Download - Cardiovascular Pharmacology
Cardiovascular pharmacology
OLEH
DRA. HANIFAH YUSUF,APT, M.KES
131 671 752
DEPARTEMENT OF PHARMACOLOGY AND THERAPEUTIC
FACULTY OF MEDICINE
SYIAH KUALA UNIVERSITY
2007
Organ effektorOrgan effektor ReseptorReseptor Rangsangan simpatetikRangsangan simpatetik Rgsgn Rgsgn parasimapatetikparasimapatetik
Jantung Jantung
SA-NodeSA-Node Beta-1Beta-1 Frek denyut jtg meningkatFrek denyut jtg meningkat Frek denyut jtg Frek denyut jtg menurun (K-)menurun (K-)
AV-NodeAV-Node Beta-1Beta-1 Konduksi & automasi Konduksi & automasi mnngktmnngkt
Knduksi mnrn Knduksi mnrn (dromotropik) & tjd AV (dromotropik) & tjd AV blokblok
AtriumAtrium Beta-1Beta-1 Kontraktikitas & kndksi Kontraktikitas & kndksi mngktmngkt
Kontraktilitas menurun Kontraktilitas menurun (I -), tp konduksi mnngkt (I -), tp konduksi mnngkt sedikitsedikit
His-PurkinjeeHis-Purkinjee Knduksi & automasi mngktKnduksi & automasi mngkt Tidak berartiTidak berarti
VentrikelVentrikel Beta-1Beta-1 Kontraktilitas & kndksi, Kontraktilitas & kndksi, automasitas mnngktautomasitas mnngkt
Kontraktilitas menurunKontraktilitas menurun
ArteriolArteriol
KoronerKoroner AlfaAlfa
Beta-2Beta-2Konstriksi Konstriksi
Dilatasi (dominan)Dilatasi (dominan)Dilatasi tp pd dosis Dilatasi tp pd dosis tinggi tinggi
Kulit dan mukosaKulit dan mukosa AlfaAlfa Konstriksi (kuat)Konstriksi (kuat) Tidak berartiTidak berarti
Otot skeletOtot skelet AlfaAlfa
Beta-2Beta-2KonstriksiKonstriksi
Dilatasi (dominan)Dilatasi (dominan)Tidak berartiTidak berarti
GinjalGinjal AlfaAlfa
Beta-2, D-Beta-2, D-11
Konstriksi (kuat)Konstriksi (kuat)
Dilatasi (lemah)Dilatasi (lemah)Tidak berartiTidak berarti
Organ effektorOrgan effektor ReseptorReseptor Rangsangan simpatetikRangsangan simpatetik Rgsgn parasimapatetikRgsgn parasimapatetik
ViseraVisera Alfa-1Alfa-1
Beta-2, D-Beta-2, D-11
Konstriksi (kuat)Konstriksi (kuat)
Dilatasi (lemah)Dilatasi (lemah)Tidak berartiTidak berarti
OtakOtak Alfa-1Alfa-1 Konstriksi (lemah)Konstriksi (lemah) Tidak berartiTidak berarti
Paru-paruParu-paru Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2KonstriksiKonstriksi
Dilatasi (dominan)Dilatasi (dominan)Tidak berartiTidak berarti
VenaVena Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2KonstriksiKonstriksi
DilatasiDilatasiTidak berartiTidak berarti
PankreaPankreass
Kel AciniKel Acini
Sel betaSel betaAlfaAlfa
Alfa-2Alfa-2
Beta-2Beta-2
Sekresi menurunSekresi menurun
Sekresi insulin menurunSekresi insulin menurun
Sekresi insulin meningkatSekresi insulin meningkat
Sekresi meningkatSekresi meningkat
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Sel LemakSel Lemak Beta-3Beta-3 Lipolisis meningkatLipolisis meningkat Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
HatiHati Alfa-1, Alfa-1, Beta-2Beta-2
Glikogenolisis dan Glikogenolisis dan glukoneogenesisglukoneogenesis
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Kel.SalivaKel.Saliva Alfa-1Alfa-1 Sekresi kental dan sedikitSekresi kental dan sedikit Sekresi encer dan Sekresi encer dan banyakbanyak
Kel nasofaringsKel nasofarings Alfa-1Alfa-1 Sekresi sedikitSekresi sedikit Sekresi encer dan Sekresi encer dan banyakbanyak
Kel lacrimalisKel lacrimalis AlfaAlfa Sekresi sedikitSekresi sedikit Sekresi meningkatSekresi meningkat
Kel keringatKel keringat MuskarinikMuskarinik Sekresi meningkatSekresi meningkat
SpleenSpleen Alfa, Beta-Alfa, Beta-22
Kontraksi meningkatKontraksi meningkat Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Organ Organ neuroeffektorneuroeffektor
ReseptorReseptor Rangsangan simpatetikRangsangan simpatetik Rgsgan parasimapatetikRgsgan parasimapatetik
Kandung kemihKandung kemih
Otot detrusorOtot detrusor
Trigon & SfingterTrigon & SfingterBeta-2Beta-2
Alfa-1Alfa-1RelaksasiRelaksasi
KontraksiKontraksiKontraksi meningkatKontraksi meningkat
RelaksasiRelaksasi
UterusUterus Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2Hamil (kontraksi)Hamil (kontraksi)
Relaksasi (hamil atau tidak Relaksasi (hamil atau tidak hamil)hamil)
BervariasiBervariasi
AdenohipofisisAdenohipofisis Beta-1Beta-1 Sekresi ADHSekresi ADH Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
ThrombositThrombosit Alfa-2Alfa-2 Agregasi meningkatAgregasi meningkat
Organ kelamin priaOrgan kelamin pria
ProstatProstatAlfaAlfa Ejakulasi (kuat)Ejakulasi (kuat)
KontraksiKontraksiEreksi (kuat)Ereksi (kuat)
KulitKulit
Otot pilomotorOtot pilomotor
Kel keringatKel keringatAlfa-1Alfa-1
Alfa-1, Alfa-1, MuskarinikMuskarinik
Kontraksi meningkatKontraksi meningkat
Sekresi lokalSekresi lokal--
Sekresi meningkat seluruh Sekresi meningkat seluruh tbhtbh
Empedu dan Empedu dan ductusductus
Beta-2Beta-2 RelaksasiRelaksasi KontraksiKontraksi
LimfaLimfa AlfaAlfa
Beta-2Beta-2KontraksiKontraksi
RelaksasiRelaksasi
UreterUreter
Tonus & motilitasTonus & motilitas AlfaAlfa MeningkatMeningkat
Organ Organ effektoreffektor
ReseptorReseptor Rangsangan Rangsangan simpatetiksimpatetik
Rangsangan Rangsangan parasimapatetikparasimapatetik
VenaVena Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2KonstriksiKonstriksi
DilatasiDilatasiTidak dipersarafiTidak dipersarafi
MataMata
Otot radial irisOtot radial iris
Otot sirkular Otot sirkular irisiris
Otot siliarisOtot siliaris
Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2
MidriasisMidriasis
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Relaksasi utk melihat jauh Relaksasi utk melihat jauh (lemah)(lemah)
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
MiosisMiosis
Kontraksi utk melihat dekat Kontraksi utk melihat dekat (kuat)(kuat)
Sal CernaSal Cerna
Otot polos Otot polos lambung & lambung & usususus
Otot sfingterOtot sfingter
SekresiSekresi
Alfa, Beta Alfa, Beta 22
Alfa-1Alfa-1
Alfa-2Alfa-2
RelaksasiRelaksasi
KontraksiKontraksi
Sekresi menurunSekresi menurun
Kontraksi meningkatKontraksi meningkat
RelaksasiRelaksasi
Sekresi meningkatSekresi meningkat
Paru-ParuParu-Paru
Otot polos Otot polos bronkhus bronkhus TrakheaTrakhea
Sekresi Sekresi bronkhusbronkhus
Sel mastSel mast
Beta-2Beta-2
Alfa-1Alfa-1
Beta-2Beta-2
RelaksasiRelaksasi
Sekresi menurunSekresi menurun
Pelepasan mediator Pelepasan mediator menurunmenurun
