6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem dan Informasi
2.1.1. Sistem
A. Definisi Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
melakukan sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem (Hutahaean,
2015: 2-3).
B. Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2015: 3-5), supaya sistem itu dikatakan sistem yang
baik memiliki karakteristik yaitu :
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
7
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan
yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan
dikendalikan, kalau tidak menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari
subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui
penghubung.
5. Masukkan sistem (Input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan
keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input,
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer
menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
8
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
C. Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean (2015: 6-7), sistem dapat diklasifikasi dalam beberapa
sudut pandang :
1. Klasifikasi sistem sebagai:
a. Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Alamiah (Natural System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses ala., tidak dibuat
manusia. Misalkan sistem perputaran bumi.
b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
9
c. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin (human machine
system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probalistik.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertutup (Close System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada
turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
relativaly closed system.
b. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh
limgkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
10
2.1.2. Informasi
A. Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
(event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu (Hutahaean, 2015: 9).
1. Fungsi Informasi
Fungsi utamanya, yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak
pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran
tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan
keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan sttandard, aturan maupun
indikator bagi pengambil keputusan.
2. Kegunaan Informasi tergantung pada:
a. Tujuan si penerima:
Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.
b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data:
Dalam penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi
harus dipertahankan.
c. Waktu
Apakah informasi itu masih up to date?
d. Ruang dan tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?
11
e. Bentuk
Dapatkah informasi iu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu
menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang
memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan
situasi-situasi yang ada hubungannya.
f. Semantik
Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas
apakah ada kemungkinan salah tafsir?
B. Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model
proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal
ini digunakan model matematik berupa rumus konversi menjadi satuan derajat
celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian
penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan
melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cyleI). Siklus ini juga
disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cyles) (Hutahaean, 2015:
10-11).
12
Sumber : (Hutahaean, 2015: 11)
Gambar II.1 Siklus Informasi
2.1.3. Sistem Informasi
A. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (Hutahaean, 2015: 13).
B. Komponen-Komponen pada Sistem Informasi
Menurut Hutahaean (2015: 13-14), sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok) yaitu:
1. Blok masukkan (input blok)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk mrtode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Basis Data
Proses (Model)
Penerima
Input (Data)
Data
(Terungkap)
Hasil Tindakan Keputusan
Tindakan
Output
(Information)
13
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu menghasilkan keluaran yang sudah di inginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technologi block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankana model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:
a. Teknisi (human ware atau brain ware)
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkat keras (hardware)
5. Blok basis data (data base block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyaknya faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana
alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan
sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan
sebagainya.
14
2.1.4. Konsep Dasar Program
A. Program
1. Pengertian Program
Menurut Kadir dalam Bukit & Sofica (2018: 44), “Program adalah kumpulan
intruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu
tindakan tertentu”.
Menurut Mustakini dalam Bukit & Sofica (2018: 44), “Program adalah
kumpulan intruksi atau perintah terperinci yang sudah disiapkan agar komputer
dapat melakukan fungsinya dengan cara yang sudah ditentukan”.
2. Karakteristik Pembuatan Program
B. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
menerjemahkan atau menuliskan algoritma dalam bentuk teks perintah-perintah
yang dapat dimengerti oleh komputer untuk menyelesaikan suatu masalah (Sahyar,
2016).
a. Visual Basic.Net
Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah bahasa
pemrograman tingkat tinggi untuk Microsoft. Pada intinya, Visual Basic
.NET adalah sebuah bahasa pemrograman yang beriontasi pada object, yang
bisa dianggap sebagai evolusi selanjutnya dari bahasa pemrograman Visual
Basic Standar (Enterprise, 2014: 1).
15
2.1.5. Basis Data
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
tersedia yang dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan
data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat (A.S & Shalahuddin, 2014: 43).
Pada buku ini menggunakan basis data relasional yang di implementasikan dengan
tabel-tabel yang saling memiliki relasi seperti gambar berikut.
Sumber : (A.S & Shalahuddin, 2014: 44)
Gambar II. 2 Ilustrasi Basis Data
Sistem Informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun
bentuknya, entah berupa filenteks ataupun Database Management System (DBMS).
Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:
Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data
Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
Tabel 1
Tabel 2
Tabel N
...........................
