7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Suppy Chain Management
Pembahasan teori-teori yang berkaitan dengan pengertian Supply Chain
Management, peranan, tujuan, keuntungan dan segala kegiatan yang
berhubungan dengan supply chain.
2.1.1 Supply Chain (Rantai Pasokan)
Pengertian Supply (pasokan)adalah sejumlah material yang disimpan dan
dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam
keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan (Indrajit dan
Djokopranoto, 2003, p4). Rantai Pasokanadalah suatu tempat sistem organisasi
menyalurkan barang produksi dan jasa kepada para konsumennya. Rantai ini
juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu dengan sebaik m ungkin menyelenggarakan
pengadaan atau penyalur barang tersebut (Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p5).
Sedangkan pengertian dariRantai Pasokan sendiri adalah rangkaian
distribusi pasok mulai dari hulu (pemasok) hingga ke hilir (konsumen). Rantai
Pasokan merupakan bidang keilm uan yang menekankan pada efisiensi dan
efektivitas aliran distribusi bahan baku hingga menjadi produk jadi yang
disalurkan pada konsumen. Oleh karena itu, pada perusahaan, bidang rantai
8
pasokansangat terkait erat dengan bagian procurement(Pengadaan),
inventory(inventori, mesin, bahan baku) serta warehouse(gudang). Dimana
pengadaan merupakan keseluruhan proses memperoleh bahan baku mulai
negosiasi dengan pemasokhingga bahan baku sampai di gudang
perusahaan sedangkan inventory dan warehouse yaitu proses menyimpan bahan
baku ataupun work in process(dalam proses) di tempat atau gudang penyimpanan
(HTTP3).
Menurut Pujawan dalam bukunya,rantai pasokanadalah jaringan
perusahaan–perusahaan yang secara bersama-sama bekerja unt uk menciptakan
dan menghantarkan suat u produk ke tangan pemakai akhir (Pujawan, 2005, p5).
2.1.2 Supply Chain Management (SCM)
SCM adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan
kepada konsumen. Dari sudut pandang struktural, sebuah SCM merujuk kepada
jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan
partner bisnis unt uk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya
kepada konsumen (Kalakota,2001, p274).
Menurut Handfield dan Nichols (Ross,2003,p14), SCM merupakan
integrasi dari seluruh aktivitas yang diasosiasikan dengan alur dan transformasi
barang-barang dari bahan baku sampai end user (pemakai), dan juga arus
informasinya, melalui hubungan rantai pasokan yang erat untuk mencapai
keunt ungan kompetitif.
9
SCM juga merupakan metode atau pendekatan integratif untuk mengelola
aliran produk, informasi, dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-
pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari pemasok, pabrik, jaringan
distribusi maupun jasa-jasa logistik (Pujawan, 2005, p22).
SCM adalah suat u pendekatan yang digunakan untuk mencapai
pengintegrasian yang efisien dari pemasok, manufakt ur, distributor, retailer
(pengecer), dan konsumen. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat,
pada saat yang tepat, dan pada tempat yang tepat dengan tujuan mencapai biaya
dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai tingkatan jasa
(level of service) yang diinginkan (Simchi-levi, 2003, p1).
Menurut Gime´nez dan Lourenco ada beberapa pengertian SCM
(HTTP7), yaitu :
• Oliver dan Webber (1992) dan Houlihan (1984), menggunakan istilah SCM
sebagai sebuah rantai pasokan internal yang mengintegrasikan beberapa
fungsi bisnis yang tergabung di dalam rangkaian material dan informasi sejak
awal hingga akhir dari sebuah bisnis.
• Cooper et al. (1997), mendefinisikan SCM sebagai sebuah integrasi dari
kunci proses bisnis dari pemakai akhir melalui pemasok pertama yang
menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai kepada
customer dan pemegang saham lainnya.
• Croom (2005), menyarankan bahwa satu-sat unya cara untuk memperlihatkan
perbedaan dari hubungan SCM adalah dengan berkonsentrasi pada proses
10
utama dan fungsi yang berkaitan dengan manajemen dari sebuah rantai
pasokan (sebagai contoh: fulfilment, perencanaan operasi dan procurement).
Berdasarkan pada definisi SCM Cooper et al. (1997), kami
mendefinisikan e-SCM sebagai akibat dari internet yang mengintegrasikan kunci
proses bisnis dari pemakai akhir melalui pemasok asli yang menyediakan
produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai lebih pada costumer dan para
pemegang saham.
2.1.3 Keuntungan Rantai Pasokan
Dengan menerapkan sistem Rantai Pasokan yang tepat, perusahaan tentu
akan memiliki keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh perusahaan yang
tidak menerapkan Rantai Pasokan dengan baik. Keuntungan-keuntungan
menerapkan Rantai Pasokan(Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p4) adalah:
1. Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang
berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar
20% - 40% dari nilai barang yang disimpan.
2. Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku
sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/konsumen merupakan
suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.
3. Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai
panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barangjadi ditentukan
11
tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh m utu bahan mentahnya dan
mutu keamanan dalam pengirimannya.
2.1.4 Komponen Dasar SCM
Dalam penerapannya, sistem SCM memiliki beberapa komponen dasar
yang harus dipenuhi sebelum sistem tersebut dapat berjalan. Menurut Worthen &
Wailgum (HTTP 8), Ada 5 komponen dasar SCM yaitu :
1. Plan: Awal kesuksesan SCM adalah pada proses penentuan strategi SCM.
Tujuan utama dari proses perumusan strategi adalah agar tercapainya
efisiensi dan efektivitas biaya dan terjaminnya kualitas produk yang
dihasilkan hingga sampai ke konsumen.
