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant
berlogo visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat
berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya
comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi
masyarakat hingga pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh
pemerintah, media massa, lembaga nasional dan internasional serta
59
masyarakat luas melalui lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh
BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai
Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala
Lumpur), sebagai Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh
Global Finance (New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in
Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).
(www.bankmuamalat.co.id)
2. Visi dan Misi
VISI
“The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong
Regional Presence”
Misi
Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan
berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan
berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia
yang islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif,
untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
B. Penyebaran Kuesioner
Dalam melakukan penelitian ini, dilakukan penyebaran kuesioner
dengan rincian sebagai berikut:
60
Tabel 4.1
Total Kuesioner
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 35 100%
Kuesioner yang tidak kembali 3 8,6%
Kuesioner yang kembali (tidak dapat diolah) 0 0,0%
Kuesioner yang kembali (dapat diolah) 32 91,4%
Jumlah kuesioner disebar adalah 35 kuesioner. Jumlah kuesioner
yang tidak dikembalikan adalah 3 kuesioner atau 8,6%. Tidak ada kuesioner yang
kembali dan tidak dapat diolah. Sehingga kuesioner yang kembali dan dapat
diolah adalah sebanyak 32 kuesioner atau 91,4%.
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Deskriptif Demografi Responden
Uji deskriptif responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang diukur dengan skala likert yang menunjukkan
besarnya frekuensi dan presentase jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
lama bekerja. Berikut rangkuman data mengenai karakteristik responden
ditampilkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Responden
No Karakteristik Jumlah Persentase
1
Jenis Kelamin:
a. Laki-laki 15 46,9%
b. Perempuan 17 53,1%
Total 32 100%
2
Usia:
a. 21-30 Tahun 14 43,8%
b. 31-40 Tahun 15 46,9%
c. Diatas 40 Tahun 3 9,4%
Total 32 100%
61
No Karakteristik Jumlah Persentase
3
Pendidikan Terakhir:
a. SLTA/ Sederajat 0 0%
b. Diploma (D3/D2/D1) 0 0%
c. Sarjana (S1) 30 93,8%
d. Sarjana (S2) 2 6,2%
e. Sarjana (S3) 0 0%
Total 32 100%
4
Lama Masa Kerja:
a. <5 Tahun 14 43,8%
b. 6-10 Tahun 18 56,2%
c. >11 Tahun 0 0%
Total 32 100%
Sumber:Pengolahan Data Primer
Tabel 4.1 memberikan informasi tentang deskripsi statistik
demografi responden , yang didalamnya dijelaskan mengenai frekuensi
dan persentase responden berdasarkan klasifikasi jenis kelamin, usia,
pendidikan, dan lamanya bekerja. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa
jumlah responden perempuan (53,1%) lebih banyak dari laki-laki (46,9%).
Proporsi terbesar usia responden (46,9%) yaitu berumur 31-40 tahun, di
bandingkan dengan proporsi usia responden yang berumur 21-30 tahun
(43,8%) dan proporsi usia responden diatas 40 tahun (9,4%).
Untuk proporsi responden berdasarkan jenjang pendidikan terakhir,
lulusan Sarjana S1 sebesar (93,8%), lulusan Sarjana S2 (6,2%). Sedangkan
untuk lulusan SLTA/Sederajat, Diploma dan Sarjana S3 sebesar (0%).
Proporsi responden berdasarkan lama bekerja, yang memiliki pengalaman
bekerja 6-10 tahun yg paling tinggi yaitu (56,2%), pengalaman kerja
kurang dari 5 Tahun (43,8%), pengalaman kerja lebih dari tahun (0%).
62
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Untuk mendapatkan data primer, penulis menyebarkan
kuesioner kepada responden karyawan Bank Muamalat Cabang
Ternate sebanyak 32 orang. Sebelum melakukan penelitian lebih
lanjut, penulis terlebih dahulu melakukan try out (uji coba) terhadap
beberapa pertanyaan untuk menguji tingkat validitas. Kuesioner yang
disebarkan kepada 32 orang dengan memberikan 47 butir pertanyaan.
Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dilihat dari
nilai r-hitung > dari r tabel. Uji signifikan dilakukan dengan
membandingkan nilai r-hitung dengan r tabel, dimana df = n-2, dalam
hal ini, n adalah jumlah sampel atau responden.
Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan untuk
menguji validitas pertanyaan yaitu sebanyak 32 responden atau (n) =
32, maka besarnya df= 32-2 = 30. Dengan alpha = 0,05, maka didapat
r-tabel = 0,349. Berikut ini adalah hasil uji validitas yang diberikan
kepada 32 responden karyawan Bank Muamalat cabang Ternate
dengan memberikan 47 pertanyaan yang dibagi menjadi 3 variabel
utama yaitu variabel Kompetensi Syariah (X1), Kompensasi Syariah
(X2), dan Kecerdasan Spiritual Islam (X3) dengan 47 pertanyaan.
Hasil uji validitas datanya adalah sebagai berikut:
63
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Syariah
No. Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket
Kompetensi Syariah
1 X1.1 0,721 0,000 32 Valid
2 X1.2 0,388 0,000 32 Valid
3 X1.3 0,676 0,000 32 Valid
4 X1.4 0,719 0,000 32 Valid
5 X1.5 0,405 0,000 32 Valid
6 X1.6 0,719 0,000 32 Valid
7 X1.7 0,719 0,000 32 Valid
8 X1.8 0,624 0,000 32 Valid
9 X1.9 0,611 0,000 32 Valid
10 X1.10 0,675 0,000 32 Valid
11 X1.11 0,803 0,000 32 Valid
12 X1.12 0,679 0,000 32 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang
diajukan dengan 12 pertanyaan yang ditanyakan untuk responden
dinyatakan valid, dengan melihat ukuran validitas tiap butir-butir
pernyataan pada variabel Kompetensi Syariah diatas (X1).
