Download - Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
1/22
1
BAB I
PENDAHULUAN
Ameloblastoma merupakan tumor jaringan enamel yang tidak
berdiferensiasi untuk membentuk enamel, memiliki karakteristik tumbuh secara
lambat dan terus menerus serta menginfiltrasi jaringan sekitarnya.1
Tumor ini merupakan tumor langka, dimana kejadiannya hanya 1% dari
keseluruhan tumor pada rahang. Etiologi pasti belum ditemukan. Selama
pertumbuhannya tidak menimbulkan nyeri, oleh karena itu kebanyakan pasien
tidak berobat pada tahap awal.2-4
Tingkat kekambuhan tumor ini sangat tinggi apabila tidak ditangani secara
tepat. Terapi bedah untuk ameloblastoma bervariasi, tergantung dari manifestasi
klinis dan gambaran radiologisnya, mulai dari enukleasi sederhana dengan
kuretase, reseksi segmental, reseksi luas hingga melibatkan area yang sehat
dengan atau tanpa rekonstruksi dan terakhir adalah reseksi radikal
(hemimandibulektomi) dengan rekonstruksi segera.2,5
Pada makalah ini akan dibahas mengenai ameloblastoma mandibula,
bagaimana cara mendiagnosis, terapi serta follow up untuk mencegah
kekambuhannya.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
2/22
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Ameloblastoma
Ameloblastoma merupakan tumor jaringan enamel yang tidak
berdiferensiasi untuk membentuk enamel. Merupakan tumor jinak berasal dari
lapisan ektoderm, meskipun demikian, sifat klinisnya masih berada di antara jinak
dan ganas. Tumor ini bukan murni tumor jinak karena tidak berkapsul dan pernah
dilaporkan ditemukan pada tempat yang jauh seperti paru-paru dan kranium,
tetapi juga tidak benar-benar ganas karena bersifat invasif lokal dan metastasis
melalui sistem limfatik maupun pembuluh darah sangat jarang, bahkan
diragukan.1,2,6
Dulunya tumor ini dikenal sebagai adamantinoma, akan tetapi kemudian
menjadi ameloblastoma berdasarkan gambaran histologi yang ditemukan oleh
Churchill (1934).2
Tumor ini memiliki karakteristik tumbuh secara lambat dan terus menerus
serta menginfiltrasi jaringan sekitarnya. Ameloblastoma dapat tumbuh sampai
besar sekali.
1,6
2.2. Epidemiologi Ameloblastoma
Tumor ini merupakan tumor langka, dimana kejadiannya hanya 1% dari
keseluruhan tumor pada rahang. Selama pertumbuhannya tidak menimbulkan
nyeri, oleh karena itu kebanyakan pasien tidak berobat pada tahap awal.2
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
3/22
3
Angka kejadian ameloblastoma sekitar 0,5 per juta populasi per tahun,
meskipun pada beberapa wilayah di dunia seperti di Afrika Selatan dilaporkan
terdapat insidensi yang lebih tinggi. Kejadian ameloblastoma antara wanita
dengan pria memiliki kecenderungan yang sama, hampir tidak berbeda, dimana
onset terjadinya paling sering pada dekade ke 3 atau 4. Sumber lain mengatakan
bahwa kebanyakan kasus didiagnosis pada rentang usia 30-60 tahun.
Ameloblastoma unikistik lebih umum terjadi pada usia di bawah 20 tahun.
Ameloblastoma mandibula empat kali lebih sering terjadi dibandingkan maksilla.
ameloblastoma mandibula terlokasi di ramus mandibula, gigi molar dan
premolar.1-4,7
Rata-rata tumor ini terjadi pada usia 36 tahun. Wanita biasanya memiliki
usia 4 tahun lebih muda dibandingkan pria ketika gejala pertamakali muncul.
