Download - Buku Panduan Praktikum Avert 2013
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
1/43
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
2/43
PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
Nama :
Nim :
Kelompok :
Kelas ;
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
2
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
3/43
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan Rahmat, Taufik, dan hidayah-Nya sehingga buku panduan praktikum
avertebrata air tahun 2013 dapat disusun dengan baik.
Atas terselesaikannya buku panduan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :
Seluruh dosen pengampu mata kuliah Avertebrata Air
Keluarga besar asisten Avertebrata Air, atas komitmen dan
kerjasamanya
Serta seluruh pihak yang belum sempat tercatat dan telah memberikan
dukungan serta bantuan atas tersusunnya buku panduan ini.
Kami berharap dengan adanya buku panduan praktikum Avertebrata Air
ini, mahasiswa mampu mengembangkan pengetahuan dan dapat bermanfaat
bagi pembacanya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam buku ini,
adanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Malang, September 2013
Tim Penyusun
3
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
4/43
TATA TERTIB PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR
1. Praktikan wajib datang maksimal 10 menit sebelum praktikum dimulai
2. Dilarang menggunakan pakaian tanpa krah, wajib bersepatu (tidak
diperkenankan menggunakan sepatu sandal atau sandal gunung)
3. Menggunakan jas laboratorium lengkap dengan identitas masing-
masing praktikan
4. Masuk dengan tertib dan menempati tempat sesuai dengan
kelompoknya masing-masing
5. Praktikan hanya diperbolehkan membawa alat tulis (pensil,
penghapus, bolpoint) serta buku panduan praktikum dan dua lembar
kertas A4 kosong, tas dan perlengkapan lain diletakkan pada tempat
yang telah disediakan
6. Praktikan wajib mengerjakan Lembar Kerja Praktikum dan
dikumpulkan sesuai praktikum kepada asisten yang telah ditentukan
7. Tidak diperkenankan mengganggu jalannya praktikum, makan dan
minum di dalam laboratorium, dan merokok
8. Menyerahkan tiket masuk yang telah ditentukan sesuai kelompok
kepada asisten yang telah ditentukan pada saat akan masuk ke
dalam laboratorium
9. Wajib meminta tanda tangan asisten pada kartu kendali sebagai bukti
telah mengikuti praktikum
10. Praktikan diwajibkan mengkonsultasikan hasil praktikum kepada asisten
yang telah ditentukan dan dilakukan tiga kali diluar praktikum serta tidak
diperkenankan melebihi batas waktu yang telah ditentukan
4
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
5/43
11. Bagi yang berhalangan mengikuti praktikum, melapor pada
koordinator asisten dengan surat yang sah dan mengkonsultasikan
penggantian waktu praktikum
12. Bagi praktikan yang in hole, seluruh biaya dan bahan ditanggung
oleh praktikan
13. Pelanggaran terhadap tata tertib ini akan diambil tindakan semestinya
14. Ketentuan-ketentuan lain yang belum tercantum akan ditentukan
kemudian dengan kesepakatan bersama
5
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
6/43
PENDAHULUAN
Praktikum Avertebrata Air memperkenalkan kepada mahasiswa tentang
jenis-jenis hewan Avertebrata yaitu jenis hewan tanpa tulang belakang
(notochord) yang hidup di dalam air (tawar dan asin). Ruang Lingkup praktikum
ini meliputi taksonomi, anatomi dan ekologi/lingkungan hidup serta fungsi
organism Avertebrata ini di alam. Praktikum ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan mahasiswa tentang organism Avertebrata perairan dan melengkapi
teori yang pernah diperoleh pada saat kuliah.
Materi dari praktikum ini mencakup Phylum yang ada dalam kuliah,
walaupun tidak semua organisme dapat dipelajari mengingat sulitnya
memperoleh sampel untuk dipelajari. Materi dalam praktikum Avertebrata Air
dibagi menjadi 3 pertemuan (tabel 1). Mahasiswa akan diberikan sampel
organisme sesuai bahasan, kemudian membahasnya mulai dari nama spesies,
klasifikasi, ciri umum maupun ciri khusus dari masing-masing organisme sampel.
Setiap informasi yang didapatkan secara langsung dari pengamatan akan
disesuaikan dengan informasi atau sumber dari buku ataupun sumber lainnya
untuk menambah wawasan mahasiswa mengenal Avertebrata Air.
Tabel 1. Materi Praktikum
PERTEMUAN
MATERI PRAKTIKUM
I Phylum Porifera, Phylum
Coelenterata, Phylum Echinodermata
II Phylum Arthropoda dan Phylum
Annelida
III Phylum Mollusca
6
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
7/43
1. PHYLUM PORIFERA
Porifera (sponge) merupakan hewan multiseluler tingkat rendah.Tubuhnya masih diorgansasi pada tingkat seluler, artinya tersusun atas sel-sel
yang cenderung bekerja secara mandiri (differensiasi seluler), masih belum ada
koordinasi antara sel satu dengan sel yang lainnya.
Ada umumnya phylum porifera hidup di air laut, yaitu tersebar atau
terbentang dari daerah perairan (tide) yang dangkal hingga daerah kedalaman
5,5 km. Fase dewasa bersifat polyp, artinya menetap pada suatu tempat tanpa
mengadakan perpindahan. Bentuk tubuh sangat bervariasi, yaitu ada yang
menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globular, genta, terompet, danlainnya (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Bentuk Tubuh Porifera
STRUKTUR
Struktur tubuh porifera berpori dengan berbagai macam bentuk (Gambar
2) dan dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
1. Asconoid
2. Syconoid atau Scypha
3. Rhagon atau Leuconoid
7
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
8/43
Gambar 2. Tipe Tubuh dari Porifera
Tipe ascon yang berbentuk jambangan bunga merupakan tipe sederhana
dapat dilihat suatu rongga sentral yang disebut spongocoel atau paragaster.
Ujung atas dari jambangan terdapat lubang besar yang disebut osculum. Pada
dinding tubuh hewan ini terdapat lubang-lubang kecil yang disebut prosopyle
atau sering juga disebut ostium. Lubang ini merupakan pintu masuk aliran air
yang menuju ke dalam rongga paragaster.
FISIOLOGI
Dinding tubuh tersusun atas dua lapis : (1) lapisan luar yang disebut
lapisanepidermis/epithelium dermal. MenurutLaubenfels sel-sel itu bukan sel-sel
epithelium sebenarnya dan sering disering disebutpinacocytdan kadang-kadang
mempunyai satu flagellum, (2) lapisan dalam yang terdiri atas jajaran sel-sel
berleher yang disebut choanocyt yang berbentuk botol dan memiliki flagellum.
Diantara kedua lapisan itu terdapat zat antara yang berbahan gelatin. Di dalam
zat antara terdapat : (a) sel Amoebocyte yang berfungsi mengedarkan zat-zat
makanan ke sel lainnya dan menghasilkan gelatin, (b) Porocyte/sel pori atau
myocyt yang terletak disekitar pori, (c) Scleroblast yang berfungsi membentuk
spikula, (d) Archeocyt merupakan sel amoebocyt embrional yang tumpul dan
terdapat sel-sel lainnya misalnya sel-sel reproduksi, (e) Spikulayang merupakan
unsur pembentuk tubuh. Macam-macam bentuk spikula dapat di lihat pada
gambar 3.
