Download - Diadema Setosum
-
5/19/2018 Diadema Setosum
1/14
BULU BABI(DI DEM SETOSUM)
Diadema setosum atau Bulu babi adalah spesies panjang-spined landak laut dalam
keluarga Diadematidae . Ini adalah landak laut yang khas, dengan duri yang sangat panjangberongga yang agak berbisa . Diadena setosum berbeda dari yang lain Diadema dengan lima,
titik putih karakteristik yang dapat ditemukan pada tubuhnya. Spesies ini dapat ditemukan di
seluruh Indo-Pasifik wilayah, dari Australia dan Afrika untuk Jepang dan Laut Merah .Meskipun mampu sengatan menyakitkan ketika melangkah di atas, landak hanya sedikit berbisa
dan tidak menimbulkan ancaman serius bagi manusia.
Sebagai anggota kelas Echinoidea , anatomi Diadema setosum adalah bahwa dari khaslandak laut . Semua organ internal hewan adalah tertutup dalam, berbentuk bola hitam uji bahwa
pada dasarnya tubuh organisme. Namun, tubuh tidak bulat sempurna - Diadema tes sedikit
dorso-bagian perut terkompresi. menonjol keluar dari badan pusat adalah duri panjang ikon
penampilan landak laut. Seperti anggota lain dari keluarga Diadematidae , duri Diadema setosumsangat panjang dan sempit dalam proporsi tubuhnya. Duri, seringkali hitam tapi kadang-kadang
coklat-banded, yang berongga dan berisi ringan racun .
Diadema setosum dapat dibedakan dari spesies lain dalam genus Diadema oleh kehadiran
lima bintik-bintik putih pada hewan uji, strategis terletak antara landak's alur ambulacral . Selain
itu, karakteristik yang jelas membedakan spesies adalah adanya cincin, oranye terang sekitarlandak's kerucut periproctal , struktur yang lazim disebut sebagai landak's " anus ". Beberapa
karakteristik kecil lain di Diadema setosum termasuk bercak kebiruan di Teman kelamin piring
organisme dan bercak biru yang serupa ( iridophores ) diatur dalam mode linier sepanjang tes
nya. Sebuah cincin apikal tidak ada dalam spesies, bersama dengan berkapur platelet pada Suratkerucut apical dewasa seksual spesimen
Diadema setosum rata-rata 35-80 gram berat badan. Orang dewasa rata-rata ukuran tidaklebih dari 70 millemeters diameter uji dan sekitar 40 millemeters tinggi.
Praha akuarium laut
http://1.bp.blogspot.com/-PVagMJ906XY/TcdEI5EEi-I/AAAAAAAAAAk/kSGnVQ1SiDg/s1600/images.jpeg -
5/19/2018 Diadema Setosum
2/14
Diadema setosum adalah sebuah spesies didistribusikan secara luas dari landak laut. Its
rentang membentang sepanjang Indo-Pasifik baskom, membujur dari Laut Merah dan kemudian
ke timur ke Australia pantai. Latitudinally , spesies dapat ditemukan sejauh utara Jepang danjajarannya meluas selatan ujung selatan Afrika pantai timur .
Spesies telah diperkenalkan ke daerah lain tidak berada dalam jangkauan alam. Padatahun 2006, dua spesimen hidup Diadema setosum ditemukan di perairan lepas Kas semenanjungdi Turki . Dan selanjutnya koleksi penemuan orang-orang ini membuat Diadema setosum
pertama invasif Erythrean landak laut di Mediterania . Beberapa hipotesis telah diusulkan untuk
menemukan individu-individu. Larva dari spesies yang mungkin telah melakukan perjalananmelalui Terusan Suez ke Mediterania dari Teluk Suez , di mana spesies telah populasi alami
berkembang. Vektor lain yang diusulkan adalah bahwa kapal asing membawa pada individu
melalui mereka ballast . Kemungkinan final yang diusulkan adalah bahwa spesimen individu
sengaja dirilis oleh aquarists .
