Download - Bab i Struktur Dan Progra Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan primer yang bertempat di tiap kecamatan. Sebagai unit pelayanan strata pertama, Puskesmas harus siap dalam melayani kebutuhan dasar kesehatan warga. Berdasarkan Kepmenkes Republik Indonesia No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, tiap Puskesmas minimal harus memiliki 6 (enam) program pokok. Program pokok tersebut antara lain promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi, pemberantasan penyakit menular, KIA dan KB, serta pengobatan dasar. Selain itu, Puskesmas juga diharapkan memiliki program pengembangan sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.
Setiap kegiatan dalam yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya seperti
Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling, dan Bidan di Desa yang merupakan ujung
tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berdasarkan prinsip nondiskriminatif,
partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia,
serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.
Selain itu Puskesmas dan jaringannya secara langsung juga bertanggungjawab dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dalam lingkungan yang sehat melalui pendekatan azas pertanggungjawaban wilayah, azas peran serta masyarakat, azas keterpaduan lintas program dan lintas sektor serta azas rujukan. Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang Struktur Organisasi dan Program Puskesmas.
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui struktur dan program Puskesmas secara umum
dan yang terdapat di Puskesmas Lubuk Kilangan serta mengidentifikasi apakah ada
kekurangan yang terdapat.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada beberapa
literatur.
1 | P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten / kota, sedangkan penetapannya dengan peraturan daerah.
Pembuatan pola struktur organisasi Puskesmas dapat mengacu pada :
1. Kebijakan Dasar Puskesmas (Keputusan Menteri Kesehatahan RI No.128/
Menkes/SK/II/2004), menetapkan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai
berikut:
a. Kepala Puskesmas,
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
dalam mengelola:
• Data dan Informasi,
• Perencanaan dan Penilaian,
• Keuangan,
• Umum dan Kepegawaian,
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
• Upaya kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
(Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat),
• Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Jaringan pelayanan Puskesmas
• Unit Puskesmas Pembantu,
• Unit Puskesmas Keliling,
• Unit Bidan di Desa/Bidan Komunitas.
Satuan organisasi dalam unit fungsional Puskesmas dapat memilih alternatif
pengelompokan sebagai berikut:
a. Pengelompokkan menurut Jenis Pelayanan
Satuan organisasi Puskesmas terdiri dari unit Pelayanan Kesehatan Dasar dan Unit
Pelayanan Medik Dasar,
b. Pengelompokkan menurut Fungsi Puskesmas
2 | P a g e
Satuan organisasi Puskesmas terdiri dari Unit Pembangunan Berwawasan Kesehatan,
Unit Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga dan Unit Pelayanan Kesehatan,
c. Pengelompokkan berdasarkan Program/Upaya Puskesmas
Satuan organisasi Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya
Kesehatan Pengembangan.
d. Pengelompokkan lain yang ditetapkan dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan
pertimbangan khusus.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, struktur
organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut:
3 | P a g e
2.2 Program Puskesmas
Setiap Puskesmas mempunyai pelayanan di dalam gedung atau di luar gedung, menurut
jumlah sasaran dan wilayah kerjanya. Sesuai status puskesmas, perawatan atau non
perawatan, bisa melaksanakan kegiatan pokok, maupun pengembangan, tergantung
kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya material. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas,
terdapat 6 (enam) program wajib Puskesmas dan beberapa program pengembangan.
1. Program Wajib Puskesmas
a. Program Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
d. Program Perbaikan Gizi Masyrakat
e. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
f. Program Pengobatan Dasar
2. Program Pengembangan Puskesmas
Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada dan
kemampuan Puskesmas. Bila ada masalah kesehatan, tetapi Puskesmas tidak mampu
menangani, maka pelaksanaan dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota. Upaya Lab (medis
dan kesehatan masyarakat) dan Perkesmas serta Pencatatan dan Pelaporan merupakan
kegiatan penunjang dari tiap upaya wajib atau pengembangan.
4 | P a g e
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Lubuk Kilangan
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS LUBUK KILANGAN
5 | P a g e
KEUANGANHj. Afridawarni, Amd,Kep.
Mayriza, Amd,Kep.