8
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
9/43
SISTEMATIKA
Berdasarkan bahan pembentuk kerangka tubuhnya serta tipe spiculanya,
porifera digolongkan menjadi 3 klas dan 12 ordo, sebagai berikut:
1. Klas Calcarea atau Calcispongiae
Merupakan porifera laut, gidup di daerah pantai yang dangkal, bentuk
tubuhnya sederhana, kerangka tubuh terbuat dari CaCO3. Misalnya:
Leucolsonia, Clatharina, Grantia, Scypha, Sycon, dan lain- lain. Dibagi
menjadi dua ordo, yaitu Asconosa dan Syconosa.
2. Klas Hexactinellida atau Hyalospongiae
Merupakan porifera laut yang hidup di perairan dalam, kerangka tubuhnya
terbuat dari bahan silikat dan spikulanya berduri enam (hexaxon).
Contohnya : Euplectella, Hyalonema dan lain-lain. Terbagi dalam dua
ordo, yaitu Hexastropora,danAmphidiscophora.
3. Klas Demospongiae
Umumnya hidup di laut, tetapi ada beberapa jenis yang hidup di perairan
tawar, kerangka tubuhnya ada yang terbuat dari bahan silikat, dan ada
yang dari bahan spongin, ada yang campuran. Mempunyai 8 ordo, yaitu :
Carnosa, Choristida, Epipolasid, Hadromerina, Halichondrina,
Poeciloclerina, Haplosclerina, dan Keratosa.
Gambar 3. Macam-macam spikula sebagai endoskeleton porifera
9
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
10/43
2. PHYLUM COELENTERATA
Coelenterate berasal dari bahasa latin ; koilos = rongga, enteron = usus,
sering disebut sebagai hewan berongga. Coelenterata merupakan hewan yang tidak
mempunyai usus yang sesungguhnya. Pemberian nama hewan berongga
sebenaranya kurang tepat karena hewan ini tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenarnya (coelon). Coelenterate memiliki sebuah rongga sentral di dalam tubuh
yang disebut coelenteron yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencerna
makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh.
Dinding tubuhnya secara essensial hanya tersusun atas dua lapisan
jaringan yaitu : lapisan epidermis dan lapisan gastrodermos / endodermis.
Diantara kedua lapisan tersebut diketemukan lapisan non seluler yang bentuknya
sebagai agar-agar disebut lapisan mesoglea. Lapisan ini merupakan hasil sekresi
dari lapisan epidermis maupunlapisan gastrodermis.
BENTUK TUBUH
Hampir semua coelenterate hidup di air laut, hanya beberapa yang hidup
di air tawar. Ada yang hidup terikat pada suatu obyek, ada yang berenang-
renang bebas( Gambar 4 ).
Gambar 4.Beberapa jenis anggota Phylum coelenterata
10
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
11/43
Pada coelenterate ada dua bentuk tubuh dalam satu siklus hidupnya yaitu
:Polyp. Tubuh berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal
mempunyai mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Biasanya terdapat dalam koloni.
Gonad berada di daerah eksternal atau internal.
Medusa. Umumnya berbentuk seperti payung atau seperti lonceng. Mulut
terdapat pada manubrium, yaitu semacam kerongkongan pendek.Terdapat
menggantung pada permukaan payung.Gonad menggantung di bawah saluran
radial.
SISTEMATIKA
Coelenterata dapat di bagi dalam tiga kelas, yaitu :
1. Klas Hydrozoa
Dalam siklus hidupnya berbentuk polyp maupun medusa, memiliki ukuran
yang beragam. Hidup di perairan tawar maupun tawar maupun laut.Misalnya
hydra, Obelia, Gonionemus, Physalia.
2. Klas scyphozoan
Sering disebut sebagai jelly fishes. Bentuk polyp tereduksi atau tidak memiliki.
Sel-sel berada di mesoglea, tidak memiliki velum. Contoh hewan ini adalah
Pelagia, Cynea.
3. KlasAnthozoa
Lebih dikenal sebagai sea peans, sea anemone, atau coral.Hanya terdiri
dari polyp yang soliter maupun berkoloni. Memiliki septa, mesentrium dan
tentakel yang menarik.
KLAS I, HIDROZOA
Pada pembahasan kelas ini diwakili oleh hydra, merupakan polyp yang
hidup soliter dalam arti tidak berkoloni, hidup diperairan tawar (kolam, empang,
danau). Dapat berpindah tempat, tetapi biasanya melekat pada suatu obyek
(batuan,kayu,tanaman air dan lain-lain).
STRUKTUR DAN FUNGSI
Ujung bawah tubuh merupakan bagian yang tertutup dan disebut cakram
basal yang berfungsi sebagai alat gerak dan alat perekat.Ujung atas tubuh
merupakan bagian-bagian yang berbentuk konus (jantunbg) dan ujungnya terbuka
disebut mulut (dilengkapi 6 atau 10 buah tentakel). Bagian tubuh yang terletak
11
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
12/43
antara mulut dan cakram basal disebut tangkai tubuh. Mulut bermuara kedalam
suatu rongga yang disebut rongga gastrovaskuler atau enteron yang berfungsi
untuk mencerna makanan dan sekaligus mengedarkan sari-sari makanan ke
seluruh tubuh. Rongga vaskuler berhubungan pula dengan rongga yang terdapat
di dalam tentakel (Gambar 5)
Gambar 5. Struktur tubuh hydra (anggota klas hydrozoa)
KLAS II, SCYPHOZOA
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh seperti mangkok.
Scyphozoa juga menunjukan gejala metagenesis atau pergiliran keturunan,
antara fase polyp dengan fase medusa namun dalam penampilan fase
medusanyaa yang lebih dikenal.
STRUKTUR DAN FUNGSI
Sebagai contoh pembahasan yaitu ubur-ubur Aurelia (gambar 6). Ubur-
ubur ini mempunyai saluran pencernaan makanan bersifat gastrovaskuler. Pada
tengah-tengah permukaan tubuh sebelah dalam (permukaan oral atau sub
umbrella) akan muncul semacam kerongkongan menggantung ke bawah yang
disebut mambrium.
12
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
13/43
Pada ujung distal manubrium tersebut terdapat cabang mulut yang bersisi empat,
setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi semacam juluran pita yang disebut oral
arm. Keempat tangan mulut tersebut tersebar sedemikian rupa sehingga
mengelilingi rongga atau lubang mulut.
Selanjutnya rongga mulut ini akan bersambung dengan saluran manubrium
dan bermuara ke dalam rongga perut yang terbagi atas sebuah rongga sentral dan
empat buah kantong gastric. Masing masing kantong tersebut dilengkapi dengan
tentakel internal endodermal lengkap dengan nematocyts yang dapat digunakan
untuk menyengat mangsa. Dari kantong ini pula akan menjulur saluran mesoglea
untuk berhubungan dengan saluran cicin yang ada di bagian tepi ubur ubur.
Gambar 6. Struktur tubuhjellyfish,Aurelia( klasScyphozoa)
KLAS III, ANTHOZOA
Merupakan klas terbesar dalam coelenterata. Semua anggota klas ini
hidup di laut, dati daerah pantai sampai kedalaman 6.000 meter. Merupakan
polyp yang menetap dengan melekatkan diri pada suatu obyek yang terdapat di
dasar laut. Fase medusa pada klas ini mengalami reduksi. Beberapa anggota
klas anthozoa yang terkenal adalah anemone laut, koral batu, atau koral kapur
dan koral tanduk.
