12
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta
perangkat lunak dari algoritma dari sistem.
3.1. Gambaran Sistem
Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini terdiri dari sebuah timbangan digital
Huong Dan XK3190-A9 yang terhubung dengan sebuah raspberry pi melalui perantara
sebuah kabel adapter serial to USB kemudian terhubung ke server yang sudah
terhubung dengan database.
Database Server
Client 2 Client 1
Timbangan XK3190-A9 Serial to USB Converter Kabel Percabangan DB9 Raspberry Pi
Gambar 3.1. Blok diagram sistem keseluruhan.
RemoteDesktop KeServer
LAN
12
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta
perangkat lunak dari algoritma dari sistem.
3.1. Gambaran Sistem
Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini terdiri dari sebuah timbangan digital
Huong Dan XK3190-A9 yang terhubung dengan sebuah raspberry pi melalui perantara
sebuah kabel adapter serial to USB kemudian terhubung ke server yang sudah
terhubung dengan database.
Database Server
Client 2 Client 1
Timbangan XK3190-A9 Serial to USB Converter Kabel Percabangan DB9 Raspberry Pi
Gambar 3.1. Blok diagram sistem keseluruhan.
RemoteDesktop KeServer
LAN
12
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta
perangkat lunak dari algoritma dari sistem.
3.1. Gambaran Sistem
Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini terdiri dari sebuah timbangan digital
Huong Dan XK3190-A9 yang terhubung dengan sebuah raspberry pi melalui perantara
sebuah kabel adapter serial to USB kemudian terhubung ke server yang sudah
terhubung dengan database.
Database Server
Client 2 Client 1
Timbangan XK3190-A9 Serial to USB Converter Kabel Percabangan DB9 Raspberry Pi
Gambar 3.1. Blok diagram sistem keseluruhan.
RemoteDesktop KeServer
LAN
13
Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan yang
dirancang. Secara umum sistem yang dirancang terdiri dari timbangan digital, kabel
konverter serial to USB, raspberry pi, server, client 1, client 2, database dan sumber
daya listrik. Client 1 adalah komputer yang sekarang digunakan di PT. TBM dengan
program yang sudah ada, sedangkan client 2 adalah komputer yang sudah menerapkan
sistem yang telah dibuat ini. Komputer yang ada di PT. TBM sekarang ini masih
digunakan karena sistem yang dibuat ini masih dalam tahap uji coba. Selain itu,
komputer client 1 juga masih dibutuhkan untuk jangka waktu yang belum ditentukan
karena terkadang jaringan LAN yang kurang stabil di PT. TBM dapat mengganggu
sistem yang dibuat. Dalam skripsi ini, dirancang sebuah program yang dijalankan pada
raspberry pi serta program yang dijalankan di server beserta Graphical User Interface
(GUI) pada program di server beserta perancangan database nya. Kemudian disini akan
dijelaskan secara mendetail setiap bagian dari blok diagram pada gambar 3.1.
1. Timbangan digital Huong Dan XK3190-A9
Dalam perancangan sistem ini, timbangan digital merupakan komponen
utama karena timbangan lah yang mengirimkan data kemudian data tersebut
diolah oleh raspberry pi kemudian dikirimkan ke server. Data dikirimkan dari
timbangan Huong Dan XK3190-A9 dengan menggunakan mode continuously
send, yaitu mode pengiriman data secara terus menerus. Tabel 3.3.1
merupakan format dari 1 frame data yang dikirimkan oleh timbangan.
Tabel 3.1. Format data yang dikirim dari timbangan dalam 1 frame.
2. Kabel Serial to USB
Kabel serial to USB yang digunakan pada sistem diatas adalah kabel
serial to USB bermerek BAFO dengan tipe BF-810. Kabel ini dibutuhkan
untuk menghubungkan timbangan yang hanya memiliki port serial DB9 ke
raspberry pi yang mempunyai port USB.
