COMPETITIVE ADVANTAGE PRODUK ASURANSI
PENDIDIKAN
(Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah)
Oleh :
ASTRI DAMAYANTI
NIM : 1110046200013
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
iv
ABSTRAK
Astri Damayanti, NIM : 1110046200013. Competitive Advantage
Produk Asuransi Pendidikan Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
dan PT. BRIngin Life Syariah, Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi
Asuransi Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk
keunggulan produk asuransi pendidikan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
dan PT. BRIngin Life Syariah, untuk menjelaskan strategi yang digunakan
oleh kedua perusahaan tersebut dalam menarik minat masyarakat.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis metode kualitatif
yang bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan komparatif. Data-data
yang diperoleh dalam penelitian ini dari hasil survei, wawancara, studi
dokumentasi, studi pustaka yang kemudian diinterpretasikan dalam bentuk
pemaparan dan analisis perbandingan sehingga penulis dapat memberikan
kesimpulan pada penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pertama, PT.
Asuransi Takaful Keluarga memiliki keunggulan produk dari segi kontribusi,
manfaat yang diterima, dan pelayanan. Kedua, PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah memiliki keunggulan dari segi teknologi dan strategi pemasaran.
Ketiga, strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful
Keluarga cenderung kepada strategi keunggulan biaya, sedangkan PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih cenderung ke strategi fokus yang
dikombinasikan antara biaya dan differensiasi. Keempat, bahwa PT. Asuransi
Takaful keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
Kata kunci : Competitive Advantage, Asuransi Pendidikan, PT. Asuransi
Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
Pembimbing : Yuke Rahmawati, MA.
NIP. 197509032007012023
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada penulis, serta shalawat dan
salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad
saw, sehingga skripsi yang berjudul “Competitive Advantage Produk Asuransi
Pendidikan (Studi PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah)” dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat
Konsentrasi Asuransi Syariah. Penulis menyadari skripsi ini dapat selesai atas
bantuan do‟a, semangat, cinta dan kasih kepada banyak pihak yang turut
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan Terima Kasih saya
sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
3. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H selaku Ketua Program
Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Abdurrauf, Lc, M.A selaku Sekretris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Syahrul Adam, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademik yang
memberikan penulis masukan dan arahan dalam menjalankan skripsi
ini.
6. Ibu Yuke Rahmawati, M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu
dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Konsentrasi Asuransi Syariah
Prodi Muamalat tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah mendidik dan memberikan
ilmunya yang sangat berharga kepada penulis selama di bangku
kuliah.
8. Bapak Ahmad Sehu Ibrahim, selaku VP Marketing Research &
Advisor PT. Asuransi Takaful Keluarga yang telah bersedia
memberikan waktu dan kontribusinya didalam menyelesaikan skripsi
ini.
vii
9. Bapak Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS, selaku Manager Kepala
Divisi Operasional PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah yang telah
bersedia memberikan waktunya untuk melakukan wawancara, juga
kepada bagian diklat, Bapak Deri dan Bapak Dimas yang ikut
berkontribusi dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Perpustakaaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pinjaman buku
kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada kedua orangtuaku serta kakak dan adikku tercinta, Aditya
Abdurrachman dan Mochammad Rudi Cahyadi yang selalu
memberikan do‟a, kasih sayang, pengorbanan, dan nasehat yang
begitu besar serta perhatian yang tiada henti memberi penulis
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada tanteku tercinta yang memberikan do‟a, nasehat dan motivasi
dalam penyelesaian skripsi ini. Serta sepupuku, Achmed Ridwan
Hidayatullah yang selalu menghadirkan tawa untuk menghibur.
13. Kepada Ridha Adriansyah, terimakasih untuk waktunya yang selalu
menemani hari-hariku dan memberikan canda tawa yang menghibur.
Serta dukungan dan motivasinya dalam menyelesaikan skripsiku.
viii
14. Untuk sister-sisterku, Riana Maharani, Gina Nurbaiti, Dwi Indah
Sulistiani serta Syafaatul Uzma juga teman sekamarku Nurdiana
Septiana yang meluangkan waktunya untuk mengantarkanku ke
tempat perusahaan yang aku teliti untuk skripsi. Terimakasih banyak
untuk do‟a, dukungan dan semangat kalian yang membangun dalam
penyelesaian skripsi ini.
15. Untuk teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2010 yang
selalu memberi semangat penulis yaitu, Citra, Asti, Rina, Yusni, Dwi,
Binti, Asih, Maya, Demita, Listya, Desi, Arista, Fahmi, Ade, Yanu,
Yafie, Ari, Afwan, Iwan, Putra, Jhimi, Brian, Badhil, Ria, Anis,
Kevin, Husnul, Aida, Wenni, Winda, Mufti serta teman-teman
asuransi lain yang selalu memberi inspirasi dan dukungannya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas
dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT senantiasa membalas
semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin ya
rabbal „alamin.
Jakarta, 10 Oktober 2014
Astri Damayanti
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Pembatasan dan Peumusan Masalah .......................................... 6
D. Tujuan dan Manfat Penelitian ..................................................... 6
E. Kerangka Teori dan Konseptual ................................................. 7
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Competitive Advantage .............................................................. 12
1. Pengertian Competitive Advantage .................................... 12
B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari Berbagai Sisi ........ 18
C. Teori Asuransi Syariah .............................................................. 24
1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................ 24
D. Produk Asuransi Pendidikan ...................................................... 25
1. Pengertian Asuransi Pendidikan ......................................... 25
2. Fungsi Asuransi Pendidikan ............................................... 26
3. Bentuk Asuransi Pendidikan ............................................... 26
x
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .......................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 30
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 31
C. Objek Penelitian ......................................................................... 32
D. Pengumpulan Data ..................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 33
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 36
1. Profil PT Asuransi Takaful Keluarga .................................. 36
a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga ............. 38
b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT Asuransi Takaful Keluarga
.................................................................................... 38
2. Profil PT. BRIngin Life Syariah ......................................... 41
a. Visi dan Misi PT. BRIngin Life Syariah ....................... 42
b. Jenis-jenis Produk PT. BRIngin Life Syariah .............. 42
B. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan
Dilihat dari Berbagai Sisi ......................................................... 44
1. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan
PT. Asuransi Takaful Keluarga .......................................... 44
2. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga ...... 54
3. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan
PT. BRIngn Life Syariah ............................................... 57
4. Strategi Pemasaran PT. BRIngn Life Syariah ................ 65
C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah
di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngn Life
Syariah .............................................................................. 67
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 76
B. Saran ....................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 80
LAMPIRAN ............................................................................................................ 83
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Beasiswa....................................................................................................... 49
Tabel 4.2 Besaran Dana Tahapan Pendidikan ................................................................... 50
Tabel 4.3 Cara Pembayaran Kontribusi ............................................................................. 51
Tabel 4.4 Tabel Tahapan Dana Pendidikan ....................................................................... 62
Tabel 4.5 Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah ..................... 67
Tabel 4.6 Kriteria Competitive Advantage Dilihat dari Berbagai Sisi ................................ 75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini berbagai kondisi dan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan bisnis akan berdampak terhadap meningkatnya persaingan. Sehingga hal
ini membuat banyak perusahaan harus dapat bersaing dengan berbagai cara yang
efektif untuk mencapai daya saing strategis dan menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Pada dasarnya, keunggulan bersaing tumbuh dari nilai atau manfaat yang
dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya lebih dari biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya.1 Salah satu yang tidak luput dari
dunia persaingan saat ini adalah industri asuransi syariah yang kini tengah mengalami
perkembangan di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan asuransi syariah
tahun 2013 dari yang hanya mencapai 25% meningkat menjadi 45%. Menurut data
OJK, pada awal bulan Maret 2014 perusahaan asuransi bertambah dari 45 perusahaan
dengan jumlah aset Rp 13.239 triliun. Untuk perusahaan asuransi jiwanya sendiri
berjumlah 20 dengan aset Rp 10 trilun, dengan peningkatan Rp 12,79 triliun atau
tumbuh sekitar 27,72% sedangkan asuransi umum dan kerugian yang awalnya
berjumlah 22 dengan aset Rp 2.6 triliun bertambah menjadi 26 perusahaan dengan
1 Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993), h. 3.
2
aset akhir tahun sebesar Rp 3,13 triliun atau meningkat 19%.2 Dengan adanya
perkembangan tersebut memicu beberapa perusahaan asuransi syariah untuk
menghadirkan berbagai macam produk yang inovatif dan menarik untuk masyarakat.
Dari sekian banyak produk yang ditawarkan perusahaan asuransi syariah,
asuransi pendidikan merupakan salah satu yang cukup menarik perhatian
dikalangan lapisan masyarakat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat atas pendidikan. Mengingat adanya kebutuhan bagi para orang tua di
Indonesia yang ingin menyiapkan pendidikan dengan kualitas yang baik bagi
anaknya. Karena pendidikan dirasa penting bagi segala bidang penghidupan, dalam
memilih dan membina hidup yang baik sesuai dengan martabat manusia. Akan
tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan menjadi semakin meningkat.
Sementara itu kemampuan yang lebih adalah menjadi suatu keharusan bila anak
ingin berkompetensi di dunia kerja yang semakin kompetitif. Biaya pendidikan yang
meningkat membuat masyarakat mencari alternatif pembiayaan bagi pendidikan
anak-anaknya pada masa mendatang.
Asuransi pendidikan merupakan solusi bagi masyarakat sebagai alternatif
pembiayaan pendidikan. Perusahaan asuransi sebagai media perantara menyediakan
produk asuransi pendidikan, juga semakin bersemangat mempromosikan produk-
produknya. Tampaknya, perusahaan asuransi melihat peluang untuk “menjual”
2 “Pertumbuhan Asuransi Mencapai Puncaknya”, Artikel diakses pada tanggal 23 Agustus
2014 dari http://radarpena.com/read//2014/04/10/10743/18/1/Pertumbuhan-Asuransi-Syariah-
Mencapai -Puncaknya
3
produk asuransi pendidikan semakin besar khususnya di kalangan masyarakat
menengah. Masyarakat menengah menjadi pasar potensial, sebab masyarakat
menengah semakin menyadari pentingnya arti pendidikan bagi anak-anak. Di sisi
lain, mereka juga menyadari akan semakin beratnya biaya pendidikan pada masa
mendatang. Karena itulah, asuransi pendidikan menjadi alternatif bagi masyarakat
menengah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya pada masa yang akan
datang.3
Banyaknya perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi
pendidikan tersebut juga menimbulkan persaingan antar perusahaan dalam menarik
minat masyarakat khususnya para orangtua. Oleh karena itu, perusahaan asuransi
harus menghadirkan berbagai produk yang memiliki kelebihan dan keunggulan
tersendiri dibanding dengan produk pesaing demi mencapai kepuasan pelanggan.
PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah salah satu perusahaan asuransi syariah
di Indonesia yang mengeluarkan produk asuransi pendidikan yang disebut dengan
Fulnadi. Produk ini merupakan suatu program asuransi + tabungan yang
menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dana terkait
biaya pendidikan anak (Penerima Hibah) serta memberikan manfaat berupa
pembayaran santunan kepada ahli waris apabila Peserta mengalami musibah
meninggal dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian.4
3 “Asuransi Pendidikan Semakin Variatif,” Artikel diakses pada tanggal 23 Juli 2014 dari
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/asuransi-pendidikan-semakin-variatif/ 4 Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi
Takaful Keluarga, No. ATK.DU.SK-003.12.2013 Per Tanggal 30 Desember 2013. h. 1.
4
Selain PT. Asuransi Takaful Keluarga, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah pun memiliki produk asuransi pendidikan yang dinamakan dengan produk
Danasiswa syariah. Produk ini memberikan perlindungan asuransi jiwa dan
kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan
berupa pembebasan biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap
total atau peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis. Selain itu, orangtua dan anak
mendapatkan perlindungan asuransi sekaligus menerima tahapan dana pendidikan
sesuai dengan jenjang pendidikan anak dimasa mendatang hingga masa asuransi
berakhir.5
Kedua perusahaan tersebut sama-sama memiliki unsur saving atau tabungan.
Asuransi pendidikan yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut termasuk kedalam
Asuransi Jiwa Dwiguna atau Endowment Insurance, yaitu asuransi jiwa yang
memberikan manfaat polis tertentu, jika Peserta hidup sampai masa perjanjian
berakhir atau mengalami musibah meninggal dunia dalam masa perjanjian.
Mekanisme dalam asuransi pendidikan tersebut adalah para orangtua mempersiapkan
dana pendidikan sebagai tabungan ketika anaknya memasuki TK, SD, SMP, SMA
hingga Perguruan Tinggi, maka pada saat orangtua atau anak sebagai ahli waris
mengalami musibah kecelakaan, cacat tetap total ataupun sampai meninggal dunia,
pihak asuransi akan memberikan manfaat proteksi berupa dana sesuai dengan dana
tahapan pendidikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5“Bringin Danasiswa Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari
http://www.bringinlife.co.id/danasiswa_syariah
5
Berbeda dengan kebanyakan perusahaan lain yang memiliki unsur investasi,
yang dinamakan produk unit link. Produk tersebut memiliki unsur investasi sekaligus
proteksi. Peserta mendapatkan proteksi manfaat dari asuransi sekaligus bisa memilih
investasi melalui saham, reksadana ataupun properti. Namun, ketika nasabah ingin
memiliki manfaat tambahan perlindungan, maka pembayaran kontribusinya pun
menjadi bertambah agar proteksi asuransinya tetap berjalan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba
mengadakan penelitian guna mengetahui apa saja keunggulan produk asuransi
pendidikan dan strategi pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan
tersebut serta merumuskannya kedalam sebuah karya tulis yaitu skripsi, dengan
Judul Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan (Studi PT. Asuransi
Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah).
B. Identifikasi Masalah
Dalam upaya untuk mempertahankan kemajuan perusahaan, berbagai cara
dilakukan dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan. Salah satunya yaitu
dengan adanya keunggulan bersaing yang dimiliki masing-masing perusahaan
tersebut akan membuat perusahaan dapat bertahan dan optimal dalam waktu jangka
panjang. Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang
muncul yaitu :
1. Karakteristik produk asuransi pendidikan di PT. Asuransi Takaful
Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
6
2. Strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga
dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
3. Bentuk competitive advantage dari produk asuransi pendidikan yang
dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Adapun pembatasan permasalahan ini yaitu strategi pemasaran yang
digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah, dan aspek-aspek yang dapat diunggulkan dari produk asuransi pendidikan
pada masing-masing perusahaan.
Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk competitive advantage yang diciptakan produk
asuransi pendidikan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi
Jiwa BRIngin Life Syariah ?
2. Apa strategi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam menciptakan competitive
advantage ?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
7
1. Untuk menganalisis bentuk competitive advantage yang diciptakan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
dalam produk asuransi pendidikan.
2. Untuk menjelaskan strategi yang digunakan PT. Asuransi Takaful
Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah dalam
mempertahankan produk asuransi pendidikan sehingga dapat mencapai
keunggulan yang kompetitif.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi bidang akademis, sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun
mahasiswa dalam memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses
pembelajaran mengenai kompetitif produk asuransi pendidikan.
2. Bagi Perusahaan, PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah sebagai masukan dan saran untuk dapat
memperbaiki dan mengembangkan inovasi produk asuransi pendidikan.
3. Bagi pembaca, sebagai informasi dan penambah wawasan mengenai
produk asuransi pendidikan serta sebagai media sosialisasi mengenai
produk ini.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
a) Asuransi Pendidikan
8
Asuransi pendidikan merupakan satu alternatif yang dinilai akan dapat
memenuhi kebutuhan biaya pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang untuk
membiayai keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Dengan produk ini, orangtua dapat merencanakan biaya pendidikan sejak anak masuk
TK, SD, SMP, SMU, PT, juga dapat menyekolahkan anak di tempat sesuai dengan
keinginan.6 Asuransi jenis ini merupakan produk dengan unsur tabungan (saving),
asuransi dengan program pendidikan ditujukan untuk orangtua secara individu atau
perorangan guna mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya sampai tingkat
sarjana.7
b) Competitive Advantage (keunggulan kompetitif)
Keunggulan kompetitif adalah strategi bersaing terhadap sesuatu yang
dirancang untuk dikembangkan oleh suatu organisasi. Competitive Advantage
(keunggulan kompetitif) merupakan konsep kunci manajemen strategi. Perusahaan
dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai
sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan sesuatu yang lebih baik dari
perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh
perusahaan lain.8
Sumber keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik di pasar,
memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga yang lebih murah,
6 Wulan Siti Maryam, “Strategi Pemasaran Produk Dana Pendidikan oleh Agen Asuransi
Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah,Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta, 2013), h. 28. 7 Khoiril Anwar, Asuransi Syariah Halal dan Maslahat, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2007), h. 84. 8 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga,
2006), h. 85.