KonstriksiKonstriksi
Sekresi meningkatSekresi meningkat
Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
GinjalGinjal
Sekresi reninSekresi renin Beta-1Beta-1 Sekresi renin meningkatSekresi renin meningkat Tidak dipersarafiTidak dipersarafi
Cardiovascular drugs:
1. Drugs used in heart failure (OBAT GAGAL JANTUNG)
2. ANTIARRYTHMIc
3. ANTIHyPERTENSIve
4. ANTIANGINAl
5. Lipid regulating drugs (ANTI HIPERLIPIDEMIA)
6. DIURETIc
7. antitrombotic and myocardiac infarction drugs
Congestive Heart Failure = CHF = Gagal Jantung
Gagal jantung (Congesti Heart Failure):
Keadaan jtg yg tdk mampu memompa darah ke seluruh tubuh utk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
Ada 2 tipe:
1. High-output failure: Penyebabnya krn hipertiroid,beri2, anaemia dan arteriovenous shunts. Tipe ini tdk effektif bl diobati dg glikosida jtg
2. Low-output failure: Penyebabnya MCI, HT, Coronary artery disease
Tanda2 hemodinamik akibat penyakit gagal jantung (CHF)
1. Cardiac output subnormal ----- penurunan toleransi thdp exercise, tachycardia, odem paru dan cardiomegali
2. Reflexes neurohumoral ------- tachycardia, respon simpatetik meningkat, renin meningkat
3. Terjadinya myocardial hypertrophy ----- cardiac performance berupa dilatasi ventricular shg fs menurun
4. Odema
5. Faktor2 yg mempengaruhi cardiac performance:
• Higher preload: disebabkan oleh peningkatan vol darah dan venous tone
• Higher afterload: disebabkan oleh HT dan peningkatan arterial tone
• Lower contractility: disebabkan oleh keadaan inotropic yg menurun
• Higher heart rate: disebabkan oleh reflex tachycardia
Odema paru atau bagian perifer tubuh lainnya mrpkn akibat dari penurunan cardiac output dg 2 mekanisme:
• Penurunan cardiac output -----menganggu venous return --- peningkatan tekanan hidrostatik kapiler• Penurunan cardiac output -----penurunan fungsi ginjal ---- mengaktifasi Sistem Angiotensin Renin ----- peningkatan
aldosteron ---- peningkatan Natrium dan retensi cairan
Gejala-gejala:- Oedem pd kaki, hepatomegali, asites (pd gagal jtg
kanan)- Oedem paru, sesak nafas, dyspnoe, sianosis, cepat
lelah (pd gagal jtg kiri)
Gejala ini timbul krn gangguan fs jtg berupa :- Penurunan kontraktilitas miokard krn kbthn
metabolisme tbh yg tdk memadai shg tjd bendungan sirkulasi dg segala konsekuensinya
Penyebab:
- Hipertensi berat - PPOK - Cirrhosis
- Anaemia berat - Gagal ginjal
- Kelainan katup jtg - Stenosis aorta
Prinsip Terapi:
1. Memperbaiki kontraktilitas miokard dg obat-obat yg bersifat
meningkatkan efek inotropik +
2. Mengurangi beban pengisian ventrikel (Mengurangi pre-load) dg obat-obat diuretik
3. Menurunkan tahanan perifer ( Mengurangi after load) dg vasodilator
4. Mengurangi beban kerja jtg
5. Memperbaiki kelainan irama jtg dg antiarrythmia
Mana yang paling utama? Tgtg pd tingkat keparahan penyakit
Pd akut : ??
Pd kronis: ??
Apa yg terjadi bl ada peningkatan kontraktilitas?
- Penurunan volume ventrikel
- Penurunan tekanan vena
- HR jd normal
- Periode diastole lbh pjg
- Aliran darah ke jtg dan ginjal diperbaiki
- Diuresis
- Odema hilang
Obat2 yg bersifat meningkatkan efek inotropik +
1.Glikosida jtg:
Digitalis folium,digoksin, digitoksin,strofantin, quaibain, skillarine
2.Turunan Bipiridin (bloker PDE3):
Amrinon, Milrinon
3.Agonis adrenergik beta-1:
Dopamin, dobutamin
4.Turunan Xanthine: Teofilin, aminofilin
Obat2 yg mengurangi pre load (Diuretik)
1.Loop diuretik: Furosemid, Hidro Chloro Thiazid (HCT) pd CHF akut
2.Potassium sparing: Spirinolakton, triamteren, amilorid pd CHF kronik
Pemakaian obat-obat ini hrs dg pemantauan kadar elektrolit dan EKG
Obat2 yg mengurangi after load (Vasodilator)
1. Nitroprussid Natrium, Nitrat organik, dignkn pd keadaan akut
2. Beta-1 adrenergik : Dopamin, dobutamin
3. ACE-inhibitor: Kaptopril, lisinopril bkj scr lgsg umumnya dignkn pd keadaan akut, sdgkn enalapril bkj tdk lgsg dan umumnya dignkn pd keadaan kronis
Mengurangi beban kerja jtg:
- Penurunan Berat Badan
- Istirahat
- Kurangi asupan Natrium
- Obati adanya anemia, sirrhosis, beri2 dan hipertensi
- Memperbaiki adanya stenosis aorta
Memperbaiki kelainan irama jtg:
1. Procainamide,verapamil,Quinidine
Glikosida JantungSumber glikosida jtg;
1. Daun tanaman Digitalis purpurea:
Digitoksin, digoksin, gitoksin, gitalin
2. Daun tanaman Digitalis lanata
Lanatosid A, Lanatosid B, Lanatosid C
3. Herba Strophantus kombe/ Strophantus hispidus
Strophantin
4. Herba Strphantus gratus
Quaibain
5. Herba Urgenia maritima
Skillarine
Glikosida JantungSifat2 glikosida jtg;
1. Meningkatkan kontraktilitas miokard (inotropik +)
2. Memperlambat frekwensi denyut jtg (kronotropik -)
3. Menurunkan konduksi impuls (dromotropik -)
4. Menurunkan nilai ambang rangsang (heterotropik)
5. Menurunkan Tahanan vascular perifer
Indikasi penggunaan glikosida jtg:
1. Gagal jtg (CHF)
2. Fibrillasi atrium
3. Flutter atrium
4. Supra ventrikular tachycardia
5. Tachycardia paroximal
Respon penggunaan glikosida jtg pd berbagai organ:
1.Jantung
- Inotropik +, kronotropik-, dromotropik-, heterotropik-,
- Meningkatkan curah jtg dan aliran darah ginjal
- Mengurangi ukuran jtg dan tekanan vena
2. Nodus AV
- Peningkatan aktifitas Vagus
- Penurunan sensitivitas nodus AV thdp saraf simpatis shg memperlambat
konduksi yg melewati nodus
3. SSP (tdk lgsg)
- Disorientasi, halusinasi, gangguan penglihatan, gelisah, konvulsi
4. Saluran cerna: Anorexia, mual, muntah, diare
5. Organ lain:
Gynecomastia pd laki2 / estrogenic effect (krn memiliki struktur steroid), hipothalamic stimulant
ProsesProses DigoksinDigoksin DigitoksinDigitoksin
Absorpsi di ususAbsorpsi di usus 40-80% (variasi 40-80% (variasi bioavailabitas )bioavailabitas )
90-100%90-100%
Ikatan protein Ikatan protein plasmaplasma
25%25% 95%95%
MetabolismeMetabolisme < 20%< 20% 90% (peka thdp enzim inducer, 90% (peka thdp enzim inducer, misalnya oleh obat: Pheni misalnya oleh obat: Pheni btazone,fenobarbital, fenitoin, btazone,fenobarbital, fenitoin, rifampisinrifampisin
EkressiEkressi Obat tdk berubah (80% Obat tdk berubah (80% hidrofil)hidrofil)
Liver (dl btk konyugasi), lipofilLiver (dl btk konyugasi), lipofil
