Download - EKG Pak Budi - Copy (2).doc
PETUNJUK PRAKTIS EKG BUDHY ERMAWAN, SKp
DISUSUN OLEH :
HANDERSANIM : PO 7120208018
KEPERAWATAN DIV ANESTESI REANIMASI PROGRAM BPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2009
PETUNJUK PRAKTIS ECG BUDHY ERMAWAN, SKp
Jantung : atrium dan ventrikel
Atrium depolarisasi gelombang P
ventrikel QRS
Gelombang RS :
Gelombang QR :
Gelombang R :
Gelombang QS :
Gelombang QRSR’ :
Gelombang QRSR’S’ :
Repolarisasi = gelombang T :
Perubahan gelombang
Upright (positif T) :
Inverted (negatif T) :
Elevated ST :
Depressed ST :
ST Flat :
ST Sagging :
Gelombang U :
EKG Normal
I , II : R (+)
III : bervariasi
V1 – V6 : rS, rS, rS, Rs, Rs, Rs
r < 5 kotak kecil
R > 5 kotak besar
Transisi zone : V3 - V4
Frekuensi 60 – 100 x/menit
Irama : Sinus
Interval : PR : 0,12 – 0,22
Qrs : 0,06 - 0,10
QT : ≤ 0,40
Interprestasi
Frekuensi (HR)
Bila tidak teratur : Jumlah R dalam 6 kotak bsar x 10
Irama (asal mula rangsangan)
Gelombang P di II, III, aVF
+ - + : Sinus
- - + : Sinus
- - - : Juntional
Transisi zone
Perubahan negatif ke positif pada V1 – V6 pada V3 dan V4
Posisi / AXIS
Lihat di aVL, aVF
aVL aVF+ + Intermidiet
R sama : 30 °Lebih aVL : 20 °Lebih aVF : 40 °
+ O Semi hrizontal : 0 °
O + Semi vertikal : 60 °
+ - Horizontal : lead II+ = - 20 °O = - 30 °- = - 40 °
- + Vertikal : lead I+ = 80 °O = 90 °- = 100 °
(Kotak Sedang)
(Kotak Kecil)
KELAINAN-KELAINAN
1. Pembesaran Ruang
a. Atrium : gelombang P : I, II, III
Atrium kanan (RAH)
Gelombang P ≥ 2 ½ kotak keatas
P Tool
Atrium kiri (lAH)
Brood & Notch P ≥ 2 ½ kotak kecil kesamping
b. Ventrikel : pada lead dada
Ventrikel Kanan (RVH)
Rs R dari pada s di V1
V1 (+)
Ventrikel kiri
2 cara :
- Voltage
R di V5 atau V6 ≥ 27
R di V5 / V + S di V1 ≥ 35
- Repolarisasi
ST depresi asimetris V5
T inverted asimetris di V5 , V6
2. ARITMIA
Supraventrikular : Atrial, SA node, AV node
Ventrikular : HIS, Ventrikel
- SA node : - Normo aritmia
- Bradi aritmia
- Tachi aritmia
- Atrial : - AES (atrial extra sistol)
- Atrial flater
- Atrial fibrilasi
- AV node : - Aritmia juntional
- bradi aritmia
- HIS : - RBBB, LBBB
- LAHB, LPHB
- Ventrikel : - VES
- Ventrikel flater
- Ventrikel fibrilasi
Normo Aritmia
- Sinus Aritmia
- Aritmia Respirasi
Tachi Aritmia
Sinus tachicardi
Bradi Aritmia
SA blok
- Derajat I : jarak timbul rangsang memanjang tidak di deteksi
- Derajat II :
Mobits I ( wenckebach)
Mobits II
- Derajat III / Total
SA . Arest
Atrial
Atrial Ekstra Sistol / Atrial Prematur Beat (AES / APB)
1. AES biasa
2. AES Bigemini
Dalam 2 denyut ada 1 yang normal
3. AES berpasangan
4. AES Trigemini
5. Run of Atrial Tachicardi
Atrial Flater (gergaji)
Jarak R teratur , P : sama
Atrial fibrilasi
Gelombang P tidak sama
AV node / Juntional
- Aritmia Junctional
Atas : mirip AES, jarak P dan QRS pendek
Tengah : mirip AES, P hilang (tertutup QRS)
Bawah : mirip AES, P dibelakang QRS
RUN of Juntional Tachicardi
Nb : SVES (supra ventrikular Exstra Sistole), apabila sulit membedakan
junctional/atrial
- Bradi Aritmia
AV Blok derajat I
Jarak PR memanjang ( ≥ 0,22)
AV Blok derajat II
Mobits I
Mobits II
Drop beat
AV Blok derajat III (total)
P
R
HIS
1. RBBB (Right Bundle Brand Blok)
- Ada rsR´ di V1
- Di lead I terdapat S melebar (wide)
Dibagi menjadi 3
o Complet : QRS ≥ 0,12 , T keatas
o Incomplet : QRS ≤ 0,12 , T kebawah
o Pattern : slured R / S
2. LBBB (left Bundle Brand Blok)
Lihat di V5 dan V6
oComplet ≥ 0,07 detik
o Incomplet ≤ 0,07 detik
LAHB (Left Anterior Hemi Blok
o rS di II, III, aVf
o Q kecil ( Q < 0,04 ) di I dan aVL