9
memiliki lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang
sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merk dan
reputasi teruji serta memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang
dikeluarkan konsumen.9
Perusahaan yang berhasil mengendalikan pasar adalah perusahaan yang selalu
menyeimbangkan dengan baik dua orientasi, yaitu orientasi pelanggan dan orientasi
pesaing. Dengan memperhatikan kedua orientasi tersebut akan menghasilkan kinerja
pemasaran yang lebih baik. Salah satunya, yaitu orientasi pada pesaing, dengan cara
melakukan pengembangan strategi terhadap produk yang meliputi diferensiasi atau
diversifikasi produk, variasi produk, dan inovasi produk.10
c) Strategi
Strategi itu sendiri merupakan tindakan yang terintegrasi dalam mengejar
keunggulan kompetitif. Strategi yang sukses membutuhkan pemahaman atas nilai
yang unik yang menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan
akhirnya sukses karena kemampuan mereka melaksanakan aktivitas spesifik atau
sekelompok aktivitas lebih baik daripada pesaing mereka. Aktivitas-aktivitas ini
membuat perusahaan menciptakan nilai yang unik bagi para pelanggan mereka. Ini
adalah nilai yang merupakan pusat untuk mencapai dan mendukung keunggulan
kompetitif. Nilai yang unik ini harus merupakan sesuatu yang tidak mudah ditandingi
9Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:
Bayumedia, 2005), h. 99. 10
Endang Sutrasmawati, “Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja
Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, (Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 15 No. 2, September
2008), h. 93.
10
oleh pesaing. Keunikan dan besarnya nilai pelanggan itu diciptakan oleh strategi
perusahaan yang akhirnya ditentukan oleh persepsi pelanggan.11
2. Kerangka Konseptual
F. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka disusun sistematika
penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review
11
Warren, J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia, 2003), h. 17.
Produk Asuransi Pendidikan
PT. Asuransi Takaful Keluarga PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah
Competitive Advantage Asuransi
Pendidikan PT. Asuransi Takaful
Keluarga serta Strategi Pemasaran
Competitive Advantage Asuransi
Pendidikan PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah serta Strategi
Pemasaran
Analisis Bentuk Competitive Advantage dari segi Keunggulan
Produk, Kinerja Pemasaran, Reputasi Perusahaan, Kualitas
Produk dan SDM dalam Perusahaan
11
Studi Terdahulu, Kerangka Teori, Kerangka Konseptual, Metodologi
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang pengertian competitive advantage, kriteria
competitive advantage dilihat dari berbagai sisi, teori asuransi syariah dan
produk asuransi pendidikan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan memuat tentang metode dan desain penelitian, fokus dan
instrumen penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, gambaran
umum PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah, sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, visi dan misi, struktur
organisasi kepengurusan dan jenis-jenis produk asuransi yang ditawarkan.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yaitu
tentang bentuk comeptitive advantage (keunggulan kompetitif) produk
asuransi pendidikan dan strategi apa saja yang digunakan di kedua perusahaan
tersebut, yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Lie Syariah serta analisis data mengenai perbandingan keunggulan produk
asuransi pendidikan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan
pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan disertai dengan saran
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Competitive Advantage
1. Pengertian Competitive Advantage
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing jika memiliki
sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan
diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Dengan demikian,
untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus, seorang produsen harus
mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada yang lain
oleh konsumen, produk yang baik dengan harga yang lebih rendah atau produk yang
lebih baik dengan harga yang sama dengan pesaing atau produk bermutu yang
sepadan dengan harganya.12
Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah keunggulan atas
pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan lebih besar, melalui
harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai
dengan penetapan harga yang lebih tinggi.13
Lebih lanjut didalam bukunya, Porter
menunjukkan bagaimana perusahaan dapat secara aktual menciptakan dan
12
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:
Bayumedia Publishing, 2005), h. 99. 13
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prehallindo, 1997),
h. 211.
11
13
memelihara keunggulan bersaing perusahaan secara berkelanjutan didalam industri,
bagaimana menerapkan strategi umum untuk itu.
Adanya keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan tentunya tidak
terlepas dari penerapan strategi. Strategi merupakan suatu kebutuhan besar yang
dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yaitu suatu keputusan yang menentukan
kegagalan dan kesuksesan organisasi. Strategi yang baik adalah strategi yang
memiliki kapabilitas untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi untuk kemudian
menguasai target sasaran yang telah direncanakan. Ketika suatu strategi telah
ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menariknya kembali. Keputusan yang dibuat
oleh perusahaan tersebut seharusnya mampu menciptakan keunggulan kompetitif
perusahaan, yang nantinya akan menentukan sukses tidaknya perusahaan dalam
lingkungan yang kompetitif.14
Walaupun suatu perusahaan dapat saja memiliki banyak kekuatan dan
kelemahan dibandingkan dengan para pesaingnya, ada dua tipe dasar keunggulan
bersaing yang dapat dimilikinya yaitu biaya rendah dan diferensiasi. Keunggulan
biaya dan diferensiasi pada dasarnya berasal dari struktur industri. Kedua tipe dasar
keunggulan bersaing tersebut dikombinasikan dengan ruang lingkup kegiatan
perusahaan yang dilakukan untuk mencapainya akan menghasilkan tiga pilihan
14
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, h. 2.
14
strategi generik untuk mencapai kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri, yaitu
diferensiasi, keunggulan biaya dan fokus.15
Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan
sebagai suatu keseluruhan, keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas
berlainan yang dilakukan perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan,
menyerahkan, mendukung produknya. Masing-masing aktivitas dapat mendukung
posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi.16
a. Strategi Diferensiasi
Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang men jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara
pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan
atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata atau psikologis)
yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.
Ciri dari strategi ini adalah perusahaan memutuskan untuk membangun
persepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda
dibandingkan produk pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga
mahal karena adanya perbedaan itu.
15
Michael E.Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1993), h. 10. 16
Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2001), h. 159.
15
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika
perusahaan memutuskan untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu bidang sumber daya
dan bidang organisasi. Dari sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menetapkan
strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal pemasaran produk,
kreativitas dan bakat, perekayasaan produk, riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi
dan keterampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan harus kuat dan
mampu untuk melakukan koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, serta dapat
merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi.
b. Strategi Keunggulan Biaya
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah
dalam industrinya. Strategi biaya rendah menekan pada upaya memproduksi produk
standar (sama dengan segala aspek) dengan biaya perunit yang sangat rendah. Produk
ini biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.17
Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual
produk yang murah untuk menekan biaya produksi, promosi maupun riset. Jika perlu,
produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing. Produsen berbiaya
rendah biasanya menjual produk standar atau yang tidak banyak perniknya (no-frill
product) dan memusatkan perhatian pada usaha mencapai keunggulan biaya dari
sumber yang ada. Dan untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah
17
D.T Johns dan Harding, H. A, Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing),
(Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996), h. 27.
16
perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu sumber daya
dan organisasi.
Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di
bidang sumber daya daya perusahaan, yaitu kuat akan modal, terampil pada rekayasa
proses, pengawasan yang ketat, mudah diproduksi serta biaya distribusi dan promosi
rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki kemampuan
mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif
berdasarkan target. Jika sebuah perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan
keunggulan biaya menyeluruh, perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang
prestasinya diatas rata-rata dalam industrinya jika ia dapat mengatur agar harganya
setingkat atau mendekati harga rata-rata dalam industri.18
c. Strategi Fokus
Strategi fokus ini berarti memusatkan (fokus) pada pembeli, segmen lini
produk, atau pasar geografis tertentu. Strategi fokus dibangun untuk melayani target
tertentu secara baik. Meskipun strategi fokus tidak mencapai biaya rendah atau
diferensiasai dari segi pandang pasar sebagai keseluruhan, strategi ini sesungguhnya
mencapai salah satu atau kedua posisi tersebut di target pasarnya yang lebih sempit.
18
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul, h. 12.
17
Dengan demikian, perusahaan akan mampu melayani target strategisnya yang sempit
secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing yang bersaing lebih luas. 19
Salah satu bentuk strategi fokus adalah spesialisasi produk, dimana
perusahaan menghasilkan satu produk yang ditujukan pada beberapa segmen pasar
berbeda.20
Strategi ini dilakukan untuk menghindari persaingan langsung dengan
beberapa pesaing yang ada dengan memilih segmen pasar tertentu. Dengan demikian,
karena persaingan perusahaan dapat dikecilkan dan benar-benar mampu untuk
memberikan yang terbaik dalam pasar tersebut.
Masing-masing strategi generik mencakup jalur yang secara mendasar
berbeda-beda menuju ke keunggulan bersaing, strategi keunggulan biaya dan strategi
diferensiasi mencari keunggulan bersaing dalam beragam segmen industri yang luas
sedangkan strategi fokus mengejar keunggulan biaya (fokus biaya) atau diferensiasi
(fokus diferensiasi) dalam segmen yang sempit.
Pemikiran yang melandasi konsep strategi generik adalah bahwa keunggulan
bersaing merupakan inti dari strategi apapun, dan mencapai keunggulan bersaing
mengaharuskan perusahaan untuk menentukan pilihan. Jika suatu perusahaan ingin
19
Agus Maulana, Michael E. Porter, Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan
Pesaing), Jakarta: Erlangga, 1996, h. 35. 20
Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada), 2002, h. 36.
18
memiliki keunggulan bersaing tertentu, ia harus memilih jenis keunggulan bersaing
yang akan dicapainya serta cakupan pasar tempat perusahaan akan mencapainya.21
Perusahaan yang mengejar suatu strategi yang jelas, salah satunya yang telah
disebutkan diatas maka kemungkinan memiliki kinerja yang baik. perusahaan yang
paling baik melaksanakan strategi tersebut akan menghasilkan laba paling besar.
Tetapi, perusahaan yang tidak jelas mengikuti strategi apa yang akan digunakan dan
melakukan strategi hanya setengah-setengah, maka perusahaan tersebut memiliki
kinerja yang buruk karena akan terperangkap ditengah dan mengalami kesulitan
untuk bertahan.
B. Kriteria Competitive Advantage dilihat dari berbagai sisi
1. Keunggulan Produk
Menurut Henard dan Szimanski, keunggulan kompetitif produk adalah
superioritas dan atau pembedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tawaran
kompetitor. Unsur-unsur keunggulan produk, misalnya keunikan nilai dan
keuntungan yang ditawarkan perusahaan harus dilihat dari pendapat pelanggan yang
didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang
didasarkan pada pemahaman atau kebutuhan dan keinginan pelanggan, juga dari
faktor subyektif mereka (suka dan tidak suka). Cara yang dapat dilakukan adalah :22
21
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul, h. 11. 22
Soviadi Nor Rachman, “Analisis Pengaruh Keunggulan, Reputasi Perusahaan dan Asosiasi
Merek Terhadap Kesuksesan Produk Baru Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran” (Jurnal Tesis
19
a. Mula-mula menentukan kebutuhan, keinginan, preferensi, suka dan tidak suka
dari perspektif konsumen dari riset pemasaran.
b. Melakukan analisis atas produk yang kompetitif, yaitu dengan menganalisis
kelemahan produk-produk kompetitor kemudian membuat produk yang dapat
mengatasi kelemahan tersebut.
c. Melakukan test dan verifikasi atas semua asumsi mengenai desain produk
yang dihasilkan dengan pembuatan prototip yang bisa dicoba berpotensi
mendorong kesuksesan baru.
Keunggulan produk sangat ditentukan oleh keunikan manfaat yang diberikan
perusahaan asuransi kepada peserta, superioritas produk, inovasi produk yang terus
menerus, kebutuhan produk yang memenuhi kebutuhan peserta, kecanggihan
teknologi produk dan desain produk itu sendiri.
Produk yang mempunyai keunggulan kompetitif tinggi akan memiliki tingkat
kesuksesan yang lebih tinggi, memperoleh market share yang lebih besar, memiliki
profit yang lebih tinggi dan target pencapaian penjualan dan profit lebih mudah
tercapai. Faktor yang paling utama yang menyebabkan suatu produk sukses adalah
superioritas produk (keunggulan kompetitif produk), produk superior (yang
meberikan keuntungan unik dan produk yang bernilai tinggi bagi peserta) akan
menentukan kemenangan atau kekalahan produk yang bertarung di pasar.
Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2006)
h. 26.
20
Keunggulan produk pada perusahaan asuransi merupakan hal yang mutlak
yang harus dipertahankan oleh perusahaan asuransi tersebut. keunikan yang berbeda
dari perusahaan asuransi lain, dan tingkat efisiensi produk merupakan kunci dari
peningkatan kesuksesan produk baru dalam peningkatan kinerja pemasaran.
2. Kinerja Pemasaran
Strategi yang berkualitas dapat menimbulkan daya terima pelanggan terhadap
tingkatan kualitas, perbaikan pasar dan kinerja pemasaran sebagai hasil akhirnya.
Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pemasaran suatu
produk. Kinerja pemasaran selalu dipandang sebagai hasil dari dijalankannya sebuah
peran stratejik tertentu. Bagi seorang tenaga penjualan, kinerja dihasilkan sebagai
akibat dari keagresifan tenaga penjualan mendekati dan melayani dengan baik
pelanggannya.
Menurut Ferdinand, kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga
besaran utama, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan dan porsi pasar yang
pada akhirnya bermuara pada keuntungan perusahaan. Nilai penjualan menunjukkan
rupiah ataupun unit produk yang terjual, sedangkan pertumbuhan penjualan
menunjukkan seberapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan
satuan waktu tertentu, serta porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi
produk menguasai pasar produk sejenis dibanding kompetitor.23
23
Widodo, “Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”, (Jurnal
Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 2008), h. 154.
21
3. Reputasi Perusahaan
Reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena
adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, seperti
kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat
mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi
pemenuhan kebutuhan konsumen.
Perusahaan dapat membangun berbagai macam reputasi, seperti reputasi
kualitas, reputasi pemasaran, reputasi inovasi produk, dan lain sebagainya. Suatu
reputasi perusahaan akan menurun manakala gagal dalam memenuhi apa yang
disyaratkan pasar.
Perusahaan membangun kompetensi khusus (distinctive competencies).
Kompetensi khusus harus dibangun dengan mengintegrasikan empat komponen, yaitu
kompetensi manajerial dan fokus strategi, komeptensi berdasarkan sumber daya,
kompetensi berdasarkan transformasi, dan kompetensi berdasarkan pengeluaran. Pada
kompetensi berdasarkan pengeluaran, menegaskan bahwa perusahaan harus
membangun reputasi melalui kekhususan (spesifikasi) atas kualitas produk yang
konsisten, dan dibutuhkan konsumen. Jika kualitas produk konsisten dan selalu sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, produk akan sukses di pasar.
Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan untuk
menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang luas,
22
menerapkan harga yang lebih tinggi dan lebih menarik minat investor. Dengan kata
lain, reputasi perusahaan yang baik memberikan perusahaan keunggulan kompetitif.
4. Kualitas Produk
Produk merupakan salah satu dari faktor yang dapat mempengaruhi
keunggulan bersaing, disamping harga dan jangkauan distribusinya. Produk adalah
sesuatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara
memuaskan. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk mengembangkan
produknya agar dapat mampu bersaing dengan produk-produk saingannya di pasar.
Unsur yang terpenting dalam produk adalah mutu/kualitas.
Kualitas diartikan sebagai kemampuan produk untuk memenuhi apa yang
diharapkan konsumen atau pengguna terhadap suatu produk yang dimilikinya.
Kualitas produk harus dapat mencerminkan tingkat kemampuan produk untuk
memberikan kemanfaatan yang diharapkan oleh konsumen atau pengguna dari
produk tersebut.24
Keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan sangat ditentukan
oleh tingkat kualitas produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang memengaruhi
posisi produk di pasar.
5. SDM dalam Perusahaan
Menurut Porter, SDM merupakan salah satu komponen dan sistem organisasi
yang dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif dalam organisasi. Oleh karena
24
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 368.
23
itu perusahaan harus benar-benar memperhatikan kualitas dan kompetensi SDM yang
dimiliki dengan cara mengelola SDM yang ada untuk dikembangkan melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Fungsi SDM sebagai salah satu sumber keunggulan
kompetitif akan lebih memberikan manfaat yang besar jika dikelola secara efektif dan
efisien.25
Keunggulan kompetitif dapat diciptakan melalui pengelolaan sumber daya
manusia yang efektif dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan
yang akan dihadapinya. Setiap organisasi perusahaan beroperasi dengan
menggunakan seluruh sumber dayanya untuk dapat menghasilkan produk baik barang
atau jasa yang bisa dipasarkan. Dalam hal ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki
perusahaan meliputi sumber daya finansial, fisik, SDM dan kemampuan teknologis
dan sistem.26
Sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan tersebut dapat dijadikan
sebagai sumber untuk meraih keunggulan kompetitif bila perusahaan mampu
menciptakan strategi nilai yang tidak dimiliki atau sulit ditiru oleh perusahaan
pesaingnya. Kriteria yang dapat dipakai sebagai tolok ukur untuk menetapkan suatu
sumber daya meraih keunggulan bersaing atau tidak, adalah sumber daya tersebut
25
Sofjan Assauri, Manajemen Produksi dan Operasi, h. 8-9. 26
Lena Ellitan, “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan
Kompetitif Berkelanjutan”, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No. 2, 2002), h. 66.
