Download - ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL DALAM …
ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG
DI PASAR TRADISIONAL KELUARGA
JALAN HOS COKROAMINOTO
KELURAHAN SIMPANG III SIPIN
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Ekonomi Syariah
SITI JUBAIDAH HASIBUAN
EES 160616
PEMBIMBING
Pembimbing I : H. Sissah, S.Ag., M.H.I
Pembimbing II : Agustina Mutia, S.E., M.E.I
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN B\ISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020 M / 1441 H
ii
Pembimbing I : H. Sissah, S.Ag., M.H.I
Pembimbing II : Agustina Mutia, S.E., M.E.I
Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim, No. 01 Telanaipura
Jambi 36122 Telp./Fax: (0741)65600
Website : Febi.uinstsjambi.ac.id
Jambi, 26 Juni 2020
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr.Wb….
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudari Siti Jubaidah Hasibuan dengan NIM : EES160616 yang berjudul
“Analisis Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan
Pedagang Di Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel.
Simpang III Sipin, Kota Jambi”telah disetujui dan dapat diajukan untuk
dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S.1) dalam Ilmu Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah pengajuan ini kami buat, kami ucapkan terima kasih semoga
bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb…
Pembimbing I Pembimbing II
H. Sissah, S.Ag., M.H.I Agustina Mutia, S.E., M.E.I NIP. 196502151999031001 NIP . 196908092003122002
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi
ayah (Dirwan Hasibuan) dan ibunda (Lamro), orang tua kedua saya uwa
(Ir. H. Lohot Hasibuan dan Hartini ) dan orang tua angkat saya papa (Ir.H. Adam
Ridho, M.Si)dan bunda (Dra. Masturo, MM). Terimakasih atas doa dan curahan
kasih sayangnya yang tidak terhingga dan tidak mungkin dapat saya balas
sehingga saya bisa menyelesaikan masa studi
di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam,
Jurusan Ekonomi Syariah UIN STS JAMBI.
Terima kasih untuk kakak dan abang saya (Khotmaidar Hsb, Ali Supardi Hsb,
Akhmad Zaki Hsb, S.Pd) yang selalu menyemangati dengan caranya sendiri,
Terimakasih sudah menjadi contoh yang baik untuk saya. Teruntuk Adik saya
(Akhmad Tarmizi Hsb, Siddiq Hsb, Sumira Paisah Hsb, Mahdi Apiqi Hsb) adek
yang saya sayangi yang telah menyem\\\\angati saya sampai sekarang dan juga
menjadi contoh bagi diri saya dan mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi.
Terimakasih untuk Teman-Teman saya seperjuangan Lokal J Ekonomi Syariah
Keluarga 1 Bulan saya (Posko 32 Teluk Pandak, Muaro Bungo)
Dan semua pihak yang maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih untuk dosen pembimbing saya
bapak (H. Sissah,S.Ag., M.H.I) selaku pembimbing I dan
ibu (Agustina Mutia, S.E., M.E.I ) selaku Pembimbing II yang telah memberikan
waktunya untuk melancarkan penelitian akhir saya.
Dan terimakasih kepada semua jajaran akademik kampus yang sangat berperan
dalam melancarkan skripsi saya.
Dengan hati yang ikhlas, sembari menadahkan kedua telapak tangan berdoa
kepada Allah SWT, semoga Allah membalas semua kebaikan dan pengorbanan
mereka dengan pahala yang berlipat ganda, Aamiin …
vi
MOTTO
يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن
نكم ﴿٩٢﴾ تكون تجارة عن تزاض مArtinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu……”.( An-Nisa(4) : 29 ).1
1 Tim Penerjemah dan Penafsiran Al-Qur’an, Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Bandung:
Cordoba, 2019), Hal. 83.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas
Kuasa dan Ridhonya skripsi ini diselesaikan. Disamping itu, tidak lupa pula
shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Skripsi ini diberi judul “Analisis Potensi Pasar Tradisional Dalam
Meningkatan Pendapatan Pedagang Di Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS.
Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi” Penelitian ini suatu upaya
penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar dapat
memperbaiki.Tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui, baik
dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya, berkat adanya bantuan
dari berbagai pihak, hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Terutama
kepada bapak H. Sissah, S.Ag., M.H.I Selaku Pembimbing I dan ibu Agustina
Mutia, S.E., M.E.I Selaku Pembimbing II atas kesabaran dan petunjuk yang
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehubungan dengan
selesainya skripsi ini, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, M.A., Ph. D. Selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A.A. Miftah, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,
M.E selaku Wakil Dekan II, dan Dr, Sucipto, M.A. selaku Wakil Dekan III
viii
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus, M.Si. selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, seluruh karyawan dan karyawati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
6. Kedua orang tua saya, kakak, abang dan adik saya yang telah memberi
semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi. Semoga skripsi ini
bermafaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf.
Semoga amal kebaikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT. Amin
Allohumma Amin….
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan
semoga amal kebaikan kalian semua dinilai pahala dan diberikan balasan
oleh Allah SWT.
Jambi, 26 Juni 2020
Penulis
Siti Jubaidah Hasibuan
EES 160616
ix
ABSTRAK
Nama : Siti Jubaidah Hasibuan
NIM : EES 160616
Jurusan : Ekonomi Syariah
Judul : Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan
Pedagang Di Pasar Tradisional Keluarga,
Jl. HOS.Cokroaminoto.Kel.Simpang III Sipin. Kota Jambi
Potensi secara istilah adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan.Sedangkan Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara
penjual dan pembeli. Adapun potensi pasar (Market Potential) adalah ukuran atau
nilai total pasar dalam rupiah, seandainya semua orang memiliki keterkaitan
terhadap produk atau jasa yang memiliki daya beli, membeli produk atau
jasa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Poten\si Pasar Tradisional
Dalam Meningkatan Pendapatan Pedagang Di Pasar Tradisional Keluarga, Jl.
Hos. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi, dan faktor-faktor apakah
yang mempengaruhi Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatan Pendapatan
Pedagang di Pasar Tradisional Keluarga. Hasil penelitian ini bahwa pasar
tradisional keluarga di tiga tahun terakhir kurang berpotensi dalam meningkatkan
pendapatan pedagang di pasar tersebut disebabkan oleh tiga faktor yaitu,
penetapan harga yang terlalu tinggi, sarana prasarana yang kurang memenuhi
standar dan penataan pasar yang masih kurang. Metode penelitian ini adalah
penelitian kualitatif, dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dimana Para Pedagang yang berjualan
di Pasar Keluarga adalah sebagai subjeknya, kemudian objek dari penelitian ini
yaitu Pasar Tradisional Keluarga, HOS. Cokroaminoto, Simpang III Sipin, Kota
Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 113 orang dan sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang. Jenis data dalam penelitian ini
yaitu, jurnal, skripsi, website dan studi kepustakaan.
Kata kunci : potensi, pasar tradisional, pendapatan pedagang.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
NOTA DINAS ........................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORINALITAS ............................................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... v
MOTTO .................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiii
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
C. Kerangka Teori................................................................................... 10
D. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 28
BAB II : METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 32
B. Populasi dan sampel ......................................................................... 33
C. Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 34
D. Instrument Pengumpulan Data ......................................................... 35
E. Tekhnik Analisis Data ...................................................................... 36
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 38
xi
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIN
A. Sejarah Singkat Pasar Tradisional Keluarga ................................... 40
B. Visi Dan Misi .................................................................................. 41
C. Struktur Organisasi .......................................................................... 41
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Potensi Pasar Tradisional Keluarga Dalam Meningkatkan Pendapatan
Pedagang ......................................................................................... 43
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Pendapatan Pedagang
Di Pasar Tradisional Keluarga ........................................................ 52
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 ..................................................................................................................... 5
Tabel 1.2 ..................................................................................................................... 6
Tabel 1.3 ..................................................................................................................... 7
Tabel 1.4 ..................................................................................................................... 28
Tabel 1.5 ..................................................................................................................... i
Tabel 1.6 ..................................................................................................................... ii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 ................................................................................................................. 42
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I .................................................................................................................. i
Lampiran II ................................................................................................................ v
Lampiran III ............................................................................................................... vi
xv
DAFTAR SINGKATAN
STS : Sultan Thaha Saifuddin
UIN : Universitas Islam Negeri
SWT : Subhanahu Wata‟ala
SAW : Shallallahu „Alaihi Wasallam
BPS : Badan Pusat Statistik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional yang dilakukan bangsa Indonesia merupakan salah
satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yakni terciptanya
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan undang-undang dasar dan pancasila sila
yang ke lima yaitu “ keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Pembangunan
daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan
daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan
kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing,
maupun peningkatan indeks pembangunan manusia .2
Menurut Imam Al-Gazali Kesejahteraan (maslaha) dari suatu masyarakat
tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar, yaitu : agama
(al-dien), hidup atau jiwa (nafs),keluarga atau keturunan (nasl), harta atau
kekayaan (maal), intelek atau akal (aql).Imam Al-Ghazali menitikberatkan bahwa
sesuai tuntunan wahyu “kebaikan dunia ini dan akhirat (maslahat al-din wa al-
dunya) merupakan tujuan utamanya. Dan dalam aspek ekonomi kesejahteraan
sosial dapat diartikan meliputi: kebutuhan (daruriat), kesenangan atau
kenyamanan (hajaat), dan kemewahan (tahsinaat).3
2 Diaul Muhsinat, Skripsi: Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Universitas Islam Negeri Makassar, 2016), hlm. 2.
3 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam Edisi Kedu, IIIT Indonesia, Jakarta, 2003, hlm. 98.
2
Penciptaan lapangan berusaha terdapat juga di pasar. Pasar sudah menjadi bagian
yang melekat dari kehidupan masyarakat. Sebagian orang bahkan
menggantungkan pekerjaan sehari-hari dari pasar. Maka dari itu, keberadaan pasar
sangat vital bagi masyarakat serta perekonomian. Dalam kegiatan sehari-hari
pasar bisa diartikan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual. Namun
dalam ilmu ekonomi, pasar tidak diartikan sebagai tempat, namun lebih
mengutamakan pada kegiatan jual beli tersebut. Tidak hanya itu pasar juga
merupakan penunjang peningkatan anggaran pendapatan daerah, sehingga
keberadaan pasar dalam lingkungan masyarakat sangat dibutuhkan baik itu pasar
tradisional maupun pasar modern.4
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung dan
adanya proses tawar menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios – kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan –bahan makanan
berupa ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, telur, daging, kain, pakaian, jasa dan
lain sebagainya. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
yang lainnya.5 Pasar juga adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan
antara permintaan (pembeli_ atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang,
jasa, atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang membutuhkan tenaga
kerja, modal dan barang baku produksi baik untuk memproduksi barang atau jasa.
4 Diaul Muhsinat, Skripsi: Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (universitas islam negeri makassar, 2016), hlm. 2. 5Ibid, hlm. 3.
3
Pasar tradisional juga disebut pasar yang kegiatan para penjual dan
pembelinya dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran dalam waktu
sementara atau tetap dengan tingkat pelayanan terbatas. Pasar tradisional juga
merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan
wadaya masyarakat.Tempat usahanya dapat berbentuk toko, kios, los, dan tenda
yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat.Pasar
tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah dan koperasi.
Penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar menawar dan para
pengelolaannya juga bermodal kecil.6
Salah satu pasar tradisional di Kota Jambi adalah pasar keluarga yang
terdapat di Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi. Pasar
keluarga merupakan pasar tradisional yang pada mulanya hanya dimukim oleh
beberapa penjual dan pembeli. namun, seiring dengan perkembangan zaman pasar
keluarga dijadikan sebagai pasar tradisional yang gemar dikunjungi oleh
masyarakat selain pasar Angso Duo, pasar Simpang Pulai, pasar Aur Duri dan
pasar tradisional lainnya. Tapi untuk sekarang pasar tradisional keluarga
mengalami penurunan terhadap daya belinya, karena banyaknya bermunculan
pasar-pasar baru baik tradisional maupun modern.
Pasar tradisional keluarga beroperasi setiap hari mulai dari jam 06.00-
17.00 wib, tapi untuk pedagang sayur, daging, ayam, ikan dan lain-lainnya
beroperasi mulai jam 06.00-12.00 wib siang, sedangkan untuk jualan seperti
makanan, cemilan, dan sejenis makanan lainnya beroperasi mulai dari jam 06.00-
6 Indah Superti, Skripsi: Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Perspektif Ekonomi, (UIN Raden Intan Lampung, 2017), hlm. 2.
4
17.00 wib. Dan hari yang paling ramai pengunjung pasar tradisional keluarga
tersebut hanya hari sabtu dan minggu, selain itu pembeli di pasar keluarga ini sepi.