Waktu paruh (t ½)Waktu paruh (t ½) 1,6 hari1,6 hari 7 hari7 hari
Efek maksimalEfek maksimal 4-6 jam4-6 jam
Dosis terapiDosis terapi 0,5 – 1 mg oral, IV0,5 – 1 mg oral, IV 0,1 - 0,2 mg oral0,1 - 0,2 mg oral
Waktu puncakWaktu puncak 3- 6 jam3- 6 jam 6 – 12 jam6 – 12 jam
Kadar puncakKadar puncak 2 – 3 jam secara oral2 – 3 jam secara oral
Farmakokinetik glikosida jtg:
Absorpsi digitalis dihambat oleh:
- Adanya makanan dl GIT
- GET lambat
- Sindroma malabsorbsi
- Penggunaan polifarmasi : Kolestiramin, kolestipol, kaolin, pektin,
neomisin, arang aktif, siklofosfamid,vinkristin dan laxantia
Mekanisme kerja Inotropik +
Pd keadaan fisiologis jl Kalsium dl sel tdk cukup utk proses sliding
dari actin dan miosin utk melakukan kontraksi jtg.
Dg adanya obat2 yg dpt meningkatkan kadar Kalsium intra selluler
dan meningkatkan sensitifitas actin/miosin thdp Kalsium akan
menyebabkan kekuatan kontraktilitas miokard meningkat
Kadar Kalsium intraselluler dpt ditingkatkan dengan:
1. Menghambat aktifitas Na-K ATP ase (glkosida jtg)
2. Meningkatkan kadar c-AMP intraselluler /
Agonis beta-1 adrenergik: Dobutamin, dopamin
Pospodiestrase III Inhibitor: Milrinon, Amrinon
3. Obat2 yg dpt meningkatkan Natrium influks
Toksisitas / Efek samping digitalis
- Arrythmia (flutter / fibrillasi)
- AV- block (partial/complete heart block)
- Gangguan saluran cerna
- Gangguan SSP (disorientasi, halusinasi, gangguan penglihatan, konvulsi dll
- Gynaecomastia, urtikaria, eusinofilia
- Blurred vision/chromotopsia (penglihatan kuning kehijauan), diplopia
- Tonus pembuluh darah arteri dan vena meningkat
Toksisitas Digitalis mdh timbul pd :
1. Dosis tinggi (akumulasi), manula
2. Diuretik yg banyak mengeluarkan Kalium (Hypokalemia)
3. Hypercalsemia
4. Hypomagnesia
5. Hypothyroid krn eliminasi ditekan shg jtg semakin peka thdp digitalis
6. Gangguan ginjal
7. Diare/dehidrasi, dialisis
Bagaimana gambaran pd EKG bl dl keadaan toksisitas digitalis
Pengobatan Toksisitas Digitalis:
1. Stop digitalis/diuretik yg mengeluarkan Kalium
2. Beri Kalium, pantau elektrolitnya dan EKG
3. Bl arrythmia berikan propranolol, fenitoin, lidokain, prokainamid, bl bradikardia beri Sulfas atropin
4. Berikan Immunoglobulin antidigitoksin
Interaksi Digitalis :
1. Kinidin/kuinin : kinidin/kuinin menggeser digitalis dr iktn obat pd plasma protein shg digitalis meningkat dl darah, akibatnya toksis
2. Fenilbutazon, fenobarbital, fenitoin, rifampisin menginduksi enzim mikrosomal hati shg meningkatkan metabolisme digitoksin menjadi digoksin (mana dari kedua obat ini yg lbh aktif)
3. Verapamil
4. Diltiazem
5. Agonis beta adrenergik blocker
6. Suksinilkholin
7. Ampoterisin B Sulfat
8. Amiodaron
Cara pemberian digitalis:
Terapi CHF dg digitalis timbul efeknya bl jtg tlh jenuh dg digitalis, hal ini dpt dicapai dg cara sbb:
1.Digitalisasi dose : pemberian digitalis dl dosis tinggi dg
frekwensi cepat utk mencapai efek optimal
2.Maintenance dose: pemberian digitalis utk mempertahankan
kadar optimal dl tbh, biasanya = jl obat yg dieliminasi = 1/3
digitalisasi dose
ACE – INHIBITOR
(Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor)
Yg trmsk gol ini : Kaptopril, lisinopril, enalapril
Mekanisme kerja ACE-inhibitor:
1. Mghmbt aktifasi RAS, krn peningkatan aktifitas simpatetik dg mengurangi afterload --Angiotensin II berkrg, jg dg mengurangi preload--- aldosteron berkurang dr sirkulasi sistemik --- Vol drh berkurang
2. Menurunkan tahanan vaskular perifer, tonus vena dan tonus arteri -Vasodilatasi pd arteri coroner
3. Mergsg produksi EDRF -- Nitric Oxide ---- vasodilatasi arteri sistemik -- TD turun
4. Bkj melalui Sistem kinin dg menghambat inaktifasi bradikinin, PG oleh kininase (ACE), shg kdr bradikinin dan PGE1 dan PGI2 tetap tinggi dl darah ------vasodilatasi / TD turun
ACE-inhibitor sbgi kardioprotektif ptg pd ischemia miokard mell :
- Efek pd profil lipid dg menurunkan Kholesterol,TG dan meningkatkatkan HDL
- Penghambat agregasi platelet/trombosit (peningkatan PGI2)
- Penghambat pbtkn Angiotensin II
- Mengurangi tahanan vaskuler
- Meningkatkan aliran darah ke miokard
- Menurunkan kebutuhan oksigen
- Memperkuat efek nitrat/nitrit
Pd MCI, ACE –inhibitor efektif memperbaiki miokard dg cara:
• Membatasi luas infark dg memperbaiki aliran darah koroner• Mencegah referfusi yg dpt mengakibatkan arrythmia dan
disfungsi ventrikel
Ggsn Sulfohidril (-SH) pd ACE-inhibitor memiliki efek kardioprotektif, mampu membersihkan radikal bebas yg berperan pd LVH (Left Ventricel hypertrophy)
Berdsrkan ggsn yg dimiliki, mk ACE-inhibitor dpt diklassifikasikan atas 3 kelompok:
1. ACE-inhibitor dg ggsn Sulfohidril: Captopril like
2. ACE-inhibitor dg ggsn non Sulfohidril karboksil: Benazeprilat,
silazaprilat, deloprilat, enalaprilat, lisinoprilat, ramiprilat,
spiroprilat, Zofinoprilat
3. ACE-inhibitor dg ggsn fosforil : fasinoprilat
Berdsrkan sifat farmakokinetik ACE-inhibitor dpt dibedakan atas 3 tipe:
• Captopril like: Captopril,altropil, pivalopril, fentrapil
• Pro-drugs: silazepril, delapril, benazepril, enalapril, fosinopril,
ramipril, quinapril, peridopril,moexipril, trandolapril
• Non pro drugs:Lisinopril, ceronapril
Indikasi:
•Pasien dg gejala CHF krn Left Ventricle dysfunction•Pasien tdk menunjukkan gejala dg LV systolic dysfunction berat atau valvular regurgitation
•Pasien post MCI dg berbgi komplikasi•Pasien HT•Pasien HT dg DM
Kontra Indikasi:• Angioedema• Hipersensitif thdp ACE inhibitor• Pasien yg diduga berpenyakit renovascular, aortic stenosis• Pasien hamil/ Ibu menyusui• Porphyria
Efek samping:• Hipotensi, gangguan ginjal, urticaria, batuk kering, sinusitis, rhinitis, sakit tenggorokan dan gangguan saluran cerna
VASODILATOR
Yg termsk golongan ini:
1. Sodium Nitroprusside: diberikan scr IV, pd CHF akut
2. Hydralazine: bersifat vasodilatasi arterial, shg mengurangi left ventrikel afterload, meningkatkan stroke volume dan cardiac output. Isosorbid dinitrat dpt dikombinasi dg obat ini, bl pasien tdk dapat menggunakan ACE_Inhibitor
Scr IV dignkn pd CHF dg renal dysfunction
3. Isosorbid dinitrat: Bersifat vasodilatasi vena, shg mengurangi left ventricular preload, mengurangi kongesti paru dan dyspnoe.