Basis Data
16
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data kedalam
tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel yang
akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam
bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
1. MySQL
MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source
dan paling populer saat ini. Sistem database MySQL mendukung beberapa
fitur seperti multi threaded, multi user, dan SQL databse manajemen sistem
(DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat,
andal dan mudah digunakan (Supono & Putratama, 2016: 96).
2. XAMPP
XAMPP adalah paket software yang di dalamnya sudah terkandung Web
Server Apache, databse MySQL, dan PHP Interpreter (Wardana, 2016: 4).
3. PHP MyAdmin
PHP MyAdmin adalah software yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP
yang digunakan untuk membuat database/menangani administrasi MySQL,
karena software ini mendukung berbagai operasi MySQL (Dadan &
Developers, 2015: 37-38).
2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial
linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut
dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(support). Berikut ini gambar model air terjun:
17
Sumber : (Sukamto, Rosa Ariani & Shalahuddin, 2014)
Gambar II. 3 Ilustrasi model waterfall
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk men
spesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat di pahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada
tahap ini perlu untuk di dokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, reprefentasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranlasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desai agar
dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranlasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
Sistem/ Rekayasa
Informasi
18
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan unruk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
yang di inginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak
harus beradaptasi dengan lingkungan bari. Tahap pendukung atau pemeliharaan
dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
1. Definisi ERD
ERD merupakan tools yang digunakan untuk memodelkan struktur data
dengan menggunakan entitas dan hubungan antara entitas (relationship) secara
abstrak (konseptual) (Sri Mulyani, 2016).
2. Komponen ERD
Pada dasarnya ERD dibentuk oleh beberapa notasi, yaitu
a. Entity
Entity adalah suatu objek yang utuh dan independen terhadap suatu objek
lain dalam lingkup masalah yang ditinjau (memiliki fungsi relevan terhadap
19
sistem). Contoh dari entity adalah Mahasiswa, matakuliah, nilai, jadwal dan
lain sebagainya (Sri Mulyani, 2016).
b. Relationship
Dalam sebuah sistem komponen yang membentuk sistem tersebut saling
behubungan satu sam lainnya, begitupun dengan data model, karena data
model adalah sebuah sistem. Setiap entity pada data model tidak mungkin
bekerja secara individual, oleh karena itu masing-masing entity harus saling
berhubungan untuk menghasilkan sebuah informasi. Hubungan diantara
entity dalam sebuah ERD disebut relationship. Whitten dan Bentley (2007)
berpendapat bahwa relationship adalah hubungan proses bisnis antara satu
atau lebih entity. Sedangkan Bagul dan Erap (2003) berpendapat bahwa
relationship adalah hubungan antara entity dengan entity lainnya.
c. Attribute
Attribute adalah karakteristik umum yang dimiliki oleh semua instance
dalam suatu entity tertentu. Nama lain attribute adalah property, elemen
data, field. Sebagai contoh NIM, nama, alamat, program_studi, email adalah
attribute dari entity mahasiswa. Sebuah attribute atau kombinasi attribute
yang mengidentifikasi secara unuk satu dan hanya satu entity instance
disebut primary key (key attribute) sebagai contoh NIM adalah primary key
dari entity mahasiswa. Key pada suatu entity yang merupakan primary key
pada entity lain disebut foreign key dari sebagai contoh
kode_program_studi adalah primary key pada entity program studi dan
foreign key pada entity mahasiswa .
20
3. Logical Record Strukture (LRS)
LRS merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel
yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas (Ladjamudin, 2013).
1.2.2. Unified Modelling Language (UML)
UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan
bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada
sistem, Sri Mulyani (2016:35).
Beberapa diagram UML menurut (Muslihudin & Oktafianto, 2016) yaitu:
1. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang
memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu
sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan
fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antarobjek.
2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor
(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta
diharapkan pengguna.