(sumber : ibu yeni, ibu desi, bpk abdul rozak).7
Berdagang di pasar tradisional keluarga merupakan sebuah usaha dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat seperti menjual kebutuhan sehari-hari,
bahan-bahan makanan berupa ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, daging,
pakaian, sandal, warung, jasa, parut kelapa, giling cabe, kue-kue dan barang-
barang lainnya. Dengan adanya usaha yang demikian diharapkan untuk
memungkinkan masyarakat dalam menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik
dari sebelumnya, Terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.8
Akan tetapi, dari wawancara yang saya lakukan baik terhadap pengelola
pasar maupun para pedagang yang berjualan di pasar keluarga, mereka
menyampaikan bahwa ditiga tahun terakhir ini pendapatan para pedagang
menurun rata-rata sebanyak 10 - 20%. Adapun penyebabnya adalah karena
semakin banyaknya bermunculan pasar-pasar tradisional yang baru, strategis,
harga yang relatif murah dibandingkan pasar keluarga, dekat dengan tempat
tinggal, dan keadaan ekonomi di Indonesia dalam keadaan menurun, Sehingga
dengan banyaknya bermunculan pasar-pasar baru dan ekonomi yang semakin
melemah tersebut daya beli di pasar keluarga semakin berkurang dari tahun ke
7 Wawancara dengan pedagang, Senin, 11 November 2019 . 8 Diaul Muhsinat, Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Menurut Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Skripsi Ekonomi, 2016, hlm. 3.
5
tahun (Sumber : pengelola pasar keluarga, beberapa pedagang dan beberapa
pembeli, Sabtu, 14 desember 2019 pukul 10:00 wib).9
Adapun jumlah pasar tradisional yang terdapat di Kota Jambi dari tahun
2017 sampai 2019, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Pasar Tradisional Di Kota Jambi
Dari 2017 Sampai 2019
2017 2018 2019
29 32 40
Sumber :Dinamika Pembangunan Kota Jambi,10
Dari tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa pasar tradisional yang ada di
Kota Jambi ini dari tahun ke tahun semakin banyak baik adanya campur tangan
pemerintah maupun swasta. Dengan banyaknya pasar-pasar tradisional yang baru
yang lebih strategis, luas, nyaman, lengkap, harga yang lebih murah, dan tempat
yang lebih dekat dari rumah sipembeli, membuat daya beli masyarakat di pasar
tradisional keluarga mengalami penurunan.
Melihat banyaknya pesaing yang bermunculan bagi pedagang di pasar
keluarga, membuat pedagang yang berjualan di pasar keluarga berharap adanya
campur tangan pemerintah terhadap pasar keluarga tersebut. Karena dengan
adanya campur tangan pemerintah di pasar keluarga, diharapkan pendapatan
pedagang di pasar akan semakin bertambah dan semakin bisa bersaing dengan
pasar-pasar tradisional lainnya baik milik pemerintah maupun swasta. Adapun
9Wawancara pengelola pasar keluarga, beberapa pedagang dan beberapa pembeli, sabtu,
14 desember 2019 pukul 10:00 wib. 10 Sumber : Dinamika Pembangunan Kota Jambi, diakses pada rabu, 17 desember 2019
pukul 20.00 wib.
6
jumlah pedagang di pasar tradisional keluarga dari tahun 2017 – 2019 sebagai
berikut :
Tabel 1.2
Jumlah Pedagang Di Pasar Keluarga
Dari Tahun 2017 – 2019
Tahun 2017 2018 2019
Jumlah 190 157 133
Sumber :Pengelola Pasar Keluarga11
Dari tabel 1.2 di atas menjelaskan jumlah pedagang yang berada di pasar
tradisional keluarga yang berada di Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III
Sipin, Kota Jambi mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dari wawancara
yang saya lakukan terhadap pembeli di pasar keluarga salah satu faktor
penyebabnya adalah faktor harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan pasar-
pasar tradisional lainnya. Adapun perbandingan harga beberapa pasar tradisional
di Kota Jambi sebagai beriku:
11
Sumber :Wawancar bersama Pengelola Pasar Keluarga, bapak Wahyudi, 10 Januari
2020, Pukul 14.00 Wib.
7
Tabel 1.3
Perbandingan Harga di Beberapa Pasar Tradisional di Kot Jambi
Tahun 2019
No Nama Pasar Jenis Barang Harga
1 Pasar Keluarga Ayam Rp.28.000 / kg
Ikan Rp.30.000 / kg
Cabe merah Rp.32.000 / kg
Cabe rawit Rp.36.000 / kg
Bawang merah Rp.35.000 / kg
Bawang putih Rp.40.000 / kg
2 Pasar Simpang Pulai Ayam Rp.26.000 / kg
Ikan Rp.30.000 / kg
Cabe merah Rp.28.000 / kg
Cabe rawit Rp.38.000 / kg
Bawang merah Rp.32.000 / kg
Bawang putih Rp.37.000 / kg
3 Pasar Aur Duri Ayam Rp.25.000 / kg
Ikan Rp.30.000 / kg
Cabe merah Rp.26.000 / kg
Cabe rawit Rp.35.000 / kg
Bawang merah Rp.32.000 / kg
Bawang putih Rp.35.000 / kg
4 Pasar Angso Duo Ayam Rp.25.000 / kg
Ikan Rp.25.000 / kg
Cabe merah Rp.30.000 / kg
Cabe rawit Rp.35.000 / kg
Bawang merah Rp.30.000 / kg
Bawang putih Rp.35.000 / kg
Sumber : wawancara terhadap pedagang pasar tradisional12
Dari tabel 1.3 di atas menjelaskan bahwa harga di pasar tradisional
keluarga lebih tinggi dibandingkan harga dibeberapa pasar tradisional lainnya.
Dalam hukum permintaan disebutkan jika harga suatu barang semakin murah,
maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Jika suatu harga barang naik,
maka permintaan terhadap barang itu akan berkurang.13
Maka sudah jelas bahwa
12
wawancara terhadap pedagang pasar tradisional, 20 Januari 2020, Pukul 10.00 Wib. 13 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
& Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24.
8
harga adalah salah satu faktor yang membuat daya beli masyarakat berkurang
selain daripada banyaknya bermunculan pasar-pasar baru tradisional
bermunculan.
Jadi, untuk itu sepantasnya pihak pengelola Pasar Tradisionl Keluarga,
Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi, bekerjasama dengan
pemerintah kota jambi dalam mengembangkan pasar keluarga, sehingga dengan
adanya campur tangan pemerintah di pasar tradisional keluarga, membuat daya
beli masyarakat terhadap pasar keluarga meningkat dengan begitu pendapatan
pedagang di pasar keluarga tersebut akan mengalami peningkatan.
Dari pembahasan di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul :
“Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang Di
Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin,
Kota Jambi).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang dikemukakan di
atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana potensi pasar tradisional keluarga dalam meningkatkan
pendapatan pedagang di Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS.
Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi ?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan pendapatan pedagang di
Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III
Sipin, Kota Jambi tersebut ?
9
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui potensi pasar tradisional keluarga dalam meningkatkan
pendapatan pedagang di Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto,
Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi!
2. Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
pendapatan pedagang di Pasar Tradisional Keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto,
Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi tersebut !
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat kota jambi kususnya bagi
penjual yang ada di pasar tradisional keluarga tersebut.
2. Sebagai bahan referensi bagi siapa saja yang ingin mengetahui potensi
pasar tradisional keluarga dalam meningkatkan pendapatan pedagang di
kota Jambi.
3. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN STS JAMBI.
10
E. Kerangka Teori
1. Potensi Pasar
a. Pengertian Potensi Pasar
Sebelum membahas tentang pengertian potensi pasar, terlebih dahulu
kita mengetahui pengertiannya satu persatu. Potensi berasal dari bahasa latin
yaitu “potentia” yang artinya kemampuan. Potensi secara istilah adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.14
Sedangkan Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan
pembeli.15
Adapun potensi pasar (Market Potential) adalah ukuran atau nilai
total pasar dalam rupiah, seandainya semua orang memiliki keterkaitan
terhadap produk atau jasa yang memiliki daya beli, membeli produk atau
jasa.16
Selain itu, potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan
maksimum untuk produk jasa tertentu selama periode tertentu, misalnya satu
tahun. Estimasi potensi pasar melibatkan permintaan sekarang terhadap produk
dan proyeksi kecenderungan pasar dimasa yang akan datang.
Potensi pasar dapat dianalisis melalui penataan pasar, penetapan harga,
serta sarana dan prasarana yang ada pada pasar tersebut
Penataan pasar tradisional adalah salah satu upaya pemerintah agar supaya
pasar tradisional akan tetap ada dengan seiring berkembangnya sekarang
14 Ensiklopedia Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, ( Jakarta: Pakhi
Pamungkas, 1997), hlm. 358. 15 Fitria Karnudu, Jurnal: Analisis Potensi Bersaing Pasar Tradisional Terhadap Pasar
Modern Dikota Ambon, (IAIN Ambon, 2014), hlm . 156. 16 Ahmad Mustafa, Jurnal:Potensi Pasar Tradisional Simabur Bagi Masyarakat Dinagari
Simabur, Kec. Pariangan. Kab.Tanah Datar, ( STIKP PGRI, Sumatra Barat, 2017), hlm. 27.
11
dengan pasar modern.17
Faktor-faktor yang mempengaruhi penataan pasar-
pasar tradisional di Indonesia, adalah :
1) Kebijakan perdagangan bebas di Indonesia
Perdagangan bebas jelas memberi dampak bagi perekonomian Indonesia.
Konsumen semakin inbtensif melakukan aktivitas jual beli pada pasar yang
semakin beragam, tidak saja pasar konvensional namun juga pasar online
(marketplace). Perdagangan bebas ini adalah masuknya barang-barang luar
negeri dalam jumlah yang besar ke dalam negeri. Berkaitan dengan pasar
tradidional, tentu hal ini menjadi masalah tersendiri, karena apabila barang-
barang yang dijual di pasar tradisional bersaing dengan barang-barang yang
berasal dari luar negeri dan kualitas harga barang yang ditawarkan di
marketplace misalnya jauh lebih murah dan lebih berkualitas.
Pungsi pemerintah disini adalah bagaiman membuat membuat kebijakan
perdagangan bebas namun tetap melindungi rakyat dan berorientasi
mewujudkan kesejahteraan rakyat secara merata.
2) Pengaturan tata kelola wilayah pasar tradisional
Pengaturan tata kelola wilayah pasar tradisional di amanatkan dalam
undang-undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan dan
kemudian diatur lebih lanjut yaitu dalam Peraturan Presiden Nomor 112
Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Toko, dan Pusat Perbelanjaan Bagian Pertama Pasal 2 menyatakan Penataan
Pasar Tradisional harus memperhatikan hal sebagai berikut :
17 Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, Penataan Pasar Tradis\ional Di Kota
Manado (Suatu Studi Di Pasar Tradisional Bahu), 2017, hlm. 2-3.
12
a) Lokasi pendirian pasar tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota Termasuk Peraturan Zonasinya.
b) Pendiri pasar tradisional wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan
pasar tradisional.
2) Perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk koperasi
yang ada di wilayah yang bersangkutan.
3) Menyediakan area parkir paling sedikit seluas kebutuhan parker 1
(satu) buah kendaraan roda empat untuk setiap seratus 100 m2 (seratus
meter persegi) luas lantai penjual pasar tradisional.
c) Penyediaan area parkir sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat
dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola pasar tradisional
dengan pihak lain (pemerintah).18
Penetapan harga ditentukan pada keseimbangan input dan output.
Kebijaksanaan harga diperlukan untuk bermacam-macam tujuan, misalnya
melindungi produsen agar tetap dapat memperoleh keuntungan dan untuk
melindungi konsumen tidak dirugikan.19
Harga merupakan salah satu
pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan untuk berbelanja,
khususnya terhadap ibu-ibu rumah tangga, seperti dalam hukum permintaan
“Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang
18 Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, Penataan Pasar Tradisional Di Kota
Manado (Suatu Studi Di Pasar Tradisional Bahu), 2017, hlm. 2-3. 19 Soekartawi, Prinsip Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori Dan Aplikasi,
Jakarta, Cv. Rajawali 1988, Hal. 114-115.
13
itu bertambah. Jika suatu barang naik, maka permintaan terhadap barang itu
akan berkurang”.20
Hukum penetapan harga terdapat dalam UU. No. 5 Tahun 1999,
antara lain :
1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar
oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.
2) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang mengakibatkan pembeli
yang satu harus membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang
harus dibayar oleh pembeli lain utuk barang dan atau jasa yang sama.
3) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga dibawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
4) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang
memuat persyaratan bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan
menjual atau memasok kembali barang dan atau jasa yang diterimanya,
dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan,
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.
Sarana dan prasarana secara umum adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai untuk mencapai maksud dan tujuan dari proses produksi. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggarakannya suatu proses. Sarana adalah mencakup semua peralatan
20 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
& Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24.
14
dan perlengkapan yang secara langsung menunjang proses tersebut. Prasarana
adalah mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara tidak
langsung menunjang proses tersebut.21
Secara sosiologi dan kultural, makna fisolofis sebuah pasar tidak hanya
merupakan arena jual beli barang atau jasa, namun merupakan tempat
pertemuan warga untuk saling berinteraksi sosial atau melakukan diskusi
informal atau permasalahan kota.
Dalam pandangan Islam pasar merupakan wahana atau tempat transaksi
ekonomi yang ideal, tetapi memiliki berbagai kelemahan yang tidak cukup
memadai pencapaian tujuan ekonomi yang Islami, secara teoritik maupun
praktikal pasar memiliki beberapa kelemahan, misalnya mengabaikan distribusi
pendapatan dan keadilan, tidak selarasnya antara proritas individu dengan
sosial antara berbagai kebutuhan, adanya kegagalan pasar, ketidak sempurnaan
persaingan, dan lain-lain.