Pasien yang berasal dari negara berkembang terkena penyakit ini pada usia 10-15
tahun lebih muda dibandingkan pasien dari negara maju/industri. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Hertog et al (2012) yang dalam penelitiannya menemukan
bahwa penderita ameloblastoma yang berasal dari negara berkembang maupun
penderita dari ras kulit hitam memiliki usia yang lebih muda.4,8,9
2.3. Etiologi dan Patogenesis Ameloblastoma
Belum ditemukan etiologi pasti tumor ini. 40% kasus berhubungan dengan
gigi yang tidak erupsi. Lebih sering meluas pada daerah bukal dan lingual. Dapat
terjadi resorbsi akar gigi.3,4
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
4/22
4
Saat ini sebagian penulis mempertimbangkan bahwa tumor ini tumbuh
dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari proses pembentukan tumor ini
belum diketahui.10
Tumor ini dapat berasal dari:10
Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Strukturmikroskopis dari beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang
terlihat pada perifer berbentuk kolumnar dan berhubungan dengan
ameloblast yang pada bagian tengah mengalami degenerasi serta
menyerupai retikulum stelata.
Sisa-sisa dari epitel Malassez. Terlihat sisa-sisa epitel yang biasanyaterdapat pada membran periodontal dan kadang-kadang dapat terlihat pada
tulang spongiosa yang mungkin menyebabkan pergeseran gigi dan
menstimulasi terbentuknya kista odontogenik
Epitelium dari kista odontogenik, terutama kista dentigerous danodontoma. Pada kasus yang dilaporkan oleh Cahn (1933), Ivy (1958),
Hodson (1957) mengenai ameloblastoma yang berkembang dari kista
periodontal atau kista dentigerous tapi hal ini sangat jarang terjadi. Setelah
perawatan dari kista odontogenik, terjadi perkembangan dan rekurensi
menjadi ameloblastoma.
Basal sel dari epitelium permukaan dari tulang rahang. Siegmund danWeber (1926) pada beberapa kasus ameloblastoma menemukan adanya
hubungan dengan epiteluim oral.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
5/22
5
2.4. Gejala Klinis Ameloblastoma
Pada tahap yang sangat awal , riwayat pasien asimtomatis (tanpa gejala).
Ameloblastoma tumbuh secara perlahan selama bertahun-tahun, dan tidak ditemui
sampai dilakukan pemeriksaan radiografi oral secara rutin. Pada tahap awal ,
tulang keras dan mukosa diatasnya berwarna normal. Pada tahap berikutnya,
tulang menipis dan ketika teresobsi seluruhnya tumor yang menonjol terasa lunak
pada penekanan dan dapat memiliki gambaran berlobul pada radiografi. Dengan
pembesarannya, maka tumor tersebut dapat mengekspansi tulang kortikal yang
luas dan memutuskan batasan tulang serta menginvasi jaringan lunak. Pasien jadi
menyadari adanya pembengkakan yang progresif, biasanya pada bagian bukal
mandibula, juga dapat mengalami perluasan ke permukaan lingual. Ketika
menembus mukosa, permukaan tumor dapat menjadi memar dan mengalami
ulserasi akibat penguyahan. Pada tahap lebih lanjut,kemungkinan ada rasa sakit
didalam atau sekitar gigi dan gigi tetangga dapat goyang bahkan tanggal.10
Pembengkakan wajah dan asimetris wajah adalah penemuan ekstra oral
yang penting. Sisi asimetris tergantung pada tulang utama atau tulang-tulang yang
terlibat.10
Tumor ini sangat jarang menimbulkan nyeri terkecuali terdapat infeksi
sekunder dan biasanya tidak menimbulkan gejala yang mengarah terhadap adanya
keterlibatan sistem saraf meski ukurannya besar sekalipun.1,7
Terkadang pasien membiarkan ameloblastoma bertahan selama beberapa
tahun tanpa perawatan dan pada kasus-kasus tersebut ekspansi dapat
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
6/22
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
7/22
7
nontraumatik sangat penting dan membantu dalam mengevaluasi sifat biologis
tumor ini. Kita dapat memperkirakan laju pertumbuhan tumor dari gambaran
radiologis termasuk adanya kerusakan tulang, reaksi tulang, dan detail lain
termasuk lokasi dan ukuran tumor.11
Banyak penelitian yang membahas mengenai tipe histologi dan terapi
tumor ini. Telah diketahui bahwa gambaran radiologis yang berbeda memiliki
sifat biologis yang berbeda pula. Selain itu, Li Y et al (2012) menemukan bahwa
selain sifat biologis, juga dapat ditentukan kemampuan proliferasi tumor ini
berdasarkan gambaran radiologis.11
2.6.1 Gambaran Radiologis Ameloblastoma
Gambaran radiologis untuk tipe multikistik berupa lesi multilokuler, sering
disebut dengan soap bubble appearance bila ukurannya besar atau honeycomb
appearance bila ukurannya kecil. Untuk tipe unikistik memberikan gambaran
radiolusen.1
Gambar 2.1. Soap bubble appearance7
CT scan biasanya digunakan untuk mengetahui keterlibatan jaringan
lunak, kerusakan tulang kortikal dan ekspansi tumor pada struktur sekitarnya.
