APLIKASI TEKNOLOGI DIBERBAGAI BIDANG
OLEH:INSAN NUR ARDI : C1B113420
TIBYANA HAURA NOOR : C1C113437
NOOR SYAWGUS TINA : C1C113407
M.TRIADI AK : C1C113406
M.RIADI : C1C113415
M.ILHAM FAHMI : C1B113411
M.ALKAUTSAR : C1B113430
M.FAJRI JANNAHTA : C1C113416
ILMU KEALAMAN DASAR
APLIKASI TEKNOLOGI DIBERBAGAI BIDANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan
otak manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan Atas dasar kemampuan kreatifitas berpikir, manusia dapat mengembangkan
IPTEK dari waktu ke waktu. Segala kemudahan mulai dari transportasi, telekomonikasi
sampai pendidikan tak luput dari peran IPTEK. Namun di balik itu semua manusia
menjadi malas melakukan semua aktivitasnya oleh karena semua kemudahan yang ada.
Namun sebagian besar manusia diberbagai belahan dunia belum mencicipi manfaat dari
IPTEK tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah
ini adalah apa saja peranan IPTEK dalam membantu dan mempermudah aspek kehidupan
manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana IPTEK dalam
peranannya sebagai sarana untuk mempermudah kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kita. Teknologi merupakan ilmu yang menggali
berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis
peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula
berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga
yang besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula
pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang
sangat singkat. Berikut beberapa penerapan teknologi dalam berbagai bidang.
1. Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan
jasa.
Kemajuan teknologi dalam bioteknologi ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita
untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum
dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul
karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih
tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini
juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat
yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Bioteknologi telah banyak dimanfaatkan dalam mempertahankan kelangsungan hidup
manusia. Melalui bioteknologi telah diperoleh berbagai macam bahan makanan,
contohnya tempe, keju dan yogurt. Dengan demikian, bioteknologi sangat bermanfaat
bagi diversifikasi pangan.
Berikut ini akan dijalaskan tentang pengertian bioteknologi :
Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup) dan teknologi. Dari kedua kata
tersebut, pengertian bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme
(makhluk hidup) untuk menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi
manusia. Pada umumnya, makhluk hidup yang dimanfaatkan dalamproses bioteknologi berupa mikrobia.
Berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses proses bioteknologi,
bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bioteknologi Konvensional
Contoh Bioteknologi Konvensional
Penerapan bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk, hanya mengandalkan
peran organisme sebagai pengubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses
fermentasi. Contoh : Keju, yogurt, mentega, tapai dan lain lain. Fermentasi adalah
merupakan proses pemecahan glukosa pada bahan makanan oleh mikrobia. Fermentasi ini
menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan energi. Pada proses ini, campur tangan
manusia hanya sebatas menyediakan dan mengkondisikan substrat agar mikroorganisme
dapat berkembang secara optimal. Bioteknologi konvensional memiliki beberapa
karakteristik antara lain sebagai berikut :
Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala kecil
Hanya menerapkan teknologi sederhana
Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum terjami
2. Bioteknologi Modern
Berbeda dengan bioteknologi konvensional yang masih menggunakan peralatan
sederhana, bioteknologi modern telah menggunakan peralatan peralatan yang canggih.
Selain itu, bioteknologi modern sudah dilakukan dalam keadaan steril, produksi yang
dihasilkan lebih berkualitas, dan dihasilkan dalam jumlah yang besar.
Penerapan bioteknologi modern tidak hanya melibatkan mikrobia sebagai perubah bentuk
maupun kandungan gizi pada makanan (fermentasi). Pada bioteknologi modern dilakukan
proses manipulasi tehadap susunan genetic mikrobia yang dimanfaatkan. Misal dengan
pemotongan maupun penyisipan gen.
Perkembangan bioteknologi modern sejalan dengan perkembangan dan penemuan dalam
berbagai bidang keilmuan. Terutama diawali penemuan struktur DNA oleh Watson dan
Crick pada tahun 1953. Berkembangnya berbagai disiplin ilmu seperti Mikrobiologi,
biokimia, biologi sel, biologi milekuler, dan genetika juga sangat mendukung
perkembangan bioteknologi modern.
2. Kedokteran
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabangilmu
kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan
mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan
pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan
penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut. Dalam dunia Kedokteran tentu tidak dapat dipisahkan dari IPTEK. . IPTEK merupakan dasar dari kemajuan dunia Kedokteran. Contohnya, dalam pembuatan antibodi monoklonal. Antibodi Monoklonal merupakan antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel β sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel β Limpa dan sel mieloma) yang dikultur. Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan. Ada pula teknologi yang bersangkutan dalam kedokteran yaitu Informatika
kedokteran adalah disiplin yang berkaitan erat dengan pemanfaatan komputer dan
teknologi komunikasi di bidang kedokteran. Edward H. Shortliffe mendefinisikan informatika
kedokteran sebagai berikut: "Disiplin ilmu yang berkembang dengan cepat yang berurusan
dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik
secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan”. Pakar informatika
kedokteran lainnya, Haux mengatakan dengan istilah "systematic processing of information in
medicine".
Informatika kedokteran berhubungan dengan semua ilmu dasar dan terapan dalam kedokteran
dan terkait sangat erat dengan teknologi informasi modern, yaitu komputer dan komunikasi.
Posisinya di kedokteran berada di persilangan antara berbagai disiplin ilmu dasar dan terapan di
kedokteran serta disiplin di luar kedokteran, seperti ilmu informasi, komputer, statistika,
danpsikologi. Secara terapan, aplikasi informatika kedokteran meliputi rekam medis elektronik,
sistem pendukung keputusan medis, sistem penarikan informasi kedokteran, hingga pemanfaatan
internet dan intranet untuk sektor kesehatan, termasuk pengembangan sistem informasi klinis.
