Download - Data Base Jamu
DATA BASE JAMU
Skip to content
Home Antidesma bunius Bahan Jamu belimbing BELUNTAS Buah Sawo ( Acrhras zapota. L) Jahe (Zingiber officinale Rosc) Jambu Mete (Anacardium occidentale) khasiat daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr). KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBAL Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis) Physallisa angulata L. (Ciplukan) Potensi Lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) Potensi Mentimun (Cucumis sativus) Bagi Kesehatan Potensi Obat dan Makanan Pokok Talas (Colocasia esculenta.) Potensi Pepaya (Carica papaya L) sebagai tanaman obat Potensi Tanaman Brojo Lintang Potensi Tanaman Jati ( Tectona grandis L. ) Potensi Tanaman Jengger Ayam (Celosia cristata) Potensi Tanaman Jeruk Nipis Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Berbagai Penyakit Potensi Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) POTENSI TUMBUHAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria) POTENSI TUMBUHAN SIRIH MERAH Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) Sidaguri (Sida rhombifolia) Sebagai Penyembuh Asam urat TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TEH HIJAU Temu Kunci
SAWOPosted on January 10, 2012 by mahasiswa
Buah Sawo ( Acrhras zapota. L)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras atau Manilkara
Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras
Indonesia kaya akan beragam jenis buah-buahan, baik jenis buah asli
Indonesia ataupun buah yang berasal dari luar yang dikembangkan di
Indonesia. Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman
buah berupa yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan
Hindia Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan
banyak ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan
ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Tetapi ada daerah-
daerah yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan
berproduksi dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan
ketinggian 700 m dpl. Citra rasa manis dan masirnya sawo menjadikan
buah ini banyak disukai orang. Dibalik rasa manis dan masir yang
dimiliki buah sawo, buah sawo ini terkandung zat gizi serta manfaat yang
penting bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut merupakan gambar dari
tanaman dan buah sawo seperti di bawah ini
gambar 1. buah sawo (Rudi, 2011)
Tanaman sawo dapat dicirikan tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter,
merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya sangat bagus untuk
dibuat ukiran dan harganya mahal. Memiliki buah kecil-kecil berwarna
kuning keungu-unguan, jarang dimakan.
Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa
yang berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia
Barat. Namun di Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak
ditanam mulai dari dataran rendah sampai tempat dengan ketinggian
1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura. Pengembangan budi daya sawo
sudah meluas hampir di seluruh Indonesia. Pada tahun 1990 areal
penanaman sawo terdapat di 22 propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian
Jaya, dan Timor Timur. Provinsi yang termasuk kategori lima besar
sentra produsen sawo pada tahun 1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.
Habitat Penanaman Buah Sawo
Iklim
1. Tanaman ini optimal dibudidayakan pada daerah yang beriklim basah
sampai kering.
2. Curah hujan yang dikehendaki yaitu 12 bulan basah atau 10 bulan
basah dengan 2 bulan kering atau 9 bulan basah dengan 3 bulan kering
atau 7 bulan basah dengan 5 bulan kering dan 5 bulan basah dengan 7
bulan kering atau membutuhkan curah hujan 2.000 sampai 3.000
mm/tahun.
3. Tanaman sawo dapat berkembang baik dengan cukup mendapat sinar
matahari namun toleran terhadap keadaan teduh (naungan).
4. Tanaman sawo tetap dapat berkembang baik pada suhu antara 22-32
derajat C.
Media Tanam
1. Jenis tanah yang paling baik untuk tanaman sawo adalah tanah
lempung berpasir (latosol) yang subur, gembur, banyak bahan organik,
aerasi dan drainase baik. Tetapi hampir semua jenis tanah yang
diginakan untuk pertanian cocok untuk ditanami sawo, seperti jenis
tanah andosol (daerah vulkan), alluvial loams (daerah aliran sungai), dan
loamy soils (tanah berlempung).
2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk perkembangan
tanaman sawo adalah antara 6–7.
3. Kedalaman air tanah yang cocok untuk perkembangan tanaman sawo,
yaitu antara 50 cm sampai 200 cm.
Tanaman sawo dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 m dpl. Tetapi ada daerah-daerah
yang cocok sehingga tanaman sawo dapat berkembang dan berproduksi
dengan baik, yaitu dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 700 m
dpl.
Manfaat dari Buah Sawo
Manfaat tanaman sawo adalah sebagai makanan buah segar atau bahan
makan olahan seperti es krim, selai, sirup atau difermentasi menjadi
anggur atau cuka. Selain itu, Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi
24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat
bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan
penting dalam metabolisme tembaga. Selain itu, konsumsi vitamin C
dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat
besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain,
seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Buah sawo juga
mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh
untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu
pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi
kesehatan.
Vitamin lain yang terkandung dalam buah sawo yakni riboflavin, niasin,
B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin
dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena
getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan. Buah
sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan
sebagai sumber energi. Namun, buah sawo tidak dianjurkan bagi
penderita diabetes melitus karena bisa meningkatkan kadar gula darah
dengan cepat. Salah satu keunggulan buah Sawo adalah buah ini baik
bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, hal ini disebabkan Buah
sawo merupakan sumber kalium yang baik. Di sisi lain kandungan
Natrium dalam buah ini tergolong rendah. Perbandingan antara
kandungan kalium dan Natrium dalam buah ini sebesar 16 : 1. Selain itu
dalam buah sawo, terkandung serat yang cukup tinggi, sehingga sangat
baik untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Kandungan gula sederhana di dalam sawo juga mampu memulihkan
energi secara cepat. Sawo juga bisa meminimalkan risiko kanker
pencernaan, karena buah ini punya kemampuan mengikat karsinogen di
dalam saluran pencernaan.