Sedangkan gambaran resonansi magnet (MRI) digunakan untuk mengetahui usia
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
8/22
8
dan konsistensi tumor. Pada MRI, tampak resolusi lebih baik, tentang sifat dan
tingkat invasi tersebut, sehingga menjadi sangat penting dalam penilaian evaluasi
setelah operasi ameloblastoma12
Gambar 2.2. Gambaran radiologis preoperatif dan postoperatif pada pasien
ameloblastoma mandibula1
2.6.2 Gambaran Histologis Ameloblastoma
Secara histologis, ameloblastoma hampir selalu jinak, meskipun demikian,
tumor ini memiliki kecenderungan untuk kambuh setelah terapi bedah
konservatif.4
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
9/22
9
Secara histologis, ameloblastoma tipe solid/multikistik dapat dibagi
menjadi tipe folikular dan pleksiform. Tipe folikular dapat dibagi lebih jauh
menjadi tipe spindel sel, tipe akantomatous, tipe granular dan tipe sel basal.
Ameloblastoma tipe pleksiform mengandung sel basal yang tersusun berbentuk
untaian yang saling menyambung satu sama lain dengan retikulum stellata yang
tidak terlalu mencolok. Stroma biasanya lembut dan mengalami degenerasi
kistik.4
Ameloblastoma unikistik memiliki dua varian bentuk histologis, yaitu
varian luminal dan mural. Ameloblastoma ekstraoseus memiliki gambaran
histologis sama dengan ameloblastoma solid/multikistik. Pada tipe desmoplastik,
komponen stroma mendominasi dan mendesak komponen epitel odontogenik.4
Berikut akan dibahas beberapa gambaran histologis dari
ameloblastoma:10,13
A. Tipe Folikular
28,2% Ameloblastoma merupakan tipe ini. Ameloblastoma folikular
terdiri dari pulau-pulau epitel dengan dua komponen berbeda. Bagian sentral dari
pulau epitel mengandung suatu jalinan sel-sel yang rumit dan longgar yang
menyerupai stelate retikulum dari organ enamel. Disekeliling sel-sel ini adalah
lapisan sel-sel kolumnar tinggi dan tunggal dengan nukleusnya berpolarisai jauh
dari membran dasar. Degenerasi kistik umumnya terjadi dibagian sentral pulau-
pulau epitel, meninggalkan ruang yang jelas dan dibatasi oleh sel-sel stelate padat.
Kelompok sel-sel epitel dipisahkan oleh sejumlah steoma jaringan fibrosa.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
10/22
10
Gambar 2.3. Ameloblastoma folikular: terdapat gambaran peripheral palisading
yaitu sel-sel epitel yang mengelilingi stelate retikulum pada bagian tengah4
B. Tipe Pleksiform
Merupakan 32,5 % dari keseluruhan tipe ameloblastoma, terbanyak di
antara tipe lainnya. Pada ameloblastoma pleksiform, sel-sel tumor yang
menyerupai ameloblas tersusun dalam massa yang tidak teratur atau lebih sering
sebagai suatu jaringan dari untaian sel-sel yang berhubungan. Masing-masing
massa atau untaian ini dibatasi oleh lapisan sel-sel kolumnar dan diantara lapisan
ini kemungkinan dijumpai sel-sel yang menyerupai stalate retikulum. Namun
demikian, jaringan yang menyerupai stalate retikulum terlihat kurang menonjol
pada tipe ameloblastoma pleksiform dibanding pada ameloblastoma tipe folikuler
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
11/22
11
dan ketika dijumpai secara keseluruhan tersusun pada bagian perifer daerah
degenerasi kistik.