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Kompensasi Syariah
No. Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket
Kompensasi Islami
1 X2.1 0,707 0,000 32 Valid
2 X2.2 0,612 0,000 32 Valid
3 X2.3 0,555 0,000 32 Valid
4 X2.4 0,402 0,000 32 Valid
5 X2.5 0,531 0,000 32 Valid
6 X2.6 0,502 0,000 32 Valid
7 X2.7 0,878 0,000 32 Valid
8 X2.8 0,698 0,000 32 Valid
9 X2.9 0,650 0,000 32 Valid
10 X2.10 0,752 0,000 32 Valid
64
No. Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket
11 X2.11 0,538 0,000 32 Valid
12 X2.12 0,784 0,000 32 Valid
13 X2.13 0,825 0,000 32 Valid
14 X2.14 0,747 0,000 32 Valid
15 X2.15 0,814 0,000 32 Valid
16 X2.16 0,363 0,000 32 Valid
17 X2.17 0,829 0,000 32 Valid
18 X2.18 0,832 0,000 32 Valid
19 X2.19 0,821 0,000 32 Valid
20 X2.20 0,821 0,000 32 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang
diajukan dengan 20 pertanyaan yang ditanyakan untuk responden
dinyatakan valid, dengan melihat ukuran validitas tiap butir-butir
pernyataan pada variabel Kompensasi Islami diatas (X2).
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual Islam
No. Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket
Kecerdasan Spiritual Islam
1 X3.1 0,684 0,000 32 Valid
2 X3.2 0,427 0,000 32 Valid
3 X3.3 0,651 0,000 32 Valid
4 X3.4 0,814 0,000 32 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang
diajukan dengan 4 pertanyaan yang ditanyakan untuk responden
dinyatakan valid, dengan melihat ukuran validitas tiap butir-butir
pernyataan pada variabel Kecerdasan Spiritual Islam diatas (X3).
65
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y)
No. Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed) N Ket
Kinerja
1 Y.1 0,694 0,000 32 Valid
2 Y.2 0,579 0,000 32 Valid
3 Y.3 0,793 0,000 32 Valid
4 Y.4 0,878 0,000 32 Valid
5 Y.5 0.358 0,000 32 Valid
6 Y.6 0,836 0,000 32 Valid
7 Y.7 0,878 0,000 32 Valid
8 Y.8 0,723 0,000 32 Valid
9 Y.9 0,709 0,000 32 Valid
10 Y.10 0,721 0,000 32 Valid
11 Y.11 0,594 0,000 32 Valid
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa item pernyataan yang
diajukan dengan 11 pertanyaan yang ditanyakan untuk responden
dinyatakan valid, dengan melihat ukuran validitas tiap butir-butir
pernyataan pada variabel Kinerja Karyawan (Y).
Dari pengujian validitas seluruh butir pernyataan untuk ketiga
hasil tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 47 item
pernyataan yang diberikan kepada 32 responden mempunyai nilai r-
hitung lebih besar dari r-tabel atau ditemukan nilai Corrected Item
Correlation yang lebih besar dari nilai 0,349 (r tabel). Hal ini
menunjukkan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner pada penelitian
ini mampu mengukur apa yang diinginkan oleh responden dan dapat
dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.
66
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruks. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Nunally, 1994) dalam Ghozali (2013:48).
Untuk mengetahui tingkat keandalan pengukuranm dilakukan
pengujian dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel
2010 dan SPSS versi 16.00. Adapun hasil output dari hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach's
Alpha
N of
Items Keterangan
1 Kompetensi Syariah
(X1) 0,838 12 Reliabel
2 Kompensasi Islami (X2) 0,923 20 Reliabel
3 Kecerdasan Spiritual
Islam (X3) 0,797 4 Reliabel
4 Kinerja (Y) 0,884 11 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data Primer
Dari tampilan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa pernyataan dari
variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,70.
Dimana hal tersebut ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel Kompetensi Syariah (X1) sebesar 0,838, variabel Kompensasi
Islami (X2) sebesar 0,923, variabel Kecerdasan Spiritual Islam (X3)
sebesar 0,797, dan variabel Kinerja (Y) sebesar 0,884. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua pernyataan yang digunakan untuk semua
variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini menunjukkan
67
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Distribusi Frekuensi Pernyataan Responden
Sebagaimana diketahui pada bab sebelumnya, penelitian ini
menggunakan 3 (tiga) variabel utama yang terdiri dari: a) Kompetensi
Syariah (X1) dengan jumlah sub variabel sebanyak 7 (tujuh) variabel
dalam 12 (dua belas) pernyataan, b) Kompensasi Islami (X2) dengan
jumlah sub variabel sebanyak 8 (delapan) variabel dalam 20 (dua puluh)
pernyataan, c) Kecerdasan spiritual Islam (X3) dengan jumlah sub variabel
sebanyak 2 (dua) variabel dalam 4 (empat) pernyataan, d) Kinerja dengan
jumlah sub variabel sebanyak 3 (tiga) variabel dalam 11 (sebelas)
pernyataan.
Setiap sub variabel memiliki indikator yang dibuat dalam bentuk
pernyataan yang diberikan bobot nilai 1-5 (skala likert) sehingga diperoleh
skor untuk masing-masing pernyataan. Selanjutnya akan dibahas masing-
masing variabel dalam penelitian yang penulis lakukan.
a. Analisis Variabel Kompetensi Syariah (X1)
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti Keterampilan. Penulis
memasukkan 1 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
68
penulis dari 32 responden berjumlah 32 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Indikator Keterampilan
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa 68,8% responden menyatakan
setuju, 18,8% responden menyatakan sangat setuju, 12,5% responden
menyatakan netral atas pernyataan mengenai kompetensi syariah
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka
memiliki keterampilan dalam bekerja.
