Download - Anestesi - Farmakologi Obat Anestesi
BAB I
PENDAHULUANObat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup. Farmakologi adalah ilmu yang sangat luas cakupannya, karena itu bidang kesehatan manusia hanya membatasi ilmu farmakologi klinik yang hanya mempelajari efek obat terhadap manusia dan farmakologi eksperimental yang hanya mempelajari efek obat terhadap binatang.
Secara umum, obat-obatan anestesi terdiri dari obat pre-medikasi, obat induksi anestesi, obat anestesi inhalasi, obat anestesi intravena, obat anestesi lokal/regional, obat pelumpuh otot, analgesia opioid dan analgesia non-opioid. BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan cara penggunaanya, obat anestesi dapat dibagi dalam sepuluh
kelompok, yakni :
1. Anastetika Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. Obat obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah resepsi yang cepat melalui paru paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anastesi. 2. Anastetika Intravena : thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin, dan propofol. Obat obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rectal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anastesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan singkat.3. Anestetika intramuskular : sangat populer dalam praktek anestesi, karena teknis mudah, relatif aman karena kadar plasma tidak mendadak tinggi. Keburukannya ialah absorpsi kadang diluar perkiraan, menimbulkan nyeri dibenci anak-anak, dan beberapa bersifat iritan.
4. Subkutan : sekarang sudah jarang digunakan
5. Spinal : dimasukkan kedalam ruang subarakhnoid (intratekal) seperti pada bupivacaine.
6. Lidah dan mukosa pipi : absorpsi lewat lidah dan mukosa pipi dapat menghindari efek sirkulasi portal, bersifat larut lemak, contohnya fentanil lolipop untuk anak dan buprenorfin.
7. Rektal : sering diberikan pada anak yang sulit secara oral dan takut disuntik.
8. Transdermal : contoh krem EMLA (eutectic mixture of local anesthetic), campuran lidokain-prokain masing-masing 2,5%. Krem ini dioleskan ke kulit intakdan setelah 1-2 jam baru dilakukan tusuk jarum atau tindakan lain.9. Epidural: dimasukkan kedalam ruang epidural yaitu antara duramater dan ligamentum flavum. Cara ini banyak pada anestesia regional.
10. Oral : paling mudah, tidak nyeri, dapat diandalkan. Kadang harus diberikan obat peri-anestesia, seperti obat anti hipertensi, obat penurun gula darah, dan sebagainya. Sebagian besar diabsorpsi usus halus bagian atas. Beberapa obat dihancurkan asam lambung. Pengosongan lambung yang terlambat menyebabkan terkumpulnya obat di lambung. Sebelum obat masuk sistemik, harus melewati sirkulasi portal. Maka dosis oral harus lebih besar dari intramuskular, contohnya petidin, dopamin, isoprenalin, dan propanolol.
OBAT-OBATAN DALAM ANESTESI Obat-Obatan Anestesi Umum
1. Sulfas Atropin
2. Pethidin
3. Propofol/ Recofol
4. Succinil Cholin
5. Tramus
6. EfedrinObat untuk Anestesi Spinal:
1. Buvanest atau Bunascan
2. Catapress (kadang dokter tertentu menambahkannya untuk menambah efek buvanest)
Obat-obatan emergency yang harus ada dalam kotak emergency:
1. Atropin
2. Efedrin
3. Ranitidin
4. Ketorolac
5. Metoklorpamid
6. Aminofilin
7. Asam Traneksamat
8. Adrenalin
9. Kalmethason
10. furosemid (harus ada untuk pasien urologi)
11. lidocain
12. gentamicyn salep mata
13. Oxitocyn (untuk pasien obsgyn)
14. Methergin (untuk pasien obsgyn)
15. Adrenalin
PENGGOLONGAN OBAT PRE-MEDIKASI
1. Golongan Narkotika analgetika sangat kuat.
Jenisnya : petidin, fentanyl, dan morfin.
Tujuan: mengurangi rasa nyeri saat pembedahan.
Efek samping: mendepresi pusat nafas, mual-muntah, Vasodilatasi pembuluh darah ( hipotensi
diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan sifat analgesik rendah, misalnya: halotan, tiopental, propofol.
