81
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Dalam pra-rancangan pabrik precipitated silica perlu dilakukan analisa ekonomi
yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan dirancang dapat
menguntungkan atau tidak. Untuk itu pada pra-rancangan pabrik precipitated silica ini
dibuat evaluasi atau penilaian yang ditinjau dengan beberapa metode yaitu:
1. Profitability Index
2. Return On Investment
3. Pay Out Time
4. Break Even Point
Untuk menunjang faktor – faktor di atas perlu diadakan penaksiran terhadap
beberapa faktor, yaitu:
1. Penaksiran modal industri (Total Capital Investment), yang terdiri dari:
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal kerja (Working Capital Invesment)
2. Penentuan biaya produksi total (Production Cost)
a. Biaya pembuatan (Manufacturing Cost)
b. Biaya pengeluaran umum (General Expense)
3. Total pendapatan
82
6.1 Perkiraan Harga Peralatan (Profitability Index)
Perubahan harga alat terjadi dari tahun ke tahun karena perubahan kondisi
perekonomian. Untuk memperkirakan harga alat, diperlukan indeks yang dapat
digunakan untuk menhkonversikan harga alat pada masa yang lalu, sehingga dapat
diperoleh harga alat pada masa sekarang atau yang akan datang. Untuk tujuan
tersebut, digunakan data indeks terdahulu yang ditampilkan dalam Tabel 6.1. jenis
indeks yang digunakan adalah Chemical Engineering Plant Cost Index dari data
plant cost indeks di Chemical Engineering Online.
Tabel 6.1 Chemical Engineering Plant Cost Index Tahun 2005 – 2016
Tahun Plant Cost Indeks
2005 468,2
2006 499,6
2007 525,4
2008 575,4
2009 521,9
2010 550,8
2011 585,7
2012 584,6
2013 567,3
2014 576,1
2015 556,8
2016 541,7
(Sumber: http://www.chemengonline.com/pci-home, 2017)
Gambar 6.1. Grafik Hubungan antara Tahun dengan Plant Cost Index
83
Dari grafik tersebut diperoleh persamaan:
y = 6,5059 x – 12.534
dengan:
x = tahun
y = plant cost index
Dari persamaan tersebut, dapat dihitung nilai plant cost index pada tahun 2022
adalah:
y = 6,5059 (2022) – 12.534
Untuk menentukan harga alat pada saat sekarang dapat ditentukan dengan
persamaan:
Dalam hubungan ini:
Ex = harga alat pada tahun pembelian
Ey = harga alat pada tahun referensi
Nx = indeks harga pada tahun pembelian
Ny = indeks harga pada tahun referensi
(Aries and Newton, 1995, p.16)
Untuk mengetahui harga alat yang sama dengan kapasitas berbeda, maka harga
alat tersebut dapat diestimasi dengan cara membandingkan dengan alat sejenis
yang telah diketahui kapasitas serta harganya dengan menggunakan persamaan
berikut:
Dimana:
84
Eb = harga untuk kapasitas b
Ea = harga untuk kapasitas a
Cb = kapasitas b
Ca = kapasitas a
n = eksponen
(Aries and Newton, 1995, p.15).
Nilai eksponen tergantung pada jenis alat sebagai fungsi kapasitas (Ulrich, 1984).
Namun secara umum, nilai eksponen untuk semua alat adalah 0,6 ((Aries and
Newton, 1995, p.15).
6.2 Dasar Perhitungan
Kapasitas Produksi : 50.000 ton/tahun
Basis Perhitungan : 1 tahun (330 hari)
Tahun Evaluasi : 2022
Harga Sodium Silikat : Rp. 2.700,00/kg atau $ 0,149/kg
Harga Asam Sulfat : Rp. 2.000,00/kg atau $ 0,201/kg
Harga Jual Precipitated SilicaI : Rp. 24.000,00/kg atau $ 1,790/kg
Kurs Mata Uang : Rp. 13.407,00/US$ (BI, 8 Januari 2018)
6.3 Perhitungan Biaya
6.3.1 Penaksiran Modal Industri (Capital Investment)
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran – pengeluaran yang dibutuhkan
untuk mendirikan fasilitas – fasilitas pabrik dan untuk pengoperasiannya, yang terdiri
dari:
85
a. Fixed Capital Investment
b. Working Capital Investment
c. Plant Start Up
d. Interest During Constraction
a. Fixed Capital Investment (FCI)
Fixed Capital Investment adalah modal yang dibutuhkan untuk mendirikan
fasilitas – fasilitas pabrik, yang termasuk di dalamnya yaitu:
1. Purchased Equipment Cost (PEC)
PEC adalah biaya pembelian peralatan proses, termasuk pajak bea masuk,
asuransi, provisi bank, dan biaya pengangkutan sampai di lokasi pabrik.