14
3. Raspberry Pi
Dalam sistem ini, raspberry pi berfungsi untuk menerima data dari
timbangan yang kemudian harus diolah terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke
server dan dimasukkan ke dalam database. Agar timbangan dapat terhubung
dengan raspberry pi, harus diketahui terlebih dahulu baudrate yang digunakan
oleh timbangan sedangkan kita tidak mengetahui baudrate berapa yang
digunakan timbangan tersebut. Oleh karena itu harus dicari terlebih dahulu
baudrate tersebut dengan cara membuat sebuah program dimana program
tersebut dapat secara otomatis mendeteksi baudrate timbangan.
4. Server
Pada skripsi ini digunakan server bernama server MDS. Server tersebut
sudah lama aktif dan digunakan di PT. Tripilar Betonmas. Dalam server MDS
ini tidak hanya mengolah data timbangan saja tetapi juga mempunyai fungsi
untuk mengolah data serta mengurus data dari semua kegiatan pabrik seperti
produksi, penjualan, pembelian, perhitungan bahan-bahan mentah yang dipakai
hingga perhitungan barang produksi yang dijual (accounting).
5. Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan untuk dapat mengirim data dari
timbangan sehingga bisa sampai ke server dan kemudian disimpan di database
perusahaan. Komunikasi yang digunakan dari timbangan ke raspberry pi
adalah dengan menggunakan komunikasi serial dan komunikasi dari raspberry
pi ke server adalah dengan menggunakan LAN.
6. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik yang dibutuhkan oleh raspberry pi ini adalah
tegangan sebesar 5 Volt dengan arus minimal 1,2 Ampere. Tegangan listrik
sebesar 220 Volt akan diturunkan menggunakan regulator AC to DC menjadi 5
Volt. Pada skripsi ini digunakan charger handphone bermerek Li-Ion yang
mempunyai tegangan keluaran sebesar 5 Volt dan arus sebesar 1,2 Ampere.
15
3.2. Perancangan Perangkat Keras
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat keras.
Perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan adalah perancangan kabel
percabangan kabel serial DB9.
3.2.1. Percabangan Kabel Serial DB9
Pada pengerjaan dari skripsi ini, pengujian hanya dapat dilakukan di PT.
TBM karena timbangan digital yang tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang.
Setiap kali komunikasi antara timbangan, raspberry pi dan laptop (server) akan
diuji maka kabel serial pada timbangan yang menghubungkan timbangan ke
komputer PT. TBM harus dicabut terlebih dahulu untuk kemudian
disambungkan ke kabel serial to USB agar dapat terhubung ke raspberry pi.
Kemudian ketika ada truk datang maka kabel serial harus dilepas kembali dari
timbangan dan kemudian dipasang kembali ke komputer PT. TBM agar
penimbangan dapat dilakukan seperti biasa oleh karyawan PT. TBM. Tentu hal
ini sangat tidak efektif dan sangat mengganggu karyawan PT. TBM yang harus
menginput truk yang masih sering datang.
Pada pengerjaan skripsi ini PT. TBM tidak mengizinkan pemmakaian
timbangan untuk pengujian diluar jam kerja tanpa pengawasan dari karyawan
PT. TBM, oleh karena itu dibuat sebuah percabangan kabel serial DB9 untuk
memudahkan dalam melakukan uji coba terhadap timbangan sehingga tidak
harus memasang dan melepas kabel secara berulang-ulang.
Selain memudahkan dalam melakukan uji coba, kabel percabangan ini
juga nantinya akan berguna untuk menghubungkan timbangan ke komputer PT.
TBM dan juga menghubungkan timbangan ke raspberry pi dengan sistem yang
telah dibuat karena setelah sistem sudah jadi nanti PT. TBM tetap ingin
menggunakan sistem yang lama apabila terjadi masalah dalam koneksi LAN di
PT. TBM.
Kabel percabangan serial DB9 ini harus dibuat pendek supaya lebih
ringkas dan tidak mengganggu kabel-kabel lain yang terpasang pada komputer.
Disini hanya dibutuhkan data dari timbangan dapat diterima oleh raspberrry pi,
oleh karena itu hanya dihubungkan pin receive data pada kabel serial DB9 yang
terhubung ke komputer PT. TBM dengan pin receive data pada kabel serial DB9
16
yang terhubung ke raspberry pi. Berikut merupakan konfigurasi lengkap dari
kabel percabangan serial DB9 yang dibuat.
Gambar 3.2. Konfigurasi kabel percabangan.