Kontra indikasi:
- Gangguan hepar dan ginjal
- Hyponatraemia
- Hypercalcaemia
- Hyperuricaemia
- Penyakit Addison
Efek samping:
- Mulut kering, gangguan GIT, lemas, lethargi, mengantuk, pusing,
sakit kepala, muscle cramps, hypotensi dan oliguria
AGONIS ADRENERGIK – BETA -1
Yg trmsk gol ini:
Dopamin dan dobutamin
Keduanya mrpkn inotropic+ sympathomimetic, dignkn dl wkt singkat pd CHF berat.
Penggunaan obat ini pd dosis rendah akan memicu kontraktilitas miokard, meningkatkan cardiac output dan perfusi renal.
Tetapi pada dosis tinggi (> 5 mikrogram/kg BB/menit) akan menyebabkan vasokonstriksi dg CHF semakin memburuk
Indikasi:
• Cardiogenic shock
Kontra indikasi:
•Tachyarrythmia, ventricular fibrillation, ischaemic heart disease,
phaeochromocytoma, hyperthyroidism
Yg perlu diperhatikan pd penggunaan obat ini:
• Sebelumnya koreksi kmgkn hypovolaemia, hypoxia, hypercapnia
dan pertahankan volume darah selama treatment
Efek samping:
-Nausea, vomiting, vasokonstriksi perifer, tachycardia,
anginal pain, sakit kepala, dyspnoe.
ANTIANGINAL DRUGS
Angina pectoris:
Mrpkn kumpulan simptom yg berhubungan dg ischemia myocard yaitu berupa sesak/nyeri pd dada bgn kiri, kdg kala sampai ke lengan kiri (retrosternal pain), sering dipicu oleh exercise dan biasanya akan hilang bila istirahat. Umumnya tjd karena suplai oksigen yg kurang
Tipe angina:• Classic angina• Variant angina• Unstable angina
Penyebab:
1. Penyempitan pd sistem coroner oleh krn schlerosis, hipercholesterolemia
2. Stress
3. Vasospasme pembuluh darah koroner
Kebutuhan oksigen miokard ditentukan oleh:
- Myocardial wall tension (tekanan pd ddg miokard):
intraventricular pressure dan intraventricular volume- HR- Kontraktilitas- Wall thickness
Prinsip Terapi:
• Tingkatkan aliran darah ke jtg dg meningkatkan tekanan perfusi (diastole pressure) dan durasi diastole utk menurunkan HR• Turunkan preload shg kebutuhan oksigen miokard turun• Perbaiki ketebalan ddg pembuluh darah
Terapi:• Dgn turunan Nitrit /nitrat organik, misalnya Nitrogliserin, Isosorbid dinitrat/isosorbid mononitrat, Amyl nitrit, erytrithyl tri nitrat dan erythrithyl tetranitrate• Kalsium antagonis• Beta bloker
Mekanisme Kerja:• Nitrat/nitrit akan melepaskan Nitrogen Oksida (NO) ----> c-GMP ----- relaksasi pd semua otot polos shg timbul efek:
- Vasodilatasi vena ---- preload turun ----- kebutuhan oksigen miokard menurun
- Vasodilatasi arteri --- afterload turun --- kebutuhan oksigen miokard menurun
Terapi angina pektoris sering dikombinasi dg arcalion, tujuannya untuk apa ????????