Komposisi Gizi Buah Sawo
Buah sawo memiliki kandungan mineral cukup baik. Kandungan
kaliumnya,193 mg/100 g. Sawo juga memiliki kadar natrium, 12 mg/100
g. Perbandingan kandungan kalium dan natrium yang mencapai 16:1
menjadikan sawo sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah. Selain
kaya akan kalium, sawo juga mengandung sejumlah mineral penting
lainnya.
Kandungan mineral per 100 gram buah sawo:
Kalsium ……….21 mg
magnesium ……….12 mg
fosfor ……….12 mg
selenium ……….0,6 mg
seng ……….0,1 mg
tembaga ……….0,09 mg
vitamin C ……….14,7 mg
Metode Pembuatan Sirup dari Buah Sawo
Adapun buah sawo yang digunakan untuk pembuatan sirup adalah buah
telah masak dan berwarna kecokelatan, aroma khas (wangi), dan tidak
keras. Langkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan sirup adalah
siapkan 5 buah sawo kemudian dicuci bersih. Setelah itu, diblender
sampai halus dan disaring. Kemudian, hasil saringan ditaruh pada panci
dan ditambahkan air 500 ml dan gula 100 g dipanaskan diatas kompor.
Kemudian ditunggu sampai mendidih dan menjadi kental. Setelah kental
kemudian ditiriskan dan dibiarkan dulu agar dingin baru dapat dikemas
dimasukkan botol.
Pengembangan Budidaya Buah Sawo
Pengembangan budidaya sawo sudah meluas hampir di seluruh
Indonesia. Pada tahun 1990 areal penanaman sawo terdapat di 22
propinsi, kecuali N.T.T, Maluku, Irian Jaya, dan Timor Timur. Provinsi
yang termasuk katagori lima besar sentra produsen sawo pada tahun
1993 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan
Kalimantan Barat. Produksi dan perdagangan mancanegara sawo manila
sangat populer di Asia Tenggara. Data statistik menunjukkan bahwa
wilayah Asia Tenggara merupakan produsen utama buah sawo manila ini.
Pada tahun 1987, Thailand menghasilkan 53.650 ton dari jumlah 18.950
ha, Filipina menghasilkan 11.900 ton dari lahan 4.780 ha, dan
Semenanjung Malaysia menghasilkan 15.000 ton dari lahan 1.000 ha.
Gambaran Peluang Agribisnis
Permintaan buah-buahan umumnya meningkat dengan makin
meningkatnya pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanaman
buah-buahan memberikan keuntungan dan peluang bisnis yang baik.
Beberapa hal yang mendorong usaha pengembangan pertanaman buah-
buahan antara lain sebagai berikut:
a) Harga buah cukup baik, terutama di kota-kota besar dan jarang
mengalami penurunan harga.
b) Makin banyak sarana perhubungan, maka jalur pemasarannya makin
lancar.
c) Adanya pengembangan industri pengolahan buah-buahan.
d) Sarana teknologi yang tersedia, misalnya pupuk dan obat-obatan.
Buah sawo di Indonesia sampai saat ini belum banyak diekspor ke luar
negeri. Hasil panennya hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri
saja. Sebenarnya perkembangan produksi buah sawo cenderung
mengalamai peningkatan, tetapisemua itu belum dapat memenuhi
kebutuhan atau permintaan masyarakat. Dengan demikian masih
dibutuhkan investor yang mau menanamkan modalnya untuk perluasan
tanaman sawo. Peluang bisnis buah sawo sangat besar karena konsumsi
buah-buahan berkembang dengan pesatnya. Untuk penduduk DKI
Jakarta saja, konsumsi buah pada tahun 1988 sebanyak 8.438 orang dan
telah berkembang menjadi 13.745 orang pada tahun 1993. Apalagi
begitu mudahnya menanam sawo dan dapat menghasilkan buah
sepanjang tahun.
Daftar Pustaka
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Sawo ( Acrhras zapota. L ).
http://www.ristek.go.id.
Rudi. 2011. Buah Sawo Ternyata Obat Diare.
http://www.lensaindonesia.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012
Cintaku. 2011. Manfaat & Kandungan Gizi Buah Sawo.
http://cintaku.mywapblog.com. diakses tanggal 8 Januari. 2012
By : Bio’08_0810913020Posted in Bahan Jamu | Leave a comment
Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides)Posted on January 10, 2012 by mahasiswa
Sisik Naga
(Drymoglossum piloselloides [L.] Presl.)
Sinonim :
D. heterophyllum C.Chr., D. microphyllum (Pr.) C.Chr., Lemmaphyllum
microphyllum Presl.
Klasifikasi (plantamor, 2012)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Pteridopsida
Sub Kelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Polypodiaceae
Genus: Drymoglossum
Spesies: Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.
