Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung. Variabel bebas
(independent variable) adalah gaya kepemimpinan (X) yang meliputi perilaku
tugas dan perilaku hubungan. Kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent
variable) adalah kepuasan kerja (Y) yang terdiri dari isi pekerjaan, supervisi,
organisasi dan manajemen, kesempatan untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi
pekerjaan.
Menurut Sugiyono (2010:61) “Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependent (terikat), sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.
Penelitian ini dilakukan di PT. INTI (Persero) Bandung. Adapun yang
menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang gaya kepemimpinan
dan kepuasan kerja di PT. INTI (Persero) Bandung, sedang yang dijadikan subyek
penelitian adalah karyawan divisi manajemen sumber daya manusia pada PT.
INTI (Persero) Bandung.
72
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Menurut Sugiyono (2010:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa (2010:54) metode deskriptif
adalah: ”Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu Sugiyono
(2010:64) mengemukakan bahwa metode deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.
2. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan
menggunakan schedule questionair ataupun interview guide.
3. Data yang dikumpulkan memberikan gambaran terhadap fenomena-
fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat prediksi
serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin
dipecahkan.
Sugiyono (2010:11) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
73
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”.
Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran
mengenai gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan di PT. INTI
(Persero) Bandung. Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi
Arikunto (2008:8) “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.
Dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan
statistik”. Dalam penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui
pengumpulan data di lapangan, mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan di PT. INTI (Persero) Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan
verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut
Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:17) yang dimaksud dengan metode
survei adalah:
Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis
maupun psikologis.
Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan
langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
74
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka
metode penelitian yang dipergunakan adalah cross sectional method sebagaimana
yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008:45) cross sectional method, yaitu
metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu
(tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang
menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung
di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari
sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut
sebagai objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2008:96), menjelaskan bahwa
“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu
penelitian”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis
dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui
operasionalisasi variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini gaya
kepemimpinan (X) yang meliputi perilaku tugas dan perilaku hubungan terhadap
75
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kepuasan kerja (Y) yang meliputi isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan
manajemen, kesempatan untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan.
Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat pada
Tabel 3.1 berikut ini :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran
Skala
Pengukuran
No.
Item
Gaya Kepemimpinan
(X)
Pemimpin (leader)
adalah seseorang yang
mempergunakan
wewenang dan
kepemimpinannya,
mengarahkan bawahan
untuk mengerjakan
sebagian pekerjaannya
dalam mencapai
tujuan organisasi
(Malayu S. P.
Hasibuan, 2010:171)
1. Perilaku
tugas Perencanaan dalam
proses rencana dan
kegiatan kerja
Tingkat
partisipasi
pimpinan dalam
membuat rencana
kerja
Ordinal 1
Mengklarifikasikan
peran dalam
membuat keputusan
Tingkat
partisipasi dalam
membuat
keputusan
Ordinal 2
Koordinasi
karyawan dalam
kerjasama tim
Tingkat ketepatan
dalam mendorong
kerjasama tim
Ordinal 3
Pengendalian dalam
melihat kinerja dan
kualitas karyawan
Tingkat kejelasan
dalam melihat
kemajuan dan
kualitas karyawan
secara transparan
Ordinal 4
Tingkat ketepatan
dalam
mengevaluasi
kinerja individu
dan unit-unit
organisasi secara
transparan
Ordinal 5
2. Perilaku
hubungan Delegasi wewenang
kepada karyawan
Tingkat kejelasan
dalam
memberikan
wewenang dan
Ordinal 6
76
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran
Skala
Pengukuran
No.
Item
tanggung jawab
kepada bawahan
Training and
coaching
(bimbingan dan
arahan) kepada
karyawan
Tingkat kesediaan
dalam
memberikan
bimbingan dan
arahan kepada
bawahan
Ordinal 7
Tingkat
keramahan dan
kesabaran dalam
membantu
karyawan yang
mengalami
kesulitan
Ordinal 8
Pujian dan
penghargaan kinerja
dan kontribusi yang
baik karyawan
Tingkat ketepatan
dalam
memberikan
pujian terhadap
kinerja yang baik
Ordinal 9
Tingkat ketepatan
dalam
memberikan
penghargaan
terhadap
kontribusi dan
peran karyawan
Ordinal 10
Kritik yang
membangun untuk
karyawan
Tingkat ketepatan
dalam
memberikan saran
dan kritik yang
membangun
Ordinal 11
77
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran
Skala
Pengukuran
No.