Toleransi dg obat2 ini tjd dg cepat, hal ini disebabkan oleh
• Toleransi krn proses metabolisme (metabolic tolerance): proses
degradasi oleh enzim nitrat organik reduktase yg tdpt di hepar
(OKI tdk diberikan secara oral), tp absorpsinya lbh baik scr sublingual
• Pharmacologic/physiologic tolerance tjd pd penggunaan kronik
Efek samping:
• Relaksasi otot polos trmsk bronkhus, GI, genitourinary muscle
dan otot vascular
• Orthostatic hypotension
• Tachycardia
• Throbbing headache (nyeri kpl berdenyut2 krn peningkatan volume darah
intracranial)
• Methemoglobinaemia (krn metilasi Hemoglobin oleh nitrit, biasanya tjd bl
diberikan dl dosis tinggi
ANTI-ARRYTHMIA
•Sebelum diterapi dg obat hrs diketahui dulu type arrythmia, krn antiarrythmia bl digunakan scr tdk tepat ---- arrythmia
•Antiarrythmia hrs dignkn scr hati2 krn indeks terapetiknya sempit, shg diperlukan pemantauan dg EKG
•Antiarrythmia mempengaruhi cardiac electrophysiologi (transmembran potensial aksi, automaticity, konduksi intrakardial)
Sifat-sifat antiarrythmia:
• Hampir semua antiarrythmia memiliki efek anaestetik lokal
• Mengurangi automacity
• Menurunkan konduksi intra Cardial
• Mengurangi potensial aksi
• Memperpjg refractory period
Klassifikasi Antiarrythmia:
☻ Klass I-A: Quinidine, Procainamide, Disopyramide dan amiodarone
☻ Klass I-B: Lidokain, fenitoin, mexiletine,tocainide, lignocaine
☻Klass I-C: Encainide, flecainide, propafenone, indekainide
Karakter antiarrythmia klass I
•Menghambat lalulintas ion Natrium (memprpjg masa potensial aksi)
•Mengurangi kecepatan refractory pd fase 0
•Memperpjg masa refrakter pd fase respon fiber
•Pd dosis tinggi menimbulkan efek lokal anestesi
☻ Klass II: Beta adrenergik bloker (propanolol, esmolol, metaprolol, asebutalol, atenolol)
• Menghambat aktifitas beta adrenergik reseptor
• Memiliki sifat MSA (Membran Stabilizing Activity = efek spt anestetik lokal)
• Dignkn pd rgsgan simpatetik berlebihan: Feokromositoma, tiroksisitas
☻ Klass III: Bretillium, amiodarone, sotalol
• Memppjg durasi potensial aksi membran (masa refrakter) tanpa merubah fase
0 atau potensial membran istirahat (resting membran potensial)
☻ Klass IV: Calcium channel blocker (verapamil, diltiazem, nifedipine)
• Menghambat masuknya kalsium ke dl sel
Quinidine = kinidin (dextro isomerdari kinin) yg memiliki semua sifat kinin (antimalaria, antipiretik, oksitosik, relaksan otot skelet)
Kerja elektrofisiologis:
• Pd SA-Node : HR meningkat, blokade vagal
• pd AV-node : Menurunkan kecepatan konduksi & bersifat antikholinergik
pd dosis kecil
• Pd Purkinje : Menekan automaticity
• Pd Atrial Muscle: Efek spt lidokain
Efek Quinidine pd EKG:
• Pd dosis terapi interval PR, QRS, QT memanjang
Efek Hemodinamik:
Inotropik negatif, vasodilatasi dan hipotensi (alfa bloker adrenergik)
Efek samping: AV-blok, ventricular arrythmia, kontraktilitas menurun
Indikasi:
• Atrial flutter
• Atrial fibrillation
• Utk mempertahankan rithme sinus
Kontraindikasi:
• AV-blok, CHF, Hipotensi
Hati-hati: pd pemberian digitalis, hiperkalemia, miastenia gravis
Efek samping:
• Gangguan sal cerna
• Nyeri kepala, Letih
• Skin rash
• efek sinkonisme (telinga berdengung,gangguan pendengaran/penglihatan)
vertigo, hoyong
• Pd dosis besar tjd gangguan SSP, syncope
Prokainamide
• Efek mirip dg kinidin
• Disintesa dari prokain dan amida
• Sifat antikholenergikya lemah
• Mengalami asetilasi di liver (rapid and slow acetylator)
• Plg srg sbgi penyebab timbulnya SLE biasanya pd OS dg slow acetylator
• Tdk menimbulkan sinkonisme, pd dosis besar tjd agranulositosis
DISOPYRAMID:
- Efek antimuskarinik sgt jelas
- Efek samping: gangguan TD, skinrash, agranulositosis
Lignokain / Lidokain
- Bersifat lokal anestetik
- Dignkn scr parentral (im atau IV krn mengalami first pass metabolism
Efek samping:
- Pd dosis besar tjd gangguan SSP, dysrythmia,hipotensi
MEXILETIN
• Hampir sama dg lignokain dan dpt diberikan secara oral
Efek samping: •Muntah, cekukan
•Gangguan SSP
•Dysrithmia,
•Hipotensi
Difenilhidantoin/ Fenitoin
• Bersifat MSA (membran stabilizing activity) yg mampu mencegah pembtkn
dan penyebaran discharge neuron (AV – Node)
• Bersifat enzym inducer thdp obat2 tertentu
• Metabolismenya dihambat oleh valproat, simetidin, INH, NSAIDs
Efek samping:
• Gangguan cognitif / berpikir
• Sedasi
Pd penggunaan kronik :
•Megaloblastic anaemia
•Hiperplasia
•Gusi menebal
•Osteomalasia/tulang bengkok
Amiodarone
• Bkj dg memppjg masa refrakter sel miocard dan AV node anomali
• Dpt memblok reseptor alfa adrenergik scr non kompetitif
Efek samping:
• Blokade jtg
•Ventricular dysrithmia
• Gangguan cornea
• Fotosensitivitas
Interaksi Obat:
• Digoksin
• Beta bloker
• Calsium antagonis
• Kinidin
BETA ADRENERGIK BLOCKER
Yg termsk kelompok ini: beta 1dan 2 , beta 1 blocker
Propranolol, Oxprenolol, Alprenolol, Asebutolol, labetalol (MSA+)
Sdgkan Sotalol memperbesar masa refrakter tp tdk memiliki MSA
Mekanisme Kerja:• Menghambat efek NA/A shg pengaruh simpatetik berkurang berupa: HR, COP, Tahanan Vaskular Perifer, Vasomotor Tone, kontraktilitas miokard menurun, dg dmk kebutuhan oksigen oleh miokard menurun
• Dg memperbesar masa refrakter AV-Node shg menghambat re-entry
Tachycardia di AV-Node
Efek samping:
- Trigger asthma bronchial
- Mempercepat tjdnya gagal ginjal
ANTIHYPERTENSIVE
Hypertensi (HT): Keadaan dimana TD >> dr TD normal
HT ada 3 gol:
1. Mild hypertension : 140-159/90-99 mmHg
2. Moderate : 160-179/100-109 mmHg
3. Severe : 180-209/110-119 mmHg
4. Very severe : >>210/ >> 120 mmHg
Penyebab:
•Aktifasi system simpatetik
•Stress psikologis, genetik (variasi dan mutasi gen pd angiotensinogen, ACE, Beta-2 reseptor adrenergik dan alfa adducin )
•Lingkungan (pkjan, kondisi tpt kt bkj)
•Hiperkolesterol
•Obesitas, faktor diet (intake Natrium/Kalsium tinggi, Kalium rendah)
•Pheochromocytoma, cushing’s disease, aldosteronism, dll
Terapi langkah awal:
• Turunkan BB
• Stop merokok
• Kurangi asupan garam dan alkohol
• Tingkatkan exercise
• Hindari stress
• Kurangi makanan berlemak
• Pasien dianjurkan mengkonsumsi nutrisi sehat, buah dan sayur
Diagnosis:• Ditegakkan berdsrkn pengukuran TD secara berulang kali
• HT arteri yg berkpjgn dpt merusak pembuluh darah ginjal, jtg,
otak dan dpt meningkatkan tjdnya insidensi gagal ginjal, gagal
jtg, penyakit jtg koroner dan stroke.
• Pemahaman ttg mekanisme tjd HT dan tpt dimana obat
antihipertensi bkj sgt bermanfaat agr tercapai effikasi yg
optimal dg resiko toksisitas minimal akibat dr pemkian obat
• Penggunaan obat scr rasional baik monoterapi maupun terapi
kombinasi ptg dipertimbangkan dl mengurangi resiko toksisitas
yg serius
BP = COP x PVR
• COP dipengaruhi oleh: SV, HR, Systole (vol drh yg smpi ke jtg)
• SV ditingkatkan oleh aktifitas simpatis
(Hal2 apa saja yg dpt meningkatkan aktifitas simpatis ??)
• PVR dipengaruhi oleh : diameter pembuluh darah dan blood
viscosity, bahan2 lain ???