Dalam perancangan kabel percabangan serial ini, seperti yang dapat dilihat pada
gambar 3.2 pada DB9 female yang terhubung ke raspberry pi hanya digunakan pin 2
dan pin 5 saja yang terhubung ke pin 2 dan pin 5 pada DB9 male yang terhubung ke
timbangan. Pin 2 merupakan pin receive data dan pin 5 merupakan pin untuk ground.
Hanya digunakan pin 2 dan 5 saja untuk mengakuisisi data karena keperluan raspberry
pi pada sistem yang hanya membutuhkan data yang diterima. Kemudian pada DB9
female yang terhubung ke raspberry pi juga pin 1, 4 dan 6 digabungkan menjadi satu
karena pin-pin ini bertugas untuk mendeteksi carrier serta memberikan sinyal bahwa
perangkat sudah siap untuk bertukar data.
3.3. Perancangan Perangkat Lunak
Ada beberapa program yang dirancang dan dibuat dalam pembuatan sistem ini.
Program-program tersebut antara lain adalah program pencari baudrate otomatis,
program ekstraksi data timbangan, program ekstraksi data timbangan pada raspberry pi,
user interface pada visual studio, serta integrasi antara program utama (server) dengan
program yang dibuat.
3.3.1. Program Pencari Baudrate Otomatis
Karena kita tidak mengetahui baudrate berapa yang digunakan
timbangan tersebut, maka hal yang harus dilakukan adalah baudrate dicari
terlebih dahulu dengan cara membuat sebuah program dimana program tersebut
17
dapat secara otomatis mendeteksi baudrate timbangan. Agar memudahkan
pencarian baudrate secara otomatis, akan diganti terlebih dahulu raspberry pi
dengan komputer laptop. Selain mudah dibawa, dengan menggunakan komputer
laptop juga akan menjadi lebih mudah untuk melihat output timbangan yang
sudah terkirim secara serial. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
bahasa pemrograman visual basic dengan compiler microsoft visual studio 2010.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa visual basic karena sudah
berbasis object-oriented sehingga lebih mudah dan kompiler microsoft visual
studio 2010 dipilih karena mempunyai Graphical User Interface (GUI) yang
lebih user-friendly dengan fungsi-fungsi yang lebih lengkap.
Pada timbangan, format data yang tertampil adalah seperti pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.3. Format data yang diterima dari timbangan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa format data default timbangan sudah
diatur dari pabrik sehingga data yang tampil adalah:
┐+00000001B└
Terdapat 12 karakter ASCII yang terbaca oleh program pada awalnya,
yang mana karakter-karakter tersebut mempunyai artinya masing-masing sesuai
keterangan pada tabel 3.3.1.
Apabila sudah ditemukan baudrate yang cocok dan komputer sudah
dapat berkomunikasi dengan timbangan, komputer harus dapat membaca data
┐+00000001B└ yang dikirimkan secara serial itu dengan benar dan tidak
mengandung simbol-simbol tak terpakai lagi seperti ┐,+,B, dan └ yang dapat
17
dapat secara otomatis mendeteksi baudrate timbangan. Agar memudahkan
pencarian baudrate secara otomatis, akan diganti terlebih dahulu raspberry pi
dengan komputer laptop. Selain mudah dibawa, dengan menggunakan komputer
laptop juga akan menjadi lebih mudah untuk melihat output timbangan yang
sudah terkirim secara serial. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
bahasa pemrograman visual basic dengan compiler microsoft visual studio 2010.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa visual basic karena sudah
berbasis object-oriented sehingga lebih mudah dan kompiler microsoft visual
studio 2010 dipilih karena mempunyai Graphical User Interface (GUI) yang
lebih user-friendly dengan fungsi-fungsi yang lebih lengkap.
Pada timbangan, format data yang tertampil adalah seperti pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.3. Format data yang diterima dari timbangan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa format data default timbangan sudah
diatur dari pabrik sehingga data yang tampil adalah:
┐+00000001B└
Terdapat 12 karakter ASCII yang terbaca oleh program pada awalnya,
yang mana karakter-karakter tersebut mempunyai artinya masing-masing sesuai
keterangan pada tabel 3.3.1.