Tabel dibawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti keterampilan. Penulis
memasukkan 1 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 32 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 4 12,5%
4 Setuju 22 68,8%
5 Sangat Setuju 6 18,8%
32 100,0%Total
69
Tabel 4.9
Indikator Latar Belakang Pendidikan
Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa 56,3% responden menyatakan
tidak setuju, 31,3% responden menyatakan setuju, 6,3% responden
menyatakan netral dan sangat setuju atas pernyataan kompetensi
syariah karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tidak setuju
bahwa mereka memiliki latar belakang yang sesuai dengan bidang
pekerjaan yang digeluti saat ini.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti etos kerja dalam
variabel Kompetensi Syariah. Penulis memasukkan 2 pernyataan
sehingga jumlah jawaban yang diperoleh penulis dari 32 responden
berjumlah 64 jawaban, dimana hasil output-nya adalah sebagai berikut.
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 18 56,3%
3 Netral 2 6,3%
4 Setuju 10 31,3%
5 Sangat Setuju 2 6,3%
32 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
70
Tabel 4.10
Indikator Etos Kerja
Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan
setuju dan 50% responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan
mengenai kompetensi syariah karyawan Bank Muamalat cabang
Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa mereka memiliki etos kerja dalam bekerja.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti Shiddiq. Penulis
memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Indikator Shiddiq (Benar & Jujur)
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 0 0,0%
4 Setuju 32 50,0%
5 Sangat Setuju 32 50,0%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 8 12,5%
4 Setuju 34 53,1%
5 Sangat Setuju 22 34,4%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
71
Pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa 53,1% responden menyatakan
setuju dan 34,4% responden menyatakan sangat setuju atas pernyataan
mengenai kompetensi syariah karyawan Bank Muamalat cabang
Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa mereka senantiasa benar dan jujur dalam
bekerja.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti amanah. Penulis
memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12
Indikator Amanah
Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan
sangat setuju, 37,5% responden menyatakan setuju dan 3,1%
menyatakan netral atas pernyataan mengenai kompetensi syariah
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka
senantiasa amanah dalam bekerja.
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 2 3,1%
4 Setuju 24 37,5%
5 Sangat Setuju 38 59,4%
64 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
72
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti tabligh. Penulis
memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Indikator Tabligh (Komunikatif)
Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan
setuju, 37,5% responden menyatakan sangat setuju dan 3,1%
menyatakan netral atas pernyataan mengenai kompetensi syariah
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka
senantiasa komunikatif dalam bekerja.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti fathanah. Penulis
memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 2 3,1%
4 Setuju 38 59,4%
5 Sangat Setuju 24 37,5%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
73
Tabel 4.14
Indikator Fathanah (Cerdas)
Pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa 71,9% responden menyatakan
setuju, 25,0% responden menyatakan sangat setuju dan 3,1%
menyatakan netral atas pernyataan mengenai kompetensi syariah
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka
memiliki kecerdasan dalam bekerja.
b. Analisis Variabel Kompensasi Islami (X2)
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti pemberikan upah.
Penulis memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang
diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana
hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 2 3,1%
4 Setuju 46 71,9%
5 Sangat Setuju 16 25,0%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
74
Tabel 4.15
Indikator Pemberian Upah
Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan
setuju dan 46,9% responden menyatakan sangat setuju dan 3,1%
menyatakan netral atas pernyataan mengenai Kompensasi Islami
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa perusahaan
memberikan upah dengan besaran yang sesuai dan tepat waktu.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti tempat kerja yang
aman. Penulis memasukkan 1 pernyataan sehingga jumlah jawaban
yang diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 32 jawaban,
dimana hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 2 3,1%
4 Setuju 32 50,0%
5 Sangat Setuju 30 46,9%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
75
Tabel 4.16
Indikator Tempat Kerja yang Aman
Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa 62,5% responden menyatakan
setuju, 18,8% responden menyatakan sangat netral, 12,5%
menyatakan sangat setuju dan 6,3 % tidak setuju atas pernyataan
mengenai Kompensasi Islami karyawan Bank Muamalat cabang
Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa karyawan merasa aman dengan tempat
kerjanya.
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel bukti tempat kerja yang
nyaman. Penulis memasukkan 4 pernyataan sehingga jumlah jawaban
yang diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 128 jawaban,
dimana hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 2 6,3%
3 Netral 6 18,8%
4 Setuju 20 62,5%
5 Sangat Setuju 4 12,5%
32 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
76
Tabel 4.17
Indikator Tempat Kerja yang Nyaman
Pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan
setuju, 18,8% responden menyatakan netral, 10,9% menyatakan
sangat setuju dan tidak setuju atas pernyataan mengenai Kompensasi
Islami karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
bahwa karyawan merasa nyaman dengan tempat kerjanya.
Tabel selanjutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel hubungan relasi yang baik.
Penulis memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang
diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana
hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 14 10,9%
3 Netral 24 18,8%
4 Setuju 76 59,4%
5 Sangat Setuju 14 10,9%
128 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
77
Tabel 4.18
Indikator Hubungan Relasi yang Baik
Pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa 59,4% responden menyatakan
setuju, 34,4% responden menyatakan sangat setuju, 6,3% menyatakan
netral atas pernyataan mengenai Kompensasi Islami karyawan Bank
Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa hubungan relasi antar
karyawan terjalin dengan baik.
Tabel selanjutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel pemberian istirahat. Penulis
memasukkan 3 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 96 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 4 6,3%
4 Setuju 38 59,4%
5 Sangat Setuju 22 34,4%
64 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
78
Tabel 4.19
Indikator Masa Istirahat
Pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan
setuju, 41,7% responden menyatakan sangat setuju, 8,3% menyatakan
netral atas pernyataan mengenai Kompensasi Islami karyawan Bank
Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan
waktu istirahat yang memuaskan karyawan.