2. Equipment Installation Cost
Equipment Installation Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk
pemasangan alat – alat proses di lokasi pabrik.
3. Piping Cost
Piping Cost adalah biaya yang dikeluarkan system pemipaan proses dan
biaya pemasangannya.
4. Instrumentation Cost
Instrumentation Cost adalah biaya yang digunakan untuk melengkapi sistem
proses dengan suatu sistem pengendalian (control).
5. Insulation Cost
Insulation Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk sistem insulasi di
dalam proses produksi.
86
6. Electrical Cost
Electrical Cost adalah biaya yang dipakai untuk pengadaan sarana
pendukung dalam penyediaan atau pendistribusian tenaga listrik.
7. Building Cost
Building Cost adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan bangunan –
bangunan di alam lingkungan pabrik, antara lain perkantoran, kantin, tempat
ibadah, laboratorium, saluran air bersih dan sanitasi.
8. Land and Yard Improvement Cost
Land and Yard Improvement Cost adalah biaya untuk pembelian tanah,
perbaikan kondisi tanah, pembuatan jalan ke area pabrik dan paving. Jika
pabrik didirikan di kawasan industri, biaya – biaya selain pembelian tanah
tidak menjadi tanggungan pabrik lagi karena sudah disediakan.
9. Utility Cost
Utility Cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan unit – unit
pendukung proses, antara lain unt penyediaan air, steam, cooling tower dan
udara tekan.
10. Environmental Cost
Environmental Cost adalah biaya untuk pemeliharaan kelestarian
lingkungan di kawasan pabrik dan sekitarnya.
11. Engineering and Construction Cost
Engineering and Construction Cost adalah biaya untuk design engineering,
field supervior, temporary construction dan inspection.
87
12. Contractor’s Fee
Contractor’s Fee adalah biaya yang dipakai untuk membayar kontraktor
pembangunan pabrik.
13. Contingency
Contingency adalah biaya kompensasi terhadap pengeluaran yang tak
terduga, perubahan proses meskipun kecil, perubahan harga dan kesalahan
estimasi.
(Aries and Newton, 1955p.1-4)
b. Working Capital Investment (WCI)
Working Capital Investment adalah biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan
operasi dari suatu pabrik selama kurun waktu tertentu secara normal. Hal ini
meliputi:
1. Raw Material Inventory
Raw material inventory adalah biaya yang dibutuhkan untuk persediaan
bahan baku, besarnya tergantung dari kecepatan konsumsi bahan baku,
nilainya, keseterdiaannya, sumber dan kebutuhan storagenya.
2. In Process Inventory
In process inventory adalah biaya yang harus ditanggung selama bahan
sedang berada dalam proses, besarnya tergantung lama siklus proses.
3. Product Inventory
Product inventory adalah biaya yang diperlukan untuk penyimpanan produk
sebelum produk tersebut dilempar ke pasaran.
88
4. Extended Credit
Extended credit adalah persediaan uang untuk menutup penjualan barang
yang belum dibayar.
5. Available Cash
Available cash adalah persediaan uang tunai untuk membayar buruh,
services, dan material.
c. Plant Start Up
Plant Start Up adalah biaya yang harus dikeluarkan ketika pabrik mulai
beroperasi atau setelah start up.
d. Interest During Construction (IDC)
IDC (Interest During Constraction) adalah biaya yang harus dikeluarkan selama
masa pembangunan atau konstruksi pabrik
(Aries and Newton, 1955,p.11-13)
6.3.2 Penentuan Biaya Pembuatan (Manufacturing Cost)
Manufacturing Cost adalah jumlah direct, indirect dan fixed manufacturing cost
yang bersangkutan dalam pembuatan produk, yang terdiri dari:
a. Direct Manufacturing Cost
b. Indirect Manufacturing Cost
c. Fixed Manufacturing Cost
a. Direct Manufacturing Cost (DMC)
Direct Manufacturing Cost adalah pengeluaran yang bersangkutan khusus dalam
pembuatan produk, yang meliputi:
89
1. Raw Material
Harga pembelian sampai di tempat dari bahan – bahan yang dipakai dalam
produksi.