Diadema setosum ini umumnya terkait dengan terumbu karang , tetapi juga ditemukan di
dataran pasir dan padang lamun . Seiring dengan anggota lain dari keluarga, D. setosum adalahproduktif ternak yg digembalakan . Mereka dikenal untuk memberi makan pada berbagai alga
spesies umum di terumbu karang tropis. Pentingnya ekologi dari takson secara keseluruhan telah
ditekankan karena kebiasaan herbivora tersebut. [4]
Spesies telah diketahui baik bertelur musiman dan sepanjang tahun tergantung lokasi
penduduk pemijahan. Ia telah mengemukakan bahwa populasi Diadema setosum adalah suhu-
bergantung pada pemijahan seasonalities mereka. Suhu yang lebih tinggi dari 25oC telah dikutipsebagai isyarat pemijahan mungkin. [5] populasi Equatorial adalah mereka dicatat untuk bertelur
tanpa waktu tertentu sepanjang tahun seluruh. Hal ini berlaku untuk Filipina populasi D.
setosum. [6] Untuk jumlah penduduk di Teluk Persia, pemijahan terjadi selama bulan-bulan
April sampai Mei. [3] isyarat lain, seperti fase bulan telah diamati untuk mempengaruhipemijahan D. setosum populasi. Spesies telah ditemukan untuk memicu peristiwa pemijahan
dalam konkordansi dengan munculnya bulan purnama . [7]
Evolusioner, Diadema setosum dianggap salah satu yang tertua yang dikenal masih ada
spesies dalam genus Diadema. Analisis genetik Diadema telah menempatkan D. setosum dicabang basal pada cladogram, memiliki sebagai kelompok saudara semua anggota sisa lainnya
dari genus. [8] analisis morfologi menegaskan kesimpulan ini, menambah berat badan untuk
konsep D. setosum yang paling basal dari Diadema dan kemungkinan spesies tertua dalam
genus. [4]
Seperti bulu babi berbisa, maka racun dari Diadema setosum hanya ringan dan sama
sekali tidak fatal bagi manusia . Toksin tersebut kebanyakan menyebabkan pembengkakan dan
rasa sakit, dan secara bertahap berdifusi selama beberapa jam. Lebih bahaya disajikan olehsistem pengiriman - duri landak itu yang sangat rapuh dan seperti jarum. Mereka dengan mudah
memutuskan di dalam daging dan cukup menjadi tantangan untuk mengekstrak.
-
5/19/2018 Diadema Setosum
3/14
BULU BABI (Diadema Setosum)
Deskripsi dan Klasifikasi Bulu Babi
Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai lima
pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung dan duri
memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat digunakan untuk
berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari lempengan-lempengan yang
berhubungan satu sama lain
Diadema setosum merupakan satu diantara jenis bulu babi yang terdapat di Indonesia
yang mempunyai nilai konsumsi (Azis 1993 dalam Ratna 2002). Diadema setosum termasuk
dalam kelompok echinoid beraturan (regular echinoid), yaitu echinoid yang mempunyai struktur
cangkang seperti bola yang biasanya sirkular atau oval dan agak pipih pada bagian oral dan
aboral. Permukaan cangkang di lengkapi dengan duri panjang yang berbeda-beda tergantung
jenisnya, serta dapat digerakkan (Barnes 1987 dalamRatna 2002). Klasifikasi bulu babi spesies
Diadema setosum menurut Pratt (1935) adalah :
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Subkelas : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Famili : Diadematidae
-
5/19/2018 Diadema Setosum
4/14
Genus :Diadema
Spesies :Diadema setosum
Hewan yang memiliki nama Internasional sea urchin atau edible sea urchin ini tidakmempunyai lengan. Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang keras
berkapur dan dipenuhi dengan duri-duri (Nontji 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti
jarum dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat
digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Penyelam yang tidak
menggunakan alas kaki mudah sekali tertusuk durinya sehingga akan sedikit merasakan demam
karena bisa pada duri tersebut, racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan
asam ringan (jeruk lemon atau cuka).
Berdasarkan bentuk tubuhnya, kelas Echinodoidea dibagi dalam dua subkelas utama,
yaitu bulu babi beraturan (regular sea urchin) dan bulu babi tidak beraturan (irregular sea
urchin) (Hyman 1955 dalam Ratna 2002), dan hanya bulu babi beraturan saja yang memiliki
nilai konsumsi (Lembaga Oseanologi Nasional 1973 dalam Ratna 2002). Tubuh bulu babi
sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian oral, aboral, dan bagian diantara oral dan aboral
(Lembaga Oseanologi Nasional 1973 dalamRatna 2002).
