Download - DAFTAR ISI - SMK-SMAK Pa
1
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5
1.1. Kondisi Umum ..................................................................................................................................5
1.1.a. Kondisi Internal ...............................................................................................................6
1.1.b. Kondisi Eksternal.............................................................................................................7
1.2. Potensi dan Permasalahan ........................................................................................................8
1.2.a. Potensi ...................................................................................................................................8
1.2.b. Permasalahan ................................................................................................................ 11
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN .............................................................................. 12
2.1. Visi................................................................................................................................................ ……12
2.2. Misi ..................................................................................................................................................... 12
2.3. Tujuan ............................................................................................................................................... 12
2.4. Indikator Kinerja Tujuan …………………………………………………………………… ..... 12
2.5. Target Jangka Menengah SMK-SMAK Padang ............................................................. 13
2.6. Sasaran dan Indikator Kinerja ............................................................................................... 13
BAB III STRATEGI, PROGRAM, UKURAN DAN TARGET PENCAPAIAN ............................. 19
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Badan Pengembangan
sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian ............................. 19
3.2 Arah dan kebijakan SMK-SMAK Padang ........................................................................ 20
3.3 Ukuran dan Target Capaian Tahunan ................................................................................ 22
BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN .............................................................................
4.1 Target Kinerja ................................................................................................................................ 23
4.2 Kerangka Pendanaan ................................................................................................................... 24
BAB V PENUTUP ........................................................................................................................... 25
POHON KINERJA…………………………………………………………………………………………..
MANUAL IKU………………………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN VMTS ........................................................................................................................................ 28
LAMPIRAN STRATEGI DAN PROGRAM ........................................................................................... 31
LAMPIRAN TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ......................................... 32
LAMPIRAN RENCANA STRATEGIS .................................................................................................... 34
4
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 .............................................................................................................................................................................. 13
Tabel 3.1 .............................................................................................................................................................................. 16
Tabel 3.4 .............................................................................................................................................................................. 26
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM
Sesuai kebijakan pengembangan pendidikan vokasi untuk penyiapan Sumber Daya
Manusia (SDM) industri kompeten maka perlu mempertimbangkan pertumbuhan industri.
Pertumbuhan industri ditentukan oleh 3 faktor yaitu: Investasi, menarik PMA dan PMDN,
Teknologi, meningkatkan efisiensi untuk peningkatan daya saing, SDM untuk meningkatkan
produktivitas industri. Penyediaan dan pembangunan SDM Industri menjadi tugas dan fungsi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian.
Kondisi Ketenagakerjaan Indonesia menyatakan jumlah pengangguran yang tertinggi
disumbangkan oleh SMK dimana, kebutuhan tenaga kerja industri yang mencapai 600 ribu
orang per tahun belum seluruhnya bisa dipenuhi, namun jumlah pengangguran terbuka lebih
dari 7 juta orang menurut data (Sakernas Februari 2017).
Menurut Presiden RI, Bapak Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di
JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (28/11/2017). "Pendidikan utamanya pendidikan vokasi kejuruan,
training vokasi, dan politeknik. Tiga hal penting ini harus kita kerjakan dalam waktu singkat.
Kita tidak punya waktu lagi. Perombakannya memang harus besar-besaran. SMK sendiri
perlu perombakan besar karena guru di SMK kita 80 persen itu guru normatif. Harusnya skill,
pelatih anak kita untuk memperkuat skill mereka. Misalnya guru PPKN, bahasa Indonesia,
agama. Bukan ndak perlu, tapi SMK itu mestinya guru-guru yang bisa meng-upgrade skill anak
kita.”
Kemudian tantangan Perkembangan Revolusi Industri 4.0, dimana pada Revolusi
Industri 4.0 pemanfaatan teknologi digital terintegrasi pada setiap rantai nilai untuk maksimasi
efisiensi. Dengan adanya Revolusi Industri 4.0 maka akan banyak pekerjaan yang hilang yang
digantikan oleh mesin maupun teknologi, seperti Tukang pos, Staf Kredit, Dosen (online
learning), Kasir, Travel agent, Teller bank, Agen asuransi, Telemarketing, Pustakawan, Pekerja
restoran siap saji merupakan 10 pekerjaan yang akan hilang dalam 10 tahun ke depan.
Sementara itu Sekolah kejuruan harus berbenah mempersiapkan sekolah untuk memasuki
Revolusi Industri 4.0 dengan tahapan melakukan Identifikasi perubahan kompetensi yang
dibutuhkan industri dan memfasilitasi pelatihan SDM untuk :
1. pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan industri
2. Kompetensi inti yang diperlukan: Sensors, IT based Production, Virtuality
3. Pengembangan infrastruktur penunjang industri 4.0 power supply, internet band-
width, data center, logistic 4.0, industrial policy
6
BPSDMI melaksanakan Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang link and
match dengan industri dengan tahapan sebagai berikut:
1. Kurikulum mengacu pada SKKNI dan disusun bersama pelaku usaha industri
2. Modul Pembelajaran berbasis kompetensi, terdiri dari : buku informasi, Buku Kerja
dan Buku penilaian
3. Sarana Praktikum dilengkapi, Workshop, laboratorium dan Teaching Factory dengan
peralatan standar industri
4. Tenaga pengajar, guru dan dosen yang menguasai kompetensi teknis melalui diklat
dan magang industri
5. Prakerin atau praktek kerja industri selama 6 bulan di lini produksi
6. Uji Kompetensi diselenggarakan oleh LSP, TUK dan para Asessor kompetensi
1.1.a. Kondisi Internal
SMK-SMAK Padang pada awalnya bernama Sekolah Analis Kimia Menengah Atas
(SAKMA) Padang dengan program 4 (empat) tahun yang didirikan pada tanggal 28 Oktober
1964. Sebagai sekolah menengah kejuruan, SMK-SMAK Padang menyediakan layanan
pendidikan dan pembelajaran dengan bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa, program
keahlian Teknik Kimia untuk kompetensi keahlian Kimia Analisis.
SMK-SMAK Padang berdiri di atas tanah seluas 18.000 m2 yang meliputi sarana
prasarana pembelajaran,sarana prasarana umum dan peralatan laboratorium.Sarana prasarana
pembelajaran terdiri dari ruangan kelas, laboratorium (kimia, mikrobiologi, kimia klinis,
komputer dan bahasa), lapangan olah raga dan perpustakaan. Sarana prasarana ini telah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (Permendikbud No 34 Tahun 2018).
