Download - Download (PDF, 209KB)
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
1
PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang tingkah laku ikan merupakan cabang ilmu yang dapat
diaplikasikan dalam bidang perikanan tangkap. Penerapan ilmu ini sangat terbatas
dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari minimnya kegiatan penelitian tentang
pengembangan perikanan tangkap yang didasarkan dari pendekatan tingkah laku
ikan.
Mata kuliah tingkah laku ikan merupakan cabang ilmu yang mempelajari
tentang respon ikan terhadap stimulus yang berhubungan dengan faktor internal dan
eksternal yang berupa pola tingkah laku sebagai adaptasi ikan terhadap habitatnya.
Pengetahuan tentang hal ini sangat penting digunakan dalam penentuan aspek
teknologi alat tangkap yang akan dikembangkan.
Pada prakteknya cukup sulit untuk menentukan stimulus yang menyebabkan
terjadinya respon berupa pola tingkah laku ikan. Hal itu terjadi karena banyak faktor
yang mendasari respon-respon tersebut dapat dikaitkan dengan natural behavior
ikan yang berupa stimulus kimia dan fisik, misalnya: rangsangan penglihatan (optical
stimuli), rangsangan kimiawi (chemical stimuli), rangsangan pendengaran (accoustic
stimuli), rangsangan listrik (electrical stimuli), dan lain-lain.
Oleh karena itu, buku penuntun pelatihan asisten mata kuliah ini berfungsi
untuk memuat cara-cara untuk mengkaji natural behavior ikan serta beberapa
stimulus-stimulus yang mempengaruhi pola tingkah laku ikan sbb:
(1) tingkah laku ikan mulai dari awal menetas, tingkah laku pada saat pembesaran,
tingkah laku pada waktu pemijahan;
(2) respon penglihatan ikan terhadap perbedaan warna;
(3) respon penciuman ikan terhadap umpan; dan
(4) respon ikan terhadap perubahan suhu.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
2
1. TINGKAH LAKU ALAMI IKAN (Natural Behavior) A. Pengantar Teori Praktikum
Menurut Indonesian Coral Reef Foundation(2004), ikan dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu pengelompokkan ikan berdasarkan perannya.
Pengelompokkan ikan berdasarkan periode aktif mencari makan dibagi lagi
atas tiga kelompok yaitu:
1. Ikan nokturnal, merupakan jenis ikan yang aktif pada malam hari.
contohnya pada ikan-ikan dari suku Holocentridae (swanggi), suku
Apogonindae (beseng), dan lain-lain.
2. ikan-ikan diurnal, merupakan jenis ikan yang aktif pada siang hari.
contohnya pada ikan-ikan dari suku Pornacentridae (injel, napoleon),
Acanthuridae (keramba lencam) dan lain-lain.
3. ikan crepuscular, merupakan ikan yang aktif antara waktu siang dan
malam. contohnya pada ika-ikan dari suku Sphyraenidae (Baracudas),
Serrenaide (kerapu), Carangidae (ikan kue), dan lain-lain.
Pengelompokan ikan berdasarkan peranannya juga dibagi atas tiga
kelompok yaitu:
1. Ikan target, merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga
dengan ikan ekonomis penting atau ikan konsumsi, seperti Serranidae
(kerapu), Lutjanidae (kakap), Lethrinidae (ketamba lencam),
Acanthuridae (botana), dan Siganidae ( barong).
2. Ikan indikator, merupakan ikan penentu keberadaan terumbu karang
karena ikan ini erat hubungannya dengan tingkat kesuburan terumbu
karang, yaitu ikan kepe-kepe dari Famili Chaetodontidae.
3. Ikan lain (mayor famili), ikan jenis ini umumnya dalam jenis banyak dan
umumnya dijadikan ikan hias air laut. Contohnya kakaktua dari famili
Scaridae, swanggi dari famili Holocentridae, dan lain-lain.
Nontji (1993) mengatakan bahwa ikan yang berasal dari perairan
karang yang mempunyai nilai ekonomis penting dalam produksi perikanan
antara lain ikan ekor kuning dan pisang-pisang (Caesio spp.), berbagai
macam ikan hias, dan ikan yang sering disajikan, misalnya beronang
(Siganus), lencam (Lethrinus), kuweh (Caranx), kakap (Lutjjanus), dan
kerapu (Epinephelus).