Informatika kedokteran sebagai disiplin baru berkembang terutama karena kesadaran bahwa
pengetahuan kedokteran tidak akan mampu terkelola (unmanageable) oleh metode berbasis
kertas (paper-based methods).
Menurut Shortliffe, subdomain dalam informatika kedokteran (atau kesehatan) adalah sebagai
berikut:
Bioinformatika bekerja pada proses molekuler dan seluler. Riset dan aplikasi bioinformatika
memfasilitasi upaya-upaya rekayasa genetik, penemuan vaksin, hingga ke riset besar tentang human
genome project.
Medical imaging (informatika pencitraan) mengkaji aspek pengolahan data dan informasi digital pada
level jaringan dan organ. Kemajuan pada sistem informasi radiologis, PACS (picture archiving
communication systems), sistem pendeteksi biosignal adalah beberapa contoh terapannya.
Informatika klinis, yang menerapkan pada level individu (pasien), mengkaji mengenai berbagai
inovasi teknologi informasi untuk mendukung pelayanan pasien, komunikasi dokter pasien, serta
mempermudah dokter dalam mengumpulkan hingga mengolah data individu.
Informatika kesehatan masyarakat yang berfokus kepada populasi untuk mendukung pelayanan,
pendidikan dan pembelajaran kesehatan masyarakat.
3. Farmasi
Untuk memproduksi obat-obatan teknologi dalam dunia farmasi juga mengalami
perkembangan yang pesat. Dahulu manusia hanya meramu dan menumbuk obat-obatan
dari bahan alami. Saat ini meskipun bahannya ada yang dari bahan alami tetapi
pengolahannya sudah dengan menggunakan mesin yang lebih cepat dan higienis.
Cabang Ilmu Farmasi
*Farmakologi
Ilmu yang mempelajari cara bagaimana obat mempengaruhi fungsi sistem hidup.
*Biofarmasetika
Ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat.
*Farmakognosi:
Ilmu yang mempelajari identifikasi suatu obat. Ruang lingkup meliputi pengenalan dan penemuan bahan dari tumbuhan dan organisme dengan melakukan pemeriksaan makroskopis untuk dapat dijadikan obat.
Termasuk penelitian biokimia tanaman (biosintesis), jamur, vaksin
*Farmakoterapi:
Ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk pengobatan suatu penyakit.
Diperlukan penguasaan tentang farmakologi dan patofisiologi penyakit
*Farmakokinetik:
Ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat
Mempelajari nasib obat dalam tubuh atau pengaruh tubuh terhadap obat.
*Farmakodinamika:
Ilmu yang mempelajari mekanisme kerja obat, efek obat terhadap fungsi, reaksi biokimia dan struktur organ.
Mempelajari pengaruh obat terhadap sel tubuh, atau respon organisme hidup terhadap stimulasi kimia dalam keadaan tidak ada penyakit.
*Farmakologi klinik:
Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan pada manusia (scientific study of drug in man)
*Materia Medika:
Cabang atau bagian dari farmakologi yang mempelajari sumber-sumber, diskripsi dan preparasi obat-obat. Istilah ini jarang digunakan lagi.
*Farmakoekonomi
Ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh dihubungkan dengan pengunaan obat dalam perawatan kesehatan
Analisis farmakoekonomi menggambarkan dan menganalisa biaya obat untuk sistem perawatan kesehatan.
*Farmasi klinik
Kegiatan memonitor penggunaan obat, memonitor efek samping obat (MESO), dan kegiatan konseling/informasi obat pasien.
*Toksikologi:
Ilmu yang mempelajari tentang efek toksik dari berbagai racun, zat kimia (termasuk obat) lainnya pada tubuh manusia yabg dapat menimbulkan penyakit atau kematian
Cara diagnosis, pengobatan dan tindakan untuk mencegah terjadinya keracunan.
*Kimia farmasi (organik dan anorganik)
adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.
*Teknologi farmasi
Ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam skala industri farmasi termasuk prinsip kerja serta perawatan/pe-meliharaan alat-alat produksi dan penunjangnya sesuai ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
*Farmasi Fisika
Ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi.
*Biologi farmasi
Ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar kehidupan organisme yang mempengaruhi kehidupan manusia
Mempelajari morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.
4. Pertanian
Dalam bidang pertanian teknologi telah dikembangkan sejak zaman nenek moyang.
Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Sebagai contohnya,
produksi varietas unggul seperti varietas unggul padi sawah, varietas padi pasang surut,
dan varietas padi gogo, serta varietas unggul palawija dan horti kultura. Selain
itu IPTEK juga menghasilkan tanaman tahan hama serta tanaman yang dapat
menambatkan Nitrogen. Seperti yang kita ketahui bahwa teknologi pertanian juga
memiliki lingkup tertentu. berikut disajikan lingkup-lingkup yang ada pada teknologi
pertanian.
1. Teknik Pertanian
Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang
pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara
efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian
dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu
teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian. Terminologi teknik
pertanian sebagai padanan Agricultural Engineering diperkenalkan di Indonesia pada
paruh 1990-an. Sebelumnya terminologi yang digunakan lebih sempit, yaitu mekanisasi
pertanian yang diadopsi dari Agricultural Mechanization, sejak awal 1990-an bersamaan
dengan pengenalan dan penggunaan traktor untuk program intensifikasi pertanian.
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah sebagai berikut :Alat dan mesin
budidaya pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan
mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan
dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumberdaya tanah dan air. Energi dan
Elektrifikasi Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta
penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup
masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk
keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan, pusat
pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik
pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil
pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunan
lainnya.
