Download - BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN AKSES
Tugas Akhir BAB II
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 10 D308003
BAB II
DASAR TEORI
A. JARINGAN AKSES
Jaringan akses merupakan suatu media berupa kabel tembaga, kabel
optik dan gelombang radio yang dipasang/ditarik atau dipancarkan dan
dipergunakan untuk menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan
sentral lokal yang bersangkutan[2].
1. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga adalah suatu jaringan kabel telepon
dari bahan tembaga yang dipasang/ditarik dan dipergunakan untuk
menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang
bersangkutan[2]. Konfigurasi umum dari jaringan akses tembaga adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Konfigurasi Jarlokat
Tugas Akhir BAB II 11
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
STO (Sentral Telepon Otomat) berfungsi sebagai pusat kegiatan
data, seperti pasang baru, pemindahan saluran, pengisoliran
(menonaktifkan pesawat telepon pelanggan), dan lain-lain. MDF (Main
Distribution Frame) adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai
tempat terminasi kabel dari sentral[2].
RK (Rumah Kabel) adalah suatu bagian yang penting dalam suatu
jaringan kabel tembaga yang berupa unit terminal dan merupakan titik
terminal akhir kabel primer dan titik awal dari kabel sekunder. DP
(Distribution Point) merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan
terminasi awal saluran pelanggan. KTB (Kotak Terminal Batas)
merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal dengan kabel
instalasi dalam rumah (indoor cable)[2]. Soket telepon berfungsi sebagai
tempat penyambungan antara indoor cable dengan pesawat telepon.
Jaringan lokal akses tembaga terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu jaringan
catu langsung, jaringan catu tidak langsung dan jaringan catu kombinasi.
2. Jaringan Catu Langsung
Pada jaringan catu langsung pesawat telepon pelanggan dicatu
dari kotak pembagi (KP/DP) terdekat yang langsung dihubungkan
dengan MDF tanpa melalui RK dengan menggunakan kabel primer.
Tugas Akhir BAB II 12
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Catu Langsung
3. Jaringan Catu Tidak Langsung
Pada jaringan catu tidak langsung, pelanggan dicatu melalui DP
(distribution Point) terdekat yang dihubungkan dengan RK terlebih
dahulu sebelum dihubungkan dengan MDF. Perbedaan antara jaringan
catu langsung dan jaringan catu tidak langsung hanya terdapat pada
penggunaan RK.
Gambar 2.3 Konfigurasi Jaringan Catu Tidak Langsung
4. Jaringan Catu Kombinasi
Jaringan catu kombinsi pada umumnya sering digunakan di kota-
kota besar dan biasanya letak dari sentral berada dipusat kota. Jaringan
catu kombinasi sebenarnya merupakan gabungan dari jaringan catu
langsung dan jaringan catu tidak langsung. Jadi ada pelanggan yang
Tugas Akhir BAB II 13
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
dilayani melalui RK (rumah kabel terlebih dahulu sebelum masuk ke
MDF, namun ada pelanggan yang dilayani langsung tanpa melalui RK.
Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Catu Kombinasi
Dalam konfigurasi sistem komunikasi jarlokat terdapat beberapa
variabel nilai elektrik yang akan menentukan tingkat kelayakan suatu sistem.
Beberapa nilai variabel elektrik tersebut antara lain adalah tahanan isolasi,
impedansi karakteristik, redaman saluran terhadap frekuensi kerja, crosstalk dan
beberapa parameter lainnya. Crosstalk merupakan gangguan yang terjadi dalam
proses pengiriman data informasi antar stasiun berupa masuknya sinyal yang
tidak diinginkan dari jalur yang berhimpitan. Impedansi karakteristik
merupakan suatu nilai redaman yang pasti ada pada semua media transmisi,
termasuk kabel tembaga. Sementara pada frekuensi kerja sistem, kabel tembaga
akan menghasilkan redaman saluran yang besarnya berbeda-beda tergantung
dari frekuensi kerjanya. Redaman kabel juga dapat disebabkan oleh resistansi
yang merupakan kerugian daya yang terjadi dalam saluran[5].