Oleh karenanya, kita harus menempatkan pasar secara proposional
dalam perekonomian dan kemudian memperbaiki dan melengkapi kekurangan-
kekurangnnya.22
Islam sangat menghargai perniagaan yang halal lagi baik,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.An-Nisa {4} 29, yaitu sebagai
berikut:
21 Barnawi &M. Arifin, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah, Jogjakarta, Ar-ruz
Media, Cetakkan Ke II, 2014, Hal. 41.
22 M.B.Hendrie Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami, 2003, hlm. 313
15
م م ك مونا مت ااراة معان مت ارااض م من مإ لا مأان متا ل بااط ل م مب كا مب اي م واالا مآاكموا ملاا متا كملموا مأا ا مالذ ينا مأاي ها يايما﴿٩٢﴾ م مراح مب م مإ ن م ماللنا مكاانا ت ملموا مأانفمسا والاا مت اق
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.Dan janganlah kamu
membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu”.23
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar adalah keadaan dimana terjadi
kekuatan permintaan dan penawaran yang seimbang dari suatu barang atau
jasa.Keseimbangan kekuatan antara permintaan (konsumen) dan penawaran
(penjual) tidak dapat dilihat sebab peristiwa atau kejadiannya tidak berupa
wujud sebagai suatu bangunan, oleh karena itu disebut sebagai pasar abstrak.24
b. Jenis-Jenis Pasar
Atas dasar pengaliran barang dari titik produksi sampai ke titik
konsumsi maka pasar diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1) Pasar Pengumpulan Lokal (Local Assembly Market)
Sesuai dengan tugasnya mengumpulkan hasil produksi dipusat
produksi maka didalam jenis pasar ini yang berperan adalah para
pedagang pengumpul, sehingga pasar ini umumnya terletak di desa atau
kecamatan.Disamping sebagai tempat pengumpulan hasil-hasil pertanian,
pasar ini juga merupakan pasar eceran barang-barang kebutuhan petani
seperti, pupuk, pestisida dan lain-lain.Didalam pasar ini, tingkat harga
hasil-hasil pertanian merupakan tingkat harga yang rendah, sedangkan
23An-Nisa (4) : 29 24 Diaul Muhsinat, Skripsi: Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (UIN makassar , 2016), hlm. 10-11.
16
untuk barang-barang kebutuhan petani dicapai tingkat harga yang paling
tinggi.
2) Pasar Pusat Pengumpulan (Primary Market)
Barang-barang dari pasar pengumpulan lokal selanjutnya
dikirimkan ke pasar pusat pengumpulan untuk selanjutnya disebar ke
pasar eceran atau untuk keperluan ekspor.Mengingat kegiatan-kegiatan
yang ada di pasar ini maka yang memegang peranan adalah para
pedagang besar (wholesaler), sehingga pasar ini disebut juga pasar
pedagang besar.Pada umumnya pasar jenis ini terletak di kota-kota besar
yang memiliki fasilitas perniagaan seperti pelabuhan, alat transportasi
dan komunikasi serta fasilitas gudang.
3) Pasar Eceran (Retail Market)
Keadaan dimana terdapat konsumen dan para pengecer dapat
dinyatakan sebagai pasar eceran sehingga yang berperan dalam hal ini
adalah para pedagang pengecer.Pasar jenis ini bisa dijumpai sehari-hari
baik di pinggir-pinggir jalan maupun di toko-toko di daerah perkotaan.
4) Pasar Ekspor Impor (Export Import Market)
Pasar ini umumnya terdapat di kota-kota besar yang memiliki
fasilitas perniagaan yang memungkinkan untuk mengirimkan barang
keluar negeri.Peranan yang besar didalam pasar ini dipegang oleh para
eksportir dan impotir.Suatu tempat yang mampu menampung permintaan
dan penawaran dari luar negeri dapat disebut bursa atau pasar pertukaran
17
(Exchange Market).Dengan demikian, bursa mmerupakan suatu pasar
dengan ruang lingkup internasional.25
c. Macam-Macam Pasar
Berdasarkan atas jumlah penjual maka pasar dapat dibagi menjadi
empat macam, yaitu :
1) Pasar monopoli
merupakan bentuk pasar dari suatu barang yang ditawarkan atau yang
diproduksi oleh satu orang atau produsen.
2) Pasar duopoli
bentuk pasar dari suatu barang yang ditawarkan atau yang diproduksi
oleh dua orang atau produsen.
3) Pasar oligopoli
bentuk pasar dari suatu barang yang ditawarkan atau yang diproduksi
oleh beberapa (lebih dari dua ) orang atau produsen.
4) Pasar persaingan sempurna
bentuk pasar dari suatu barang yang ditawarkan atau yang diproduksi
oleh banyak orang atau produsen.26
d. Peran Dan Fungsi Pasar
Adapun peran pasar yang utama adalah mempertemukan penawaran
dan permintaan (produsen dan konsumen) dalam rangka pembentukan harga
serta menambah kegunaan barang.
Sedangkan fungsi ekonomis dari pasar adalah sebagai berikut :
25 Daryanto, Manajemen Pemasaran Sari Kuliah, 2011, hlm . 207-208 . 26Ibid , hlm. 208.
18
1) Menyalurkan barang dari produsen kekonsumen: didalam pasar konsumen
mencari barang yang dibutuhkan dan produsen menyediakan barang yang
diperlukan.
2) Memecahkan persoalan perbedaan tempat : pasar mengatasi perbedaan
tempat antara produsen dan konsumen, disamping itu juga menjembatani
perbedaan antara konsumen satu dengan yang lainnya.
3) Memecahkan persoalan perbedaan waktu : hasil-hasil pertanian bersifat
musiman, sedangkan permintaan berlangsung terus menerus, sehingga
mengatasi perbedaan waktu antara saat panen dengan saat dibutuhkan.
4) Seleksi dan kombinasi barang menurut jumlah dan jenisnya : kebanyakan
usaha produksi dispesialisasikan pada satu macam barang saja, sedangkan
konsumen menghendaki macam-macam barang dalam berbagai jumlah,
ukuran dan kualitas.27
Dalam tinjauan islam pungsi pasar adalah sebagai berikut :
1) mengokohkan pemahaman tolong menolong antara negara islam dalam
hubungan perdagangan dan bisnis.
2) Mengokohkan system perekonomian islam dan mewujudkan
keseimbangan dalam membina perekonomian antara negara islam,
sehingga perekonomian negara islam tetap stabil.
3) Memberikan modal dan mengembangkannya baik oleh negara islam dan
pengusaha dari komponen masyarakat, sehingga para pengusaha dan
bisnismen ikut serta didalam mengembangkan perekonomian bangsa,
27Ibid, hlm. 208-209.
19
dalam menanam modal dengan menggunakan system mudharabah dan
murabahah.
4) Menggerakkan seluruh sarana perekonomian dengan cermat dan bijaksana,
sehingga dapat mengatasi berbagai macam malapetaka yang
mengakibatkan krisis ekonomi.
5) Mengembalikan pengembangan modal luar negara islam kedalam
kedaulatan dan tanah air islam.
6) Menguatkan pemberdayaan bank islam, sehingga dapat melahirkan dan
mengembangkan bank islam secara intensif.
7) Mempungsikan pasar sebagai sarana kebebasan dalam meningkatkan
produksi dan mengembangkan modal di dunia perdagangan dan bisnis
lainnya.
8) Mengarahkan dan memperhatikan produksi pasar. Karena islam
mengharamkan seluruh bentuk perdagangan yang mengandung riba dan
memperdagangkan barang-barang yang diharamkan islam.
9) Menyelaraskan debet dan kredit.
2. Pasar Tradisional, Ciri-Ciri, Dan Jenisnya
a) Pengertian Pasar Tradisional
Peraturan presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007
mendefenisikan pasar tradisional sebagai pasar yang dibangun dan dikelola
oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk kerjasama
dengan swasta denga tempat usaha berupa toko, kios. Los dan tenda yang di
20
miliki atau di kelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual
beli barang dagangan melalui tawar menawar.28
Pasar tradisional juga merupakan pusat kegiatan ekonomi
masyarakat yang begitu kompleks, dan berada dekat dengan
masyarakat.Pasar tradisional dapat dikenali dengan tempat yang sederhana,
terdiri atas pedagang dengan bermacam-macam barang dagangan kebutuhan
sehari-hari, penentuan harga dengan melakukan tawar menawar.29
Pasar tradisional merupakan sarana tempat berlangsung transaksi
jual beli, dimana pedagang secara langsung memperdagangkan aneka
barang dan jasa.Bentuk fisik pasar tradisional biasanya terdiri dari los dan
kios sederhana, relatif kurang terawat dan terkesan kumuh, kebanyakan
menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan,
buah, sayur-sayuran, telur, daging, pakaian, jasa dan lain-lain.30
b) Ciri-Ciri Pasar Tradisional
Ciri-ciri pasar tradisional adalah sebagai berikut :
1) Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah, Swasta, Atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
28 Eis Almasitoh, Upaya Eksistensi Pasar Tradisional Studi Revitalisasi Pasar Piyungan
Bantul, Jurnal PMI Vo. X, No. 2, Maret 2013, hlm. 2. 29 Fitria Karnudu, Jurnal:Analisis Potensi Bersaing Pasar Tradisional Terhadap Pasar
Modern Dikota Ambon, (IAIN Ambon, 2014), hlm . 158. 30 Ifany Damayanti, Skripsi: Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Kecil Di Pasar Gede Kota Surakarta, (Surakarta, Universitas Sebelas Maret, 2011), hlm. 12.
21
2) Kebanyakan menjual kebutuhuan sehari-hari seperti bahan-bahan
makanan berupa sayur-sayuran, buah, ikan, daging, pakaian, dan barang
dagangan lainnya.
3) Sistem pembelian barang lakukan dengan tawar-menawar
4) Pasar tradisional beroperasi mulai dari subuh
5) Hubungan ekonomi antar sesama pedagang pasar tradisional dengan
saling meminjam uang atau memberikan hutang barang dagangannya
dengan pedagang pasar lainnya yang cukup mereka kenal.
6) Para pedagang pasar tradisional saling berebut dan menarik perhatian
para pelanggannya untuk mencari keuntungan sebanyak mungkin, akan
tetapi para pedagang masih bersahabat antar pedagang.
7) Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal
Barang dagangan yang dijual di pasar tradisional ini adalah hasil bumi
yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Meskipun ada beberapa dagangan yang
diambil dari hasil bumi dari daerah lain yang berada tidak jauh dari daerah
tersebut, namun tidak sampai mengimport hingga keluar pulau atau negara.31
c) Jenis Pasar Tradisional
Pasar sebagai perusahaan daerah digolongkan menurut beberapa hal, yaitu:
Menurut jenis kegiatannya, pasar digolongkan menjadi tiga jenis :
1) Pasar eceran, yaitu pasar di mana terdapat permintaan dan penawaran
barang secara eceran.
31 Helina Kuncahyawati, Perberdayaan Pasar Tradisional Dan Pedagang Pasar Menurut
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo, Nomor 6 Tahun 2014 (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2011), hlm. 4.
22
2) Pasar grosir, yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran dalam
jumlah besar.
3) Pasar induk, yaitu pasar yang lebih besar dari pasar grosir, merupakan
pusat pengumpulan dan penyimpanan bahan-bahan pangan untuk
disalukan ke grosir-grosir dan pusat pembelian.32
3. Peningkatan Ekonomi
a) Pengertian peningkatan ekonomi
Peningkatan ekonomi adalah keadaan dimana seseorang yang
sebelumnya belum mempunyai penghasilan uang yang lebih dari cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mampu mendapatkan
penghasilan yang lebih dari cukup.33
Peningkatan juga diartikan kemajuan, perubahan, dan atau perbaikan.
Sedangkan perekonomian yang mempunyai kata dasar ekonomi adalah ilmu
mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta
kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan).34
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan ekonomi masyarakat
Menurut munandar (2006), pengertian pendapatan adalah suatu
pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi
bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula
32Endi Sarwoko, Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja Pedagang
Pasartradisional Diwilayah Kabupaten Malang, (Jurnal Ekonomi MODERNISASI, 2013), hlm. 3. 33Ummu Aliyatul Choiriya, Potensi Pasar Tradisional Untuk Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Dalam Ruang Lingkup Islam, (Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2018), hlm. 11.
34Sukirno (2006), Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005),
hlm. 951.
23
merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena bertambahnya
liabilities.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan
pedagang, antara lain :
1) Modal
Sejalan dengan perkembangan tekhnoligi dan makin jauhnya spesialisasi
dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang
mejadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi.
Modal adalah sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai
dasar untuk melaksanakan suatu pekejaan atau bisnis. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibedakan menjadi modal sendiri dan modal
asing. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik
perusahaan ( pengusaha). Sedangkan, Modal asing adalah moda yang
didapat dari hasil pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan yang ada.
Kekuatan modal yang tertumpu pada kekuatan sendiri akan lebih baik
daripada modal berasal dari luar, karena modal dari luar tentu memiliki
konsekuensi biaya bunga an ketergantungan dari pihak luar.