Pada bagian tengah sisi aboral terdapat sistem apikal dan pada bagian tengah sisi oral
terdapat sistem peristomial. Lempeng-lempeng ambulakral dan interambulakral berada diantara
sistem apikal dan sistem peristomial. Di tengah-tengah sistem apikal dan sistem peristomial
termasuk lubang anus yang dikelilingi oleh sejumlah keping anal (periproct) termasuk
diantaranya adalah keping-keping genital. Salah satu diantara keping genital yang berukuran
paling besar merupakan tempat bermuaranya sistem pembuluh air (waste vascular system).
Sistem ini menjadi cirri khas Filum Echinodermata, berfungsi dalam pergerakan, makan,respirasi, dan ekskresi. Sedangkan pada sistem peristomial terdapat pada selaput kulit tempat
menempelnya organ lentera aristotle, yakni semacam rahang yang berfungsi sebagai alat
pemotong dan penghancur makanan. Organ ini juga mampu memotong cangkang teritip,
molusca ataupun jenis bulu babi lainnya (Azis 1987 dalamRatna 2002).
-
5/19/2018 Diadema Setosum
5/14
Di sekitar mulut bulu babi beraturan kecuali ordo Cidaroidea terdapat lima pasang insang
yang kecil dan berdinding tipis (Hyman 1955 dan Barnes 1987 dalamRatna 2002).
Hewan unik ini juga memiliki kaki tabung yang langsing panjang, mencuat diantara duri-
durinya. Duri dan kaki tabungnya digunakan untuk bergerak merayap di dasar laut. Ada yang
mempunyai duri yang panjang dan lancip, ada pula yang durinya pendek dan tumpul. Mulutnya
terletak dibagian bawah menghadap kedasar laut sedangkan duburnya menghadap keatas di
puncak bulatan cangkang. Makanannya terutama alga, tetapi ada beberapa jenis yang juga
memakan hewan-hewan kecil lainnya (Nontji, 2005).
Pada umumnya bulu babi berkelamin terpisah, dimana jantan dan betina merupakan
individu-individu tersendiri (gonochorik/dioecious). Spesies gonochorik secara khusus memiliki
rasio seks sendiri dan jarang bersifat hemafrodit. Munculnya hemafrodoitisme pada Tripneustes
gratilla adalah 1 dari 550 individu. Pembelahan bulu babi terjadi secara eksternal, dimana sel
telur dan sel sperma di lepas ke dalam air laut di sekitarnya (Sugiarto dan Supardi 1995 dalam
Ratna 2002). Gonad jantan dan betina pada bulu babi juga sulit dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop. Secara kasar hanya warna yang digunakan untuk membedakan gonad. Misalnya pada
bulu babi Paracentrotus livindus, gonad jantan berwarna kuning sedangkan betina berwarna
orange.
Dalam penelitian Gunarto dan Setiabudi (2002) di perairan Pulau Barang Lompo,
Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan, didapati ukuran bulu babi terbesar memiliki kisaran
tinggi cangkang 50-61 mm, diameter cangkang 86-94 mm, berat total 148-331 g. Sedangkan
ukuran bulu babi terkecil dengan ukuran tinggi cangkang 27,2-36,4 mm, diameter cangkang
47,4-66,0 mm, dan berat total 41,4-110,9 g.
Bulu babi termasuk organisme yang pertumbuhannya lambat. Umur, ukuran, dan
pertumbuhan tergantung kepada jenis dan lokasi. Chen dan Run (1988) dalam Tuwo (1995)
diacu dariRatna (2002) melaporkan bahwa bulu babi jenis Tripeneuste gratillayang dipelihara
di laboratorium di Taiwan mengalami metamorfos pada umur 30 hari. Pertumbuhan Tripneustes
gratillasangat cepat pada awal perkembangannya, tetapi jumlahnya terbatas.
-
5/19/2018 Diadema Setosum
6/14
Hal ini diduga erat kaitannya dengan banyaknya predator yang dialami oleh hewan
berukuran kecil. Setelah mencapai umur tertentu, cangkangnya sudah cukup kuat sehingga
jumlah predator yang dapat menyerang dan memecahkan cangkangnya berkurang. Bulu babi
mempunyai banyak predator, yaitu berbagai jenis ikan, termasuk hiu, anjing laut, lobster,
kepiting, dan gastropoda (Kenner 1992; Tegner dan Dayton 1981 dalamTuwo 1995). Hal ini
juga menyebabkan rendahnya densitas bulu babi.