2. Source: Perusahaan harus memilih pemasok bahan baku yang kredibel dan
sanggup unt uk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab
itu manajer SCM harus dapat menetapkan harga, mengelola pengiriman dan
pembayaran bahan baku, serta menjaga dan meningkatkan hubungan bisnis
terhadap supplier.
3. Make: Komponen ini adalah tahap manufacturing(produksi). Manajer SCM
melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibut uhkan dalam proses
produksi, uji coba produk, pengemasan dan persiapan pengiriman produk.
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam SCM. Perusahaan
juga harus mampu melakukan pengukuran kualitas, output(hasil) produksi,
dan produktivitas pekerja.
12
4. Delivery: Perusahaan memenuhi order dari permintaan konsumen, mengelola
jaringan gudang penyimpanan, memilih distributor unt uk menyerahkan
produk ke konsumen, dan mengatur sistem pembayaran.
5. Return: Perencana SCM harus membuat jaringan yang fleksibel dan
responsif untuk produk cacat dari konsumen dan membentuk layanan
pengaduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang
dikirimkan. Dengan demikian, hendaknya perusahaan selalu membuat
laporan kinerja bisnis mereka secara rutin. Sehingga pimpinan perusahaan
dapat mengetahui perubahan performa bisnis yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan awal dari SCM yang telah ditetapkan.
2.1.5 Komponen Utama Supply Chain
Menurut Turban, et al. (2004, h321), terdapat tiga komponen utama
Supply Chain, yaitu:
1. Upstream Supply Chain Segment
Bagian ini meliputi pemasoktingkat pertama (yang dapat berupa manufaktur
atau perakitan, ataupun keduanya) beserta pemasok mereka. Hubungan ini
dapat diperluas meliputi beberapa perusahaan hingga ke pemasok material
asli (misalnya barang tambang, hasil panen). Aktivitas utama pada segmen
ini adalah pem belian (pengadaan bahan bahan baku) dan pengiriman.
2. Internal Supply Chain Segment
Bagian ini meliputi sem ua proses yang digunakan perusahaan dalam
mengubah input dari pemasok menjadi output, sejak bahan baku masuk ke
13
perusahaan hingga menjadi barang jadi dan didistribusikan ke luar
perusahaan. Aktifitas pada bagian ini meliputi penanganan bahan baku,
penyimpanan, produksi, dan pengendalian kualitas.
3. Downstream Supply Chain Segment
Bagian ini meliputi semua proses yang terdapat dalam pendistribusian dan
pengiriman produk ke konsumen akhir. Secara lebih jauh,supply chain
berakhir ketika produk tidak lagi digunakan konsumen setelah diterima oleh
konsumen. Aktifitas di segmen ini meliputi beberapa pihak distributor
(misalnya agen dan pengecer). Dalam Downstream Supply Chain Segment,
perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-
sales-service.
2.1.6 Tujuan Supply Chain Management
Tujuan utama dari setiap sistem SCM adalah untuk mengurangi
persediaan, dengan asumsi bahwa produk tersedia jika diperlukan (HTTP4).
Tujuan Rantai Pasokan adalah memenangkan persaingan pasar, oleh karena itu
supply chain harus bisa menyediakan produk yang murah, berkualitas, tepat
waktu, dan bervariasi. Tujuan–tujuan tersebut bisa dicapai apabila Rantai
Pasokan memiliki kemampuan untuk beroperasi secara efisien, menciptakan
kualitas, cepat, fleksibel dan inovatif (Pujawan, 2005, p29 – p30).
2.1.7 Entitas Supply Chain Managemenent
Bila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, maka kegiatan–
kegiatan utama yang masuk klasifikasi SCM (Pujawan, 2005, p8 – p9), adalah :
14
Bagian Cakupan Kegiatan Antara Lain
Pengem bangan
Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru,
melibatkan pemasok dalam perancangan produk
baru
Pengadaan Memilih pemasok, mengevaluasi kinerja
pemasok, melakukan pembelian bahan baku dan
komponen, memonitor supply risk, membina dan
memelihara hubungan dengan pemasok
Perencanaan dan
Pengendalian
Demand Planning, peramalan permintaan,
perencanaan kapasitas, perencanaan produksi
dan persediaan
Operasi atau Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Pengiriman atau
distribusi
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan
pengiriman, mencari dan memelihara hubungan
dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor
service level di tiap pusat distribusi
Tabel 2.1 Kegiatan atau Fungsi utama SCM
(Sumber: Pujawan (2005). Supply Chain Management. P9)
15
1. Kegiatan merancang produk baru (product development)
2. Kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
3. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control)
4. Kegiatan melakukan produksi (production)
5. Kegiatan melakukan pengiriman atau distribusi (distribution)
2.2 E - Supply Chain Management
E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana
perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan
seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem
pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi
(Indrajit dan Djokopranoto, 2003, p169).
Sedangkan dalam merancang suatu sistem e-Supply Chain Management
terdapat beberapa segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut (Ross, 2003,
p138) adalah:
Customer and Service Management
Customer and service management merupakan bagian dariCustomer
Relationship Management(CRM). Menurut Greenberg (Ross, 2003, p167), CRM
adalah sebuah sistem lengkap yang :
1. Menyediakan alat dan metode untuk meningkatkan pengalaman konsumen
individual, sehingga menjadi konsumen setia.
16
2. Menyediakan alat-alat fungsional dan teknologi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi, menangkap dan mempertahankan konsumen.
