160
DAFTAR PUSTAKA
Abas, Sunarya, P O, D. (2011). Kewirausahaan. In Yogyakarta: PT. CV Andi
Offeset.
Amin, A. R. (2010). Menggagas manajemen syariah (Teori dan praktik the
celestial management). In Jakarta: Salemba Empat.
Amirullah, M. U. (2019). Entrepreneurship Santri (Studi Kasus Integrasi
Pendidikan Kitab Kuning dan Entrepreneurship di Pondok Pesantren
Riyadhul Jannah Pacet Mojokerto). UIN Sunan Ampel Surabaya.
Arifin, M. (2004). Peran Koperasi Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan
Ekonomi di Kabupaten Jember. Fenomena (Jurnal Penelitian STAIN
Jember), III(3).
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Asrof, S. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. In Surabaya: eLKAF.
Assad, M. (n.d.). Pengusaha Dilahirkan atau Diciptakan? Www.Kompas.Com.
Bharata, W. (2019). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Usaha
terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo). Capital: Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, 2(2), 98–114.
Bherlinda, Y. (2018). Model Schoolpreneurship Ditinjau Dari Manajemen
Koperasi Sekolah Di SMKN 2 Godean Dan SMK Muhammadiyah
Wonosari. In Yogyakarta: program pacasarjana di Universitas Negeri
161
Yogyakarta.
Budiati, Y., Yani, T. E., & Universari, N. (2012). Minat Mahasiswa Menjadi
Wirausaha (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang). Jurnal Dinamika Sosbud, 14(1), 89–100.
Budihati, F. (2012). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Jiwa
Kewirausahaan dan Kompetensi Kewirausahan serta dampaknya pada
Minat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 2 Purwakarta. Universitas
Padjadjaran.
Burhanuddin, B. (2016). Evaluasi program pendidikan dan latihan pada koperasi
pondok pesantren. Economic: Journal of Economic and Islamic Law, 6(1),
1–9.
Chotimah, C. (2014). Pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren sidogiri
pasuruan. INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 8(1), 114–
136.
Dainuri. (2019). Kontribusi Pendidikan Entrepreneurship: Suatu Upaya
Konstruktif Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Pada Mahasiswa. Journal of
Sharia Economics, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.35896/jse.v1i1.54
Dewa, K. S. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Fadlullah. (2011). Pendidikan Enterpreneurship Berbasis Pendidikan Islam dan
Kearifan Lokal. Diadid Media Press.
Faisal, S. (1989). Format-format penelitian sosial: dasar-dasar dan aplikasi.
162
Rajawali Pers.
Fitra, T. L., & Rasyid, A. (2016). Peran Kopontren terhadap Perekonomian
Masyarakat Sekitar Pondok Pesantren. Jurnal Iqtisaduna, 2(2), 159–172.
Fua, J. La, Insawan, H., Umi, R., & Kendari, D. I. (2016). Islam dan Lingkungan
(Model Pendidikan Islam dalam Pembentukan Perilaku Peduli Lingkungan di
SMA Negeri 6 Kendari). Jurnal Pemikiran Islam, 2(1), 131–150.
Ganefri, Hidayat, H., Yulastri, A., Mardin, A., Sriwahyuni, D., & Zoni, A. A.
(2018). Perangkat Pembelajaran Pedagogi Entrepreneurship Dengan
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Produk Di Pendidikan Vokasi. Seminar
Nasional Edusainstek, FMIPA UNIMUS 2018, 23–32.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM dan
SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Griffin. (2004). Manajemen. In Jakarta: Erlangga: Vol. Jilid 1 Ed.
Gujarati, Francis, & Jack. (1988). Investment Analysis and Management.
Haryani, S. (2018). Pengaruh Lingkungan Kewirausahaan Terhadap
Pengembangan Wirausaha Di Kabupaten Sleman. EKUITAS (Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan), 1(1), 24–43.
Hasibuan, M. (2001). Manajemen: dasar-dasar, pengertian dan masalah. In
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hendro, M. M. (2011). Dasar-Dasar kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiwa
Untuk Mengenal Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta:
163
Erlangga.
Joni, & Syamsuri. (2016). Eksistensi dan Kontribusi Pondok Modern Darussalam
Gontor Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal At-Ta’dib,
11(2), 201–226.
Katz, J. A. (2003). The Chronology And Intellectual Trajectory of American
Entrepreneurship Education: 1876–1999. Journal of Business Venturing,
18(2), hlm. 283-300.
Kholifah, N., & Nurtanto, M. (2016). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan
Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Entrepreneurship Untuk Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Prosiding Seminar Nasional Inovasi
Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN, 8, 411–418.
Linan, F. (2004). Intention Based Model Of Entrepreneurship Education.
Research Gate, Piccolla Impresa/Small Business, 3((january 2004)), 1-30.
https://doi.org/DOI:10.1371/journal.pone.0007418
Lindawati, M. L., & Suyanto, S. (2015). Peran Koperasi Sekolah dalam
Meningkatkan Sikap Kewirausahaan Siswa Smk Negeri 1 Wonogiri.
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 2(2), 170–180.
Maguni, W. (2014). Konsep Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat Dalam
Membangun Ekonomi. Al-Adl, 7(1), 57–73.
Mahanani, E., & Sari, B. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia
164
YAI. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 2(1), 31–40.
Marsudi, M., Arief, U., & Zahrok, S. (2011). Pengembangan Manajemen
Koperasi di Pondok Pesantren Perguruan Islam Salafiah Kabupaten Blitar.
Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 4(2), 164–176.
Martono, N. (2010). Statistik Sosial: Teori dan Aplikasi Program SPSS. Gava
Media.
Murdiyanto, A. (2019). Peningkatan Minat Wirausaha Melalui Model Sinektik
Pada Siswa Kelas AK2 di SMK N 1 WIndusari Magelang. Medikons: Jurnal
Prodi Bimbingan Dan Konseling Unisri Surakarta, 5(1).
Mustaghfiri, M. B. (2019). Pemberdayaan Ekonomi Santri Melalui Agribisnis Di
Pesantren Entrepreneur Al-Mawaddah Honggosoco Jekulo Kab. Kudus.
IAIN Salatiga.
Narbuko, Cholid, & Ahmadi. (2010). Metodologi Penelitian. In Jakarta: Bumi
Aksara.
Nielmasari. (2014). Pengaruh Motivasi dan Nilai Pribadi terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Padjadjaran.
Nurbudiyani, I. (2013). Model pembelajaran kewirausahaan dengan media
koperasi sekolah di SMK kelompok bisnis dan manajemen. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 3(1).
Nurmasyithah, N. (2017). Manajemen berbasis entrepreneurship untuk mengelola
pembiayaan pendidikan: Studi kasus pada Pondok Pesantren Sidogiri
165
Pasuruan Jawa Timur. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Nurseto, T. (2010). Pendidikan Berbasis Entrepreneur. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia, Vol. VIII(No. 02), Hlm. 52-59.
Panitia Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy. (2013). Smart Book Pekan Perkenalan
Khhutbatul Arsy. In Ponorogo: Darussalam Press.
Polindi, M. (2019). Pengaruh Karakter Entrepreneurship Terhadap Minat
Berwirausaha (Studi Empiris Pada Santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaq
Ciwidey Bandung). Al-Intaj: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 5(1),
63–82.
Prabandari, E. T., & Rasyid, A. A. (2015). Pengaruh pembelajaran kewirausahan
melalui business center, prakerin, dan latar belakang keluarga terhadap
kompetensi berwirausaha. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(1), 1–14.
Primandaru, N. (2017). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada minat
berwirausaha mahasiswa. Jurnal Economia, 13(1), 68–78.
Rahardjo, D., & dkk. (1985). Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES.
Rahmadani, R., Suwatno, & Machmud, A. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendidikan Kewirausahaan(Entrepreneurship Education) Di
Perguruan Tinggi Negeri Kota Bandung. SOSIO-DIDAKTIKA: Social
Science Education Journal, 1(1), 47–53.
https://doi.org/10.15408/sd.v1i1.9522
Riduwan. (2006). Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta.
166
Riduwan, & Sunarto. (2010). Pengantar Statistika. In Bandung: Penerbit Alfabeta.
Rusnani. (2012). Pelaksanaan Unit Produksi Pada Sekolah Menengah Kejuruan
Negri Kelompok Bisnis Dan Manajemen. Jurnal Pendidikan Vokasi, 02.
Savitri, C. (2017). Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Prodi Manajemen Di UBP Karawang. Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif,
3(1).