Item
Memotivasi dan
memberi inspirasi
kepada karyawan
atau bawahan
Tingkat ketepatan
dalam
menggunakan
teknik-teknik
mempengaruhi
dan memberikan
semangat kepada
bawahan
Ordinal 12
Tingkat ketepatan
dalam
memberikan
contoh dan
perilaku yang
baik
Ordinal 13
Memberikan
informasi
keputusan, rencana
kerja, dan kegiatan
kepada karyawan
Tingkat kejelasan
dalam
memberikan
informasi
keputusan,
rencana kerja, dan
kegiatan
Ordinal 14
Kepuasan Kerja
Karyawan (Y)
Kepuasan Kerja
merupakan evaluasi
yang menggambarkan
seseorang atas
perasaan sikapnya
senang atau tidak
senang, puas atau
tidak puas dalam
bekerja.
(Veithzal Rivai,
2008:475)
1. Isi pekerjaan Pekerjaan sesuai
dengan keahlian
karyawan
Tingkat
kesesuaian antara
pekerjaan dengan
keahlian
Ordinal 15
Pekerjaan sesuai
dengan pengalaman
karyawan
Tingkat
kesesuaian antara
pekerjaan dengan
pekerjaan
Ordinal 16
Tanggung jawab
karyawan terhadap
pekerjaannya
Tingkat
pertanggungjawa
ban dari
karyawan
terhadap
pekerjaannya
Ordinal 17
78
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran
Skala
Pengukuran
No.
Item
2. Supervisi Pekerjaan sesuai
dengan target yang
ditetapkan
Tingkat
kesesuaian antara
target dan hasil
dari pekerjaan
Ordinal 18
3. Organisasi
dan
manajemen
4. Kesempatan
untuk maju
Kebijakan
perusahaan untuk
memberikan
kepuasan kerja
Pengaruh
kebijakan
perusahaan yang
dapat
memberikan
kepuasan kerja
Ordinal 19
Pemberian reward
kepada karyawan
berprestasi
Pengaruh
pemberian
reward kepada
karyawan
berprestasi
Ordinal 20
Pemberian pelatihan
dan pendidikan
untuk mendapatkan
karir yang lebih
tinggi
Pengaruh
program
pendidikan dan
pelatihan yang
diberikan
perusahaan pada
karyawan
Ordinal 21
5. Gaji Pendapatan sesuai
dengan pekerjaan
Tingkat
kesesuaian antara
imbalan dengan
pekerjaan
Ordinal 22
Tunjangan yang
diberikan
perusahaan bagi
karyawan
Tingkat
kesesuaian antara
tunjangan dengan
pekerjaan
Ordinal 23
6. Rekan kerja Hubungan antara
karyawan dengan
atasan
Tingkat keeratan
hubungan antara
atasan dan
karyawan
Ordinal 24
Komunikasi yang
terjalin antara
Ordinal 25
79
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat
Pengukuran
Skala
Pengukuran
No.
Item
atasan dan
karyawan
Hubungan antara
karyawan dengan
karyawan lainnya
Tingkat keeratan
hubungan antara
sesama karyawan
Ordinal 26
Komunikasi yang
terjalin antara
sesama karyawan
Ordinal 27
7. Kondisi
pekerjaan Situasi dan
lingkungan kerja
yang mendukung
pekerjaan
Tingkat
keamanan
lingkungan dan
situasi yang
mendukung
pekerjaan
Ordinal 28
Fasilitas yang
mendukung
pekerjaan
Kelengkapan
fasilitas yang
diberikan
perusahaan untuk
mendukung
pekerjaan
Ordinal 29
Sumber : Hasil Pengolahan Data
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian merupakan informasi tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan variabel yang diteliti. Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data
kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
80
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(scoring). Dalam penelitian ini maka jenis data yang digunakan yaitu data
kuantitatif.
