Download - BAB I SSP 2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam dunia farmasi sangat erat hubungannya dengan farmakologi
toksikologi. Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain secara umum
pada keterkaitanya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik sangat
sulit mengerti farmakologi tanpa pengetahuan tentang fisiologi tubuh,
biokimia dan ilmu kedokteran klinik. Toksikologi berkembang luas ke
bidang kimia, kedokteran hewan, kedokteran dasar klinik, pertanian,
perikanan, industri, etimologi hukum dan lingkungan.
Farmakologi mempelajari mekanisme kerja obat pada sistem tubuh
termasuk menentukan toksisitasnya. Jalur pemakaian obat yang meliputi
secara oral, rektal, dan parenteral serta yang lainnya harus ditentukan dan
ditetapkan sebagai petunjuk tentang dosis-dosis yang dianjurkan bagi
pasien dalam berbagai umur, berat dan status penyakitnya serta teknik
penggunaannya atau petunjuk pemakaiannya.
Dalam mengamati respon farmakologik dari obat ini, maka
digunakan hewan coba mencit pada percobaan ini. Mencit merupakan
hewan coba yang sering digunakan dalam mengamati respon
farmakologik obat dalam dunia kefarmasian.
Hal inilah yang mendasari percobaan terhadap obat-obatan yang
bekerja pada sistem saraf pusat. Obat-obatan tertentu bekerja pada sistem
saraf yang merupakan jaringan paling rumit dan paling penting yang terdiri
dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital. Sistem saraf
1
2
manusia lazimnya mengkoordinir sistem-sistem lainnya didalam tubuh dan
dibagi dalam dua kelompok, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf
perifer. Sistem saraf pusat merupakan bagian terpenting dalam tubuh yang
terbagi menjadi dua yakni otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum
tulang belakang (medulla spinalis) (1).
Obat-obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 2 adalah analgesik,
anti konvulsif dan psikosis. Obat-obat golongan analgesik adalah obat
yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. Obat antikonvulsif
adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan kejang sedangkan obat
psikosis adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan gangguan jiwa.
Dimana dalam percobaan kali ini adalah mengenai obat-obat yang
berhubungan dengan sistem saraf pusat dan juga berkaitan dengan obat-
obat golongan psikotropik, hipnotik-sedative, antikonvulsi dan analgetik
seperti obat karbamazepin, antalgin dan haloperidol.
I.2 Manfaat dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Manfaat Percobaan
Adapun maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui obat yang
bekerja pada system saraf pusat terhadap hewan coba.
I.2.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui efek dari haloperdiol sebagai golongan obat
psikotropik dan carbamazepine sebagai antikonvulsif yang diberikan
pada mencit
2. Untuk mengetahui efek dari antalgin sebagai golongan obat analgetik
yang diberikan pada mencit