Pethidin diinjeksikan pelan untuk:
mengurangi kecemasan dan ketegangan
menekan TD dan nafas
merangsang otot polos
Morfin adalah obat pilihan jika rasa nyeri telah ada sebelum pembedahan
mengurangi kecemasan dan ketegangan
menekan TD dan nafas
merangsang otot polos
depresan SSP
pulih pasca bedah lebih lama
penyempitan bronkus
mual muntah (+)
2. Golongan Sedativa & Transquilizer
Golongan ini berfungsi sebagai obat penenang dan membuat pasien menjadi mengantuk.
Contoh : luminal dan nembufal untuk golongan sedative; diazepam dan DHBF (Dihidrobensferidol) untuk golongan transquilizer.
Efek samping: depresi nafas, depresi sirkulasi.
diberikan apabila pasien memiliki rasa sakit/nyeri sebelum dianestesi, pasien tampak lebih gelisah
Barbiturat
menimbulkan sedasi dan menghilangkan kekhawatiran sebelum operasi
depresan lemah nafas dan silkulasi
mual muntah jarang
Midazolam
Midazolam sering digunakan sebagai premedikasi pada pasien pediatrik sebagai sedasi dan induksi anestesia.
Pre-medikasi, induksi, rumatan, sedasi post operasi.
Memiliki efek antikonvulsan sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kejang grand mal
Dianjurkan sebelum pemberian ketamin karena pasca anestesi ketamin dosis 1-2mg/kgBB menimbulkan halusinasi.Diazepam
induksi, premedikasi, sedasi
menghilangkan halusinasi karena ketamin
mengendalikan kejang
menguntungkan untuk usia tua
jarang terjadi depresi nafas, batuk, disritmia
premedikasi 1m 10 mg, oral 5-10 mg3. Golongan Obat Pengering bertujuan menurunkan sekresi kelenjar saliva, keringat, dan lendir di mulut serta menurunkan efek parasimpatolitik / paravasopagolitik sehingga menurunkan risiko timbulnya refleks vagal.
Contoh: sulfas atropine dan skopolamin.
Efek samping: proses pembuangan panas akan terganggu, terutama pada anak-anak sehingga terjadi febris dan dehidrasi
diberikan jika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan efek hipersekresi, mis: dietileter atau ketamin OBAT-OBATAN ANESTESI
ObatDalam sediaanJumlah di sediaanpengenceranDalam spuitDosis (mg/kgBB)1 cc spuit =
Pethidinampul100mg/2cc2cc + aquadest 8cc10 cc0,5-1 10 mg
Fentanyl0,05 mg/cc0,05mg
Recofol (Propofol)ampul200mg/
20cc10cc + lidocain 1 ampul10 cc2-2,5 10 mg
Ketaminvial100mg/cc1cc + aquadest 9cc10 cc1-2 10 mg
Succinilcholin
vial200mg/
10ccTanpa pengenceran5 cc1-2 20 mg
Atrakurium Besilat (Tramus/ Tracrium)ampul10mg/ccTanpa pengenceran5 ccIntubasi: 0,5-0,6, relaksasi: 0,08, maintenance: 0,1-0,2 10 mg
Efedrin HClampul50mg/cc1cc + aquadest 9cc10 cc0,25 mg
Sulfas Atropinampul0,25mg/ccTanpa pengenceran3 cc0,005 0,25 mg
Ondansentron HCl (Narfoz)ampul4mg/2ccTanpa pengenceran3 cc8 mg (dewasa)
5 mg (anak)2 mg
Aminofilinampul24mg/ccTanpa pengenceran10 cc524 mg
Dexamethasonampul5 mg/ccTanpa pengenceran15 mg
Adrenalinampul1 mg/cc0,25-0,3
Neostigmin (prostigmin)ampul0,5mg/ccTanpa pengenceranMasukkan 2 ampul prostigmin + 1 ampul SA0,5 mg
Midazolam (Sedacum)ampul5mg/5ccTanpa pengenceran0,07-0,11 mg
Ketorolacampul60 mg/2ccTanpa pengenceran30 mg
Difenhidramin HClampul5mg/ccTanpa pengenceran5 mg