Uraian :
Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia tropik, merupakan
tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi
bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat
ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang, dan tempat-tempat lainnya
pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 1.000 m dpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar
rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar
melekat kuat. Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak
yang pendek. Daun bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk
jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal
runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul atau berambut jarang
pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai hijau kecokelatan.
Daunnya ada yang mandul dan ada yang membawa spora. Daun fertil
bertangkai pendek atau duduk, oval memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-
2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama
dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini dinamakan picisan.
Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar (iptek,
2012)
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: picisan, sisik naga (Semenanjung Melayu),
sakat riburibu (Pantai Sumatera Barat). Jawa: paku duduwitan (Sunda),
pakis duwitan (Jawa). NAMA ASING Bao shu lian (C), dubbeltjesvaren,
duiteblad, duitvaren (B). NAMA SIMPLISIA Drymoglossi Herba (herba
picisan) (Iptek, 2012).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rasanya manis, sedikit pahit, dingin. Antiradang, menghilangkan nyeri
(analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis),
memperkuat paru-paru, dan obat batuk (antitusif). Efek Farmakologis
dan Hasil Penelitian Ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas
menghambat pertumbuhan Escherichia coli, sedangkan ekstrak alkohol
dan ekstrak airnya dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus
aureus (L. Nuraini Susilowati, FF UGM, 1988).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah daun dan seluruh herba segar atau yang
telah dikeringkan.
INDIKASI
Daun digunakan untuk pengobatan : gondongan (parotitis), TBC kulit
dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning
(jaundice), sukar buang air besar (sembelit), sakit perut, disentri,
kencing nanah (gonore), batuk, abses paru-paru, TB paru disertai batuk
darah, perdarahan, seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah
darah, perdarahan pada perempuan, rematik, keputihan (leukore), dan
kanker payudara.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15-60 g daun, lalu air rebusannya
diminum.
Untuk pemakaian luar, Gunakan air rebusan herba segar untuk mencuci
kudis, koreng, atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi.
Cara lain, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang
sakit pada penyakit-penyakit kulit, seperti kudis, kurap, radang kulit
bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.
CONTOH PEMAKAIAN
Radang gusi (gingivitis)
Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan
kunyahan tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang.
Selanjutnya, buang ampasnya. Lakukan 3-4 kali sehari, sampai sembuh.
Rematik jaringan lunak (nonartikuler)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum,
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Sakit kuning (jaundice)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3
gelas air sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air
saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Sariawan
Cuci 1 genggam daun sisik naga sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas
air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan air saringannya untuk
berkumur selagi hangat.
Menghentikan perdarahan
Cuci 30 g daun sisik naga segar, lalu giling sampai halus. Selanjutnya,
peras dan saring, lalu air saringannya diminum. Lakukan 3 kali sehari
sampai sembuh.
Komposisi :
Sisik naga mengandung minyak asiri, sterol/triterpen, fenol, flavonoid,
tanin, dan gula.
daftar pustaka:
iptek, 2012.tanaman obat indonesia : sisik naga.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=254. diakses tanggal
10 januari 2012
plantamor, 2012. paku sisik naga. http://www.plantamor.com/index.php?
plant=1396. diakses tanggal 10 januari 2012
Oleh: Andhiansyah R.A. (0610910007)
Posted in Bahan Jamu | Leave a comment
Khasiat Tersembunyi SirihPosted on January 9, 2012 by mahasiswa
Sirih yang bernama latin Piper betle, Linn termasuk dalam famili
Piperaceae. Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar
pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai
puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan
tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin,
sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak
kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun
sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering
digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).
Biasanya kelengkapan untuk ‘nginang’ tersebut adalah daun sirih, kapur
sirih, pinang, gambir, dan kapulaga (Iptek, 2011).
Sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan dari famili Piperaceae yang
telah dikenal luas sehingga mempunyai beberapa nama daerah,
diantaranya : sireh, suruh (Jawa). Pemanfaatan sirih yang paling umum
adalah sebagai bahan untuk sirih pinang. Bagian tumbuhan sirih untuk
bahan sirih pinang adalah daun (umumnya di Indonesia bagian barat)
dan buah (umumnya di Indonesia bagian timur). Penggunaan buah untuk
acara penyambutan tamu baik diacara resmi atau kekeluargaan dari
rumah kerumah. Bahkan hampir tiap-tiap orang asli bukan pendatang
masing-masing membawa atau mempersiapkan sirih pinang dalam
sebuah kantong untuk keperluan bersilahturahmi antar teman maupun
saudara baik pria maupun wanita. Budaya sirih pinang ini juga dijumpai
di NTT maupun di Maluku. Pasti ada manfaat ilmiah yang perlu dicari
kebenaran faktanya dan bukan sekedar budaya atau kearifan lokal.
Tumbuhan dari Genus Piper, seperti Piper nigrum, P. methysticum, P.
auritum dan P. betle telah dikenal sejak lama sebagai komoditi pertanian
untuk rempah, isektisida pada lahan pertanian dan bahan obat-obatan
dengan nilai ekonomi yang tinggi. Beberapa penelitian melaporkan
bahwa jamu tradisional yang menggunakan serbuk daun sirih/ Piper
betle dan cabe jawa /Piper retrofractum sebagai salah satu penyusunnya
mempunyai tingkat kontaminasi bakteri yang sangat rendah. Hal ini
disebabkan karena adanya sifat antibakteri dan anti jamur dari daun sirih
dan buah cabe jawa. Telah dilaporkan bahwa minyak atsiri yang
terkandung dalam daun sirih dan buah cabe jawa berperan dalam
aktifitas sebagai antibakteri dan antiseptic. Aktivitas tersebut disebabkan
adanya kandungan senyawa fenolik bermolekul rendah ( Rachmat, 2000).