Farmakoterapi
1. Menurunkan konsentrasi Natrium dan volume cairan tubuh dg Diuretik
2. Menurunkan PVR dan COP dg sympatoplegic yg kerjanya dl lengkung
refleks simpatis (alfa-2 agonis), yg bersifat sbgi vasodilator lgsg dan
penghambat produksi angiotensin (ACE-inhibitor, Calcium Channel Blockers
(CCBs), Angiotensin II Receptor Blocker (ARBs)
Catatan :
• Diuretik effektif utk menurunkan TD antara 10 – 15 mm Hg
• Sbgi monoterapi diuretik thiazide (Natriuretic) memberi efek yg memadai pd HT essential ringan dan sdg dg fungsi jantung dan ginjal normal
• Pd HT berat, CHF, Cirrchosis digunakan diuretik kuat (loop diuretik ) yg dikombinasi dg vasodilator dan simpatoplegik terutama pd insufisiensi ginjal (GFR < 30-40 ml/menit)
• Pd pasien yg menggunakan digitalis digunakan diuretik hemat kalium (potassium sparing diuretic) utk mencegah kehilangan Kalium yg berlebihan
DIURETIC(Obat yg dpt menambah pembentukan urine)
Tujuannya:
• Mengurangi natrium dan volume darah shg kelenturan pembuluh darah meningkat. Sgt bermanfaat pd hipertensi ringan
Penggolongan:
1. Thiazide diuretic: HCT, Chlorotiazide, chlortalidone, Indapamide, hidroflumetiazide, Benzoflumetazide, microzide dan Metolazone
- Cocok utk HT ringan dg kondisi jtg dan ginjal normal, harga lbh murah
2. Loop diuretic (diuretik kuat): Furosemide, bumetanide, torsemid, pirilanid, asam etakrinat
- Lbh sering digunakan pd CHF berat, GGA, Odem paru akut, hiperkalsemia
3. Potassium sparing diuretics: Triamteren, Amiloride, HCT + Triamteren
- Pd HT srg dikombinasi dg thiazide
- Cocok utk CHF yg sdg diobati dg digitalis
4. Antagonis Aldosteron: Diuretik hemat kalium
Eplerenone, spirolakton, Spirinolakton, HCT + spirinolakton
5. Diuretic osmotic : injeksi mannitol, urea,
Mekanisme:• Dg peningkatan tekanan didl lumen shg cairan disekitar yg
berlebih akan
ditarik, sering digunakan pd glaukoma dan odema cortex cerebri
6. Antagonis ADH (penghambat mekanisme transport elektrolit di tubuli ginjal)
a.Carbonic anhidrase inhibitor (asetazolamid, dikhlorofenamide, metazolamide)
Mekanisme Kerja:
Menghambat reabsorpsi karbonat dl tubulus proksimal yg mengakibatkan peningkatan ekressi bikarbonat, Natrium dan Kalium shg urine bersifat alkalis
Pd mata: mengurangi pembtkn cairan bola mata, shg dpt menurunkan tekanan intraocular
Pd SSP: dpt mengurangi serangan epilepsi pd keadaan asidosis
Misalnya: asetazolamid, dikhlorofenamide, metazolamide
Indikasi: glaukoma, terapi epilepsi
Indikasi Thiazide diuretic : HCT, Chlorotiazide, chlortalidone, Indapamide, hidroflumetiazide, Benzoflumetazide, microzide dan Metolazone untuk:
• HT & CHF• Diabetes incipidus• Hipercalcemia idiopathik
Kontra indikasi thiazide diuretic:
• Sirosis hati, MCI dan LVH
• Enselofati hepaticum
• CHF yg sdg menggunakan digitalis (krn kehilangan Kalium >>)
• Insufisiensi ginjal
• Arrythmia kronis
Efek samping Thiazide:
• Hyperuricaemia, Hypercalcaemia
• Impotence
• Hypomagnesia/hypokalemia dpt menyebabkan kejang otot dan arrythmia
terutama os sdg diterapi dg digitalis, LVH, IHD
• Sekresi Renin meningkat
• Gangguan toleransi glukosa
• Hyperiglycemia (hambatan toleransi glukosa)
• Hyperlipidemia (peningkatan konsentrasi lemak serum)
• Aterogenesis (krn dpt meningkatkan LDL darah)
• Ventricular ectopic beat
• Loop diuretic tdk mempengaruhi lipid dan glukosa
Indapamide:
-Mrpkn diuretik yg bersifat vasodilatasi lgsg
Chlortalidone
Metazolone
Indikasi Loop diuretic (Furosemide, bumetanide, torsemid, pirilanid, asam etakrinat)
♣ odem akibat gangguan jtg/ ginjal
♣ HT,
♣ Gangguan ginjal akut
♣ Hipercalcaemia
♣ Hiperuricaemia
Mekanisme Kerja:
• Menghambat reabsorbsi elektrolit di Ansa henle ascending (bgn epithel tebal)
• Menghambat enzim Carbonic anhidrase (furosemid dan bumetanide)
• Meningkatkan ekressi K, Na, Ca, Mg, kadar asam urat plasma, asam dan ammonia
Interaksi Obat:
• Probenisid, Indometasin
Efek samping:
• Ketulian pd dosis besar
• Reaksi sensitivitas
• Gangguan GIT
• Parastesia
• Disfungsi hepar
Pirilanid:
Asam etakrinat:
Diuretik hemat kaliumEplerenone, spirolakton, Spirinolakton, HCT +
spirinolakton
ANGIOTENSIN II RECEPTORS BLOCKERS = ARBs
Yg trmsk kelompok ini:
Candesartan, Eprosartan, Irbesartan, Losartan, Olmesartan,Telmisartan, Valsartan
Mekanisme kerja:
• Menurunkan PVR dan volume darah
SYMPATOPLEGIC = SYMPATOLYTIC
• Dignkn pd pasien dg HT sdg / berat, regimen obat dikombinasi
dg diuretik.
• Obat tsb dpt digolongkan berdsrkan tpt kerjanya dan efek
samping yg ditimbulkannya;
- Pd SSP, dg ES: sedasi, depresi mental, mimpi buruk
- Pd ganglion : mengganggu regulasi parasimpatis,
memblok simpatis
- Pd Ujung SSS: mengurangi pelepasan NA, efek mirip dg
simpatektomi, gangguan ejakulasi, hipotensi orthostatik
- Pd reseptor post synap: efek yg timbul tgtg pd
reseptornya
SYMPATHOLYTIC
1.Bkj sentral: MK dg menstimulasi reseptor alfa-2 adrenergik di pre-synap,
mk akan dikirim impuls utk menghentikan pengeluaran NT NA. Misalnya :
Clonidine, Guanabenz, Guanfacine, Methyl dopa, Moxpnidine, Rilmenidine,
dexmedetomidine
Obat2 ini hanya diberikan pd krisis hipertensi
Methyl dopa:
Mrpkn agonis adrenergik alfa-2 yg pd proses sintesa NA akan dirobah -- methyl dopamin -- alfa methyl NA (NT yg palsu) dmn bl ada rgsgpd ujungsaraf akan terlepas, kmd berinteraksi dg resptor--- TD
Melalui penurunan PVR ginjal, COP, HR secara bervariasi
Dignkn pd HT ringan/ sedang dan sering dikombinasi dg diuretik
Dosis: Oral 1-2 g/hari dibagi utk 4 dosis
Efek samping:- sedasi, sulit berkonsentrasi, depresi, mimp buruk, vertigo
Clonidine:
Mrpkn alfa2 agonis adrenergik yg bkj scr sentral dg menurunkan HR, COP, PVR dan mengurangi pelepasan NA
Dosis:0,2 – 1,2 mg /hari dibagi dalm 2 dosis
Efek samping:
Sedasi, mulut kering, depresi
Kontra indikasiPasien depresi mental
2. Gangglion bloker: (Trimethafan, Mecamylamine)
Obat ini tdk dignkn dl wkt yg lama, kecuali pd keadaan krisis HT dan biasanya utk mengontrol HT selama bedah saraf
Mekanisme Kerja: Kompetitif inhibitor pd reseptor kholino reseptor nikotinik baik ganglion simpatis maupun simpatis
Trimetafan
• Tdpt dl btk trimetafan camsylate
• Dignkn scr IV pd krisis HT
Efek samping
• Hipotensi orthostatik, disfungsi seksual, konstipasi, retensi urin,
mulut kering, glaukoma, penglihatan kabur
3. Memblok sistem adrenergik
Mekanisme Kerja: Mencegah pelepasan NA pd ujung SSS
Guanethidine
• Dignkn pd HT kronis
• Dosis 10 mg/hari
• T1/2 = 5 hari
Mekanisme kerja Guanetidine:
- Guanetidine diambil pd ujung serabut saraf simpatis, disimpan di dl
vesikel tpt penyimpanan NA, shg tjd pengosongan NA (NA akan diurai
oleh enzim MAO ---- ???