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
3
Ikan kerapu, termasuk famili Serranide, dikenal sebagai ikan yang
mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Penyebarannya meliputi daerah
tropis dan subtropis. Biasanya hidup di perairan karang berkedalaman
kurang lebih 27 m (Departemen Pertanian, 1987) Ikan kerapu (Epinephelus
sp) merupakan satu diantara sekian jenis ikan laut yang bernilai ekonomis
tinggi yang banyak dipasarkan dalam keadaan hidup untuk restoran-
restoran elit, baik di dalam maupun di luar negeri (Pramu 1994). Produksi
ikan kerapu di Indonesia mencapai 6-30 ton per tahun (Hartati at a. 2004).
Di Indonesia ikan kerapu terdapat di seluruh wilayah perairan teluk
Banten, Ujung Kulon, Kep. Riau, Kep. Karimunjawa, Kep. Seribu, dan NTB
(Mayunar, 1991). Ada berbagai jenis ikan kerapu yang terdapat di
Indonesia, di antaranya adalah kerapu lumpur (Epinephelus suillus), kerapu
sunu (Plectropomus leopardus), kerapu tikus (Cromileptes altivelis), kerapu
macan (Epinephelus fuscoguttatus), kerapu lodi (Plectropomus maculatus),
kerapu merah (Epinephelus fasciatus), kerapu tutul (Epinephelus
melanustigma), kerapu batu (Cephalopholis boenack), kerapu hitam
(Cephalopholis microprion), dan kerapu lokal (Epinephelus gouyanus) (Balai
Penelitian Perikanan Laut 2007).
Ikan dari famili Serranidae di alam, aktif makan pada siang dan malam
hari. selanjutnya ikan kerapu dalam mencari makanan akan berenang-
renang di antara batu karang, atau celah-celah batu yang merupakan
tempat persembunyian dan hanya kepalanya yang terlihat. dari tempat inilah
ikan kerapu menunggu mangsanya. bila mangsanya telah tampak, ikan
kerapu segera melesat dengan cepat menangkap mangsanya dan
menelannya, setelah itu akan kembali ke tempat persembunyiannya
(Sugama et al. 1986).
B. Tujuan Mengetahui tingkah laku ikan mulai dari awal menetas, tingkah laku pada
saat pembesaran, tingkah laku pada waktu pemijahan.
C. Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tingkah laku ikan mulai dari
awal menetas, tingkah laku pada saat pembesaran, tingkah laku pada waktu
pemijahan.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
4
D. Prosedur Kerja a. Metode
- Mengamati dan mencatat secara langsung tingkah laku ikan pada
masing-masing akuarium
- Mencatat penjelasan dari pemateri
- Tanya jawab serta diskusi dengan pemateri.
b. Lembar Hasil Pengamatan
Nama umum Ikan :
Nama ilmiah :
MORFOLOGI IKAN
1
a. bentuk tubuh ikan :
b. bentuk dan letak mulut :
c. bentuk sirip ekor :
d. warna ikan :
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
2 Deskripsi Singkat morfologi ikan :
KUALITAS AIR YANG BERPENGARUH
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
5
Diskripsi Singkat Kualitas Air yang berpengaruh:
TINGKAH LAKU KEBIASAAN MAKAN
Diskripsi singkat tingkah laku kebiasaan makan :
TINGKAH LAKU PEMIJAHAN
Diskripsi singkat tingkah laku pemijahan:
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
6
TINGKAH LAKU PEMIJAHAN SECARA ALAMI
Diskripsi singkat tingkah laku pemijahan secara alami
TINGKAH LAKU KHUSUS
Diskripsi Singkat tingkah laku khusus ikan objek
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
7
2. RESPON PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PERBEDAAN WARNA (Optical Stimuli)
A. Pengantar Teori Praktikum
Gambaran umum tentang ketajaman penglihatan ikan dan kemampuan
membedakan warna dapat digunakan dalam menentukan metode dan teknologi
penangkapan ikan.
Penglihatan ikan berhubungan erat dengan kemampuan penginderaan mata
ikan yang memungkinkan ikan dapat melihat hampir ke seluruh bagian dari
lingkungan sekelilingnya. Hanya satu bagian sempit pada bagian sebelah
belakang ikan tidak dapat dicakup oleh luasnya area yang yang daat dilihat oleh
ikan.
Penentuan jarak penglihatan selain dipengaruhi oleh kemampuan indera
penglihatan ikan juga dipengaruhi oleh keadaan penglihatan dalam air. Pada
kejernihan air yang baik dan terang, jarak penglihatan bergantung pada
kemampuan penglihatan mata ikan itu sendiri. Pada jarak tertentu ikan dapat
membedakan titik yang sangat berdekatan sebagai dua titik dan tidak sebagai
satu titik atau kabur pengelihatannya.