Perkembangan ilmu sistem pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik
pertanian, dengan berkembangnya ranah sistem dan manajemen mekanisasi pertanian,
yang merupakan penerapan manajamen dan analisis sistem untuk penerapan mekanisasi
pertanian. Perkembangan berikutnya, pada abad ke-20 menuju abad ke-21 berkaitan
denga ilmu komputasi, teknologi pembantu otak dan otot lewat sistem kontrol, sistem
pakar, kecerdasan buatan berupa penerapan robot pada sistem pertanian, menjadikan
teknik pertanian berkembang menjadi sistem teknik pertanian (Agricultural System
Engineering). Objek formal yang berupa kegiatan reproduksi flora dan fauna serta biota
akuatik didekati lebih luas lagi sebagai sistem hayati/biologis dengan orientasi pemecahan
masalah pertanian secara holistik. Dalam pendekatan ini sumberdaya hayatiberupa
mikroba/mikroorganisme turut dijadikan objek formal dalam produksi dan peningkatan
biomassa. Di beberapa perguruan tinggi di Amerika dan Jepang, program studi atau
departemen yang dulu bernama Teknik Pertanian, kini berganti dengan nama Teknik
Sistem Biologis (Biological System Engineering).
2.Teknologi Hasil Pertanian/ Teknologi Pangan
Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat intensif dijadikan
kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan tuntutan industri, terutama
di negara maju. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang
merupakan penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-
prinsip teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai
penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi
pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan,
distribusi, penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi
landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan, kimia pangan,
mikrobiologi pangan, fisika pangan dan teknik proses. Ilmu pangan merupakan penerapan
dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan,
penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan.
3. Teknologi Industri Pertanian
Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang
menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem
terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan
agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini
menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-
prinsip dan metodologi dalammenganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan
dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri. Sebagai paduan
dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah
pendayagunaan hasil pertanian.
Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut :
1. Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan
dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas
bahan, sumberdaya, peraltan dan energi pada pabrik agroindustri.
2. Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian
dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan sistem usaha agroindustri.
3. Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, analisis
dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan sektor
agroindustri.
4. Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan
dan perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem proses, produk, dan lingkungan
untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan.
5. Peternakan
Teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dari ternak untuk memenuhi
kebutuhan pangan . Teknologi tersebut seperti inseminasi buatan, transfer embrio dan
rekayasa genetik pada ternak. Selain itu, ada juga teknologi yang meningkatkan kualitas
ternak seperti pengembangan jenis domba yang jarang bersendawa. Seperti kita tahu
bahwa gas metana akan keluar pada saat hewan seperti sapi, kambing dan domba
bersendawa (burp) dan itu mengakibatkan polusi udara (greenhouse gas). Para peneliti di
Australia bahkan yakin bahwa hampir 90% gas metana (methane) akan dikeluarkan setiap
hewan tersebut diatas bersendawa, untuk itu mereka sedang mengembangkan jenis domba
yang tidak terlau banyak bersendawa. Dengan semakin sedikitnya bersendawa berarti
akan semakin sedikit gas metana yang dikeluarkan oleh mereka dan artinya polusi dari
gas tersebut akan semakin berkurang di bumi ini.
1. METODOLOGI
Tahapan pelaksanaan kegiatan “Kajian Peran IPTEK Peternakan dalam Mendukung Program Pembangunan Patenaka Nasional” ini dimulai dengan :
1. Melalui identifikasi masalah ini, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam menghasilkan luaran yang diinginkan dapat dirumuskan sesuai dengan perkembangan kedepan yang mengarah kepada peningkatan kapasitas peneliti dan penelitian dibidang peternakan, kerjasama alih teknologi lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri dalam rangka mendukung program swasembada daging dan susu nasional.
2. Perumusan tujuan dan sasaran dari kajian diperlukan untuk menentukan metoda survei yang akan dilakukan, jenis data dan informasi yang ingin dikumpulkan untuk mencapai tujuan, sasaran dan hasil keluaran yang diinginkan secara maksimal.
3. Survei, kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi yaitu Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan yang menjadi sasaran kegiatan. Pada saat pelaksanaan survei dilakukan juga penyebaran kuisioner di masing-masing lokasi kajian untuk mengidentifikasi kondisi masing-masing daerah terkait dengan infrastruktur IPTEK peternakan, jaringan dan kerjasama riset, dan SDM dan kelembagaan. Tujuan dari pelaksanaan survei ini selain untuk mendapatkan data primer, juga untuk mendapatkan data sekunder.
4. Guna mendapatkan informasi yang lebih lengkap, selain survei juga dilakukan kegiatan in-depth interview, focus group discussion danworkshop dengan stakeholder terkait.
5. Analisis data. Data yang telah diperoleh akan dianalisa sesuai dengan kebutuhan perumusan kerangka kebijakan IPTEK di bidang peternakan yang didukung dengan sistem jaringan kelembagaan Litbang-Iptek dan industri.
6. Hasil dari analisa data akan dirumuskan dalam bentuk hasil-hasil kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran serta keluaran yang ingin dicapai. Hasil-hasil ini akan
didesiminasikan untuk mendapatkan berbagai masukan dari berbagai stakeholder terkait. Sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap dalam merumuskan berbagai kebijakan terutama yang berhubungan dengan pengembangan IPTEK peternakan dalam mendukung program pembangunan peternakan nasional.
1. 2. PROGRAM SWASEMBADA DAGING DAN SUSU
3.1. Program Swasembada Daging dan Permasalahannya
Program Swasembada Daging Sapi 2014 (PSDS-2014), yang merupakan kelanjutan program sebelumnya yaitu Swasembada Daging 2005 dan Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2010. Saat ini PSDS 2014 merupakan salah satu program dari 21 program utama Departemen Pertanian terkait dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik. Program ini juga merupakan peluang untuk dijadikan pendorong dalam mengembalikan Indonesia sebagai eksportir sapi seperti masa lalu.
