49
BAB IV
SEJARAH PERKUMPULAN PAPUA PUSAKA BANGSA
Untuk mengetahui karakteristik dan memperoleh gambaran
mengenai penelitian, maka bab IV ini akan dikemukakan beberapa hal
diantaranya: Gambaran daerah penelitian, kondisi sosial
pemberdayaan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
serta keberadaan Perkumpulan Papua Bangsa (P3B).
4.1. Sejarah
Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa didirikan pada bulan Agustus
2008, merupakan organisasi nir-laba terdaftar secara sah pada
Departemen Kehakiman RI. Yang beranggotakan individu-individu
professional yang terbeban untuk melakukan perubahan khususnya di
Papua Barat. P3B mengupayakan pengembangan dan pemanfaatan
potensi-potensi sumber daya alam lokal khususnya yang ada dan yang
tersimpan di bumi Papua Barat untuk kesejahteraan masyarakat
Papua Barat.
Perkumpulan ini dibentuk dengan tujuan mampu menjadi
jembatan penghubung antara kemajuan teknologi dan pembangunan
fisik di dunia modern dengan kondisi nyata masyarakat Papua Barat
yang masih jauh tertinggal tanpa harus merubah nilai-nilai lokal dan
kebudayaan asli masyarakat Papua Barat.
Bernafaskan kebersamaan dan persatuan tanpa membedakan
suku, ras, dan agama. Perhimpunan Papua Pusaka Bangsa terus
50
bergerak maju dan berkarya dilandasi moral dan integritas yang kuat.
P3B juga mengajak semua elemen bangsa untuk ikut serta melakukan
perubahan, bukan hanya sekedar moralitas melainkan nyata. Dengan
visi: menjadikan Papua Barat sebagai sumber aset bangsa dan harapan
hari esok dan Misi: Melakukan transformasi masyarakat Papua Barat
melalui bidang-bidang: Pendidikan, Kesehatan, sumberdaya ekonomi
kemasyarakatan1.
Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa merealisasi cita-cita P3B yang
luhur dan berorientasi kemasyarakatan maka P3B merencanakan
mengembangkan program kejangkaunnya kepada kebutuhan
masyarakat dengan mendirikan divisi pendidikan dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat Papua Barat. Gagasan untuk mendirikan divisi
pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua Barat agar
secara mandiri dan berkonsentrasi dibidang pengembangan
entrepreneur melalui pendidikan, ide semacam ini muncul sebagai
aktualisasi dari semakin meningkatnya angka kemiskinan dan
kesejahteraan dan ketidakadilan yang terjadi di Tanah Papua Barat
kian menjadi serius.
Untuk itu sebagai lembaga baru P3B melibatkan mahasiswa dan
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan
masyarakat Papua, pada pengembangan masyarakat dalam segala
aspek kehidupan di Papua Barat. P3B akan semakin membenahi diri
dan mengembangkan cakupan program-programnya untuk
melengkapi program pendidikan dan pemberdayaan ekonomi
1 Sumber data diperoleh dari arsip P3B 2012.
51
masyarakat yang sudah berjalan, seperti pendidikan terpadu,
pengembangan program kesehatan bagi masyarakat, pengembangan
sosial dan ekonomi masyarakat Papua Barat.
4.2. Program kerja Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa
Pendidikan terpadu, membantu dan memfasilitasi masyarakat
Papua memperoleh pendidikan yang tepat dan berguna baik untuk
kepentingan lokal dan Internasional melalui pelatihan dan pendidikan
formal-informal. Program-program dibidang pendidikan yang
dijalankan oleh P3B adalah2:
1. Program beasiswa dan orang tua asuh: P3B memfasilitasi dan
memberikan bantuan beasiswa, pencarian orang tua asuh,
penyaluran minat dan bakat dan bantuan-bantuan pendidikan
langsung kepada setiap anak didik.
2. Bantuan guru: P3B memfasilitasi dan menyalurkan bantuan
bagi guru-guru yang berdedikasi tinggi terhadap pembangunan
pendidikan di Papua Barat
3. Manajemen Supporting: P3B memberikan pelatihan-pelatihan
manajemen, pendampingan dan bantuan-bantuan finansial
dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja
sekolah maupun sumber daya manusia yang mengelolanya.