24
harus mampu menciptakan nilai, sulit ditiru, bersifat langka, dan tidak ada
substitusi.27
C. Teori Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi dalam bahasa Arab disebut At-ta’min. At-ta’min berasal dari kata
“amanah” yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas
dari takut.28
Berdasarkan definisi terakhir, tersirat makna bahwa at-ta’min at-ta’wuni
lebih menekankan pada adanya saling menanggung atau saling menjamin antara satu
sama lain jika diantara mereka ada yang tertimpa musibah, baik musibah kematian,
kecelakaan, sakit, kecurian, kebakaran maupun kerugian-kerugian lainnya. Ini lebih
tepat disebut sebagai prinsip takaful. Prinsip ini menjadi pilar terbentuknya
masyarakat yang kuat dan kukuh karena setiap individu diberikan tanggung jawab
sosial dan hukum untuk memberikan perlindungan dan jaminan terhadap individu
lain.
Pada dasarnya asuransi syariah atau takaful adalah asuransi merupakan suatu
sistem atau tindakan untuk melimpahkan, mengalihkan, atau mentransfer risiko yang
ditanggung kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam
27
Ni Wayan Mujiati, “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif”,
(Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada tanggal 04 Juli 2014 dari http://www.e-
jurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdm-untuk menciptakan.html, h. 7-8. 28
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihan di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h. 2
25
rentang waktu tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan
terhadap risiko yang dimungkinkan terjadi di masa depan seiring dengan
ketidakpastian itu sendiri.29
Tujuan asuransi itu sendiri adalah untuk mengadakan
persiapan dalam menghadapi kemungkinan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupannya.30
D. Produk Asuransi Pendidikan
1. Pengertian Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan merupakan salah satu alternatif yang dinilai akan dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan. Asuransi pendidikan dirancang sedemikian rupa,
sehingga hanya untuk keperluan pendidikan anak yang sesuai dengan jenjang
pendidikan. Bahkan ketika orangtua tidak produktif atau mengalami risiko kematian,
para penerima manfaat polis (anak-anak) akan tetap terjamin kelangsungan hidup dan
pendidikannya. Ada banyak pengertian dalam mendefinisikan asuransi pendidikan,
namun dapat ditarik benang merahnya dari pengertian asuransi pendidikan. Asuransi
pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan orangtua yang
menyebutkan bahwa orangtua setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara
berkala kepada pihak perusahaan asuransi, untuk kemudian orangtua mendapatkan
sejumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi pada saat anak memasuki
usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.
29
Zian Farodis, Buku Pintar Asuransi Mengenal dan Memilih Asuransi yang Menguntungkan
Nasabah, (Yogyakarta: Laksana, 2014), h. 11. 30
Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, (Jakarta: Penerbit Buku Aksara, 1995),
h. 3.
26
Dalam asuransi ini, peserta memiliki dua kemungkinan, bila peserta masih
hidup sampai masa kontrak berakhir, maka pembayaran klaim dari rekening tabarru
pada peserta porsi bagi hasil, akan diterima peserta bersangkutan untuk kemudian
digunakan bagi biaya pendidikan anak-anak. Tetapi bila peserta meninggl dunia pada
saat masa kontrak masih berlangsung, maka pembayaran klaim berupa rekening
tabarru pesera, porsi bagi hasil, dan dana kebajikan diambil dari tabungan tabarru
akan diterima oleh ahli warisnya untuk biaya pendidikan setelah ditinggal
orangtuanya.31
2. Fungsi Asuransi Pendidikan
Pada umumnya asuransi pendidikan memberikan dua fungsi, yaitu Pertama
proteksi, fungsi proteksi ini akan menanggung risiko kematian dengan menjanjikan
sejumlah uang pertanggungan jika mengalami kematian. Pada umumnya jumlah uang
pertanggungan yang diberikan sesuai dengan biaya pendidikan anak yang sudah
disepakati dalam polis, sehingga anak akan tetap dapat meneruskan pendidikannya.
Kedua sebagai tabungan. Orangtua dianjurkan untuk disiplin menabung sejak dini
bagi biaya pendidikan anaknya di masa epan.
3. Bentuk Asuransi Pendidikan
Asuransi pendidikan murni (tradisional) dengan manfaat kontrak pasti hanya
digunakan untuk masa pendidikan anak (selesai pendidikan polis akan close). Bila
terjadi risiko pada orangtua akan keluar uang pertanggungan dan kewajiban
31
Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), Cet. 1, h.59.
27
membayar terhenti, namun manfaat dana tahapan pendidikan tetap diperoleh hingga
usai. Bila tidak terjadi risiko maka diterima sejumlah tahapan dana pendidikan hingga
usai.
Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan orangtua sebagai
tertanggung yang disebut asuransi dana pendidikan, karena yang diasuransikan adalah
kebutuhan terhadapa total dana pendidikan kedalam Uang Pertanggungan dasar (UP
dasar). Asuransi pendidikan dengan unit link dapat menjadikan anak sebagai
tertanggung yang kemudian disebut asuransi perencana pendidikan, karena yang
diasuransikan adalah rencana menabungnya dengan manfaat Payor.32
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Dari penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian terdahulu
terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada. Penulis melihat ada
beberapa studi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai fokus tinjauan kepustakaan
berkenaan dengan topik yang dipilih.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Siti Sholihah, S. 340908020, Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis tahun 2010 dengan Judul
Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi Takaful
Keluarga Cabang Surakarta. Penelitian ini tentang menganalisa prosedur dan
pelaksanaan asuransi takaful dana pendidikan / fulnadi di PT. Asuransi Takaful
32
“Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”, Artikel diakses pada
tanggal 13 Juni 2014 dari http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-pendidikan-
vs-tabungan-pendidikan/
28
Keluarga Cabang Surakarta dengan mengkaitkan melalui teori-teori ekonomi syariah
dan konsep teori hukum islam, yaitu Fatwa DSN-MUI No. 21 tahun 2001.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Abung Fayshal dan Henny Medyawati,
Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko Vol. 1 No. 2, Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma, dengan Judul Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Jiwa Pada
Bumi Putera Syariah Cabang Depok. Penelitian ini mengidentifikasi dan
menganalisis strategi pemasaran produk asuransi jiwa yang dilakukan oleh AJB
Bumiputera Syariah yang menerapkan strategi bauran pemasaran dilihat berdasarkan
segi produk, harga, distribusi/tempat dan promosi. Objek penelitiannya yaitu di
kantor cabang Depok. Perusahaan tersebut menyediakan beberapa layanan jasa
asuransi guna memenuhi kebutuhan konsumen.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nabila Desiana, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2012. Dengan
Judul Penerapan Strategi Bersaing dalam Peningkatan Pangsa Pasar pada PT. XL
Mitra Abadi Utama Makassar. Penelitian ini menganalisis perkembangan penjualan
yang dicapai oleh perusahaan PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar dan penerapan
strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman) terhadap peningkatan pangsa pasar. Tujuan dari penelitian ini
menganalisis apakah penerapan strategi bersaing dengan menggunakan analisis
SWOT dapat meningkatkan pangsa pasar. Dan objek penelitian dalam penelitian ini
adalah PT. XL Mitra Abadi Utama Makassar.
29
Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
penulis fokus terhadap bentuk competitive advantage (keunggulan kompetitif) produk
asuransi pendidikan yang dilihat dari aspek harga premi, manfaat yang diterima,
inovasi produk, teknologi yang digunakan, dan tingkat pelayanan serta strategi
pemasaran yang digunakan oleh masing-masing perusahaan. Produk yang diteliti
yaitu produk asuransi pendidikan. Adapun objek penelitian yakni PT. Asuransi
Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan pnelitian yang penulis lakukan menggunakan pendekatan
kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasarkan pada
data-data yang digunakan responden secara lisan atau tulisan, dan juga perilakunya
yang nyata dan diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh.33
Penelitian kualitatif
lebih mengutamakan kualitas data, oleh karena itu teknik pengumpulan datanya
banyak menggunakan wawancara yang berkesinambungan dan observasi langsung.
Penulis ingin memaparkan data yang terkumpul berupa dokumen dan informasi yang
aktual mengenai produk asuransi pendidikan di dua perusahaan sehingga
ditemukannya interpretasi keunggulan di produk tersebut. bersifat kualitatif ini
artinya penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yang berupa kata-kata
tertulis terhadap apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang dianalisis dan
hasil analisisnya berbentuk deskriptif.
Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan
sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana
dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti menginterpretasikan
33
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2006) h. 7.
31
bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana
makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka.34
Peneliti kualitatif juga sebagai
human interest, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.35
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penellitian deskriptif berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut.36
Sedangkan penelitian kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati.37
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak
yang terkait, dalam hal ini Perusahaan Asuransi Syariah. Untuk
memperoleh data ini, penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan pihak Asuransi.
b. Data Sekunder adalah data yang di dapat dari keterangan-keterangan
atau pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh secara tidak langsung
34
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Paragonatama Jaya,
2013), h. 85. 35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 306. 36
Consuelo G.Sevila, Penghantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-PRESS, 1993), h.71 37
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 3
32
melalui studi kepustakaan, dokumen resmi, buku-buku, hasil
penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sumber-sumber
tertulis lainnya. Data sekunder merupakan data yang menunjang dan
mendukung data primer yang diperoleh dari data studi kepustakaan
dan studi dokumenter yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
C. Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Asuransi Takaful Keluarga bertempat di
Graha Takaful Indonesia, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100, Jakarta Selatan dan di
PT. BRIngin Life Syariah bertempat di Graha Irama, lantai 5 Jl. H.R. Rasuna Said
Blok X-I Kav. 1 & 2, Jakarta Pusat.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pengadaan data primer dan data sekunder
untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh
data yang obyektif, yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang sebenar-
benarnya bukan atas karangan-karangan.38
Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan untuk penelitian ini dengan cara :
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari
beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, jurnal penelitian
dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah
38
Muhammad Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988), h. 211.
33
yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpusatakaan hingga
situs internet.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dari lokasi perusahaan-
perusahaan untuk memperoleh data-data dan informasi melalui :
1) Studi dokumentasi
Yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan yang
didapatkan dari perusahaan yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan
masalah produk asuransi pendidikan dan strategi pemasaran dua perusahaan PT.
Asuransi Takaful Keluarga dan PT. BRIngin Life Syariah.
2) Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan
subjek penelitian atau informen dalam satu situasi sosial. Wawancara menggunakan
seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan
rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui proses
wawancara.39
E. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Dari teori-teori yang sudah ada
dirumuskan, kemudian dicarikan data-datanya untuk memperkuat teori-teori tersebut
39
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kulitatif, (Jakarta: Referensi (GP Press
Group), Cet. 1, 2013), h. 118.
34
di lapangan. Analisis data dilakukan sebelum memasuki lapangan dan selama di
lapangan. Setelah di lapangan, peneliti tidak melakukan analisis data lagi tetapi
hanya memaparkan kesimpulan yang dapat dipahami oleh dirinya sendiri maupun
orang lain. Menurut Miles dan Huberman, analisis data kualitatif merupakan upaya
berlanjut, berulang dan terus menerus. Ada tiga tahap analisis data yaitu :40
1. Reduksi Data
Berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Proses
reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan
dengan aspek-aspek penting di dalam strategi-strategi yang penting di dalam
perusahaan sehingga muncullah keunggulan perusahaan itu diantara para pesaing-
pesaingnya.
2. Penyajian Data
Penyajian data atau display data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data
yang saling berhubungan satu sama lain melalui wawancara, pendokumentasian dan
pengamatan yang lebih mendalam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil
reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya akan menghasilkan
suatu kesimpulan. Setelah data diperoleh berupa tulisan baik catatan maupun rekaman
yang sudah direduksi, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, h. 337.
35
3. Menarik Kesimpulan (verifikasi)
Langkah ketiga dalam pengolahan data kualitatif adalah kesimpulan dan
verifikasi data. Setelah data terkumpul kemudian data tersebut diolah secara
kualitatif menggunakan pendekatan komparatif, kemudian data tersebut dianalisis
dengan data sekunder. Dari hasil analisis tersebut saya berusaha menggambarkan
permasalahan secara rinci dengan didasari pada data-data yang diteliti dan kemudian
untuk diambil suatu kesimpulan yang valid.
Setelah peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari
dan memahami kembali data-data hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada
berbagai pihak mengenai data-data yang diperoleh di lapangan. Isi kesimpulan
tersebut akan menyatakan kredibilitas dari asumsi awal yang ditentukan oleh peneliti
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Profil PT. Asuransi Takaful Keluarga
Asuransi Takaful di Indonesia baru muncul pada tahun 1994, seiring dengan
diresmikannya PT. Syarikat Takaful Indonesia yang kemudian mendirikan dua anak
perusahaan yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 1994 dan PT. Asuransi
Takaful Umum pada tahun 1995. Gagasan dan pemikiran didirikannya asuransi
berlandaskan syariah sebenarnya sudah muncul tiga tahun sebelum berdirinya
Takaful dan makin kuat setelah diresmikannya Bank Muamalat Indonesia pada tahun
1991. Dengan beroperasinya Bank-bank Syariah dirasakan kebutuhan akan kehadiran
jasa asuransi yang berdasarkan syariah pula. Berdasarkan pemikiran tersebut Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) pada tanggal 27 Juli 1993 melalui
Yayasan Abdi Bangsanya bersama Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan Perusahaan
Asuransi Tugu Mandiri sepakat memprakarsai pendirian asuransi takaful dengan
menyusun Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI).
TEPATI itulah yang kemudian menjadi perumus dan perealisir dari pendirian
Asuransi Takaful Indonesia dengan mendirikan PT. Asuransi Takaful Keluarga
(Asuransi Jiwa) dan PT. Asuransi Takaful Umum (Asuransi Kerugian). Pendirian dua
perusahaan asuransi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi Pasal 3 Undang-undang
Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang menyebutkan bahwa
37
perusahaan asuransi jiwa dan perusahaan asuransi kerugian harus didirikan secara
terpisah.
Langkah awal yang dilakukan TEPATI dalam pembentukan asuransi takaful
di Indonesia adalah melakukan studi banding ke Syarikat Takaful Malaysia Sendirian
Berhad di Malaysia pada tanggal 7 sampai 10 September 1993, hasil studi banding
tersebut kemudian diseminarkan di Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1993, yang
merekomendasikan untuk segera dibentuk Asuransi Takaful Indonesia.41
PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa
Syariah didirikan pada tanggal 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada tanggal 25
Agustus 1994, yang ditandai peresmian oleh Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad.
Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi Umum
Syariah yaitu PT. Asuransi Takaful Umum yang diresmikan oleh Menristek/Ketua
BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada tanggal 2 juni 1995.
Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil
menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful
Umum sehingga lebih efisien dan efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan
41
Siti Sholihah, “Pelaksanaan Asuransi Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi Di PT. Asuransi
Takaful Keluarga Cabang Surakarta” (Tesis Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2010), h. 85.
38
peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada
Desember 2004.42
a. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Visi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadi Role Model Bisnis
Syariah di Indonesia dengan profesional, amanah dan memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Misi dari PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menjadikan Asuransi Takaful
Keluarga sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia, menjadikan
sumber daya manusia sebagai salah satu aset bagi pertumbuhan perusahaan, dan
memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi.
b. Jenis-jenis Produk Asuransi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Produk asuransi syariah secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok produk kategori perseorangan (individual) dan kelompok produk kategori
grup (kumpulan). Sebagian produk PT. Asuransi Takaful Keluarga yang termasuk
dalam kategori tersebut adalah sebagai berikut :43
1. Produk Kategori Perorangan (individual)
a. Takafulink Al Khairat Individu adalah suatu program asuransi yang
memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris
42
Artikel diakses pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 13.42 WIB dari
http://www.takaful.com/indexhome..php/profile/list/ 43
Artikel ini diakses pada tanggal 21 Agustus 2014 pukul 14.00 WIB dari
http://www.takaful.com
39
apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian. Bila
Peserta ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian, maka ahli warisnya
akan mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful
Keluarga sesuai dengan jumlah yang direncanakan peserta.
b. Takaful Kecelakaan Diri Individu, adalah suatu program asuransi yang
memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris
apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia, cacat tetap total atau cacat
tetap sebagian karena kecelakaan dalam masa perjanjian.
c. Takaful Kesehatan Individu, adalah suatu program asuransi yang
memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada peserta apabila
Peserta menjalani rawat inap di rumah sakit atau rujukan Dokter untuk
mendapatkan perawatan medis yang diperlukan sekurang-kurangnya 3
(tiga) hari kalender.
d. Takafulink Salam Cendekia, merupakan produk investasi murni syariah,
yang memberikan manfaat dana pendidikan dan perlindungan yang
optimal bagi suatu keluarga.
e. Takafulink Salam, yaitu produk yang memberikan manfaat perlindungan
jiwa yang maksimal hingga usia 70 tahun dengan manfaat santunan yang
bisa disesuaikan untuk mendapatkan yang terbaik.
f. Takaful Fulnadi, yaitu program takaful dana pendidikan. Program asuransi
ini diperuntukkan untuk perorangan bermaksud menyediakan dana
40
pendidikan, dalam mata uang Rupiah dan US Dolar untuk putra-putrinya
sampai sarjana.
