Download - Esai Unit 9
LatihanMateriHome Silabus
☻ ☻ MenuMenu
Nama : Eko P.S.,BEAlamat : Cihampelas 173
BandungMoto : Tidak ada yang tidak
mungkin
Sosial Networking
Link Partner
Profil
► Kompetensi
☻ ☻ MenuMenu
► Pengertian Esai
► Ciri-ciri Esai
► Tipe-tipe Esai
ContactMateriHome Silabus
► Latihan
Nama : Eko P.S.,BEAlamat : Cihampelas 173
BandungMoto : Tidak ada yang tidak
mungkin
Kompetensi dasar
Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
Materi Pembelajaran
a. Esaib. Teknik menyusun kerangka karanganc. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf
pembuka karangan d. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf isi
karangan e. Teknik membuat bagian pembuka/paragraf
penutup karangan f. Contoh-contoh paragraf pembuka, isi, penutupg. Teknik menyunting/memperbaiki karangan
Kegiatan Pembelajaran
Guru membacakan contoh esai Siswa mengidentifikasi ciri-ciri esai Guru memberikan beberapa topik kepada siswaSiswa menulis esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup Siswa saling menukarkan esai dan memperbaiki esai temannya (dengan mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca)
Indikator
a. Mampu menentukan topik untuk menulis esai
b. Mampu menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
c. Mampu menyusun paragraf pembukaand. Mampu menuliskan isi ke dalam beberapa
paragraf
e. Mampu menyusun paragraf penutupf. Mampu memperbaiki tulisan (dengan
mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca)
Penilaian
Sumber/ alat/ bahan
Gorys Keraf. Komposisi. Ende-Flores : Nusa IndahLamudin Finosa. 2005. Komposisi. Jakarta : Diksi Insan Mulia
ContactEvaluasiHome Materi
Sosial Networking
Link Partner
Profil
Nama : Eko P.S.,BEAlamat : Cihampelas 173
BandungMoto : Tidak ada yang tidak
mungkin
PASTA GIGI KETINGGALAN ZAMAN
Ada orang yang baru betul-betul merasa bangun sesudah dia menyikat gigi. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi orang yang merasa bahwa tugas menyikat gigi pagi hari begitu bangun tidur itu sangat menyengsarakan. Mereka memang melakukannya, tapi dengan perasaan sangat terpaksa. Semua kita menyadari bahwa kita perlu menyikat gigi pagi-pagi guna menghalangi kerusakan gigi. Namun rasanya ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita kenal selama ini. Hal ini terutama sekali kelihatan pada kemasan apa yang kita sebut pasta gigi itu, kemudian juga pada cara promosinya, dan yang tak kalah pentingnya adalah pada rasa dan tekstur pasta itu sendiri.
Kemasan pasta gigi yang kita kenal selama ini, yang sudah juga dikenal oleh kakek bahkan kakek buyut kita dahulu, adalah tube. Dan tube ini cara-kerjanya berlawanan dengan tujuannya tidak pernah ada satu orang pun di dunia ini yang berhasil menggunakan seluruh pasta yang dikemas di dalam tube itu. Ketika Anda menganggap pastanya sudah habis, dan tube itu Anda buang, di dalamnya masih tinggal pasta cukup untuk sekali dua kali sikat gigi lagi. Kalikanlah ini dengan jutaan tube yang dibuang orang setiap harinya di dunia ini, angka yang Anda peroleh akan sangat menakjubkan. Tutup tube itu mudah pula hilang sesudah dua tiga kali pakai, sehingga pasta di dekat lubang tube itu mengeras. Ketika Anda ingin memakainya besok pagi, Anda harus memijit tube lebih keras dari biasa, dan tidak jarang akibatnya pasta itu akan meloncat mengotori lantai dan tempat-tempat lain. Dan kalau memang Anda memijitnya terlalu keras, tube itu masih akan terus mengeluarkan pasta, walaupun kebutuhan Anda sudah terpenuhi.