PERENCANAANDrg. Euis Yoyo, Drg. Afridawati, Dr. Dezilia Arzie
TATA USAHA
Yessi Gusminarti, SKM
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN PERORANGANDr. Dezilia Arzie
Pj. BP : Helfi Husna, S.Kep
Pj. KIA Ibu : Rima Yudha Ningsih,Amd.Keb
Pj. KIA Anak :Nilda Syafyani, Amd.Keb
Pj. BP Gigi :Drg. Afridawati
Pj. Apotik :Titin Haryani
Pj. Gudang Obat : Widani Yulesphina
Pj. Laboratorium : Esi Susanti,AmAk
Pj. MR :Yusmawarni
Pj. KB : Sefnita, Amd.Keb
Pj. P3K/IGD : Marini MS, Amd.Kep
Pj. Kesehatan Jiwa : Helfi Husna, S.Kep
Pj. Kesehatan Mata : Trisnawati
KOORDINATOR UPAYA KESEHATAN MASYARAKATDrg. Euis Yoyo
Pj. Promkes :Frisna Devi, SKM
Pj. Kesehatan Lingkungan :Ernawati,AmKl
Pj. Gizi : Renita, SKM
P2M Pj. Imunisasi : Elia Nova, Amd.Keb Pj. DBD : Widia Hariati, Amd.Keb Pj. TB/Kusta : Yuarleng Yusmaita Pj. Rabies : Marini MS, Amd.Kep Pj. Malaria : Adsemar Tati Budi Pj. Diare : Marina Yulia Ningsih, Amd.Kep Pj. Surveilans : Marry Denita Wati, Amd.Keb Pj. Campak : Marry Denita Wati, Amd.Keb Pj. Filariasis : Marry Denita Wati, Amd.Keb Pj. ISPA : Trisnawati
INOVATIF Pj. Kesehatan Olah Raga : Marini MS, Amd.Kep Pj. UKS : Damsiar, Amd.Keb Pj. Lansia : Yusnidar, Amd.Keb
PUSTU INDARUNGMortianis
PUSTU BATU GADANGEka Diliana Lubis
PUSTU BARINGINHj. Erliza HB
PIMPINAN PUSKESMASDr. Reni Angraini
CAMAT
SP2TPMarry Denita Wati,Amd.Keb
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Desmiavita D.Nofrizal Bahar, AmKL
3.2 Program Puskesmas Lubuk Kilangan
Program yang dijalankan oleh Puskesmas Lubuk Kilangan adalah berdasarkan
Kepmenkes nomor 128 / 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas yaitu program berdasarkan
kebijakan global dan lokal, yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
6 (enam) Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan oleh Puskesmas Lubuk Kilangan
meliputi:
Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
Program Perbaikan Gizi,
Program Pencegahan Penyakit Menular, dan
Program Pengobatan.
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan yang telah dilaksanakan adalah:
Program UKS
Program Kesehatan Olahraga
Program Kesehatan Gigi dan Mulut
Program Kesehatan Mata
Program Kesehatan Usia Lanjut
1. Program Wajib Puskesmas
a. Program Promosi Kesehatan (Promkes)
1) Posyandu
Pencapaian D/S pada tahun 2011 masih rendah yaitu 48,37 % dari target yang
ditetapkan yaitu 65%.
6 | P a g e
2) Kelurahan Siaga
Kelurahan Siaga merupakan salah satu program UKBM. Dari 7 kelurahan yang
ada baru 5 kelurahan siaga yang terbentuk. Kendala di 2 kelurahan yang belum
terbentuk kelurahan siaganya adalah dalam menggalang peran serta masyarakat.
Berikut ini data kelurahan siaga tahun 2011.
DATA PENGEMBANGAN KELURAHAN SIAGA
TAHUN 2011
NO KELURAHANTARGET
KELURAHAN SIAGA
JLH BIDAN YG
TELAH DILATIH
REALISASI KEL.SIAGA
S/D INI
% PENCAPAIAN
JUMLAH SARANA POSKESKEL
BANGUNAN ALAT
ADA BLM ADA BLM
1 Bandar Buat 1 1 1 100 √ √
2 Padang Besi 1 1 1 100 √ √
3 Indarung 1 1 1 100 √ √
4 Koto Lalang 0 1 0 0 √ √
5 Batu Gadang 1 1 1 100 √ √
6 Baringin 0 1 0 0 √ √
7 Tarantang 1 1 1 100 √ √
7 | P a g e
b. Program Kesehatan Lingkungan
Program kesehatan lingkungan secara umum masih dibawah target, tahun 2011 ini
tenaga kesling yang ada di Puskesmas Lubuk Kilangan sudah 2 orang, diharapkan
untuk tahun berikutnya pencapaian bisa lebih meningkat.