2. Produk Kategori Grup (Kumpulan)
a. Takaful Al Khairat, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan yang
diperuntukkan kepada ahli warisnya apabila yang bersangkutan
ditakdirkan meninggal dalam masa perjanjian.
b. Takaful Kecelakaan Diri, adalah suatu bentuk perlindungan kumpulan
yang ditujukan untuk perusahaan, organisasi atau perkumpulan yang
bermaksud menyediakan santunan kepada karyawan/anggota apabila
mengalami musibah karena kecelakaan dalam masa perjanjian.
c. Takaful Kecelakaan Siswa, adalah bentuk perlindungan kumpulan yang
ditujukan kepada Sekolah/Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan
Non Formal yang bermaksud menyediakan santunan kepada
siswa/mahasiswa atau pesertanya apabila mengalami musibah karena
kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap total maupun sebagian atau
meninggal.
d. Takafulink Kumpulan, merupakan program asuransi unitlink yang
ditujukan bagi karyawan perusahaan (Peserta) dengan memberikan
manfaat proteksi serta manfaat investasi yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan di masa mendatang
41
e. FulMedicare, adalah produk yang memberikan manfaat pelayanan
kesehatan bagi peserta yang mengalami sakit karena risiko penyakit atau
kecelakaan.
2. Profil PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
PT. Asuransi jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA dengan merek dagang
BRINGIN LIFE didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Oktober 1987 atas izin usaha yang berdasarkan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito No. 116 dan SK. Menteri Keuangan RI 10 Oktober 1988.
BRINGIN LIFE pada awalnya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan dan
memberikan pelayanan kepada nasabah perbankan khususnya nasabah kredit kecil
BRI. Namun dalam perkembangan selanjutnya mengingat akan adanya kebutuhan
jasa asuransi yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, program dana pensiun,
kecelakaan diri, anuitas dan program kesejahteraan hari tua cukup besar, maka bisnis
BRINGIN LIFE merambah pasar di luar BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
secara individu dan kumpulan.
Pada tahun 1995, atas dasar Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-
184/KM.17/1995 BRINGIN LIFE mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat akan kebutuhan
pensiun di hari tua. BRINGIN LIFE juga membuka unit usaha berupa Asuransi
Syariah dengan izin operasional sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor : KEP-007/KM.6/2003 tanggal 21 Januari 2003 dengan beberapa kantor
42
penjualan syariah yang tersebar di kota-kota besar dengan susunan Dewan Pengawas
Syariah yaitu K.H Ma’ruf Amin sebagai Ketua, dan beranggotakan K.H Prof. Ali
Mustafa Yaqub, MA dan H. Drs. Moh. Hidayat, MBA MBL.44
PT. Asuransi Jiwa Bringin Life Syariah adalah lembaga keuangan syariah
yang berusaha secara konsisten menjalankan operasional usahanya mengacu kepada
prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan oleh Dewan pengawas Syariah melalui
fatwa dan opini DPS, kepatuhan syariah yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sebagai regulator dan Ukhuwah sebagai landasan komunikasi internal dan eksternal.
a. Visi dan Misi PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
Visi dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah menjadi perusahaan
asuransi jiwa yang terkemuka di Indonesia.
Misi dari PT. BRIngin Life Syariah adalah melaksanakan bisnis asuransi jiwa
secara professional di Indonesia, memberikan pelayanan prima kepada Nasabah dan
Pemegang Saham melalui jaringan kerja yang luas, serta memberikan keuntungan
Pemegang Saham dan meningkatkan kesejahteraan Pegawai.
b. Jenis-jenis Produk Asuransi Syariah PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah secara umum terdiri dari dua
kelompok, yaitu perorangan (individu) dan kelompok (kumpulan).
44
Artikel Diakses pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 15.43 WIB dari
http://www.bringinlife.co.id/kilas_sejarah.aspx
43
1. Kategori Perorangan (individu) :
a. BRIngin Danasiswa Syariah
BRIngin Danasiswa Syariah memberikan manfaat yang dibutuhkan orangtua
dalam merencanakan pendidikan bagi Putra/Putri sejak taman kanak-kanak hingga
perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Program ini memberikan
perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan pendidikan
dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi apabila
peserta mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa menderita
penyakit kritis.
b. BRIngin Danadwiguna Syariah
BRIngin Danadwiguna Syariah dihadirkan untuk memberikan perlindungan
asuransi jiwa dan kecelakaan sekaligus tersedianya dana baik dalam masa perjanjian
maupun pada perjanjian sesuai dengan prisnip-prinsip syariah.
c. BRIngin Purnadana Syariah
BRIngin Purnadana Syariah memberikan perlindungan asuransi jiwa dan
kecelakaan tersedianya dana hingga usia lanjut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
d. BRIngin Investama Syariah
BRIngin Investama Syariah merupakan program asuransi jiwa yang
berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang memberikan manfaat investasi sekaligus
44
perlindungan jiwa serta manfaat tambahan berupa santunan meninggal dunia akibat
kecelakaan, penyakit kritis, santunan harian rawat inap dan cacat tetap total akibat
sakit maupun kecelakaan.
2. Asuransi Kelompok (Kumpulan) :
a. BRIngin Purnajabatan Syariah
b. BRIngin Dana Dwiguna Syariah
c. Produk Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Ekawarsa Syariah
d. Asuransi Kesehatan Korporasi Syariah
B. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Dilihat dari
Berbagai Sisi
1. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan PT. Asuransi
Takaful Keluarga
PT. Asuransi Takaful Keluarga mengeluarkan sebuah program yang dinamakan
program Takaful Dana Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan nama Fulnadi.
Program asuransi dari takaful ini menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan
dengan kebutuhan biaya pendidikan anak serta memberikan manfaat berupa
pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta mengalami musibah dalam
masa perjanjian.
1. Definisi dan Persyaratan Umum Program Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi
Definisi dari program Fulnadi itu sendiri adalah suatu program asuransi +
tabungan yang menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan
45
dana terkait biaya pendidikan anak (Penerima Hibah) serta memberikan manfaat
berupa pembayaran santunan kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal
dunia atau cacat tetap total dalam masa perjanjian.45
Untuk persyaratan mengikuti Program Takaful Dana Pendidikan / Fulnadi yaitu :46
a. Usia masuk peserta 17 tahun sampai dengan 60 tahun
b. Usia penerima hibah 0 (nol) tahun sampai dengan 13 tahun
c. Masa asuransi yaitu 22th
- Usia Penerima Hibah (Usia Anak)
d. Usia peserta utama ditambah dengan masa asuransi tidak melebihi 65
tahun (Usia Masuk + Masa Asuransi <= 65 tahun)
e. Kontribusi dibayar dalam mata uang Rupiah
f. Kontribusi dapat dibayar sekaligus, bulanan, triwulan, semester, dan
tahunan
2. Manfaat yang Didapatkan
Manfaat yang didapatkan peserta jika mengikuti program Takaful Dana
Pendidikan, yaitu :47
Manfaat Takaful Awal (MTA) : Masa Perjanjian x Kontribusi
45
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi
Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014. 46
Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi
Takaful Keluarga, No. ATK.DU.SK-003.12.2013 Per Tanggal 30 Desember 201. h. 2. 47
Berdasarkan Surat keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi
Takaful Keluarga, h. 1-2.
46
Manfaat Hidup :
a. Jika Peserta dan Penerima Hibah hidup sampai masa asuransi, maka
Peserta akan menerima manfaat sebesar Tabel Tahapan Pendidikan
Jadi, ketika peserta panjang umur sampai masa perjanjian maka anak
sebagai penerima hibah akan mendapatkan tahapan saat masuk (TK, SD,
SMP, SMA, PT) dan beasiswa selama 4 tahun (tahun ke-1 s.d tahun ke-4)
di Perguruan Tinggi (PT). Dan jika tahapan yang jatuh tempo tidak
diambil atau diinvestasikan maka akan menambahkan beasiswa pada saat
di PT.
b. Jika Peserta mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta akan
menerima nilai tunai, yaitu seluruh dana di rekening tabungan peserta
yang berasal dari saldo tabungan dan bagian keuntungan atau hasil
investasinya
c. Jika peserta mengalami Cacat Tetap Total karena kecelakaan dalam masa
pembayaran Kontribusi/premi, maka Peserta dibebaskan dari membayar
Kontribusi/premi dan Perusahaan akan membayarkan :
1. Dana Santunan sebesar 50% dari Manfaat Takaful Awal; dan
2. Dana Tabungan; dan
3. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa
Manfaat Meninggal dalam Masa Pembayaran Kontribusi/premi :
1. Jika Peserta meninggal dunia dalam masa pembayaran Kontribusi/premi,
Perusahaan akan memberikan :
47
a. Dana Santunan sebesar 50% dari MTA meninggal dunia (bukan karena
kecelakaan)
b. Dana Tabungan; dan
c. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa
2. Jika Penerima Hibah meninggal dunia dalam masa pembayaran
Kontribusi/premi dan Peserta masih hidup, Perusahaan akan memberikan
Dana Santunan sebesar 10% dari MTA dan polis berakhir, peserta akan
diberikan Dana Tabungan
Manfaat Meninggal setelah Masa Pembayaran Kontribusi/premi namun
masih dalam Periode Akad :
1. Jika Peserta meninggal dunia (karena kecelakaan), Perusahaan akan
memberikan :
a. Dana Santunan sebesar 50% dari MTA
b. Dana Tabungan; dan
c. Dana Beasiswa sesuai dengan Tabel Beasiswa
2. Jika Penerima Hibah meninggal dunia, maka akan diberikan Dana
Santunan sebesar 10% dari MTA dan polis berakhir, Perusahaan akan
memberikan Dana Tabungan.
Contoh Ilustrasi Produk Fulnadi :
Nama Orangtua / Peserta Utama : Hasan
Usia Peserta : 30 Tahun
48
Usia Anak : 1 Tahun
MTA (Manfaat Takaful Awal) : Rp 85.000.000,-
Masa Perjanjian : 17 Tahun
Cara Bayar Kontribusi : Tahunan
Kontribusi : Rp 5.000.000,-
Manfaat Asuransi yang Diterima :
(Tahapan Dana Pendidikan)
Usia 5 Tahun, dibayarkan 10% dari MTA = Rp 8.500.000,-
Usia 6 Tahun, dibayarkan 10% dari MTA = Rp 8.500.000,-
Usia 12 Tahun, dibayarakan 15% dari MTA = Rp 12.750.000,-
Usia 15 Tahun, dibayarkan 20% dari MTA = Rp 17.000.000,-
Usia 17 Tahun, dibayarkan 40% dari MTA = Rp 34.000.000,-
Usia 18 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT = Rp 4.162.560,-
Usia 19 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT = Rp 4.584.852,-
Usia 20 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT = Rp 4.465.973,-
Usia 21 Tahun, dibayarkan 25% dari SNT = Rp 4.684.806,-
Apabila Peserta Utama dan Penerima Hibah hidup sampai masa perjanjian
berakhir, maka akan menerima Dana Tahapan Pendidikan sebesar Rp 98.648.190,-
Apabila Penerima Hibah meninggal dunia dalam masa asuransi, maka akan
diberikan Dana Santunan sebesar 10% dari MTA yaitu sebesar Rp 8.500.000,- dan
polis berakhir, Perusahaan akan memberikan Dana Tabungan. Misal, meninggal pada
tahun ke-7 maka akan mendapatkan Dana Tabungan sebesar Rp 13.350.000,-
49
Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta
akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan
mendapatkan dana sebesar Rp 47.289.232,-
Tabel 4.1
Tabel Beasiswa
Masa
Perjanjian
Beasiswa Saat Masuk Jenjang Pendidikan
(% terhadap MTA)
TK SD SMP SMA PT
18 Tahun 10% 10% 15% 20% 40%
17 Tahun 10% 10% 15% 20% 40%
16 Tahun 10% 15% 20% 40%
15 Tahun 10% 15% 20% 40%
14 Tahun 15% 20% 40%
13 Tahun 15% 20% 40%
12 Tahun 15% 20% 40%
11 Tahun 15% 20% 40%
10 Tahun 15% 20% 40%
9 Tahun 15% 20% 40%
8 Tahun 20% 40%
7 Tahun 20% 40%
50
6 Tahun 40%
5 Tahun 40%
Tabel 4.2
Besaran Dana Tahapan Pendidikan
Masa
Perjanjian
Tahapan
Saat Masuk (% terhadap MTA) PT Akhir Tahun (% terhadap
SDT)
TK SD SMP SMA PT Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
18 Tahun 10% 10% 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
17 Tahun 10% 10% 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
16 Tahun 10% 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
15 Tahun 10% 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
14 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
13 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
12 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
11 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
10 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
9 Tahun 15% 20% 40% 25% 35% 50% 100%
8 Tahun 20% 40% 25% 35% 50% 100%
7 Tahun 20% 40% 25% 35% 50% 100%
51
6 Tahun 40% 25% 35% 50% 100%
5 Tahun 40% 25% 35% 50% 100%
3. Segi Keunggulan Premi
Apabila dilihat dari segi keunggulan harga premi yang ditawarkan, ketentuan
yang dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful keluarga untuk besaran premi ditentukan
sendiri oleh peserta, yaitu dapat disesuaikan dengan besarnya pendapatan dan
kebutuhan peserta. Untuk besaran premi minimal peserta dapat membayar Rp
250.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) / Triwulan. Sedangkan untuk masa
pembayaran premi ditentukan dari usia anak pada saat mulai mengikuti asuransi
tersebut dengan berdasarkan perhitungan aktuaria yaitu, 18th
- Usia Penerima
Hibah (Usia Anak). Adapun cara pembayaran kontribusi / preminya adalah :
Tabel 4.3
Cara Pembayaran Kontribusi
No. Cara Bayar Kontribusi Jumlah
1. Bulanan Rp 100.000,00
2. Triwulan Rp 250.000,00
3. Semesteran Rp 500.000,00
4. Tahunan Rp 1.000.000,00
5. Sekaligus Rp 8.000.000,00
52
4. Akad yang Digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam Program Takaful
Dana Pendidikan
Akad yang digunakan dalam program Takaful Dana Pendidikan di PT.
Asuransi Takaful Keluarga yaitu pertama berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah
dimana peserta asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Takaful Keluarga
untuk mengelola kontribusi peserta menjadi Dana Investasi Peserta, Dana Tabarru’
dan Ujrah. Dan yang kedua berdasarkan akad Mudharabah Musytarakah, dimana
peserta asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk
menempatkan Dana Tabungan dalam program Investasi serta peserta setuju untuk
membagi hasil investasi dengan nisbah 70% dan 30% Perusahaan.
5. Teknologi
Bagi perusahaan asuransi, teknologi tentu sangat dibutuhkan untuk
mempermudah proses komunikasi dalam transaksi. Apabila nasabah ingin
mengetahui mengenai informasi produk asuransi, perusahaan asuransi memiliki
alamat website yang dapat dikunjungi. Selain itu, untuk proses pembayaran premi
perusahaan memberikan kemudahan bagi peserta tanpa harus datang langsung ke
perusahaan, yaitu melalui layanan ATM semua Bank syariah yang ada di Indonesia,
khususnya Bank BNI, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Kemudian untuk sistem
layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat berkenaan dengan informasi yang
dibutuhkan bisa melalui email internal perusahaan ataupun melalui telepon.
53
Dalam hal pembayaran premi, jika ada nasabah yang mengalami penunggakan
atau keterlambatan pembayaran biasanya perusahaan melakukan list calon nasabah
(suspect) yaitu mendata nama-nama nasabah yang preminya jatuh tempo. Tetapi
biasanya sebelum jatuh tempo, perusahaan melakukan reminder atau pengingat
melalui sms center, surat sebagai peringatan ataupun email peserta.48
6. Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dalam
hal pelayanan, pihak perusahaan memiliki pelayanan yang cukup baik, seperti dalam
hal komunikasi antar nasabah dengan perusahaan. Pihak perusahaan melayani
nasabah dengan sopan dan ramah. Ini membuktikan bahwa pihak perusahaan
memperhatikan pelayanan dengan baik. Sedangkan untuk proses pembuatan polis
kepada peserta, PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki jangka waktu yang
diserahkan maksimal 7 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan
polis diserahkan. Adapun dalam hal pelayanan pemberian klaim, proses selambat-
lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.49
48
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi
Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014. 49
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi
Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
54
2. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Takaful Keluarga
Pertumbuhan dan perkembangan produk asuransi takaful dana pendidikan di PT.
Asuransi Takaful Keluarga bertumpu pada sistem Personal Selling atau agency
untuk memasarkan dan memperomosikan produk hingga menarik minat calon
peserta untuk ikut serta dalam produk ini. Sistem tersebut dinilai yang terbaik karena
memberikan andil cukup besar dalam pemasaran produk. Besarnya tenaga agen
terhadap promosi produk dapat mempengaruhi pendapatan dan peningkatan
penjualan produk asuransi tersebut. Untuk menjadi agen juga tidaklah mudah karena
seorang agen harus memiliki integritas yang tinggi, yaitu menjunjung tinggi nilai
moral dan profesi secara profesional serta memiliki sikap pantang menyerah dalam
mencari nasabah.