2) Jam berdagang / jam kerja
Jam berdagang / jam kerja adalah waktu yang dimanfaatkan seseorang
ntuk menjajakan barang atau jasa tertentu. Dapun waktu yang dimaksud
disini adalah lamanya jam yang benar-benar digunakan seseorang untuk
kegiatan berdagang, maka ia akan menjual barang yang mereka punya,
jadi semakin banyak barang yag mereka jual berarti semakin menaikkan
24
pendapatan mereka. Otomatis keuntungan yang mereka dapat juga
semakin meningkat.
3) Lama usaha
Didalam menjalankan usaha, lama usaha memegang peranan penting
dalam proses melakukan usaha perdagangan. Lamanya suatu usaha dapat
menimbukan suatu pengalaman berusaha, dimana pegalaman dapat
mempengaruhi pen\gamatan seseorang dalam bertingkah laku. Ama
pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama seorang
pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi
produktivitasnya sehingga dapat menambah efisiensi dan menekan biaya
produksi lebih kecil daripada penjualan.
4) Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja merupakan salah satu variable yang cukup
berpengaruh terhadap besarnya keuntungan para pedagang. Semakin
banyak jumlah tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki, maka para
pelanggan pun akan terlayani dengan baik, karena adanya efisiensi waktu
sehingga kualitas dari pelayanan tersebut akan tampak baik.
permintaan seseorang akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.
Diantara faktor tersebut yang paling penting sebagai berikut :
1) Harga barang itu sendiri
Jika suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu
bertambah. Jika suatu barang naik, maka permintaan terhadap barang itu akan
berkurang. Hal ini membawa kita kehukum permintaan.
25
2) harga barang lain yang terkait
Harga lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi kedua
macam barang tersebut memiliki keterkaitan dua macam yang dapat bersifat
substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Suatu barang
menjadi substitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat
dari dua syarat, yaitu memiliki fungsi yang sama atau kandungan yang sama.
Misalnya, barang substitusi daging ayam adalah daging sapi, ikan, atau
tempe.
3) Tingkat pendapatan per kapita
Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Semakin tinggi
tingkat pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan terhadap
suatu barang meningkat.
4) Selera atau kebiasaan
Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang.
5) Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, permintaan akan suatu barang meningkat.
6) Perkiraan harga barang dimasa yang akan datang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih
baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli
lebih banyak saat ini guna menghemat belanja dimasa mendatang.
7) Distribusi pendapatan
Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah,
sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
26
8) Usaha-usaha produsen untuk meningkatkan penjualan
Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli
barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi
masyarakat.Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu
barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut.
Disamping itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pengiklanan akan
mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat untuk
membeli. Selain itu, usaha-usaha promosi lainnya, seperti pemberian hadiah
kepada pembeli apabila membeli suatu barang atau iklan pemberian potongan
harga, sering mendorong orang un\\tuk membeli lebih banyak dari pada
biasanya.35
Selain itu, ada juga faktor lain yang mempengaruhi keputusn konsumen
untuk membeli, seperti :
1) Sarana Fisik (Physical Evidence)
Sarana Fisik (Physical Evidence) merupakan suatu hal yang secara nyata
turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan
produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang ternasuk dalam bangunan
fisik seperti, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya
yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan
lain sebagainya.36
35 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro
Ekonomi & Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24 – 26. 36 Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, Hlm. 39.
27
Dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2006 Pasal 05
Ayat 01 Tentang Pengelolaan Pasar menyebutkan bahwa Standarisasi Pasar
atau Sarana Pendukung meliputi :
a) Jalan masuk dan keluar bagi kendaraan bermotor, jalan atau lorong atau
lalu lintas barang dan atau orang dalam pasar
b) Tempat parkir
c) Posko keamanan
d) Tempat penampungan sampah sementara
e) Toko/kios/los, peralatan dan bangunan lain yang sah
f) Papan nama pasar
g) Tempat ibadah
h) Tempat mandi, cuci dan kakus(MCK) atau toilet umum
i) Alat pemadam kebakaran
j) Instalasi pengolahan air limbah(IPAL)
k) Unit pengelolaan pasar
l) Instalasi listrik sesuai standar (PLN). 37
2) Penataan Pasar
Penataan pasar tradisional adalah salah satu upaya pemerintah agar
supaya pasar tradisional akan tetap ada dengan seiring berkembangnya
sekarang dengan pasar modern. Untuk itu, menurut Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Toko, dan Pusat Perbelanjaan Bagian Pertama Pasal 2
37https:// jdih.setjen.kemendagri.com
28
menyatakan Penataan Pasar Tradisional harus memperhatikan hal sebagai
berikut :
a) Lokasi pendirian pasar tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota Termasuk Peraturan Zonasinya.
b) Pendiri pasar tradisional wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
(1) Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan
pasar tradisional.
(2) Perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk koperasi
yang ada di wilayah yang bersangkutan.
(3) Menyediakan area parkir paling sedikit seluas kebutuhan parker 1
(satu) buah kendaraan roda empat untuk setiap seratus 100 m2 (seratus
meter persegi) luas lantai penjual pasar tradisional.
c) Penyediaan area parkir sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat
dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola pasar tradisional
dengan pihak lain (pemerintah).38
4. Pedagang
a) Pengertian Pedagang
Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan,
memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri untuk memperoleh
suatu keuntungan. Sedangkan pedagang kecil adalah orang yang dengan
modal relative sedikit melaksanakan aktifitas produksi dalam arti luas
38 Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, Penataan Pasar Tradisional Di Kota
Manado (Suatu Studi Di Pasar Tradisional Bahu), 2017, hlm. 2-3.
29
(produksi barang, menjual barang, dan menyelenggarakan jasa) untuk
memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu dalam masyarakat usaha
yang mana dilaksanakan di tempat-tempat yang dianggap strategis dan
ekonomis dalam suasana lingkungan yang informal.39
Pedagang adalah seseorang yang mempunyai usaha dan tempat
permanen sesuai dengan jenis usahanya dan dalam penampilan barang
dagangan mempunyai variasi baik dalam penataan, kemasan, kebersihan,
sehingga bisa menarik para pembeli atau pelanggannya.40
b) Jenis-jenis perdagangan
Berdasarkan studi sosiologi ekonomi tentang perdagangan terbagi atas:
(1) Pedagang professional yaitu pedagang yang menganggap aktivitas
perdagangan merupakan sumber utama dan satu-satunya bagi ekonomi
keluarga.
(2) Pedagang semi professional yaitu pedagang yang mengakui
aktivitasnya untuk memperoleh uang, tetapi pendapatan dari hasil
perdagangan merupakan sumber tambahan bagi ekonomi
keluarga.derajat tambahan tersebut berbeda pada setiap orang dan
masyarakat.41
(3) Pedagang subsitensi yaitu pedagang yang menjual produk atau barang
dari hasil aktivitas atau substensi.
(4) Untuk memenuhi ekonomi rumah tangga.
39 Indah Superti, Analisis Manjemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna Meningkatkan
Pedagang Kecil Dalam Perspektif Ekonomi Islam, 2017, hlm. 33. 40 Hasnawi, Dampak Relokasi Pasar Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Pasar
Lainoraha, (Universitas Halu Oleo Kendari, 2016), hlm. 16. 41Ibid, hlm. 20.
30
(5) Pedagang semu yaitu orang yang melakukan kegiatan perdagangan
karena hobi atau untuk mendapatkan suasana baru atau untuk mengisi
waktu luang. Pedagang jenis ini tidak mengharapkan kegiatan
perdagangan sebagai sarana untuk memperoleh uang, malahan
sebaliknya ia akan memperoleh kerugian dalam berdagang.
F. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.4
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul
Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1. Ahmad
Musthafa
“Potensi Pasar
Tradisional
Simabur Bagi
Masyarakat di
Nagari Simabur,
Kec. Pariangan,
Kab. Tanah
Datar”.
Deskriptif
Kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa
Pasar Tradisional Simabur
sangat berpotensi bagi
masyarakat di Nagari
Simabur, Kec. Pariangan,
Kab. Tanah Datar. Dengan
adanya lapangan pekerjaan di
Pasar Tradisional Simabur,
angka pengangguran di
Nagari Simabur,
Kec.Pariangan, Kab. Tanah
Datar menurun.42
2. Diaul
Muhsinat
“Potensi Pasar
Tradisional
Dalam
Peningkatan
Ekonomi
Masyarakat
Menurut
Perspektif
Kualitatif Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa
harga yang lebih murah,
produk yang bervariasi,
waktu, tempat yang strategis
dan adanya perhatian
pemerintah berpotensi dalam
peningkatan ekonomi
42 Ahmad musthafa,Jurnal: “ potensi pasar tradisional simabur bagi masyarakat di nagari
simabur, kec. Pariangan, kab.Tanah datar”, STKIP PGRI Sumatra Barat, 2015.
31
Ekonomi Islam
(Studi Kasus:
Pasar Cekkeng,
Kab
Bulukumba).”
masyarakat di Pasar Cekkeng,
Kab Bulukumba.43
3 R.Y.
Susanto
“Potensi Pasar
Tradisional
Blimbing Bagi
Masyarakat
Disekitar Kec.
Lowokwaru,
Kota. Malang”
Deskriptif
kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa
potensi Pasar Tradisional
Blimbing terhadap lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di
Wilayah Blimbing, Kec.
Lowokwaru, menunjukkan
bahwa potensi pasar terhadap
peluang kerja masyarakat
tinggi. Seperti sebagai
pedagang, ojek, kebersihan,
dan tukang parkir. Dengan
demikian selain
meningkatkan pendapatan
juga dapat mengurangi
tingkat pengangguran.44
4 Nikmatul
Maskuroh
“Potensi Pasar
Tradisional
Dalam
Peningkatan
Perekonomian
Masyarakat
Menurut
Perspektif Islam,
(Pasar
Tradisional
Yosomulyo
Pelangi, Kec.
Metro Pusat,
Kota. Metro)”.
Deskriptif
kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa
Pasar Tradisional Yosomulyo
Pelangi, Kec. Metro Pusat,
Kota. Metro, berpotensi
dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Kehadiran Pasar Tradisional
Yosomulyo membawa
pengaruh yang signifikan di
dalam masyarakat baik
kreatifitas maupun
perekonomian.45
43 Diaul Muhsinat, skripsi: “Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Ekonomi
Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, (UIN Makassar, 2016). 44 R.Y. Susanto, Jurnal: “ Potensi Pasar Tradisional Blimbing Bagi Masyarakat Di Sekitar
Kecamatan Lowokwaru, Kota. Malang”, (Universitas Tunggadewi Malang, 2018). 45 Nikmatul Maskuroh, Skripsi: “Potensi Pasar Tradisional Dalam Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam”, IAIN Metro, 2019).
32
5. Ummu
Aliyatul
Choiriyah
“Potensi Pasar
Tradisional
Untuk
Meningkatkan
Ekonomi
Masyarakat
Dalam Ruang
Lingkup Islam,
(Studi Kasus:
Pasar
Tradisional
Krempiyeng
Buduran, Kab.
Sidoarjo)”.
Deskriptif
kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa
Pasar Tradisional
Krempiyeng berpotensi bagi
masyarakat di Kota Sidoarjo.
Dilihat dari pendapatan yang
di hasilkan oleh pedagang
dipasar tersebut dan harga
yang relatif murah membuat
daya beli di Pasar Tradisional
Krempiyeng selalu ramai oleh
pembeli.46
Pertama, Perbedaan dalam skripsi, Ahmad Musthafa menjelaskan tentang
potensi pasar tradisional tanpa memecahkan masalah yang ada di pasar tradisional
tersebut, dan metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.Sedangkan skripsi
peneliti menganalisis potensi pasar yang ada di pasar tradisional, dan
menggunakan metode kualitatif.Adapun persamaannya adalah sama-sama
penelitian dilakukan di pasar tradisional dan menjelaskan potensi yang ada di
pasar tradisional tersebut.
Kedua, Perbedaan dalam skripsi, Diaul Muhsinat menjelaskan potensi
pasar tradisional dalam peningkatan ekonomi masyarakat dalam perspektif islam,
sedangkan skripsi peneliti menjelaskan potensi pasar tradisional dalam
meningkatkan pendapatan pedagang secara umum. Adapun persamaan adalah
dengan adanya produk yang bervariasi, dan tempat yang strategis, maka pasar
tradisional berpotensi dalam meningkatkan pendapatan pedagang.
46 Ummu Aliyatul Choiriya, Skripsi: “Potensi Pasar Tradisional Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Dalam Ruang Lingkup Islam”, (UIN Muhammadiyah Sidoarjo, 2018).
33
Tiga, perbedaan dalam skripsi, R.Y.Susanto menjelaskan tentang pasar
tradisional berpotensi terhadap peningkatan lapangan pekerjaan, sedangkan
skripsi peneliti dengan adanya pasar tradisional berpotensi meningkatkan
pendapatan pedagang dan masyarakat sekitarnya.Adapun persamaan adalah
dengan adanya pasar tradisional dapat meningkatkan pendapatan pedagang.