PROGRAM KESLING TAHUN 2011
NO
Kelurahan
Jlh Rmh
Pemeriksaan Pemukiman
SAB Jamban SPAL TPM TTU
Diperiksa
Rmh Seha
t%
Punya
SAB%
Punya Jamba
n%
Punya
SPAL%
sasaran
Diperiksa
Memenuhi
Syarat
%Sasaran
Diperiksa
Memenuhi
Syarat%
1Bandar Buat
899 96 5355.2
1705
78.42
35539.4
9508
56.51
39 26 34 94.4 33 26 2492.3
1
2Padang Besi
906 75 3546.67
78686.7
5612
67.55
530 58.5 1 1 1 100 12 7 571.4
3
3Indarung
2882 94 6973.4
02460
85.36
263391.3
61200
41.64
24 15 12 80 14 9 666.6
7
4koto Lalang
1375 86 35 40.7 88564.3
61215
88.36
506 36.8 5 5 3 60 8 2 1 50
5Batu gadang
763 70 5477.14
65285.4
5355
46.53
50666.3
215 12 10 83.3 10 6 4
66.67
6Baringin
250 79 3949.37
197 78.8 30 12 113 45.2 1 0 0 0 2 1 1 0
7Tarantang
373 86 4147.6
7279 74.8 196
52.55
29980.1
60 0 0 0 8 3 2 0
Jumlah 7448 586 35260.0
75964
80.08
539672.4
53662
49.17
85 69 6086.9
592 54 45
83.33
8 | P a g e
Dari grafik 5 terlihat Pencapaian TTU untuk Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2011
sudah mencapai target yaitu 83,3 % dari target yang ditetapkan 76%.
9 | P a g e
Dari grafik 6 terlihat TPM yang memenuhi syarat untuk Puskesmas Lubuk
KIlangan tahun 2011 belum mencapai target yaitu 60% dari target yang ditetapkan 61%.
10 | P a g e
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
1) KIA
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK
TAHUN 2011
11 | P a g e
Dari data di atas terdapat beberapa program yang sudah mencapai target, yaitu:
cakupan kunjungan ibu hamil;
cakupan pelayanan ibu nifas KF 1;
cakupan kunjungan neonatal KN 1.
Sedangkan program yang belum mencapai target adalah :
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi;
cakupan kunjungan ibu hamil K4;
cakupan pelayanan ibu nifas KF 3;
cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani;
cakupan kunjungan neonatal KN lengkap.
2) KB
Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Lubuk Kilangan masih belum mencapai
target, yaitu 62,3 % dari target 70 %.
JUMLAH PESERTA KB AKTIF PUSKESMAS LB. KILANGAN
TAHUN 2011
12 | P a g e
NO KELURAHAN JUMLAH PUSPESERTA KB AKTIF
JLH %
1 Bandar Buat 3051 1411 46.24
2 Padang Besi 1050 824 78.47
3 Indarung 2205 1345 60.99
4 Koto Lalang 1304 919 70.47
5 Batu Gadang 1262 833 66
6 Baringin 247 229 92.71
7 Tarantang 427 384 89.92
Puskesmas 9546 5945 62.277394
d. Program Perbaikan Gizi Masyrakat
Bila dilihat pencapaian N/D masih dibawah target. Ini terbukti dengan masih adanya kasus gizi kurang di Puskesmas Lubuk Kilangan pada tahun 2011.
No Kegiatan Sasaran Target
Pencapaian
KesenjanganABS %
1 Penimbangan
a. Bayi 1024
* D/S 717 70% 792 76 + 6
* N/D 514 80 % 481 73,7 - 6,3
13 | P a g e
* BGM/D 143 < 14.9 % 26 2,8 + 12,1
b. Anak balita 4095
* D/S 2866 70% 2801 68,4 +9.37
* N/D 2293 80% 1916 70,1 + 9,9
* BGM/D 610 < 14.9% 139 3,4 +11,5
2 Distribusi Vitamin A
a. Bulan Februari
* Bayi 503 91,2 % 550 99,64 +8,44
* Anak balita 3240 90 % 3593 91,78 -+ 1,78
b. Bulan Agustus
* Bayi 560 91.2 % 585 95,28 + 4,08
* Anak balita 3686 90 % 3593 87,74 - 2,26
c. Ibu nifas 1091 80 % 1001 91,7 + 11,7
3 Distribusi Tablet Fe
a. Fe 1 1112 97 % 1122 97.9 +0,9
b. Fe 3 1077 94 % 1045 91,2 -2,8
c. Ibu nifas 1091 80 % 1001 91,7 + 11,7
4 Kasus gizi buruk
a. Indek BB/U
* Kurang 5119 < 14 % 165 3,2 +10,8
* Buruk 5119 2.9 % 53 1,0 + 1,9
b. Indek BB/TB
* Kurus 5119 3.6 % 23 0,4 + 3,2
* Sangat kurus 5119 1.3 % 13 0,2 + 1,1
14 | P a g e
5 Kadarzi 20 KK 70%
6 Pozi 100%
KEP 42
Diabetes 165
Hipertensi 54
Lain – lain 7
e. Program Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
Kasus DBD terbanyak terdapat di kelurahan Bandar Buat dengan jumlah 9 kasus.