Menjadi seorang agen perlu melalui pelatihan dan seleksi ketat, karena agen
tersebut nantinya akan berhadapan langsung dengan calon nasabah untuk
mempresentasikan perusahaan dengan baik. Pelatihan dimulai dengan adanya
training product atau pengenalan produk selama 5 hari, kemudian dilakukan
pelatihan selama 3 bulan hingga akhirnya terikat kontrak kerja pada perusahaan.50
Selain adanya tenaga agen, PT. Asuransi Takaful Keluarga juga melakukan
kerjasama aliansi dengan beberapa lembaga seperti koperasi karyawan.
50
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi
Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
55
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga
dengan menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix), dimana metode ini
ditujukan agar setiap pemasaran dapat berlangsung dengan sukses, produknya
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, diberi harga yang
terjangkau oleh produsen lalu didistribusikan, dimana konsumen bisa belanja dan
dipromosikan melalui media yang terjangkau konsumen. Strategi ini di PT. Asuransi
Takaful Keluarga disebut dengan 4P, yaitu Product (produk yang unggul), Place
(lokasi wilayah yang tepat dengan segmentasi semua detail), Promotion (promosi),
serta Price (biaya yang efisien).
Untuk produk Takaful Dana Pendidikan, pemasaran yang dilakukan oleh agen
PT. Asuransi Takaful Dana Pendidikan yaitu dengan sistem DOME. DOME
merupakan kepanjangan dari Diagnose, Objective, Methode, dan Evaluation.51
Proses
pertama yang dilakukan adalah Diagnose. Dalam proses ini perusahaan melakukan
segmentasi market dan analisa kebutuhan suspect. Segmen pasar yang dituju terhadap
semua kalangan masyarakat sesuai dengan karakteristik konsumen tersebut.
Perusahaan melakukan identifikasi dan pengelompokkan bauran pemasaran
tersendiri dengan berdasarkan karakteristik dan kebutuhan konsumen. Ini dilakukan
agar organisasi pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menentukan segmen mana
yang lebih diutamakan, selain itu sumber daya yang ada juga dapat dimanfaatkan
51
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi
Takaful Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
56
semaksimal mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Dengan begitu perusahaan
dapat lebih bersaing.
Proses kedua yang dilakukan dinamakan Objective, yaitu perusahaan
menawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan konsumen. Setelah perusahaan
melihat dan mengidentifikasi segmen pasar mana yang dijadikan sasaran serta
mengetahui karakteristik mengenai sikap, keadaan keluarga, jumlah pendapatan atau
mungkin pola konsumsi, maka perusahaan mulai menarik minat konsumen dengan
cara menawarkan produk sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan konsumen.
Langkah selanjutnya adalah melakukan Methode, yaitu mapping data
prospect. Dimana perusahaan melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan
seperti sekolah-sekolah. Agency mengunjungi secara langsung ke sekolah untuk
melakukan penawaran terhadap produk asuransi kemudian melakukan perjanjian
antar kedua belah pihak dengan timbal baliknya lembaga pendidikan tersebut
mendapatkan fee sebagai kompensasinya. Selain itu untuk menawarkan produk
asuransi tersebut, perusahaan juga melakukan promosi melalui media cetak seperti
brosur dan elektronik lainnya walaupun dalam skala kecil. Atau juga bisa melalui
influencer untuk mendapatkan referensi konsumen dari sebuah perkenalan singkat
melalui media sosial seperti email, telepon, blackberry messager, whatsapp ataupun
line. Dengan demikian pemasaran terhadap penawaran produk menjadi lebih tersebar
luas dan memberikan keuntungan terhadap perusahaan.
57
Selanjutnya, proses terakhir yang dilakukan adalah Evaluation, setelah proses
pemasaran terhadap pemasaran produk berjalan dan mulai menghasilkan konsumen,
maka perusahaan melakukan evaluasi (peninjauan kembali) atas keberhasilan dan
kegagalan dari pemasaran yang dilakukan. Perusahaan mengidentifikasi hasil dari
pemasaran tersebut apakah mempengaruhi terhadap pendapatan perusahaan. Apakah
produk tersebut berhasil terjual banyak di pasaran ataukah mengalami kegagalan
karena adanya jumlah konsumen yang sedikit tertarik terhadap produk tersebut. Hal
ini bisa menjadikan acuan bagi perusahaan untuk dapat menciptakan dan
mengembangkan suatu produk baru yang lebih diminati oleh masyarakat.
Strategi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih condong
kepada strategi keunggulan biaya. Karena dalam strategi ini, perusahaan berusaha
menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya, dilihat dari besaran premi
yang rendah. Selain itu, perusahaan mempunyai cakupan pasar yang luas dan
melayani banyak segmen industri, bahkan juga beroperasi dalam sejumlah industri
yang berkaitan. Yaitu perusahaan melakukan pemasaran kepada semua kalangan
dilihat berdasarkan kebutuhan dan kemampuan konsumen, juga adanya kerjasama
terhadap lembaga-lembaga yang berkaitan.
3. Bentuk Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan Syariah PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki program asuransi pendidikan
syariah yang dinamakan BRIngin Danasiswa Syariah. Program ini merupakan produk
58
asuransi jiwa yang dirancang untuk menjamin kepastian tersedianya dana pendidikan
bagi putra/putri sejak mulai masuk sekolah hingga perguruan tinggi.
1. Definisi dan persyaratan umum program asuransi pendidikan syariah BRIngin
Danasiswa Syariah
Definisi dari program asuransi pendidikan BRIngin Danasiswa Syariah adalah
produk asuransi jiwa yang memberikan manfaat yang dibutuhkan dalam
merencanakan pendidikan bagi putra/putri sejak taman kanak-kanak hingga
perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, program ini
memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana tabungan
pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan biaya kontribusi
apabila pesera mengalami musibah cacat tetap total atau peserta terdiagnosa
menderita penyakit kritis.
Untuk persyaratan utama peserta mengikuti program BRIngin Danasiswa Syariah,
yaitu :
1) Adanya peserta, yaitu pihak ayah dan ibu
2) Adanya pemegang polis
3) Adanya ahli waris utama, yaitu anak
Dengan ketentuannya sebagai berikut :52
1) Usia peserta utama pada saat pengisian surat permohonan asuransi jwa syariah
(SPAJS) minimum peserta adalah 17 tahun, dan maksimum 60 tahun
52
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
59
2) Usia ahli waris utama/anak pada saat pengisian surat permohonan asuransi
jwa syariah (SPAJS), minimum 5 tahun dan maksimum 17 tahun
3) Masa asuransi dibatasi minimum 5 tahun dan maksimum 22 tahun
4) Usia peserta ditambah dengan masa asuransi tidak melebihi 65 tahun
5) Untuk pembayaran kontribusi dapat dibayarkan secara sekaligus (tunggal)
atau reguler (tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan)
2. Manfaat yang didapatkan
1. Jika Peserta mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi, maka
Ahli Waris akan mendapatkan :
a. Secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana
Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak
di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir;
b. Apabila Peserta meninggal (bukan akibat kecelakaan), maka Ahli
Waris akan menerima Santunan duka sebesar 50% (lima puluh
persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang
Pertanggungan;
c. Apabila Peserta meninggal dunia (akibat kecelakaan), maka Ahli
Waris akan menerima Santunan duka sebesar dan 100% Rencana
Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang Pertanggungan;
2. Jika Peserta mengalami musibah cacat tetap total atau menderita penyakit
kritis dalam masa asuransi, maka secara otomatis polis menjadi bebas
60
premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan
jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa asuransi
berakhir;
3. Jika Ahli waris atau anak sebagai Tertanggung mengalami musibah
meninggal dalam masa asuransi, maka Peserta sebagai penerima manfaat
akan menerima Santunan duka sebesar Rp. 15.000.000 ditambah Nilai
Tunai polis pada saat Ahli waris atau anak meninggal dunia dan
selanjutnya polis akan berakhir (terminated);
4. Jika Peserta mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Ahli Waris
akan menerima Nilai Tunai pada saat mengundurkan diri;
Catatan :
a. Rencana Dana Pendidikan (RDP) adalah sejumlah dana yang direncanakan
seak dini untuk digunakan sebagai biaya untuk masuk sekolah atau
perguruan bagi putra/putri
b. Tahapan Dana Pendidikan (TDP) adalah biaya masuk sekolah sesuai
dengan jenjang pendidikan putra/putri.
Contoh Ilustrasi Produk Danasiswa Syariah :
Nama Orangtua / Peserta Utama : Hamdan
Usia Peserta : 30 Tahun
Usia Anak : 1 Tahun
61
MTA (Manfaat Takaful Awal) : Rp 85.000.000,-
Masa Perjanjian : 17 Tahun
Cara Bayar Kontribusi : Tahunan
Kontribusi : Rp 5.000.000,-
Manfaat Asuransi yang Diterima :
(Tahapan Dana Pendidikan)
Usia 4 Tahun, dibayarkan 5% dari RDP = Rp 4.250.000,-
Usia 5 Tahun, dibayarkan 10% dari RDP = Rp 8.500.000,-
Usia 6 Tahun, dibayarakan 15% dari RDP = Rp 12.750.000,-
Usia 12 Tahun, dibayarkan 20% dari RDP = Rp 17.000.000,-
Usia 15 Tahun, dibayarkan 25% dari RDP = Rp 21.250.000,-
Usia 18 Tahun, dibayarkan 30% dari SNT = Rp 10.496.782,-
Usia 19 Tahun, dibayarkan 35% dari SNT = Rp 8.992.418,-
Usia 20 Tahun, dibayarkan 40% dari SNT = Rp 7.007.406,-
Usia 21 Tahun, dibayarkan 50% dari SNT = Rp 5.513.077,-
Usia 22 Tahun, dibayarkan 50% dari SNT = Rp 5.783.217,-
Apabila Peserta Utama mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi,
maka secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan tetap
dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa mendatang hingga masa
asuransi berakhir yaitu sebesar Rp 91.509.683,-
62
Apabila Penerima Hibah mengalami musibah meninggal dalam masa asuransi,
maka Peserta sebagai penerima manfaat akan menerima Santunan duka sebesar Rp.
15.000.000,- ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ahli waris atau anak meninggal
dunia dan selanjutnya polis akan berakhir (terminated). Misal meninggal pada tahun
ke-7, maka akan mendapatkan nilai tunai sebesar Rp 13.159.557,-
Apabila Peserta Utama mengundurkan diri dalam masa asuransi, maka Peserta
akan menerima nilai tunai. Misal, mengundurkan diri pada tahun ke-14 maka akan
mendapatkan dana sebesar Rp 36.768.229,-
Tabel 4.4
Tabel Tahapan Dana Pendidikan
63
3. Segi Keunggulan Premi
Apabila dilihat dari segi keunggulan harga premi yang ditawarkan, besaran
minimum PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah sebesar Rp 200.000,-
(Dua Ratus Ribu Rupiah) /bulan. Adapun besaran maksimum premi tidak dibatasi
selama peserta dapat memenuhi kewajiban pembayaran premi tersebut. Sedangkan
cara pembayaran premi bisa secara sekaligus (tunggal) dan reguler (tahunan,
semesteran, triwulan, ataupun bulanan). Masa asuransi dipengaruhi oleh usia anak
dengan rumus = usia anak + masa asuransi ≤ 22 tahun dan usia peserta dengan
berdasarkan rumus = usia peserta = masa asuransi ≤ 65 tahun.53
4. Akad yang Digunakan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah Dalam Program
Danasiswa Syariah
Akad yang digunakan dalam program Danasiswa Syariah di PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah yaitu berdasarkan akad Wakalah bil Ujrah, dimana peserta
asuransi memberikan amanah kepada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah untuk
mengelola kontribusi peserta menjadi Dana Investasi Peserta, Dana Tabarru’ dan
Ujrah.
4. Teknologi
Adanya teknologi tentu sangat dibutuhkan oleh pihak perusahaan, karena
teknologi juga sangat berperan serta dalam perkembangan perusahaan tersebut. PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah menggunakan sistem Web Base yang dinamakan
53
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
64
SYARIAH ONLINE. Sistem ini memberikan kemudahan komunikasi antar kantor
cabang dan pusat perusahaan.
Untuk pembayaran premi yang paling unggul melalui Must Debit dengan
menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah) yang bekerjasama
dengan Bank BNI dan BRI Syariah. SKPRS bisa dibuat apabila ada nasabah yang
telah memiliki rekening di Bank BNI dan BRI Syariah, maka nasabah tersebut bisa
membuat surat kuasa tersebut. Artinya, tiap bulan perusahaan bisa mendebit rekening
nasabahnya secara otomatis. Sehingga, tiap bulannya dana yang telah disimpan di
Bank akan terpotong otomatis untuk pembayaran premi. Kemudian cara yang kedua
bisa melalui ATM, yaitu ATM BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM),
meskipun cara ini baru coba dirintis oleh perusahaan, tetapi sudah mulai efektif
berjalan.54
5. Pelayanan
Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Dalam hal pelayanan, pihak perusahaan memiliki
pelayanan yang cukup baik, seperti dalam hal komunikasi antar nasabah dengan
perusahaan. Seperti adanya layanan tagihan, perusahaan telah menyediakan di kantor
cabang melalui layanan email, ataupun call center (021)-500 087. Dan apabila ada
nasabah yang menunggak, perusahaan memiliki grace period yaitu masa leluasa atau
54
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
65
masa tenggang dalam pembayaran premi yang ada dalam perjanjian asuransi. Selama
masa grace period, maka peserta masih dicover oleh perusahaan asuransi. Dan jika
diluar masa grace period, maka perusahaan tidak lagi meng-cover peserta. Selain itu,
perusahaan juga ada program SMS BLAST, yaitu sebagai reminder bagi peserta
yang pembayaran preminya medekati masa grace period. Program ini juga masih
tergolong baru, tetapi sudah mulai berjalan. Ini merupakan usaha untuk
meminimalisir terjadinya penunggakan terhadap pembayaran premi peserta.55
Sedangkan untuk proses pembuatan polis kepada peserta, PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah memiliki jangka waktu yang diserahkan maksimal 14 (Tujuh)
hari kerja selama proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Adapun dalam
hal pelayanan pemberian klaim, proses selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari
kerja selama posisi data lengkap.56
4. Strategi Pemasaran PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah yaitu
melalui dua jalur distribusi, jalur pertama adalah melalui branch (kantor cabang
penjualan) yang ada di 9 kota seperti Jakarta dengan dua kantor cabang, Bandung,
Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Makassar. Dan membuka cabang
55
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014. 56
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
66
lagi di Bengkulu dan Banjarmasin. Kemudian jalur yang kedua adalah melalui jalur
korporasi atau chief corporation sale, yaitu adanya kerjasama korporasi dengan
lembaga lain.
Untuk strategi yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah melalui media
website. Selain itu, adanya tenaga agen juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan produk asuransi pendidikan syariah itu sendiri. Para agen diharuskan
mengikuti pendidikan dan pelatihan di bagian pendiidkan dan pelatihan (diklat) agar
bisa mengetahui kriteria dan sifat calon peserta. Dengan begitu, maka dapat lebih
mudah untuk menarik minat peserta mengikuti program tersebut. Para agen juga
memiliki daya kreativitas, seperti adanya strategi untuk mendekati target pemasaran
dengan melakukan promosi secara mendalam karena adanya hubungan dekat.
Perusahaan tidak membuat ketetapan strategi untuk agen mengikutiya. Tetapi, lebih
kepada daya kreativitas agen bagaimana memasarkan produk tersebut kepada calon
peserta. Terkadang, ada juga agen yang melakukan kerjasama dengan pihak Rumah
Sakit katakanlah bidan atau perawat. Jadi ketika ada yang melahirkan, agen bisa
menawarkan produk tersebut dengan lebih mudah. Selain itu, ada juga marketing
personal yang melakukan kerjasama dengan pihak sekolah untuk menawarkan
produk asuransi pendidikan syariah dengan melakukan kegiatan demo produk yang
ditujukan langsung kepada orangtua siswa.57
57
Berdasarkan hasil wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi jiwa
BRIngin Life Syariah, Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS., Jakarta, 29 September 2014.
67
Melihat dari adanya pemilihan terhadap segmen pasar tertentu, seperti Rumah
Sakit dan Sekolah maka strategi yang cocok digunakan oleh PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life Syariah adalah strategi fokus yang mengkombinasikan antara
diferensiasi dan keunggulan biaya. Kemudian adanya inovasi produk juga timbul
dari promosi yang dilakukan langsung ke lokasi oleh para agen untuk memasarkan
produknya, sehingga bisa lebih memahami karakteristik dan keinginan konsumen.
Dengan begitu agen bisa melaporkan hasil dari kegiatan pemasaran tersebut kepada
pihak perusahaan untuk menghasilkan ide baru sebagai inovasi dan perkembangan
produk.
C. Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah di PT.
Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
Tabel 4.5
Perbandingan Keunggulan Produk Asuransi Pendidikan Syariah
No. Kriteria
Bentuk
Keunggulan
PT. Asuransi Takaful Keluarga PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah
1. Keunggulan
Produk :
1. Segi Premi
2. Cara
Pembayaran
Besaran premi minimum Rp
250.000,- /Triwulan. Dengan harga
Rp 100.000,- /bulan
Secara sekaligus (tunggal) dan
reguler (tahunan, semesteran,
Besaran minimum sebesar Rp
200.000,- /bulan
Secara sekaligus (tunggal) dan
reguler (tahunan, semesteran,
68
3. Masa
Pembayaran
4. Manfaat yang
Diterima
triwulan, ataupun bulanan)
Ditentukan dari usia anak pada saat
mulai mengikuti asuransi tersebut
dengan berdasarkan perhitungan
aktuaria yaitu, 18th
- Usia Penerima
Hibah (Usia Anak).
1. Besaran dana tahapan
pendidikan :
TK : 10%
SD : 10%
SMP : 15%
SMA : 20%
PT : 40%
PT Ke-1 :25%
PT Ke-2 : 35%
PT Ke-3 : 50%
PT Ke-4 : 100%
2. Apabila Peserta Utama dan
Penerima Hibah hidup sampai
masa perjanjian berakhir, maka
akan menerima Dana Tahapan
Pendidikan sebesar Rp
98.648.190,-
3. Apabila Penerima Hibah
meninggal dunia dalam masa
asuransi, maka akan diberikan
Dana Santunan sebesar 10%
dari MTA yaitu sebesar Rp
8.500.000,- dan polis berakhir,
triwulan, ataupun bulanan)
Dipengaruhi oleh usia anak
dengan rumus = usia anak +
masa asuransi ≤ 22 tahun dan
usia peserta dengan berdasarkan
rumus = usia peserta = masa
asuransi ≤ 65 tahun.
1. Besaran tahapan dana
pendidikan :
TK A : 5% ; TK B : 10%
SD : 15%
SMP : 20%
SMA : 25%
PT Ke-1 : 30%
PT Ke-2 : 35%
PT Ke-3 : 40%
PT Ke-4 : 50%
PT Ke-5 : 100%
2. Apabila Peserta Utama
mengalami musibah
meninggal dalam masa
asuransi, maka secara
otomatis polis menjadi bebas
premi dan Tahapan Dana
Pendidikan tetap dibayarkan
sesuai dengan jenjang
pendidikan anak di masa
mendatang hingga masa
asuransi berakhir yaitu
sebesar Rp 91.509.683,-
3. Apabila Penerima Hibah
mengalami musibah
meninggal dalam masa
asuransi, maka Peserta
sebagai penerima manfaat
akan menerima Santunan
69
Perusahaan akan memberikan
Dana Tabungan. Misal,
meninggal pada tahun ke-7
maka akan mendapatkan Dana
Tabungan sebesar Rp
13.350.000,-
4. Apabila Peserta Utama
mengundurkan diri dalam masa
asuransi, maka Peserta akan
menerima nilai tunai. Misal,
mengundurkan diri pada tahun
ke-14 maka akan mendapatkan
dana sebesar Rp 47.289.232,-
duka sebesar Rp.
15.000.000,- ditambah Nilai
Tunai polis pada saat Ahli
waris atau anak meninggal
dunia dan selanjutnya polis
akan berakhir (terminated).
Misal meninggal pada tahun
ke-7, maka akan
mendapatkan nilai tunai
sebesar Rp 13.159.557,-
4. Apabila Peserta Utama
mengundurkan diri dalam
masa asuransi, maka Peserta
akan menerima nilai tunai.
Misal, mengundurkan diri
pada tahun ke-14 maka akan
mendapatkan dana sebesar
Rp 36.768.229,-
2. Kinerja
Pemasaran :
1. Berdasarkan
promosi
5. Metode
Pemasaran
Melalui perantara agen
a. Menggunakan metode 4P, yaitu
Product (produk yang unggul),
Place (lokasi wilayah yang tepat
dengan segmentasi semua detail),
Promotion (promosi), serta Price
(biaya yang efisien).
b. Melalui media cetak (brosur) dan
elektronik (Website).
c. Melalui sistem DOME, yaitu
Diagnose. Perusahaan melakukan
segmentasi market dan analisa
kebutuhan suspect; Objective, yaitu
perusahaan menawarkan sesuai
kebutuhan dan kemampuan
konsumen; Methode, yaitu
Melalui perantara agen
a. Menggunakan 2 Jalur
distribusi, yaitu branch dan chief
corporation sale
b. Melalui media cetak (brosur)
dan elektronik (Website).
c. Melalui daya kreativitas agen
dalam memasarkan produk,
yaitu mendatangi langsung calon
nasabah ke lokasi. Yaitu
melakukan pendekatan kepada
70
6. Strategi
Pemasaran
mapping data prospect, perusahaan
melakukan kerjasama dengan
lembaga pendidikan dan
perusahaan melakukan Evaluation
evaluasi (peninjauan kembali) atas
keberhasilan dan kegagalan dari
pemasaran yang dilakukan.
Strategi Keunggulan Biaya,
karena dalam strategi ini,
perusahaan berusaha menjadi
produsen berbiaya rendah dalam
industrinya, dilihat dari besaran
premi yang rendah.
pihak Rumah Sakit. Sehingga
ketika ada yang melahirkan,
agen bisa langsung menawarkan
produk asuransi tersebut.
Kemudian agen juga mendatangi
ke sekolah-sekolah untuk
melakukan demo produk.
Strategi Fokus, yang
dikombinasikan antara
Keunggulan Biaya dan
Diferensiasi, karena dengan
adanya promosi langsung
kepada calon nasabah maka akan
lebih mengembangkan daya
kreativitas agen sehingga dapat
memberikan laporan terhadap
perusahaan atas perkembangan
produk untuk membuat inovasi
produk.
3. Akad a. Menggunakan Akad
Mudharabah Musytarakah
b. Menggunakan Akad Wakalah
bil Ujrah
Menggunakan Akad Wakalah bil
Ujrah
4.
Reputasi
Perusahaan :
1. Berdasarkan
tanggal
didirikannya
2. Berdasarkan
Laporan
Tingkat
Solvabilitas
dan
Kesehatan
Keuangan
Per Triwulan
Pada tanggal 4 Agustus 1994, dan
baru beroperasi pada tanggal 25
Agustus 1994.
Laporan Tingkat Solvabilitas dan
Kesehatan Keuangan Per Triwulan
I Tahun 2014 Periode 30 Juni 2014
adalah sebesar 64,68%.
Pada tanggal 28 Oktober 1987,
dan baru membuka unit syariah
pada tanggal 21 Januari 2003.
Laporan Tingkat Solvabilitas
dan Kesehatan Keuangan Per
Triwulan I Tahun 2014 sebesar
34,49%.
71
5.
I Tahun 2014
Kualitas
Produk :
a. Penerapan
Teknologi
a. Ada alamat website yang dapat
dikunjungi untuk mengetahui
informasi produk.
b. Adanya kemudahan akses
pelayanan pembayaran premi
dengan melalui layanan ATM
semua bank syariah yang ada di
Indonesia, khususnya Bank
BNI, Muamalat dan Bank
Syariah Mandiri.
c. Untuk sistem layanan
komunikasi antar kantor cabang
dan pusat berkenaan dengan
informasi yang dibutuhkan bisa
melalui email internal
perusahaan ataupun melalui
telepon.
d. Dalam hal pembayaran premi,
jika ada nasabah yang
mengalami penunggakan atau
keterlambatan pembayaran
biasanya perusahaan melakukan
list calon nasabah (suspect)
dengan mendata nama-nama
nasabah yang preminya jatuh
tempo. Selain itu, perusahaan
menyediakan sisem reminder
atau pengingat melalui sms
center, surat sebagai peringatan
ataupun email peserta.
a. Ada alamat sebsite yang bisa
dihubungi untuk mengetahui
informasi produk.
b. Kemudahan akses dalam hal
pembayaran premi adalah
melalui Must Debit dengan
menggunakan SKPRS (Surat
Kuasa Pendebitan Rekening
Syariah) yang bekerjasama
dengan Bank BNI dan BRI
Syariah. Sehingga rekening
akan terpotong secara
otomatis untuk pembayaran
premi.
c. Melalui layanan ATM BRI
Syariah dan Bank Syariah
Mandiri (BSM) meski masih
baru dirintis, tetapi sudah
efektif berjalan.
d. Sistem layanan komunikasi
antar kantor cabang dan pusat
menggunakan sistem Web
Base yang dinamakan
SYARIAH ONLINE.
e. Apabila ada nasabah yang
menunggak, PT. Asuransi
Jiwa BRIngin Life Syariah
memiliki program SMS
BLAST sebagai reminder
bagi peserta yang
pembayaran preminya
medekati masa grace period.
72
Berdasarkan dari hasil analisis perbandingan diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Keunggulan Produk, dilihat dari sisi :
a. Berdasarkan segi premi, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih diunggulkan dari
PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah. Hal ini dapat dilihat dari besaran
6.
b.Tingkat
Pelayanan
Pembuatan Polis
dan Pemberian
Klaim
SDM dalam
Perusahaan :
a. Berdasarkan
pemilihan
agen
b. Berdasarkan
kerjasama
dengan
beberapa
Lembaga
a. Dalam hal pembuatan polis
kepada peserta, jangka waktu
yang diserahkan maksimal 7
(Tujuh) hari kerja selama proses
penerimaan sampai dengan polis
diserahkan.
b. Adapun dalam hal pelayanan
pemberian klaim, proses
selambat-lambatnya 14 (Empat
Belas) hari kerja selama posisi
data lengkap.
Adanya pelatihan dan pendidikan
pada agen agar menjadi agen yang
jujur dan memiliki integritas tinggi.
a. Dipelopori oleh Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI)
b. PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk
c. PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
d. Dep. Keu RI serta beberapa
pengusaha muslim Indonesia.
a. Dalam hal pembuatan polis
kepada peserta, jangka waktu
yang diserahkan maksimal 14
(Empat Belas) hari kerja
selama proses penerimaan
sampai dengan polis
diserahkan.
b. Adapun dalam hal pelayanan
pemberian klaim, proses
selambat-lambatnya 14
(Empat Belas) hari kerja
selama posisi data lengkap.
Adanya pelatihan dan
pendidikan pada agen agar
menjadi agen yang jujur dan
memiliki integritas tinggi.
a. Dipelopori oleh PT. Dana
Pensiun Bank Rakyat Indonesia
b. PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk
c. PT. Asuransi Adira Dinamika
d. Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)
73
premi yang dapat ditentukan sendiri oleh peserta dan sesuai dengan kebutuhan
dengan minimal preminya sebesar Rp 100.000,- / bulannya.
b. Berdasarkan Manfaat yang diterima
Dari segi manfaat yang diterima, PT. Asuransi Takaful keluarga memiliki
manfaat yang lebih unggul. Hal ini dapat dilihat dari besaran Dana Tahapan
Pendidikan yang diterima yaitu sebesar Rp 98.648.190,- sedangkan PT.
BRIngin Life Syariah memiliki besaran Dana Tahapan Pendidikan sebesar Rp
91.509.683,-
2. Kinerja Pemasaran, dilihat dari sisi :
a. Melalui metode pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih
unggul karena adanya daya kreativitas agen untuk memasarkan produknya
secara langsung kepada calon peserta dengan melakukan demo produk.
Seperti adanya kerjasama dengan pihak Rumah Sakit dan lembaga sekolah.
b. Melalui Strategi Pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih
unggul dikarenakan menggunakan Strategi Fokus yang dapat
dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi sehingga
dapat menghasilkan inovasi produk.
3. Akad, berdasarkan akad PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul karena
menggunakan dua akad, yaitu wakalah bil ujrah dan mudharabah musytarakah.
4. Reputasi Perusahaan, dilihat dari sisi :
74
a. Berdasarkan tanggal didirikannya, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih
uggul karena lebih dahulu didirikan yaitu pada tanggal 4 Agustus 1994, dan
baru beroperasi pada tanggal 25 Agustus 1994.
b. Berdasarkan Laporan Tingkat Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per
Triwulan I Tahun 2014, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih unggul dengan
tingkat solvabilitas dan kesehatan keuangan Periode 30 Juni 2014 adalah
sebesar 64,68%.
5. Kualitas Produk, dilihat dari sisi :
a. Berdasarkan penerapan teknologi, PT. BRIngin Life Syariah memiliki
keunggulan yang cukup signfikan. Hal ini dilihat dari adanya kemudahan
akses dalam hal pembayaran premi melalui Must Debit dengan
menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan Rekening Syariah)
bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah. Sehingga untuk nasabah
yang memiliki rekening di kedua Bank tersebut secara otomatis dananya
akan terpotong untuk pembayaran premi. Kemudian adanya sistem layanan
komunikasi antar kantor cabang dan pusat dengan menggunakan jaringan
SYARIAH ONLINE yang dapat mempermudah jaringan komunikasi. Selain
itu, perusahaan juga menyediakan program SMS BLAST sebagai reminder
bagi peseta yang pembayaran preminya mendekati masa grace period.
b. Berdasarkan segi pelayanan pembuatan polis kepada peserta, PT. Asuransi
Takaful Keluarga lebih unggul dari PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah
75
karena jangka waktu diserahkan nya polis maksimal 7 (Tujuh) hari kerja dari
mulai proses penerimaan sampai dengan polis diserahkan. Sedangkan dalam
hal pelayanan pemberian klaim, keduanya sama-sama memiliki jangka
waktu selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data
lengkap.
6. SDM dalam Perusahaan, dilihat dari sisi :
Berdasarkan kerjasama dengan beberapa lembaga, PT. Asuransi Takaful
Keluarga lebih ungul karena dalam hal asuransi syariah, perusahaan ini lebih banyak
bekerjasama dengan aliansi lembaga syariah. Selain itu, perusahaan ini juga
dipelopori langsung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Dengan demikian, dilihat dari bentuk kriteria Competitive Advantage dilihat
dari sisi keunggulan produk, kinerja pemasaran, reputasi perusahaan, kualitas produk
dan SDM dalam perusahaan maka dapat disimpulkan melalui tabel berikut :
Tabel 4.6
Kriteria Competitive Advantage Dilihat dari Berbagai Sisi
No. Kriteria Competitive Advantage PT. Asuransi
Takaful Keluaga
PT. Asuransi Jiwa
BRIngin Life
Syariah
1. Keunggulan Produk √
2. Kinerja Pemasaran √
3. Reputasi Perusahaan √
4. Kualitas Produk √ √
5. SDM dalam Perusahaan √
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil riset penelitian dan data-data yang diperoleh mengenai
bentuk karakteristik competitive advantage yang dimiliki dan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bentuk karakteristik Competitive Advantage Produk Asuransi Pendidikan
Syariah di PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Jiwa BRInGIN
Life Syariah :
a. Produk Asuransi Pendidikan Takaful Dana Pendidikan atau Fulnadi
memiliki keunggulan, Pertama dari segi keunggulan produk berdasarkan
segi premi dan manfaat yang diterima peserta dan penerima hidup sampai
masa perjajian berakhir. Kedua, berdasarkan reputasi perusahaan yang
lebih dahulu berdiri dan beroperasi serta memiliki Laporan Tingkat
Solvabilitas dan Kesehatan Keuangan Per Triwulan I Tahun 2014 yang
baik. Ketiga, dari sisi kualitas produk dilihat berdasarkan segi pelayanan
pembuatan polis, Serta keempat, PT. Asuransi Takaful Keluarga lebih
unggul dalam SDM dalam Perusahaan karena lebih banyak bekerjasama
dengan aliansi lembaga-lembaga syariah.
77
b. Dalam produk Asuransi Pendidikan Danasiswa Syariah, memiliki
keunggulan Pertama dari sisi Kualitas Produk, dengan berdasarkan metode
pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah lebih unggul karena
adanya daya kreativitas agen untuk memasarkan produknya secara
langsung kepada calon peserta dengan melakukan demo produk. Seperti
adanya kerjasama dengan pihak Rumah Sakit dan lembaga sekolah.
kemudian berdasarkan strategi pemasaran, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life
Syariah lebih unggul dikarenakan menggunakan Strategi Fokus yang dapat
dikombinasikan dengan strategi keunggulan biaya dan diferensiasi
sehingga dapat menghasilkan inovasi produk. Kedua, berdasarkan
penerapan teknologi, PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah memiliki
keunggulan yang cukup signfikan. Hal ini dilihat dari adanya kemudahan
akses dalam hal pembayaran premi, sistem layanan komunikasi antar
kantor cabang dan pusat dengan menggunakan jaringan SYARIAH.
Selain itu, perusahaan juga menyediakan program SMS BLAST sebagai
reminder bagi peseta yang pembayaran preminya mendekati masa grace
period.