13
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
14/43
Anemone Laut
Merupakan polyp yang hidup soliter dengan warna yang beranekaragam.
Tentakel-tentakel yang teratur sedemikian rupa mengelilingi celah mulut seperti
daun mahkota bunga. Biasanya anemone menempelkan diri pada batukarang,
bekas cangkang moluska atau membenamkan diri di pasir atau lumpur.
Menempelkan diri pada suatu obyek dengan bagian tubuh yang disebut cakram
kaki (pedal disc.Sebagaicontoh : Metridium senile.
Koral Batu atau Bunga Karang
Tubuhnya menyerupai anemone laut, perbedaannya terletak pada
kerangka tubuh. Eksoskeletonnya terbuat dari bahan CaCo3 yang disekresikan
oleh lapisan epidermis. Umumnya hidup berkoloni, berkembang biak secara
aseksual, yaitu dengan membentuk kuncup.
STRUKTUR
Metridium spp bentuk tubuh silindris dengan bagian oral agak melebar
seperti corong yang dihiasi dengan rangkaian tentakel-tentakel yang membentuk
seperti daun bunga. Tubuh terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : (1) pedal disc
atau bagian kaki (2) Kolumnaatau skapusatau bagian batang tubuh dan (3) oral
disc ataukapitulum.
Antara bagian pedal disc dengan skapus dihubungkan oleh bagian yang
disebut Lumbus, sedangkan antara skapus dengan oral disc dihubungkan oleh collar.
Sistem gastrovaskular dimulai dari mulut yang dihubungkan oleh stomadeum atau
kerongkangan kecoelenteron. Saluran stomadeumini dilengkapialur cincin bersilia di
sepanjang sisinya yang disebut siphonoglyph. Alurini merupakan jalan masuknya
aliran air kedalam coelenteron. Rongga coelenteron dibagi menjadi bersekat-sekat
oleh 6 buah septa primer atau mesenterisse hingga terbentuk 6 ruang. Air dapatmengalir dari ruang satu keruang lainnya melalui celah yang disebut ostia. Selain itu
terdapat septa sekunder yang merupakan septa kecil yang menjorok dari dinding
stomodeum. Diantara septa primer dengan septa sekunder terdapat septa tersier.
Pada bagian tepi (ujung distal) daripada septa (dalam coelenteron) atau di bagian
bawah stomedeum, berkembang menjadi bentuk yang tebal disebut filament
pencernaanyang di dalam filament tersebut terdapat sel-sel kelenjar penghasil getah
pencernaan yang mengandung
14
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
15/43
enzim. Didekat bagian dasar dari filament ditemukan benang-benang akonsia
yang di dalamnya dilengkapi sel-sel kelenjar dan nematocyst (lihat gambar 7).
Metridium spp seperti coelenterate yang lain juga tidak mempunyai alat
khusus untuk pernapasan maupun pembuangan hasil ekskresi. Dalam hal
pernapasan baik pemasukan oksigen yang terlarut di dalam air maupun
pengeluran gas karbondioksida berlangsung secara difusi melalui seluruh
permukaan tubuh. Begitu pula pengeluaran zat zat sampah sebagai sisa
metabolism juga berlangsung secara difusi.
Gambar 7. Struktur tubuh anemone,metridiumspp ( klas anthozoa )
Anemone laut umumnya bersifat karnivora. Makananya berupa hewan
invertebrate kecil-kecil dan ikan kecil. Beberapa jenis ikan justru bersimbiosis
yaitu dari genus Amphirion. Makanan atau mangasa terlebih dulu dilumpuhkan
dengan racun yang dihasilkan oleh nematocytsnya, baru kemudian di tarik
dengan bantuan tentakelnya. Selanjutnya ditelan melalui stomodeum dan masuk
rongga gastrovaskuler.
15
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
16/43
3. ECHINODERMATA
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani : Echinos = duri, derma =kulit. Semua anggota phylum ini terdapat di laut dan memiliki bentuk tubuh
simetri radia yang dilengkapi penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-
tonjolan duri. Merupakan hewan pemakan detritus, soliter namun kadang-kadang
nampak berkelompok. Bergerak lambat dengan kaki tabung. Gerakannya diatur
oleh system hidrostatis yang disebut sistem vaskuler air. Tetapi terbagi menjadi 5
klas : Asteroidea (Bintang laut), Ophiuroidea (Bintang mengular), Echinoidea
(Landak laut), Holothuroidea (Ketimun laut), dan Crinoidea (Lili laut atau bakung
laut). Aneka bentuk tubuh Echinodermata dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8.Aneka bentuk tubuh Echinodermata a.)Luidia, b.)Antedonc.)
Cucumaria d.)Stronggylcentrotus
KLAS I, ASTEROIDEA
Tubuh berbentuk pentagonal (bintang) dengan 5 lengan. Pada bagian
dorsal atau aboral terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Sekitar dasar duri
terdapatpedicellariayaitu semacam duri kecil yang ujungnya terdapat 2 jepitan,
berguna untuk menghilangkan benda-benda asing pada permukaan tubuhnya.
16
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
17/43
Pada salah satu bagian antara dua bagian arm terdapat lempeng saringan
(madreporit) sebagai tempat keluar masuknya air dalam system ambulakral
groove. Ditengah-tengah tubuh sebelah dorsal terdapat lubang anus. Sedangkan
pada sisi ventral atau oral termasuk bagian arm terdapat mulut yang dikelilingi
oleh membran peristom dengan 5 ambulakral groove.Pada setiap ujung arm
terdapat bintik mata (eye spot) dan tentakel kecil.
Tubuh diperkuat oleh lapisan kapur (ossiculus) yang terikat oleh muskulus
atau jaringan ikat. Arm dapat dikeluarkan oleh otot berserat yang terdapat dalam
dinding tubuh. Pembuluh-pembuluh kaki juga dilengkapi dengan otot berserat.
System vaskuler air dimulai dari madreporit yang menuju ke saluran cincin.
Kemudian dari saluran ini muncul 5 saluran radial pada masing-masing arm.
Pada bagian sebelah dalam dari saluran arm terdapat 9 tonjolan yang disebut
badanTiedman berfungsi sebagai tempat berkembangnya sel amoeboid dalam
systemvaskuler air (Gambar 9).
Sumber : anonymous, 2013.
Gambar 9.Anatomi bagian dalam dan sistem vaskuler air pada bintang
laut (Asteroidea)
KLAS II. OPHIUROIDEA
Hewan-hewan ophiuroidea mempunyai cakram yang jelas muncul dari lima
armnya. Setiap arm terdiri atas ruas yang sama, masing-masing terdapat dua garis
tempat melekatnya ossicula yang meliputi 4 macam lempeng. Pada bagian lateral
terdapat duri. Bagian dalam dari ruas sebagian besar berisi ossicula yang silindris
dan tertanam pada bagian proksimal dan cembung pada bagian distal,
17
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
18/43
sehingga penyokong tubuh tersebut bersendi dengan lainnya. Terdapat 4 otot
antara 2 ossicula silindris sehingga memungkinkan arm dapat dibengkokkan.