Predator utama bulu babi jenis Diadema setosum adalah ikan Buntal (Tetraodon) dan
ikan Pakol (Balistes) yang mempunyai gigi yang kuat dan tajam yang dapat mematahkan duri-
duri dan mengoyak cangkang bulu babi (Nontji 2005). Mortalitas bulu babi umumnya sangat
tinggi (Ebert 1975 dalam Tuwo 1995). Secara umum di alam bulu babi dapat mengalami
kematian massal pada suhu 34-40 C .
Habitat dan Penyebaran Bulu Babi
Bulu babi hidup di ekosistem terumbu karang (zona pertumbuhan alga) dan lamun. Bulu
babi ditemui dari daerah intertidal sampai kedalaman 10 m dan merupakan penghuni sejati laut
dengan batas toleransi salinitas antara 30-34 (Aziz 1995 dalam Hasan 2002). Hyman (1955)
dalam Ratna (2002) menambahkan bahwa bulu babi termasuk hewan benthonic, ditemui di
semua laut dan lautan dengan batas kedalaman antara 0-8000 m. Karena echinoide memiliki
kemampuan beradaptasi dengan air payau lebih rendah dibandingkan invertebrate lain.
Kebanyakan bulu babi beraturan hidup pada substrat yang keras, yakni batu-batuan atau terumbu
karang dan hanya sebagian kecil yang menghuni substrat pasir dan Lumpur, karena pada kondisi
demikian kaki tabung sulit untuk mendapatkan tempat melekat. Golongan tersebut khusus hidup
pada teluk yang tenang dan perairan yang lebih dalam, sehingga kecil kemungkinan dipengaruhi
ombak.
Dalam penelitian Gunarto dan Setiabudi (2002) dilaporkan bahwa perkembangan gonad
bulu babi pada musim kemarau tidak dalam satu stadium, tetapi terdapat gonad dlam periode
berkembang, matang, pijah.
-
5/19/2018 Diadema Setosum
7/14
Masa Hidup Bulu Babi
Bulu babi merah (Strongylocentrotus franciscanus) yang sejak lama dianggap sebagaimomok di lautan. Karena makan tumbuh-tumbuhan di bawah air dan banyak orang yakin hewan
inilah yang bertanggungjawab atas kerusakan ekosistem laut. Tidak heran bila banyak orang
berusaha meracuninya, ternyata dalam penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa bulu babi
merah tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan semula, namun hidup lebih lama dibanding
dugaan awal. Mereka tidak sekedar mencapai umur tujuh hingga 15 tahun seperti diperkirakan,
tapi bisa mencapai 200 tahun lebih
Lebih menarik lagi, hewan-hewan lanjut usia itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-
tanda uzur. Menurut Dr Albert dalamkompas.com, walaupun mereka bisa mati karena serangan
hewan pemangsa, penyakit tertentu, atau ditangkap nelayan, namun hewan-hewan ini tidak
menunjukkan tanda-tanda ketuaan lanjut. Bukti-bukti menunjukkan bahwa bulu babi merah
berusia 100 tahun tidak begitu berbeda dengan yang berumur 10 tahun. Kenyataan
mengindikasikan bahwa semakin dewasa bulu babi merah, maka makin produktif mereka
menghasilkan sperma dan telur. Hewan ini juga masih mampu berkembang biak walau usianya
sudah amat tua. Di antara hal-hal lain, data radio karbon juga menunjukkan bulu babi merahmemiliki pertumbuhan yang nyaris tidak terlalu dipengaruhi kondisi laut dan variabel lain
(www.kompas.com).
Analisis terhadap genom bulu babi juga menunjukkan bahwa bulu babi memiliki sistem
kekebalan dan kepekaan gen yang unik dan kompleks. Kemiripan antara manusia dan bulu babi
yang memiliki jalur kekerabatan jauh dapat dijadikan model untuk memahami proses evolusi.
Dalam proyek genetika yang dilakukan di California, para ilmuwan mengambil DNA dari
sperma seekor bulu babi jantan California yang hidup menyebar di pantai barat AS dari Baja
hingga Alaska. Hasil identifikasi menunjukkan ada 23.300 gen yang tersusun dari 814 juta kode
DNA yang dimiliki seekor bulu babi. George Weinstock dari Sekolah Kedokteran Baylor AS
sebagai pemimpin dalam proyek pengurutan DNA bulu babi menyatakan bahwa 70 persen gen
bulu babi ternyata memiliki kemiripan dengan manusia sementara pada lalat buah hanya 40
http://www.kompas.com/http://www.kompas.com/ -
5/19/2018 Diadema Setosum
8/14
persennya, dengan dua jenis filum yang berbeda. Melalui mekanisme ini dapat menjelaskan
mengapa hewan tersebut bisa bertahan hingga 100 tahun (www.kompas.com).
