Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
42 Badan Litbang Pertanian
BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN
A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai
operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2011 mendapat anggaran
sebesar Rp. 212.597.000.000,- dan setelah mengalami berbagai revisi termasuk mendapatkan tambahan
melalui APBN Perubahan mengalami penurunan menjadi Rp. 125.804.585.000,- atau mengalami penurunan
sebesar 40,82%. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau sebesar 91,88%,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 9. Rincian anggaran yang telah di realisasikan
No. Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1. Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama, pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian
Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88
2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT)
Jumlah 125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
43 Badan Litbang Pertanian
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran
dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala
sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu
komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang
berwenang.
1. Realisasi Anggaran
Dalam pelaksanaan anggaran, dokumen sumber yang dijadikan acuan adalah DIPA Badan Litbang
Pertanian Kantor Pusat Jakarta yang sudah disahkan oleh Menteri Keuangan. Penerimaan negara per 31
Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang terdiri dari Pendapatan Umum dan Pendapatan Fungsional.
Realisasi pendapatan fungsional tersebut berasal dari : Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan
Gudang sebesar Rp. 192.925.000,-, pendapatan umum sebesar Rp. 93.156.559 Pendapatan Berupa Sewa
Rumah Dinas sebesar Rp. 444.444,-,Kembali Belanja Pegawai Tahun Yang Lalu sebesar Rp. 13.920.000,-.
penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni tahun yang lalu sebesar Rp.1.625,- Pendapatan Penjualan
Rumah, Gedung Bangunan Dan Tanah sebesar Rp. 13.920.000,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas
kerugian yang diderita oleh Negara sebesar Rp. 787.890.490,-.
Anggaran belanja per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 125.804.588.000,- dan realisasi belanja sebesar Rp.
115.592.375.186,- (bruto) atau 91,88 % dari anggaran belanja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
44 Badan Litbang Pertanian
Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada Tahun
2011 dapat dilihat dari table berikut ini :
Tabel 10. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta
pada Tahun 2011 ( Brutto )
No Uraian Anggaran Realisasi%
Real
1 Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
-Rp -Rp 0,00%
-Penerimaan Pajak -Rp -Rp 0,00%
-Penerimaan Negara
Bukan Pajak-Rp 286.081.559Rp 100,00%
-Penrimaan hibah -Rp -Rp 0,00%
2Realisasi Belanja
Negara125.804.588.000Rp 115.592.375.186Rp 91,88%
- Belanja Rupiah Murni 124.630.598.000Rp 115.559.614.371Rp 92,72%
- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Rupiah
Pendamping1.141.175.000Rp 1Rp 0,00%
- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%
- Belanja PNBP 32.815.000Rp 32.760.815Rp 99,83%
- Belanja BLU -Rp -Rp 0,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
45 Badan Litbang Pertanian
2. Pendapatan Negara dan Hibah
Estimasi pendapatan Negara dan Hibah yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor
Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.0,- ( karena tidak terdapat dalam DIPA ) dan realisasi sebesar
Rp. 286.081.559,-, sedangkan realisasi pendapatan tahun 2010 sebesar Rp.378.608.860,- .
Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Tahun Anggaran 2011 dapat
dilihat pada Table dan Grafik dibawah ini :
Tabel 11. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Uraian
Angg
aran Realisasi %
Anggar
an Realisasi %
1 Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0%
2 Penerimaan PNBP Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100%
3 Penerimaan Hibah Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0%
Jumlah Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100%
No
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
46 Badan Litbang Pertanian
Gambar 1. Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Estimasi pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor
Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- realisasi sebesar Rp.286.081.559,-. Sedangkan realisasi
anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak tahun 2010 sebesar Rp. 378.606.860,-. Dibandingkan dengan
pendapatan pada Tahun Anggaran 2010 terdapat penurunan sebesar Rp.92.525.301,- penurunan tersebut dari
pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara (TGR).
2011
Pen
dap
atan
Pajak
Pen
dap
atan
PN
BP
Pen
dap
atan
Hib
ah
Juta
R
up
iah
h
2011 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
47 Badan Litbang Pertanian
Tabel 12. Realisasi PNBP menurut Sumber Pendapatan
Tabel 13. Realisasi PNBP Lainnya
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/ (Turun)
Pend.Penjualan Hasil
Produksi/ Sitaan Rp - Rp - 0,00%
Pend.Penjualan Aset Rp 13.920.000 Rp 3.480.000 300,00%
Pend.Sew a Rp 193.369.444 Rp 137.952.444 40,17%
Pend.Jasa I Rp - Rp - 0,00%
Pend.Jasa II Rp - Rp - 0,00%
Pend.Jasa Lainnya Rp - Rp - 0,00%
Pend.LayananJasa
Perbankan Rp - Rp 3.437.062 -100,00%
Pend.Bunga Rp - Rp - 0,00%
Pend.Pendidikan Rp - Rp - 0,00%
Pend.Iuran dan Denda Rp - Rp - 0,00%
Pend.dari penerimaan
kembali TAYL Rp 1.625 Rp 16.929.600 -99,99%
Pendapatan Pelunasan
Piutang Rp 78.790.490 Rp 205.510.647 -61,66%
Pend.dari penutupan
rekening Rp - Rp - 0,00%
Pend.Lain-lain Rp - Rp 11.297.107 -100,00%
Jumlah Rp 286.081.559 Rp 378.606.860 -24,44%
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
JUMLAH 0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%
Uraian31 Desember 2011 31 Desember 2010
PNBP
Lainnya0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
48 Badan Litbang Pertanian
Gambar 2. Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP TA 2011
4. Belanja Negara
Realisasi belanja pada per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau mencapai
91,88% dari anggaran sebesar Rp.125.804.588.000,-. Sedangkan pada tahun 2010 realisasi Belanja sebesar Rp.
90.481.804.807 dari anggaran sebesar Rp. 101.614.880.000,- dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember
2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 25.110.576.379,- dikarenakan bertambahnya anggaran dan kegiatan
Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Realisasi Anggaran dan Belanja terdiri dari Belanja Rupiah
Murni (RM), Rupiah Murni Pendamping (RMP) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pend.Penjualan Hasil Produksi/
Sitaan
Pend.Penjualan Aset
Pend.Sewa Pend.Jasa I Pend.Jasa II Pend.Jasa Lainnya
2011 Rp0 Rp13,920,000 Rp193,369,444 Rp0 Rp0 Rp0
2010 Rp0 Rp3,480,000 Rp137,952,444 Rp0 Rp0 Rp0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
49 Badan Litbang Pertanian
Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta
Tahun 2011 dan 2010 menurut sumber dana
Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini :
Gambar 3. Grafik Komposisi Alokasi Belanja TA 2011
Belanja Pegawai 7.93%
Belanja Barang 87.82%
Belanja Modal 13,71%
Bantuan Sosial 0.00%
%
Real.
Angg.
1 Realisasi Belanja Negara 115.592.373.186Rp 90.481.804.807Rp 78,28%
- Belanja Rupiah Murni 115.559.614.371Rp 90.416.809.807Rp 78,24%
- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Rupiah
Pendamping -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%
- Belanja PNBP 32.760.815Rp 64.995.000Rp 198,39%
- Belanja BLU -Rp -Rp 0,00%
Uraian tahun 2011 tahun 2010No
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
50 Badan Litbang Pertanian
5. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 9.191.591.405,- atau mencapai 76,74
% dari anggaran sebesar Rp. 11.939.163.000,-. Sedangkan realisasi belanja pegawai per Desember 2010
sebesar Rp. 8.504.738.648,- dari anggaran sebesar Rp. 9.326.635.000,-. Dibandingkan dengan realisasi per 31
Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 657.148.757,- hal ini disebabkan karena bertambahnya
pegawai baru.
Berikut ini akan disajikan anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja.
Tabel 15. Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai
Uraian 31 Des 2011 31 Des 2010 % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 8.789.161.870Rp 8.091.343.648Rp 7,94%
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
Negara-Rp -Rp
0,00%
Belanja Pegaw ai Perjan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji Dokter PTT -Rp -Rp 0,00%
Belanja Honorarium -Rp -Rp 0,00%
Belanja Lembur 53.920.000Rp 53.955.000Rp -0,06%
Belanja Vakasi -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegaw ai Transito348.510.000Rp 359.440.000Rp
-3,14%
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu -Rp -Rp 0,00%
Belanja Asuransi Kesehatan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran -Rp -Rp 0,00%
Total 9.191.591.870Rp 8.504.738.648Rp 7,47%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
51 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011 adalah
sebagai berikut:
Tabel 16. Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan
sub kelompok Tahun 2011
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 8.934.761.000Rp 8.789.161.870Rp 98,37%
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri -Rp 0,00%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
Negara-Rp -Rp
0,00%
Belanja Pegaw ai Perjan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji Dokter PTT -Rp -Rp 0,00%
Belanja Honorarium -Rp -Rp 0,00%
Belanja Lembur 53.979.000Rp 53.920.000Rp 99,89%
Belanja Vakasi -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegaw ai Transito2.950.423.000Rp 348.510.000Rp
11,81%
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu -Rp -Rp 0,00%
Belanja Asuransi Kesehatan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran -Rp -Rp 0,00%
Total 11.939.163.000Rp 9.191.591.870Rp 76,99%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
52 Badan Litbang Pertanian
6. Belanja Barang
Realisasi belanja barang pada TA 2011 adalah sebesar Rp.101.491.723.371,- atau mencapai 94% dari
anggaran sebesar Rp. 107.505.665.000,-.
Sedangkan realiasi belanja pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp. 66.133.201.659,- atau mencapai
86.99% dari Pagu Anggaran Rp. 76.024.972.000,-. Dibandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 35.358.521.712,- hal ini disebabkan karena bertambahnya anggaran dan bertambanya
kegiatan.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Perbandingan realisasi Belanja Barang
Uraian 31 Des 2011 31 Des2010
Belanja Barang Operasional 2.057.618.169Rp 2.485.016.480Rp
Belanja Barang Non
Operasional31.780.759.476Rp 21.666.197.140Rp
Belanja Jasa 46.640.876.898Rp 25.668.181.490Rp
Belanja Pemeliharaan 2.368.026.896Rp 1.976.476.288Rp
Belanja Perjalanan 18.644.441.932Rp 14.337.330.261Rp
Jumlah 101.491.723.371Rp 66.133.201.659Rp 53%
% Naik/(Turun)
-17%
47%
82%
20%
30%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
53 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang berdasarkan Sub Kelompok Belanja adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang TA 2011
7. Belanja Modal
Realisasi belanja modal pada TA 2011 adalah sebesar Rp.4.909.059.945,- atau mencapai 77% dari
anggaran sebesar Rp.6.359.760.000,- sedangkan realisasi belanja modal TA 2010 sebesar Rp. 15.843.864.500,-
atau 97,42% dari pagu sebesar Rp.16.263.255.000,- jika di bandingkan dengan tahun anggaran 2010
mengalami penurunan sebesar Rp. 10.934.804 555,- hal ini disebabkan karena pagu anggaran di tahun 2011
berkurang.
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Barang Operasional 2.544.740.000Rp 2.057.618.169Rp 80,86%
Belanja Barang Non
Operasional34.667.116.000Rp 31.780.759.476Rp 91,67%
Belanja Jasa 48.374.674.000Rp 46.640.876.898Rp 96,42%
Belanja Pemeliharaan 2.676.177.000Rp 2.368.026.896Rp 88,49%
Belanja Perjalanan 19.242.958.000Rp 18.644.441.932Rp 96,89%
Jumlah 107.505.665.000Rp 101.491.723.371Rp 94,41%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
54 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
8. Posisi Keuangan Secara Umum
Posisi Neraca per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta secara umum untuk
Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Komposisi Neraca tersebut adalah sebagai berikut :
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Modal Tanah -Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin2.159.760.000Rp 2.037.563.600Rp 94,34%
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan4.200.000.000Rp 2.871.496.345Rp 68,37%
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan-Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp 0,00%
Jumlah 6.359.760.000Rp 4.909.059.945Rp 77,19%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
55 Badan Litbang Pertanian
Tabel 20. Komposisi Neraca per 31 Desember
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 142.560.336.455,- terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp.2.616.650,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 142.496.680.152,- Aset Lainnya sebesar Rp. 61.039.653,-. Jumlah
Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp.0,-.
Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp.142.560.336.455,- terdiri dari ekuitas dana lancar
sebesar Rp. 2.616.650,- dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 142.557.719.805,-.
Uraian Akun 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik
/turun
Aset Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- -13,30%
- Aset lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99%
-Aset tetap Rp. 142.496.680.152,- Rp. 164.396.515.775,- 13,32%
-Aset lainnya Rp. 61.039.653,- Rp. 20.400.000,- 37,22%
Kewajiban Rp. 0,- Rp. 0,- 0%
Ekuitas Dana Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- 13,30%
Ekuitas Dana Lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99%
Ekuitas Dana Investasi Rp. 142.557.719.805,- Rp. 164.416.915.775,- -13,32%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
56 Badan Litbang Pertanian
B. BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada umumnya cukup berhasil dalam
mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai PATP pada tahun 2011 mendapat
anggaran sebesar Rp. 4.173.000.000,- (Empat miliar seratus tujuh puluh tiga juta rupiah). Dari total
pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi program dan kegiatan Tahun 2011 sebesar
Rp. 4.050.514.983,- atau tingkat realisasi daya serap anggaran sebesar 97,06 %, jika pagu anggaran
merupakan indikator kinerja keuangan, maka pencapaian target 97,06 %.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan
anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena
adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja,
sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN.