Pada arm terdapat coelom kecil, batang syaraf, pembuluh darah dan
cabang-cabang system vaskuler. Tube feet terletak ventrolateral tanpa ada alat
penghisap atau ampulae. Tube feet berfungsi untuk melewatkan makanan ke
mulut. Semua system pencernaan dan reproduksi terdapat dalam cakram. Mulut
terletak di tengah-tengah cakram dan dikelilingi oleh 5 lempeng kapur yang
berfungsi sebagai rahang. Mempunyai lambung namun tidak ada caeca maupun
anus. Sisa makanan dikeluarkan melalui mulut. Terdapat 5 pasang kantong kecil
menuju ke bursa. Bursa ini berguna untuk bernapas dan sebagai saluran gonad.
Madreporit terletak di daerah oral ( Gambar 10 ).
Sumber: Nurzaeni, Irfa. 2011
Gambar 10. Struktur bidang oral pada klas Ophiuroide
KLAS III, ECHINOIDEA
Salah satu anggota dari klas ini adalah landak laut ( sea urchin ) gambar,
berbentuk bundar, tidak memiliki arm, namun memiliki duri yang dapat digerakkan.
Bagian viscelar tersimpan dalam cangkang yang tersusun atas 10 jajaran lempengan
kapur yang tersambung membentuk bola dan terselang oleh daerah interambulakral (
tanpa kaki ) . Pada cangkang ( sering disebut test = kulit rumah) terdapat tonjolan
atau tuberculumsebagai tempat persendian duri-duri yang
18
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
19/43
terbentuk dari Kristal CaCO3. Pangkal duri terikat dengan otot sehingga dapat
digerakkan .
Pedicellariae pada echinoidea mempunyai 3 anak penjepit dan tangkai
yang panjang. Pada sisi aboral terdapat anus yang terletak diantara lempengan
kapur besar yang mengandung 2-5 gonophore dan satu madreporit. Mulut
terletak di bagian oral dikelilingi oleh 5 buah gigi yang disokong oleh 5 rangka
samping di sebelah dalam cangkang yang terkenal sebagai Lentera Aristoteles.
Memiliki saluran pencernaan yang panjang, dimulai dari mulut,
oesophagus, lambang yang diperluas dengan kantong-kantong, intestinum,
rectum, dan berakhir pada anus. Oesophagus dilengkapi dengan saluran siphon
yang menghubung oesophagus dengan intestinum. Siphon ini berfungsi untuk
membawa air secara langsung ke usus, yang diduga untuk membersihkan residu
yang tidak dicerna. Terdapat 10 insang yang menjorok dari membrane peristom.
Anatomi landak laut dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11.Anatomi landak laut ( klas Echinoidea )
KLAS IV. HOLOTHUROIDEA
Mempunyai tubuh yang bulat memanjang dengan garis oral ke aboral
sebagai sumbu. Tubuh dibungkus oleh kulit yang mengandung ossicula mikroskopis.
Padabagian anterior, terdapat mulut yang dikelilingi oleh 10-30 tentakel yang dapat
dijulurkan dan ditarik kembali. Holothuroidea meletakkan diri dengan bagian dorsal di
sebelah atas. Pada beberapa spesies di bagian dorsalnya
19
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
20/43
dilengkapi dengan kaki ambulakral yang dapat berkontraksi dan berfungsi
sebagai alat respirasi. Daerah ventral memiliki 3 baris kaki ambulakral yang
dilengkapi dengan alat penghisap, berfungsi untuk bergerak dan melekatkan diri.
Dalam tubuh Holothuroidea terdapat coelom berisicairan yangmengandung selamoebocyte. Kulit tubuhnya terdiri atas kutikula yang menutupi
epidermis dan tidak bersilia di bawahnya terdapat dermis yang mengandung
ossicula, selapis otot melingkar dan 5 berkas otot memanjang ganda yang kuat.
Otot tersebut dapat dipanjang pendekkan sehingga menimbulkan gerakan seperti
cacing.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut yang disambungkan oleh
esophagus pendek kelambung. Selanjutnya makanan disalurkan ke intestinum
yang panjang, ditopangolehmesenteris, dihubungkan dengan kloaka berotot dan
berakhir di anus yang terdapat pada bagian posterior tubuh. Mempunyai dua
saluran bercabang disebut pohon respirasi yang merupakan perluasan dari
kloaka ke dalam coelon. Saluran ini berfungsi sebagai alat respirasi dan ekskresi.
System vaskuler meliputi madreporit dalam coelom, saluran cincin dikelilingi
oesophagus dan 5 saluran radial yang berhubungandengan kaki buluh, yang
masing-masing kaki memiliki otot (Gambar 12).
Sumber : http://arthursclipart.org
Gambar 12.Anatomiketimunlaut, Cucumariasp ( klasHolothuroidea )
KLAS V, CRINOIDEA
Mempunyai bentuk tubuh seperti bunga lili atau bunga bakung dan seperti
bulu burung. Hidup di perairan menengah dengan kedalaman 3848 meter.
Contoh adalah Metacrinus sp, mempunyai bentuk seperti cangkir yang disebut
calyx tersusun dari lempengan kapur. Pada calyx ini akan tersembul 5 arm yang
lentur, bertentakel pendek dan masing-masing tentakel mempunyaipinullaeyang
banyak, sehingga mirip sekali dengan bulu burung yang terurai. Pada beberapa
jenis lili mempunyai tangkai ( stalk) yang berasal dari daerah aborax calyx.
20
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
21/43
Tangkai tersebut melekat pada dasar laut, seolah-olah sebagai batang dengan
akar (cerri).
Berbeda dengan jenis echinodermata yang lain, mulut dan anus terletak
bersebelahan. Pada anus sering ditandai dengan bentuk kerucut yang menonjol.
Pada bidang oral setiap arm memiliki ambulakral yang ditandai dengan garis bersilia
dan berisi tentakel seperti kaki buluh, coelom pada crinoidea sempit, tidak memiliki
madreporit dan gonad biasanya terletak di bagian pinnulae (Gambar 13).
Gambar 13. Bagian-bagian tubuh lili laut (klas crinoidea)
21
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
22/43
4. MOLLUSCA
Mollusca berasal dari bahasa latin mollis yang berarti lunak. Hewan-hewan yang termasuk dalam phylum moluska memiliki tubuh lunak, tidak
bersegmen, terdapat kaki dan memiliki massa vicelar pada bagian dorsal.
Sebuah lapisan daging tipis atau mantelmembungkus seluruh atau sebagian dari
tubuhnya dan umumnya mempunyai cangkang luar yang terbuat dari kapur.
Secara umum bentuk tubuhnya berbeda-beda untuk masing-masing klas.
Terdapat 6 klas ( meskipun ada beberapa ahli yang membagi 8 klas ) yaitu :
Monoplacophora, Gastropoda, Scaphopoda, pelecypoda, polyplacopora,
chaetodermomorpha, dan Neomineomorpha.
KLAS I, POLYPLCOPHORA
Salah satu anggota klas ini adalah chiton. Seluruh anggotanya hidup di
laut di daerah pasang surut sampai di kedalaman menengah. Tubuh berbentuk
elip, pipih, bilateral simetri yang di tutupi 8 lempeng kapur sebagai cangkang.