Tabel selanjutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel beribadah. Penulis
memasukkan 1 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 32 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 8 8,3%
4 Setuju 48 50,0%
5 Sangat Setuju 40 41,7%
96 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
79
Tabel 4.20
Indikator Waktu Beribadah
Pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa 56,3% responden menyatakan
sangat setuju, 37,5% responden menyatakan setuju, 6,3% menyatakan
netral atas pernyataan mengenai Kompensasi Islami karyawan Bank
Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan
hak dan waktu beribadah bagi karyawan.
Tabel selanjutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel sarana transportasi. Penulis
memasukkan 1 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 32 jawaban, dimana hasil output-
nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 2 6,3%
4 Setuju 12 37,5%
5 Sangat Setuju 18 56,3%
32 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
80
Tabel 4.21
Indikator Sarana Transportasi
Pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa 37,5% responden menyatakan
setuju, 31,3% responden menyatakan sangat setuju, 25% menyatakan
tidak setuju dan 6,3% menyatakan netral atas pernyataan mengenai
Kompensasi Islami karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju bahwa perusahaan memberikan sarana transportasi bagi
karyawan.
Tabel selanjutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel sarana transportasi. Penulis
memasukkan 6 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 192 jawaban, dimana hasil
output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 8 25,0%
3 Netral 2 6,3%
4 Setuju 12 37,5%
5 Sangat Setuju 10 31,3%
32 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
81
Tabel 4.22
Indikator Tunjangan Karyawan
Pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa 47,9% responden menyatakan
setuju, 46,9% responden menyatakan sangat setuju, 3,1% menyatakan
netral dan 2,1% menyatakan tidak setuju atas pernyataan mengenai
Kompensasi Islami karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju bahwa perusahaan memberikan tunjangan yang cukup baik
kepada karyawan.
c. Analisis Variabel Kecerdasan Spiritual Islam (X3)
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel prinsip bintang (ke-
Tuhanan). Penulis memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah
jawaban yang diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 64
jawaban, dimana hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 4 2,1%
3 Netral 6 3,1%
4 Setuju 92 47,9%
5 Sangat Setuju 90 46,9%
192 100%
Sumber: Pengolahan Data Primer
Total
82
Tabel 4.23
Indikator Prinsip Bintang
Pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa 56,3% responden menyatakan
sangat setuju, dan 43,8% menyatakan setuju atas pernyataan mengenai
Kecerdasan Spiritual Islam karyawan Bank Muamalat cabang Ternate.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa mereka menjunjung tinggi nilai ke-Tuhanan
dalam bekerja.
Tabel di berikutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel prinsip masa depan.
Penulis memasukkan 2 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang
diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 64 jawaban, dimana
hasil output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 0 0,0%
4 Setuju 28 43,8%
5 Sangat Setuju 36 56,3%
64 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
83
Tabel 4.24
Indikator Prinsip Masa Depan
Pada tabel 4.24 menunjukkan bahwa 56,3% responden menyatakan
sangat setuju, dan 43,8% menyatakan setuju atas pernyataan mengenai
Kecerdasan Spiritual Islam karyawan Bank Muamalat cabang Ternate.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa mereka sadar memiliki rencana di masa
depan, termasuk sadar akan adanya hari akhir.
d. Analisis Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Tabel di bawah ini menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel Proses. Penulis
memasukkan 7 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh
penulis dari 32 responden berjumlah 224 jawaban, dimana hasil
output-nya adalah sebagai berikut:
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 0 0,0%
4 Setuju 28 43,8%
5 Sangat Setuju 36 56,3%
64 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
84
Tabel 4.25
Indikator Proses / Behaviour
Pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa 73,2% responden menyatakan
setuju, dan 26,8% menyatakan setuju atas pernyataan mengenai
kinerja karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
bahwa mereka bekerja dengan proses yang baik.
Tabel berikutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel hasil. Penulis memasukkan
3 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang diperoleh penulis dari 32
responden berjumlah 96 jawaban, dimana hasil output-nya adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.26
Indikator Hasil / Result
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 0 0,0%
4 Setuju 164 73,2%
5 Sangat Setuju 60 26,8%
224 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 2 2,1%
3 Netral 18 18,8%
4 Setuju 66 68,8%
5 Sangat Setuju 10 10,4%
96 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
85
Pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa 68,8% responden menyatakan
setuju, 18,8% menyatakan netral, 10,4% menyatakan sangat setuju
dan 2,1% menyatakan tidak setuju atas pernyataan mengenai kinerja
karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa mereka
dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Tabel berikutnya menyajikan hasil uji kuantitatif berdasarkan
jawaban responden mengenai sub variabel implementasi syariah.
Penulis memasukkan 3 pernyataan sehingga jumlah jawaban yang
diperoleh penulis dari 32 responden berjumlah 96 jawaban, dimana
hasil output-nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27
Indikator Implementasi Syariah
Pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa 50% responden menyatakan
setuju, 37,5% menyatakan sangat setuju dan 12,5 % Menyatakan netral
atas pernyataan mengenai kinerja karyawan Bank Muamalat cabang
Ternate. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju bahwa mereka memiliki salah satu nilai tambah
dalam ke-Islaman, mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik.
No Keterangan Frequency Percent
1 Sangat Tidak Setuju 0 0,0%
2 Tidak Setuju 0 0,0%
3 Netral 4 12,5%
4 Setuju 16 50,0%
5 Sangat Setuju 12 37,5%
32 100%Total
Sumber: Pengolahan Data Primer
86
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Imam Ghozali 2013:160). Pada uji statistik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, jika didapat nilai signifikansi > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Tabelnya sebagai
berikut:
Tabel 4.28
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 32
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.66945776
Most Extreme Differences Absolute .160
Positive .160
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .905
Asymp. Sig. (2-tailed) .386
a. Test distribution is Normal.
b. calculated from data.