Tantangan ini tidak mudah karena saat ini impor daging dan sapi bakalan sangat besar, sekitar 30 persen dari kebutuhan daging nasional. Bahkan ada kecenderungan volume impor terus meningkat yang secara otomatis akan menguras devisa yang sangat besar. Bila kondisi ini tidak diwaspadai dapat menyebabkan kamandirian dan kedaulatan pangan hewani khususnya daging sapi semakin jauh dari harapan. Impor yang sebelumnya dimaksudkan hanya sekedar mendukung dan menyambung kebutuhan daging domestik, ternyata justru telah berpotensi mengganggu usaha agribisnis sapi potong lokal. Importasi sapi dan daging yang semakin besar dan melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri akan meningkatkan ketergantungan bangsa Indonesia terhadap bangsa lain dan dapat mengancam kedaulatan pangan bangsa.
Terkait swasembada daging yang harus dicermati bahwa jumlah ekor ternak dan daging yang diimpor setiap tahun telah menjadi acuan atau dasar jumlah kekurangan populasi ternak untuk swasembada. Maksudnya karena kita mengimpor sekitar 700 ribu ekor sapi hidup dan 119 ribu ton daging pada tahun 2010 kalau dikonversi ke sapi hidup sekitar 700 ribu ekor sehingga diasumsikan dengan sederhana bahwa jika populasi bertambah 1,4 juta ekor maka kita sudah swasembada. Program swasembada daging nasional ini yang harus dipahami bahwa sapi asli Indonesia (sapi bali, pesisir, PO, madura) mendominasi lebih dari 50 % populasi. Sapi-sapi tersebut postur tubuhnya relatif lebih kecil dari sapi jenis persilangan atau sapi yang diimpor. Sehingga prediksi terhadap produksi daging tentu lebih kecil, oleh karena itu perlu adanya perhitungan tentang prediksi produksi daging sapi lokal, agar terukur benar dan benar-benar swasembada sapi dan buka swasembada semu. Selanjutnya kantong-kantong ternak sapi potong adanya di kawasan timur Indonesia sedangkan konsumen daging terkonsentrasi di pulau jawa sehingga distribusi dan transportasi harus diperbaiki. Kenyataan menunjukkan bahwa mengangkut ternak dari Nusa Tenggara Timur itu lebih mahal dibanding dari Darwin Australia.
3.2. Program Swasembada Susu dan Permasalahannya
Swasembada susu sulit dicapai Indonesia, jika pemerintah tidak memberikan dukungan politik untuk percepatan pengembangan sapi perah, dan hanya mengandalkan peternakan sapi perah yang ada saat ini. Swasembada susu harus menjadi harapan besar, sehingga perlu dilakukan perencanaan yang baik, terkait penyediaan dana, bibit berkualitas, hingga pemasaran produk. Pemerintah semestinya segera mendatangkan bibit sebanyak-banyaknya dari negara yang bebas PMK (penyakit mulut dan kuku) untuk kemudian didistribusikan secara selektif pada peternak dengan skala efisien sampai 10 ekor setiap peternak.
Sampai saat ini kita melihat bahwa usaha peternakan sapi perah rakyat dapat dikatakan stagnant yang terlihat bahwa selama sepuluh tahun terakhir ini produksi susu segar relatif stabil dalam kisaran sekitar 1,2 juta liter per hari. Pada sisi lain kita melihat bahwa peluang untuk pengembangan usaha sapi perah sangat besar. Kebutuhan susu nasional sebesar 70% masih mengandalkan impor.
Secara garis besar model pengembangan usaha agribisnis sapi perah untuk meningkatkan pendapatan usaha kecil dan menengah bertumpu pada unsur :
Efisiensi di setiap segmen kegiatan agribisnis (hulu, penyediaan farm input sampai dengan pengolahan/pemasaran).
Membangun unggulan pada setiap kegiatan di setiap segmen agribisnis. Adanya sinergi melalui suatu institusi yang memiliki legalitas yang jelas dalam
menjalankan aktivitasnya.
4. SISTIM INOVASI IPTEK PETERNAKAN DAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PETERNAKAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Sistim Inovasi Iptek Peternakan
Teknologi hanya akan memberikan kontribusi jika ia digunakan dalam proses produksi barang/jasa untuk meningkatkan kualitas hidup umat manusia, termasuk dalam upaya penyediaan pangan yang cukup, bergizi, aman, dan sesuai selera konsumen serta terjangkau secara fisik dan ekonomi bagi setiap individu sehingga ketahanan pangan dapat dicapai.
Banyak teknologi peternakan di masa lalu yang diintroduksikan kepada para pengguna (terutama pengguna primer) tetapi tidak digunakan dalam proses produksi pangan sebagai akibat dari tidak padunya antara teknologi yang diintroduksikan dengan kebutuhan dan/atau kapasitas adopsi pihak pengguna. Ketahanan pangan berbasis peternakan tercapai jika seluruh individu rakyat Indonesia mempunyai akses (secara fisik dan finansial) untuk mendapatkan pangan asal hewan untuk memenuhi konsumsi protein hewani mereka agar dapat hidup sehat dan produktif.
Kebijakan Pembangunan Peternakan Kementerian Pertanian
Saat ini pembangunan peternakan diarahkan untuk mencapai terwujudnya masyarakat yang sehat dan produktif serta kreatif melalui peternakan tangguh berbasis sumberdaya lokal. Peternakan nasional diharapkan dapat menyediakan pangan yang berkualitas karena ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional. Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.
Sasaran ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang didalam operasionalnya telah menetapkan tiga program pembangunan pertanian yaitu:
(1) Program peningkatan ketahanan pangan;
(2) Program pengembangan agribisnis.
(3) Program peningkatan kesejahteraan petani.