Obat2 yg menghambat ambilan NA dan guanetidin ke dl ujung serabut saraf simpatis akan meniadakan efeknya, misalnya cocaine, amfetamin, antidepresan trisiklik, fenothiazin dan fenoksibenzamin.
Efek samping Guanetidine:• Hipotensi postural pd dosis tinggi/ frekwensi terlalu cepat• Gangguan ejakulasi (penundaan)• Diare krn dominasi parasimapatis
Guanadrel
Bethanidine
Debrisoquin
Reserpin• alkaloid dr akar tanaman Rauwolfia serpentina• Cocok utk HT ringan dan sedang
Mekanisme Kerja:
• Menghambat ambilan / dan penyimpanan NA ke dl vesikel shg NA, dopamin dan serotonin pd SSP dan SSperifer dan cadangan NA yg terikat dg ATP,P dan Mg dl vesikel dikosongkan
Reserpin mdh melewati sawar otak, shg menyebabkan sedasi, depresi mental dan gejala – gejala parkinson (akibat kekurangan Adrenalin/Na di otak)
Reserpin terikat kuat pd vesikel tpt penyimpanan NA bersifat irreversibel dan efeknya menetap selama beberapa stlh obat habis digunakan
Obat ini mdh melewati sawar darah otak shg mampu bkj scr sentral dan sgt bermanfaat pd HT yg disebabkan oleh stress psikologis
Dosis: 0,25 mg oral 1 x sehari, malam
Efek samping: Gangguan GIT, Sedasi, Depresi mental
4. Antagonis adrenoseptor
Kelompok ini tdd:
• Non selektif beta (beta-1 & beta-2 ) reseptor adrenergik: Propanolol, nadolol, timolol, asebutolol, carteolol, penbutolol, pindolol
• Selektif (beta-1) reseptor adrenergik: Metoprolol, atenolol, betaxolol, bisoprolol.
• Non selektif alfa (alfa-1 & alfa-2) reseptor adrenergik: Phentolamine, phenoxybenzamine
• Selektif (alfa-1) reseptor adrenergik: Prazosin, doxazosin, terazosin
• Alfa-betablockers : Carvedilol, labetolol
Mekanisme bloker beta reseptor adrenergik
•Blok beta-1reseptor pd jtg: menurunkan HR dan --- systole turun
•Blok beta-1 reseptor pd ginjal: Mengurangi sekresi renin --- vasodilatasi
•Blok beta reseptor di SSP: Mengurangi sympathetic outflow -- vasomotor
tone turun
Indikasi:• Menurunkan TD• Memperbaiki suplai oksigen ke miokard• Mencegah MCI
Terapi kombinasi :•Diuretik + betabloker•Diuretik + ACE inhibitor•Calsium antagonis + betabloker•Calsium antagonis + ACE-inhibitor
Propranolol, Nadolol:
Indikasi:
HT ringan dan sedang
Antiangina dan antiarrythmia
Mekanisme kerja:
- Mengantagonis efek NA/A pd reseptor beta adrenergik
- Menghambat produksi renin angiotensin
Dosis:
Propranolol dosis maksimal 80 mg/hari dl dosis terbagi 1 – 2 x sehari
Nadolol 40 mg/ hr, 2 x sehari
Kontraindikasi:
Asthma, diabetes
Metoprolol
Indikasi
• HT ringan dan sedang terutama pd OS asthma, DM
Dosis
100 mg/ hari dl dosis terbagi
Betaxolol,Bisoprolol, Atenolol
• Memiliki waktu paruh yg pjg (t1/2 >>)
• Dosis Betaxolol 10 mg/hr, oral 1 x 1
• Dosis Bisoprolol 5 mg/hr, oral 1 x1
• Dosis Atenolol 50 mg/hr,oral 1 x 1
Labetalol, carvedilol
Indikasi
- HT pd penderita pheochromocytoma
-Krisis HT
Dosis
- Labetalol 200mg/hari oral, IV bolus pd Krisis HT 20-80 mg scr berulang
- Carvedilol 6, 25 mg, oral 2 x sehari
Prazosin, Doxazosin, TerazosinIndikasi- HT ringan dan sedang, lbh effektif bila dikombinasikan dg diuretik
DosisPrazosin: dosis awal 1 mg oral, 3 x sehari, maximal 20 mg/hrDoxazosin: 1 mg / hari, oral, dibagi untuk 1- 2x sehari, maximal 4 mg/hrTerrazosin: 5 – 20 mg/ hari
Phentolamine, Phenoxybenzamine
Indikasi:
• utk diagnosis dan pengobatan pheochromocytoma
• Utk mengurangi gejala putus obat clonidine, biasanya dikombinasi dg
propranolol
6. Vasodilator arterial yg bkj langsung: Minoxidil, hidralazin (Secara oral, utk terapi jangka pjg)Natrium- nitroprusside, diazoxide, fenoldopam (scr
parenteral, utk terapi krisis HT)
Hydralazine:
Indikasi:
- Vasodilator pd HT sedang/berat dan krisis HT- HT yg berhub dg kehamilan (pre-eclampsia/eclampsia)- Gagal jtg
Sediaan:
-Tablet : Hidralazine HCL 25 mg dan 50 mg, Injeksi 20 mg/ampul, biasanya
dignkn kombinasi dg AHT lainnya
Dosis:- HT = oral 2 x sehari 25 mg bila sprn 50 mg 2xehari- Krisis HT : IV diencerkan dg Lar NaCl 0,9% utk dewasa 5-10 mg, sns diulang
setelah 30 menit atau- IV dg dosis awal 200-300 ug/menit, kmd diikuti dosis pemeliharaan 50-150 ug/menit
Kontraindikasi:• SLE idiopathik• Tachycardia berat• Cor pulmonale• Porphyria• Gagal jtg (high out put)• Myocardiac insufficiency
Efek Samping:• Tachycardia• HT postural• Palpitasi• Retensi cairan• Gangguan Sal cerna• flushing• sakit kepala• Haematuria
Hati2: • Pd penderita dg gangguan hepar dan ginjal (dosis dikurangi)• Penderita dg peny arteri koroner (dpt menyebabkan angina, arrythmia iskhemik)• Penderita MCI, Kehamilan/menyusui
Minoxidil
Mrpkn oral vasodilator kuat, dignkn bl tdk ada respon stlh pemberian hydralazine
Mekanisme kerja:
Membuka kanal Kalium pd membran otot polos oleh metabolit aktif minoksidil sulfat, shg menstabilkan membran pd potensial istirahat dan kontraksinya diperkecil shg tjd dilatasi pd arteri.