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Sugiyono (2010:137) menjelaskan bahwa,
”Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen”. Sedangkan menurut Malhotra (2009:120-121)
mendefinisikan data primer dan data sekunder tersebut, antara lain:
a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan
kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap
mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu karyawan divisi
manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung. Selain itu
juga data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara
terhadap kepala divisi sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung.
b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat
ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di
internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
81
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan
dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2
berikut ini :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data Sumber Data Kategori Data
Komposisi Karyawan PT. INTI
(Persero) Bandung
Tahun 2007-2011
Divisi MSDM PT.INTI
(Persero) Bandung
Sekunder
Rekapitulasi Kehadiran Karyawan
PT. INTI (Persero) Bandung
Periode Januari-September 2011
Divisi MSDM PT.INTI
(Persero) Bandung
Sekunder
Data Turnover Karyawan PT.
INTI (Persero) Bandung
Tahun 2007- 2011
Divisi MSDM PT.INTI
(Persero) Bandung
Sekunder
Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Karyawan
Pra Penelitian Sekunder
Tanggapan karyawan terhadap
gaya kepemimpinan
Karyawan Primer
Tanggapan karyawan terhadap
kepuasan kerja
Karyawan Primer
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2011
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Didalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan
langkah penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan
elemen-elemen dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil
keputusan untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiyono (2010:115) “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai
82
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Riduwan (2008:55) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka yang menjadi populasi pada
penelitian ini adalah karyawan divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI
(Persero) Bandung dengan total jumlah karyawan pada September tahun 2011
yaitu berjumlah 37 orang. Ukuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini
merupakan rincian jumlah karyawan berdasarkan jumlah setiap bagian.
TABEL 3.3
REKAPITULASI KARYAWAN DIVISI MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG
PERIODE SEPTEMBER 2011
NO BAGIAN JUMLAH KARYAWAN
1. Pengembangan SDM dan Penilaian Kinerja 12
2. Pengembangan Sistem SDM dan Organisasi 10
3. Manajemen Kualitas 3
4. Pelayanan SDM dan Remunerasi 12
Jumlah 37 Sumber : Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung
Tabel 3.3 memberikan informasi jumlah karyawan divisi manajemen
sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung sebanyak 37 orang yang dapat
dijadikan populasi penelitian.
83
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2 Sampel
Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga,
dan waktu yang tersedia. ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti” (Suharsimi Arikunto, 2008:117). Sugiyono (2010:116) menyatakan
bahwa sampel adalah :
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu
maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
Mengenai berapa jumlah karyawan yang harus diambil dalam penelitian
sampel Suharsimi Arikunto (2008:62) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut : “Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dikarenakan jumlah karyawan
divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung kurang dari
100 orang, maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi atau
karyawan divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung
sebanyak 37 orang.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat
84
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Sugiyono
(2010:116) “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Mengingat
populasi yang dijadikan objek penelitian sebanyak 37 orang, maka teknik
sampling yang diambil adalah sampling jenuh”. Sugiyono (2010:116)
mengemukakan bahwa “Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel disebut sampling jenuh atau sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel”.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan cara
kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Dalam penelitian ini untuk
memperoleh data menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati langsung objek
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist,
rating scale, anecdotal record, catatan berkala, dan mechanical device.
Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut:
a. Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.
b. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.
c. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.
85
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan
mudah dan lancar.
e. Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah
menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat
tulis lainnya.
2. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak PT. INTI
(Persero) Bandung. Wawancara ini dilakukan kepada karyawan divisi
manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung, guna
memperoleh informasi tentang permasalahan yang sedang diteliti. Teknik
wawancara yang digunakan yaitu teknik wawancara tidak terstruktur
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya
(Sugiyono, 2010:233). Langkah-langkah melakukan kegiatan wawancara
dijelaskan sebagai berikut :
1). Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan
wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang
kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang
kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.
2). Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog
terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban
86
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar
pertanyaan dalam wawancara.
a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih
mengerti.
3). Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan.
Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak
tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam
berwawancara agar bisa berhasil.
a.Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan
dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan
tujuan wawancara kepada narasumber.
b.Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar
dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan
bersahabat.
87
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c.Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang
memojokkan atau menginterogasi.
d.Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan
narasumber diwawancarai.
4). Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.
1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4. Jaga nama baik narasumber dan jaga kerahasiaan identitas
responden
3. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yaitu karyawan divisi manajemen
sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung. Dalam kuesioner ini
penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan
pengukuran indikator dari variabel X (gaya kepemimpinan) dan variabel Y
(kepuasan kerja). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah
88
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling
tepat.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:
a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.
b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen
yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis
dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga
responden hanya memilih jawaban yang tersedia.
c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada
penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai
dengan skala ordinal.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data
merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai
pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan
mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliable, melalui uji validitas dan reliabilitas
sehingga didapat data yang baik dan benar untuk sebuah penelitian.