Beberapa kebijakan bidang peternakan telah dibuat untuk mendukung keberhasilan tujuan pembangunan nasional. Kebijakan yang ada saat ini bertujuan untuk meningkatkan produksi produk peternakan nasional, meningkatkan taraf hidup peternak dan memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan makanan yang berasal dari ternak (UU No 6 Tahun 1967).
Melihat jenis teknologi yang dilaksanakan pada bidang peternakan saat ini, kebijakan pengembangan peternakan yang akan diuraikan menjadi tiga bidang kegiatan yaitu teknologi perbibitan, teknologi pakan ternak dan teknologi pengolahan pasca panen.
5. GAMBARAN NASIONAL DATABASE TEKNOLOGI PANGAN BERBASIS PETERNAKAN
Memuat tentang gambaran nasional sumberdaya peternakan, database sistem jaringan teknologi ketahanan pangan berbasis peternakan terkait dengan teknologi pembibitan, teknologi pakan dan teknologi pasca panen.
Informasi database mengenai sumberdaya peternakan sangatlah penting dalam penyusunan suatu kebijakan. Ketersediaan informasi yang memadai dapat membantu pembuat kebijakan dalam menyusun strategi pembangunan peternakan nasional. Database sumberdaya peternakan terdiri dari populasi ternak, penyebaran ternak, produksi ternak, konsumsi produk peternakan dan sumberdaya manusia di bidang peternakan.
Populasi ternak ruminansia di Indonesia didominasi oleh ternak sapi potong (ruminansia besar), dan ternak kambing (ruminansia kecil). Data populasi ternak ruminansia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 mengalami peningkatan, kecuali
untuk ternak kerbau. Diketahui bahwa ternak sapi perah memiliki rataan pertumbuhan populasi tertinggi dibandingkan ternak ruminansia lainnya (8 %), kemudian diikuti dengan domba (6 %) dan sapi potong (5 %).
Penyebaran ternak ruminansia di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa dan madura. Hal ini bertolak belakang dengan daya tampung ternak dari Pulau Jawa dan Madura berkaitan dengan ketersediaan pakan dan lahan yang rendah. Penyebaran ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pasar atau konsumen, kebudayaan, keadaan iklim dan wilayah, industri pengolahan, dan infrastruktur penunjang. Model penyebaran ternak yang cenderung terpusat ini merupakan potensi dalam pengembangan ternak di pulau-pulau lain seperti Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Meskipun demikian jenis ternak dan kebutuhan teknologi dalam pengembangan ternak di luar Jawa akan berbeda dengan keadaan di Pulau Jawa.
Database sumberdaya manusia (SDM) di bidang peternakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pembibitan, pakan, dan pasca panen. Kegiatan penelitian kelompok pembibitan antara lain : pengembangan transfer embrio, inseminasi buatan, sexing spermatozoa, kajian kelahiran kembar pada ternak sapi, up grading ternak lokal, dll. Kegiatan penelitian kelompok pakan antara lain : kajian pakan komplit berbasis sumberdaya lokal, pemuliaan tanaman pakan ternak, integrasi ternak dan perkebunan, teknologi pakan suplemen untuk meningkatkan produktivitas ternak dll. Sedangkan kegiatan penelitian kelompok pasca panen antara lain : pengembangan kit untuk deteksi cepat mikroba pathogen dalam karkas, produksi prebiotik dari pakan, kajian keju probiotik, teknologi pengolahan susu, teknologi pengawetan daging dan teknologi biogas.
6. GAMBARAN UMUM PROYEK MEAT-MILK PRO DAN PROGRAM
PETERNAKAN DI DAERAH KAJIAN
Tujuan proyek Meat-Milk Pro adalah (1) meningkatkan kapasitas peneliti dan penelitian Indonesia di bidang peternakan, meningkatkan kerjasama riset dan aplikasi teknologi peternakan baik nasional maupun internasional, (2) mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Adapun ruang lingkup kegiatan adalah melaksanakan kegiatan pengadaan peralatan laboratorium, perbaikan infrastruktur penelitian, program riset, pengembangan SDM, mekanisme intermediasi dan incubator teknologi.
Proyek ini akan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan produktivitas dan daya saing Indonesia dalam ekonomi nasional maupun global. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dan kinerja SDM peneliti dan tenaga lapangan dalam sektor peternakan di Indonesia.
6. Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sosialisasi
manusia. Komunikasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu, lisan dan tulisan. Dalam
perkembangannya teknologi mengalami kemajaun sangat pesat. Internet, email, telepon
seluler, dan lain-lain.
Dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi internet.. Dampak Positifa) Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.b) Media pertukaran data dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.c) Media untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.d) Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.e) Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.f) Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Dampak Negatif
a) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.b) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.c) Bisa membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.
5. Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia. Untuk itu, Ilmu
Alamiah dengan teknologinya telah menyumbangkan kepada kita semua mesin
cetak, telegrafi, telepon, radio, dan televisi.
a. Percetakan, ditemukan oleh Guttenberg (1457). sejak awal abad ke-15
percetakan telah digunakan orang sebagai alat penghasil komunikasi massa,
yaitu Koran. Dengan media massa berupa Koran, suatu berita dapat diikuti oleh
orang banyak dalam waktu yang pendek, meskipun penyebarannya masih
tergantung pada alat transportasi yang ada pada saat itu
b. Telegraf, telegraf telah ditemukan orang sejak pertengahan abad ke-18.
telegraf itu sendiri merupakan sebuah mesin atau alat untuk mengirim dan
menerima pesan yang ditemukan oleh Samuel F. B Morse. Di mana pesan pada
telegraf tersebut dikirim oleh operator telegraf menggunakan kode morse.
c. Telepon, telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara terutama pesan yang berbentuk percakapan.