Selain memiliki sarana prasarana yang lengkap, SMK-SMAK Padang juga memiliki tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sebagai bagian dari keluarga besar
Kementerian Perindustrian. Jumlah pegawai SMK-SMAK Padang pada tahun 2019 adalah 129
orang terdiri dari 76 orang PNS dan 53 orang non-PNS.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan terhadap pelanggannya secara
konsisten dan berkelanjutan, SMK SMAK Padang melaksanakan sistem manajemen terintegrasi
sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001:2015 yang terintegrasi dalam pelaksanaan Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Sehat, dan
Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025:2017. Dari implementasi sistem manajemen ini,
lahirlah budaya kerja yang melibatkan seluruh warga sekolah seperti 5S, literasi, Kamis Bersih,
penguatan pendidikan karakter, tanggap darurat, pengelolaan limbah, dan sebagainya.
Untuk menjamin kompetensi lulusan, SMK-SMAK Padang memiliki Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP-P1 SMK SMAK Padang) yang dilisensi BNSP serta Tempat Uji Kompetensi (TUK).
7
Sistem pendidikan yang digunakan mengaplikasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dengan model pembelajaran Competency based training (CBT) untuk mata pelajaran
produktif, dengan kompetensi yang mengacu pada SKKNI sektor Laboratori.
SMK-SMAK Padang mulai Tahun Pelajaran 2017/2018 telah melaksanakan sistem
pembelajaran berbasis Kompetensi yang telah mengadopsi Kurikulum 13 atau lebih dikenal
K13. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan menggunakan sistem blok secara menyeluruh untuk
seluruh mata pelajaran teori dan mata pelajaran praktik dengan pemadatan materi 1 (satu)
semester dalam 3 (tiga) bulan tatap muka. Setiap mata pelajaran telah dipetakan berdasarkan
kompetensi yang sesuai untuk dicapai dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan tersebut. Untuk itu,
dilakukan evaluasi setiap 3 (tiga) bulan untuk mengetahui capaian kompetensi peserta didik.
Pada tahun pelajaran 2018/2019, semua sekolah vokasi di lingkungan Kementerian
Perindustrian melaksanakan pembelajaran Sistem Ganda (Dual System). SMK-SMAK Padang
sejak saat itu telah melaksanakan pilot project program dual system sampai saat ini. saat ini
kurikulum dikembangkan menghadapi revolusi industri 4.0 dimana pemanfaatan teknologi
digital terintergrasi pada setiap rantai nilai untuk maksimasi efisiensi. dengan tahapan
melakukan identifikasi perubahan kompetensi yang dibutuhkan industri dan memfasilitasi
pelatihan pendidik dan tenaga pendidik, untuk link and match dengan industri 4.0
1.1.b. Kondisi Eksternal
Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang yang selanjutnya disebut SMK SMAK Padang
adalah unit pelaksana teknis di bidang pendidikan kejuruan formal program 4 (empat) tahun di
lingkungan Kementerian Perindustrian yang melaksanakan pendidikan menengah kejuruan
yang berlokasi di Jalan Alai Pauh V No.13 Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh, yang
berjarak ±10 km dari pusat Kota Padang Sumatera Barat. Sekolah ini berada di lingkungan yang
masih alami dan jauh dari polusi udara dan polusi kebisingan.
Posisi sekolah yang cukup jauh dari pusat kota berdampak positif bagi kondusifitas
pembelajaran. Lokasi SMK-SMAK Padang terbilang aman karena berada pada zona hijau dari
ancaman tsunami. Lalu lintas di sekitar juga tidak terlalu ramai sehingga peserta didik dapat
fokus pada proses pembelajaran.
Lingkungan sekitar SMK-SMAK Padang sangat aman karena kontrol dan peran dari
masyarakat dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas. Dari segi sosial, masyarakat sekitar
masih memegang teguh adat budaya dan nilai-nilai religius sehingga berdampak pada
pengembangan karakter peserta didik.Masyarakat sekitar juga memiliki rasa kepedulian yang
cukup besar sehingga secara tidak langsung berkontribusi pada pengembangan SMK-SMAK
8
Padang. Hal ini terjadi karena perekonomian masyarakat juga berkembang dari aktivitas di
SMK-SMAK Padang.
Di samping peran masyarakat sekitar, instansi pemerintah yang ada di sekitar SMK-
SMAK Padang juga memberikan dukungan yang baik untuk perkembangan sekolah. Beberapa
instansi pemerintah yang berdekatan adalah Kantor Camat Pauh, Balai Diklat Kemensos, Balai
Bahasa Kemendikbud, Polsek Pauh, Puskesmas Pauh, Danranmil Pauh, SMAN 15 Padang,
Politeknik Negeri Padang dan Kampus Universitas Andalas. Hal ini berakibat peluang kerja
sama dengan instansi-instansi tersebut terbuka lebar.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN
1.2.a. Potensi
Potensi SMK-SMAK Padang, dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pencapaian Akreditasi Sekolah
Untuk memberikan jaminan bahwa setiap tenaga kerja industri dapat memperoleh
pendidikan yang bermutu, maka terhadap setiap Sekolah/ Madrasah baik negeri maupun
swasta dilakukan penilaian akreditasi. Hal ini dilakukan guna melihat penerapan 8 standar
nasional pendidikan di sekolah tersebut. Akreditasi dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali
dengan tim penilai yang berasal dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).
SMK-SMAK Padang terakhir kali dilakukan penilaian pada tahun 2017 dengan hasil Amat Baik
(A) dan perolehan nilai 95.
2. Adanya Lembaga Sertifikasi Profesi
Lembaga Sertifikasi Profesi, biasa disingkat LSP adalah lembaga pelaksana kegiatan
sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP
bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. LSP SMK –
SMAK Padang termasuk kategori pihak pertama (LSP-P1) yang melakukan sertifikasi
kompetensi bagi siswa didiknya untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam
proses pendidikan dan pengajaran. LSP-P1 SMK – SMAK Padang sudah memperoleh lisensi dari
BNSP sejak Desember 2012 dengan ruang lingkup Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Sektor Laboratori.
3. Adanya Tempat Uji Kompetensi (TUK)
TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan asessmen / uji kompetensi, dan
melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi.
TUK SMK – SMAK Padang sudah memperoleh sertifikasi dari LSP-TELAPI sebagai TUK 03
9
semenjak tahun 2006 dan dapat menyelenggarakan uji kompetensi bagi personil laboratorium
baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera, Riau dan Jambi. Sertifikasi
TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 ini sehingga tetap dapat
melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain siswa SMK - SMAK Padang.
TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji kompetensi
bagi siswa SMK - SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan pemeliharaan kompetensi yang
telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK Padang.
4. Adanya Teaching Factory
Untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pembelajaran, SMK SMAK Padang juga
dilengkapi dengan Teaching Factory. Di Teaching Factory, siswa melakukan praktek seperti di
industry.
5. Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sistem Ganda yang selanjutnya disebut PSG adalah suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada pekerjaan
sesungguhnya di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesional tertentu (pasal 1 ayat 1).