Secara tradisional, tumbuhan genus Piper memperlihatkan khasiat dan
kegunaan yang unik dan menarik. Buah P. longum biasa digunakan untuk
mengobati kejang usus. Tumbuhan wati atau P. methysticum dapat
memberikan efek narkotik dan bersifat sedatif yang merupakan tradisi
adat pada beberapa suku di Propinsi Papua. Piper aduncum, secara
tradisional dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, kencing nanah dan
penolak serangga. Secara in-vitro, ekstrak kasar petroleum eter dari P.
aduncum telah dibuktikan mempunyai aktivitas yang kuat sebagai
molusisida melawan Biomphalaria glabrata. Ekstrak ini juga
memperlihatkan aktivitas yang signifikan sebagai antibakteri
melawanBacillus subtilis, Micricoccus luteus dan Escherichia coli.
Ekstrak etanol dan senyawa murni piperina dari P. longum mampu
mengobati 90% dan 40% berturut-turut tikus yang terjangkit caesal
amoebiasis (Ghosal, et al., 1996).
Sejauh ini, baru sekitar 112 jenis tumbuhan (sekitar 10%) dari
Genus Piper yang telah diinvestigasi komponen kimianya yang meliputi
667 senyawa kimia yang berbeda yang terdiri dari 190 alkaloid, 49
lignan, 70 neolignan, 97 terpena, 15 steroid, 18 kavapirona, 17 calkon,
16 flavona, 6 flavanona, 4 piperolida dan 146 golongan senyawa lainnya.
Umumnya bagian tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan adalah
daun atau buah.Daun sirih telah dimanfaatkan dalam berbagai ramuan
obat tradisional (Perry, 1980).
Daunnya juga telah dilaporkan mempunyai sifat antitumor . Ekstrak
daun sirih digunakan untuk berkumur, membersihkan pernafasan,
menghentikan pendarahan pada gigi yang dicabut. Rebusan daun sirih
yang ditambah gula dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk. Daunnya
dapat digunakan sebagai obat batuk, obat cacing, dan antiseptik pada
luka. Daun yang dipanaskan kemudian ditempelkan di dada untuk
mengobati batuk dan asma (Teo dan Banka, 2000).
Daun Piper betle mengandung minyak atsiri 0.1-1.8 %. Senyawa kimia
yang terdapat pada minyak atsiri Piper betle adalah fenol (eugenol,
chavicol, estragol) dan chavibetol (Teo dan Banka, 2000), alkaloid
arakene, terpen dan seskuiterpen. Daun muda mempunyai kadar minyak
atsiri lebih tinggi dari daun tua. Chavicol sebagai komponen kmia utama
pada minyak atsiri sirih bertanggung jawab terhadap bau khas pada sirih
dan bersifat antibakteri kuat yaitu 5 kali dari fenol. Ekstrak daun dan
minyak atsiri mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan antifungi.
Minyak atriri mempunyai sifat sebagai antelminthic (obat cacing).
Menurut Andria pada tahun 2000 melaporkan bahwa komposisi minyak
atsiri daun (kering angin) Piper aduncum L. Mengandung sekitar 1 %
minyak atsiri dengan komposisi: 20 macam senyawa, Piper
amboinensis (Miq) D.C. komposisi minyak atsiri bagian atas tumbuhan
(kering angin) mengandung sekitar 0.6 % minyak atsiri dengan
komposisi: 9 macam senyawa. Sedangkan Piper methysticum Forst.
komposisi minyak atsiri bagian atas tumbuhan (kering angin)
mengandung sekitar 0.7 % minyak atsiri dengan komposisi: 14 macam
senyawa.
Buah sirih mengandung minyak atsiri, lemak dan asam lemak, emodol,
tanin, gula pereduksi, antrasenoid, poiluronida, glukosida dan glikosida
steroid. Minyak atsiri Piper betle telah diketahui bersifat bioaktif yaitu
mempunyai aktivitas antelmintic terhadap cacing pita. Tyler et al.(1988)
menyatakan bahwa tanin dapat digunakan untuk mengatasi hemoroid
sedang antrasenoid yang bersifat pencahar digunakan untuk mengatasi
masalah konstipasi. Saponin, tannin dan flavonoid merupakan zat
antibakteri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Wolf, 1969).
DAFTAR PUSTAKA
Ghosal S, Prasad BN, and Lakshmi. 1996. Antiamoebic Activity of Piper
longum Fruits Against Entamoeba histolytica in vitro and in vivo. J.
Ethnopharmacol 50(3), 167-70.
Iptek. 2011. Tanaman
Obat. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=6.
Diakses tanggal 20 Oktober 2011.
Perry LM and J Metzger. 1980. Medicinal Plants of East and SouthEast
Asia. Attributed Properties and Uses. The MIT Press. London.Rachmat,
2000).
Teo SP and Banka RA. 2000. Piper betle L. In : Plant Resources of South-
East Asia 16. Backhuys Publishers. Netherlands.