DATA RABIES, MALARIA DAN KUSTA
TAHUN 2011
NO BULANRABIES
MALARIA KUSTAGIGITAN VAR
1 JAN 5 4
2 FEB 3 2
15 | P a g e
3 MAR 1 0 N
4 APR 2 0
5 MEI 1 0 I
6 JUN 2 0 1
7 JUL 0 0 H
8 AGST 1 0
9 SEPT 0 0 I
10 OKT 2 1
11 NOV 2 0 2 L
12 DES 2 0
JUMLAH 21 7 3
Jumlah kasus rabies masih cukup tinggi di daerah Kecamatan Lubuk Kilangan,
dengan ditemukannya 28 kasus. Jumlah kasus malaria juga masih ada 3 kasus.
f. Program Pengobatan Dasar
Dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Lubuk Kilangan seperti tahun-tahun
sebelumnya, penyakit ISPA masih menduduki peringkat teratas. Berikut grafik 10
Penyakit terbanyak Puskesmas Lubuk Kilangan:
16 | P a g e
2. Program Pengembangan Puskesmas
a. Upaya Kesehatan Sekolah
PEMBINAAN UKS
NOJENIS
KEGIATANJUMLAH
SEKOLAHTARGET PENCAPAIAN %
I SCREENING
TK 16 100 16 100
SD 23 100 23 100
SMP 4 100 4 100
SMA 3 100 3 100
II PEMBINAAN
TK 16 100 16 100
SD 23 100 23 100
SMP 4 100 4 100
SMA 3 100 3 100
17 | P a g e
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
DATA PROGRAM KESEHATAN OLAH RAGA
TAHUN 2011
NO KELURAHAN
JUMLAH KELOMPOK KEL. OLGA
SANGGAR LANSIALAIN-
LAINNYADIBINA
1 B. Buat 0 3 2 3
2 P. Besi 0 3 0 3
3 Indarung 2 2 1 2
4 Kt. Lalang 0 2 0 2
5 Bt. Gadang 0 1 0 1
6 Baringin 0 1 0 1
7 Tarantang 0 2 0 2
8 Luar wilayah 0 0 0 0
Puskesmas 2 14 3 14
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
18 | P a g e
Penyakit gigi dan mulut terbanyak di daerah Lubuk Kilangan adalah kelainan
pulpa, yaitu sebanyak 1449 kasus.
d. Upaya Kesehatan Mata
REKAPITULASI CAKUPAN KUNJUNGAN KESEHATAN INDERA MATA
NO BULAN
JENIS PENYAKIT
KATARAKKEL.
REFRAKSIXEROPTHA
LMIAKONJUNGCTIVITI
SGLAUKOMA
PENY. MATA LAINNYA
B L B L B L B L B L B L
1 Januari 1 2 13 11 - - - - - 1 6 5
2 Februari - 2 22 19 - - - - - - 10 14
3 Maret - 2 27 15 - - - - - - 6 5
4 April 1 3 14 17 - - - - - - 9 8
5 Mei 2 6 27 18 - - - 3 - - 4 11
6 Juni 1 2 17 18 - - - 3 - 1 11 21
19 | P a g e
7 Juli - 1 23 11 - - 3 3 - - 10 16
8 Agustus - 6 8 9 - - 2 2 - - 4 10
9 September 1 - 2 9 - - 2 3 1 - 6 5
10 Oktober 4 - 17 16 - - 7 3 - 1 15 10
11 Nopember 1 1 15 18 - - 2 1 - - 6 4
12 Desember - 2 13 11 - - 6 7 - - 11 4
TOTAL 11 27 198 172 0 0 22 25 1 3 98 113
Pasien yang datang dengan keluhan penyakit mata terbanyak adalah kelainan refraksi.
e. Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut
DATA PROGRAM LANSIA PUSKESMAS LUBUK KILANGAN TAHUN 2011
NO KELURAHANJlh
Klmpk Lansia
Jumlah Kelompok
Lansia Yang
Dibina
Jumlah Kelompok
LansiaJumlah Lansia Jlh
Pddk Pra
Usila
Jumlah Panti
AktifNon Aktif
45-59 60-69 >70 TotalYang
DibinaSwast
a
1 Bandar Buat 3 3 3 0 535 466 391 1392 535 0 0
2 Padang Besi 3 3 3 0 330 299 224 853 330 0 0
3 Indarung 2 2 2 0 422 365 289 1076 422 0 0
4 Koto Lalang 2 2 2 0 270 211 156 637 270 0 0
5 Batu Gadang 1 1 1 0 263 198 167 628 263 0 0
6 Baringin 1 1 1 0 46 40 34 120 46 0 0
7 Tarantang 2 2 2 0 56 53 38 147 56 0 0
Puskesmas 14 14 14 0 1922 1733 1299 4853 1922 0 0
BAB IV
PEMBAHASAN
20 | P a g e
4.1 Masalah
Berdasarkan analaisis situasi didapatkan masalah antara lain:
1. Tidak adanya Badan Penyantun Puskesmas pada Puskesmas Lubuk Kilangan
sebagaimana yang ada dalam struktur organisasi berdasarkan Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004.
2. Adanya perangkapan jabatan pada beberapa bagian, seperti pada penanggung jawab
SP2TP, filariasis dan surveilans (Marry Denita Wati, Amd.Keb) serta pada
penanggung jawab P3K, rabies dan kesehatan olahraga (Marini MS, Amd.Kep).
3. Pengisian posisi beberapa bagian yang tidak sesuai dengan keahliannya, seperti pada
bagian Keuangan yang ditempati oleh DIII Keperawatan.
4. Tidak adanya Unit Puskesmas Keliling sebagaimana yang ada dalam struktur
organisasi berdasarkan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004.
5. Tidak terteranya Unit Bidan di desa/ komunitas sebagaimana yang ada dalam struktur
organisasi berdasarkan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, namun
sebenarnya ada 21 tempat praktek bidan swasta di masyarakat.
6. Pencapaian D/S pada tahun 2011 masih rendah yaitu 48,37 % dari target yang
ditetapkan 65 %.
7. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani belum mencapai target yaitu
21% dari target yang ditetapkan 89 %.
8. Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Lubuk Kilangan masih belum mencapai target
yaitu 62,3 % dari target yang ditetapkan 70 %.
9. Penyakit ISPA yang menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak di Puskesmas
Lubuk Kilangan, yang jauh berada di atas penyakit-penyakit lainnya.
4.2 Pembahasan Masalah
Dari permasalahan mengenai struktur organisasi di atas, terdapat beberapa alasan
kenapa hal itu bisa terjadi, antara lain:
1. Puskesmas Lubuk Kilangan belum memiliki Badan Penyantun Puskesmas karena
belum adanya inisiasi dari masyarakat setempat, namun jika ada suatu program yang
memerlukan dana yang cukup besar maka Puskesmas akan mencari sponsor, yang
salah satunya adalah PT Semen Padang yang ada di wilayah Puskesmas Lubuk
Kilangan.
21 | P a g e
2. Adanya perangkapan jabatan pada beberapa bagian karena kurang berminatnya para
petugas Puskesmas untuk menjadi penanggung jawab suatu program. Ini lantaran
tidak adanya tunjangan dana bagi para penanggung jawab, sehingga beberapa petugas
Puskesmas lebih memilih sebagai anggota saja, yang mana gaji antara penanggung
jawab sama dengan petugas lainnya.
3. Pengisian posisi beberapa bagian yang tidak sesuai dengan keahliannya disebabkan
oleh kurang atau tidak adanya SDM lain yang dapat mengisi pos tersebut.
4. Tidak adanya Unit Puskesmas Keliling disebabkan daerah tujuan untuk Puskesmas
Keliling yang terlalu jauh, akses jalan yang kurang baik dan jumlah warga berobat
yang sedikit, yang mana sebelumnya pernah diadakan.
