Download - Cover kelompok bahasa indonesia
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
AJENG DWI RAMADHANTI 1584202139
IIF LATIFATUL QOLBIYAH 1584202079
M. TAUFIQURROHMAN 1584202164
TYARA SEPTIE RESTU AMANDA 1584202143
WIWIN NUR AFYANI 1584202142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Ejaan yang
Disempurnakan (EYD)”. Walaupun didalam makalah kami ini banyak
kekurangan baik dari segi penusilan maupun materi. Kami berterima kasih
kepada Bapak Haerudin, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Semoga dengan adanya makalah kami dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca. Kami memohon kritik dan saran pembaca apabila
didalam makalah kami terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun
materi agar kami bisa memperbaiki kesalahan makalah kami dimasa yang akan
datang.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................... 1
1.4 Sistematika ...................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ............................ 3
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia .................................................. 3
2.3 pemakaian huruf .......................................................................... 4
2.4 pelafalan huruf ...................................................................... 9
2.5 pemakaian tanda baca .................................................................. 10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................... 16
ii
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya. Batassan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah
kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem
aturan yang jauh lebih luas dari sekadar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menulis bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi
kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi.
Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib
dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan
ejaan.
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
b) Bagaimana sejarah Ejaan Bahasa Indonesia?
c) Bagaimana cara pemakaian huruf?
d) Bagaimanacarapelafalanhuruf?
e) Bagaimana cara pemakaian tanda baca?
1.3 TUJUAN
a. Penulisan makalah EYD (ejaan) yang disempurnakan ini bertujuan agar dapat
mengetahui pengertian EYD, sejarah ejaan pemakaian huruf, dan tanda baca.
b. Dengan adanya makalah ini diharapkan menjadi masukan dan tambahan ilmu
pengetahuan kepada pembaca khususnya pada rekan FKIP UMT serta pada generasi
bangsa ini.
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2
1.4 SISTEMATIKA
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ejaan yang Disempurnakan Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun
1972. Ejaan ini mengantikan ejaan sebelumnya, ejaan Republik atau ejaan soewandi.
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian
kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangkam ejaan
adalah suatu system aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keterautan
dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keterautan bentuk akan
berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan,
ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para
pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan
teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
2.2 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun 20an. Namun dari
segi ejaan, bahasa Indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah
pekembahan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu:
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun 20an (1901-
1947). Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasar
bahasa Indonesia.
2. Ejaan Suwandi
Setelaha ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang
menggantikan yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku pada tahun (1947-1972)
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 4
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD)
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun (1972-sekarang). Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi pada
tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
No: 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan bahasa Indonesia yang
Disempurnakan”. Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman
dalam penulisan bahasa Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan baik.
2.3 Pemakaian Huruf
Ruang lingkup EYD untuk pemakaian hurufterbagimenjadi 4, yaitu (1) huruf
kapital, (2) huruf kecil, (3) huruf miring, (4) huruftebal.
a. Huruf Kapital
Huruf kapital atau huruf besar digunakan pada:
- Huruf pertama pada awal kalimat.
Contoh:
Mari kita pikirkan lima tahun ke depan dan kita siapkan sekarang. Apa yang
kita perlukan lima tahun ke depan?
- Huruf pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci, dan nama
Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh:
Allah Tuhan Maha Pemurah
Alquran Tuhan Yang Mahakuasa
Budha Tuhan, Engkaulah pelindungku.
Injil Tuhan Yang Maha Esa.
Islam Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang lurus.
Kristen Tuhan, Yang Mahahidup kekal, tolonglah kami.
- Huruf pertama petikan (kutipan) langsung.
Contoh:
Mahasiswa bertanya, “Mengapa harus berubah?”
Kata dosen, “Dulu yang mempunyai sumber informasi ilmiah hanya dosen.
Kini, sumber belajar banyak, mahasiswa dapat memilih yang terbaik.”
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 5
- Huruf pertama kata yang menyatakan gelar kehormatan, gelar keagamaan,
gelar keturunan, yang diikuti dengan nama orang.
Contoh:
Mahaputra Mohamad Yamin
Nabi Muhammad
Sulta Hamengkubuwono X
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama orang.