Gambar 2.4. Ameloblastoma Fleksiform: terdapat gambaran sel basal yang
tersusun berbentuk untaian yang saling menyambung satu sama lain dengan
retikulum stellata yang tidak terlalu mencolok4
C. Ameloblastoma Tipe Akantomatosa
12,1% ameloblastoma merupakan tipe ini. Dalam ameloblastoma
akantomatosa, sel-sel yang menempati posisi stalate retikulum mengalami
metaplasia squamous (central squamous mataplasia), terkadang dengan
pembentukan keratin pada bagian sentral dari pualu-pulau tumor. Terkadang,
epitel pearls atau keratin pearls dapat dijumpai.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
12/22
12
Gambar 2.5. Ameloblastoma tipe akantomatosa; terdapat gambaran central
squamous metaplasia13
D. Ameloblastoma Tipe Granular
Sekitar 4, 28% ameloblastoma merupakan tipe granular. Pada
ameloblastoma sel granular, ada ciri-ciri transformasi sitoplasma, biasanya sel-sel
yang menyerupai stelate retikulum sehingga mengalami bentuk eosinofil, granular
yang sangat kasar. Sel-sel ini sering meluas hingga melibatkan sel-sel kolumnar
atau kuboidal periperal. Penelitian ultrastruktural, seperti yang dilakukan Tandler
dan Rossi, menunjukkan bahwa granul-granul sitoplasmik ini menunjukkan
lisosomal dengan komponen-komponen sel yang tidak dapat dikenali. Hartman
telah melaporkan serangkaian kasus ameloblastoma sel granular dan
memperkirakan bahwa tipe sel granular ini terlihat menjadi lesi yang agresif dan
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
13/22
13
cenderung untuk kambuh kecuali dilakukan bedah yang sesuai pada operasi
pertama.
Gambar 2.6. Ameloblastik tipe granular: terdapat area sentral berisi sel granular.13
E. Ameloblastoma Tipe Desmoplastik
4-13% ameloblastoma memiliki tipe desmoplastik. Terdiri dari dua
karakteristik utama yang sangat berbeda, pertama, muncul sebagai desmoplastic
fibrous connective tissue (jaringan ikat desmoplastik) yang mengandung sarang-
sarang epitel odontogenik yang tipis. Subtipe kedua hampir tidak terdapat
gambaran ini akibat desakan dari stroma, adakalanya terdapat sedikit gambaran
sel-sel ameloblastoma yang menandakan bahwa jaringan ini merupakan turunan
dari jaringan odontogen. Faktanya, sangat sulit untuk membedakan kedua subtipe
ini.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
14/22
14
Gambar 2.7. Ameloblstoma tipe desmoplsatik: terdapat gambaran komponen sel
odontogenik yang sangat tipis akibat desakan dari stroma.13
F. Ameloblastoma Tipe Sel Basal
2,02% ameloblastoma terdiri dari tipe ini. Ameloblastoma Tipe Sel Basal
mengandung sarang-sarang yang terdiri dari sel-sel basaloid dengan epitel kuboid
pada bagian perifernya. Pada bagian sentral tidak terdapat retikulum stelata.
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
15/22
15
Gambar 2.8.Ameloblastoma tipe sel basal: terdapat sel kuboid pada bagian perifer
tanpa retikulum stelata pada bagian sentralnya.13
2.7. Terapi Ameloblastoma
Terapi ameloblastoma adalah dengan pembedahan. Radiasi lebih sering
dikontraindikasikan untuk mencegah terjadinya osteoradionekrosis maupun
malignansi, terkecuali pada kondisi tertentu dimana terapi pembedahan tidak
dimungkinkan, radiasi dapat dipertimbangkan. Kemoterapi bukan merupakan
terapi pilihan pada ameloblastoma.8
Terapi bedah untuk ameloblastoma bervariasi, tergantung dari manifestasi
klinis dan gambaran radiologisnya, mulai dari enukleasi sederhana dengan
kuretase, reseksi segmental, reseksi luas hingga melibatkan area yang sehat
dengan atau tanpa rekonstruksi dan terakhir adalah reseksi radikal
(hemimandibulektomi) dengan rekonstruksi segera.2
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
16/22
16
Tren yang berkembang adalah menterapi ameloblastoma unikistik dengan
teknik kuretase dengan kemungkinan rekurensi antara 10%-15%. Pada tipe solid
atau multikistik, diperlukan teknik eksisi radikal dengan reseksi tulang yang
terkena dengan luas setidaknya 15 mm dari jaringan yang sehat. Mukosa yang