3. Menyediakan pandangan yang menyeluruh mengenai konsumen.
Perancangan CRM di bagi menjadi 4 yait u :
1. E-CRM and Internet Sales
Beberapa fungsi aplikasi dasar yang tersedia di internet sales(Ross, 2003, p179)
adalah sebagai berikut :
• On-line catalogs, menyediakan peluang kepada konsumen unt uk melakukan
perbandingan produk, harga, dan jasa yang ditawarkan.
• On-line order processing, merupakan bent uk e-CRM yang dikenal secara
meluas. Menyediakan kemampuan untuk melakukan akses ke informasi
produk, harga, dan pemesanan.
• On-line order configurability, memungkinkan konsumen unt uk mendesain
produk sesuai dengan yang mereka inginkan.
• Lead capture and profiling, menyediakan detil data penjualan konsumen dan
informasi profile yang digunakan untuk personalisasi website dan follow-up
bagian marketing.
• On-line Surveys, memungkinkan penjual mengetahui secara cepat sifat dan
keinginan dari prospek dan konsumen utama unt uk perubahan
(customization) website dan segmentasi pasar.
17
• Literature fullfillment, menyediakan akses yang mudah bagi konsumen untuk
mendapatkan informasi produk.
• E-Mail Marketing,memungkinkan perusahaan unt uk memanfaatkan
informasi yang didapat dari konsumen unt uk mengkomunikasikan perubahan
pemasaran ke tempat pemasaran melalui e-mail
2. Sales force automation
Ada beberapa fungsi dari SFA, tetapi fungsi utama (Ross, 2003, p180 - p181),
adalah sebagai berikut :
• Contact Management
Fungsi dasar dari software (perangkat lunak) ini adalah unt uk memungkinkan
mengorganisasi dan memanajemen data konsumen, seperti alamat, nomor
telepon, gelar, dan lain-lain. Menurut Dyche (Ross, 2003, P181), nilai dari
contact manager dari CRM adalah untuk melakukan pelacakan tidak hanya
dimana konsumen berada, tetapi juga siapa mereka.
• Account Management
Aplikasi Account Management didesain unt uk menyediakan informasi
mengenai aktivitas-aktivitas dari sales (penjualan) yang dapat diakses setiap
saat. Sebagai tambahan, manajer dapat secara efektif dapat mengem bangkan
dan memberikan t ugas kepada tim sales dan marketing di lapangan yang
sesuai dengan karakteristik konsumen.
18
• Knowledge Management
Aplikasi ini dapat berperan sebagai tempat penyimpanan unt uk semua bentuk
informasi yang akan memudahkan unt uk ditambahkan dan direferensikan
melalui tools on-line seperti Lotus Notes dan Browser berbasis web.
3. E-CRM Marketing and E-marketing
Komponen dari E-CRM Marketing yang salah sat unya disebut EMA (Enterprise
Marketing Automation) adalah Marketing Events. Marketing Events
memungkinkan pemasar dapat menyebarkan informasi terbaru pemasarannya
secara on-line(Ross, 2003, p184).
4. Customer Service Management(CSM)
Teknologi yang sering digunakan dalam pelayanan CSM adalah internet call
management. CSM mengatasi frustasi atau keluhan dari konsumen dengan
pelayanan pada websitenya yaitu on-line chatting dengan perwakilan
perusahaan(Ross, 2003, p185).
Manufacturing and Supply Chain Planning
Gambaran geografi dari sistem manufaktur, peralatan komputer yang tersedia
untuk merespon kebut uhan akan operasi manufaktur yang lebih efektif dan
efisien, termasuk didalamnya untuk pengadaan barang. Dibagi menjadi 3:
1. Manufacturing planning, kemampuan untuk merencanakan, menjadwalkan,
mengkomunikasikan dan mengatur interaksi antar departemen yang penting
19
untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi merupakan komponen yang
paling dikenal dalam aplikasi manufact uring sekarang (Ross, 2003, p211).
2. Production and process management,Shop floormanagement pada produksi dan
process management mencoba menggunakan MES (Manufacturing Execution
systems), sebuah kelompok aplikasi yang mencakupi pengiriman order, operasi,
dan penjadwalan detil, work-in-process tracking (pelacakan dalam proses
produksi), penempatan tenaga kerja, pemeliharaan, kualitas manajemen, dan
dokumen kontrol, unt uk pelacakan produksi secara real time(Ross, 2003, p212).
3. Plant maintenance, salah sat u keunt ungan paling penting dari sistem pabrik yang
terintegrasi adalah meningkatnya kapasitas unt uk pemeliharaan pabrik, kualitas,
dan keamanan (Ross, 2003, p213).
Supplier Relationship Management (SRM)
Sesuai dengan perkem bangan sebuah industri, kebanyakan alasan gagalnya
perluasan pasar berbasis elektronik adalah pemasok tidak memahami konsep e-
market itu sendiri. Oleh karena it u dibutuhkan perancangan pemasok relationship
management yang dibagi menjadi 3:
1. EBS backbone functions
Enterprise Business Systems (EBS)backbone function terdiri dari beberapa fungsi
utama (Ross, 2003, p252), yait u :
20
a. Procurement History, perusahaan dapat melihat data transaksi pembelian
yang selama ini terjadi serta mendapatkan informasi tentang jumlah
pembelian, harga pembelian serta status Purchase Order (PO).
b. Accounting, perusahaan dapat melihat status pembayaran dari setiap transaksi
pembelian dari pemasok.
c. Purchasing Planning, PO akan otomatis dibuat apabila status surat
permintaan bahan baku telah diterima. PO yang telah ditelah dibuat dapat
diubah apabila terdapat penyesuaian yang ingin dilakukan.
d. Performance Measurement, menyediakan fungsi pembuatan laporan untuk
semua transaksi pembelian bulan berjalan.