Schermerhorn, & Jr, J. R. (2000). Manajemen. In Yogyakarta: Penerbit Andi.
Silalahi, U. (2002). Pemahaman praktis asas-asas manajemen.
Siswadi, Y. (2014). Analisis faktor internal, faktor eksternal dan pembelajaran
kewirausahaan yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 13(1).
Siswoyo, B. B. (2009). Pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan dosen dan
mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14(2), 114–123.
Situmeang, R. R., & Ginting, N. (2016). Pengaruh Konsep Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Se-Kabupaten Toba Samosir.
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 1(01), 68–77.
Sudarsono, & Edilius, S. E. (2000). Manajemen Koperasi Indonesia. In Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. In Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In
Bandung: Penerbit Alfabeta.
167
Suhartini. (2005). Problem Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Pondok
Pesantren. In Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Sukirman, S. (2017). Jiwa Kewirausahaan dan Nilai Kewirausahaan
Meningkatkan Kemandirian Usaha melalui Perilaku Kewirausahaan. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis, 20(1), 113–131.
Sule, E. T., & Saefullah, K. (2005). Pengantar manajemen. Prenada Media.
Supardi, A. (2015). Motivasi Wirausaha dan Faktor Lingkungan Terhadap Minat
Wirausaha. Universitas Padjadjaran.
Syamsuri, S. (2020). Strategi Pengembangan Ekonomi Berdikari di Pesantren
Gontor Berbasis Pengelolaan Kopontren. Al-Intaj: Jurnal Ekonomi Dan
Perbankan Syariah, 6(1), 37–50.
Syu’aibi, M. M. (2017). Kopontren Darut Taqwa Sengonagung Purwosari
Pasuruan dari Santri Untuk Santri. Al-GHAZWAH, 1(1), 57–68.
Tanzeh, A. (2009). Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras Komplek
POLRI, 3.
Taormina, Robert, J., & Lao, S. K. (2007). Measuring Chinese entrepreneurial
motivation. International Journal of Entrepreneurial Behavior & Research.
Tim Penyusun Buku Pintar. (2019). Buku Pintar Pekan Perkenalan Khutbatul
‘Arsy Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4. In Kendari.
Tim Redaksi WARDUN. (2009). Warta Dunia Pondok Modern Darussalam
Gontor. In Gontor: Darussalan Press.
168
Tim Redaksi WARDUN. (2012). Warta Dunia Pondok Modern Darussalam
Gontor. In Gontor: Darussalan Press.
Tim Redaksi WARDUN. (2014). Warta Dunia Pondok Modern Darussalam
Gontor. In Gontor: Darussalan Press.
Ulfa, N., & Maftukhatusolikhah. (2015). Minat Wirausaha Kaum Santri dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Studi pada Pondok Pesantren Ar-
Riyadh Palembang). I-ECONOMICS: A Research Journal on Islamic
Economics, 1(1), 91–121.
Zarkasyi, Abdullah Syukri. (2005a). Gontor dan Pembaharuan Pendidikan
Pesantren. In Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zarkasyi, Abdullah Syukri. (2005b). Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok
Modern Gontor. Trimurti Press.
Zarkasyi, Imam. (2010). Diktat Kuliah Umum Pekan Perkenalan Pondok Modern
Darussalam Gontor. In Gontor : Darussalam Press.
169
Lampiran 1
Profil Singkat Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
Konawe Selatan Sulawesi tenggara
A. Data Lembaga
Nama Lembaga : Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
Status : Swasta Diwakafkan
Alamat : Lamomea
Desa/ kelurahan : Konda
Kabupaten/kota : Konawe Selatan
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Alamat email :
B. Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga
1. Visi
Sebagai lembaga pendidikan mencetak kader-kader pemimpin umat; menjadi
tempat ibadah thalab al-ilmi dan menjadi sumber pengetahuan Islam, Bahasa Al-
Qurán, dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa pondok.
2. Misi
a. Membentuk generasi yang unggul menuju terbentuknya khair ummah
b. Mendidik dan mengembangkan generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi,
berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat
kepada masyarakat
c. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju
terbentuknya ulama yang intelek
d. Mewujudkan warga negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT
3. Tujuan
a. Terwujudnya generasi yang unggul menuju terbentuknya khair ummah
b. Terbentuknya generasi mukmin-muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat,
berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada
masyarakat
c. Lahirnya ulama yang intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan pikir
d. Terwujudnya warga negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT
170
Lampiran 2
PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah mengamati serta
menganalisa berbagai kegiatan serta tata kelola unit usaha yang ada di Pondok
Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4 yang mana unit usaha tersebut masih
dijalankan oleh para guru pengabdian yang juga mengajar di pondok itu, hal yang
diamati meliputi:
A. Tujuan :
Untuk memperoleh informasi dan data baik mengenai kondisi fisik maupun
non fisik tentang tata kelola unit usaha serta manajemennya di unit-unit usaha di
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4.
B. Aspek yang diamati :
1. Sejarah berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
2. Letak geografis Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
3. Visi dan misi Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
4. Keadaan santriyah Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
5. Keadaan guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4
6. Siapa saja yang berperan dalam pengelolaan unit usaha
7. Manajemen dan tata kelola unit usaha milik pondok
171
Lampiran 3
KOESIONER PENELITIAN
A. Deskripsi
Peneliti yang merupakan mahasiswa pascasarjana IAIN Kendari yang sedang
menyusun tugas akhir akan melakukan survei untuk mengetahui positif atau
tidaknya pengaruh pendidikan pemahaman entrepreneurship dan manajemen
pengelolaan Kopontren terhadap tumbuhnya minat berwirausaha para guru di
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 4.
B. Identitas Responden
Petunjuk :
Mohon memberi Tanda lingkaran (X) pada pilihan identitas responden dibawah
ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
1. Jenis kelamin :
a. Laki- laki
b. Perempuan
2. Usia
a. 17-19 Tahun
b. 20-22 Tahun
c. 23-25 Tahun
d. Diatas 26 Tahun
3. Masa Pengabdian
a. 1Tahun
b. 2 Tahun
c. 3 Tahun
d. Lebih dari 3 Tahun
172
C. Petunjuk pengisian kuisioner
Kuisioner ini berisi beberapa pernyataan, Bapak/Ibu dimohon untuk
mengisi setiap pernyataan yang disesuaikan dengan pendapat Anda dengan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu angka yang paling sesuai dengan
keadaan Anda berdasarkan keterangan berikut ini:
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Ragu-Ragu
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
Daftar Pernyataan Kuisioner
Teori Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship (X1)
Linan (2004)
No Pernyataan Mengenai Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship
X1.1 Pemahaman akan pengetahuan kewirausahaan (entrepreneurial knowledge)
1
Terdapat pengarahan dan bimbingan oleh wakil pengasuh dan
asatidz pembimbing mengenai amanah yang diemban kepada
para guru yang mengelola sektor-sektor unit usaha
1 2 3 4 5
2
Adanya transformasi nilai dan proses kaderisasi dari para
senior sektor kepada guru-guru juniornya mengenai
bagaimana memanage sektor yang diamanahkan kepada nya
dengan baik.
1 2 3 4 5
X1.2 Feasibility (pertimbangan individu apakah usahanya mudah dicapai)
3
Pendidikan entrepreneurship melalui amanah yang diemban
menumbuhkan sikap yang penuh pertimbangan (Feasibility)
ketika hendak mengambil suatu keputusan bagi para guru
pengelola unit usaha.
1 2 3 4 5
4
Para guru pengelola selalu mempertimbangkan resiko dan
berkonsultasi kepada senior ataupun pembimbing setiap akan
mengambil suatu keputusan mengenai sektor yang
dikelolanya.
1 2 3 4 5
X1.3 Keyakinan (efficacy)
173
5
Para guru pengelola unit usaha memiliki keyakinan dan rasa
percaya diri yang lebih dalam mengelola sektor unit usahanya
setelah mendapatkan masukan dari para pembimbing unit
usaha.
1 2 3 4 5
6
Timbul keyakinan yang lebih dari sebelumnya dalam
berwirausaha setelah mendapatkan tugas untuk mengelola
unit usaha yang ada dipondok.