2. Labor Cost
Labor cost adalah biaya untuk membayar buruh yang terlibat langsung
dalam proses produksi.
3. Superviory Cost
Supervisory cost adalah biaya untuk menggaji semua personil yang
bertanggung jawab langsung terhadap proses produksi.
4. Maintenance Cost
Maintenance cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
peralatan proses.
5. Plant Supplies Cost
Plant supplies cost adalah biaya yang diperlukan untuk pengadaan plant
supplies, antara lain lubricants, charts, dan gaskets.
6. Royalities and Patents
Biaya paten untuk keperluan produksi diamortisasi selama waktu
proteksinya (selama paten berlaku). Royalties biasanya dibayar berdasarkan
kecepatan produksi atau penjualan.
7. Utility Cost
Utility Cost adalah biaya yang dibutuhkan untuk pengoperasian unit – unit
pendukung proses sehingga dihasilkan steam, air bersih, listrik, dan bahan
bakar.
(Aries and Newton, 1955,p.119-173)
90
b. Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat dan bukan
langsung karena operasi pabrik, yang meliputi:
1. Payroll Overhead
Merupakan pengeluaran perusahaan untuk biaya pension, liburan yang
dibayar perusahaan, asuransi, cacat jasmani akibat kerja.
2. Laboratory
Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pengoperasian laboratorium
karena laboratorium dibutuhkan untuk menjamin quality control.
3. Plant Overhead
Merupakan biaya untuk servis yang tidak langsung berhubungan dengan
unit produksi, meliputi biaya kesehatan, fasilitas rekreasi, pembelian
(purchasing), pergudangan (warehousing) dan engineering (termasuk safety
dan protection).
4. Packaging
Biaya packaging dibutuhkan untuk membayar biaya pengepakan dan
container produk, besarnya tergantung dari sifat – sifat fisis dan kimia
produk serta nilainya.
5. Shipping
Biaya ini diperlukan untuk membayar ongkos pengangkutan barang
produksi hingga barang sampai di tempat pembeli.
(Aries and Newton, 1955,p.173-179)
91
c. Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Fixed Manufacturing Cost adalah pengeluaran yang berkaitan dengan initial fixed
capital dan harganya tetap, tidak tergantung pada waktu dan tingkat produksi,
yang termasuk FMC adalah:
1. Depresiasi
Depresiasi adalah biaya penyusutan nilai peralatan dan gedung, besarnya
diperhitungkan dari perkiraan lamanya umur pabrik.
2. Property Taxes
Property taxes adalah pajak property yang harus dibayar oleh pabrik,
besarnya tergantung dari lokasi dan situasi di mana plant tersebut berdiri.
3. Asuransi
Pihak perusahaan harus mengeluarkan uang untuk biaya asuransi pabriknya,
semakin berbahaya plant tersebut, maka biaya asuransinya semakin tinggi.
(Aries and Newton, 1955,p.179-182)
6.3.3 General Expense
General Expense adalah pengeluaran umum meliputi pengeluaran – pengeluaran
yang bersangkutan dengan fungsi – fungsi yang tidak termasuk Manufacturing
Cost. General expense ini terdiri dari:
a. Administration Cost
b. Sales
c. Research and Development Cost
d. Finance
92
a. Administration Cost
Administration Cost adalah biaya yang diperlukan untuk menjalankan
administrasi perusahaan, yang meliputi:
1. Management Salaries
Management salaries adalah gaji yang harus dibayarkan kepada semua
karyawan perusahaan di luar buruh produksi, antara lain manajer utama,
manajer, sekretaris dan kepala bagian.
2. Legal Fees and Auditing
Legal fees adalah biaya untuk pengurusan legal, sedangkan auditing adalah
biaya untuk membayar akuntan publik.
3. Office Supplies Cost
Biaya ini digunakan untuk membeli peralatan kantor seperti kertas, tinta dan
lain – lain serta untuk biaya komunikasi di lingkungan perusahaan seperti
telepon dan internet.
b. Sales Expense
Sales expense adalah biaya administrasi yang diperlukan dalam penjualan produk,
termasuk didalamnya biaya promosi apabila produk tergolong baru.
c. Research
Biaya riset diperlukan untuk mendukung pengembangan pabrik, baik perbaikan
proses maupun peningkatan kualitas produk.
d. Finance
Finance adalah pengeluaran untuk membayar bunga pinjaman modal.