Tugas Akhir BAB II 14
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
B. TEKNOLOGI xDSL
Internet pada saat ini telah menjadi sebuah teknologi dan jaringan
komunikasi yang populer. Saat ini pelanggan layanan jaringan akses multimedia
memiliki permintaan dan kebutuhan bandwidth yang tinggi. Pengguna internet
juga mulai menggunakan aplikasi-aplikasi seperti video conference,
telemedicine, pembelajaran jarak jauh (distance learning), dan layanan-layanan
lain yang banyak menghabiskan bandwidth. Dengan teknologi modem
konvesional yang memiliki kecepatan data yang kecil yaitu maksimal 56 kbps
tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan seperti ini. Para pengguna internet
menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan
aplikasi-aplikasi internet secara wajar dan lancar.
Dengan adanya teknologi xDSL yang merupakan salah satu alternatif
yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data. xDSL (x-Digital
Subcriber Line) berasal dari lembaga riset telekomunikasi di Amerika. DSL
(Digital Subscriber Line) merupakan sebuah teknologi akses data yang
menggunakan saluran kabel tembaga untuk layanan broadband. Teknologi
xDSL mampu membawa informasi berupa suara dan data dengan kecepatan
yang bervariasi. xDSL dapat diklarifikasikan kedalam beberapa golongan
berdasarkan mode transmisinya. Mode transmisi tersebut adalah mode simetris
dan mode asimetris. Maksud dari mode simetris adalah kecepatan arah kirim
dan arah terima (upstream dan downstream) sama besar, sedangkan mode
Tugas Akhir BAB II 15
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
asimetris memiliki kecepatan upstream dan kecepatan downstream yang
berbeda.
Teknologi xDSL menggunakan frekuensi kerja yang cukup tinggi,
sehingga semakin tinggi frekuensi kerja yang digunakan maka redamannya
semakin besar[4]. Hal ini tentu saja akan berkaitan dengan kecepatan transmisi,
semakin besar lebar pita frekuensi yang digunakan maka semakin besar pula bit
data yang terkirim, atau dengan kata lain semakin lebar bandwidth yang
disediakan maka semakin tinggi kecepatan transmisinya[5].
Perkembangan teknologi DSL adalah teknologi xDSL yang merupakan
teknologi broadband. Beberapa jenis xDSL antara lain adalah :
1. HDSL[5]
HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) merupakan
teknologi yang menggunakan 2 atau 3 pasang kabel tembaga untuk
mengirim sinyal digital dengan kecepatan 1,5 Mbps sampai dengan 2
Mbps. Penggunaan HDSL semula dimaksudkan untuk mengantisipasi
keterbatasan jarak jangkauan jaringan. HDSL dapat digunakan untuk
layanan telepon, faksimili, teleconference. HDSL mampu untuk
mencapai jarak maksimum hingga 3,5 km. HDSL merupakan sebuah
teknologi xDSL dengan mode simetris karena kecepatan kirim dan
kecepatan terimanya sama.
Tugas Akhir BAB II 16
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
2. IDSL[5]
ISDL (Integrated Service Digital Network DSL) merupakan
sebuah teknologi transfer data yang menggunakan 1 pasang kabel. IDSL
memiliki mode transmisi simetrik dengan kecepatan 128 kbps. IDSL
hanya dipergunakan untuk komunikasi data.
3. SDSL[5]
Teknologi SDSL (Single Line Digital Subscriber Line) hampir
sama dengan HDSL, perbedaan mendasar antara HDSL dan SDSL
adalah pada SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung ke terminal
pelanggan seperti halnya pesawat telepon, sementara HDSL untuk
terhubung langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat
tambahan.