Iklan-iklan yang menyesatkan turut pula menambah rasa tidak senang kita menggunakan pasta gigi. Kenyataan menunjukkan, walaupun kita menyikat gigi dua puluh empat jam sehari semalam, kalau gigi kita pada dasarnya memang tidak putih, gigi itu tidak akan menjadi putih. Kemudian perhatikan senyum model yang dipakai di dalam iklan. Senyum dengan memperlihatkan semua gigi bukanlah senyum yang terbaik, lagi pula tersenyum seperti itu tidak mungkin dilakukan sambil menyikat gigi. Perhatikan pula cara model itu menyikat giginya bagaimana pun tampak indah dan berseninya, tidak bisa kita menyikat gigi dengan benar jika kita memegang sikat gigi itu hanya dengan ibujari dan telunjuk saja.
Pasta gigi itu, baik rasa maupun tekstumya adalah pasta. Hijau, putih bergaris merah atau hijau, atau putih saja (yang menyebabkan gigi kita justru kelihatan lebih kuning karena kontras), tetap saja pasta itu benda asing di mulut kita, dan tidak untuk ditelan. Wangi wangian dan rasa yang ditambahkan kepada pasta itu, yang konon maksudnya untuk menambah enak menyikat gigi, bukanlah jawaban yang tepat. Jika tidak dapat ditelan, apa gunanya dibuat wangi dan terasa enak? Membuat pasta gigi yang wangi dan terasa enak itu berbahaya, kita, terutama anak-anak kita, akan terbiasa menelannya sedikit-sedikit. Di samping rasanya yang tajam itu, tekstur pasta gigi sering menimbulkan campuran kental yang hangat di mulut, yang jika disikat dengan keras akan menghasilkan busa, yang menyebabkan mulut rasa tersumbat, dan menimbulkan rasa mau muntah.
Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa pasta gigi itu dalam bentuknya yang sekarang ini sudah sangat ketinggalan zaman. Ada banyak sekali perubahan yang sebenarnya sudah sejak dahulu kala harus dilakukan oleh para produser pasta gigi. Tube itu jelas sudah ketinggalan zaman, dia sudah ada sejak permulaan abad ini! Mana ada barang lain yang sudah dipakai orang sejak permulaan abad ini, yang sampai sekarang tidak mengalami perubahan mendasar. Promosinya juga rasanya lebih banyak tidak benarnya dari benarnya. Dan mengenai tekstur dan rasa pasta gigi, kalau memang mau dibikin enak, mengapa tidak dipikirkan dan dicari alat pencegah kerusakan gigilain yang, selain enak dan wangi, juga dapat ditelan seperti permen coklat? Dengan sendirinya 'alat' seperti ini dapat pula dibubuhi segala macam vitamin untuk membuat gigi kita sehat dan kuat. Kalau ini bisa diciptakan, begitu bangun tidur, setiap orang akan dengan senang hati memasukkan sepotong 'alat' ini ke mulutnya, mengunyahnya sebentar, lalu menelannya. Mulutnya akan bersih dan wangi, giginya sehat dan kuat, dan orang itu akan benar-benar merasa bangun: siap untuk melakukan tugas-tugasnya hari itu.
Ciri-ciri Esai Kompetensi
Pengertian Esai
Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah
secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan
formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan,
dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara
langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal
pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua
persyaratan penulisan.
Pengarang esai disebut esais.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Ciri-ciri Esai
1.1. Berbentuk prosaBerbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu maksimum dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
Ciri
Bagan Esai
Tipe-tipe Esai
f. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang
seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai
kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada
masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan
kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya
seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Ada enam tipe esai, yaitu :
a. Esai deskriptif. Esai jenis ini melukiskan subjek atau objek apa saja
yang menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah
rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah.
Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik
dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan
nama penulis.
c. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini
penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang
utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
d. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi
esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan
menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya
tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
e. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius.
Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-
hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya
kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan
kepada para cendekiawan.