2. Dari analisis bentuk competitive advantage yang dimiliki, strategi pemasaran
dan promosi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful keluarga dan PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah relatif sama dengan mengandalkan
tenaga agen serta berbagai media dalam mempromosikannya, namun
memiliki metode pemasaran yang berbeda. Untuk strategi PT. Asuransi
78
Takaful Keluarga mengacu pada teori strategi Keunggulan Biaya. Karena
dalam strategi ini, perusahaan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah
dalam industrinya, dilihat dari besaran premi yang rendah. Selain itu,
perusahaan mempunyai cakupan pasar yang luas dan melayani banyak
segmen industri, bahkan juga beroperasi dalam sejumlah industri yang
berkaitan. Pemasaran yang dilakukan ditujukan kepada semua kalangan
dilihat berdasarkan kebutuhan dan kemampuan konsumen, juga adanya
kerjasama terhadap lembaga-lembaga yang berkaitan. Sedangkan pada PT.
Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah, strategi pemasarannya lebih mengacu
kepada strategi Fokus yang mengkombinasikan antara diferensiasi dan
keunggulan biaya. Kemudian adanya inovasi produk juga timbul dari
promosi yang dilakukan langsung ke lokasi oleh para agen untuk
memasarkan produknya, sehingga bisa lebih memahami karakteristik dan
keinginan konsumen. Dengan begitu agen bisa melaporkan hasil dari kegiatan
pemasaran tersebut kepada pihak perusahaan untuk menghasilkan ide baru
sebagai inovasi dan perkembangan produk.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah hendaknya dapat
mempertahankan dan meningkatkan keunggulan serta kualitas produk
79
berdasarkan penerapan teknologi dan kinerja pemasaran yang dilakukan,
sehingga menghasilkan inovasi produk yang lebih inovatif agar dapat lebih
bersaing lagi dalam hal produk asuransi pendidikan syariah.
2. Bagi PT. Asuransi Takaful Keluarga, haruslah tetap menjaga reputasi
perusahaan, yaitu tetap menjaga nama baik perusahaan yang sudah melekat
pada brand atau image syariah sebagai perusahaan asuransi syariah pertama di
Indonesia. Serta hendaknya lebih meningkatkan penerapan teknologi dan
kinerja pemasaran agen dengan berdasarkan metode dan strategi pemasaran
yang lebih kreatif, baik secara langsung maupun melalui promosi dari media
cetak dan elektronik sehingga dapat lebih menarik minat calon peserta agar
dapat memilih produk asuransi syariah tersebut.
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat lebih meningkatkan dan
mengembangkan penelitian yang lebih baik lagi, yaitu dengan mengetahui
latar belakang dari produk tersebut serta menjelaskan hal-hal baru..
80
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah Halal dan Maslahat. Solo: PT. Tiga Serangkai,
2007.
Armstrong, Gary dan Kotler, Philip. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo,
1997.
Assauri, Sofjan. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.
Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian Syariah di
Indonesia. Jakarta: Prenada Media Group, 2004.
Dirgantoro, Crown. Manajemen Stratejik, Jakarta: PT. Grasindo, 2001.
Ellitan, Lena. “Praktik-praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan
Kompetitif Berkelanjutan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 4 No.
2, 2002.
Farodis, Zian. Buku Pintar Asuransi Mengenal dan Memilih Asuransi yang
Menguntungkan Nasabah. Yogyakarta: Laksana, 2014.
Harding, H. A dan D.T Johns. Manajemen Operasi (Meraih Keunggulan Bersaing.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1996.
Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis.
Malang: Bayumedia, 2005.
Herlambang, Tedy. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002.
Janwari, Yadi. Asuransi Syariah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Cet. 1, 2005.
Keegan, Warren, J. Manajemen Pemasaran Global. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia, 2003.
Maryam, Wulan Siti. Strategi Pemasaran Produk Dana Pendidikan oleh Agen
Asuransi Pada AJB Bumiputra 1912 Divisi Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, Konsentrasi Asuransi Syariah, 2013.
81
Maulana, Agus. Porter, Michael E. Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri
dan Pesaing, Jakarta: Erlangga, 1996.
Mudrajad, Kuncoro. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta:
Erlangga, 2006.
Porter, Michael E. Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Unggul. Jakarta: Erlangga, 1993.
Rumidi, Sukandar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2004.
Endang Sutrasmawati, “Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja
Pemasaran Melalui Competitive Advantage”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
Vol. 15 No. 2, September 2008.
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kulitatif. Jakarta: REFERENSI GP
Press Group, Cet. 1, 2013.
Muslehuddin, Mohammad. Asuransi Dalam Islam, Jakarta: Penerbit Buku Aksara,
1995.
Nasir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988.
Rachman, Soviadi Nor. “Analisis Pengaruh Keunggulan, Reputasi Perusahaan dan
Asosiasi Merek Terhadap Kesuksesan Produk Baru Dalam Meningkatkan
Kinerja Pemasaran”. Jurnal Tesis Program Studi Magister Manajemen
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2006.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, Bandung: Alfabeta, 2011.
Sutrasmawati, Endang. Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan Kinerja
Pemasaran Melalui Competitive Advantage. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.
15 No. 2, September 2008.
Widodo, “Meningkatkan Kinerja Pemasaran Dengan Kreativitas Strategi”. Jurnal
Manajemen Bisnis Vol. 1 No. 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang,
2008.
80
82
Wawancara pribadi dengan Marketing Research & Advisor PT. Asuransi Takaful
Keluarga, Ahmad Sehu Ibrahim, Jakarta, 20 Agustus 2014.
Wawancara pribadi dengan Kepala Divisi Operasional PT. Asuransi Jiwa BRIngin
Life Syariah, Basuki Achmad, Jakarta, 29 September 2014.
Internet :
“Asuransi Pendidikan : Artikel Terlengkap Mengenai Asuransi Pendidikan”. Artikel
diakses pada tanggal 13 Februari 2014 dari
http://9triliun.com/artikel/3626/asuransi-pendidikan.html/
“Asuransi Pendidikan Semakin Variatif”. Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014
dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/asuransi-pendidikan-
semakin-variatif/
“Bringin Danasiswa Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 23 Juni 2014 dari
http://www.bringinlife.co.id/danasiswa_syariah
“Memilih Asuransi Pendidikan”. Artikel diakses pada tanggal 09 Juni 2014 dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/26
“Perbedaan Asuransi Pendidikan dengan Tabungan Pendidikan”. Artikel diakses
pada tanggal 13 Juni 2014 dari
http://www.asuransipendidikanterbaik.com/perbedaan-asuransi-pendidikan-
vs-tabungan-pendidikan/
“Pertumbuhan Asuransi Mencapai Puncaknya”, Artikel diakses pada tanggal 23
Agustus 2014 dari
http://radarpena.com/read//2014/04/10/10743/18/1/Pertumbuhan-Asuransi-
Syariah-Mencapai -Puncaknya
Mujiati, Ni Wayan. “Pengelolaan SDM Untuk Menciptakan Keunggulan
Kompetitif”, (Fakultas Ekonomi Universitas Udayana), Artikel diakses pada
tanggal 04 Juli 2014 dari http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengelolaan-sdm-
untuk menciptakan.html.
Data Danasiswa Syariah
Tanggal : 30 September 2014
Waktu : 09.58 WIB
I. DEFINISI PRODUK
1. DANASISWA adalah produk asuransi jiwa yang dirancang khusus untuk
menjamin kepastian tersedianya dana pendidikan bagi putra-putri yang
direncanakan sejak dini. Perencanaan dana pendidikan ini akan memberikan
jaminan bagi kelangsungan pendidikan putra-putri dari sejak taman kanak-
kanak hingga perguruan tinggi.
2. DANASISWA merupakan produk asuransi gabungan antara tabungan,
proteksi meninggal dengan rider berupa meninggal akibat kecelakaan,
penyakit kritis dan cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan;
3. Dalam pertanggungan produk ini, Orang Tua (Ayah atau Ibu) dan Ananda
(putera-puteri) mendapatkan perlindungan asuransi sekaligus menerima
Tahapan Dana Pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa
mendatang hingga masa asuransi berakhir;
4. Produk ini dipasarkan dalam mata uang Rupiah dengan fasilitas cara
pembayaran premi dan masa pembayaran premi yang fleksibel sesuai dengan
kemampuan calon Tertanggung atau Pemegang Polis;
5. Masa kontrak asuransi dibatasi minimum 5 (lima) tahun dan maksimum 22
(dua puluh dua) tahun;
II. DESKRIPSI PRODUK
MANFAAT ASURANSI
1. Jika Tertanggung (Ayah atau Ibu) mengalami musibah meninggal dalam
masa asuransi, maka:
a. secara otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana
Pendidikan tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak
di masa mendatang hingga masa asuransi berakhir;
b. apabila Tertanggung meninggal bukan akibat kecelakaan, maka
Penerima Manfaat akan menerima santunan duka sebesar 50% (lima
puluh persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang
Pertanggungan;
c. apabila Tertanggung meninggal akibat kecelakaan, maka Penerima
Manfaat akan menerima santunan duka sebesar dan 100% (seratus
persen) Rencana Dana Pendidikan sebagai Jumlah Uang
Pertanggungan;
2. Jika Tertanggung (Ayah atau Ibu) mengalami musibah cacat tetap total
atau menderita penyakit kritis dalam masa asuransi, maka secara
otomatis polis menjadi bebas premi dan Tahapan Dana Pendidikan
tetap dibayarkan sesuai dengan jenjang pendidikan anak di masa
mendatang hingga masa asuransi berakhir;
3. Jika Ananda (Putera-Puteri) sebagai Tertanggung mengalami musibah
meninggal dalam masa asuransi, maka Penerima Manfaat akan
menerima santunan duka sebesar Rp. 15.000.000 (lima belas juta
Rupiah) ditambah Nilai Tunai polis pada saat Ananda meninggal dan
selanjutnya polis akan berakhir (terminated);
4. Jika Pemegang Polis Tertanggung mengundurkan diri dalam masa
asuransi, maka Penerima Manfaat akan menerima Nilai Tunai pada saat
mengundurkan diri;
5. Pertanggungan polis akan berakhir, jika seluruh Tahapan Dana
Pendidikan telah diterima oleh Penerima Manfaat sesuai dengan
jenjang pendidikan Ananda.
Catatan :
a. Rencana Dana Pendidikan adalah sejumlah dana yang direncanakan
sejak dini untuk digunakan sebagai biaya untuk masuk sekolah atau
perguruan tinggi bagi Ananda (Putera-Puteri);
b. Tahapan Dana Pendidikan adalah biaya masuk sekolah sesuai dengan
jenjang pendidikan Ananda (Putera-Puteri);
Tabel Tahapan Dana Pendidikan :
WAWANCARA
Narasumber : Ahmad Sehu Ibrahim
Jabatan : Marketing Research & Advisor
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Agustus 2014
Waktu : 10.58 WIB
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga memiliki Program Asuransi Pendidikan yang
dinamakan Takaful Dana Pendidikan atau Fulnadi, bagaimana pengertian dari
Program Fulnadi itu sendiri ?
2. Apa sajakah persyaratan bila peserta ingin mengikuti Program Fulnadi di PT.
Asuransi Takaful Keluarga ?
3. Manfaat apa sajakah yang didapat jika peserta mengikuti Program Fulnadi di
PT. Asuransi Takaful Keluarga ?
4. Bagaimanakah segi keunggulan premi yang ditawarkan oleh PT. PT. Asuransi
Takaful Keluarga ?
5. Akad apakah yang digunakan PT. Asuransi Takaful Keluarga dalam Program
Fulnadi ?
6. Bagaimanakah teknologi yang digunakan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga
dalam hal informasi mengenai produk, pembayaran premi maupun
komunikasi antar kantor cabang dan pusat ?
7. Apa yang dilakukan perusahaan apabila ada nasabah yang menunggak
ditengah perjalanan ? dan bagaimana tingkat pelayanan antar perusahaan
dengan nasabah dalam hal proses pelayanan pembuatan polis dan pelayanan
pemberian klaim ?
8. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful
Keluarga dalam memasarkan produknya ?
Jawaban :
1. Program Fulnadi adalah suatu program asuransi + tabungan yang
menyediakan pola penarikan dana yang disesuaikan dengan kebutuhan dana
terkait biaya pendidikan anak serta memberikan manfaat berupa santunan
kepada ahli waris apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia atau cacat
tetap total dalam masa perjanjian.
2. Lihat Surat Keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
3. Lihat Surat Keputusan Direksi Tentang Produk Takaful Individu PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
4. Harga premi bisa disesuaikan dengan kemampuan peseta, minimal harga
preminya Rp 250.000,-/ Triwulan
5. Menggunakan akad wakalah bil ujrah dan mudharabah musytarakah
6. Untuk mengetahui informasi mengenai produk bisa melalui website,
pembayaran premi bisa melalui ATM semua Bank syariah yang ada di
Indonesia, khususnya Bank BNI, Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Dan
kalau untuk layanan komunikasi antar kantor cabang dan pusat bisa melalui
email internal perusahaan ataupun melalui telepon.
7. Jika ada nasabah yang menunggak, pertama perusahaan melakukan list calon
nasabah (suspect) yaitu mendata nama-nama nasabah yang preminya jatuh
tempo. Tapi biasanya sebelum jatuh tempo, perusahaan melakukan reminder
atau pengingat melalui sms center, surat sebagai peringatan ataupun email
peserta.
Untuk proses pembuatan polis, Takaful memiliki jangka waktu yang
diserahkan maksimal 7 (Tujuh) hari kerja selama proses penerimaan sampai
dengan polis diserahkan. Untuk pelayanan pemberian klaim, proses
selambat-lambatnya 14 (Empat Belas) hari kerja selama posisi data lengkap.
8. Strategi pemasaran di Takaful dengan marketing mix yaitu 4P : Product
(produk yang unggul), Place (lokasi wilayah yang tepat dengan segmentasi
semua detail), Promotion (program promos), Price (biaya yang efisien).
Untuk produk Fulnadi, pemasarannya dilakukan secara DOME : Diagnose
(melakukan segmentasi market dan analisa kebutuhan suspect), Objective
(menawarkan sesuai kebutuhan dan kemampuan), Methode (mapping data
prospect, kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk data dan agency
dengan kompensasi sekolah dapat fee, visit langsung, hubungi via telp untuk
janji ketemu, via influencer untuk dapat referensi, perkenalan singkat via
sosial media, email dan lainnya dan terakhir Evaluation (melakukan evalasi
atas kegagalan dan keberhasilan pemasaran yang dilakukan).
9. Masa leluasa pembayaran premi sejak tanggal jatuh tempo :
No. Keterangan Jangka Waktu
1. Bulanan 1 bulan
2. Selain bulanan -
WAWANCARA
Narasumber : Basuki Achmad, SE. AAIJ, AAIS
Jabatan : Manager Kepala Divisi Operasional Syariah
Hari/Tanggal : Senin, 29 September 2014
Waktu : 09.27 WIB
1. PT. BRIngin Life Syariah memiliki Program Asuransi Pendidikan yang
dinamakan Danasiswa Syariah, bagaimana pengertian dari Program
Danasiswa itu sendiri ?
2. Apa sajakah persyaratan bila peserta ingin mengikuti Program Danasiswa
Syariah di PT. BRIngin Life Syariah ?
3. Manfaat apa sajakah yang didapat jika peserta megikuti Program Danasiswa
Syariah di PT. BRIngin Life Syariah?
4. Bagaimanakah segi keunggulan premi yang ditawarkan oleh PT. Asuransi
Jiwa BRIngin Life Syariah ?
5. Akad apakah yang digunakan PT. BRIngin Life Syariah dalam Program
Danasiswa Syariah ?
6. Bagaimanakah teknologi yang digunakan oleh PT. BRIngin Life Syariah
dalam hal informasi mengenai produk, pembayaran premi maupun
komunikasi antar kantor cabang dan pusat ?
Jawaban :
1. Program asuransi pendidikan BRIngin Danasiswa Syariah adalah produk
asuransi jiwa yang memberikan manfaat yang dibutuhkan dalam
merencanakan pendidikan bagi putra/putri dari mulai taman kanak-kanak
hingga perguruan tinggi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Program ini
juga memberikan perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri serta dana
tabungan pendidikan dengan pilihan manfaat tambahan berupa pembebasan
biaya kontribusi apabila peserta mengalami musibah cacat tetap total atau
peserta terdiagnosa menderita penyakit kritis.
2. Lihat dari data yang diberikan oleh Kepala Divisi Operasional PT. BRIngin
Life Syariah.
3. Lihat dari data yang diberikan oleh Kepala Divisi Operasional PT. BRIngin
Life Syariah.
4. Besaran minimum PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Syariah adalah sebesar Rp
200.000,- /bulan. Cara pembayaran premi bisa secara sekaligus dan reguler.
5. Menggunakan akad wakalah bil ujrah
6. PT. BRIngin Life Syariah menggunakan sistem Web Base yang dinamakan
SYARIAH ONLINE yang memberikan kemudahan komunikasi antar kantor
cabang dan pusat perusahaan. Untuk pembayaran premi yang paling unggul
melalui Must Debit dengan menggunakan SKPRS (Surat Kuasa Pendebitan
Rekening Syariah) yang bekerjasama dengan Bank BNI dan BRI Syariah.