Bebetapa jenis ikan mempunyai kemampuan untuk bisa melihat benda yang
kontras dengan latar belakangnya pada jarak beberapa puluh meter (Purbayanto
et.al, 2010).
Dalam praktikum ini akan diobservasi bagaimana rangsangan yang ditujukan
untuk organ penglihatan (mata) ikan. Rangsangan yang dapat diterima oleh
mata ikan dapat berupa bentuk, warna dan gerak. Cahaya (warna) digunakan
sebagai salah satu bentuk rangsangan untuk menarik perhatian ikan yang
dianalogikan dapat menjadi atraktor/ alat bantu pengumpul ikan atau bahkan
sebagai alat bantu untuk menakuti ikan.
B. Tujuan
Mengetahui respons ikan terhadap perbedaan warna cahaya.
C. Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan berbagai macam respon ikan
terhadap cahaya dan menghubungkannya dengan proses penangkapan.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
8
D. Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Ikan air laut sebanyak 12 ekor : sebagai objek yang diamati tingkah
lakunya
2. Air laut : sebagai media hidup ikan
b. Alat 1. Akuarium : untuk tempat percobaan serta wadah pengadaptasian ikan
setelah pemindahan.
2. Sekat : untuk menyekat antara lampu satu dengan yang lainnya
3. Lampu dengan daya 5 watt masing-masing berwarna merah, biru,
kuning : untuk membandingkan respon ikan pada masing-masing
cahaya tersebut, adapun dipakai merah, biru, dan kuning adalah
karena menurut penelitian yang terdahulu ikan lebih cenderung
tertarik pada 3 warna tersebut.
4. Stop kontak : untuk mematikan dan menghidupkan lampu pada saat
perlakuan
5. Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan
6. Sterofoam : Untuk pengkondisian gelap (agar cahaya yang diluar tidak
masuk dan sebaliknya)
7. Tongkat : untuk menggantungkan lampu.
8. Kabel : untuk menghubungkan arus listrik.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
9
c. Skema Kerja
a. Lampu 1
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan selama 2 menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada 10 detik terakhir pada
tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 1, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
10
b. Lampu 2
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan selama 2
menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada 10 detik terakhir pada
tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 2, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
11
c. Lampu 3
Hasil
Catat
Ulangi perlakuan di atas sebanyak 2 kali
Hidupkan lampu ruangan , matikan lampu 1, dan matikan stopwatch secara bersamaan
selama 2 menit
Amati dan hitung jumlah ikan yang mendekati setiap lampu selama 5 menit pada
10 detik terakhir pada tiap menitnya
Matikan lampu ruangan, nyalakan lampu 3, dan hidupkan stopwatch secara bersamaan
Tutup seluruh sisi akuarium dengan sterofoam
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
12
d. Lembar Hasil Pengamatan
Nama ikan:
Nama Ilmiah :
Data jumlah ikan yang mendekati cahaya setiap menit
Pengamatan
ke.
Menit ke /
warna lampu
Merah Biru Kuning
1. 1.
2.
3.
4.
5.
2. 1.
2.
3.
4.
5.
3. 1.
2.
3.
4.
5.
4. 1.
2.
3.
4.
5.
5. 1.
2.
3.
4.
5.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
13
6. 1.
2.
3.
4.
5.
Nama ikan:
Nama Ilmiah :
Data jumlah ikan yang mendekati cahaya setiap menit
Pengamatan
ke.
Menit ke /
warna lampu
Merah Biru Kuning
1. 1.
2.
3.
4.
5.
2. 1.
2.
3.
4.
5.
3. 1.
2.
3.
4.
5.
4. 1.
2.
3.
4.
5.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
14
5. 1.
2.
3.
4.
5.
6. 1.
2.
3.
4.
5.
Pembahasan :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
15
3. RESPON PENCIUMAN (Chemical Stimuli) A. Pengantar Teori Praktikum
Reseptor kimia merupakan hal yang penting yang dibutuhkan ikan
dalam melakukan aktivitas hidupnya. aktivitas yang dilakukan ikan yang
berhubungan dengan reseptor kimia antara lain pencarian makan,
pengenalan jenis kelamin (sex) pada satu kelompok, membedakan antar
individu pada satu kelompok spesies yang sama (schooling) atau kelompok
yang berbeda (shoaling), mendekati penempatan dan kehadiran makanan,
mencari pasangan, pemangsaan, atau mencari lokasi tempat bertelur (Hara
(1993) dalam purbayanto et.al, 2010).
Rangsangan kimiawi memegang peranan yang penting terhadap
penggunaan umpan. Kandungan kimia pada umpan yang mampu direspon
ikan oleh indera penciuman adalah asam amino dan asam lemak. Setiap
spesies ikan memiliki ketertarikan yang berbeda-beda terhadap jenis asam
amino.
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk mengetahui respon
penciuman ikan terhadap umpan yang berbeda-beda. Respon penciuman
ikan terhadap rangsangan kimia dapat dibedakan menjadi empat fase, yaitu:
1. Arousal/ Detect (menerima rangsangan) fase dimana ikan mulai
mendeteksi adanya rangsangan.
2. Searching/ React (mencari) fase ikan mulai mencari makanan.
3. Finding (menemukan) ikan menemukan umpan.
4. Uptake (memakan) ikan memakan umpan
Percobaan akan melibatkan ketiga fase awal respon ikan. Pencatatan
terhadap ketiga fase ini akan dapat menentukan tingkat preferensi ikan
terhadap umpan jenis tertentu.
B. Tujuan
Mengetahui respon ikan terhadap rangsangan bau yang ditimbulkan suatu
obyek yang berbeda.
C. Kompetensi Mahasiswa mengetahui dan menjelaskan bagaimana respon ikan terhadap
rangsangan bau yang ditimbulkan suatu obyek yang berbeda.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
16
D. Prosedur Kerja
a. Bahan
1. 3 ekor ikan air tawar (fresh water fish) : Objek yang akan diamati
tingkah lakunya
2. 3 Umpan (cumi-cumi, ikan rucah dan udang) : Sebagai perangsang
indera pembau dan pengecap pada ikan
3. Air tawar : sebagai media hidup ikan dan sebagai perantara zat kimia
pada umpan
b. Alat 1. Akuarium : untuk tempat percobaan
2. Bak : Untuk tempat pengadaptasian ikan
3. Sekat perlakuan : untuk memberi batas antar area
4. Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium
5. Aerator : Untuk memberikan suplai oksigen serta memberikan arus
terhadap air yang ada di akuarium
6. Serok : Untuk memindahkan ikan dari bak ke akuarium uji
7. Penggaris : Untuk mengukur jarak start ikan dan mengukur jarak start
dengan umpan
8. Benang : untuk mengikat umpan dan menghubungkannya pada
tongkat
9. Tongkat : untuk menggantung tali umpan
10. BoardMarker : menandai akuarium
11. Aerator : untuk suplai oksigen dan menyebarkan aroma umpan
12. Stopwatch : untuk menghitung waktu yang digunakan dalam
pengamatan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
17
c. Skema Kerja a. Umpan Udang
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan udang selama 5
menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
18
b. Umpan Cumi-cumi
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan cumi-cumi selama
5 menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
19
c. Umpan Rucah
d. Lembar Hasil Pengamatan
Nama ikan :
Nama ilmiah :
Fase
Waktu (menit) & Tingkah Laku Ikan
Umpan 1 Umpan 2 Umpan 3
Tingkah laku Waktu Tingkah laku Waktu Tingkah laku Waktu
Arousal
Hasil
Diamati dan dicatat tingkah laku ikan sesuai 3 fase respon yaitu Aurosal, Searching, dan Finding selama tidak lebih dari 10 menit
Diangkat sekat perlakuan secara perlahan
Tahan ikan di area start menggunakan sekat perlakuan bersamaan dengan diturunkannya umpan ikan rucah selama
5 menit
Giring ikan ke area start
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
20
Pembahasan :
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Kesimpulan
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Searching
Finding
Total
Waktu
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
21
4. RESPON TERHADAP PERUBAHAN SUHU
A. Pengantar Teori Praktikum
Suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi distribusi,
pergerakan dan kapasitas renang ikan. Distribusi secara vertikal maupun
horisontal yang disebabkan oleh suhu dapat melokalisasi konsentrasi ikan
sehingga dapat dengan mudah/ rentan terhadap alat tangkap (vulnerable to
fish) (He, 2010). Hal ini sangat berperan dalam setting alat tangkap gillnet
yang membutuhkan informasi tentang fishing range atau area potensial
tangkap ikan yang akan meningkatkan efisiensi alat tangkap tersebut.