Mempunyai mantel tebal yang disebut girdle, sebuah kaki yang besar sehingga
memudahkan untuk melekat dan merayap di batuan.
Memiliki sebuah cekungan dangkal (pallial groove) diantara mantel dan
kakinya yang dilengkapi dengan 60 sampai 80 pasang insang berbentuk tabung.
Kepala tereduksi, tidak mempunyai mata dan tentakel. Mulut dilengkapi gigi parut
(redula). Mempunyai pharynk pendek, lambung melingkar yang berhubunganusus yang panjang dan berakhir di anus.
Jantung terletak di bagian posterior terdiri dari, dua aurikel dan satu
ventikel yang dihubungkan dengan sebuah aorta anterior. Pada sisi sebelahnya
terdapat organ ekskresi yang merupakan perluasan dari pericardial cavity yang
berakhir pula di pallial groove. Terdapat sebuah cincin syaraf (nerve ring) di
sekitar mulut. Organ seksualnya terpisah dimana masing-masing gonad memiliki
2 saluran reproduksi di bagian lateral yang berakhir pula di pallial groove (lihat
gambar14).
Gambar 14. Bagianbagian tubuh chiton (Klas Amphinoura)
22
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
23/43
KLAS II . GASTROPODA
Sering disebut sebagai hewan berkaki peut, kebanyakan hidup di laut dan
beberapa jenis hidup di darat dan air tawar. Mempunyai anggota terbanyak setengah dari anggota moluska. Cangkang gastropoda pada pertumbuhannya
mengalami torsi 180 derajat. Mempunyai kepala, mata dan umumnya
mempunyai radula. Pernapasan menggunakan insang, paru-paru atau keduanya.
Pembahasan mengenai gastropoda ditekankan pada jenis-jenis
gastropoda laut (Gambar 15). Fisiologi gastropoda telah dibahas dalam
perkuliahan. (gambar 16) menunjukkan anatomi dari siput air tawar (Helix
aspera) untuk mewakili anatomi gastropoda laut.
Gambar 15. Beberapa jenis gastropoda yang hidup di laut. A.Heteropod;
B.Pteropod; C.Limpet; D.Whelk; E.Sea hare; F.Abalone;
G.Nudlbranch; H.Turban; I.Slipper; J.Rock
Gambar 16.Anatomi siput air (Helix aspersa) mewakili klas gastropoda
23
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
24/43
KLAS III, PELECYPODA
Kelas ini sering disebut kelas bivalviayang artinya memiliki dua katup (2
cangkang), pelecypoda secara umum disebut kerang karena mempunyai kaki
seperti kapak. Katup tersebut dihubungkan oleh engsel elastis yang disebut
hinge ligament dan mempunyai satu atau dua buah otot adductor di dalam
cangkangnya yang berfungsi untuk membuka atau menutup kedua katup
tersebut. Tidak mempunyai mata, kepala, dan radula. Banyak pula yang
mempunyai sepasang insang.
Kaki berotot, pipih ventrolateral, berguna menggali lumpur/pasir.
Makanan disaring oleh insang kemudian masuk ke mulut dan esophagus dengan
getah pencernaan ke usus dan sisa makanan dikeluarkan dari anus. Insang
selain berfungsi untuk menyaring makanan juga untuk bernapas dan pada
beberapa jenis pelecypoda berguna untuk mengerami telur. Gambar pelecypoda
dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17. Anatomi kerang air tawar, Anodonta sebagai wakil dari klas
Pelecypoda
24
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
25/43
KLAS IV CEPHALOPODA
Klas cephalopoda berkaki kepala, anggotanya antara lain cumi-cumi
(Loligo sp.), Gurita (Octopus sp.), Sotong ( Sepia sp.), Argonauta dan Nautilus
(Gambar 18). Mempunyai mata, kepala, dan radula. Kepala nampak jelas, mata
besar dikelilingi dengan tentakel-tentakel yang merupakan kaki termodifikasi.
Kakinya terdiri dari 10 lengan dimana 8 adalah lengan (arm) pendek, sedangkan
2 adalah tangan panjang. Permukaan sebelah dalam dari lengan dilengkapi alat
penghisap (suckep cup). Pada sisi ventral terdapat alat penyemprot (siphon)
yang dapat digunakan sebagai kemudi maupun alat pertahanan diri.
Mantel membungkus bagian visceral dan rongga mantel yang akan
membentuk krah atau leher pada batas kepala dan bagian visceral. Air dapat
masuk ke dalam mantel melalui tepi krah dengan jalan membesarkan mantel.
Selanjutnya air disemprotkan ke luar lewat siphon dengan jalan kontraksi.
Sebelah kanan dan kiri dilengkapi sirip (fin) yang berfungsi sebagai pendayung
untuk bergerak ke depan dan belakang.
Alat pencernaan terdiri atas rongga mulut (buccal cavity) dengan kelanjar
ludah, kemudian pharynx. Oseophagus, lambung caecum, intestinum, rectum dan
anus. Selain itu terdapat kelenjar hati dan pancreas. Di dalam pharynx terdapatrahang chitine yang dapat digerakkan oleh otot juga terdapat radula (Gambar 19).
25
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
26/43
5. ARTHROPODA
Merupakan phylum terbesar dari kerajaan hewan. Jumlah spesies dalamarthropoda lebih banyak daripada semua spesies dari phyla lain. Arthres =
bersendi-sendi, poda = kaki. Hewan-hewan yang tercakup dalam phylum ini
memiliki anggota badan atau extremitas yang bersendi-sendi. Ciri-ciri umum dari
arthopoda sebagai berikut :
1. Mempunyai appendage yang beruas.
2. Tubuh bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas.
3. Tubuh dibungkus oleh zat chitine sebagai eksoskeleton.
4. Diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berchitine sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakan.
5. System saraf tangga tali.
6. Coelom pada hewan dewasa kecil dan merupakan suatu rongga berisi
darah dan disebut haemocoel
Anggota phylum arthopoda menempati semua type habitat sehingga
pembahasan dalam praktikum ini dibatasi pada beberapa klas yang memiliki
sebagian atau seluruh siklus hidupnya didalam air.
Phylum arthopoda yang dibahas dalam praktikum ini meliputi :
1. Udang-udangan (Crustacea dan Macrura)
2. Kepiting (Brachyura)
3. Mimi (Xiphosura)
4. Serangga (Insecta)
KLAS I, CRUSTACEA
Berasal dari bahasa latin Crusta= cangkang keras, anggotanya termasuk
udang, kepiting, lobster, bernakel. Sebagai bahan contoh pembahasan yaitu
lobster dan udang air tawar.
Tubuh udang dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, cephalotorax (kepala
dan dada) yang dilanjutkan dengan abdomen (perut) dimana mempunyai
eksoskeleton yang mengandung chitine dan pada bagian tertentu tipis dan lembut
sehingga memudahkan dalam pergerakan. Seluruh tubuh beruas-ruas (kepala =
26
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
27/43
5 , dada = 8 , perut = 6) yang masing-masing dilengkapi oleh sepasang
appendage.