3. Diagram Kelas (Class Diagram)
Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum
dijumpai pada pemodelan sistem beriontasi objek. Meskipun bersifat statis,
sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
21
4. Diagram Interaksi dan Squence (Urutan)
Bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan
pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
2.2.3. Pengertian Arsip
Istilah kearsipan berasal dari kata “arsip”. Dalam bahasa yunani arsip
berasaldari kata “Archeon” yang memiliki arti milik sebuah kantor. Asal kata arsip
bermula dari banyaknya dokumen yang diciptakan oleh pemerintahan. Secara
sederhana arsip memiliki arti adalah record, rekam, rekaman, catatan atau berkas
yang diciptakan oleh sebuah organisasi baik publik maupun privat. Menurut Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, arti arsip adalah dokumen yang disimpan sebagai
referensi, dokumen berupa surat resmi, Abdillah & Prasetya dalam Rosalin (2017).
Istilah arsip menurut Basri Barthos (2013: 1) adalah suatu catatan yang terus
baik dalam bentuk gambar maupun bagan yang memuat keterangan-keterangan.
Mengenai suatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat oleh
orang dalam rangka untuk membantu daya ingat orang tersebut.
Sedangkan menurut Choiriyah dalam Rosalin (2017: 2) dalam istilah bahasa
Indonesia, istilah arsip biasanya disebut dengan warkat. Warkat merupakan setiap
catatan tertulis yang tercipta dalam bentuk gambar maupun bagan yang memuat
keterangan-keterangan mengenai suatu subyek (pokok persoalan) maupun
peristiwa yang dibuat sebagai bahan ingatan bagi penggunanya. Dari pengertian
arsip menurut Choiriyah, maka dapat di contohkan yang termsuk dalam pengertian
arsip adalah surat-surat, dokumen kantor, pembukuan, kwitansi, nota maupun
faktur, daetar gaji karyawan maupun pegawai, bagan organisasi, bagan alur kerja,
22
foto-foto dan lain sebagainya. Namun pada saat ini lingkungan arsip lebih luas
mencangkup audio, visual, dan audio visual.
Dalam undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 dalam Rosalin (2017: 2)
Tentang Kearsipan memberikan pengertian bahwa “arsip merupakan rekaman
kegiatan atau peristiwa yang dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan media sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.”
Dokumen dapat dikatakan arsip apabila dokumen tersebut disimpulkan
bahwa arsip adalah rekaman informasi bai yang tercatat secara tekstual, gambar
maupun audio visual yang dibuat oleh organisasi baik organisasi ublik maupun
privat dan disimpan dengan menggunakan berbagai media.
A. Peranan Arsip
Organisasi sektor publik maupun privat, dalam kegiatan administrasi akan
selalu berkaitan dengan arsip. Arsip yang dimiliki sebuah organisasi dapat
menyajikan informasi yang peting dan yang dibutuhkan bagi jalannya organisasi.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas dan dinamika organisasi maka akan
membawa kecenderungan bertambahnya kebutuhan akan informasi dalam
mendukung proses pengambilan keputusan untuk pencapaian tujuan. Peranan arsip
yang penting dalam organisasi sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan sebagai
media pengawasan, yang diperlukan dalam kegiatan proses perencanaan, proses
analisa, pengembangan, perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pembuatan
23
laporan, pertanggung jawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya Basri
Barthos (2013: 3).
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Arsip
Ruang lingkup pengelolaan arsip di lingkungan organisasi baik sektor
publik maupun privat meliputi pengelolaan arsip dinamis dan juga arsip statis.
Pengelolaan arsip dinamis melputi pengelolaan arsip dinamis aktif dan inaktif.
Kegiatan pengelolaan arsip dinamis dimulai dari tahap penciptaan arsip,
penggunaan, pemeliharaan arsip, dan penyusutan arsip. Sedangkan kegiatan
pengelolaan arsip statis meliputi akusisi arsip statis, pengolahan arsip statis,
preservasi arsip statis, dan akses arsip statis. Dari ruang lingkup pengelolaan arsip
dapat disimpulkan bahwa arsip memiliki daur hidup, yang dimulai dar tahapan
penciptaan sampai penyusutan arsip. Pengelolaan arsip dinamis dilakukan oleh unit
pengolah atau unit pencipta arsip. Sedangkan pengelolaan arsip statis dilakukan
oleh lembaga kearsipan Rosalin (2017: 4).
C. Jenis Arsip
Jenis-jenis arsip menurut Undang-Undang No.43 Tahun 2009 dalam
Rosalin (2017: 4-5) tentang kearsipan, arsip terbagi kedalam 7 jenis, antara lain
arsip dinamis, arsip ststis, arsip vital, arsip aktif, arsip terjaga, dan arsip umum.