Sumber: Pengolahan Data Primer
Pada tabel 4.28 diketahui bahwa hasil statistik dari uji
normalitas memperlihatkan nilai signifikan sebesar 0,386 lebih besar
dari 0,05. Sehingga model regresi tersebut layak dipakai untuk
87
menganalisis pengaruh kompetesi syariah, kompensasi Islami,
kecerdasan spiritual Islam terhadap kinerja.
2. Hasil Uji Multikoliniearitas
Uji multikolonieritas berguna untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. (Ghozali, 2013:105)
Uji untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam
model regresi adalah dilihat dari besarnya VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance (TOL). Multikolonieritas terjadi jika nilai VIF
≥10 dan nilai tolerance ≤ 0,10 (Ghozali, 2013: 106). Berikut hasil
pengujian VIF dan Tolerance dari model regresi dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 4.29
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Kompetensi Syariah .569 1.758
Kompensasi Islami .692 1.444
Kecerdasan Spiritual Islam .781 1.281
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
88
Berdasarkan tabel 4.29 di atas terlihat bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel. Nilai Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, dimana tidak ada
variabel independen yang nilai VIF-nya lebih dari 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas atau
problem antara variabel independen dalam model regresi dalam
penelitian ini.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas.
Dengan menggunakan Scatterplot, Menurut Ghozali (2013: 139)
Dasar analisisnya sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
89
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Pengolahan Data Primer
Berdasarkan gambar 4.30, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data atau titik-titik menyebar secara acak serta tidak
membentuk pola yang jelas, yang tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi variabel Kinerja di Bank Muamalat
cabang Ternate.
90
4. Hasil Uji Regresi Berganda
a. Hasil Uji Koefisien Korelasi (R)
Tabel 4.30
Hasil Uji Koefisien Korelasi (R)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .719a .518 .466 2.809
a. Predictors: (Constant), Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami,
Kecerdasan Spiritual Islam
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
Dari tabel di atas diketahui nilai koefisien R sebesar 0,719 atau
71,9% mengandung arti bahwa hubungan antara variabel kompetensi
syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual Islam dengan
kinerja sebesar 0,719 atau 71,9% yang berarti mempunyai hubungan
yang kuat.
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependennya yang dilihat melalui R square. Untuk mengetahui
determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel 4.30 diatas.
Dari tabel koefisien determinasi (R²), menunjukkan besarnya
R² (R square) adalah 0,518. Hasil ini menunjukkan bahwa 51,8%
variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel
independen (kompetensi syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan
91
spiritual Islam). Sedangkan selisihnya 48,2% (100% - 51,8%)
dijelaskan oleh variabel dan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan
disertakan dalam penelitian ini, seperti motivasi, budaya organisasi,
pelatihan, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan lain-lain
yang secara teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh secara parsial antara masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05. Jika probabilitas signifikan ≥ 0,05,
maka H1 ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikan ≤ 0,05, H1
diterima. Berarti bahwa suatu variabel independen berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. T Tabel pada penelitian ini
adalah 0,349. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut
ini:
92
Tabel 4.31
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.661 7.524 1.018 .317
Kompetensi Syariah .107 .155 .120 .691 .495
Kompensasi Islami .006 .066 .014 .090 .929
Kecerdasan Spiritual Islam 1.744 .398 .651 4.384 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
Berdasarkan pada tabel coefficients di atas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Menguji Signifikansi Variabel Kompetensi Syariah (X1)
Variabel kompetensi syariah memiliki nilai α 0,495 > 0,05
artinya tidak signifikan, maka H1 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kompetensi syariah secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Menguji Signifikansi Variabel Kompensasi Islami (X2)
Variabel kompensasi Islami memiliki nilai α 0,090 > 0,05
artinya tidak signifikan, maka H2 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kompensasi Islami secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
93
c. Menguji Signifikansi Variabel Kecerdasan Spiritual Islam (X1)
Variabel Kecerdasan Spiritual Islam memiliki nilai α 0,000 >
0,050 artinya signifikan, maka H3 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual Islam secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Hasil Uji F (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.32
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 237.094 3 79.031 10.017 .000a
Residual 220.906 28 7.890
Total 458.000 31
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Spiritual Islam, Kompensasi
Islami, Kompetensi Syariah
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
Dari tabel 4.32 di atas didapat nilai F-hitung sebesar 10,017
yang lebih besar dari F tabel yaitu 2,95. Nilai probabilitas yang
dihasilkan sebesar 0,000 yang berarti di bawah nilai signifikansi 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa 3 variabel independen yaitu
kompetensi syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual Islam
dengan signifikan memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja
94
karyawan. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
secara bersama-sama atau simultan antara variabel independen
(kompetensi syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual
Islam) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).
c. Hasil Regresi Linear Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang
untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan
persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.33
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.661 7.524 1.018 .317
Kompetensi Syariah .107 .155 .120 .691 .495 .569 1.758
Kompensasi Islami .006 .066 .014 .090 .929 .692 1.444
Kecerdasan Spiritual
Islam 1.744 .398 .651 4.384 .000 .781 1.281
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
95
Berdasarkan tabel Coefficient diatas dapat diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 7,661 + 0,107 X1 + 0,006 X2 + 1,744 X3 + 7.524
Y = Kinerja Karyawan Bank Muamalat
α = Konstanta
X1 = Kompetensi Syariah
X2 = Kompensasi Islami
X3 = Kecerdasan Spiritual Islam
e = error
Pada persamaan regresi di atas menyatakan bahwa jika variabel
kompetensi syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual Islam
dianggap konstan, maka kinerja karyawan akan bertambah 7,661.