2 Sumber data diperoleh dari Arsip P3B 2012.
52
4. Kemitraan dan kerjasama operasi sekolah p3b bekerjasama
dengan badan-badan hukum lain untuk mengelola sebuah
lembaga formal informal
Sedangkan pelayanan kesehatan, membantu dan memfasilitasi
masyarakat Papua Barat memperoleh kesehatan yang layak dan sesuai
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, bantuan pengobatan atau
kesehatan, mendirikan klinik atau Rumah Sakit. Penduduk Papua Barat
hidup dibawah garis kemiskinan dan tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan yang layak. Hal ini mengakibatkan timbulnya berbagai
problem kesehatan seperti tingginya penyebaran virus HIV, Malaria,
infeksi ISPA, kekurangan gizi, kanker dan kematian bayi dan ibu.
Kondisi rumah yang tidak sehat, pola hidup yang tradisional dan
minim “pengetahuan” masyarakat perihal kesehatan dan gizi menjadi
faktor utama munculnya semua problem kesehatan di Papua Barat.
Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B) mengemban suatu misi
untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat Papua Barat
memperoleh kesehatan yang layak dan sesuai melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan maupun kegiatan langsung lainnya bekerja
sama dengan lembaga-lembaga dan instansi kesehatan dalam dan luar
negeri. Program-program dibidang kesehatan yang dijalankan oleh
P3B adalah:3
1. Penyuluhan kesehatan
Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat Papua Barat tentang kesehatan, gizi, dan berbagai
3 Sumber data diperoleh Arsip P3B 2012
53
penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Papua Barat
antara Lain: AIDS, Malaria atau DBD, Gangguan ISPA, Kanker,
Gizi-pola hidup sehat.
2. Bantuan pengobatan atau pelayanan medis-non medis.
Menyalurkan bantuan-obat-obatan dan membantu secara
medis masyarakat Papua Barat yang mengalami sakit penyakit.
3. Mendirikan klinik pengobatan atau Rumah sakit. Mendirikan
dan membuat pos-pos kesehatan, klinik-klinik sampai rumah
sakit sehingga dapat menjangkau kebutuhan kesehatan
masyarakat.
Dibidang sosial dan ekonomi, pengembangan sosial dan ekonomi,
membantu dan memfasilitasi masyarakat Papua Barat
mengembangkan sumber daya sosial dan ekonomi melalui pelatihan
entrepreneurship dan pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi.
Sementara itu dibidang pendidikan, yakni dengan pendidikan terpadu
P3B dengan beryakinan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan
panjang, sekolah yang akan berakhir ketika tubuh telah rebah
dipembaringan. Debu kembali kedebu, roh kembali kepada yang
memiliki roh, jiwa akan menghadap ke Tahta Suci untuk pengadilan
yang sering terlupakan.
Perjalanan hidup penuh dengan berbagai pilihan, dimana setiap
keputusan nantinya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan
semesta alam. Adalah tujuan dari sebuah pendidikan sejati mampu
mengarahkan setiap anak-anak didik berdiri dihadapan Tuhan Allah
untuk mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan tingkah laku
54
selama menjalani hidup di atas bumi. Perhimpunan Papua pusaka
bangsa (P3B) mengembangkan suatu misi untuk memberikan
pendidikan holistic, tepat, baik dan utuh bagi masyarakat Papua Barat.
Melalui pendidikan yang holistic diharapkan masyarakat Papua Barat
mampu berhubungan dengan masyarakat lainnya secara proporsional
dan mampu menentukan sendiri nasibnya terlepas dari
ketergantungan terhadap sistem dan berbagai perbedaan nilai-nilai
moral dan etika yang ada.
Keberagaman suku dan tersebarnya daerah pemukiman penduduk
asli menjadi anugerah sekaligus masalah bagi rencana pembangunan
masyarakat di Papua Barat. Keterbatasan sarana transportasi yang
menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya menambah sulit
dan mahalnya biaya pembangunan dan modernisasi bila ingin
dilaksanakan. Semua hal itu menjadi kendala dan menimbulkan
permasalahan sosial dan ekonomi yang cukup sulit untuk dipecahkan.