1 2 3 4 5
X1.4 Niat (intention) individu untuk melakukan kegiatan wirausaha
7 Guru pengelola yang di sektor unit usaha memiliki niat untuk
memiliki usaha nya sendiri ketika sudah diluar nanti. 1 2 3 4 5
8 Pengalaman dalam mengelola sektor unit usaha di pondok
menumbuhkan niat untuk berwirausaha juga kelak. 1 2 3 4 5
X1.5 Sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan pendidikan kewirausahaan
9
Sektor-sektor unit usaha yang ada juga merupakan sarana dan
prasarana untuk meningkatkan skill dan menambah wawasan
dan pengalaman khususnya dalam kewirausahaan
1 2 3 4 5
10 Sarana dan prasarana dipondok juga merupakan salah satu
media pendidikan kewirausahaan. 1 2 3 4 5
X1.6 Lingkungan pondok yang mendukung untuk pendidikan entrepreneurship
11
Lingkungan yang ada di pondok juga mendukung untuk
pendidikan yang membentuk karateristik yang berjiwa
entrepreneur.
1 2 3 4 5
X1.7 Kurikulum yang membentuk karakter seorang entrepreneur
12
Terdapat pendidikan yang didapatkan dari sektor unit usaha
yang dijalankan yang juga merupakan kurikulum nonformal
yang tidak diajarkan dikelas.
1 2 3 4 5
13
Terdapat kurikulum yang tidak diajarkan dikelas dengan
practice by doing dengan cara mengelola unit usaha yang
telah diamanahkan kepada guru-guru yang ada.
1 2 3 4 5
Teori Manajemen Unit Usaha Pondok / Kopontren (X2)
Iin Nurbudiyani (2013)
No Pernyataan Mengenai Kopontren
X2.1 Media Pendidikan & Pembelajaran
1
Adanya Kopontren juga mendidik pengelola unit usaha
tersebut juga yang lainnya (guru dan santriyah) dalam banyak
hal
1 2 3 4 5
174
2
Unit usaha pondok / Kopontren sebagai media pembelajaran
berbagai hal yang tidak diajarkan langsung dikelas secara
formal
1 2 3 4 5
X2.2 Anggota merupakan siswa/ guru di pondok tersebut
3
Anggota yang mengelola unit usaha pondok / Kopontren
adalah para ustadzah yang mengabdi di Pondok Modern
Darussalam Gontor Putri kampus 4
1 2 3 4 5
4
Para pembimbing dan pengawas unit usaha pondok /
Kopontren adalah dari asatidz senior yang juga merupakan
warga pondok
1 2 3 4 5
X2.3 Memenuhi segala kebutuhan para santriyah
5
Adanya unit usaha pondok / Kopontren ikut juga membantu
dalam memenuhi sebagian kebutuhan para santriyah dan
guru-guru
1 2 3 4 5
6
Unit usaha pondok / Kopontren diharuskan melayani dan
menjual sesuatu yang menjadi kebutuhan para santriyah dan
guru di pondok
1 2 3 4 5
X2.4 Menunjang kesejahteraan para guru
7
Unit usaha pondok / Kopontren memiliki andil dalam
menunjang kesejahteraan para guru di Pondok Modern
Darussalam Gontor Putri kampus 4
1 2 3 4 5
8 Sebagian keuntungan dari Kopontren dialokasikan untuk
kesejahteraan para guru 1 2 3 4 5
X2.5 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha
9
Adanya unit usaha pondok / Kopontren juga meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam berwirausaha
bagi para anggotanya
1 2 3 4 5
10
Guru-guru yang mengelola Kopontren lebih terampil dalam
berwirausaha setelah mengemban amanah menjadi pengelola
dibandingkan sebelum menjadi pengelola kopontren
1 2 3 4 5
X2.6 Menunjang program pembangunan
11
Unit usaha Pondok / Kopontren juga memiliki peran dan andil
dalam menunjang program pembangunan yang ada di Pondok
Modern Darussalam Gontor Putri kampus 4
1 2 3 4 5
X2.7 Membentuk sikap mental yang baik, berdisiplin dan jujur
12
Unit usaha memiliki andil dalam pembentukan sikap mental
yang baik, berdisiplin dan jujur khususnya bagi para
anggotanya dan umumnya bagi seluruh warga di Pondok
Modern Darussalam Gontor Putri kampus 4
1 2 3 4 5
175
13
Para guru pengelola Kopontren / unit usaha dituntut untuk
belaku jujur, berdisiplin, serta bertingkah laku baik dalam
pelayanan maupun dalam pengelolaan unit usaha yang
dikelolanya
1 2 3 4 5
Teori Tumbuhnya Minat Berwirausaha (y)
Nadhira Ulfa dan Maftukhatusolikhah (2015)
No Pernyataan Mengenai Tumbuhnya Minat Entrepreneurship / Berwirausaha
Y1.1 Pengetahuan
1 Para guru memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan
setelah mendapatkan amanah untuk mengelola unit usaha 1 2 3 4 5
2
Para pengelola mendapatkan pengalaman secara nyata dalam
berwirausaha karena mempraktekan langsung, bukan hanya
sekedar teori
1 2 3 4 5
Y1.2 Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup
3 Para guru pengelola unit usaha memiliki kemauan keras untuk
mencapai tujuan yang ingin diraihnya 1 2 3 4 5
4
Para guru pengelola unit usaha memiliki kemauan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam mencapai
target yang ingin dicapainya
1 2 3 4 5
Y1.3 Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri
5 Para guru yang mengelola unit usaha memiliki keyakinan kuat
atas kekuatan sendiri 1 2 3 4 5
6
Para guru pengelola unit usaha atau anggota Kopontren lebih
percaya diri dalam berbagai hal setelah memiliki pengalaman
di unit usaha
1 2 3 4 5
Y1.4 Sikap jujur dan tanggung jawab
7 Guru-guru yang memiliki pengalaman berunit usaha memiliki
sikap yang lebih jujur dalam bertindak 1 2 3 4 5
8 Guru-guru yang memiliki pengalaman berunit usaha memiliki
sikap lebih bertanggung jawab dalam bertindak 1 2 3 4 5
9
Para Guru anggota Kopontren Transparan dalam memberikan
informasi kepada bagian Adminstrasi dan Pembimbing
Kopontren
1 2 3 4 5
Y1.5 Ketahanan fisik dan mental
10 Para guru yang pernah mengelola unit usaha memiliki
ketahanan baik secara fisik maupun mental dalam 1 2 3 4 5
176
menghadapi sesuatu
11 Bertindak adil, jujur dan tenang dalam menghadapi dan
menyelesaikan pekerjaan 1 2 3 4 5
Y1.6 Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha
12 Guru yang pernah merasakan menjadi anggota dalam suatu
unit usaha lebih tekun dan ulet dalam bekerja dan berusaha 1 2 3 4 5
13 Disiplin menjalankan amanah (tugas dan tanggung jawab)
yang diberikan oleh pembimbing Kopontren 1 2 3 4 5
Y1.7 Pemikiran yang kreatif dan konstruktif
14 Anggota koperasi / unit usaha memiliki pemikiran yang
kreatif dan konstruktif dalam banyak hal 1 2 3 4 5
15
Para guru yang mengelola Kopontren memiliki banyak ide
yang inovatif untuk mengembangkan unit usaha yang
dikelolanya
1 2 3 4 5
Y1.8 Berorientasi ke masa depan
16 Para guru memiliki orientasi terhadap masa depan setelah
adanya unit usaha 1 2 3 4 5
17 Para guru pengelola unit usaha / Kopontren memiliki planning
(rencana) dalam menentukan langkah kedepannya 1 2 3 4 5
18 Para guru pengelola unit usaha / Kopontren lebih visioner
dalam menyampaikan informasi kepada orang lain 1 2 3 4 5
Y1.9 Berani mengambil resiko
19 Para guru yang mengelola unit usaha lebih berani mengambil
resiko dalam mengambil suatu keputusan 1 2 3 4 5
20 Kegagalan dalam bekerja dianggap sebagai kesempatan untuk
belajar dalam melakukan perbaikan 1 2 3 4 5
21
Para guru yang mengelola unit usaha siap dan berani
menerima konsekuensi dari apa yang telah diperbuatnya atau
dari keputusan yang telah diambilnya
1 2 3 4 5
177
Lampiran 4
Contoh Perhitungan Uji Validitas Butir Instrumen
Variabel X1 (Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu:
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌− (∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)²][𝑁∑𝑌2−(𝑌)²]
Contoh perhitungan validitas item no.1
Langkah 1. Tabel bantu
Respondens X y XY x2 y2
1 5 56 280 25 3136
2 5 62 310 25 3844
3 5 65 325 25 4225
4 5 63 315 25 3969
5 5 65 325 25 4225
6 5 61 305 25 3721
7 5 62 310 25 3844
8 5 57 285 25 3249
9 5 58 290 25 3364
10 4 62 248 16 3844
11 5 60 300 25 3600
12 5 59 295 25 3481
13 5 52 260 25 2704
14 3 54 162 9 2916
15 5 65 325 25 4225
16 5 65 325 25 4225
17 5 58 290 25 3364
18 4 52 208 16 2704
19 5 64 320 25 4096
20 4 61 244 16 3721
21 4 58 232 16 3364
22 5 59 295 25 3481
23 4 54 216 16 2916
24 5 65 325 25 4225
25 5 59 295 25 3481
26 5 65 325 25 4225
27 5 65 325 25 4225
28 5 61 305 25 3721
29 5 57 285 25 3249
30 5 58 290 25 3364
178
31 5 60 300 25 3600
32 5 65 325 25 4225
33 5 64 320 25 4096
34 4 57 228 16 3249
35 5 53 265 25 2809
36 5 63 315 25 3969
37 5 60 300 25 3600
38 5 62 310 25 3844
39 5 55 275 25 3025
40 5 58 290 25 3364
41 5 50 250 25 2500
42 5 65 325 25 4225
43 5 61 305 25 3721
44 5 58 290 25 3364
45 4 58 232 16 3364
46 5 65 325 25 4225
47 5 65 325 25 4225
48 5 58 290 25 3364
49 5 61 305 25 3721
50 4 52 208 16 2704
51 4 52 208 16 2704
52 5 65 325 25 4225
53 5 65 325 25 4225
54 5 65 325 25 4225
55 4 43 172 16 1849
56 5 65 325 25 4225
57 5 65 325 25 4225
58 4 59 236 16 3481
59 5 62 310 25 3844
60 5 65 325 25 4225
61 5 60 300 25 3600
62 5 57 285 25 3249
63 5 56 280 25 3136
64 4 59 236 16 3481
65 5 62 310 25 3844
Total 311 3892 18685 1501 234440
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2]
rxy = 65(18685)−(311)(3892)
√[65.1501−(311)²][65.234440−(3892)²]
rxy = 1214525−1210412
√[97565−96721][15238600−15147664]
179
rxy = 4113
√[844][90936]
= 4113
√76749984
rxy = 4113
8760,707 = 0.469
Untuk mengetahui validitas butir soal selanjutnya dapat menggunakan cara yang
sama dengan di atas. Selanjutnya dibandingkan dengan rtabel dengan n=65, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244.