Contoh:
Ia baru dinobatkan menjadi sultan
Ia mempelajari riwayat nabi-nabi
Ia mengikuti ajaran seorang iman
- Huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh:
Dokter Nugroho Iman Santoso
Gubenur Sutyoso
Jenderal Suharto
Tetapi jika tidak diikuti nama orang huruf besar tidak dipakai.
Contoh:
Dulu dia sersan sekarang sudah menjadi letnan.
Hadir juga beberapa menteri kesehatan negara tetangga.
Siapa nama gubernur itu?
- Huruf pertama unsur nama orang
Contoh:
Andi Malaranggeng
Megawati Sukarna Putri
Wage Rudolf Supratman
- Huruf pertama kata yang menyatakan nama bangsa, nama suku, atau nama
bahasa.
Contoh:
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia
Suku Jawa
Untuk huruf kapital tidak dipakai jika tidak menunjukkan nama
Contoh:
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 6
Kata-kata asli itu harus diindonesiaakan
Naskah ini kan diingriskan
Sikap masih kebelanda-belandaan
- Huruf pertama nama tahun, nama bulan, nama hari, nama hari raya, dan
nama peristiwa sejarah
Contoh:
tahun Masehi
bulan Oktober
hari Rabu
hari raya Idul Fitri, Idul Adha
Perang Paderi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Huruf pertama kata yang menyatakan nama dalam geografi
Contoh:
Danau Batur
Jalan Jenderal
Kali Kapuas
Pelabuhan Tanjung Priuk
Sudirman, Selat Malaka
Terusan Suez
Huruf kapital tidak dipakai jika tidak diikuti nama.
Contoh:
Di propinsi itu ada bebrapa buah danau
Kami akan mendaki gunung
Mereka mandi di sungai
- Huruf pertama kata yang menyatakan nama lembaga atau badan pemerintah,
ketatanegaraan, dan norrma dokumen resmi, termasuk juga singkatannya.
Contoh:
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
Departemen Pendidikan Nasional (Depniknas)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Huruf kapital itu tidak dipakai jika tidak diikuti nama, baik nama lembaga,
nama tempat, maupun nama dokumen.
Contoh:
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 7
Ia bekerja pada sebuah departemen.
Ia belajar di universitas negeri.
Tindakannya sesuai dengan undang-undang yng berlaku.
- Huruf pertama nama buku, nama majalah, nama surat kabar, judul karangan,
kecuali partikel (seperti di, ke, dan dari) yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh:
Dari Ave Maria ke jalan Lain ke Roma karangan Idrus
harian kompas
majalah Gatra
- Huruf pertama istilah kekerabatan (seperti bapak, ibi, adik dan saudara) yang
dipakai sebagai kata ganti atau kata sapaan.
Contoh:
Kata paman kepada kami, “Benar paman akan ke Jepang .”
Kata ibu itu ananknya, “ayah akan membelikan komputer untukmu, Nak!,”
Tanya saya kepada ayah, “Apakah Ayah akan membelikan saya komputer?”
Huruf kapital tidak dipakai jika istilah kekerabatan itu tidak dipakai sebagai
kata sapaan.
Contoh:
Dia mempunyai dua orang saudara
Kamu harus menhormati ibu dan ayahmu
Yang duduk di sana bukan paman saya.
- Huruf pertama singkatan kata yang menyatakan nama gelar, nama pangkat,
dan istilah sapaan.
Contoh:
Dr. Doktor Ny. Nyoya
Drs. Doktorandus Sdr. Saudara
Ir. Insinyur SE Sarjana Ekonomi
- Nama kota yang mengikuti produk ditulis dengan huruf kapital
Contoh:
asinan Bogor gudeg Yogya
batik Yogyakarta tempe Malang
- Nama produk (karya) seni
Contoh:
ketoprak Mataram legong Bali
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 8
langgam Jawa ukiran Jepara
b. Huruf Kecil
Huruf kecil digunakan pada posisi-posisi yang tidak menggunakan huruf besar
(huruf kapital). Penulisan kata dalam posisi ini bukan pada awal kalimat, bukan
nama orang, atau penggunaan lain yang tidak dipersyaratkan pada penggunaan
huruf kapital. Akan tetapi, perlu diperhatikan adanya penggunaan huruf kecil yang
perlu ditekankan, misalnya penulisan nama jenis, bukan nama produk, dan bukan
nama tepat dalam geografi.
