Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua

orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anak-anak yang

mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh orang

tua. Alam mempercayakan pertumbuhan serta perkembangan anak pada mereka.

Fungsi keluarga yang utama ialah mendidik anak-anaknya. Orang tua merupakan

pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak

mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari

pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua dikatakan pendidik

pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama

kalinya dan dikatakan pendidik utama karena pendidikan dari orang tua menjadi

dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Dra. Kartini Kartono, keluarga merupakan lembaga

pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai

makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak ada dalam hubungan interaksi

yang intim. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral,

dan pendidikan anak.

Prinsip serta harapan-harapan orang tua dalam bidang pendidikan anak

beraneka ragam coraknya, ada yang menginginkan anaknya menjalankan disiplin

keras, ada yang menginginkan anaknya lebih banyak kebebasan dalam berpikir

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

2

maupun bertindak. Ada orang tua yang terlalu melindungi anak, ada yang

bersikap acuh terhadap anak. Ada yang mengadakan suatu jarak dengan anak dan

ada pula yang menganggap anak sebagai teman. Suasana emosional di dalam

rumah, dapat sangat merangsang perkembangan otak anak yang sedang tumbuh

dan mengembangkan kemampuan mentalnya. Sebaliknya, suasana tersebut bisa

memperlambat perkembangan otak. Joan Beck dalam bukunya ìAsih, Asah,

Asuh, Mengasuh dan Mendidik Anak Agar Cerdasî, mengungkapkan, ìbanyak

proyek riset jangka lama menunjukkan bahwa intelegensi anak akan berkembang

ke tingkat yang lebih tinggi, bila sikap di rumah terhadap anak, hangat dan

demokratis daripada dingin dan otoritas. Mendidik anak dengan baik dan benar

berati menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi

jasmaniah dan rohaniah anak diupayakan tumbuh dan berkembang secara selaras.

Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara wajar melalui

pemenuhan kebutuhankebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang,

pangan, dan papan.

Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

kepribadian anak setelah menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dan unsur-

unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah diletakkan benih-

benihnya ke dalam jiwa seorang individu sejak sangat awal, yaitu pada masa

masih kanak-kanak. Watak juga ditentukan oleh cara-cara waktu kecil diajar

makan, diajar kebersihan, disiplin, diajar main dan bergaul dengan anak lain dan

sebagainya (Koentjaraningrat, 1997).

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

3

Tujuan orang tua dalam memberikan pola asuh kepada anak bukan

memberikan hukuman terhadap tindakan-tindakan yang salah, melainkan membantu

anak-anak khususnya remaja untuk mengontrol perilaku mereka sendiri,

mengembangkan disiplin diri, menerima tanggung jawab atas perilaku mereka

sendiri, dan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan dari orang lain.

Pola asuh dapat bekerja sangat baik ketika pola ini diterapkan pada anak secara

individu dan dalam situasi yang spesifik. Tingkat tercapainya potensi biologic

seseorang remaja, merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan

biofisikopsikososial termasuk pola asuh orang tua terhadap anak tersebut

(Soetjiningsih, 2004)

Mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan

fakta, gagasan, dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuh

kembangkan kepribadian anak. Merujuk pada teori Humanistik yang menitik

beratkan pendidikan bertumpu pada peserta didik. Artinya anak perlu mendapat

perhatian dalam membangun sistem pendidikan. Apabila anak telah menunjukkan

gejala-gejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak menunjukkan niat

belajar yang sesungguhnya. Kalau gejala ini dibiarkan terus akan menjadi

masalah di dalam mencapai keberhasilan belajarnya (Riyanto, 2002).

Terjadinya penyimpangan perilaku anak disebabkan kurangnya

ketergantungan antara anak dengan orang tua. Hal ini terjadi karena antara anak

dan orang tua tidak pernah sama dalam segala hal. Ketergantungan anak kepada

orang tua ini dapat terlihat dari keinginan anak untuk memperoleh perlindungan,

dukungan, dan asuhan dari orang tua dalam segala aspek kehidupan. Selain itu,

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

4

anak yang menjadi “masalah” kemungkinan terjadi akibat dari tidak berfungsinya

sistem sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Dengan kata lain perilaku anak

merupakan reaksi atas perlakuan lingkungan terhadap dirinya (Clemes, 2001).