2. Service functions
Service functions E-SRM terdiri dari (Ross, 2003, p252 – p255):
a. Supplier Search, perusahaan dapat mencari pemasok dari basisdata pemasok
yang ada. Daftar pemasok telah disegmentasi sesuai dengan bahan baku yang
di gudang.
b. Product Search, perusahaan memiliki basis data bahan baku yang lengkap
dengan daftar pemasok yang menyediakannya.
c. Strategic Sourcing, dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang sistematis
lintas fungsional, dan lintas perusahaan yang bertujuan untuk
mengoptimalkan kinerja pembelian barang dan jasa melalui pengurangan
biaya total, wakt u siklus bahan baku, dan aset.
21
d. Value-added services, perusahaan dapat menambah nilai lebih dengan
adanya pemakaian website dalam melakukan hubungan dengan pemasok.
3. Processing
Ada beberapa fungsi dari E-SRM processing, (Ross, 2003, p255 – p259) yaitu:
a. Product Catalog Management, didefinisikan sebagai pertukaran barang dan
jasa melalui pasar elektronik dimana pem beli mempunyai akses virtual
storefronts untuk mencari beragam barang dan jasa dengan harga yang paling
rendah, berdasarkan pada ketersediaan katalog yang berisi "dynamic content"
yang mana selalu menyediakan harga yang terbaru, informasi produk, dan
spesifikasi produk.
b. Purchase Order Generation and Tracking. PO dapat dibuat melalui EBS
yang kemudian akan dikirimkan kepada pemasok melalui kertas pesanan atau
melalui jalur elektronik melalui fax, Electronic Data Interchange (EDI), atau
via email (internet).
c. Logistic, mempunyai kemampuan untuk menggunakan internet yang
mempertinggi layanan, seperti inventory tracking(pelacakan inventori),
pemilihan alat pengangkut, manajemen pemasok, manajemen pengiriman,
dan manajemen tagihan pengangkutan.
Logistic Resource Management
Electronic logistic resource management (e-LRM) adalah proses pada
manufaktur, dan pemasok yang menggerakkan produk dan layanannya kepada
22
pelanggan dengan menggunakan internet. e-LRM memungkinkan proses Rantai
Pasokan dapat membuat suatu keputusan yang tepat, menyeim bangkan harga dan
meningkatkan efisiensi logistik dan hubungan kolaboratif yang efektif antara
semua saluran pasokan pertukaran dengan partner. Terdiri dari warehouse dan
transportation management.
1. Warehouse Management(WMS), menyediakan fungsi logistik dengan tools baru
untuk mengat ur dan mengoptimasi dalam pergerakan inventori. Toolset WMS
yang sekarang juga terdapat frekuensi radio, integrasi dengan transportasi,
produktivitas tenaga kerja, dan laporan kecepatan barang, dan nilai tambah
layanan dalam pengemasan (Ross, 2003, p295).
2. Transportation Management, membutuhkan sistem transportasi yang sempurna,
akurat, dan tepat waktu, yang menjangkau keseluruhan siklus pemesanan dari
tawar menawar hingga pengiriman (Ross, 2003, p295).
Architecting the E-SCM Environment
Untuk arsitektur pada e-SCM ada beberapa hal yang perlu dit uliskan untuk lebih
memahami arsitektur seperti apa yang akan digunakan pada aplikasi e-SCM,
yaitu :
1. perangkat keras
2. perangkat lunak
3. basis data
4. jaringan
23
2.2.1 Pengaruh Internet Terhadap Rantai Pasokan
Terdapat tiga pengaruh utama internet terhadap rantai pasokan
perusahaan (HTTP7):
a. Pengaruh pada e-commerce
Utamanya berpengaruh pada bagaimana perusahaan dapat memberikan
respon terhadap tantangan yang ada di internet dalam pemenuhan kebutuhan
produk/jasa melalui jaringan.
b. Information sharing
Bagaimana internet digunakan sebagai sebuah perantara untuk mengakses
dan mentransmisikan informasi dalam sebuah rantai pasokan.
c. Knowledge sharing
Perencanaan dan pengam bilan keputusan dengan berdasarkan information
sharing.
Pada arah downstream dari rantai pasokan, internet dapat digunakan untuk:
a. Untuk memperkenalkan events dan mendapatkan masukkan dari costumer.
b. Untuk mengkomunikasikan prosedur penanganan kepada para costumer.
Dalam proses internalnya, internet dapat digunakan untuk menyediakan
information sharing secara real-time untuk unit-unit bisnis yang berbeda dalam
satu wakt u di dalam sebuah perusahaan. Information sharing ini dapat
meningkatkan respon perusahaan terhadap setiap kejadian yang mungkin
berpengaruh pada kegiatan bisnis perusahaan.
Menurut Cristina Gime´nez dan Helena R. Lourenco telah
mendemonstrasikan bahwa internet dapat memiliki pengaruh yang sangat
24
penting dalam manajemen rantai pasokan dan hal tersebut dapat meningkatkan
kekuatan kompetitif perusahaan. Dengan pengembangan dari teknologi berbasis
web, SCM dapat difokuskan dalam membantu pengambil keputusan untuk
mengatur hubungan dengan konsumen, dan mengintegrasikan proses internal
secara lebih efisien dan berkolaborasi secara real time dengan partner bisnis.