Wolf F.A, and Wolf, F.T.1969. The Fungi Vol.II. Hafner Publishing
Company. New York.
Mahasiswa Biologi-UB (0910910032)
Posted in Bahan Jamu | Leave a comment
POTENSI BINAHONG SEBAGAI TANAMAN OBATPosted on January 7, 2012 by mahasiswa
Obat-obatan tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai
salah satu alternative pengobatan. Selain harganya yang relative murah,
tidak memiliki efek samping jika penggunaanya sesuai anjuran, tanaman
obat juga efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sulit
disembuhkan dengan pengibatan modern, seperti kanker, tuor, dan lain-
lain (Khalifah, 2010). Bahan –bahan alami murni memimiliki efek
samping, tingkat bahaya dan resik yang jauh lebih rendah dibandingkan
dengan obat kimia. Binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat
potensial yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Di Negara Eropa
mupu Amerika, tanaman ini cukup dikeenal, tetapi para ahli disana
bellum tertarik untuk meneliti serius dan mendalam, padahal beragam
khasiat sebagai obat telah diakui (Manoi, 2009). Bagian dari tanaman
binahong hampir semuanya dapat dimanfaatkan mulai dari batang, akar,
bunga, dan daun, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk
kesehatan atau sebagai obat herbal adalah bagian daun (Rochani, 2009).
1. 1. Deskripsi Binahong
Binahong mempunyai nama latin Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.
Sedangkan sinonim dari binahong sendiri ada 3 nama latin
yaitu Boussingaultia gracilis, Miers Boussingaultia cordifolia,
dan Boussingaultia basselloides. Binahong juga mempunyai nama umum
dari berbagai negara. Di negara Cina binahong dikenal dengan nama
teng san chi, sedangkan di Inggris nama umum dari binahong yaitu
heartleaf madeiravine atau Madeira vine. Binahong berupa tumbuhan
menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m,
berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian
dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang
melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur
kasar. Daun dari binahong berjenis tunggal, bertangkai sangat pendek
(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung
(cordata), panjang 5 – 10 cm, lebar 3 – 7 cm, helaian daun tipis lemas,
ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan
licin, bias dimakan. Binahong mempunyai jenis bunga majemuk
berbentuk tandan, bertangkai panjang, munc ul di ketiak daun, mahkta
berwarna krem keputihputihan berjumlah lima helai tidak berlekatan,
panjang helai mahkota 0,5 – 1 cm, berbau harum . Akarnya berbentuk
rimpang, berdaging lunak. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
merupakan tumbuhan yang diduga berasal dari Australia, Afrika
Selatan, Hawaii, New Zealand dan Pulau Pasifik lainnya. Tumbuhan ini
mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, biasanya
secara generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau
dikembangbiakan secara vegetative melalui akar rimpangnya (Pink,
2004). Berikut merupakan klasifikasi tanaman binahong (Jacobson,
2007):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Gambar 1. Tanaman Binahong (A) dan Bagian-bagian Tanaman Binahong
(Mus, 2008)
1. 2. Kandungan Binahong
Berdasarkan hasil penelitian, daun binahong mengandung saponin,
alkaloid dan polifenol. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan
bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan
hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar
seperti etanol 70% . Pada hidrolisis, saponin menghasilkan aglikon yang
disebut sapogenin (sebagai kortison). Berdasarkan strukturnya, saponin
ada dua yaitu steroid dan triterpenoid. Saponin steroid terdapat dalam
tumbuhan monokotil, dan saponin triterpenoid terdapat dalam tumbuhan
dikotil. Saponin memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur
yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Andersen and
Markham, 2006).
Alkaloid, sekitar 5500 telah diketahui, merupakan golongan zat
tumbuhan sekunder terbesar. Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa
yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam
gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun
bagi manusia dan yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi
digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tak
berwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal
tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu
kamar. Polifenol merupakan senyawa dengan inti benzene lebih dari
satu. Polifenol mudah larut dalam air karena bersifat polar. Polifenol
dapat dideteksi dengan penambahan besi (III) klorida dan uji daya
reduksi, yaitu dengan penambahan Fehling A dan Fehling B pada ekstrak
sehingga membentuk endapan merah bata (Anonim, 2009).
1. 3. Khasiat
Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berkhasiat
sebagai obat batuk atau muntah darah, radang paru-paru, kencing manis,
sesak nafas, borok akut yang menahun, darah rendah, radang ginjal,
gejala liver, disentri, hidung mimisan, habis bedah operasi, luka bakar,
luka akibat benda tajam, jerawat, usus bengkak, gusi berdarah, kurang
nafsu makan, melancarkan haid, haid habis bersalin (melahirkan),
menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, penghangat badan, dan lemah
syahwat, juga antibakteri. Khasiat utama tanaman Binahong yaitu
sebagai berikut (Anonim, 2009):
1. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah
melahirkan, khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus.
2. Melancarkan, menormalkan peredaran dan tekanan darah.
3. Mencegah stroke, maag dan asam urat.
4. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.
5. Wasir (ambeien).
6. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.
7. Diabetes.
Khasiat tambahan dari tanaman Binahong yaitu :
1. Sariawan berat.
2. Pusing.
3. Sakit perut.
Menurut Candra Wijaya khasiat utama dari tanaman Binahong yaitu :
1. Menyembuhkan luka dalam dan luka luar seperti baru operasi,typhus,
radang usus, maag dan wasir ( ambeien).
