Download - Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 1/18
BIONOMIK VEKTOR
MALARIA
Oleh:
Drs. Adrial, M.KesBagian Parasitologi Fakultas KedokteranUniversitas Andalas
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 2/18
.
>>Bionomik vektor mencakup pengertian ttg :
1. perilaku mencari darah (menggigit) & istirahat
2. perkembangbiakan3. umur
4. populasi5. penyebaran
6. f luktuasi musiman7. faktor-faktor lingkungan
a. lingkungan fisik (musim, kelembaban, angin, matahari, arus air)
b. lingkungan kimiawi (kadar gram, PH)c. lingkungan biologik seperti tumbuhan bakau, ganggang vegetasi
disekitar tempat perindukan dan musuh alami
Bionomik >>>> hubungan timbal balik antara kehidupan vektor
dengan lingkungannya
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 3/18
HOSPES
VEKTOR/Lingkunga
PARASIT (Plasmodium)
Kejadian penyakit malaria merupakan hasil interaksi antara: manusia,Kejadian penyakit malaria merupakan hasil interaksi antara: manusia,vektor/lingkungan, penyebab penyakit (hospes, vektor/environment & parasit)vektor/lingkungan, penyebab penyakit (hospes, vektor/environment & parasit)
Anopheles spp.
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 4/18
Siklus Hidup nyamuk secara umum
(metamorfosis sempurna)
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 5/18
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 6/18
Anopheles sp
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 7/18
MATA AIR /MATA AIR /ALIRAN SUNGAIALIRAN SUNGAI
An.sundaicus
An.subpictus
An.aconitus
An.barbirostris,
An. subpitus,
An. nigerrimus,
An. sinensis
An.balabacensis
An.maculatus
SAWAH, rawa,SAWAH, rawa,
empang,empang,
Kolam, sal.Kolam, sal.
irigasiirigasi
KAKI GUNUNGKAKI GUNUNG(PERKEBUN AN/Hutan)(PERKEBUN AN/Hutan)
L AGOON, rawaL AGOON, rawa
(Mangrove), danau,(Mangrove), danau,empang di pantaiempang di pantai
GUNUNGGUNUNG
PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN PREDIKSI TEMPAT PERINDUKAN
(3 KAWASAN /ZONE) VEKTOR MALARIA(3 KAWASAN /ZONE) VEKTOR MALARIA
P ANT AI PED A
L A
M A
N
KAKI GUNUNG & GUNUNG
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 8/18
Prilakumencari darah
Prilakuistirahat
Tempat
perindukan/berkembang biak
Jika kita tin jau kehidupan nyamuk ada tiga macam tempat yang diper lukan untukJika kita tin jau kehidupan nyamuk ada tiga macam tempat yang diper lukan untukkelangsungan hidupnyakelangsungan hidupnya
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 9/18
1. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu (malam
hari, sen ja hari-tengah malam-dinihari).
2. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat(endofagik & eksofagik).
3. Perilaku mencari darah berdasarkan sumber darah yang
disenangi (antropofilik, zoofilik, zooantropofilik &
indiscriminate bitter).4. Fr ekuensi menggigit dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban.
A. Perilaku nyamuk mencari darah dapat ditin jau dari
beberapa segi/aspek yaitu:
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 10/18
B. PERIL AKU ISTIR AH AT
� Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahatyang sebenarnya selama waktu menunggu proses
perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada
waktu nyamuk sedang aktif mencari darah.
� Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam
rumah hanya untuk menghisap darah orang dan kemudian
langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun
sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada
dinding untuk beristirahat>>> Endofilik (dalam rumah)
>>> Eksofilik (eksofilik)
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 11/18
c. TEMPAT PERINDUKAN /PERKEMBANGBIAKAN
� Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuanmemilih tempat perindukan atau tempat untukberkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dankebutuhannya
� Ada species yang senang pada tempat-tempat yang
kena sinar matahari langsung ( An. sundaicus), ada pulayang senang pada tempat-tempat teduh ( An. umbrosus).