Kecepatan yang biasa dikirimkan SDSL sama dengan HDSL
yaitu sekitar 1,5 - 2 Mbps. Jumlah pasangan kabel yang digunakan
hanya 1 pasang kabel. SDSL juga merupakan teknologi xDSL yang
simetrik karena kecepatan kirim dan kecepatan terimanya sama. Jarak
jangkauan dari SDSL hanya sekitar 3000 m.
4. VDSL
VDSL (Very high rate Digital Subscriber Line) hampir sama
dengan ADSL namun memiliki tingkat kecepatan yang lebih tinggi.
VDSL memiliki kecepatan downstream hingga 52 Mbps. VDSL pada
Tugas Akhir BAB II 17
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
konsepnya dirancang untuk aplikasi simetrik dan asimetrik, tergantung
kebutuhan layanan yang diinginkan. Aplikasi simetrik adalah aplikasi
yang memerlukan kecepatan upstream dan downstream yang sama,
sedangkan aplikasi asimetrik adalah aplikasi yang membutuhkan
kecepatan upstream dan downstream yang berbeda[5].
Dengan kecepatan data yang sedemikian tingginya, teknologi
VDSL diharapkan mampu menjadi suatu solusi penyedia layanan
multimedia interaktif secara penuh ataupun kebutuhan komunikasi data
dengan kecepatan data yang tinggi. Jarak cakupan dari VDSL mampu
mencakup hingga 1,5 Km[2].
5. ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi
telekomunikasi yang mampu merubah saluran telepon biasa menjadi
saluran digital berkecepatan tinggi (high speed) untuk akses internet
yang cepat (fast internet access). Pada prinsipnya sama dengan
teknologi xDSL lainnya, yaitu merupakan sepasang modem yang
diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi sentral yang berfungsi untuk
menerima dan mengirimkan sumber layanan, sedangkan pada sisi
pengguna berfungsi untuk menampilkan layanan yang diterima dari
sentral[5].
Tugas Akhir BAB II 18
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
ADSL digunakan untuk layanan multimedia dan aplikasi ADSL
untuk layanan multimedia dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini :
Gambar 2.5 Aplikasi ADSL untuk layanan multimedia
Pada gambar 2.5 di atas ada bagian ATU-C dan ATU-R. ATU-C
(ADSL Transceiver Unit – Central Unit) terletak pada sisi DSLAM dan
berfungsi untuk melakukan proses multiplexing (mengubah sinyal digital
menjadi sinyal analog), demultiplexing (mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital), receiving, fungsi kontrol sistem, sistem operasi
dan switching (penyambungan). ATU-R (ADSL Transceiver Unit –
Remote) pada sisi pelanggan berfungsi menyediakan interface untuk
distribusi lokal yang digunakan untuk layanan broadband. Penggunaan
ADSL disesuaikan dengan karakteristik pelanggan yang lebih banyak
melakukan proses download daripada proses upload, karena itu sinyal
informasi yang dikirim pelanggan ke arah sentral (upstream)
Tugas Akhir BAB II 19
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
membutuhkan kecepatan yang relative lebih rendah jika dibandingkan
dengan arah sebaliknya yaitu arah dari sentral ke pelanggan
(downstream).
Kecepatan data yang biasanya dilayani oleh ADSL untuk arah
downstream adalah mulai dari 2 Mbps hingga 8 Mbps, sedangkan untuk
arah upstream mulai dari 64 Kbps hingga 1 Mbps[2]. Jumlah pasangan
kabel yang digunakan untuk layanan ADSL adalah hanya 1 pasang
kabel dengan jarak jangkauan maksimum adalah sekitar 5,5 Km. ADSL
memberikan kemampuan yang memungkinkan melakukan layanan suara
dan data secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran
telepon sehingga lebih sederhana[2].
DSL yang paling banyak diimplementasikan adalah tipe ADSL.