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
57 Badan Litbang Pertanian
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian untuk
Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- yang semuanya merupakan estimasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sudah terealisasi sebesar Rp. 0,-
atau 0 % dari total estimasi anggaran. Realisasi pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian pada Tahun Anggaran 2011 tersebut semua berasal dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
b. Realisasi Belanja Negara
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi,
namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Realisasi belanja negara
rupiah murni melebihi pagu karena pada tahun anggaran 2011 pagu gaji PNS tidak mencukupi,
namun demikian KPPN tetap membayarnya sepanjang kekuarangan tersebut berkaitan dengan
Gaji PNS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
58 Badan Litbang Pertanian
Anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 21. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara per 31 Desember 2011
Uraian Anggaran Realisasi %
Pendapatan Negara dan Hibah 0 0 0
Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0 0
Realisasi Belanja Negara 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05
Belanja Rupiah Murni 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05
Belanja Pinjaman LN 0 0 0
Belanja PNBP 0 0 0
2. Penjelasan per Pos Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan Negara dan Hibah (PNBP)
Pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian hanya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Namun pada TA.2011 tidak mentargetkan pendapatan berupa PNBP,
sehingga realisasi pendapatan sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0,- .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
59 Badan Litbang Pertanian
b. Belanja Negara
Jumlah anggaran Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang dianggarkan dalam DIPA 2011
sebesar Rp. 4.173.000.000,- terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 4.173.000.000,- dan
Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-.
Realisasi Belanja TA 2011 per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 4.216.965.233,- terdiri dari realisasi
Belanja Rupiah Murni Rp. 4.216.965.233,- (101.05%) dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-
(0%). Sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian mendapat anggaran Belanja Negara Rupiah Murni sebesar Rp. 3.773.295.000,- dan
Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.564.829.244,- terdiri dari
realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 3.564.829.244,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-
(0%).
Terjadi kenaikan realisasi belanja negara TA 2011 sebesar Rp. 652.138.989,- atau 18.29 % bila
dibandingkan dengan realisasi TA.2010. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penambahan
pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun
anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun anggaran 2011,
Komposisi alokasi Belanja Negara per sumber dana seperti Tabel dan Grafik berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
60 Badan Litbang Pertanian
Tabel 22. Komposisi Realisasi Belanja Negara per 31 Desember 2011 dan 2010
Komposisi 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik
(Turun)
Rupiah Murni 4.216.965.233 3.564.829.244 18,29
Belanja Pinjaman LN 0 0 0
Belanja Hibah 0 0 0
RM Pendamping 0 0 0
PNBP 0 0 0
Gambar 4. Grafik Komposisi Rincian Realiasi Belanja per Sumber Dana TA 2011
31-Des-11
% Naik (Turun) 0
1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
31-Des-11
31-Des-10
% Naik (Turun)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
61 Badan Litbang Pertanian
c. Belanja
Realisasi Belanja TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian per 31 Desember 2011 yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan mencapai Rp 4.216.965.233,- (101.05%) dari pagu
sebesar Rp 4.173.000.000,- yang terdiri dari: Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.016.226.205,-, Belanja
Barang Rp. 2.573.004.928,-, dan Belanja Modal Rp. 627.734.100,-
Realisasi belanja per jenis belanja tahun 2011 dirinci pada Tabel dan Grafik berikut :
Tabel 23. Realiasi Belanja per Jenis Belanja per 31 Desember 2011 dan 2010
Jenis Belanja 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Pegawai 1.016.226.205 761.229.249 33,49
Belanja Barang 2.573.004.928 1.995.536.495 28.93
Belanja Modal 627.734.100 808.063.500 (22,31)
Jumlah 4.216.965.233 3.564.829.244 18.29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
62 Badan Litbang Pertanian
Komposisi realisasi Belanja menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Gambar 5. Grafik Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja per 31 Desember 2011
d. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp. 959.941.000,-. Realisasi
Belanja Pegawai Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian TA 2011 sebesar Rp. 1.016.226.205,-
atau 105.86 % lebih tinggi dari anggaran. Kelebihan realisasdi ini disebabkan karena pada tahun
anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan
pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun
anggaran 2011. Dalam perencanaan TA. 2011 sudah dicadangkan belanja Transito untuk gaji
31-Des-11
% Naik (Turun) … 0
500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000
3,000,000,000
31-Des-11
31-Des-10
% Naik (Turun) 33,49 28.93 -22,31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
63 Badan Litbang Pertanian
PNS Rp. 30.000.000, namun tidak sebanding dengan penambahan pegawai sehingga realisasi
belanja Pegawai melebihi pagu anggaran yang tersedia yaitu sebesar Rp. 56.288.205,-.
Realisasi belanja pegawai Rp. 1.016.226.205 adalah jumlah neto karena pada tahun anggaran
2011 terjadi pengembalian belanja pegawai berupa : Tunjangan fungsional sebesar Rp.
4.670.000,- (bukti terlampir), hal ini terjadi karena ada rangkap jabatan struktural dan fungsional
1 (satu) orang PNS, berdasarkan aturan yang ada tidak diperkenankan untuk menerima 2 (dua)
tunjangan jabatan dalam satu jabatan.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut :
Tabel 24. Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 967.755.756 708.684.017 36,55
Belanja Lembur 19.464.500 19.742.000 (1.40)
Belanja Tunj Khusus/Peg.Transito
33.680.000 32.805.000 2.66
Jumlah Bruto 1.020.903.256 761.231.017 34.11
Pengembalian Belanja 4.674.051 1.768
Jumlah Belanja Neto 1.016.226.205 761.229.249 33.49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
64 Badan Litbang Pertanian
Belanja Pegawai mengalami kenaikan sebesar 33.49 %, hal ini terjadi karena pada tahun
anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai terdiri dari 1 PNS pindahan dan tambahan 3
pegawai CPNS dari pengadaan tahun anggaran 2010.
e. Belanja Barang
Belanja Barang yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian sebesar Rp 2.581.509.000,- dengan realisasi per 31 Desember 2011 sebesar Rp.
2.573.004.928,- sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama jumlah anggaran Belanja
Barang sebesar Rp. 2.014.200.000,- dengan realisasi Rp. 1.995.536.495,-, terdapat kenaikan
realisasi Belanja Barang tahun 2011 sebesar Rp. 577.468.433 atau (28,93%).
Kenaikan tersebut karena pada tahun anggaran 2011 Balai PATP telah melakukan koordinasi
dengan UK/UPT penghasil teknologi dan lisensor (mitra kerjasama) dalam rangka mediasi
finalisasi kerjasama lisensi alih teknologi yang diminati pihak swasta. Koordinasi kegiatan
tersebut berupa Round Table Meeting yang dihadiri para penghasil teknologi dan pihak swasta
yang berminat dengan hasil teknologi tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2011 Balai PATP
telah melakukan 6 kali Round Table Meeting dengan hasil 8 inovasi yang diminati oleh lisensor
untuk selanjutanya dilakukan mediasi perjanjian lisensi. Dalam mediasi tersebut membahas
yang berkaitan antara hak dan keawajiban para pihak, antara lain mengenai royalty , produksi
dan pemasarannya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
65 Badan Litbang Pertanian
Realisasi Belanja Barang TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut ini:
Tabel 25. Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Barang Operasional 291.932.444 244.825.471 19,23
Belanja Barang Non Operasional
1.122.652.050
823.957.700
36,25
Belanja Jasa 123.499.641 90.505.741 36,45
Belanja Pemeliharaan 216.761.550 209.151.100 3,63
Belanja Perjalanan Dinas 818.159. 627.096.483 30,46
Total 2.573.004.928 1.995.536.495 28,93
f. Belanja Modal
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada TA. 2011 mempunyai anggaran Belanja Modal
sebesar Rp. 631.550.000,- dengan relaisasi Rp. 627.734.100,-, sedangkan pada TA 2010 sebesar
Rp. 865.000.000,- dengan realisasi Rp. 808.063.500,- dengan demikian terjadi penurunan realisasi
belanja modal tahun 2011 sebesar RP. 180.329.400 atau 22,31 %, berasal dari :
1) Belanja modal Peralatan dan mesin per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar
Rp. 170.844.400,- atau 25.96% hal ini terjadi karena pengadaan alat mesin sifatnya adalah
untuk melengkapai peralatan yang sudah ada sehingga anggaran tahun 2011 dianggarkan
lebih rendah dari tahun 2010.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
66 Badan Litbang Pertanian
2) Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar
Rp. 9.485.000,- atau 6.32%, hal ini terjadi karena pelaksanaan rehabilitasi gedung dan
bangunan menyempurnakan rehabilitasi gedung tahun anggaran 2010.
Sampai dengan akhir tahun anggaran 2011 realisasi fisik belanja modal sudah mencapai target
fisik 100 %. Realisasi Belanja Modal dibandingkan antara TA sekarang (2011) dengan TA yang
lalu (2010) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 26. Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Peralatan dan Mesin 487.242.100 658.086.500 (25.96)
Belanja Gedung dan Bangunan 140.492.000 149.977.000 (6.32)
Belanja Perjalanan Gedung 0 0 0
Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0
Total 627.734.100 808.063.500 (22,31)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
67 Badan Litbang Pertanian
CATATAN PENTING LAINNYA
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau
kelompok orang berupa perlindungan atas invensi, ciptaan di bidang ilmu, teknologi, seni dan sastra, dan
pemakaian simbol atau lambang dagang, yang meliputi : Paten, Hak Cipta, Merek, Rahasia Dagang, Desain
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Varietas Tanaman . Pengelolaan kekayaan intelektual pertanian
dipandang sangat perlu, bukan saja agar proses sertifikasi HKI dapat dilakukan secara optimal dan sertifikat
HKI dapat diterima tepat waktu, namun juga untuk merangsang inventor lain agar berlomba mendaftarkan
invensinya. Invensi hasil Badan Litbang Pertanian yang unggul dan komersial menjadi target utama untuk
dilindungi HKI, karena melalui perlindungan HKI, maka suatu invensi mendapatkan pengakuan
kepemilikan invensi dari pemerintah dan pengalihan teknologi hanya dapat dilaksanakan apabila teknologi
tersebut telah dilindungi HKI nya. Untuk meningkatan jumlah invensi yang dilindungi HKI dan waktu
mendapatkan sertifikat paten lebih cepat maka dilakukan sosialisasi, lokakarya untuk menjaring invensi yang
akan dilindungi, pemanduan penyusunan dokumen dan mediasi percepatan proses pemeriksaan subtantif
paten dan PVT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
68 Badan Litbang Pertanian
Tabel 27. Data Permohonan Paten, Ciptaan, Merek, dan Hak PVT Badan Litbang Pertanian , 2006 s/d 2011
Tahun Pendaftaran/Permohonan
Sertifikat Paten Cipta Merek PVT Var1) Jml Paten Cipta Merk PVT Var Jml
< 2006 59 6 22 - - 87 9 2 3 - - 14
2006 16 7 1 3 14 41 - 7 - - 11 18
2007 2 - - 2 18 22 7 - - 1 18 26
2008 15 5 7 6 64 97 5 - - 2 57 64
2009 13 10 4 4 104 135 2 1 - 2 100 105
2010 28 5 2 5 80 120 5 9 8 - 80 102
2011 16 6 4 7 86 119 6 1 2 - 86 95
Jml 149 39 40 27 366 621 34 20 13 5 352 424
Sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 jumlah pendaftaran/permohonan KI mencapai 621 meliputi 149 Paten,
39 Ciptaan, 40 Merek, 27 PVT dan 366 varietas, sedangkan untuk tahun 2011 jumlah pendaftaran KI/HKI
meliputi 16 Paten, 6 Ciptaan, 4 Merek, 7 PVT dan 86 varietas (Tabel 1). Pendaftaran Hak PVT pada tahun
2011 sebanyak 7 permohonan yang meliputi 2 varietas jagung hibrida, 2 varietas padi, 1 varietas krisan dan 2
varietas buncis, sedangkan merek 4 permohonan. Jumlah ini meningkat dibandingkan permohonan pada
tahun-tahun sebelumnya. Promosi teknologi hasil penelitian pertanian kepada pengguna (industri,
pemerintah, dan masyarakat) dilakukan untuk mempercepat proses alih teknologi KI. Promosi dikemas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
69 Badan Litbang Pertanian
dalam Round table meeting (RTM). Dalam rangka alih teknologi kepada industri tahun 2011 dilakukan enam
kali RTM dan satu kali temu bisnis. Pelaksanaan RTM dilakukan berdasar kluster – kluster komoditas sebagai
berikut : hortikultura, peternakan, tanaman perkebunan, pasca dan panen tanaman pangan, kegiatan temu
bisnis dilakukan bekerjasama dengan Masyarakat Perbenihan Pertanian Indonesia. Hampir seluruh klaster
teknologi yang ada di Badan Litbang Pertanian telah tercakup dalam pelaksanaan kegiatan RTM tahun 2011.