Telepon ditemukan oleh Alexander G Bell pada tahun 1876, keunggulan
telepon dan telegraf adalah orang dapat berbicara langsung dan menerima
pembicaraan atau jawaban sebagaimana layaknya orang berbicara satu dengan
yang lain.
d. Radio, dapat mengirimkan dan menerima pesan-pesan melalui pesawat
pemancar di udara. Bahkan melalui radio, orang dapat berkomunikasi dengan
kapal-kapal yang sedang berlayar di tengah samudra. Bahkan dengan radio
orang dapat memperoleh informasi tanpa harus berada di depan radio.
e. Bioskop atau gambar hidup, merupakan salah satu alat komunikasi massa
yang sangat megesankan dan penting artinya bagi kehidupan manusia. Gambar
hidup tidak saja dapat menyajikan gambar, tetapi gambar yang bergerak atau
hidup.
f. Televisi, merupakan karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun
karena terdapat banyak pihak penemu maupun inovator yang terlibat, baik itu
perorangan maupun badan usaha. Dengan televisi, orang dapat mengirimkan
dan menerima berita dengan kesan yang lengkap. Dengan televisi orang dapat
memperoleh hiburan yang bermutu, terkontrol dan murah, serta orang dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.
g. Satelit komunikasi,dengan adanya satelit komunikasi orang dapat menerima
siaran radio dan televisi dalam waktu yang sama, dan melalui satelit
komunikasi program video dan film untuk hiburan, pendidikan dll dapat
dinikmati di rumahrumah.
7. Transportasi
1. Transportasi Darat
Sarana angkutan melalui jalan darat disebut transportasi darat. Angkutan darat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bermesin dan tidak bermesin. Angkutan tidak bermesin bersifat tradisional. Berlangsung sejak dahulu. Misalnya, sepeda, becak, delman, gerobak, dan sebagainya. Transportasi yang tidak menggunakan mesin umumnya menggunakan hewan. Hewan-hewan itu biasanya hewan besar, seperti kuda, sapi, unta dan sebagainya.
2. Transportasi Air
Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi air seperti perahu dayung, rakit, dan perahu layar. Perahu dayung dan rakit digerakkan oleh kekuatan tenaga manusia. Sedangkan perahu layar digerakkan oleh tenaga angin dan tenaga manusia. Seiring dengan ditemukannya mesin bermotor, masyarakat kini menggunakan perahu bermotor dan kapal sebagai alat transportasi air. Kapal-kapal modern dapat mengangkut barang berton-ton serta dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Bahkan kini sebuah kapal besar dapat digunakan sebagai landasan pesawat tempur. Kapal ini dinamakan kapal induk.
3. Transportasi Udara
Kamu tentu pernah melihat pesawat terbang, baik secara langsung maupun lewat televisi. Pesawat terbang merupakan angkutan udara yang sangat canggih. Perjalanan pesawat terbang lebih cepat dibandingkan dengan angkutan darat atau angkutan laut. Sekarang terdapat berbagai jenis alat angkutan udara antara lain helikopter, pesawat tempur serta pesawat penumpang. Bahkan kini manusia dapat menjelajah luar angkasa dengan menggunakan pesawat luar angkasa.
MesinDalam industri dan transportasi digunakan berbagai mesin, dan mesin itu dapat dibedakan sehubungan dengan pemakaian bahan bakar atau energi yang yang dipakai.a. Mesin premium, mesin premium terdiri atas silinder, piston, dan roda penerus.Premium yang tercampur dengan udara (02) terpercik oleh loncatan listrik menimbulkan pembakaran.b. Mesin Diesel, prinsip mesin diesel sama dengan mesin premium, hanya bahan bakarnya berupa solar.c. Mesin Uap, merupakan mesin paling awal di mana dalam mesin ini terjadi pemanasan air menjadi uap dan uap itu bila jumlah molekulnya semakin banyak (semakin rapat) akan menimbulkan tekanan dan selanjutnya tekanan diubah menjadi gerak atau energi mekanik.d. Mesin Jet, merupakan mesin yang dewasa ini banyak dipakai dalam pesawat terbang.Macam Macam Energi Alternatif: Air
1. Air yang mengalir sebagai sumber pembangkit listrik
Tenaga air atau hydropower pada dasarnya bisa didapatkan jika air tersebut mengalir. Air yang ada di bumi mengalir dan memiliki siklus, inilah yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai macam macam energi alternatif. Salah satu pemanfaatannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pada PLTA, tenaga kinetik air diubah menjadi tenaga listrik.
Prosesnya yaitu menampung air sungai yang berarus deras ke dalam sebuah waduk. Lalu, dialirkan melalui pintu pengambil air. Pengaturannya dilakukan di pusat pengendalian bendungan atau waduk tersebut. Saat pintu bendungan dibuka, air akan mengalir sangat deras melalui terowongan air sehingga mampu memutar turbin yang dapat menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Kegiatan pengubahan tenaga kinetik menjadi tenaga listrik seperti ini disebut hydroelectric. Tenaga listrik yang dihasilkan PLTA adalah sekitar 715.000 Megawatt, menyumbangkan sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Di Kanada, PLTA merupakan sumber utama pembangkit listrik. Tenaga listrik sebesar 61% dihasilkan dari PLTA.
Di desa-desa di tanah air, pembangkit listrik tenaga air ini bisa dilakukan dengan dana yang relatif murah. Pembangkit ini disebut mikrohidro. Mikrohidro adalah versi mini dari PLTA yang biasa kita lihat. Dengan dana yang murah dan peralatan yang relatif sederhana, mikrohidro dapat menerangi pelosok tanah air.
2. Air laut sebagai bahan dasar biodiesel
Kini ilmuwan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Indonesia sedang melakukan berbagai percobaan untuk mengolah air laut sebagai macam macam energi alternatif, salah satunya adalah dijadikan bahan bakar biodiesel.