Pada penelitian Darsono dan Toso (1987) di perairan terumbu karang gugus Pulau Pari,
Pulau Seribu, Jakarta. Pengamat mengumpulkan 300 ekor bulu babi, yang memiliki panjang
diameter berkisar dari 47,30-94,00 mm dengan rata-ratanya (64,507,90) mm. berat berkisar dari
55,40-325,00 gr dengan rata-rata (134,2043,00) gr. Hubungan panjang diameter (Lt, mm)
dengan umur (t, bulan) dikaji melalui persamaan Von Bertalanffy, seperti :
Hubungan penjang diameter (L, mm) dengan berat (W, gram) digambarkan melalui persamaan
adalah positif dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,908. Persamaan ini dikonversikan dengan Lt,
maka akan menjadi kunci hubungan umur (t, bulan) dengan berat (W, gram) digambarkan
melalui persamaan.
Pemanfaatan Bulu Babi
Bagian dari bulu babi yang biasa dimanfaatkan adalah gonad atau telurnya, baik gonad
jantan maupun gonad betina. Bulu babi beraturan mempunyai lima gonad yang tergantung
sepanjang bagian dalam interambulakral pada daerah aboral (Hyman 1955 dalamRatna 2002).
Tergantung lingkungan dan faktor genetik, bulu babi muda dapat mencapai kematangan seksual
sekitar 1-2 tahun setelah beralih dari fase larva ke fase juvenil. Trinidad-Roa (1989) dalam
Setiabudi (1996) diacu dari Ratna 2002, melaporkan bahwa Tripneutes gratilla dari Bali
mengalami matang kelamin pertama kali pada umur 2.5 tahun. Setelah itu produksi gonadnya
menurun. Hal ini ditemukan juga pada kelas echinoidea lainnya (Conand 1989 dalamTuwo 1995
diacu dari Ratna 2002).
Gonad yang matang berukuran sangat besar, mengisi ruang yang kosong diantara untaian
usus dan meluas mulai pertengahan aboral hingga mencapai lentera aristotle (Hyman 1955 dalam
Ratna 2002). Umumnya gonad yang matang bertekstur lunak dan berlendir. Telur seperti ini
tidak diinginkan sebagai produk perikanan. Telur atau gonad yang dikehendaki adalah yang
-
5/19/2018 Diadema Setosum
9/14
bertekstur kompak, dimana kondisi ini terjadi pada saat fase pijah lanjut (Bernard 1977 dalam
Darsono 1986 diacu dariRatna 2002).
Pemanenan bulu babi sebaiknya dilakukan pada saat indeks kematangan gonad mencapai
maksimal atau sebelum musim pemijahan. Secara teoritis hewan yang boleh ditangkap sebaiknya
adalah yang pernah memijah minimal satu kali agar hewan dapat berkembang biak sebelum
tertangkap (Tuwo 1995 dalamRatna 2002), di California bulu babi merah (Strongylocentrotus
fransciscanus) baru dapat dipanen setelah berumur antara 5-8 tahun. Sedangkan di daerah
Shetland pemanenanEchinus esculentusbiasanya dilakuka mulai akhir Desember sampai akhir
Februari, tepatnya sebelum musim pemijahan (Penfold dan Boyle 1996dalamRatna 2002).
Berat bulu babi biasanya mencapai 25% dari total berat tubuhnya, tergantung kepadatan
populasi dan tersedianya cukup makanan di alam (Darsono 1986 dalamRatna 2002). Pemanenan
sebaiknya tidak dilakukan jika rata-rata persentase gonad masih dibawah 10% (Penfold dan
Boyle 1996 dalamRatna 2002).
Sebagian besar negara-negara di Amerika dan Eropa telah mulai mengembangkan
budidaya jenis ini. Meskipun dalam perkembangannya, terlihat jelas adanya perbedaan mencolok
antara produk tangkapan di laut dan telur dari hasil budidaya. Perbedaan itu utamanya terletak
pada warna dan tekstur telur yang dihasilkan. Warna dan tekstur adalah dua faktor penentudalam kualitas dan harga bulu babi. Menurut Pearce dkk (2004) bahwa bulu babi yang diberi
pakan buatan dapat menghasilkan telur yang besar namun warna telur yang dihasilkan pucat
(pale), sementara warna telur bulu babi tangkapan alam jauh lebih kuning kemerahan. Hal ini
berpengaruh terhadap harga jual
Cangkang dari jenis bulu babi tertentu dilapisi oleh pigmen cairan hitam yang stabil.