Apabila sudah ditemukan baudrate yang cocok dan komputer sudah
dapat berkomunikasi dengan timbangan, komputer harus dapat membaca data
┐+00000001B└ yang dikirimkan secara serial itu dengan benar dan tidak
mengandung simbol-simbol tak terpakai lagi seperti ┐,+,B, dan └ yang dapat
17
dapat secara otomatis mendeteksi baudrate timbangan. Agar memudahkan
pencarian baudrate secara otomatis, akan diganti terlebih dahulu raspberry pi
dengan komputer laptop. Selain mudah dibawa, dengan menggunakan komputer
laptop juga akan menjadi lebih mudah untuk melihat output timbangan yang
sudah terkirim secara serial. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
bahasa pemrograman visual basic dengan compiler microsoft visual studio 2010.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa visual basic karena sudah
berbasis object-oriented sehingga lebih mudah dan kompiler microsoft visual
studio 2010 dipilih karena mempunyai Graphical User Interface (GUI) yang
lebih user-friendly dengan fungsi-fungsi yang lebih lengkap.
Pada timbangan, format data yang tertampil adalah seperti pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.3. Format data yang diterima dari timbangan.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa format data default timbangan sudah
diatur dari pabrik sehingga data yang tampil adalah:
┐+00000001B└
Terdapat 12 karakter ASCII yang terbaca oleh program pada awalnya,
yang mana karakter-karakter tersebut mempunyai artinya masing-masing sesuai
keterangan pada tabel 3.3.1.
Apabila sudah ditemukan baudrate yang cocok dan komputer sudah
dapat berkomunikasi dengan timbangan, komputer harus dapat membaca data
┐+00000001B└ yang dikirimkan secara serial itu dengan benar dan tidak
mengandung simbol-simbol tak terpakai lagi seperti ┐,+,B, dan └ yang dapat
18
mengacaukan pembacaan data berat yang terukur. Apabila data terukur sudah
dapat dibaca dengan baik maka selanjutnya komputer akan diganti dengan
menggunakan raspberry pi dan raspberry pi akan mengirimkan data timbangan
ke server yang kemudian data tersebut akan tersimpan dalam database
perusahaan.
Gambar berikut ini merupakan diagram alir dari program pencari
baudrate otomatis yang digunakan.
Gambar 3.4. Diagram alir program pencari baudrate otomatis.
19
Dalam diagram alir terdapat fungsi checkbaud() yang isinya berguna
untuk mengekstrak data yang diterima dari timbangan sehingga pencarian
baudrate akan berhenti secara otomatis apabila sudah didapat format yang
diinginkan. Disini format tersebut adalah +0000000. Ketika sudah muncul
format seperti ini maka sudah dapat dipastikan bahwa baudrate sudah
ditemukan.
3.3.2. Program Ekstraksi Data Timbangan
Ketika baudrate sudah ditemukan dan sudah ada data yang dikirimkan
dari timbangan, data yang dikirimkan tersebut tidak rapi dan belum dapat dibaca
dengan jelas. Supaya dapat membacanya dengan jelas untuk melihat apakah data
yang diterima benar atau salah dengan baudrate yang sudah ditemukan, maka
dibuat sebuah program ekstraksi data timbangan agar data dapat terbaca dengan
baik. Program yang dibuat mempunyai diagram alir sebagai berikut.
Gambar 3.5. Diagram alir program ekstraksi data timbangan.
3.3.3. Program Ekstraksi Data Timbangan pada Raspberry Pi
Pada raspberry pi, program yang digunakan adalah program berbahasa
python dengan compiler python. Raspberry pi berfungsi untuk mengekstrak data
dari timbangan digital Huong Dan XK3190-A9 menjadi sekelompok angka yang
20
lebih mudah dibaca karena timbangan itu sendiri mengeluarkan data secara satu
per satu. Contohnya apabila timbangan menimbang sesuatu dengan massa 60
kilogram maka yang akan tampil pada layar raspberry pi adalah + (enter) 0
(enter) 0 (enter) 0 (enter) 0 (enter) 6 (enter) 0 (enter) 0. Data ini kemudian harus
dibuat dalam bentuk horizontal terlebih dahulu yaitu menjadi +0000600. Berikut
adalah algoritma yang digunakan untuk mengekstrak data dari timbangan agar
format data menjadi +0000000.
