22
BAB IV
TAHAPAN PRA-PRODUKSI, PRODUKSI, DAN PASCA PRODUKSI
4.1 Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang
menjadi pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian
dijadikan bahan untuk menentukan alur dari video campaign yang akan
dibuat. Sebelum masuk ketahap produksi, yang perlu dipersiapkan dahulu
adalah storyline, storyboard dan script berdasarkan data yang sudah
diperoleh.
4.1.1 Riset
Pada tahap pengambilan data awal, metode yang dilakukan penulis
adalah dengan cara riset lokasi dan datang langsung ke rumah petani
durian, yaitu dengan cara wawancara, diskusi dan sharing mengenai
permasalahan apa yang dihadapi oleh petani durian. Desa Kaligono,
Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo merupakan desa paling
timur yang berbatasan langsung dengan Kulon Progo Yogyakarta, tetapi
masih dalam satu pegunungan, pegunungan menoreh. Dari pusat kota
Purworejo, kita bisa menempuh jarak 16 km arah timur melalui jalur
Purworejo – Kaligesing atau jalur alternatif ke Yogyakarta melalui
Kaligesing. Jalur ini sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun
roda empat. Pada pertemuan pertama dengan petani durian, penulis
bertemu ibu Katri Reni, salah satu petani durian di Desa Kaligono,
Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Dari proses tersebut
didapat informasi bahwa sebagian besar petani yang ada di Desa
Kaligono merupakan petani buah durian. Buah durian merupakan buah
turun-temurun dari jaman dahulu yang di budidayakan masyarakat Desa
Kaligono hingga sekarang, sehingga petani menjadikan buah durian
sebagai mata pencaharian mereka. Pertemuan selanjutnya penulis
berkunjung ke rumah Kepala Desa, penulis bertemu Bapak Suroto. Dari
pertemuan tersebut penulis lebih memahami atas permasalahan yang
23
terjadi, kemudian penulis mendapat informasi lebih lengkap, yaitu Desa
Kaligono, kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo merupakan
sentra atau pusatnya durian di Purworejo, dengan jumlah penduduk
sekitar empat ribu dan delapan puluh persen-nya merupakan petani
durian. Dapat dibayangkan betapa banyaknya jika musim panen tiba.
Bapak Suroto mengatakan sebelum tahun 2012 hampir seluruh petani di
desa tersebut menjual hasil panen kepada tengkulak, yang dimana
tengkulak membayar dengan harga rendah, oleh sebab itu petani durian
tidak pernah merasakan keuntungan yang lebih dari hasil panen. Petani
memutuskan untuk menjual hasil panen kepada tengkulak disebabkan
oleh tiga faktor, yang pertama transportasi, kedua tenaga, dan ketiga
faktor waktu. Berdasarkan fakta tersebut Bapak Suroto sebagai Kepala
Desa mempunyai ide untuk lebih mengembangkan program yang
bertujuan untuk kesejahteraan petani durian. Pertama di tahun 2012
pemerintah Purworejo meresmikan desa Kaligono sebagai desa wisata,
pada saat itu pemerintah memberikan akses yang sangat mudah untuk
mensukseksan desa wisata tesebut, yaitu dengan mengaspal jalan menuju
desa Kaligono, menambahkan rute angkutan umum ke desa Kaligono,
dan membentuk kelompok yang mengurusi tentang pariwisata di sana.
Fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah Purworejo tidak sia-sia,
hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah pengunjung wisata.
Melalui kesuksesan desa wisata tersebut, Bapak Suroto ingin
mengembangkan lagi desa Kaligono tidak hanya melalui wisata alam,
namun ada wisata buah, dan disini Bapak Suroto beserta kelompok
petani durian di desa tersebut membuat program lomba makan durian.
Dari program tersebut Bapak Suroto tidak menyangka bahwa banyak
sekali peminatnya. Kemudian dari program ini Bapak Suroto
memperluas lagi program tentang buah durian dengan membuat sebuah
program makan durian seratus ribu sepuasnya dengan kualitas buah
bagus yang akan membuat pecinta durian merasa puas dan ingin kembali
menikmati buah durian Desa Kaligono yang mempunyai rasa manis,
24
daging buahnya tebal, dan sedikit ada sensasi rasa pahit.