Karakteristik PSG adalah kombinasi antara pengetahuan teori dan keterampilan praktek
dalam suatu pelatihan. Di tempat kerja peserta didik belajar bagaimana mengatasi masalah
sesuai dengan perubahan permintaan pasar, serta menghargai perbedaan kehidupan sosial
yang berkembang di lingkungan kerja. Jenna Petrosky, 2011, menguatkan lagi bahwa di
perusahaan peserta didik melaksanakan magang setelah memiliki bekal kemampuan teori dari
sekolah kejuruan.
PSG yang akan dilaksanakan SMK-SMAK Padang pada tahun 2018/2019 merupakan pilot
project untuk penyiapan calon SDM industri bidang kimia analisis yang dimulai sejak kelas X.
Pada PSG ini, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan di industri dengan
kurikulum yang berbeda dari siswa pada pembelajaran reguler. Kurikulum untuk PSG telah
ditetapkan dengan proporsi jumlah jam pembelajaran di sekolah dan di industri sebagaimana
terlampir pada proposal ini.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) untuk program PSG dilaksanakan sesuai struktur
kurikulum yang telah ditetapkan. Skema untuk pelaksanaan Prakerin bagi siswa program PSG
sedikit berbeda dengan siswa pada pembelajaran regular. Untuk itu, sangat diperlukan
dukungan dan kerja sama dari pihak Industri sebagai institusi pasangan.
10
Penyelenggaraan PSG di SMK memiliki maksud sebagai berikut:
1) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi
pasangan
2) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
3) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi
bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan
4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan
5) Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui
pendayagunaan sumberdaya pendidikan yang ada di dunia kerja
Sejalan dengan itu, konsep PSG (dual system) pada SMK menyebutkan tujuan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan PSG (dual System) adalah:
1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
industri dan lapangan kerja
2) Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara
lembaga pendidikan, pelatihan, kejuruan, dan dunia kerja.
3) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas professional.
4) Memberikan pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai proses
pendidikan.
11
1.2.b. Permasalahan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya SMK SMAK Padang menghadapi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran literasi siswa
2. Pembelajaran dual system sudah dilaksanakan namun belum berbasis 4.0
dimana SMK SMAK Padang Belum memiliki sistem informasi yang lengkap
dan memadai untuk mendorong pelakasanaan kurikulum berbasis industri
4.0
3. Belum sesuainya jumlah laboratorium dengan variasi kompetensi yang akan
dikembangkan
4. Belum memiliki kelas belajar online yang terintegrasi dengan sistem
informasi beserta perangkatnya
5. Belum memiliki sarana prasarana pembelajaran jarak jauh yang menunjang
kelas dual system
12
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan kondisi umum baik secara internal maupu eksternal, potensi dan
permasalahan yang dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, disusunlah visi,
misi dan tujuan SMK SMAK padang yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran
strategis.
2.1 VISI
Visi SMK-SMAK Padang
“Menjadi Role Model Sekolah Menengah Kejuruan berdaya saing global, berakhlak
mulia, dan berwawasan lingkungan”
2.2 MISI
Sejalan dengan visi tersebut, SMK-SMAK Padang memiliki misi :
1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
2. Menyelenggarakan pendidikan Kejuruan Dual System berbasis spesialisasi,
kompetensi dan berwawasan lingkungan.
3. Membangun Link and Match pendidikan vokasi dengan Industri
4. Mengembangkan Pembelajaran Industri 4.0
5. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
2.3 TUJUAN
Adapun Tujuan SMK-SMAK Padang adalah Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten
dan berdaya saing.
2.4 INDIKATOR KINERJA TUJUAN
Tujuan pendidikan di SMK-SMAK Padang” Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten
dan berdaya saing.” Adapun Indikator Kinerja tujuan SMAK
13
No
Tujuan
Indikator Kinerja Tujuan Utama
Indikator Kinerja Tujuan
Satuan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1 Terwujudnya SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing
Jumlah tenaga kerja industri yang kompeten dan berdaya saing
Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi Nasional
Persen 100 100 100 100 100
Jumlah Lulusan bersertifikat kompetensi Internasional
Orang 85 86 87 88 89
Jumlah lulusan yang terserap di DUDI
Persen 76 76,5 77 77,5 78
2.5 Target Jangka Menengah SMK-SMAK Padang
NO
Tujuan
Satuan
Tahun
2020 2021 2022 2023 2024
1 Terwujudnya
SDM Industri
yang kompeten
dan berdaya
saing
Persen
76 76,5 77 77,5 78
2.6 SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis yang dijabarkan
ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi Perspektif Pemangku
kepentingan, Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Perspektif Proses Internal, dan
Perspektif Pembelajaran Organisasi. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran
Strategis SMK-SMAK Padang untuk periode tahun 2020 – 2024 adalah sebagai berikut:
2.6.1 Perspektif Pemangku Kepentingan
1 Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Indikator Kinerja : a. Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
b. Jumlah Siswa Dual System
c. Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor
Industri
Program dan Kegiatan
: Penyelenggaraan PPDB
Promosi Sekolah
14
Penyelenggaraan Pembelajaran
Bantuan Bea Siswa
Upgrading Asesor Kompetensi
Sertifikasi Kompetensi Siswa
Penyusunan buku kerja Guru
Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran
Orientasi siswa Baru
Penyelenggaraan Pembelajaran dual system
Pelantikan lulusan
Rekruitmen dan pembekalan lulusan
Pameran produk siswa
Praktek kerja Industri
Peningkatan kerjasama dengan industri
2.6.2 Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
2 Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis
Kompetensi
Indikator Kinerja : a. Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki
Sertifikat Internasional
b. Rata-rata Nilai UN
c. Rata-rata Nilai TOEIC
Program dan Kegiatan
: Sertifikasi Kompetensi Internasional
Evaluasi Pembelajaran
Kerjasama Internasional
3 Sasaran Strategis 3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
Indikator Kinerja Implementasi Industri 4.0
Program dan Kegiatan
Penyelenggaraan Analisis Terpadu II
Pelaksanaan Teaching Factory
Silver Expert
Pengelolaan sentra HAKI
2.6.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi
4 Sasaran Strategis 4 : Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indikator Kinerja : a. Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas
15
Pegawai
Program dan Kegiatan
: Peningkatan kerjasama SDM SMK-SMAK Padang
Diklat dan Sosialisasi
Supervisi Pendidikan dan PK Guru
5 Sasaran Strategis 5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan
Berorientasi pada Layanan Prima
Indikator Kinerja a. Nilai SAKIP
b. Nilai Maturitas SPIP
c. Predikat WBBM
Program dan Kegiatan
Penyusunan Anggran
Pembinaan ADM dan Akuntabilitas Kinerja
Pembinaan dan Penataan SAI
Konsultasi dan Koordinasi
Gaji dan Tunjangan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Operasional Perkantoran dan Pimpinan
Langanan Daya dan Jasa
Penambah daya tahan Tubuh
Pembangunan Zona Integritas
Sertifikasi Guru
Tunjangan Kinerja
Pengelolaan Keuangan
Pelaksanaan Eco Green School
Pengelolaan Layanan Publik
Penyelenggaraan ISO
Penyelenggaraan SPIP
2.7 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran strategis sekolah Menengah Kejuruan – SMAK
Padang adalah:
1. Jumlah CalonTenaga Kerja Industri Terampil yang Kompeten (orang) 2. Lulusan yang terserap di industri (persen)
16
Kode
Sasaran Strategis (SS)
Penjelasan Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Penjelasan dan Pengukuran IKSS
Satuan IKSS
Unit yang Berperan
Ke
sisw
aa
n
Ku
rik
ul
um
Hu
bim
Sa
rpra
s
Pe
nja
mi
na
n
Mu
tu
Ta
ta
Usa
ha
LS
P/
TU
K/
Te
ach
ing
F
act
ory
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12
) (13)
A Perspektif Pemangku Kepentingan
SS.1 Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Tenaga kerja industri yang kompeten adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi oleh lembaga sertifikasi profesi dan berrdaya saing global
1 Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
Diukur dari jumlah lulusan yang telah mengikuti uji Kompetensi LSP
Orang
√
2 Jumlah Siswa Dual System
Diukur dari jumlah siswa dual system Orang
√
3 Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
Jumlah lulusan yang diterima di dunia industry dan yang melanjutkan Perguruan Tinggi
Persen
√
B. Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
SS.2
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi adalah pendidikan kejuruan keahlian kimia analisis selama empat tahun
1 Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
Diukur melalui jumlah lulusan yang mengikuti Kompetensi Internasional
Orang
√
2 Rata-rata Nilai UN Diukur melalui rata nilai UN Teori yang duijiankan
Nilai √
3 Rata-rata Nilai TOEIC Diukur melalui rata nilai TOEIC siswa Nilai
√
17
Kode
Sasaran Strategis (SS)
Penjelasan Sasaran Strategis
(SS)
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)
Penjelasan dan Pengukuran IKSS
Satuan IKSS
Unit yang Berperan
Ke
sisw
aa
n
Ku
rik
ul
um
Hu
bim
Sa
rpra
s
Pe
nja
mi
na
n
Mu
tu
Ta
ta
Usa
ha
LS
P/
TU
K/
Te
ach
ing
F
act
ory
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12
) (13)
SS.3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
1 Implementasi Industri 4.0
Diukur dari jumlah modul 4.0 yang digunakan.
Modul
√
C. Perspektif Pembelajaran Organisasi
SS.4
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
1 Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
Diukur dengan pengisian kuisoner oleh pegawai
Indeks
√
SS.5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
1 Nilai SAKIP Sistem Akuntabilas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dinilai oleh Biro Perencanaan dan Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Penilaian dilakukan sekali setahun
AA/A/BB/B/CC/C/
D
√
2 Nilai Maturitas SPIP Maturitas SPIP dinilai oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Penilaian dilakukan sekali setahun
Skala
√
3 Predikat WBBM WBBM dinilai oleh Tim dari Kementerian PAN dan RB dan BPS .
Predikat
√
18
PETA STRATEGIS SMK-SMAK PADANG TAHUN 2020-2024
PER
SPEK
TIF
PE
MA
NG
KU
KEP
ENTI
NG
AN
Per
spek
tif
Pro
ses
Pel
aksa
naan
Tug
as
Pok
ok
Pers
pektif
Pem
bela
jara
n
Org
anis
asi
SS.1
Meningkatnya Tenaga kerja industry
yang kompeten
SS.2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis
Kompetensi
SS.3 Terwujudnya SDM Industri
Menuju Industri 4.0
SS.4 Terwujudnya ASN yang
Profesional dan Berkepribadian
SS.4 Terwujudnya Birokrasi yang
Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan
Prima
19
BAB. III STRATEGI, PROGRAM, UKURAN DAN TARGET CAPAIAN
3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Badan Pengembangan sumber Daya
Manusia Industri Kementerian Perindustrian
Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan
makmur pada tahun 2025 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2020 – 2025, pembangunan industri nasional diarahkan
untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar lokal maupun internasional, dan
terkait dengan pengembangan industri kecil dan menengah, dengan struktur industri yang kuat
dan berkeadilan serta mendorong perkembangan ekonomi di luar pulau Jawa. Struktur industri
dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan meniadakan praktik-praktik monopoli
dan berbagai distorsi pasar melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip
pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat
dengan menjadikan industri kecil dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat,
sehingga mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri
hilir dan industri berskala besar.
Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun 2020 –
2024 adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri
nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan melalui (1)
Peningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri
yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi; dan (3)
Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor.
2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan Populasi
Industri untuk menambah populasi industri baik berskala besar, sedang maupun
industri kecil.
3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui: (1)
Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam
Wilayah Pengembangan Industri; (2) Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri; (3)
Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan Sentra IKM.
Mencermati arah kebijakan pembangunan industri nasional tersebut, untuk itu arah
kebijakan pembangunan SDM industri difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis
kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana
dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
20
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan
(3) Pembentukan Inkubator Bisnis.
2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi
struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan
prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga
Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi ; dan
(3) Pembentukan Inkubator Bisnis
3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1)
Penyusunan dan penetapan SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah
assessor kompetensi dan Lisensi
4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui
pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan
penempatan) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta
penumbuhan wirausaha Industri.
5. Mempercepat sistem sertfikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi
kompetensi dan (2) penetapan sistem sertifikasi wajib
6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri,
Khususnya di luar Pulau Jawa.
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi SMK-SMAK Padang
Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan SDM industri , SMK-SMAK Padang
menetapkan arah kebijakan yang menjadi fokus pengembangan SMK dalam periode 2020
– 2024 sebagai berikut :
1. Memelopori dan menjadi rujukan SMK berbasis Kompetensi, kriteria dan langkah
pengembangan SMK berbasis Kompetensi sebagai berikut:
a. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada SKKNI bidang industri
b. Pendidikan Sistem Ganda ( Dual System) dimana 50% pembelajaran dilakukan di
sekolah dan 50% dilakukan di industry.
c. Menggunakan modul pembelajaran berbasis Industri 4.0
d. Memiliki Teaching Factory, LSP dan TUK
e. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap siswa dan lulusan
f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka penyusunan
kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja lulusan
g. Lulusannya dapat bersaing secara nasional dan internasional dengan
kompetensi yang dimiliki
21
2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu
spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan SMK
di masyarakat dan dunia usaha industri
3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan masyarakat
bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan menjadi pilihan
utama.