Hal ini memperlihatkan kepada dunia usaha bahwa Badan Litbang Pertanian mempunyai berbagai teknologi
yang dibutuhkan masyarakat. Industri yang berminat mengembangkan teknologi tersebut diarahkan untuk
membuat kesepakatan (MOU) perjanjian lisensi. Nota kesepakatan merupakan bentuk keterikatan industri
untuk mengembangkan teknologi. Perjanjian alih teknologi melalui lisensi adalah pemberian ijin kepada
lisensor untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk hasil teknologi, dimana Badan
Litbang sebagai pemberi lisensi akan mendapatkan royalti KI sebagai imbalan atas pemberian lisensi
tersebut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
70 Badan Litbang Pertanian
Gambar 6. Grafik Teknologi Badan Litbang Pertanian yang Dilisensi Swasta sejak tahun 2007 -2011
Aktivitas penderasan inovasi yang terjadi pada tahun 2011 cukup signifikan karena sudah mencapai 20
perjanjian lisensi (Gambar 1). Perjanjian lisensi terdiri atas 11 Paten, 9 varietas tanaman, satu teknologi di
antaranya dilisensi oleh 3 perusahaan secara non eksklusif yaitu SMARt (Formula pupuk hayati untuk
tanaman padi) sementara pada tahun 2010 jumlah lisensi hanya 11 judul, sehingga terjadi kenaikan jumlah
lisensi hampir dua kali. Selanjutnya uraian invensi yang dilisensi swasta tahun 2011 disajikan pada Tabel 18.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2007 2008 2009 2010 2011 Total
J
u
m
l
a
h
Tahun di lisensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
71 Badan Litbang Pertanian
Tabel 28. Invensi Badan Litbang Pertanian Yang Dilisensi Swasta Tahun 2011
No Nama Teknologi UK/UPT Mitra Kerja Sama
1 Jagung hibrida Bima 7 Balitsereal PT Biogen Plantation
2 Minuman kesehatan dari kulit buah manggis BPTP Sumbar PT Zena Nirmala Sentosa
3 Bio aditif BBM Balittro PT Sinergi Alam Bersama
4 AWS Sistem Telemetri (alat perekam data stasiun cuaca otomatis)
Balitklimat PT Indocommit Citra Mahardhika
5 Feromon Exi (Formulasi feromon seks pemikat serangga jantan)
BB Biogen PT Nusagri
6 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Bio Nusantara
7 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Petrosida Gresik
8 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Buana Agro Sejahtera
9 Proses Penurunan Ideks Glikemik pada Beras BB Pascapanen
PT Petrokimia Gresik
10 Padi Hibrida HiPa 12 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama
11 Padi Hibrida HiPa 14 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama
12 Jagung QPM Balitsereal PT Berdikari
13 Krisan Puspita Nusantara Balithias PT. Alam Indah Bunga Nusantara
14 Krisan Swarna Kencana Balithias PT. Alam Indah Bunga Nusantara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
72 Badan Litbang Pertanian
15 Buncis Tegak 1 Balitsa Fajar Seed
16 Buncis Tegak 2 Balitsa Fajar Seed
17 Atraktan Balitro PT. Sianindo Kurniasejati
18 Lem Perangkap Lalat Buah Balitro PT. Sianindo Kurniasejati
19 Kangkung Sutera Balitsa PT. Sang Hyang Seri
20 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Plus
Balitro PT. Sapa Berkah Persada
Kemajuan dan keberhasilan serta jaminan akuntabilitas (tanggung gugat) pelaksanaan kinerja suatu
perjanjian lisensi perlu diukur melalui kegiatan pemantauan. Verifikasi merupakan salah satu alat
manajemen yang dapat digunakan untuk pemantauan tingkat keberhasilan suatu kegiatan perjanjian lisensi
yang sedang berjalan dan merupakan suatu kegiatan yang teratur dan berkesinambungan yang dilakukan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Data hasil verifikasi dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan
menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan dan atau perencanaan berikutnya. Tahun
2011 telah dilakukan verifikasi invensi yang dilisensi swasta sehingga diketahui potensi jumlah royalti dari
KI yang telah dilisensikan ke swasta (Tabel 16).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
73 Badan Litbang Pertanian
Tabel 29. Invensi Dan Potensi Royalti Badan Litbang Pertanian
No Judul invensi UK/UPT Inventor Mitra Kerjasama Potensi Royalti
1 M.DEC , Nodulin Bio P, Bio NK
Balittanah 1.Rasti Saraswati PT Nusa Palapa Gemilang
Rp. 359.838.982
2 Bio Bus Balittanah 1. Edi Santosa 2. Surono 3. Elsanti
PT Bio Industri Nusantara
Rp. 58.020.000
3 Rizhoplus BB Biogen 1.Rasti Saraswati PT Hobson Interbuana Indonesia
Rp. 179.163.038
4 Padi Hibrida HiPa 9 BB Padi 1. Dr.Satoto
2. Sudibyo Utomo, MS
3. Murdani
PT Metahelix Life Science
USD 20.000
5 Padi HiPa 8 BB Padi 1. Dr.Satoto
2. Sudibyo Utomo, MS
3. Murdani
PT Dupont Indonesia Rp. 4.346.925
6 Minuman kesehatan kult buah manggis
BPTP 1.Kasma Iswari PT. Zena Nirmala Sentosa
Rp. 130.000.000
7 Starter Bimo- CF BB Pascapanen 1.Misgiyarta 2.Suismono
PT Multi Prima Sejahtera
Rp. 870.807
8 Deha-F (Obat Anti Demam Berdarah)
Balitro 1.Dr. Ir. Nurliani Bermawie
2.Ir. Bagem Sofiana Sembiring
3.Dr. Ir. Molide Rizal, MS
PT Soho Pharmasi Industri
Rp. 37.192.000
Jumlah Rp 769.431.752 USD 20.000
Catatan : Asumsi 1 USD = Rp. 9.200,- sehingga USD 20.000 x Rp. 9.200,- = Rp. 184.000.000,-. Total Royalti sampai dengan akhir Desember 2011 (Rp. 769.431.752,- + Rp. 184.000.000,- = Rp. 953.831.752,-)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
74 Badan Litbang Pertanian
Pengembangan inovasi teknologi untuk industri dalam rangka penderasan teknologi memerlukan
mekanisme pengelolaan HKI, penguasaan teknologi, dan alih teknologi dari lembaga litbang ke industri,
sehingga lembaga litbang merupakan pusat dan sumber inovasi teknologi dalam bidang pertanian,
sedangkan industri menjadi plasmanya. Dibanding tahun sebelumnya usulan pendaftaran HKI tahun 2011
makin meningkat, namun masih banyak usulan yang belum memenuhi persyaratan. Untuk keperluan
tersebut telah diterbitkan tiga panduan umum yaitu kriteria penilaian suatu invensi (Paten Dan PVT) untuk
memenuhi persyaratan permohonan pendaftaran dan alih teknologinya, panduan umum valuasi invensi dan
panduan umum verifikasi dan satu draft panduan pengelolaan royalti.
Panduan Umum Valuasi Invensi dilakukan melaui 4 pendekatan yaitu : (1) biaya, (2) pendapatan, (3) pasar,
dan (4) kombinasinya. Pendekatan biaya paling mudah diterapkan karena unsur-unsurnya mudah diperoleh
seperti biaya tenaga kerja, overhead sarana dan prasarana, biaya prototipe, pilot plant, serta proses
perlindungan hukum.
Panduan Umum Verifikasi disusun dan diterbitkan serta telah diuji coba dalam kegiatan verifikasi invensi
Badan Litbang Pertanian tahun 2011, namun masih perlu penyempurnaan sesuai hasil uji coba di lapangan
agar menjadi alat verifikasi yang operasional, efektif dan efisien.
Draft panduan pengelolaan royalti sudah disusun namun belum dapat dioperasionalkan karena masih
menunggu terbitnya peraturan yang mengatur penggunaan royalti hasil alih teknogi berupa Peraturan
Pemerintah tentang tarif yang berlaku di Kementerian Pertanian dan Keputusan Menteri Keuangan tentang
penggunaan pendapatan hasil alih teknologi, hal ini perlu ditindak lanjuti dalam melakukan pembahasan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
75 Badan Litbang Pertanian
dengan pihak terkait khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Sekretariat
Kabinet.
PENJELASAN UMUM NERACA
1. Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.732.403.643 terdiri dari dari :
- Aset Lancar Rp. 960.945.043
- Asset Tetap Rp. 4.738.203.600
- Aset Lainnya Rp. 33.255.000
2. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 3.000.000,- merupakan kewajiban jangka
pendek, berupa uang muka dari KPPN yang berada di Kas Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp.3.000.000,-
3. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.729.403.643 terdiri dari :
- Ekuitas Dana Lancar Rp. 957.945.043
- Ekuitas Dana Investasi Rp. 4.771.458.600
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
76 Badan Litbang Pertanian
Tabel 30. Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dan 2010 pada Tahun Anggaran 2011
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik (Turun)
Aset 5.732.403.643 4.051.648.500 1.007.298.969
Kewajiban 3.000.000 0 3.000.000
Ekuitas Dana 5.729.403.643 4.725.104.674 1.004.298.969
Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut :
Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh di bawah ini:
Gambar 4. Grafik Komposisi Neraca per 31 Desember TA 2011 dan TA 2010
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
31-Des-11 31-Des-10 Naik (Turun)
Aset
Kewajiban
Ekuitas Dana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
77 Badan Litbang Pertanian
V. PENUTUP
Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis
dan administratif kepada semua unsure Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2011 mengimplementasikan
kegiatannya pada 5 (lima) sub kegiatan yaitu : (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program,
Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen; (2) Sub Kegiatan
Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan
Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan Pemantapan
jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana,
Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan
(5) Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian,
Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub Kegiatan Utama Sekretariat Badan
Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
78 Badan Litbang Pertanian
1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan
Data dan Informasi Manajemen
Pada tahun 2011 Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Sub
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan
Data dan Informasi Manajemen yaitu : (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi beberapa
dokumen yaitu (a) dokumen Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian dan Eselon II,
(b) dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2011 beserta Eselon II.
Selain dokumen tersebut, Sub Bagian Program dan Anggaran juga mengkompilasi 65 dokumen
Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT, 65 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) lingkup UK/UPT dan 65 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL)
lingkup UK/UPT tahun 2011. (2) Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Sistem Pengendalian
Intern (SPI) dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah
direncanakan dan mencapai pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib dalam
penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan asset dan ketaatan
terhadap peraturan perundangan. (3) Jumlah buku statisti penelitian pertanian yang ditargetkan dalam
Tahun 2011 adalah 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian meliputi data hasil-
hasil penelitian. (4) Jumlah data base pertanian.
Hasil pengukuran Kinerja kegiatan yang dilakukan melalui indicator yang telah ditetapkan,
menunjukkan bahwa : walaupun semua pencapaian indikator kinerja telah mencapai 100% namun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
79 Badan Litbang Pertanian
masih terdapat beberapa kendala yaitu “jumlah dokumen perencana” walau mencapai 100% namun
kendala yang ditemui berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan
perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di instansi. Adanya revisi-sevisi
tersebut mengharuskan staf yang bertanggung jawab terhadap dukumen tersebut untuk selalu
meng”update” dokumen tersebut, karena juka tidak dilakukan demikian akan terjadi “ketidaksesuaian”
antara tiap dokumen tersebut.
2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian
Pada tahun 2011 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan
Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian yaitu : (1) prosentase Fungsional
yang mendukung Badan Litbang Pertanian. Pada tahun 2010 jumlah jabatan fungsional yang
mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2269 orang, kemudian pada tahun 2011 jumlah jabatan
fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2669 orang. Ini bearti mengalami
peningkatan sebesar 125%. (2) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange.
Dari hasil tabel indikator kinerja Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific
exchangemenunjukkan hasil yang baik sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011. Dari target 250
orang, terealisasi 1908 orang. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 750%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
80 Badan Litbang Pertanian
3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan
Pada tahun 2011 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara rinci mengimplementasikan
ke dalam 2 indikator kinerja yang masing-masing mencapai 100% yaitu : (1) Laporan Keuangan (LK)
yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) berjumlah 2 laporan yang meliputi Laporan
Keuangan Semester I TA 2011 dan II TA 2010 UAPPA (Badan Litbang) berupa neraca, Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan catatan atas Laporan Keuangan dan Arsip Data
Komputer. (2) Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan Badan Litbang Pertanian.
Tercapainya jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian
dilihat pada Profil Sumber daya KP lingkup Badan Litbang Pertanian. Keberhasilan indikator ini
dicapai melalui kegiatan antara lain : (a) Penyusunan Buku Statistik Pertanian; (b) Pengelolaan sumber
daya Litbang Pertanian berbasis Sistem Informasi Geografis; (c) Workshop dan training Pengelolaan
Kebun Percobaan; (4) Revitalisasi Kebun Percobaan.
4. Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian,
Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta
Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik
Diimplementasikan pada dua indicator yaitu : (1) Jumlah MoU, dari target yang ditetapkan sebanyak 7
Mou, terealisasi 10 Mou atau capaian 150%. (2) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi,
Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri dari target yang ditetapkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
81 Badan Litbang Pertanian
sebanyak 200 kerja sama, terealisasi 583 kerjasama atau terjadi capaian 250%. (3) Jumlah Layanan
Informasi teknologi Badan Litbang Pertanian, dari target yang ditetapkan sebanyak 1 paket, terealisasi
juga 1 paket hingga terjadi capaian 100%.