Kemandirian adalah jalan keluar yang paling tepat untuk
menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi di Papua Barat.
Melalui program “kemandirian”, masyarakat dapat mengatur dan
mengurangi besarnya ongkos pembangunan sehingga mampu
melakukan proses modernisasi yang sesuai dengan kondisi dan situasi
masyarakat di daerah tertentu.
Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa dalam hal ini membantu dan
memfasilitasi masyarakat Papua Barat keluar dari permasalahan sosial
dan ekonomi melalui pengembangan, pelatihan entrepreneurship dan
pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi menuju masyarakat
55
yang mandiri. Program-program di bidang sosial ekonomi yang
dijalankan oleh P3B adalah:
1. Kegiatan sosial:
-Bantuan bencana alam
-Donor darah
-Mendirikan fasilitas umum
-mendirikan panti asuhan
2. Program masyarakat mandiri
3. Pelatihan pengembangan usaha mikro
4. Pendampingan permodalan usaha kecil
5. Pengembangan energi terbarukan
6. Pelatihan keterampilan/keahlian usaha
7. Bantuan hukum
Dalam melaksanakan kegiatannya, P3B bekerja sama dengan
lembaga-lembaga dan instansi terkait baik dalam dan luar negeri yang
secara berkesinambungan terus mengembangkan jejaring yang kuat
dan terpercaya didukung sistem organisasi yang transparan dan
terbuka. P3B mengajak semua pihak bahu membahu mengerjakan
sesuatu untuk bangsa ini khususnya untuk tanah dan masyarakat
Papua Barat melalui bentuk-bentuk kerjasama sebagai berikut:
1. Menjadi anggota aktif dan tidak aktif
2. Menjadi mitra kerja mengembangkan jejaring
3. Menjadi donator/sponsor
4. Menjadi volunteer dalam kegiatan yayasan
56
4.3. Sekilas Papua Barat
Papua Barat adalah Provinsi paling Timur di Indonesia. Terdiri dari
setengah bagian barat pula Papua New Gunea, pulau toropis yang
terbesar dan tertinggi di dunia. Papua menyimpan banyak kebudayaan
tradisional dan merupakan rumah bagi keaneka-ragaman hayati yang
paling kaya di dunia. Lorentz National Park, ditetapkan sebagai
warisan Pusaka dunia oleh UNESCO dan merupakan daerah dilindungi
yang paling besar di kawasan Asia-Pasifik.
Ibu kota Jayapura
Area 309.934,4 km2
Populasi 2.387,427 (2002)
Kepadatan 800/km2
Suku-suku Asli (52%): Suku Aitinyo, Suku Aefak, Suku Asmat,
suku Agast, Suku Dani,Suku Ayamaru, suku
Mandacan, suku Biak, suku Serui.
Pendatang (48%) (th 2002): Suku Jawa, suku Makasar,
suku Batak, suku Manado
Agama Protestan (51,2%), Katolik (25,42%), Islam (23%), Budha
(0,13%), Hindu (0,25%), lain-lain (1%)
Situs resmi www.papua.go.id
Berdasarkan data dari P3B ditemukan bahwa di Papua Barat
terdapat beberapa suku, agama, ras, bahasa, dan populasi penduduk
dengan berbagai ragam budaya dan karakteristik. P3B melihat
keragaman itu sebagai suatu warna kehidupan bermasyarakat di bumi
57
Cenderawasih. Meski demikian, sebagai salah satu perkumpulan yang
memiliki tujuan maka P3B mengajak masyarakat dan mahasiswa ikut
berpartisipasi dalam gerakan sosial ini. Tujuannya adalah bersama-
sama melakukan transformasi masyarakat Papua Barat melalui
pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Membantu dan
memfasilitasi masyarakat Papua Barat mengembangkan sumber daya
sosial dan ekonomi melalui pelatihan enterpreneurship dan
pemberdayaan potensi lokal berbasis teknologi.
Dengan Visi menjadikan lembaga terdepan untuk membangun
sumber daya manusia Papua Barat melalui bidang ekonomi,
pendidikan dan kesehatan. Dan Misi membina, melatih, membentuk,
meningkatkan kualitas hidup dengan keterampilan atau keahlian
mengejar ketertinggalan dan meraih kemajuan dengan cara:
1. Mengembangkan sistem pendidikan terpadu untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan kahlian sumberdaya
manusia Papua Barat dalam persaingan global.
2. Membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk
mengembangkan potensi-potensi ekonomi lokal
Nilai-nilai, kami berkomitmen untuk melayani dan bertindak
berdasarkan nilai-nilai yang kami pegang yaitu: (1) Injil atau kabar
baik; (2) integritas; (3) pembelajaran, dan dengan moto komitmen
dengan integritas. P3B adalah lembaga independen yang didirikan
pada tanggal 1 September 2008 berdasarkan akta notaries Chandra
Lim, S,H., LL.M. No 1. Perkumpulan ini bertujuan untuk membangun
Papua Barat untuk mengejar ketertinggalan daerahnya. Kami melayani
58
bahwa pendidikan yang baik adalah kunci jawaban untuk membuka
masa depan yang lebih baik bagi Papua Barat.
Selain itu keterampilan dalam mengelola sumber daya alam yang
ada harus dikembangkan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua Barat. Kami menyadari
bahwa seseorang yang sehat jasmani dan rohani akan mampu menjadi
pelaku pembangunan karena itu bidang kesehatan merupakan bidang
yang penting untuk hari ini dan esok. Program 2009-2012
pemberdayaan ekonomi dan pendidikan yang terintegrasi. Dengan
tujuan agar Perkumpulan ini menjadi wadah kebersamaan untuk
meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kualitas pendidikan.
4.4.Program kerja
A. Integrity land
Dari data yang didapat dari P3B bahwa P3B Membangun pusat
pendidikan berasrama dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi,
tempat pelatihan dan pembinaan bidang formal dan informasi. Bidang
utama, teknologi, seni, bahasa, pertanian, perikanan, perkebunan,
kesehatan, olahraga, para pendidik (guru, pelatih, Pembina) tinggal
bersama anak didik (siswa/murid)
a. Perkumpulan menjalin kerjasama dengan pihak swasta,
pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengembangkan
59
sumber daya ekonomi untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi, dan pendapatan yang sesuai baik guna meningkatkan
daya saing dan percepatan pembangunan daerah.4
B. Program kerja P3B:
1. Investasi Tanah
Pemekaran daerah baru memberikan kesempatan untuk siapa
saja dapat membangun salah satu hal yang terpenting dalam
membangun adalah tanah. Tanah akan dikelola sebagai salah
satu modal usaha berbasis pertanian, perkebunan,
perdagangan dan usaha masyarakat lainnya.5
2. Koperasi Papua Barat sejahtera (UKM)
Kegiatan usaha yang dapat melibatkan masyarakat untuk
mengelola potensi daerah yang ada akan dapat meningkatkan
kemampuan untuk membangun ekonomi daerah melalui
wadah koperasi maka akan terjalin kerjasama yang saling
menguntungkan antar anggota-anggotanya6.
Dengan semangat semua orang bisa maka setiap orang yang setuju
akan visi, misi nilai-nilai lembaga ini serta memberikan perhatian yang
mendalam untuk Papua Barat, maka kita dapat bergabung dalam
lembaga perkumpulan Papua pusaka bangsa ini. Kami percaya dengan
kebersamaan dengan menyatukan cita-cita, semangat dan
kemampuan serta kepedulian kita untuk membentuk generasi Papua
4 Sumber data dari arsip P3B 2012. 5 Sumber data dari arsip P3B 2012 6 Sumber data dari arsip P3B 2012
60
yang lebih baik akan dapat membangun bangsa Papua Barat kedepan
yang lebih baik dari yang sekarang.
Papua Pusaka Bangsa mengajak seluruh kalangan masyarakat
menjadi anggota dan bergabung dalam kegiatan yang akan dilakukan
lembaga ini berupa:
1. Menjadi anggota dengan memberikan kontribusi berupa iuran
bulanan
2. Menjadi investor dalam kegiatan ekonomi yang dikelola oleh
perkumpulan ini
3. Menjadi mitra untuk penyatuan/sponsor kegiatan
perkumpulan ini.7
4.5. Permasalahan yang di hadapi
Keberagaman suku dan tersebarnya daerah pemukiman penduduk
asli menjadi anugerah sekaligus masalah bagi rencana pembangunan
masyarakat di Papua Barat. Keterbatasan sarana transportasi yang
menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya menambah sulit
dan mahalnya biaya pembangunan dan modernisasi bila ingin
dilaksanakan. Semua hal itu menjadi kendala dan menimbulkan
permasalahan sosial dan ekonomi yang cukup sulit untuk dipecahkan.
