32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan yang
signifikan antara perhatian orang tua dengan perilaku agresif remaja
pada siswa kelas XI di SMA N 2 Salatiga. Menurut Sugiyono (2011)
penelitian korelasiadalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,
2002). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa
kelas XItahun ajaran 2011 / 2012 di SMA N 2Salatiga yang berjumlah
256 siswa.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan
taraf kesalahan sebesar 5%, sehinggasampel minimal sebanyak 149
33
siswa kelas XI, berdasarkan atas teori Sugiyono. Dalam menentukan
sampel, penulis menggunakan cluster random sampling, yaitu metode
pemilihan sampel yang dilakukan terhadap sejumlah kelompok atau
cluster, yang pada tahap pertama tanpa memperhatikan jumlah unit
sampling didalam setiap kelompok atau cluster. Cluster random
sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel
bila objek yang akan diteliti luas.
3.3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
perhatian orang tua sedangkan yang menjadi veriabel terikat adalah
perilaku agresif remaja.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasioanal adalah seperangkat petunjuk yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur sesuatu
variabel atau konsep (dalam Mantaufani, 2004)
3.4.1 Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua adalah usaha atau kegiatan orang
tua dalam : memantau kegiatan anak, membangkitkan
semangat belajar, pemenuhan kebutuhan, dorongan kepada
anak untuk memenuhi peraturan, serta memahami dan
34
mengajak berkomunikasi, yang dikumpulkan melalui
instrument berupa skala perhatian orang tua.
3.4.2 Perilaku Agresif pada Remaja
Perilaku agresif adalah suatu dorongan seperti
emosional, sakit hati, kemarahan serta keinginan melukai atau
merugikan orang lain yang tidak disadari, tidak memperdulikan
realitas, tidak terpengaruh oleh waktu, tidak menyensor diri
sendiri dan bekerja atas dasar prinsip dasar kesenangan serta
amoral yang ditunjukkan dengan : agresif fisik dan verbal,
kemarahan dan permusuhan. Data perilaku agresif remaja
dikumpulkan melalui instrument berupa skala perilaku agresif.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan instrument pengukuran, yaitu dengan
skala perhatian orang tua dan skala perilaku agresif.
3.5.1 Skala Perhatian Orang Tua
Skala yang digunakan untuk mengungkap aspek perhatian orang
tua ini di susun oleh berdasarkan aspek-aspek perhatian orang tua
menurut Kartono (1985). Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan skala likert. Skala ukur ini pada umumnya ditempatkan
berdampingan dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah
direncanakan, dengan tujuan supaya responden lebih mudah mengecek
35
maupun memberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan pertimbangan
responden.
Respoden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang
terdiri atas :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Dalam skala likert responden harus memilih salah satu
jawaban yang memiliki kategori dari sangat setuju sampai sangat tidak
setuju. Untuk menskor skala kategori liker, skor untuk pertanyaan
favorabel bergerak dari 4 sampai 1. Untuk item unfavorable bergerak
dari 1 sampai 4. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai
berikut:
Untuk pernyataan yang favorabel diberi nilai atau skor sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : Skornya 4
2. Setuju (S) : Skornya 3
3. Tidak Setuju (TS) : Skornya 2
4. Sangat Tidak setuju (STS) : Skornya 1
36
Sedangkan pernyataan yang unfavorable diberi skor atau nilai sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : Skornya 1
2. Setuju (S) : Skornya 2
3. Tidak Setuju (TS) : Skornya 3
4. Sangat Tidak setuju (STS) : Skornya 4
Adapun aspek-aspek yang digunakan dalam perhatian orang tua
adalah meliputi : memantau kegiatan anak, membangkitkan semangat belajar
anak, pemenuhan kebutuhan, dorongan kepada anak untuk memenuhi
peraturan serta memahami dan mengajak berkomunikasi. Bila seseorang
memiliki skor yang tinggi menunjukkan adanya perhatian dari orang tua,
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah pula
perhatian yang diperoleh dari orang tua.