Dalam usaha memelihara hubungan antara perusahaan dengan konsumen,
internet dapat memberikan sebuah sarana komunikasi yang efisien dengan para
konsumen. Di masa depan, kita akan melihat lebih banyak perusahaan yang
mengumpulkan data dari para penggunanya dan menggunakannya untuk
menavigasikan web-page mereka. Dalam hal ini, internet dapat meng-generate
sejumlah besar data, yang dapat digunakan oleh bagian CRM jika dilakukan
analisa secara mendalam. Dalam hal mengintegrasikan proses internal dan
dengan partner bisnis lainnya, kita akan melihat bagaimana internet merupakan
sebuah kunci penyedia praktek terintegrasi seperti pengaturan invetori dan CPFR
(Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment).
2.2.2 Keuntungan Penggunaan E-SCM
Ada beberapa manfaat yang di dapat dari penggunaan E-SCM (Pujawan,
2005, p258 – p260), yaitu :
1. Menurunkan biaya
Dengan E-SCM perusahaan memiliki lebih banyak sumber bahan baku, tenaga
kerja, outsourcing (sum ber daya dari luar), dan lokasi produksi yang potensial
25
sehingga perusahaan dapat memilih sumber–sumber yang memberikan biaya
termurah.
2. Memperoleh akses pasar
Keterlibatan dalam E-SCM memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk
menjangkau pasar internasional.
3. Pre-emption of competition (Gerakan mencegah kompetitor)
Keterlibatan dalam E-SCM dapat juga merupakan suatu cara unt uk mencegah
atau menghalangi kompetitor. Menurut Ferdows, 1989 (Pujawan, 2005, p259),
ini adalah salah satu alasan bagi perusahaan–perusahaan untuk mendirikan basis
manufaktur di Negara berkembang dengan pasar yang belum dikem bangkan.
Tujuan dari perusahaan-perusahaan ini adalah untuk berkem bang seiring dengan
pertumbuhan pasar.
4. Mencari aset strategis
Ada juga perusahaan yang memperluas jaringan rantai pasokannya ke seluruh
dunia unt uk mencari aset strategis seperti teknologi, pusat penelitian, pemasok
yang kompeten, bahan baku atau sub komponen untuk memproduksi produknya.
5. Rasionalisasi unt uk meningkatkan efisiensi
Dengan memiliki banyak alternatif sumber bahan baku, pemasok, fasilitas
produksi dan distribusi, perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari
economies of scale and scope dan diversifikasi resiko.
26
2.3 E-Procurement dan E-Fulfilment
Terdapat banyak model aplikasi internet dalam konteks SCM. Tetapi
secara um um ada dua model utama yaitu e-procurement dan e-fulfilment. Di
bawah ini akan dibahas mengenai kedua model tersebut (Pujawan, 2005, p20–
p21) :
a. E-Procurement
Ada beberapa model e-Procurement yang digunakan oleh berbagai perusahaan
dewasa ini. Eng, 2004(Pujawan, 2005, p20) mengklasifikasikan e-procurement
menjadi dua kelompok utama yaitu e-procurement yang mendukung jangka
panjang (partnerships). Salah satu model yang mendukung hubungan jangka
pendek adalah electronic auction (e-auction), yait u suatu aplikasi untuk
mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model e-
Auction, pembeli bisa mengundang beberapa calon pemasok untuk menawarkan
harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu. Kebanyakan model e-
procurement yang ada dewasa ini merupakan pendukung transaksi jangka
pendek. Namun demikian, ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk
mendukung kemitraan jangka panjang. Pada model ini pemasok dan perusahaan
pembeli bisa membagi informasi kapasitas dan rencana produksi, informasi
tentang tingkat persediaan, serta informasi-informasi lainnya.
27
Gambar 2.1Konsept ual Sistem E-procurement
Sum ber : ilm ukomputer.com
b. E-Fullfillment
Kata fulfillment berarti memenuhi atau merealisasikan. Dalam konteks rantai
pasokan kita sering mendengar kata order fulfillment yang artinya pemenuhan
pesanan konsumen. Berbeda dengan procurement yang berada pada sisi hulu,
proses fulfillment lebih pada proses bagian hilir rantai pasokan. Beberapa
kegiatan yang termasuk dalam proses fulfillment adalah :
1. Menerima pesanan dari konsumen. Konsumen bisa memesan produk melalui
telepon, fax, datang langsung, e-mail, atau web-based ordering.
2. Mengelola transaksi. Termasuk di sini adalah proses pembayaran.
3. Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persediaan produk dan
kegiatan administrasi gudang secara umum.
4. Manajemen transportasi. Keputusan cara dan rute transportasi termasuk di
dalamnya.
28
5. Komunikasi dengan konsumen untuk memberikan informasi status pesanan,
dukungan teknis, dan sebagainya.
6. Kegiatan reverse logistic(retur) yang berupa pengembalian produk ke bagian
hulu rantai pasokan akibat pengembalian dari konsumen.
Dengan demikian, e-fulfillment adalah pengelolaan proses-proses di atas
dengan media teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pengertian lainnya, E-
fullfillment merupakan aktivitas yang secara fisik mengirimkan produk dan
layanan yang ditempatkan di jaringan sistem persediaan melalui transaksi e-
commerce (Ross, 2003, p51).
Sedangkan E-procurement merupakan otomatisasi dan integrasi dari
proses pem belian dengan aplikasi dari soft ware e-procurement dan pert umbuhan
pertukaran dagangBussiness to Bussiness(B2B)(Ross, 2003, p52).
2.4 Internet dan Pemanfaatan Dalam Dunia Bisnis
Internet adalah rangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat
diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk
paket data berdasarkan standar Internet Protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet
adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari
jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan
pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan
informasi seperti e-mail, online chat, transfer file, dan saling keterhubungan
(linked) antara satu halaman web dengan sum ber halaman web yang lainnya.