Selain keterbatasan sarana transportasi, letak geografis, ada pula
masalah lain yang dihadapi perkumpulan Papua Pusaka Bangsa adalah
7 Sumber data dari arsip P3B 2012
61
kurangnya dukungan masyarakat dan juga anggota yang telah
bergabung dalam komunitas ini. Hal lain adalah bagaimana cara untuk
merubah pola pikir masyarakat Papua Barat, serta masih kurangnya
kepedulian masyarakat dan mahasiswa untuk bergabung dalam
komunitas ini, sudah pernah melakukan diskusi dan sosialisasi
keberbagai kota studi Se-jawa dan Bali dikalangan mahasiswa Papua
Barat. Namun reaksi terhadap gerakan sosial perkumpulan Papua
Pusaka Bangsa (P3B) ini beragam penafsiran. Sebagian mahasiswa
atau masyarakat yang tidak tergabung dalam komunitas ini
beranggapan bahwa Papua Pusaka Bangsa adalah nama yang aneh
salah satu mahasiswa yang peneliti wawancarai menyatakan bahwa:
“ kami berkeinginan untuk bergabung tetapi
kami tidak bisa, kami merasa Papua Pusaka
Bangsa itu nama yang aneh. Nama itu
menunjukkan kami tidak simpatik untuk
bergabung. Alasan jelasnya bahwa nama Papua
Pusaka Bangsa tidak identik dengan kultur Papua
Barat, tujuan pendampingan terhadap
mahasiswa dan masyarakat Papua Barat yang
dilakukan P3B ini tidak lebih daripada sekedar
mempertahankan Papua Barat. Jadi bagi mereka
apalah arti sebuah nama”.8
Apa yang dikemukakan mahasiswa tersebut di atas menunjukan
bahwa sikap penolakan terhadap nama tersebut, karena nama itu
8 Hasil wawancara peneliti terhadap beberapa mahasiswa yang tidak terlibat dalam komunitas P3B. Hasil wawancara ini dilakukan pada tanggal 25 Mei 2012, di salah satu kota studi di Jawa Tengah.
62
tidak menunjukkan kultur Papua Barat. Alasan yang paling mendasar
bagi mereka adalah sejak aneksasi Papua Barat ke dalam NKRI begitu
cepat bergantian misalnya nama Papua Barat menjadi nama Irian Jaya,
nama Holandia menjadi Jayapura, dan juga nama-nama jalan Raya di
kota-kota Papua Barat misalnya jalan Sudirman, jalan Trikora, jalan
Ahmad Yani banyak jalan berkaitan dengan nama-nama orang luar
Papua Barat, ada juga nama-nama identik dengan nama Papua Barat
tetapi tidak sebutkan nama atau tokoh Papua Barat tetapi sebutan
dengan nama kota, misalnya Jalan Biak, Jalan Wamena, Jalan Sentani
dan lain sebagainya.
Pengalaman masa lalu sampai kini tetap begitu membekas dalam
ingatan, beban ingatan bersama dengan dominasi, stigma
diskriminasi, ketidakadilan ditanggung oleh masyarakat Papua Barat.
Sekian waktu ingatan tentangnya masih tersandera begitu kuat dalam
tafsir masyarakat. Ingatan dan negatif seakan melekat pada ingatan
masyarakat dan sebagai beban kolektif turun temurun dan generasi
sesudah sampai sekarang masih harus tinggal dalam sistem, struktur
dan kultur politik yang masih gemar menyamai diskriminasi.9
Pengalaman masa lalu dan masa kini akan menimbulkan
ketidakenakan dan ketegangan psikologis. Jadi hal seperti ini menjadi
penting ditengah keinginan masyarakat dan mahasiswa yang
tergabung dalam komunitas gerakan sosial Papua Pusaka Bangsa (P3B)
yang sadar ingin membangun gerakan sosial P3B. Ironisnya, beban ini
9 Data berdasarkan hasil diskusi peneliti bersama beberapa teman, mengenai perkembangan masyarakat di Papua Barat. Diskusi dilakukan dikoas tempat dimana peneliti tinggal pada tanggal 15 juni 2012.