4.1.2 Script
DURIAN SUMBER KESEJAHTERAAN
EXT.KEDAI DURIAN.SIANG
Pengambilan gambar buah durian yang menunjukkan
buah durian
adalah makanan lezat dan nikmat.
EXT.KEDAI DURIAN/TERAS RUMAH.PAGI
Beberapa pecinta durian memberikan expresi
tentang
nikmatnya buah durian, mulai dari mencium aroma
buah durian,hingga memakannya.
NARATOR
Durian itu rajanya buah, apalagi saat musim
durian, durian kaligesing yang paling aku tunggu.
Aromanya, rasanya manis,daging buahnya tebal, dan
gurih banget, emmm...enak banget. Kalian wajib
nyobain !
INT. STUDIO.SIANG
Kemudian fakta kenikmatan dari buah durian
terpatahkan dengan sebuah textline.
TEXTLINE
Faktanya rasanya tak sepadan dengan kehidupan
petaninya
EXT. KEBUN DURIAN.PAGI
25
Petani durian melakukan aktifitas keseharian di
kebun durian
yang kebetulan seminggu lagi akan datang musim
panen.
EXT. RUMAH PETANI DURIAN.SORE
Petani durian yang sedang melakukan aktifitas di
kebun, tiba tiba datanglah tengkulak.
TENGKULAK
Durian Bapak saya borong semua
1juta ya
PETANI DURIAN
Belum boleh kalau segitu pak
Tengkulak dan petani sedikit melakukan negosiasi,
dan pada
akhirnya petani menerima sejumlah uang sudah
disepakati,
namun ada kesedihan terpancar di wajah petani
karena buah
duriannya tidak dibeli dengan harga pasar.
EXT. KEBUN DURIAN. PAGI
Bapak kelapa desa sedang berjalan-jalan untuk
memantau aktifitas petani durian di desanya.
Kemudian bapak kepala desa melihat ekspresi
petani tersebut sedih.
BAPAK KEPALA DESA
Nama saya Bapak Suroto,kepala desa kaligono. Bagi
pecinta durian datang dan nikmati makan durian
26
10ribu sepuasnya di desa kaligono, kecamatan
kaligesing, kabupaten Purworejo, untuk
kesejahteraan petani durian
EXT.TERAS RUMAH.SIANG
Menunjukkan expresi lucu saat sedang makan buah
durian.
4.1.3 Storyline
Berdasarkan riset yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran
konten film yang akan dibuat, yaitu meliputi lokasi, topik wawancara
dan narasumber yang sesuai, dengan menekankan bagian program
makan durian sepuasnyanya seratus ribu rupiah.
Scene Narasi Gambar Audio Tempat
1 Footage buah durian Backsound EXT. Kedai Buah
Durian
2
Ekspresi pecinta durian
ketika mencium aroma
hingga memakan buah
durian
VO INT. Studio
3
-Video rutinitas petani
durian sebelum musim
panen
- aktifitas petani dengan
tengkulak
Backsound + vo
EXT.Kebun
Durian
4
BapaK Suroto menjelaskan
tentang program makan
durian 100 ribu sepuasnya
di desa kaligono
kecamatan kaligesing ,
kabupaten purworejo
VO
-EXT. Halaman
Rumah Pak
Lurah
-INT. Studio
27
5 Ekspresi lucu ketika
memakan durian Backsound
EXT.Teras
rumahs
4.1.4 Storyboard
Setelah alur cerita sudah dirancang, kemudian penulis membuat story
boardyang adigunakan sebagai acuan ketika penulis melakukan proses
produksi. Story board dibuat berdasarkan alur cerita yang sudah di
rancang sebelumnya sebagai berikut;
4.2 Produksi
Pada tahap produksi, penulis memilih lokasi-lokasi yang sesuai dengan
konsep rancangan video campaign agar sama dengan tujuan awal yaitu
mengkampanyekan program makan durian sepuasnya senilai seratus ribu
rupiah kepada masayarakat, dengan pertimbangan tersebut penulis memilih
tempat pengambilan gambar antara lain studio, kebun durian, halaman rumah
bapak lurah. Selain itu inti dari video campaign durian ini adalah
pengambilan video kampanye program makan durian sepuasnya senilai
seratus ribu rupiah.