ADSL lebih diminati karena batasan antara kecepatan upstream dan
downstream yang tidak setara. Beberapa keunggulan ADSL antara lain :
a. Dapat tersambung ke internet dan tetap dapat menggunakan
telepon untuk menerima dan melakukan panggilan serta
mengakses internet pada saat bersamaan
b. Koneksi internet lebih cepat dibandingkan menggunakan modem
analog.
c. Tidak perlu kabel telepon baru, ADSL memungkinkan
penggunaan kabel telepon yang telah ada.
Tugas Akhir BAB II 20
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
d. Beberapa ISP ADSL akan memberikan modem ADSL sebagai
bagian dari istalasi.
e. Tidak terjadi share line dengan pengguna lain.
Selain memiliki beberapa keuntungan, ADSL juga memiliki
beberapa kerugian. Kerugian dari penggunaan ADSL adalah[7] :
a. Sambungan ADSL akan bekerja dengan dengan sempurna jika
lokasi pengguna cukup dekat dengan sambungan telepon ataupun
lebih dekat dengan sentral.
b. Sambungan ADSL lebih cepat untuk menerima data
dibandingkan dengan mengirim data melalui internet.
c. Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan
menurunkan kecepatan.
C. DSLAM
DSLAM (Digital Subscriber Access Line Multiplexer) adalah
konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik berisi banyak modem sentral.
Pada perangkat DSLAM umumnya sudah terpasang splitter yang berfungsi
memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal data akan diarahkan
menuju BRAS (Broadband Remote Access Server) dan selanjutnya BRAS akan
mengarahkannya ke masing-masing ISP (Internet Service Provider). Pada
Tugas Akhir BAB II 21
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
pengamatan Tugas Akhir ini DSLAM yang diamati adalah DSLAM di PT.
Telkom Purwokerto. Setiap DSLAM mendapatkan kuota bandwidth sebesar 50
Mbps dari BRAS Semarang. Bandwidth tersebut ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan yang ada di area jaringan Purwokerto, namun khusus
untuk DSLAM PWT_1 telah disediakan kapasitas bandwidth sebesar 100
Mbps. Hal ini dikarenakan DSLAM Purwokerto merupakan DSLAM dengan
tingkat user yang paling tinggi.
DSLAM menyediakan layanan transmisi data dengan kecepatan yang
tinggi dengan memanfaatkan kabel tembaga yang sudah ada. Pada saat sentral
menerima sinyal, maka modem ADSL akan mendeteksi sinyal suara dan data.
Sinyal suara akan dikirimkan ke PSTN (Public Switched Telephone Network),
sedangkan sinyal data akan dikirim ke DSLAM.
Gambar 2.6 DSLAM di Sentral Telepon Otomat
Tugas Akhir BAB II 22
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Dari gambar 2.6 terlihat DSLAM memiliki beberapa modul, pada setiap
rak modul DSLAM dilengkapi dengan sistem manajemen jaringan yang
memadai untuk memahami performansi perangkat dan status jaringan.
Perangkat manajemen jaringan tersebut terhubung ke DSLAM dengan
memanfaatkan jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang merupakan
teknik pengiriman data digital dengan kemampuan bandwidth lebar, delay
rendah, yang akan memungkinkan sistem manajemen jaringan dapat memonitor
beberapa perangkat DSLAM tanpa melalui jaringan khusus secara fisik yang
menghubungkan beberapa DSLAM tersebut[5]. DSLAM juga dilengkapi dengan
port splitter yang akan berfungsi untuk memisahkan layanan telepon dan data,
dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan
diarahkan menuju BRAS.
BRAS (Broadband Remote Access Server) bertugas untuk melakukan
proses routing lalu lintas data dari DSLAM ke ISP (Internet Service Provider).