Gambar 3.6. Diagram alir untuk mengubah data menjadi horizontal.
Perbedaan jelas yang terlihat dalam hal menerima data dari timbangan ke
program pada microsoft visual studio yang telah dibuat sebelumnya dengan
program pada raspberry pi ini adalah pada format datanya. Pada program
sebelumnya, data yang diterima mempunyai format ┐+00000001B└ sedangkan
pada program di raspberry pi ini data yang diterima adalah + (enter) 0 (enter) 0
21
(enter) 0 (enter) 0 (enter) 6 (enter) 0 (enter) 0. Sehingga diputuskan untuk
membuat ekstraksi data timbangan pada raspberry saja, bukan dengan
menggunakan microsoft visual studio yang dijalankan di laptop. Dengan
dibuatnya ekstraksi data hanya pada raspberry pi saja, maka program akan
menjadi lebih fleksibel karena apabila server diganti maka tidak perlu lagi untuk
memindahkan code ekstraksi data tersebut ke server yang baru. Selain itu
raspberry pi sendiri juga memakan resource yang sangat irit.
Setelah itu data masih harus dikonversi lagi menjadi bilangan yang lebih
mudah dibaca karena data +0000600 ini masih harus dibagi 10 lagi agar hasilnya
menjadi dalam satuan kilogram yaitu 60 saja. Oleh karena itu dibuat sebuah
program khusus untuk raspberry pi guna memekstrak data dari output
timbangan sehingga menjadi data yang dapat terbaca dengan jelas. Berikut ini
merupakan algoritma yang digunakan dalam merancang program pada raspberry
pi.
Gambar 3.7 Diagram alir untuk mengekstrak data timbangan padaraspberry pi
22
3.3.4. User interface pada Visual studio dengan Bahasa Visual basic
Harus dibuat sebuah User interface dalam bahasa visual basic karena
permintaan dari PT. TBM agar program yang dibuat ini selain bisa dijalankan
khusus untuk penimbangan dan juga bisa diintegrasikan dengan program utama
yang sudah ada di PT. TBM sekarang. Program utama (server) yang sudah ada di
PT. TBM sekarang ini menggunakan bahasa visual basic dengan compiler
microsoft visual studio 2003, oleh sebeb itu program yang sudah dibuat dalam
bahasa C# dikonversikan menjadi bahasa visual basic.
Namun tentunya terdapat beberapa perbedaan pula pada user interface dalam
bahasa visual basic ini yaitu ditambahkannya beberapa textbox untuk menginput
atribut truk yang datang seperti nomor polisi, barang yang dibawa, dari
perusahaan mana, dan sebagainya. Selain itu juga ditambahkan tombol start dan
stop untuk memulai dan menghentikan penimbangan. Ketika tombol stop ditekan
maka data yang tertampil pada layar akan langsung masuk ke database beserta
dengan atributnya secara otomatis. Oleh karena itu algoritma yang digunakan
dalam program ini sedikit berbeda dengan algoritma yang digunakan pada
program sebelumnya yang berbahasa C#.
Gambar 3.8 Gambar user interface pada laptop.
Pada windows form ini, yang pertama dilakukan ketika ada truk yang datang
adalah tombol START diklik dan kemudian pada textbox SCALE akan muncul
angka yang diterima dari raspberry pi dengan format yang sudah rapi. Yang bisa
23
dilakukan oleh program pada saat diklik tombol START adalah hanya membuka
koneksi ke raspberry pi sebagai pengirim data dari timbangan dan kemudian
menampilkan data yang sudah rapi dari raspberry pi. Kemudian ketika diklik
tombol STOP maka penimbangan akan berhenti di suatu nilai massa, disini hanya
dilakukan penutupan koneksi ke raspberry pi sebagai pengirim data. Lalu
karyawan bertugas mengisi kolom-kolom disampingnya seperti IDKendaraan
yang berupa plat nomor kendaraan, Barang, Tujuan dan sebagainya. Kemudian
setelah data dimasukkan maka tombol SEND diklik agar data yang sudah diinput
tersebut langsung masuk ke database.