Dari hasil diatas, indicator kinerja tahun 2011 menunjukkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang
mendukung capaian target adalah : (1) Faktor Internal antara lain : terealisasinya penyerapan anggaran
sesuai dengan sasaran kegiatan, SDM yang mencukupi, Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
seperti komputer, ATK dll, dan dukungan kebijakan pimpinan Badan Litbang Pertanian. (2) Faktor
Eksternal antara lain : koordinasi yang baik antar Bagian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan
UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, koordinasi yang baik dengan instansi di liar Badan Litbang
Pertanian dan dukungan kebijakan instansi diluar Kementan.
5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian,
Promosi dan Alih Teknologi.
Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu : (1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI
dan Alih Teknologi terjadi peningkatan target hingga mencapai 200%; (2) Jumlah invensi yang
terpelihara perlindungan HKI terjadi peningkatan target mencapai 125% dan (3) jumlah alih teknologi
kekayaan intelektual kepada dunia industry juga terjadi peningkatan target hingga mencapai 800%.
Walaupun pencapaian indicator kinerja “Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi” telah mencapai 200% namun masih terdapat kendala antara lain kurangnya pemahaman
HKI dan Altek lingkup UK/UPT, sehingga diperlukan sosialisasi secara bertahap kepada UK/UPT,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
82 Badan Litbang Pertanian
meningkatkan intensitas kerja sama dengan KSPHP dan JASLIT, meningkatkan intensitas mediasi HKI
dan membuat usulan penetapan contact person HKI dan Altek di tiap UK/UPT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
42 Badan Litbang Pertanian
BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN
A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai
operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2011 mendapat anggaran
sebesar Rp. 212.597.000.000,- dan setelah mengalami berbagai revisi termasuk mendapatkan tambahan
melalui APBN Perubahan mengalami penurunan menjadi Rp. 125.804.585.000,- atau mengalami penurunan
sebesar 40,82%. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau sebesar 91,88%,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 9. Rincian anggaran yang telah di realisasikan
No. Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1. Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama, pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian
Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88
2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT)
Jumlah 125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
43 Badan Litbang Pertanian
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran
dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala
sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu
komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang
berwenang.
1. Realisasi Anggaran
Dalam pelaksanaan anggaran, dokumen sumber yang dijadikan acuan adalah DIPA Badan Litbang
Pertanian Kantor Pusat Jakarta yang sudah disahkan oleh Menteri Keuangan. Penerimaan negara per 31
Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang terdiri dari Pendapatan Umum dan Pendapatan Fungsional.
Realisasi pendapatan fungsional tersebut berasal dari : Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan
Gudang sebesar Rp. 192.925.000,-, pendapatan umum sebesar Rp. 93.156.559 Pendapatan Berupa Sewa
Rumah Dinas sebesar Rp. 444.444,-,Kembali Belanja Pegawai Tahun Yang Lalu sebesar Rp. 13.920.000,-.
penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni tahun yang lalu sebesar Rp.1.625,- Pendapatan Penjualan
Rumah, Gedung Bangunan Dan Tanah sebesar Rp. 13.920.000,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas
kerugian yang diderita oleh Negara sebesar Rp. 787.890.490,-.
Anggaran belanja per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 125.804.588.000,- dan realisasi belanja sebesar Rp.
115.592.375.186,- (bruto) atau 91,88 % dari anggaran belanja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
44 Badan Litbang Pertanian
Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada Tahun
2011 dapat dilihat dari table berikut ini :
Tabel 10. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta
pada Tahun 2011 ( Brutto )
No Uraian Anggaran Realisasi%
Real
1 Realisasi Pendapatan
Negara dan Hibah
-Rp -Rp 0,00%
-Penerimaan Pajak -Rp -Rp 0,00%
-Penerimaan Negara
Bukan Pajak-Rp 286.081.559Rp 100,00%
-Penrimaan hibah -Rp -Rp 0,00%
2Realisasi Belanja
Negara125.804.588.000Rp 115.592.375.186Rp 91,88%
- Belanja Rupiah Murni 124.630.598.000Rp 115.559.614.371Rp 92,72%
- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Rupiah
Pendamping1.141.175.000Rp 1Rp 0,00%
- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%
- Belanja PNBP 32.815.000Rp 32.760.815Rp 99,83%
- Belanja BLU -Rp -Rp 0,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
45 Badan Litbang Pertanian
2. Pendapatan Negara dan Hibah
Estimasi pendapatan Negara dan Hibah yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor
Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.0,- ( karena tidak terdapat dalam DIPA ) dan realisasi sebesar
Rp. 286.081.559,-, sedangkan realisasi pendapatan tahun 2010 sebesar Rp.378.608.860,- .
Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Tahun Anggaran 2011 dapat
dilihat pada Table dan Grafik dibawah ini :
Tabel 11. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Uraian
Angg
aran Realisasi %
Anggar
an Realisasi %
1 Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0%
2 Penerimaan PNBP Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100%
3 Penerimaan Hibah Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0%
Jumlah Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100%
No
31 Desember 2011 31 Desember 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
46 Badan Litbang Pertanian
Gambar 1. Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Estimasi pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor
Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- realisasi sebesar Rp.286.081.559,-. Sedangkan realisasi
anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak tahun 2010 sebesar Rp. 378.606.860,-. Dibandingkan dengan
pendapatan pada Tahun Anggaran 2010 terdapat penurunan sebesar Rp.92.525.301,- penurunan tersebut dari
pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara (TGR).
2011
Pen
dap
atan
Pajak
Pen
dap
atan
PN
BP
Pen
dap
atan
Hib
ah
Juta
R
up
iah
h
2011 2010
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
47 Badan Litbang Pertanian
Tabel 12. Realisasi PNBP menurut Sumber Pendapatan
Tabel 13. Realisasi PNBP Lainnya
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/ (Turun)
Pend.Penjualan Hasil
Produksi/ Sitaan Rp - Rp - 0,00%
Pend.Penjualan Aset Rp 13.920.000 Rp 3.480.000 300,00%
Pend.Sew a Rp 193.369.444 Rp 137.952.444 40,17%
Pend.Jasa I Rp - Rp - 0,00%
Pend.Jasa II Rp - Rp - 0,00%
Pend.Jasa Lainnya Rp - Rp - 0,00%
Pend.LayananJasa
Perbankan Rp - Rp 3.437.062 -100,00%
Pend.Bunga Rp - Rp - 0,00%
Pend.Pendidikan Rp - Rp - 0,00%
Pend.Iuran dan Denda Rp - Rp - 0,00%
Pend.dari penerimaan
kembali TAYL Rp 1.625 Rp 16.929.600 -99,99%
Pendapatan Pelunasan
Piutang Rp 78.790.490 Rp 205.510.647 -61,66%
Pend.dari penutupan
rekening Rp - Rp - 0,00%
Pend.Lain-lain Rp - Rp 11.297.107 -100,00%
Jumlah Rp 286.081.559 Rp 378.606.860 -24,44%
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
JUMLAH 0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%
Uraian31 Desember 2011 31 Desember 2010
PNBP
Lainnya0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
48 Badan Litbang Pertanian
Gambar 2. Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP TA 2011
4. Belanja Negara
Realisasi belanja pada per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau mencapai
91,88% dari anggaran sebesar Rp.125.804.588.000,-. Sedangkan pada tahun 2010 realisasi Belanja sebesar Rp.
90.481.804.807 dari anggaran sebesar Rp. 101.614.880.000,- dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember
2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 25.110.576.379,- dikarenakan bertambahnya anggaran dan kegiatan
Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Realisasi Anggaran dan Belanja terdiri dari Belanja Rupiah
Murni (RM), Rupiah Murni Pendamping (RMP) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pend.Penjualan Hasil Produksi/
Sitaan
Pend.Penjualan Aset
Pend.Sewa Pend.Jasa I Pend.Jasa II Pend.Jasa Lainnya
2011 Rp0 Rp13,920,000 Rp193,369,444 Rp0 Rp0 Rp0
2010 Rp0 Rp3,480,000 Rp137,952,444 Rp0 Rp0 Rp0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
49 Badan Litbang Pertanian
Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta
Tahun 2011 dan 2010 menurut sumber dana
Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini :
Gambar 3. Grafik Komposisi Alokasi Belanja TA 2011
Belanja Pegawai 7.93%
Belanja Barang 87.82%
Belanja Modal 13,71%
Bantuan Sosial 0.00%
%
Real.
Angg.
1 Realisasi Belanja Negara 115.592.373.186Rp 90.481.804.807Rp 78,28%
- Belanja Rupiah Murni 115.559.614.371Rp 90.416.809.807Rp 78,24%
- Belanja Pinjaman LN -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Rupiah
Pendamping -Rp -Rp 0,00%
- Belanja Hibah -Rp -Rp 0,00%
- Belanja PNBP 32.760.815Rp 64.995.000Rp 198,39%
- Belanja BLU -Rp -Rp 0,00%
Uraian tahun 2011 tahun 2010No
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
50 Badan Litbang Pertanian
5. Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 9.191.591.405,- atau mencapai 76,74
% dari anggaran sebesar Rp. 11.939.163.000,-. Sedangkan realisasi belanja pegawai per Desember 2010
sebesar Rp. 8.504.738.648,- dari anggaran sebesar Rp. 9.326.635.000,-. Dibandingkan dengan realisasi per 31
Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 657.148.757,- hal ini disebabkan karena bertambahnya
pegawai baru.
Berikut ini akan disajikan anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja.
Tabel 15. Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai
Uraian 31 Des 2011 31 Des 2010 % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 8.789.161.870Rp 8.091.343.648Rp 7,94%
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
Negara-Rp -Rp
0,00%
Belanja Pegaw ai Perjan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji Dokter PTT -Rp -Rp 0,00%
Belanja Honorarium -Rp -Rp 0,00%
Belanja Lembur 53.920.000Rp 53.955.000Rp -0,06%
Belanja Vakasi -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegaw ai Transito348.510.000Rp 359.440.000Rp
-3,14%
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu -Rp -Rp 0,00%
Belanja Asuransi Kesehatan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran -Rp -Rp 0,00%
Total 9.191.591.870Rp 8.504.738.648Rp 7,47%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
51 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011 adalah
sebagai berikut:
Tabel 16. Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan
sub kelompok Tahun 2011
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 8.934.761.000Rp 8.789.161.870Rp 98,37%
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri -Rp 0,00%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
Negara-Rp -Rp
0,00%
Belanja Pegaw ai Perjan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Gaji Dokter PTT -Rp -Rp 0,00%
Belanja Honorarium -Rp -Rp 0,00%
Belanja Lembur 53.979.000Rp 53.920.000Rp 99,89%
Belanja Vakasi -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegaw ai Transito2.950.423.000Rp 348.510.000Rp
11,81%
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu -Rp -Rp 0,00%
Belanja Asuransi Kesehatan -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran -Rp -Rp 0,00%
Total 11.939.163.000Rp 9.191.591.870Rp 76,99%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
52 Badan Litbang Pertanian
6. Belanja Barang
Realisasi belanja barang pada TA 2011 adalah sebesar Rp.101.491.723.371,- atau mencapai 94% dari
anggaran sebesar Rp. 107.505.665.000,-.
Sedangkan realiasi belanja pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp. 66.133.201.659,- atau mencapai
86.99% dari Pagu Anggaran Rp. 76.024.972.000,-. Dibandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami
kenaikan sebesar Rp. 35.358.521.712,- hal ini disebabkan karena bertambahnya anggaran dan bertambanya
kegiatan.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Perbandingan realisasi Belanja Barang
Uraian 31 Des 2011 31 Des2010
Belanja Barang Operasional 2.057.618.169Rp 2.485.016.480Rp
Belanja Barang Non
Operasional31.780.759.476Rp 21.666.197.140Rp
Belanja Jasa 46.640.876.898Rp 25.668.181.490Rp
Belanja Pemeliharaan 2.368.026.896Rp 1.976.476.288Rp
Belanja Perjalanan 18.644.441.932Rp 14.337.330.261Rp
Jumlah 101.491.723.371Rp 66.133.201.659Rp 53%
% Naik/(Turun)
-17%
47%
82%
20%
30%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
53 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang berdasarkan Sub Kelompok Belanja adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang TA 2011
7. Belanja Modal
Realisasi belanja modal pada TA 2011 adalah sebesar Rp.4.909.059.945,- atau mencapai 77% dari
anggaran sebesar Rp.6.359.760.000,- sedangkan realisasi belanja modal TA 2010 sebesar Rp. 15.843.864.500,-
atau 97,42% dari pagu sebesar Rp.16.263.255.000,- jika di bandingkan dengan tahun anggaran 2010
mengalami penurunan sebesar Rp. 10.934.804 555,- hal ini disebabkan karena pagu anggaran di tahun 2011
berkurang.