DSLAM memiliki kapasitas tertentu, kapasitas untuk satu DSLAM adalah
maksimal digunakan untuk 672 pelanggan. Pada penelitian terdapat istilah user
limit atau dengan kata lain adalah jumlah pengguna maksimal yang terbatasi
oleh jumlah modul/slot pada setiap DSLAM dapat diketahui berdasarkan
jumlah modul yang terpasang di setiap rak DSLAM. User limit di setiap
DSLAM berbeda-beda jumlahnya. Hal ini tergantung dari kebutuhan pelanggan
disetiap DSLAM yang melayani daerah tertentu, sehingga user limit dapat
Tugas Akhir BAB II 23
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
dikurangi maupun dapat ditambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan
Untuk mengatahui user limit yang terdapat pada sebuah DSLAM digunakan
tool internal dari PT. Telkom yang berbasis web (web base).
DSLAM terbagi menjadi 2 jenis yaitu, DSLAM outdoor dan DSLAM
indoor. Perbedaan dari kedua DSLAM ini adalah posisi penempatan dan
kapasitas dari DSLAM itu sendiri. Untuk DSLAM indoor yang biasanya
ditempatkan di STO memiliki kapasitas sekitar 672 pelanggan sedangkan
DSLAM outdoor 96 pelanggan. Kapasitas bandwidth yang disediakan dari
BRAS Semarang sama untuk masing-masing DSLAM indoor maupun DSLAM
outdoor namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelayanan
pelanggan. DSLAM outdoor biasanya diletakkan disebelah RK (rumah
kabel)[9]. Adanya peletakkan DSLAM outdoor guna mendekatkan jarak dari
sentral ke pelanggan dan secara teknis adalah untuk mengurangi nilai redaman
karena saluran transmisi yang digunakan berupa kabel optik. DSLAM itu
sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu[8] :
1. Sebagai filter sinyal suara dan data
DSLAM yang terdiri dari kumpulan card module memiliki
fungsi sebagai splitter untuk memisahkan sinyal suara dan sinyal data
yang kemudian sinyal suara akan ditransmisikan ke pelanggan melalui
sentral PSTN (Public Swiched Telephone Network). Untuk frekuensi
dibawah 4 KHz akan dikirim menuju pesawat telepon karena berisi
Tugas Akhir BAB II 24
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
suara. Sedangkan untuk frekuensi antara 25 KHz sampai dengan 1
MHz yang berisi data akan dikirim menuju modem ADSL yang
nantinya akan diteruskan ke personal computer (PC).
2. Sebagai modem ADSL
Modem merupakan singkatan dari modulator/demodulator, yang
dikenal sebagai perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal
informasi dan kemudian mendemodulasikan sinyal informasi tersebut.
Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi pengirim dan yang
dituju pada dasarnya diperlukan perangkat pengirim (transmitter),
perangkat penerima (receiver) dan dikirim oleh transmitter untuk
kemudian diterima oleh receiver.
Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses
pengubahan sinyal data digital menjadi sinyal analog untuk dapat
dikirimkan melalui media transmisi (jaringan telepon/PSTN).
Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi
yaitu mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk dapat
diteruskan keperangkat digital. Apabila diperhatikan, definisi tersebut
maka dapat diartikan bahwa perangkat modem adalah sepasang
transmisi untuk mengirimkan dan menerima informasi dengan
memodulasi dan mendemodulasi kembali informasi tersebut[8].
Tugas Akhir BAB II 25
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
3. Sebagai Multiplexer
Multiplexing merupakan suatu teknik mengubah banyak input
menjadi satu output sedangkan demultiplexing merupakan kebalikan
dari multiplexing yang berarti mengubah sebuah input menjadi banyak
output.
D. SPEEDY
Speedy mempunyai jaringan yang sama dengan jaringan PSTN, yaitu
menggunakan jaringan lokal tembaga yang dimulai dari sentral hingga ke
pelanggan. Perbedaannya adalah ditambahkan dengan komponen DSLAM
(Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Konfigurasi jaringan ADSL pada
layanan Speedy dapat dilihat pada gambar 2.7 :
Gambar 2.7. Konfigurasi jaringan ADSL pada layanan speedy
Gambar di atas merupakan konfigurasi jaringan ADSL pada layanan
Speedy secara umum. Pada sisi pelanggan ada proses instalasi modem ADSL.