180
Lampiran 5
Contoh Perhitungan Uji Validitas Butir Instrumen
Variabel X2 (Manajemen Koperasi Pondok Pesantren)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu:
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌− (∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)²][𝑁∑𝑌2−(𝑌)²]
Contoh perhitungan validitas item no.1
Langkah 1. Tabel bantu
Respondens X Y XY X2 Y2
1 5 62 310 25 3844
2 5 61 305 25 3721
3 5 61 305 25 3721
4 5 65 325 25 4225
5 5 63 315 25 3969
6 5 64 320 25 4096
7 5 65 325 25 4225
8 3 54 162 9 2916
9 5 65 325 25 4225
10 4 56 224 16 3136
11 5 64 320 25 4096
12 4 53 212 16 2809
13 5 59 295 25 3481
14 5 59 295 25 3481
15 4 54 216 16 2916
16 4 52 208 16 2704
17 4 51 204 16 2601
18 5 65 325 25 4225
19 4 54 216 16 2916
20 4 58 232 16 3364
21 5 59 295 25 3481
22 5 64 320 25 4096
23 5 54 270 25 2916
24 5 64 320 25 4096
25 5 65 325 25 4225
26 4 63 252 16 3969
27 5 62 310 25 3844
28 5 65 325 25 4225
29 4 60 240 16 3600
181
30 5 60 300 25 3600
31 5 64 320 25 4096
32 5 64 320 25 4096
33 4 51 204 16 2601
34 4 58 232 16 3364
35 5 65 325 25 4225
36 5 58 290 25 3364
37 5 65 325 25 4225
38 5 62 310 25 3844
39 4 56 224 16 3136
40 4 52 208 16 2704
41 5 64 320 25 4096
42 4 52 208 16 2704
43 5 62 310 25 3844
44 4 51 204 16 2601
45 5 61 305 25 3721
46 4 61 244 16 3721
47 5 65 325 25 4225
48 5 58 290 25 3364
49 5 61 305 25 3721
50 5 63 315 25 3969
51 4 55 220 16 3025
52 4 53 212 16 2809
53 5 52 260 25 2704
54 4 60 240 16 3600
55 5 61 305 25 3721
56 4 54 216 16 2916
57 5 65 325 25 4225
58 5 64 320 25 4096
59 5 65 325 25 4225
60 5 64 320 25 4096
61 5 59 295 25 3481
62 5 65 325 25 4225
63 4 53 212 16 2809
64 4 58 232 16 3364
65 4 55 220 16 3025
Total 300 3877 18007 1402 232665
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2]
rxy = 65(18007)−(300)(3877)
√[65.1402−(300)²][65.232665−(3877)²]
182
rxy = 1170455−1163100
√[91130−90000][15123225−15031129]
rxy = 7355
√[1130][92096]
= 7355
√104068480
rxy = 7355
10201,396 = 0.72
Untuk mengetahui validitas butir soal selanjutnya dapat menggunakan cara yang
sama dengan di atas. Selanjutnya dibandingkan dengan rtabel dengan n=65, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244.
183
Lampiran 6
Contoh Perhitungan Uji Validitas Butir Instrumen
Variabel Y (Minat Entrepreneurship)
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu:
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌− (∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)²][𝑁∑𝑌2−(𝑌)²]
Contoh perhitungan validitas item no.1
Langkah 1. Tabel bantu
Respondens X Y XY X2 Y2
1 5 90 450 25 8100
2 5 91 455 25 8281
3 5 100 500 25 10000
4 5 105 525 25 11025
5 5 89 445 25 7921
6 5 105 525 25 11025
7 5 105 525 25 11025
8 4 104 416 16 10816
9 5 105 525 25 11025
10 4 88 352 16 7744
11 5 104 520 25 10816
12 4 77 308 16 5929
13 5 84 420 25 7056
14 5 104 520 25 10816
15 4 80 320 16 6400
16 4 87 348 16 7569
17 4 77 308 16 5929
18 5 105 525 25 11025
19 4 85 340 16 7225
20 5 90 450 25 8100
21 5 84 420 25 7056
22 5 92 460 25 8464
23 4 86 344 16 7396
24 5 104 520 25 10816
25 4 88 352 16 7744
26 5 103 515 25 10609
27 4 87 348 16 7569
28 5 105 525 25 11025
29 4 99 396 16 9801
30 4 95 380 16 9025
184
31 5 101 505 25 10201
32 4 93 372 16 8649
33 4 84 336 16 7056
34 4 87 348 16 7569
35 5 105 525 25 11025
36 5 98 490 25 9604
37 5 105 525 25 11025
38 5 98 490 25 9604
39 5 99 495 25 9801
40 4 84 336 16 7056
41 5 99 495 25 9801
42 4 84 336 16 7056
43 5 103 515 25 10609
44 4 91 364 16 8281
45 5 90 450 25 8100
46 5 103 515 25 10609
47 5 105 525 25 11025
48 4 85 340 16 7225
49 5 101 505 25 10201
50 5 99 495 25 9801
51 4 83 332 16 6889
52 5 85 425 25 7225
53 3 71 213 9 5041
54 4 91 364 16 8281
55 5 100 500 25 10000
56 4 69 276 16 4761
57 4 93 372 16 8649
58 5 105 525 25 11025
59 5 92 460 25 8464
60 5 99 495 25 9801
61 4 104 416 16 10816
62 5 96 480 25 9216
63 5 85 425 25 7225
64 5 99 495 25 9801
65 3 79 237 9 6241
Total 297 6083 28014 1377 575065
rxy = 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑁∑𝑌2−(∑𝑌)2]
rxy = 65(28014)−(297)(6083)
√[65.1377−(297)²][65.575065−(6083)²]
rxy = 1820910−1806651
√[89505−88209][37379225−37002889]
185
rxy = 14259
√[1296][376336]
= 14259
√487731456
rxy = 14259
22084,64 = 0.645652
Untuk mengetahui validitas butir soal selanjutnya dapat menggunakan cara yang
sama dengan di atas. Selanjutnya dibandingkan dengan rtabel dengan n=65, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244.