Untuk menjadi SMK yang “elite” dalam pengertian SMK yang “terkenal”, disegani dan
dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung dengan
adanya:
a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1
b. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/lomba di tingkat nasional maupun
internasional sesuai dengan spesialisasi/skills yang dimiliki
c. Memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan
kompetensinya,
d. Memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN
4. Mengembangkan Laboratorium yang terintegrasi/terpadu, dengan Konsep ruang
pendidikan yang modern :
a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan
apabila diperlukan
b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek
sekaligus ruang diskusi.
c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional
d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan mahasiswa/siswa dalam
persiapan pembelajaran dan praktik
5. Meningkatan jumlah Siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas
(daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap
memperhatikan:
a. Kualitas calon siswa : rasio penerimaan minimal 1:3
b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran,
ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa
c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan
d. Menjaga kualitas lulusan : “Seluruh lulusan harus terserap di Industri”
22
3.3 UKURAN DAN TARGET CAPAIAN TAHUNAN
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan tahun 2020-2024, SMK-SMAK Padang melaksanakan program sebagaimana telah diuraikan di
atas. Berikut ini merupakan ukuran dan target capaian tahunan dari setiap program yang dimaksud:
PROGRAM
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA BASELINE SATUAN
TAHUN I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatnya
Tenaga kerja industry yang kompeten
Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
192 Orang 280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual System 192 Orang 192 308 548 760 900 Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
75 % 76 76,5 77 77,5 78
2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
85 Orang 85 86 87 88 89
Rata-rata Nilai UN 70 Nilai 70 71 72 73 74 Rata-rata Nilai TOEIC 400 Score 400 402 404 406 408
3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
Implementasi Industri 4.0 1 Modul 1 1 1 1 1
4 Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
71 Indeks 71 71,5 72 72,5 73
5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76 Nilai 76,5 77 77.5 78 78.5 Nilai Maturitas SPIP 3,5 Nilai 3,5 3,55 3,60 3,65 3,70
Predikat WBBM WBK Predikat WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
23
BAB IV
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2020-2024, SMK-
SMAK Padang akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan
strategi yang dijabarkan pada bab III. Berikut ini program dan kegiatan Kementerian
Perindustrian tahun 2020 – 2024.
Program SMK-SMAK Padang mengacu pada program Pengembangan SDM Industri dan
Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian dilaksanakan oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Industri yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing
SDM Industri serta menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, khususnya dalam
penyelenggaraan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi dan spesialisasi. Adapun sasaran-
sasaran program/sasaran strategi /outcome dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari
pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut :
Target Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2020-2024
No.
Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator
Target Kinerja Jangka Menengah 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
1 Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
- Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil
yang Kompeten 280 240 243 258 256
- Jumlah Siswa Dual System 192 308 548 760 900
- Persentase Lulusan yang Terserap oleh
Sektor Industri 76 76,5 77 77,5 78
2 Terwujudnya Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis Kompetensi
- - Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
Memiliki Sertifikat Internasional 85 86 87 88 89
- Rata-rata Nilai UN 70 71 72 73 74
- Rata-rata Nilai TOEIC 400 402 404 406 408
3 Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
- Implementasi Industri 4.0 1 1 1 1 1
4 Terwujudnya ASN yang Profesional dan
Berkepribadian
24
4.2 Kerangka Pendanaan
Dalam rangka mencapai sasaran strategis SMK-SMAK Padang tahun 2020 - 2024,
dibutuhkan pendanaan bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di atas.
Adapun kebutuhan pendanaan SMK-SMAK Padang untuk tahun 2020 – 2024 adalah sebagai
berikut:
Tabel 8 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan SMK-SMAK Padang Tahun 2020 – 2024
NO PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (Rp Juta)
2020 2021 2022 2023 2024
1 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah Kejuruan Industri Berbasis Kompetensi Menuju Dual Sistem
25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000
TOTAL 25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000
Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan
disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran Renstra ini.
- Indeks Kompetensi, Profesional dan
Integritas Pegawai 71 71,5 72 72,5 73
5 Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
- Nilai SAKIP 76,5 77 77,5 78 78,5
- Nilai Maturitas SPIP 3,5 3,55 3,60 3,65 3,70
- Predikat WBBM
WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
25
BAB V
PENUTUP
Rencana strategis SMK-SMAK Padang tahun 2020 – 2024 merupakan rencana kerja
jangka menengah yang disusun berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi SMK-SMAK Padang,
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta merupakan
turunan dari Rencana Strategis dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri,
khususnya Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Industri. Penyusunan Renstra
dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan sumber
daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Rencana
Strategis ini akan direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap perubahan kebijakan.
Rencana strategis ini juga merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan
indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK-SMAK Padang selama lima
tahun. Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, SMK SMAK Padang tidak
terlepas dari permasalahan internal dan eksternal seperti masih belum tersedianya sistem
pembelajaran berbasis online yang terintegrasi untuk mendukung pembelajaran dual system
dan pembelajaran berbasis 4.0 serta adanya sekolah sejenis. Permasalahan ini dapat diatasi
dengan melaksanakan pengembangan sistem informasi secara berkelanjutan yang sedang
dilaksanakan oleh SMK SMAK Padang serta dengan memaksimalkan potensi yang telah dimiliki
seperti telah memiliki LSP, TUK, Teaching Factory dan laboratorium yang telah sesuai dengan
standar industri.
Dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan maka ditetapkan pula
sasaran, strategi dan program terkait, seperti peningkatan kompetensi calon lulusan baik dari
hard skillnya maupun soft skillnya dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi dan
pembekalan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, dan penerapan budaya kerja yang
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah. Selain itu juga dilakukan peningkatan kerjasama
dengan industri di bidang praktek kerja industri, rekrutmen lulusan, serta link and match
kurikulum dengan yang dibutuhkan oleh industri. Tidak hanya berfokus kepada peningkatan
kompetensi siswa dan lulusan saja, SMK SMAK Padang juga melakukan pengembangan
berkelanjutan di bidang manajemen, ASN dan pelayanan publik.
Untuk itu, kegiatan-kegiatan tahunan disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi
lingkungan saat ini. Oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-
kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika
menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja
26
dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi SMK-SMAK Padang
secara sistematis.