Jika variabel X1 bertambah satu satuan maka variabel kinerja
bertambah senilai 0,107. Jika variabel X2 bertambah satu satuan maka
variabel kinerja bertambah senilai 0,006. Dan jika variabel X3
bertambah satu satuan maka variabel kinerja akan bertambah senilai
1,774.
Untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling
dominan dapat dilihat dari nilai koefisien beta. Koefisien beta untuk
masing-masing variabel bebas tersebut adalah sebagai berikut:
a) Nilai koefisien beta Kompetensi Syariah (X1) adalah 0,120
b) Nilai koefisien beta Kompensasi Islami (X2) adalah 0,014
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e
96
c) Nilai koefisien beta Kecerdasan Spiritual Islam (X3) adalah 0,651
Berdasarkan hasil nilai koefisien beta di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam penelitian ini variabel bebas yang berpengaruh paling
dominan adalah kecerdasan spiritual Islam yaitu sebesar 0,651.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai
kompetensi syariah, kompensasi Islami dan kecerdasan spiritual Islam
terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat cabang Ternate , maka penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari pengujian yang dilakukan terhadap ketiga variabel, dapat
disimpulkan:
a. Kompetensi Syariah berpengaruh namun tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sesuai dengan penelitian Imam Subaweh dan Nur
Azifah, variabel pemahaman ilmu perbankan syariah tidak
berpengaruh terhadap kinerja salah satunya disebabkan sedikit
karyawan yang memiliki latar belakang perbankan syariah.
b. Kompensasi Islami tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan. Sesuai dengan penelitian Nuraini Firmandari,
Kompensasi bisa tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja. Salah
satunya karena bonus kerja lembur yang tidak ingin di terima
karyawan yang harus bekerja lebih lama di kantor.
c. Kecerdasan Spiritual Islam berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan. Sesuai dengan penelitian Lisda Rahmasari dan Achmad
Sani Supriyanto bersama Eka Afnan Troena, Kecerdasan Spiritual
Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
98
2. Dari pengujian yang dilakukan terhadap ketiga variabel, dapat
disimpulkan:
a. Kompetensi Syariah memiliki nilai signifikan 0,495, lebih besar dari
0,05 (tidak signifikan).
b. Kompensasi Syariah memiliki nilai signifikan 0,929, lebih besar dari
0,05 (tidak signifikan).
c. Kecerdasan Spiritual Islam memiliki nilai signifikan 0,000, lebih kecil
dari 0,05 (signifikan).
3. Ketiga variabel (Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami, dan Kecerdasan
Spiritual Islam) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja Karyawan
Bank Muamalat Cabang Ternate. Hal ini dijelaskan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih besar dari F tabel (2,95).
B. Saran
Berikut ini saran yang ingin penulis sampaikan terkait dengan
penelitian ini:
1. Bagi akademisi
Bagi kalangan akademisi, diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
memiliki tema yang sesuai dengan kompetensi syariah, kompensasi Islami
dan kecerdasan spiritual Islam terhadap kinerja karyawan. Akan lebih baik
jika peneliti mendatang dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan
menambah atau menggunakan variabel dan indikator yang lebih banyak
lagi (tentunya yang didasarkan pada riset pendahuluan).
99
Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti objek
dan variabel lain yang memiliki nilai Islam yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada lembaga keuangan syariah. Karena nilai ke-Islaman
merupakan ciri dan keunggulan penting LKS, namun kurang terekspos
menjadi bahan penelitian. Selain itu, selanjutnya dapat menggunakan
metode dan skala pengukuran yang berbeda, selain metode regresi linear
berganda dengan skala likert sehingga referensi penelitian SDM lembaga
keuangan syariah lebih banyak lagi.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu dalam
meningkatkan kinerja karyawan Bank Muamalat cabang Ternate. Adanya
pelatihan yang meningkatkan kecerdasan spiritual Islam pada karyawan
dapat diaplikasikan, misalnya melalui pengajian rutin dan kajian lainnya.
3. Bagi Karyawan
Diharapkan penelitian ini dapat membantu karyawan dalam
menambah wawasan dan kesadaran untuk meningkatkan kompetensi
syariah dan kecerdasan spiritual Islam pada diri masing-masing. Selain
untuk memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk
meningkatkan kinerja dan ketenangan hati.
100
Daftar Pustaka
Agustian, Ary Ginanjar, 2001, “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi
dan Spiritual Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam”, Arga,
jakarta.
Amalia, Euis dan M. Nur Rianto Al Arif, 2013, “Kesesuaian Pembelajaran
Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan SDM Pada
Industri Keuangan Syariah di Indonesia”, INFERENSI Jurnal Penelitian
Sosial Keagamaan, Vol. 7, Jakarta.
Ash-shawi, Shalah & Abdullah al- Mushlih, 2011 “Fikih Ekonomi Keuangan
Islam”, Daarul Haq, Jakarta.
A. Riawan Amin, 2009,“Menata Perbankan Syariah di Indonesia”, UIN Press,
Jakarta.
Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib, 2001, “Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir”, Jilid 2,
cetakan pertama, Gema Insani Press, Jakarta.
Azifah, Nur dan Imam Subaweh, 2012, “Analisis Pengaruh Pemahaman dan
Penerapan Ekonomi Syariah oleh Sumber Daya Insani dan Nasabah serta
Komitmen Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kinerja Profitabilitas
Lembaga Keuangan Syariah di Wilayah Depok”, Jurnal Universitas
Gunadarma, Depok.
Dharma, Agus, 2003,“Manajemen Supervisi”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Fahmi, Abu, Agus Siswanto, Muhammad Fahri Farid dan M.M Arijulman, 2014,
“HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis Syariah”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Firmandari, Nuraini, 2014, “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Kerja SebagaiVariabel Moderasi (Studi Pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Yogyakarta)”, Jurnal EKSBISI, Vol.IX, No.1, UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2013, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,
Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasibuan, Malayu, 2012,“Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Heidjrachman dan Suad Husnan, 2002. “Manajemen Personalia”, BPFE
Yogyakarta.