Story Board Produksi
View : Durian melimpah; Durasi :8
detik ; Camera Medium Shoot
28
View :mencium aroma durian;
Durasi :8 detik ; Camera: Medium
Shoot
View: aktifitas petani; Durasi :36
detik ; Camera: Medium Shoot
View : makan durian; Durasi 7
detik; Camera : Medium Shoot
View: nikmat durian; Durasi :11
detik ; Camera :Close Up
29
4.3 Penjelasan Scene
4.3.1 Opening Video
Dalam pembukaan video, ditampilkan buah durian guna
memperkenalkan bahwa video campaign ini bercerita mengenai buah
durian, dengan di setting buah durian berada di kedai buah durian yang
akan membuat buah durian tampak alami.
View: Adegan Lucu; Durasi :11
detik ; Camera: Medium Shoot
View : Pak Lurah; Durasi : 10
detik; camera: long shoot
View Pak Lurah ; Durasi :2detik ;
Camera long shoot
View :petani dan tengkulak; Durasi
:31 detik ; Camera: Medium Shoot
30
Gambar 4.3.1 Buah Durian
4.3.2 Intro
` Intro disini adalah adegan pengantar sebelum masuk pada isi dari
video mulai muncul, agar penonton tidak bingung ketika isi dari video
mulai ditampilkan, intro video campaign durian sumber kesejahteraan ini
terdiri dari dimulai seorang narator mengucapkan karakteristik buah
durian yang diimbangi dengan video yang sesuai dengan narasi.
Gambar 4.3.2 Narasi / mencium aroma buah durian
4.3.3 Transisi segmen
Untuk transisi segmen, penulis memilih menggunakan menampilkan
blank framedengan memunculkan textline.
31
Gambar 4.3.3 Text line
4.3.4 Aktifitas Petani durian dengan Tengkulak
Dalam video ini menjelaskan bahwa di desa kaligono,
kecamatan kaligesing, purworejo, petani durian masih menjual hasil
panen mereka ke tengkulak dengan harga lebih rendah.Kemudian
dilanjutkandengan datangnnya kepala desa Kaligono yang sedang
melihat aktifitas dari warganya.
Gambar 4.3.4 Aktifitas petani
32
Gambar 4.3.5 Aktifitas petani dengan tengkulak
Gambar 4.3.6 Kepala desa melihat aktifitas petani durian
4.3.5 Closing video
Dalam akhir video campaign ini menampilkan adegan dari kepala
desa kaligono mengucapkan kalimat Dukung dan sukseskan gerakan
makan durian seratus ribu sepuasnya di desa kaligono, kaligesing
purworejo untuk kesejahteraan petani durian.
33
Gambar 4.3.8
Kepala desa mengucapkan kalimat Dukung dan sukseskan gerakan
makan durian seratus ribu sepuasnya di desa kaligono, kaligesing
purworejo untuk kesejahteraan petani durian.
Gambar 4.3.9
34
Expresi lucu
4.4 Pasca Produksi
Setelah semua tahap produksi sudah dilewati yaitu pengambilan gambar
dan video dirasa sudah lengkap, barulah masuk pada tahap pasca produksi,
yaitu proses mengedit video. Pada proses ediring penulis mengguanakan
software Adobe Premiere CC.
4.4.1 Persiapan Bahan Editing
Yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah memilih satu persatu
video dan memisahkan video yang layak dipakai ke dalam folder good
agar memudahkan saat proses editing, karena video yang akan dipakai
sudah dipisahkan dari video yang tidak terpakai. Sehingga saat proses
editing berlangsung penulis tinggal menyesuaikan story line.