Empat, perbedaan dalam skripsi, Nikmatul Maskuroh hanya menjelaskan
tentang potensi pasar tradisional dalam perspektif islam, sedangkan skripsi
peneliti menjelaskan menganalisis potensi pasar tradisional dalam meningkatkan
pendapatana pedagang. Adapun persamaan adalah dengan adanya pasar
tradisional dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Lima, perbedaan dalam skripsi, Ummu Aliyatul Choiriah menjelaskan
dengan harga yang lebih murah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,
sedangkan skripsi peneliti menjelaskan dengan adanya produk yang bervariasi dan
tempat yang strategis dapat meningkatkan pendapatan pedagang.Adapun
persamaan adalah dengan adanya pasar tradisional dapat meningkatkan
pendapatan pedagang.
Fokus penelitian diatas berbeda dengan fokus penelitian pada kajian ini,
penelitian ini memfokuskan kajian terhadap potensi pasar tradisional dalam
meningkatkan pendapatan pedagang di pasar tradisional keluarga, Jl.HOS.
Cokroaminoto, Simpang III Sipin, kota Jambi dilihat dari penetapan harga, sarana
prasarana, dan penataan pasar.
35
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan
kenyataan dari kejadian yang diteliti,47
sehingga memudahkan penulis untuk
mendapatkan data yang objektif dalam rangka mengetahui potensi pasar
tradisional dalam menigkatkan pendapatan pedagang di pasar keluarga Jl. HOS.
Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci.48
Itu artinya penelitian kualitatif
adalah suatu rencana dan cara yang akan digunakan peneliti untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.49
47 Umar, Metodepenelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 22. 48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 9. 49Ibid, hlm. 9.
36
B. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keadaan atau jumah objek penelitian secara keseluruhan
yang memiliki kar\akteristik tertentu.50
Populasi dalam penelitian ini adalah
penjual yang ada di pasar tradisional keluarga, Jl. HOS. Cokroaminoto, Kel.
Simpang III Sipin, Kota Jambi, yaitu 133 orang penjual.
2. Sampel
Sampel adalah objek-objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu,
yang merupakan fraksi atau kelompok-kelompok tertentu dari suatu populasi.51
Adapun tekhnik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu menggunakan
tekhnik non random sampling yaitu tidak semua anggota populasi di beri
kesempatan untuk dipilih menjadi sampel, untuk lebih jelasnya tekhnik nom
random sampling yang penulis gunakan adalah jenis purposive sampling yaitu
pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sidah diketahui sebelumnya. Berdasarkan pendapat di atas
ditetapkan ciri-ciri dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu :
pedagang yang telah berjualan diatas 3 tahun. Berdasarkan pertimbangan dari
sipeneliti sendiri, maka yang mewakili sampel dalam penelitian ini adalah 40
pedagang pasar tradisional keluarga.52
50Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi, (Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm. 125. 51Ibid, hlm. 126. 52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), hlm. 215.
37
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan infomasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Ada
dua jenis data dalam penelitian ini , yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.53
Maksudnya, data yang diperoleh secara langsung
dari objek yang diteliti. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan
wawancara dengan penjual yang berjualan dipasar tradisional keluarga, Jl.
HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi.
b. Data Skunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen54. Data skunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data,
table-tabel, diagram-diagram atau mengenai topik penelitian. Data ini
merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang
dilaksanakan dan bersumber dari pasar tradisional keluarga, Jl. HOS.
Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi.
53Ibid, hlm. 122. 54Ibid, hlm. 121.
38
2. Sumber Data
Sumber data utama yang di gunakan dalam penelitian ini adalah subjek
dari mana data diperoleh. Apabila penulis menggunakan kuesioner atau
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden
(informan), yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan
penulis, baik tertulis maupun lisan.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan di
gunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Adapun instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi yaitu dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengeni dunia kenyataan yang di
peroleh melalui observasi.55
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.56
55
Nasution (1988), Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta 2016), hlm. 226.
56Esterberg (2002), Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,(
Bandung : Alfabeta , 2016), hlm. 231.
39
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung. Dalam wawancara ini terjadi interaksi langsung antara pihak peneliti
selaku penanya dan responden pihak yang diharapkan memberikan jawaban.57
3. Dokumentasi
yaitu seluruh dokumen yang ber\kaitan dengn penelitian. Hal ini bertujuan
untuk melengkapi data penelitian.
E. Tekhnik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.58
Analisis data dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian dalam menganalisis dan menginterpretasikan data. Peneliti
menggunakan pendekatan analisis Miles And Huberman yang menyebutkan
empat langkah dalam analisis data, yaitu :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.tanpa
mengetahui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tekhnik Pengumpulan data
57Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi, (Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm. 136-137. 58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung : Alfabeta
,2016), hlm. 244.
40
dapat diperoleh dari hasil observasi (pengamatan), interview (wawancara),
kuesioner (angket), dokumentasi dan triangulasi (gabungan keempatnya).59
2. Data reduction (reduksi data)
Semakin lama peneliti dilapangan, maka jumlah data akan semakin
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui
redukasi data.Meredukasi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok
menfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan
\demikian data yang telah diredukasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan.60
3. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data diredukasi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,flowchartdan sejenisnya. Dengan
mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.61
4. Verifikasi Atau Kesimpulan
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Di lakukan verifikasi karena kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
59Ibid, hlm. 224-225. 60Ibid , hlm. 247. 61Ibid , hlm. 249.
41
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan
pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel ( yang dapat dipercaya). 62
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pemahaman ini, maka penulis membuat sistematika
penulisan yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini meliputi latar belakang masalah yang menguraikan
alasan memilih judul dan gambaran dari permasalahan yang diteliti.
Permasalahan yang tergambarkan dirumuskan dalam rumusan
masalah, setelah itu, disusun tujuan penelitian yang merupakan
substansi (inti) dari hasil yang diingikan. Dalam bab ini juga di
rumuskan signifikansi penelitian yang merupakan kegunaan atau
manfaat dari hasil penelitian.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode penelitian yang berisikan jenis, sifat
dan lokasi penelitian yang di gunakan untuk penulisan skripsi, data
dan sumber data, pengumpulan data, kemudian setelah data di
kumpulkan data tersebut dianalisis.Kemudian untuk mengetahui
alur penelitian dari awal sampai akhir maka dibuat tahapan
penelitian yang sistematik.
\BAB III GAMBARAN UMUM
62Ibid, hlm. 252.
42
Bab ini membahas tempat penelitian serta membahas mengenai
sejarah singkat tempat penelitian. Dalam bab ini juga membahas
gambaran secara umum tentang Pasar Tradisional Keluarga, Jl.
HOS. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi.
BAB IV ANALISIS POTENSI PASAR TRADISIONAL
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG
DI PASAR TRADISIONAL KELUARGA Di KOTA JAMBI.
Bab ini membahas tentang temuan penelitian, antara lain memuat
tentang Analisis Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan
Pendapatan Pedagang Di Pasar Tradisional Keluarga Di Kota
Jambi.
BAB V PENUTUP
Di sini akhirnya penulis membuat kesimpulan dari hasil penelitian
serta saran-saran sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya
43
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Pasar Tradisional Keluarga
Pasar tradisional keluarga yang beralamat di Jl. HOS.Cokroaminoto,
Simpang III Sipin, Kota Jambi ini merupakan salah satu pasar swasta yang ada di
Kota Jambi, pasar ini juga merupakan alternatif tempat membeli bahan kebutuhan
pokok, pasar ini sedikit lebih kecil daripada pasar-pasar tradisional lainnya dan
harga barang juga sedikit lebih mahal di pasar keluarga dibandingkan pasar
tradisional lainnya.
Pasar Tradisional Keluarga ini berdiri pada tahun 1977 yang dibangun
oleh Bapak Karso Sabar sebagai seorang lurah pada tahun itu, pasar yang pada
awalnya berada di Tugu Juang kemudian dipindahkan karena pemerintah Kota
Jambi ingin membangun Tugu Juang ditempat Pasar Tradisional Keluarga yang
sebelumnya dan pasar Keluarga berpindah tempat ke Simpang III Sipin sampai
sekarang.
Adapun disebut pasar keluarga adalah karena dahulu pasar ini penjualnya
hanya keluarga saja mulai dari ayuk, abang, adek, dan keluarga lainnya.Kemudian
seiring berjalannya waktu banyak masyarakat yang datang untuk berjualan di
pasar keluarga ini.Adapun luas Pasar Tradisional Keluarga adalah 600 Meter
persegi.
44
B. Visi Dan Misi
1. Visi
a) Untuk membantu memudahkanmasyarakat supaya semakin dekat
berbelanja dari rumah mereka.
b) Menjadikan pasar sebagai bagian penggerak perekonomian Kota Jambi
dengan membangun dan mengembangkan pasar yang lebih baik
kedepannya.
2. Misi
a) Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat atau pedagang yang
ada di pasar tradisional keluarga.
b) Untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kota Jambi
khususnya masyarakat yang ada di pasar tradisional keluarga.
c) Untuk mengurangi pengangguran yang ada di Kota Jambi.
d) Untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di Kota Jambi ini,
khususnya masyarakat yang ada disekitaran pasar tradisional kelurga.
e) Untuk Memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi.
C. Struktur Organisasi Pasar Tradisional Keluarga
Struktur organisasi (organizational structure) menunjukkan bagaimana
berbagai aktivitas yang terdapat didalam organisasi dibagi, dikelompokkan dan
d\ikoordinasikan hubungannya, baik hubungan antara manajer dengan karyawan,
manajer dengan manajer, atau karyawan dengan karyawan.63
63Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Bandung, Erlangga, 2014, hal. 140.
45
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pasar Tradisional Keluarga 64
64Hasil wawancara bersama pemilik pasar pada kamis, 20 februari 2020. di pasar
keluarga
Bendahara
Vera
Sekretaris
Drs. H. Aminur Joni
Ketua Pasar
Suki Rahmat, S.H, M.H
Pemilik Pasar
Karso Sabar
Pengelola Pasar
Yudi Hariadi
Keamanan
Sisadi
PEDAGANG
46
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Potensi Pasar Tradisional Keluarga Dalam Meningkatkan Pendapatan
Pedagang
Ditinjau dari defenisi kata potensi yaitu kemampuan yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan. Sedangkan potensi pasar adalah ungkapan
mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk jasa tertentu selama
periode tertentu, misalnya satu tahun. Estimasi potensi pasar melibatkan
permintaan sekarang terhadap produk dan proyeksi kecenderungan pasar dimasa
yang akan datang.Potensi pasar sangat berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan pedagang disuatu pasar. Besarnya pasar suatu produk ditentukan oleh
daya beli masyarakat yang tercermin dari tingkat pendapatannya, jumlah
penduduknya, tingkat harga, dan distribusi pendapatannya.65
potensi pasar adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum
untuk produk jasa tertentu selama periode tertentu, misalnya satu tahun.
Estimasi potensi pasar melibatkan permintaan sekarang terhadap produk dan
proyeksi kecenderungan pasar dimasa yang akan datang. Potensi pasar dapat
dianalisis melalui penataan pasar, penetapan harga, serta sarana dan prasarana
yang ada pada pasar tersebut.66
65 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, Jakarta, Pt. Raja
Grafindo Persada, 2002, Hal. 93. 66 Ummu Aliyatul Choiriya, Skripsi: Potensi Pasar Tradisional Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Dalam Ruang Lingkup Islam, (Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah, 2018), hlm. 12.
46
47
1. Penetapan Harga
Penetapan harga ditentukan pada keseimbangan input dan output.
Kebijaksanaan harga diperlukan untuk bermacam-macam tujuan, misalnya
melindungi produsen agar tetap dapat memperoleh keuntungan dan untuk
melindungi konsumen tidak dirugikan.67
Harga merupakan salah satu
pertimbangan bagi konsumen dalam memutuskan untuk berbelanja, khususnya
terhadap ibu-ibu rumah tangga seperti dalam hukum permintaan “Jika harga suatu
barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Jika
suatu barang naik, maka permintaan terhadap barang itu akan berkurang”.68
Di pasar, harga barang juga ditentukan dan diseragamkan sesuai dengan
prinsip ard wa ta’ab atau pasokan (supply) dan permintaan (demand) dengan tetap
memantau pengaruh luar. Pasar menurut paham islam jauh berbeda daripada itu,
juga berbeda dari bentuk-bentuk eksploitasi lainnya. Islam menolak penentuan
harga dan melarang seseorang memakan harta sesama manusia dengan jalan yang
batil. Pandangan islam terhadap pasar sangat elastis.69
Berdasarkan wawancara bersama ibu desi salah satu pedagang di pasar
tradisional keluarga, bahwa :
“harga yang ditetapkan di pasar keluarga ini memang sedikit mahal
dibandingkan pasar-pasar tradisional lainnya, sebelum banyaknya bermunculan
pasar tradisional yang baru, pembeli masih banyak yang datang ke pasar
tradisional keluarga ini untuk berbelanja walaupun harga yang ditetapkan
sedikit mahal, akan tetpi setelah banyaknya bermunculan pasar-pasar
tradisional yang baru dengan penetapan harga yang lebih murah dibandingkan
67 Soekartawi, Prinsip Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori Dan Aplikasi,
Jakarta, Cv. Rajawali 1988, Hal. 114-115. 68 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
& Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24. 69 Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta, Gema Insani Press, 1997, Hal.
171-172.