29
Menurut Endi (HTTP1), pemanfaatan dan manfaat Internet sebagai media bisnis
adalah sebagai berikut:
- Menciptakan basis bagi klien atau konsumen
Untuk mendapatkan klien atau konsumen baru dan menciptakan basis klien tidak
selalu dapat diperoleh dengan mudah. Perjuangan untuk memperoleh konsumen
harus melalui berbagai usaha termasuk menganalisa pasar secara hati-hati,
pemasaran produk dan mempunyai uji coba basis konsumen. Internet merupakan
salah satu wadah alternatif yang tepat unt uk dijadikan sebagai basis pertemuan
jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian unt uk mendapatkan konsumen
baru lebih m udah dengan adanya kelompok yang besar di Internet.
- Analisa produk dan pasar
Internet dapat dijadikan tempat yang baik untuk melakukan riset pemasaran
karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan
konsumennya. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide
dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Setelah produk it u diluncurkan maka perusahaan pun dapat
memperoleh umpan balik sebesar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk
baru tersebut. Selain itu perusahaan juga dapat mempelajari produk pesaing
dengan menelusurinya di Internet. Pemakai Internet dapat memanfaatkan
informasi yang ada untuk melakukan analisa produk dan persaingannya.
30
- Nasehat dan bant uan pakar di bidangnya
Tidak sedikit pakar yang ada di Internet yang mempublikasikan karya-karya
mereka untuk diketahui mereka untuk diketahui secara umum dan mudah
diakses. Sangat sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis
dari para pakar tersebut tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita
membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita
harus membayar dengan harga sangat mahal.
- Akses informasi dan penyebaran informasi
Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media
lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika
dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses
informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat
membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak
secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan
video conference. Akses dan penyebaran informasi melalui Internet dapat terjadi
secara murah dan dapat langsung diakses melalui jarak yang jauh.
- Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah
Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu
mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu
contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang unt uk mengirim dan
menerima dokumen. Chat atau video conference juga mempercepat komunikasi
31
yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer
dokumen secara online dalam wakt u yang singkat. Seringkali ditemukan
keterlambatan atau gagal sampai ke tujuan dalam pengantaran dokumen melalui
jasa pengantar seperti pos atau perusahaan jasa lainnya.
Berdasarkan definisi oleh “The Federal Networking Council” di Amerika
Serikat; internet mengacu pada sistem informasi global yang secara logis
terhubung bersama oleh suatu area alamat global yang unik berdasarkan Internet
Protocol (IP) atau bagian yang mengikuti; hal ini memungkinkan terjadinya
komunikasi melalui rangkaian Transmission Control Protocol Internet Protocol
(TCP/IP) atau bagian lain yang mengikuti; dan atau IP protocol lain yang sesuai
dan memungkinkan membuat internet diakses baik secara publik maupun privat,
dipakai untuk berkomunikasi, dan saling menghubungkan infrastruktur yang ada
di dalamnya (HTTP7).
2.5 Metode perancangan Object Oriented Analysis and Design
Pembahasan teori - teori yang berkaitan dengan metode yang di pakai
dalam merancang dan mendesain sistem E-Supply Chain Management dengan
menggunakan metode ObjectOriented Analysis And Design dari tahap awal
hingga pembuatan prototype.
2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design
Menurut Withen (2001, p97),Object Oriented Analysis and Design
(OOAD) adalah upaya untuk menggabungkan data dan proses menjadi
konstruksi singular yang disebut objek. OOAD memperkenalkan diagram-
32
diagram yang mendokumentasikan suatu sistem dalam bentuk objek-objek
beserta interaksinya.
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p135), OOAD adalah
metode unt uk menganalisis dan merancang sistem dengan pendekatan
berorientasi objek.
Dan masih menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p4), objek
diartikan sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, state dan behavior. Pada
Analisis, objek merupakan gambaran dari fenomena dalam isi sistem. Objek
menjelaskan bagaimana seorang user membedakannya dari objek lain, dan
behavior objek digambarkan melalui event yang dilakukannya. Sedangkan pada
perancangan, objek adalah bagian dari sistem. Objek digambarkan dengan cara
bagaimana objek lain mengenalinya sehingga dapat diakses, dan behaviorobjek
digambarkan dengan operation yang dapat dilakukan objek tersebut yang dapat
mempengaruhi objek lain dalam sistem.
2.5.2 Rich Picture
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p26), Rich Picture
merupakan gam baran informal mengenai sit uasi yang digam barkan ilustrator.
Rich Picture memiliki fokus pada aspek-aspek penting dari situasi yang
digambarkan. Sebelum penggambaran rich picture diperlukan penggam baran
seluruh entitas penting seperti orang, objek-objek, organisasi, peran maupun
tugas yang dilakukan.
33
2.5.3 Aktivitas Utama OOAD
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p15), ada empat aktivitas utama
yang terdapat dalam OOAD, yaitu:
Gambar 2.2 Aktivitas Utama OOAD
Sum ber : Mathiassen figure 1.4
1. Analisis Problem Domain
Analisis problem domain bert ujuan untuk mengidentifikasi dan memodelkan suatu
problem domain. Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p45), problem
domain adalah bagian dari konteks yang diadministrasikan, dimonitor, dan
dikendalikan oleh sistem. Sedangkan model adalah deskripsi dari class, objek,
structure dan behavior dalam sebuah problem domain. Aktivitas-aktivitas yang
dilakukan pada analisis problem domain:
a. Classes
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p49), class adalah deskripsi dari
kumpulan objek-objek yang memiliki attribute, structure, dan behavior pattern
yang sama. Tujuannya adalah unt uk memilih elemen-elemen dari sebuah model
34
problem domain dan objek diberi karakter yang sesuai dengan eventnya. Objek
merupakan suatu entitas yang memiliki identitas, state dan behavior. Event
adalah peristiwa yang terjadi saat itu juga, yang melibatkan satu objek atau lebih.
b. Structure
Structure bertujuan unt uk mendeskripsikan hubungan struktural antara class dan
objek dalam problem domain. Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000,
p69), konsep hubungan strukt uralnya, terdiri dari:
• Struktur antar class.