89
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. ”Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang berarti
memiliki validitas yang rendah” (Sugiyono, 2010:177). Suharsimi Arikunto
(2009:168) mengemukakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berati memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauhmana item
kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari
korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban
responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal. Adapun rumus yang dapat
digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2008:170)
)}((}{)()({
))(()(
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
90
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan
program SPSS 16.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi
diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 sebagai berikut :
TABEL 3.4
INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi
Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang
Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi
Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini
adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang
divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.
91
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keputusan pengujian validitas item instrumen dengan tingkat kesalahan
5% sebagai berikut :
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika
rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung>rtabel.
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid
jika rhitung lebih kecil atau sama dengan dari rtabel atau rhitung≤ rtabel.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel gaya kepemimpinan (X)
berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 16.0 for windows. Jumlah seluruh responden yang menjadi
sampel penelitian ini adalah sebanyak 37 orang. Sedangkan jumlah responden
yang akan dipergunakan untuk menguji validitas adalah 37 responden, dengan dk
= n-2 = 37-2=35 dan tingkat kesalahan 5% maka akan diperoleh rtabel = 0,334.
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji
adalah validitas dari instrumen gaya kepemimpinan sebagai variabel X dan
kepuasan kerja karyawan sebagai variabel Y. Jumlah pernyataan untuk variabel X
adalah 16 terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid, untuk item pernyataan
variabel Y berjumlah 17 item setelah melalukan uji validitas terdapat 2 item
pernyataan yang tidak valid. Lalu dilakukan drop out pada 4 item yang tidak valid
dan dilakukan uji validitas ulang, berikut Tabel 3.5 hasil uji validitas variabel
gaya kepemimpinan.
92
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
GAYA KEPEMIMPINAN (X)
No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.
1 Pimpinan sangat aktif dalam pembuatan
rencana kerja 0,560 0,334 Valid
2 Pimpinan sangat berperan dalam pembuatan
keputusan 0,506 0,334 Valid
3
Pimpinan selalu mendorong dan
menganjurkan karyawan untuk bekerja dalam
tim
0,652 0,334 Valid
4
Pimpinan mempunyai program khusus dalam
melihat kemajuan dan kualitas karyawan
secara transparan
0,793 0,334 Valid
5
Pimpinan mempunyai program untuk
mengevaluasi kinerja individu dan unit-unit
organisasi secara transparan
0,792 0,334 Valid
6
Pimpinan dapat mendelegasikan wewenang
dan tanggung jawab kepada bawahan secara
jelas
0,560 0,334 Valid
7
Pemimpin selalu memberikan bimbingan dan
arahan terhadap pekerjaan yang dirasa sulit
bagi karyawan
0,620 0,334 Valid
8
Pimpinan selalu memberikan simpati serta
dukungan kepada karyawan yang sedang
mengalami kesulitan dalam pekerjaan
0,441 0,334 Valid
9 Pimpinan selalu memberikan pujian kepada
karyawan yang bekerja dengan baik 0,685 0,334 Valid
10 Pimpinan hanya memberikan penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi 0,373 0,334 Valid
11 Pimpinan memberikan saran dan kritik yang
membangun kepada karyawan 0,732 0,334 Valid
12 Pimpinan selalu memberikan semangat
kepada para karyawan agar bekerja lebih baik 0,674 0,334 Valid
13 Pimpinan selalu memberikan contoh yang
baik kepada bawahan 0,788 0,334 Valid
14
Pimpinan menginformasikan hal-hal yang
berhubungan dengan keputusan, rencana, dan
kegiatan pekerjaan
0,814 0,334 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel gaya kepemimpinan dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan pimpinan
93
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan keputusan, rencana, dan
kegiatan pekerjaan yang bernilai 0,814 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks
korelasinya sangat tinggi. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan
pimpinan hanya memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi
yang bernilai 0,373 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya rendah.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kepuasan kerja
karyawan (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut ini :
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL
KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Y)
No Pernyataan rhitung rtabel Ket.