Ruas-ruas pada cephalothorax ditutup oleh sebuah cangkang
bersambung yang menutupisisi lateral dan dorsal yang disebut carapace. Antara
kepala dan dada dibatasi oleh sebuah lekukan yang disebut cervical groove.
Pada bagian kepala tedapat penguatan carapace yang disebut rostrum. Di
bawahnya terdapat sepasang mata majemuk bertangkai. Mulut terletak dibagian
ventral, dikelilingi oleh organ-organ mulut tambahan. Anus berada pada sisi
ventral antara telson dan abdomen. Insang berada pada kedua sisi bawah
carapace bagian dada. Untuk fisiologi dari udang akan dibahas lebih lengkap
dalam perkuliahan. Morfologi lobster dapat dilihat pada gambar 20.
Gambar 20. Morfologi Udang lobster (klas Crustacea)
27
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
28/43
KLAS II, BRANCIURA
Branchiura adalah athropoda dari golongan kepiting seperti kepiting,
rajungan, yuyu dan lain sebagainya. Bagian tubuhnya dapat dilihat pada gambar
21.
Gambar 21. Morfologi Kepiting ( klas Brachiura )
KLAS III, XISPHOSURA
Xiphosura adalah kelompok arthrotopda dari golongan mimi. Bagian
tubuh organism ini dapat dilihat pada gambar 22.
Gambar 22. Bagian-bagian tubuh Mimi (Limulus polyphemus )
28
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
29/43
KLAS IV, INSECTA
Insecta merupakan hewan darat, sebagian kecil dalam air tawar dan sangat
jarang yang hidup di dalam air laut. Mempunyai ukuran tubuh yang bervariasi .
Kurang lebih terbagi dalam 34 ordo dan hanya beberapa saja yang sebagian atau
seluruh siklus hidupnya menempati habitat perairan. Misalnya ordo
Odonata, Trichoptera, Ephimerotera, dan Diptera. Dapat dilihat pada gambar 23.
Tubuh insecta terbagi menjadi kepala, thorax, dan abdomen. Ruas thorax
selalu tiga buah, masing-masing mempunyai sepasang kaki jalan. Abdomen terdiriatas sebelas ruas, adakalanya beberapa ruas tubuh menyatu, sehingga jumlahnya
kurang dari sebelas. Pada ruas abdomen tidak ada kaki jalan, namun seringkali
terdapat beberapa bentuk apendik abdomen. Semua hexapoda mempunyai dua
pasang maxilla dan kebanyakan mempunyai ocellus maupun mata majemuk.
Subfilum Hexapoda dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Apterygota yang
merupakan kelompok serangga tidak bersayap dan pterygota yang merupakan
kelompok serangga bersayap.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari selalu berhubungan denganserangga, baik sengaja maupun tidak sengaja, menguntungkan atau merugikan,
disadari atau tanpa disadari . Serangga yang menguntungkan antara lain lebah
penghasil madu, ulat sutera, Serangga pembantu penyerbukan bunga dan
pemakan bangkai. Larva serangga air sebagai makanan penting bagi ikan, katak,
dan burung.
Tapi tidak sedikit juga yang merugikan, misalnya, hama tumbuh-tumbuhan,
hama pada kolam pembenihan ikan. Semut, kecoa dan lalat pengganggu makanan
dirumah, ngengat pemakan buku dan pakaian wol/ketun. Beberapa
29
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
30/43
serangga merupakan inang perantara penyakit, misalnya nyamuk pembawa
malaria, demam berdarah, kaki gajah dan demam kuring, lalat tsetse pembawa
penyakit tidur, dan lalat pembawa penyakit tifus dan disentri.
Demikian banyaknya spesies serangga yang berguna maupun yang
menimbulkan masalah dalam kehidupan manusia dan perekonomiannya,
sehingga terdapat ilmu yang khusus mempelejari dan mendalami tentang
serangga, yaitu entomologi.
Umumnya anggota dari klas insecta bermanfaat bagi dunia perikanan
ketika pada stadia telur sampai larva, dapat digunakan sebagai :
1. Penyeimbang ekosistem perairan dimana menempati trofik tertentu
dalam rantai makanan.
2. Indikator kualitas perairan.
3. Pakan alami yang berprotein tinggi bagi ikan.
Perkembangan serangga dari telur sampai dewasa dan contoh insecta
plecoptera dapat dilihat pada gambar 24. Serta perkembangan nyamuk Aedes
dapat dilihat pada gambar 25.
Gambar 24.a. perkembangan serangga dari telur sampai dewasa pada ordo
Ephemeroptera. A, telur ; B, nimfa ; C, dewasa.
30
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
31/43
b. Perkembangan serangga dari telur sampai dewasa pada ordo Plecoptera. A,dewasa; B, nimfa; t, insang trachea; C, cercus
Gambar 25. Perkembangan nyamuk Aedes, ordo Diptera, dari telursampaimenetas. A, telur; B, larva; C, kepompong; D, dewasa.
31
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
32/43
6. PHYLUM ANNELIDA
Phylum annelida mencakup berbagai jenis cacing yang menpunyai ruas
sejati, seperti nereis, cacing tanah, dan lintah. Annelida berasal dari bahasa latin
annelus yang berarti cincin kecil-kecil dan oidos berarti bentuk, karena bentuk
cacing seperti sejumlah besar cincin kecil yang diuntai. Annelida terdapat di laut,
air payau, air tawar, dan beberapa di darat.
Ciri khas Phylum Annelida adalah tubuh terbagi menjadi ruas-ruas yang
sama sepanjang sumbu anterior posterior. Istilah lain untuk ruas tubuh yang
sama ialah metamere, somite, atau segment. Bagian tubuh paling anterior
disebut prostomium bukan suatu ruas. Demikian pula bagian di ujung posterior
yang disebut pigidium, terdapat anus.Segmentasi pada annelida tidak hanya
membagi otot dinding tubuh saja, melainkan juga menyekat rongga tubuh atau
coelom dengan sekatan yang disebut septum. Tiap septum terdiri atas dua lapis
peritoneum, masing-masing berasal dari ruas dimuka dan dibelakangnya.
Gambar struktur annelida dapat dilihat di gambar 26.
Gambar 26. Garis besar struktur annelida
Sistem pencernaan pada annelida lengkap, lebih kurang lurus, memanjang
dari mulut ke anterior usus dan anus di posterior. Pencernaan ekstraseluler. Alat
ekskresi adalah nephridia, terutama metanephridia yang terdapat sepasang tiap ruas
(gambar 27a). Peredaran darah tertutup, sistem syaraf terdiri atas sepasang ganglion
atau otak pada prostomium, syaraf penghubung melingkari pharynx, sebuah atau
sepasang benang syaraf ventral sepanjang tubuh yang dilengkapi sebuah ganglion
dan sepasang syaraf lateral pada tiap ruas (gambar 27b).
32
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
33/43
Disamping itu, terdapat alat indra atau sel indra yang berfungsi sebagai alat
peraba , perasa dan penerima cahaya.
Gambar 27. a.Nereis, tampak dorsal. b. SistemsarafdariNereis
Phylum Annelida terdiri dari sekitar 75.000 spesies, meliputi tiga
kelompok besar, yaitu Poychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea, serta dua
kelompok kecil yaitu Acolosamata dan Branchiobdella.