(Aries and Newton, 1955,p.185-187)
93
6.4 Analisis Kelayakan
Untuk dapat mengetahui kelayakan sebuah pabrik dapat dilihat dari
profitabilitasnya. Jika profitabilitasnya tinggi maka pabrik potensial untuk dibangun.
Untuk menganalisis apakah pabrik tersebut potensial untuk didirikan atau tidak maka
dilakukan analisis atau evaluasi kelayakan. Beberapa cara analisis kelayakannya adalah:
6.4.1 Percent Profit on Sales (POS)
Profit on sales adalah besarnya keuntungan kasar dari setiap satuan produk yang
terjual.
6.4.2 Percent Return on Investment (ROI)
Return of investment adalah perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh setiap
tahun, didasarkan pada kecepatan pengembalian modal tetap yang diinvestasikan.
6.4.3 Pay Out Time
Pay out time adalah jumlah tahun yang telah berselang sebelum diperoleh suatu
penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
kembalinya capital investment oleh profit sebelum dikurangi depresiasi.
6.4.4 Break Even Point (BEP)
Break even point adalah titik yang menunjukkan pada tingkat berapa biaya dan
penghasilan jumlahnya sama. Dengan Break Even Point kita dapat menentukan
tingkat berapa harga jual dan jumlah unit yang dijual secara minimum dan berapa
harga serta unit penjualan yang harga dicapai agar mendapat keuntungan.
94
Dimana:
Fa : Fixed Manufacturing Cost pertahun
Ra : Regulated Cost pertahun
Sa : Sales pertahun
Va : Variabel Cost pertahun
6.4.5 Shut Down Point (SDP)
Shut down point adalah suatu titik atau saat penentuan suatu aktivitas produksi
dihentikan. Penyebabnya antara lain variable cost yang terlalu tinggi, atau bisa
juga karena keputusan manajemen akibat tidak ekonomisnya suatu aktivitas
produksi (tidak menghasilkan profit).
6.4.6 Discounted Cash Flow – Rate of Return (DCF-ROR)
Untuk mengetahui besarnya i (Rate of Return), maka digunakan metode
Discounted Cash Flow (DCF). Discounted Cash Flow adalah salah satu cara
untuk menganalisa prospek pertumbuhan suatu instrumen investasi dalam
beberapa waktu ke depan.
(FCI + WCI) (1 + i)n = {((1+i)n-1 + (1 + i)n-2 + ….. + 1) CF) + (WCI + SV)}
Keterangan:
FCI : Fixed Capital Investment CF : Cash Flow
WC : Working Capital i : Rate of Return
SV : Salvage Value
(Aries and Newton, 1955,p. 192-196)
95
6.5 Hasil Perhitungan
6.5.1 Capital Investment
a. Fixed Capital Investment
Tabel 6.2 Total Phyisical Plant Cost (PPC)
No. Physical Plant Cost (PPC) US$
1 Purchased Equipment Cost 5.400.008,566
2 Equipment Instalation 2.322.003,684
3 Piping Cost 4.644.007,367
4 Instrumentation Cost 1.620.002,570
5 Insulation Cost 427.574,449
6 Electrical Instalation 538.230,362
7 Building Cost 4.736.033,415
8 Land and Yard Improvement Cost 4.661.743,865
9 Utility Cost 2.160.003,427
10 Environmental Cost 1.080.001,713
Total PPC (US$) 27.589.609,418
Tabel 6.3. Total Direct Plant Cost (DPC)
No. Jenis Biaya (US$)
1 Total PPC 27.589.609,418
2 Engineering & Construction 5.517.921,884
Total DPC (US$) 33.107.531,301
Tabel 6.4. Total Fixed Capital Investment (FCI)
No. Total Fixed Capital Investment (FCI) Biaya (US$)
1 DPC (Direct Plant Cost) 33.107.531,301
2 Contractor’s Fee 3.310.753,130
3 Contingency Cost 6.621.506,260
Total FCI (US$) 43.039.790,692
b. Working Capital Investment
Tabel 6.5. Total Working Capital Investment (WCI)
No. Working Capital Investment (WCI) US$
1 Raw Material Inventory 3.798.140,799
2 In Process Inventory 2.740.449,891
3 Product Inventory 5.480.899,782
4 Extended Credit 10.961.799,564
5 Available Cash 5.480.899,782
Total WCI (US$) 28.462.189,818