Air laut yang disuling ini sedang diusahakan untuk dapat menjadi pengganti premium dan solar kapal-kapal nelayan, sehingga para nelayan tidak lagi tercekik oleh mahalnya bahan bakar minyak.
Pengolahan air laut menjadi biodiesel relatif mudah, bahkan nelayan dan orang-orang di pesisir pun akan mampu melakukannya. Caranya, air laut diendapkan di dalam bak penampungan lalu disuling. Proses penyulingan ini menggunakan alat penyulingan seukuran 0,1 mikron. Akhirnya, air laut yang telah disuling akan mengeluarkan minyak sel. Minyak ini berasal dari ragam biota laut.
Sebenarnya penggunaan air laut sebagai bahan bakar bukanlah yang pertama kali. Di Amerika Serikat, teknologi ini telah dimanfaatkan dalam skala industri. Di Indonesia, fokus pemanfaatan energi air laut ini adalah untuk alternatif bahan bakar kapal nelayan dan pembangkit listrik desa-desa.
Macam Macam Energi Alternatif: Matahari
Matahari dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Dalam hal ini, tenaga surya dimanfaatkan untuk pertanian dengan memindahkan karbon dioksida di atmosfer, heliokultur. Energi matahari diubah menjadi energi listrik dengan mempergunakan sel surya atau dikenal dengan sebutan sel fotovoltaik. Contoh penggunaannya untuk menghidupkan kalkulator, pemanas air, mobil bertenaga surya atau kompor bertenaga surya.
Pemanfaatan energi matahari yang paling sering digunakan adalah memanfaatkan tenaga surya untuk mengalirkan listrik (menyalakan lampu serta menghidupkan berbagai perangkat elektronik). Sayangnya, belum banyak pemanfaatan energi matahari di Indonesia. Padahal sebagai negara tropis Indonesia memiliki sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun.
Kini, pemasangan Penerangan Listrik Tenaga Surya (PLTS) tengah dimaksimalkan untuk menerangi lampu-lampu jalan dan menerangi desa-desa di pelosok negeri. Karena sumber energi yang melimpah dan peralatan penerangan yang relatif murah, seharusnya tenaga surya dimanfaatkan baik-baik dan dijadikan macam macam energi alternatif.
Macam-Macam Energi Alternatif: Angin
Perpindahan udara atau disebut angin ini dapat menghasilkan gerakan yang mengandung energi kinetik. Energi inilah yang dipergunakan untuk menggerakkan kincir atau turbin. Hal ini karena angin, pada dasarnya, memiliki kekuatan yang besar sehingga bisa dimanfaatkan untuk sumber energi alternatif. Terutama, angin yang terdapat di tengah lautan.
Oleh karena itu, dibuatlah area penangkapan angin mengapung di tengah lautan. Angin yang berada di tengah lautan memiliki kecepatan lebih tinggi dibanding angin darat. Kecepatannya bisa mencapai dua kali lipat angin daratan. Area penangkapan angin ini penempatannya sedalam 40 meter. Keuntungannya tidak ada hambatan karena tidak adanya halangan untuk menangkap angin tersebut, seperti halangan bukit, bangunan, dan pepohonan.
Angin merupakan sumber macam macam energi alternatif yang mudah didapat, tidak pernah habis, bersih, dan ramah lingkungan. Sayangnya penggunaan energi angin untuk membangkitkan listrik belum sepopuler penggunaan tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air hanya menyumbang 1% total penggunaan listrik dunia. Padahal tenaga angin mudah digunakan, baik sebagai pembangkit listrik nasional maupun individu.
Kini, sebagian besar (69%) turbin tenaga angin terletak di Eropa. Kesadaran akan pentingnya sumber energi alternatif memicu Jerman, India, Spanyol, Denmark, dan Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam penghasilan listrik tenaga angin ini. Asosiasi Tenaga Angin Dunia berharap semakin lama semakin banyak negara yang memutuskan untuk menggunakan turbin angin sebagai pembangkit listrik nasionalnya.
Macam Macam Energi Alternatif Lainnya
Selain berbagai sumber energi di atas, masih banyak sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan. Inilah beberapa di antaranya:
1. Gelombang Permukaan Laut
Pemanfaatannya yaitu menjadikan energi ombak sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini didukung dengan didirikannya sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta. Prosesnya dengan memanfaatkan gerakan turun naik atau bergulung-gulungnya ombak menjadi energi yang digunakan untuk menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik.
2. Biogas
Biogas dihasilkan dari kotoran hewan dan hewanyang diproses lebih lanjut untuk menjadi gas metana yang dapat dipergunakan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan. Metana sebagai energi alternatif diperoleh dari sampah organik dan sistem saluran limbah. Prosesnya mempergunakan bakteri tertentu atau dekomposer yang dapat memecah biomassa lingkungan dalam kondisi pernapasan anaerob bakteri tersebut.
Teknologi biogas ini sudah dikenal sejak lama. Di Cina, sejak 1975 telah dicanangkan program “Biogas for Every Household”. Hasilnya, di tahun 1992 saja sebanyak 5 juta rumah tangga di negara tirai bambu ini menggunakan biogas. Tak lama kemudian, India pun mengikuti jejak Cina. Alat reaktor biogas mudah dibuat, yakni dengan membuat sumur tembok berisi kotoran ternak, kotoran manusia, dan berbagai limbah organik.
Di Indonesia sendiri, biogas mulai diperkenalkan sejak tahun 1970-an. Dengan bantuan FAO, pemerintah membangun contoh instalasi biogas di beberapa daerah. Sayangnya,
biogas di negeri ini kurang sukses karena kurangnya sosialisasi yang menyeluruh dan relatif murahnya harga BBM, sehingga masyarakat belum merasa perlu menggantinya dengan biogas.