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Barang Operasional 2.544.740.000Rp 2.057.618.169Rp 80,86%
Belanja Barang Non
Operasional34.667.116.000Rp 31.780.759.476Rp 91,67%
Belanja Jasa 48.374.674.000Rp 46.640.876.898Rp 96,42%
Belanja Pemeliharaan 2.676.177.000Rp 2.368.026.896Rp 88,49%
Belanja Perjalanan 19.242.958.000Rp 18.644.441.932Rp 96,89%
Jumlah 107.505.665.000Rp 101.491.723.371Rp 94,41%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
54 Badan Litbang Pertanian
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal
8. Posisi Keuangan Secara Umum
Posisi Neraca per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta secara umum untuk
Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Komposisi Neraca tersebut adalah sebagai berikut :
Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)
Belanja Modal Tanah -Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin2.159.760.000Rp 2.037.563.600Rp 94,34%
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan4.200.000.000Rp 2.871.496.345Rp 68,37%
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan-Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp 0,00%
Jumlah 6.359.760.000Rp 4.909.059.945Rp 77,19%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
55 Badan Litbang Pertanian
Tabel 20. Komposisi Neraca per 31 Desember
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 142.560.336.455,- terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp.2.616.650,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 142.496.680.152,- Aset Lainnya sebesar Rp. 61.039.653,-. Jumlah
Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp.0,-.
Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp.142.560.336.455,- terdiri dari ekuitas dana lancar
sebesar Rp. 2.616.650,- dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 142.557.719.805,-.
Uraian Akun 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik
/turun
Aset Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- -13,30%
- Aset lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99%
-Aset tetap Rp. 142.496.680.152,- Rp. 164.396.515.775,- 13,32%
-Aset lainnya Rp. 61.039.653,- Rp. 20.400.000,- 37,22%
Kewajiban Rp. 0,- Rp. 0,- 0%
Ekuitas Dana Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- 13,30%
Ekuitas Dana Lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99%
Ekuitas Dana Investasi Rp. 142.557.719.805,- Rp. 164.416.915.775,- -13,32%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
56 Badan Litbang Pertanian
B. BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN
Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada umumnya cukup berhasil dalam
mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai PATP pada tahun 2011 mendapat
anggaran sebesar Rp. 4.173.000.000,- (Empat miliar seratus tujuh puluh tiga juta rupiah). Dari total
pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi program dan kegiatan Tahun 2011 sebesar
Rp. 4.050.514.983,- atau tingkat realisasi daya serap anggaran sebesar 97,06 %, jika pagu anggaran
merupakan indikator kinerja keuangan, maka pencapaian target 97,06 %.
Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan
anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena
adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja,
sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN.
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
57 Badan Litbang Pertanian
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian untuk
Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- yang semuanya merupakan estimasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sudah terealisasi sebesar Rp. 0,-
atau 0 % dari total estimasi anggaran. Realisasi pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian pada Tahun Anggaran 2011 tersebut semua berasal dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).
b. Realisasi Belanja Negara
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi,
namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Realisasi belanja negara
rupiah murni melebihi pagu karena pada tahun anggaran 2011 pagu gaji PNS tidak mencukupi,
namun demikian KPPN tetap membayarnya sepanjang kekuarangan tersebut berkaitan dengan
Gaji PNS.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
58 Badan Litbang Pertanian
Anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 21. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara per 31 Desember 2011
Uraian Anggaran Realisasi %
Pendapatan Negara dan Hibah 0 0 0
Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0 0
Realisasi Belanja Negara 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05
Belanja Rupiah Murni 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05
Belanja Pinjaman LN 0 0 0
Belanja PNBP 0 0 0
2. Penjelasan per Pos Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan Negara dan Hibah (PNBP)
Pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian hanya berasal dari Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Namun pada TA.2011 tidak mentargetkan pendapatan berupa PNBP,
sehingga realisasi pendapatan sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0,- .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
59 Badan Litbang Pertanian
b. Belanja Negara
Jumlah anggaran Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang dianggarkan dalam DIPA 2011
sebesar Rp. 4.173.000.000,- terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 4.173.000.000,- dan
Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-.
Realisasi Belanja TA 2011 per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 4.216.965.233,- terdiri dari realisasi
Belanja Rupiah Murni Rp. 4.216.965.233,- (101.05%) dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-
(0%). Sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian mendapat anggaran Belanja Negara Rupiah Murni sebesar Rp. 3.773.295.000,- dan
Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.564.829.244,- terdiri dari
realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 3.564.829.244,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-
(0%).
Terjadi kenaikan realisasi belanja negara TA 2011 sebesar Rp. 652.138.989,- atau 18.29 % bila
dibandingkan dengan realisasi TA.2010. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penambahan
pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun
anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun anggaran 2011,
Komposisi alokasi Belanja Negara per sumber dana seperti Tabel dan Grafik berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
60 Badan Litbang Pertanian
Tabel 22. Komposisi Realisasi Belanja Negara per 31 Desember 2011 dan 2010
Komposisi 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik
(Turun)
Rupiah Murni 4.216.965.233 3.564.829.244 18,29
Belanja Pinjaman LN 0 0 0
Belanja Hibah 0 0 0
RM Pendamping 0 0 0
PNBP 0 0 0
Gambar 4. Grafik Komposisi Rincian Realiasi Belanja per Sumber Dana TA 2011
31-Des-11
% Naik (Turun) 0
1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
31-Des-11
31-Des-10
% Naik (Turun)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
61 Badan Litbang Pertanian
c. Belanja
Realisasi Belanja TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian per 31 Desember 2011 yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan mencapai Rp 4.216.965.233,- (101.05%) dari pagu
sebesar Rp 4.173.000.000,- yang terdiri dari: Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.016.226.205,-, Belanja
Barang Rp. 2.573.004.928,-, dan Belanja Modal Rp. 627.734.100,-
Realisasi belanja per jenis belanja tahun 2011 dirinci pada Tabel dan Grafik berikut :
Tabel 23. Realiasi Belanja per Jenis Belanja per 31 Desember 2011 dan 2010
Jenis Belanja 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Pegawai 1.016.226.205 761.229.249 33,49
Belanja Barang 2.573.004.928 1.995.536.495 28.93
Belanja Modal 627.734.100 808.063.500 (22,31)
Jumlah 4.216.965.233 3.564.829.244 18.29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
62 Badan Litbang Pertanian
Komposisi realisasi Belanja menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Gambar 5. Grafik Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja per 31 Desember 2011
d. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp. 959.941.000,-. Realisasi
Belanja Pegawai Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian TA 2011 sebesar Rp. 1.016.226.205,-
atau 105.86 % lebih tinggi dari anggaran. Kelebihan realisasdi ini disebabkan karena pada tahun
anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan
pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun
anggaran 2011. Dalam perencanaan TA. 2011 sudah dicadangkan belanja Transito untuk gaji
31-Des-11
% Naik (Turun) … 0
500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000
2,500,000,000
3,000,000,000
31-Des-11
31-Des-10
% Naik (Turun) 33,49 28.93 -22,31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
63 Badan Litbang Pertanian
PNS Rp. 30.000.000, namun tidak sebanding dengan penambahan pegawai sehingga realisasi
belanja Pegawai melebihi pagu anggaran yang tersedia yaitu sebesar Rp. 56.288.205,-.
Realisasi belanja pegawai Rp. 1.016.226.205 adalah jumlah neto karena pada tahun anggaran
2011 terjadi pengembalian belanja pegawai berupa : Tunjangan fungsional sebesar Rp.
4.670.000,- (bukti terlampir), hal ini terjadi karena ada rangkap jabatan struktural dan fungsional
1 (satu) orang PNS, berdasarkan aturan yang ada tidak diperkenankan untuk menerima 2 (dua)
tunjangan jabatan dalam satu jabatan.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut :
Tabel 24. Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 967.755.756 708.684.017 36,55
Belanja Lembur 19.464.500 19.742.000 (1.40)
Belanja Tunj Khusus/Peg.Transito
33.680.000 32.805.000 2.66
Jumlah Bruto 1.020.903.256 761.231.017 34.11
Pengembalian Belanja 4.674.051 1.768
Jumlah Belanja Neto 1.016.226.205 761.229.249 33.49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
64 Badan Litbang Pertanian
Belanja Pegawai mengalami kenaikan sebesar 33.49 %, hal ini terjadi karena pada tahun
anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai terdiri dari 1 PNS pindahan dan tambahan 3
pegawai CPNS dari pengadaan tahun anggaran 2010.
e. Belanja Barang
Belanja Barang yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi
Pertanian sebesar Rp 2.581.509.000,- dengan realisasi per 31 Desember 2011 sebesar Rp.
2.573.004.928,- sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama jumlah anggaran Belanja
Barang sebesar Rp. 2.014.200.000,- dengan realisasi Rp. 1.995.536.495,-, terdapat kenaikan
realisasi Belanja Barang tahun 2011 sebesar Rp. 577.468.433 atau (28,93%).
Kenaikan tersebut karena pada tahun anggaran 2011 Balai PATP telah melakukan koordinasi
dengan UK/UPT penghasil teknologi dan lisensor (mitra kerjasama) dalam rangka mediasi
finalisasi kerjasama lisensi alih teknologi yang diminati pihak swasta. Koordinasi kegiatan
tersebut berupa Round Table Meeting yang dihadiri para penghasil teknologi dan pihak swasta
yang berminat dengan hasil teknologi tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2011 Balai PATP
telah melakukan 6 kali Round Table Meeting dengan hasil 8 inovasi yang diminati oleh lisensor
untuk selanjutanya dilakukan mediasi perjanjian lisensi. Dalam mediasi tersebut membahas
yang berkaitan antara hak dan keawajiban para pihak, antara lain mengenai royalty , produksi
dan pemasarannya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
65 Badan Litbang Pertanian
Realisasi Belanja Barang TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut ini:
Tabel 25. Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Barang Operasional 291.932.444 244.825.471 19,23
Belanja Barang Non Operasional
1.122.652.050
823.957.700
36,25
Belanja Jasa 123.499.641 90.505.741 36,45
Belanja Pemeliharaan 216.761.550 209.151.100 3,63
Belanja Perjalanan Dinas 818.159. 627.096.483 30,46
Total 2.573.004.928 1.995.536.495 28,93
f. Belanja Modal
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada TA. 2011 mempunyai anggaran Belanja Modal
sebesar Rp. 631.550.000,- dengan relaisasi Rp. 627.734.100,-, sedangkan pada TA 2010 sebesar
Rp. 865.000.000,- dengan realisasi Rp. 808.063.500,- dengan demikian terjadi penurunan realisasi
belanja modal tahun 2011 sebesar RP. 180.329.400 atau 22,31 %, berasal dari :
1) Belanja modal Peralatan dan mesin per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar
Rp. 170.844.400,- atau 25.96% hal ini terjadi karena pengadaan alat mesin sifatnya adalah
untuk melengkapai peralatan yang sudah ada sehingga anggaran tahun 2011 dianggarkan
lebih rendah dari tahun 2010.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
66 Badan Litbang Pertanian
2) Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar
Rp. 9.485.000,- atau 6.32%, hal ini terjadi karena pelaksanaan rehabilitasi gedung dan
bangunan menyempurnakan rehabilitasi gedung tahun anggaran 2010.
Sampai dengan akhir tahun anggaran 2011 realisasi fisik belanja modal sudah mencapai target
fisik 100 %. Realisasi Belanja Modal dibandingkan antara TA sekarang (2011) dengan TA yang
lalu (2010) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 26. Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2011 dan 2010
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)
Belanja Peralatan dan Mesin 487.242.100 658.086.500 (25.96)
Belanja Gedung dan Bangunan 140.492.000 149.977.000 (6.32)
Belanja Perjalanan Gedung 0 0 0
Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0
Total 627.734.100 808.063.500 (22,31)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
67 Badan Litbang Pertanian
CATATAN PENTING LAINNYA
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau
kelompok orang berupa perlindungan atas invensi, ciptaan di bidang ilmu, teknologi, seni dan sastra, dan
pemakaian simbol atau lambang dagang, yang meliputi : Paten, Hak Cipta, Merek, Rahasia Dagang, Desain
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Varietas Tanaman . Pengelolaan kekayaan intelektual pertanian
dipandang sangat perlu, bukan saja agar proses sertifikasi HKI dapat dilakukan secara optimal dan sertifikat
HKI dapat diterima tepat waktu, namun juga untuk merangsang inventor lain agar berlomba mendaftarkan
invensinya. Invensi hasil Badan Litbang Pertanian yang unggul dan komersial menjadi target utama untuk
dilindungi HKI, karena melalui perlindungan HKI, maka suatu invensi mendapatkan pengakuan
kepemilikan invensi dari pemerintah dan pengalihan teknologi hanya dapat dilaksanakan apabila teknologi
tersebut telah dilindungi HKI nya. Untuk meningkatan jumlah invensi yang dilindungi HKI dan waktu
mendapatkan sertifikat paten lebih cepat maka dilakukan sosialisasi, lokakarya untuk menjaring invensi yang
akan dilindungi, pemanduan penyusunan dokumen dan mediasi percepatan proses pemeriksaan subtantif
paten dan PVT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
68 Badan Litbang Pertanian
Tabel 27. Data Permohonan Paten, Ciptaan, Merek, dan Hak PVT Badan Litbang Pertanian , 2006 s/d 2011
Tahun Pendaftaran/Permohonan
Sertifikat Paten Cipta Merek PVT Var1) Jml Paten Cipta Merk PVT Var Jml
< 2006 59 6 22 - - 87 9 2 3 - - 14
2006 16 7 1 3 14 41 - 7 - - 11 18
2007 2 - - 2 18 22 7 - - 1 18 26
2008 15 5 7 6 64 97 5 - - 2 57 64
2009 13 10 4 4 104 135 2 1 - 2 100 105
2010 28 5 2 5 80 120 5 9 8 - 80 102
2011 16 6 4 7 86 119 6 1 2 - 86 95
Jml 149 39 40 27 366 621 34 20 13 5 352 424
Sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 jumlah pendaftaran/permohonan KI mencapai 621 meliputi 149 Paten,
39 Ciptaan, 40 Merek, 27 PVT dan 366 varietas, sedangkan untuk tahun 2011 jumlah pendaftaran KI/HKI
meliputi 16 Paten, 6 Ciptaan, 4 Merek, 7 PVT dan 86 varietas (Tabel 1). Pendaftaran Hak PVT pada tahun
2011 sebanyak 7 permohonan yang meliputi 2 varietas jagung hibrida, 2 varietas padi, 1 varietas krisan dan 2
varietas buncis, sedangkan merek 4 permohonan. Jumlah ini meningkat dibandingkan permohonan pada
tahun-tahun sebelumnya. Promosi teknologi hasil penelitian pertanian kepada pengguna (industri,
pemerintah, dan masyarakat) dilakukan untuk mempercepat proses alih teknologi KI. Promosi dikemas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
69 Badan Litbang Pertanian
dalam Round table meeting (RTM). Dalam rangka alih teknologi kepada industri tahun 2011 dilakukan enam
kali RTM dan satu kali temu bisnis. Pelaksanaan RTM dilakukan berdasar kluster – kluster komoditas sebagai
berikut : hortikultura, peternakan, tanaman perkebunan, pasca dan panen tanaman pangan, kegiatan temu
bisnis dilakukan bekerjasama dengan Masyarakat Perbenihan Pertanian Indonesia. Hampir seluruh klaster
teknologi yang ada di Badan Litbang Pertanian telah tercakup dalam pelaksanaan kegiatan RTM tahun 2011.