186
Lampiran 7
Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Instrumen
Variabel X1 (Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship)
Untuk mengetahui Reliabel atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus Formula Alpha Cronbach, yaitu:
rac = (𝑘
𝑘−1) [1 −
∑𝛼𝑏2
𝛼𝑡2 ]
Keterangan:
rac: Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
k : Banyak butir/ item pertanyaan
∑𝛼𝑏2: Jumlah atau Total Varians per-butir/ item pertanyaan
𝛼𝑡2: Jumlah atau Total Varians
Dan untuk itu maka harus dicari terlebih dahulu hal berikut,
k : 13
∑𝛼𝑏2: 4,937
𝛼𝑡2: 21,860
jadi:
rac = (13
12) [1 −
4,94
21,86]
rac = (1,083) [0.774170845]
rac = 𝟎, 𝟖𝟒
Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah dengan cara
membandingkan dengan rtabel dengan n=65 dengan taraf signifikansi 5%, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244. Jadi dapat disimpulkan, 0,84 > 0,244, maka data
pada variabel x Reliabel.
187
Lampiran 8
Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Instrumen
Variabel X2 (Manajemen Koperasi Pondok Pesantren)
Untuk mengetahui Reliabel atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus Formula Alpha Cronbach, yaitu:
rac = (𝑘
𝑘−1) [1 −
∑𝛼𝑏2
𝛼𝑡2 ]
Keterangan:
rac: Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
k : Banyak butir/ item pertanyaan
∑𝛼𝑏2: Jumlah atau Total Varians per-butir/ item pertanyaan
𝛼𝑡2: Jumlah atau Total Varians
Dan untuk itu maka harus dicari terlebih dahulu hal berikut,
k : 13
∑𝛼𝑏2: 4,75
𝛼𝑡2: 22,13846
jadi:
rac = (13
12) [1 −
4,75
22,13846]
rac = (1,083) [0,785637]
rac = 𝟎, 𝟖𝟓
Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah dengan cara
membandingkan dengan rtabel dengan n=65 dengan taraf signifikansi 5%, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244. Jadi dapat disimpulkan, 0,85 > 0,244, maka data
pada variabel x Reliabel.
188
Lampiran 9
Perhitungan Uji Reliabilitas Butir Instrumen
Variabel Y (Tumbuhnya Minat Entrepreneurship)
Untuk mengetahui Reliabel atau tidaknya butir soal seperti pada lampiran 3 maka
dapat menggunakan rumus Formula Alpha Cronbach, yaitu:
rac = (𝑘
𝑘−1) [1 −
∑𝛼𝑏2
𝛼𝑡2 ]
Keterangan:
rac: Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
k : Banyak butir/ item pertanyaan
∑𝛼𝑏2: Jumlah atau Total Varians per-butir/ item pertanyaan
𝛼𝑡2: Jumlah atau Total Varians
Dan untuk itu maka harus dicari terlebih dahulu hal berikut,
k : 21
∑𝛼𝑏2: 8,709615
𝛼𝑡2: 90,46538
jadi:
rac = (21
20) [1 −
8,709615
90,46538]
rac = (1,05) [0,903724]
rac = 𝟎, 𝟗𝟓
Selanjutnya untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah dengan cara
membandingkan dengan rtabel dengan n=65 dengan taraf signifikansi 5%, maka
didapatkan rtabel sebesar 0,244. Jadi dapat disimpulkan, 0,95 > 0,244, maka data
pada variabel y Reliabel.
189
Lampiran 10
Analisis Deskriptif
Variabel X1 (Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship)
Langkah 1. Mencari Range
R= H- L
= 65- 43= 22
Langkah 2. Jumlah Kelas dengan Sturges
K= 1+ 3,3 log N
= 1+ 3,3 log 65
= 1+ 3,3 (1,81) = 1+ 5,9 = 6,9 (dibulatkan menjadi 7)
Langkah 3. Panjang Interval Kelas
P= R
K =
22
7= 3,14 (dibulatkan menjadi 3)
Langkah 4. Distribusi Frekuensi
No Interval F midpoint (X) f (X) x x2 fx2
1 43 - 45
1 44 44 -15.6308 244.321 244.321
2 46 – 48 0 47 0 -12.6308 159.5364 0
3 49 – 51 1 50 50 -9.63077 92.75173 92.75173
4 52 – 54 7 53 371 -6.63077 43.96711 307.7698
5 55 – 57 7 56 392 -3.63077 13.18249 92.27744
6 58 – 60 17 59 1003 -0.63077 0.397871 6.763803
7 61 – 65 32 63 2016 3.36923 11.35171 363.2547
Jumlah
65 3876 -45.4154 565.5082 1107.138
190
Langkah 5. Grafik Histogram
Langkah 6. Rata-rata (mean)
Mencari rata-rata (mean) menggunakan rumus:
Mx = ∑𝐹𝑥
𝑁 =
𝟑𝟖𝟕𝟔
65 = 59,63
Langkah 7. Median (Me)
a. Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus
b. ½ n = ½ x 65 = 32,5. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-6.
c. Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = ½ (57+58) = 57,5
d. Hitung panjang kelas median (P) →P= 58-60= 3
e. Cari jumlah frekuensi kelas median (f) →f = 17
f. Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median.
Jf →Jf = 16
g. Hitung nilai median dengan rumus:
Me = Bb + P ( 1
2.𝑛−Jf
f ) = 57,5+ 3 (
1
2.65−16
17 ) = 60,41
Langkah 8. Modus
a. Cari jumlah frekuensi (f) yang terbanyak dalam gugusan data yaitu 32 terletak di
kelas interval ke-7
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
43-45 46-48 49-51 52-54 55-57 58-60 61-65
Pe
rse
nta
se
Interval
Frekuensi Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship
191
b. Carilah batas bawah kelas modus (Bb) →Bb = ½ (60+61) = 60,5
c. Hitung panjang kelas modus (P) → P= 61 – 65 = 5
d. Carilah f1 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya.
F1 = f – fsb = 32 – 17 = 15
e. Carilah f2 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya.
F2 = f – fsd = 32 – 0 = 32
f. Hitung modus dengan rumus:
Mo = Bb + P ( F1
F1+F2 ) = 60,5+ 5(
15
15+32 ) = 62,096
192
Lampiran 11
Analisis Deskriptif
Variabel X2 (Manajemen Koperasi Pondok Pesantren)
Langkah 1. Mencari Range
R= H- L
= 65- 51= 14
Langkah 2. Jumlah Kelas dengan Sturges
K= 1+ 3,3 log N
= 1+ 3,3 log 65
= 1+ 3,3 (1,81) = 1+ 5,9 = 6,9 (dibulatkan menjadi 7)
Langkah 3. Panjang Interval Kelas
P= R
K =
14
7= 2
Langkah 4. Distribusi Frekuensi
No Interval F midpoint (X) f (X) x x2 fx2
1 51 – 52 7 51.5 360.5 -7.97 63.5209 444.6463
2 53 – 54 8 53.5 428 -5.97 35.6409 285.1272
3 55 – 56 4 55.5 222 -3.97 15.7609 63.0436
4 57 – 58 5 57.5 287.5 -1.97 3.8809 19.4045
5 59 – 60 7 59.5 416.5 0.03 0.0009 0.0063
6 61 – 62 10 61.5 615 2.03 4.1209 41.209
7 63 – 65 24 64 1536 4.53 20.5209 492.5016
JUMLAH 65 3865.5 -13.29 143.4463 1345.939
193
Langkah 5. Grafik Histogram
Langkah 6. Rata-rata (mean)
Mencari rata-rata (mean) menggunakan rumus:
Mx = ∑𝐹𝑥
𝑁 =
3865.5
65 = 59,47
Langkah 7. Median (Me)
h. Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus
i. ½ n = ½ x 65 = 32,5. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-6.
j. Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = ½ (60+61) = 60,5
k. Hitung panjang kelas median (P) →P= 61-62= 2
l. Cari jumlah frekuensi kelas median (f) →f = 10
m. Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median.
Jf →Jf = 31
n. Hitung nilai median dengan rumus:
Me = Bb + P ( 1
2.𝑛−Jf
f ) = 60,5+ 2 (
1
2.65−31
10 ) = 62,65
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
51-52 53-54 55-56 57-58 59-60 61-62 63-65
Pe
rse
nta
se
Interval
Manajemen Koperasi Pondok Pesantren
194
Langkah 8. Modus
g. Cari jumlah frekuensi (f) yang terbanyak dalam gugusan data yaitu 24 terletak di kelas
interval ke-7
h. Carilah batas bawah kelas modus (Bb) →Bb = ½ (62+63) = 62,5
i. Hitung panjang kelas modus (P) → P= 63 – 65 = 3
j. Carilah f1 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya.