63
belum tergeser, selain itu arti sebuah nama ini juga penting untuk
melihat bagaimana ingatan itu menjalar, baik masa lalu, masa kini,
maupun masa yang akan datang, yang diterima masyarakat Papua
Barat. Dalam beberapa hal pelanggengan wacana bisa mengubah
perbuatan daripada keyakinan. Pola pikir seperti ini juga membuahkan
tanggapan dan resistensi. Ide gagasan untuk transformasi Papua Barat
yang diwacanakan oleh gerakan sosial P3B adalah wujud dari
kepedulian terhadap masyarakat Papua Barat. Namun yang menarik
disini adalah bagaimana P3B membangun komunikasi, terhadap
masyarakat dan mahasiswa yang tidak tergabung dalam komunitas ini.
Bagaimana cara P3B melakukan interaksi dan memposisikan diri
dalam interaksi masyarakat dan mahasiswa adalah fenomena yang
menarik untuk dilihat.
Menurut ketua perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B)10
bahwa
banyak masyarakat dan mahasiswa Papua bahkan gereja yang dia
pernah kunjungi untuk mengajak melakukan transformasi Papua Barat
melalui gerakan sosial P3B ini, mendapatkan tantangan besar ada
yang sudah bergabung namun keluar dari komunitas P3B, gereja
menolak untuk melakukan bisnis, dari situ dia mendapat tantangan
yang berat, tantangan bukan hanya dari masyarakat Papua Barat saja
tetapi juga dari pihak pemerintah, tanggapan dan reaksi begitu
beragam terhadap perkumpulan ini. Pola pikir dan sikap seperti ini
tidak menyelesaikan persoalan Papua Barat dan situasi ini tidak
10 Data diperoleh berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan P3B bersama ketua Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (P3B) pada tanggal 13 September 2010.
64
memberikan jalan apapun untuk mencegah dari ketidakadilan,
dominasi pendatang terhadap perekonomian di Papua Barat.
Sebaliknya justru sebaliknya memperburuk dan memperparah
keadaan karena persoalan penafsiran terhadap suatu gerakan sosial.
Persoalan di Papua Barat tidak sesederhana yang persoalkan saat ini.
Misalnya pelanggaran HAM yakni pelanggaran hak ekonomi,
pelanggaran hak politik, pelanggaran hak pendidikan, dan pelanggaran
hak-hak yang lainnya.
Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan di Papua Barat
menunjukan banyak pelanggaran HAM disana, misalnya Forum Kerja
Lembaga Swadaya Masyarakat (FOKER LSM) menampilkan beberapa
hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang Sugiono dkk (1999) dan
hasil studi LIPI, menemukan berbagai konflik diantaranya persoalan
ketidakadilan yang berkaitan dengan aspek ekonomi, dominasi
pendatang dalam politik pemerintahan dominasi dan penindasan
budaya dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang bias,
serta kekerasan militer. Sementara hasil studi LIPI memetakan sebab-
sebab konflik, antara lain persoalan marjinalisasi, diskriminasi,
kegagalan pembangunan, dan kekerasan negara dan pelanggaran
HAM.11
Dari hasil penelitian yang dikemukakan di atas jelas bahwa
persoalan tidak sesederhana itu, kebanyakan hasil penelitian menitik
beratkan pada pelanggran HAM ketidakadilan, hamper tidak terlihat
11
Sumber data dari hasil penelitian yang dilakukan Forum kerjasama LSM Papua
(FOKER LSM), bersama Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP) dan Sunsprit For Justice
and Peace, Flores, NTT. 2011.
65
kemerdekaan orang Papua secara utuh sebagai mahluk Tuhan yang
mempunyai hak kebebasan di tanah air sendiri, sedangkan orang lain
datang merampok kekayaan alam, merampok keuangan Papua Barat
birokrasi dengan sistematik ini menambah masalah yang begitu rumit.