Tugas Akhir BAB II 26
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Adanya perangkat splitter berfungsi untuk memisahkan antara sinyal suara dan
data. Sinyal suara akan diteruskan ke PSTN sedangkan sinyal data akan
diteruskan ke BRAS. BRAS (Broadband Remote Access Server) memiliki
beberapa fungsi yaitu :
1. Melaksanakan fungsi point to point protocol (PPP).
2. Melakukan fungsi routing untuk menghubungkan pelanggan ke internet.
3. Menangani mengenai IP pelanggan.
4. Melakukan fungsi security untuk melindungi network.
5. Melakukan fungsi network accounting untuk memonitor pemakaian
pelanggan.
Speedy merupakan layanan akses internet yang bersiat end to end
berkecepatan tinggi dari PT. Telkom, Tbk. yang berbasiskan teknologi ADSL.
Teknologi ini memungkinkan adanya komuniksi data dan suara yang terjadi
pada waktu yang bersamaan secara simultan melalui satu saluran telepon biasa
dengan kecepatan yang diberikan sesuai dengan paket layanan[5].
Speedy memiliki splitter yang dapat memisahkan antara saluran telepon
dengan saluran data, splitter ini yang akan memungkinkan terjadinya
komunikasi suara dan data secara bersamaan. Speedy memberikan koneksi ke
internet yang cepat jika dibandingkan dengan dial-up biasa[3]. Pada jaringan
Speedy yang disediakan oleh PT. Telkom, Tbk. memiliki keunggulan yaitu
Tugas Akhir BAB II 27
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
akses data dan akses suara yang dipisahkan pada perangkat DSLAM Speedy
yang akan menyebabkan kecepatan dapat ditingkatkan secara maksimal.
Dengan menggunkaan teknologi ADSL yang memiliki mode transmisi
asimetrik yaitu kecepatan data yang dikirim dari arah pelanggan kearah operator
telekomunikasi dan kecepatan data yang dikirim dari arah sebaliknya atau dari
arah operator/sentral kearah pelanggan berbeda dan biasanya disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan.
Dengan kapasitas bandwidth sama rata untuk setiap pengguna yang
terdapat pada satu DSLAM. Kapasitas bandwidth yang disediakan untuk satu
DSLAM adalah 100 Mb atau 50 Mb. Bandwidth merupakan ruang frekuensi
antar batas frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang digunakan sebagai ruang
media transmisi untuk pengiriman dan penerimaan sinyal[5]. Seorang pelanggan
dalam jaringan akan mendapatkan akses yang cepat jika bandwidth belum
digunakan penuh, dan akan berkurang terus hingga menjadi lambat jika seluruh
kapasitas bandwidth sudah digunakan oleh lebih banyak pengguna dalam waktu
yang bersamaan. Perbandingan antara kecepatan dan kapasitas bandwidth yang
disediakan adalah berbanding lurus yang artinya semakin besar bandwidth yang
disediakan maka semakin besar pula kecepatannya[8].
Tugas Akhir BAB II 28
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Speedy memiliki beberapa keuntungan, keuntungan tersebut antara lain
adalah :
1. Dapat menggunakan saluran telepon yang sudah tersedia dan dapat juga
menggunakan saluran baru sebagai media akses.
2. Akses internet dengan kecepatan yang tinggi hanya dengan
menggunakan kabel telepon dan modem ADSL yag tersedia.
3. Dapat melayani akses data dan suara secara bersamaan.
4. Mudah dalam proses instalasi dibandingkan dengan menggunakan
layanan jasa internet yang lain.