48
dengan harga yang dipasar tradisional keluarga ini, mulailah para pembeli yang
pernah berbelanja ke pasar tradisional keluarga ini berkurang.
Hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa harga suatu barang sangat
mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di pasar keluarga, dengan
berkurangnya daya beli masyarakat disuatu pasar maka akan berpengaruh
terhadap pendapatan para pedagang. Maka dari itu, campur tangan pemerintah
terhada suatu pasar sangat penting untuk mengintervensi pasar.
Permintaan pasar keluarga ini cukup besar terutama di akhir pekan yaitu hari
sabtu atau minggu dan hari-hari besar islam seperti bulan puasa atau hari lebaran,
namun bukan untuk sekarang, di tiga tahun terakhir mulai dari tahun 2017 sampai
2019 pendapatan pedagang mengalami penurunan. Seperti yang diungkapkan oleh
bapak suki rahmat, bahwa :
“pendapatan pedagang di pasar keluarga di tiga tahun terakhir ini memang
mengalami penurunan yang lumayan besar mulai dari 10 sampai 20 persen
dan seperti hari-hari biasa bisa sampe 50 persen. Penyebabnya adalah daya
beli masyarakat berkurang dan pembeli yang biasanya belanja ke pasar
keluarga sekarang banyak yang menghilang seiring dengan banyaknya
bermunculan pasar-pasar tradisional yang baru, selain itu indoneia saat ini
juga mengalami krisis ekonomi, sehingga pendapatan pedagang di pasar
keluarga ini mengalami penurunan yang lumayan drastis”70
Hasil wawancara penulis dapat diketahui bahwa daya beli masyarakat di
pasar keluarga sedang mengalami penurunan disebabkan dari tahun ketahun
banyaknya bermunculan pasar-pasar tradisional yang baru dan saat ini juga
Indonesia lagi mengalami krisis ekonomi.
70Dahuri, Pendayagunaan Sumber Kelautan Untuk Kesejahteraan Rakyat, (Jakarta LISPI,
2009), Hlm. 23. 78 Hasil wawancara bersama pemilik pasar sekaligus pedagang di pasar keluarga bapak
karso sabar, selasa, 10 maret 2020, pukul 10.45 Wib.
49
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana secara umum adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai untuk mencapai maksud dan tujuan dari proses produksi. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggarakannya suatu proses. Sarana adalah mencakup semua peralatan
dan perlengkapan yang secara langsung menunjang proses tersebut. Prasarana
adalah mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara tidak
langsung menunjang proses tersebut.71
KBBI menyatakan bahwa sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselanggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Adapun fungsi utama sarana dan prasarana, yaitu :
a) Dapat mempercepat proses pelaksaan pekerjaan sehingga mampu
menghemat waktu.
b) Serta meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa.
c) Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin.
d) Dapat lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para pengguna atau
pelaku.
e) Membuat ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.
f) Dapat menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang
berkepentingan.
71 Barnawi &M. Arifin, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah, Jogjakarta, Ar-ruz Media, Cetakkan Ke II, 2014, Hal. 41.
50
g) Dan menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan yang
mempergunakannya.72
Dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2006 Pasal
05 Ayat 01 Tentang Pengelolaan Pasar menyebutkan bahwa Standarisasi
Pasar atau Sarana Pendukung meliputi :
a) Jalan masuk dan keluar bagi kendaraan bermotor
b) Jalan atau lorong atau lalu lintas barang dan atau orang dalam pasar
c) Tempat parkir
d) Posko keamanan
e) Tempat penampungan sampah sementara
f) Toko/kios/los, peralatan dan bangunan lain yang sah
g) Papan nama pasar
h) Tempat ibadah
i) Tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) atau toilet umum
j) Alat pemadam kebakaran
k) Instalasi pengolahan air limbah(IPAL)
l) Unit pengelolaan pasar
m) Instalasi listrik sesuai standar (PLN). 73
Adapun sarana prasarana di pasar tradisional keluarga ini dilihat dari
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2006 Pasal 05 Ayat 01
Tentang Pengelolaan Pasar, bahwa belum memenuhi seperti yang disebutkan
72https://pelayananpublik.id, diakses selasa, 03 maret 2020, pukul : 21.37 Wib. 73https:// jdih.setjen.kemendagri.com
51
diatas.Seperti yang disam[paikan oleh bapak karso sabar selaku pemilik
pasar, bahwa :
Sarana dan prasarana yang ada di pasar tradisional keluarga saat ini hanya
ada beberapa dan belum lengkap, seperti : mesjid, toko, los, penampungan
sampah ada 2 buah, parkir untuk motor ada banyak, sedangkan untuk mobil
belum tersedia sampai sekarang karena tempatnya yang kurang luas, toilet
umum juga belum tersedia.74
Hasil wawancara penulis dapat diketahui bahwa sarana prasarana masih
banyak yang kurang, karena lapangan dan pemasukan untuk pasar yang belum
mendukung.Ibu yeni salah satu pedagang di pasar tradisional keluarga juga
menyampaikan, bahwa :
“Selama saya berjualan di pasar tradisional keluarga ini memang sarana
dan prasarana di pasar tradisional keluarga ini masih banyak kurangnya,
seperti toilet umum belum ada, posko keamanan, yang paling penting
adalah papan nama pasar tradisional keluarga ini belum ada sampe
sekarang. Jadikan kalau ada papan nama pasar di depan pintu lorong
didepan sana pasti banyak yang tahu tentang pasar ini dan berbelanja ke
pasar tradisional keluarga ini”.75
pak mimin selaku salah satu satu pedagang di pasar tradisional keluarga
juga menyampaikan, bahwa :
“sarana prasarana yang ada di pasar tradisional ini hanya ada beberapa
dan masih banyak yang kurang, seperti toilet umum, masjid ada tapi
lumayan jauh dari pasar jadi kalau mau solat itu lumayan susah, parker
mobil juga belum tersedia sampai sekarang , karena lapangan yang
terbatas.”76
74 Wawancara bersama bapak karso sabar, kamis, 12 maret 2020, pukul : 09.00 Wib. 75Wawancara bersama ibu yeni selaku pedagang di pasar keluarga, kamis, 12 maret
2020, pukul 09.15 Wib. 76Wawancara bersama pak mimin selaku pedagang di pasar tradisional keluarga, kamis,
12 maret 2020, pukul 10.00 Wib.
52
3. Penataan Pasar
Penataan pasar tradisional adalah salah satu upaya pemerintah agar
supaya pasar tradisional akan tetap ada dengan seiring berkembangnya
sekarang dengan pasar modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penataan pasar-pasar tradisional di
Indonesia, adalah :
a. Kebijakan perdagangan bebas di Indonesia
Perdagangan bebas jelas memberi dampak bagi perekonomian
Indonesia. Konsumen semakin inbtensif melakukan aktivitas jual beli
pada pasar yang semakin beragam, tidak saja pasar konvensional namun
juga pasar online (marketplace). Perdagangan bebas ini adalah masuknya
barang-barang luar negeri dalam jumlah yang besar ke dalam negeri.
Berkaitan dengan pasar tradidional, tentu hal ini menjadi masalah
tersendiri, karena apabila barang-barang yang dijual di pasar tradisional
bersaing dengan barang-barang yang berasal dari luar negeri dan kualitas
harga barang yang ditawarkan di marketplace misalnya jauh lebih murah
dan lebih berkualitas.
Pungsi pemerintah disini adalah bagaiman membuat membuat
kebijakan perdagangan bebas namun tetap melindungi rakyat dan
berorientasi mewujudkan kesejahteraan rakyat secara merata.
b. Pengaturan tata kelola wilayah pasar tradisional
Pengaturan tata kelola wilayah pasar tradisional di amanatkan
dalam undang-undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan dan
kemudian diatur lebih lanjut yaitu dalam Peraturan Presiden Nomor 112
53
Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Toko, dan Pusat Perbelanjaan Bagian Pertama Pasal 2
menyatakan Penataan Pasar Tradisional harus memperhatikan hal sebagai
berikut :
1) Lokasi pendirian pasar tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota Termasuk Peraturan Zonasinya.
2) Pendiri pasar tradisional wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
keberadaan pasar tradisional.
b) Perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk koperasi
yang ada di wilayah yang bersangkutan.
c) Menyediakan area parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1
(satu) buah kendaraan roda empat untuk setiap seratus 100 m2
(seratus meter persegi) luas lantai penjual pasar tradisional.
c. Penyediaan area parkir sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat
dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola pasar tradisional
dengan pihak lain (pemerintah).77
Dilihat dari Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Toko, dan Pusat Perbelanjaan
Bagian Pertama Pasal 2 tentang Penataan Pasar Tradisional belum memenuhi
77 Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, Penataan Pasar Tradisional Di Kota
Manado (Suatu Studi Di Pasar Tradisional Bahu), 2017, hlm. 2-3.
54
di pasar tradisional keluarga ini. Seperti yang disampaikan oleh salah satu
pedagang di pasar tradisional keluarga, bahwa :
“Penataan di pasar keluarga ini memang masih kurang dalam penataan,
seperti lapak tempat berjualan pedagang masih banyak yang kurang,
sehingga membuat para pedagang berjualan sampai ke pinggir jalan,
tempat parkir untuk mobil juga belum ada karena lokasinya yang kurang
luas sehingga mobil para pembeli parkir dipinggir jalan”.78
Adapun hasil wawancara yang peneliti dapat, bahwa penataan di pasar
tradisional keluarga masih kurang, seperti parkir mobil yang belum ada, aturat
tempat untuk para pedagang yang tidak beraturan.Ada yang berjualan di pinggir
jalan danada yang di dalam pasar tradisional keluarga tersebut, sesuai dengan
observasi yang saya lakukan.Penataan pasar yang baik sangat berpengaruh
terhadap minat daya beli konsumen untuk berbelanja ke suatu pasar tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh ibu rukiyah salah satu konsumen di pasar
tradisional tersebut, bahwa :
“penataan dalam pasar tradisional keluarga ini menurut saya memang masih
sangat kurang, masih belum rata dalam penempatannya, seperti tempat jualan, ada
yang di bawah dan ada yang di atas, ada yang di luar pasar dan ada yang di dalam
pasar, jualan daging dicampur dengan jualan buah atau sayur dan begitu
seterusnya. Jadi minat untuk berbelanja kurang karena kesulitan dalam mencari
barang yang kita inginkan selain daripada harga yang cukup mahal.”79
ibu anis juga selaku pedagang yang lumayan cukup lama berjualan di
pasar tradisional keluarga tersebut mengatakan, bahwa :
“penataan dalam pasar keluarga ini menurut saya salah satu pedagang di
pasar keluarga ini masih sangat kurang, mungkin karena lokasinya yang
lumayan sempit atau ada hal lainnya,sehingga masih ada yang berjualan
78Wawancara bersama bapak suki rahmat sebagai ketua pasar, jum’at, 13 maret 2020,
pukul : 08.00 Wib. 79Wawancara bersama pak yuda selaku pedagang di pasar tradisional keluarga, jum’at,
13 maret 2020, pukul 09.00 Wib.
55
di luar pasar sampai mau kebahu jalan, malahan sampai ada yang
berjualan di tempat parkir motor.”80
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penataan dalam pasar
tradisional keluarga masih kurang dalam penataannya, seperti tempat berjualan
yang belum beraturan, parkir untuk mobil, wc umum, dan lain sebagainya.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Pendapatan Pedagang
Di Pasar Tradisional Keluarga
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan ekonomi
masyarakat permintaan seseorang akan suatu barang ditentukan oleh banyak
faktor. Diantara faktor tersebut yang paling penting sebagai berikut :
1. Harga barang itu sendiri
Jika suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu
bertambah. Jika suatu barang naik, maka permintaan terhadap barang itu
akan berkurang. 81
Hal ini membawa kita kehukum permintaan.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan terhadap bapak wahyudi
selaku pengelola pasar tradisional keluarga, bahwa:
“memang harga barang di pasar tradisional keluarga ini sedikit
lebih mahal dibandingkan harga barang di pasar tradisonal
lainnya, karena pasar tradisional keluarga ini masih pasar swasta
dan belum ada campur tangan pemerintah, tempatnya juga berada
di pusat kota”.82
80Wawancara bersama pak taufik selaku pedagang di pasar tradisional keluarga, senin,
16 maret 2020, pukul 09.15 Wib. 81 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi & Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24. 82 Wawancara bersama bapak wahyudi selaku pengelola pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
56
2. harga barang lain yang terkait
Harga lain juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, tetapi
kedua macam barang tersebut memiliki keterkaitan dua macam yang dapat
bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Suatu
barang menjadi substitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu
syarat dari dua syarat, yaitu memiliki fungsi yang sama atau kandungan
yang sama. Misalnya, barang substitusi daging ayam adalah daging sapi,
ikan, atau tempe. Berdasarkan wawancara bersama bapak muhid selaku
pedagang di pasar tradisional keluarga, bahwa:
“di pasar tradisional keluarga ini pembeli lebih banyak membeli
ikan dibandingkan dengan daging ayam, seperti ikan lele dengan
ikan patin karena harganya yang lumayan murah dibanding harga
ikan lainnya ataupun ayam.” 83
3. Tingkat pendapatan per kapita
Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Semakin
tinggi tingkat pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan
terhadap suatu barang meningkat. Berdasarkan wawancara bersama ibu
rukiah salah satu pembeli di pasar tradisional keluarga, bahwa:
“karena keadaan perekonomian di tiga tahun terakhir ini
mengalami peenurunan, sehingga daya beli masyarakat ke pasar
tradisional ini semakin bekurang, sedangkan harga barang dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan.”84
83 Wawancara bersama bapak muhid selaku pedagang di pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020. 84 Wawancara bersama bapak karso sabar selaku pemilik pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
57
4. Selera atau kebiasaan
Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang.