terkena kontak dengan tumor juga harus dibuang karena
kemungkinanmengandung sel ameloblastik yang dikhawatirkan akan
mengkontaminasi graft ketika dilakukan rekonstruksi.1
Ansari SR et al (2004) merekomendasikan reseksi marginal (enblok) untuk
terapi ameloblastoma unilokular yang tidak ekstensif dan bedah radikal dengan
rekonstruksi segera untuk amelobastoma multilokular. Kuretase tidak
direkomendasikan untuk menghindari pembedahan berulang, terlebih bagi
wilayah dengan penduduk ekonomi menengah ke bawah.2
Gambar 2.9. Pasien dengan ameloblastoma mandibula yang menjalani
hemimandibulektomi dengan rekonstruksi segera.8
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
17/22
17
Gambar 2.10. Kiri: Gambaran intraoral pada pasien yang sama, terlihat massatumor disertai area dengan ulserasi. Kanan: Gambaran orthopantomogram
memperlihatkan gambaran radiolusen yang multilokuler.8
Gambar 2.11. Kiri: Ameloblastoma mandibula yang sudah diangkat pada pasienyang sama. Kanan: rekonstruksi menggunakan plat titanium.8
Berikut beberapa tindakan bedah yang mungkin dapat dilakukan:10
A. Enukleasi
Enukleasi merupakan prosedur yang kurang aman untuk dilakukan. Weder
(1950) pada suatu diskusi menyatakan walaupun popular, kuretase merupakan
prosedur yang paling tidak efisien untuk dilakukan. Enukleasi menyebabkan kasus
rekurensi hampir tidak dapat dielakkan.
Teknik enukleasi diawali dengan insisi, flap mukoperiostal dibuka.
Kadang-kadang tulang yang mengelilingi lesi tipis. Jika dinding lesi melekat pada
periosteum, maka harus dipisahkan. Dengan pembukaan yang cukup, lesi
biasanya dapat diangkat dari tulang. Gunakan sisi yang konveks dari kuret dengan
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
18/22
18
tarikan yang lembut. Saraf dan pembuluh darah biasanya digeser ke samping dan
tidak berada pada daerah operasi. Ujung tulang yang tajam dihaluskan dan daerah
ini harus diirigasi dan diperiksa. Gigi-gigi yang berada di daerah tumor jinak
biasanya tidak diperlukan perawatan khusus.
B. Eksisi Blok
Kebanyakan ameloblastoma harus dieksisi daripada dienukleasi. Eksisi
sebuah bagian tulang dengan adanya kontinuitas tulang mungkin
direkomendasikan apabila ameloblastomanya kecil. Insisi dibuat pada mukosa
dengan ukuran yang meliputi semua bagian yang terlibat tumor. Insisi dibuat
menjadi flap supaya tulang dapat direseksi di bawah tepi yang terlibat tumor.
Lubang bur ditempatkan pada outline osteotomi, dengan bur leher panjang
Henahan. Osteotom digunakan untuk melengkapi pemotongan. Sesudah itu,
segmen tulang yang terlibat tumor dibuang dengan tepi yang aman dari tulang
yang normal dan tanpa merusak border tulang. Setelah meletakkan flap untuk
menutup tulang, dilakukan penjahitan untuk mempertahankan posisinya. Dengan
demikian eksisi tidak hanya mengikutkan tumor saja tetapi juga sebagian tulang
normal yang mengelilinginya. Gigi yang terlibat tumor dibuang bersamaan
dengan tumor. Gigi yang terlibat tidak diekstraksi secara terpisah
Gambar 2.12. Eksisi Blok10
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
19/22
19
C. Hemimandibulektomi
Merupakan pola yang sama dengan eksisi blok yang diperluas yang
mungkin saja melibatkan pembuangan angulus, ramus atau bahkan pada beberapa
kasus dilakukan pembuangan kondilus. Pembuangan bagian anterior mandibula
sampai ke regio simfisis tanpa menyisakan border bawah mandibula akan
mengakibatkan perubahan bentuk wajah yang dinamakan Andy Gump
Deformity.
Reseksi mandibula dilakukan setelah trakeostomi dan diseksi leher radikal
(bila diperlukan) telah dilakukan. Akses biasanya diperoleh dengan insisi splitting
bibir bawah. Bibir bawah dipisahkan dan sebuah insisi vertikal dibuat sampai ke
dagu. Insisi itu kemudian dibelokkan secara horizontal sekitar inchi dibawah
border bawah mandibula. Kemudian insisi diperluas mengikuti angulus mandibula
sampai mastoid. Setelah akses diperoleh, di dekat foramen mentale mungkin saja
dapat terjadi pendarahan karena adanya neurovascular.