2. Pembengkakan dan pembekuan darah.
3. Memulihkan kondisi lemah setelah sakit.
4. Rhematik, luka memar (akibat benturan, terpukul atau terkilir).
5. Mencegah stroke.
1. 4. Cara Penggunaan Tanaman Binahong
Cara penggunaan tanaman Binahong yaitu sebagai berikut (Anonim,
2009):
1. Binahong sangat baik untuk penambah stamina serta mencegah
stroke dan asam urat. Daun dan batangnya dapat juga ditumbuk
halus, kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini dapat
menyembuhkan memar karena terpukul, terkena api, pegal linu,
nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Untuk pemakaian dalam, ambil
umbi binahong secukupnya. Cuci bersih, lalu direbus. Saring airnya
dan minum 2-3 kali per hari untuk menyembuhkan luka bekas
operasi, mag, dan tifus.
2. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker :
Untuk mengobati penyakit kanker yaitu dengan cara sediakan 30 gr daun
binahong kering dan 1 liter air kemudian rebus daun binahong tersebut
dengan 1 liter air hingga tersisa 600 ml air. Air tersebut diminum 3 kali
sehari, masing-masing takaran sebanyak 200 ml.
3. Cara paling mudah penggunaan binahong adalah dengan merebusnya
atau sebagai campuran pada makanan seperti mie atau dimakan
langsung sebagai lalapan. Dari bahan segar dapat digunakan umbi yang
baru diambil. Pemakaian secara oral dapat diramu sebagai berikut : umbi
binahong sebanyak tiga potong, dengan ukuran kurang lebih 2 – 3 cm,
dicuci bersih dengan air, kemudian direbus dengan 5 gelas, setelah
dingin disaring dan hasilnya diminum 2 – 3 kali sehari. Cara ini untuk
menyembuhkan luka bekas operasi, maag, typus, disentri, mencegah
stroke, asam urat dan sakit pinggang, untuk vitalitas tubuh ditambah
telur dan madu.
4. Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian
dioleskan pada bagian yang sakit, memar karena terpukul, kena api,
rheumatik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Daun
binahong dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus kemudian dioleskan
atau dibalur pada seluruh tubuh bayi, akan menurunkan panas tinggi.
Lebih baik lagi apabila ibunya meminum jus daun binahong, ini akan
lebih cepat untuk penyembuhan bayi.
5. Kandungan dan Efek Farmakologis Binahong
Kandungan tanaman binahong masih belum banyak diketahui. Namun
berdasarkan manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi,
binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang
cukup tinggi. Setiap tanaman akan memproduksi bermacam-macam
senyawa kimia untuk tujuan tertentu. Senyawa kimia ini lebih banyak
fungsinya untuk bersaing dengan mahluk hidup lainnya. Senyawa ini
disebut dengan metabolit sekunder. Untuk mengungkapkan ada apa
dibalik khasiat tanaman binahong maka perlu dilakukan penelitian lebih
jauh mengenai kandungan senyawa aktif. Dari hasil penelitian
dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung
senyawa aktifflavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Hidayati, 2009).
Kandungan kimia, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri, kemampuan binahong untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung di
dalamnya seperti flavonoid. Flavonoid dapat berperan langsung sebagai
antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri
dan virus. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen
sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Alkaloid memiliki aktivitas
hipoglikemik. Senyawa terpenoid adalah senyawa
hidrokarbon isometric membantu tubuh dalam proses sintesa organik
dan pemulihan sel-sel tubuh. Sedangkan saponin dapat menurunkan
kolesterol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti
karsinogenik dan manipulator fermentasi rumen. Berdasarkan penelitian,
binahong sangat baik untuk revitalisasi kulit, memberi stamina ekstra,
melancarkan peredaran darah, mencegah stroke, dan asam urat. Selain
itu, mengkonsumsi binahong mampu meningkatkan vitalitas pria,
mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi
lemah, dan menyembuhkan luka (Puryanto, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Andersen. A. and Markham K.R. 2006. Flavonoids : chemistry,
biochemistry, and applications. London: CRC Press. pp. 454.
Anonim. 2009. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik.
http://www.pom.go.id. Diakses 05 Januari 2011.
Hidayati, I.W. 2009. Uji Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia(Ten.) Steenis) sebagai Penyembuh Luka Bakar pada Kulit
Punggung Kelinci. Skripsi. Surakarta: Fakutas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Jacobson A.L. 2007. Plants of The Month, Madeira Vein; Anredera
cordifolia. http://www.arthurleej.com. Diakses 05 Januari 2011.
Manoi, F. 2009. Binahong (Anredera cordifolia) sebagai Obat. Warta
penelitian dan pengembangan tanaman industry. Vol. 15 (1):3-5
Mus. 2008. Informasi Spesies Binahong Anredera cordifolia (Ten.)
Steenis. http://www.plantamor.com. Diakses 05 Januari 2011.
Pink A. 2004. Gardening for the Million. Project Gutenberg Literary
Archive Foundation.http://www.gutenberg.org. Diakses 05 Januari 2011.