3. Baterai
Baterai dipergunakan untuk sumber energi alternatif dari alat transportasi. Saat ini, sudah banyak perusahaan otomotif yang menciptakan kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar baterai. Kendaraan tersebut sudah dikomersilkan dan diterima oleh masyarakat secara luas sebagai kendaraan sehari-hari dengan menggunakan baterai sebagai bahan bakar pengganti premium, solar, atau pertamax.
Itulah macam macam energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbarui saat ini. Kampanye penggunaan macam macam energi alternatif ini terus digalakkan, demi bumi yang lebih hijau.
8. Pertahanan
Pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang pertahanan , dapat memperkuat pertahanan
suatu negara dan juga menimbulkan ancaman bagi negara lain. Pemanfaatan teknologi ini
dapat meningkatkan kemampuan alutsista dan peralatan militer lainnya, misalnya, Laser
Target Locator Module untuk menentukan titik lokasi sang musuh dengan lebih akurat.
Melalui teknologi laser dan GPS, posisi musuh (titik koordinat) yang diteropong akan
langsung dapat diketahui dengan lebih akurat.Teropong ini juga dilengkapi dengan night
vision, kamera, kompas digital serta waether proof dengan berat di bawah 3 kg. Contoh
lainnya yaitu, Alat Pendeteksi Asal Suara Tembakan. Alat ini menggunakan sensor
akustik untuk mendengarkan suara tembakan dan melacak keberadaan asal dari suara
tembakan. Menurut sumber yang ada bahwa alat ini cukup akurat dengan tingkat
kesalahan maksimum 25 meter saja dan hanya dalam hitungan detik dapat mengkalkulasi
titik lokasi asal suara tembakan.
A. Teknologi Matra Darat. Dari kemampuan yang harus diwujudkan, dibutuhkan
peralatan utama yang dapat mendukung daya gerak, daya tembak dan kodal. Alat utama
tersebut adalah :
1. Kendaraan.
a Rantis. Dipergunakan untuk membantu tugas pengangkut personil/materiil dan penarik
meriam. Dapat dioperasikan pada medan pertempuran untuk mendukung pelaksanaan
operasi taktis serta latihan pertempuran, berkemampuan untuk menghadapi medan yang
berbukit, berpasir dan berair (off rood).
b Ranpur. Dipergunakan untuk Komando, Pengintai, Angkut personil, Ambulance,
Pembekalan/logistik, meliputi : Ranpur roda ban (Panser) dan Ranpur roda rantai (Tank).
B. Teknologi Matra Laut. Teknologi Matra Laut pada hakekatnya adalah teknologi
untuk mendukung kemampuan TNl AL dalam melaksanakan tugas pokoknya. Mengingat
luasnya wilayah perairan kita, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dan keterbatasan
anggaran yang tersedia, dibutuhkan TNl AL yang relatip kecil, efektif dan efisien dengan
mobilitas tinggi yang dijabarkan dalam SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu).
Komponen dari SSAT terdiri kapal (kapal atas air dan kapal selam), pesawat terbang,
Marinir dan pangkalan. Disamping itu diperiuakan pula dukungan berupa sistem
penginderaan dini (early warning) dan sjstem komunikasi yang handal.
C. Teknologi Matra Udara. Teknologi matra udara adalah teknologi untuk mendukung
kemampuan TNI AU dalam melaksanakan tugas pokoknya. TNI Angkatan Udara, selaku
bagian integral TNI yang berfungsi menegakkan kedaulatan nasional di udara, persepsi
ancaman yang dihadapi selalu diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) pada zamannya. Oleh karenanya TNI Angkatan Udara selalu dituntut
untuk memeliki alut sista yang menggunakan teknologi mutakhir, untuk menghalau setiap
ancaman yang mungkin timbul. Tuntutan inilah yang menjadikan ciri khas suatu angkatan
udara berwujud padat material dan berbobot teknologi.
D. Teknologi Pendukung. Secara umum yang dimaksud dengan teknologi pendukung
adalah teknologi yang dipergunakan untuk memberikan dukungan operasi untuk tujuan
pertahanan. Dalam hal ini, dukungan yang diberikan dikatagorikan dalam fungsi-fungsi
logistik yakni untuk menjamin kelangsungan dan kelanjutan penyelenggaraan pertahanan
negara. Dukungan diperlukan untuk membina kemampuan/kekuatan dan penggunaan
kekuatan sehingga setiap saat TNI beserta segenap komponennya senantiasa siap dan
siaga dalam rnenjalankan tugasnya serta siap dan siaga menghadapi hakekat ancaman dari
dalam dan luar negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan diatas maka didapat kesimpulan bahwa IPTEK
merupakan sarana yang membantu dan mempermudah segala aspek kehidupan. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusiaKalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Kita juga dapat mengetahui bahwa semua teknologi yang ada di dunia industri berasal dari teknologi dunia militer yang sudah tidak terpakai dan di kembalikan ke dunia industry untuk di terapkan dalam teknolgi perindustrian tersebut.
3.2 Saran
Demikianlah makalah dibuat agar bermanfaat semua. Di harapkan setelah membaca
makalah ini pembaca dapat lebih menggali lebih dalam untuk mencari teknologi terbaru.
Namun kritik dan saran sangat diperlukan untuk lebih mengevalusi diri dan membangun
kreativitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
-Syamsuri, Istamar.2008.Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga
-Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid
1. Jakarta: Erlangga
-Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation-http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/11/pengertian-bioteknologi.html-http://id.wikipedia.org/wiki/Informatika_kedokteran-http://ritalosari7.blogspot.com/2012/09/lingkup-teknologi-pertanian.html http://meatmilkpro.lipi.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71:ringkasan&catid=36:profile
-http://rahmamarzuki.blogspot.com/2011/04/peran-dan-dampak-ilmu-alamiah-dasar-dan.html