Berdasarkan wawancara bersama ibu rukiyah selaku pembeli di pasar
tradisional keluarga, bahwa:
“sudah jadi kebiasaan setiap pembeli ingin membeli barang dengan
harga yang lebih murah tapi banyak atau bagus, sehingga para
pembeli berusaha mencari tempat yang menawarkan harga yang
murah, barang bagus dan banyak”. 85
5. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, permintaan akan suatu barang
meningkat. Berdasarkan wawancara bersama bapak wahyudi sebagai
pengelola di pasar tradisional kleuarga, bahwa:
“jumlah penduduk di sekitar pasar tradisional keluarga ini banyak,
tapi kita tidak bisa memaksakan masyarakat untuk belanja ke pasar
tradisional keluarga ini, karena itu hak pribadi masing-masing
setiap orang untuk berbelanja dimana saja”.86
6. Perkiraan harga barang dimasa yang akan datang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih
baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk
membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja dimasa
mendatang.
7. Distribusi pendapatan
Jika distribusi (pemasaran) pendapatan buruk, berarti daya beli secara
umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
85 Wawancara bersama ibu rukiyah selaku pembeli di pasar keluarga, jum’at, 28 februari 2020. 86 Wawancara bersama bapak wahyudi selaku pengelola pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
58
Berdasarkan wawancara bersama bapak wahyudi sebagai pengelola pasar
tradisoional kleuarga, bahwa:
“kalau untuk pemasaran barang di pasar tradsional keluarga ini
masih memakai cara manual atau pun secara langsung, berbeda
dengan pasar-pasar tradisional lainnya yang sudah mengalami
perubahan mengikuti jaman, apalagi sekarang sudah jamannya
jaman tekhnologi, seperti di pasar tradisional Angso Duo salah
satunya.”87
8. Usaha-usaha produsen untuk meningkatkan penjualan
Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli
barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat.
Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu barang
baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Disamping
itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pengiklanan akan
mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat
untuk membeli. Selain itu, usaha-usaha promosi lainnya, seperti pemberian
hadiah kepada pembeli apabila membeli suatu barang atau iklan pemberian
potongan harga, sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak dari
pada biasanya.88
Berdasarkan wawancara bersama bapak wayudi selaku
pengelola pasar tradisional keluarga, bahwa:
“sebenarnya uasaha para pedagang di pasar tradisional keluarga ini
sudah ada seperti menjaga kebersihan, mmenjual barang yang
masih segar, tapi kalau untuk pengiklanan belum ada soalnya di
pasar keluarga ini masih melakukan cara yang manual atau secara
langsung.”89
87 Wawancara bersama dengan pak wahyudi selaku pengelola di pasar tradisional
keluarga. 88 Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro
Ekonomi & Makro Ekonomi) Edisi Ketiga, 2008, hlm. 24 – 26. 89 Wawancara bersama bapak wahyudi selaku pengelola pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
59
Selain itu, ada juga faktor lain yang mempengaruhi keputusn konsumen untuk
membeli, seperti :
1. Sarana Fisik (Physical Evidence)
Sarana Fisik (Physical Evidence) merupakan suatu hal yang secara nyata
turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan
produk jasa yang ditawarkan..90
“untuk memberikan kenyamanan kepada para pembeli, kami sudah
melakukan perbaikan dibeberapa bagian di pasar ini, seperti menambah
parkir untuk motor, memperbaiki lapak untuk para penjual, menyediakan
tempat sampah”.91
Dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2006 Pasal 05
Ayat 01 Tentang Pengelolaan Pasar menyebutkan bahwa Standarisasi Pasar
atau Sarana Pendukung meliputi :
a) Jalan masuk dan keluar bagi kendaraan bermotor
Jalan atau lorong atau lalu lintas barang dan atau orang dalam pasar
b) Tempat parkir
c) Posko keamanan
d) Tempat penampungan sampah sementara
e) Toko/kios/los, peralatan dan bangunan lain yang sah
f) Papan nama pasar
g) Tempat ibadah
h) Tempat mandi, cuci dan kakus(MCK) atau toilet umum
i) Alat pemadam kebakaran
90 Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung, 2014, Hlm. 39.
91 91 Wawancara bersama bapak wahyudi selaku pengelola pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
60
j) Instalasi pengolahan air limbah(IPAL)
k) Unit pengelolaan pasar
l) Instalasi listrik sesuai standar (PLN). 92
2. Penataan Pasar
Penataan pasar tradisional adalah salah satu upaya pemerintah agar
supaya pasar tradisional akan tetap ada dengan seiring berkembangnya
sekarang dengan pasar modern. Untuk itu, menurut Peraturan Presiden
Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Toko, dan Pusat Perbelanjaan Bagian Pertama Pasal 2
menyatakan Penataan Pasar Tradisional harus memperhatikan hal sebagai
berikut :
a. Lokasi pendirian pasar tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota Termasuk Peraturan Zonasinya.
b. Pendiri pasar tradisional wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan
pasar tradisional.
b) Perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk koperasi
yang ada di wilayah yang bersangkutan.
c) Menyediakan area parkir paling sedikit seluas kebutuhan parker 1
(satu) buah kendaraan roda empat untuk setiap seratus 100 m2 (seratus
meter persegi) luas lantai penjual pasar tradisional.
92https:// jdih.setjen.kemendagri.com
61
c. Penyediaan area parkir sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) dapat
dilakukan berdasarkan kerjasama antara pengelola pasar tradisional
dengan pihak lain (pemerintah).93
Berdasarkan wawancara bersama
bapak wahyudi selaku pengelola pasar keluarga, bahwa:
“sebenarnya lokasi sudah mengacu pada Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota, tetapi dalam penataan pasarnya masih
kurang maksimal seperti belum adanya parkir untuk mobil karena
lokasinya yang kurang luas, wc umum dan masih banyak lagi yang
lainnya”.94
93 Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, Penataan Pasar Tradisional Di Kota
Manado (Suatu Studi Di Pasar Tradisional Bahu), 2017, hlm. 2-3. 94 Wawancara bersama bapak wahyudi selaku pengelola pasar tradisional keluarga, jum’at, 28 februari 2020.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membahas dan menguraikan permasalahan mengenai analisis
potensi pasar tradisional keluarga dalam meningkatkan pendapatan pedagang di
Jl. Hos. Cokroaminoto, Kel. Simpang III Sipin, Kota Jambi, maka penulis
mencoba menarik kesimpulan yaitu:
1. Potensi Pasar Tradisional Keluarga Dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang
belum berjalan dengan begitu baik, karena terjadi penurunan pendapatan
pedagang sebanyak 10 - 20%.
2. penurunan pendapatan pedagang di Pasar Tradisional Keluarga itu dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. berkurangnya daya beli masyarakat untuk berbelanja terhadap Pasar
Tradisional Keluarga karena harga yang lumayan mahal dibandingkan
pasar tradisional lainnya.
b. meningkatnya atau banyaknya bermunculan pasar-pasar tradisional yang
baru, strategis, menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan pasar
tradisional keluarga, dan lebih dekat dengan tempat tinggal si pembeli.
63
b. Saran
1. Kepada para pedagang agar berusaha dapat meningkatkan daya jualnya
melalui:
a) pelayanannya harus lebih ditambah dan diperbaiki lagi.
b) kualitas produknya harus dijaga
2. Kepada pengelola pasar tradisional keluarga agar memperbaiki kualitas pasar
tradisional keluarga melalui:
a) penetapan harga suatu barang, karena harga bisa berpengaruh terhadap
minat daya beli para konsumen terhadap suatu barang.
b) penataan pasar dan sarana prasarana juga sangat mempengaruhi minat
pembeli untuk berbelanja ke pasar tradisional keluarga tersebut. semakin
bagus dan rapi penataan dalam pasar tersebut, maka semakin senang orang
mau berbelanja ke pasar keluarga tersebut. Dan mudah-mudahan pengelola
pasar bisa bekerjasama dengan pemerintah kota jambi dengan tujuan untuk
memajukan pasar tradisional keluarga tersebut lewat penetapan harga,
penataan pasar dan sarana prasarananya. .
64
Daftar Pustaka
A. Literatur
Al-Qur‟an, 2019, Departemen Agama, Tim Penerjemah dan Penafsiran Al-
Qur‟an, Qur’an Tajwid dan Terjemahan, Bandung: Cordoba.
Adiwarman Karim, 2003, Ekonomi Mikro Islam Edisi Kedua.
Barnawi & M.Arifin, 2014, Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah,
Jogjakarta, Ar-ruz Media, Cetakkan Ke II.
Daryanto, 2011, Manajemen Pemasaran Sari Kuliah, Bandung, Satu Nusa.
Ismail Solihin, 2014, Pengantar Bisnis, Bandung, Erlangga
M.B.Hendrie Anto, 2003, Pengantar Ekonomi Mikro Islami, Yogyakarta,
Ekonisia.
Muhammad Teguh, 2005, Metode Penelitian Ekonomi Teori Dan Aplikasi,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
M.Mursid, 2017, Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Muhammad Adam, 2014, Manajemen Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.
Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikro Ekonomi & Makro Ekonomi) Edisi Ketiga.
Prathama Rahardja Dan Mandala Manurung, 2008, Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikro Ekonomi & Makro Ekonomi) Edisi Ketiga).
R.W.Suparyanto dan Abdul Baris, 2014, Pengantar Bisnis, Konsep, Realita dan
Aplikasi Pada usaha Kecil, Jakarta, Pustaka Mandiri.
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung :
Alfabeta.
Sofjan Assauri, 2002, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi,
Jakarta, Pt. Raja Grafindo Persada.
Soekartawi, 1988, Prinsip Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian Teori
Dan Aplikasi, Jakarta, Cv. Rajawali.
Yusuf Qardawi, 1997, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta, Gema Insani
Press
65
B. Skripsi Dan Jurnal
Ahmad Mustafa, 2017, jurnal: Potensi Pasar Tradisional Simabur Bagi
Masyarakat Dinagari Simabur, Kec. Pariangan. Kab.Tanah Datar, STIKP
PGRI, Sumatra Barat.
Diaul Muhsinat, 2016, Skripsi:Potensi Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, Universitas
Islam Negeri Makassar.
Eka Yan Rosmawati, 2015, Skripsi: Pengaruh Keberadaa Pasar Tradisional
Terhadap Kesejahteraan Pedagang Dampaknya Pada Retribusi Pasar,
IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Emi Rosyidah, 2014, skripsi: Pengaruh Persaingan Usaha Dan Etika Bisnis
Islam Terhadap Perilaku Pengusaha Muslim Didesa Kureksari Waru
Sidoarjo, Surabaya, Universitas Sunan Ampel.
Endi Sarwoko, 2013, Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja
Pedagang Pasartradisional Diwilayah Kabupaten Malang, Jurnal
Ekonomi Modernisasi.
Eis Almasitoh, 2013, Upaya Eksistensi Pasar Tradisional Studi Revitalisasi Pasar
Piyungan Bantul, Jurnal PMI Vo. X, No. 2, Maret.
Fitria Karnudu, 2014, jurnal:Analisis Potensi Bersaing Pasar Tradisional
Terhadap Pasar Modern Dikota Ambon, IAIN Ambon.
Indrawan Yanuar S, 2011, skripsi:Analisis Potensi Pasar Tradisional
Pengelolaan Pada Pasar Surya Surabaya (Cabang Utara) Dalam
Mendukung Program Revitalisasi, Institute Teknologi Sepuluh
November Surabaya.
Indah Superti, 2017, skripsi:Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional
Guna Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Perspektif
Ekonomi, UIN Raden Intan Lampung.
Ifany Damayanti, 2011, skripsi:Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Kecil Di Pasar Gede Kota Surakarta, Surakarta,
Universitas Sebelas Maret.
Lidia Angreini, Ronny Gosal, Gustaf Undap, Jurnal, 2017, Penataan
66
Nikmatul Maskuroh, 2019, Skripsi: “Potensi Pasar Tradisional Dalam
Peningkatan Perekonomian Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi
Islam”, IAIN Metro.
Rohmat Wahyudi, 2019, skripsi: Strategi Pengembangan Pasar Tradisional
Dalam Meningkatkan Kepuasan Pedagang, STIE IPWI Jakarta.