1
Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan
latar belakang pendidikan dan keahlian
karyawan
0,728 0,334 Valid
2 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan
pengalaman karyawan 0,641 0,334 Valid
3 Karyawan bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya 0,423 0,334 Valid
4 Tingkat kesesuaian hasil pekerjaan yang
dicapai dengan target yang telah ditetapkan 0,464 0,334 Valid
5
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja
karyawan
0,720 0,334 Valid
6 Penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai
memberikan kepuasan tersendiri 0,497 0,334 Valid
7
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh
perusahaan dapat membantu saya untuk
mendapatkan jenjang karir yang lebih tinggi
0,582 0,334 Valid
8 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan
imbalan yang diberikan perusahaan 0,634 0,334 Valid
9 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan
tunjangan yang diberikan perusahaan 0,745 0,334
Valid
10 Tingkat hubungan karyawan dengan atasan sangat
erat 0,645 0,334
Valid
11 Tingkat komunikasi antara atasan dengan
karyawan dapat menunjang kelancaran bekerja 0,806 0,334
Valid
94
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rhitung rtabel Ket.
12 Tingkat hubungan dengan rekan kerja sangat
erat 0,469 0,334
Valid
13 Tingkat komunikasi antara sesama rekan kerja 0,545 0,334 Valid
14 Lingkungan sekitar tempat kerja kondusif
dalam menyelesaikan pekerjaan 0,420 0,334
Valid
15
Sarana dan prasarana yang disediakan oleh
perusahaan dapat menunjang karyawan bekerja
dengan baik
0,685 0,334
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)
Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kepuasan kerja karyawan
(Y) dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan tingkat
komunikasi antara atasan dengan karyawan dapat menunjang kelancaran bekerja
yang bernilai 0,806 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat
tinggi. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan lingkungan sekitar
tempat kerja kondusif dalam menyelesaikan pekerjaan yang bernilai 0,420
sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya rendah.
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah
dipercaya dan yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Menurut Sugiyono (2010:183) “Reliabilitas adalah pengukuran yang
berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut
95
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto (2008:178) “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk
pada tingkat keterandalan sesuatu”.
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya juga. Pengujian reliabilitas kuesioner
penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal
bentuk uraian.
2
2
11
11
t
b
s
sr
k
k (Husein Umar, 2008:170)
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
2
ts = Deviasi standar total
2
bs = Jumlah deviasi standar butir
Sedangkan rumus variansnya adalah:
1
2
2
2
n
N
xX
s (Husein Umar, 2008:172)
Keterangan:
N = Jumlah sampel
n = Jumlah responden
11r
96
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
X = Nilai skor yang dipilih
2s = Nilai varians
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat kesalahan
5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2) Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan
5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 16. for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel,
hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel yang
bernilai 0,334 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.7 berikut ini :
TABEL 3.7
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Gaya Kepemimpinan 0,919 0,334 Reliabel
2 Kepuasan Kerja Karyawan 0,905 0,334 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)
Method Of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam
operasionalisasi variabel sebelumnya, sedangkan syarat regresi linier sederhana
adalah: baik variabel bebas maupun tergantung harus berskala interval, maka
97
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi
skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al
Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban
responden pada setiap pernyataan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan
penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan
penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban
4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap
pilihan jawaban
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut :
3.2.7 Rancangan Analisis Data
Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang
berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian
ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis
serta menjawab masalah yang diajukan. Alat penelitian yang digunakan dalam
)()(
)()(
LimitLowerBellowAreaLimitUpperBelowArea
LimitUpperatDencityLimitLoweratDencityValueScale
98
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel
yang terdapat dalam penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh
responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun data
Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas
responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
2. Tabulasi data
Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian
3. Menganalisis Data
Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu
kesimpulan.
4. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif ini adalah metode explanatory survey, maka
dilakukan analisis regresi linier. Karena penelitian ini menganalisis dua
variabel, yaitu gaya kepemimpinan (X) dan kepuasan kerja karyawan
(Y), maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linier sederhana.
99
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif
dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis
korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data
sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2010:144).
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian, antara lain:
1. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan
Variabel X terfokus pada penelitian terhadap gaya kepemimpinan yang
meliputi : perilaku tugas dan perilaku hubungan.
2. Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kepuasan kerja (Y) yang
meliputi : isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan manajemen, kesempatan
untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan.