SKPRS bisa dibuat apabila ada nasabah yang telah memiliki rekening di
Bank BNI dan BRI Syariah, maka nasabah tersebut bisa membuat surat kuasa
tersebut. Artinya, tiap bulan perusahaan bisa mendebit rekening nasabahnya
secara otomatis. Bisa juga melalui ATM, yaitu ATM BRI Syariah dan Bank
Syariah Mandiri (BSM), meskipun cara ini baru coba dirintis oleh
perusahaan, tetapi sudah mulai efektif berjalan.
7. Untuk layanan tagihan perusahaan telah menyediakan di kantor cabang
melalui layanan email, ataupun call center (021)-500 087. Apabila ada
nasabah yang menunggak, perusahaan memiliki grace period. Selama masa
grace period, maka peserta masih dicover oleh perusahaan asuransi. Dan jika
diluar masa grace period, maka perusahaan tidak lagi meng-cover peserta.
Selain itu, perusahaan juga ada program SMS BLAST, yaitu sebagai
reminder bagi peserta yang pembayaran preminya mendekati masa grace
period. Program ini juga masih tergolong baru, tetapi sudah mulai berjalan.
8. Pemasaran yang dilakukan oleh PT. BRIngin Life Syariah yaitu melalui dua
jalur distribusi, jalur pertama adalah melalui branch (kantor cabang
penjualan) yang ada di 9 kota seperti Jakarta dengan dua kantor cabang,
Bandung, Surabaya, Semarang, Pekanbaru, Jambi, Padang, Makassar. Dan
yang terbaru di Bengkulu dan Banjarmasin. Kemudian jalur yang kedua
adalah melalui jalur korporasi atau chief corporation sale, yaitu adanya
kerjasama korporasi dengan lembaga lain. Untuk strategi pemasarannya
perusahaan tidak menetapkan harus bagaimana, tetapi tergantung dari daya
kreativitas agen itu sendiri. Ada yang melakukan kerjasama dengan pihak
rumah sakit, katakanlah bidan atau perawat, jadi ketika ada yang melahirkan
agen bisa menawarkan produk tersebut dengan lebih mudah. Ada juga yang
melakukan kerjasama dengan pihak sekolah, melakukan demo produk
langsung kepada orangtua siswa.
9. Masa leluasa pembayaran premi sejak tanggal jatuh tempo :
No. Keterangan Jangka Waktu
1. Bulanan 1 bulan
2. Selain bulanan 2 bulan
Nama : Hasan
Umur : 30 Tahun Tabarru : 9%
Usia Anak : 1 Loading : 30%
Masa Perjanjian : 17 Asumsi Tingkat Investasi : 7%
Mata Uang : Rupiah Masa Perjanjian = 18-usia anak
Premi Tahunan : 5,000,000Rp Basil : Peserta 70% ; Perusahaan 30%
Cara Bayar : Tahunan (MTA) Manfaat Takaful Awal : 85,000,000Rp
Masuk % MTA Nominal
1 5,000,000Rp 1,500,000Rp 450,000Rp 3,050,000Rp 128,100Rp 3,178,100Rp 80,000,000Rp 83,178,100Rp
2 10,000,000Rp 900,000Rp 7,600,000Rp 452,680Rp 8,052,680Rp 75,000,000Rp 83,052,680Rp
3 15,000,000Rp 1,350,000Rp 12,150,000Rp 981,993Rp 13,131,993Rp 70,000,000Rp 83,131,993Rp
4 20,000,000Rp 1,800,000Rp 16,700,000Rp 1,724,636Rp 18,424,636Rp 65,000,000Rp 83,424,636Rp
5 25,000,000Rp 2,250,000Rp 12,750,000Rp 2,689,571Rp 15,439,571Rp 60,000,000Rp 75,439,571Rp TK 10% 8,500,000Rp
6 30,000,000Rp 2,700,000Rp 8,800,000Rp 3,529,133Rp 12,329,133Rp 55,000,000Rp 67,329,133Rp SD 10% 8,500,000Rp
7 35,000,000Rp 3,150,000Rp 13,350,000Rp 4,238,057Rp 17,588,057Rp 50,000,000Rp 67,588,057Rp
8 40,000,000Rp 3,600,000Rp 17,900,000Rp 5,167,855Rp 23,067,855Rp 45,000,000Rp 68,067,855Rp
9 45,000,000Rp 4,050,000Rp 22,450,000Rp 6,327,805Rp 28,777,805Rp 40,000,000Rp 68,777,805Rp
10 50,000,000Rp 4,500,000Rp 27,000,000Rp 7,727,573Rp 34,727,573Rp 35,000,000Rp 69,727,573Rp
11 55,000,000Rp 4,950,000Rp 31,550,000Rp 9,377,231Rp 40,927,231Rp 30,000,000Rp 70,927,231Rp
12 60,000,000Rp 5,400,000Rp 23,350,000Rp 11,287,275Rp 34,637,275Rp 25,000,000Rp 59,637,275Rp SMP 15% 12,750,000Rp
13 65,000,000Rp 5,850,000Rp 27,900,000Rp 12,933,140Rp 40,833,140Rp 20,000,000Rp 60,833,140Rp
14 70,000,000Rp 6,300,000Rp 32,450,000Rp 14,839,232Rp 47,289,232Rp 15,000,000Rp 62,289,232Rp
15 75,000,000Rp 6,750,000Rp 20,000,000Rp 17,016,480Rp 37,016,480Rp 10,000,000Rp 47,016,480Rp SMA 20% 17,000,000Rp
16 80,000,000Rp 7,200,000Rp 24,550,000Rp 18,762,272Rp 43,312,272Rp 5,000,000Rp 48,312,272Rp
17 85,000,000Rp 7,650,000Rp (4,900,000)Rp 20,772,487Rp 15,872,487Rp -Rp 15,872,487Rp PT 40% 34,000,000Rp
Tahun Ket. Premi Ket. Di PT Saldo Awal Tahun Jumlah Basil Saldo Akhir Tahun Tahapan di PT
18 Bebas Premi PT Tahun Ke-1 15,872,487Rp 777,752Rp 16,650,239Rp 4,162,560Rp
19 Bebas Premi PT Tahun Ke-2 12,487,679Rp 611,896Rp 13,099,576Rp 4,584,852Rp
20 Bebas Premi PT Tahun Ke-3 8,514,724Rp 417,221Rp 8,931,946Rp 4,465,973Rp
21 Bebas Premi PT Tahun Ke-4 4,465,973Rp 218,833Rp 4,684,806Rp 4,684,806Rp
Tahun LoadingJumlah Premi
98,648,190Rp Total Dana Tahapan yang Diterima
100%
ILUSTRASI PRODUK FULNADI (PT. Asuransi Takaful Keluarga)
Tahapan
% SRT
25%
35%
50%
Klaim MeninggalDana KematianNilai TunaiJumlah BasilJumlah TabunganJumlah Tabarru
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
DANA TABARRU'
Per Triwulan I Tahun 2014
(dalam jutaan rupiah)
1 Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual) (1.717,39)
2 Dikurangi:
A. Surplus underwriting dibagikan ke peserta 0,00
B. Surplus underwriting dibagikan ke perusahaan (pengelola) 0,00
3 Surplus underwriting yang diakumulasikan untuk dana tabarru' (1-2a-2b) (1.717,39)
4 Hasil investasi dana tabarru' (dasar akrual)
A. Hasil investasi dana tabarru' (dasar akrual) 794,28
B. Bagi hasil investasi dana tabarru' ke perusahaan 0,00
5 Hasil investasi dana tabarru' yang tersedia untuk dana tabarru' (4a - 4b) 794,28
6 Penerimaan lain-lain (a.l. Penerimaan surplus underwriting reasuransi dan jasa giro) 27,39
7 Biaya lain-lain (a.l biaya-biaya bank) 4,27
8 Pembentukan dana tabarru' periode berjalan (3 + 5 + 6 - 7) (899,98)
9 Saldo awal dana tabarru' 6.285,64
10 Saldo akumulasi dana tabarru' (8 + 9) 5.385,67
0,00
III. LAPORAN AKUMULASI DANA TABARRU'
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
DANA TABARRU'
II. A. PERHITUNGAN SURPLUS UNDERWRITING
Untuk Periode Yang Berakhir
(dalam jutaan rupiah)
2014 2013
No. URAIAN RINCIAN Triwulan I Triwulan IV
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pendapatan underwriting V-4
2 Kontribusi para peserta*) 4.383 15.238
3 Kontribusi reasuransi KR 642 5.022
4 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**) 156 551
a. KYBMP tahun/triwulan lalu 619 68
b. KYBMP tahun/triwulan berjalan 463 619
5 Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***) (4.768) (4.953)
a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu 12.415 7.462
b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan 17.183 12.415
6 Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a) (871) 4.712
7 Beban klaim
a. Klaim bruto 1.706 16.460
b. Klaim reasuransi diterima PR 859 7.026
c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim - (5.577)
c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu - 5.577
c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan - -
8 Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2) 847 3.857
9 Surplus (defisit) underwriting (6-8) (1.717) 856
Catatan:
Per Triwulan I Tahun 2014
*) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru'
**) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang
dari 1 tahun
***) Penyisihan kontribusi untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan lebih dari 1 tahun.
DANA TABARRU'
I. NERACA
(dalam jutaan rupiah)
2014 2013
No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aset
Investasi
1 Deposito pada Bank A-4 3.824 3.824 3.450 3.450
2 Saham syariah B-4 - - - -
3 Sukuk atau obligasi syariah C-4 5.803 5.803 5.675 5.675
4 Surat Berharga Syariah Negara D-4 9.450 9.450 6.869 6.869
5 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia
E-4 - - - -
6 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh
Negara selain Negara Republik Indonesia
F-4 - - - -
7 Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh
lembaga multinasional
G-4 - - - -
8 Reksa dana syariah H-4 5.333 5.333 4.868 4.868
9 Efek beragun aset syariah I-4 - - - -
10 Pembiayaan melalui kerjasama dengan pihak
lain.
J-4 - - - -
11 Emas murni K-4
12 Investasi lain L-4 - -
13 Jumlah investasi 24.410 24.410 20.862 20.862
Bukan investasi
14 Kas dan bank KB 1.373 1.373 776 776
15 Tagihan kontribusi M-4 - - - -
16 Tagihan reasuransi N-4 859 859 1.427 1.427
17 Tagihan investasi O-4 - - - -
18 Tagihan hasil investasi P-4 200 200 86 86
19 Aset lain Q-4 344 495
20 Jumlah bukan investasi 2.777 2.433 2.784 2.289
21 Jumlah aset 27.187 26.843 23.645 23.150
Kewajiban
Utang
22 Utang klaim R-4
23 Utang reasuransi S-4 382 382 1.218 1.218
24 Utang ujrah kepada perusahaan T-4 599 599 - -
25 Utang alokasi surplus kepada tertanggung
26 Utang alokasi surplus kepada perusahaan
27 Utang bagi hasil investasi dana tabarru kepada
perusahaan UJ - - - -
28 Utang zakat
29 Utang lain UL 4.073 4.073 4.078 4.078
30 Jumlah utang 5.054 5.054 5.296 5.296
Penyisihan teknis
31 Penyisihan kontribusi U-4 17.183 17.183 12.414 12.414
32 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi
pendapatan/hak 463 463 - -
33 Penyisihan klaim - - 619 619
34 17.646 17.646 13.033 13.033
35 Jumlah kewajiban 22.700 22.700 18.329 18.329
36 Qardh QRD - - - -
Ekuitas peserta
37 Akumulasi dana tabarru' TBR 5.386 5.386 6.328 6.328
38 Kenaikan (penurunan) surat berharga NAIK (898) (898) (1.012) (1.012)
39 Selisih penilaian berdasar SAK & SAP - -
40 Kekayaan yang tidak diperkenankan (344) (495)
41 Jumlah ekuitas peserta 4.487 4.143 5.316 4.821
42 Jumlah kewajiban, qardh dan ekuitas peserta 27.187 26.843 23.645 23.150
Per Triwulan I Tahun 2014
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
Triwulan I Triwulan IV
(dalam jutaan rupiah)
No. Keterangan 2014 2013
Triwulan I Triwulan IV
(1) (2) (3) (4)
1 Tingkat solvabilitas
A. Kekayaan yang diperkenankan 26.842,66 23.150,41
B. Kewajiban (termasuk pinjaman qardh ) 22.699,54 18.329,14
2 Jumlah tingkat solvabilitas (1a - 1b) 4.143,12 4.821,27
3 Risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam
pengelolaan kekayaan dan/atau kewajiban
A. Kegagalan pengelolaan kekayaan (schedule a) 727,88 691,00
B. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (schedule b) 687,32 496,55
C. Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata
.....uang (schedule c) 0,00 0,00
D. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang
.....diperkirakan (schedule d) 10.200,29 10.448,72
E. Ketidakcukupan kontribusi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan
.....dalam penetapan kontribusi dengan hasil investasi yang diperoleh (schedule e) 23,95 18,15
F. Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban pembayaran
.....klaim (schedule f) 374,56 374,56
4 Jumlah dana yang diperlukan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang
mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan/atau
kewajiban (3a+3b+3c+3d+3e+3f) 12.014,00 12.028,97
5 Rasio pencapaian tingkat solvabilitas ( 2 dibagi dengan 4; dalam %) 34,49% 40,08%
Dalam hal dana tabarru' mengalami kekurangan solvabilitas, jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapai
Rasio RBC dana tabarru' 30,00% 3.604
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
DANA TABARRU'
V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN DANA TABARRU'
Per Triwulan I Tahun 2014
A. PENCAPAIAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU'
(dalam jutaan rupiah )
(rasio dalam persentase)
2014 2013
No. Uraian Triwulan I Triwulan IV
(1) (2) (3) (4)
1 Likuiditas
A. Kekayaan lancar (rincian z-4) 27.186,84 23.645,28
B. Kewajiban lancar (rincian z-4) 22.699,54 18.329,40
C. Rasio (a : b) 119,77% 129,00%
2 Perimbangan investasi dengan kewajiban
A. Investasi, kas dan bank (lihat neraca pada kolom SAP 25.783,43 21.638,13
untuk jenis Investasi dari no. 1 s/d no 11)
B. Penyisihan teknis 17.645,86 13.032,95
C. Utang klaim retensi sendiri - -
C. Rasio [a : (b + c)] 146,12% 166,03%
3 Pendapatan investasi neto
A. Pendapatan investasi neto 794,28 650,66
B. Rata-rata investasi 24.410 20.862
C. Rasio (a : b) 3,25% 3,12%
4 Rasio beban klaim
A. Beban klaim neto 846,88 3.856,53
B. Kontribusi neto (870,51) 4.712,12
C. Rasio (a : b) -97,29% 81,84%
5 Rasio perubahan dana tabarru'
A. Dana tabarru' tahun/triwulan berjalan 5.385,67 6.328,19
B. Dana tabarru' tahun/triwulan lalu 6.285,64 4.825,47
c. Perubahan dana tabarru' (a - b) (899,98) 1.502,72
d. Rasio (c : b) -14,32% 31,14%
Per Triwulan I Tahun 2014
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
DANA TABARRU'
V. RASIO KESEHATAN KEUANGAN
B. KESEHATAN KEUANGAN SELAIN TINGKAT SOLVABILITAS
PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
DANA TABARRU'
II. A. PERHITUNGAN SURPLUS UNDERWRITING
Untuk Periode Yang Berakhir
(dalam jutaan rupiah)
2014 2013
No. URAIAN RINCIAN Triwulan I Triwulan IV
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pendapatan underwriting V-4
2 Kontribusi para peserta*) 4.383 15.238
3 Kontribusi reasuransi KR 642 5.022
4 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi pendapatan/hak (KYBMP)**) 156 551
a. KYBMP tahun/triwulan lalu 619 68
b. KYBMP tahun/triwulan berjalan 463 619
5 Penurunan (kenaikan) penyisihan kontribusi***) (4.768) (4.953)
a. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan lalu 12.415 7.462
b. Penyisihan kontribusi tahun/triwulan berjalan 17.183 12.415
6 Jumlah pendapatan kontribusi neto (2-3-4b+4a-5b+5a) (871) 4.712
7 Beban klaim
a. Klaim bruto 1.706 16.460
b. Klaim reasuransi diterima PR 859 7.026
c. Kenaikan (penurunan) penyisihan klaim - (5.577)
c.1. Penyisihan klaim triwulan/tahun lalu - 5.577
c.2. Penyisihan klaim triwulan/tahun berjalan - -
8 Jumlah beban klaim (7a-7b-7c1+7c2) 847 3.857
9 Surplus (defisit) underwriting (6-8) (1.717) 856
Catatan:
Per Triwulan I Tahun 2014
*) Kontribusi para peserta yang diakumulasikan ke dana tabarru'
**) KYBMP : kontribusi yang belum merupakan pendapatan/ hak adalah untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan kurang
dari 1 tahun
***) Penyisihan kontribusi untuk produk asuransi yang mempunyai jangka waktu pertanggungan lebih dari 1 tahun.