Dengan melihat persoalan seperti ini pada dasarnya kehadiran P3B
disini mengangkat hargat dan martabat manusia Papua Barat melalui
transformasi dengan gerakan social dan strategi-strategi. Transformasi
merupakan suatu perubahan dalam diri manusia seutuhnya melalui
pertobatan, dan pendidikan yang baik.
Dalam diskusi perkumpulan Papua pusaka bangsa di Jakarta pada
hari Selasa tanggal 21 september 2011. Ketua P3B menyatakan
bahwa, kita sekolah mendapatkan nilai dan pintar namun kita hanya
pinter saja yang digunakan tetapi ilmu tidak imbangi dengan praktek
jangan sampai kita tamak. Membuat orang lain marah dan orang lain
memperlakukan kita tidak adil. Dengan kita orang Papua Barat
tunjukkan bahwa kita juga bisa, kita juga punya harga diri, kita
tunjukkan dengan semangat yang tinggi dan kerja keras untuk meraih
cita-cita menuju kebebasan (freedom west Papua), melalui pendidikan
dan ilmu yang diperoleh menerobos mitos-mitos yang dibangun
pemerintah melalui gerakan transformasi Papua Barat pasti bisa12
.
Kunci untuk mendapatkan kemerdekaan itu hanya melalui pendidikan
dan ilmu untuk membongkar sistem yang membelenggu kita. Untuk
mengalahkan musuh kita harus masuk ke wilayah mereka dan kita
belajar berbagai hal, baik bahasa, budaya, ekonomi, sistem
12
Data diperoleh dari hasil diskusi P3B 21 September 2011.
66
pemerintahan, sistem politik dan banyak hal yang kita bisa belajar,
dan membaca lawan, membaca lawan adalah melalui pendidikan dan
melalui ilmu pengetahuan yang kita peroleh sebanyak mungkin kita
melahap apa saja informasi (UPDATE).
Kita memperjuangkan kebenaran pasti ada harganya dan
rintangan yang kita lalui cara hidup dan tujuan harus jelas agar cita-
cita tercapai. Untuk itu gerakan sosial P3B mempersiapkan orang-
orang Papua menjadi pelaku pembangunan melalui pendidikan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan itu soal pemahaman,
pendidikan itu kreativitas, pendidikan itu inisiatif atau inspirasi, di
Papua Barat tidak mengalami hal ini, hal ini cukup memprihatinkan,
pola pendidikan di Papua Barat ujung-ujungnya kerja PNS.
Dari hasil diskusi itu juga dikemukakan ketua P3B bahwa anak-
anak Papua Barat tidak diajarkan ilmu dagang di sekolah, di gereja, di
keluarga, kenapa terjadi sebab antar wawasan, ide, kebutuhan tidak
berjalan, untuk itu paradigma yang harus dirubah dulu, mana peluang,
mana resiko, untuk itu P3B mengajarkan anggotanya tentang ilmu
berdagang untuk memulai kita harus mempunya tiga hal:
1. Modal bertemanan (social capital)
2. Modal kepercayaan (Trust)
3. Jaringan/hubungan untuk menambah kekuatan (network)
4. Modal uang.
5. komitmen
Dari kelima hal tersebut yang pertama bahwa modal bertemanan
dikembangkan melalui keluarga, kawan dekat, perkumpulan
67
mahasiswa dikota-kota studi, perkumpulan pemudah, dan individu-
individu yang ada di Papua Barat. Kedua perkumpulan menanamkan
kepercayaan kepada sesama anggota P3B dan juga kepada masyarakat
Papua Barat, dengan melalui kepercayaan menumbuhkembangkan
modal sosial.