Onset dan Durasi yang penting
OBATONSETDURASI
Succinil Cholin1-2 mnt3-5 mnt
Tracrium (tramus)2-3 mnt15-35 mnt
Sulfas Atropin1-2 mnt
Ketamin30 dtk15-20 mnt
Pethidin10-15 mnt90-120 mnt
Pentotal30 dtk4-7 mnt
Keterangan
A. Obat Induksi intravena
1. Ketamin/ketalar
efek analgesia kuat sekali. Terutama utk nyeri somatik, tp tidak utk nyeri visceral
Efek hipnotik kurang
Efek relaksasi tidak ada
Refleks pharynx & larynx masih ckp baik ( batuk saat anestesi ( refleks vagal
disosiasi ( mimpi yang tidak enak, disorientasi tempat dan waktu, halusinasi, gaduh gelisah, tidak terkendali. Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi
Aliran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial (Efek ini dapat diperkecil dengan pemberian thiopental sebelumnya)
TD sistolik diastolic naik 20-25%, denyut jantung akan meningkat. (akibat peningkatan aktivitas saraf simpatis dan depresi baroreseptor). Cegah dengan premedikasi opiat, hiosin.
dilatasi bronkus. Antagonis efek konstriksi bronchus oleh histamine. Baik untuk penderita-penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan.
Dosis berlebihan scr iv ( depresi napas
Pd anak dpt timbulkan kejang, nistagmus
Meningkatkan kdr glukosa darah + 15%
Pulih sadar kira-kira tercapai antara 10-15 menit
Metabolisme di liver (hidrolisa & alkilasi), diekskresi metabolitnya utuh melalui urin
Ketamin bekerja pd daerah asosiasi korteks otak, sedang obat lain bekerja pd pusat retikular otak
Indikasi:
Untuk prosedur dimana pengendalian jalan napas sulit, missal pada koreksi jaringan sikatrik pada daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang sukar.
Untuk prosedur diagnostic pada bedah saraf/radiologi (arteriograf).
Tindakan orthopedic (reposisi, biopsy)
Pada pasien dengan resiko tinggi: ketamin tidak mendepresi fungsi vital. Dapat dipakai untuk induksi pada pasien syok.
Untuk tindakan operasi kecil.
Di tempat dimana alat-alat anestesi tidak ada.
Pasien asma
Kontra Indikasi
hipertensi sistolik 160 mmHg diastolic 100 mmHg
riwayat Cerebro Vascular Disease (CVD)
Dekompensasi kordis
Harus hati-hati pada :
Riwayat kelainan jiwa
Operasi-operasi daerah faring karena refleks masih baik
2. Propofol (diprifan, rekofol)
Bentuk cairan, emulsi isotonik, warna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai & postasida telur yg dimurnikan.
Kdg terasa nyeri pd penyuntikan ( dicampur lidokain 2% +0,5cc dlm 10cc propolol ( jarang pada anak karena sakit & iritasi pd saat pemberian
Analgetik tdk kuat
Dpt dipakai sbg obat induksi & obat maintenance
Obat setelah diberikan ( didistribusi dgn cepat ke seluruh tubuh.
Metabolisme di liver & metabolit tdk aktif dikeluarkan lwt ginjal.
Saat dipakai utk induksi juga dapat tjd hipotensi karena vasodilatasi & apnea sejenak
Efek Samping
bradikardi.
nausea, sakit kepala pada penderita yg mulai sadar.
Ekstasi, nyeri lokal pd daerah suntikan
Dosis berlebihan dapat mendepresi jantung & pernapasan
Sebaiknya obat ini tidak diberikan pd penderita dengan ggn jalan napas, ginjal, liver, syok hipovolemik.