Perubahan suhu yang ekstrim dapat menimbulkan respon stres pada
ikan. Ikan akan menghasilkan respon primer yaitu dengan peningkatan
produksi kortikosteroid dan katekolamin. Kortikosteroid dikeluarkan ikan untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang menyebabkannya stres akut. Sedang
pelepasan katekolamin menyebabkan peningkatan denyut jantung, gula darah,
pernapasan, penyerapan oksigen, dan aliran darah ke insang. Ini
mempersiapkan ikan untuk lebih baik dalam mengatasi terhadap ancaman
wilayah dan keselamatan.
Dalam praktikum ini akan diobservasi respon primer ikan berupa
pelepasan kedua hormon tersebut yang tampak pada bukaan operculum dan
kibasan sirip dada terhadap lingkungan yang ekstrim (suhu panas dan
dingin). Hal ini akan berguna untuk mengetahui tingkat stres pada kondisi
tersebut.
B. Tujuan
Mengetahui respon ikan terhadap berbagai lingkungan yang ekstrim
C. Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar respon ikan terhadap
perubahan lingkungan sekelilingnya.
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
22
D. Prosedur Kerja
a. Bahan
1. 3 ekor Ikan air tawar (fresh Water Fish) : Objek yang akan diamati
tingkah lakunya
2. Air tawar dengan suhu normal : sebagai media hidup ikan dan
pengondisian suhu normal
3. Air Dingin (es) : untuk pengkondisian suhu rendah
4. Air Panas : untuk pengkondisian suhu tinggi
b. Alat 1. Akuarium : untuk tempat uji percobaan
2. Nampan : Sebagai tempat alat yang digunakan
3. Stopwatch : untuk menghitung waktu yang dipakai
4. Handtally Counter : untuk menghitung jumlah bukaan operculum dan
kibasan sirip pectoral
5. Termometer : untuk mengukur suhu air dalam akuarium
6. Termos : Untuk wadah air panas sementara
7. Cool box : Untuk wadah air dingin / es batu
8. Heater : Untuk memanaskan air
c. Skema Kerja
1. Akuarium Perlakuan Suhu Panas a. Sebelum Perlakuan Suhu Panas
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
23
b. Perlakuan Suhu Panas
2. Akuarium Perlakuan Suhu Dingin a. Sebelum Perlakuan Suhu Dingin
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap
it
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch
selama 5 menit
Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air panas secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C) dan
pertahankan suhu selama perlakuan
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu normal air pada akuarium (……..oC)
Siapkan alat dan bahan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
24
b. Perlakuan Suhu Dingin
d. Lembar Hasil Pengamatan
Nama Ikan :
Nama Ilmiah :
Data Hasil pengamatan :
Parameter & Ulangan
Suhu Panas (Perlakuan 1)
Suhu Dingin (Perlakuan 2)
A. Jumlah Bukaan operculum
Sebelum (normal)
Sesudah Sebelum (normal)
Sesudah
Menit ke-1
2
3
4
5
Hasil
Dicatat jumlah bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral pada setiap
menitnya
Diamati dan dihitung bukaan operculum dan kibasan sirip pectoral bersamaan dengan dinyalakannya
stopwatch selama 5 menit
Diukur suhu air pada akuarium setelah dimasukkan air dingin(es) secara perlahan hingga suhu mencapai (……0C)
dan pertahankan suhu selama perlakuan
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
25
B. Jumlah Kibasan sirip dada
Menit ke-1
2
3
4
5
Pembahasan :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kesimpulan
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
FISH BEHAVIOUR PRAKTIKUM TINGKAH LAKU IKAN
26
FISH BEHAVIOUR CREW 2014: No Nama NIM No. HP
1 Rifki Arihafiki 115080200111004 089680515855
2 Vita Nurlita 115080201111037 087755523464
3 Andi Mei Putra 115080213111001 08970685996
4 Mihrobi Khalwatu Rihmi 115080201111012 085236555589
5 Jihan Assyifa 115080200111020 082130888624
6 Ratna Astuti Nugraheningtyas 115080200111046 085785664920
7 Ratna Trisnaningrum 115080200111026 081805167469
8 Agnes Kusuma Prembayun 115080201111006 085645709101
9 Ahmad Teguh Pribadi 115080200111005 085730083323
10 Novita Putri Firman Aji 115080201111025 085730578434
11 Wulan Anggraeni 115080200111047 087859481035