27
LAMPIRAN
28
POHON KINERJA RENSTRA SMK-SMAK PADANG 2020-2024
Tujuan
Terwujudnya SDM Industri yang
Kompeten dan berdaya saing
SS.1
Meningkatnya Tenaga kerja
industry yang kompeten
1. Jumlah Calon Tenaga Kerja
Terampil yang Kompeten
2. Jumlah Siswa Dual System
3. Persentase Lulusan yang Terserap
oleh Sektor Industri
SS.2
Terwujudnya Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis Kompetensi
1. Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
Memiliki Sertifikat Internasional
2. Rata-rata Nilai UN
3. Rata-rata Nilai TOEIC
SS.3
Terwujudnya SDM Industri
Menuju Industri 4.0
1. Implementasi Industri 4.0
SS.4
Terwujudnya ASN yang Profesional
dan Berkepribadian
1. Indeks Kompetensi, Profesional
dan Integritas Pegawai
SS.5
Terwujudnya Birokrasi yang
Efektif, Efisien dan Berorientasi
pada Layanan Prima
1. Nilai SAKIP
2. Nilai Maturitas SPIP
3. Predikat WBBM
29
MANUAL IKU RENSTRA SMK-SMAK PADANG 2020-2024
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.1 Meningkatnya
Tenaga kerja
industry yang
kompeten
IK.1 Jumlah Calon
Tenaga Kerja
Terampil yang
Kompeten
192
280 280 240 243 258 256
DEFENISI
Jumlah siswa atau siswi SMK yang mengikuti Sertifikat Kompetensi
SUMBER DATA
Ketua LSP-P1 SMAK Padang , Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum , Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa yang lulus sertifikasi kompetensi dari LSP-P1 SMK-SMAK Padang
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Orang Maksimasi Ketua LSP/TUK, Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan,
30
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.1 Meningkatnya
Tenaga kerja
industry yang
kompeten
IK.2 Jumlah Siswa
Dual System
90
192 192 308 548 760 900
DEFENISI
Jumlah siswa atau siswi SMK SMAK Padang yang mengikuti program dual system
SUMBER DATA
Wakil Kepala sekolah bidang Kurikulum dan Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa yang mengikuti program dual system
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Orang Maksimasi Waka Kurikulum dan Waka Kesiswaan,
31
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.1 Meningkatnya
Tenaga kerja
industry yang
kompeten
IK.3 Persentase
lulusan yang
terserap oleh
sector industry
62,4
75 76 76,5 77 77,5 78
DEFENISI
Prosentase siswa/I yang lulus dan terserap di dunia kerja (Dunia Usaha,Dunia Industri, dan Dunia Pendidikan)
SUMBER DATA
Wakil Kepala sekolah bidang Humas dan Tim BKK
CARA MENGHITUNG
Jumlah siswa/siswi yang terserap di dunia kerja (Dunia Usaha,Dunia Industri, dan Dunia Pendidikan) dibagi jumlah seluruh lulusan di kali 100%
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Persen Maksimasi Wakil Kepala sekolah bidang Humas dan Tim BKK,
32
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.2 Terwujudnya
Pendidikan
Vokasi Industri
Berbasis
Kompetensi
IK.1 Jumlah calon
tenaga kerja
yang memiliki
Sertifikat
internasional
85
85
85
86
87
88
89
DEFENISI
Sertifikasi Internasional adalah sertifikasi yang berlaku secara internasional dan umumnya dikeluarkan oleh lembaga
internasional atau prinsipal pemilik produk yang berkaitan dengan sertifikasi keahlian pada bidang tsb. Sertifikasi di
dapat melalui proses ujian yang diselenggarakan secara independen untuk menguji kompetensi seseorang.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum dan Panitia Sertifikasi Internasional
CARA MENGHITUNG
Menghitung jumlah siswa/I SMK yang telah lulus sertifikasi internasional dan memiliki sertifikat internasional
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Persen Maksimasi Waka Kurikulum dan Panitia Sertifikasi Internasional
33
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.2 Terwujudnya
Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis
Kompetensi
IK.2
Rata – Rata Nilai
UN N/A 70 70 71 72 73 74
DEFENISI
Ujian Nasional biasa disingkat UN/UNAS adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan
persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas
di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan
dapat membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dengan penentuan standar.
Penentuan standar yang meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yang dimaksud dengan penentuan
standar pendidikan adalah penentuan nilai batas (cut off hiscore). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai
batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum
menguasai kompetensi tertentu.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah nilai seluruh siswa yang mengikuti UN di bagi dengan jumlah peserta UN
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Nilai Maksimasi Waka Kurikulum
34
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.2 Terwujudnya
Pendidikan Vokasi
Industri Berbasis
Kompetensi
IK.3
Rata – Rata Nilai
TOEIC
N/A 400 400 402 404 406 408
DEFENISI
Tes Bahasa Inggris untuk Komunikasi Internasional (TOEIC) adalah "tes bahasa Inggris yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sehari-hari orang-orang yang bekerja di lingkungan internasional."
Ada berbagai bentuk ujian: Tes Mendengarkan & Membaca TOEIC terdiri dari dua tes penilaian keterampilan penilaian yang dinilai sama dengan skor 990; Tes TOEIC Speaking & Writing yang lebih baru terdiri dari tes pengucapan, kosakata, tata bahasa, kelancaran, koherensi keseluruhan, dan struktur (pengorganisasian kalimat) dengan jumlah kemungkinan 400 skor.
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah nilai tes TOEIC seluruh siswa dibagi jumlah siswa yang mengikuti tes TOEIC
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Nilai Maksimasi Waka Kurikulum
35
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2020 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.3 Terwujudnya SDM
industry menuju
Industri 4.0
IK.1 Implementasi
Industri 4.0 1 1 1 1 1 1 1
DEFENISI
Pada prinsipnya, revolusi industri 4.0 adalah sebuah revolusi dalam bidang teknologi dimana terjadi sebuah integrasi antara
komputer, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Big Data, Automation, dan lain sebagainya sehingga
tercipta sebuah smart industry yang solutif dan fleksibel. Dalam revolusi industri 4.0, peran manusia memang jauh lebih berkurang.