F1 = f – fsb = 24 – 10 = 14
k. Carilah f2 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya.
F2 = f – fsd = 24 – 0 = 24
l. Hitung modus dengan rumus:
Mo = Bb + P ( F1
F1+F2 ) = 62,5+ 3(
14
14+24 ) = 63,605
195
Lampiran 12
Analisis Deskriptif
Variabel Y (Minat Entrepreneurship)
Langkah 1. Mencari Range
R= H- L
= 105 – 69 = 36
Langkah 2. Jumlah Kelas dengan Sturges
K= 1+ 3,3 log N
= 1+ 3,3 log 65
= 1+ 3,3 (1,81) = 1+ 5,98 = 6,98 (dibulatkan menjadi 7)
Langkah 3. Panjang Interval Kelas
P= R
K =
36
7= 5,14 (dibulatkan menjadi 5)
Langkah 4. Distribusi Frekuensi
No Interval F Midpoint (X) F (X) X X2 Fx2
1 69 – 73 2 71 142 -22.35 499.5225 999.045
2 74 – 78 2 76 152 -17.35 301.0225 602.045
3 79 – 83 3 81 243 -12.35 152.5225 457.5675
4 84 – 88 15 86 1290 -7.35 54.0225 810.3375
5 89 – 93 11 91 1001 -2.35 5.5225 60.7475
6 94 – 98 4 96 384 2.65 7.0225 28.09
7 99 – 105 28 102 2856 8.65 74.8225 2095.03
Jumlah 65 603 6068 -50.45 1094.458 5052.863
196
Langkah 5. Grafik Histogram
Langkah 6. Rata-rata (mean)
Mencari rata-rata (mean) menggunakan rumus:
Mx = ∑𝐹𝑥
𝑁 =
6068
65 = 93,35
Langkah 7. Median (Me)
a. Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus ½ n = ½ x 65 =
32,5. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-5.
b. Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = ½ (88+89) = 88,5
c. Hitung panjang kelas median (P) → P= 89-93 = 5
d. Cari jumlah frekuensi kelas median (f) →f = 11
e. Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median.
Jf →Jf = 22
f. Hitung nilai median dengan rumus:
Me = Bb + P ( 1
2.𝑛−Jf
f ) = 88,5 + 5 (
1
2.65−22
11 ) = 93,27
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
69-73 74-78 79-83 84-88 89-93 94-98 99-105
Pe
rse
nta
se
Interval
Minat Entrepreneurship
197
Langkah 8. Modus
a. Cari jumlah frekuensi (f) yang terbanyak dalam gugusan data yaitu 28 terletak di
kelas interval ke-7
b. Carilah batas bawah kelas modus (Bb) →Bb = ½ (98+99) = 98,5
c. Hitung panjang kelas modus (P) →P= 99-105 = 7
d. Carilah f1 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya.
F1 = f – fsb = 28-4 = 24
e. Carilah f2 yaitu selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya.
F2 = f – fsd = 28-0 = 28
f. Hitung modus dengan rumus:
Mo = Bb + P ( F1
F1+F2 ) = 98,5 + 7 (
24
24+28 ) = 101,73
198
Lampiran 13
Uji Normalitas
Variabel X1 (Pendidikan Pemahaman Entrepreneurship)
Langkah 1. Simpangan baku
Tabel Bantu
No Interval F midpoint (X) f (X) x x2 fx2
1 43 – 45
1 44 44 -15.6308 244.321 244.321
2 46 – 48 0 47 0 -12.6308 159.5364 0
3 49 – 51 1 50 50 -9.63077 92.75173 92.75173
4 52 – 54 7 53 371 -6.63077 43.96711 307.7698
5 55 – 57 7 56 392 -3.63077 13.18249 92.27744
6 58 – 60 17 59 1003 -0.63077 0.397871 6.763803
7 61 – 65 32 63 2016 3.36923 11.35171 363.2547
Jumlah
65 3876 -45.4154 565.5082 1107.138
S =√∑𝐹𝑥²
𝑁 = √
1107.138
65 = √17,0329 = 4,127
Langkah 2. Rata-rata atau mean
Mx =∑𝐹𝑋
𝑁=
3876
65= 59,63
Langkah 3. Batas kelas (skor kiri kelas interval dikurangi 0,5)
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Batas Kelas 42,5 45,5 48,5 51,5 54,5 57,5 60,5 65,5
Langkah 4. Nilai Z skor dengan rumus, Z= Batas Kelas− X̅
S
Z1= 42,5−59,63
4,127 = -4,15
Z2= 45,5−59,63
4,127 = -3,42
Z3= 48,5−59,63
4,127 = -2,7
199
Z4= 51,5−59,63
4,127 = -1,97
Z5= 54,5−59,63
4,127 = -1,24
Z6= 57,5−59,63
4,127 = -0,52
Z7= 60,5−59,63
4,127 = 0,21
Z8= 65,5−59,63
4,127 = 1,42
Langkah 5. Luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal
1. -4,15 = 0,5
2. -3,42 = 0,4997
3. -2,7 = 0,4965
4. -1,97 = 0,4756
5. -1,24 = 0,3925
6. -0,52 = 0,1985
7. 0,21 = 0,0832
8. 1,42 = 0,4222
Langkah 6. Luas Kelas Tiap Interval
1. 0,5 - 0,4997 = 0,0003
2. 0,4997 - 0,4965 = 0,0032
3. 0,4965 - 0,4756 = 0,0209
4. 0,4756 - 0,3925 = 0,0831
5. 0,3925 - 0,1985 = 0,194
6. 0,1985 - 0,0832 = 0,1153
200
7. 0,0832 - 0,4222 = -0,339
Langkah 7. Mencari frekuensi (fe) dikalikan dengan jumlah responden (N=65)
1. 0,0003x 65 = 0,0195
2. 0,0032x 65 = 0,208
3. 0,0209x 65 = 1,3585
4. 0,0831x 65 = 5,4015
5. 0,194x 65 = 12,61
6. 0,1153x 65 = 7,4945
7. -0,339x 65 = -22,035
Tabel Bantu Perhitungan Uji Normalitas
Kelas
Interval
Batas
Kelas Z O-Z
Luas Kelas
Tiap Interval Fe Fo
43 – 45 42.5 -4,15 0,5 0,0003 0,0195 1
46 – 48 45.5 -3,42 0,4997 0,0032 0,208 0
49 – 51 48.5 -2,7 0,4965 0,0209 1,3585 1
52 – 54 51.5 -1,97 0,4756 0,0831 5,4015 7
55 – 57 54.5 -1,24 0,3925 0,194 12,61 7
58 – 60 57.5 -0,52 0,1985 0,1153 7,4945 17
61 – 65 60.5 0,21 0,0832 -0,339 -22,035 32
65.5 1,42 0,4222
Langkah 8. Menghitung chi kuadrat (χ2) dengan rumus,
χ2 = ∑ (𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
Maka didapatkan:
χ2 = (1−0,0195)2
0,0195 +
(0−0,208)2
0,208 +
(1−1,3585)2
1,3585 +
(7−5,4015)2
5,4015 +
(7−12,61)2
12,61 +
(17−7,4945)2
7,4945 +
(32−(−22,035))2
−22,035 = - 67,8773938
201
Langkah 9. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel
Db=k-3, db=7-3=4 dan alpha=0,05 didapat χ2tabel= 9,488
Kaidah keputusan
χ2hitung > χ2tabel, maka data berdistribusi tidak normal
χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data berdistribusi normal
Langkah 10. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan, - 67,8773938≤ 9,488,
maka data berdistribusi normal.