Hal ini memperlihatkan kepada dunia usaha bahwa Badan Litbang Pertanian mempunyai berbagai teknologi
yang dibutuhkan masyarakat. Industri yang berminat mengembangkan teknologi tersebut diarahkan untuk
membuat kesepakatan (MOU) perjanjian lisensi. Nota kesepakatan merupakan bentuk keterikatan industri
untuk mengembangkan teknologi. Perjanjian alih teknologi melalui lisensi adalah pemberian ijin kepada
lisensor untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk hasil teknologi, dimana Badan
Litbang sebagai pemberi lisensi akan mendapatkan royalti KI sebagai imbalan atas pemberian lisensi
tersebut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
70 Badan Litbang Pertanian
Gambar 6. Grafik Teknologi Badan Litbang Pertanian yang Dilisensi Swasta sejak tahun 2007 -2011
Aktivitas penderasan inovasi yang terjadi pada tahun 2011 cukup signifikan karena sudah mencapai 20
perjanjian lisensi (Gambar 1). Perjanjian lisensi terdiri atas 11 Paten, 9 varietas tanaman, satu teknologi di
antaranya dilisensi oleh 3 perusahaan secara non eksklusif yaitu SMARt (Formula pupuk hayati untuk
tanaman padi) sementara pada tahun 2010 jumlah lisensi hanya 11 judul, sehingga terjadi kenaikan jumlah
lisensi hampir dua kali. Selanjutnya uraian invensi yang dilisensi swasta tahun 2011 disajikan pada Tabel 18.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2007 2008 2009 2010 2011 Total
J
u
m
l
a
h
Tahun di lisensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
71 Badan Litbang Pertanian
Tabel 28. Invensi Badan Litbang Pertanian Yang Dilisensi Swasta Tahun 2011
No Nama Teknologi UK/UPT Mitra Kerja Sama
1 Jagung hibrida Bima 7 Balitsereal PT Biogen Plantation
2 Minuman kesehatan dari kulit buah manggis BPTP Sumbar PT Zena Nirmala Sentosa
3 Bio aditif BBM Balittro PT Sinergi Alam Bersama
4 AWS Sistem Telemetri (alat perekam data stasiun cuaca otomatis)
Balitklimat PT Indocommit Citra Mahardhika
5 Feromon Exi (Formulasi feromon seks pemikat serangga jantan)
BB Biogen PT Nusagri
6 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Bio Nusantara
7 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Petrosida Gresik
8 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Buana Agro Sejahtera
9 Proses Penurunan Ideks Glikemik pada Beras BB Pascapanen
PT Petrokimia Gresik
10 Padi Hibrida HiPa 12 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama
11 Padi Hibrida HiPa 14 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama
12 Jagung QPM Balitsereal PT Berdikari
13 Krisan Puspita Nusantara Balithias PT. Alam Indah Bunga Nusantara
14 Krisan Swarna Kencana Balithias PT. Alam Indah Bunga Nusantara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
72 Badan Litbang Pertanian
15 Buncis Tegak 1 Balitsa Fajar Seed
16 Buncis Tegak 2 Balitsa Fajar Seed
17 Atraktan Balitro PT. Sianindo Kurniasejati
18 Lem Perangkap Lalat Buah Balitro PT. Sianindo Kurniasejati
19 Kangkung Sutera Balitsa PT. Sang Hyang Seri
20 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Plus
Balitro PT. Sapa Berkah Persada
Kemajuan dan keberhasilan serta jaminan akuntabilitas (tanggung gugat) pelaksanaan kinerja suatu
perjanjian lisensi perlu diukur melalui kegiatan pemantauan. Verifikasi merupakan salah satu alat
manajemen yang dapat digunakan untuk pemantauan tingkat keberhasilan suatu kegiatan perjanjian lisensi
yang sedang berjalan dan merupakan suatu kegiatan yang teratur dan berkesinambungan yang dilakukan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Data hasil verifikasi dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan
menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan dan atau perencanaan berikutnya. Tahun
2011 telah dilakukan verifikasi invensi yang dilisensi swasta sehingga diketahui potensi jumlah royalti dari
KI yang telah dilisensikan ke swasta (Tabel 16).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
73 Badan Litbang Pertanian
Tabel 29. Invensi Dan Potensi Royalti Badan Litbang Pertanian
No Judul invensi UK/UPT Inventor Mitra Kerjasama Potensi Royalti
1 M.DEC , Nodulin Bio P, Bio NK
Balittanah 1.Rasti Saraswati PT Nusa Palapa Gemilang
Rp. 359.838.982
2 Bio Bus Balittanah 1. Edi Santosa 2. Surono 3. Elsanti
PT Bio Industri Nusantara
Rp. 58.020.000
3 Rizhoplus BB Biogen 1.Rasti Saraswati PT Hobson Interbuana Indonesia
Rp. 179.163.038
4 Padi Hibrida HiPa 9 BB Padi 1. Dr.Satoto
2. Sudibyo Utomo, MS
3. Murdani
PT Metahelix Life Science
USD 20.000
5 Padi HiPa 8 BB Padi 1. Dr.Satoto
2. Sudibyo Utomo, MS
3. Murdani
PT Dupont Indonesia Rp. 4.346.925
6 Minuman kesehatan kult buah manggis
BPTP 1.Kasma Iswari PT. Zena Nirmala Sentosa
Rp. 130.000.000
7 Starter Bimo- CF BB Pascapanen 1.Misgiyarta 2.Suismono
PT Multi Prima Sejahtera
Rp. 870.807
8 Deha-F (Obat Anti Demam Berdarah)
Balitro 1.Dr. Ir. Nurliani Bermawie
2.Ir. Bagem Sofiana Sembiring
3.Dr. Ir. Molide Rizal, MS
PT Soho Pharmasi Industri
Rp. 37.192.000
Jumlah Rp 769.431.752 USD 20.000
Catatan : Asumsi 1 USD = Rp. 9.200,- sehingga USD 20.000 x Rp. 9.200,- = Rp. 184.000.000,-. Total Royalti sampai dengan akhir Desember 2011 (Rp. 769.431.752,- + Rp. 184.000.000,- = Rp. 953.831.752,-)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
74 Badan Litbang Pertanian
Pengembangan inovasi teknologi untuk industri dalam rangka penderasan teknologi memerlukan
mekanisme pengelolaan HKI, penguasaan teknologi, dan alih teknologi dari lembaga litbang ke industri,
sehingga lembaga litbang merupakan pusat dan sumber inovasi teknologi dalam bidang pertanian,
sedangkan industri menjadi plasmanya. Dibanding tahun sebelumnya usulan pendaftaran HKI tahun 2011
makin meningkat, namun masih banyak usulan yang belum memenuhi persyaratan. Untuk keperluan
tersebut telah diterbitkan tiga panduan umum yaitu kriteria penilaian suatu invensi (Paten Dan PVT) untuk
memenuhi persyaratan permohonan pendaftaran dan alih teknologinya, panduan umum valuasi invensi dan
panduan umum verifikasi dan satu draft panduan pengelolaan royalti.
Panduan Umum Valuasi Invensi dilakukan melaui 4 pendekatan yaitu : (1) biaya, (2) pendapatan, (3) pasar,
dan (4) kombinasinya. Pendekatan biaya paling mudah diterapkan karena unsur-unsurnya mudah diperoleh
seperti biaya tenaga kerja, overhead sarana dan prasarana, biaya prototipe, pilot plant, serta proses
perlindungan hukum.
Panduan Umum Verifikasi disusun dan diterbitkan serta telah diuji coba dalam kegiatan verifikasi invensi
Badan Litbang Pertanian tahun 2011, namun masih perlu penyempurnaan sesuai hasil uji coba di lapangan
agar menjadi alat verifikasi yang operasional, efektif dan efisien.
Draft panduan pengelolaan royalti sudah disusun namun belum dapat dioperasionalkan karena masih
menunggu terbitnya peraturan yang mengatur penggunaan royalti hasil alih teknogi berupa Peraturan
Pemerintah tentang tarif yang berlaku di Kementerian Pertanian dan Keputusan Menteri Keuangan tentang
penggunaan pendapatan hasil alih teknologi, hal ini perlu ditindak lanjuti dalam melakukan pembahasan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
75 Badan Litbang Pertanian
dengan pihak terkait khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Sekretariat
Kabinet.
PENJELASAN UMUM NERACA
1. Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.732.403.643 terdiri dari dari :
- Aset Lancar Rp. 960.945.043
- Asset Tetap Rp. 4.738.203.600
- Aset Lainnya Rp. 33.255.000
2. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 3.000.000,- merupakan kewajiban jangka
pendek, berupa uang muka dari KPPN yang berada di Kas Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp.3.000.000,-
3. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.729.403.643 terdiri dari :
- Ekuitas Dana Lancar Rp. 957.945.043
- Ekuitas Dana Investasi Rp. 4.771.458.600
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
76 Badan Litbang Pertanian
Tabel 30. Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dan 2010 pada Tahun Anggaran 2011
Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik (Turun)
Aset 5.732.403.643 4.051.648.500 1.007.298.969
Kewajiban 3.000.000 0 3.000.000
Ekuitas Dana 5.729.403.643 4.725.104.674 1.004.298.969
Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut :
Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh di bawah ini:
Gambar 4. Grafik Komposisi Neraca per 31 Desember TA 2011 dan TA 2010
0
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
31-Des-11 31-Des-10 Naik (Turun)
Aset
Kewajiban
Ekuitas Dana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
77 Badan Litbang Pertanian
V. PENUTUP
Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis
dan administratif kepada semua unsure Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2011 mengimplementasikan
kegiatannya pada 5 (lima) sub kegiatan yaitu : (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program,
Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen; (2) Sub Kegiatan
Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan
Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan Pemantapan
jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana,
Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan
(5) Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian,
Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub Kegiatan Utama Sekretariat Badan
Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
78 Badan Litbang Pertanian
1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan
Data dan Informasi Manajemen
Pada tahun 2011 Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Sub
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan
Data dan Informasi Manajemen yaitu : (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi beberapa
dokumen yaitu (a) dokumen Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian dan Eselon II,
(b) dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2011 beserta Eselon II.
Selain dokumen tersebut, Sub Bagian Program dan Anggaran juga mengkompilasi 65 dokumen
Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT, 65 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) lingkup UK/UPT dan 65 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL)
lingkup UK/UPT tahun 2011. (2) Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Sistem Pengendalian
Intern (SPI) dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah
direncanakan dan mencapai pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib dalam
penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan asset dan ketaatan
terhadap peraturan perundangan. (3) Jumlah buku statisti penelitian pertanian yang ditargetkan dalam
Tahun 2011 adalah 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian meliputi data hasil-
hasil penelitian. (4) Jumlah data base pertanian.
Hasil pengukuran Kinerja kegiatan yang dilakukan melalui indicator yang telah ditetapkan,
menunjukkan bahwa : walaupun semua pencapaian indikator kinerja telah mencapai 100% namun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
79 Badan Litbang Pertanian
masih terdapat beberapa kendala yaitu “jumlah dokumen perencana” walau mencapai 100% namun
kendala yang ditemui berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan
perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di instansi. Adanya revisi-sevisi
tersebut mengharuskan staf yang bertanggung jawab terhadap dukumen tersebut untuk selalu
meng”update” dokumen tersebut, karena juka tidak dilakukan demikian akan terjadi “ketidaksesuaian”
antara tiap dokumen tersebut.
