Nama : Mohammad Saichul AbbasNIM : 13660063
Apresiasi Karya ArsitekturMasjid Cahyaningati Permata Jingga
Masjid Cahyaningati adalah salahsatu masjid di Kota Malang. Masjid ini berdiri tepatnya di
Perumahan Permata Jingga Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Untuk
dapat mencapai ke masjid ini, bisa melalui dua jalur, yaitu melalui jalan soekarno hatta, lalu melewati
perumahan griya santha dan sampai di pos satpam permata jingga, lalu ke masjid yang lokasinya
sekitar 300 meter dari pos satpam perumahan permata jingga. Atau bisa juga melewati Kelurahan
Tunggulwulung lalu belok ke kiri dan sampai di pos satpam perumahan permata jingga. Jalur untuk
menuju masjid bisa diakses baik dengan menggunakan kendaraan roda empat, roda dua, maupun
dengan berjalan kaki.
Gambar 1 : Masjid Cahyaningati
Masjid Cahyaningati merupakan sebuah karya arsitektur yang sangat unik. Bentuk
bangunannya tidak seperti kebanyakan masjid baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Masjid ini mempunyai bentuk geometri menyerupai bentuk trapesium. Bangunan masjid ini
memadukan antara bahan yang masif dan transparan, akan tetapi lebih dominan kepada yang
transparan. Sehingga walaupun ukuran masjid kecil dan sempit, material transparan akan
membuat ilusi optik seakan-akan masjid cahyaningati ini luas.
Dominasi matrial transparan seakan menyatukan antara ruang luar dan ruang dalam.
Pada waktu sore hari, sang surya dengan pancaran sinarnya akan terlihat jelas dari dalam
masjid. Hal ini seakan membawa saya menuju alam penghambaan dan membuat semakin
sadar bahwa saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah sang pencipta semesta
alam. Yang menciptakan matahari yang mampu menerangi seluruh alam, sedangkan saya
APRESIASI KARYA ARSITEKTUR MASJID CAHYANINGATI, PERMATA JINGGA
sendiri belum mampu untuk berfikir bagaimana cara saya untuk membalas semua rahmat
yang telah diberikan Allah SWT.
Bentuk trapesium bangunan masjid cahyaningati bagi saya bukanlah sekedar bentuk
tanpa arti. Jika diamati lebih jauh, bentuk bangunan ini menyerupai orang yang sedang sujud
menghadap ke kiblat. Sungguh sebuah pesan yang dalam dari bangunan ini, bahwa setiap
manusia tidak boleh melupakan tugasnya untuk selalu menghambakan diri ke hadapan Allah
SWT sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56
ليعبدون “ إال واإلنس الجن خلقت yang artinya “Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan ,” وما
manusia kecuali Aku cuptakan agar mereka menyembah kepadaku”. Maka dari itu kita
sebagai manusia haruslah senantiasa beribadah menyembah Allah SWT sebagai bentuk
penghambaan diri terhadap Allah sang maha pencipta.
Diekitar bangunan masjid, terdapat kolam air yang mengelilingi masjid. Hal ini
menimbulkan nuansa ketenangan tersendiri bagi para jama’ah melalui suara gemercik air dan
pantulan cahaya yang memantul dari pergerakan air. Nuansa tersebut membuat siapa saja
yang beribadah di majid cahyaningati khususnya saya sendiri merasakan kekhusyu’an dalam
beribadah.
Gambar 2 : Masjid Cahyaningati sore dan malam hari
Permainan cahaya di bangunan ini juga sangat menarik. Warna lampu senada dengan
materialnya. Warna redup yang lembut seolah membuat saya sadar bahwa kekuatan manusia
sesungguhnya sangat kecil dibandingkan dengan kekuatan sang Maha pencipta yang mampu
menerangi seluruh bumi sehingga mampu berperan sebagai sumber kehidupan di alam.
Tulisan penanda masjid Cahyaningati membentuk seolah orang yang sedang bersujud.
Terlihat di huruf C dan A yang dipakai. Subhanallah, bangunan masjid ini sangat indah saya
rasakan. Baik dari segi jasmani, maupun dari segi rohani.
APRESIASI KARYA ARSITEKTUR MASJID CAHYANINGATI, PERMATA JINGGA