4.4.2 Proses Editing Film
Dalam proses editing video penulis menggunakan software Adobe
Premiere CC, software ini dipilih dengan tujuan agar film yang
dihasilkan bisa lebih maksimal, dalam proses edit video penulis
menerapkan konsep cerita yang ringan dan sesuai dengan konsep awal
agar mudah dipahami oleh pemirsa. Hal pertama yang dilakukan saat
proses edit berlangsung adalah, memasukan video yang sudah di sortir
satu-persatu sesuai dengan alur yang ada pada storyline dan
merangkai hasil wawancara dari pecinta durian agar sesuai dengan
alur sehingga maksud dari apa yang mereka sampaikan dapat diterima
dengan gamblang oleh pemirsa, setelah itu dalam setiap transisi
segmen akan diberi keterangan agar pemirsa mengetahui setiap
pergantian segmen akan membahas tentang apa. Guna melengkapi
konten video yang berisi wawancara dengan pecinta durian, penullis
menempatkan video aktifitas petani durian, sehingga pemirsa
memahami situasi yang terjadi di desa kaligono. Sedangkan dalam
penempatan backsound penulis memilih backsound yang sekiranya
pantas untuk diperdengarkan kepada semua kalangan dan cocok
35
dengan konsep video campaign, sehingga video campaign mudah
dipahami namun tidak melupakan tujuan awal yang ingin
mensosialisasiakan tentang adanya program makan durian sepuasnya
seratus ribu di desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo.
Gambar 4.4.2 Editing Offline Cut to cut
Gambar 4.4.3 Subtitle
36
Gambar 4.4.4 Transisi video
Gambar 4.4.5 Mixing Video
Gambar 4.4.6 Sebelum Coloring
37
Gambar 4.4.7 Sesudah Coloring
Gambar 4.4.8 Cut Audio VO
Gambar 4.4.9 Animasi text
38
Gambar 4.4.10 Pembagian 4 frame
Gambar 4.4.11 Pilihan Folder Menyimpan
Gambar 4.4.12 Render Export Video
39
4.4.3 Uji Publik
Setelah keseluruhan Video Campaign selesai diproduksi dan
ditempatkan pada bagian masing-masing, Penulis melakukan uji
publik video campaign durian sumber kesejahteraan tersebut dengan
cara menyebar dan meminta masyarakat untuk mengisi kuesioner
penilaian.
Hasil penilaian yang didapat dari masyarakat melalui
kuesioner akan dikumpulkan dan disimpulkan untuk mengetahui
hasil akhir dari perancangan video campaign durian sumber
kesejahteraan di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten
Purworejo, tersebut apakah berhasil meningkatkan daya tarik
masyarakat ataukah tidak.
Berdasarkan hasil uji publik yang penulis lakukan, penulis
mendapatkan kesimpulan bahwa video campaign berdurasi dua
menit empat puluh enam detik dengan kualitas audio dan video
yang jernih ini sangat menarik khayalak, pesan yang disampaikan
juga sesuai sehingga khalayak mudah memahami, video campaign
ini telah memenuhi etika dan layak untuk di publikasikan.
Kekurangan dari video campaign ini yaitu publik hanya
memperhatikan bahasa percakapan yang ada dalam video campaign
tanpa melihat dulu bahwa percakapan dalam bahasa jawa tersebut
sudah disertakan dengan terjemahan kedalam bahasa indonesia.
Dan yang terakhir pada bagian pasca produksi adalah
penyerahan hasil perancangan video campaign dan penilaian uji
publik kepada pihak Dinas Pertanian Holticultura Kabupaten
Purworejo dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana.
4.4.4 Kendala-kendala Selama Produksi
Selama proses perancangan dari pra produksi hingga pasca
produksi video campaign durian sumber kesejahteraan ini, penulis
40
mengalami beberapa kendala diantaranya di desa kaligono yang
menjadi lokasi utama pengambilan gambar buah durian yang memiliki
80% pohon durian tersebut tidak semuanya mengalami panen, hanya
sedikit sekali pohon yang berbuah dikarenakan tahun 2016 lebih banyak
musim hujan yang menyebabkan pohon durian terlambat untuk panen.
Tetapi penulis tidak kehilangan akal untuk mengatasi hal tersebut,
penulis mengetahui bahwa pohon durian di desa tersebut adalah pohon
dari warisan turun temurun yang memiliki tinggi pohon lebih dari 10
meter, sehingga penulis bisa menyiasati stok gambar pohon durian dan
menggantinya dengan banyaknya buah durian di kedai buah durian.
Kendala yang penulis temukan selanjutnya yaitu saat akan
memulai edit video, ketika semua file sudah siap untuk di proses edit,
tiba-tiba laptop penulis nge-blank dan tidak dapat hidup dalam beberapa
hari. Saat itu penulis bertemu teman-teman dan mendapat kesempatan
untuk meminjam laptop ke beberapa teman-teman penulis yang
sekiranya cocok untuk mengedit video hingga akhir.