2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian
Pada tahun 2011 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan
Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian yaitu : (1) prosentase Fungsional
yang mendukung Badan Litbang Pertanian. Pada tahun 2010 jumlah jabatan fungsional yang
mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2269 orang, kemudian pada tahun 2011 jumlah jabatan
fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2669 orang. Ini bearti mengalami
peningkatan sebesar 125%. (2) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange.
Dari hasil tabel indikator kinerja Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific
exchangemenunjukkan hasil yang baik sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011. Dari target 250
orang, terealisasi 1908 orang. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 750%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
80 Badan Litbang Pertanian
3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan
Pada tahun 2011 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara rinci mengimplementasikan
ke dalam 2 indikator kinerja yang masing-masing mencapai 100% yaitu : (1) Laporan Keuangan (LK)
yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) berjumlah 2 laporan yang meliputi Laporan
Keuangan Semester I TA 2011 dan II TA 2010 UAPPA (Badan Litbang) berupa neraca, Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan catatan atas Laporan Keuangan dan Arsip Data
Komputer. (2) Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan Badan Litbang Pertanian.
Tercapainya jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian
dilihat pada Profil Sumber daya KP lingkup Badan Litbang Pertanian. Keberhasilan indikator ini
dicapai melalui kegiatan antara lain : (a) Penyusunan Buku Statistik Pertanian; (b) Pengelolaan sumber
daya Litbang Pertanian berbasis Sistem Informasi Geografis; (c) Workshop dan training Pengelolaan
Kebun Percobaan; (4) Revitalisasi Kebun Percobaan.
4. Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian,
Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta
Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik
Diimplementasikan pada dua indicator yaitu : (1) Jumlah MoU, dari target yang ditetapkan sebanyak 7
Mou, terealisasi 10 Mou atau capaian 150%. (2) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi,
Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri dari target yang ditetapkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
81 Badan Litbang Pertanian
sebanyak 200 kerja sama, terealisasi 583 kerjasama atau terjadi capaian 250%. (3) Jumlah Layanan
Informasi teknologi Badan Litbang Pertanian, dari target yang ditetapkan sebanyak 1 paket, terealisasi
juga 1 paket hingga terjadi capaian 100%.
Dari hasil diatas, indicator kinerja tahun 2011 menunjukkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang
mendukung capaian target adalah : (1) Faktor Internal antara lain : terealisasinya penyerapan anggaran
sesuai dengan sasaran kegiatan, SDM yang mencukupi, Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
seperti komputer, ATK dll, dan dukungan kebijakan pimpinan Badan Litbang Pertanian. (2) Faktor
Eksternal antara lain : koordinasi yang baik antar Bagian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan
UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, koordinasi yang baik dengan instansi di liar Badan Litbang
Pertanian dan dukungan kebijakan instansi diluar Kementan.
5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian,
Promosi dan Alih Teknologi.
Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu : (1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI
dan Alih Teknologi terjadi peningkatan target hingga mencapai 200%; (2) Jumlah invensi yang
terpelihara perlindungan HKI terjadi peningkatan target mencapai 125% dan (3) jumlah alih teknologi
kekayaan intelektual kepada dunia industry juga terjadi peningkatan target hingga mencapai 800%.
Walaupun pencapaian indicator kinerja “Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi” telah mencapai 200% namun masih terdapat kendala antara lain kurangnya pemahaman
HKI dan Altek lingkup UK/UPT, sehingga diperlukan sosialisasi secara bertahap kepada UK/UPT,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
82 Badan Litbang Pertanian
meningkatkan intensitas kerja sama dengan KSPHP dan JASLIT, meningkatkan intensitas mediasi HKI
dan membuat usulan penetapan contact person HKI dan Altek di tiap UK/UPT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
22 Badan Litbang Pertanian
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam tahun anggaran 2011, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menetapkan 5
(lima) sasaran yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut yaitu : (1) Terwujudnya program dan anggaran
yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen akurat; (2)
Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan mendukung pelaksnaan kegiatan litbang
pertanian; (3) Terwujudnya laporan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan opini wajar
tanpa pengecualian; (4) Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri/luar negeri; (5) Terwujudnya
perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih teknologi. Ke lima sasaran tersebut selanjutnya diukur
dengan 14 (empat belas) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2011 menunjukkan bahwa kelima
sasaran tersebut dapat tercapai dengan baik, dengan capaian melebihi 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
23 Badan Litbang Pertanian
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011
Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2011
dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian
tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel 3
sebagaimana tertera di bawah ini.
Dilihat dari hasil tabel 1 tersebut, kinerja Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun
2011 secara umum menunjukkan keberhasilan dengan tercapainya setiap indikator kinerja sebagaimana telah
ditetapkan pada tahun 2011 awal.
Tabel 3. Capaian Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 2011
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAIAN %
1. Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja yang akuntabel serta data dan informasi manajemen akurat
- Jumlah dokumen perencanaan
- Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
- Jumlah buku statistik penelitian pertanian
- Jumlah data base pertanian
14 Laporan
1 laporan 1 buku 1 data
14 Laporan 1 laporan 1 buku 1 data
100
100
100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
24 Badan Litbang Pertanian
2. Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
- Prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian
- Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange
2269 orang 250 orang
2669 orang 1908 orang
125
750
3. Terwujudnya laporan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian
- Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP)
- Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan Badan Litbang Pertanian
2 laporan 1 data
2 laporan 1 data
100
100
4 Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri
- Jumlah MOU
- Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri
- Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang Pertanian
7 MoU 200 kerja sama 1 paket
10 MoU 583 kerja sama 1 paket
100 250
100
5 Terwujudnya perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih teknologi
- Jumlah rekomendasi dan requlasipengelolaan HKI dan Alih Teknologi
- Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI
- Jumlah Alih Teknologi KI kepada dunia industri
2 rekomendasi 24 invensi 1 kegiatan
4 rekomendasi 32 invensi 8 kegiatan
200
125
800
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
25 Badan Litbang Pertanian
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Terwujudnya program dan anggaran yang berbasis kinerja menuju laporan kinerja
yang akuntabel serta data dan informasi manajemen akurat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan dalam tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran 1
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah dokumen perencanaan 14 laporan 14 laporan 100
b. Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) 1 laporan 1 laporan 100
c. Jumlah buku statistik penelitian pertanian 1 buku 1 buku 100
d. Jumlah data base pertanian 1 data 1 data 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
26 Badan Litbang Pertanian
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 4 dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Indikator kinerja yang berupa dokumen perencanaan berjumlah 14 laporan yang meliputi beberapa
dokumen yaitu : a) dokumen Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian dan Eselon II,
b) dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2012 dan Eselon II dan c)
dokumen Penetapan Kinerja lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2011 beserta Eselon II. Selain
dokumen tersebut, Sub Bagian Program dan Anggaran juga mengkompilasi 65 dokumen Petunjuk
Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT, 65 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup
UK/UPT dan 65 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) lingkup
UK/UPT tahun 2011. Dokumen-dokumen tersebut memiliki keterkaitan satu dengan lainnya.
Walaupun pencapaian indikator kinerja ”jumlah dokumen perencanaan” telah mencapai 100%
namun masih terdapat beberapa kendala diantaranya berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen
tersebut yang dikarenakan perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di
dalam instansi. Adanya revisi-revisi tersebut mengharuskan staf yang bertanggungjawab terhadap
dokumen tersebut untuk selalu meng”update” dokumen tersebut, karena jika tidak dilakukan demikian
akan terjadi ”ketidaksesuaian”antara tiap dokumen tersebut.
Setelah menghasilkan 14 dokumen laporan perencanaan tersebut, diharapkan dokumen tersebut
dapat dijadikan acuan/landasan bagi UK/UPT dalam menyusun program dan kegiatan masing-masing
UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan perannya Badan Litbang Pertanian yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
27 Badan Litbang Pertanian
merupakan salah satu wakil dari Kementerian Pertanian dimana selain memiliki kegiatan-kegiatan yang
mendukung tupoksinya juga harus memiliki kegiatan yang mendukung 4 target sukses Kementerian
Pertanian.
b. Indikator kinerja sasaran untuk jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang telah ditargetkan
dalam Tahun 2011 telah tercapai 100% (berhasil). Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilakukan dengan
maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah direncanakan dan mencapai
pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan,
kehandalan laporan keuangan, pengamanan aset dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Dengan
terbitnya Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
diharapkan digunakan sebagai acuan dalam pengaturan secara menyeluruh mengenai Sistem
Pengendalian Intern pemerintah yang telah disusun dan ditetapkan pada setiap unit kerja. Seluruh
UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian telah mempunyai Tim Satlak PI dan telah menjalankan 5
komponen SPI. Pada tahun 2011 ini, kegiatan SPI Badan Litbang Pertanian tidak difokuskan pada
sosialisasi ataupun apresiasi mengenai unsur/komponen SPI, namun kegiatan SPI difokuskan pada
pengendalian kegiatan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, berupa evaluasi menyeluruh
mengenai pelaksanaan kegiatan TA 2009-2011 pada masing-masing UK/UPT serta evaluasi perencanaan
kegiatan TA 2012. Dari hasil evaluasi secara umum dapat digambarkan bahwa secara kuantitatif, capaian
kinerja UK/UPT pada umumnya telah memenuhi kriteria Indikator Kinerja Utama (IKU) diatas 70%,
bahkan ada yang lebih dari 100% dibandingkan dengan sasaran/target dalam perencanaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
28 Badan Litbang Pertanian
c. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai berupa 1 buku statistik
penelitian pertanian dan 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian (varietas, teknologi,
produk, kebijakan, rekomendasi), data profil SDM Badan Litbang Pertanian, dan data artikel inovasi
teknologi pertanian.
Walaupun pencapaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 100% namun terdapat beberapa
kendala diantaranya berupa distribusi data dari UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian sebagai
sumber data belum berjalan dengan tepat waktu sehingga data untuk artikel inovasi teknologi kadang-
kadang terlambat untuk ditayangkan. Solusi yang dilakukan adalah dengan secara rutin sub bagian Data
dan Informasi Manajemen menghubungi UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian agar menyampaikan
data yang diperlukan secara tepat waktu.
d. Setelah menghasilkan 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian tersebut,
diharapkan dapat menggunakan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program dan kegiatan
masing-masing UK/UPT sehingga sesuai dengan tujuan, visi, misi dan peran Badan Litbang Pertanian
dalam mendukung pencapaian 4 target sukses Kementerian Pertanian.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
29 Badan Litbang Pertanian
Sasaran 2 :
Tersedianya SDM sesuai kapasitas, kualitas, profesionalisme dan kompetensi SDM
mendukung pelaksanaan kegiatan litbang pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan dalam tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Capaian Kinerja Sasaran 2
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 5 dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, Prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang
Pertanian tahun 2011 secara umum menunjukkan hasil yang telah sesuai sebagaimana ditetapkan pada
tahun 2011. Jumlah Pejabat Fungsional Badan Litbang Pertanian Tahun 2011 adalah 2669 orang
seluruhnya mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Adapun jabatan fungsional
yang mendukung Badan Litbang Pertanian adalah 1) Peneliti, 2) Perekayasa, 3) Penyuluh, 4) Teknisi
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian 2269 orang 2669 orang 125
b. Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific
exchange
250 orang 1908 orang 750
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
30 Badan Litbang Pertanian
Litkayasa, 5) Pustakawan, 6) Arsiparis, 7) Pranata Humas, 8) Pranata Komputer, 9) Statistisi, 10) Analis
Kepegawaian, dan 11) Perencana.
b. Dari hasil tabel indikator kinerja, Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, Training dan Scientific
Exchange tahun 2011 secara umum menunjukkan hasil sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011,
dengan capaian kinerja melebihi yang telah ditetapkan. Banyaknya jumlah pegawai yang mengikuti
pendidikan S3, S2, S1, training dan scientific exchange mencapai target hingga 100%, bahkan melebihi
yang ditargetkan, ini menunjukkan bahwa pengembangan SDM merupakan salah satu prioritas utama
Badan Litbang Pertanian. Kualitas dan kompetensi SDM ditingkatkan melalui tugas belajar, training,
pelatihan dan scientific exchange. Tercatat sebanyak 76 orang petugas belajar dalam negeri dan sebanyak
10 orang petugas belajar luar negeri, sehingga total 86 orang. Sedangkan untuk training tercatat sebanyak
1.744 orang yang terdiri dari 1.685 orang mengikuti training dalam negeri dan 59 training luar negeri.
Untuk kegiatan scientific exchange (SE) atau pertukaran ilmiah pada tahun 2011 ditugaskan sebanyak 78
orang peserta yang dilaksanakan di 20 negara untuk mengikuti workshop, konferensi, kunjungan ke
lembaga pertanian lain, dan sebagai anggota Delegasi RI menghadiri pertemuan internasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
31 Badan Litbang Pertanian
Sasaran 3 : Terwujudnya laporan Pengelolaan Barang Milik Negara dan Keuangan dengan
opini wajar tanpa pengecualian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana tercantum dalam
tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran 3
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem
Akuntansi Pemerintah (SAP)
2 laporan 2 laporan 100
b. Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan
Badan Litbang Pertanian
1 data 1 data 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
32 Badan Litbang Pertanian
Adapun penjelasan pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja pada tabel 6 dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Indikator kinerja yang berupa Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah
(SAP) berjumlah 2 laporan yang meliputi: Laporan Keuangan Semester I TA 2011 dan II TA 2010 UAPPA
(Badan Litbang) berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan
Catatan atas Laporan Keuangan dan Arsip Data Komputer.