Puryanto, K. 2009. Uji Aktivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong
(Anredera cordifolia(Tenore) Steen.) sebagai Penyembuh Luka Bakar
pada Kulit Punggung Kelinci. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rochani, N. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak daun binahong
(Anredera cordifolia(Tenore) Steen) terhadap Candida albicans serta
skrining fitokimianya”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Oleh: Laili Rohmiati (0810913011)
POTENSI BINAHONG SEBAGAI TANAMAN OBAT
Obat-obatan tradisional digunakan kembali oleh masyarakat sebagai
salah satu alternative pengobatan. Selain harganya yang relative murah,
tidak memiliki efek samping jika penggunaanya sesuai anjuran, tanaman
obat juga efektif untuk penyembuhan penyakit tertentu yang sulit
disembuhkan dengan pengibatan modern, seperti kanker, tuor, dan lain-
lain (Khalifah, 2010). Bahan –bahan alami murni memimiliki efek
samping, tingkat bahaya dan resik yang jauh lebih rendah dibandingkan
dengan obat kimia. Binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat
potensial yang dapat mengatasi berbagai penyakit. Di Negara Eropa
mupu Amerika, tanaman ini cukup dikeenal, tetapi para ahli disana
bellum tertarik untuk meneliti serius dan mendalam, padahal beragam
khasiat sebagai obat telah diakui (Manoi, 2009). Bagian dari tanaman
binahong hampir semuanya dapat dimanfaatkan mulai dari batang, akar,
bunga, dan daun, tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk
kesehatan atau sebagai obat herbal adalah bagian daun (Rochani, 2009).
1. 1. Deskripsi Binahong
Binahong mempunyai nama latin Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.
Sedangkan sinonim dari binahong sendiri ada 3 nama latin
yaitu Boussingaultia gracilis, Miers Boussingaultia cordifolia,
dan Boussingaultia basselloides. Binahong juga mempunyai nama umum
dari berbagai negara. Di negara Cina binahong dikenal dengan nama
teng san chi, sedangkan di Inggris nama umum dari binahong yaitu
heartleaf madeiravine atau Madeira vine. Binahong berupa tumbuhan
menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang ± 5 m,
berbatang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian
dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang
melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur
kasar. Daun dari binahong berjenis tunggal, bertangkai sangat pendek
(subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung
(cordata), panjang 5 – 10 cm, lebar 3 – 7 cm, helaian daun tipis lemas,
ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan
licin, bias dimakan. Binahong mempunyai jenis bunga majemuk
berbentuk tandan, bertangkai panjang, munc ul di ketiak daun, mahkta
berwarna krem keputihputihan berjumlah lima helai tidak berlekatan,
panjang helai mahkota 0,5 – 1 cm, berbau harum . Akarnya berbentuk
rimpang, berdaging lunak. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
merupakan tumbuhan yang diduga berasal dari Australia, Afrika
Selatan, Hawaii, New Zealand dan Pulau Pasifik lainnya. Tumbuhan ini
mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, biasanya
secara generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau
dikembangbiakan secara vegetative melalui akar rimpangnya (Pink,
2004). Berikut merupakan klasifikasi tanaman binahong (Jacobson,
2007):
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Gambar 1. Tanaman Binahong (A) dan Bagian-bagian Tanaman Binahong
(Mus, 2008)
1. 2. Kandungan Binahong
Berdasarkan hasil penelitian, daun binahong mengandung saponin,
alkaloid dan polifenol. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan
bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan
hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar
seperti etanol 70% . Pada hidrolisis, saponin menghasilkan aglikon yang
disebut sapogenin (sebagai kortison). Berdasarkan strukturnya, saponin
ada dua yaitu steroid dan triterpenoid. Saponin steroid terdapat dalam
tumbuhan monokotil, dan saponin triterpenoid terdapat dalam tumbuhan
dikotil. Saponin memacu pembentukan kolagen, yaitu protein struktur
yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Andersen and
Markham, 2006).
Alkaloid, sekitar 5500 telah diketahui, merupakan golongan zat
tumbuhan sekunder terbesar. Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa
yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam
gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering kali beracun
bagi manusia dan yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi
digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tak
berwarna, sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal
tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu
kamar. Polifenol merupakan senyawa dengan inti benzene lebih dari
satu. Polifenol mudah larut dalam air karena bersifat polar. Polifenol
dapat dideteksi dengan penambahan besi (III) klorida dan uji daya
reduksi, yaitu dengan penambahan Fehling A dan Fehling B pada ekstrak
sehingga membentuk endapan merah bata (Anonim, 2009).
1. 3. Khasiat
Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berkhasiat
sebagai obat batuk atau muntah darah, radang paru-paru, kencing manis,
sesak nafas, borok akut yang menahun, darah rendah, radang ginjal,
gejala liver, disentri, hidung mimisan, habis bedah operasi, luka bakar,
luka akibat benda tajam, jerawat, usus bengkak, gusi berdarah, kurang
nafsu makan, melancarkan haid, haid habis bersalin (melahirkan),
menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, penghangat badan, dan lemah
syahwat, juga antibakteri. Khasiat utama tanaman Binahong yaitu
sebagai berikut (Anonim, 2009):
1. Mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, setelah
melahirkan, khitan, bermacam luka dalam, luka luar dan radang usus.