KLAS I, POLYCHAETA
Cacing polychaeta terutama hidup di laut, meskipun beberapa jenis nereid
mempunyai toleransi terhadap salinitas rendah dan telah beradaptasi untuk hidup di
air payau dan estuaria. Beberapa terdapat di air tawar sampai 60 km dari laut, seperti
Bogor. Terdiri atas sekitar 8.000 spesies. Berasal dari bahasa Yunani poly berarti
banyak dan chaeta berarti setae atau sikat. Umumnya berukuran panjang 5-10cm
dengan diameter 2-10 mm dengan morfologi yang sangat beragam.
ANATOMI
Pada tiap sisi lateral ruas tubuh polychaeta, kecuali kepala dan ujung posterior
biasanya terdapat sepasang para podia dengan sejumlah besar setae (gambar
28). Para podia merupakan pelebaran dinding tubuh yang pipih dan pada
dasarnya biramus dan beberapa ada yang uniramus; terdiri atas notopodium dan
neuropodium, masing-masing disangga (ditunjang) oleh sebuah batang khitin
yang disebut acicula. Pada notopodium terdapat cirrus dari pada neuropodium
terdapat cirrus ventral.
33
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
34/43
Bentuk parapodia dan setne pada setiap jenis tidak sama, sehingga
dipakai untuk identifikasi jenis-jenis polychaecta. Berbagai bentuk parapodia
dapat dilihat pada gambar 29. Pada pada prostomium terdapat mata, antena,
dan sepasang palp. Sesuadah prostomium terdapat peristomium, yaitu ruas pada
mulutnya. Kecuali beberapa jenis , peristomium merupakan ruas pertama, tetapi
ada kalanya gabungan antara dua atau tiga ruas. Biasanya ruas peristomium
mengalami modifikasi dengan adanya alat indera seperti peristomial cirri (cirrus
peristomium). Prostomium dan peristomium dianggap sebagai kepala
polychaeta. Peristomium jenis errantia biasanya tidak mengandung parapodia,
kalau ada bentuk parapodia mengecil.
Klas polychaeta dibagi menjadi dua sub kelas, yaitu errantia yangberkeliaran bebas dan sedentaria menetap. Termasuk Errantia antara lain jenis
pelagis, merayap, pada celah batu dan karang , membuat lubang atau lorong
dalam pasir dan lumpur, ada pula yang membentuk selubung. Cacing sedentaria
kebanyakan tinggal di dalam selubung permanen, tidak pernah meninggalkan
liang, dan halnya kepalanya saja yang keluar masuk mencari makan. Beberapa
macam bentuk cacing jenis Errantia dan Sedentaria dilihat pada gambar 30.
34
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
35/43
Gambar 29. Berbagai bentuk parapodia. A. Polynoidae; B. Phyllocidae,
uniramus; C dan D. Eumeidae; E. Nephtydae; F. Glyceridae; H.
Aricidae; d,c. cirrus dorsal; el, elytrophore; eln, elytron; g, insang;
neur, neuropodium; not, notopodium; ret.g, insang tetraktil; v. c,
cirrus central
Bentuk kepala sedentaria biasanya mengalami berbagai modifikasi sesuai
dengan fungsinya sebagai ciliary feeder. Dalam beberapa hal, kepala berfungsi
sebagai alat pertukaran gas, jadi semacam insang. Acapkali prostomium kecil
sekali, hingga seperti bibir, misalnya pada Arenicola. Pada Sabellidae dan
Serpulidae, prostomium tumbuh menjadi semacam mahkota bunga gebra,
disebut radiole. Radiole tersebut seluruhnya dapat digulung masuk ke dalam
liang atau selabungnya.
NILAI EKONOMIS
Cacing polychaeta merupakan makanan alami yang baik bagi udang windu,
Peneus Monoden di tambak, menjadikan warna udang lebih cemerlang, sehingga
meningkatkan mutu udang windu. Jenis-jenis Sabellidae seperti Sabellapavonina
terkenal keindahannya karena berbentuk seperti bunga gebra denganwarna seperti
bulu burung merak, sehingga di perdagangkan untuk akuarium laut.
35
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
36/43
Gambar 30. a. Beberapa macam bentuk cacing jenis Errentia yang sering
dijumpai dalam filum a, Nereidae; b, Glyceridae; c, Eunicididae; d,
Phyliodocidae; e, Aphoditidae; f, Tomopteridae; g, Polynoidae
Gambar 30. b. Beberapa macam bentuk cacing jenis Sedentaria yang sering
dijumpai dalam filum a, Cirratulidae; b, Capitellidae; c, Arenicilodae; d,
Terebellidae; e, Sabellidae; f, Pectinariidae; g, Serpulidae
KLASS II, CLITELLATA
Ciri dari klas ini ruas tubuhnya tampak jelas; clitellum dorsal; parapodiadan cilia tidak ada. Dibagi menjadi 3 sub kelas, yaitu Oligochaeta, Branchiobdella
dan Hirudinoidea.
1. Subkelas Oligochaeta
Oligochaeta yang terkenal adalah cacing tanah dan tubifex. Berbeda dengan
polychaeta, bentuk tubuh oligochaeta tidak banyak variasinya. Terdapat lebih dari
31.000 spesies, kebanyakan terdapat di air tawar, beberapa dilaut, air payau dan
darat. Jenis akuatik umumnya terdapat pada daerah yang dangkal yang
36
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
37/43
kurang dari 1 meter, beberapa membuat lubang dalam lumpur, atau sebagian
aufwuch pada tumbuhan dalam air, ada pula yang membuat selubung menetap
atau yang dapat dibawa-bawa. Gambar aneka bentuk oligochaeta dapat dilihat
pada gambar 31.
Gambar 31.Aneka Oligochaeta tipe microdrille. A. Ripstes parasitica; B, Nais; C,
Paranais
Kebanyakan spesies laut merupakan fauna interstisial, hidup dalam
lubang di bawah batu atau pada rumput laut. Semua jenis yang terdapat di darat
hidup dalam lubang di tanah lembab. Melimpahnya jenis oligochaeta tertentudapat dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran organik diperairan.
Berasal dari bahsa yunani oligo berarti sedikit dan chaeta berarti setae
atau sikat. Secara fungsional dan ekologi, oligochaeta dibagi menjadi 2 tipe, yaitu
microdrile dan megadrile. Microdrile merupakan spesies akuatik, berukuran 1-30
mm, ndinding tubuh tipis, agak transparan. Megadrile merupakan spesies darat,
dinding tubuh tebal, umumnya panjang antara 5-30 cm, bahkan megascolidesdi
Australia dapat mencapai 3 meter. Bentuk cacing dapat dilihat pada gambar 32.
37
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
38/43
Cacing tanah - Lumbriscus terestris
Sumber: Tutorvista, 2013.
Gambar 32. Bentuk tubuh cacing,Lumbricus terrestris,tampak ventral
ANATOMI
Ruas-ruas tubuh cacing dewasa dapat dikatakan sama bentuk dan
ukurannya kecuali bagian anterior dan posterior. Lumbricus terrestis digunakan
sebagai contoh morfologi dan anatomi oligochaeta pada umumnya. Setengah
dari ruas ujung paling anterior merupakan prostomium, yang adakalanya
memanjang seperti belalai. Pada umumnya jumlah ruas tidak tetap, bervariasi
sekitar 25%. Jumlah ruas atau somit pada cacing dewasa antara 115-200 buah,
dan spesies dari famili Haplotaxidae sampai 500 buah. Ruas pertama adalah
peristomium yang mengandung mulut, dan ruas terakhir terdapat anus.