Generalization merupakan sebuah class um um (super class) yang
menjelaskan properties pada sekelompok kelas khusus (subclass).
Cluster merupakan sekumpulan class yang saling berhubungan.
• Struktur antar objek
Aggregation merupakan sebuah objek superior (the whole) yang
mengandung sejumlah objek (the parts).
Association merupakan sebuah relasi penting antara sejumlah objek.
c. Behavior
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p89) tujuan behavior adalah untuk
memodelkan dinamika dari problem domain. Behavior merupakan susunan
event-event yang melibatkan sebuah objek Dalam aktivitas behavior, definisi
35
class dalam class diagram diperluas dengan menambahkan deskripsi behavioral
pattern dan atribut dari tiap class. Konsep behavior:
- Event Trace: Serangkaian event yang berurutan yang melibatkan sebuah
objek khusus.
- Behavioral Pattern : Deskripsi kem ungkinan event trace untuk sem ua objek
dalam sebuah class.
- Attribute : Sebuah sifat deskriptif dari sebuah class atau event.
2. Analisis Application Domain
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p115), application merupakan suatu
organisasi yang mengadministrasi, memonitor, atau mengontrol suat u problem
domain. Analisis application domain bertujuan untuk menentukan kebutuhan-
kebut uhan pemakaian suatu sistem. Untuk menganalisis application domain harus
terfokus pada pekerjaan pengguna dan kem udian menspesifikasikan berbagai
kebut uhan secara terperinci. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada analisis
application domain, yait u:
a. Usage diagram
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p119), usage menjelaskan
bagaimana actor berinteraksi dengan sebuah sistem. Actor adalah abstraksi atau
pemisahan pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem.
36
Sedangkan usecase adalah pola interaksi antara sistem dan actor dalam
application domain.
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p343), diagram usecase
menunjukkan relasi antara actor dengan usecases. Dalam diagram ini, actor dan
usecases merupakan elemen terpenting. Keduanya dapat dihubungkan satu sama
lain untuk menggambarkan pola interaksi antara actor dengan bagian sistem
tertentu.
b. Sequence Diagram
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p340), sequence diagram
menjelaskan tentang interaksi antara objek dalam urutan wakt u. Sequence
diagram bisa menunjukkan hal yang lebih detail mengenai situasi yang bersifat
kompleks dan dinamis yang melibatkan objek-objek yang dihasilkan oleh class
di dalam class diagram. Pada sequence diagram, sumbu horizontal
melambangkan objek yang ikut serta dan sumbu vertical melambangkan urutan
waktu.
c. Functions
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p137)function (fungsi) adalah
fasilitas untuk membuat sebuah model yang berguna bagi actor. Fungsi
bert ujuan untuk menentukan kemampuan pemrosesan sistem informasi. Fungsi
berfokus pada apa yang dapat dilakukan sistem unt uk membantu tugas actor.
Prinsipnya adalah mengidentifikasi sem ua Fungsi, menspesifikasikan Fungsi
37
yang rumit, dan mengecek kelengkapan daftar Fungsi. Empat macam Fungsi,
yaitu:
- Update merupakan fungsi yang diaktifkan oleh suatu eventproblem domain
dan menghasilkan suatu perubahan dalam model-model state.
- Read adalah aktivitas akan kebutuhan informasi dalam sebuah tugas kerja
actor dan hasilnya berupa tampilan sistem yang relevan dari model.
- Signal adalah fungsi yang diaktifkan oleh sebuah perubahan dalam model
state dan menghasilkan suat u reaksi di dalam konteks. Reaksi dit ujukan
kepada actor dalam application domain.
- Compute adalah fungsi yang diaktifkan oleh suatu kebutuhan akan informasi
dalam tugas actor dan terdiri dari suatu perhitungan termasuk informasi yang
disajikan oleh actor. Hasilnya berupa tampilan mengenai hasil perhitungan.
d. Interface
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p151), konsep-konsep mengenai
interface adalah sebagai berikut:
- Interface adalah fasilitas yang memungkinkan sebuah model sistem dan
fungsi dapat digunakan oleh pengguna.
- User Interface adalah sebuah interface untuk pengguna.
- System Interface adalah sebuah interface untuk sistem lain.
38
- Navigation Diagram merupakan jenis khusus dari statechart diagram yang
memfokuskan pada keseluruhan dinamika user interface (Mathiassen et al.,
2000, p344). Diagram ini menunjukkan windows yang berpartisipasi dan
bagaimana transisi diantara mereka. Setiap Windows mempresentasikan
sebuah state.
3. Architectural Design
Menurut Mathiassen (Mathiassen et al., 2000, p173), t ujuannya adalah untuk
menstrukturkan sistem terkomputerisasi. Dalam buku Mathiassen Architectural
Design itu secara general atau Dekstop Application, tetapi perbedaan Dekstop
Application dengan Web Applicationatau Web Server hanya dari cara permintaan
data. Pada aplikasi Internet/Intranet, terdapat client yang menjalankan browser
dan meminta informasi dari middle-tier yang berupa HTTP Server. Middle-tier
akan meminta data pada server database, kemudian mengirimkannya kembali
kepada HTTP Server. HTTP Server akan mengirimkan kepada browser dalam
bent uk page/halaman web (HTTP10).