5. Karena koneksi dilakukan dengan kabel telepon sendiri, maka setiap
pelanggan mendapatkan masing-masing koneksi point-to-point ke
internet, sehingga koneksi lebih stabil dan keamanan lebih terjamin.
Selain memiliki kelebihan, Speedy juga memiliki beberapa kerugian.
Kerugian tersebut antara lain adalah[3] :
1. Jarak yang terlalu jauh dari STO ke pelanggan akan mempengaruhi
kulaitas sambungan sehingga dapat menurunkan kecepatan dan
memperbesar redaman.
2. Kabel tembaga yang sudah tua dapat menurunkan kualitas sambungan
sehingga dapat menurunkan kecepatan.
Tugas Akhir BAB II 29
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
3. Penggunaan kabel tembaga sebagai media akses dan fiber optic sebagai
media transmisinya hanya dapat bekerja secara optimal jika pengguna
berada dekat dengan pusat kantor penyedia layanan internet.
E. PARAMETER PENGAMATAN
1. User
Pengertian user pada pengamatan yang dilakukan adalah
pelanggan yang terdapat pada DSLAM yang diamati. Tiap DSLAM
memiliki jumlah user yang berbeda. User limit yang dimiliki tiap
DSLAM pun berbeda. Jumlah user limit di setiap DSLAM tergantung
dari kebutuhan pelanggan, sehingga user limit dapat dikurangi ataupun
ditambahakan. User limit merupakan jumlah maksmial pengguna pada
tiap DSLAM. Jumlah user limit dapat diketahui menggunakan tool
internal milik PT. Telkom.
Pelanggan Speedy yang terdapat dalam sebuah DSLAM memiliki
paket-paket layanan yang berbeda, paket layanan ini disesuaikan dengan
permintaan dan kebutuhan pelanggan. Ada 5 paket layanan pada Speedy,
paket layanan ini dibedakan berdasarkan kecepatannya, yaitu paket 384
Kbps, 512 Kbps, 1 Mbps, 2 Mbps dan 3 Mbps. Data untuk pelanggan
pada DSLAM yang diamati sesuai dengan paketnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tugas Akhir BAB II 30
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Tabel 2.1 Data jumlah pelanggan berdasarkan paket layanan
No DSLAM Banyaknya Pelanggan
Berdarkan Paket (Kbps) Total Pelanggan
User Limit
384 512 1024 2048 3072 1 AJB.FDAC_1 16 8 13 4 0 41 48 2 PWT_1 303 58 212 38 5 616 624
Dari tabel diatas diketahui bahwa pelanggan di keempat DSLAM
tersebut rata-rata memilih paket Speedy dengan kecepatan 384 Kbps.
Jumlah pelanggan dengan paket 384 Kbps yang merupakan jumlah
pengguna dominan ini lah yang akan digunakan untuk menjadi acuan
dari proses penentuan jumlah user ideal pada sebuah DSLAM.
Pada pengamatan yang dilakukan terdapat istilah user aktif yang
artinya adalah user yang sedang menggunakan layanan Speedy atau
lebih dikenal dengan user online. Untuk mengetahui jumlah user aktif
pada waktu tertentu diperlukan sebuah software berbasis web yang
dimiliki oleh PT. Telkom. Dengan software ini dapat diketahui jumlah
user yang sedang online, data yang didapat bersifat real time.
2. Kapasitas Bandwidth
Bandwidth merupakan ruang frekuensi antara batas frekuensi
rendah dan frekuensi tinggi yang digunakan sebagai ruang media
transmisi untuk pengiriman dan penerimaan sinyal. Kapasitas bandwidth
yang didapat setiap user tergantung dari paket Speedy yang dipilih oleh
Tugas Akhir BAB II 31
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
user tersebut. Maksud dari paket 384 Kbps, 512 Kbps, 1024 Kbps, 2048
Kbps dan 3072 Kbps adalah kecepatan downstream maksimal yang
diterima setiap user.
Kapasitas bandwidth yang disediakan tiap DSLAM yang diamati
adalah sebesar 50 Mbps dan khusus untuk DSLAM PWT_1 sebesar 100
Mbps. Dengan kapasitas bandwidth yang terbatas ini digunakan
bersama-sama untuk semua user yang terkoneksi dalam DSLAM
tersebut. Dari pengamatan yang dilakukan terdapat istilah bandwidth
used yang artinya adalah kapastitas bandwidth yang telah digunakan.
Untuk mengetahui nilai dari bandwidth used menggunkan software yang
berbasis web dan dari software tersebut akan terlihat berapa rata-rata
bandwidth yang telah digunakan. Nilai yang tertera dari grafik data yang
ada pada software tersebut merupakan nilai bandwidth used yang ada di
tiap DSLAM. Untuk mengetahui berapa kapasitas bandwidth used yang
digunakan oleh tiap user maka digunkaan rumus pendekatan sebagai
berikut[9] :
퐾푎푝푎푠푖푡푎푠 퐵푊 푝푒푛푔푔푢푛푎 =
(2.1)
퐵푊 푢푠푒푑 푝푒푛푔푔푢푛푎 =
(2.2)
Keterangan :
Kapasitas BW pengguna : kapasitas bandwidth yang diperoleh oleh
tiap user.
Tugas Akhir BAB II 32
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
Kapasitas BW DSLAM : kapasitas bandwidth yang tersedia pada
setiap DSLAM yaitu sebesar 50 / 100
Mbps.
BW used pengguna : kapasitas bandwidth yang telah digunakan
oleh user dari kapasitas bandwidth yang
disediakan.
Rata-rata BW used DSLAM : rata-rata bandwidth yang telah
digunakan pada tiap DSLAM (nilai
dilihat pada grafik).
Dengan menggunakan kedua persamaan di atas akan didapat nilai
dari kapasitas bandwidth yang diperoleh tiap user dan kapasitas
bandwidth yang digunakan tiap user. Kapasitas bandwidth used yang
digunakan untuk perhitungan adalah kapasitas bandwidth rata-rata yang
nilainya didapat dari grafik pada software berbasis web yang dimiliki
PT. Telkom.
Dalam pengamatan yang dilakukan terdapat dua istilah yang
hampir serupa namun memiliki arti yang berbeda yaitu kapasitas
bandwidth dan bandwidth used. Kapasitas bandwidth adalah kapasitas
bandwidth pada tiap DSLAM yang disediakan untuk pengguna,
sedangkan bandwidth used adalah bandwidth yang telah digunakan dari
kapasitas bandwidth yang disediakan.
Tugas Akhir BAB II 33
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003
3. Jumlah User Ideal
Pada sebuah DSLAM dengan pengguna dan kapasitas bandwidth
terbatas akan sangat mempengaruhi jumlah kapasitas yang akan
diperoleh oleh setiap pengguna. Dalam keadaan yang sebenarnya tiap
pengguna akan mendapatkan kapasitas dan kecepatan sesuai dengan
paket yang dipilih. Namun, dalam proses pengerjaan tugas akhir paket
yang diamati adalah paket dengan jumlah pelanggan terbanyak yaitu
paket 384 Kbps. Untuk menentukan jumlah user ideal pada sebuah
DSLAM dapat digunakan dengan menggunakan persamaan (2.3)
berikut[9]:
푗푢푚푙푎ℎ 푖푑푒푎푙 푝푒푛푔푔푢푛푎 =
(2.3)
Keterangan :
Jumlah pengguna ideal = jumlah pengguna ideal yang terdapat pada
satu DSLAM
BW capacity = kapasitas bandwidth per DSLAM (50 Mbps
atau 100 Mbps)
Jumlah rata-rata BW pelanggan = paket data pelanggan Speedy
terbanyak pada satu DSLAM
(384 Kbps, 512 Kbps, 1024
Kbps, 2048 Kbps, 3072 Kbps)