Pada tiap ruas terdapat 4 rumpun setae; 2 rumpun pada dorso-lateral dan
2 rumpun pada ventro-lateral. Tergantung jenisnya, jumlah setae dalam satu
rumpun antara 1-25 buah. Bentuk dan ukuran setae ada beberapa macam, dan
dipakai untuk identifikasi.
NILAI EKONOMIS
Keberadaan cacing tubificied disungai tercemar dan saluran pembuangan
dari pemukiman adakalanya sangat banyak, sehingga menjadi mata pencaharian
bagi pedagang pengumpul cacing untuk dijual ke pengusaha ikan hias dengan
sebutan cacing rambut atau cacing sutera.
Cacing akuatik acap kali merupakan inang perantara beberapa parasit
ikan, misalnya Aulophorus furcatus dan Dero limosa. Keduanya dari famili
Naididae, merupakan inang perantara bagi cacing pita, Lytocestus parvulusyang
menjadi parasit pada anak ikan lele dumbo, Clarias sp.
38
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
39/43
2. Subkelas branchiobdellida
Semua jenis branchiobdella hidup sebagai ektoparasit atau komersal
pada insang atau permukaan tubuh udang-udangan sejenis lobster air tawar,
Cherax (crayfish) family Astacidea. Merupakan cacing kecil dengan ukuran
antara 1-12 mm. Tubuh terdiri atas 14 16 ruas; empat ruas pertama tumbuh
menyatu menjadi kepala sebagai alat penghisap yang dikelilingi tonjolan-tonjolan
panjang di tepinya. Tidak mempunyai setae. Padarongga mulut terdapat dua
buah gigi. Beberapa ruas posterior tumbuh menjadi alat penghisap untuk
menempel padainang. Hanya terdapat satu ordo yaitu Branchiobdella. Contoh
Branchiobdella dapat dilihat pada gambar 33.
Gambar 33.A.Stephanodrilus. B.Aulophoruscarteri
3. Subkelashirudenae (hirudinoidea)
Biasa disebut lintah.Terdapat di laut, air tawar dan darat. Lintah mudah
dikenal dari bentuknya yang khas, yaitu adanya dua buah alat penghisap,
anterior dan posterior, sehingga lintah dapat menempel dengan erat pada kedua
ujungnya. Lintah tidak mempunyai parapodia maupun setae, tetapi mempunyaiclitellum yang menghasilkan kokon. Panjang tubuh lintah dalam keadaan tenang
antara 1 5 cm, kecuali beberapa spesies seperti Hirudomedicinalis dapat
mencapai 20 cm, dan Haementariaghihamdari amazon sampai 30 cm.
39
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
40/43
DAFTAR NAMA ASISTEN PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR
TAHUN AJARAN 2013/2014
No NAMA PRO NO. HP Alamat
DI
1. Heri Ariadi (Co.Assisten) AP 2010 081937865713 Jl. Kerto Raharjo Dalam 6A
2. Lailatun Nikma MSP 2010 083834438958 Jl. Sumbersari VD No. 454
3. Aisya Yudira S. MSP 2010 081333173141 Jl. Kertosari 82B
4. Rizki Eka A MSP 2010 081335767073 Jl. Joyosuko No. 9B
5. Gesy Nena Reza MSP 2010 081805175005 Jl. Kertorejo No. 35
6. Dessy Puspitasari THP 2010 085247656216 Jl. Sumber Sari 3 No.242
7. Dwi Jayanti P.S THP 2010 085790990530 Jl. Kertopamuji No. 6
8. Trah Indri Puspa A. THP 2010 085733891077 Jl. Watu mujur 2 No. 26
9. Nasyrullah AP 2010 085259128699 Jl. Mayjen Panjaitan No. 32
10. Ika Purnamasari AP 2010 085755454808 Jl. Gajayana Gg 1 No. 697A
11.
Ervan Yulianto
AP 2010
085784033417
Jl. Sumbersari 1 No. 76
12. Lusiana Ritonga BP 2010 085262951322 Jl. Kertosariro No. 68
13. Nurhikmah Aditya MSP 2011 085785528747 Jl. Sunan Kalijaga Dalam
14. Dewi Ismawati MSP 2011 085791467393 Jl. Kertoleksono No. 44
15. Rizal Babil Yasari A. MSP 2011 085755172123 Jl. Batu bajar II No. 30
16.
Elvandari Jaelani S.
MSP 2011
085695339560
Jl. Watumujur 2 No. 22
17. Dicky Eka Pradinata MSP 2011 085859042897 Jl. Dewandaru Dalam no.12
18. M. Firman Maulidi MSP 2011 087853663784 Jl. Bandara No. 24, Dieng
19. Laela Muflikhah E. MSP 2011 085740787820 Jl. Sumbersari No. 88
20. M. Surya Hadi MSP 2011 085755706417 Jl. Sigura-gura barat gang 1
21. Diah Ayu Wijayanti MSP 2011 085749057300 Jl. Kertoraharjo No 3
22. Aviorissa Bernadette MSP 2011 087759918556 Perum zona neighbourhood
23.
M. Ainul Yaqin
MSP 2011
085852757672
Jl. CengerAyam No. 2524. FebrianKuncahyo P. MSP 2011 085649059394 Jl. Mulyorejo, Malang
25. Eko Hardianto MSP 2011 087854011148 Jl. Kertoraharjo 91b, Malang
26. Ihin Tri Wahyuni MSP 2011 089670840589 Jl. Ciamis no. 2
27. Azzimar Rifqy F. MSP 2011 085649436360 Jl. MT. Haryono 17/8
28. Toto Iswan MSP 2011 085733543615 Jl. Raya Tlogo Mas No 119
29. Himmatul Aliyah THP 2011 087850073434 Jl. Watu mujur I No. 23
30. Tarika Ammylia THP 2011 085859276747 Jl. Kertosari No. 8
31. Eka Puji Lestari THP 2011 085330875995 Jl. Kertowaluyo No. 6
32. Setiawati THP 2011 085649928753 Jl. MT. Haryono No 233
33. Vebryawan Eko S.M THP 2011 085649348696 Perum Griya Brawijaya
34. Nia Agustina AP 2011 085755289851 Jl. Sumbersari No. 97
35.
Elfira Hindra Arini D. AP 2011
082334244780
Jl. Terusan cikampek kav.31
36.
Siti Khusnatul A.
BP 2011
085646785121
Jl. Kertoraharjo No.27
40
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
41/43
KARTU KENDALI PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
3 x 4
Nama :
Nima :
Kelas :
Kelompok :
No Materi TanggalPraktikum TTD Asisten
1
2
3
Mengetahui,
Koordinator Asisten
Heri Ariadi
NIM. 105080400111017
41
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
42/43
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
FOTO
3 X 4
Nama :
NIM :
Kelompok :
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
42
-
8/10/2019 Buku Panduan Praktikum Avert 2013
43/43
Format Cover Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
AVERTEBRATA AIR
Nama :
NIM :
Kelompok
:
Asisten :
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG