Download - Desain Separator
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 1 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
DESAIN SEPARATOR
1. TUJUAN
Memilih ukuran separator untuk memisahkan gas dan cairan.
2. METODE DAN PERSYARATAN
2. 1 METODE
Metode pemilihan dilakukan dengan perhitungan secara Trial and Error.
2.2 PERSYARATAN
• Temperatur kerja di atas titik kabut minyak (cloudpoint) dan titik hidrasi gas.
• Partikel cairan terkecil yang dapat dipisahkan berdiameter 10 micron.
• Tidak terjadi foaming.
3. LANGKAH KERJA
1. Siapkan data penunjang, sebagai berikut :
• Laju produksi gas, minyak dan air
• SG gas, minyak dan air
• Temperatur dan tekanan separator
• Faktor kompresibilitas separator dan kondisi standar
• Kadar air
2. Anggap suatu tinggi separator vertikal atau panjang separator horizontal L feet. Tabel 1 sampai
dengan 4 memperlihatkan harga L yang umum di pasaran.
3. Ubah laju produksi gas standar (Qg, SCF/hari) ke laju produksi gas pada kondisi separator (Vg,
cuft/detik) dengan menggunakan persamaan:
scscsep
sepsepscgg ZTP
ZTPQV
×××
×××=
86400 (1)
Bila Tsc = 520 oR atau 60 oF dan Psc = 14.7 psia maka :
scsep
sepsepgg ZP
ZTQ.V
×
×××= −710273 (2)
Harga Z dan Zsc dapat dicari dari Gambar 1, walaupun harga Z akan lebih teliti bila dicari dari
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 2 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
grafik Tekanan Reduced dan Temperatur Reduced (bila tersedia).
4. Ubah °API minyak menjadi SG minyak pada kondisi standar, dengan persamaan :
API
SG oo +=
5.1315.141
(3)
5. Koreksi SGo pada kondisi standar ke kondisi separator (SGosep), dengan Gambar 2.
6. Hitung SG campuran cairan (SG1s) dengan persamaan :
SG1S = Wc × SGw + (1-WC) SGosep (4)
7. Hitung densitas cairan di separator (BD1, Ib/cuft), dengan persamaan :
BD1 = (SG1s)(62.4) (5)
8. Hitung densitas gas pada kondisi separator (BDg, Ib/cuft), dengan persamaan :
sep
sc
sep
sc
sc
sepgg Z
ZTT
PP
.SGBD ××××= 07640 (6)
Bila kondisi standar 14.7 psia dan 60 °F atau 520 °R, maka :
sepsep
scsepgg ZT
ZPSG.BD
×
×××= 72 (7)
9. Hitung kecepatan maskimal gas (V, ft/detik) dengan menggunakan Hukum Stoke yang
dimodifikasi:
g
g
BDBDBD
KV−
= 1 (8)
K didapat dari Tabel 6, yang merupakan fungsi jenis, panjang dan diameter separator.
10. Hitung luas aliran gas (Ag, ft2) dengan persamaan :
VV
A gg = (9)
11. Hitung diameter-dalam separator berdasarkan kapasitas gas, (Dg, ft) dengan persamaan:
• Separator vertikal :
π
= gg
AD
4 (10)
• Separator horizontal single barrel :
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 3 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
π
= gg
AD
8 (11)
• Separator horizontal double barrel :
π
= gg
AD
4 (12)
• Untuk separator bola:
π
= gg
AD
42 (13)
12. Diameter luar (nominal) dapat dicari dengan menggunakan Gambar 3.
13. Tentukan waktu retensi (retention time) di dalam separator (t, menit):
• Untuk aliran 2 fasa, berlaku :
°API > 35°, t = l menit
°API ≤ 35°, t = - 0.058 ° API + 3.03 (14)
• Untuk aliran 3 fasa, berlaku :
°API > = 50° t = 3 menit
40° < °API ≤ 50° t = 3 - 4 menit
30° < °API ≤ 40° t = 4 - 5 menit
20° < °API ≤ 30° t = 5 - 7 menit
Tinggi kolom air minimum 6 in.
• Waktu retensi yang paling teliti ditentukan dari pengukuran langsung.
14. Hitung Reduced liquid capacity factor (C).
• °API ≥ 35°, C = 1
• °API < 35°, C = 0.029 °API – 0.015 (15)
15. Tentukan diameter separator berdasarkan volume cairan (D1, ft). Tinggi cairan di dalam separator
vertikal biasanya diambil 2 ft, dan dengan menggunakan faktor keamanan 2 ft untuk heading,
maka luas lingkar penampang separator (A1, ft2) adalah :
CtQ
A o
××
=2571 (16)
• Diameter Separator vertikal berdasarkan volume cairan :
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 4 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
π
= 11
4AD (17)
• Separator horizontal single barrel :
31 4650 C.
tQD o
××
= (18)
• Separator horizontal double barrel :
31 46502
1C.
tQD o
××
= (19)
• Separator bola :
2
51333
1D
tCDL.Q = (20)
atau
28570
104220 .
o
CtQ.
D
= (21)
15. Tentukan Rm yaitu hasil bagi L (butir 2) terhadap D1 (butir 14) atau L (butir 2) terhadap Dg (butir
10) yang terkecil.
• Bila 3 ≤ Rm ≤ 5 ukuran separator terdapat di pasaran.
• Bila Rm < 3, maka harga L di langkah 2 harus diperbesar, kemudian ulangi langkah. 8 sampai
dengan 15.
• Bila Rm > 5, maka harga L di langkah 2 harus diperkecil, kemudian ulangi langkah 8 sampai
dengan 15.
• Langkah 15 ini tidak perlu dilakukan untuk perhitungan separator bulat.
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 5 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
4. DAFTAR BACAAN
1. Burcik, E.J., “Properties of Petroleum Reservoir Fluids”, Boston : IHRDC, 1979.
2. Campbell. J.M., “Know Your Separator”, The Oil and Gas Journal. 53, No. 45, hal. 107-111,
March 14, 1955.
3. Campbell, J.M., “Gas Conditioning and Processing”, Norman J.M., Campbell, 1968, pp. 83-99.
4. Craft, B.C., Holden, W.R., and E.D., Graves, Jr., “Well Design Drilling and Production”,
Englewood Cliffs: Prentice. Hall, Inc., 1962, pp. 453 - 481.
5. Curfew, J., Johnstone, J. & D, Tolson, “Separation and Oil Treatment”, Presented at POETS,
AOGC, Dallas, 1980.
6. Frick, T. C., editor, “Petroleum Production Handbook”, Vol.1, New York: McGraw Hill Book
Co., 1962, pp. 11-1-11-40.
7. GPSA Handbook 1984
8. Katz, D.L. editor, “Handbook of natural Gas Engineering”, New York: McGraw Hill Book Co.,
1959.
9. Ludwig, E.E., “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants”, Vol 1,
Houston: Gulf Publishing Co., 1964.
10. Uren, L.C., “Petroleum Production Engineering Exploitation”, New York: McGraw Hill Book
Co., Inc., 1953.
11. Rubiandini, Rudi, “TM-461 Peralatan Eksploitasi Migas”, Penerbit ITB, 2000.
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 6 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
5. DAFTAR SIMBOL
Ag = luas separator berdasarkan gas, ft2
A1 = luas separator berdasarkan cairan, ft2
BDg = densitas gas, lb/cuft
BD1 = densitas cairan, Ib/cuft
C = Reduce Liquid Capacity Factor
D = Diameter, ft
Dg = Diameter separator berdasarkan gas, ft
D1 = Diameter separator berdasarkan cairan, ft
K = Konstanta berdasarkan disain dan operasi separator.
L = panjang atau tinggi separator
Psep = tekanan separator
Psc = tekanan standard, psia
Qg = laju aliran gas, SCF/hari
Qo = laju aliran minyak, bbl/hari
Q1 = laju aliran cairan : minyak dan air, bbl/hari
SGg = Specific Gravity gas
SGls = Specific Gravity cairan
SGo = Specific Gravity minyak
SGosep = Specific Gravity minyak di separator (Gb.2)
SGw = Specific Gravity air
t = waktu retensi, menit
Tsc = temperatur standard, °R
Tsep = temperatur separator, °R
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 7 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
V = kecepatan maksimum gas, ft/detik
Vg = laju gas kondisi separator, SCF/hari
Wc = kadar air dalam cairan, fraksi
Zsep = compressibility factor separator (Gambar 1)
Zsc = compressibility factor pada kondisi standar (Gambar 1)
6. LAMPIRAN
6.1 LATAR BELAKANG
6.1.1 Teori
Pemisahan gas dan minyak di lapangan dilakukan dengan separator, yaitu tabung bertekanan dan
bertemperatur tertentu untuk memisahkan fasa gas dengan minyak (dan air untuk 3 fasa) secara
optimum.
6.1.2 Fungsi Utama dari Separator
a. Unit Pemisah utama antara cairan dengan gas.
b. Melanjutkan proses dengan memisahkan gas ikutan dari cairan.
c. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
d. Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang ikut
terproduksi.
6.1.3 Jenis - Jenis Separator
Tiga jenis separator, yaitu :
a. Separator vertikal.
b. Separator horizontal.
Single Barrel (satu tabung)
Double Barrel (dua tabung)
c. Separator bola (spherical).
Selain itu ada jenis separator filter (Gambar 9) yang tidak dibicarakan di sini. Gambar 5, 6,
7, dan 8, memperlihatkan jenis-jenis separator yang umum di pasaran. Pertimbangan,
penggunaan dari setiap jenis separator dapat dilihat pada Tabel 7.
Jenis separator ini masing-masing dibagi berdasarkan fasa yang dipisahkan, yaitu :
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 8 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
1. Separator dua fasa, memisahkan fluida formasi menjadi cairan dan gas, gas
keluar dari bagian atas sedangkan cairan keluar dari bagian bawah.
2. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas. Gas
keluar dari bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bagian bawah.
6.1.4 Komponen-komponen Separator
Komponen pada separator adalah :
• Bagian pemisah utama, yang berfungsi memisah cairan secara cepat terutama tetesan
cairan yang besar.
• Bagian pengumpul cairan, untuk menampung cairan yang telah dipisahkan agar tidak
terganggu lagi oleh gas.
• Bagian pemisah kedua, tempat untuk memisahkan tetes cairan yang lebih kecil
(dengan prinsip gravitasi).
• Mist Extractor (pengumpul kabut) untuk menyerap kabut, yaitu: tetes-tetes kecil dari
cairan yang terbawa kabut agar tertahan dan bersatu jatuh ke bawah dalam bentuk
tetes lebih besar dan tidak ikut aliran gas keluar dari separator (Gambar 4).
6.1.5 Prinsip Pemisahan
Fluida yang mengalir dari sumur bisa terdiri dari gas, minyak, air dan padatan-padatan
lainnya. Pada saat fluida mencapai permukaan, dimana tekanan lebih rendah dibandingkan
dengan tekanan reservoir, kapasitas cairan melarutkan gas akan menurun sehingga akan
terpisah dari minyak, seperti di ilustrasikan pada gambar 1 berikut.
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 9 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 6.1. Prinsip Pemisahan
Pemisahan cairan tergantung dari efek gravitasi, dan supaya terjadi proses
pemisahan, maka disyaratkan bahwa cairan tidak saling melarutkan satu dengan yang
lainnya. Juga salah satu fluida lebih ringan dari yang lainnya. Sebagai contoh, hasil
destilasi seperti minyak, kerosen dan minyak mentah tidak akan terpisah bila ditempatkan
pada suatu wadah, karena mempunyai kecenderungan melarutkan satu sama lainnya.
Pada dasarnya pemisahan separator, tergantung pada gaya gravitasi untuk
memisahkan fluida, yaitu dengan mengandalkan perbedaan densitas dari fluida. Gas jauh
lebih ringan dibandingkan dengan minyak, sehingga di dalam separator akan terpisah
dalam waktu yang sangat singkat. Sementara minyak dengan berat kira-kira 3/4 dari berat
air memerlukan waktu sekitar 40 sampai 70 detik untuk terpisahkan.
Perbedaan densitas antara minyak dan gas akan menentukan laju alir maksimum
cairan dalam separator. Proses pemisahan gas dengan minyak dapat dilihat seperti pada
Gambar 2.
GAS OUTLET
CRUDE OIL
VAPOURS
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 10 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 6.2. Pemisahan dengan perbedaan densitas
Mist adalah butir-butir cairan yang sangat halus, dan akan terpisah dari gas pada
tekanan 750 psig, pada kecepatan gas kurang dari 1 ft/detik. Separator horizontal akan
memberikan kemungkinan kecepatan lebih rendah dari 1 ft/detik.
Pengaruh tekanan terhadap gas dan cairan adalah sangat penting. Misalnya, gas
dengan densitas 2.25 lb/cuft pada tekanan 750 psig, jika tekanannya diturunkan menjadi 15
psig, maka densitasnya kira-kira 0.10 lb/cuft. Dengan rendahnya densitas, butir-butir air
akan terkondensasi dan jatuh jauh lebih cepat, karena terjadinya perbedaan densitas yang
sangat besar sekali.
Gelembung-gelembung gas akan pecah berkisar antara 30 sampai 60 detik.
Dengan demikian, biasanya separator dirancang, agar cairan berada dalam separator antara
30 sampai 60 detik. Lama waktu pendiaman cairan di dalam separator sering disebut
dengan residence time (RT), yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
ini :
QVRT =
V = Volume separator
Q = Flowrate
Sebagai contoh, sebuah separator mempunyai volume 60 m3 dan flowrate fluida
yang masuk separator 30 m3/menit, dari hasil perhitungan akan diperoleh waktu residence
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 11 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
selama 1 menit, lihat Gambar 3.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa flowrate dan tekanan akan mempengaruhi
efek pemisahan fluida. Faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah temperatur.
Umumnya dengan turunnya temperatur operasi akan meningkatkan perolehan cairan di
dalam reservoir bila sebagai gas kondensat. Dengan menurunkan tekanan pada fluida,
maka akan terjadi pemisahan model flash.
Fluktuasi tekanan pada sistem pemisahan paling sering terjadi. Apabila terjadi
tekanan abnormal akan meningkatkan kecepatan fluida yang melalui separator. Kondisi ini
akan menyebabkan terbawanya butir-butir cairan ke dalam aliran gas.
Gambar 6.3. Separator Residence Time
Salah satu prinsip pemisahan fluida yang terpenting adalah coalescence
(penggabungan/penggumpalan), yang artinya penggabungan butir-butir cairan yang kecil
sehingga menjadi besar dan jatuh sebagai cairan karena terjadi perbedaan gravity.
Beberapa peralatan bagian dalam separator, seperti deflector plate, straightening vanes,
dan bahkan dinding separator, dapat berfungsi sebagai tempat pengembunan titik-titik air
tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan fluida adalah :
a. Viskositas fluida
b. Densitas minyak dan air
FLOWRATE30m3/min
Crude Oil
RESIDENCETIME 1 MIN
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 12 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
c. Type peralatan dalam separator
d. Kecepatan alir fluida
e. Diameter dari titik air (droplets)
6.2 CONTOH SOAL
6.2.1 Contoh Separator Vertikal
Aliran fluida terdiri atas :
• Minyak = 45° API 1300 bbl/hari, Kadar air = 0 %.
• Gas = 7.22 MMSCF/hari, SGgas = 0.8
Rencanakan ukuran separator vertikal apabila
• Tekanan separator 400 psia
• Temperatur 80 °F
Jawab :
1. Misalkan tinggi separator L = 10 feet
2. Untuk kondisi tekanan dan temperatur separator, sebagai berikut :
Psep = 400 psia, Tsep = 80 oF Zsep = 0.87
Psep = 14.7 psia, Tsep = 60 oF Zsc = 0.98
maka :
ikdetft.
....Vg
367
832980400
8705401022710273=
××××××
=−
3. SGo = 8020455131
5141 ..
.=
+
4. SGo sep = 0.775 (Gambar 2)
5. SGls = 0 x 1 + (1 – 0) 0.775 = 0.775
6. BD1 = 0.775 × 62.4 = 48.36
7. 631970540
9804008072 ..
...BDg =×
×××=
8. ikdetft.
....V 890
63163136481670 =
−=
K = 0,167 untuk separator vertical 10 ft, (dari tabel 6.)
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 13 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
9. Ag = 2183890832 ft.
.
.VVg
==
10. ft..Dg 0121834=
π×
=
11. Diameter luar bola bila 2,01 ft ID adalah 2,1 ft, dari Gambar 3.
12. 45 °API, maka t = 1 (untuk 2 fasa)
13. 45 °API, maka C = 1
14. 065125711300
1 .A =××
=
inft..D 3054206541 ≈=
π×
=
15. D1 > Dg, jadi ambil D1 yang diambil untuk Rm :
943542
10
1.
.DLRm === 3 < 3,94 < 5
maka ukuran separator yang dicari adalah : 30 in × 10 feet.
6.2.2 Contoh Separator Horizontal
Disain suatu separator horizontal untuk aliran fluida yang terdiri atas :
• Minyak = 5000 B/D, SGo = 0.887
• Air = 1500 B/D, SGw = 1.04
• Gas = 7.5 MMSCF.SGg = 0.76
Bila : Tsep = 85 °F, Psep = 200 psig = 214.7 psia
Jawab :
1. Misalkan panjang separator L = 20 feet
2. Karena SGg = 0.76 dekat dengan 0.8, maka gunakan grafik 0.8
Psep = 214,7 psia Psc = 14.7 psia
Tsep = 545 °R Tsc = 60 °F
Zsep = 0.95, Zsc = 1.0
Vg = hari/SCF ..
... 91517214
9605451057102736
7 =××××
× −
3. SGo = 0.887
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 14 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
4. SGo sep = 0.88 (Gambar 2).
5. Wc = 50001500
1500×
SGls = 0.231 × 1.04 + (1 – 0.231) 0.88 = 0.917
6. BD1 = 0.917 × 62.4 = 57.22 lb/cuft
7. BDg = 970950545
1721487062 ..
...=
××××
8. Dari Tabel 6, karena L > 10 feet maka K = 0.0142 L = 0, 284
V = ikdetft.
.... 162
97097022572840 =
−
9. Ag = 7362162915 .
.
.VVg ==
10.Dg = feet..Ag 642736828=
π=
π
11. Diameter luar dari gambar 3 untuk ID = 2.64 feet, adalah 2.75 feet.
12. t = −0,058 × 28 + 3.03 = 1.406
13. C = (0.029 × 28) - 0,015 = 0.797
14. D1 = ( ) ft.... 167970465040616500
3 =××
15. Jadi Rm = 27316
20
1.
.DL
==
3 < 3.27 < 5 memenuhi syarat.
Jadi ukuran separator horizontal yang dicari 60 in × 20 ft
6.2.3 Contoh Separator Bola
Suatu separator bola didisain untuk tekanan kerja 100 psia.