Hubungan yang baik antara orang tua dan remaja akan membantu pembinaan

diri remaja. Apabila ada hubungan yang baik antara kedua orang tua dan remaja,

maka remaja dapat terbuka kepada orang tua, berbagai masalah yang dirasakannya

dapat dicurahkan kepada orang tua. Sikap terbuka ini akan memudahkan melakukan

bimbingan kepada kaum remaja. Tetapi jika hubungannya dengan orang tua kurang

baik, maka remaja akan pergi keluar rumah untuk mencari jalan penyaluran dari

kecemasan dan kegoncangan jiwanya kepada teman-temannya yang senasib atau para

remaja yang memahaminya. Keadaan seperti itulah yang menyebabkan remaja

mudah terpengaruh oleh hal-hal negative, seperti terjerumus dalam kebiasaan

mengkonsumsi alkohol (Panuju, 1999).

Untuk meraih prestasi akademik yang baik, banyak orang berpendapat

perlunya memiliki intelegensi yang tinggi sebagai bekal potensial yang akan

memudahkan dalam belajar, dan pada akhirnya menghasilkan prestasi yang

optimal (Kamaluddin, 2005)

Perbedaan individual dari faktor kepribadian cenderung menentukan

penyesuaian diri dan kualitas prestasi akademik siswa. Faktor kepribadian seperti

self image, kesadaran diri, ideal diri, motivasi, pengendalian diri memerlukan

harmonisasi dalam proses belajar, yang akan mendukung terhadap hasil belajar

(Wahyuni, 2007).

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

5

Persepsi yang positif terhadap kepribadian akan mempengaruhi konsep

diri kearah yang positif, dan mendorong individu untuk meraih prestasi (Sahlan,

2000).

Bila kita berbicara mengenai prestasi sekolah anak, tidaklah semudah

yang kita bayangkan. Untuk itu, sebaiknya kita jangan terlampau cepat

mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang kurang mampu mengikuti

pelajaran atau anak bodoh, jika anak kita menampilkan prestasi yang buruk di

sekolah. Banyak faktor yang memengaruhi prestasi sekolah anak. Faktor-faktor

tersebut bisa berasal dari diri anak sendiri atau bisa juga dari luar diri anak. Faktor

dari diri anak misalnya kecerdasan, kepribadian, dan motivasi/hasrat untuk

berprestasi. Sementara faktor dari luar meliputi lingkungan sekolah (guru, teman,

situasi belajar), rumah (hubungan anak dengan orang tua dan saudara), dan

masyarakat. Namun, di antara faktor-faktor tersebut, orang tua menempati

peranan yang terbesar dalam banyak hal. Orang tua adalah tokoh penting dalam

kehidupan seorang anak. Jadi, tidaklah mengherankan apabila orang tua

memberikan pengaruh yang luas terhadap diri anak, terutama dalam

perkembangan kepribadian anak. Sikap orang tua, corak hubungan orang tua-anak

dan minat, serta perhatian orang tua terhadap sekolah, bisa memengaruhi prestasi

anak. di tengah-tengah masyarakat, kita bisa menemukan ada beberapa sikap

orang tua yang mendukung/mendorong anak untuk berprestasi. Akan tetapi, tidak

jarang pula kita melihat sikap orang tua yang justru menghambat anak untuk

menampilkan prestasi sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Salah satu di

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

6

antaranya adalah sikap orang tua yang mengharap berlebih pada anaknya.(

setyawati,20011 dalam wahyuni linda,2001 )

Tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya,

sangat dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua itu sendiri tanpa

melihat kemampuan anak. Sikap yang demikianlah yang dikatakan sebagai sikap

mengharap yang berlebih dari orang tua terhadap anaknya. Contoh: Pada waktu

anak masih kecil, biasanya orang tua mengharapkan anaknya dapat mandiri. Oleh

karena itu, ia melatih anaknya agar dapat mandiri, tanpa memedulikan apakah

anaknya memang mampu mandiri. Setelah anak bertambah besar dan mulai

bersekolah, orang tua berharap anaknya berprestasi.( Elizabeth B. Hurlock,1995 ).

Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak mereka setelah

diserahkan kepada guru di sekolah maka lepaslah hak dan kewajibannya untuk

memberikan pendidikan kepada mereka. Semua tanggung jawabnya telah beralih

kepada guru di sekolah, apakah menjadi pandai atau bodoh anak tersebut, akan

menjadi nakal atau berbudi pekerti yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan

guru di sekolah. Padahal banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar,

di antaranya adalah pendapat A. Tabrani Rusyan, yaitu :

1. Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, yang

meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.

2. Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, yang meliputi :

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

7

a. Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

iklim.

d. Faktor lingkungan spritual atau keagamaan.

Hasil survei di SMP Negeri 1 Bukateja pada tahun pelajaran 2014 tingkat

kelulusan ujian nasional dinyatakan 100% siswa lulus serta menempati ranking

urutan ke sembilan di semua SMP Negeri di Purbalingga, saat ini SMP Negeri 1

Bukateja pada tahun pelajaran 2014 mempunyai jumlah siswa 773 dengan

pembagian kelas I laki – laki 133 siswa dan perempuan 116 siswa jumlah

keseluruhan 249 siswa, kelas II laki – laki 138 siswa dan perempuan 139 siswa

jumlah keseluruhan 277 siswa serta kelas III laki – laki 119 siswa dan perempuan

128 siswa jumlah keseluruhan 247 siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari para guru SMP N 1 Bukateja,

rekapitulasi hasil ulangan semester tahun pelajaran 2014, Tiap – tiap kelas dengan

jumlah siswa 38.rata – rata sebanyak 79% siswa mendapat nilai dengan kategori

baik dan baik sekali serta 21% siswa mendapat nilai dengan kategori cukup atau

kurang.

Dengan melihat latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian “hubungan antara karakteristik dan pola asuh keluarga

dengan prestasi siswa SMP Negeri 1 Bukateja” .

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

8

B. Perumusan Masalah

Adapun alasan untuk memilih pokok masalah di atas adalah sebagai

berikut :

1. Anak adalah tunas bangsa yang akan menerima tongkat estafet

perjuangandan cita-cita bangsa, untuk itu anak memerlukan

bimbingan, arahan dan didikan dari orang tua sejak dini, sebagai

persiapan untuk menghadapi masa yang akan datang.

2. Keluarga adalah masyarakat terkecil yang paling inti, dari

keluargalah anak mulai memperoleh pendidikan sebelum

memasuki pendidikan secara formal di sekolah, oleh karena itu

pola asuh orang tua dalam mendidik anak akan mempengaruhi

keberhasilan anak adalam belajar.

3. Apakah pola asuh orang tua berperan atas prestasi siswa di SMP N

1 Bukateja.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan

penelitian yaitu “Adakah Hubungan Antara Karakteristik Dan Pola Asuh

Keluarga Dengan Prestasi siswa SMP Negeri 1 Bukateja tahun pelajaran 2014 ”.

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

9

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara karakteristik dan pola asuh keluarga dengan prestasi

siswa di SMP Negeri 1 Bukateja tahun pelajaran 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karakteristik orang tua siswa di SMP Negeri 1

Bukateja tahun pelajaran 2014.

b. Mengetahui gambaran pola asuh keluarga di SMP Negeri 1 Bukateja

tahun pelajaran 2014.

c. Mengetahui gambaran prestasi siswa di SMP Negeri 1 Bukateja tahun

pelajaran 2014.

d. Menganalisa hubungan antara karakteristik dan pola asuh keluarga dengan

prestasi siswa di SMP Negeri 1 Bukateja tahun pelajaran 2014.

D. Manfaat Penelitian

Secara umum ada beberapa pihak yang dituju untuk memperoleh manfaat

dari penelitian ini.

1. Bagi Keluarga

Untuk menambah pengetahuan keluarga dalam mengembangkan pola

asuh yang baik dan terarah serta terjalinnya komunikasi timbal balik, sehingga

mampu meningkatkan prestasi anak tersebut.

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

10

2. Bagi perawat dan keperawatan keluarga

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadikan informasi

tambahan untuk persiapan materi penyuluhan yang berguna untuk

meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan keluarga terhadap

perkembangan anak.

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah di

dapat selama pendidikan serta menambah pengalaman dalam melakukan

penelitian ilmiah.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi

sehingga dapat di gunakan sebagai salah satu refrensi serta sebagai

perbendaharaan kepustakaan yang berkaitan dengan karakteristik dan pola

asuh keluarga dengan prestasi siswa di SMP N 1 Bukateja 2014.

E. Keaslian Penelitian

1. Armanda Spakutar “ Pola Asuh Orang Tua dan Tingkat Kebiasaan Remaja

Dalam Mengkonsumsi Alcohol ”. Berlokasi di Desa Sirajaoloan dengan

populasi penduduk daerah penelitian adalah 1125 jiwa dengan 150 KK.

Penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak remaja dengan kebiasaan

mengkonsumsi alcohol, dan remaja usia 15 – 20 tahun yang mempunyai

kebiasaan mengkonsumsi alcohol di Desa Sirajaoloan kec. Tarutung. Sample

berasal dari orang tua yang mempunyai anak Remaja dengan kebiasaan

mengkonsumsi alcohol dan remaja dengan umur 15-20 tahun. Analisa Data

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

11

menggunakan metode Tabulating yaitu proses menempatkan data dalam

bentuk table yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Dengan

teknik analisa deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukan sebagian

besar responden remaja berada pada tingkat coba-coba dalam kebiasaanya

mengkonsumsi alcohol sebanyak 28 orang remaja ( 66,7% ). Pengguna tetap

13 orang remaja ( 30,1% ) dan pada tingkat kecanduan sebanyak 1 orang

remaja ( 2% ).

2. Athiyah Najah “ Hubungan Antara Persepsi Anak Terhadap Pola Asuh Orang

Tua Dengan Motivasi Belajar ”. lokasi MAN I Salatiga, Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN I Salatiga Jl. KH. Wahid

Hasyim NO.12 Salatiga. Sample sebagian siswa kelas XI Man I Salatiga.

Analisa Data menggunakan :

Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk melihat normal tidaknya sebaran data,

variable data penelitian dalam populasi.

Uji Linieritas

Hubungan antara persepsi anak terhadap pola asuh dengan motivasi

belajar mempunyai korelasi linier. Hal ini ditunjukan dengan nilai F

beda sebesar 0,442 dengan P > 0,05 yang berarti korelasinya linier.

Hasil persepsi anak terhadap pola asuh orang tua tidak mempengaruhi tingkat

motivasi belajar siswa. Hasil penelitian rerata empiric persepsi anak terhadap

pola asuh orang tua sebesar 101,406 dan rerata hipotetik sebesar 80,

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

12

sedangkan hasil rerata empiric. Motivasi belajar sebesar 103,469 dan rerata

hipotetik sebesar 85. Rerata empiric > rerata hipotetik yang berarti subjek

dalam penelitian ini memiliki persepsi terhadap pola asuh orang tua yang

positif dan tingkat motivasi belajar yang tergolong tinggi.

3. Bangkit Yudha Kristianto “ Hubungan Antara Karakteristik dan Pola Asuh

Keluarga Dengan Prestasi Siswa SMP N 1 Bukateja “. Populasi dalam

penelitian adalah siswa SMP N 1 Bukateja kelas II jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah 277 siswa. Sample = 76 siswa dari 277 siswa SMP N 1

bukateja. Analisa data menggunakan analisis univeriat : menggunakan teknik

deskriptif kuantitatif dan analisa Bivariat : digunakan untuk melihat hubungan

antara karakteristik dan pola asuh keluarga dengan prestasi anak di SMP N 1

Bukateja. Dengan hasil Dari hasil penelitian didapatkan gambaran distribusi

frekuensi responden berdasarkan prestasi belajar yaitu sebanyak 7 responden

(9,2%) mempunyai tingkat prestasi sangat baik, dan 69 responden (90,8%)

mempunyai tingkat prestasi baik. Hal ini menunjukan tinggi rendahnya

prestasi belajar siswa sangat tergantung pada pola asuh yang di terapkan oleh

orang tua di rumah. Semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua, maka akan semakin tinggi prestasi belajar siswa.

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/721/2/BANGKIT YUDHA KRISTIANTO BAB I.pdf · pangan, dan papan. Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

13

F. Perbedaan Penelitian

1) Penelitian yang dilakukan Armanda Spakutar dilakukan pada tahun 2008.

menghubungkan cara pola asuh orang tua dengan tingkat keinginan remaja

mengkonsumsi minuman alcohol.

2) Penelitian yang dilakukan Athiyah Najah dilakukan pada tahun 2007

menghubungkan seberapa besar peran pola asuh orang tua untuk

memotivasi belajar anaknya.

3) Penelitian yang dilakukan Bangkit Yudha Kristianto dilakukan pada tahun

2014 menghubungkan karakteristik dan pola asuh orang tua dalam

membentuk pribadi siswa yang berprestasi.

Hubungan Antara Karakteristik..., BANGKIT YUDHA KRISTIANTO, Fakultas Ilmu Kesehatan, 2016


Top Related