Gambar 2.13. Pola insisi pada hemimandibulektomi10
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
20/22
20
Permukaan dalam mandibula secara perlahan-lahan dibuka dengan
mendiseksi mukosa oral. Dengan menggunakan gigli saw pemotongan dilakukan
secara vertikal di daerah mentum. Hal ini akan memisahkan mandibula secara
vertikal. Mandibula terbebas dari otot yang melekat antara lain muskulus
depressor labii inferior, depressor anguli oris dan platysma. Bagian mandibula
yang akan direseksi dibebaskan dari perlekatannya dari mukosa oral dengan hati-
hati. Setelah itu, komponen rahang yang mengandung massa tumor dieksisi
dengan margin yang cukup. Bagian margin dari defek bedah harus dibiopsi untuk
pemeriksaan untuk menentukan apakah reseksi yang dilakukan cukup atau tidak.
Jika bagian itu bebas dari tumor, bagian ramus dan kondilus mandibula harus
dipertahankan untuk digunakan pada rekonstruksi yang akan datang. Ramus
paling baik dipotong secara vertikal. Ketika mandibula disartikulasi, maka ada
resiko pendarahan karena insersi temporalis dan otot pterygoid lateral dipisahkan.
Hal ini dapat dihindari dengan membiarkan kondilus dan prosessus koronoid
berada tetap in situ. Setelah hemimandibulektomi, penutupan luka intraoral
biasanya dilakukan dengan penjahitan langsung.
2.8. Diagnosis Banding Ameloblastoma
Banyak sekali lesi jinak yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada
mandibula, dapat dibedakan menjadi dua, odontogenik dan nonodontogenik. Lesi
tersebut diantaranya ameloblastoma, kista radikular, central giant cell carcinoma,
lesi fibroosseous dan osteoma. Tumor odontogen paling sering adalah
ameloblastoma.14,15
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
21/22
21
Diagnosis banding berdasarkan gambaran radiologis antara lain dengan
berbagai kista odontogen, odontogenik mixoma, tumor keratosit odontogenik,
serta dengan tumor nonodontogenik, seperti central giant cell granuloma dan
simple bone cyst.3,4
2.9. Prognosis Ameloblsatoma
Tingkat rekurensi ameloblastoma berkisar antara 55-90% bila tidak
ditangani secara adekuat. Dalam penelitiannya juga diketahui bahwa tidak ada
perbedaan kejadian rekurensi antara pasien usia muda dengan dewasa yang
menjalani terapi enukleasi, hal ini tampaknya tidak sesuai dengan keyakinan
selama ini yang menyatakan bahwa ameloblatoma pada anak-anak lebih tidak
agresif dibandingkan pada orang dewasa.4,5
2.10. Follow Up
Secara umum, diperlukan follow up secara berkala tiap 1 tahun sekali
selama 10 tahun. Rekomendasi lain menyarankan agar dilakukan follow tiap 1
tahun sekali selama 5 tahun, kemudian dilanjutkan tiap 2 tahun sekali untuk
setidaknya selama 25 tahun. Foto panoramik cukup adekuat dalam mendeteksi
adanya kekambuhan, walaupun CT scan tentunya lebih superior, akan tetapi bila
ingin meminimalkan paparan terhadap radiasi, maka MRI bisa menjadi pilihan.3
-
8/13/2019 Bab i, II, III Amblas Fix Bener Dah
22/22
22
BAB III
KESIMPULAN
Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari jaringan enamel yang
tidak mampu berdiferensiasi. Sifat tumor ini berada di antara jinak dan ganas.
Angka kekambuhan sangat tinggi, oleh karena itu diperlukan terapi yang adekuat.
Salah satu yang direkomendasikan adalah reseksi marginal (enblok) untuk terapi
ameloblastoma unilokular yang tidak ekstensif dan bedah radikal dengan
rekonstruksi segera untuk amelobastoma multilokular. Kuretase tidak
direkomendasikan untuk menghindari pembedahan berulang, terlebih bagi
wilayah dengan penduduk ekonomi menengah ke bawah.