• Gas = 3 MMSCF/hari , SGg = 0,65
• Minyak = 580 bbl/hari API = 45°
• Kadar air = 0 %
jawab :
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 15 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
1. Anggap D = 30”.
2. Psep = 100 psia Psc = 14,7 psia
Tsep = 80 °F Tsc = 60 °F
Zsep = 0,98 Zsc = 1,0
Vg = hari/SCF ... 1951100
980545103102736
7 =××××
× −
3. SGo = 8020455131
5141 ..
.=
+
4. SGo sep = 0.78 (Gambar 2)
5. SGls = 0.78 (Wc = 0)
6. BD1 = 0.78 × 62.4 = 48.7
7. BDg = 330980540
110065072 ..
.. =×
××
8. K = 0.35 dari Tabel 6
V = dt/ft..
.. 234330
330748=
−
9. Ag = 2231234915 ft.
.
.VVg ==
10. Dg = in ft.. 305223142 ≈=π
×
11. (diameter dalam pada separator bola berdinding lebih tipis dari pada Gambar 3, tetapi tidak
banyak berbeda, OD = 31 in).
12. t = 1
13. C = 1
14. D1 = ( )( ) fet.. .
49321
158004220 28570
=
(langkah. 15 tidak perlu dilakukan untuk separator bola)
Jadi diameter separator bola yang dicari = 2, 5 ft.
6.3 GAMBAR DAN TABEL YANG DIGUNAKAN
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 16 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 1A. COMPRESIBILITY FACTORS UNTUK NATURAL GAS
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 17 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 1B. COMPRESSIBILITY OF LOW MOLECULAR WEIGHT NATURAL GASES
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 18 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 1C. COMPRESSIBILITY OF LOW MOLECULAR WEIGHT NATURAL GASES
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 19 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 1D. COMPRESSIBILITY OF LOW MOLECULAR WEIGHT NATURAL GASES
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 20 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
gambar 1E
. CO
MPR
ESSIB
ILIT
Y O
F DE
W PO
INT
V
APO
RS
(BA
SED
ON
N-PE
NT
AN
E VA
POR
S CO
NT
AIN
ING
ME
TH
AN
E)
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 21 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 2. HUBUNGAN SGSC VS SGSEP
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 22 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 3. ID VS NOMINAL DIAMETER
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 23 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 4. MACAM MIST EXTRACTOR
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 24 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 5. SEPARATOR VERTIKAL
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 25 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 6. SEPARATOR HORIZONTAL
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 26 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 7. SEPARATOR HORIZONTAL
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 27 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 8. SEPARATOR BULAT
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 28 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 9. SEPARATOR FILTER
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 29 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 1
SPESIFIKASI SEPARATOR VERTIKAL TEKANAN RENDAH
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 30 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 2
SPESIFIKASI SEPARATOR VERTIKAL TEKANAN TINGGI
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 31 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 2 (LANJUTAN)
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 32 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 33 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 3
SPESIFIKASI SEPARATOR HORIZONTAL TEKANAN RENDAH
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 34 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 4
SPESIFIKASI SEPARATOR HORIZONTAL TEKANAN TINGGI
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 35 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 4 (LANJUTAN)
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 36 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 5
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT STANDAR
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 37 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 5 (LANJUTAN)
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT, TEKANAN RENDAH
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 38 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 5 (LANJUTAN)
SPESIFIKASI SEPARATOR BULAT, TEKANAN TINGGI
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 39 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 6
HARGA K UNTUK MENENTUKAN KECEPATAN MAKSIMUM
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.07.01
JUDUL : FASILITAS PERMUKAAN SUB JUDUL : Desain Separator
Halaman : 40 / 40 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
Manajemen Produksi Hulu
TABEL 7
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BEBERAPA JENIS SEPARATOR
(dimulai dengan 1 terbaik, 2 tengah dan 3 terburuk)