Dalam hal ini sudah dapat dikatakan sistem bekerja secara otomatis karena
karyawan hanya perlu meng-klik tombol START dan STOP saja yang berarti
memulai dan menghentikan penimbangan. Karyawan tidak perlu menginput
secara manual berapa massa truk yang sedang ditimbang.
Dengan dibuatnya program dalam bahasa visual basic ini sangat membantu
selain untuk memenuhi permintaan PT. TBM, juga sangat membantu untuk
melakukan simulasinya terlebih dahulu sebelum benar-benar ditambahkan pada
program utama. Jadi, program yang dibuat dengan bahasa visual basic ini hanya
merupakan sebuah simulasi dari program yang sesungguhnya yang nanti akan
diintegrasikan dengan server. Apabila dengan program ini data dari timbangan
sudah dapat diakuisisi dan data-data truk sudah bisa masuk ke dalam database
maka yang dilakukan selanjutnya hanya integrasi program ini dengan server yang
mungkin membutuhkan beberapa penyesuaian syntax karena program yang di
server menggunakan compiler microsoft visual studio 2003.
3.3.5. Perancangan Database
Sebelum mengintegrasikannya dengan server, tentu harus dibuat terlebih
dahulu rancangan untuk database yang akan dibuat. Dalam perancangan ini dibuat
sebuah use case diagram untuk menggambarkan apa saja yang bisa dilakukan oleh
petugas di pos timbangan dan dibuat pula sebuah class diagram untuk
menggambarkan class/tabel apa saja pada database perusahaan yang diperlukan
untuk merancang database timbangan ini.
24
Untuk perancangan use case diagram dapat dianalisa bahwa seorang petugas
pos timbangan bisa menginput data truk, memulai penimbangan truk,
menghentikan penimbangan truk dan menyimpan data yang telah diinput ke
database seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Use case diagram pada manajemen sistem data truk
Database yang dibuat juga harus terintegrasi dengan database perusahaan.
Oleh karena itu dibuat sebuah database timbangan yang terintegrasi dengan
database perusahaan yang disebut dengan database Tripilar. Di dalam database
Tripilar sudah ada beberapa class seperti class Customer, dan class Barang.
Sehingga untuk perancangan class diagramnya bisa dianalisa terlebih dahulu
bahwa sebuah class Timbangan yang memiliki atribut data-data timbangan seperti
25
ID Timbangan, plat nomor kendaraan, barang, transaksi dan berat truk memiliki
hubungan dengan class Customer yang memiliki atribut ID Customer, nama
customer, alamat customer dan class Barang yang memiliki atribut ID barang dan
nama barang. Yang disebut class Customer adalah perusahaan-perusahaan yang
sering bertransaksi dengan PT. TBM, baik transaksi pembelian maupun penjualan.
Jadi, dalam hal ini tentu saja class Customer dapat membeli/memesan sejumlah
barang dengan berat tertentu ke PT. TBM. Sedangkan PT TBM juga bisa
membeli/memesan sejumlah barang tertentu ke class Customer. Untuk desain
class diagramnya bisa dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Class diagram pada manajemen sistem data truk
26
3.3.6. Integrasi Program yang Dibuat Pada Program Utama
Program yang telah dibuat harus diintegrasikan dengan program utama
(server) termasuk database yang sudah dirancang juga harus diintegrasikan
dengan database PT. TBM. Selain itu, harus disesuaikan juga user interface yang
sudah dirancang dengan menggunakan microsoft visual studio 2003, dimana
tampilannya agak berbeda dengan microsoft visual studio 2010. User interface
harus dibuat semirip mungkin dengan program yang sudah ada di pos timbangan
sekarang agar operator tidak kesulitan dalam menggunakan program ini. Sampai
saat ini, user interface yang digunakan di PT. TBM masih menggunakan
graphical DOS application dimana input masih harus menggunakan keyboard,
belum bisa menggunakan mouse yang mengakibatkan proses input data menjadi
lebih lama serta lebih sulit.
Dalam hal ini, program yang dibuat di microsoft visual studio 2003
mempunyai algoritma seperti gambar 3.11.
Gambar 3.11 Algoritma penerimaan data pada server