Tabel 3.1
Skala Perhatian Orang Tua
No Aspek Indikator Nomor Item
Jumlah Favorable Unfavorable
1 Memantau kegiatan anak
-mengawasi anak -memperhatikan aktifitas anak -memberikan tata tertib -memberikan nasehat
1, 6, 11, 16, 21, 26
29, 31, 33, 35, 36
11
2 Membangkitkan -memberikan 2, 7, 22 5
37
. semangat belajar dukungan -memberikan penghargaan -memberikan pilihan
12, 17
3 Pemenuhan kebutuhan
-memberikan kebutuhan belajar -mencukupi kebutuhan
3, 8, 13, 18
23, 27 6
4 Dorongan kepada anak untuk memenuhi peraturan
-memberikan arahan
4, 9 14, 19, 24
5
5 Memahami dan mengajak berkomunikasi
-memberikan saran
5, 10, 15, 20
25, 28, 30, 32, 34
9
Jumlah 20 16 36
3.5.2 Skala Perilaku Agresif
Skala yang digunakan untuk mengungkap aspek perilaku
agresif remaja ini disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku agresif
menurut Buss dan Perry (1992). Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan skala likert. Skala ukur ini pada umumnya ditempatkan
berdampingan dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah
direncanakan, dengan tujuan supaya responden lebih mudah
mengecek maupun memberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan
pertimbangan responden.
Respoden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang
terdiri atas :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
38
STS : Sangat Tidak Setuju
Dalam skala liker responden harus memilih salah satu jawaban yang
memiliki kategori dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Untuk
menskor skala kategori liker, skor untuk pertanyaan favorabel bergerak dari 4
sampai 1. Untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4. Untuk lebih
jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut :
Untuk pernyataan yang favorabel di beri nilai atau skor sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : Skornya 4
2. Setuju (S) : Skornya 3
3. Tidak Setuju (TS) : Skornya 2
4. Sangat Tidak setuju (STS) : Skornya 1
Sedangkan pernyataan yang unfavorable diberi skor atau nilai sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) : Skornya 1
2. Setuju (S) : Skornya 2
3. Tidak Setuju (TS) : Skornya 3
4. Sangat Tidak setuju (STS) : Skornya 4
Aspek-aspek yang digunakan dalam skala perilaku agresif meliputi
aspek agresi fisik dan verbal, kemarahan dan permusuhan. Semakin tinggi
skor yang diperoleh oleh subyek semakin tinggi pula kecenderungan subyek
untuk berperilaku agresif. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh,
semakin rendah pula kecenderungan subyek untuk berperilaku agresif.
39
Tabel 3.2
Skala Perilaku Agresif pada Remaja
No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Agresi fisik
dan verbal -menyerang -memukul -melanggar hak oranglain secara fisik -mengancam -berkata kasar
1,3,5,7,9, 11,13,15,17,19,21,25,28
14 14
2. Kemarahan -pengekangan diri 2,6,10,14,18,22
26 7
3. Permusuhan -iri hati -berprasangka
4,8,12,16,20,24,27,29
- 8
Jumlah 27 2 29
3.6. Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan
validitas dan reliabilitasnya. Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas, sifat reliable dan valid
diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu
test. Suatu instrument ukur yang tidak reliable atau tidak valid akan
memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau
individu yang dikenai test itu (Subiyakto dalam Ester, 2006).
40
3.6.1 Validitas
Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana sebuah
alat ukur dapat mengukur dengan tepat dan cermat. Validitas berasal
dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya.
Suatu alat ukur atau instrument pengukur dapat diketahui mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
(Azwar 2000). Validitas adalah seberapa jauh kecermatan suatu alat
ukur dapat mengungkap dengan jitu gejala - gejala atau bagian -
bagian yang hendak di ukur (Hadi 2004).
Menurut Azwar (dalam Sarah, 2011) item instrument
dikatakan valid apabila mempunyai koefisien korelasi atau Corrected
item – Total Correlation di atas 0,25 (r > 0,25)
Dari perhitungan validitas skala perhatian orang tua terdapat 5
item yang gugur, sehingga dari 36 item pernyataan terdapat 31 item
yang valid. Penyebaran item yang valid dapat dilihat pada tabel
berikut.