Bagan Esai
PARAGRAF TESIS
Kelas 3 ( pembuktian ketiga )
Kelas 2 ( pembuktian kedua )
Kelas 1 ( pembuktian pertama )
KESIMPULAN Alinea TerakhirAlinea Terakhir
Kelas-kelas paragraf
Alinea 1Alinea 1
Kompetensi
PASTA GIGI KETINGGALAN ZAMAN
Ada orang yang baru betul-betul merasa bangun sesudah dia menyikat gigi. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi orang yang merasa bahwa tugas menyikat gigi pagi hari begitu bangun tidur itu sangat menyengsarakan. Mereka memang melakukannya, tapi dengan perasaan sangat terpaksa. Semua kita menyadari bahwa kita perlu menyikat gigi pagi-pagi guna menghalangi kerusakan gigi. Namun rasanya ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita kenal selama ini. Hal ini terutama sekali kelihatan pada kemasan apa yang kita sebut pasta gigi itu, kemudian juga pada cara promosinya, dan yang tak kalah pentingnya adalah pada rasa dan tekstur pasta itu sendiri.
Bagan Tesis Bagan Esai
Paragraf Tesis Bagian Intro
Intro
Kalimat pembuka atau kalimat pengantar dalam paragraf tesis
Contoh :
1. Ada orang yang baru betul-betul merasa bangun sesudah dia menyikat gigi.
2. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi orang yang merasa bahwa tugas menyikat gigi pagi hari begitu bangun tidur itu sangat menyengsarakan
3. Mereka memang melakukannya, tapi dengan perasaan sangat terpaksa.
4. Semua kita menyadari bahwa kita perlu menyikat gigi pagi-pagi guna menghalangi kerusakan gigi.
Paragraf 1 Bagan Esai
Paragraf Tesis kalimat Tesis
Paragraf awal itu kita namakan paragraf tesis, karena di situ terdapat kalimat tesis, atau sekurang-kurangnya dapat dikatakan bahwa di situ tersirat tesis seluruh wacana itu.
Tesis adalah inti sebuah eksposisi. Kadang-kadang tesis ini tidak terungkap di dalam sebuah kalimat di dalam eksposisi itu, hanya tersirat saja. Namun biasanya pembaca yang arif dapat menangkap apa yang dimaksud oleh penulisnya. Sering-sering tesis itu terungkap dengan jelas di dalam sebuah kalimat, atau penggal kalimat.
kalimat tesis
Namun rasanya ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita kenal selama ini.
Contoh Kalimat Tesis :
Bagan Esai
Paragraf Tesis Lanjaran
Lanjaran
1. Hal ini terutama sekali kelihatan pada kemasan apa yang kita sebut pasta gigi itu
2. kemudian juga pada cara promosinya
3. dan yang tak kalah pentingnya adalah pada rasa dan tekstur pasta itu sendiri.
Contoh lanjaran :
Kalimat atau bagian kalimat yang berupa alasan dari kalimat tesis
Bagan Esai
Paragraf ke-1Paragraf Tesis
Bagan Esai
Ada orang yang baru betul-betul merasa bangun sesudah dia menyikat gigi. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi orang yang merasa bahwa tugas menyikat gigi pagi hari begitu bangun tidur itu sangat menyengsarakan. Mereka memang melakukannya, tapi dengan perasaan sangat terpaksa. Semua kita menyadari bahwa kita perlu menyikat gigi pagi-pagi guna menghalangi kerusakan gigi. Namun rasanya ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita kenal selama ini. Hal ini terutama sekali kelihatan pada kemasan apa yang kita sebut pasta gigi itu, kemudian juga pada cara promosinya, dan yang tak kalah pentingnya adalah pada rasa dan tekstur pasta itu sendiri.
Bagan Tesis
Paragraf ke-2
Kemasan pasta gigi yang kita kenal selama ini, yang sudah juga dikenal oleh kakek bahkan kakek buyut kita dahulu, adalah tube. Dan tube ini cara-kerjanya berlawanan dengan tujuannya: tidak pernah ada satu orang pun di dunia ini yang berhasil menggunakan seluruh pasta yang dikemas di dalam tube itu. Ketika Anda meng anggap pastanya sudah habis, dan tube itu Anda buang, di dalamnya masih tinggal pasta cukup untuk sekali dua kali sikat gigi lagi. Kalikanlah ini dengan jutaan tube yang dibuang orang setiap harinya di dunia ini, angka yang Anda peroleh akan sangat menakjubkan. Tutup tube itu mudah pula hilang sesudah dua tiga kali pakai, se hingga pasta di dekat lubang tube itu mengeras. Ketika Anda ingin memakainya besok pagi, Anda harus memijit tube lebih keras dari biasa, dan tidak jarang akibatnya pasta itu akan meloncat mengotori lantai dan tempat-tempat lain. Dan kalau memang Anda memijitnya terlalu keras, tube itu masih akan terus mengeluarkan pasta, walaupun kebutuhan Anda sudah terpenuhi.