101
Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 2008,“Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta.
Kartajaya, Hermawan, 2006, “Syariah Marketing”, Mizan Media Utama,
Bandung.
Kaswan, 2012,“Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing
Organisasi”, Graha Ilmu, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2009, “Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi”, Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kurniasih, Imas, 2010, “Mendidik SQ Anak Menurut Nabi Muhammad SAW”,
Pustaka Marwa, Yogyakarta.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kementerian Agama RI, 2014, “Tafsir Al-
Qur’an Tematik”, Cetakan Pertama, Jilid 5, Kamil Pustaka, Jakarta.
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kementerian Agama RI, 2014,“Tafsir Al-
Qur’an Tematik”, Cetakan Pertama, Jilid 6, Kamil Pustaka, Jakarta.
Mathis , L. Robert dan John H Jackson, 2001, “Manajemen Sumber Daya
Manusia”. Jilid I Terjemahan Sadeli dan Bayu Prawira, Salemba Empat,
Jakarta,.
Muhammad, Abdullah bin, 2003, “Tafsir Ibnu Katsir”, Jilid 2, Cetakan
kedua,Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, Bogor.
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir, 2001, “Nuansa-nuansa Psikologi Islam”, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mulyono, 2012, “Pengaruh Kesesuaian kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Negeri Sipil Bagian Administrasi pada Sekolah Menengah
Atas Negeri Kota Malang”, Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vo;.1 No.1,
Universitas Widyagama Malang.
Mondy, R. Wayne, 2008,“Manajemen Sumber Daya Manusia”, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Priyatno, Duwi, 2012, “Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS”, Andi,
Yogyakarta.
Priyatno, Duwi, 2014, “SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis”, Andi,
Yogyakarta.
102
Rivai, Veithsal, 2004, “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rahmasari, Lisda, 2012, “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi
dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal UNAKI
Majalah Ilmiah Informatika Vol.3, Semarang.
R Palan, 2008, “Competency Manajemen: Teknik Mengimplementasikan
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing
Organisasi, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Sinamo, Jansen, 2009, “8 Etos Kerja Dalam Bisnis”, Institut Darma Mahardika,
Jakarta.
Santoso, Singgih, 2010, “Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi dengan
SPSS”, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sariakin dan Anwar, 2010, Intelectual Intelligence (IQ) and Spiritual Intelligence
(SQ) Contribution to Effectiveness of Leadership Model of Head Master of
Senior High School (SMA) in Kota Batu”, Jurnal.
Sudarmanto, 2009 , “Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori,
Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi)”, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Sugiyono, 2002, “Metode Penelitian Bisnis”, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Sugiyono, 2008, “Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D”,
Edisi 4, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, 2013,“Metode Penelitian Kombinasi”, Alfabeta, Bandung.
Sekaran, Uma, 2006, “Research Methods For Business”. Edisi 4, John Wiley and
Sons, Inc., Amerika Serikat, 111 River Street Hoboken.
Suprajitno A, Aribowo dan Irianti E, 2010,“Menyentuh Hati Menyapa Tuhan
(Renungan Kebiasaan Menuju Kecerdasan Spiritual)”, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Supriyanto, Achmad Sani dan Eka Afnan Troena, 2012, “Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepemimpinan
Transformasional, Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer (Sturdi di Bank
Syariah Kota Malang)”, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 10 No. 4,
Universitas Brawijaya.
103
S. Ruky, Achmad, 2001, “Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk
Karyawan Perusahaan”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tanjung, Hendri, 2004, “Manajemen Syariah dalam Praktek Pengupahan
Karyawan Perusahaan”, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Ibn
Khaldun, Bogor.
Temalagi, Selva & Hengky Latan, 2013, “Analisis Multivariate Teknok dan
Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 20”,Alfabeta, Bandung.
T. Handoko, 1992, “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”, BPFE
Yogyakarta.
Umar, Husein, 2004, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Umar, Husein, 2005,“Riset SDM dalam Organisasi”, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Uno, Hamzah, 2008, “Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran”, Bumi
Aksara, Jakarta.
Wibowo, 2012, “Manajemen Kinerja”,Rajawali Press, Jakarta.
Wirawan, 2009, “Evaluasi Kinerja, Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan
Penelitian”, Salemba Empat, Jakarta.
Yunus, Eddy, 2009, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Pegawai KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya”,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan No.110 Universitas Narotama Surabaya,
Surabaya.
Zurnali, Cut, 2010,“Learning Organization, Competency, Organizational
Commitment, dan Customer Orientation: Knowledge Worker – Kerangka
Riset manajemen Sumber Daya Manusia di Masa Depan”, Unpad Press,
Bandung.
Zohar dan Marshall, 2007,“Kecerdasan Spiritual”, Mizan, Bandung.
“Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia”, 2002, Bank
Indonesia.
“Peraturan Bank Indonesia tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum
Konvensional Menjadi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor bank yang
Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah oleh bank
104
Umum Konvensional, PBI No. 8/3/PBI/2006” diakses pada tanggal 3 Juni
2016 dari http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/27658FDB-EF72-4E37-
BAA01AE7CAE069D7/11937/pbi_81307.pdf.
http://www.merdeka.com/peristiwa/karyawan-bank-muammalat-bobol-tabungan-
nasabah-rp-8-miliar.html diakses pada 17 agustus 2016.
http://www.lppi.or.id/index.php/module/Editorial/id/kebutuhan-sdi-perbankan-
dan-jasa-keuangan-syariah diakses pada 22 Agustus 2016.
http://www.surabayaupdate.com/head-customer-service-bni-syariah-cabang-
malang-pingsan-di-ruang-sidang/ diakses pada 22 Agustus 2016.
http://www.kompasiana.com/my.com/karyawan-bank-ntb-syariah-bobol-dana-1-
2-milyar_5630e91e517a613f0ca9b11a diakses pada 17 agustus 2016.
http://wartakota.tribunnews.com/2015/02/02/pegawai-bank-syariah-mandiri-
bobol-bank-rp-75-m diakses pada 17 Agustus 2016.