� Spesies yang satu berkembang dengan baik di air payau(campuran air tawar dan air laut) misalnya ( An.aconitus).
� Oleh kar ena perilaku berkembang biak ini sangatbervariasi, maka diper lukan suatu survai yang intensif untuk inventarisasi tempat perindukan, yang sangatdiper lukan dalam program pemberantasan.
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 12/18
PERILAKU (terkait dgn aktivitas)
� Aktivitas nyamuk sangat dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu.> Suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi siklus
hidup, perilaku dan masa hidup vektor.
> Suhu optimum utk perkembangan stadium seksual
yg cepat di dlm tubuh vektor ialah 27° C (P . vivax 8 hari dan P . falciparum 11 hari).
> Suhu dan kelembaban yang tinggi menguntungkan
penyebaran malaria.> Kelembaban mempengaruhi masa hidup dan aktifitas vektor.
Lebih tnggi kelembaban lebih lama kemungkinan hidup vektor
� Aktivitas menggigit malam atau senja sampai dini hari.� Jarak terbang : 0,5 ² 3 km.� Umur : di laboratorium 3-5 minggu.
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 13/18
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 14/18
Takken & Knols (1990)
± 400 spesies Anopheles didunia
± 24 spesies >>>> sebagai vektor malaria (di
Indonesia), >>> 67 spesies
± 18 spesies sudah dipastikan sebagai vektor
malaria di Sumatera
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 15/18
Tabel. Penyebaran geografik vektor malaria di Indonesia
No. Spesies Irian Jaya Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi
1 An. aitkeni + + + +
2 An. umbrosus + + + +
3 An. beazai + + + +
4 An. letifer + +
5 An. roperi + +
6 An. barbirostris + + + + +
7 An. vagus + +
8 An. bancrofti +
9 An. sinensis +
10 An. nigerrimus + + + +11 An. kochi + + + +
12 An. tesselatus + + + +
13 An. leucospyrus + +
14 An. balabacencis + +
15 An. punctulatus +
16 An. farauti +
17 An. koliensis +
18 An. aconitus + + + +
19 An. minimus + + + +
20 An. flavirostris + + + +
21 An. sundaicus + + + + +
22 An. subpictus + + + +
23 An. annularis + + + +
24 An. maculatus + + + +
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 16/18
Beberapa faktor yang mempengaruhi ter hadap penyebaran
nyamuk adalah:
Angin sangat berpengaruh ter hadap jarak terbang;
C attle barrier : dapat mencegah penyebaran nyamuk
sebagai penghalang bagi orang dari gigitan nyamuk;
Produktivitas tempat perindukan: semakin potensial tempat
perindukan semakin tinggi kepadatan larva.
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 17/18
PENENTU AN VEKTOR P AD A D AER AH ENDEMIK
M AL ARIA
1. Kebiasaan mengisap darah manusia
(antropofilik)
2. Nyamuk dewasa berumur lebih dari 10 hari
3. Mempunyai dominansi kepadatan yang tinggi
terhadap spesies Anopheles lainnya.
4. Hasil percobaan di laboratorium mampu
mengembangkan Plasmodium menjadisporozoit
5/9/2018 Bionomik Vektor Malaria Blok III 2009 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bionomik-vektor-malaria-blok-iii-2009 18/18
Kepustakaan
Bruce-Chwatt, L.J. 1985. Essential Malariology. WHMB Ltd. London
Gandahusada, dkk. 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi ketiga. FKUI.
Hari janto, PN. 2000. Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manif estasi Klinis, &Penganganan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC .
Kr eier, P., Julius. 1993. Parasitic Protozoa. Second Edition. Volume 5.
Academic Pr ess, Inc. California.
WHO. 1975. Division of Malaria and Other Parasitic Diseases. Manual on
Practical Entomological Field Techniques For Malaria Control. WHO, Geneva.