Hasil dari pengukuran kinerja tahunan tersebut rata-rata telah mencapai target yang telah
ditetapkan. Kegiatan yang mencapai target dari semua indikator yang ada adalah kegiatan
perencanaan/implementasi Sistem Akuntansi Pemerintah, hal ini didukung oleh:
1) Kerja sama yang baik antara Sekretariat Badan sebagai koordinator dari unit eselon I Badan Litbang
Pertanian dengan satuan-satuan kerjanya (UK/UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian.
2) Dukungan perangkat lunak SAP dari Kementerian Keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan
tingkat Eselon I Badan Litbang.
3) Pembinaan SDM yang menangani Sistem Akuntansi Pemerintah secara berkelanjutan.
4) Dukungan fasilitas penunjang seperti komputer dan internet.
Adapun pencapaian kinerja dari kegiatan Penatausahaan, Pembukuan, Verifikasi dan Pelaksanaan
Anggaran tahun 2011 telah mencapai target yang diharapkan kecuali pada kegiatan pemeriksaan barang
setempat, hal ini dikarenakan pemeriksaan barang setempat telah dilakukakan oleh panitia pemeriksa dan
panitia pengadaan barang dan jasa.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
33 Badan Litbang Pertanian
Meskipun telah mencapai target penyusunan laporan keuangan, namun terdapat komponen di
dalamnya bahwa untuk penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP) belum memenuhi target yang
ditetapkan. Penerimaan LHP ditetapkan berdasarkan penerimaan tahun yang lalu, karena agak sulit untuk
menetapkan target yang sebenarnya pada tahun berjalan mengingat LHP yang diterima sangat tergantung
dari hasil pemeriksaan APIP. Sedangkan untuk menetapkan target penyelesaian KN adalah berdasarkan
saldo per 31 Desember 2010 yang belum terselesaikan ditambah dengan penambahan KN TA 2011 dengan
hasil pemeriksaan BPKP, BPK dan Inspektorat Jenderal yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Walaupun demikian masih terdapat beberapa kendala dalam penyelesaian LHP dan KN sbb :
1) Kurangnya pengetahuan tentang prosedur penyelesaian LHP dan Kerugian Negara dari pihak satker.
2) Ketersediaan SDM yang memiliki pengetahuan tentang penyelesaian LHP dan Kerugian Negara.
3) Luasnya lingkup Badan Litbang Pertanian yang mencakup seluruh wilayah Indonesia sehingga
menyulitkan pemantauan secara langsung ke lapangan pada UK/UPT.
Selain itu, bagian dari laporan keuangan adalah pengelolaan PNBP yang telah mencapai target. Meskipun
dalam prakteknya masih ditemukan kendala-kendala sebagai berikut:
1) Pengelola kurang memahami prosedur baik secara aplikasi maupun mekanisme PNBP;
2) Intensifikasi dan ekstensifikasi belum maksimal
3) Sumber-sumber PNBP yang ada di Satker Badan Litbang Pertanian belum masuk dalam PP tarif,
sehingga tidak dapat digunakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
34 Badan Litbang Pertanian
b. Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, Subbag. Perlengkapan tahun 2011 secara umum menunjukkan
hasil yang telah tercapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011, dengan
persentase capaian menunjukan 100%. Tercapainya jumlah data sumberdaya potensi Kebun Percobaan
lingkup Badan Litbang Pertanian dilihat pada Profil Sumberdaya KP lingkup Badan Litbang Pertanian.
Keberhasilan tersebut dicapai melalui kegiatan antara lain:
1) Penyusunan Buku Statistik Pertanian
Terlaksananya identifikasi sumberdaya potensial KP lingkup Badan Litbang Pertanian dengan jumlah
KP potensial adalah 119 KP dengan luas sebesar 5.753,26 Ha, tersebar di 43 UPT. Kondisi KP sangat
bervariasi, baik luas, status lahan, penggunaan dan pemanfaatan, maupun keragaannya. Kebun-kebun
tersebut tersebar di berbagai wilayah pada kondisi agroklimat yang berbeda-beda dengan ketinggian
mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.
2) Pengelolaan Sumber Daya Litbang Pertanian berbasis Sistem Informasi Geografis
Keterbatasan sumberdaya yang teralokasi ke KP (seperti SDM, sarana, dan dana), sulitnya jangkauan
dan akses ke lokasi KP, kurang relevannya biofisik lahan KP mengakibatkan penggunaan dan
pemanfaatan KP di beberapa UPT belum maksimal, untuk itu Badan Litbang Pertanian secara
kontinyu meningkatkan kapasitas KP. Melalui pedoman umum KP Badan Litbang Pertanian telah
mengambil kebijakan untuk menggunakan KP sebagai tempat utama dalam melakukan litkaji
sehingga dengan sendirinya meningkatkan anggaran kegiatan di KP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
35 Badan Litbang Pertanian
3) Workshop dan Training Pengelolaan Kebun Percobaan
Peningkatan kapasitas SDM dilakukan melalui workshop Peningkatan Pemberdayaan Pengelolaan
bagi Kepala/Penanggung jawab KP (90 KP), dengan tujuan untuk meningkatkan Pengetahuan dan
ketrampilan bagi Kepala/Penanggung Jawab KP dengan hasil berbagi pengalaman dan kunjungan
lapang ke Kebun Percobaan percontohan. Peningkatan kapasitas pengelola KP juga dilaksanakan bagi
pengelola KP yang potensial dengan Meningkatkan pengetahuan Manajerial Kepala/Penanggung
jawab KP dalam bentuk Pelatihan manajemen pengelolaan KP (25 KP).
4) Revitalisasi Kebun Percobaan
Terlaksananya revitalisasi untuk beberapa kebun Percobaan dengan tujuan untuk memberdayakan
Kebun Percobaan dengan cara antara lain memberdayakan KP dengan memperbaiki bangunan yang
rusak, pembaharuan peralatan dan lain-lain.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
36 Badan Litbang Pertanian
Sasaran 4 : Terselenggaranya pengelolaan kerja sama dalam negeri / luar negeri
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 7. Capaian Kinerja Sasaran 4
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah MOU 7 MoU 10 MoU 100
b. Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi,
Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan
Dalam Negeri
200 kerja
sama
583 kerja
sama
250
c. Jumlah layanan informasi teknologi Badan Litbang
Pertanian
1 paket 1 paket 100
Dilihat dari hasil tabel 7 pada pengukuran kinerja sasaran 4 di atas, indikator kinerja tahun 2011
menunjukkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang mendukung pencapaian target adalah :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
37 Badan Litbang Pertanian
a. Faktor Internal
a) Terealisasinya penyerapan anggaran sesuai dengan sasaran kegiatan
b) Sumber Daya Manusia yang mencukupi
c) Adanya sarana dan prasarana yang mendukung (komputer, internet, telepon, alat tulis kantor, dan
lain-lain).
d) Dukungan kebijakan pimpinan Badan Litbang Pertanian
b. Faktor Eksternal
a) Koordinasi yang baik antar Bagian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan UK/UPT lingkup
Badan Litbang Pertanian
b) Koordinasi yang baik dengan instansi di luar Badan Litbang Pertanian terkait.
c) Dukungan kebijakan instansi di luar Kementerian Pertanian terkait
Dari uraian tabel di atas, ada 2 (dua) kegiatan yang melampaui target, yaitu: Jumlah MoU, dan jumlah
kegiatan kerja sama.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
38 Badan Litbang Pertanian
Sasaran 5 : Terwujudnya perlindungan invensi hasil litbang pertanian dan alih teknologi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 8. Capaian Kinerja Sasaran 5
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
a. Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan
HKI dan Alih Teknologi
2 rekomendasi 4 rekomendasi 200
b. Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan
HKI
24 invensi 32 invensi 125
c. Jumlah alih teknologi kekayaan intelektual
kepada dunia industri
1 kegiatan 8 kegiatan 800
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
39 Badan Litbang Pertanian
Dilihat dari hasil tabel 8 pada pengukuran kinerja sasaran 5 di atas, indikator kinerja yang berupa
rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi sebanyak 4 rekomendasi yaitu:
a. Panduan Umum Hak Kekayaan Intelektual dan Tata Cara Pendaftarannya,
b. Petunjuk Teknis Kerjasama Alih Teknologi: Merupakan petunjuk kerjasama alih teknologi dari invensi
Badan Litbang yang sudah dilindungi. Invensi yang dianalisa untuk perlindungan HKI meliputi paten,
hak cipta dan hak PVT. Invensi dapat diberi perlindungan paten apabila memenuhi syarat :
1) baru (novelty),
2) mengandung langkah inventif, dan
3) dapat diterapkan di industri (industrial applicable).
Suatu ciptaan dapat memperoleh hak cipta apabila ciptaan tersebut asli, dan suatu merek dapat
dilindungi apabila bersifat baru dan asli. Sedangkan suatu varietas tanaman dapat diberi Hak PVT
apabila varietas tersebut baru, unik, stabil dan seragam.
c. Panduan Valuasi Invensi: sebagai acuan proses alih teknologi aset tidak berwujud (intangible asstes)
hasil Badan Litbang Pertanian agar diketahui nilai asset tak berwujud tersebut sebelum dinegosiasikan
kepada industri sebelum proses alih teknologi.
d. Panduan Verifikasi Lisensi : merupakan panduan yang digunakan sebagai pegangan atau acuan dalam
melakukan verifikasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
40 Badan Litbang Pertanian
Walaupun pencapaian indikator kinerja ”jumlah rekomendasi dan regulasi pengelolaan HKI dan Alih
Teknologi” telah mencapai 100 % namun masih terdapat kendala antara lain kurangnya pemahaman HKI
dan Altek lingkup UK/UPT, sehingga diperlukan sosialisasi secara bertahap kepada UK/UPT,
meningkatkan intensitas kerja sama dengan KSPHP dan JASLIT, meningkatkan intensitas mediasi HKI dan
membuat usulan penetapan contact person HKI dan Altek di tiap UK/UPT.
Terbitnya empat panduan tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan/landasan bagi UK/UPT dalam
melindungi invensi yang dihasilkan baik dalam bentuk paten,merek, hak cipta maupun permohonan
perlindungan varietas, sehingga bilamana invensi tersebut diminati oleh swasta/mitra dan dikerjasamakan
untuk diproduksi secara missal dalam bentuk lisensi ekslusif mempunyai kekuatan hukum yang legal.
Begitu juga dengan indikator kinerja ”Jumlah invensi yang didaftarkan perlindungan HKI” walaupun telah
mencapai 100% namun masih terdapat kendala antara lain lamanya perolehan sertifikan paten yang
disebabkan dokumen usulan paten yang tidak lengkap dan belum memenuhi aturan penulisan paten. Oleh
karena itu untuk percepatan proses penulisan dokumen paten yang benar perlu dilakukan pemanduan
penyusunan paten maupun mediasi. Mediasi penyusunan dokumen paten diselenggarakan dengan
mempertemukan inventor dengan pemeriksa paten dari Direktorat Paten, Direktorat Jenderal HKI dengan
tujuan mendiskusikan isi (substansi) suatu invensi yang telah masuk dalam tahap pemeriksaan substantif
paten sehingga terungkap nilai kebaruannya. Sedangkan untuk permohonan perlindungan varietas biaya
untuk pengujian substansi BUSS (Baru, Unggul, Stabil dan Seragam) yang merupakan syarat untuk
permohonan perlindungan varietas tahun 2011 belum dialokasikan dananya, sehingga untuk mempercepat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2011
41 Badan Litbang Pertanian
proses permohonan perlindungan varietas telah diusulkan pendanaannya dan mendapat dana untuk uji
substanai BUSS mulai tahun anggaran 2012.
Capaian kinerja meningkat secara signifikan, kontribusi yang sangat nyata terjadi karena meningkatnya
lisensi varietas tanaman, dan pada tahun 2011 mulai muncul lisensi yang berbasis rahasia dagang. Alasan
terjadinya perjanjian rahasia dagang adalah terutama pihak industri yang tidak menginginkan dibukanya
deskripsi teknologi kepada umum, sementara kalau dipatenkan teknologi dapat ditiru karena abstrak invensi
diumumkan oleh kantor paten kepada masyarakat.
Tercapainya target dari masin-masing indikator dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Hasil – hasil penelitian yang dihasilkan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian yang bernilai HKI
mulai mendapat perhatian pengelolaannya sehingga dapat mempercepat perolehan sertifikat HKI.
2. Dana yang cukup untuk melaksanakan kegiatan.
3. Meningkatkan intensitas dan efektifitas multi media promosi antara lain promosi melalui Round Table
Meeting telah dilaksanakan 6X, mengikuti temu bisnis, menyusun dan menerbitkan buku 250 inovasi
dan bahan promosi lainnya.