Kelas 1
Bagan Esai
Paragraf ke-3
Iklan-iklan yang menyesatkan turut pula menambah rasa tidak senang kita menggunakan pasta gigi. Kenyataan menunjukkan, walaupun kita menyikat gigi dua puluh empat jam sehari semalam, kalau gigi kita pada dasarnya memang tidak putih, gigi itu tidak akan menjadi putih. Kemudian perhatikan senyum model yang dipakai di dalam iklan. Senyum dengan memperlihatkan semua gigi bukanlah senvum yang terbaik, lagi pula tersenyum seperti itu tidak mungkin dilakukan sambil menyikat gigi. Perhatikan pula cara model itu menyikat giginya: bagaimana pun tampak indah dan ber seninya, tidak bisa kita menyikat gigi dengan benar jika kita memegang sikat gigi itu hanya dengan ibujari dan telunjuk saja.
Kelas 2
Bagan Esai
Paragraf ke-4
Pasta gigi itu, baik rasa maupun tekstumya adalah pasta. Hijau, putih bergaris merah atau hijau, atau putih saja (yang menyebabkan gigi kita justru kelihatan lebih kuning karena kontras), tetap saja pasta itu benda asing di mulut kita, dan tidak untuk ditelan. Wangi wangian dan rasa yang ditambahkan kepada pasta itu, yang konon maksudnya untuk menambah enak menyikat gigi, bukanlah jawaban yang tepat. Jika tidak dapat ditelan, apa gunanya dibuat wangi dan terasa enak? Membuat pasta gigi yang wangi dan terasa enak itu berbahaya, kita, terutama anak-anak kita, akan terbiasa menelannya sedikit-sedikit. Di samping rasanya yang tajam itu, tekstur pasta gigi sering menimbulkan campuran kental yang hangat di mulut, yang jika disikat dengan keras akan menghasilkan busa, yang menye babkan mulut rasa tersumbat, dan menimbulkan rasa mau muntah.
Kelas 3
Bagan Esai
Paragraf ke-5
Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa pasta gigi itu dalam bentuknya yang sekarang ini sudah sangat ketinggalan zaman. Ada banyak sekali perubahan yang sebenarnya sudah sejak dahulu kala harus dilakukan oleh para produser pasta gigi. Tube itu jelas sudah ketinggalan zaman, dia sudah ada sejak permulaan abad ini! Mana ada barang lain yang sudah dipakaiorang sejak permulaan abad ini, yang sampai sekarang tidak mengalami perubahan mendasar. Promosinya juga rasanya lebih banyak tidak benarnya dari benarnya. Dan mengenai tekstur dan rasa pasta gigi, kalau memang mau dibikin enak, mengapa tidak dipikirkan dan dicari alat pencegah kerusakan gigilain yang, selain enak dan wangi, juga dapat ditelan seperti permen coklat? Dengan sendirinya 'alat' seperti ini dapat pula dibubuhi segala macam vitamin untuk membuat gigi kita sehat dan kuat. Kalau ini bisa diciptakan, begitu bangun tidur, setiap or ang akan dengan senang hati memasukkan sepotong 'alat' ini ke mulutnya, mengunyahnya sebentar, lalu menelannya. Mulutnya akan bersih dan wangi, giginya sehat dan kuat, dan orang itu akan benar-benar merasa bangun: siap untuk melakukan tugas-tugasnya hari itu.
Kesimpulan
Bagan Esai
LATIHAN
Buatlah karangan dengan kalimat tesis ( tema ) sebagai berikut :seharusnya merokok dilarang di negeri ini.
1. merokok itu menghambur-hamburkan uang tanpa manfaat
Lanjarannya adalah sebagai berikut :
2. merokok itu merusak kesehatan
3. merokok itu menyebabkan kecanduan, sehingga jika seorang pecandu rokok kehabisan rokok, dia tidak bisa berpikir, tidak bisa bekerja dengan tenang.
4. …………….