Axis horizontal ≥ - 30 ° , lead II negatif
LPHB (Left Posterior Hemi Blok)
o Q kecil di II, III, aVF
o rS di I, aVL
o posisi ventrikel ≥ 90 ° , lead I negatif
Ventrikel
a. Ventrikel Ekstra Sistole, QRS melebar tanpa P, yang lain sama dengan AES
b. Multi focal
c. R on T
VES ganas
1. Extra sistole ≥ 6 x/menit
2. Bigemini
3. berpasangan
4. R on T
5. Mmulti fokal
Ventrikel fibrilasi
Ventrikel tachikardi
Gangguan Elektrolit
Hipokalemi
Muncul gelombang U
Hiperkalemi
Gelombang T tinggi ≥ 5 kotak sedang, QRS melebar
Penyakit jantung koroner
Iskemia
ST depresi simetris
Menjadi VT VF
T inverted yang simetris
Injuri ST elevasi
Infark
Q patologi ≥ 0,04 detik dalam ≥ 2 mm volt
Perjalanan infark
1. Acut : waktu terjadi serangan
2. Recent : 1 mingg setelah serangan
3. Old : 1 bulan setelah serangan
Infark : 2 dari 3 kriteria
a. Perubahan EKG
b. Nyeri dada khas
c. Perubahan enzim / elektrolit jantung
POSISI STANDAR EKG 12 LEAD
LOKASI
Inferior : II, III, aVF
Anterior : I, aVL, V1, V5 / V6
Antero septal : V1- V3
Antero lateral : V4 – V6 / I , aVL
Posterior : Miror image V1, V2,
Antero opical : V3 V5
High Lateral : I aVL
ENAM PANDANG JANTUNG
Lead I : tangan kanan dan tangan kiri
Lead II : Tangan kanan dan kaki kiri
Lead III : tangan kiri dan kaki kiri
Penempatan lead dada EKGa. V1 : Area interkosta keempat pada batas sternal kananb. V2 : area interkosta keempat pada batas sternal kananc. V3 : Garis tengah antara V2 dan V4d. V4 : Area interkosta kelima pada garis midklavikulae. V5 : Arah lateral dari V4 pada garis aksilaris antriorf. V6 : Arah lateral dari V4 pada garis midaksilaris
V1 V2 V3V4
V5
V6
DEPOLARISASI VENTRIKEL
AUSKULTASI BUNYI JANTUNG
Bunyi Jantung I : berkaitan dengan penutupan katup AV
Bunyi jantung II : berkaitan dengan penutupan katup semilunaris
Bunyi jantung III / irama gallop yang terdengar selama diatolik ventrikel, ini terjadi saat
pengisian cepat ventrikel (irama kuda lari)
Bunyi jantung IV / irama gallop atrium, suara pelan hampir tidak terdengar, terjadi
karena kurang perengangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel
Bising jantung : terjadi akibat aliran turbulen dalam ruang-ruang jantung dan
pembuluh darah, aliran ini terjadi karena aliran melalui struktural yang abnormal
(penyempiatan laubang katup, isufisiensi katup atau dilatasi segmen arteri)
EKG
Adalah suatu pencatatan garfis aktivitas elektrik dari jantung, pada EKG akan tergambar
gelombang yang disebut P, QRS, dan T
VEKTOGRAM
Untuk mengambarkan urutan perubahan arah dan kekuatan listrik yang terbentuk selama
siklus jantung
EKHOKARDIOGRAM
Tehnik diagnosis jantung dengan mengunakan ultrasound sebagai media pemeriksaan
FONOKARDIOGRAM
Yaitu pencatatan grafis normal / abnormal selama sirkulasi jantung.
PEMERIKSAAN RADIO NUKLIR
Mengevaluasi fungsi myokardium, melukiskandaerah yangmengalami infark
INFASIF FENOGRAFI
Mendeteksi adanya trombus dalam vena (mengunakan zat kontras)
KATETERISASI JANTUNG :
ANGIOCARDIOGRAM
LYMPHOGRAFI
Dengan memasukan zat kontras kesaluran lymphe untuk mendeteksi adanya obstruksi,
hyperplasi
ASPIRASI SUMSUM TULANG (BMP) :
Untukmengetahui jenis dan elemen pembentuk darah
Pemeriksaan Lab :
Pemeriksaan HB dan HMT
HB : 14 – 18 gr%
HMT : laki-laki : 45-50/ 100 ml, Wanita : 40-45 / 100ml
Waktu pembekuaan darah (9 – 12 menit)
LED noramal : 0 – 20 ml mm/jam
Angka kolesterol : 150 – 280 mg / 150 ml
Lipoprotein : Faktor resiko arteri koroner
Enzim dalam serum :
SGOT : 15 – 45 u/ml
SGPT : 5 – 36 u/ml
LDH : 60 – 1000 u/ml
CPK : 0 – 20 u/ml
SINAR X DADA
TESS JASMANI / TEST STRESS