-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
1/10
1. PENDAHULUANAnemia adalah masalah kesehatan yang berdampak pada populasi masyarakat di dunia
yang dapat mempengaruhi sosial dan ekonomi. Anak-anak merupakan prevelansi yang
terbanyak saat ini mengalami anemia sehingga berdampak buruk terhadap kognitif dan
penampilan fisik yang akan mempengaruhi produktitivitas kerja di saat dewasa. Penanganan
anemia berdasarkan penyebab dari anemia tersebut. Edukasi sebagai pencegahan primer
yang dapat diberikan ke masyarakat. Sistem kesehatan akan berjalan baik dengan partisipasi
semua pihak yang terkait.
2. DEFINISIAnemia adalah penurunan darah mengangkut oksigen biasanya akibat penurunan sel darah
merah dalam sirkulasi1.Anemia adalah suatu keadaan yang mana nilai Hb dalam darah lebih
rendah dari keadaan normal, batas kadar normal Hb untuk kelompok orang ditentukan
menurut umur dan jenis kelamin2.
3. ETIOLOGIPerdarahan
Penurunan produksi sel darah
merahHemolisis
Akut :
1. Kecelakaan2. Pembedahan3. Postpartum4. Ruptur pembuluh
darah
Kronik :
1. Epistaksis2. Hemorroid3. Ulkus pada
pencernaan
4. Kanker atau polippada saluran
pencernaan
5. Tumor ginjal
Defisiensi Fe
Defisiensi vit.B12
Defisiensi As.Folat
Defisiensi vitamin C
Penyakit kronik
Splenomegali
Autoimun
Paroxysmal nocturnal
hemoglobinuria
Spherocytosis Herediter
Elliptocytosis Herediter
Defisiensi G6PD
Penyakit Sickle cell
Thalassemia
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
2/10
6. Pendarahanmenstruasi
4. EPIDEMIOLOGIBerdasarkan survey WHO tahun 2005, prevalensi anemia didunia pada anak-anak usia
sebelum sekolah sebanyak 47.4%, anak-anak usia sekolah sebanyak 25.4%, wanita hamil
sebanyak 41.8%, wanita usia subur sebanyak 30.2%, laki-laki sebanyak 12.7% dan usia lanjut
sebanyak 23.9%4.
Di Indonesia anemia pada anak usia sebelum sekolah dan wanita hamil masih banyak
yaitu >40%4.
5. DIAGNOSISAda beberapa data dasar rutin untuk mengevaluasi anemia, yaitu :5
1. Melihat nilai hemoglobin2. Melihat nilai hematokrit3. Melihat volume sel rerata (MCV)4. Melihat konsentrasi hemoglobin sel rerata5. Hitung retikulosit6. Hapusan darah tepi
a. Rentang referensi sel darah merahSatuan Laki-laki Perempuan
Hemoglobin
(Hb)
Hematokrit (Ht)
Eritrosit
Retikulosit
MCV
MCH
MCHC
gr/dl
%
x106
%
fL
pg
g/dl
13.6-17.2
39-49
4.3-5.9
0.5-1.5
76-100
27-33
33-37
12.0-15.0
33-43
3.5-5.0
b. Penilaian hapusan darah tepi
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
3/10
Hipokromi,mikrositosis Defisiensi besi
Tallasemia
Anemia sideroblastik
Peradangan kronis
Makrositosis Penyakit hati
Anemia megaloblastik
Retikulositosis
Bayi baru lahir
Sindrom mielodisplastik
Mieloptisis
Anisositosis dan poiklositosis berat Defisiensi besi berat
Anemia megaloblastik berat
Hemolisis mikroangiopatik
Leukoeritroblastosis
Talasemia
Artefak
Sel target Penyakit hati
Hemoglobin C
Penyakit SS
Pasca splenektomi
Talasemia
Artefak
Sel darah merah berspikula Akantositosis herediter
Penyakit hati
Penyakit ginjal
Pasca splenektomi
Hipotiroidism
Hemolisis mikroangiopatik
Sel tear drop Leukoeritroblastosis
Anemia megaloblastik
Talasemia
Hemolisis autoimun
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
4/10
Badan Howell-Jolly Pasca splenektomi
Anemia megaloblastik
eritroleukemia
Badan Pappenheimer Pasca splenektomiAnemia sideroblastik
Anemia megaloblastik
Alkohol
Hemolisis berat
Talassemia
Sferosit Sferositosis herediter
Hemolisis autoimun
Kelainan hemoglobin C
Luka bakar yang berat
Ovalosit Ovalositosis herediter
Anemia megaloblastik
Defesiensi besi
Talasemia
c. Pemeriksaan fisikTerjadinya anemia dapat mengakibatkan pengiriman gangguan oksigen ke jaringan,
sehingga menimbulkan konsekuensi fisiologis hipoksia jaringan serta mekanisme
kompensasi tubuh yang diprakarsai oleh organisme untuk memperbaiki anoxia.
Sehingga dapat menimbulkan gejala anemia seperti kelelahan, pingsan, dyspnea atau
gangguan fungsi organ karena penurunan oksigen; pucat atau hipotensi postural
karena penurunan volume darah; dan berdebar-debar6. Anemia bukan merupakan
suatu diagnosis melainkan suatu tanda dari penyakit yang mendasarinya. Oleh
karenanya diperlukan ketelitian dalam menganamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
5/10
t1.3
Tabel 2.1 Pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis anemia
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
6/10
6. Klasifikasi
Tabel 2.2 Klasifikasi Anemia
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
7/10
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
8/10
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
9/10
-
8/13/2019 Anemia Adalah Penurunan Darah Mengangkut Oksigen Biasanya Akibat Penurunan Sel Darah Merah Dalam Sirkulasi
10/10
7. PengobatanPengobatan anemia biasanya ditujukan untuk mengoreksi kelainan yang mendasarinya
dengan cara identifikasi sumber kehilangan darah, besi atau vitamin suplemen atau
penghentian obat yang predisposisi pasien untuk hemolisis. Anemia yang dikaitkan dengan
kelainan hematopoietic (seperti myelodysplasia atau anemia aplastik) atau warisan anemia
(seperti kerusakan membran sel darah merah, enzymopathies atau hemoglobinopathies)
mungkin memerlukan transfusi ketika gejala muncul karena pengiriman oksigen ke jaringan
menurun2.
Anemia pasca perdarahan diatasi dengan tranfusi darah sebanyak 10-20 ml/kgbb atau plasma
expander. Bila tak ada keduanya, cairan intravena lainnya juga dapat digunakan.
8. PrognosisBiasanya, prognosis tergantung pada penyebab yang mendasari anemia. Namun, tingkat
keparahan anemia, etiologi, dan kecepatan dengan yang berkembang dapat masing-masing
memainkan peran penting dalam prognosis. Demikian pula, usia pasien dan adanya kondisi
komorbiditas lainnya mempengaruhi hasil.
Referensi
1. Nursari, D. 2009. Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. FakultasKedokteran UIN. Jakarta
2. WHO.2005. Worldwide Prevalance of Anaemia 1993-2005.WHO.Perkins, S. . Diagnosis of Anemia. Diakses pada tanggal 30 September 2013
(www.ascp.org/pdf/SneekPeekPracDiagofHemDis...)