Gambar 2.3 Skema N-tier
Sum ber : HTTP10
39
4. Component Design
Menurut Mathiassen (2000, p231) tujuan component design adalah untuk
mendefinisikan implementasi kebut uhan-kebut uhan di dalam kerangka
arsitektur.
2.6 Teori Keamanan Internet
Dalam penerapan sebuah e-SCM, tentunya diperlukan suat u tingkat keamanan
yang siap terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi di dunia maya.
Spammers, virus, atau malware lainnya sangat mengganggu keamanan dari
transaksi-transaksi bisnis yang dilakukan oleh setiap orang di dunia. Pada skripsi
kami, penggunaan CAPTCHA dan Blind SQL diharapkan mampu
menanggulangi gangguan yang berasal dari para spammers dan hackers yang
sering mencoba untuk menerobos ke dalam sistem perusahaan secara ilegal.
Pengertian dari CAPTCHA(HTTP9) sendiri adalah Completely
Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart. Sistem
Captcha digunakan untuk menghindari penggunaan otomatisasi yang salah pada
banyak website populer. T ujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa
website yang digunakan berinteraksi dengan manusia, bukan dengan program
otomatis.
Sistem yang kami buat memerlukan CAPTCHA unt uk keamanan
websitenya, sebab hal ini dapat menghindarkan spam yang dilakukan oleh
program-program yang dibuat oleh manusia. Spam tersebut dapat menghujani
40
akun email kita, misalnya website seperti yahoo.com, Gmail.com, merupakan
website yang sering digunakan orang unt uk membuat akun email mereka.
Namun tentu ada masalah yang menyertainya: Spammers juga menyukai website
seperti ini. Akun Hotmail yang kita miliki sangat mudah untuk dikirimkan e-mail
sampah yang sangat tidak kita inginkan.
Untuk memulai tindakan mereka, spammer membuat sebuah akun email
untuk melakukan spam terhadap akun email kita. Dan mereka akan menciptakan
spam tersebut sebanyak mungkin, dan secepat yang mereka bisa. Hal ini sangat
merugikan untuk sem ua pengguna Hotmail, termasuk Microsoft, (pemilik
Hotmail.com). Google, Yahoo, dan pemilik website email lainnya.
Solusi sederhana dari permasalahan di atas adalah dengan menampilkan
gam bar yang mengandung huruf dan angka, dan ditampilkan dengan sudut yang
tidak lazim, bergaris, dan beberapa cara lainnya. Setiap orang pasti sudah melihat
hal seperti ini di website Yahoo, Gmail, atau Hotmail pada saat mereka membuat
akun email baru. Inti dari ide CAPTCHA ini adalah bahwa orang (manusia) bisa
melihat gambar yang tertera disit u, tetapi komputer tidak bisa membaca gambar
yang diacak tersebut.
Website seperti Hotmail mengharuskan orang unt uk mengetik angka dan
huruf yang ditampilkan sebelum mereka diperbolehkan untuk membuat akun
email baru ataupun mengirimkan email baru. Berikut ini adalah beberapa contoh
dari CAPTCHA yang digunakan sekarang ini:
41
Gambar 2.4 Contoh CAPTCHA
Sum ber : Captcha.net
Dalam penerapannya, terdapat beberapa cara dalam penggunaan
CAPTCHA, dan antara cara yang satu dengan cara yang lain terdapat kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Karakteristik-karakteristik di bawah ini bisa
direkomendasikan untuk digunakan dalam implementasi CAPTCHA:
- Accessibility: CAPTCHA harus bisa diakses. CAPTCHA pada dasarnya
pembacaan sebuah text atau tanggapan visual lainnya, dan dapat menghindarkan
non-manusia untuk dapat mengakses sumber daya yang dilindungi oleh
CAPTCHA.
- Image Security: gambar dari tulisan CAPTCHA harus teracak sebelum
ditampilkan kepada pengguna. Saat ini, masih banyak implementasi CAPTCHA
yang menampilkan text secara utuh, atau tulisan yang hanya diberikan sedikit
gangguan. Hal-hal semacam ini sangat rentan terhadap serangan-serangan
sederhana dari luar.
42
- Script Security: Pem buatan code CAPTCHA tidak mudah. Dalam penam bahan
agar gam bar CAPTCHA yang ditampilkan tidak dapat dibaca oleh komputer,
sistem harus memastikan bahwa tidak ada script yang terlalu mudah untuk
ditembus oleh para hacker. Masalah ketidakamanan CAPTCHA yaitu: 1. Sistem
yang mengirimkan jawaban CAPTCHA hanya dengan tipe text dan merupakan
bagian dari form sebuah web. 2. Sistem menggunakan CAPTCHA yang
digunakan berulang-ulang (dapat membuat CAPTCHA mudah diserang secara
berulang-ulang, atau disebut juga “replay attacks”). Kebanyakan CAPTCHA
yang beredar secara gratis di internet sangat rentan terhadap serangan semacam
ini.
Penggunaan CAPTCHA yang sama dalam beberapa website. Terdapat
beberapa jenis CAPTCHA yang sangat tidak aman untuk digunakan jika telah
terdapat beberapa website yang mengadopsi sistem CAPTCHA tersebut. Sebagai
contoh dari penggunaan CAPTCHA yang digunakan oleh banyak sit us adalah:
pertanyaan matematis. Pertanyaan 1 + 1 = ?, sering keluar di berbagai sit us,
sehingga mempermudah para penyerang web untuk membuat program yang
dapat dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut. CAPTCHA yang sempurna
harus tetap aman walaupun terdapat beberapa website yang menggunakan
CAPTCHA jenis tersebut.