3. Thiopental
Ultra short acting barbiturat
Dipakai sejak lama (1934)
Tidak larut dlm air, tp dlm bentuk natrium (sodium thiopental) mudah larut dlm air
4. Pentotal
Zat dr sodium thiopental. Btk bubuk kuning dlm amp 0,5 gr(biru), 1 gr(merah) & 5 gr. Dipakai dilarutkan dgn aquades
Lrt pentotal bersifat alkalis, ph 10,8
Lrt tdk begitu stabil, hanya bs dismp 1-2 hr (dlm kulkas lebih lama, efek menurun)
Pemakaian dibuat lrt 2,5%-5%, tp dipakai 2,5% u/ menghindari overdosis, komplikasi > kecil, hitungan pemberian lebih mudah
Obat mengalir dlm aliran darah (aliran ke otak ) ( efek sedasi&hipnosis cepat tjd, tp sifat analgesik sangat kurang
TIK
Mendepresi pusat pernapasan
Membuat saluran napas lebih sensitif thd rangsangan
depresi kontraksi denyut jantung, vasodilatasi pembuluh darah ( hipotensi. Dpt menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah ginjal
tak berefek pd kontraksi uterus, dpt melewati barier plasenta
Dpt melewati ASI
menyebabkan relaksasi otot ringan
reaksi. anafilaktik syok
gula darah sedikit meningkat.
Metabolisme di hepar
cepat tidur, waktu tidur relatif pendek
Dosis iv: 3-5 mg/kgBB
Kontraindikasi
syok berat
Anemia berat
Asma bronkiale ( menyebabkan konstriksi bronkus
Obstruksi sal napas atas
Penyakit jantung & liver
kadar ureum sangat tinggi (ekskresinya lewat ginjal)
B. Obat Anestetik inhalasi
1. Halothan/fluothan Tidak berwarna, mudah menguap
Tidak mudah terbakar/meledak
Berbau harum tetapi mudah terurai cahaya
Efek:
Tidak merangsang traktus respiratorius
Depresi nafas ( stadium analgetik
Menghambat salivasi
Nadi cepat, ekskresi airmata
Hipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukup
Mencegah terjadinya spasme laring dan bronchus
Depresi otot jantung ( aritmia (sensitisasi terhadap epinefrin) Depresi otot polos pembuluh darah ( vasodilatasi ( hipotensi
Vasodilatasi pembuluh darah otak
Sensitisasi jantung terhadap katekolamin Meningkatkan aktivitas vagal ( vagal refleks
Pemberian berulang (1-3 bulan) ( kerusakan hepar (immune-mediated hepatitis) Menghambat kontraksi otot rahim
Absorbsi & ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuh
Dapat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenanceKeuntungan
cepat tidur
Tidak merangsang saluran napas
Salivasi tidak banyak
Bronkhodilator ( obat pilihan untuk asma bronkhiale
Waktu pemulihan cepat (1 jam post anestesi)
Kadang tidak mual & tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi yang enak
Kerugian
overdosis
Perlu obat tambahan selama anestesi
Hipotensi karena depresi miokard & vasodilatasi
aritmia jantung
Sifat analgetik ringan
Cukup mahal Dosis dapat kurang sesuai akibat penyusutan2. Nitrogen Oksida (N2O) gas yang berbau, berpotensi rendah (MAC 104%), tidak mudah terbakar dan relatif tidak larut dalam darah.
Efek:
Analgesik sangat kuat setara morfin
Hipnotik sangat lemah
Tidak ada sifa relaksasi sama sekali
Pemberian anestesia dengan N2O harus disertai O2 minimal 25%. ( Bila murni N2O = depresi dan dilatasi jantung serta merusak SSP jarang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan anestetik lain seperti halotan dan sebagainya. 3. Eter
tidak berwarna, sangat mudah menguap dan terbakar, bau sangat merangsang
iritasi saluran nafas dan sekresi kelenjar bronkus
margin safety sangat luas
murah
analgesi sangat kuat
sedatif dan relaksasi baik
memenuhi trias anestesi
teknik sederhana
4. Enfluran isomer isofluran
tidak mudah terbakar, namun berbau.
Dengan dosis tinggi diduga menimbulkan aktivitas gelombang otak seperti kejang (pada EEG).
Efek depresi nafas dan depresi sirkulasi lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih iritatif dibanding halotan.