R.Y. Susanto, 2018, Jurnal: “ Potensi Pasar Tradisional Blimbing Bagi
Masyarakat Di Sekitar Kecamatan Lowokwaru, Kota. Malang”,
Universitas Tunggadewi Mala.
i
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I :
Tabel 1.5
Nama-Nama Pedagang Yang Ada Di Pasar Keluarga Tahun 2019
No. Nama Jenis
Kelamin No Nama
Jenis
kelamin
1 Ibu Anggi Perempuan 51 Pak Udin Laki-Laki
2 Tek Ana Perempuan 52 Pak.H. Jani Laki-Laki
3 Uni Ita Perempuan 53 Pak Eman Laki-Laki
4 Ibu Rina Perempuan 54 Pak.H.Rusli Laki-Laki
5 Ibu Azu Perempuan 55 Pak Yamin Laki-Laki
6 Ibu Nurjiati Perempuan 56 Ibu.HJ. Ina Perempuan
7 Uda Bujang Laki-Laki 57 Pak Anto Laki-Laki
8 Pakwo Jeni Laki-Laki 58 Pak Udin Laki-Laki
9 Mak Mega Perempuan 59 Ibu Hidayat Perempuan
10 Tanten Gabe Perempuan 60 Ibu Wati Perempuan
11 Mak Rizki Perempuan 61 Ibu Dona Perempuan
12 Ibu Vera Perempuan 62 Mak Rini Perempuan
13 Pak Jangcik Laki-Laki 63 Uni Dan Perempuan
14 Pak Taufik Laki-Laki 64 Ibu Acik Perempuan
15 Bang Ijal Laki-Laki 65 Uda Anto Laki-Laki
16 Pak Suparno Laki-Laki 66 Pak Arif Laki-Laki
17 Ibu Kokom Perempuan 67 Pak Da‟hen Laki-Laki
18 Pak Salihun Laki-Laki 68 Pak Wagimin Laki-Laki
19 Pak Sawono Laki-Laki 69 Ibu Tawiyah Perempuan
20 Ibu Met Perempuan 70 Ibu Sinos Perempuan
21 Mak Adek Perempuan 71 Ibu Wiwin Perempuan
22 Pak
Suhadi/Adi
Laki-Laki 72 HJ. Angka Perempuan
23 Ibu Atik Perempuan 73 Pak Akbar Laki-Laki
24 Ibu Mimin Perempuan 74 Pak Arifin Laki-Laki
25 Uni Is Perempuan 75 Ibu Kansiah Perempuan
26 Ibu Anis Perempuan 76 Pak Muhid Laki-Laki
27 Ibu Nisa Perempuan 77 Yuk Kas Perempuan
28 Mak Dewi Perempuan 78 Pak Joko Laki-Laki
29 Ibu Sri Perempuan 79 Ibu Halimah Perempuan
30 Ibu Utin Perempuan 80 Pak Kulup Laki-Laki
31 Ibu
Ratnawati
Perempuan 81 Pak Manurung 1 Laki-Laki
32 Mak Yi Perempuan 82 Pak Manurung 2 Laki-Laki
ii
33 Ibu Yuni Perempuan 83 Pak Dudek Laki-Laki
34 Ibu Dina Perempuan 84 HJ. Lina Perempuan
35 Ibu Yayang Perempuan 85 Ibu Ani Perempuan
36 Ibu Nok Perempuan 86 Ibu Srik Ayam Perempuan
37 Pak
Samsudin
Laki-Laki 87 Ibu Sri Daging Perempuan
38 Wak Dolef Laki-Laki 88 Pak Yuda Laki-Laki
39 Wak Syukur Laki-Laki 89 Ibu Yak Mui Perempuan
40 Pak Arafah Laki-Laki 90 Ibu Sarah Perempuan
41 Pak Aun Laki-Laki 91 Ibu Lela Perempuan
42 Mak Via Perempuan 92 Ibu Cece Perempuan
43 Pak Muslim Laki-Laki 93 Mak Rizki Perempuan
44 Tante
Boniang
Perempuan 94 Mba Yus Perempuan
45 Ibu Cahya Perempuan 95 Pak Saril Laki-Laki
46 Pak Suhadi Laki-Laki 96 Ibu Menisa Perempuan
47 Ibu Ijah Perempuan 97 Tante Sendut Perempuan
48 Pak Simon Laki-Laki 98 Ibu Yanti Perempuan
49 Pak Rusman Laki-Laki 99 Ibu Ita Perempuan
50 Pak Saing Laki-Laki 100 Ibu Lusi Perempuan
Sumber : Pengelola Pasar Tradisional Keluarga95
Tabel 1.6
Jumlah Pasar Tradisional di Kota Jambi Pada Tahun 2019
95Wawancara bersama pak wahyudi selaku pengelola pasar, 19 Januari 2020, pukul
10.00 Wib.
No Nama pasar Alamat Ket
1 Pasar Angso Duo Jl. Sultan Thaha, No. 147, Beringin, Kec.
Ps, Jambi, Kota Jambi
PEMDA
2 Pasar Induk
Grosir
Jl. Lingkar Sel, Paal 10 PEMDA
3 Pasar Talang
Banjar
Jl. Rangkayo Pingai, Kota Jambi PEMDA
4 Pasar Kasang Jl. Dr. Setia Budi, Kota Jambi PEMDA
5 Pasar TAC Simpang 4 Sipin, Sungi Putri, Kec.
Telanaipura, Kota Jambi
PEMDA
6 Pasar Olak
Kemang
Seberang Kota, Olak Kemang, Danautlk,
Kota Jambi
PEMDA
7 Pasar Pelayangan Tahtul Yaman, Pelayangan, Kota Jambi PEMDA
8 Pasar Lopak Jl. Sultan Thaha, Beringin, Kec. Ps, Jambi,
Kota Jambi
PEMDA
9 Pasar Tanah Pilih Jl. Dr. Wahidin, Kota Jambi PEMDA
10 Pasar Sitimang Jl. Samratulangi, Kota Ambi PEMDA
iii
11 Pasar Sijimat Jl. Wr. Supratman, Kota Jambi PEMDA
12 Pasar Gang Siku Jl. Wr. Supratman, Kota Jambi PEMDA
13 Pasar Buah-
Buahan
Jl. Cipto Mangunkusumo, Kota Jambi PEMDA
14 Pasar Jl.Hindia Jl. Y. Leimena, Kota Jambi PEMDA
15 Pasar Kebun
Handil
Jl. D.I. Panjaitan, Kota Jambi PEMDA
16 Pasar Mayang
Sari
Jl. Mr. Ass‟at. Kec. Ps, Kota Jambi PEMDA
17 Pasar Kebun
Bungo
Jl. Cipto Mangunkusumo, Kota Jambi PEMDA
18 Pasar Tanggo
Rajo
Jl. Raden Pamuk, No. 20-21, Kota Jambi PEMDA
19 Pasar Malioboro Jl. Iskandar Muda, Kel. Ps, Kota Jambi. PEMDA
20 Pasar Aur Duri Penyengat Rendah, Telanaipura, Kota
Jambi
SWASTA
21 Pasar Hongkong Jl. Hayam Wuruk, Rt. 14, Cemp. Putih,
Kec. Jelutung, Kota Jambi.
SWASTA
22 Pasar 46 Jl. Lkr. Timur II, Sejinjang, Kec. Jambi
Tim, Kota Jambi
SWASTA
23 Pasar Kito Pasir Putih, Kec. Jambi Sel, Kota Jambi SWASTA
24 Pasar Simpang
Yuka
Paal Merah, Kota Jambi SWASTA
25 Pasar Kebun Kopi Simp. Suka Karya, Kota Jambi SWASTA
26 Pasar Simpang
Pulai
Simpang Pulai, Murni, Kec. Telanaipura,
Kota Jambi
SWASTA
27 Pasar Keluarga Jl. HOS, Cokroaminoto, Kel. Simpang III
Sipin, Kota Jambi
SWASTA
28 Pasar Mama Mayang Mangurai, Kec Kota Baru, Kota
Jambi
SWASTA
29 Pasar Vila Kenali Jl. K.H.Ismail Malik, Mayang Mangurai,
Kec, Kota Baru, Kota Jambi
SWASTA
30 Pasar Baru
Talang Banjar
Talang Banjar, Kec. Jambi Timur, Kota
Jambi
PEMDA
31 Pasar Induk
Talang Gulo
Paal 10, Lingkar Sel, Kota Jambi PEMDA
32 Pasar Wajo Paal Merah, Jl. Sersan Darphin, Eka Jaya,
Kec. Jambi Sel, Kota Jambi
SWASTA
33 Pasar Induk
Sengeti
Sengeti, Sekernan, Kab. Muaro Jambi,
Kota Jambi
SWASTA
34 Pasar Jambi Kecil Jambi Kecil, Kel. Maro Sebo, Kab. Muaro
Jambi, Kota Jambi
PEMDA
35 Pasar Pramuka Jambi Kecil, Kel. Tanjung Kumpu Ilir,
Kab. Muaro Jambi, Kota Jambi
SWASTA
36 Pasar Rakyat Talang Banjar, Kec. Jambi Timur, Kota PEMDA
iv
Sumber :Dinamika Pembangunan Kota Jambi.96
96 Diakses pada hari Senin, 02 Maret 2020, Pukul : 11.23 Wib.
Talang Banjar Jambi
37 Pasar Pulo Mas Simpang Thehok, Kec. Jelutung, Kota
Jambi
SWASTA
38 Pasar Inpres
Kasang
Kasang, Kec. Jambi Tim, Kota Jambi SWASTA
39 Pasar Selat Selat, Pemayung, Kab. Batang Hari, Kota
Jambi
SWASTA
40 Pasar Dadakan Jl. Palembang Jambi, Kenali Asam Bawah,
Kec. Kota Baru, Kota Jambi
SWASTA
v
Lampiran II :
Pedoman Wawancara
Pedagang :
1. Apakah menurut bapak / ibu pasar tradisional keluarga ini berpotensi
terhadap peningkatan pendapatan bapak ?
2. Apa sajakah potensi yang ada di pasar tradisional keluarga ini ?
3. Bagaimana bapak sebagai pengelola pasar dalam menetapkan suatu harga
barang di pasar tradisional keluarga ini?
4. Bagaimana penataan los/kios yang ada di pasar tradisional keluarga ini ?
5. Bagaiman sarana prasarana yang ada di pasar tradisional keluarga ini ?
6. Apa saja biaya-biaya yang wajib dikeluarkan setiap hari/setiap bulan untuk
berdagang di pasar tradisional keluarga ini ?
7. Apa potensi yang bisa dikembangkan di pasar tradisional keluarga ini ?
8. Apakah ada peningkatan pendapatan setiap tahun khususnya ditiga tahun
terakhir ini selama bapak/ibu berdagang di pasar tradisional keluarga ?
9. Adakah bantuan pemerintah setempat terhadap pasar tradisional keluarga
ini?
Pembeli :
1. Menurut ibu bagaimana perbandingan harga di pasar tradisional keluarga
dengan pasar tradisional lainnya ?
2. Apakah alasan ibu memilih untuk berbelanja di pasar tradisional keluarga
ini ?
vi
Kepala Pasar :
1. Tahun berapakah berdirinya pasar tradisional keluarga ?
2. Adakah lembaga khusus yang dibentuk untuk mengelola pasar tradisional
keluarga ?
Lampiran III:
Gambar 1.2
Gambar 1 : Pasar Tradisional Keluarga saat ini tahun 2020
vii
Gambar 1.3
Gambar 2 : Wawancara bersama dengan bapak Karso Sabar selaku pemilik Pasar
Tradisional Keluarga sekaligus pedagang di Pasar Keluarga
Gambar 1.4
viii
Gambar 3 : Wawancara bersama pedagang di Pasar Tradisional Keluarga
Gambar 1.5
Gambar 4 : Wawancara bersama pedagang di Pasar Tradisional Keluarga
Gambar 1.6
ix
Gambar 5 : Wawancara bersama pedagang di Pasar Tradisional Keluarga
Gambar 1.7
Gambar 6 : keadaan pasar keluarga saat ini tahun 2020
Gambar 1.8
Gambar 7 : wawacara bersama pedagang di pasar tradisional keluarga
x
Gambar 1.9
Gambar 8 : wawancara bersama pedagang di pasar tr\adisional keluarga
Gambar 1.10
\
xi
Gambar 9: wawancara bersama pedagang di pasar tradisional keluarga
Gambar 1.11
Gambar 10 : wawancara bersama pedagang di pasar tradisional keluarga
xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Siti Jubaidah Hasibuan
Jenis kelamin : Prempuan
Tempat tanggal/lahir : Medan, 06 Juni 1996
Agama : Islam
NIM : EES 160616
1. Alamat Asal : Desa pagaran Bira Julu, Rt/Rw.00, Kec. Sosopan, Kab.
Padang Lawas, Sibuhuan, Prov. Sumatra Utara.
2. Alamat Sekarang : Jl.kapt.Patimura, Lrg. Bersama, No.39, Rt. 70, Rw. 02,
Kel. Kenali Besar, Kec. Alambarajo, Kota Jambi.
NO. Hp : 0852-1332-7774
Nama Ayah : Dirwan Hasibuan
Nama Ibu : Lamro
Riwayat Pendidikan :
No. Pendidikan Tamat
Tahun Keterangan
1. SDN 100820 Pagaran Bira Jae 2009
Pagaran Bira Jae, Medan,
Sumut
2. Mts. Darul Islah Pagaran Bira
Julu 2012
Pagaran Bira Julu, Medan,
Sumut
3. Ponpes Syekh Ahkmad Daud
Nabundong 2015
Gunung Tua, Medan,
Sumut
4. UIN STS Jambi 2020 Jambi