2. Melancarkan, menormalkan peredaran dan tekanan darah.
3. Mencegah stroke, maag dan asam urat.
4. Menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh.
5. Wasir (ambeien).
6. Melancarkan buang air kecil dan buang air besar.
7. Diabetes.
Khasiat tambahan dari tanaman Binahong yaitu :
1. Sariawan berat.
2. Pusing.
3. Sakit perut.
Menurut Candra Wijaya khasiat utama dari tanaman Binahong yaitu :
1. Menyembuhkan luka dalam dan luka luar seperti baru operasi,typhus,
radang usus, maag dan wasir ( ambeien).
2. Pembengkakan dan pembekuan darah.
3. Memulihkan kondisi lemah setelah sakit.
4. Rhematik, luka memar (akibat benturan, terpukul atau terkilir).
5. Mencegah stroke.
1. 4. Cara Penggunaan Tanaman Binahong
Cara penggunaan tanaman Binahong yaitu sebagai berikut (Anonim,
2009):
1. Binahong sangat baik untuk penambah stamina serta mencegah
stroke dan asam urat. Daun dan batangnya dapat juga ditumbuk
halus, kemudian dioleskan pada bagian yang sakit. Bahan ini dapat
menyembuhkan memar karena terpukul, terkena api, pegal linu,
nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Untuk pemakaian dalam, ambil
umbi binahong secukupnya. Cuci bersih, lalu direbus. Saring airnya
dan minum 2-3 kali per hari untuk menyembuhkan luka bekas
operasi, mag, dan tifus.
2. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker :
Untuk mengobati penyakit kanker yaitu dengan cara sediakan 30 gr daun
binahong kering dan 1 liter air kemudian rebus daun binahong tersebut
dengan 1 liter air hingga tersisa 600 ml air. Air tersebut diminum 3 kali
sehari, masing-masing takaran sebanyak 200 ml.
3. Cara paling mudah penggunaan binahong adalah dengan merebusnya
atau sebagai campuran pada makanan seperti mie atau dimakan
langsung sebagai lalapan. Dari bahan segar dapat digunakan umbi yang
baru diambil. Pemakaian secara oral dapat diramu sebagai berikut : umbi
binahong sebanyak tiga potong, dengan ukuran kurang lebih 2 – 3 cm,
dicuci bersih dengan air, kemudian direbus dengan 5 gelas, setelah
dingin disaring dan hasilnya diminum 2 – 3 kali sehari. Cara ini untuk
menyembuhkan luka bekas operasi, maag, typus, disentri, mencegah
stroke, asam urat dan sakit pinggang, untuk vitalitas tubuh ditambah
telur dan madu.
4. Untuk pemakaian luar, daun dan batang ditumbuk halus kemudian
dioleskan pada bagian yang sakit, memar karena terpukul, kena api,
rheumatik, pegal linu, nyeri urat, dan menghaluskan kulit. Daun
binahong dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus kemudian dioleskan
atau dibalur pada seluruh tubuh bayi, akan menurunkan panas tinggi.
Lebih baik lagi apabila ibunya meminum jus daun binahong, ini akan
lebih cepat untuk penyembuhan bayi.
5. Kandungan dan Efek Farmakologis Binahong
Kandungan tanaman binahong masih belum banyak diketahui. Namun
berdasarkan manfaat dan efek farmakologisnya jika dikonsumsi,
binahong diduga memiliki kandungan antioksidan dan antivirus yang
cukup tinggi. Setiap tanaman akan memproduksi bermacam-macam
senyawa kimia untuk tujuan tertentu. Senyawa kimia ini lebih banyak
fungsinya untuk bersaing dengan mahluk hidup lainnya. Senyawa ini
disebut dengan metabolit sekunder. Untuk mengungkapkan ada apa
dibalik khasiat tanaman binahong maka perlu dilakukan penelitian lebih
jauh mengenai kandungan senyawa aktif. Dari hasil penelitian
dinyatakan bahwa pada kultur in vitro daun binahong terkandung
senyawa aktifflavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin (Hidayati, 2009).
Kandungan kimia, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri, kemampuan binahong untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung di
dalamnya seperti flavonoid. Flavonoid dapat berperan langsung sebagai
antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri
dan virus. Alkaloid adalah bahan organik yang mengandung nitrogen
sebagai bagian dari sistem heterosiklik. Alkaloid memiliki aktivitas
hipoglikemik. Senyawa terpenoid adalah senyawa
hidrokarbon isometric membantu tubuh dalam proses sintesa organik
dan pemulihan sel-sel tubuh. Sedangkan saponin dapat menurunkan
kolesterol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti
karsinogenik dan manipulator fermentasi rumen. Berdasarkan penelitian,
binahong sangat baik untuk revitalisasi kulit, memberi stamina ekstra,
melancarkan peredaran darah, mencegah stroke, dan asam urat. Selain
itu, mengkonsumsi binahong mampu meningkatkan vitalitas pria,
mengatasi pembengkakan dan pembekuan darah, memulihkan kondisi
lemah, dan menyembuhkan luka (Puryanto, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Andersen. A. and Markham K.R. 2006. Flavonoids : chemistry,
biochemistry, and applications. London: CRC Press. pp. 454.
Anonim. 2009. Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik.
http://www.pom.go.id. Diakses 05 Januari 2011.
Hidayati, I.W. 2009. Uji Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahon
085758463487