5. Isofluran cairan bening, berbau sangat kuat, tidak mudah terbakar dalam suhu kamar
menempati urutan ke-2, dimana stabilitasnya tinggi dan tahan terhadap penyimpanan sampai dengan 5 tahun atau paparan sinar matahari.
Dosis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai 1/3 dosis jika pakai isofluran
6. Sevofluran tidak terlalu berbau (tidak menusuk), efek bronkodilator sehingga banyak dipilih untuk induksi melalui sungkup wajah pada anak dan orang dewasa.
tidak pernah dilaporkan kejadian immune-mediated hepatitis C. Obat Muscle Relaxant
Bekerja pd otot bergaris ( terjadi kelumpuhan otot napas & otot-otot mandibula, otot intercostalis, otot-otot abdominalis & relaksasi otot-otot ekstremitas.
Bekerja pertama: kelumpuhan otot mata (ekstremitas ( mandibula (intercostalis (abdominal (diafragma.
Pd pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan.
Obat ini membantu pd operasi khusus spt operasi perut agar organ abdominal tdk keluar & terjadi relaksasi
Terbagi dua: Non depolarisasi, dan depolarisasi
Dosis awal (mg/kgBB) Dosis rumatan (mg/kgBB) Durasi (menit)Efek samping
Non depol long-acting
1. D-tubokurarin (tubarin)
2. Pankuronium
3. Metakurin
4. Pipekuronium
5. Doksakurium
6. Alkurium (alloferin)0.40-0.60
0.08-0.12
0.20-0.40
0.05-0.12
0.02-0.08
0.15-0.300.10
0.15-0.020
0.05
0.01-0.015
0.005-0.010
0.530-60
30-60
40-60
40-60
45-60
40-60Hipotensi
Takikardi
Hipotensi
KV stabil
KV stabil
Takikardi
Non depol intermediate acting
1. Gallamin (flaxedil)
2. Atrakurium (tracrium/notrixum)
3. Vekuronium (norcuron)
4. Rokuronium (roculax/esmeron)
5. Cistacuronium 4-6
0.5-0.6
0.1-0.2
0.6-1.0
0.15-0.200.5
0.1
0.015-0.02
0.10-0.15
0.0230-60
20-45
25-45
30-60
30-45Hipotensi
Amanhepar&ginjal
Isomer atrakurium
Non depol short acting
1. mivakurium (mivacron)
2. ropacuronium 0.20-0.25
1.5-2.00.05
0.3-0.510-15
15-30Hipotensi & histamin +
Depol short acting
1. suksinilkolin (scolin)
2. dekametonium 1.0
1.0 3-10
3-10
Durasi Ultrashort (5-10 menit): suksinilkolin Short (10-15 menit) : mivakurium Medium (15-30 menit) : atrakurium, vecuronium
Long (30-120 menit) : tubokurarin, metokurin , pankuronium, pipekuronium, doksakurium, galamin
Efek terhadap kardiovaskuler tubokurarin , metokurin , mivakurium dan atrakurium : Hipotensi pelepasan histamin dan (penghambatan ganglion) pankuronium : menaikkan tekanan darah suksinilkolin : aritmia jantung
Antikolinesterase
( antagonis pelumpuh otot non depolarisasi
1. neostigmin metilsulfat 0,04-,0,08mg/kg (prostigmin)
2. piridostigmin 0,1-0,4mg/kg3. edrofonium 0,5-1,0mg/kg- fungsi: efek nilotinik + muskarinik ( bradikardi, hiperperistaltik, hipersekresi, bronkospasme, miosis, kontraksi vesicaurinaria
- pemberian dibarengi SA untuk menghindari bradikardi. (2:1)
MAC (Minimal Alveolar Concentration)( konsentrasi zat anestesi inhalasi dalam alveoli dimana 50% binatang tidak memberikan respon rangsang sakit
Halotan: 0,87%
Eter
: 1,92%
Enfluran: 1,68%
Isofluran: 1,15%
Sevofluran: 1,8%
Obat Darurat
NamaBerikan bilaBerapa yang diberikan?
Efedrin
TD menurun >20% dari TD awal (biasanya bila TD sistol