Karena semua aktifitas dan pekerjaan hampir semua dapat diselesaikan atau dibantu dengan bantuan internet yang telah bersinergi
dengan teknologi. Dalam hal ini mewujudkan SDM industry menuju 4.0 SMK-SMAK Padang melaksanakan Implementasi 4.0 melalui
pembuatan modul pembelajaran berbasis 4.0
SUMBER DATA
Waka Kurikulum
CARA MENGHITUNG
Jumlah Modul 4.0 yang diterbitkan setiap tahunnya
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Modul Maksimasi Waka Kurikulum
36
Perspektif Pembelajaran Organisasi
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.4 Terwujudnya ASN
yang Profesional
dan
Berkepribadian
IK.1 Indeks Kompetensi,
Profesional dan
Integritas Pegawai
N/A
71 71 71,5 72 72,5 73
DEFENISI
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai SMK- SMAK Padang adalah tingkat kompetensi SDM SMK-SMAK padang yang diukur dari
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang ASN berupa pengatahuan, keterampilan dan sikap prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara professional, efektif dan efisien. Pengukuran dilakukan melalui
beberapa variable antara lain mengukur data mengenai kualifikasi pendidikan formal PNS, Riwayat pengembangan kompetensi yang terdiri dari
diklat kepemimpinan, Diklat Fungsional, Diklat tenis dan seminar /Workshop, Riwayat hasil penilaian kinerja yang terdiri dari: Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai (PKP) serta data mengenai hukuman disiplin yang pernah diterima. Pengukuran Indeks Kompetensi,
Profesional dan Integritas Pegawai SMK-SMAK Padang ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor :8 Tahun
2019 tanggal 15 Mei 2019.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
𝐼𝑃 = ∑ 𝐼𝑃𝑖4
𝑖=1
IP1 = W1j*R1j
IP2= W2k*R2k
IP3= W3l*R3I
IP4= W4m*R4m
=IP1 + IP2 + IP3 + IP4
37
Keterangan :
IP= Indeks Profesionalisme W1j * R1j= Bobot Indikator Kualifikasi ke-j* Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-j
IPi=Indek Profesionalisme ke I W2k* R2k= Bobot Indikator Kualifikasi ke-k* Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-k
IP1=Indek Profesionalisme Dimensi Kualifikasi W3i * R3i= Bobot Indikator Kualifikasi ke-l * Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-I
IP2=Indek Profesionalisme Dimensi Kompetensi W4m * R4m= Bobot Indikator Kualifikasi ke-m *Ranting Jawaban Indikator Kualifikasi ke-m
IP3=Indek Profesionalisme Dimensi Kinerja
IP4=Indek Profesionalisme Dimensi Disiplin
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Nilai Maksimasi Kepala Sub Tata Usaha
38
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.5 Terwujudnya
Birokrasi yang
Efektif, Efisien dan
Berorientasi pada
Layanan Prima
IK.1 Nilai SAKIP 82,96 76 76 76,5 77 77,5 78
DEFENISI
SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan,
sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini,
setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan
yang berlaku. Laporan SAKIP terdiri atas dokumen perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi dan capaian di setiap Instansi.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
Perhitungan nilai SAKIP SMK-SMAK Padang menggunakan Lembar Kerja Evaluasi sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi Birokrasi Nomor:12 Tahun 2015 tentang Pedoman evaluasi atas implementasi system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dimana
seluruh dokumen akuntabilitas kinerja dikumpulkan untuk dilakukan penilaian oleh tim dari Irjen.
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Nilai Maksimasi Kepala Sub Tata Usaha
39
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.5 Terwujudnya
Birokrasi yang
Efektif, Efisien dan
Berorientasi pada
Layanan Prima
IK.2 Nilai Maturitas
SPIP
3,535
3,535 3,5 3,55 3,60 3,65 3,70
DEFENISI
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau sering disingkat dengan SPIP merupakan salah satu sistem pengendalian pemerintah.
Disamping itu terdapat Sistem lainnya adalah Sistem pengendalian Ekstern Pemerintah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah ”Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.” Dengan adanya SPIP tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana terdapat budaya pengawasan
terhadap seluruh organisasi dan kegiatan sehingga dapat mendeteksi terjadinya sejak dini kemungkinan penyimpangan serta
meminimalisir terjadinya tindakan yang dapat merugikan negara.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
Penilaian Maturitas SPIP dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 52 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Nilai Maksimasi Kepala Sub Tata Usaha
40
Perspektif Proses Pelaksanaan Tugas Pokok
Kode Sasaran Strategis
Kode Indikator
Kinerja Capaian
2019 Baseline 2020 2021 2022 2023 2024
SS.5 Terwujudnya
Birokrasi yang
Efektif, Efisien dan
Berorientasi pada
Layanan Prima
IK.3 Predikat WBBM WBK WBK WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
DEFENISI
WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) merupakan predikat yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) kepada unit kerja di instansi pemerintah sekurang-kurangnya eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan. Untuk mencapai predikat WBK dan WBBM, unit kerja harus terlebih dahulu membangun Zona Integritas (ZI). Zona Integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
SUMBER DATA
Kepala Sub Tata Usaha
CARA MENGHITUNG
SATUAN KLASIFIKASI PENANGGUNG JAWAB DATA
Predikat Maksimasi Kepala Sub Tata Usaha
41
ANALISIS SWOT
Dalam menentukan strategi pencapaian sasaran, digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan setiap sasaran strategis dengan mempertimbangkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) sebagai berikut:
Sasaran Kekuatan
(Strength)
Kelemahan
(Weakness)
Peluang
(Opportunity)
Ancaman
(Threats)
Meningkatnya Tenaga kerja
industri yang kompeten Memiliki TUK, Memiliki LSP P1, Melaksanakan proses pembelajaran yang Link and Match dengan DU/DI, Pembekalan Bahasa inggris bagi siswa, memiliki kerjasama internasional, memiliki jaringan alumni yang kuat
Belum tersedianya sistem informasi sekolah yang terintegrasi meliputi database siswa, pembelajaran, prakerin dan kebutuhan rekruitmen dari DU/DI serta jejaring alumni
Kebutuhan industri akan tenaga penguji bidang Kimia Analisis cukup tinggi
Adanya sekolah menengah kejuruan dengan kompetensi keahlian analisis pengelolaan laboratorium berstatus negeri dan swasta, program tiga tahun serta permintaan rekruitmen dari DU/DI kebanyakan untuk tenaga kerja analis dari lulusan D3.