Cairan ini dapat digunakan sebagai pewarnaan jala dan kulit. Cangkang dari bulu babi juga
diminati sebagai barang perhiasan. Sedangkan organ dari sisa pengolahan bulu babi biasanya
berupa cangkang dan organ dalam (jeroan) dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk (Zaitsev et
al 1969 dalamRatna 2002).
-
5/19/2018 Diadema Setosum
10/14
Umumnya gonad bulu babi dijual dalam keadaan segar, karena memiliki nilai paling
tinggi. Beberapa kriteria kualitas gonad yang memengaruhi harga beli di pelelangan adalah jenis,
negara asal, warna, tekstur, ukuran, rupa, kesegaran, dan rasa. Diantara kriteria tersebut warna,
kesegaran dan negara asal merupakan faktor terpenting dalam menentukan harga. Berdasarkan
warnanya, mutu gonad bulu babi dapat dikelompokkan menjadi mutu sangat baik (Grade A)
dengan gonad berwarna kuning atau orange terang, mutu baik (Grade B) dengan warna gonad
merah muda atau kuning pucat (krem) dan mutu jelek (reject) dengan gonad berwarna coklat
(Penfold dan Boyle 1996; Murniyati dan Setiabudi 1998 dalamRatna 2002).
Komposisi Kimia Gonad Bulu Babi
Gonad bulu babi merupakan makanan tambahan yang kaya akan nilai gizi. Lee dan Hard
(1982) dalamAzis (1995) diacu dariRatna (2002) melaporkan bahwa dari analisis protein bulu
babi, ternyata didalamnya terkandung sekitar 28 macam asam amino. Selain itu gonad bulu babi
juga kaya akan vitamin B kompleks, vitamin A dan mineral (Kato dan Schoeroter 1985 dalam
Azis 1995 diacu dari Ratna 2002). Pada tabel dapat dilihat hasil analisis proksimat beberapa
gonad bulu babi dan menyajikan komposisi kimia gonad bulu babiDiadema setosum.
Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Beberapa Jenis Gonad Bulu Babi
Jenis Kadar air
(%)
Kadar protein
(%)
Kadar lemak
(%)
Kadar abu
(%)
Tripneustes gratilla
Echinothrix calamaris
Mespilia globulus
Diadema setosum
81,39
69,34
69,85
69,47
15,43
15,64
25,67
16,99
1,89
3,61
4,59
2,45
1,89
2,52
2,52
2,25
Sumber : Murniyati dan Setiabudi (1998).
-
5/19/2018 Diadema Setosum
11/14
Tabel 2. Komposisi Kimia Gonad Bulu BabiDiadema setosumSetiap 100 Gram Sampel.
Komposisi Gonad segar mentah Gonad kering mentah
Air
Protein
Lemak
Hidrat arang total
Energi
Abu
Kalsium
Fosfor
Besi
Karoten total
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Bdd
78,10 g
9,70 g
2,50 g
7,90 g
93 kal
1,80 g
116 mg
278 mg
4,10 mg
2608 mg
863 SI
0,05 mg
-
100%
5,35 g
9,18 g
8,70 g
8,57 g
390 kal
8,20 mg
776 mg
596 mg
1250 mg
5716 mg
3349 SI
0,08 mg
-
100%
Sumber : Ismail et al (1981) dalamDarsono (1982).
-
5/19/2018 Diadema Setosum
12/14
Gonad bulu babi sebagai organ reproduksi merupakan timbunan protein berkualitas
tinggi yang kaya akan asam-asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dari hasil
analisa kualitatif gonad bulu babi Diadema setosum diketahui bahwa dalam gonad tersebut
ditemukan lima asam amino esensial bagi orang dewasa yaitu lisin, metionin, fenilalanin,
threonin, dan valin, dua asam amino esensial bagi anak-anak yaitu arginin dan histidin, juga
ditemukan asam amino esensial lain yaitu asam aspartat, asam glutamat, glisin, serin (Ismail et al
1981 dalamDarsono 1982 diacu dariRatna 2002).