Contoh:
kunci inggris (bukan kunci Inggris)
pisang ambon (bukan pisang Ambon)
harimau sumatera (bukan harimau Sumatra)
Sedangkan penulisan kata yang terkait dengan nama produk harus ditulis
dengan huruf kapital, misalnya: gudeg Yogya, rendang Padang, lukisan Bali.
c. Huruf Miring
Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang
dicetak miring, diberi garis bawah tunggal.
- Menuliskan nama buku, nama majalah, nama surat kabar, yang dikutip dalam
karangan.
Contoh:
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs. Dan Sintowati.
Majalah Tempo Mei 2004
Surat kabar Kompas 18 Agustus 2003.
Judul karangan yang tidak diterbitkan, misalnya: artikel, makalah, atau, skripsi
tidak dicetak dengan huruf miring tetapi diapit tanda petik.
Contoh:
“Bertekad Menegakkan Hukum,” Media Indonesia, 12 Desember 2004.
“Membentuk Merger mengatasi Persaingan,” Kompas 26 Desember 2004.
Ridwan Pangestu “Analisis Fungsi Laporan Keuangan terhadap Kinerja Bisnis,”
Universitas Negeri Jakarta: Skripsi, 2004
- Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh:
Laporan ini tidak memasalahkan dampak psikologis karyawan.
Ny. Indira Gandhi bukan terbunuh melainkan dibunuh.
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 9
Kekayaan laut Indonesia dapat menghidupi dua ratus juta orang.
- Menuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah diselesaikan
ejaannya.
Contoh:
Kata Production Design Centre diganti dengan Pusat Desain Produksi.
Kreativitas baru berbahan baku Cassva membanjiri Eropa.
Pendidikan mahasiswa berbasis pada Andragogie.
d. Huruf Tebal
Huruf tebal digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang
akan dicetak tebal, diberi garis bawah ganda. Huruf tebal ini berfungsi untuk
menandai kata-kata yang dianggap penting, atau perlu mendapat perhatian, seperti:
judul dan subjudul dalam karangan, nama (judul) tabel, atau kata yang menuntut
perhatian khusus.
Contoh:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Pembatasan Masalah
2.4 PelafalanHuruf
A. PelafalanBahasa Indonesia
Kata atausingkatandalambahasa Indonesia
dilafalkanmenurutpengucapandanpendengaran orang Indonesia.
Singkatan Lafal Baku LafalTidakbaku
DPR de peer di pi ar
KKN kakaan keke en
LSM el esem el esm
B. PelafalanSingkatanAsing
Singkatan Lafal Baku LafalTidak Baku
Unesco yunesko unesko
Unicef yunisef unisef
UNO yu en ou u n o; yu no
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 10
2.5 Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
- Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Aceh
Anak kecil itu menangis
Mereka sedang minum kopi
Adik bungsunya bekerja di Samarinda.
- Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf pengodean suatu judul bab
dan subbab.
Misalnya:
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal PMD
B. Direktorat Jenderal Agraria
1. Subdit...
2. Subdit...
II. Isi Karangan
1. Uraian Umum
2. Ilustrasi
1. Gambar
2. Tabel
3. Grafik
- Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu dan jangka waktu.
Misalnya:
pukul 12.10.20 (pukul 12 lewat 10 menit 20 detik)
selama 12 10’20” (12 jam 10 menit 20 detik)
- Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan, ribuan, atau kelipatan
yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Nomor gironya 5645678.
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 11
- Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Lawrence, Marry S. Writting as a Thinking Process.
Ann Arbor: Universitas of Michigan Press, 1974
- Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Calon mahasiswa yang mendaftar 20.590 orang.
Koleksi buku di perpustakaan itu 2.799 judul.
- Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, misalnya judul buku, karangan
lain, kepala ilustrasi, atau tabel.