Terwujudnya Pendidikan
Vokasi Industri Berbasis
Kompetensi
Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang berintegritas, jujur, disiplin, inovatif, kreatif dan profesional. Kurikulum yang digunakan berupa kurikulum berbasis kompetensi
Penerapan program dual system baru dilakukan 2 tahun berjalan sehingga belum bisa dilakukan evaluasi untuk pelaksanaan pembelajaran di industri
Adanya Keputusan Menteri Perindustrian No. 1151 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Unit Pendidikan Vokasi Industri di Lingkungan Kementerian
Perindustrian dan Peraturan Menteri
Beberapa industri belum bisa menampung siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dual system di Industri
42
Keuangan No. 128/PMK.010/2019 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Penyelenggaraan Kegiatan Praktik Kerja, Pemagangan dan/atau Pembelajaran dalam Rangka Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi Tertentu
Terwujudnya SDM Industri
Menuju Industri 4.0 Memiliki sarana pembelajaran praktik yang mengarah pada Pembelajaran Industri 4.0 dan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten
Belum semua proses pembelajaran berbasis Smart School
Keputusan Menteri Perindustrian No. 1532 tahun 2019 tentang Kurikulum Industri 4.0 pada Pendidikan Vokasi Industri di Lingkungan Kementerian Perindustrian
Menurunnya kebutuhan SDM industri sebanding dengan tumbuhnya industri berbasis 4.0
Terwujudnya ASN yang
professional dan
berkepribadian
Memiliki ASN yang kompeten di bidangnya serta mampu bekerjasama secara solid, harmonis, dan kompetitif, tersedianya anggaran untuk program peningkatan kompetensi SDM sesuai dengan AKD
Masih ada beberapa ASN yang kurang berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tupoksinya
Adanya kode etik ASN dan kode etik guru
Pengaruh perkembangan IT atau media sosial, penyakit masyarakat sehingga mempengaruhi karakter ASN
43
Terwujudnya birokrasi yang
efektif, Efisien dan
Berorientasi pada layanan
prima
Memperoleh prestasi di tingkat nasional seperti Pelayanan Prima, SNI Award, Keterbukaan Informasi Publik, WBK, dan Laporan Keuangan Terbaik
Masih ada beberapa pegawai yang belum memahami dan mematuhi pentingnya budaya pelayanan prima
PermenPAN-RB nomor 10 tahun 2019 tentang perubahan atas PermenPAN-RB nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, PermenPAN-RB nomor 30 tahun 2018 tentang Perubahan Atas PermenPAN-RB nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah, dan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
44
LAMPIRAN STRATEGI DAN PROGRAM
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA BASELINE SATUAN TAHUN
I II III IV V 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
192 Orang 280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual System 192 Orang 192 308 548 760 900 Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
75 % 76 76,5 77 77,5 78
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
85 Orang 85 86 87 88 89
Rata-rata Nilai UN 70 Nilai 70 71 72 73 74 Rata-rata Nilai TOEIC 400 Score 400 402 404 406 408
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
Implementasi Industri 4.0 1 Modul 1 1 1 1 1
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
71 Indeks 71 71,5 72 72,5 73
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76 Nilai 76,5 77 77,5 78 78,5 Nilai Maturitas SPIP 3,535 Nilai 3,5 3,55 3.60 3.65 3.70
Predikat WBBM WBK Predikat WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
45
MATRIK TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Unit Kerja : SMK-SMAK Padang
Tahun : 2020-2024
Program / Kegiatan
Sasaran Program (outcame) / sasaran Kegiatan (ouput) / indikator
Target Alokasi Pendanaan (Rp. 0000)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
25.825.211.000 26.000.000.000 27.000.000.000 28.000.000.000 29.000.000.000
Jumlah Calon Tenaga Kerja Terampil yang Kompeten
280 240 243 258 256
Jumlah Siswa Dual System
192 308 548 760 900
Persentase Lulusan yang Terserap oleh Sektor Industri
76 76,5 77 77,5 78
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang Memiliki Sertifikat Internasional
85 86 87 88 89
Rata-rata Nilai UN 70 71 72 73 74 Rata-rata Nilai TOEIC
400 402 404 406 408
46
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
Implementasi Industri 4.0
1 1 1 1 1
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
71 71,5 72 72,5 73
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima
Nilai SAKIP 76,5 77 77,5 78 78,5
Nilai Maturitas SPIP 3,5 3,55 3.60 3.65 3.70
Predikat WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
47
Matrik Rencana Strategis
No.
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ket Uraian Indikator
Kinerja Tahun Program Indikator
Kinerja Kegiatan Indikator
Kinerja 2020 2021 2022 2023 2024
1
2.
Terwujudnya SDM Industri yang Kompeten dan berdaya saing.
A. PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
Meningkatnya Tenaga kerja industry yang kompeten
Jumlah Calon
Tenaga Kerja
Terampil
yang
Kompeten
280 240 243 258 256
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
Terlaksananya kegiatan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing
Penyelenggaran Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran
Terselenggaranya Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran
Jumlah Siswa
Dual System
192 308 548 760 900 Penyelenggaraan Pembelajaran Dual System dan Silver Expert
Terselenggaranya Pembelajaran Dual System dan Silver Expert
Persentase
Lulusan yang
Terserap oleh
Sektor
Industri
75,5 76 76,5 77 77,5
Rekrutmen dan Pembekalan Lulusan
Lulusan terserap di DUDI
B. PERSPEKTIF PELAKSANAAN TUGAS POKOK
Terwujudnya Pendidikan Vokasi Industri
Jumlah Calon
Tenaga Kerja
yang Memiliki
Sertifikat
Internasional
85 86 87 88 89
Terselenggaranya Uji Kompetensi Internasional
Sertifikasi Kompetensi Internasional
Terlaksananya uji kompetensi internasional dan memiliki
48
Berbasis Kompetensi
sertifikat Internasional
Rata-rata Nilai UN
70 71 72 73 74
Terselenggaranya Pelaksanaan UN
Pelaksanaan UN
Terselenggaranya Ujian UN dengan nilai yang memuaskan
Rata-rata
Nilai TOEIC 400 402 404 406 408
Terselenggaranya Pelaksanaan TOEIC
Pelaksanaan TOEIC
Terselenggaranya TOIEC dengan nilai yang memuaskan
Terwujudnya SDM Industri Menuju Industri 4.0
Implementasi
Industri 4.0
1 1 1 1 1
Terselenggaranya pembuatan modul pembelajaran Industri 4.0
Pelaksanaan Pembuatan Modul Industri 4.0
Terselenggaranya pembuatan modul pembelajaran Industri 4.0
C. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI
Terwujudnya ASN yang Profesional dan Berkepribadian
Indeks
Kompetensi,
Profesional
dan Integritas
Pegawai
71 71,5 72 72,5 73
Terlaksanaya penilaian Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
Penilaian Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
Terlaksanaya penilaian Indeks Kompetensi, Profesional dan Integritas Pegawai
Terwujudnya Birokrasi yang Efektif, Efisien dan
Nilai SAKIP 76,5 77 77,5 78 78,5
Terselenggaranya penilaian SAKIP
Pembinaan dan pengendalian Akuntabilitas kinerja
Terselenggarannya nilai SAKIP dengan nilai yang
49
Berorientasi pada Layanan Prima
memuaskan
Nilai
Maturitas
SPIP
3,5 3,55 3.60 3.65 3.70
Terselenggaranya penilaian Maturitas SPIP
Penyelenggaraan kegiatan SPIP
Terselenggarannya penilaian nilai SPIP dengan nilai yang memuaskan
Predikat
WBBM
WBBM WBBM WBBM WBBM WBBM
Terselenggaranya penilaian WBBM
Penyelenggaraan kegiatan Zona Integritas
Terselenggarannya penilaian Zona Integritas dengan predikat WBBM
50