202
Lampiran 14
Uji Normalitas
Variabel X2 (Manajemen Koperasi Pondok Pesantren)
Langkah 1. Simpangan baku
Tabel Bantu
No Interval F midpoint (X) f (X) X x2 fx2
1 51 – 52 7 51.5 360.5 -7.97 63.5209 444.6463
2 53 – 54 8 53.5 428 -5.97 35.6409 285.1272
3 55 – 56 4 55.5 222 -3.97 15.7609 63.0436
4 57 – 58 5 57.5 287.5 -1.97 3.8809 19.4045
5 59 – 60 7 59.5 416.5 0.03 0.0009 0.0063
6 61 – 62 10 61.5 615 2.03 4.1209 41.209
7 63 - 65 24 64 1536 4.53 20.5209 492.5016
JUMLAH 65 3865.5 -13.29 143.4463 1345.939
S =√∑𝐹𝑥²
𝑁 = √
1345.939
65 = √20,70675 = 4,55
Langkah 2. Rata-rata atau mean
Mx =∑𝐹𝑋
𝑁=
3865.5
65= 59,4692
Langkah 3. Batas kelas (skor kiri kelas interval dikurangi 0,5)
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Batas Kelas 50,5 52,5 54,5 56,5 58,5 60,5 62,5 65,5
Langkah 4. Nilai Z skor dengan rumus, Z= Batas Kelas− X̅
S
Z1= 50,5−59,47
4,55 = -1,97
Z2= 52,5−59,47
4,55 = -1,53
Z3= 54,5−59,47
4,55 = -1,09
203
Z4= 56,5−59,47
4,55 = -0,65
Z5= 58,5−59,47
4,55 = -0,21
Z6= 60,5−59,47
4,55 = 0,22
Z7= 62,5−59,47
4,55 = 0,66
Z8= 65,5−59,47
4,55 = 1,32
Langkah 5. Luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal
1. -1,97 =0,4756
2. -1,53 = 0,4370
3. -1,09 = 0,3621
4. -0,65 = 0,2422
5. -0,21 = 0,0832
6. 0,22 = 0,0871
7. 0,66 = 0,2454
8. 1,32 = 0,4066
Langkah 6. Luas Kelas Tiap Interval
1. 0,4756 - 0,4370= 0,0386
2. 0,4370- 0,3621= 0,0749
3. 0,3621- 0,2422= 0,1199
4. 0,2422- 0,0832= 0,159
5. 0,0832- 0,0871= -0,0039
6. 0,0871- 0,2454= -0,1583
204
7. 0,2454- 0,4066= -0,1612
Langkah 7. Mencari frekuensi (fe) dikalikan dengan jumlah responden (N=65)
1. 0,0386x 65 = 2,509
2. 0,0749x 65 = 4,8685
3. 0,1199x 65 = 7,7935
4. 0,159x 65 = 10,335
5. -0,0039x 65 = -0,2535
6. -0,1583x 65 = -10,2895
7. -0,1612x 65 = -10,478
Tabel Bantu Perhitungan Uji Normalitas
Kelas
Interval
Batas
Kelas Z O-Z
Luas Kelas
Tiap Interval Fe Fo
51 – 52 50.5 -1,97 0,4756 0,0386 2,509 7
53 – 54 52.5 -1,53 0,4370 0,0749 4,8685 8
55 – 56 54.5 -1,09 0,3621 0,1199 7,7935 4
57 – 58 56.5 -0,65 0,2422 0,159 10,335 5
59 – 60 58.5 -0,21 0,0832 -0,0039 -0,2535 7
61 – 62 60.5 0,22 0,0871 -0,1583 -10,2895 10
63 – 65 62.5 0,66 0,2454 -0,1612 -10,478 24
65.5 1,32 0,4066
Langkah 8. Menghitung chi kuadrat (χ2) dengan rumus,
χ2 = ∑ (𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
Maka didapatkan:
χ2 = (7−2,509)2
2,509 +
(8−4,8685)2
4,8685 +
(4−7,7935)2
7,7935 +
(5−10,335)2
10,335 +
(7−(−0,2535))2
−0,2535 +
(10−(−10,2895))2
−10,2895 +
(24−(−10,478))2
−10,478 = - 346,352471
205
Langkah 9. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel
Db=k-3, db=7-3=4 dan alpha=0,05 didapat χ2tabel= 9,488
Kaidah keputusan
χ2hitung > χ2tabel, maka data berdistribusi tidak normal
χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data berdistribusi normal
Langkah 10. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan, - 346,352471≤ 9,488,
maka data berdistribusi normal.
206
Lampiran 15
Uji Normalitas
Variabel Y (Minat Entrepreneurship)
Langkah 1. Simpangan baku
Tabel bantu
No Interval F Midpoint (X) F (X) X X2 Fx2
1 69 – 73 2 71 142 -22.35 499.5225 999.045
2 74 - 78 2 76 152 -17.35 301.0225 602.045
3 79 – 83 3 81 243 -12.35 152.5225 457.5675
4 84 – 88 15 86 1290 -7.35 54.0225 810.3375
5 89 – 93 11 91 1001 -2.35 5.5225 60.7475
6 94 - 98 4 96 384 2.65 7.0225 28.09
7 99 – 105 28 102 2856 8.65 74.8225 2095.03
Jumlah 65 603 6068 -50.45 1094.458 5052.863
S =√∑𝐹𝑥²
𝑁 = √
5052.863
65 = √77,7363538 = 8,81682221
Langkah 2. Rata-rata atau mean
Mx =∑𝐹𝑋
𝑁=
6068
65= 93,35
Langkah 3. Batas kelas (skor kiri kelas interval dikurangi 0,5)
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Batas Kelas 68,5 73,5 78,5 83,5 88,5 93,5 98,5 105,5
Langkah 4. Nilai Z skor dengan rumus, Z= Batas Kelas− X̅
S
Z1= 68,5−93,35
8,82 = -2,82
Z2= 73,5−93,35
8,82 = -2,25
Z3= 78,5−93,35
8,82 = -1,68
Z4= 83,5−93,35
8,82 = -1,12
207
Z5= 88,5−93,35
8,82 = -0,55
Z6= 93,5−93,35
8,82 = 0,017
Z7= 98,5−93,35
8,82 = 0,58
Z8= 105,5−93,35
8,82 = 1,36
Langkah 5. Luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal
1. -2,82= 0,4976
2. -2,25= 0,4878
3. -1,68= 0,4535
4. -1,12= 0,3686
5. -0,55= 0,2088
6. 0,017= 0,0040
7. 0,58= 0,2190
8. 1,36= 0,4131
Langkah 6. Luas Kelas Tiap Interval
1. 0,4976- 0,4878= 0,0098
2. 0,4878- 0,4535= 0,0343
3. 0,4535- 0,3686= 0,0849
4. 0,3686- 0,2088= 0,1598
5. 0,2088- 0,0040= 0,2048
6. 0,0040- 0,2190= -0,215
7. 0,2190- 0,4131= -0,1941
Langkah 7. Mencari frekuensi (fe) dikalikan dengan jumlah responden (N=65)
208
1. 0,0098x 65 = 6,37
2. 0,0343x 65 = 2,2295
3. 0,0849x 65 = 5,5185
4. 0,1598x 65 = -10,387
5. 0,2048x 65 = 13,312
6. -0,215x 65 = -13,975
7. -0,1941x 65 = -12,6165
Tabel Bantu Perhitungan Uji Normalitas
Kelas
Interval
Batas
Kelas Z O-Z
Luas Kelas
Tiap Interval Fe Fo
69 – 73 68,5 -2,82 0,4976 0,0098 6,37 2
74 - 78 73,5 -2,25 0,4878 0,0343 2,2295 2
79 – 83 78,5 -1,68 0,4535 0,0849 5,5185 3
84 – 88 83,5 -1,12 0,3686 0,1598 -10,387 15
89 – 93 88,5 -0,55 0,2088 0,2048 13,312 11
94 - 98 93,5 0,017 0,0040 -0,215 -13,975 4
99 – 105 98,5 0,58 0,2190 -0,1941 -12,6165 28
105,5 1,36 0,4131
Langkah 8. Menghitung chi kuadrat (χ2) dengan rumus,
χ2 = ∑ (𝑓𝑜−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒
Maka didapatkan:
χ2 = (2−6,37)2
6,37 +
(2−2,2295)2
2,2295 +
(3−5,5185)2
5,5185 +
(15−(−10,387))2
−10,387 +
(11−13,312)2
13,312 +
(4−(−13,975))2
−13,975 +
(28−(−12,6165))2
−12,6165 = - 211,353452
Langkah 9. Membandingkan χ2 hitung dengan χ2 tabel
Db=k-3, db=7-3=4 dan alpha=0,05 didapat χ2tabel= 9,488
209
Kaidah keputusan
χ2hitung > χ2tabel, maka data berdistribusi tidak normal
χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data berdistribusi normal
Langkah 10. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan, - 211,353452≤ 9,488,
maka data berdistribusi normal.
210
Lampiran 16
PEDOMAN WAWANCARA
PENGARUH KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN)
TERHADAP TUMBUHNYA MINAT ENTREPRENEURSHIP GURU
(STUDI KASUS DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR
PUTRI KAMPUS 4 KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE
SELATAN)
A. Pedoman Wawancara Untuk Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam
Gontor Putri Kampus 4.