Dengan adanya kepercayaan orang akan mengisi satu sama lain
dalam aktivitasnya. Ketiga adalah bagaimana kita membangun
jaringan untuk menambah kekuatan perkumpulan agar visi kita
berjalan sesuai harapan, sebab melalui dukungan organisasi berjalan
baik, dan juga memiliki hubungan kerjasama. Keempat modal uang,
tentu didalam perkumpulan ini uang juga berperan dalam aktivitas,
karena uang adalah kebutuhan yang tidak terlepas dari aktivitas
organisasi. Tentu uang itu dihasilkan melalui kerja keras, maka
anggota P3B perlu bekerja keras untuk menghasilkan uang, kelima
adalah, komiteman bagaimana perkumpulan ini berkomitmen untuk
melakukan gerakan sosial,
Dalam dunia usaha harus memiliki komitmen bersama sesama
anggota, maka itu anggota P3B harus memiliki rasa bertanggungjawab
terhadap komitmen untuk bekerja keras jadi dalam suatu pekerjaan
harus dipaksakan dan motivasi harus dipaksakan sedikit agar dapat
maju dalam satu dua langkah apa yang kita kerjakan kita harus
kerjakan dengan sungguh-sungguh. Belajar berinfestasi belajar untuk
bekerja sama dalam satu usaha agar usaha tersebut tetap berjalan
lancar.
Dalam usaha kita kembangkan diri menjadi pengusaha dengan
ada komitmen (commitment), ada modal sosial (
kepercayaan (trust) jaringan sosial (
Lima haltersebut tergambar pada diagram gambar di baw
Gambar 1.2. Komitmen dalam jaringan sosial
Sumber: Data Primer olahan (2012)
Bagan di atas ini memberikan suatu gambaran tentang komitmen
organisasi P3B menjalankan tujuan
mempertahankan anggota P3B. Berkomitmen dan berjanji pada diri
kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan
Dengan membuat jaringan dan mempertahankan jaringan sosial kita
agar kita13
memandang hubungan sosial sebagai ikatan emosional
kita.
13 Data Primer olahan 2012
komitmen
Modal uangJaringan sosial
68
Dalam usaha kita kembangkan diri menjadi pengusaha dengan
), ada modal sosial (social capital) ada
) jaringan sosial (social network), dan modal uang.
ada diagram gambar di bawah ini:
Gambar 1.2. Komitmen dalam jaringan sosial
Data Primer olahan (2012)
Bagan di atas ini memberikan suatu gambaran tentang komitmen
organisasi P3B menjalankan tujuan-tujuan dan keinginan untuk
mempertahankan anggota P3B. Berkomitmen dan berjanji pada diri
kita sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Dengan membuat jaringan dan mempertahankan jaringan sosial kita
memandang hubungan sosial sebagai ikatan emosional
perkumpulan Papua pusaka
bangsa
komitmen
Jaringan sosial
(Network)
modal bertemanan
(sosial capital)
modal kepercayaa
(trust)
69
Dan modal sosial kemampuan masyarakat dan mahasiswa Papua
untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama didalam berbagai
komunitas, ras, suku, agama, gender, tua muda agar tercipta suatu
kelompok bekerja sama mengedepankan kepentingan bersama dalam
jaringan sosial tersebut. Sedangkan kepercayaan kita harus
menjaganya, karena pondasi dari setiap hubungan kita adalah
kepercayaan. Kami percaya mereka karena mereka mempercayai kami
jadi ada timbal balik kepercayaan itu.
Kepercayaan bagian dari salah satu modal sosial yang
dikembangkan melalui interaksi sosial sebab tanpanya adanya saling
percaya baik antara satu orang dengan orang lainnya dimasyarakat
akan terjadi disintegratif, maka orang orang mempercayai bahwa
kepercayaan itu berfungsi sebagai dasar tindakan setiap pelaku sosial,
misalnya anggapan dasar, prinsip-prinsip yang diterima dan aturan-
aturan yang bertumpu dalam komunitas. Individu-individu saling
percaya satu sama yang lain maka disitu tumbuh kepercayaan antar
kelompok dalam komunitas dan masyarakat.
Jadi jaringan benar-benar buat atas kepercayaan sehingga dalam
perkumpulan P3B harus menjaga kepercayaan yang telah disepakati.
Karena kepercayaan benar-benar penting. Sering kita amati
perkembangan masyarakat Papua Barat bahwa kepercayaan
masyarakat Papua Barat terhadap para pemimpin sangat minim, hal
ini disebabkan karena antara harapan dan realitas sangat jauh dari
harapan masyarakat, maka komunitas P3B perlu menjaga kepercayaan
dalam komunitas maupun terhadap masyarakat Papua Barat pada