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2016/02/24/489477/ojk-pangsa-pasar-
perbankan-syariah-baru-4-87 diakses pada 17 Agustus 201
105
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Penelitian
106
107
108
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SYARIAH, KOMPENSASI
ISLAMI DAN KECERDASAN SPIRITUAL ISLAM TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Ternate)
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bersama ini saya:
Nama : Hayatul Muthmainnah Rusmahafi
NIM : 1112085000020
Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan Skripsi dengan
judul “Analisis Pengaruh Kompetensi Syariah, Kompensasi Islami dan
Kecerdasan Spiritual Islam Terhadap Kinerja Karyawan”. Sehubung dengan hal
tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk
meluangkan waktunya sejenak untuk untuk menjadi responden dengan mengisi
beberapa pertanyaan/ pernyataan pada lembar kuesioner ini dengan sebenar-
benarnya. Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset termasuk
penilaian kinerja Bapak/ Ibu/ Saudara/ i, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya
sesuai dengan etika penelitian.
Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
109
Demikianlah permohonan saya, atas kesedian Bapak/ Ibu/ Saudara/ i
dalam meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dan menyatakan pendapat
dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Hayatul Muthmainnah Rusmahafi
Peneliti
110
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama... : ..............................................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Perempuan
3. Usia : 21-30 Tahun
31- 40 Tahun
Diatas 40 Tahun
4. Pendidikan : SLTA atau sederajat
Sarjana Muda (D3) / Diploma II/ sederajat
Sarjana (S1) / Diploma IV
Sarjana (S2)
Sarjana (S3)
5. Lama Masa Kerja : < 5 Tahun
5-10 Tahun
Diatas 10 Tahun
111
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
A. Isilah data diri Anda sebelum melakukan kuesioner
B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
1. STS = Sangat Tidak Setuju
2. TS = Tidak Setuju
3. N = Netral
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi
tanda check list ( √ ) atau tanda silang ( X ) pada kotak yag disediakan dibawah
ini:
No. Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
Kompetensi Syariah SS S N TS STS
1 Saya memiliki keterampilan pada
bidang pekerjaan ini
2 Latar belakang pendidikan saya
sesuai dengan pekerjaan saya
3 Saya memiliki semangat dalam
bekerja
4 Saya memiliki motivasi untuk
melakukan pekerjaan dengan baik
5 Saya datang tepat waktu
6 Saya menjunjung tinggi kejujuran
dalam bekerja
7
Saya dapat
mempertanggungjawabkan hasil
kerja saya
8 Saya termasuk pribadi yang dapat
dipercaya
9 Saya berbicara dengan sopan
10 Saya mudah berkomunikasi dengan
orang lain
11
Saya selalu berusaha mencari cara
kerja baru untuk memudahkan
pekerjaan saya
12 Saya menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan tugas yang diberikan
112
No. Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
Kompensasi Islami
1 Saya mendapat gaji dengan besaran
sesuai peraturan pemerintah
2 Gaji yang diberikan selalu tepat
waktu
3 Bangunan tempat saya bekerja saya
kokoh dan aman
4 Saya merasa nyaman dengan
pencahayaan ruang kerja saya
5 Saya merasa nyaman dengan tata
letak ruang kerja saya
6 Saya merasa nyaman dengan
sirkulasi udara di ruang kerja saya
7 Saya merasa nyaman dengan tempat
duduk di meja kerja saya
8 Hubungan saya dan rekan saya
terjalin dengan baik
9 Hubungan saya dan pimpinan
terjalin dengan baik
10 Saya mendapat hak cuti oleh
perusahaan
11 Saya mendapat hak libur oleh
perusahaan
12 Saya mendapat hak waktu istirahat
dalam bekerja
13 Saya mendapat hak menunaikan
ibadah di tempat kerja
14
Perusahaan tempat saya bekerja
menyediakan transportasi bagi
karyawan
15 Perusahaan menyediakan jaminan
kesehatan untuk saya
16 Perusahaan memberikan tunjangan
kepada keluarga saya
17
Perusahaan memberikan sumbangan
bagi karyawan yang akan
melangsungkan pernikahan
18
Perusahaan memberikan sumbangan
bagi karyawan atau istrinya yang
akan melahirkan
113
No. Daftar Pertanyaan Alternatif Jawaban
19
Perusahaan memberikan santunan
jika keluarga karyawan meninggal
dunia
20
Perusahaan memberikan pesangon
bagi karyawan yang berhenti
bekerja
Kecerdasan Spiritual Islam
1 Semua pekerjaan yang dilakukan
saya niatkan karena Allah
2 Saya tidak mengharap pamrih dalam
membantu orang lain
3 Saya sudah merencanakan masa
depan beberapa tahun dari sekarang
4 Saya percaya adanya hari akhir
Kinerja
1 Saya mengutamakan kejujuran
dalam berbicara
2 Saya patuh pada aturan perusahaan
3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan
sesuai aturan perusahaan
4 Saya bekerja dengan maksimal
5 Saya mampu menciptakan ide baru
6
Saya merasa menyelesaikan
pekerjaan dengan baik sebagai
kewajiban saya
7 Saya bersikap sopan santun kepada
orang lain
8 Kualitas hasil kerja saya sesuai
dengan standar perusahaan
9 Jumlah pekerjaan yang saya
hasilkan sesuai target
10 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu
11 Saya dapat membaca Al-Qur'an
dengan hukum tajwid yang benar
Demikian kuesioner ini, atas kesediaan bapak/ ibu/ saudara/ i untuk
mengisi saya ucapkan terimakasih.