Beberapa jenis asam amino yang terkandung dalam gonad bulu babi sangat berperan
dalam karakterisasi rasa spesifik gonad bulu babi (Fuke dalamShahidi dan Botta 1992). Jenis-
jenis asam amino tersebut adalah glisin, valin, alanin, methionin, dan asam glutamat. Selain itu
pula nukleotida dari jenis IMP (Inosin Mono Phosphat) dan GMP (Guanosin Mono Phosphat)juga ikut memengaruhi karakterisasi rasa gonad bulu babi, terutama dalam pembentukan rasa
umami, yaitu rasa khas seperti golongan daging. Kandungan komponen aktif rasa dari gonad
bulu babi disajukan pada tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Komponen Aktif Rasa Gonad Bulu Babi (mg/100 gr)
Komposisi Kandungan Karakteristik
Asam glutamat
Glisin
Alanin
Valin
Methionin
Arginin
IMP
GMP
103
42
261
154
47
316
2
2
Rasa umami dan manis
Rasa umami dan pahit
Rasa manis dan pahit
-
-
Rasa umami dan manis
Rasa umami
Rasa umami
Sumber : Shahidi dan Botta (1992).
-
5/19/2018 Diadema Setosum
13/14
Beberapa faktor yang memengaruhi komposisi kimia biota laut antara lain adalah jenis
dan golongan ikan, umur, jenis kelamin, aktivitas pergerakan ikan. Musim, dan jenis makanan
yang tersedia serta fase reproduksi biota tersebut.
Peranan Bulu Babi dalam Ekosistem Lingkungan
Selain pemanfaatannya sebagai bahan pangan, biota ini juga sangat berperan dalam
kesetimbangan ekosistem habitatnya. Seperti peran Diadema antillarum bagi terumbu karang
diantaranya yaitu, peningkatan jumlah populasi jenis ini mengakibatkan kematian larva atau
karang muda. Bila populasinya turun (absence grazing) karang akan ditumbuhi oleh alga yang
dapat berakibat pada kematian karang dewasa dan tidak adanya tempat bagi larva karang.
Kehadiran populasi jenis ini penting bagi terumbu karang sebagai penyeimbang.
Kesetimbangan populasi Diadema antillarum akan menjaga kesetimbangan populasi alga dan
karang. Sedangkan kematian massal Diadema antillarum berdampak pada penurunan drastis
tutupan karang, menurunnya kehadiran Invertebrata yang biasanya menetap di wilayah ini.
Selain itu, terumbu karang dapat didominasi oleh alga. Pada tahun 1995 ternyata ditemukan
bahwa populasi Diadema antillarum yang sangat sedikit (pemulihannya membutuhkan waktu
lebih dari 10 tahun). Hilangnya induk menyebabkan jumlah larva juga sangat kurang. Meski
telah mulai ada pemulihan Diadema, namun belum dapat diketahui apakah akan dapat
mengembalikan terumbu karang yang hilang.
Kematian massal bulu babi pernah terjadi pada tahun 1983-1984 di Pasifik Barat, yang
dimulai dari Panama di awal Januari 1983 yang menyebar ke Karibia, Teluk Meksiko, Bahama,
Bermuda dengan tingkat kematian mencapai 93-100%. Penyebabnya tidak diketahui dengan
jelas, namun diduga terinfeksi bakteri. Dampak kematian bulu babi ini menyebabkan biomassaalga meningkat, karena makanan utama bulu babi adalah alga coklat, alga hijau dan lamun
(Lasker dan Giese 1952; Herring 1972; Chiu 1985 dalam Azis 1993 diacu dari Ratna 2002).
Wilayah perairan St. Croix mengalami peningkatan biomassa alga yang pesat hingga 400-500%,
hanya berselang 5 hari setelah kematian bulu babi,
-
5/19/2018 Diadema Setosum
14/14
Bila pada masa sebelum kematian alga perairan tersebut didominasi oleh turf algae dan
crustose algae, maka setelah kematian massal bulu babi perairan itu didominasi oleh makro alga
seperti Sargassum dan Turbinaria turbinata. Selain itu, kematian massal ini menyebabkan
tutupan alga crustose, tutupan karang, dan gorgonian menurun drastis. Pada kasus ini, kompetitor
bulu babi yang memakan turf alge ternyata tidak menunjukkan penambahan populasi yang
berarti. Peningkatan populasi kompetitor baru meningkat berarti setelah beberapa tahun dari
kematian massal.