Dosis:
Dosis awal, 5 – 10 mg/hari dl 2 dosis, kmd 40 mg/hr dibagi dl 2 dosis
Biasanya dikombinasi dg beta bloker dan loop diuretik
Efek samping:
Takhikardia, angina, palpitasi, odem
Minoxidil topical digunakan sbgi stimulan penumbuh rambut pd alopecia
Natrium Nitroprusside
• Mrpkn vasodilator parenteral yg sgt kuat, digunakan pd kris HT (darurat)
• Dpt mendilatasi pembuluh darah arteri dan vena, menrukan PVR dan venous
return
Mekanisme Kerja:
• Dg aktifasi enzim guanilil siklase shg konsentrasi C-GMP intraselluler mngkt
• Pelepasan NO
Dosis:
0,5 ug/kgBB/menit – 10 ug/kgBB/menit , IV
Mula kerja obat cepat, efeknya hilang dlm 10 menit setelah penghentian obat
Obat ini sgt sensitif thdp chy, pd pemberian botolinfus hrs dibalut dg kertas timah tdk tembus cahaya. Larutan infus hrs diganti setelah beberapa jam.
Krn efikasi kuat dan mula kerjanya cepat, obat ini hrs diberikan dg pompa infus dan TD hrs dipantau secara kontinyu
Toksisitas:
• Krn Natrium nitroprusside mrpkn garam komplek yg tdd Ferro, cyanida dan
ggs nitroso. Pd metabolisme akan membebaskan cyanida dan thiocyanate
Akumulasi cyanida akan menyebabkan asidosis,arrythmia,hipotensi
berlebihan
• Dugaan toksisitas pd pemberian dosis rendah biasanya akibat defect pd
enzim mitokhondrial rhodanase, shg cyanida tdk diubah menjadi thiocyanat.
• Pemberian kombinasi dg Natriumthiosulfat sbgi donor sulfur akan
mempercepat metabolisme cyanida dan hydroxocobalamin jg bermanfaat
utk mengikat cyanida shg trbtk seny yg tdk toksik
• Kedua obat tsb diatas dianjurkan sbgi upaya profilaksis pd terapi dg
Natriumnitroprusside
• Toksisitas lainnya berupa methemoglobinaemia
Diazoxide:
• Mrpkn vasodilator parenteral dg masa kera panjang
• Digunakan pd krisis HT
Mekanisme Kerja:
• Mencegah kontraksi otot vaskular dg membuka kanal Kalium dan
menstabilkan membran potensial pd saat istirahat
Farmakokinetik
• Mula kerja cepat (5 menit stlh pemberian) dan efek bertahan selama 12
jam
Dosis:
50 – 150 mg, IV dg kecepatan15-30 mg/menit
Efek samping:
Hipotensi berlebihan, menghambat pelepasan insulin dr pankreas, retensi cairan
Fenoldopam
• Mrpkn vasodilator arteriol perifer yg digunakan pd krisis HT atau HT
pasca operasi
• Dosis awal 0,025 – 0,05 ug/kg BB/menit, kmd dpt ditgktkn setiap 20
menit spi diperoleh TD yg diinginkan
Efek yg diinginkan
• Takhikardia, sakit kepala, flushing
CALCIUM CHANNEL BLOCKERS
Penggolongan:
1. Turunan Dihydropyridine: Amlodipine, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nisoldipine. Hampir semua turunan ini mengaktifasi reflex simpatetik kecuali amlodipin.
2. Turunan non dihydropyridine: Diltiazem, verapamil
Mekanisme kerja
• Menimbulkan relaksasi pd jtg dan otot polos vascular dg memblok Calsium channel transmembran,shg mengurangi masuknya Calsium ekstraselluler ke dl sel, shg kontraktilitas miokard, konduksi pd AV-node dan Tahanan vaskuler perifer menurun ---- vasodilatasi
• Dpt mengurangi agregasi trombosit
Dosis : sama dg yg dignkn utk HT, Antianginal, antiarrythmia
Ca-antagonis bkj pd reseptor type L dan T, yg tdpt pd kanal kalsium transmembran otot jtg dan otot polos dg cara menghambat pembukaan kanal tsb. Reseptor kanal Kalsium type T khusus tdpt pd nodus sinoatrial dan atrioventrikular.
Mibefradil mrpkn Calsium antagonis yg berikatan dg reseptor kanal kalsium tipe L danT .
Nama ObatNama Obat IndikasiIndikasi Dosis lazimDosis lazim Efek sampingEfek sampingAmlodipineAmlodipine Antiangina, AHTAntiangina, AHT 5-10 mg, oral 1x15-10 mg, oral 1x1 Nyeri kepala, odema Nyeri kepala, odema
periferperifer
FelodipineFelodipine AHT, Syndroma AHT, Syndroma Raynauld, CHFRaynauld, CHF
5 -10mg, oral 1x15 -10mg, oral 1x1 Pusing, nyeri kepalaPusing, nyeri kepala
IsradipineIsradipine AHTAHT 2,5 – 10 mg, 0ral, 2x12,5 – 10 mg, 0ral, 2x1 Nyeri kepala, lelahNyeri kepala, lelah
NicardipineNicardipine Antiangina,AHT, CHFAntiangina,AHT, CHF 20-40 mg, oral, 3x120-40 mg, oral, 3x1 Odem perifer,pusing, Odem perifer,pusing, nyeri kpl, flushingnyeri kpl, flushing
NifedipineNifedipine Antiangina, AHT, Antiangina, AHT, migrain, migrain, kardiomiopatikardiomiopati
3-10ug/kgBB, IV3-10ug/kgBB, IV
20-40 mg, oral, 3x120-40 mg, oral, 3x1Hipotensi, pusing, Hipotensi, pusing, flushing, Ggguan GIT, flushing, Ggguan GIT, odem, syndrom Raynauldodem, syndrom Raynauld
NimodipineNimodipine Pendarahan Pendarahan subaraknoid, migrainsubaraknoid, migrain
60 mg, oral 60 mg, oral Nyeri kepala, diareNyeri kepala, diare
NisoldipineNisoldipine AHTAHT 20-40 mg, oral, 1x120-40 mg, oral, 1x1 Mirip dg nifedipineMirip dg nifedipine
NitrendipineNitrendipine AHT,AntianginaAHT,Antiangina 20 mg,oral, 1-2 x 20 mg,oral, 1-2 x seharisehari
IdemIdem
DiltiazemDiltiazem Antiangina, AHT Antiangina, AHT Syndrom RaynauldSyndrom Raynauld
75-150ug/kg BB, IV75-150ug/kg BB, IV
30-80 mg,oral, 4x130-80 mg,oral, 4x1Hipotensi, pusing, Hipotensi, pusing, flushing, bradikardiaflushing, bradikardia
VerapamilVerapamil Antiangina,AHT,migrAntiangina,AHT,migrain, kardiomiopatiain, kardiomiopati
75-150ug/kgBB IV75-150ug/kgBB IV
80-160 mg, oral, 3x180-160 mg, oral, 3x1Hipotensi, sembelit, Hipotensi, sembelit, odem, depresi miokardodem, depresi miokard
BepridilBepridil AntianginaAntiangina 200-400 mg, oral, 200-400 mg, oral, 1x11x1
Aritmia,pusing, mualAritmia,pusing, mual
Obat2 Kalsium antagonis