1. Arsip dinamis merupakan arsip yang dipergunakan secara langsung dalam
kegiatan penciptaan arsip dan disimpan dalam jangka waktu tertentu.
2. Arsip ststis merupakan arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena
memilii nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
24
Dan arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk
perencanaan, penyelenggaraan seari-hari administrasi negara. Arsip yang
sudah mencapai taraf nilai yang abadi khusus sebagai bahan pertanggung
jawaban nasinal/pemerintahan.
3. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi
kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat bagi kelangsungan
operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila
rusak atau hilang.
4. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus
menerus.
5. Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan,
dan keselamatannya.
6. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.
Sedangkan jenis-jenis arsip menurut Sugiarto dan Wahyono dalam Rosalin
(2017: 5-6) terbagi seperti berikut:
1. Arsip berdasarkan subyeknya. Contohnya adalah arsip kepegawaian, arsip
keuangan, arsip pemasaran dan arsip pendidikan.
2. Arsip berdasarkan bentuk atau wujud fisiknya, contohnya adalah surat, file
digital, pita rekaman, mikro film, disket, dan compact disc.
3. Arsip berdasarkan nila dan kegunaannya:
a. Arsip bernilai informasi : pengumuman, undangan.
b. Arsip bernilai administrasi : prosedur kerja.
c. Arsip benilai hukum : akte pendirian.
25
d. Arsip bernilai sejarah : laporan tahunan.
e. Arsip bernilai ilmiah : laporan penelitian.
4. Arsip berdasarkan sifat kepetingannya:
a. Arsip tidak berguna : surat undangan.
b. Arsip berguna : presensi pegawai, surat cuti.
c. Arsip penting : SK, laporan keuangan.
d. Arsip vital : akte pendirian.
5. Arsip berdasarkan fungsinya:
a. Arsip dinamis.
b. Arsip statis.
6. Arsip berdasarkan tempat/tingkat pengeloaan:
a. Arsip pusat.
b. Arsip unit.
7. Arsip berdasarkan tingkat keaslian:
a. Arsip asli.
b. Arsip tembusan.
c. Arsip salinan.
d. Arsip petikan.
8. Arsip berdasarkan atas kekuatan hukum:
a. Arsip otentik.
b. Arsip tidak otentik.
26
2.2.4. Pidana Umum
Menurut Hukum Prodeo (2014, 28 Oktober), Tindak pidana umum
merupakan keseluruhan tindak pidana yang termasuk dan diatur dalam KUHP dan
belum diatur secara tersendiri dalam undang-undang khusus, seperti:
1. Makar
2. Kejahatan terhadap martabat presiden dan wakil presiden
3. Kejahatan terhadap negara sahabat dan terhadap kepala negara sahabat dan
wakilnya
4. Kejahatan terhadap melakukan kewajiban dan hak kenegaraan
5. Kejahatan terhadap ketertiban umum
6. Perkelahian tanding
7. Kejahatan yang membhayakan keamanan umum bagi orang atau barang
8. Kejahatan terhadap penguasa umum
9. Pemalsuan
10. Kejahatan terhadap asal-usul perkawinan
11. Kejahatan kesusilaan (Pemerkosaan, Pelecehan seksual dan pencabulan)
12. Meninggalkan orang yang perlu ditolong
13. Penghinaan
14. Membuka rahasia
15. Kejahatan terhadap kemerdekaan orang
16. Pembunuhan
17. Penganiayaan
18. Menyebabkan mati atau luka-luka karena kealpaan
19. Pencurian
27
20. Penggelapan
21. Penipuan
22. Perbuatan merugikan pemihutang atau orang yang berhak
23. Penghancuran atau Perusakan barang
24. Kejahatan jabatan
25. Kejahatan pelayaran
26. Tentang penadahan
27. Pemerasan dan pengancaman
28. Pelanggaran keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan umum
29. Pelanggaran ketertiban umum
30. Pelanggaran terhadap penguasa umum
31. Pelanggaran mengenai asal-usul perkawinan
32. Pelanggaran terhadap orang yang memerlukan pertolongan
33. Pelanggaran kesusilaan
34. Pelanggaran mengenai tanah, tanaman dan pekarangan
35. Pelanggaran jabatan
36. Pelanggaran pelayaran