96
TOTAL CAPITAL INVESMENT (TCI)
Total 6.6. Total Capital Investment (TCI)
No. Capital Investment Biaya (US$)
1 Total Fixed Capital Investment (FCI) 43.039.790,692
2 Total Working Capital (WCI) 28.462.189,818
3 Plant Start Up 2.151.989,535
4 Interest During Construction 4.303.979,069
Total Capital Investment (US$) 77.957.949,114
6.5.2 Production Cost
a. Manufacturing Cost
1. Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.7. Total Direct Manufacturing Cost (DMC)
No. Direct Manufacturing Cost Total (US$)
1 Bahan Baku (Raw Material Cost) 44.286.321,720
2 Tenaga Kerja (Labor Cost) 1.154.620,721
3 Supervision Cost 171.850,526
4 Annual Maintenance Cost 3.873.581,162
5 Plant Supplies Cost 581.037,174
6 Royalties & Patent Cost 2.685.164,466
7 Utility Cost 3.407.261,903
Total DMC (US$) 56.159.837,672
2. Indirect Manufacturing Cost
Tabel 6.8. Total Indirect Manufacturing Cost
No. Indirect Manufacturing Cost Total (US$)
1 Payroll Overhead Cost 173.193,108
2 Laboratory Cost 115.462,072
3 Plant Overhead Cost 577.310,360
4 Packaging Cost and Transportation Cost 3.580.219,288
Total Indirect Manufacturing Cost 4.446.184,829
97
3. Fixed Manufacturing Cost
Tabel 6.9. Total Fixed Manufacturing Cost
No. Fixed Manufacturing Cost Total (US$)
1 Depreciation 4.303.979,069
2 Property Taxes 430.397,907
3 Insurance Cost 430.397,907
Total Fixed Manufacturing Cost 5.164.774,883
TOTAL MANUFACTURING COST (TMC)
Tabel 6.10 Total Manufacturing Cost
No. Manufacturing Cost US$
1 Direct Manufacturing Cost 56.159.837,672
2 Indirect Manufacturing Cost 4.446.184,829
3 Fixed Manufacturing Cost 5.164.774,883
Total Manufacturing Cost (US$) 65.770.797,383
b. General Expense
Total General Expense (GE)
Tabel 6.11. Total General Expense
No. General Expense Total (US$)
1 Administrasi 715.690,311
2 Sales Expense 3.288.539,869
3 Reseach and Development Cost 3.288.539,869
4 Finance 2.338.738,473
Total General Expense 9.631.508,523
Total Biaya Produksi (Procdution Cost)
Tabel 6.12 Total Biaya Produksi (Production Cost)
No. Production Cost Total (US$)
1 Total Manufacturing Cost 65.770.797,383
2 General Expense 9.631.508,523
Total Production Cost (US$) 75.402.305,906
98
6.6 Hasil Analisa Kelayakan
a. Keuntungan (Profit)
Total penjual produk = $ 89.505.482,211
Biaya produksi = $ 75.402.305,906
Keuntungan sebelum pajak = $ 14.103.176,305
Keuntungan setelah pajak = $ 11.282.541,044
b. Percent Profit On Sales (POS)
POS sebelum pajak = 15,757%
POS setelah pajak = 12,605%
c. Return On Investment (ROI)
ROI sebelum pajak = 32,768%
ROI setelah pajak = 26,214%
d. Pay Out Time (POT)
POT sebelum pajak = 2,3 tahun
POT setelah pajak = 2,8 tahun
e. Break Even Point (BEP)
BEP = 41,6 %
f. Shut Down Point (SDP)
SDP = 20,2 %
99
Gambar 6.2. Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi
g. Discounted Cash Flow-Rate Of Return (DCF-ROR)
Dengan trial diperoleh harga i (rate of return) = 25%
Tabel 6.13. Resume Analisa Kelayakan Ekonomi
No. Parameter Hasil Perhitugan Tolak Ukur
1 Keuntungan (Profit) setelah pajak $ 11.282.541,044 -
2 Percent Profit On Sales (POS) setelah pajak 12,605 % -
3 Return On Investment (ROI) sebelum pajak 32,768 % Min. 11%
4 Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,3 tahun Maks. 5 tahun
5 Break Even Point (BEP) 41,6 % < 60%
6 Shut Down Point (SDP) 20,2 % -
7 Rate Of Return (ROR) 25% >6,25%
Berdasarkan resume analisa kelayakan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pabrik
precipitated silica ini layak untuk didirikan.