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran
yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan
batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
100
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% -99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya Sumber: Moch. Ali (1985: 184)
3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif
Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh gaya
kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu menggunakan
analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya
menganalisis dua variabel. Nirwana SK Sitepu (1994:11) menyatakan “Syarat
variabel dalam regresi sekurang-kurangnya interval” berdasarkan pendapat
tersebut maka sebelumnya harus diuji terlebih dahulu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS
(Statistical Product and Service Solution). Untuk melihat apakah data
berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu
data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada
disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan
langkah- langkah berikut ini.
101
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis
2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore
misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
GAMBAR 3.1
OUTPUT UJI NORMALITAS
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis
lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk
menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.
1. Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0,05
2. Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh
3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal
102
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.Diagram Pencar
Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola
hubungan variabel Y (kepuasan kerja karyawan) atas variabel X (gaya
kepemimpinan) adalah pola hubungan linier, maka cukup beralasan mengatakan
bahwa model hubungan ini adalah model regresi linier sederhana yaitu Y = b0 + b1
X + e. Dari sampel model yang dipergunakan adalah Y = b0 + b1 X + e. Kovariasi
antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah makin besar
maka Y pun berubah makin besar atau apabila X berubah makin kecil, maka Y
pun berubah makin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi
positif, ini mengisyaratkan hubungan positif.
3. Menguji β Melalui Uji t
Menguji β adalah untuk memeriksa apakah dalam populasi memang ada
hubungan linier antara Y dengan X. Statistik uji yang dipergunakan (Draper and
Smith, 1981):
(Nirwana SK Sitepu, 1994:21)
Nilai b didapat dengan rumus:
(Nirwana SK Sitepu, 1994:18)
103
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nilai (b1) didapat dengan rumus:
(Nirwana SK Sitepu, 1994:20)
Keterangan:
b 1 = Koefisien Regresi
(b1) = Standar eror untuk b1
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
1. Jika thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2. Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2)
dan dk penyebut (n-k) serta uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan.
Secara statistik, pengujian hipotesis kelinieran regresi adalah:
a) Ho : 0, tidak terdapat pengaruh
Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan
koefisien arah regresinya tidak linier.
b) Ho : 0, terdapat pengaruh
Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan
koefisien arah regresinya linier.
104
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan mencari derajat keeratan hubungan antara
kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu
hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk
mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien
korelasi (r) paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1<r<1) artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat
kuat dan positif).
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat
kuat dan negatif).
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan sama sekali.
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan
koefisien korelasi Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation. Rumus
dari analisis Korelasi Product Moment adalah:
Sumber: Sugiyono (2010:213)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
X = Biaya Kualitas
Y = Profitabilitas (ROI)
n = Banyaknya sampel
105
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Besar kecilnya angka
korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Keeratan
variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Koefisien Klasifikasi
0,000 - 0,199 Sangat Rendah
0,200 - 0,399 Rendah
0,400 - 0,599 Sedang
0,600 - 0,799 Kuat
0,800 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:250)
5. Analisis Regresi Linear Sederhana
Definisi regresi sederhana menurut Husein Umar (2008:216) ialah
“hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh
antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan
pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya”.
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dengan satu variabel dependen
yaitu kepuasan kerja karyawan. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y = a + bX + e (Sugiyono, 2010:270)
Dimana :
Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
106
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
22)(
)()(
ii
iiii
XXn
YXYXnb
22)(
)()()()(
ii
iiiii
XXn
YXXXYa
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
e = faktor lain yang mempengaruhi
Untuk dapat menemukan persamaan regresi , maka harus di hitung terlebih
dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan
rumus:
(Sugiyono, 2010: 272)
Keterangan :
Y = Nilai taksiran gaya kepemimpinan
X = Nilai kepuasan kerja karyawan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
n = Banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan
adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga
naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi
107
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang
menyebabkannya.
3.2.7.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam
penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus
dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui
persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas, dengan menggunakan rumus:
KD = (ryx)2x100% (Riduwan, 2008:136)
Keterangan :
KD : Nilai Koefisien determinasi
r : Nilai koefisien korelasi
3.2.7.4 Pengujian Hipotesis
Rancangan analisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus
menggunakan uji statistik yang tepat. Hipotesis penelitian dapat diuji dengan
mendeskripsikan hasil analisis regresi linier.
Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
Ho:ρ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan
kerja karyawan.
108
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada
Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ha:ρ > 0, artinya terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis,
dapat menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Product for
Service Solution) 16,0 dan dibantu software microsoft excel.