1. Sudah berapa lama menjadi wakil pengasuh di Gontor putri kampus 4?
2. Bagaimana karakteristik Kopontren Pondok Modern Gontor Putri kampus 4?
3. Manajemen Kopontren Pondok Modern Gontor Putri kampus 4
a. Bagaimanakah perencanaan yang diberlakukan oleh unit usaha Pondok ?
b. Bagaimanakah pengorganisasian yang diberlakukan oleh unit usaha
Pondok ?
c. Bagaimanakah pola kepemimpinan yang diberlakukan oleh unit usaha
Pondok ?
d. Bagaimanakah pengontrolan yang diberlakukan ?
4. Bagaimana strategi pengembangan Koperasi Pondok Pesantren?
5. Bagaimana latar belakang berdirinya Kopontren di Gontor Putri kampus 4?
6. Apa saja tujuan berdirinya Kopontren di Gontor Putri kampus 4?
7. Bagaimana alokasi surplus dana pada Koperasi Pondok Pesantren?
8. Bagaimana tanggung jawab yang diberlakukan apabila terjadi kerugian?
9. Bagaimana peranan pengasuh pondok dalam membimbing para pengurus
dalam mengelola unit-unit usaha pesantren?
10. Apakah para pengurus Koperasi Pondok Pesantren sudah menjalankan
tugasnya dengan adil dan jujur serta bertanggung jawab?
11. Apakah pengelolaan dan manajemen Kopontren di Gontor putri kampus 4
sudah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islamiyyah?
211
B. Pedoman Wawancara Untuk Pembimbing Kopontren Gontor Putri Kampus
4.
1. Sudah berapa antum menjadi pembimbing Kopontren di Gontor Putri kampus
4?
2. Bagaimana Pola pengontrolan pada Kopontren Gontor Putri kampus 4?
3. Apa saja arahan dan bimbingan yang diberikan kepada para pengurus?
4. Apa saja faktor penghambat dan pendukung pertumbuhan Koperasi Pondok
Pesantren?
5. Apakah para guru yang mengelola / mengurus unit usaha memiliki sikap
entrepreneurship yakni memiliki jiwa percaya diri, sikap mental yang jujur
dan adil dalam mengelola dan melayani, pola pikir yang visioner, dan
memiliki inovasi dan kreativitas dalam berwirausaha?
6. Bagaimanakah loyalitas pengurus dalam melaksanakan kewajibannya pada
bidang unit usaha yang dikelola?
7. Penerapan Etika Bisnis Islam para guru pengelola Kopontren.
a. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menghindari parktek Maghrib
(maysir/ judi, gharar/ spekulasi, dan riba) dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
b. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah memenuhi hak dan
kewajibannya dalam mengelola unit usaha pondok?
c. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menerapkan prinsip keadilan,
saling membantu, dan menghindari kecurangan dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
d. Apakah para guru pengurus Kopontren mengorientasikan segala bentuk
aktivitas pengelolaannya untuk mendapatkan keberkahan dan tercapainya
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat?
C. Pedoman Wawancara Untuk Guru Pengelola Unit Usaha Di Kopontren
Gontor Putri Kampus 4.
1. Manajemen Kopontren Pondok Modern Gontor Putri kampus 4
a. Bagaimanakah perencanaan yang diberlakukan oleh para guru pengurus unit
usaha Pondok ?
212
b. Bagaimanakah pengorganisasian yang diberlakukan oleh para guru
pengurus unit usaha Pondok ?
c. Bagaimanakah pola kepemimpinan yang diberlakukan oleh para guru
pengurus unit usaha Pondok ?
d. Bagaimanakah pengontrolan yang diberlakukan ?
2. Bagaimana strategi pengembangan Koperasi Pondok Pesantren?
3. Apa saja layanan atau barang yang disediankan diunit usaha anda? Dan
bagaimana pemesanan untuk pemenuhan barang yang dijual tersebut?
4. Berapa guru yang ditugaskan untuk menjadi pengelola disektor anda?
5. Berapa keuntungan atau laba yang dihasilkan oleh unit usaha yang ada kelola
perbulan dan pertahunnya?
6. Apa saja pendidikan dan pelajaran yang bisa didapatkan dalam mengurus dan
mengelola unit usaha di pondok pesantren?
7. Apa saja sisi positif dan negatif ketika menjalani amanah ini?
8. Bagaimana pola bimbingan yang diterapkan?
9. Bagaimana sistem laporan keuangan yang dijalankan?
10. Penerapan Etika Bisnis Islam para guru pengelola Kopontren.
a. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menghindari parktek Maghrib
(maysir/ judi, gharar/ spekulasi, dan riba) dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
b. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah memenuhi hak dan
kewajibannya dalam mengelola unit usaha pondok?
c. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menerapkan prinsip keadilan,
saling membantu, dan menghindari kecurangan dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
d. Apakah para guru pengurus Kopontren mengorientasikan segala bentuk
aktivitas pengelolaannya untuk mendapatkan keberkahan dan tercapainya
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat?
D. Pedoman Wawancara Untuk Staff Bagian Administrasi Gontor Putri
Kampus 4.
1. Bagaimanakah pengontrolan Unit usaha yang diberlakukan?
213
2. Apakah para pengurus Koperasi Pondok Pesantren sudah menjalankan
tugasnya dengan adil dan jujur serta bertanggung jawab?
3. Apa saja pendidikan dan pelajaran yang bisa didapatkan selama mengurus
bagian adminsitrasi?
4. Apa saja sisi positif dan negatif ketika menjalani amanah ini?
5. Bagaimana pola bimbingan yang diterapkan dalam menjalankan amanah ini?
6. Bagaimana sistem laporan keuangan yang dijalankan?
7. Penerapan Etika Bisnis Islam para guru pengelola Kopontren.
a. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menghindari parktek Maghrib
(maysir/ judi, gharar/ spekulasi, dan riba) dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
b. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah memenuhi hak dan
kewajibannya dalam mengelola unit usaha pondok?
c. Apakah para guru pengurus Kopontren sudah menerapkan prinsip keadilan,
saling membantu, dan menghindari kecurangan dalam mengelola unit usaha
yang diamanahkan kepadanya?
d. Apakah para guru pengurus Kopontren mengorientasikan segala bentuk
aktivitas pengelolaannya untuk mendapatkan keberkahan dan tercapainya
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat?
8. Bagaimana alokasi surplus dana pada Koperasi Pondok Pesantren?
9. Bagaimana tanggung jawab yang diberlakukan apabila terjadi kerugian?
214
Lampiran 17
Dokumentasi Bergambar
Unit Usaha Koperasi Pelajar
Unit Usaha Depot La-Tansa Unit Usaha Kantin Bosnia
Koperasi Dapur
215
Unit Usaha Balai Kesehatan Santri Kendaraan Bagian Transportasi Pondok
Kantor Bagian Administrasi
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri
Kampus 4 Tampak Dari Atas
216
Lampiran 18
217
Lampiran 19
218
Lampiran 20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURICULLUM VITAE)
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Ahmad Muhammad Azinuddin Luthfi, S.E.
NIM : 18040204004
Tempat,/Tgl Lahir : Bekasi, 07-12-1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawainan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kabelmas Indah Rt 03/ Rw 05, No: 14, Kaliabang Tengah,
Bekasi Utara, Jawa Barat, 17125.
No.HP : 0813 3699 3994
E-mail : [email protected]
Pekerjaan : Mahasiswa Program Studi Magister Ekonomi Syariah Pascasarjana
IAIN Kendari
Pengalaman Penelitian : 1. Pengalaman Penelitian saya pada saat menyusun Skripsi S1 di Program
Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam Ponorogo, Jawa Timur
Tahun 2016, saat itu meneliti tentang Komparasi Perpajakan di era
Khulafaaur Rasyidin dengan perpajakan kontemporer di Indonesia.
Pengalaman Publikasi : Belum Pernah
B. DATA KELUARGA
Nama Ayah : Ir. Achmad Binaja
Nama Ibu : Lilik Sulistyani
Anggota Keluarga : 1. Ahmad Muhammad Arya Eka Prasetya, S.Kom.
2. Ahmad Muhammad Ardi Mirza
3. Siti Nurul Aisyah, S.Pd.
4. Ahmad Muhammad Azinuddin Luthfi, S.E
5. Kamilah Nurul Husna
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDIT Gema Nurani : Periode 2002 – 2007
2. KMI PM Darussalam Gontor : Periode 2007 – 2013
3. S1 Universitas Darussalam : Periode 2013 – 2017
4. S2 IAIN Kendari : Periode 2018 – 2020