Misalnya:
Catur untuk Semua Umur (tanpa titik)
- Tanda titik tidak dipakaidibelakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jakarta, 11 Januari 2005 (tanpa titik)
Yth. Bpk. Tarmizi Hasan (tanpa titik)
B. Tanda Koma (,)
- Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya:
Reny membeli permen, dan air mineral.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
- Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
- Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
- Tanda koma harus dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubungan
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 12
O, begitu?
Wah, bagus, ya!
Aduh, sakitnya bukan main.
- Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya:
Kata ibu, “ Saya berbahagia sekali.”
- Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Surat ini dikirim kepada Dekan Fakultas Kedokteran UI,
Jl Salemba Raya 6, Jakarta Pusat.
Sdr. Zulkifli Amsyah, Jalan cempaka Wangi VII/11, Jakarta Utara
10640
Jakarta, 11 November 2004
Bangkok, Thailand
- Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan
Mulia,2008), hlm.27
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara.
Misalnya :
Hari makin siang; dagangannya belum juga terjual
2. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat mejmuk.
Misalnya :
Ayah membaca buku; ibu sedang membuat jus tomat; adik serius
menghafal rumus-rumus; saya sendiri asyik menonton siaran pertandingan
sepak bola.
D. Tanda Titik Dua (:)
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 13
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
perincian.
Misalnya :
Kami memerlukan alat tulis: pensil, penggaris, penghapus, dan kertas.
STIE mempunyai dua jurusan: manajemen dan akuntansi.
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya :
Kami memerlukan pensil, penggaris, penghapus, dan kertas.
STIE mempunyai jurusan manajemen dan akuntansi.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memrlukan
pemerian.
Misalnya :
a. Ketua : Nawangwulan
Sekretaris : Nuri Handayani
Bendahara : Annisa
b. Hari : Senin
Tanggal : 11 Januari 2004
Waktu : 14.30 WIB
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
Misalnya :
Di samping program lama ada juga program
yang baru
Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau
pangkal baris.
Misalnya :
Mata kuliah baru yang ditawarkan tahun ini
adalah Estetika dan ...
Bukan
Mata kuliah baru yang ditawarkan tahun ini
adalah Estetika dan ...
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 14
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau
akhiran dengan bagian kata didepannya pada pergantian baris.
Misalnya :
Ini ada acara yang baru untuk mengukur panas
Kukran baru ini memudahkan kita mengukur
kelapa
Senjata itu merupakan alat pertahanan yang
canggih
F. Tanda Pisah (-)
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat.
Misalnya :
Hasil pertandingan itu-sungguh di luar dugaan-ternyata imbang.
2. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya :
Ramgkaian fenomena ini-penemuan air di mars, penemuan planet Xena
dan penemuan galaxi baru-telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.Berdasarkan sejarah
pekembahan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu: Ejaan Van
Ophuysen. Ejaan ini berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun 20an (1901-
1947. Ejaan Suwandiberlaku pada tahun (1947-1972). SedangkanEjaan yang
disempurnakan (EYD)mulai berlaku sejak tahun (1972-sekarang). Ejaan ini merupakan
penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.Ruang lingkup EYD untuk pemakaian
hurufterbagimenjadi 4, yaitu (1) huruf kapital, (2) huruf kecil, (3) huruf miring, (4)
huruftebal. Pemakaiantandabacaterbagimenjadi 6, yaitu(1) tanda titik, (2) tanda koma,
(3) tandatitikkoma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah.
3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa sudah seharusnya kita menguasai dan memahami tentang
“Ejaan yang Disempurnakan (EYD) baik dalamkehidupansehari-
harimaupundidalamlingkungansekolah. Denganadanyamakalah kami,
dapatbermanfaatuntukpembacadandapatmenambahwawasanbagipembaca.
[EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)] Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 16
DAFTAR PUSTAKA
HS, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo
Damayanti, Rini. Tri Indrayanti. 2015. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Surabaya: Victory Inti Cipta.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.
https://nurulhidayatullahb.wordpress.com/2013/12/15/contoh-makalah-
tentang-ejaan-yang-disempurnakan/