41
Tabel 3.3 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 90.7000 151.7345 .4038 .9213 VAR00002 90.6333 146.6540 .6636 .9177 VAR00003 90.5000 147.8448 .7062 .9175 VAR00004 90.4667 151.9816 .6156 .9193 VAR00005 90.7667 154.2540 .5048 .9206 VAR00006 90.9000 149.6793 .5720 .9191 VAR00007 90.8000 153.1310 .3857 .9214 VAR00008 90.5000 154.0517 .3946 .9213 VAR00009 90.5000 152.8793 .4803 .9204 VAR00010 90.8333 150.7644 .5090 .9199 VAR00011 91.4000 148.9379 .4857 .9203 VAR00012 90.3667 154.0333 .4443 .9209 VAR00013 92.0000 153.7931 .3163 .9224 VAR00014 90.7667 154.8057 .2994 .9223 VAR00016 91.7000 146.3552 .6613 .9177 VAR00017 90.6000 149.4897 .6262 .9186 VAR00019 90.2667 154.1333 .3943 .9213 VAR00020 90.7333 151.8575 .3795 .9217 VAR00022 91.0667 147.8575 .5043 .9201 VAR00023 90.7000 146.4931 .6183 .9183 VAR00024 90.7333 147.0989 .6334 .9181 VAR00025 91.0333 144.9299 .6240 .9182 VAR00026 90.8333 147.5230 .5000 .9203 VAR00027 90.8667 149.9816 .5336 .9196 VAR00028 90.8000 151.6828 .5858 .9194 VAR00029 91.4667 149.4299 .4632 .9207 VAR00030 90.9000 146.5759 .6276 .9181 VAR00032 90.8667 150.3954 .3985 .9218 VAR00033 91.1333 147.9816 .5082 .9200 VAR00034 90.8333 145.5920 .7221 .9168 VAR00035 91.3333 151.9540 .3400 .9226
42
Dari perhitungan validitas skala agresif remaja terdapat 5 item
yang gugur, sehingga dari 29 item pernyataan terdapat 24 item yang
valid. Penyebaran item yang valid dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 56.6000 95.7655 .3231 .8904 VAR00003 56.3667 96.3092 .4270 .8874 VAR00004 56.3000 93.1828 .5819 .8837 VAR00005 57.6000 93.2138 .6175 .8830 VAR00006 56.9333 92.7540 .4978 .8856 VAR00007 56.6667 93.6782 .4949 .8856 VAR00008 56.6333 91.0678 .5773 .8833 VAR00009 56.3000 96.3552 .3088 .8905 VAR00010 56.6000 91.6276 .5011 .8857 VAR00011 56.6333 96.0333 .4330 .8872 VAR00012 56.6667 92.1609 .5633 .8838 VAR00013 57.5333 95.2920 .5826 .8847 VAR00015 56.9333 97.4437 .3507 .8889 VAR00016 56.6667 94.5747 .4355 .8872 VAR00018 56.7667 88.1161 .6841 .8799 VAR00020 56.7333 96.8230 .3058 .8902 VAR00021 57.2333 95.9782 .4541 .8868 VAR00022 56.7667 89.6333 .6519 .8811 VAR00023 57.5000 97.4310 .3995 .8880 VAR00024 56.8333 94.0057 .4165 .8879 VAR00025 57.2000 93.4069 .4384 .8874 VAR00026 57.2333 94.2540 .5971 .8839 VAR00028 56.7667 95.6333 .4139 .8876 VAR00029 56.4333 95.9782 .4222 .8874
43
3.6.2 Reliabilitas
Menurut Hadi (1993) dalam reliable berarti ajeg atau
konstan yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil
pengukuran. Berdasarkan uji reabilitas diperoleh koefisien
alpha Cronbach α = 0,9223 untuk skala perhatian orang tua,
sedangkan untuk skala perilaku agresif diperoleh α = 0,8904.
Dari data uji coba tersebut bahwa baik keduainstrument, yaitu
baik skala perhatian orang tua dan skala perilaku agresif sudah
dikatakan valid. Untuk melihat apakah reliabilitas skala baik
atau tidak maka peneliti menggunakan pengategorian menurut
(Azwar, 2000) yaitu sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : Tidak reliabel
α 0,7 ≤ α 0.8 : Cukup
α 0,8 ≤ α 0,9 : Baik
α 0,9 ≤ α 1,0 : Sangat reliable
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode analisis data statistik. Metode data yang digunakan adalah
teknik korelasi Kendall Tau b. Penggunaan teknik korelasi Kendall
Taub disebabkan variabel pada penelitian ini adalah skala ordinal dan
untuk mencari hubungan antara kedua variabel tersebut.