5. Praktek bidan swasta di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan ada sebanyak 21
buah.
6. Pencapaian D/S pada tahun 2011 masih rendah yaitu 48,37 % dari target yang
ditetapkan 65 %.
Promosi Kesehatan erat kaitannya dalam hal ini, selain itu kesadaran dari si Ibu
sendiri tentang pentingnya pengontrolan BB bayi masih sangat rendah. Hal ini
tentunya merugikan si bayi dan ibunya sendiri.
7. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani belum mencapai target yaitu
21% dari target yang ditetapkan 89 %. Hal ini terjadi karena kebanyakan neonatus
dengan komplikasi yang datang ke praktek bidan swasta langsung dirujuk ke rumah
sakit sehingga datanya tidak terdapat di Puskesmas.
8. Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Lubuk Kilangan masih belum mencapai target
yaitu 62,3 % dari target yang ditetapkan 70 % disebabkan masih kurangnya kesadaran
dan pengetahuan warga akan pentingnya KB dalam meningkatkan kesejahteraan
keluarga.
9. Penyakit ISPA yang menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak di Puskesmas
Lubuk Kilangan, yang jauh berada di atas penyakit-penyakit lainnya. Ini disebabkan
wilayah kerja Puskesmas Kilangan yang berdekatan dengan pabrik semen PT Semen
Padang sehingga polusi dari pabrik tersebut dapat mengganggu pernapasan warga.
BAB V
PENUTUP
22 | P a g e
5.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas didaptkan beberapa masalah yang ada di Puskesmas Lubuk
Kilangan, diantaranya:
1. Tidak adanya Badan Penyantun Puskesmas pada Puskesmas Lubuk Kilangan
sebagaimana yang ada dalam struktur organisasi berdasarkan Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004.
2. Adanya perangkapan jabatan pada beberapa bagian.
3. Pengisian posisi beberapa bagian yang tidak sesuai dengan keahliannya.
4. Tidak adanya Unit Puskesmas Keliling.
5. Tidak terteranya Unit Bidan di desa/ komunitas sebagaimana yang ada dalam
struktur organisasi berdasarkan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004,
namun sebenarnya ada 21 tempat praktek bidan swasta di masyarakat.
6. Pencapaian D/S pada tahun 2011 masih rendah yaitu 48,37 % dari target yang
ditetapkan 65 %.
7. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani belum mencapai target yaitu
21% dari target yang ditetapkan 89 %.
8. Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Lubuk Kilangan masih belum mencapai
target yaitu 62,3 % dari target yang ditetapkan 70 %.
9. Penyakit ISPA yang menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak di
Puskesmas Lubuk Kilangan, yang jauh berada di atas penyakit-penyakit lainnya.
5.2 Saran
Untuk dapat mengatasi beberapa hal yang dijumpai di atas dapat dilakukan, di
antaranya:
1. Pembentukan Badan Penyantun Puskesmas sehingga Puskesmas bisa memperoleh
dana tambahan dalam operasional Puskesmas, terlebih di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Kilangan terdapat perusahaan besar seperti PT Semen Padang.
2. Tidak adanya perangkapan jabatan pada berbagai bidang sehingga kinerja masing-
masing bidang dapat berjalan dengan optimal.
3. Penempatan penanggung jawab program yang sesuai dengan keahliannya dapat
dilakukan dengan penambahan jumlah petugas.
23 | P a g e
4. Diadakannya kembali Unit Puskesmas Keliling sehingga dapat menggapai daerah
yang jauh.
5. Mencantumkan Unit Bidan di desa atau komunitas pada bagan struktur oragnisasi
agar sesuai dengan panduan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004.
6. Meningkatkan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya membawa bayi dan
balita ke Posyandu.
7. Meningkatkan kerjasama dengan praktek bidan swasta sehingga setiap pasien
yang datang ke bidan dapat dikirim datanya ke Puskesmas.
8. Meningkatkan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya mengikuti program
Keluarga Berencana.
9. Melakukan penyuluhan kepada warga agar dapat memproteksi diri dari polusi
yang ada, baik asap pabrik maupun kendaraan bermotor, seperti dengan
menggunakan masker jika bekerja di luar rumah atau dengan meningkatkan
asupan gizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
24 | P a g e
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
Puskesmas Lubuk Kilangan. Laporan Tahunan Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2011. Padang: Puskesmas Lubuk Kilangan; 2011
25 | P a g e